Post on 02-Jan-2016
description
Analisis Data Statistik Deskriptif
Dr. Oos M. Anwas
Hasil Penelitian:
1. Pendahuluan (10%)
2. Kajian Pustaka (15%)
3. Metodologi (10%)
4. Hasil & Pembahasan (50%)
5. Kesimpulan saran (15%)
Subtansi Jurnal Terakreditas
Kajian:
1. Pendahuluan (10%)
2. Kajian Pustaka dan
Pembahasan (75%)
3. Kesimpulan saran (15%)
Pengolahan & Analisis Data
1
•Pengumpulan Data
2
•Editing & Koding Data
3
•Entry & Edit Data
4
•Analisa Data (deskriftif/ Inferensial)
5
•Interpretasi Data
Kekeliruan dalam Pengolahan Data (1)
Data dari lapangan (kuesioner) seringkali langsung ditabulasi tanpa melalui proses editing (kelengkapan data, cara pengisian, .....)
Kekeliruan dalam koding data
Editing & Koding data
Editing:
Mengecek lengkap tidaknya pengisian kuesioner
Mengecek logis tidaknya jawaban
Mengecek konsistensi antar pertanyaan
Koding:
Statistika mensyaratkan data numerik, data Kategorik diubah ke numerik Kode identitas tertentu
Kekeliruan dalam Pengolahan Data (2)
Kecerobohan entry data, sehingga menyebabkan data tidak valid dan reliabel.
Entry data, dibantuan oleh orang yang tidak berkepentingan dalam penelitian, & kurang diberikan petunjuk yang jelas.
Peneliti jarang mengecek hasil entry data yang dilakukan oleh pihak lain.
Entry dan Edit data
1. Entry data dalam tabulasi.
2. Editing ulang terhadap tabulasi data, mencegah kekeliruan memasukan data, penempatan kolom/baris, tabel, dll.
Kekeliruan dalam Pengolahan Data (3)
Menggunakan statistik yang kurang tepat dengan skala data.
STATISTIK DESKRIPTIF
Statistik Dekriptif:
Tujuan:
menyederhanakan data agar mudah dipahami
Data sampel atau populasi
Statistik Dekriptif:
Semua skala data:
(nominal, ordinal, interval, rasio)
Penyajian:
(tabel, grafik, ukuran rata-rata, diagram, kurva, dll. )
Data Distribusi Frekuensi
Data hasil penelitian terhadap guru di kabupaten A dan B diketahui bahwa latar belakang responden yang berjumlah 219 orang berdasarkan tingkat pendidikan, sebagai berikut; SLTA 11 orang, Diploma 34 orang, Sarjana 47 orang, dan magister 8 orang.
Tabel - Distribusi Frekuensi
Pendidikan Frekuensi %
SLTA 23 11
Diploma 70 34
Sarjana 93 47
Magister 14 8
Jumlah 219 100
Pembahasan Tabel?
“Pendidikan formal penyuluh lebih dari setengahnya (55 persen) penyuluh sudah berpendidikan sarjana, bahkan 8 persen magister (S2). Ini berarti secara umum tingkat pendidikan formal penyuluh sudah cukup tinggi. Adanya prasyarat jenjang pendidikan minimal setingkat Sarjana bagi Jabatan Fungsional Penyuluh Ahli menjadi pendorong bagi penyuluh untuk melanjutkan pendidikan S1. Di sisi lain masih ada 45 persen penyuluh yang perlu dibantu untuk bisa mencapai tingkat pendidikan minimal sarjana”.
Pembahasan Tabel:
“Pendidikan formal penyuluh lebih dari setengahnya (55 persen) penyuluh sudah berpendidikan sarjana, bahkan 8 persen magister (S2). Ini berarti secara umum tingkat pendidikan formal penyuluh sudah cukup tinggi. Adanya prasyarat jenjang pendidikan minimal setingkat Sarjana bagi Jabatan Fungsional Penyuluh Ahli menjadi pendorong bagi penyuluh untuk melanjutkan pendidikan S1. Di sisi lain masih ada 45 persen penyuluh yang perlu dibantu untuk bisa mencapai tingkat pendidikan minimal sarjana”.
Distribusi Frekuensi Kelompok
Data hasil penelitian diketahui latar belakang responden/penyuluh yang berjumlah 219 orang berdasarkan umur: < 40 tahun sebanyak 3 orang, 41-47 tahun 41 orang, 48-64 tahun sebanyak 117 orang, dan diatas 64 tahun sebanyak 32 orang.
Tabel - Distribusi Frekuensi Kelompok
Umur Frekuensi %
< 41 3 1
41 - 47 41 24
48 - 54 117 59
> 54 32 17
Jumlah 219 100
Pembahasan Tabel:
“Umur di bawah 41 tahun hanya 1 persen. Umur di atas 40 tahun mencapai 99 persen. Usia pensiun, bagi Penyuluh Terampil 56 tahun dan Penyuluh Ahli 60 tahun, maka dalam kurun waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan jumlah penyuluh akan berkurang sekitar 76 persen. Hal ini merupakan dampak dari kebijakan pemerintah yang jarang menerima penyuluh PNS baru, sehingga regenerasi tenaga penyuluh PNS terlambat. Kondisi ini perlu menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk merekrut penyuluh PNS baru”.
Diagram - Distribusi Frekuensi Kelompok
b. Grafik
Pembahasan Grafik:
“Majalah Sinar Tani & Trubus adalah majalah yang sering dibaca penyuluh. Kedua majalah tersebut substansinya tentang pertanian, sedangkan majalah Tempo dan Gatra informasinya umum.
Majalah Sinar Tani diterbitkan PT Duta Karya Swasta bekerja sama dengan Kementerian Pertanian. Majalah ini didistribusikan kepada seluruh penyuluh PNS di Indonesia. Oleh karena itu, wajar apabila penyuluh hampir seluruhnya memiliki dan membaca majalah ini.
c. Ukuran Pemusatan
Rata-rata (Mean)
Median (Median); titik tengah
Modus (mode); paling sering muncul
Jangkauan (range); selisih terbesar-terkecil
Rata-rata penyebaran
Deviasi standar (standard deviasi): rata2 penyimpangan
Variansi (variance); kuadran standar deviasi
d. Ukuran Penyebaran
Ukuran Pemusatan & Penyebaran
Skala Data vs. Statistik Dekriptif:
1. Skala Nominal : Modus, Frekuensi
2. Skala Ordinal : Median, Persentil, Rentang
3. Skala Interval : Mean, Standard Deviasi
4. Skala Rasio : Mean, Koefisien Variasi (ukuran dispersi relatif)
Hatur Nuhun