Analisa Bendung x

Post on 06-Dec-2014

1.301 views 258 download

description

TEKNIK SIPIL

Transcript of Analisa Bendung x

0.00

1.60

1.17 1.24

2.53

2.53

2.00

3.00

5.8 Rembesan dan Tekanan Air

CL =LV + 1/3 LH

H

Dimana :

CL = Angka rembesan lane

LV = Jumlah panjang vertikal ( m )

LH = Jumlah panjang horizontal ( m )

H = Beda tinggi muka air ( m )

Px = Hx - H = Hx - lx x HW/L

5.9 Stabilitas Terhadap Erosi Bawah Tanah

Akibat dari pembendungan, maka muka air di Hulu akan naik. Sehingga terjadi perbedaan

muka air dengan Hilir bendung, hal ini akan mengakibatkan rembesan (seepage) di bawah

konstruksi bendung yang dapat mengakibatkan piping. Untuk mengatasi gejala ini dapat

dilakukan dengan cara membuat lantai muka. untuk mengetahui panjang aliran di bawah

pondasi dihitung dengan Methode Lane, yaitu:

Untuk menentukan tekanan air, panjang jalur rembesan harus diambil sampai elevasi

ambang hilir kolam olak, dimana harga CL diambila harga aman. Tekanan air tanah ( Px )

dihitungan dengan rumus :

5.10 Stabilitas Bendung Saat Q Normal

Muka air Hulu adalah + 25,52 ( Elevasi Mercu ) dan muka air hilir merupakan

elevasi embang kolam olak

Gaya - gaya yang bekerja pada Bendung adalah :

- Tekanan air

- Tekanan tanah

- Tekanan sendiri bendung

Gaya - gaya tersebut dapat dilihat pada gambar :

Untuk mencegah terjadinya bahaya piping pada ujung hilir Bendung akibat tekanan air dari

bawah Bendung ( Uplift ), maka pada muka Bendung perlu dibuat lantai muka. Panjang lantai

muka terencana sampai dibuat harga CL yang aman

5.10.1 Perhitungan Garis Rembesan Saat Debit Normal

TABEL 5.19

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

NO GARIS

PANJANG REMBESAN H

VER HOR 1/3 HOR Iw

0 0.00 1.60 0.00

0 - 1 1.50

1 1.50 3.10 0.15

1 - 2 0.50 0.17

2 1.67 3.10 0.17

2 - 3 1.00

3 2.67 2.10 0.27

ΔH=lw/cw

T/m2 T/m2

3 - 4 3.00 1.00

4 3.67 2.10 0.37

4 - 5 0.50

5 4.17 2.60 0.42

5 - 6 0.50 0.17

6 4.33 2.60 0.44

6 - 7 0.50

7 4.83 2.10 0.49

7 - 8 3.00 1.00

8 5.83 2.10 0.59

8 - 9 0.50

9 6.33 2.60 0.64

9 - 10 0.50 0.17

10 6.50 2.60 0.66

10 - 11 0.50

11 7.00 2.10 0.71

11 - 12 3.00 1.00

12 8.00 2.10 0.81

12 - 13 0.50

13 8.50 2.60 0.86

13 - 14 0.50 0.17

14 8.67 2.60 0.88

14 - 15 0.50

15 9.17 2.10 0.93

15 - A 2.50 0.83

A 10.00 2.10 1.01

A - B 1.50

B 11.50 4.10 1.17

B - C 3.00 1.00

C 12.50 4.10 1.27

C - D 1.00

D 13.50 3.10 1.37

D - E 1.50 0.50

E 14.00 3.10 1.42

E - F 2.00

F 16.00 5.10 1.62

F - G 1.50 0.50

G 16.50 5.10 1.67

G - H 2.00

H 18.50 7.10 1.88

H - I 2.50 0.83

I 19.33 7.10 1.96

I - J 1.08

J 20.41 6.02 2.07

J - K 23.50 7.83

K 28.25 6.02 2.87

K - L 0.80 1.50 0.50

L 29.55 6.82 3.00

L - M 2.00 0.67

M 30.21 6.82 3.07

M - N 3.00

N 33.21 3.37 3.37

JUMLAH 16.88 49.00 16.33

A HORIZONTAL

TABEL 5.20

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

NOTASI LUAS x TEKANAN

GAYA THD.TTK. I

(Ton) LENGAN (m)

W1 0.50 X 1.60 X 1.60 X 1.00 1.280 5.53

W2 1.24 X 1.00 1.240 3.75

0.50 X 2.53 - 1.24 X 1.00 0.645 3.40

W3 1.24 X 1.00 -1.240 3.50

0.50 X 2.38 - 1.24 X 1.00 -0.570 3.33

W4 1.17 X 1.00 1.170 3.00

0.50 X 2.88 - 1.17 X 1.00 0.855 2.67

W5 2.81 X 1.00 2.810 1.00

0.50 X 4.53 - 2.81 X 1.00 0.860 0.67

W10 0.50 X 4.41 X 4.41 X 1.00 -9.724 0.69

S 1 0.50 X 1.85 - 1.00 X 10.625 1.50

∑h 7.951 ∑Mh

(5.00)2

B VERTIKAL

TABEL 5.21

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

NOTASI LUAS x TEKANAN

GAYA THD.TTK. I

(Ton) LENGAN (m)

G1 1.60 X 1.00 X 2.20 -3.520 6.00

G2 0.50 X 1.60 X 1.80 X 2.20 -3.168 5.10

G3 2.00 X 3.00 X 2.20 -13.200 7.00

G4 1.00 X 1.80 X 2.20 -3.960 4.60

G5 0.50 X 1.00 X 1.20 X 2.20 -1.320 3.30

G6 2.00 X 1.50 X 2.20 -6.600 3.25

G7 0.50 X 2.00 X 2.50 X 2.20 -5.500 1.67

G8 2.00 X 2.50 X 2.20 -11.000 1.25

W6 2.38 X 3.00 7.140 7.00

0.50 X 0.15 X 3.00 0.225 7.50

W7 1.17 X 1.50 1.755 4.75

0.50 X 0.07 X 1.00 0.035 5.00

W8 2.81 X 1.50 4.215 3.25

0.50 X 0.07 X 1.00 0.035 3.50

W9 4.41 X 2.50 11.025 1.25

0.50 X 0.12 X 2.50 0.150 1.67

∑V 23.688 ∑MV

Gaya - gaya ( tidak termasuk tekanan tanah vertikal dan gesekan ) :

Rv = 23.688 Ton

Rh = 7.951 Ton

Mv = 108.602 Ton / m

Mh = 26.090 Ton / m

Mo = 82.512 Ton / m

Garis tangkap (line of action), gaya resultante sekarang dapat ditentukan

sehubungan dengan titik I

h =Mh

=26.090

= 3.2814 m

Rh 7.951

v =Mv

=108.602

= 4.5847 m

Rv 23.688

Tekanan tanah di bawah Bendung dapat dihitung sebagai berikut :

Panjang telapak pondasi L = 8.50 m

Eksentritas :

e =L

-Mo

=8.50

-82.512

e =

2

-

Rv

=

2

-

23.688

= 4.250 - 3.483

= 0.7667 m

Syarat : e < ( 1/6 x L = 1.42 )

0.7667 m < 1.42 m

Bendung aman terhadap bahaya guling selama terjadi debit rendah

Tekanan Tanah ( t ) :

t =Rv

x ( 1 (±6 e

)

L L

=23.688

x ( 1 (±4.600

)

8.50 8.500

Maks = 4.30 ; di titik B

Min = 1.27 ; di titik I

Daya dukung yang diijinkan untuk pasir dan kerikil adalah 20

20 - 60 sehingga tanah OK

ep1 = 0.50 x ( m - w ) x g x 0.50 x h

Ton/m2

Ton/m2

Ton/m2 Ton/m2

Keamanan terhadap gelincir meliputi bagian tekanan tanah pasif di ujung hilir konstruksi. Karena

perkembangan tekanan pasif memerlukan gerak, maka hanya separuh dari tekanan yang benar -

benar berkembang yang dihitung. Dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi

sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ( ep1 ) menjadi :

tg2 ( 45 x O/2 )

Dimana ;

m = Berat volume tanah = 1.85

w = Berat volume air = 1.00

h = Tinggi pondasi ruang olak = 3.00 m

O = Sudut geser dalam = 43

g = Grafitasi = 9.81

ep1 = 0.50 x ( 1.85 x 1.00 ) x 9.81 x 0.50

x tg2 x ( 45 x 21.5 )

= 3.315 Ton

Tekanan tanah pasif yang benar - benar bekerja menjadi :

Ep1 = 0.50 x ( 0.50 x h x ep1 )

= 0.50 x ( 0.50 x 3.00 x 3.32 )

Ep1 = 2.486 Ton

Keamanan terhadap guling sekarang menjadi

f = tg O = tg 43 = 0.933

S = f xRv

Ton/m3

Ton/m3

m/det2

S = f x

Rh - Ep1

= 0.933 x23.688

7.951 - 2.486

= 4.044 > 2.00 Ok……!

Tanpa tekanan tanah pasif, keamanan terhadap gelincir menjadi :

S = f xRv

= 0.933 x23.688

Rh 7.951

= 2.780 > 1.25 Ok……!

Keamanan terhadap erosi bawah tanah ( piping )

Untuk mencegah pecahnya bagian hilir bangunan, harga keamanan terhadap erosi

tanah harus sekurang - kurangnya 2.

Keamanan dapat dihitung dengan rumus :

S =s ( 1.00 + a/s )

hs

Dimana :

S = Faktor tekanan

s = Kedalaman tanah

a = Tebal lapis lindung ( diandaikan 0.00 )

hs = Tekanan air pada titik I, m tekanan air

( 4.41 - 3.00 = 1.41 m )

Keamanan terhadap erosi bawah tanah menjadi :

S =3.00

= 2.128 > 2.00 OK…..!

1.41

Keamanan terhadap gempa

Dari peta daerah - daerah, dapat dihitung koefisien gempa ( KP 06 )

ad = n x ( ac x z )

E =ad

g

Dimana

ad = Percepatan gempa rencana, cm/det2

n,m = Koefisien jenis tanah 1.56 dan 0.89

ac = Percepatan gempa dasar, 160 cm/det2

E = Koefisien gempa

g = Grapitasi

m

z = Faktor yang bergantung pada letak geografis ( 0.56

ad = 1.56 x ( 160 x 0.56 ) 0.9

= 85.247 cm/det2

E =ad

=85.25

g 9.81

= 0.087 < 0.10 E = 0.10

Gaya horisontal tambahan ke arah hilir adalah :

He = E x EG = 0.10 x 48.268

= 4.8268 Ton

akan bekerja dari pusat grafitasi yang telah dihitung diatas.

Momen tambahan yang dipakai adalah ( Mt )

Mt = He x h = 4.83 x 3.28

= 15.832 Ton

Jumlah momen sekarang menjadi ( M )

M = Mo + Mt = 82.530 + 15.832

= 98.362 Ton/m

Stabilitas Bendung menjadi :

Guling

e =L

-M

=8.50

-98.36

= 0.10

e =

2

-

Rv

=

2

-

24

= 0.10

Syarat ;

e = < ( 1/6 x L = 1.42 m )

0.10 < 1.42 Ok…….!

Gelincir

S = f xRv

Rh + He - E. Ep

S = 0.933 x23.688

7.951 + 4.8268 - 2.486

= 2.147 > 1.25 Ok……!

5.10.2 Perhitungan Garis Rembesan Saat Debit Banjir

TABEL 5.22

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT BANJIR

NO GARIS

PANJANG REMBESAN H

VER HOR 1/3 HOR Iw

0 0.00 4.15 0.00

0 - 1 1.50

1 1.50 5.65 0.16

1 - 2 0.50 0.17

2 1.67 5.65 0.18

2 - 3 1.00

3 2.67 4.65 0.28

3 - 4 3.00 1.00

4 3.67 4.65 0.39

4 - 5 0.50

5 4.17 5.15 0.44

5 - 6 0.50 0.17

6 4.33 5.15 0.46

6 - 7 0.50

7 4.83 4.65 0.51

7 - 8 3.00 1.00

ΔH=lw/cw

T/m2 T/m2

8 5.83 4.65 0.62

8 - 9 0.50

9 6.33 5.15 0.67

9 - 10 0.50 0.17

10 6.50 5.15 0.69

10 - 11 0.50

11 7.00 4.65 0.74

11 - 12 3.00 1.00

12 8.00 4.65 0.85

12 - 13 0.50

13 8.50 5.15 0.90

13 - 14 0.50 0.17

14 8.67 5.15 0.92

14 - 15 0.50

15 9.17 4.65 0.97

15 - A 2.50 0.83

A 10.00 4.65 1.06

A - B 1.50

B 11.50 6.65 1.22

B - C 3.00 1.00

C 12.50 6.65 1.32

C - D 1.00

D 13.50 5.65 1.43

D - E 1.50 0.50

E 14.00 5.65 1.48

E - F 2.00

F 16.00 7.65 1.69

F - G 1.50 0.50

G 16.50 7.65 1.74

G - H 2.00

H 18.50 9.65 1.96

H - I 2.50 0.83

I 19.33 9.65 2.04

I - J 1.08

J 20.41 8.57 2.16

J - K 23.50 7.83

K 28.25 8.57 2.99

K - L 0.80 1.50 0.50

L 29.55 9.37 3.12

L - M 2.00 0.67

M 30.21 9.37 3.19

M - N 3.00

N 33.21 5.92 3.51

JUMLAH 16.88 49.00 16.33

A HORIZONTAL

TABEL 5.23

PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG SAAT DEBIT BANJIR

NOTASI LUAS x TEKANAN

GAYA THD.TTK. I

(Ton) LENGAN (m)

W1 2.55 X 1.60 X 1.00 4.080 5.80

0.50 X 4.15 - 2.55 X 1.00 0.800 5.53

W2 3.79 X 1.00 3.790 3.75

0.50 X 5.08 - 3.79 X 1.00 0.645 3.40

W3 3.79 X 1.00 -3.790 3.50

0.50 X 4.93 - 3.79 X 1.00 -0.570 3.33

W4 3.72 X 1.00 3.720 3.00

0.50 X 5.43 - 3.72 X 1.00 0.855 2.67

W5 5.36 X 1.00 5.360 1.00

0.50 X 7.08 - 5.36 X 1.00 0.860 0.67

W10 3.05 X 1.00 -3.050 1.00

0.50 X 6.96 - 3.05 X 1.00 -1.955 0.67

W11 0.50 X 3.05 - 3.56 X 1.00 -5.429 3.19

S1 0.50 X 1.85 - 1.00 X 8.288 1.50

∑h 13.604 ∑Mh

B VERTIKAL

TABEL 5.24

PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG SAAT DEBIT BANJIR

NOTASI LUAS x TEKANAN

GAYA THD.TTK. I

(Ton) LENGAN (m)

G Berat sendiri Bendung -48.268 4.08

W6 4.93 X 3.00 14.790 7.00

0.50 X 0.15 X 3.00 0.225 7.50

(4.50)2

W7 3.72 X 1.50 5.580 4.75

0.50 X 0.07 X 1.00 0.035 5.00

W8 5.36 X 1.00 5.360 3.25

0.50 X 0.07 X 1.00 0.035 3.50

W9 6.96 X 3.00 20.880 1.25

0.50 X 0.12 X 3.00 0.180 1.67

W12 0.50 X 3.56 X 4.60 -8.188 1.53

W13 0.50 X 3.00 X 2.20 -3.300 4.50

W14 2.12 X 1.00 -2.120 6.00

W15 4.15 X 2.00 -8.300 7.50

∑V 23.091 ∑MV

Gaya - gaya ( tidak termasuk tekanan tanah vertikal dan gesekan ) :

Rv = 23.091 Ton

Rh = 13.604 Ton

Mv = 123.440 Ton / m

Mh = 39.462 Ton / m

Mo = 83.978 Ton / m

Garis tangkap (line of action), gaya resultante sekarang dapat ditentukan

sehubungan dengan titik I

h =Mh

=39.462

= 2.9009 m

Rh 13.604

v =Mv

=123.440

= 5.3458 m

Rv 23.091

Tekanan tanah di bawah Bendung dapat dihitung sebagai berikut :

Panjang telapak pondasi L = 8.50 m

Eksentritas :

e =L

-Mo

=8.50

-83.978

2 Rv 2 23.091

= 4.250 - 3.637

= 0.6132 m

Syarat : e < ( 1/6 x L = 1.42 )

0.6132 m < 1.42 m

Bendung aman terhadap bahaya guling selama terjadi debit rendah

Tekanan Tanah ( t ) :

t =Rv

x ( 1 (±6 e

)

L L

=23.091

x ( 1 (±3.679

)

8.50 8.500

Maks = 3.94 ; di titik B

Min = 1.49 ; di titik I

Daya dukung yang diijinkan untuk pasir dan kerikil adalah 20

20 - 60 sehingga tanah OK

ep1 = 0.50 x ( m - w ) x g x 0.50 x h

tg2 ( 45 x O/2 )

Dimana ;

m = Berat volume tanah = 1.85

w = Berat volume air = 1.00

h = Tinggi pondasi ruang olak = 3.00 m

O = Sudut geser dalam = 43

g = Grafitasi = 9.81

Ton/m2

Ton/m2

Ton/m2 Ton/m2

Keamanan terhadap gelincir meliputi bagian tekanan tanah pasif di ujung hilir konstruksi. Karena

perkembangan tekanan pasif memerlukan gerak, maka hanya separuh dari tekanan yang benar -

benar berkembang yang dihitung. Dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi

sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ( ep1 ) menjadi :

Ton/m3

Ton/m3

m/det2

Maka

ep1 = 0.50 x ( 1.85 x 1.00 ) x 9.81 x 0.50

x tg2 x ( 45 x 21.5 )

= 4.215 Ton

Tekanan tanah pasif yang benar - benar bekerja menjadi :

Ep1 = 0.50 x ( 0.50 x h x ep1 )

= 0.50 x ( 0.50 x 3.00 x 4.22 )

Ep1 = 3.161 Ton

Keamanan terhadap guling sekarang menjadi

f = tg O = tg 43 = 0.933

S = f xRv

Rh - Ep1

= 0.933 x23.091

13.604 - 3.161

= 2.063 > 2.00 Ok……!

Tanpa tekanan tanah pasif, keamanan terhadap gelincir menjadi :

S = f xRv

= 0.933 x23.091

S = f x

Rh

= 0.933 x

13.604

= 1.584 > 1.25 Ok……!

Gaya horisontal tambahan ke arah hilir adalah :

He = E x EG = 0.10 x 48.268

= 4.8268 Ton

akan bekerja dari pusat grafitasi yang telah dihitung diatas.

Momen tambahan yang dipakai adalah ( Mt )

Mt = He x h = 4.83 x 3.28

= 15.832 Ton

Jumlah momen sekarang menjadi ( M )

M = Mo + Mt = 82.53 - 15.832

= 66.698 Ton/m

Stabilitas Bendung menjadi :

Guling

e =L

-M

=8.50

-66.70

= 1.36

2 Rv 2 23.09

Syarat ;

e = < ( 1/6 x L = 1.42 m )

1.36 < 1.42 Ok…….!

Gelincir

S = f xRv

Rh + He - E. Ep

S = 0.933 x23.091

13.604 + 4.8268 - 3.161

= 1.411 > 1.25 Ok……!

Tembok Penahan Tanah

Tembok Penahan Tanah terbuat dari pasangan batu kali dan perhitungan stabilitas

didasarkan pada data - data sebagai berikut :

1 Berat jenis pasangan δ = 2.200 Ton/m3

2 Beban merata sebesar q = 500 Kg

3 Berat jenis tanah timbunan δ = 2.620

Ф =

4 Berat jenis tanah dasar pondasi δ = 1.850 Ton/m3

Ф =

C = 0

Gaya - gaya yang bekerja :

1 Gaya berat sendiri

2 Gaya akibat gempa

80 27'

430

3 Gaya akibat tanah urugan

4 Gaya akibat tekanan tanah aktif

Gaya Berat Sendiri Konstruksi ( G )

Tabel 5.25

Perhitungan Gaya Akibat Berat Sendiri

Gaya PerhitunganBerat

( T )

G1 4.00 x 2.00 x 2.20 17.60

G2 0.50 x 1.50 x 4.58 x 2.20 7.56

G3 0.50 x 4.83 + 4.58 x 1.00 x 2.20 10.35

G4 0.50 x 5.08 x 2.20 5.59

Jumlah 41.10

Gaya Akibat Gempa ( K )

Tabel 5.26

Perhitungan Gaya Akibat Gempa

Gaya PerhitunganBerat

( T )

K1 0.123 x 17.600 2.16

K2 0.123 x 7.557 0.93

K3 0.123 x 10.351 1.27

K4 0.123 x 5.588 0.69

Jumlah 5.05

Gaya Akibat Tanah Timbunan ( W )

Tabel 5.27

Perhitungan Gaya Akibat Tanah Timbunan

Gaya PerhitunganBerat

( T )

W1 1.00 x 5.08 x 2.62 13.31

W2 0.50 x 1.50 x 4.58 x 2.62 9.00

W3 0.50 x 1.50 x 2.62 1.97

W4 0.50 x 0.25 + 0.50 x 1.00 x 2.62 0.98

Jumlah 24.27

Akibat Tekanan Aktif

sub = 1.850 - 1.000 = 0.850

O = 43

Ka =( 1 - Sin O )

( 1 - Sin O )

=0.32

= 0.19048

1.68

Besarnya Tekanan

Ea1 = q x h x Ka

= 0.5 x 7.58 x 0.19048

= 0.721905 Ton

Ea2 = 0.5 x sub x h x Ka

= 0.5 x 0.850 x 57.4564 x 0.19048

= 4.651232 Ton

Tabel 5.28

Perhitungan Gaya Akibat Tekanan Tanah Aktif

2

GayaBerat Jarak Momen

( T ) ( M ) ( T.M )

Ea1 0.7219 3.79 2.7360

Ea2 4.6512 2.53 11.7676

Jumlah 5.3731 14.5036

Tabel 5.29

Resume Gaya - Gaya yang Bekerja

GayaBesarnya Gaya Momen

Vertikal Horizontal Mx

Berat Sendiri 41.096 62.062

Akibat Gempa 5.055

Tanah Urugan 24.274 74.487

Tekanan Tanah Aktif 5.373

Jumlah 65.370 10.428 136.549

X =136.55

= 2.08885 m

65.370

X =30.595

= 2.9339 m

10.428

Kontrol Eksentrisitas Tembok Penahan Tanah

B = 4.00

R = √ V + H

R = √ 65.37 + 10.43

= 66.197 Ton

Syarat

e < 1/6 B = 0.667 m

ey x ∑H - ∑V x ( x - 0.50

∑V

2.933902 x 10.43 - 65.37 x ( 2.08885 - 0.50

65.370

e = 0.40 = 0.67 Ok…!

Jadi gaya masuk kren

Kontrol Stabilitas Terhadap Guling

MG = ∑H x y = 10.428 x 2.93390192 = 30.595

MT = ∑V x x = 65.370 x 2.08884769 = 136.549

2 2

2 2

Fk =MT

=136.549

= 4.463 > 2.00 Ok….!

MG 30.595

Tembok penahan tanah aman terhadap guling

Kontrol Stabilitas Terhadap Geser

Fk =f x ∑V

=0.932 x 65.370

∑H 10.428

= 5.842 > 2.00 Ok….!

Tembok penahan tanah aman terhadap geser

25.52

G1

23.92 23.92 G2

G4

G3

22.92 G5

21.92

G6

20.92

2.00

3.00 1.50 1.50

Akibat dari pembendungan, maka muka air di Hulu akan naik. Sehingga terjadi perbedaan

muka air dengan Hilir bendung, hal ini akan mengakibatkan rembesan (seepage) di bawah

konstruksi bendung yang dapat mengakibatkan piping. Untuk mengatasi gejala ini dapat

dilakukan dengan cara membuat lantai muka. untuk mengetahui panjang aliran di bawah

Untuk menentukan tekanan air, panjang jalur rembesan harus diambil sampai elevasi

ambang hilir kolam olak, dimana harga CL diambila harga aman. Tekanan air tanah ( Px )

Muka air Hulu adalah + 25,52 ( Elevasi Mercu ) dan muka air hilir merupakan

Untuk mencegah terjadinya bahaya piping pada ujung hilir Bendung akibat tekanan air dari

bawah Bendung ( Uplift ), maka pada muka Bendung perlu dibuat lantai muka. Panjang lantai

TABEL 5.19

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

225.00CL =

0.67

1.600.1929

CL =16.88

0.2247 3.37

2.95= 9.856

25.52

2.9422.15

1.830.192864030858245

P = H - ΔH

T/m2

1.7325.52 1.60

23.92 24.92

2.181.50 22.42

22.42 23.42

2.173.10

22.92

1.61

1.51

1.96

1.95

1.39

1.29

1.74

1.73

1.17

1.09

25.52 2.00

2.9421.92 0.50

22.92

2.84

1.74

1.68

3.48

3.43

5.2318.92 22.15

20.00 2.15

5.145.52 3.23

4.44 6.37

3.953.37

3.16

3.83

3.76

0.00

TABEL 5.20

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

THD.TTK. I MOMEN

LENGAN (m) (ton/m)

5.53 7.078

3.75 4.650

3.40 2.193 7 11.5

3.50 -4.340 7 11.5

3.33 -1.898 7 11.5

3.00 3.510 7 11.5

2.67 2.283 7 11.5

1.00 2.810 8 13.2

0.67 0.576 7 11.5

0.69 -6.710 8 13.2

1.50 15.938 25 9 14.9

∑Mh 26.090

TABEL 5.21

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

THD.TTK. I MOMEN

LENGAN (m) (ton/m)

6.00 -21.120

5.10 -16.157

7.00 -92.400

4.60 -18.216

3.30 -4.356

3.25 -21.450

1.67 -9.185

1.25 -13.750

7.00 49.980

7.50 1.687

4.75 8.336

5.00 0.175

3.25 13.699

3.50 0.123

1.25 13.781

1.67 0.251

∑MV 108.602

=74.0118

= 3.4126

21.688

x

Keamanan terhadap gelincir meliputi bagian tekanan tanah pasif di ujung hilir konstruksi. Karena

perkembangan tekanan pasif memerlukan gerak, maka hanya separuh dari tekanan yang benar -

benar berkembang yang dihitung. Dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi

sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ( ep1 ) menjadi :

0.50 x 3.00

Untuk mencegah pecahnya bagian hilir bangunan, harga keamanan terhadap erosi

)

cm/det2

m

m

264

94

358

23.688

10.292

2.14749103629209

0.75 0.75

0.5 0.5

0.5 0.5

3 1.75 0.88

2.17

6.92 6.17

TABEL 5.22

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT BANJIR

H225.00

H0.67

4.15 4.15 0.00 4.150.19

0.22

5.50 5.65 0.16 5.50

25.52

5.48 5.65 0.18 5.4822.15

4.37 4.65 0.28 4.370.1928640308582

4.27 4.65 0.39 4.2725.52

23.92

4.71 5.15 0.44 4.711.50

22.42

4.70 5.15 0.46 4.703.10

22.92

4.14 4.65 0.51 4.14

22.15

P = H - ΔH

T/m2

4.04 4.65 0.62 4.045.92

4.49 5.15 0.67 4.49

4.47 5.15 0.69 4.47

3.92 4.65 0.74 3.92

3.81 4.65 0.85 3.81

4.26 5.15 0.90 4.26

4.24 5.15 0.92 4.24

3.69 4.65 0.97 3.69

3.60 4.65 1.06 3.60

5.44 6.65 1.22 5.44

5.33 6.65 1.32 5.33

4.23 5.65 1.43 4.23

4.18 5.65 1.48 4.18

5.96 7.65 1.69 5.96

5.91 7.65 1.74 5.91

7.70 9.65 1.96 7.70

7.61 9.65 2.04 7.61

6.42 8.57 2.16 6.42

5.59 8.57 2.99 5.59

6.25 9.37 3.12 6.25

6.18 9.37 3.19 6.18

2.41 5.92 3.51 2.41

TABEL 5.23

PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG SAAT DEBIT BANJIR

THD.TTK. I MOMEN

LENGAN (m) (ton/m)

5.80 23.664

5.53 4.424

3.75 14.213

3.40 2.193

3.50 -13.265

3.33 -1.898

3.00 11.160

2.67 2.283

1.00 5.360

0.67 0.576

1.00 -3.050

0.67 -1.310

3.19 -17.319

1.50 12.431 19.5

∑Mh 39.462 20.25 4.5

4.5

20.25

TABEL 5.24

PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG SAAT DEBIT BANJIR

THD.TTK. I MOMEN

LENGAN (m) (ton/m)

4.08 -196.933

7.00 103.530

7.50 1.687

4.75 26.505

5.00 0.175

3.25 17.420

3.50 0.123

1.25 26.100

1.67 0.301

1.53 -12.528

4.50 -14.850

6.00 -12.720

7.50 -62.250

∑MV 123.440

28.07

24.56 3.51

0.2

3.31

3.51

6.82 0.682

0.15

0.075 18.42

x 0.15 12.87

1.15 -5.55

1.3225 24.56

0.1127431 29.8

33.333333 5.24

0.0033823

0.0016911

1.6911469

Keamanan terhadap gelincir meliputi bagian tekanan tanah pasif di ujung hilir konstruksi. Karena

perkembangan tekanan pasif memerlukan gerak, maka hanya separuh dari tekanan yang benar -

benar berkembang yang dihitung. Dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi

sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ( ep1 ) menjadi :

0.50 x 3.00

ok bosssss

m

23.091

15.269

1.411

Tembok Penahan Tanah terbuat dari pasangan batu kali dan perhitungan stabilitas

Tembok Penahan Tanah terbuat dari pasangan batu kali dan perhitungan stabilitas didasarkan pada data - data sebagai berikut :

gambar

gambar

Tabel 5.25

Perhitungan Gaya Akibat Berat Sendiri

Jarak Momen

( M ) T.M

2.00 35.20

2.00 15.11

1.00 10.35

0.25 1.40

62.06

Tabel 5.26

Perhitungan Gaya Akibat Gempa

Jarak Momen

( M ) T.M

1.25 2.71

4.03 3.75

4.85 6.17

5.04 3.46

16.09

Tabel 5.27

Perhitungan Gaya Akibat Tanah Timbunan

Jarak Momen

( M ) T.M

3.50 46.58

2.50 22.50

2.25 4.42

1.00 0.98

74.49

Tabel 5.29

Resume Gaya - Gaya yang Bekerja

Momen

My

16.091

14.504

30.595

4273.276

108.742

x B )

∑V

x 4.00 ) 0.875

65.370

-34.7757316885714 x 0.0888476877113917

65.370

T/m

T/m

Ok….!

G7

G8

18.92

2.50

LV + 1/3 LH

H

16.88 + 1/3 49.00 16.333333

3.37

9.856

0.33

1.50 3.10

2.10

2.60

1.50

1.65

3.4126

6.6

5.8

1.085

225.00CL =

16.88 + 1/3 49.00

0.67 H

0.19CL =

16.88 + 1/3 49.00

0.22 3.51

= 9.462

25.52

22.15 0.33

0.1928640308582

25.52 1.60 1.50 3.10

23.92 24.92 2.10

1.50 22.42

22.42 23.42

3.10

22.92

22.15

5.92

ok bosssss

Tembok Penahan Tanah terbuat dari pasangan batu kali dan perhitungan stabilitas didasarkan pada data - data sebagai berikut :

gambar

-0.0472652465875381

28.07 4.15

24.56 5.65

16.333333 3.51 4.65

23.92 5.15

25.52 2.00 2.60

21.92 0.50

22.92

1.50

18.92 22.15 19.15

20.00 2.15 8.92

5.52 3.23 5.92

4.44 6.37

3.37

6.15

2.60 6.65

1.50

19.15

8.92

5.92

5.4 Perhitungan Debit Banjir dengan Metode Hasper

Dalam menganalisa debit banjir rencana digunakan data - data sebagai berikut :

a Luas Cachment Area (A) = 150.00 Km

b Panjang Sungai ( L ) = 35.00 Km

e Kemiringan Sungai (i) = 0.00381 M

f Curah Hujan Maksimum = R50 = 108.26126 mm

= R100 = 119.30049 mm

1 Menghitung besarnya koefisien aliran

α =1 + 0.012 A 0.70

1 + 0.075 A 0.70

=1 + 0.012 150.00 0.70

1 + 0.075 150.00 0.70

=1 + 0.012 33.36

1 + 0.075 33.36

=1.40035488

3.502218

α = 0.40

2 Menghitung waktu konsentrasi

t = 0.10 L 0.80 i -0.30

= 0.10 35.00 0.80 0.0038066 -0.30

= 0.10 17.1892 5.3191

t = 9.14

3 Menghitung harga koefisien reduksi (β)

1= 1 +

t + ( 3.7 10 -0.40x

A

β t 2 + 15 12

= 1 +9.14309797 + ( 3.7 x 0.0002202 )

83.60 + 15

= 1 +9.1439

x 3.57180054

98.596

= 1 + 0.0927 x 3.57180054

= 1.3313

β = 0.75

4 Menghitung Distribusi Hujan

Untuk t antara 2 sampai 19 jam

t )

Rt =t x Rt

t + 1

Rt =9.1431 x Rt

= 0.90 Rt

9.1431 + 1

5 Menghitung Hujan Maksimum (q)

q =0.9014 x Rt

= 0.03 Rt

9.1431 x 3.60

6 Menghitung Debit Maksimum (Qt)

Qt = α x β x q x A

Qt = 0.40 x 0.75 x 0.03 Rt x 150

Qt = 1.2338 Rt

TABEL 5.12

DEBIT BANJIR HASPER - GUMBEL

T Xt

α β

q A Qt

(Thn) (mm) (Km2)m3/det/km m3/det

2 52.36 0.40 0.75 1.43 150.00 64.61

5 70.28 0.40 0.75 1.92 150.00 86.72

10 82.15 0.40 0.75 2.25 150.00 101.35

25 97.14 0.40 0.75 2.66 150.00 119.85

50 108.26 0.40 0.75 2.96 150.00 133.58

100 119.30 0.40 0.75 3.27 150.00 147.20

TABEL 5.13

DEBIT BANJIR HASPER - LOG PERSON TYPE III

T Xt

α β

q A Qt

(Thn) (mm) (Km2)

2 53.67 0.40 0.75 1.47 150.00 66.22

5 68.91 0.40 0.75 1.89 150.00 85.02

10 77.41 0.40 0.75 2.12 150.00 95.51

25 86.71 0.40 0.75 2.37 150.00 106.99

50 92.80 0.40 0.75 2.54 150.00 114.50

100 98.30 0.40 0.75 2.69 150.00 121.28

m3/det/km m3/det

TABEL 5.14

DEBIT BANJIR HASPER - HASPER

T Xt

α β

q A Qt

(Thn) (mm) (Km2)

2 51.19 0.40 0.75 1.40 150.00 63.16

5 65.01 0.40 0.75 1.78 150.00 80.21

10 74.97 0.40 0.75 2.05 150.00 92.50

25 88.47 0.40 0.75 2.42 150.00 109.15

50 98.91 0.40 0.75 2.71 150.00 122.04

100 109.84 0.40 0.75 3.01 150.00 135.52

m3/det/km m3/det

R100 = 143.77471 mm

e Kemiringan Sungai (i) = 0.00381

f Curah Hujan Maksimum = R50 =

11.6489

0.75 0.0002805

12

x42.8616

12.0000

1.2338

150

TABEL 5.12

DEBIT BANJIR HASPER - GUMBEL

Qt#REF!

m3/det

64.61

86.72

101.35

119.85

133.58

147.20

TABEL 5.13

DEBIT BANJIR HASPER - LOG PERSON TYPE III

Qt

66.22

85.02

95.51

106.99

114.50

121.28

m3/det

TABEL 5.14

DEBIT BANJIR HASPER - HASPER

Qt

63.16

80.21

92.50

109.15

122.04

135.52

m3/det

0.00381

108.26126 mm

15

5.3 Perhitungan Debit Banjir dengan Metode Rasional Jepang

Dalam menganalisa debit banjir rencana digunakan data - data sebagai berikut :

a Luas Cachment Area (A) = 150.00 Km

b Panjang Sungai ( L ) = 35.00 Km

c Kemiringan Sungai (i) = 0.00381 M

Langkah perhitungan Metode Rasional Jepang

1 Harga koefisien pengaliran diambil (f) = 0.75 (Tabel Lamp. I)

2 Kecepatan rambat banjir :

V = 72 x ( i ) 0.6

= 72 x 0.0038066 0.6

= 72 x 0.0353

= 2.5448 Km/Jam

3 Lamanya perambatan banjir :

t =L

V

t =35.00

= 13.754 Km/Jam

2.5448

15

4 Intensitas curah hujan :

r =Xt

x24 0.6667

24 t

r =Xt

x24 0.6667

24 13.754

r =Xt

x 1.44943434 r = 0.0604

24

5 Debit banjir :

Qt =f x r x A x Xt

3.6

Qt =0.75 x 0.0604 x 150.00 x Xt

3.6

Qt = 1.8873 Xt

15

Tabel 5.9

Debit Banjir Rational dengan Metode Gumbel

T Xt r

f

A Qt

(Tahun) (mm) (mm/jam)

2 52.363083 3.1623688 0.75 150.00 98.824025

5 70.283261 4.2446238 0.75 150.00 132.64449

10 82.146247 4.9610663 0.75 150.00 155.03332

25 97.13981 5.866574 0.75 150.00 183.33044

50 108.26126 6.5382329 0.75 150.00 204.31978

100 119.30049 7.2049264 0.75 150.00 225.15395

Tabel 5.10

Debit Banjir Rational dengan Metode Log Person Type III

T Xt r

f

A Qt

(Tahun) (mm) (mm/jam)

2 53.6694 3.2412613 0.75 150.00 101.28942

5 68.905537 4.1614188 0.75 150.00 130.04434

(Km2) m3/det

(Km2) m3/det

15

10 77.410037 4.6750319 0.75 150.00 146.09475

25 86.711529 5.2367778 0.75 150.00 163.64931

50 92.802644 5.6046391 0.75 150.00 175.14497

100 98.29946 5.9366088 0.75 150.00 185.51903

Tabel 5.11

Debit Banjir Rational dengan Metode Hasper

T Xt r

f

A Qt

(Tahun) (mm) (mm/jam)

2 51.186761 3.091327 0.75 150.00 96.603969

5 65.006659 3.9259535 0.75 150.00 122.68605

10 74.969841 4.5276609 0.75 150.00 141.4894

25 88.468346 5.3428774 0.75 150.00 166.96492

50 98.913618 5.9736998 0.75 150.00 186.67812

100 109.84098 6.633637 0.75 150.00 207.30116

(Km2) m3/det

15

1 Menghitung besarnya koefisien aliran

α =1 + 0.012 A 0.70

1 + 0.075 A 0.70

=1 + 0.012 150.00 0.70

15

=

1 + 0.075 150.00 0.70

=1 + 0.012 33.36

1 + 0.075 33.36

=1.4003549

3.502218

α= 0.40

2 Menghitung waktu konsentrasi

t = 0.10 L 0.80 i -0.30

= 0.10 35.00 0.80 0.00419 -0.30

= 0.10 17.1892 5.1682

t = 8.88

3 Menghitung harga koefisien reduksi (β)

1= 1 +

t + ( 3.7 10 -0.40x

t )

15

β

= 1 +

t 2 + 15

x

= 1 +8.8836252 + ( 3.7 x 0.0002796

78.918797131789 + 15

= 1 +8.8847

x 3.5718005

93.919

= 1 +0.0946 x 3.5718005

= 1.3379

β=

0.75

4 Menghitung Distribusi Hujan

Untuk t antara 2 sampai 19 jam

Rt =t x Rt

t + 1

Rt =8.8836 x Rt

= 0.90 Rt

15

Rt =

8.8836 + 1

= 0.90 Rt

5 Menghitung Hujan Maksimum (q)

q =0.8988 x Rt

= 0.03 Rt

8.8836 x 3.60

6 Menghitung Debit Maksimum (Qt)

Qt =α

β q A

Qt =0.40

x 0.75 x 0.03 Rt x

Qt = 1.2599 Rt

TABEL

DEBIT BANJIR HASPER - GUMBEL

T Xtα β

qA Qt

(Thn) (mm)m3/det/km

(Km2) m3/det

2 51.12 0.40 0.75 1.44 150.00 64.41

5 79.99 0.40 0.75 2.25 150.00 100.78

10 99.10 0.40 0.75 2.79 150.00 124.87

15

25 123.26 0.40 0.75 3.46 150.00 155.30

50 121.37 0.40 0.75 3.41 150.00 152.91

100 158.97 0.40 0.75 4.47 150.00 200.29

TABEL

DEBIT BANJIR HASPER - LOG PERSON TYPE III

T Xtα β

qA Qt

(Thn) (mm)m3/det/km

(Km2) m3/det

2 27.21 0.40 0.75 0.76 150.00 34.28

5 49.07 0.40 0.75 1.38 150.00 61.82

10 69.84 0.40 0.75 1.96 150.00 87.99

25 108.17 0.40 0.75 3.04 150.00 136.29

50 150.23 0.40 0.75 4.22 150.00 189.28

100 209.74 0.40 0.75 5.89 150.00 264.26

TABEL

DEBIT BANJIR HASPER - HASPER

T Xtα β

qA Qt

15

(Thn) (mm)

α β

m3/det/km(Km2) m3/det

2 49.22 0.40 0.75 1.38 150.00 62.02

5 71.50 0.40 0.75 2.01 150.00 90.08

10 87.56 0.40 0.75 2.46 150.00 110.32

25 109.32 0.40 0.75 3.07 150.00 137.74

50 126.16 0.40 0.75 3.55 150.00 158.95

100 143.77 0.40 0.75 4.04 150.00 181.15

15

Lampiran 1

1 Menentukan Koefisien Pengaliran, sesuai dengan daerah pengaliran

Daftar koefisien pengaliran (f) dari Metode Rasional Jepang

Kondisi daerah pengaliran dan sungai

Daerah pegunungan yang curam

(Tabel Lamp. I) Daerah pegunungan tertier

Tanah bergelombang dan hutan

Persawahan yang diairi

Tanah dataran yang ditanami

Sungai di daerah pegunungan

Sungai kecil di dataran

Dari peta situasi/topografi dan hasil survei lapangan, maka diketahui bahwa daerah

Pengaliran Sungai Oko - Oko termasuk koefisien =

Sungai besar yang lebih dari setengah daerah pengalirannya dataran

15

V = 72 x ( i ) 0.6

0.6666667

Kecepatan rambat banjir (V) dengan rumus :

Xt3.1623688 99.139044

Xt

3.6

Xt

3.6

15

24.69

22.43

2000

15

0.0012556

15

11.6489

A 0.75 0.0002805

15

12

)x

42.8616

12.0000

15

150

52.53

66.184209

15

1 Buat elips pada gambar catcment area dengan ketentuan :

Menentukan Koefisien Pengaliran, sesuai dengan daerah pengaliran a < 0.67

Daftar koefisien pengaliran (f) dari Metode Rasional Jepang

Kondisi daerah pengaliran dan sungai

Koefisien dimana :

Pengaliran a =

( f ) b =

Daerah pegunungan yang curam 0.75 - 0.90

Daerah pegunungan tertier 1.75 - 1.90 Luas Elips (nA) =

Tanah bergelombang dan hutan 2.75 - 2.90

Persawahan yang diairi 3.75 - 3.90 Dengan ketentuan :

Tanah dataran yang ditanami 4.75 - 4.90

Sungai di daerah pegunungan 5.75 - 5.900.60 <

Sungai kecil di dataran 6.75 - 6.90

7.75 - 7.90

Dari peta situasi/topografi dan hasil survei lapangan, maka diketahui bahwa daerah 2 Kemiringan rata - rata sungai :

0.75i =

ΔH

Lt

Sungai besar yang lebih dari setengah daerah pengalirannya

15

Dimana ;

i =

ΔH =

Lt =

L =

98.7564 3 Kemiringan rata - rata sungai :

15

Buat elips pada gambar catcment area dengan ketentuan :c Kemiringan Sungai (i)

x b

Sumbu pendek elips

Sumbu panjang elips

0.25 x 3.14x a x b

A< 0.90

nA

Kemiringan rata - rata sungai :

ΔH

Lt

15

Kemiringan rata - rata sungai

Panjang teorotis sungai ( 0.9 x L ) (m)

Panjang Sungai (m)

Kemiringan rata - rata sungai :

Beda tinggi antara tempat rencana bendung dan tempat mulainya teoritis panjang sungai

15

Kemiringan Sungai (i) = 0.00419

15

1

Tabel 5.4 Curah Hujan Rata - Rata 3 Stasiun

NO Tahun

Stasiun Stasiun Stasiun

Rata - Rata

Toari Mowewe Balandete

11992 76.00 76.00 85.00 79.00

21993 67.75 67.75 73.00 69.50

31994 57.50 62.00 57.50 59.00

41995 85.00 51.00 32.00 56.00

51996 43.00 24.00 17.00 28.00

61997 58.00 32.31 27.50 39.27

71998 12.25 66.00 89.60 55.95

81999 96.50 91.00 18.00 68.50

92000 94.00 43.30 79.70 72.33

102001 56.00 25.00 30.00 37.00

112002 21.00 49.00 71.00 47.00

122003 60.00 15.00 21.00 32.00

132004 133.00 42.00 50.00 75.00

142005 58.00 65.00 25.50 49.50

152006 95.00 35.50 72.00 67.50

162007 55.00 15.00 50.00 40.00

Tabel 5.5 Curah Hujan Rata - Rata sebelum dan sesudah direngking

Data Data

Sebelum Direngking Sesudah Direngking

No Tahun Besar (mm) No Tahun

11992 79.00

11992

21993 69.50

22004

31994 59.00

32000

41995 56.00

42006

51996 28.00

51993

61997 39.27

61999

71998 55.95

71994

81999 68.50

81995

92000 72.33

91998

102001 37.00

102005

112002 47.00

112002

122003 32.00

122007

132004 75.00

131997

142005 49.50

142001

152006 67.50

152003

162007 40.00

161996

5.2.1 Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Gumbel

Tabel 5.6 Perhitungan Curah Hujan dengan Metode Gumbel

NO TAHUN X i

1 1992 79.00 589.42

2 1993 75.00 411.19

3 1994 72.33 310.16

4 1995 67.50 163.28

5 1996 69.50 218.39

6 1997 68.50 189.83

7 1998 59.00 18.30

8 1999 56.00 1.63

9 2000 55.95 1.51

10 2001 49.50 27.27

11 2002 47.00 59.63

(X I - X)2

12 2003 40.00 216.74

13 2004 39.27 238.77

14 2005 37.00 314.07

15 2006 32.00 516.29

16 2007 28.00 714.07

∑ 875.55 3990.544

X =∑ X

=875.55

= 54.722 mm

n 16

S = =3990.54

=

n - 1 15

n = 16 tahun Yn = 0.5157 (Tabel Lampiran 4 )

Sn = 1.0316 (Tabel Lampiran 5 )

Periode Ulang Yt Yn Sn

T = 2 0.3665 0.5157 1.0316

T = 5 1.4999 0.5157 1.0316

T = 10 2.2502 0.5157 1.0316

T = 25 3.1985 0.5157 1.0316

T = 50 3.9019 0.5157 1.0316

∑ (Xi - X)2

T = 100 4.6001 0.5157 1.0316

Xt = X + K . Sx

K =Yt - Yn

Sn

Sehingga

Xt = X +Yt - Yn

Sx

Sn

X2 = 54.72 +0.3665 - 0.5157

1.0316

X2 = 54.72 + -0.1446297014 x 16.311

X2 = 52.3631 mm

X5 = 54.72 +1.4999 - 0.5157

1.0316

X5 = 54.72 + 0.95405195812 x 16.311

X5 = 70.2833 mm

X10 = 54.72 +2.2502 - 0.5157

1.0316

X10 = 54.72 + 1.68136874758 x 16.311

X10 = 82.1462 mm

X25 = 54.72 +3.1985 - 0.5157

1.0316

X25 = 54.72 + 2.6006203955 x 16.311

X25 = 97.1398 mm

X50 = 54.72 +3.9019 - 0.5157

1.0316

X50 = 54.72 + 3.28247382706 x 16.311

X50 = 54.72 + 3.28247382706 x 16.311

X50 = 108.2613 mm

X100 = 54.72 +4.6001 - 0.5157

1.0316

X100 = 54.72 + 3.95928654517 x 16.311

X100 = 119.3005 mm

5.2.2 Perhitungan Curah Hujan dengan Metode Hasper

Rumus

Rt = X + Sx x Ux

Sx =1 R1 - X

+R2 - X

2 U1 U2

Dengan

Curah Hujan Maksimum 1 R1 = 79.00 mm

Curah Hujan Maksimum 2 R2 = 75.00 mm

Hujan Rata - Rata Maksium X = 54.72 mm

Lama Pengamatan n = 16 Thn

Periode Ulang

T =n + 1

m

79.00 1 17 1.740

75.00 2 8.5 1.115

Menentukan Standar Deviasi

Sx =1

79.00 - 54.72

2 1.740

+

75.00 - 54.72

1.115

Sx = 0.5

24.28

+

20.28

1.740 1.115

Sx = 0.5 13.953 + 18.186 = 16.070

Hujan Maksimum

Urutan Terbesar

Standar Variabel U

Dengan menggunakan rumus Rt = X + Sx

Tabel 5.7 Perhitungan curah hujan rencana dengan metode Hasper

No Tahun X (mm) Ux Sx

1 2 54.72 -0.22 16.070

2 5 54.72 0.64 16.070

3 10 54.72 1.26 16.070

4 25 54.72 2.10 16.070

5 50 54.72 2.75 16.070

6 100 54.72 3.43 16.070

5.2.3 Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Log Person Type III

Tabel 5.8 Perhitungan curah hujan rencana dengan Metode Log Person Type III

NO TAHUN X i Log Xi Log (Xi - X)

1 1992 79.00 1.89763 0.17955 0.03224

2 1993 75.00 1.87506 0.15699 0.02465

3 1994 72.33 1.85934 0.14126 0.01996

4 1995 67.50 1.82930 0.11123 0.01237

5 1996 69.50 1.84198 0.12391 0.01535

6 1997 68.50 1.83569 0.11762 0.01383

Log (Xi - X)2

7 1998 59.00 1.77085 0.05278 0.00279

8 1999 56.00 1.74819 0.03011 0.00091

9 2000 55.95 1.74780 0.02973 0.00088

10 2001 49.50 1.69461 -0.02347 0.00055

11 2002 47.00 1.67210 -0.04598 0.00211

12 2003 40.00 1.60206 -0.11601 0.01346

13 2004 39.27 1.59406 -0.12401 0.01538

14 2005 37.00 1.56820 -0.14987 0.02246

15 2006 32.00 1.50515 -0.21292 0.04534

16 2007 28.00 1.44716 -0.27092 0.07340

∑ 875.55 27.49 0.29567

1 Nilai Rata - Rata Sampel

Log X =∑ Log Xi

n

Log X =27.49

= 1.7181

16

2 Standar Deviasi

S Log X = =0.2957

=

n - 1 15

∑ (LogXi - LogX)2

3 Nilai Koefisien Kemencengan

CS = =-0.3024

=

0.5812

Sehingga Persamaan dapat ditulis

Log X = Log X + k (S Log X)

Koefisen Kemencengan CS = -0.520

Log Xt = 1.7181 + -0.520 (Tabel Lampiran 3)

Log X2 = 1.7181 + 0.083 x 0.140

= 1.7297 = 53.6694

Log X5 = 1.7181 + 0.856 x 0.140

= 1.8383 = 68.9055

Log X10 = 1.7181 + 1.216 x 0.140

= 1.8888 = 77.4100

Log X25 = 1.7181 + 1.567 x 0.140

= 1.9381 = 86.7115

Log X50 = 1.7181 + 1.777 x 0.140

n∑ (LogXi - LogX)3

(n - 1) (n - 2) (S Log X)3

= 1.9676 = 92.8026

Log X100 = 1.7181 + 1.955 x 0.140

= 1.9926 = 98.2995

Tabel 5. 1. Data Curah Hujan Stasiun Balandete

TAHUN Xi

Rata - Rata

1992 85.00

1993 73.00

79.001994 57.50

69.501995 32.00

59.001996 17.00

56.001997 27.50

28.001998 89.60

39.271999 18.00

55.952000 79.70

68.502001 30.00

72.332002 71.00

37.002003 21.00

47.002004 50.00

32.002005 25.50

75.002006 72.00

49.502007 50.00

67.50∑ 798.80

40.00

Data

Sesudah Direngking

Tahun Besar (mm)

1992 79.00

2004 75.00

2000 72.33

2006 67.50

1993 69.50

1999 68.50

1994 59.00

1995 56.00

1998 55.95

2005 49.50

2002 47.00

2007 40.00

1997 39.27

2001 37.00

2003 32.00

1996 28.00

589.42

411.19

310.16

163.28

218.39

189.83

18.30

1.63

1.51

27.27

59.63

(X I - X)2

216.74

238.77

314.07

516.29

714.07

3990.544

16.311 mm

(Tabel Lampiran 4 )

(Tabel Lampiran 5 )

x 16.311

x 16.311

x 16.311

x 16.311

x 16.311

x 16.311

16.070

x Ux

Rt = X + Sx x Ux

51.187

65.007

74.970

88.468

98.914

109.841

Tabel 5.8 Perhitungan curah hujan rencana dengan Metode Log Person Type III

0.03224 0.00579

0.02465 0.00387

0.01996 0.00282

0.01237 0.00138

0.01535 0.00190

0.01383 0.00163

Log (Xi - X)2 Log (Xi - X)3

0.00279 0.00015

0.00091 0.00003

0.00088 0.00003

0.00055 -0.00001

0.00211 -0.00010

0.01346 -0.00156

0.01538 -0.00191

0.02246 -0.00337

0.04534 -0.00965

0.07340 -0.01988

0.29567 -0.01890

0.140 mm

-0.520 mm

(Tabel Lampiran 3)

0.140

0.140

0.140

0.140

0.140

0.140

Tabel 5.2. Data Curah Hujan Stasiun Toari

Xi TAHUN

85.00 1992

73.00 1993

57.50 1994

32.00 1995

17.00 1996

27.50 1997

89.60 1998

18.00 1999

79.70 2000

30.00 2001

71.00 2002

21.00 2003

50.00 2004

25.50 2005

72.00 2006

50.00 2007

798.80 ∑

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

Tabel 5.2. Data Curah Hujan Stasiun Toari Tabel 5.3. Data Curah Hujan Stasiun Mowewe

TAHUN Xi TAHUN

1992 76.00 1992

1993 67.75 1993

1994 57.50 1994

1995 85.00 1995

1996 43.00 1996

1997 58.00 1997

1998 12.25 1998

1999 96.50 1999

2000 94.00 2000

2001 56.00 2001

2002 21.00 2002

2003 60.00 2003

2004 133.00 2004

2005 58.00 2005

2006 95.00 2006

2007 55.00 2007

∑ 1068.00 ∑

1996 24.00 576.00

1997 32.31 1043.94

1998 66.00 4356.00

1999 91.00 8281.00

2000 43.30 1874.89

2001 25.00 625.00

2002 49.00 2401.00

2003 15.00 225.00

2004 42.00 1764.00

2005 65.00 4225.00

2006 35.50 1260.25

2007 15.00 225.00

∑ 503.11 26857.076

Tabel 5.3. Data Curah Hujan Stasiun Mowewe

TAHUN Xi

1992 76.00

1993 67.75

1994 62.00

1995 51.00

1996 24.00

1997 32.31

1998 66.00

1999 91.00

2000 43.30

2001 25.00

2002 49.00

2003 15.00

2004 42.00

2005 65.00

2006 35.50

2007 15.00

∑ 759.86

576.00

1043.94

4356.00

8281.00

1874.89

625.00

2401.00

225.00

1764.00

4225.00

1260.25

225.00

26857.076

Lampian 4 Nilai Rata - Rata Reduksi Variant ( Yn )

N 0 1 2 3 4 5 6

10 0.4952 0.4996 0.5053 0.5070 0.5100 0.5128 0.5147

20 0.5236 0.5252 0.5262 0.5283 0.5296 0.5309 0.5332

30 0.5362 0.5371 0.5380 0.5388 0.5396 0.5402 0.5418

40 0.5436 0.5442 0.5448 0.5453 0.5450 0.5463 0.5473

50 0.5485 0.5489 0.5493 0.5497 0.5501 0.5504 0.5508

60 0.5521 0.5524 0.5527 0.5530 0.5533 0.5535 0.5540

70 0.5548 0.5500 0.5552 0.5555 0.5557 0.5559 0.5563

80 0.5569 0.5570 0.5572 0.5574 0.5576 0.5578 0.5581

90 0.5586 0.5587 0.5589 0.5591 0.5592 0.5593 0.5596

100 0.5600

Lampiran 5 Deviasi Standar dan Reduksi Variant ( Sn )

N 0 1 2 3 4 5 6

10 0.9496 0.9676 0.9833 0.9971 1.0095 1.0206 1.0316

20 1.0628 1.0696 1.0754 1.0811 1.0864 1.0915 1.0961

30 1.1124 1.1159 1.1193 1.1226 1.1255 1.1285 1.1313

40 1.1413 1.1436 1.1458 1.1480 1.1499 1.1519 1.1538

50 1.1607 1.1523 1.1638 1.1658 1.1667 1.1681 1.1696

60 1.1747 1.1759 1.1170 1.1782 1.1793 1.1803 1.1814

70 1.1854 1.1863 1.1873 1.1881 1.1890 1.1898 1.1906

80 1.1938 1.1945 1.1953 1.1959 1.1967 1.1973 1.1980

90 1.2007 1.2013 1.2020 1.2026 1.2036 1.2036 1.2044

100 1.2065

Lampiran 6 Reduksi Variant ( Yt )

Periode Ulang TrYt

Periode Ulang Tr

( Tahun ) ( Tahun )

2 0.3665 100

5 1.4999 200

10 12.2502 500

20 2.9606 1000

25 3.1985 5000

50 3.9019 10000

7 8 9

0.5181 0.5202 0.5220

0.5332 0.5343 0.5353

0.5418 0.5424 0.5430

0.5473 0.5477 0.5481

0.5511 0.5515 0.5518

0.5540 0.5543 0.5545

0.5563 0.5565 0.5567

0.5581 0.5583 0.5585

0.5596 0.5596 0.5599

7 8 9

1.0411 1.0493 1.0565

1.1004 1.1047 1.1080

1.1339 1.1363 1.1388

1.1557 1.1574 1.1590

1.1708 1.1721 1.1734

1.1824 1.1834 1.1844

1.1915 1.1923 1.1930

1.1987 1.1994 1.2001

1.2049 1.2055 1.2060

Periode Ulang TrYt

( Tahun )

100 4.6001

200 5.296

500 6.214

1000 6.919

5000 8.539

10000 9.921

PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG

1 Rembesan dan Tekanan Air

CL =LV + 1/3 LH

H

Dimana :

CL = Angka rembesan lane

LV = Jumlah panjang vertikal ( m )

LH = Jumlah panjang horizontal ( m )

H = Beda tinggi muka air ( m )

Px = Hx - H = Hx - lx x HW/L

2 Stabilitas Terhadap Erosi Bawah Tanah

3 Stabilitas Bendung Saat Q Normal

Muka air Hulu adalah + 25,52 ( Elevasi Mercu ) dan muka air hilir merupakan

elevasi embang kolam olak

Gaya - gaya yang bekerja pada Bendung adalah :

- Tekanan air

- Tekanan tanah

- Tekanan sendiri bendung

Akibat dari pembendungan, maka muka air di Hulu akan naik. Sehingga terjadi perbedaan

muka air dengan Hilir bendung, hal ini akan mengakibatkan rembesan (seepage) di bawah

konstruksi bendung yang dapat mengakibatkan piping. Untuk mengatasi gejala ini dapat

dilakukan dengan cara membuat lantai muka. untuk mengetahui panjang aliran di bawah

pondasi dihitung dengan Methode Lane, yaitu :

Untuk menentukan tekanan air, panjang jalur rembesan harus diambil sampai elevasi

ambang hilir kolam olak, dimana harga CL diambila harga aman. Tekanan air tanah ( Px )

dihitungan dengan rumus :

Untuk mencegah terjadinya bahaya piping pada ujung hilir Bendung akibat tekanan air dari

bawah Bendung ( Uplift ), maka pada muka Bendung perlu dibuat lantai muka. Panjang lantai

muka terencana sampai dibuat harga CL yang aman

Gaya - gaya tersebut dapat dilihat pada gambar :

TABEL

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

NO GARISPANJANG REMBESAN H

VER HOR 1/3 HOR Iw H

0 0.00 1.60 0.00 1.60

0 - 1 1.50

1 1.50 3.10 0.15 2.95

1 - 2 0.50 0.17

2 1.67 3.10 0.17 2.94

2 - 3 1.00

3 2.67 2.10 0.27 1.83

3 - 4 3.00 1.00

4 3.67 2.10 0.37 1.73

4 - 5 0.50

5 4.17 2.60 0.42 2.18

5 - 6 0.50 0.17

6 4.33 2.60 0.44 2.17

6 - 7 0.50

7 4.83 2.10 0.49 1.61

7 - 8 3.00 1.00

8 5.83 2.10 0.59 1.51

8 - 9 0.50

9 6.33 2.60 0.64 1.96

9 - 10 0.50 0.17

10 6.50 2.60 0.66 1.95

10 - 11 0.50

11 7.00 2.10 0.71 1.39

11 - 12 3.00 1.00

12 8.00 2.10 0.81 1.29

12 - 13 0.50

13 8.50 2.60 0.86 1.74

13 - 14 0.50 0.17

14 8.67 2.60 0.88 1.73

14 - 15 0.50

15 9.17 2.10 0.93 1.17

15 - A 2.50 0.83

A 10.00 2.10 1.01 1.09

A - B 1.50

B 11.50 4.10 1.17 2.94

B - C 3.00 1.00

C 12.50 4.10 1.27 2.84

C - D 1.00

D 13.50 3.10 1.37 1.74

D - E 1.50 0.50

E 14.00 3.10 1.42 1.68

E - F 2.00

F 16.00 5.10 1.62 3.48

F - G 1.50 0.50

G 16.50 5.10 1.67 3.43

G - H 2.00

H 18.50 7.10 1.88 5.23

H - I 2.50 0.83

I 19.33 7.10 1.96 5.14

I - J 1.08

J 20.41 6.02 2.07 3.95

J - K 23.50 7.83

K 28.25 6.02 2.87 3.16

K - L 0.80 1.50 0.50

L 29.55 6.82 3.00 3.83

L - M 2.00 0.67

M 30.21 6.82 3.07 3.76

M - N 3.00

N 33.21 3.37 3.37 0.00

JUMLAH 16.88 49.00 16.33

Kontrol Tebal Lantai Olak

Kontrol lantai olak di tentukan seperti gambar berikut :

Potongan I - I ( Titik N )

P. I - I = ( Δh - P. I - I

P. I - I = ( Δh - P. I - I

Perhitungan Stabilitas Tubuh Bendung

Dalam perhitungan stabilitas bendung dilakukan pada dua kondisi yaitu :

1 Pada Kondisi air normal / air setinggi mercu

2 Pada kondisi terjadi air banjir

A Pada Kondisi Air Normal / Air Setinggi Mercu

Gaya - gaya yang bekerja :

1 Gaya Akibat Berat Konstruksi

Gaya - gaya dan arah gaya yang bekerja sesuai pada gambar 5 dan perhitungan

disajikan pada tabel

Tabel Perhitungan Gaya Akibat Berat Konstruksi ( G )

LUAS x TEKANAN GAYA THD.TTK. I

Gaya Uraian (Ton) LENGAN (m)

G1 1.60 X 1.00 X 2.20 3.520 6.00

G2 0.50 X 1.60 X 1.80 X 2.20 3.168 5.10

G3 2.00 X 3.00 X 2.20 13.200 7.00

G4 1.00 X 1.80 X 2.20 3.960 4.60

G5 0.50 X 1.00 X 1.20 X 2.20 1.320 3.30

G6 2.00 X 1.50 X 2.20 6.600 3.25

G7 0.50 X 2.00 X 2.50 X 2.20 5.500 1.67

G8 2.00 X 2.50 X 2.20 11.000 1.25

∑V 48.268 ∑MV

1 Gaya Gempa ( K )

K = f x G

Dimana

G = Berat Konstruksi

f = Koefisien Gempa

f =

g

= n ( x z ) m

f =1.56 ( 160 x 1.00 )

0.89

980

= 0.1

ad

ad ac

Tabel Perhitungan Gaya Gempa

Berat Koefisien Gaya Arah

Panjang Momen Terhadap

Konstruksi Gempa Gempa Lengan Titik Tinjau

( t ) ( f ) ( t )Gaya

( m ) ( t/m )

K1 3.520 0.1 0.352 5.53

K2 3.168 0.1 0.317

K3 13.200 0.1 1.320 8.65

K4 3.960 0.1 0.396

K5 1.320 0.1 0.132

K6 6.600 0.1 0.660

K7 5.500 0.1 0.550

K8 11.000 0.1 1.100

Nama gaya

A HORIZONTAL

TABEL

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

NOTASI LUAS x TEKANANGAYA THD.TTK. I

(Ton) LENGAN (m)

W1 0.50 X 1.60 X 1.60 X 1.00 1.280 5.53

W2 1.24 X 1.00 1.240 3.75

0.50 X 2.53 - 1.24 X 1.00 0.645 3.40

W3 1.24 X 1.00 -1.240 3.50

0.50 X 2.38 - 1.24 X 1.00 -0.570 3.33

W4 1.17 X 1.00 1.170 3.00

0.50 X 2.88 - 1.17 X 1.00 0.855 2.67

W5 2.81 X 1.00 2.810 1.00

0.50 X 4.53 - 2.81 X 1.00 0.860 0.67

W10 0.50 X 4.41 X 4.41 X 1.00 -9.724 0.69

S 1 0.50 X 1.85 - 1.00 X 10.625 1.50

∑h 7.951 ∑Mh

B VERTIKAL

TABEL

(5.00)2

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

NOTASI LUAS x TEKANANGAYA THD.TTK. I

(Ton) LENGAN (m)

G1 1.60 X 1.00 X 2.20 -3.520 6.00

G2 0.50 X 1.60 X 1.80 X 2.20 -3.168 5.10

G3 2.00 X 3.00 X 2.20 -13.200 7.00

G4 1.00 X 1.80 X 2.20 -3.960 4.60

G5 0.50 X 1.00 X 1.20 X 2.20 -1.320 3.30

G6 2.00 X 1.50 X 2.20 -6.600 3.25

G7 0.50 X 2.00 X 2.50 X 2.20 -5.500 1.67

G8 2.00 X 2.50 X 2.20 -11.000 1.25

W6 2.38 X 3.00 7.140 7.00

0.50 X 0.15 X 3.00 0.225 7.50

W7 1.17 X 1.50 1.755 4.75

0.50 X 0.07 X 1.00 0.035 5.00

W8 2.81 X 1.50 4.215 3.25

0.50 X 0.07 X 1.00 0.035 3.50

W9 4.41 X 2.50 11.025 1.25

0.50 X 0.12 X 2.50 0.150 1.67

∑V 23.688 ∑MV

Gaya - gaya ( tidak termasuk tekanan tanah vertikal dan gesekan ) :

Rv = 23.688 Ton

Rh = 7.951 Ton

Mv = 108.602 Ton / m

Mh = 26.090 Ton / m

Mo = 82.512 Ton / m

Garis tangkap (line of action), gaya resultante sekarang dapat ditentukan

sehubungan dengan titik I

h =Mh

=26.090

= 3.2814 m

Rh 7.951

v =Mv

=108.602

= 4.5847 m

Rv 23.688

Tekanan tanah di bawah Bendung dapat dihitung sebagai berikut :

Panjang telapak pondasi L = 8.50 m

Eksentritas :

e =L

-Mo

=8.50

-82.512

2 Rv 2 23.688

= 4.250 - 3.483

= 0.7667 m

Syarat : e < ( 1/6 x L = 1.42 )

0.7667 m < 1.42 m

Bendung aman terhadap bahaya guling selama terjadi debit rendah

Tekanan Tanah ( t ) :

t =Rv

x ( 1 (±6 e

)

L L

=23.688

x ( 1 (±4.600

)

8.50 8.500

Maks = 4.30 ; di titik B

Min = 1.27 ; di titik I

Daya dukung yang diijinkan untuk pasir dan kerikil adalah 20

20 - 60 sehingga tanah OK

ep1 = 0.50 x ( m - w ) x g x 0.50 x h

tg2 ( 45 x O/2 )

Dimana ;

m = Berat volume tanah = 1.85

w = Berat volume air = 1.00

h = Tinggi pondasi ruang olak = 3.00 m

O = Sudut geser dalam = 43

g = Grafitasi = 9.81

Maka

ep1 = 0.50 x ( 1.85 x 1.00 ) x 9.81 x 0.50

x tg2 x ( 45 x 21.5 )

= 3.315 Ton

Tekanan tanah pasif yang benar - benar bekerja menjadi :

Ep1 = 0.50 x ( 0.50 x h x ep1 )

= 0.50 x ( 0.50 x 3.00 x 3.32 )

Ep1 = 2.486 Ton

Keamanan terhadap guling sekarang menjadi

f = tg O = tg 43 = 0.933

Ton/m2

Ton/m2

Ton/m2 Ton/m2

Keamanan terhadap gelincir meliputi bagian tekanan tanah pasif di ujung hilir konstruksi. Karena

perkembangan tekanan pasif memerlukan gerak, maka hanya separuh dari tekanan yang benar -

benar berkembang yang dihitung. Dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi

sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ( ep1 ) menjadi :

Ton/m3

Ton/m3

m/det2

S = f xRv

Rh - Ep1

= 0.933 x23.688

7.951 - 2.486

= 4.044 > 2.00 Ok……!

Tanpa tekanan tanah pasif, keamanan terhadap gelincir menjadi :

S = f xRv

= 0.933 x23.688

Rh 7.951

= 2.780 > 1.25 Ok……!

Keamanan terhadap erosi bawah tanah ( piping )

Untuk mencegah pecahnya bagian hilir bangunan, harga keamanan terhadap erosi

tanah harus sekurang - kurangnya 2.

Keamanan dapat dihitung dengan rumus :

S =s ( 1.00 + a/s )

hs

Dimana :

S = Faktor tekanan

s = Kedalaman tanah

a = Tebal lapis lindung ( diandaikan 0.00 )

hs = Tekanan air pada titik I, m tekanan air

( 4.41 - 3.00 = 1.41 m )

Keamanan terhadap erosi bawah tanah menjadi :

S =3.00

= 2.128 > 2.00 OK…..!

1.41

Keamanan terhadap gempa

Dari peta daerah - daerah, dapat dihitung koefisien gempa ( KP 06 )

ad = n x ( ac x z )

E =ad

g

Dimana

ad = Percepatan gempa rencana, cm/det2

n,m = Koefisien jenis tanah 1.56 dan 0.89

ac = Percepatan gempa dasar, 160 cm/det2

E = Koefisien gempa

g = Grapitasi

z = Faktor yang bergantung pada letak geografis ( 0.56

ad = 1.56 x ( 160 x 0.56 ) 0.9

= 85.247 cm/det2

E =ad

=85.25

g 9.81

= 0.087 < 0.10 E = 0.10

Gaya horisontal tambahan ke arah hilir adalah :

He = E x EG = 0.10 x 48.268

= 4.8268 Ton

akan bekerja dari pusat grafitasi yang telah dihitung diatas.

Momen tambahan yang dipakai adalah ( Mt )

Mt = He x h = 4.83 x 3.28

= 15.832 Ton

Jumlah momen sekarang menjadi ( M )

M = Mo + Mt = 82.530 + 15.832

m

= 98.362 Ton/m

Stabilitas Bendung menjadi :

Guling

e =L

-M

=8.50

-98.36

= 0.10

2 Rv 2 24

Syarat ;

e = < ( 1/6 x L = 1.42 m )

0.10 < 1.42 Ok…….!

Gelincir

S = f xRv

Rh + He - E. Ep

S = 0.933 x23.688

7.951 + 4.8268 - 2.486

= 2.147 > 1.25 Ok……!

TABEL

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT BANJIR

NO GARISPANJANG REMBESAN H

VER HOR 1/3 HOR Iw H

0 0.00 4.15 0.00 4.15

0 - 1 1.50

1 1.50 5.65 0.16 5.50

1 - 2 0.50 0.17

2 1.67 5.65 0.18 5.48

2 - 3 1.00

3 2.67 4.65 0.28 4.37

3 - 4 3.00 1.00

4 3.67 4.65 0.39 4.27

4 - 5 0.50

5 4.17 5.15 0.44 4.71

5 - 6 0.50 0.17

6 4.33 5.15 0.46 4.70

6 - 7 0.50

7 4.83 4.65 0.51 4.14

7 - 8 3.00 1.00

8 5.83 4.65 0.62 4.04

8 - 9 0.50

9 6.33 5.15 0.67 4.49

9 - 10 0.50 0.17

10 6.50 5.15 0.69 4.47

10 - 11 0.50

11 7.00 4.65 0.74 3.92

11 - 12 3.00 1.00

12 8.00 4.65 0.85 3.81

12 - 13 0.50

13 8.50 5.15 0.90 4.26

13 - 14 0.50 0.17

14 8.67 5.15 0.92 4.24

14 - 15 0.50

15 9.17 4.65 0.97 3.69

15 - A 2.50 0.83

A 10.00 4.65 1.06 3.60

A - B 1.50

B 11.50 6.65 1.22 5.44

B - C 3.00 1.00

C 12.50 6.65 1.32 5.33

C - D 1.00

D 13.50 5.65 1.43 4.23

D - E 1.50 0.50

E 14.00 5.65 1.48 4.18

E - F 2.00

F 16.00 7.65 1.69 5.96

F - G 1.50 0.50

G 16.50 7.65 1.74 5.91

G - H 2.00

H 18.50 9.65 1.96 7.70

H - I 2.50 0.83

I 19.33 9.65 2.04 7.61

I - J 1.08

J 20.41 8.57 2.16 6.42

J - K 23.50 7.83

K 28.25 8.57 2.99 5.59

K - L 0.80 1.50 0.50

L 29.55 9.37 3.12 6.25

L - M 2.00 0.67

M 30.21 9.37 3.19 6.18

M - N 3.00

N 33.21 5.92 3.51 2.41

JUMLAH 16.88 49.00 16.33

A HORIZONTAL

TABEL

PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG SAAT DEBIT BANJIR

NOTASI LUAS x TEKANANGAYA THD.TTK. I

(Ton) LENGAN (m)

W1 2.55 X 1.60 X 1.00 4.080 5.80

0.50 X 4.15 - 2.55 X 1.00 0.800 5.53

W2 3.79 X 1.00 3.790 3.75

0.50 X 5.08 - 3.79 X 1.00 0.645 3.40

W3 3.79 X 1.00 -3.790 3.50

0.50 X 4.93 - 3.79 X 1.00 -0.570 3.33

W4 3.72 X 1.00 3.720 3.00

0.50 X 5.43 - 3.72 X 1.00 0.855 2.67

W5 5.36 X 1.00 5.360 1.00

0.50 X 7.08 - 5.36 X 1.00 0.860 0.67

W10 3.05 X 1.00 -3.050 1.00

0.50 X 6.96 - 3.05 X 1.00 -1.955 0.67

W11 0.50 X 3.05 - 3.56 X 1.00 -5.429 3.19

S1 0.50 X 1.85 - 1.00 X 8.606 1.50

∑h 13.922 ∑Mh

(4.50)2

B VERTIKAL

TABEL

PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG SAAT DEBIT BANJIR

NOTASI LUAS x TEKANANGAYA THD.TTK. I

(Ton) LENGAN (m)

G Berat sendiri Bendung -48.268 4.08

W6 4.93 X 3.00 14.790 7.00

0.50 X 0.15 X 3.00 0.225 7.50

W7 3.72 X 1.50 5.580 4.75

0.50 X 0.07 X 1.00 0.035 5.00

W8 5.36 X 1.00 5.360 3.25

0.50 X 0.07 X 1.00 0.035 3.50

W9 6.96 X 3.00 20.880 1.25

0.50 X 0.12 X 3.00 0.180 1.67

W12 0.50 X 3.56 X 4.60 -8.188 1.53

W13 0.50 X 3.00 X 2.20 -3.300 4.50

W14 2.12 X 1.00 -2.120 6.00

W15 4.15 X 2.00 -8.300 7.50

∑V 23.091 ∑MV

Gaya - gaya ( tidak termasuk tekanan tanah vertikal dan gesekan ) :

Rv = 23.091 Ton

Rh = 13.922 Ton

Mv = 123.440 Ton / m

Mh = 39.940 Ton / m

Mo = 83.500 Ton / m

Garis tangkap (line of action), gaya resultante sekarang dapat ditentukan

sehubungan dengan titik I

h =Mh

=39.940

= 2.8688 m

Rh 13.922

v =Mv

=123.440

= 5.3458 m

Rv 23.091

Tekanan tanah di bawah Bendung dapat dihitung sebagai berikut :

Panjang telapak pondasi L = 8.50 m

Eksentritas :

e =L

-Mo

=8.50

-83.500

2 Rv 2 23.091

= 4.250 - 3.616

= 0.6339 m

Syarat : e < ( 1/6 x L = 1.42 )

0.6339 m < 1.42 m

Bendung aman terhadap bahaya guling selama terjadi debit rendah

Tekanan Tanah ( t ) :

t =Rv

x ( 1 (±6 e

)

L L

=23.091

x ( 1 (±3.803

)

8.50 8.500

Maks = 3.94 ; di titik B

Min = 1.49 ; di titik I

Daya dukung yang diijinkan untuk pasir dan kerikil adalah 20

20 - 60 sehingga tanah OK

ep1 = 0.50 x ( m - w ) x g x 0.50 x h

tg2 ( 45 x O/2 )

Dimana ;

m = Berat volume tanah = 1.85

w = Berat volume air = 1.00

h = Tinggi pondasi ruang olak = 3.00 m

O = Sudut geser dalam = 43

g = Grafitasi = 9.81

Maka

ep1 = 0.50 x ( 1.85 x 1.00 ) x 9.81 x 0.50

Ton/m2

Ton/m2

Ton/m2 Ton/m2

Keamanan terhadap gelincir meliputi bagian tekanan tanah pasif di ujung hilir konstruksi. Karena

perkembangan tekanan pasif memerlukan gerak, maka hanya separuh dari tekanan yang benar -

benar berkembang yang dihitung. Dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi

sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ( ep1 ) menjadi :

Ton/m3

Ton/m3

m/det2

x tg2 x ( 45 x 21.5 )

= 3.315 Ton

Tekanan tanah pasif yang benar - benar bekerja menjadi :

Ep1 = 0.50 x ( 0.50 x h x ep1 )

= 0.50 x ( 0.50 x 3.00 x 3.32 )

Ep1 = 2.486 Ton

Keamanan terhadap guling sekarang menjadi

f = tg O = tg 43 = 0.933

S = f xRv

Rh - Ep1

= 0.933 x23.091

13.922 - 2.486

= 1.884 > 2.00 Ok……! tidak ok bosssss

Tanpa tekanan tanah pasif, keamanan terhadap gelincir menjadi :

S = f xRv

= 0.933 x23.091

Rh 13.922

= 1.547 > 1.25 Ok……!

Gaya horisontal tambahan ke arah hilir adalah :

He = E x EG = 0.10 x 48.268

= 4.8268 Ton

akan bekerja dari pusat grafitasi yang telah dihitung diatas.

Momen tambahan yang dipakai adalah ( Mt )

Mt = He x h = 4.83 x 3.28

= 15.832 Ton

Jumlah momen sekarang menjadi ( M )

M = Mo + Mt = 82.530 - 15.832

= 66.698 Ton/m

Stabilitas Bendung menjadi :

Guling

e =L

-M

=8.50

-66.70

= 1.36

2 Rv 2 23.09

Syarat ;

e = < ( 1/6 x L = 1.42 m )

1.36 < 1.42 Ok…….!

Gelincir

S = f xRv

Rh + He - E. Ep

S = 0.933 x23.091

13.922 + 4.8268 - 2.486

= 1.325 > 1.25 Ok……!

Tembok Penahan Tanah

1 Berat jenis pasangan δ = 2.200 Ton/m3

2 Beban merata sebesar q = 500 Kg

3 Berat jenis tanah timbunan δ = 2.620

Ф =

4 Berat jenis tanah dasar pondasi δ = 1.850 Ton/m3

Ф =

C = 0

Gaya - gaya yang bekerja :

1 Gaya berat sendiri

2 Gaya akibat gempa

3 Gaya akibat tanah urugan

4 Gaya akibat tekanan tanah aktif

Tembok Penahan Tanah terbuat dari pasangan batu kali dan perhitungan stabilitas didasarkan

pada data - data sebagai berikut :

80 27'

430

gambar

Gaya Berat Sendiri Konstruksi ( G )

Tabel

Perhitungan Gaya Akibat Berat Sendiri

Gaya PerhitunganBerat

( T )

G1 4.00 x 2.00 x 2.20 17.60

G2 0.50 x 1.50 x 4.58 x 2.20 7.56

G3 0.50 x 4.83 + 4.58 x 1.00 x 2.20 10.35

G4 0.50 x 5.08 x 2.20 5.59

Jumlah 41.10

Gaya Akibat Gempa ( K )

Tabel

Perhitungan Gaya Akibat Gempa

Gaya PerhitunganBerat

( T )

K1 0.123 x 17.600 2.16

K2 0.123 x 7.557 0.93

K3 0.123 x 10.351 1.27

K4 0.123 x 5.588 0.69

Jumlah 5.05

Gaya Akibat Tanah Timbunan ( W )

Tabel

Perhitungan Gaya Akibat Tanah Timbunan

Gaya PerhitunganBerat

( T )

W1 1.00 x 5.08 x 2.62 13.31

W2 0.50 x 1.50 x 4.58 x 2.62 9.00

W3 0.50 x 1.50 x 2.62 1.97

W4 0.50 x 0.25 + 0.50 x 1.00 x 2.62 0.98

Jumlah 24.27

Akibat Tekanan Aktif

sub = 1.850 - 1.000 = 0.850

O = 43

Ka =( 1 - Sin O )

( 1 - Sin O )

=0.32

= 0.19048

1.68

Besarnya Tekanan

Ea1 = q x h x Ka

= 0.5 x 7.58 x 0.19048

= 0.721905 Ton

Ea2 = 0.5 x sub x h x Ka

= 0.5 x 0.850 x 57.4564 x 0.19048

= 4.651232 Ton

Tabel

Perhitungan Gaya Akibat Tekanan Tanah Aktif

GayaBerat Jarak Momen

( T ) ( M ) ( T.M )

Ea1 0.7219 3.79 2.7360

Ea2 4.6512 2.53 11.7676

Jumlah 5.3731 14.5036

Tabel

Resume Gaya - Gaya yang Bekerja

GayaBesarnya Gaya Momen

Vertikal Horizontal Mx

Berat Sendiri 41.096 62.062

Akibat Gempa 5.055

Tanah Urugan 24.274 74.487

Tekanan Tanah Aktif 5.373

Jumlah 65.370 10.428 136.549

X =136.55

= 2.08885 m

65.370

X =30.595

= 2.9339 m

2

X =

10.428

= 2.9339 m

Kontrol Eksentrisitas Tembok Penahan Tanah

B = 4.00

R = √ V + H 4273.276

R = √ 65.37 + 10.43 108.742

= 66.197 Ton

Syarat

e < 1/6 B = 0.667 m

ey x EH - EV x ( x - 0.50

EV

2.933902 x 10.43 - 65.37 x ( 2.08885 - 0.50

65.370

-34.77573169 x 0.08884769

65.370

e = -0.047265246588

2 2

2 2

Muka air Hulu adalah + 25,52 ( Elevasi Mercu ) dan muka air hilir merupakan

Akibat dari pembendungan, maka muka air di Hulu akan naik. Sehingga terjadi perbedaan

muka air dengan Hilir bendung, hal ini akan mengakibatkan rembesan (seepage) di bawah

konstruksi bendung yang dapat mengakibatkan piping. Untuk mengatasi gejala ini dapat

dilakukan dengan cara membuat lantai muka. untuk mengetahui panjang aliran di bawah

Untuk menentukan tekanan air, panjang jalur rembesan harus diambil sampai elevasi

ambang hilir kolam olak, dimana harga CL diambila harga aman. Tekanan air tanah ( Px )

Untuk mencegah terjadinya bahaya piping pada ujung hilir Bendung akibat tekanan air dari

bawah Bendung ( Uplift ), maka pada muka Bendung perlu dibuat lantai muka. Panjang lantai

225.00CL =

LV + 1/3

0.67 H

0.1929CL =

16.88 + 1/3

0.2247 3.37

= 9.856

25.52

22.15

0.192864030858

25.52 1.60 1.50

23.92 24.92 2.10

1.50 22.42

22.42 23.42

3.10

22.92

25.52 2.00 2.60

21.92 0.50

22.92

1.50

18.92 22.15

20.00 2.15

5.52 3.23

4.44 6.37

3.37

Gaya - gaya dan arah gaya yang bekerja sesuai pada gambar 5 dan perhitungan

THD.TTK. I MOMEN

LENGAN (m) (ton/m)NOTASI

6.00 -21.120

5.10 -16.157

7.00 -92.400

4.60 -18.216

3.30 -4.356

3.25 -21.450

1.67 -9.185

1.25 -13.750

∑MV -196.634

Δh

160

91.552

0.1

Momen Terhadap

Titik Tinjau

( t/m )

8.65

TABEL

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

THD.TTK. I MOMEN

LENGAN (m) (ton/m)

5.53 7.078

3.75 4.650

3.40 2.193 7 11.5

3.50 -4.340 7 11.5

3.33 -1.898 7 11.5

3.00 3.510 7 11.5

2.67 2.283 7 11.5

1.00 2.810 8 13.2

0.67 0.576 7 11.5

0.69 -6.710 8 13.2

1.50 15.938 25 9 14.9

∑Mh 26.090

TABEL

PERHITUNGAN GARIS REMBESAN SAAT DEBIT NORMAL

THD.TTK. I MOMEN

LENGAN (m) (ton/m)

6.00 -21.120

5.10 -16.157

7.00 -92.400

4.60 -18.216

3.30 -4.356

3.25 -21.450

1.67 -9.185

1.25 -13.750

7.00 49.980

7.50 1.687

4.75 8.336

5.00 0.175

3.25 13.699

3.50 0.123

1.25 13.781

1.67 0.251

∑MV 108.602

=74.0118

= 3.4126

21.688

x

0.50 x 3.00

Keamanan terhadap gelincir meliputi bagian tekanan tanah pasif di ujung hilir konstruksi. Karena

perkembangan tekanan pasif memerlukan gerak, maka hanya separuh dari tekanan yang benar -

benar berkembang yang dihitung. Dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi

sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ( ep1 ) menjadi :

Untuk mencegah pecahnya bagian hilir bangunan, harga keamanan terhadap erosi

)

cm/det2

m

23.688

10.292

2.147491036292

225.00CL =

16.88 + 1/3

0.67 H

0.19CL =

16.88 + 1/3

0.22 3.51

= 9.462

25.52

22.15

0.192864030858

25.52 1.60 1.50

23.92 24.92 2.10

1.50 22.42

22.42 23.42

3.10

22.92

22.15

5.92

25.52 2.00 2.60

21.92 0.50

22.92

1.50

18.92 22.15 19.15

20.00 2.15 8.92

5.52 3.23 5.92

4.44 6.37

3.37

TABEL

PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG SAAT DEBIT BANJIR

THD.TTK. I MOMEN

LENGAN (m) (ton/m)

5.80 23.664

5.53 4.424

3.75 14.213

3.40 2.193

3.50 -13.265

3.33 -1.898

3.00 11.160

2.67 2.283

1.00 5.360

0.67 0.576

1.00 -3.050

0.67 -1.310

3.19 -17.319

1.50 12.909 20.3

∑Mh 39.940

TABEL

PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG SAAT DEBIT BANJIR

THD.TTK. I MOMEN

LENGAN (m) (ton/m)

4.08 -196.933

7.00 103.530

7.50 1.687

4.75 26.505

5.00 0.175

3.25 17.420

3.50 0.123

1.25 26.100

1.67 0.301

1.53 -12.528

4.50 -14.850

6.00 -12.720

7.50 -62.250

∑MV 123.440

x

0.50 x 3.00

Keamanan terhadap gelincir meliputi bagian tekanan tanah pasif di ujung hilir konstruksi. Karena

perkembangan tekanan pasif memerlukan gerak, maka hanya separuh dari tekanan yang benar -

benar berkembang yang dihitung. Dengan mempertimbangkan gerusan yang mungkin terjadi

sampai setengah kedalaman pondasi, tekanan tanah pasif ( ep1 ) menjadi :

tidak ok bosssss

m

23.091

16.263

1.325

Tembok Penahan Tanah terbuat dari pasangan batu kali dan perhitungan stabilitas didasarkan

gambar

Tabel

Perhitungan Gaya Akibat Berat Sendiri

Jarak Momen

( M ) T.M

2.00 35.20

2.00 15.11

1.00 10.35

0.25 1.40

62.06

Tabel

Perhitungan Gaya Akibat Gempa

Jarak Momen

( M ) T.M

1.25 2.71

4.03 3.75

4.85 6.17

5.04 3.46

16.09

Tabel

Perhitungan Gaya Akibat Tanah Timbunan

Jarak Momen

( M ) T.M

3.50 46.58

2.50 22.50

2.25 4.42

1.00 0.98

74.49

Momen

My

16.091

14.504

30.595

x B )

EV

x 4.00 ) 0.875

65.370

1/3 LH

H

49.00 16.333333

3.37

0.33

3.10

2.60

1.50

1.65

1/3 49.00 28.07 4.15

H 24.56 5.65

49.00 16.333333 3.51 4.65

3.51 23.92 5.15

0.33

3.10

6.15

2.60 6.65

1.50

19.15

8.92

5.92

1.00

0.99

0.98

0.97

0.96

0.95

0.94

0.93

0.92

0.91

0.90

0.89

0.88

0.87

0.86

0.85

0.84

0.83

0.82

0.81

1.5

1.4

1.3

1.2

1.1

1.0

0.9

0.8

0.7

0.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Catatan : Sahih jika P/H1 ≥ 1.5

1.0 2.0 3.0 5.04.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0

0

2

4

6

8

10

12

0,50

0.50

5.5 Perhitungan Hidrolis Bendung

Elevasi Mercu Bendung

Elevasi Mercu Bendung ditentukan berdasarkan beberapa faktor, yaitu :

Elavasi sawah tertinggi =

Tinggi genangan air =

Kehilangan tekan pada :

- Saluran kwarter ke sawah =

- Saluran tersier ke saluran kwarter =

- Akibat kemiringan saluran =

- Bangunan ukur =

- Bangunan intake =

- Pembulatan mercu =

- Eksploitasi =

- Keamanan =

Elevasi Mercu =

5.5.1 Tinggi Bendung

Elevasi dasar sungai pada rencana As Bendung (P 5) =

Elevasi sawah tertinggi yang akan diairi, tinggi air sawah, kehilangan tekan pada alat ukur,bangunan, saluran,

eksploitasi dan keamanan.

Yang dimaksud dengan tinggi Bendung disini adalah jarak dari lantai muka Bendung sampai puncak

Bendung (P). Bendung Oko - Oko di bangun di Coupure sungai.

Elevasi dasar sungai pada Pada lokasi awal / hulu rencana Coupure (P 11) =

Elevasi dasar sungai pada Pada lokasi akhir / hilir rencana Coupure (P 24)=

Rencana panjang Coupure =

Jarak dari Rencana Tubuh Bendung ke Profil P 11 =

Jarak dari Rencana Tubuh Bendung ke Profil P 24 =

Kemiringan rencana Coupure =24.69 + 22.43

=

350.00

Elevasi rencana Coupure di rencana lokasi Bendung ( lantai muka ) :

24.69 - ( 120.00 x 0.00646 ) =

Tinggi Bendung (P) = Elevasi Mercu - Elevasi dasar sungai/lantai muka

= + 25.52 - + 23.92

= 1.60 M

5.5.2 Lebar Bendung

Yang dimaksud dengan lebar Bendung adalah jarak antara tembok pangkal dengan tembok pangkal.

Dari 12 Profil melintang sungai diperoleh lebar sungai rata - rata adalah :

B = 20.00 m

Lebar Bendung Oko - Oko direncanakan

Untuk tidak terlalu banyak mengganggu aliran sungai setelah ada Bendung, maka yang paling ideal untuk

lebar Bendung adalah sama dengan lebar normal sungai Bb = Bn. Akan tetapi oleh karena suatu hal, bila

ternyata dengan lebar yang sama dengan lebar normal sungai akan mengakibatkan tingginya air di atas mercu

tinggi sekali, maka lebar Bendung masih diperbesar lagi sampai 6/5 Bn.

= 1.2 x 20.00 = 24.00 m

5.5.3 Lebar Efektif Bendung

Rumus :

Dimana :

= Lebar efektif (m)

B' = Lebar bendung normal (m)

= B Total - Lebar pilar - 0.2 Lebar penguras

n = Jumlah pilar

Kp = Koefisien kontraksi pilar

Ka = Koefisien kontraksi pengkal bendung

H1 = Tinggi energy (m)

Untuk Bendung Oko - Oko direncanakan :

- Lebar total Bendung = 24.00

- Tebal (lebar) tembok pilar = 1 x

- Lebar pintu penguras = 1 x

- Ujung pilar bulat =

Lebar Efektif Bendung adalah lebar Bendung yang akan bermanfaat untuk dapat dilewati debit. Untuk itu,

maka lebar efektif dipengaruhi oleh pintu penguras dan pilar - pilar pintu penguras.

Beff = B – 2 (n.Kp + Ka).H1

Beff

- =Pangkal Bendung bulat bersudut 900

5.5.3.1 Jadi lebar efektif Bendung adalah :

B' = 24.00 - 0.80 - 0.2 x

= 22.96

= 22.96 - 2 ( 1 x 0.10

= 22.96 - 0.4 H1

5.5.4 Tinggi Energi Diatas Mercu

Tinggi energi diatas mercu dihitung berdasarkan debit banjir rencana periode 100

Rata - rata nilai Q 100 = 225.15 m

Tinggi Bendung (P) = 1.60 m

Rumus :

Q =

Dimana :

Q = Debit rencana (Q100)

Cd = Koefisien Debit ( C0 x C1 x C2 )

= Lebar efektif (m) = 22.96 - 0.4

B = Lebar bendung normal (m)

H1 = Tinggi air diatas mercu (m)

r = 0.5 x H1 ( Up stream Bendung direncanakan tegak )

Beff

Cd. 2/3 √2/3.g.Beff.H11,5

Beff

g = 9.81

Untuk perhitungan pertama H1, diasumsikan harga Cd

225.15 = 1.30 x 0.67 0.67 x 9.81 x

( 22.96 - 0.4 H1 )

2.2164 x ( 22.96 - 0.4 x 3.15

2.2164 x ( 22.96 x 3.15

1.5

-

2.2164 x ( 128.36236627 - 7.0442761977

2.2164 x 121.31809007

225.15 = 268.885

Dengan coba - coba didapat H1 = 3.15 jadi elevasi tinggi energi diatas

Mercu adalah = 25.52 + 3.15 = 28.67

H1/r = 2.00 dari tabel didapat C0 = 1.330

P/H1 = 0.51 dari tabel didapat C1 = 0.900

Karena Up Stream tegak, maka harga C2 tidak dicari

Cd = 1.330 x 0.900 = 1.197

Untuk perhitungan pertama H1, diasumsikan harga Cd

225.15 = 1.22 x 0.67 0.67 x 9.81 x

m/det2

( 3.15 - 28.67 H1 )

2.0800 x ( 22.96 - 0.4 x 2.75

2.0800 x ( 22.96 x 2.75

1.5

-

2.0800 x ( 104.70584463 - 5.0163949954

2.0800 x 99.689449636

225.15 = 207.351

Dengan coba - coba didapat H1 = 2.75 jadi elevasi tinggi energi diatas

Mercu adalah = 25.52 + 2.75 = 28.27

H1/r = 2.00 dari tabel didapat C0 = 1.330

P/H1 = 0.58 dari tabel didapat C1 = 0.920

Karena Up Stream tegak, maka harga C2 tidak dicari

Cd = 1.330 x 0.920 = 1.22

Jadi lebar efektif Bendung adalah :

Beff = 22.96 - 0.4 x 2.75

5.5.5 Tinggi Muka Air diatas Mercu

Untuk perhitungan tinggi muka air diatas mercu memakai persamaan :

do = ( h + P )

A = x do

Vo =Q 100 Q 100 = 225.15

A

hvo =

2g

h = H1 - hvo

Dimana :

Q 100 = Debit banjir rata - rata =

Beff

V02

P = Tinggi bendung =

= Lebar efektif bendung =

H1 = Tinggi energi diatas mercu =

g = Percepatan gravitasi =

do = Tinggi air banjir dari dasar bendung, M

h = Tinggi air banjir diatas mercu, M

Vo = Kecepatan aliran, M/det

hvo = Kehilangan tinggi, M

Tabel 5.16 Perhitungan tinggi air diatas mercu

h Asumsi kedalaman air maksimum diatas mercu (h)

coba - coba 3.00 2.80 2.60 2.50

do 4.60 4.40 4.20 4.10

A 100.662 96.290 91.918 89.732

Vo 2.237 2.338 2.450 2.509

hvo 0.052 0.057 0.062 0.065

h 2.70 2.69 2.69 2.68

Dari perhitungan diatas didapat tinggi air maksimum diatas mercu adalah :

h = 2.55

Beff

Elevasi muka air diatas mercu adalah :

= Elevasi mercu + Tinggi air maksimum diatas mercu :

= 25.52 + 2.55 = 28.07

5.5.5.1 Lengkung Mercu Bendung

Untuk dimensi mercu depan bendung direncanakan Type Ogee dengan bagian

hulu bendung tegak

Hd = 2.55 ( tinggi air maksimum diatas mercu)

Panjang jari - jari besar ( R )

= 0.5 x Hd = 0.5 x 2.55

Panjang jari - jari kecil ( r )

= 0.2 x Hd = 0.2 x 2.55

Panjang keliling lingkaran besar

= 0.175 x Hd = 0.175 x 2.55

Panjang keliling lingkaran kecil

= 0.282 x Hd - 0.175 x Hd

0.282 x 2.55 - 0.175 x 2.55

5.5.5.2 Penampang Belakang Mercu

Mercu bendung bagian belakang dihitung berdasarkan pers. Sebagai berikut :

Y=

1(

Y)

n

Hd K Hd atau

= K x Hd x Y

Dimana :

Y dan X = Koordinat - koordinat permukaan hilir

K dan n = Parameter (lihat tabel 5.19)

Hd = Tinggi air diatas mercu = 2.55

Kemiringan Up Stream K n

Vertikal 2.000 1.850

3 : 1 1.936 1.836

3 : 2 1.939 1.810

1 : 1 1.873 1.776

Sumber KP 02 hal 47

Kemiringan permukaan hulu (Up Stream) direncanakan vertikal, maka harga

K dan n didapat K = 2.000

n = 1.850

Persamaan menjadi :

X1.850

= 2.000 x 2.550.850

x Y

Xnn-1

X1.850

= 4.432 Y

Y =X

1.850

4.432

Kemiringan permukaan hilir adalah 1 : 1

maka dy / dx = 1 / 1 = 1

dy=

1.850 x X0.850

= 1

dx 4.432

1.85 x X0.850

= 4.432 x 1

X0.850

= 2.396

X = 2.82

Y =2.82

1.850

= 1.534

4.432

Tabel Koordinat Lengkung Bendung

Titik X ( m ) Y ( m )

1 0.00 0.00

2 0.50 0.06

3 0.70 0.12

4 0.90 0.19

5 1.00 0.23

6 1.20 0.32

7 1.40 0.42

8 1. 6 0.54

9 1.80 0.67

10 2.00 0.81

Dengan persamaan diatas koordinat lengkung bagian hilir dihitung secara tabel. Setelah didapat koordinat dy /

dx = 1, maka titik - titik berikutnya berupa garis lurus dengan kemiringan 1 : 1 sampai titik awal kolam olakan.

11 2.20 0.97

12 2.40 1.14

13 2.60 1.32

14 2.70 1.42

15 2.80 1.51

MAB 28.07

2.55

MAN 25.52

+ 23.92

x 2.82

1

1

5.6 Kolam Olakan Bendung

Untuk menghitung dalamnya kolam olakan bendung digunakan perhitungan ruang olakan datar type IV USBR

a Data Bendung :

Elevasi mercu bendung

Jari - jari mercu

Lebar efektif bendung

Dalam perhitungan ini dibutuhkan Data - data :

v = 2g ( 0.50 1.330 + Z

v = 2g ( 0.50 1.330 + 2.13

v = 19.62 2.79

7.4052616429

z = 24.56 - 22.43

= 2.13

y1 =q

=10.299814735

= 1.3908778963

v 7.4052616429

q =Q = 225.15

= 10.299814735

Beef 21.86

Fr =v

=7.41 =

2.0047554428

g y1 3.6938478803

Data - data sungai :

I Rencana Coupure = 0.00646

I Rata - rata sungai = 0.00381

Karena I Rencana Coupure lebih besar dari I rata - rata sungai, maka untuk per

hitungan tinggi muka air di hlir bendung digunakan I Coupure

m = 1

n = 0.025 ( Buku Teknik Sumber Daya Air, Jilid I )

I = 0.00646

b = 20.00 m

A = ( b + m x h ) x h

P = b + 2 x h x 1 + m

R =A

P

V =1

x R x I

n

Q = A x V

2/3 1/2

Tabel 5.17 Perhitungan Tinggi Muka Air di Hilir Bendung

Tinggi A P R V Q

( H ) m2 m m m/det m3/det

1.00 21.00 22.83 0.92 3.04 63.85

1.50 32.25 24.24 1.33 3.89 125.38

2.00 44.00 25.66 1.71 4.61 202.63

2.10 46.41 25.94 1.79 4.74 219.85

2.15 47.62 26.08 1.83 4.80 228.67

2.14 47.38 26.05 1.82 4.79 226.90

2.13 47.14 26.02 1.81 4.78 225.13

2.12 46.89 26.00 1.80 4.76 223.36

Dari tabel diatas, maka tinggi air di hilir Bendung = 2.13

Elevasi dasar sungai di hilir Bendung= 22.43

Elevasi MAB di hilir Bendung= 22.43

= 24.56

5.6.1 Desain Kolam Olakan

Elevasi Dasar Kolam Olakan

5.6.2 Data - data teknis Bendung

Debit banjir rencana (Q 100)= 225.15

= 21.86

Debit permeter lebar (q)= Q/B =

Tinggi air diatas mercu (He)= 2.55

Elevasi Mercu (Elo)= 25.52

1 Energi pada mercu Bendung (Eo)

Direncanakan elevasi ruang olak (EL1) = + 21.00

Eo = He + Elo - EL1

= 2.55 + 25.52 - 21.00 =

2 Energi pada akhir loncatan (E1)

Setelah melalui mercu Bendung, aliran akan masuk kedalam sungai bagian hilir bendung dengan kecepatan yang tinggi.

Untuk mengurangi kerusakan tanah di hilir bendung akibat kecepatan yang tinggi, maka perlu dibuat ruang olakan. Pada

perencanaan bendung ini dipakai ruang olakan tipe USBR

Lebar efektif bendung (Beff)

E1 = Eo : E1 = d1 + hv1

Tabel 5.18 Perhitungan Tinggi Energi di Hilir Bendung

ParameterAsumsi Tinggi di Hulu (d1)

1.00 0.90 0.95 0.93

V1 = q/d1 10.30 11.44 10.84 11.08

hv1 = V12/2g 5.41 6.68 5.99 6.25

E1 = d1 + hv1 6.41 7.58 6.94 7.18

Fr =V1

=11.20

q x d1 10.299814735 x 0.92

Dari harga Fr = 3.6369134459 dan V = 11.20

Kolam olaknya memakai USBR type IV

Syarat USBR type IV 250 ≤ Fr < 4.00

3 Tinggi energi di kolam olak akibat loncatan air

d2= 1/2 x ( ( 1 + 8 Fr 2

d1

= 0.5 x ( ( 1 + 8 x 13.2271394130858

= 0.5 x ( 10.335236587 - 1 )

= 4.6676182934

d2 = 4.6676182934 x d1 = 4.6676182934 x 0.92

V2 =q

=10.299814735

= 2.3985360618 m/det

d2 4.2942088299

hv2 = =5.7529752396

= 0.2932199409 m

2g 19.62

E2 = d2 x hv2 = 4.2942088299 + 0.29

4 Tinggi energi di Hilir Bendung

d3 = Tinggi air di Hilir Bendung = 2.13 m

V3 = 4.78 m/det

E3 = d3 + = 2.13 +22.810

2g 19.62

Elevasi garis energi di hilir Bendung :

= Elevasi dasar sungai di hilir bendung + Tinggi energi dihilir bendung

= 22.43 + 3.29 = 25.72

Elevasi garis energi akibat loncatan air :

= Elevasi kolam olak + Tinggi energi dikolam olak akibat loncatan air

= 21.00 + 4.59 = 25.59

Syarat

5

V22

V32

Elevasi garis energi akibat loncatan air ≤ Elevasi garis energi dihilir bendung

+ 25.59 ≤ 25.72 ( Ok…….! )

6 jadi elevasi dasar kolam olakan adalah = + 21.00

5.63 Dimensi Ruang Olakan

- Tinggi End Sill :

he = 1.25 x d1

= 1.25 x 0.92

= 1.15 m

- Panjang lantai olak :

n = he = 1.15

L = 5 x ( n + d2 ) =

= 5 x ( 1.15 + 4.2942088299

= 27.22104415 m

- Chute Bloks :

Tinggi (he) = 2 x d1 = 2 x

= 1.84 1.85

Lebar (w) = d1 = 0.92 0.95

Jarak (i) = 2.5 x w = 2.5 x

= 2.375 m

Gambar Chute Bloks

L

Gambar Kolam Olak

2.37

5

2 . d1

2.d1

5.7 Panjang Lantai Muka / Apron

Tanah pondasi berupa pasir halus CL =

Elevasi muka air banjir diatas mercu = +

Elevasi muka air banjir dihilir bendung = +

Elevasi dasar sungai dihilir bendung = +

Elevasi mercu bendung = +

H Banjir = 28.07 - 24.56 = 3.51

H Normal = 25.52 - 22.43 = 3.09

L = Elv + 1/3 x Ehv ≥ CL

Angka rembesan lane untuk lempung :

CL x H = 7.00 x 3.51 = 24.57

Ehv = 49.00 1/3 Ehv = 16.33

Elv = 16.88

L = 16.88 + 16.33 = 33.21

Panjang Lantai Muka = 15.50

+ 25.52

23.92

+

15.50

Gambar Lantai Muka

Rencana Tinggi Jagaan (Freeboard)

Jagaan di Hulu Bendung (Fb.1) :

Fb1 = 0.61 + 0.037 x Vo x do

= 0.61 + 0.037 x 2.4789816788 x 1.61

= 0.7574553066

Jagaan di Hilir Bendung (Fb2) :

Fb2 = 0.10 x ( V1 + d2 )

= 0.10 x ( 11.20 + 4.2942088299

= 1.55

Elevasi jagaan :

Elevasi di Hulu / Udik (EL.U)

EL. U = EL. 0 + 4.15 + Fb1

= 23.92 + 4.15 + 0.7574553066

= 28.83

1/3

Ditetapkan elevasi Dekzerk di Hulu Bendung adalah + 29.00

Elevasi di Hilir (EL.I)

EL. U = EL. 1 + do + Fb2

= 21.00 + 2.55 + 1.5489659629

= 25.10

Ditetapkan elevasi Dekzerk di Hilir Bendung adalah + 25.20

Penampang Coupure

Dari hasil pehitungan didapat dimensi coupure adalah :

Q = 225.15

V = 4.78

b = 20.00

h = 2.13

I = 0.00646

m = 1

n = 0.025 (Teknik Sumber Daya Air, Jilid I)

W = 1.00

W

1h

1

b

Profil

Melintang Rencana Coupure

5. 12 Bangunan Pengambilan

a. Perhitungan Saluran Induk Oko - Oko

Untuk Dimensi Saluran Oko - Oko dapat dilihat Pada lampiran

A = 1269 Ha

Qn = 2.068 m3/det

b = 2.00 m

h = 1.07 m

V = 0.536 m/det

m = 1.5

k = 40

I = 0.000313

W = 0.60

n = 1.87

W

1h

1

b

Gambar

Penampang Saluran Induk Oko - Oko

b Perhitungan Pintu Pengambilan

Pintu pengambilan (Intake) pada bendung Oko - Oko direncanakan satu buah,

disebelah kiri Bendung dengan data - data sebagai berikut :

Luas areal yang akan diairi ( A ) = 1269 Ha

Debit untuk saluran Induk (Qn) =

1.63 x A = 1.63 x 1269 =

Debit untuk pengurasan (Qs) =

1.20 x Qn = 1.20 x 2.068 =

Lebar pintu diambil (B) = 2 x 1.00

Tebal pintu (t) = 2 x 0.10

Tebal pilar pintu (bp) = 1 x 0.80

Perhitungan Hidrolis, dihitung dengan rumus :

Q = μ x B x h x ( 2 x

Diambil Koefisien : μ = 0.80 m

z = 0.20 m

2.06847 = 0.80 x 2.00 x h

2.00 x 9.81 x 0.20

h =2.068

= 0.653 m

3.169

Elevasi Muka Air

Elevasi mercu Bendung = + 25.52

Tinggi tekanan untuk eksploitasi = 0.10

Tinggi tekanan untuk bangunan intake = 0.20

Elevasi muka air di muka pintu pengambilan

+ 25.52 - 0.10 = + 25.42

Elevasi muka air di Hilir pintu pengambilan

+ 25.42 - 0.20 = + 25.22

+ 25.52

+ 25.42

24.87

23.92

Gambar Sket Pintu Pengambilan ( Intake )

Elevasi ambang pintu = + 25.52 - 0.65

c. Perhitungan daun pintu :

Kerangka daun pintu dibuat dari Baja dan daun pintunya dibuat dari balok kayu

dengan kekuatan kelas II dan k = 100

Elevasi muka air banjir = + 28.07

Elevasi ambang pintu = + 24.87

Ukuran balok diambil = 10 x 10 cm

Tekanan hidrostatis pada balok terbawah :

kg/cm2

h = 28.07 - 25.52 = 2.55 m

q = h x d

= 2.55 x 0.10 = 255 kg/m

Lebar pintu : b1 = 1.00

Jadi L = b1 + ( 2 x (d/2))

= 1.00 + 0.10 = 1.10

M = 1/8 q L =

= 0.125 x 255 x 1.1

w = 1/6 x

=M

=35.0625

W 1/6 x 10 x 10 2

= 21.04 < 100.00

d. Perhitungan Diameter Stang Ulir

Berat kayu kelas II K = 0.75

Tinggi daun pintu h = 25.52 - 25.52

Diambil = 9 x 0.10

Elevasi puncak daun pintu = 25.52 + 0.90

Berat daun pintu

t2

kg/cm2 kg/cm2

Balok kayu = 1.20 x 0.90 x 0.10

= 81.00 kg

Plat rangka = 0.10 x 1.00 x 0.01

x 7800 = 31.20 kg

= 0.07 x 1.00 x 0.01

x 7800 = 21.84 kg

Stang Ulir (Diperkirakan) = 500.00 kg

G = 634.04

Gaya hidrostatis waktu normal :

Hw = ( 1.60 x 0.90 + 0.5

1000 x 1.20

= 1733.25 + 0.45

= 1733.70 kg

Gaya Uplift waktu normal :

PU = 0.10 x 1.20 x 3.50 x

= 420 kg

Berat air diatas pintu waktu normal :

W = 0.10 x 1.20 x 2.60 x

= 312 kg

Gaya normal waktu stang ulir diturunkan :

N = - f x Hw - PU

= - 0.40 x 0 - 420

= - 527 kg ( Tekan )

Gaya normal waktu stang ulir diangkat :

N = + f x Hw - PU

= + 0.40 x 0 - 420

= + 527 kg ( Tarik )

5.13. Diameter stang ulir :

Diameter stang ulir dihitung dengan rumus Euler, sebagai berikut :

Ptk =9.85 x E x I

n x I 2

Dimana :

Ptk = Gaya tekuk (Kg)

E = Modulus elastisitas bahan, = 2.1 x 10

I =

n = Faktor kemanan = 5

I = Panjang stang ulir (m)

Panjang stang ulir = + 29.80 - 26.42

= 3.38 338

Untuk tiap stan ulir, gaya normal tekuk

Ptk = 0.50 x N

= 0.50 x 527.00

= 263.50 300 Kg

I =n x Ptk x I 2

9.85 x E

=5 x 300 x 114244

9.85 x 2100000

=171366000

20685000

= 8.28

I =3.14

x d4

64

Momen inersia stang ulir ( cm4)

cm4

= 200.96

= 276.55= 4.08 cm

d

Tebal uliran t = 6.00 mm jadi diameter luar stang ulir

D = d + 2 x t

= 4.08 + 2 x 0.60

= 5.28 cm

Ditetapkan diameter stang ulir D = 6.00

Tegangan tarik yang timbul pada stang ulir :

Ptr = 0.50 x N

= 0.50 x 527

= 263.50 kg

I =Ptr

=263.50

A 0.785 x 4.8

= 14.57 < 1200

cm4

d4

kg/cm2 kg/cm2

5.13. Bangunan Penguras

Bangunan penguras dibuat sebelah kanan sesuai dengan letak pintu pengambilan

lebar pintu penguras diambil 60 % dari lebar total pintu pengambilan

B Penguras 60 % x 2.00

Tebal pilar pintu penguras 1 x 0.80

Dasar bangunan penguras dibuat sama dengan dasar lantai muka =

Kecepatan aliran pada pintu penguras yang dibutuhkan harus dapat menghanyutkan sedimen

yang berupa pasir, kerikil dan batuan yang mengendap dihulu pengambilan

Kecepatan aliran untuk pembilas dapat hitung dengan rumus

Vo = 1.50 x C x d 0.5

Dimana :

Vo = Kecepatan kritis yang diperlukan untuk pengurasan, m/det

C = Koefisien yang tergantung dari bentuk sedimen, C (estimasi)

d = Diameter terbesar dari sediment (estimasi)

Vo = 1.50 x 5.00 x 0.316227766

Vo = 2.37 m/det

Debit minimum untuk pengurasan

qm =Vo 3

qm =

g

Dimana :

qm =

Vo = 2.37

g = 9.81

qm =Vo 3

=13.34

= 1.360

g 9.81

1 Kontrol pengurasan

Dalam perencanaan Bendung Oko - Oko ini tidak direncanakan plat underspuer

Jadi kontrol pengurasan dilakukan pada saat pintu di buka penuh.

Debit minimum pengurasan per satuan lebar (m3/det/m)

H

+ 25.52

+ 23.92

Gambar Sket Pintu Penguras di Buka Penuh

Kecepatan aliran dihitung dengan rumus :

V = C 2 x g x Z

Dimana :

V = Kecepatan aliran, m/det

C = Koefisien pengaliran, C = 0.75

H = Tinggi muka air = Elvasi mercu - Elevasi lantai muka

= 25.52 - 23.92

Z = 1/3 x H = 0.3333 x 1.60

V = C 2 x g x Z

V = 0.75 x 2 x 9.81

V = 2.426 m/det > Vo = 2.37

Q = Vo x A

Dimana :

Q =

Vo = 2.37 m/det

A = Luas penampang ( b x h )

b = Lebar pintu penguras = 1.20 m

h = Tinggi air di pintu penguras 1/2 x H

Debit pengurasan, m3/det

= 0.5 x 1.60 = 0.80 m

Q = 2.426 x 1.20 x 0.80 =

q =Q

=2.33

= 1.9408863954 m3/det/m'

b 1.20

= 1.941 > qm = 1.360

2 Perhitungan Daun Pintu

Elevasi muka air banjir = + 28.07

Elevasi mercu bendung = + 25.52

Elevasi dasar pintu penguras = + 23.92

Elevasi ambang pengambilan = + 24.57

Pintu penguras terbuat dari kerangka baja dan daun pintu dibuat dari balok kayu

k = 100 dan b = 1200

Tinggi tekanan hidrostatis + 28.07 - 23.92

Tinggi lumpur + 24.57 - 23.92

Tinggi pintu + 25.52 - 23.92

Lebar lobang pintu

Ukuran balok diambil 15 x 15 cm

Berat lumpur s = 1.80

m3/det/m'

Kg/cm2

Sudut geser O = 30

Ka =1 - Sin O

=1 - 0.5

1 + Sin O 1 + 0.5

= 0.333

Tekanan pada balok terbawah :

- Akibat air

= 0.15 x 4.15 x 1000 =

- Akibat lumpur

= 0.15 x 0.65 x 0.33 x 800

q

lt = b1 + 2t

= 1.20 + 20.15

2 2

M = 1/8 x q x I 2

= 0.125 x 648 x 1.822 = 148

=M

=14800

W 0.167 x 15 x 15 2

= 26.31 < t = 100kg/cm2 kg/cm2

3 Perhitungan Dimensi Stang Ulir

- Berat pintu :

Berat balok kayu

= 0.15 x 1.20 x 1.60 x 750

Berat besi

= 0.10 x 1.20 x 0.01 x 4 x

= 0.10 x 1.60 x 0.01 x 4 x

Stang ul (ditaksir)

- Gaya hidrostatis waktu banjir :

Hw = ( 4.15 x 1.60 + 0.50

x 1.40 x 1000

= 11100 kg

- Gaya uplift waktu banjir :

Pu = 0.15 x 1.40 x 4.15

= 871 kg

- Berat air diatas pintu waktu banjir :

W = 0.15 x 1.40 x 2.55

= 536 kg

- Gaya normal untuk satu stang ulir, waktu daun pintu diturunkan (tekan) :

Ntk = 0.50 ( - f x Hw

G + W )

= 0.50 ( - 0.40 x 11100

805.00 + 536 )

= - 3326 kg -6652

- Gaya normal untuk satu stang ulir, waktu daun pintu diangkat (tarik) :

Ntr = 0.50 ( f x Hw

G + W )

= 0.50 ( 0.40 x 11100

805.00 + 536 )

= 1106 kg

Diameter stang ulir :

I =n x tk x I 2

3.14 2 x E

I =5 x 3326 x 428

9.8596 x 2.10 x 10

= 147.13 cm4

d =147.13 x 64 0.25

= 7.40

3.14

Diameter luar

D = d x t x 2

= 7.40 x 0.6 x 2

= 8.88 cm 10.00 cm

Tegangan tarik yang timbul :

tr =Ntr

=1106

F 25 x 3.14

= 18.19 < 1200

5.14. Perhitungan Plat Pelayan

1.50

Beban yang bekerja :

Berat sendiri plat

Beban hidup

kg/cm2 kg/cm2

- Panjang Plat ( Lo ) = 1.50 m

- Panjang Plat Total ( L ) = 1.74 m

- Tebal plat = 0.12 m

- Lebar plat ( b ) = 1.50 m

Berat sendiri = 0.12 x 2.4 = 0.288

Beban hidup = 0.500

q = 0.788

M =1

q L2

8

M =1

x 0.788 x 1.742

8

M = 0.2982186 29822

Mutu beton K 175 b = 60 kg/cm2

Tulangan dengan baja U24 a = 1400 kg/cm2

Фo =a

=1400

= 0.972

n b 24 60

Kontrol tebal plat

=

1

=

1

1 +a

1 +1400

n b 24 60

=1

= 0.507

1.972

kb = 0.5 ( 1 -1

x )

3

= 0.5 0.507 ( 1 -1

x 0.51

3

ht =

b x kb

=29822

= 7.86

150 x 1.26

= 7.86 cm < 12 cm Ok…..!

h = ht - a = 12 - 3 =

=

ht

=

9

n m 24 29822

a b 1400 150

=9

3.4082

∑b

∑b ∑b

Mmax

∑b

= 2.641

Untuk Ca = 2.641 dan δ = 0 dari tabel "n"

Didapat : Ф = 1.725 > Ф0 = 0.972

100 nw = 10.64 =10.64

= 0.003

150 x 24

A = Wbh = 0.003 x 150 x 9 =

Dipilih Tulangan Ф10 mm f = 0.79 cm2

Jarak Tulangan : x =0.79 x 150

=

3.99

Dipakai Tulangan Ф10 - 30

A =0.79 x 150

= 3.950

30

4 cm2 > 3.99 cm2 Ok….!

Tulangan bagi = 20 % x 3.99 = 0.798

Dipilih Tulangan Ф8 mm f = 0.5 cm2

Jarak Tulangan : x =0.5 x 150

=

0.798

Dipakai TulanganФ10 - 30

A =0.5 x 150

= 2.500

A =

30

= 2.500

3 cm2 > 0.798 cm2 Ok….!

5.15 Pelindung Pintu

0.50 1.80 1.80

Mutu Beton K - 175 b = 60

n = 24

Mutu Baja U - 24 a = 1400

Ф0 =a

b x

=1400

60 x

= 0.972

a Plat Atap

Tebal plat diujung = 0.08 m

Tebal plat dipangkal = 0.12 m

Untuk perhitungan dipakai tebal rata - rata 0.10

Plat muka dan belakang disamakan diambil = 1.50

Beban yang bekerja

- Berat sendiri atap, 0.10 x 2400

- Berat air hujan 0.05 x 1000

- Beban hidup

q1

Tekanan angin = 40 kg/cm2

Koefisien angin diambil = 1.20

q2 = 40 x 1.20

= 440 + 48.00

Mmax =1

qt L2

2

= -0.5 x 488 x 0.502

= -0.5 x 488 x 0.25

= -61 kg/m

Dmax = qt x L

= 488 x 1.50

= 732 kg/m

ht = 12 cm h = 10 cm

Ca =

h

=

10

n m 24 61

b a 1.00 1400

= 3.092

qtOtal

δ = 0.4 Ф = 1.857 > Ф0

nw 100

Ф'

Kontrol tegangan

b =a

=1400

n x o 24 x 1.857

a =a

=1400

= 538 kg/cm2

Ф' 2.600

Tulangan yang diperlukan

A =w x b x h

n x b

A =11.140 x 100 x 10

=

24 x 100

Dipilih Tulangan Ф10 mm f = 0.79 cm2

Jarak Tulangan : x =0.79 x 100

=

4.642

Dipakai Tulangan Ф10 - 15

A =0.79 x 100

= 5.267

15

5.267 cm2 > 4.642 cm2 Ok….!

Tulangan bagi = 20 % x 4.642 = 0.928

Dipilih Tulangan Ф6 mm f = 0.5 cm2

Jarak Tulangan : x =0.5 x 100

=

0.928

Dipakai TulanganФ6 - 20

A =0.5 x 100

= 2.500

20

3 cm2 > 0.928 cm2 Ok….!

b Portal

Ukuran Balok = 25/30

Ukuran Kolom = 20/35

Beban yang bekerja

- Berat sendiri balok = 0.25 x 0.3 x 2400

- Beban dari atap = 2.50 x 488

q

D' D E F

0.50 1.80 1.80

Momen Primer

MF DE = MF ED=

1q L

2

12

= 0.0833 x 1400 x

= 0.0833 x 1400 x

= 378 kg/m

MF EF = FE ED=

1q L

2

12

= 0.0833 x 1400 x

BA

= 0.0833 x 1400 x

= 378 kg/m

MF DD' = MF FF'=

1q L

2

2

= 0.5 x 1400 x

= 0.5 x 1400 x

= 175 kg/m

Lebar Manfaat

bm ≤ bo + Lo/5 = 0.25 + 0.36

= 0.61

0.61

ho = 0.10

0.25

bo

Garis Netral

( bm ho ) 0.5 ho + ( ht -

x bo xht - ho

+

Y =2

bm x ho + ( ht - ho )

( 0.61 0.10 ) 0.5 0.10 + ( 0.30 -

x 0.25 x0.30 - 0.10

+

Y =2

0.61 x 0.10 + ( 0.30 - 0.10 )

Y = 0.12 m

Momen Inersia

IDE = IEF = 1X bm X ho

3+ bm

12

( 5.90 )2

+1

X bo

12

( ht - ho3

+ bm x

( ht - ho ) x

( ht - ho )

- ( y

2

IDE = IEF =0.083 X 0.61 X 0.001 + 0.61 X

( 5.90 )2

+ 0.0833 X 0.25

( 0.30 - 0.103

+ 0.61 x

( 0.30 - 0.10 ) x

( 0.30 - 0.10 )

- ( 0.12

2

= 21238 cm4

IED = IFE =0.083 X 0.61 X 0.001 + 0.61 X

( 5.90 )2

+ 0.0833 X 0.25

( 0.30 - 0.103

+ 0.5 x

( 0.30 - 0.10 ) x

( 0.30 - 0.10 )

- ( 0.12

2

= 21238 cm4

IAD = IBE = ICF = 1/12 x b x h

= 0.0833 x 20 x 42875

= 71458

KDE =IDE

=21238

= 118

LDE 180

3

KAD = KBE = KBE =IAD

=71458

= 238

LAD 300

Koefisien Distribusi

1 Titik Kumpul D

DE =118

= 0.331

118 + 238

DA =238

= 0.669

238 + 118

1 Titik Kumpul E

ED =118

118 + 238 + 118

EF =118

118 + 238 + 118

FE =238

118 + 238 + 118

Koefisien Distribusi

1 Titik Kumpul F

DE =118

= 0.331

118 + 238

DA =238

= 0.669

238 + 118

Momen lapangan

MDE =1

x q x I2

+MDE + MED

8 2

= 0.13 x 1400 x 1.802

+93 + 515

2

= 567 + 304

= 871

MEF =1

x q x I2

+MEF + MFE

8 2

= 0.13 x 1400 x 1.802

+93 + 515

2

= 567 + 304

= 871

MAD = 0.50 x MDA = 0.50 x 124 =

MBE = 0.25 x MEB = 0.25 x 0 =

MCF = 0.50 x MFC = 0.50 x 124 =

Gaya Lintang

DDD' = q x I

= 1400 x 0.5

= -700

DDE = 0.5 x q x I +MDE + MED

1.8

= 0.5 x 1400 x 1.80 +-93 + 515

1.8

= 1260 + 234

= 1494 `

DDA = -DAD =MDA + MAD

LDA

=124 + 62

3.00

= 62 KG

DED = -0.5 x q x I +MDE + MED

LDE

= -0.5 x 1400 x 1.80 +-93 + 515

1.80

= -1260 + 234

= -1026 KG

DEF = 0.5 x q x I +MEF - MFE

LDE

= 0.5 x 1400 x 1.80 +-515 + 93

1.80

= 1260 + -234

= 1026 KG

DEB = -DBE =MEB - MBE

= 0

LEB

DFE = -0.5 x q x I +MEF + MFE

LDE

= -0.5 x 1400 x 1.80 +-515 + 93

= -0.5 x 1400 x 1.80 +

1.80

= -1260 + -234

= -1494 KG

DFF' = q x I

= 1400 x 0.50

= 700 kg

DFC = -DCF =MFC + MCF

LCF

=124 + 62

3.00

= 62 KG

Gaya Normal

NAD = NDA = DDD' + DDE

= - ( 693 + 1481 ) = - 2174

NDE = -DDA = - 62

NEB = NBE = -DED - DCF

= -1012 - -62 = -950

NEF = -DFC = - 62

NAD = NCF = -DFE - -DFF'

= - ( 1481 + 693 ) = - 2174

Tabel

Resume Perhitungan Gaya

NO BATANG BATANG

MOMEN MOMEN GAYA

TUMPUAN LAPANGAN LINTANG

1 AD

A -62 62

D 124 62

2 DE

D 93 865 1481

E -515 865 -1012

3 BE

B

E

4 EF

E 515 865 1012

F -93 865 -1481

5 FC

F 124 -62

C -62 -62

Penulangan

A Balok DE

Mtp = 515 kg/m

Mlap = 865 kg/m

N = 62 kg

D = 1481 kg

bm = 0.61 m

bo = 0.25 m

ht = 0.30 m

Mutu Beton K - 175 b = 60

n = 24

Mutu Baja U - 24 a = 1400

Ф0 =a

b x

=1400

60 x

= 0.972

Lapangan

eo 1 = M/N =

865

= 13.95 M

62

eo 2 =

1

x ht = 0.03 x 0.30 =

30

= 0.01 = 0.02

eo = eo1 + eo2

= 13.95 + 0.02 = 13.97 m

eo=

13.97= 46.57 > = 7

ht 0.30

e1 = Clk

2

x ht

e1 = C

100 x ht

x ht

= 71.8

2

x 0.30

100 x 0.30

e2 = 0.15 x ht

= 0.15 x 0.30 = 0.05 m

e2 = eo + e1 + e2

= 13.97 + 0.01 + 0.05

= 14.03

ea = e + 0.5 x ( ht -

= 14.03 + 0.5 x ( 0.30 -

= 14.16 m

Nea = N x ea

= 62 x 14.16 = 878.02 kg/m

Ca =

h

=

27

n Nea 24 878

b a 61.00 1400

= 5.43

δ = 0.60 Ф = 2.922 > Фo =

Ф = 3.922

= 4.922

100 nw = 5.922

Y = h = 0.255 x 27 = 6.885 < ho

Balok Biasa

y

0.25

bo

Kontrol Tegangan

b' =a

=1400

=

n x o 24 x 2.922

= 19.96 kg/cm2 < b = 60 kg/cm2

a' =a

=1400

= 291 kg/cm2

Ф' 4.806

= 291 kg/cm2 < a = 1400 kg/cm2

= = w x bm x h

=

4.806

x 61 x 27

24 x 100

= 3.298 cm2

Amin =12 x bo x ht

au*

=12 x 25 x 30

2080

= 4.327 cm2

Digunakan = A = 5.65

A' = 0.6 x 4.327 = 2.596

Digunakan = A = 3.39

b. Tumpuan

5 Ф 12

3 Ф 12

5.14. Perhitungan Plat Pelayan

Direncanakan 3 (tiga) buah konstruksi plat pelayan yang terdiri dari 2 (dua) buah pada intake dan 1 (satu)

buah pada penguras dengan ketentuan sebagai berikut :

Pembebanan Tetap :

- Panjang Plat ( Lo ) = 1.50

- Panjang Plat Total ( L ) = 1.74

- Tebal plat ( d ) = 0.12

- Lebar plat ( b ) = 1.50

Beton direncanakan dengan (fc') = 24 Mpa

Tulangan dengan baja (fy) = 210 Mpa

Beban yang bekerja

- Beban hidup (DL) = 200 x 1

- Berat sendiri plat = 0.12 x 2400

qu = 1.2 DD + 1.6 DL

= 1.2 288 + 1.6 200

= 665.6 Kg/m'

Momen yang bekerja :

Mulx = 0.001 x qu x x 78

= 0.001 x 665.6 x x 78

= 51.9168 Kg/m

= 51.9168 x 10 Nmm

Lx2

12

4

Muly = 0.001 x qu x x 43

= 0.001 x 665.6 x x 43

= 28.6208 Kg/m

= 28.6208 x 10 Nmm

Direncanakan Ф 10

dx = h - dc - 1/2 Ф

= 120 - 20 - 5

= 95 mm

dy = h - dc - Ф

= 120 - 20 - 15

= 85 mm

Penulangan ( Lx ) :

Mn =Mu

=51.9168 x 10

=

Ф 0.80

Rn =Mn

=64.896 x 10

=

1500 x 9025

Lx2

12

4

4

4

b . d2

m =fy

=210

=

0.85 fc' 0.85 x 24

ρ =1

1 - 1 -2 Rn

m fy

ρ =1

1 - 1 -2 0.0479

5.9294117647 210

= 0.0846

= 1.4/fy = 0.0066666667

= 0.75 ρb = 0.095

ρmin

ρmaks

Perhitungan Kantong Lumpur

Partikel yang terbawa diperkirakan berukuran

0.07 terangkat sebagai sedimen yang melayang.

Data - data kantong lumpur :

Qn = 2.068

d sedimen = 0.07

Ks = 45 pasangan batu kali

Kecepatan aliran Vn = 0.50 m/det

m3/det

- Volume kantong lumpur

maka :

Vkl = 0.0005 x Qn x T

= 0.0005 x 2.068 x 7

= 625.3632

-

Luas permukaan rata - rata

Dengan Os = 0.07 mm dan T

maka dari tabel diperoleh kecepatan endapan :

W = 0.004 m/det

LB =Qn

=2.068

W 0.004

= 517

Syarat : L> 8

B

L = 8.5 x 8.00 = 68.00

Asumsi bahwa air yang diletakkan (sadap) mengandung 5 % sedimen yang harus diendapkan di saluran kantong

lumpur. Volume kantong lumpur (Vkl) hanya tergantung kepada jarak, waktu (interval) penguasan, dalam hal ini

ditentukan interval pengurasan berselang 7 hari.

m3

m2

B = 8.00 m

LB = 68.00 x 8.00 = 544.00

L=

68.00= 8.5 > 8

B 8.00

-

(Eksploitasi n Penentuan kemiringan normal (Ln) :

Qn = 2.068

Vn = 0.50 m/det

An =Qn

=2.068

Vn 0.50

= 4.136

An = B x h

On = B x 2h

Diambil :

Lebar dasar total B = 8.00

An = B x hn

4.136 = 8.00 x hn

hn = 0.517

m3/det

m2

m2

On = B + 2 hn

= 8.00 + 1.034

= 9.03 m

Rn =An

=4.136

On 9.03

= 0.457825991 m

In =Vn 2

Ks 2 x Rn

In =0.25

2025 x 0.3528585067

= 0.00004356

- Perhitungan kemiringan ls ( Pembilas Kantong Lumpur )

Pengurasan sedimen di dalam kantong lumpur, berupa lumpur dan pasir

kasar diambil kecepatan aliran waktu pembilasan

Vs = 1.40 m/det

Qs = 2.48

As =Qs

=2.48

Vs 1.40

4/3

m3/det

= 1.771428571 m2

Lebar kantong lumpur B = 8.00 m

As = B x hs

1.7714285714 = 8.00 x hs

hs = 0.2214285714

Os = B + 2 hs

= 8.00 + 0.4428571429

= 8.44 m

Rs =An

=1.7714285714

On 8.44

= 0.209813875 m

Is =Vs 2

Ks 2 x R

Is =1.96

2025 x 0.1246748743

= 0.00012067

m2

4/3

Agar pembilsan berjalan dengan baik, maka angka Froude harus :

Fr < 1

Maka :

Fr =Vs

g x hs 2.17221428571429

=1.40

9.81 x 0.2214285714

= 0.949897409 < 1 ( Ok… )

= P x g x hs

= 1000 x 9.81 x 0.221

= 0

Dari grafik diperoleh partikel yang terbesar yang dapat dibilas adalah :

Diameter = 0.17 mm

- Panjang Kantong Lumpur

Panjang efektif Kantong Lumpur dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Vkl = 0.50 x B x

( ls - ln

625.3632 = 0.50 x 8.00 x

( 0.00012 - 0.00004

625.3632 = 4.00 x L x

0.0006168815 x L 2 + 4.00 x

L = 84.63 85.00

- Kontrol Efisiensi

hn=

LWo =

Wo Vn

Wo =0.517 x 0.50

Wo =

68.00

= 0.0038014706 m/det

Diameter yang sesuai dengan suhu air

fraksi rencana = 0.07 mm dengan kecepatan endap

W = 0.004 m/det maka,

W=

0.004= 1.0522243714 ;

Wo 0.0038014706

W=

0.004= 0.008

Vn 0.50

Dari grafik camp diperoleh effsiensi kantong lumpur adalah sebesar

0.74 effisiensi cukup baik.

Kontrol Saluran Pembilas

Saluran pembuang penguras terbuat dari pasangan batu kali dengan

bentuk dinding tegak

Qs = 2.482

Diambl : Lebar saluran b = 2.00

m3/det

Tinggi muka air h = 0.80

Maka,

A = b x h

= 2.00 x 0.80

= 1.60

O = b + 2 h

= 2.00 + 1.60

= 3.20

R =A

=1.60

= 0.50

O 3.20

V =Q

=2.48

= 1.55

A 1.60

I =V 2

K 2 x R x 2.48

I =2.41

2025 x 0.33

m2

m2

4/3

= 0.00039215

Alat Ukur Ambang Lebar

Persamaan debit untuk alat ukur ambang lebar dengan bagian pengontrol segi

empat adalah :

Q = Cd x Cv x 2/3 x 2/3 x

Dimana :

Q =

Cd = Koefisien debit

Cd adalah = 0.93 + 0.10

untuk 0.10

H1 adalah tinggi energi di hulu, m

L adalah panjang mercu, m

Cv = Koefisien kecepatan datang

g =

bc = Lebar mercu, m

h1 = Kedalaman air hulu terhadap ambang bangunan ukur, m

Debir, m3/det

Percepatan gravitasi, m/det2

Data saluran :

A = 1269 ha

Q = 2.068

V = 0.536

b = 2.00 m

h = 1.07 m

m = 1.5

k = 40

I = 0.000313

W = 0.60 m

Cd = 0.93 + 0.10 x H1/L

= 0.93 + 0.10 x #REF!

= #REF!

Cv = 1.10 ( andaikan )

Q = Cd x Cv x 2/3

2/3 x g x bc

2.068 = #REF! x 1.10 x 0.67

m3/det

m3/det

0.67 x 9.81 x 2.00

2.068 = #REF! x 2.0880613018 x 2.00

2.068 = #REF! x h1 1.5

h1 = #REF! m

A* = bc x h1 = 2.00

A = ( b1 + m x h1

= ( 2.00 + 1.5 x 1.07

= 3.86

Cd xA*

= #REF!

A

m2

= #REF!

Kedalaman muka air rencana di atas mercu h1 menjadi :

h1=

Cv andaikan

h1 Maks Cv koreksi

h1 = h1 Maks x (Cv andaikan

Cv koreksi

= #REF!1.10

=

1.03

V1 =Q

=2.068

= 0.536

A 3.86

H1 = h1 +V1 2

2g

= #REF! +0.29

19.62

Dengan batas moduler untuk ekspansi vertikal / horizontal 1 : 6 adalah :

H2= 0.79 H2 = 0.79

H1

H = H1 - H2 = #REF!

Ditetapkan :

H = ( z ) = 0.20

L =H1

=#REF!

= #REF!

0.50 0.50

Lj = 5.00 ( n + y2

= 5.00 ( 0.20 + 1.07

= 6.35 m

Tabel 5.15 Perhitungan I rata - rata sungai

NoElevasi

Beda

Patok Tinggi

P 1 25.6

+ 24.270.33

+ 0.10P 16 25.27

0.14

+ 0.10P 15 25.13

+ 0.100.44

+ 0.10P 14 24.69

+ 0.200.31

+ 0.20P 13 24.38

+ 0.10-0.10

+ 0.15P 12 24.48

+ 0.20-0.21

+ 25.52P 11 24.69

0.40

P 10 24.29

0.10

+ 23.03P 9 24.19

Elevasi sawah tertinggi yang akan diairi, tinggi air sawah, kehilangan tekan pada alat ukur,bangunan, saluran,

Yang dimaksud dengan tinggi Bendung disini adalah jarak dari lantai muka Bendung sampai puncak

+ 24.69

0.51

+ 22.43P 8 23.68

150.00-0.14

120.00P 7 23.82

230.000.56

0.00646P 6 23.26

0.23

P 5 23.03

+ 23.92 -0.33

P 4 23.36

23.92 -0.26

P 3 23.62

0.28

P 2 23.34

Yang dimaksud dengan lebar Bendung adalah jarak antara tembok pangkal dengan tembok pangkal.

0.02

P 0 23.32

0.46

P 23 22.86

0.43

P 24 22.43

-0.28

P 25 22.71

Untuk tidak terlalu banyak mengganggu aliran sungai setelah ada Bendung, maka yang paling ideal untuk

lebar Bendung adalah sama dengan lebar normal sungai Bb = Bn. Akan tetapi oleh karena suatu hal, bila

ternyata dengan lebar yang sama dengan lebar normal sungai akan mengakibatkan tingginya air di atas mercu

0.32

P 26 22.39

-0.05

P 27 22.44

0.95

P 28 21.49

Jumlah

I Rata - Rata

Lebar penguras

m

0.80 = 0.80 m

1.20 = 1.20 m

Kp = 0.1 m

Lebar Efektif Bendung adalah lebar Bendung yang akan bermanfaat untuk dapat dilewati debit. Untuk itu,

maka lebar efektif dipengaruhi oleh pintu penguras dan pilar - pilar pintu penguras.

Ka = 0.1 m

1.20

+ 0.10 ) H1

Tinggi energi diatas mercu dihitung berdasarkan debit banjir rencana periode 100

0.4 H1

Tinggi air diatas mercu (m)

= 1.30

H1

1.5

) 3.15

1.5

0.40 x 3.15

2.5

)

jadi elevasi tinggi energi diatas

28.67

1.330 (Kp 02 Hal 44)

0.900 (Kp 02 Hal 44)

1.197

= 1.22

H1

1.5

) 2.75

1.5

0.40 x 2.75

2.5

)

jadi elevasi tinggi energi diatas

28.27

1.330 (Kp 02 Hal 44)

0.920 (Kp 02 Hal 44)

1.22 Ok

= 21.86 M

225.15 m3/dt

1.60 m

21.86 m

2.75 m

9.81

Asumsi kedalaman air maksimum diatas mercu (h)

2.55 2.40

4.15 4.00

90.825 87.546

2.479 2.572

0.064 0.069

2.69 2.68

m/dt2

= 1.28 m

= 0.51 m

= 0.45 m

= 0.27 m

m

n

1.850

1.836

1.810

1.776

Dengan persamaan diatas koordinat lengkung bagian hilir dihitung secara tabel. Setelah didapat koordinat dy /

dx = 1, maka titik - titik berikutnya berupa garis lurus dengan kemiringan 1 : 1 sampai titik awal kolam olakan.

Untuk menghitung dalamnya kolam olakan bendung digunakan perhitungan ruang olakan datar type IV USBR

Dalam perhitungan ini dibutuhkan Data - data :

Z

2.13

40.00

2 0.08

0.667

Q 0.5

m3/det 1.49

63.85 1.49

125.38 1.48

202.63

219.85 0.95

228.67 1.21

226.90 1.43

225.13 1.47

223.36 1.49

2.13

22.43

22.43 + 2.13

24.56

10.29981474 m2/det/m

7.07

0.102

Setelah melalui mercu Bendung, aliran akan masuk kedalam sungai bagian hilir bendung dengan kecepatan yang tinggi.

Untuk mengurangi kerusakan tanah di hilir bendung akibat kecepatan yang tinggi, maka perlu dibuat ruang olakan. Pada

Asumsi Tinggi di Hulu (d1)

0.92 0.91 0.92

11.20 11.32 11.20

6.39 6.53 6.39

7.31 7.44 7.31

= 3.637

m/det, maka

) - 1 )

13.2271394130858 ) - 1

0.92 = 4.294

0.29 = 4.59

= 3.29260387

Tinggi energi dikolam olak akibat loncatan air

21.00

)

0.92

0.95

0.95

02 . d2

7.00

28.07

24.56

22.43

25.52

3.51 ( Yang dipakai ) 3.51

3.09 3.09

x H

24.57

16.33 m

≥ 24.57 Ok

25.52

1.61

0.33

)

29.00

25.20

Penampang Saluran Induk Oko - Oko

2.068 m3/det

2.482

= 2.00 m

= 0.20 m

= 0.80 m

g x z )

x

m3/det

GAMBAR25.22

0.65 = + 24.87

0.150

m

= 35.0625

0.167

166.67

25.52 = 0.00

0.10 = 0.90

0.90 = 26.42

100

0.10 x 750

0.01 x 4.00

0.01 x 4.00

635.00

x 0.90 )

0.64996714 0.45

1000

1000

+ G + W

+ 635 312

527.00

+ G + W 527.00

+ 635 312

6

26.42

cm

13.5

Kg/cm2

2

( Ok……! )

dari lebar total pintu pengambilan

= 1.20

0.80

23.92

Kecepatan aliran pada pintu penguras yang dibutuhkan harus dapat menghanyutkan sedimen

= 5.0

= 10

Kecepatan aliran pada pintu penguras yang dibutuhkan harus dapat menghanyutkan

sedimen yang berupa pasir, kerikil dan batuan yang mengendap di hulu pengambilan.

GAMBAR

25.52

23.92

m3/det/m

h

23.92 = 1.60

1.60 = 0.53

x 0.53

2.37 m/det ( Ok……! )

2.33 m

m3/det/m'

1.360

= 4.15

= 0.65

= 1.60

= 1.20

m3/det/m'

Kg/cm2

622 kg

800 = 26 kg

q = 648 kg

0.15= 1.35 m

2

kg/m = 14800 kg/cm2

750

750 = 216.00 kg

7800 = 37.44 kg

7800 = 49.92 kg

= 500.00 kg

G = 803.36 kg

= 805.00 kg

0.50 x 1.60 )

11.1 #REF! #REF!

x 1000

x 1000

2

Hw - Pu

11100 - 871

3326.00

Hw - Pu

- 871 +

-2212 1106.00

n = 5

= I =3.14 x d 4

2=

3046349920 64

6 20705160

7.40 cm

1106

x 8.8 2

( Ok……! )

0.12

t/m

t/m

t/m

3.0276 7.2900

2.3857488 0.860

0.2982186 783.675

n = 24

b

) 60 = 1.264

0.5

157.288291

78.6441456

9 cm 78368 0 cm < 1.50

100

1.264ht =

620

3101 +

715725

210000

3.408212571

0.972 Ok…. 1.846134494

0.003

3.99 cm2

29.699

4

0.798

93.985

3

3

gambar

3.00

0.50

kg/cm2

kg/cm2

a

n

1400#VALUE!

24

= 240 kg/cm2

= 50 kg/cm2

= 150 kg/cm2

= 440 kg/cm2

= 48 kg/cm2

= 488 kg/cm2

=

0.25

d = 2 cm

1464

1400

1.0457142857143

0.5228571428571

= 0.972 Ok 19.125683060109

= 11.140

= 2.600

= 31.41 kg/cm2

kg/cm2

A min= 0.25 %

= 0.25 %

= 3.00

4.642 cm2

Digunakan Ф10

17.020

4

0.928

53.860

3

= 180 kg/m

= 1220 kg/m

= 1400 kg/m

F F'

1.80 0.50

1.802

0.36

3.24

1.802

C

3.24

0.502

0.25

1.8

3.6

ht = 0.303.8

0.61

0.305

0

ho )

ho

x bo x

0.10 )

0.10

x 0.25

X ho

bm x ho

- ho )

2

0.10

- 0.10 )

2

0.10

- 0.10 )

2

27000

42875

11814291.6667

238

0

= 0.249

= 0.249

= 0.502

-62 KG/M

0

62 KG/M

422

234.444444

+MEF + MFE

2

-

( 693 + 1481 ) = - 2174

1012

GAYA GAYA

LINTANG NORMAL

62 -2174

62 -2174

1481 -62

-1012 -62

-950

-950

1012 -62

-1481 -62

-62 -2174

-62 -2174

kg/cm2

kg/cm2

a

n

1400

24

0.01

0.06

0.0036

= 0.01 m0.00108

d )

0.03 )

0.972 Ok

= 10 cm Ok

ho

ht

19.96 kg/cm2

kg/cm2

kg/cm2

27

cm2

cm2

cm2

Direncanakan 3 (tiga) buah konstruksi plat pelayan yang terdiri dari 2 (dua) buah pada intake dan 1 (satu)

Mpa

= 200 Kg/m' Mpa

= 288 Kg/m'

Muly = 1.001 x qu x

47.424

64.896 x 10

0.0479379510000

648960

4

5.929411765

Rn m

fy

0.0479 5.9294 0.168650793650794

210 0.568487691054261

0.002707084243116

0.997292915756885

0.498646457878442

0.501353542121558

0.084553672778437

12.6830509167656

0.5

< 0.70 d =

x 24 x 3600

= 20 C (untuk Indonesia)

68.00 m

Asumsi bahwa air yang diletakkan (sadap) mengandung 5 % sedimen yang harus diendapkan di saluran kantong

lumpur. Volume kantong lumpur (Vkl) hanya tergantung kepada jarak, waktu (interval) penguasan, dalam hal ini

544.00 m2 > 520

( Ok…..! )

m2

1.333

2.17221428571429 1.473843372

x Is

x 0.00012

L +

) x L 2 B

L +

) x L 2 8.00

0.000616881 x L

L - 625.3632 0

m

hn x Vn

L

20 C do = mm

dengan kecepatan endap

2.00

0.80

0.50 m

1.55 m/det

2.48

g x bc x 1.5

0.10 H1/L

< H1/L <

( H1/L = )

2/3 x

bc x h1

0.67 x

2.00 x h1

2.00 x h1

x #REF! =

h1 ) x h1

1.07 ) x 1.07

#REF! x#REF!

3.86

m2

Cv = 1.03

Cv andaikan)

2/3

Cv koreksi

#REF! m

0.536 m/det

= #REF! m

0.79 x #REF! #REF! m

#REF! - #REF! #REF! m

#REF! m

y2 )

1.07 )

Jarak i

135 0.00272

0.000000

62 0.002509

0.000000

23 0.021256

0.000000

32 0.010764

0.000000

33 -0.003367

0.000000

44 -0.005303

0.000000

35 0.012698

0.000000

36 0.003086

0.000000

30 0.018889

0.000000

40 -0.003889

0.000000

20 0.031111

0.000000

33 0.007744

0.000000

37 -0.009910

0.000000

25 -0.011556

0.000000

36 0.008642

0.000000

39 0.000570

0.000000

50 0.010222

0.000000

50 0.009556

0.000000

43 -0.007235

0.000000

44 0.008081

0.000000

49 -0.001134

0.000000

82 0.012873

Jumlah 0.106585

I Rata - Rata 0.003807

5.13

Kecepatan aliran pada pintu penguras yang dibutuhkan harus dapat menghanyutkan

sedimen yang berupa pasir, kerikil dan batuan yang mengendap di hulu pengambilan.

=3.14 d 4

64

cm4

1.50 cm Ok…..!

gambar

x b ht

x 100 12

cm2

Ф10 -

x 79Lx3

59.28 64.896

1000 1500

5625 9025

0.1053866666667 0.047938

ρ =1

10.294

= 0.09714397

2.5

25.52

23.02

1 - 1 -2 0.105 10.294

210

1 - 1 -2.16174

210

0.010294

0.989706

4.94853

0.010294

0.001

Alternatif Site Bendung

Dari dua alternatif lokasi Bendung yang diuraikan dalam sistem planning, yaitu :

Alternatif 1 : Bendung dibangun di palung sungai

Alternatif 2 : Bendung dibangun di coupure sungai

a Panjang sudetan sungai ±

b Pelaksanaan lebih aman terhadap banjir

c Panjang tanggul penutup total

Tanggul kiri + 155

Tanggul kanan + 75

d Elevasi dasar sungai terhadap coupure :

Di Hulu ( P 11 ) : + 24.69

DI Hilir ( P 24 ) : + 22.43

e Kemiringan rata - rata sungai adalah :

Is = 0.003807

Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi sistem planning dipilih alternatif 2 mengingat pertimbangan aspek

teknis pelaksanaan, kondisi geologi dan mekanika tanah, serta volume pekerjaan ( biaya ) disimpulkan bahwa

Bendung di coupure relatif lebih menguntungkan :

f Kemiringan rencana coupure adalah :

Ic = + 24.69 - +

Ic =

350

g

Untuk perencanaan dipakai Ic (coupure), maka elevasi dasar sungai di lokasi rencana Bendung adalah :

Jarak dari rencana tubuh Bendung ke P 11

Jarak dari rencana tubuh Bendung ke P 24

+ 24.69 - ( 120

Jadi Elevasi dasar sungai di rencana bendung ( lantai muka )

Dari dua alternatif lokasi Bendung yang diuraikan dalam sistem planning, yaitu :

Bendung dibangun di palung sungai

Bendung dibangun di coupure sungai

350 m

± 230 m terdiri dari :

m

m

24.69

22.43

Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi sistem planning dipilih alternatif 2 mengingat pertimbangan aspek

teknis pelaksanaan, kondisi geologi dan mekanika tanah, serta volume pekerjaan ( biaya ) disimpulkan bahwa

Bendung di coupure relatif lebih menguntungkan :

22.43 = 0.006457

350

= 0.006457

Untuk perencanaan dipakai Ic (coupure), maka elevasi dasar sungai di lokasi rencana Bendung adalah :

Jarak dari rencana tubuh Bendung ke P 11 = 120 m

= 230 m

x 0.006457 ) = + 23.92

Jadi Elevasi dasar sungai di rencana bendung ( lantai muka ) + 23.92

Dari 12 Profil melintang sungai diperoleh lebar sungai rata - rata adalah B

Dari 12 Profil melintang sungai diperoleh lebar sungai rata - rata adalah B

Perhitungan Debit Banjir dengan Metode Rasional Jepang

Dalam menganalisa debit banjir rencana digunakan data - data sebagai berikut :

a Luas Cachment Area (A) = 150.00 Km

b Panjang Sungai ( L ) = 35.00 Km

c Kemiringan Sungai (i) = 0.00381 M

Langkah perhitungan Metode Rasional Jepang

1 Harga koefisien pengaliran diambil (f) = 0.75

2 Kecepatan rambat banjir :

V = 72 x ( i ) 0.6

= 72 x 0.0038066 0.6

= 72 x 0.0353

= 2.5448 Km/Jam

3 Lamanya perambatan banjir :

t =L

V

t =35.00

= 13.754 Km/Jam

2.5448

4 Intensitas curah hujan :

r =Xt

x24 0.6667

24 t

r =Xt

x24 0.6667

24 13.754

r =Xt

x 1.44943434

24

r = 0.0604 Xt

5 Debit banjir :

Qt =f x r x A x Xt

3.6

Qt =0.75 x 0.0604 x 150.00 x Xt

3.6

Qt = 1.8873 Xt

Tabel

Debit Banjir Rational dengan Metode Gumbel

T Xt rf

A Qt

(Tahun) (mm) (mm/jam)

2 51.119486 3.0872641 0.75 150.00 96.477003

5 79.991729 4.8309483 0.75 150.00 150.96713

10 99.104879 5.9852506 0.75 150.00 187.03908

25 123.26188 7.4441669 0.75 150.00 232.63022

50 121.36626 7.3296843 0.75 150.00 229.05263

100 158.96626 9.6004646 0.75 150.00 300.01452

Tabel

Debit Banjir Rational dengan Metode Log Person Type III

T Xt rf

A Qt

(Tahun) (mm) (mm/jam)

2 27.206774 1.6431014 0.75 150.00 51.346918

5 49.069449 2.963456 0.75 150.00 92.608

10 69.835746 4.217597 0.75 150.00 131.79991

25 108.17449 6.5329925 0.75 150.00 204.15602

(Km2) m3/det

(Km2) m3/det

50 150.22948 9.0728234 0.75 150.00 283.52573

100 209.74102 12.66691 0.75 150.00 395.84094

Tabel

Debit Banjir Rational dengan Metode Hasper

T Xt rf

A Qt

(Tahun) (mm) (mm/jam)

2 49.221086 2.9726138 0.75 150.00 92.894182

5 71.499473 4.3180747 0.75 150.00 134.93983

10 87.560636 5.288058 0.75 150.00 165.25181

25 109.32092 6.6022291 0.75 150.00 206.31966

50 126.15924 7.6191471 0.75 150.00 238.09835

100 143.77471 8.6829999 0.75 150.00 271.34375

322.39973

(Km2) m3/det

1 Menghitung besarnya koefisien aliran

α =1 + 0.012 A 0.70

1 + 0.075 A 0.70

=1 + 0.012 150.00 0.70

1 + 0.075 150.00 0.70

=1 + 0.012 33.36

1 + 0.075 33.36

=1.4003549

3.502218

α = 0.40

2 Menghitung waktu konsentrasi

t = 0.10 L 0.80 i -0.30

= 0.10 35.00 0.80 0.00419 -0.30

= 0.10 17.1892 5.1682

t = 8.88

3 Menghitung harga koefisien reduksi (β)

1= 1 +

t + ( 3.7 10 -0.40x

β t 2 + 15

= 1 +8.8836252 + ( 3.7 x 0.0002796

78.918797131789 + 15

= 1 +8.8847

x 3.5718005

93.919

= 1 + 0.0946 x 3.5718005

= 1.3379

β = 0.75

4 Menghitung Distribusi Hujan

Untuk t antara 2 sampai 19 jam

Rt =t x Rt

t + 1

Rt =8.8836 x Rt

= 0.90 Rt

8.8836 + 1

5 Menghitung Hujan Maksimum (q)

q =0.8988 x Rt

= 0.03 Rt

8.8836 x 3.60

t )

6 Menghitung Debit Maksimum (Qt)

Qt = α β q A

Qt = 0.40 x 0.75 x 0.03 Rt x

Qt = 1.2599 Rt

TABEL

DEBIT BANJIR HASPER - GUMBEL

T Xtα β

q A Qt

(Thn) (mm) m3/det/km (Km2) m3/det

2 51.12 0.40 0.75 1.44 150.00 64.41

5 79.99 0.40 0.75 2.25 150.00 100.78

10 99.10 0.40 0.75 2.79 150.00 124.87

25 123.26 0.40 0.75 3.46 150.00 155.30

50 121.37 0.40 0.75 3.41 150.00 152.91

100 158.97 0.40 0.75 4.47 150.00 200.29

TABEL

DEBIT BANJIR HASPER - LOG PERSON TYPE III

T Xtα β

q A Qt

(Thn) (mm) m3/det/km (Km2) m3/det

2 27.21 0.40 0.75 0.76 150.00 34.28

5 49.07 0.40 0.75 1.38 150.00 61.82

10 69.84 0.40 0.75 1.96 150.00 87.99

25 108.17 0.40 0.75 3.04 150.00 136.29

50 150.23 0.40 0.75 4.22 150.00 189.28

100 209.74 0.40 0.75 5.89 150.00 264.26

TABEL

DEBIT BANJIR HASPER - HASPER

T Xtα β

q A Qt

(Thn) (mm) m3/det/km (Km2) m3/det

2 49.22 0.40 0.75 1.38 150.00 62.02

5 71.50 0.40 0.75 2.01 150.00 90.08

10 87.56 0.40 0.75 2.46 150.00 110.32

25 109.32 0.40 0.75 3.07 150.00 137.74

50 126.16 0.40 0.75 3.55 150.00 158.95

100 143.77 0.40 0.75 4.04 150.00 181.15

1 Menentukan Koefisien Pengaliran, sesuai dengan daerah pengaliran

Daftar koefisien pengaliran (f) dari Metode Rasional Jepang

Kondisi daerah pengaliran dan sungai

Daerah pegunungan yang curam

Daerah pegunungan tertier

Tanah bergelombang dan hutan

Persawahan yang diairi

Tanah dataran yang ditanami

Sungai di daerah pegunungan

Sungai kecil di dataran

Dari peta situasi/topografi dan hasil survei lapangan, maka diketahui bahwa daerah

Pengaliran Sungai Oko - Oko termasuk koefisien =

Kecepatan rambat banjir (V) dengan rumus :

V = 72 x ( i ) 0.6

0.6666667

Sungai besar yang lebih dari setengah daerah pengalirannya dataran

Xt

3.6

Xt 3.0872641 99.139044 98.7564

3.6

24.69

22.43

2000

0.0012556

11.6489

A 0.75 0.0002805

12

)x

42.8616

12.0000

150

52.53

66.184209

Menentukan Koefisien Pengaliran, sesuai dengan daerah pengaliran 1 Buat elips pada gambar catcment area dengan ketentuan :

Daftar koefisien pengaliran (f) dari Metode Rasional Jepang a < 0.67

Kondisi daerah pengaliran dan sungai

Koefisien

Pengaliran dimana :

( f ) a =

Daerah pegunungan yang curam 0.75 - 0.90 b =

Daerah pegunungan tertier 1.75 - 1.90

Tanah bergelombang dan hutan 2.75 - 2.90 Luas Elips (nA) =

Persawahan yang diairi 3.75 - 3.90

Dengan ketentuan :

Tanah dataran yang ditanami 4.75 - 4.90

Sungai di daerah pegunungan 5.75 - 5.900.60 <

Sungai kecil di dataran 6.75 - 6.90

7.75 - 7.90

Dari peta situasi/topografi dan hasil survei lapangan, maka diketahui bahwa daerah

0.75 2 Kemiringan rata - rata sungai :

i =ΔH

Lt

Dimana ;

i =

ΔH =

Lt =

L =

3 Kemiringan rata - rata sungai :

Sungai besar yang lebih dari setengah daerah pengalirannya

98.7564

Buat elips pada gambar catcment area dengan ketentuan :c Kemiringan Sungai (i)

x b

Sumbu pendek elips

Sumbu panjang elips

0.25 x 3.14 x a x b

A< 0.90

nA

Kemiringan rata - rata sungai :

ΔH

Lt

Kemiringan rata - rata sungai

Panjang teorotis sungai ( 0.9 x L ) (m)

Panjang Sungai (m)

Kemiringan rata - rata sungai :

Beda tinggi antara tempat rencana bendung dan tempat mulainya teoritis panjang sungai

Kemiringan Sungai (i) = 0.00419

1

Perhitungan Debit Banjir dengan Metode GumbelDalam menganalisa debit banjir rencana digunakan data - data sebagai berikut :

a Luas Cachment Area (A) = 150.00 Kmb Panjang Sungai ( L ) = 35.00 Km

NoT X i

(Xi - X)(tahun) (mm)1 2 51.119486 -54.51559626661 2971.9502363042 5 79.991729 -25.64335281905 657.58154380253 10 99.104879 -6.530202776084 42.643548296784 25 123.26188 17.6268013366 310.704125365 50 121.36626 15.73117613747 247.4699026686 100 158.96626 53.33117438768 2844.21416157

∑ 633.81049 0 7074.563518001

X =∑Xi

=633.81049

= 105.63508 mmn 6

S =n - 1

S =7074.563518001

5

= 37.6153

Y = - Ln ln( 100 - 1 )

100

= - Ln 0.0100503

= 4.6001492

Untuk Periode Ulang 100 tahun

Yn = 0.5600

Sn = 1.2065

X100 = X +Y - Yn

x SSn

X100 = 105.63508 +4.6001492 - 0.5600

x 37.61531.2065

(Xi - X)2

∑ (Xi - X)2

X100 = 105.63508 + 3.3486525 x 37.6153

X100 = 231.59574

1 Menghitung besarnya koefisien aliran

α =1 + 0.012 A 0.70

1 + 0.075 A 0.70

=1 + 0.012 150.00 0.70

1 + 0.075 150.00 0.70

=1 + 0.012 33.36

1 + 0.075 33.36

=1.40035493.502218

α = 0.40

2 Menghitung waktu konsentrasi

t = 0.10 L 0.80 i -0.30

= 0.10 35.00 0.80 0.00419 -0.30

= 0.10 17.1892 5.1682

t = 8.88

3 Menghitung harga koefisien reduksi (β)

1= 1 +

t + ( 3.7 10 -0.40x

A

β t 2 + 15 12

= 1 +8.8836252 + ( 3.7 x 0.0002796 )

78.91879713179 + 15

= 1 +8.8847

x 3.571800593.919

= 1 + 0.0946 x 3.5718005

= 1.3379

β = 0.75

4 Menghitung Distribusi Hujan Untuk t antara 2 sampai 19 jam

Rt =t x Rtt + 1

Rt =8.8836 x Rt

= 0.90 Rt8.8836 + 1

5 Menghitung Hujan Maksimum (q)

q =0.8988 x Rt

= 0.03 Rt8.8836 x 3.60

6 Menghitung Debit Maksimum (Qt) Qt = α β q A

Qt = 0.40 x 0.75 x 0.03 Rt x 150

Qt = 1.2599 Rt

TABELDEBIT BANJIR HASPER - GUMBEL

T Xtα β

q A Qt(Thn) (mm) m3/det/km (Km2) m3/det

2 51.12 0.40 0.75 1.44 150.00 64.415 79.99 0.40 0.75 2.25 150.00 100.78

10 99.10 0.40 0.75 2.79 150.00 124.87

t )

25 123.26 0.40 0.75 3.46 150.00 155.3050 121.37 0.40 0.75 3.41 150.00 152.91

100 158.97 0.40 0.75 4.47 150.00 200.29

TABELDEBIT BANJIR HASPER - LOG PERSON TYPE III

T Xtα β

q A Qt(Thn) (mm) m3/det/km (Km2) m3/det

2 27.21 0.40 0.75 0.76 150.00 34.285 49.07 0.40 0.75 1.38 150.00 61.82

10 69.84 0.40 0.75 1.96 150.00 87.9925 108.17 0.40 0.75 3.04 150.00 136.2950 150.23 0.40 0.75 4.22 150.00 189.28

100 209.74 0.40 0.75 5.89 150.00 264.26

TABELDEBIT BANJIR HASPER - HASPER

T Xtα β

q A Qt(Thn) (mm) m3/det/km (Km2) m3/det

2 49.22 0.40 0.75 1.38 150.00 62.025 71.50 0.40 0.75 2.01 150.00 90.08

10 87.56 0.40 0.75 2.46 150.00 110.3225 109.32 0.40 0.75 3.07 150.00 137.7450 126.16 0.40 0.75 3.55 150.00 158.95

100 143.77 0.40 0.75 4.04 150.00 181.15

158.9663 -11.8611143.7747 -27.0526209.7410 38.9137512.4820170.8273

X =∑Xi

=512.48

= 170.82733n 3

S =n - 1

S =2386.8049

20.99

= 34.5457

Y = - Ln ln( 100 -

100

= - Ln 0.0100503

= 4.6001492

Untuk Periode Ulang 100 tahun

Yn = 0.5600

Sn = 1.2065

X100 = X +Y - Yn

x SSn

X100 = 170.82733 +4.6001492 - 0.5600

1.2065

∑ (Xi - X)2

X100 = 170.82733 + 3.3486525 x 34.5457

X100 = 286.50873

11.6489

0.75 0.0002805

12

x42.861612.0000

150

52.53

66.184209

c Panjang Sungai Teoritis ( 0.9 x L )d Elevasi Sungai Pada Hulue Elevasi sungai pada Hilir

f Kemiringan Sungai (i)140.6850731.8443

1514.27562386.8049

g Curah Hujan Maksimum

Langkah perhitungan Metode Mecior

170.82733 mm1 Buat elips pada gambar catcment area dengan ketentuan :

a < 0.67 x bdimana :

a = Sumbu pendek elipsb = Sumbu panjang elips

Luas Elips (nA) = 0.25

0.99 Dengan ketentuan :

0.60 <A

1 ) nA100

2 Kemiringan rata - rata sungai :

i =ΔHLt

Dimana ;i = Kemiringan rata - rata sungai

ΔH =Lt = Panjang teorotis sungai ( 0.9 x L ) (m)L = Panjang Sungai (m)

3 Kemiringan rata - rata sungai :

0.5600x 34.54571.2065

teoritis panjang sungai

34.5457

YSn

= 31.50 Km= 24.69 M= 22.43 M

= 0.00419

= R50 = 121.36626 mm

R100 = 158.96626 mm

Buat elips pada gambar catcment area dengan ketentuan :

Sumbu pendek elipsSumbu panjang elips

x 3.14 x a x b

< 0.90

Kemiringan rata - rata sungai

Panjang teorotis sungai ( 0.9 x L ) (m)Panjang Sungai (m)

teoritis panjang sungai

Ynx SSn

A. Stasiun Mowewe

Data sebelum direngking

NO TahunStasiun Stasiun Stasiun

Rata - Rata

Toari Mowewe Baladente

11992 0.00 76.00 0.00 25.33

21993 0.00 67.75 0.00 22.58

31994 0.00 62.00 0.00 20.67

41995 0.00 51.00 0.00 17.00

51996 0.00 24.00 0.00 8.00

61997 0.00 32.31 0.00 10.77

71998 0.00 66.00 0.00 22.00

81999 0.00 91.00 0.00 30.33

92000 0.00 43.30 0.00 14.43

102001 0.00 25.00 0.00 8.33

112002 0.00 49.00 0.00 16.33

122003 0.00 15.00 0.00 5.00

132004 0.00 42.00 0.00 14.00

142005 0.00 65.00 0.00 21.67

152006 0.00 35.50 0.00 11.83

162007 0.00 15.00 0.00 5.00

Data Data

Sebelum Direngking Sesudah Direngking

No Tahun Besar (mm) No Tahun Besar (mm)

11992

25.33 11992

25.33

21993

22.58 22004

14.00

31994

20.67 32000

14.43

41995

17.00 42006

11.83

51996

8.00 51993

22.58

61997

10.77 61999

30.33

71998

22.00 71994

20.67

81999

30.33 81995

17.00

92000

14.43 91998

22.00

102001

8.33 102005

21.67

112002

16.33 112002

16.33

122003

5.00 122007

5.00

132004

14.00 131997

10.77

142005

21.67 142001

8.33

152006

11.83 152003

5.00

162007

5.00 161996

8.00

Tabel 5.1 Perhitungan Curah Hujan Stasiun Mowewe dengan Metode Gumbel

NO TAHUN X i

1 1992 76.00 812.75

2 1993 67.75 410.42

3 1994 62.00 210.50

4 1995 51.00 12.31

5 1996 24.00 551.84

6 1997 32.31 230.47

7 1998 66.00 342.57

8 1999 91.00 1893.01

9 2000 43.30 17.57

10 2001 25.00 505.86

11 2002 49.00 2.28

12 2003 15.00 1055.68

13 2004 42.00 30.15

14 2005 65.00 306.56

(X I - X)2

15 2006 35.50 143.79

16 2007 15.00 1055.68

∑ 759.86 7581.437

X =∑ X

=759.86

= 47.491 mm

n 16

S = =7581.44

= 22.482 mm

n - 1 15

n = 16 tahun Yn = 0.5157 (Tabel Lampiran

Sn = 1.0316 (Tabel

Tabel

Periode Ulang Yt Yn Sn

T = 2 0.3665 0.5157 1.0316

T = 5 1.4999 0.5157 1.0316

T = 10 2.2502 0.5157 1.0316

T = 25 3.1985 0.5157 1.0316

T = 50 3.9019 0.5157 1.0316

T = 100 4.6001 0.5157 1.0316

Xt = X + K . Sx

K =Yt - Yn

Sn

Sehingga

∑ (Xi - X)2

Xt = X +Yt - Yn

Sx

Sn

X2 = 47.49 +0.3665 - 0.5157

x 22.482

1.0316

X2 = 47.49 + -0.144629701 x 22.482

X2 = 44.2397 mm

X5 = 47.49 +1.4999 - 0.5157

x 22.482

1.0316

X5 = 47.49 + 0.954051958 x 22.482

X5 = 68.9400 mm

X10 = 47.49 +2.2502 - 0.5157

x 22.482

1.0316

X10 = 47.49 + 1.681368748 x 22.482

X10 = 85.2914 mm

X25 = 47.49 +3.1985 - 0.5157

x 22.482

1.0316

X25 = 47.49 + 2.600620396 x 22.482

X25 = 105.9578 mm

X25 = 105.9578 mm

X50 = 47.49 +3.9019 - 0.5157

x 22.482

1.0316

X50 = 47.49 + 3.282473827 x 22.482

X50 = 121.2870 mm

X100 = 47.49 +4.6001 - 0.5157

x 22.482

1.0316

X100 = 47.49 + 3.959286545 x 22.482

X100 = 136.5029 mm

Perhitungan Curah Hujan Stasiun Mowewe dengan Metode Hasper

Rumus

Rt = X + Sx x Ux

Sx =1 R1 - X

+R2 - X

2 U1 U2

Dengan

Curah Hujan Maksimum 1 R1 = 76.00 mm

Curah Hujan Maksimum 2 R2 = 67.75 mm

Hujan Rata - Rata Maksium X = 47.49 mm

Lama Pengamatan n = 16 Thn

Tabel

Hujan Maksimum

Periode Ulang

T =n + 1

Urutan Terbesar

Standar Variabel U

Hujan Maksimum

T =

m

76.00 1 17 1.740

67.75 2 8.5 1.115

Menentukan Standar Deviasi

Sx =1

76.00 - 47.49

+

67.75 - 47.49

2 1.740 1.115

Sx = 0.5

28.51

+

20.26

1.740 1.115

Sx = 0.5 16.384 + 18.169

Sx = 17.277

Dengan menggunakan rumus

Rt = X + Sx x Ux

Tabel Perhitungan curah hujan rencana dengan metode Hasper

No Tahun X (mm) Ux Sx Rt = X + Sx x Ux

1 2 47.49 -0.22 17.277 43.690

2 5 47.49 0.64 17.277 58.548

3 10 47.49 1.26 17.277 69.260

4 25 47.49 2.10 17.277 83.773

5 50 47.49 2.75 17.277 95.002

6 100 47.49 3.43 17.277 106.751

Tabel Perhitungan curah hujan rencana dengan Metode Log Person Type III

NO TAHUN X i Log Xi Log (Xi - X)

1 1992 25.33 1.403690.25938

0.06728 0.01745

Urutan Terbesar

Standar Variabel U

Log (Xi - X)2 Log (Xi - X)3

2 1993 14.00 1.146130.00181

0.00000 0.00000

3 1994 14.43 1.159370.01505

0.00023 0.00000

4 1995 11.83 1.07311-0.07121

0.00507 -0.00036

5 1996 22.58 1.353790.20947

0.04388 0.00919

6 1997 30.33 1.481920.33760

0.11398 0.03848

7 1998 20.67 1.315270.17095

0.02922 0.00500

8 1999 17.00 1.230450.08613

0.00742 0.00064

9 2000 22.00 1.342420.19811

0.03925 0.00777

10 2001 21.67 1.335790.19147

0.03666 0.00702

11 2002 16.33 1.213070.06876

0.00473 0.00033

12 2003 5.00 0.69897-0.44535

0.19833 -0.08833

13 2004 10.77 1.03222-0.11210

0.01257 -0.00141

14 2005 8.33 0.92082-0.22350

0.04995 -0.01116

15 2006 5.00 0.69897-0.44535

0.19833 -0.08833

16 2007 8.00 0.90309-0.24123

0.05819 -0.01404

∑ 253.29 18.31 0.86509 -0.11775

1 Nilai Rata - Rata Sampel

Log X =∑ Log Xi

n

Log X =18.31

= 1.1443

16

2 Standar Deviasi

S Log X = =0.8651

= 0.240 mm

n - 1 15

3 Nilai Koefisien Kemencengan

∑ (LogXi - LogX)2

CS = =-1.8840

= -0.648 mm

2.9085

Sehingga Persamaan dapat ditulis

Log X = Log X + k (S Log X)

Koefisen Kemencengan CS = -0.648

Log Xt = 1.1443 + -0.648 (Tabel Lampiran

Log X2 =1.1443 + 0.083 x 0.240

=1.1642 = 14.5965

Log X5 =1.1443 + 0.856 x 0.240

=1.3499 = 22.3814

Log X10 =1.1443 + 1.216 x 0.240

=1.4363 = 27.3112

Log X25 =1.1443 + 1.567 x 0.240

=1.5206 = 33.1615

Log X50 =1.1443 + 1.777 x 0.240

=1.5711 = 37.2448

Log X100 =1.1443 + 1.955 x 0.240

=1.6138 = 41.0972

Data Sebelum Direngking Data Setelah Direngking

NO TAHUNBesar (mm) NO TAHUNBesar (mm)

1 1992 26.33 1 1992 26.33 79.00

2 1993 25.00 2 1993 ### 75.00

3 1994 24.11 3 1994 ### 72.33

4 1995 ### 4 1995 ### #VALUE!

5 1996 ### 5 1996 25.00 #VALUE!

n∑ (LogXi - LogX)3

(n - 1) (n - 2) (S Log X)3

6 1997 ### 6 1997 ### #VALUE!

7 1998 ### 7 1998 24.11 #VALUE!

8 1999 ### 8 1999 56.00 #VALUE!

9 2000 ### 9 2000 55.95 #VALUE!

10 2001 #REF! 10 2001 49.50 #REF!

11 2002 ### 11 2002 47.00 #VALUE!

12 2003 ### 12 2003 40.00 #VALUE!

13 2004 ### 13 2004 39.27 #VALUE!

14 2005 ### 14 2005 37.00 #VALUE!

15 2006 ### 15 2006 32.00 #VALUE!

16 2007 ### 16 2007 28.00 #VALUE!

###

Data Sebelum Direngking

NO TAHUNBesar (mm)

1 1992 26.33 ### ###

2 1993 ### ### ###

3 1994 ### ### ###

4 1995 ### ### ###

5 1996 25.00 ### ###

6 1997 ### ### ###

7 1998 24.11 ### ###

8 1999 56.00 ### ###

9 2000 55.95 ### ###

10 2001 49.50 ### ###

11 2002 47.00 ### ###

12 2003 40.00 ### ###

13 2004 39.27 ### ###

14 2005 37.00 ### ###

15 2006 32.00 ### ###

16 2007 28.00 ### ###

### ###

16

###

S ###

Lampiran 2

Hubungan antara T dan U

T U T U

1.00 -1.86 15.00 1.63

1.01 -1.35 16.00 1.69

1.02 -1.28 17.00 1.74

1.03 -1.23 18.00 1.80

1.04 -1.19 20.00 1.89

1.05 -1.15 21.00 1.94

1.08 -1.07 22.00 1.98

1.10 -1.02 23.00 2.02

1.20 -0.85 24.00 2.06

1.30 -0.73 25.00 2.10

1.40 -0.63 26.00 2.13

1.50 -0.54 27.00 2.17

1.60 -0.46 28.00 2.19

1.70 -0.40 30.00 2.27

1.80 -0.33 31.00 2.30

1.90 -0.28 32.00 2.33

2.00 -0.22 33.00 2.36

2.20 -0.13 34.00 2.39

2.40 -0.04 35.00 2.41

2.60 0.04 36.00 2.44

2.80 0.11 37.00 2.47

3.00 0.17 38.00 2.49

3.20 0.24 39.00 2.51

3.40 0.29 40.00 2.54

3.60 0.34 42.00 2.59

3.80 0.39 43.00 2.61

4.00 0.44 44.00 2.63

4.50 0.55 45.00 2.65

5.00 0.64 46.00 2.67

5.50 0.73 47.00 2.68

6.00 0.81 48.00 2.71

6.50 0.88 49.00 2.73

7.00 0.95 50.00 2.75

7.50 1.01 52.00 2.79

8.00 1.06 54.00 2.83

8.50 1.12 56.00 2.86

9.00 1.17 58.00 2.90

10.00 1.26 60.00 2.93

11.00 1.35 62.00 2.96

12.00 1.43 64.00 2.99

13.00 1.50 66.00 3.00

14.00 1.57 68.00 3.05

47.49

1.115

Lampiran 3

Nilai K Distribusi Person Type III & Log Person dengan Koef. Kemencengan (Cs)

U T U

Cs

Periode Ulang (Tahun)

1.63 70.00 3.082 5

1.69 72.00 3.11Peluang ( % )

1.74 74.00 3.1350 20

1.80 76.00 3.16 3 -0.360 0.420

1.89 78.00 3.18 2.5 -0.360 0.518

1.94 80.00 3.21 2.2 -0.330 0.574

1.98 82.00 3.23 2 -0.307 0.609

2.02 84.00 3.26 1.8 -0.282 0.643

2.06 86.00 3.28 1.6 -0.254 0.675

2.10 88.00 3.30 1.4 -0.225 0.705

2.13 90.00 3.33 1.2 -0.195 0.732

2.17 92.00 3.35 1 -0.164 0.758

2.19 94.00 3.37 0.9 -0.148 0.769

2.27 96.00 3.39 0.8 -0.132 0.780

2.30 98.00 3.41 0.7 -0.116 0.790

2.33 100.00 3.43 0.6 -0.099 0.800

2.36 120.00 3.62 0.5 -0.083 0.808

2.39 130.00 3.70 0.4 -0.066 0.816

2.41 140.00 3.77 0.3 -0.050 0.824

2.44 150.00 3.84 0.2 -0.033 0.830

2.47 160.00 3.91 0.1 -0.017 0.836

2.49 170.00 3.97 0 0.000 0.842

2.51 80.00 4.03 -0.1 0.017 0.836

2.54 200.00 4.14 -0.2 0.033 0.850

2.59 220.00 4.24 -0.3 0.050 0.853

2.61 240.00 4.33 -0.4 0.066 0.855

2.63 260.00 4.42 -0.5 0.083 0.856

2.65 280.00 4.50 -0.6 0.099 0.857

2.67 300.00 4.57 -0.7 0.116 0.857

2.68 350.00 4.77 -0.8 0.132 0.856

2.71 400.00 4.88 -0.9 0.148 0.854

2.73 450.00 5.01 -1 0.164 0.852

2.75 500.00 5.13 -1.2 0.195 0.844

2.79 600.00 5.33 -1.4 0.225 0.832

2.83 700.00 5.51 -1.6 0.254 0.817

2.86 800.00 5.56 -1.8 0.282 0.799

2.90 900.00 5.80 -2 0.307 0.777

2.93 1000.00 5.92 -2.2 0.330 0.752

2.96 5000.00 7.90 -2.5 0.360 0.711

2.99 10000.00 8.83 -3 0.396 0.636

3.00 50000.00 11.08

3.05 500000.00 13.74

Nilai K Distribusi Person Type III & Log Person dengan Koef. Kemencengan (Cs)

Periode Ulang (Tahun)

10 25 50 100 200 1000

Peluang ( % )

10 4 2 1 0.5 0.1

1.180 2.278 3.152 4.051 4.970 7.250

1.250 2.262 3.048 3.845 4.625 6.600

1.284 2.240 2.970 3.705 4.444 6.200

1.302 2.219 2.912 3.605 4.298 5.910

1.318 2.193 2.848 3.499 4.147 5.660

1.329 2.163 2.780 3.388 3.990 5.390

1.337 2.128 2.706 3.271 3.828 5.110

1.340 2.087 2.626 3.149 3.661 4.820

1.340 2.043 2.542 3.022 3.489 4.540

1.339 2.018 2.498 2.957 3.401 4.395

1.336 1.998 2.453 2.891 3.312 4.250

1.333 1.967 2.407 2.824 3.223 4.105

1.328 1.939 2.359 2.755 3.132 3.960

1.323 1.910 2.311 2.686 3.041 3.815

1.317 1.880 2.261 2.615 2.949 3.670

1.309 1.849 2.211 2.544 2.856 3.525

1.301 1.818 2.159 2.472 2.763 3.380

1.292 1.785 2.107 2.400 2.670 3.235

1.282 1.751 2.054 2.326 2.576 3.090

1.270 1.761 2.000 2.252 2.482 3.950

1.258 1.680 1.945 2.178 2.388 2.810

1.245 1.643 1.890 2.104 2.294 2.675

1.231 1.606 1.934 2.029 2.201 2.540

1.216 1.567 1.777 1.955 2.108 2.400

1.200 1.528 1.720 1.880 2.016 2.275

1.183 1.488 1.663 1.806 1.926 2.150

1.166 1.448 1.606 1.733 1.837 2.035

1.147 1.407 1.549 1.660 1.749 1.910

1.128 1.366 1.492 1.588 1.664 1.800

1.086 1.382 1.379 1.449 1.501 1.625

1.041 1.198 1.270 1.318 1.351 1.465

0.994 1.166 1.166 1.197 1.216 1.280

0.945 1.035 1.069 1.087 1.097 1.130

0.895 0.959 0.980 0.990 1.995 1.000

0.844 0.888 0.900 0.905 0.907 0.910

0.771 0.793 0.798 0.799 0.800 0.802

0.66 0.666 0.666 0.667 0.667 0.668

]

A. Stasiun Toari

Tabel 5.1 Perhitungan Curah Hujan Stasiun Toari dengan Metode Gumbel

NO TAHUN X i

1 1992 76.00 74.92

2 1993 67.75 0.16

3 1994 57.50 96.91

4 1995 85.00 311.72

5 1996 43.00 592.65

6 1997 58.00 87.32

7 1998 12.25 3035.39

8 1999 96.50 850.05

9 2000 94.00 710.52

10 2001 56.00 128.69

11 2002 21.00 2147.80

12 2003 60.00 53.94

13 2004 133.00 4310.66

14 2005 58.00 87.32

15 2006 104.51 1381.28

16 2007 55.00 152.38

∑ 1077.51 14021.728

X =∑ X

=1077.51

= 67.344 mm

n 16

S = =14021.73

= 30.574

n - 1 15

n = 16 tahun Yn = 0.5157 (Tabel Lampiran

Sn = 1.0316 (Tabel

Periode Ulang Yt Yn Sn

T = 2 0.3665 0.5157 1.0316

T = 5 1.4999 0.5157 1.0316

(Xi - X)2

∑ (Xi - X)2

T = 10 2.2502 0.5157 1.0316

T = 25 3.1985 0.5157 1.0316

T = 50 3.9019 0.5157 1.0316

T = 100 4.6001 0.5157 1.0316

Xt = X + K . Sx

K =Yt - Yn

Sn

Sehingga

Xt = X +Yt - Yn

Sx

Sn

X2 = 67.34 +0.3665 - 0.5157

x

1.0316

X2 = 67.34 + -0.144629701 x 30.574

X2 = 62.9224 mm

X5 = 67.34 + 1.4999 - 0.5157 x1.0316

X5 = 67.34 + 0.954051958 x 30.574

X5 = 96.5138 mm

X10 = 67.34 +2.2502 - 0.5157

x

1.0316

X10 = 67.34 + 1.681368748 x 30.574

X10 = 118.7509 mm

X10 = 118.7509 mm

X25 = 67.34 +3.1985 - 0.5157

x

1.0316

X25 = 67.34 + 2.600620396 x 30.574

X25 = 146.8563 mm

X50 = 67.34 +3.9019 - 0.5157

x

1.0316

X50 = 67.34 + 3.282473827 x 30.574

X50 = 167.7034 mm

X100 = 67.34 +4.6001 - 0.5157

x

1.0316

X100 = 67.34 + 3.959286545 x 30.574

X100 = 188.3964 mm

Perhitungan Curah Hujan Stasiun Toari dengan Metode Hasper

Rumus

Rt = X + Sx x Ux

Sx =1 R1 - X

+R2 - X

2 U1 U2

Dengan

Curah Hujan Maksimum 1 R1 = 133.00 mm

Curah Hujan Maksimum 2 R2 = 104.51 mm

Hujan Rata - Rata Maksium X = 67.34 mm

Lama Pengamatan n = 16 Thn

Tabel

Periode Ulang

T =n + 1

m

133.00 1 17 1.57

104.51 2 8.5 0.95

Menentukan Standar Deviasi

Sx =1 133.00 - 67.34

+104.51

2 1.570 0.95

Sx = 0.565.66

+37.17

1.570 0.950

Sx = 0.5 41.819 + 39.122

Sx = 40.470

Dengan menggunakan rumus

Rt = X + Sx x Ux

Tabel Perhitungan curah hujan rencana dengan metode Hasper

No Tahun X (mm) Ux Sx Rt = X + Sx x Ux

1 2 67.34 -0.22 40.470 58.441

2 5 67.34 0.64 40.470 93.245

Hujan Maksimum

Urutan Terbesar

Standar Variabel U

3 10 67.34 1.26 40.470 118.337

4 25 67.34 2.10 40.470 152.332

5 50 67.34 2.75 40.470 178.638

6 100 67.34 3.43 40.470 206.157

Tabel Perhitungan curah hujan rencana dengan Metode Log Person Type III

NO TAHUN X i Log Xi Log (Xi - X)

1 1992 76.00 1.88081 0.45160 0.20394

2 1993 67.75 1.83091 0.40169 0.16136

3 1994 57.50 1.75967 0.33045 0.10920

4 1995 85.00 1.92942 0.50020 0.25020

5 1996 43.00 1.63347 0.20425 0.04172

6 1997 58.00 1.76343 0.33421 0.11170

7 1998 12.25 1.08814 -0.34108 0.11634

8 1999 96.50 1.98453 0.55531 0.30837

9 2000 94.00 1.97313 0.54391 0.29584

10 2001 56.00 1.74819 0.31897 0.10174

11 2002 21.00 1.32222 -0.10700 0.01145

12 2003 60.00 1.77815 0.34893 0.12176

13 2004 133.00 2.12385 0.69464 0.48252

14 2005 58.00 1.76343 0.33421 0.11170

15 2006 104.51 2.01916 0.58994 0.34803

16 2007 55.00 1.74036 0.31115 0.09681

∑ 876.26 22.86747 2.39817

1 Nilai Rata - Rata Sampel

Log (Xi - X)2

Log X =∑ Log Xi

n

Log X =22.87

= 1.4292

16

2 Standar Deviasi

S Log X = =2.3982

= 0.400

n - 1 15

3 Nilai Koefisien Kemencengan

CS = =14.8867

= 1.109

13.4246

Sehingga Persamaan dapat ditulis

Log X = Log X + k (S Log X)

Koefisen Kemencengan CS = 1.109

Log Xt = 1.4292 + 1.109 (Tabel Lampiran

=

Log X2 = 1.4292 + -0.164 x 0.400

= 1.3636

= 23.1016

Log X5 = 1.4292 + 0.758 x 0.400

= 1.7323

= 53.988449221

Log X10 = 1.4292 + 1.340 x 0.400

= 1.9650

= 92.259690183

Log X25 = 1.4292 + 2.043 x 0.400

= 2.2461

= 176.24006988

∑ (LogXi - LogX)2

n∑ (LogXi - LogX)3

(n - 1) (n - 2) (S Log X)3

Log X50 = 1.4292 + 2.542 x 0.400

= 2.4456

= 279.01558859

LogX100 = 1.4292 + 3.022 x 0.400

= 2.6376

= 434.06541159

Tabel Hujan Rencana Ketiga Stasiun dengan Tiga Metode Gumbel

Gumbel (mm) Hasper (mm)

R2 #VALUE!

R5

R10

R25

R50

R100

Curah Hujan (Periode Ulang)

Log Person Type III

Data Sebelum Direngking Data Setelah Direngking

NO TAHUNBesar (mm) NO TAHUNBesar (mm)

1 1992 79.00 1 1992 79.00 237.00

2 1993 59.50 2 1993 76.67 178.50

3 1994 40.00 3 1994 65.77 120.00

4 1995 49.42 4 1995 #REF! 148.25

5 1996 54.50 5 1996 59.50 163.50

6 1997 61.44 6 1997 69.50 184.31

7 1998 44.75 7 1998 40.00 134.25

8 1999 69.50 8 1999 56.00 208.50

9 2000 65.77 9 2000 55.95 197.30

10 2001 71.33 10 2001 49.50 214.00

11 2002 42.67 11 2002 47.00 128.00

12 2003 59.84 12 2003 40.00 179.51

13 2004 76.67 13 2004 39.27 230.00

14 2005 #REF! 14 2005 37.00 #REF!

15 2006 #REF! 15 2006 32.00 #REF!

16 2007 #REF! 16 2007 28.00 #REF!

#REF!

Data Sebelum Direngking

NO TAHUNBesar (mm)

1 1992 79.00 #REF! #REF!

2 1993 76.67 #REF! #REF!

3 1994 65.77 #REF! #REF!

4 1995 #REF! #REF! #REF!

5 1996 59.50 #REF! #REF!

6 1997 69.50 #REF! #REF!

7 1998 40.00 #REF! #REF!

8 1999 56.00 #REF! #REF!

9 2000 55.95 #REF! #REF!

10 2001 49.50 #REF! #REF!

11 2002 47.00 #REF! #REF!

12 2003 40.00 #REF! #REF!

13 2004 39.27 #REF! #REF!

14 2005 37.00 #REF! #REF!

15 2006 32.00 #REF! #REF!

16 2007 28.00 #REF! #REF!

#REF! #REF!

16

#REF!

S #REF!

Stasiun Toari

NO TAHUN X (mm)

1 1992 85

2 1993 43

3 1994 58

4 1995 12.25

5 1996 96.5

6 1997 94

7 1998 56

8 1999 21

9 2000 60

10 2001 133

11 2002 58

12 2003 104.51

13 2004 55

14 2005 0

15 2006 0

16 2007 0

30.574 mm

(Tabel Lampiran

(Tabel

Yt - Yn

SxSn

30.574

30.574

30.574

30.574

30.574

30.574

R1

1.570 U1

0.95

- 67.34

0.95

Rt = X + Sx x Ux

58.441

93.245

118.337

152.332

178.638

206.157

0.09210 85

0.06482 43

0.03608 58

0.12515 12.25

0.00852 96.5

0.03733 94

-0.03968 56

0.17124 21

0.16091 60

0.03245 133

-0.00122 58

0.04248 104.51

0.33517 55

0.03733

0.20532

0.03012

1.14513

Log (Xi - X)3

Tabel

0.400 mm

1.109 mm

0.0000

12.5

237.00

178.50

120.00

148.25

163.50

184.31

134.25

208.50

197.30

214.00

128.00

179.51

230.00

#REF!

#REF!

#REF!

Stasiun Mowewe

NO TAHUNX (mm)

1 1992 152

2 1993 135.5

3 1994 62

4 1995 51

5 1996 24

6 1997 32.31

7 1998 66

8 1999 91

9 2000 43.3

10 2001 25

11 2002 49

12 2003 15

13 2004 42

14 2005 65

16 2007 15

- X+

R2 - X

U1 U2

X (mm)

C. Stasiun Baladente

Tabel 5.1 Perhitungan Curah Hujan Stasiun Baladente dengan Metode Gumbel

NO TAHUN X i

1 1992 85.00 1230.26

2 1993 73.00 532.46

3 1994 57.50 57.38

4 1995 32.00 321.31

5 1996 17.00 1084.06

6 1997 27.50 502.88

7 1998 89.60 1574.11

8 1999 18.00 1019.21

9 2000 79.70 886.55

10 2001 30.00 397.01

11 2002 71.00 444.16

12 2003 21.00 836.66

13 2004 50.00 0.01

14 2005 25.50 596.58

15 2006 72.00 487.31

16 2007 50.00 0.01

∑ 798.80 9969.910

X =∑ X

=798.80

= 49.925 mm

n 16

S = =9969.91

= 25.781

n - 1 15

n = 16 tahun Yn = 0.5157 (Tabel Lampiran

(X I - X)2

∑ (Xi - X)2

Sn = 1.0316 (Tabel

Periode Ulang Yt Yn Sn

T = 2 0.3665 0.5157 1.0316

T = 5 1.4999 0.5157 1.0316

T = 10 2.2502 0.5157 1.0316

T = 25 3.1985 0.5157 1.0316

T = 50 3.9019 0.5157 1.0316

T = 100 4.6001 0.5157 1.0316

Xt = X + K . Sx

K =Yt - Yn

Sn

Sehingga

Xt = X +Yt - Yn

Sx

Sn

X2 = 49.93 +0.3665 - 0.5157

x

1.0316

X2 = 49.93 + -0.144629701 x 25.781

X2 = 46.1963 mm

X5 = 49.93 +1.4999 - 0.5157

x

1.0316

X5 = 49.93 + 0.954051958 x 25.781

X5 = 74.5214 mm

X10 = 49.93 +2.2502 - 0.5157

x

X10 = 49.93 +

1.0316

x

X10 = 49.93 + 1.681368748 x 25.781

X10 = 93.2724 mm

X25 = 49.93 +3.1985 - 0.5157

x

1.0316

X25 = 49.93 + 2.600620396 x 25.781

X25 = 116.9716 mm

X50 = 49.93 +3.9019 - 0.5157

x

1.0316

X50 = 49.93 + 3.282473827 x 25.781

X50 = 134.5505 mm

X100 = 49.93 +4.6001 - 0.5157

x

1.0316

X100 = 49.93 + 3.959286545 x 25.781

X100 = 151.9994 mm

Perhitungan Curah Hujan Stasiun Baladente dengan Metode Hasper

Rumus

Rt = X + Sx x Ux

Sx =1 R1 - X

+R2 - X

Sx =

2 U1

+

U2

Dengan Curah Hujan Maksimum 1 R1 = 57.50 mm

Curah Hujan Maksimum 2 R2 = 89.60 mm

Hujan Rata - Rata Maksium X = 49.93 mm

Lama Pengamatan n = 16 Thn

Tabel

Hujan Maksimum

Periode Ulang

T =n + 1

m

57.50 1 17 1.740

89.60 2 8.5 1.115

Menentukan Standar Deviasi

Sx =1 57.50 - 49.93

+89.60

2 1.740 1.115

Sx = 0.57.58

+39.68

1.740 1.115

Sx = 0.5 4.353 + 35.583

Sx = 19.968

Dengan menggunakan rumus

Rt = X + Sx x Ux

Tabel Perhitungan curah hujan rencana dengan metode Hasper

No Tahun X (mm) Ux Sx Rt = X + Sx x Ux

1 2 49.93 -0.22 19.968 45.532

2 5 49.93 0.64 19.968 62.705

3 10 49.93 1.26 19.968 75.085

Urutan Terbesar

Standar Variabel U

4 25 49.93 2.10 19.968 91.858

5 50 49.93 2.75 19.968 104.838

6 100 49.93 3.43 19.968 118.416

Tabel Perhitungan curah hujan rencana dengan Metode Log Person Type III

NO TAHUN X i Log Xi Log (Xi - X)

1 1992 85.00 1.92942 0.29512 0.08710

2 1993 73.00 1.86332 0.22902 0.05245

3 1994 57.50 1.75967 0.12537 0.01572

4 1995 32.00 1.50515 -0.12915 0.01668

5 1996 17.00 1.23045 -0.40385 0.16310

6 1997 27.50 1.43933 -0.19497 0.03801

7 1998 89.60 1.95231 0.31801 0.10113

8 1999 18.00 1.25527 -0.37903 0.14366

9 2000 79.70 1.90146 0.26716 0.07137

10 2001 30.00 1.47712 -0.15718 0.02470

11 2002 71.00 1.85126 0.21696 0.04707

12 2003 21.00 1.32222 -0.31208 0.09739

13 2004 50.00 1.69897 0.06467 0.00418

14 2005 25.50 1.40654 -0.22776 0.05187

15 2006 72.00 1.85733 0.22303 0.04974

16 2007 50.00 1.69897 0.06467 0.00418

∑ 798.80 26.15 0.96837

1 Nilai Rata - Rata Sampel

Log X =∑ Log Xi

n

Log X =26.15

= 1.6343

Log (Xi - X)2

Log X =

16

= 1.6343

2 Standar Deviasi

S Log X = =0.9684

= 0.254

n - 1 15

3 Nilai Koefisien Kemencengan

CS = =-1.0114

= -0.294

3.4446

Sehingga Persamaan dapat ditulis

Log X = Log X + k (S Log X)

Koefisen Kemencengan CS = -0.294

Log Xt = 1.6343 + 0.033 (Tabel Lampiran

Log X2 = 1.6343 + 0.033 x 0.254

= 1.6427

= 43.9222

Log X5 = 1.6343 + 0.850 x 0.254

= 1.8503

= 70.8385

Log X10 = 1.6343 + 1.258 x 0.254

= 1.9539

= 89.9364

Log X25 = 1.6343 + 1.680 x 0.254

= 2.0612

= 115.1219

Log X50 = 1.6343 + 1.945 x 0.254

= 2.1285

∑ (LogXi - LogX)2

n∑ (LogXi - LogX)3

(n - 1) (n - 2) (S Log X)3

= 134.4281

LogX100 = 1.6343 + 2.178 x 0.254

= 2.1877

= 154.0605

Stasiun Mowewe

NO TAHUNX (mm)

1 1992 152

2 1993 135.5

3 1994 62

4 1995 51

5 1996 24

6 1997 32.31

7 1998 66

8 1999 91

9 2000 43.3

10 2001 25

11 2002 49

12 2003 15

13 2004 42

14 2005 65

15 2006 35.5

16 2007 15

Stasiun Toari

NO TAHUNX (mm)

1 1995 85

2 1996 43

3 1997 58

4 1998 12.25

5 1999 96.5

6 2000 94

7 2001 56

8 2002 21

9 2003 60

10 2004 133

11 2005 58

12 2006 104.51

13 2007 55

Data Sebelum Direngking Data Setelah Direngking

NO TAHUNBesar (mm) NO TAHUNBesar (mm)

1 1992 79.0 1 1992 79.0 237.00

2 1993 69.5 2 1993 75.0 208.50

3 1994 39.8 3 1994 72.3 119.50

4 1995 56.0 4 1995 70.7 168.00

5 1996 28.0 5 1996 69.5 84.00

6 1997 39.3 6 1997 68.5 117.81

7 1998 55.9 7 1998 39.8 167.85

8 1999 68.5 8 1999 56.0 205.50

9 2000 72.3 9 2000 56.0 217.00

10 2001 37.0 10 2001 49.5 111.00

11 2002 47.0 11 2002 47.0 141.00

12 2003 32.0 12 2003 40.0 96.00

13 2004 75.0 13 2004 39.3 225.00

14 2005 49.5 14 2005 37.0 148.50

15 2006 70.7 15 2006 32.0 212.01

16 2007 40.0 16 2007 28.0 120.00

859.6

Data Sebelum Direngking

NO TAHUNBesar (mm) rata

1 1992 79.00 25.28 638.963

2 1993 75.00 21.28 452.741

3 1994 72.33 18.61 346.371

4 1995 70.67 16.95 287.225

5 1996 69.50 15.78 248.936

6 1997 68.50 14.78 218.381

7 1998 39.83 -13.89 192.903

8 1999 56.00 2.28 5.188

9 2000 55.95 2.23 4.963

10 2001 49.50 -4.22 17.828

11 2002 47.00 -6.72 45.189

12 2003 40.00 -13.72 188.301

13 2004 39.27 -14.45 208.869

14 2005 37.00 -16.72 279.635

15 2006 32.00 -21.72 471.858

16 2007 28.00 -25.72 661.636

859.56 ###

16

53.722

S 16.87

85.00

79.00 164.00

85.00 54.66666667

79.00

85.00 54.67

83.00

35.07500

1230.255625

68003.34

78.34

783.4

6631.784

25.781 mm736.8648889

27.14525537

(Tabel Lampiran

(Tabel

25.781

25.781

25.781

25.781

25.781

25.781

25.781

1.740

R1 - X + R2 - X

- 49.93

1.115

Rt = X + Sx x Ux

45.532

62.705

75.085

91.858

104.838

118.416

1.9294189257

0.02570

0.01201

0.00197

-0.00215

-0.06587

-0.00741

0.03216

-0.05445

0.01907

-0.00388

0.01021

-0.03039

0.00027

-0.01181

0.01109

0.00027

-0.06321

Log (Xi - X)3

0.254 mm

-0.294 mm

12.5

237.00

208.50

119.50

168.00

84.00

117.81

167.85

205.50

217.00

111.00

141.00

96.00

225.00

148.50

212.01

120.00

Stasiun Baladente Stasiun Mowewe Stasiun ToariNO TAHUN X i NO TAHUN X (mm) NO TAHUN1 1992 85.00 1 1992 152.00 1 19922 1993 73.00 2 1993 135.50 2 19933 1994 115.00 3 1994 62.00 3 19944 1995 32.00 4 1995 51.00 4 19955 1996 17.00 5 1996 24.00 5 19966 1997 27.50 6 1997 32.31 6 19977 1998 89.60 7 1998 66.00 7 19988 1999 18.00 8 1999 91.00 8 19999 2000 79.70 9 2000 43.30 9 2000

10 2001 30.00 10 2001 25.00 10 200111 2002 71.00 11 2002 49.00 11 200212 2003 21.00 12 2003 15.00 12 200313 2004 50.00 13 2004 42.00 13 200414 2005 25.50 14 2005 65.00 14 200515 2006 72.00 15 2006 35.50 15 200616 2007 50.00 16 2007 15.00 16 2007

∑ 856.3 ∑ 903.61 ∑

Data Sebelum Direngking Data Setelah Direngking NO TAHUN Besar (mm) NO TAHUN Besar (mm)1 1992 79.00 1 1992 79.002 1993 69.50 2 1993 75.003 1994 59.00 3 1994 72.334 1995 56.00 4 1995 70.675 1996 28.00 5 1996 69.506 1997 39.27 6 1997 68.507 1998 55.95 7 1998 59.008 1999 68.50 8 1999 56.009 2000 72.33 9 2000 55.95

10 2001 37.00 10 2001 49.5011 2002 47.00 11 2002 47.0012 2003 32.00 12 2003 40.0013 2004 75.00 13 2004 39.2714 2005 49.50 14 2005 37.0015 2006 70.67 15 2006 32.0016 2007 40.00 16 2007 28.00

878.72

Data Sebelum Direngking NO TAHUN Besar (mm)1 1992 79.00 24.08 579.8362 1993 75.00 20.08 403.1983 1994 72.33 17.41 303.2174 1995 70.67 15.75 248.0565 1996 69.50 14.58 212.5706 1997 68.50 13.58 184.4117 1998 59.00 4.08 16.6458 1999 56.00 1.08 1.1669 2000 55.95 1.03 1.060

10 2001 49.50 -5.42 29.37911 2002 47.00 -7.92 62.73012 2003 40.00 -14.92 222.61313 2004 39.27 -15.65 244.92914 2005 37.00 -17.92 321.13415 2006 32.00 -22.92 525.33616 2007 28.00 -26.92 724.698

878.72 4080.97716

54.920208333S 16.49439678

Stasiun ToariX (mm)

0.000.000.00

85.0043.0058.0012.2596.5094.0056.0021.0060.00

133.0058.00

104.5155.00

876.26

237.00208.50177.00168.00

84.00117.81167.85205.50217.00111.00141.00

96.00225.00148.50212.01120.00

NILAI RATA - RATA 3 Stasiun dengan METODE GUMBEL

X2 = 46.20 + 44.24 + 62.9224

3

X2 = 51.11949

X5 = 74.52 + 68.94 + 96.5138

3

X5 = 79.99173

X10 = 93.27 + 85.3 + 118.751

3

X10 = 99.10488

X25 = 117.0 + 106.0 + 146.856

3

X25 = 123.2619

X50 = 134.6 + 121.3 + 108.261

3

X50 = 121.3663

X100 = 152.0 + 136.5 + 188.396

3

X100 = 158.9663

NILAI RATA - RATA 3 Stasiun dengan METODE HASPER

X2 = 45.53 + 43.69 + 58.4409

3

X2 = 49.22109

X5 = 62.70 + 58.55 + 93.2454

3

X5 = 71.49947

X10 = 75.08 + 69.3 + 118.337

3

X10 = 87.56064

X25 = 91.9 + 83.8 + 152.332

3

X25 = 109.3209

X50 = 104.8 + 95.0 + 178.638

3

X50 = 126.1592

X100 = 118.4 + 106.8 + 206.157

3

X100 = 143.7747

NILAI RATA - RATA 3 Stasiun dengan METODE LOG PERSON TYPE III

X2 = 43.92 + 14.60 + 23.1016

3

X2 = 27.20677

X5 = 70.84 + 22.38 + 53.9884

3

X5 = 49.06945

X10 = 89.94 + 27.3 + 92.2597

3

X10 = 69.83575

X25 = 115.1 + 33.2 + 176.24

3

X25 = 108.1745

X50 = 134.4 + 37.2 + 279.016

3

X50 = 150.2295

X100 = 154.1 + 41.1 + 434.065

3

X100 = 209.741

Perhitungan Debit Banjir dengan Metode Hasper

Dalam menganalisa debit banjir rencana digunakan data - data sebagai berikut :

a Luas Cachment Area (A) = 150.00 Km

b Panjang Sungai ( L ) = 35.00 Km

e Kemiringan Sungai (i) = 0.00381 M

f Curah Hujan Maksimum = R50 = 126.15924 mm

= R100 = 143.77471 mm

1 Menghitung besarnya koefisien aliran

α =1 + 0.012 A 0.70

1 + 0.075 A 0.70

=1 + 0.012 150.00 0.70

1 + 0.075 150.00 0.70

=1 + 0.012 33.36

1 + 0.075 33.36

=1.40035488

3.502218

α = 0.40

2 Menghitung waktu konsentrasi

t = 0.10 L 0.80 i -0.30

= 0.10 35.00 0.80 0.0038066 -0.30

= 0.10 17.1892 5.3191

t = 9.14

3 Menghitung harga koefisien reduksi (β)

1= 1 +

t + ( 3.7 10 -0.40x

A

β t 2 + 15 12

= 1 +9.14309797 + ( 3.7 x 0.0002202 )

83.60 + 15

t )

= 1 +9.1439

x 3.57180054

98.596

= 1 + 0.0927 x 3.57180054

= 1.3313

β = 0.75

4 Menghitung Distribusi Hujan

Untuk t antara 2 sampai 19 jam

Rt =t x Rt

t + 1

Rt =9.1431 x Rt

= 0.90 Rt

9.1431 + 1

5 Menghitung Hujan Maksimum (q)

q =0.9014 x Rt

= 0.03 Rt

9.1431 x 3.60

6 Menghitung Debit Maksimum (Qt)

Qt = α β q A

Qt = 0.40 x 0.75 x 0.03 Rt x 150

Qt = 1.2338 Rt

TABEL

DEBIT BANJIR HASPER - GUMBEL

T Xtα β

q A Qt

(Thn) (mm) m3/det/km (Km2) m3/det

2 51.12 0.40 0.75 1.40 150.00 63.07

5 79.99 0.40 0.75 2.19 150.00 98.70

10 99.10 0.40 0.75 2.71 150.00 122.28

25 123.26 0.40 0.75 3.38 150.00 152.08

50 121.37 0.40 0.75 3.32 150.00 149.74

100 158.97 0.40 0.75 4.35 150.00 196.14

TABEL

DEBIT BANJIR HASPER - LOG PERSON TYPE III

T Xtα β

q A Qt

(Thn) (mm) m3/det/km (Km2) m3/det

2 27.21 0.40 0.75 0.75 150.00 33.57

5 49.07 0.40 0.75 1.34 150.00 60.54

10 69.84 0.40 0.75 1.91 150.00 86.16

25 108.17 0.40 0.75 2.96 150.00 133.47

50 150.23 0.40 0.75 4.11 150.00 185.36

100 209.74 0.40 0.75 5.74 150.00 258.78

TABEL

DEBIT BANJIR HASPER - HASPER

T Xtα β

q A Qt

(Thn) (mm) m3/det/km (Km2) m3/det

2 49.22 0.40 0.75 1.35 150.00 60.73

5 71.50 0.40 0.75 1.96 150.00 88.22

10 87.56 0.40 0.75 2.40 150.00 108.03

25 109.32 0.40 0.75 2.99 150.00 134.88

50 126.16 0.40 0.75 3.45 150.00 155.66

100 143.77 0.40 0.75 3.94 150.00 177.39

210.77

R100 = 143.77471 mm

e Kemiringan Sungai (i) = 0.00381

f Curah Hujan Maksimum = R50

11.6489

0.75 0.0002805

12

x42.8616

12.0000

#REF!

150

#REF!

= 126.15924 mm