Post on 06-Aug-2015
Pemanfaatan Ampas Sagu Sebagai Bahan Baku Produksi Protein Sel
Tunggal (PST)
IRWAN1107114158
(PST)
PROTEIN SEL TUNGGAL
MASSA SEL
SUBSTRAT
Biomassa mikroba yang berbentuk protein sel yang dihasilkan dari proses bioteknologi dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme melakukan Biotransformasi
Protein Sel Tunggal (PST)
METABOLIK BIOREAKTOR
Bakteri, Ragi, Jamur Dan Algae. Dalam penelitian ini dipilih Candida Utilis sebagai mikroorganisme penghasil protein.
Kandungan proteinnya tinggi (50-68%)
Dapat mengasimilasi gula jenis glukosa dan heksosa yang merupakan hasil konversi ampas sagu
MIKROORGANISME
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah ampas sagu sebagai bahan dasar produksi protein sel tunggal dengan metode fermentasi semi padat.
Mikroba yang digunakan pada proses fermentasi adalah dari jenis Candida Utilis.
Ampas sagu yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah hasil pengolahan sagu berupa serat-serat empulur yang berwarna kuning gading, diperoleh dari hasil pemarutan dan pemerasan isi batang sagu.
Hasil analisis ampas sagu terhadap kandungan air, karbohidrat, protein, lemak dan serat kasar :
Parameter Uji Satuan Konsentrasi Air %
24,52 Karbohidrat %
8,57 Protein %
1,65 Lemak %
0,18 Serat kasar %
17,8
Bahan-bahan Yang Digunakan
Ampas Sagu
Nutrient Broth
Mikroba
HCl
NaHCO3
Bahan Baku
Hidrolisis dan - pH
+ pH
Candida Utilis
Media Proses
Nutrisi((NH4)2SO4
Kadar protein dan lemak
Alat- Alat Yang Digunakan
Penghancur/Gilingan DagingNyiru
Wadah Fermentasi Autoklaf
Alat Untuk Pengembangbiakan Mikroba
Alat-alat Untuk Uji Kadar Air, Kadar Karbohidrat, Kadar Serat, Kadar
Protein Dan Kadar Lemak
Limbah “Ampas Sagu”
Penghancuran + Air 500
ml/kg bahan
Atur pH 1,5 dengan HCL 4 N
10 ml
Terbentuk pulp
Parameter Uji Satuan Konsentrasi Rata-
rata • Air % 77,81 • Karbohidrat % 16,16 • Protein % 0,52 • Lemak % 0,05 • Serat kasar % 5,17
Hidrolisis pada suhu 1210C, 1 atm selama
15 menit
Hasil Analisis Kandungan Bubur Hasil Hidrolisis
Pulp + 25 Ml/kg bahan NaHCO3 10 % pH 4,5 bagi
pertumbuhan mikroba
Hasil Berupa Media Produksi
Dilakukan Fermentasi
Dilakukan pada media produksi ini
Fermentasi dilakukan dengan cara inokulasi media produksi ini dengan hasil
starter tahap II
Penambahan Nutrien
Proses fermentasi dilakukan secara
bertingkat 1x24 jam
370 c
Mikroba yang telah diremajakan,
diinokulasikan kedalam 250 gram media produksi.
Peremajaan Mikroba
Media Nutrien Both
STARTER
I
Selanjutnya diinokulasikan ke dalam 1 kg media produksi dan diinkubasikan pada suhu 370 C selama 1 x 24, selanjutnya disebut Starter II.
HASIL STARTER I
Media Nutrien Both
1 X 24 Jam37 0 C
STARTER II
2-5 X 24 jam Aerasi @ 24 jam
Starter II diionokulasikan kedalam 10 kg media produksi yang telah diproduksi tadi kemudian, diinkubasikan pada suhu kamar selama 2-5 x 24 jam dengan aerasi yang dilakukan setiap 24 jam.
STARTER IIMedia Nutrien
Both
Pada hari ke 0, 2, 3, 4, dan 5 Sampel diambil contohnya untuk diuji kandungan proteinnya.
Hasil fermentasi kemudian dipasteurisasi untuk menonaktifkan mikroba
Sebagai IndikatorPertumbuhan Mikroba
DikeringkanHasil berupa PST
dengan metode semi padat
Hasil Analisis Kadar Protein, Selama Fermentasi (Hari Ke: 0,2,3,4 Dan 5)
Hari ke satuan konsentrasi rata-rat
0 % 0,49 2 % 1,50 3 % 3,48 4 % 3,48 5 % 3,47
Berdasarkandiatas nyata sekali terlihat bahwa sesungguhnya fermentasi hari ke 2 masih berada pada fase logaritma dimana peningkatan kadar protein sebagai indikator pertumbuhan cukup signifikan, yaitu dari 0,49% pada 0 hari meningkat menjadi 1,50% pada hari ke 2.
Sedangkan fase stasioner fermentasi tercapai pada hari ke 3, dimana peningkatan kadar protein sudah tidak signifikan atau cendrung tetap pada konsentrasi sekitar 3,48 %.
Hal ini menggambarkan bahwa proses fermentasi semi padat, pembuatan PST dari ampas sagu dengan mikroba Candida utilis, optimum pada hari ke 3.
Parameter Uji Satuan Hari Ke 0 Hari Ke 3Air % 78,21 80,58 Karbohidrat % 16,04 9,9Protein % 0,49 3,48 Lemak % 0,19 0,17 Serat kasar % 4,89
4,46
Apabila protein yang terbentuk selama proses fermentasi dihitung sebagai bahan kering maka akan nyata sekali peningkatannya. Kadar protein bahan awal dihitung sebagai bahan kering 2.19% setelah melalui proses fermentasi selama 3 hari kadar proteinnya meningkat tajam menjadi 17,93 %.
Hal ini menggambarkan bahwa pemanfaatan limbah ampas sagu sebagai media produksi protein sel tunggal dengan metode fermentasi semi padat dengan menggunakan mikroba Candida utilis, perlakuan waktu fermentasi selama 3 hari pada suhu kamar cukup signifikan untuk menghasilkan protein sel tunggal.
Sebagai sumber protein bagi manusia, PST masih masih sulit untuk diterima karena bau, rasa dan warna yang belum sesuai dengan selera, kandungan asam nukleatnya juga cukup tinggi dan dinding selnya cukup keras (Hariyum. 1986) karena itu aplikasinya disarankan hanya sebagai bahan substitusi sumber protein bagi pakan, khususnya pakan ternak ayam.
SEKIAN TERIMA KASIH