Post on 29-Jan-2016
description
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN
MEMENANGKAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD
DAN DAMPAK INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PASAR MODAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
ALMIRA RAISSA HERMAYA
NIM. F1309004
FAKULTAS EKONOMI NON REGULER
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN
MEMENANGKAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD
DAN DAMPAK INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PASAR MODAL
Surakarta, 29 September 2011
Disetujui dan diterima oleh
Dosen Pembimbing
(LULUS KURNIASIH, SE.,MS.,Ak.)
NIP. 19800531 200501 2015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Surakarta, 27 Desember 2011
Tim Penguji Skripsi
1. Dra, Setyaningtiyas H, M.M, Ak. (……………………)
NIP. 196004277986012001
2. Arif Lukman Santoro, S.E, M.M, Master, Ak (……………………)
NIP. 198005232005011003
3. Lulus Kurniasih, SE.,MS.,Ak. (……………………)
NIP. 19800531 200501 2015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya yang demikian itu berat,
kecuali bagi orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al-Baqarah: 45-46)”
“Gunakanlah waktu sebaik-baiknya karena masing-masing hanya satu kali melaluinya”
“Tidak pernah aku berbuat sesuatu karena kebetulan. Tidak pernah pula penemuan-
penemuanku yang manapun terjadi secara kebetulan. Semua itu adalah hasil kerja keras dan
tekun. (Thomas A. Edison)”
“Allah SWT mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri.”
“Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Satu.
Maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS. Al-Anbiya 108)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini aku persembahkan pada:
Allah SWT, syukurku tak henti kulantunkan untukMu atas purnanya amanah ini dengan indah dan atas segala pertolonganMu.
Ibu dan Bapakku tercinta, Kakak-kakakku yang tersayang,
dan keponakan-keponakanku yang kukasihi atas bait doa dan motivasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT,
penghembus nafas segala kehidupan, penguasa hidup dan waktu, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya kecil ini.
Atas dukungan dan doa berbagai pihak, skripsi yang berjudul “FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MEMENANGKAN
INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD DAN DAMPAK
INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN DI PASAR MODAL” dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai tugas akhir yang harus
diselesaikan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret serta memberi masukan kepada pihak yang
berkepentingan.
Penulis menyadari tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dengan segala kerendahan dan
ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
3. Bapak Sri Suranta S.E., M.Si, Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Ibu Lulus Kurniasih, SE., MS., Ak selaku pembimbing skripsi dan
pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu, Orang Tuaku tercinta dan tersayang yang telah
mencurahkan kasih sayang, motivasi, semangat, perhatian, dorongan baik
moril ataupun material serta doa yang tidak pernah putus sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
6. Kakakku-kakakku, Marheni Hermawati, Ruli Setya Hapsari dan Fajar
Hernawan yang telah memberikan motivasi dan bantuan materialnya.
7. Keponakan-keponakanku, Diandra Dheaminerva, Attar Adhiesta Rumi
dan Rashya Althaf Asshidiq yang memberikan hiburan yang dikala lelah.
8. Kasmi dan Afri yang telah menjadi teman seperjuangan dan ikut
membantu dalam pembuatan skripsi ini, terimakasih atas saran dan
bantuannya, tetap cemungudh eaa.
9. Temanku Mbak Evi, Faat, dan Mbak Nisa makasih atas bantuannya yang
telah banyak mengajari skripsi ini, maafkan karena penulis sering
merepotkan kalian.
10. Temanku Dewi, Yunis Putri, Eveline, Maniel, Yulia, Nopandut, Nindut
dan Emon terimakasih atas semangat kalian yang mendorong penulis
untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua teman akuntansi ’08 dan ‘09, yang menjadi pelajaran berharga-ku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
12. Semua Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi UNS, terutama Pak Timin
dan para bapak satpam terimakasih atas semua bantuannya.
13. Semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini, yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah sebuah karya yang
sempurna karena berbagai keterbatasan dan kelemahan penulis, sehingga wajar
kiranya bila penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca supaya skripsi
ini bisa menjadi lebih bermanfaat.
Surakarta, September 2011
Almira Raissa Hermaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................ ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ......................................... ............................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... . v
HALAMAN KATA PENGANTAR.................................................................. vi
HALAMAN DAFTAR ISI................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR GAMBAR................................................................... . xi
HALAMAN DAFTAR TABEL........................................................................ xii
HALAMAN DAFTAR GRAFIK...................................................................... xiii
ABSTRAK ........................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7
E. Sistematika Penulisan .................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ............................................................................. 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
1. Corporate Sosial Responsibility (Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan) dan Sustainable Development (Pembangunan
Berkelanjutan) .................................................................... 10
2. Sustainability Reporting di Indonesia .................................... 18
3. Indonesia Sustainability Reporting Awards .......................... 20
4. Kinerja Perusahaan di Pasar Modal...................................... 28
a. Abnormal Return ............................................................. 29
b. Trading Volume Activity ................................................ 34
B. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. .. 43
B. Jenis dan Sumber Data ............................................................. . 44
C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... . 45
D. Identifikasi Variabel ................................................................. . 45
E. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ....................... . 50
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengumpulan Data ........................................................... 56
B. Statistik Deskripstif ...................................................................... 58
C. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 62
D. Hasil Analisis Penelitian dan Pembahasan .................................. 70
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 78
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 79
C. Saran ............................................................................................... 79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar IV.1 Kerangka Berfikir Hipotesis 1 .................................................... 39
Gambar IV.2 Kerangka Berfikir Hipotesis 2 .................................................... 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel IV.1 Penentuan Sampel Penelitian ...................................................... 56
Tabel IV.2 Deskripsi Statistik Hipotesis 1 ..................................................... 58
Tabel IV.3 Deskripsi Statistik Hipotesis 2a .................................................... 60
Tabel IV.4 Deskripsi Statistik Hipotesis 2b .................................................... 62
Tabel IV.5 Uji Kelayakan Model..................................................................... 64
Tabel IV.6 Uji Keseluruhan Model ................................................................. 65
Tabel IV.7 Uji Koefisien Regresi Logit ......................................................... 66
Tabel IV.8 Hasil Analisis Regresi Logistik Ordinal ....................................... 67
Tabel IV.9 Deskripsi Mean Abnormal Return ................................................ 68
Tabel IV.10 Hasil Uji statistik T Abnormal Return .......................................... 69
Tabel IV.11 Diskripsi Mean Trading Volume Activity ..................................... 70
Tabel IV.12 Hasil Uji statistik T Trading Volume Activity .............................. 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik
Grafik IV.1 Rata-rata Abnormal Return ......................................................... 60
Grafik IV.2 Rata-rata Trading Volume Activity ............................................. 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
THE FACTORS THAT INFLUENCE CORPORATE WON INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARDS AND INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARDS
IMPACT ON COMPANY MARKET PERFORMANCE
ALMIRA RAISSA HERMAYA F 1309004
This study aimed to investigate the factors that influence corporate won Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) and Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) impact on company market performance. The sample in this research is 55 data of go-public companies listed in Indonesian Stock Exchange (BEI) and become ISRA participant in 2007-2010.
The research uses ordinal logistic regression analysis to examine the relationship between the dependent and independent variables. There are three variables in this study that is indicators of economic, environmental and social. On the second research uses the independent samples test,proxies with abnormal return and trading volume activity.
The results indicates that the economic and social indicators have no significant effect on the ISRA (0,549 and 0,798 insignificant), while the environmental indicators has a significant effect on the ISRA award (0,044 significant). For independent t-test abnormal return and trading volume does not have significant differences (t =- 0.371 0.380 insignificant) and (t =- 0.257 0.422 insignificant). It can be concluded that the only indicator of the environment affecting the company won the ISRA, and ISRA does not affect a significant market reaction. Keywords: sustainability reporting, indonesian sustainability reporting award, abnormal return, trading volume activity, indicators of economic, environmental and social.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MEMENANGKAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD
DAN DAMPAK INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PASAR MODAL
ALMIRA RAISSA HERMAYA F 1309004
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan memenangkan Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) dan dampak dari Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) pada kinerja pasar di pasar modal. Sampel dalam penelitian ini adalah 55 data dari perusahaan go-publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta menjadi peserta ISRA pada tahun 2007-2010.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik ordinal untuk menguji hubungan antara variabel dependen dan independen. Terdapat tiga variabel dalam studi ini yaitu indikator ekonomi, lingkungan dan sosial. Untuk penelitian kedua penelitian menggunakan independent samples test, dengan menggunakan proksi abnormal return dan trading volume activity.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator ekonomi dan sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ISRA (0549 dan 0798, tidak signifikan), sedangkan indikator lingkungan memiliki efek signifikan pada penghargaan ISRA (0044 signifikan). Untuk independen t-test abnormal return dan volume perdagangan tidak memiliki perbedaan yang signifikan (t=-0,371, 0,380 tidak signifikan) dan (t =- 0,257 0,422 tidak signifikan). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hanya indikator lingkungan yang mempengaruhi perusahaan memenangkan ISRA, dan ISRA tidak mempengaruhi reaksi pasar secara signifikan.
Keywords: laporan keberlanjutan, indonesia sustainability reporting award, abnormal return, trading volume activity, indikator ekonomi, lingkungan dan sosial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi industri di Indonesia beberapa tahun terakhir ini mulai berkembang,
sehingga beberapa pelaku bisnis semakin memfokuskan diri pada kepentingan
pencarian keuntungan. Hal ini disebabkan semakin banyak perusahaan hanya
mementingkan salah satu tujuan pendirian mereka, yaitu peningkatan
kesejahteraan pemilik atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan
pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Brigham dan Houston,
2001). Perusahaan pencari keuntungan seringkali memanfaatkan sumber daya
alam dalam mencari keuntungan, tanpa memperhatikan dampak sosial dan
lingkungan yang berasal dari aktivitas perusahaan. Sehingga semua dinamika
tersebut tidak terlepas dari berbagai dampak negatif dalam beroperasinya suatu
perusahaan.
Menurut Saputro (2006), kondisi tersebut tentunya perlu dirubah dan pada
saat ini telah terjadi pergeseran paradigma dari tata kelola perusahaan, yaitu
dengan memperluas paradigma teoritis dari agency theory menjadi stakeholder
theory perspective. Akibat yang muncul dari pergeseran paradigma ini, tata kelola
perusahaan harus mempertimbangkan dan memperhatikan masalah pelaporan
sosial lingkungan dalam suatu konteks historis dan filosofi yang luas, (Saputro,
2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
2
Masyarakat sekitar sangat berkepentingan terhadap keberadaan aktivitas
sosial dan lingkungan perusahaan, karena banyak terjadi kasus yang timbul akibat
ketidakpuasan masyarakat atau publik yang berkaitan dengan pencemaran
lingkungan serta eksploitasi besar-besaran terhadap energi dan sumber daya alam
yang menyebabkan kerusakan alam, sebagai contoh adanya lumpur lapindo oleh
Bakrie atau adanya kerusakan alam akibat dari industri pertambangan. Pfleiger et
al (2005) dalam Ja’far (2006) mengindikasikan bahwa pengelolaan lingkungan
yang baik dapat menghindari klaim masyarakat dan pemerintah serta
meningkatkan kualitas produk yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan
keuntungan ekonomi. Tetapi, perusahaan menganggap bahwa sumbangan kepada
masyarakat cukup diberikan melalui penyediaan lapangan pekerjaan, pemenuhan
kebutuhan dengan produknya dan pembayaran pajak kepada negara.
Berdasarkan uraian diatas, dalam mencapai kepentingannya, perusahaan
tidak hanya perlu untuk menyampaikan informasi mengenai keuangan kepada
stockholders, tetapi juga perlu memperhatikan kepentingan sosial dimana
perusahaan beroperasi. Dalam PSAK No.1 mengenai penyajian laporan keuangan,
dinyatakan bahwa perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan,
khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan
penting. Darwin (2007) juga menegaskan akan pentingnya membuat laporan
pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dengan menyebutkan adanya
peraturan mengenai laporan tersebut dalam UU No.40 Tahun 2007 mengenai
perseroan terbatas. Para pelaku bisnis dituntut untuk dapat menjalankan usahanya
dengan semakin bertanggung jawab, maka sudah seharusnya untuk melaporkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
3
semua aspek yang mempengaruhi kelangsungan operasi perusahaan terhadap
masyarakat serta memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sosialnya.
Disamping itu, keberadaan laporan terhadap lingkungan telah lama
dipublikasikan di negara-negara maju. Di Amsterdam, semenjak publikasi pada
laporan terhadap lingkungan yang terpisah pertama pada tahun 1980, jumlah dari
perusahaan yang mempublikasikan informasi terhadap kinerja lingkungan, sosial
atau kebijakan sustainability dan/atau dampaknya telah meningkat secara
substansial, (Kolk, 2004). Hal ini berarti, para perusahaan di negara-negara
tersebut telah memikirkan dampak jangka panjang akan kepentingan terhadap
keberadaan aktivitas sosial dan lingkungan perusahaan.
Adanya berbagai tuntutan membuat pandangan pemegang saham dan
pengguna laporan keuangan berubah, sehingga tidak terpusat pada perolehan laba
perusahaan tetapi juga memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan. Perubahan terhadap tingkat kesadaran masyarakat memunculkan
kesadaran baru pentingnya melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR).
Konsep CSR adalah bahwa tanggung jawab perusahaan tidak hanya kepada
pemilik atau shareholder melainkan juga stakeholder (Utama, 2008). Darwin
(2004) dalam Anggraini (2009) menyatakan CSR adalah mekanisme perusahaan
untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial
ke dalam operasi dan mengkomunikasikannya dengan stakeholders. Selain itu,
CSR bagi perusahaan merupakan strategi baru untuk meningkatkan daya saing dan
mencapai bisnis keberlanjutan sehingga dapat dijadikan suatu alat untuk menarik
investor. Anggraini (2006) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
4
(CSR) diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting (SR)
atau dapat dilihat pada laporan tahunan perusahaan.
Sustainability Reporting (SR) adalah bentuk pelaporan usaha tahunan yang
di dalamnya tidak hanya memaparkan aspek ekonomi, namun juga aspek
lingkungan dan sosial dari suatu perusahaan. Maka, laporan ini disebut juga
dengan “triple bottom line reporting”, atau “three-in one reporting”, (Darwin,
2006). Penyusunan laporan mengacu kepada standar yang telah disusun oleh the
Global Reporting Initiative (GRI) yang digunakan hampir 1000 organisasi atau
perusahaan dalam membuat laporan keberlanjutan. GRI, yang berpusat di
Amsterdam, sebagai bagian dari program lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa
memberikan pedoman SR yang terfokus pada pengungkapan tiga elemen, yaitu
ekonomi, lingkungan, dan sosial (Satyo, 2005; Utama, 2008; GRI Guidelines
2004). Pengungkapan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial didalam laporan
tahunan atau laporan terpisah adalah untuk mencerminkan tingkat akuntabilitas,
responsibilitas, dan transparansi korporat kepada investor dan stakeholders
lainnya. Pengungkapan tersebut bertujuan untuk menjalin hubungan komunikasi
yang baik dan efektif antara perusahaan dengan publik dan stakeholders lainnya
tentang bagaimana perusahaan telah mengintegrasikan CSR dalam setiap aspek
kegiatan operasinya (Darwin, 2007 dalam Machmud dan Djakman, 2008).
Pada tahun 2005, Ikatan Akuntan Indonesia dan National Center for
Sustainability Reporting (NCSR), mengadakan sebuah event penghargaan yang
diberikan kepada perusahaan–perusahaan yang telah membuat pelaporan atas
kegiatan yang menyangkut aspek lingkungan dan sosial disamping aspek ekonomi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
5
untuk memelihara keberlanjutan (sustainability) perusahaan itu sendiri, yaitu
Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA). Dengan diadakannya ISRA
diharapkan mampu untuk memotivasi perusahaan – perusahaan untuk menerapkan
Sustainability Reporting, sebagai bentuk pelaporan pertanggungjawaban sosial
perusahaan sehingga dapat berbentuk good corporate governance.
Saputro (2006) serta Budiman dan Supatmi (2009) telah menguji bagaimana
pengaruh pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)
terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham. Menurut Saputro,
investor akan dikatakan merespon secara positif jika pengumuman tersebut
mempengaruhi mereka dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian
Saputro melakukan uji dengan obyek 4 perusahaan yang memenangkan ISRA
2005. Sedangkan Budiman dan Supatmi, menguji dengan obyek penelitian
perusahaan yang memenangkan ISRA 2005 – 2008.
Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen (IAI-KAM)
menyelenggarakan Indonesia Sustainability Reporting Award, dimana award
ditujukan untuk perusahaan yang menerapkan Sustainability Reporting (SR)
dengan baik. Dalam kenyataannya, IAI-KAM tidak hanya menilai penerapan SR,
tetapi juga pengungkapan CSR serta annual report yang di dalamnya terkandung
pelaporan pertanggung jawaban sosial. ISRA dinilai berdasarkan standar Global
Reporting Initiative (GRI) yang meliputi Kelengkapan (40%), Kredibilitas (35%)
dan Komunikasi (25%) dari laporan perusahaan. Pelaporan pertanggungjawaban
sosial sendiri merupakan laporan yang memuat kinerja ekonomi, lingkungan dan
tanggung jawab sosial perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
6
Sejalan dengan manfaat yang diharapkan dari dilaksanakannya ISRA, yaitu
meningkatkan reputasi perusahaan dan memudahkan investor untuk mengambil
keputusan, serta adanya dorongan kesadaran perusahaan dalam melaporkan apa
saja yang telah dilakukan untuk memberikan nilai tambah untuk sosial dan
lingkungan, maka peneliti tertarik untuk mengkaji faktor manakah yang paling
berpengaruh pada ISRA dan sejauh mana pengaruh ISRA terhadap kinerja pasar
melalui instrumen pasar.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi perusahaan memenangkan ISRA, dan membandingkan dampak
kinerja pasar perusahaan terhadap adanya ISRA dengan membandingkan
perbedaan Abnormal Return saham dan Trading Volume Activity antara partisipan
yang mengikuti ISRA pada periode 2007-2010. Berdasarkan uraian tersebut,
mendorong penulis untuk melakukan rencana penelitian, dengan judul
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN
MEMENANGKAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD
DAN DAMPAK INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PASAR MODAL”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis memberi
perumusan masalah mengenai:
1. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi perusahaan memenangkan
Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
7
2. Apa dampak Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) terhadap
kinerja perusahaan di pasar modal?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti empiris tentang:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan memenangkan Indonesia
Sustainability Reporting Award (ISRA).
2. Dampak Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) terhadap
kinerja perusahaan di pasar modal.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak
yang berkepentingan, antara lain :
1. Bagi Perusahaan
Agar dapat mengetahui indikator mana yang paling menentukan
pemilihan pemenang ISRA sehingga perusahaan dapat meningkatkan
manfaat diadakannya ISRA, yaitu meningkatkan reputasi dan kinerja
perusahaan, untuk dapat menarik investor dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Bagi Investor
Agar dapat memahami manfaat sustainability reporting yang bersifat
jangka panjang. Studi empiris di Indonesia mengenai kemanfaatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
8
penerapan konsep ini juga belum jelas. Mengingat konsep ini masih
bersifat sukarela dan dalam penerapannya membutuhkan dana yang tidak
sedikit, sehingga dapat dianggap investor sebagai tindakan pemborosan
yang dapat mengurangi laba perusahaan, yang pada akhirnya akan
direspon negatif oleh pasar.
3. Bagi Mahasiswa.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi mahasiswa akan pentingnya sustainability reporting
untuk menjaga tumbuh kembang lingkungan dalam jangka panjang di
masa yang akan datang.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya.
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan
referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan di
masa yang datang.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi penelitian ini, sistematika penulisan yang
digunakan terdiri dari lima bab dan pada masing-masing bab tersebut dapat
diuraikan seperti berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
9
BAB II : LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang penggambaran teori yang melandasi penelitian ini
meliputi; Corporate Social Responsibility dan Sustainable
Development, Indonesia Sustainability Reporting Award, Kinerja
Perusahaan di Pasar Modal, Abnormal Return, Trading Volume
Activity, Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Terdiri dari populasi dan sampel, indentifikasi variabel, sumber
data, metode analisis data dan pengujian hipotesis.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pembahasan secara rinci tentang analisis data serta pembahasan
hasil yang diperoleh secara teoritis baik secara kuantitatif dan
statistik.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan, dan saran untuk penelitian berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
B AB I I
L ANDASAN TE ORI DAN TI NJ AUAN P USTAK A
A. LandasanTeori
1. Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan)
dan Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)
Pengertian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi,
khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
http://id.wikipedia.org/wiki/tanggung_jawab_sosial_perusahaan
CSR berhubungan erat dengan sustainable development, dimana ada
argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya
harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor
keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus
berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk
jangka panjang.
Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan) merupakan
tema Our Common Future dari laporan tahun 1987 yang dipersiapkan oleh
World Commission on Environment and Development, dipimpin oleh PM
Norwegia Gro Harlem Brundtland. Laporan itu dikenal dengan Brundtland
Report, yang mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
11
pemenuhan kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri (Kavadia,
2009).
Paradigma pembangunan berkelanjutan ini adalah gagasan mutakhir
dalam melihat pembangunan berdasarkan hasil kesepakatan para pemimpin
dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit) di Rio de
Janeiro, Brazilia tahun 1972 (Budimanta, 2008). Sebelumnya, pembangunan
lebih diukur dari pertumbuhan ekonomi (economic growth) yang telah dan
sedang dilaksanakan.
Tahun 1992, lima tahun setelah publikasi Brundtland Report,
diadakan Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan (UNCED)
yang dikenal dengan Earth Summit. Dalam konferensi ini disepakati
Deklarasi Rio yang salah satunya menyatakan bahwa pembangunan sosial,
ekonomi dan lingkungan tidak bisa dianggap sebagai bidang yang terpisah.
Dalam buku The Sustainability Advantage oleh Williard menjelaskan bahwa
Sustainable Development seperti kursi berkaki tiga, jika salah satu kakinya
hilang, maka kursi tidak akan berfungsi, jadi kita perlu memastikan bahwa
ketiga kaki tersebut dalam keadaan baik (Nuraini, 2009).
Sustainable Development bertujuan untuk mengoptimalkan elemen
ekonomi, lingkungan dan sosial, bukan untuk memilih salah satunya. Dalam
jangka panjang, perusahaan tidak bisa hanya memperoleh salah satunya
tanpa elemen yang lainnya. Tanpa ekonomi yang sehat, pengangguran
menjadi tinggi, yang menyebabkan makin banyaknya masalah sosial; dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
12
tanpa ekonomi yang sehat, pemerintah tidak akan memperoleh pendapatan
untuk menangani masalah sosial yang semakin meningkat tersebut. Tanpa
lingkungan yang sehat, berarti kita dapat mengurangi sumber daya alam
yang menjadi tumpuan ekonomi dan akan berkontribusi pada penurunan
kesehatan manusia. Tanpa masyarakat yang berenergi, kita tidak akan
mempunyai karyawan untuk bekerja di dalam bidang bisnis, dan manusia
yang dalam kondisi krisis tidak bisa mempunyai kepedulian terhadap
kerusakan akan lingkungan hidup (Darcy & Marsha, 2007 dalam Nuraini,
2009).
Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun
sulit diperoleh kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur
kinerja perusahaan dalam aspek sosial. Sementara aspek lingkungan dan
aspek ekonomi memang jauh lebih mudah diukur. Beberapa perusahaan
sekarang banyak menggunakan audit eksternal guna memastikan kebenaran
laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam
Sustainable Development biasanya diberi nama CSR Reporting atau
Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah pelaporan
mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja
organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan
(Sustainable development) sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh
Global Reporting Initiative (GRI) terfokus pada tiga aspek indikator kinerja
yaitu ekonomi (economic), lingkungan (environmental), dan sosial (social).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
13
Berdasarkan Workshop on Capacity Building for Sustainability
Reporting for “CSR Core-Team” di New Delhi, Sustainability Reporting
merupakan praktek untuk mengukur, mengungkapkan, menjadi akuntabel
atau dapat bertanggung jawab kepada para pemangku kepentingan internal
dan eksternal untuk kinerja organisasi, terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan. Menurut workshop tersebut seluruh dokumen Kerangka
Pelaporan GRI dikembangkan dengan menggunakan proses yang berusaha
untuk mencari konsensus atau kemufakatan melalui dialog-dialog antara
para stakeholder dari bisnis, masyarakat, investor, buruh, masyarakat sipil,
akuntansi, akademisi, dan lain-lain.
Sustainability Reporting yang disusun berdasarkan Kerangka
Pelaporan GRI, mengungkapkan bahwa keluaran dan hasil yang terjadi
dalam suatu periode laporan tertentu berada dalam konteks komitmen
organisasi, strategi, dan juga pendekatan manajemennya. Berdasarkan GRI,
laporan dapat digunakan perusahaan untuk beberapa tujuan berikut ini,
yaitu diantaranya:
· Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang
menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif
sukarela.
· Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh harapannya mengenai pembangunan
berkelanjutan; dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
14
· Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara
berbagai organisasi dalam waktu tertentu.
GRI menganut beberapa prinsip dalam mendefinisikan isi report-nya.
Berdasarkan GRI Guidelines, prinsip-prinsip tersebut ialah:
· Inclusivity: The reporting organization should identify its stakeholders
and explain how it has responded to their issues in the report.
· Relevance and Materiality: The informatiion in a report should cover
issues and indicators that would substantively influence the decisions
of the stakeholders using the report.
· Sustainability Context: The reporting organization should present its
performance in the wider context of sustainability, where such context
has significant interpretative value.
· Completeness: coverage of the relevant and material issues and
indicator, and definition of the report boundary should be sufficicent
to enable stakeholders to assess the reporting organization’s
economic, environmental, and social performance in the reported
period.
Berikut adalah penjabaran masing-masing komponen dalam
Sustainability reporting dalam guidelines oleh GRI:
a. Kinerja Ekonomi
Keprihatinan dimensi ekonomis sustainability (keberlanjutan)
yang terjadi akibat dampak organisasi terhadap kondisi
perekonomian para pemegang kepentingan di tingkat sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
15
ekonomi lokal, nasional, dan global. Indikator Kinerja Ekonomi
menunjukkan:
· Aliran dana di antara para pemegang kepentingan
· Dampak ekonomi utama organisasi terhadap masyarakat.
Performa finansial merupakan pemahaman dasar dari sebuah
organisasi dan keberlanjutannya. Akan tetapi, informasi ini
biasanya dirangkum dalam laporan finansial. Yang sangat sedikit
dilaporkan adalah kontribusi organisasi terhadap keberlanjutan
sistem ekonomi yang lebih luas.
Indikator Kinerja Ekonomi berdasarkan GRI:
· Kinerja Ekonomi
· Kehadiran Pasar
· Dampak Ekonomi Tidak Langsung
Secara singkat, kebijakan organisasi yang menentukan
komitmen keseluruhan terhadap Aspek Ekonomis, atau dinyatakan
dalam ruang publik (misalnya weblink). Penambahan informasi
yang diperlukan untuk memahami kinerja ekonomi dalam GRI:
· Kesuksesan penting
· Risiko dan peluang organisasi utama
· Perubahan utama dalam sistem dan struktur pada saat
periode laporan.
· Strategi kunci untuk kebijakan implementasi atau
pencapaian kinerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
16
b. Kinerja Lingkungan
Dimensi Lingkungan dari sustainability yang mempengaruhi
dampak organisasi terhadap sistem alami hidup dan tidak hidup,
termasuk ekosistem, tanah, air dan udara. Indikator Lingkungan
meliputi kinerja yang berhubungan dengan input (misalnya
material, energi, dan air) dan output (misalnya emisi, air limbah,
dan limbah). Sebagai tambahan, indikator ini melingkupi kinerja
yang berhubungan biodiversity (keanekaragaman hayati),
kepatuhan lingkungan, dan informasi relevan lainnya seperti
pengeluaran lingkungan (environmental expenditure) dan
dampaknya terhadap produk dan jasa.
Dalam kinerja lingkungan harus dapat menjelaskan mengenai
pendekatan manajemen terhadap Aspek Lingkungan seperti
tercantum di bawah ini:
· Material
· Energi
· Air
· Biodiversitas
· Emisi, Efluen dan Limbah
· Produk dan Jasa
· Kepatuhan
· Transportasi; dan
· Keseluruhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
17
c. Kinerja Sosial
Dimensi sosial dari keberlanjutan membahas sistem sosial
organisasi dimana dia beroperasi. Indikator Kinerja Sosial GRI
menentukan Aspek Kinerja penting yang berhubungan dengan;
· Ketenagakerjaan,
Dalam kategori ini, aspek yang dinilai antara lain: lapangan
kerja, hubungan tenaga kerja/manajemen; kesehatan dan
keselamatan kerja (K3); pelatihan dan pendidikan; serta
keanekaragaman dan kesempatan.
· Hak asasi manusia,
Dalam kategori ini, aspek yang dinilai antara lain: praktek
investasi dan pengadaan; nondiskriminasi; kebebasan
berserikat dan berkumpul dan tawar-menawar kolektif;
pengehentian pekerja anak; penghindaran kerja paksa dan
kerja wajib; praktek keluhan dan kedukaan; praktek
keamanan; serta hak adat.
· Masyarakat dan tanggung jawab produk.
Dalam kategori ini, aspek yang dinilai antara lain: komunitas;
korupsi; kebijakan publik; kelakuan tidak bersaing; serta
kepatuhan.
Di Indonesia sendiri, dorongan untuk pelaksanaan CSR semakin
menguat seperti dalam penelitian Tanudjaja (2006). Dorongan yang
menguat tersebut juga diikuti oleh kesadaran dari perusahaan-perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
18
yang ada untuk turut serta membangun lingkungan dan masyarakat sekitar
dalam berbagai bentuk. Salah satu bentuk nyata untuk mendorong
perusahaan agar menyadari pentingnya hal ini adalah dengan
menyelenggarakan Indonesia Sustainability Reporting Awards.
2. Sustainability Reporting di Indonesia
Sistem mekanisme pasar yang diadopsi oleh hampir semua negara,
dan pelaku ekonomi bergerak dalam koridor maksimisasi laba dalam sebuah
sistem yang kompetitif, dan hal itu memang sudah garisnya, maka hal ini
bukan merupakan suatu tindak kejahatan, (Azis, Iwan J. dkk, 2010). Namun
sistem yang dianut ini mengandung beberapa kelemahan di antaranya adalah
potensi timbulnya eksternalitas negatif.
Dalam buku yang berjudul Pembangunan Berkelanjutan Peran dan
Kontribusi Emil Salim karangan Azis, Iwan J. Dkk menceritakan mengenai
asal mula adanya sustainability yang dimulai dari konsep eksternalitas oleh
Prof. Emil Salim. Konsep eksternalitas menurut Prof. Emil Salim
memegang peran kunci dalam ilmu ekonomi lingkungan, eksternalitas
adalah kerugian atau keuntungan yang diderita atau dinikmati pelaku
ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak tercermin dalam
harga pasar. Sedangkan pengertian eksternalitas negatif lebih kurang adalah
efek samping yang negatif dari suatu tindakan dari pelaku ekonomi (dalam
hal ini perusahaan) yang di derita oleh pihak yang tidak terlibat dalam
tindakan ekonomi tersebut. Sebagai contoh pada umumnya pabrik akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
19
mengeluarkan asap, sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa setiap
tindakan ekonomi berpotensi membawa efek samping tetapi tergantung pada
tingkat gangguannya.
Solusi untuk menghilangkan eksternalitas negatif adalah pemilik
pabrik harus memperhitungkan kerusakanlingkungan yang ditimbulkan
dalam setiap keputusan bisnisnya, misalnya dengan mengharuskan
membayar sejumlah pajak atas setiap unit limbah yang diproduksi. Solusi
ini disebut internalisasi eksternalitas negatif, yang dapat dianggap efektif
dalam memecahkan berbagai problem lingkungan karena dapat menyentuh
akar permasalahan (tidak diperhitungkannya biaya kerusakan lingkungan
akibat polusi) dan bukan immediate cause (sebab langsung dari polusi, yaitu
adanya emisi polutan).
Prof Emil sering mendengungkan persoalan eksternalitas negatif
dalam konteks lingkungan hidup, yang terjadi karena kita mengabaikannya
akibat dari kegiatan ekonomi. Prof Emil, memberikan dua langkah
pendekatan, yaitu pertama, dengan merangkul, memberi payung
perlindungan hukum dan politik, serta membantu perkembangan LSM yang
bergerak di bidang lingkungan hidup, sehingga mampu berperan-serta
dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kedua, dengan
mendirikan, membantu, dan mendorong proses pembentukan pusat-pusat
studi lingkungan (PSL) di berbagai universitas negeri dan perguruan tinggi
di Indonesia, untku membangun basis ilmu dan pengetahuan tentang
lingkungan, yang diperlukan oleh pemerintah dan masyarakat warga dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
20
melakukan perubahan paradigma pembangunan maupun advoksasi
kebijakan pembangunan berkelanjutan. Dengan dua langkah strategis
tersebut, dapat melahirkan banyak LSM baru di Indonesia yang secara
langsung dan tak langsung bergerak dalam isu lingkungan hidup. Semua
mendorong makin besar dan efektifnya gerakan lingkungan dan advokasi
kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan. Gerakan itu pada dasarnya
memang telah berhasil memicu terjadinya perubahan paradigma
pembangunan yang berlaku di Indonesia.
Kesimpulannya, sebenarnya di Indonesia sendiri pewancanaan
mengenai Sustainability Reporting sudah dilakukan jauh sebelum
diadakannya ISRA yang pertama yaitu pada tahun 2005. ISRA merupakan
event pertama di Indonesia yang menyelenggarakan award bagi perusahaan
yang telah melakukan SR (Saputro, 2006).
3. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)
Sustainability Reporting di Indonesia baru memasuki pada tahap
pengenalan. Beberapa perusahaan di Indonesia memang mulai tertarik untuk
mengembangkan SR. Ketertarikan terutama terjadi pada perusahaan yang
mempunyai kehadiran secara global atau merupakan langkah pelaporan
dalam kaitan dengan pelaporan di tingkat kantor pusat dari suatu perusahaan
multinasional.
Sebagai langkah awal, Kantor Kementerian Lingkungan Hidup sudah
berupaya mengenalkan hal ini bersama-sama dengan Ikatan Akuntan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
21
Indonesia (IAI) melalui induk kelembagaan internasionalnya yaitu ACCA
(Association of Chartered Certified Accountants) pada tahun 2004. Dari
kerjasama ini dihasilkan suatu panduan yang diberi judul An Introduction to
Sustainability Reporting for Organisations in Indonesia.
Sebagai suatu upaya pengenalan, publikasi ini mencakup penjelasan
mendasar mengenai meningkatnya kebutuhan untuk melaporkan lingkungan
dan aspek sustainability dari suatu bisnis yang akan membantu perusahaan
dalam mencapai keberlanjutan usahanya. Sebagai acuan dari pelaporan,
digunakan GRI Guidelines tahun 2002 yang disajikan secara ringkas.
Dalam rangka mendukung proses pengenalan tersebut diadakan
Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) pada tahun 2005. Sejak
tahun 2005, Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) d/h Ikatan
Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Manajemen menganugrahkan
penghargaan pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) bagi
perusahaan-perusahaan yang melaporkan dengan baik kinerja keberlanjutan
mereka di bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi.
Program tahunan ini bertujuan untuk memotivasi dan memacu
pelaporan kinerja keberlanjutan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di
Indonesia. Sebagai penyelenggara, IAMI meyakini bahwa penganugerahan
bagi pelaporan kinerja keberlanjutan sangat penting untuk meningkatkan
kinerja itu sendiri. Pelaporan akan memicu benchmarking, pembelajaran,
penetapan, dan pencapaian target serta membangun akuntabilitas,
transparansi, dan mendorong keterlibatan seluruh stakeholders.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
22
Perusahaan pemenang menunjukan komitmen yang tinggi baik kinerja
maupun pengungkapan dan pelaporannya dalam hal lingkungan, sosial, dan
ekonomi keberlanjutan. Perusahaan tersebut memiliki visi dan misi yang
jelas dan program yang menunjukan keseriusan pencapaian visi dan misi
tersebut. Secara umum, perusahaan tersebut juga menunjukan keterbukaan
bagi keterlibatan pemangku kepentingan, baik dari pihak yang mendukung
maupun yang mengkritik mereka. Secara keseluruhan, rangkaian kegiatan
ini akan mengacu optimisme terhadap kesadaran seluruh pemangku
kepentingan untuk lebih peduli pada bisnis berkelanjutan.
ISRA adalah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-
perusahaan yang telah membuat pelaporan atas kegiatan yang menyangkut
aspek lingkungan dan sosial disamping aspek ekonomi untuk memelihara
keberlanjutan (sustainability) perusahaan itu sendiri. ISRA merupakan
penghargaan terhadap perusahaan-perusahaan yang telah menyelenggarakan
laporan keberlanjutan (sustainability report), baik yang diterbitkan secara
terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (annual report). ISRA
diselenggarakan oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR)
bekerjasama dengan Indonesia Institut Akuntan Manajemen (IAMI). Yang
bertujuan, sebagai berikut:
1. Memberikan pengakuan terhadap organisasi-organisasi yang
melaporkan dan mempublikasikan informasi mengenai lingkungan,
sosial, dan informasi keberlanjutan terintegrasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
23
2. Mendukung pelaporan di bidang lingkungan, sosial, dan
keberlanjutan.
3. Meningkatkan akuntabilitas perusahaan dengan menekankan
tanggungjawab terhadap pemangku kepentingan utama (key
stakeholders).
4. Meningkatkan kesadaran perusahaan terhadap transparansi dan
pengungkapan.
Terdapat enam kategori award yang diberikan yaitu Best
Sustainability Report, Best Environmental and Social Reporting, Best
Environmental Reporting, Best Social Reporting, Best CSR Reporting in
Annual Report, Best Website, and Commendations.
Untuk menjadi peserta ISRA dapat diikuti oleh berbagai perusahaan di
Indonesia yang telah mengembangkan dan menerbitkan Sustainability
Reporting terpisah, dan/atau telah mengungkapkan tanggung jawab sosial
dan lingkungan, atau Corporate Sustainability Reporting dalam laporan
tahunannya, dengan syarat:
· Perusahaan publik terdaftar: perusahaan yang publik terdaftar pada
Bursa Indonesia (BEI).
· Badan Usaha Milik Negara (BUMN / BUMN): perusahaan yang
dimiliki oleh negara tetapi sahamnya tidak terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
24
· Perusahaan Swasta: perusahaan yang termasuk dalam Investasi
Nasional Swasta atau Investasi Asing tetapi saham tidak terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk registrasi mengikuti ISRA perusahaan tersebut harus memenuhi
langkah-langkah sebagai berikut:
· Melengkapi form registrasi online dengan mengeklik link ini:
http://www.ncsr-id.org/isra/registration-form/
· Menyediakan sekretariat 10 (sepuluh) hardkopi dari Sustainability
Reporting atau laporan tahunan.
· Menyediakan sekretariat 2 (dua) CD yang berisi softkopi
Sustainability Reporting yang akan dipublikasikan dalam NCSR
dan GRI Website.
· Menyediakan sekretariat dengan Laporan Cek Level Aplikasi GRI
oleh pihak ketiga (jika ada).
· Menyediakan sekretariat dengan Laporan Keyakinan dari Penyedia
Jasa Keyakinan (jika ada).
· Membayar biaya regristasi untuk Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta
Rupiah) dengan mentransfer ke: Pusat Nasional Laporan
Keberlanjutan, Bank BCA KCP Menteng No. 7350301083.
· Evaluasi akan diproses ketika pembayaran telah siap dan
sekretariat telah menerima slip transfer.
Jangka waktu untuk perusahaan melakukan registrasi kurang lebih 3,5
bulan, dan setelah jangka waktu tersebut registrasi untuk pendaftaran ISRA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
25
Award akan ditutup karena pada hari tersebut merupakan batas waktu untuk
menyampaikan laporan ke komite ISRA pada tahun yang terkait.
Komite akan menilai Sustainability Reporting dan/atau Laporan
Tahunan yang terkait selama kurang lebih 1 bulan, yang melalui proses
penilaian oleh Komite Pengarah dan Majelis Hakim.
Kriteria penilaian yang digunakan mengacu pada kriteria internasional
yang diterapkan ACCA (The Association of Chartered Certified
Accountants) di berbagai negara dengan melakukan modifikasi sesuai
kondisi Indonesia. Menurut Arief Makaminan selaku Deputy to Executive
Director NCSR, untuk penilaian ISRA secara umum para penilai akan
melakukan evaluasi dasar sebagai berikut:
· Untuk Penghargaan Kategori 1 hingga 4: Evaluasi Laporan
Keberlanjutan, kriteria evaluasi telah dikembangkan berdasarkan
Pedoman Pelaporan Keberlanjutan GRI dan kriteria ACCA.
· Penghargaan Kategori 5: Evaluasi Laporan Tahunan, jika itu
termasuk Lingkungan dan Sosial Tanggung jawab (CSR)
pengungkapan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 66 ayat 2
UU No.40 Tahun 2007 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM-LK).
· Untuk Penghargaan Kategori 6: Evaluasi terhadap pengungkapan
tanggung jawab lingkungan dan sosial (CSR) dan/atau Perusahaan
Keberlanjutan kinerja/kegiatan di Website Perusahaan pada hari
penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
26
Setelah dinilai berdasarkan kriteria yang terkait oleh pihak penilai,
maka pemenang ISRA akan diumumkan dan penyerahan award akan
diberikan pada acara gala dinner di jakarta. Awards ini sangat bagus untuk
dilaksanakan karena menurut Daniri (2008), awards termasuk sosialisasi
dan awareness, karena belum banyak perusahaan yang membuat
sustainability report, dan belum banyak perusahaan memberikan perhatian
terhadap kepedulian sosial dan lingkungan, sehingga perlu didorong dan
diberi insentif.
ISRA berkaitan dengan sustainability report sehingga penilaiannya
mengacu kepada Global Reporting Initiative (GRI), sedangkan CSR awards
lainnya mungkin menilai aktivitas CSR-nya atas dasar apakah sudah
dilaksanakan dengan baik atau belum (Daniri, 2008). ISRA dapat
menentukan penilaian bahwa reporting tidak berbohong, dalam artian jika
sudah dapat membuat sustainability report maka kegiatan CSR otomatis
sudah dapat dilaksanakan (Daniri, 2008).
Pemerintah belum menerbitkan peraturan pelaksanaan mengenai
bentuk laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, tetapi
ISRA telah menggunakan kriteria penilaian yang merujuk pada rerangka
Global Reporting Initiatives (GRI) – Sustainability Reporting Guidelines
versi 3.0. Sustainability Reporting Guidelines berisi Reporting Principles,
Reporting Guidance, dan Standard Disclosures (including Performance
Indicators). Sedangkan di dalam ACCA hanya tercantum mengenai
keterangan pelengkap untuk perusahaan yang mengikuti ISRA dan kurang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
27
bisa untuk dijadikan patokan dibandingkan dengan GRI. Penilaian dewan
juri untuk digunakan dalam Indonesian Sustainability Reporting Awards
terhadap laporan terfokus pada empat elemen utama, yaitu:
· Kelengkapan laporan;
· Kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan;
· Komunikasi dan presentasi laporan;
· Hasil interview.
Selain itu dewan juri juga melakukan penilaian terhadap situs resmi
perusahaan, meliputi:
· Kelengkapan (completeness), meliputi: profil perusahaan, dampak
penting, kebijakan sosial/lingkungan, komitmen manajemen,
target dan tujuan kebijakan sosial/lingkungan, layanan produk dan
jasa, kebijakan pengadaan bahan baku dan isu-isu yang terkait
dengannya, kebijakan pelaporan dan pembukuan, serta hubungan
antara pelaporan sosial/lingkungan dengan masalah pembangunan
yang berkelanjutan.
· Kepercayaan (credibility), meliputi: pencapaian utama saat ini,
penyebutan anggota tim yang bertanggung jawab untuk isu
sosial/ekonomi, sistem manajemen dan integrasinya ke kegiatan
usaha, perencanaan ketidakpastian dan manajemen risiko, proses
audit internal, ketaatan atau ketidaktaatan terhadap peraturan,
data-data mengenai dampak sosial/ekonomi, data-data keuangan
konvensional yang berhubungan, laporan keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
28
sosial/lingkungan dan full cost accounting, akreditasi atau
sertifikasi ISO, penjabaran mengenai interaksi dengan pihak
terkait atau proses dialog, pemanfaatan masukan dari pihak-pihak
yang terkait, serta pernyataan dari pihak ketiga
· Komunikasi (comunication), meliputi: tata letak dan penampilan,
kemudahan dipahami, dibaca dan proporsional uraian tiap bagian,
mekanisme komunikasi dan umpan balik, ringkasan pelaporan
atau executive summary, tersedia petunjuk kemudahan untuk
membaca laporan, pemanfaatan sarana internet, acuan bagi
website dan pelaporan lain, dan hubungan antar pelaporan,
kesesuaian grafik, gambar dan foto dengan narasi, dan integrasi
dengan laporan keuangan.
4. Kinerja Perusahaan di Pasar Modal
Kinerja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Kinerja pasar modal
atau pasar saham menunjukkan sebuah totalitas, sebuah akumulasi, result
dari keseluruhan kinerja masing-masing saham yang tercatat dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kinerja perusahaan di pasar modal dapat diukur dari beberapa variabel
antara lain volume transaksi, nilai transaksi, indeks harga saham gabungan
(IHSG), nilai kapitalisasi pasar, jumlah emiten dan porsi perdagangan asing.
Dalam penelitian ini kinerja pasar yang dinilai akan menggunakan event
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
29
study, yaitu dengan pengamatan terhadap abnormal return dan trading
volume activity.
Event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga
saham di pasar modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang
diperoleh pemegang saham akibat dari suatu peristiwa tertentu (Peterson,
1989). Menurut Mackinlay (1977), event study adalah bagaimana mengukur
pengaruh suatu peristiwa tertentu terhadap suatu nilai perusahaan. Kegunaan
event study adalah memberikan rasionalitas di dalam pasar bahwa efek suatu
peristiwa akan segera dengan cepat terefleksikan pada harga suatu surat
berharga di pasar modal. Selain itu, event study dapat juga digunakan untuk
mengukur dampak suatu peristiwa ekonomi terhadap nilai perusahaan.
Standar metodologi yang biasa digunakan dalam event studies adalah:
mengumpulkan sampel yaitu perusahaan-perusahaan yang mempunyai
pengumuman yang mengejutkan pasar (event), menentukan periode
pengamatan biasanya dihitung dalam hari, menghitung return dan abnormal
return dari masing-masing sampel, (Eduardus, 2001).
a. Abnormal Return
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang
sesungguhnya terjadi terhadap normal return yang merupakan return
yang diharapkan oleh investor (expected return), Hartono (2008).
Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari
return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return
akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
30
diharapkan atau return yang dihitung, Rachmawati, (2005) dalam
Munawarah (2008).
Berikut adalah formulasi penghitungan dari abnormal return,
menurut (Hartono, 2008):
Keterangan :
ARi.t : abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa
ke-t.
Ri.t : return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i
pada periode peristiwa ke-t.
E [Ri.t] : return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode
peristiwa ke-t.
Hartono (2003: 416) mengungkapkan bahwa ada tiga model
yang digunakan untuk mengestimasi abnormal return yaitu:
1. Mean Adjusted Model.
Perhitungan return ekspektasi dengan model Mean
Adjusted Model menganggap bahwa return ekspektasi
bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi
sebelumnya selama periode estimasi. Periode estimasi
umumnya merupakan periode sebelum peristiwa. Periode
peristiwa (event window) yaitu merupakan periode saat
terjadinya peristiwa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
31
Dalam penggunaan model ini, return ekspektasi suatu
sekuritas pada periode tertentu diperoleh melalui pembagian
return realisasi sekuritas tersebut dengan lamanya periode
estimasi. Lamanya jendela tergantung dari jenis
peristiwanya. Jika peristiwanya merupakan peristiwa yang
nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh
investor (misalnya pengumuman laba dan pembagian
dividen), periode jendela dapat pendek, disebabkan investor
dapat bereaksi dengan cepat.
Keterangan:
E[Ri.t ] : Expected Return sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t
Ri.j : return realisasi sekuritas ke-i pada periode
estimasi ke-j
T : lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai
dengan t2
2. Market Model
Perhitungan return ekspektasi dengan model (market
model) ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu:
a. Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan
data realisasi selama periode estimasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
32
b. Menggunakan model ekspektasi untuk
mengestimasi return ekspektasi di periode jendela.
Model ekspektasi dapat dibentuk dengan
menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least
Square) dengan persamaan:
Keterangan:
Ri.j : return realisasi sekuritas ke-i pada periode
estimasi ke-j
αi : intercept untuk sekuritas ke-i
βi : koefisien slope yang merupakan beta dari
sekuritas ke-i
RMj : return indeks pasar pada periode estimasi ke-j
ei.j : kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode
estimasi ke-j
3. Market Adjusted Model.
Market adjusted model menganggap bahwa penduga
yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas
adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan
menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan
periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
33
return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return
indeks pasar.
Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik
untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return
indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan
model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi
untuk membentuk model estimasi karena return sekuritas
yang diestimasi adalah sama dengan indeks pasar. Indeks
pasar yang dapat dipilih untuk pasar BEJ misalnya IHSG
(indeks harga saham gabungan).
Keterangan:
E[Rit ] : Expected Return sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t
RMi.t : return pasar dari sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t
Return ekspektasi dalam penelitian ini akan dihitung
menggunakan marked adjusted model. Model ini menganggap bahwa
penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah
return indeks pasar pada saat tersebut. Seperti yang diuraikan diatas,
dengan menggunakan model ini maka tidak perlu menggunakan
periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
34
sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return pasar. Return
dihitung dari selisih antara return saham perusahaan aktual dengan
return pasar, yang dilambangkan dengan RET dalam persamaan.
Penggunaan market adjusted model juga digunakan oleh Ritter (1991)
dan Siregar (2005).
b. Trading Volume Activity (TVA)
Trading volume activity merupakan aktivitas perdagangan
saham yang terjadi pada waktu tertentu yang diperoleh dengan
membandingkan antara saham yang diperdagangkan dengan saham
yang beredar di bursa efek. Kegiatan perdagangan dalam volume yang
sangat tinggi di suatu bursa akan ditafsirkan sebagai tanda pasar akan
membaik. Volume perdagangan saham dapat digunakan oleh investor
untuk melihat apakah saham yang dibeli tersebut merupakan saham
yang aktif diperdagangkan di pasar (Neni dan Mahendra, 2004).
Ditinjau dari fungsinya Trading Volume Activity(TVA)
merupakan suatu variasi dari event study. Hasil perhitungan TVA
mencerminkan perbandingan antara jumlah saham yang
diperdagangkan dengan jumlah saham yang beredardalam suatu
periode tertentu, (Munawarah, 2009). Adapun rumus yang digunakan
yaitu (Husnan, dkk, 2001):
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
35
B. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis
Kerangka pemikiran adalah suatu model konseptual yang menunjukkan
hubungan di antara berbagai variabel yang dikembangkan oleh peneliti secara
teoritis atau secara logis untuk menjawab masalah yang diteliti, (Sularso,
2003). Kerangka pemikiran membantu menjelaskan hubungan antar variabel
independen terhadap variabel dependen yang bersangkutan.
Perusahaan harus menyadari bahwa untuk memenuhi harapan
stakeholder diperlukan suatu kondisi untuk melaksanakan keberlanjutan
sebagai kebutuhan untuk mencapai keseluruhan tujuan bisnis yang strategis.
Sementara memaksimalkan nilai pemegang saham yang merupakan perhatian
utama, perusahaan tidak akan mampu untuk melakukan itu dalam jangka
panjang jika tidak berusaha untuk memenuhi kepentingan-kepentingan lain
dari stakeholder, Ballou, et al,(2006).
Di Amsterdam pada tahun 1970, pergerakan pelaporan sosial sebagian
besar dimulai oleh para akademik, dan dengan cepat diikuti oleh beberaoa
profesional akuntan, sedangkan pada tahun 1990 non-govermental
organization (NGOs) memulai untuk menekankan pada akuntabilitas
perusahaan, Kolk (2004). Berdasarkan laporan PricewaterhouseCoopers,
The Value Reporting Revolution: Moving Beyond the Earnings Game,
menyatakan bahwa "to create long-term economic value for society--
shareholders and other stakeholders alike--sustainability says that companies
must also create social and environmental value." Yaitu untuk menciptakan
nilai ekonomi jangka untuk keberlanjutan—para pemegang saham dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
36
stakeholders lainnya—masyarakat mengatakan bahwa perusahaan harus
menciptakan nilai sosial dan lingkungan.
Menurut Kuhndt, et al (2002), dalam rangka untuk mencapai tujuan
bisnis, indikator diterima sebagai alat manajemen yang digunakan seluruh
bisnis. Perusahaan biasanya menggunakan indikator atau set indikator,
misalnya untuk target pengaturan, pemantauan dan pengarahan kinerja,
pembandingan atau pelaporan untuk stakeholders internal dan eksternal.
Menurut Kolk (2004), berdasarkan input dari NGOs, GRI telah
memproduksi satu set indikator kinerja – lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Berdasarkan hal itu, maka telah tersebar pengetahuan mengenai apa saja data
yang harus secara ideal di konversi pada Sustainability Reporting (SR)
termasuk, sebagai contoh, keinginan untuk menyajikan data yang normal.
Untuk membuat laporan transparan yang menyediakan data akurat dan
dapat diandalkan, serta gambaran kinerja yang adil secara keseluruhan,
perusahaan melaporkan laporan dengan dasar “triple bottom line” dari segi
kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Sebagai contoh berdasarkan
penelitian Isaksson ditahun 2007 dalam Isaksson (2009) menyatakan dasar
“triple bottom line” untuk industri semen adalah:
· Kinerja ekonomi: nilai pelanggan.
· Kinerja lingkungan: nilai pelanggan / kerusakan lingkungan.
· Kinerja sosial: nilai pelanggan / harga.
Laporan untuk keberlanjutan perusahaan umumnya disusun berdasarkan
kriteria pelaporan dari Global Reporting Initiative (GRI), pedoman GRI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
37
diterbitkan dengan tujuan untuk mendukung perusahaan dalam membuat SR
yang mengintegrasikan dampak sosial, lingungan dan ekonomi bisnis. GRI
bermaksud untuk menetapkan pedoman sebagai kerangka yang diterima
secara internasional yang mempromosikan SR.
SR atau CSR ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan kinerja
perusahaan ekonomi, sosial, dan lingkungan atau dikenal sebagai 'triple
bottom line' (Effendi, 2008). Laporan tersebut juga mengungkapkan
mengenai komitmen organisasi dan praktek tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR), etika bisnis, dan tata kelola perusahaan yang baik.
SR sebenarnya didesain dengan sebuah kesadaran penting tentang
progress continual improvement, dengan tentunya melaporkan secara terbuka
mengenai insiatif perbaikan terhadap dampak sosial dan lingkungan negatif
dan tak diharapkan (Rahman, 2009). Sehingga dalam penyajian SR harus
sesuai dengan etika pedoman pembuatan SR yang ada, dan dalam hal ini
sesuai dengan GRI.
Menulis SR menurut Rahman (2009), harus terlebih dahulu menyadari
bahwa SR merupakan alat akuntabilitas manajemen. Secara internal, SR
merupakan inisiatif dan praktik mengenai practice good corporate
citizenship. Tidak hanya berkenaan dengan ketaatan kepada berbagai regulasi,
namun juga berhubungan dengan kesadaran untuk berkontribusi pada nilai-
nilai universal peradaban, bagi masa depan kemakmuran dan kehidupan
semesta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
38
Di Indonesia, ISRA berkaitan dengan SR sehingga penilaiannya
mengacu kepada GRI, dengan penilaian ISRA yang meliputi kelengkapan
(40%), kredibilitas (35%) dan komunikasi (25%) tetapi dalam penelitian ini
penilaian ISRA terfokus pada tiga indikator aspek yaitu kinerja ekonomi
(economic), lingkungan (environmental), dan sosial (social). Hal ini sesuai
berdasarkan prinsip yang keempat dari GRI dalam mendefinisikan isi report-
nya, yaitu kelengkapan (completeness),"coverage of the relevant and material
issues and indicator, and definition of the report boundary should be
sufficient to enable stakeholders to assess the reporting organization’s
economic, environmental, and social performance in the reported period.
”Mencakup isu yang relevan dan material serta indikator, dan definisi batas
laporan harus memadai untuk memungkinkan para stakeholder menilai
pelaporan kinerja ekonomi, lingkungan, dan social perusahaan pada periode
yang dilaporkan.
Berdasarkan uraian diatas maka kerangka pemikiran untuk menjawab
judul penelitian yang disampaikan oleh penulis, yaitu:
Gambar IV.1
Kerangka Berpikir
GRI
Kinerja Ekonomi
Kinerja Lingkungan Pemenang
ISRA Kinerja Sosial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
39
Sustainability reporting sebagaimana yang direkomendasikan oleh
Global Reporting Initiative (GRI) terfokus pada tiga indikator kinerja yaitu
ekonomi (economic), lingkungan (environmental), dan sosial (social) yang
terdiri dari 79 komponen. Indikator Kinerja merupakan indikator yang
menghasilkan perbandingan informasi mengenai kinerja organisasi dalam hal
ekonomi, lingkungan, dan sosial. Organisasi didorong untuk mengikuti
struktur ini dalam mengkompilasi laporan mereka, namun demikian format
lainnya tetap dapat dipilih.
Penulis ingin menguji bagaimanakah komponen dari ketiga aspek
tersebut sehingga dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan untuk
menjadi pemenang ISRA diantara para peserta ISRA, maka hipotesis yang
diambil adalah:
H1a : Kinerja Ekonomi berpengaruh terhadap pemilihan pemenang
ISRA.
H1b : Kinerja Lingkungan berpengaruh terhadap pemilihan
pemenang ISRA.
H1c : Kinerja Sosial berpengaruh terhadap pemilihan pemenang
ISRA.
Sustainability Reporting, menurut Pflieger et al. 2005, adalah alat
untuk melaporkan upaya upaya perusahaan di lapangan terhadap
pembangunan keberlanjutan. Alat ini dapat digunakan oleh perusahaan
untuk tujuan pemasaran, untuk berkomunikasi dengan pemegang saham dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
40
stakeholders atau untuk mendapatkan manfaat ekonomi (misalnya melalui
Sustainability Index Dow-Jones).
Hal ini sesuai berdasarkan penelitian Eipstein dan Freedman (1994)
dalam Anggraini (2006) yang menemukan bahwa investor tertarik terhadap
informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Maka seiring
dengan perkembangan waktu, para investor dan calon investor tidak hanya
mempertimbangkan aspek ekonomi saja, melainkan juga
mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial perusahaan, sehingga ada
kemungkinan besar bahwa investor akan memberi respon positif terhadap
pengumuman ISRA. Dimana dengan adanya ISRA dapat meningkatkan
reputasi serta kinerja perusahaan, sehingga dapat menarik investor dalam
proses pengambilan keputusan.
Gambar IV.2
Kerangka Berpikir
Kinerja Pasar Perusahaan
Pemenang ISRA
Peserta ISRA 2007-2010
Perbedaan Kinerja Pasar Perusahaan
Non Pemenang ISRA
Kinerja Pasar Perusahaan
Pengumuman ISRA 2007-2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
41
Berdasarkan gambar IV.2, dalam penelitian ini peneliti ingin menguji
bagaimana dampak tersebut antara para peserta ISRA yang dibagi menjadi
dua yaitu pemenang dan non pemenang bagaimana hasilnya jika
dibandingkan.
Beberapa penelitian mengenai Sustainability Reporting sudah pernah
dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Purwati
(2001), yang meneliti mengenai hubungan antara praktek pengungkapan
sosial terhadap volume perdagangan saham seputar tanggal publikasi laporan
tahunan perusahaan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara pengungkapan sosial dengan volume
perdagangan saham seputar publikasi laporan tahunan. Tetapi jika dilihat dari
angka korelasi yang bernilai positif, maka informasi sosial yang disajikan
perusahaan sudah direspon baik oleh para investor
Sukmawati (2003), meneliti pengaruh praktek pengungkapan sosial
terhadap reaksi investor yang tercermin dalam volume perdagangan saham.
Sampel perusahaan yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan dalam
katagori high profile, sebanyak 30 perusahaan. Hasil penelitiannya
memperlihatkan bahwa indeks pengungkapan sosial berpengaruh nyata
terhadap reaksi investor.
Budiman dan Supatmi (2009) meneliti bagaimana pengaruh
pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2007
terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham, obyek penelitian
adalah perusahaan pemenang ISRA 2005–2008. Penelitian menyimpulkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
42
bahwa terdapat perbedaan abnormal return saham perusahaan yang
memenangkan award di seputar tanggal pengumuman ISRA. Penelitian
mengindikasikan bahwa penerapan konsep sustainability reporting yang telah
dilakukan perusahaan direspon oleh pasar. Respon positif menunjukkan
adanya kemungkinan investor yang memahami manfaat penerapan konsep SR
dan memiliki orientasi investasi jangka panjang, sehingga mau membeli
saham dengan harga yang tinggi dengan mempertimbangkan prospek
perusahaan di masa datang.
Sedangkan untuk Trading Volume Activity mengambil dasar penelitian
yang dilakukan Suwarno (2005), serta Kartini dan Dion (2007) yang
menyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity yang
signifikan di seputar tanggal pengumuman penghargaan.
Dengan mengacu pada penelitian-penelitian yang sebelumnya, penulis
ingin mengetahui adakah bagaimana pengaruh pengumuman Indonesia
Sustainability Reporting Award (ISRA) terhadap abnormal return dan
volume perdagangan saham pada peserta ISRA di antara pemenang dan non
pemenang ISRA, maka menyusun hipotesis sebagai berikut:
H2a : Terdapat Perbedaan Abnormal Return antara pemenang dan
non pemenang penghargaan ISRA.
H2b : Terdapat Perbedaan Trading Volume Activity antara pemenang
dan non pemenang penghargaan ISRA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4337
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai populasi dan penentuan sampel
penelitian yang akan dianalisis, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data
serta pengukuran variabel.
A. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Sekaran (2006) menyatakan bahwa populasi adalah jumlah dari
keseluruhan kelompok individu, kejadian-kejadian yang menarik perhatian
penulis untuk diteliti atau diselidiki. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan yang terdaftar sebagai peserta Indonesia Sustainability Reporting Award
(ISRA) pada periode tahun 2007-2010.
2. Sampel Penelitian
Metode pemilihan sampel dalam penelitian diambil secara purposive
sampling, dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang akan
digunakan yaitu:
1. Perusahaan publik yang menjadi peserta ISRA dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2007 sampai dengan 2010.
2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan tahunan auditan atau
Sustainability Reporting (SR) selama periode tahun 2007 sampai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
44
dengan tahun 2010.
B. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data historis. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
berbagai sumber. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung dari pihak ketiga, melalui media perantara. Data sekunder tersebut
meliputi buku referensi, data annual report yang diambil dari Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2007-2010, data Corporate Sustainability Reporting
(CSR) atau Sustainability Reporting (SR) yang diambil dari website masing-
masing perusahaan, dan literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan objek
yang sedang diteliti. Data diperoleh antara lain dari:
1. Data pengumpulan perusahaan peserta ISRA periode tahun 2007-2010.
Data tersebut diperoleh dari publikasi yang diakses dari website
http://www.ncsr-id.org.
2. Data laporan tahunan perusahaan peserta ISRA periode tahun 2007-2010.
Data tersebut diperoleh dari publikasi yang diakses dari website
http://idx.co.id
3. Data laporan CSR atau SR perusahaan peserta ISRA periode tahun 2007-
2010. Data tersebut diperoleh dari masing-masing alamat website
perusahaan (jika ada).
4. Data harga penutupan saham harian perusahaan yang menerima ISRA
periode tahun 2007-2010 yang diperoleh dari www.yahoofinance.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
45
dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang didapat dari pusat data
FE-UGM.
5. Data mengenai jumlah saham beredar diperoleh dari Indonesian Capital
Market Directory (ICMD).
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi,
yaitu mempelajari catatan-catatan perusahaan yang diperlukan yang terdapat di
dalam SR, CSR dan annual report perusahaan yang menjadi sampel penelitian
seperti kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan berdasarkan kriteria Global
Reporting Initiative (GRI), dan data lain yang diperlukan di dalam penelitian.
D. Identifikasi Variabel
1. Hipotesis Pertama
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian untuk hipotesis
pertama adalah:
2. Variabel Independen
1) Kinerja Ekonomi yang menunjukkan aliran dana di antara para
pemegang kepentingan serta dampak ekonomi utama organisasi
terhadap masyarakat. Aspek kinerja ekonomi yang dinilai
meliputi:
· Kinerja Ekonomi
· Kehadiran Pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
46
· Dampak Ekonomi Tidak Langsung.
2) Kinerja Lingkungan yang meliputi kinerja yang berhubungan
dengan input (misalnya material, energi, dan air) dan output
(misalnya emisi, air limbah, dan limbah), serta melingkupi kinerja
yang berhubungan biodiversity (keanekaragaman hayati),
kepatuhan lingkungan, dan informasi relevan lainnya seperti
pengeluaran lingkungan (environmental expenditure) dan
dampaknya terhadap produk dan jasa. Aspek kinerja lingkungan
yang dinilai adalah, sebagai berikut:
· Material
· Energi
· Air
· Biodiversitas
· Emisi, Efluen dan Limbah
· Produk dan Jasa
· Kepatuhan
· Transportasi; dan
· Keseluruhan.
3) Kinerja Sosial menentukan aspek kinerja yang berhubungan
dengan penilaian meliputi:
· Ketenagakerjaan
· Hak Asasi Manusia
· Masyarakat; dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
47
· Tanggung Jawab Produk.
Pengukuran dalam menentukan variabel diukur dengan
menggunakan content analysis sesuai dengan yang terdapat pada
standar pedoman GRI yang terdiri dari 79 komponen. Penilaian
tersebut dilakukan dengan kriteria, jika aspek-aspek dari SR, CSR
atau annual report memenuhi standar maka akan diberi nilai 1 (satu),
dan jika tidak memenuhi standar akan diberi nilai 0 (nol) atau tidak
diberi nilai. Nilai dari penilaian content analysis akan diakumulasikan
di setiap variabelnya dan akan dipresentasikan sesuai dengan jumlah
komponen per variabel sehingga penilaian variabel akan dapat
mencerminkan data sesuai dengan pedoman GRI.
3. Variabel Dependen
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah peserta ISRA
yang ditentukan dengan variabel dummy, jika peserta telah memenuhi
kriteria komponen yang ditetapkan oleh GRI dan menjadi pemenang
dalam award maka diberi nilai 1 (satu) dan dikategorikan sebagai
pemenang, jika tidak memenangkan award maka akan dikategorikan
menjadi non pemenang dan diberi nilai 0 (nol).
2. Hipotesis Kedua
Variabel untuk hipotesis kedua untuk menilai perbedaan reaksi pasar
antara pemenang dan non pemenang ISRA, akan dilihat melalui abnormal
return dan trading volume activity.
Melalui return saham, hal yang dapat dilihat adalah tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
48
keuntungan yang diperoleh investor atas suatu investasi yang dilakukannya.
Return saham dalam penelitian ini adalah return saham yang abnormal yang
sering disebut sebagai abnormal return. Abnormal return kadang-kadang
dipicu dengan “peristiwa”, peristiwa yang dimaksud dapat mencakup
merger, pengumuman dividen, peningkatan suku bunga, adanya tuntutan
hukum, dan semua peristiwa-peristiwa lain yang dapat berkontribusi pada
abnormal return. Sebagai contoh dalam penelitian ini adalah pengumuman
award melalui adanya penghargaan ISRA yang menyangkut tentang
keberlanjutan suatu perusahaan.
Abnormal return dalam penelitian ini akan dihitung dengan
menggunakan market adjusted model. Market adjusted model merupakan
pendekatan yang paling sederhana diantara pendekatan lainnya, model ini
beranggapan bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return satu
sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan
menggunakan model ini, maka tidak perlu digunakan periode estimasi untuk
membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah
sama dengan return indeks pasar.
Return dihitung dari selisih antara return saham perusahaan aktual
dengan return pasar, yang dilambangkan dengan RET di dalam persamaan.
Penggunaan market adjusted model juga digunakan oleh Ritter (1991) dan
Siregar (2005).
Berikut adalah rumus yang digunakan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
49
Dimana:
dan
Keterangan:
RETi.t = Market adjusted return untuk perusahaan i pada hari ke-t
Rm.t = Actual return market yang terjadi pada hari ke-t.
Ri.t = Return aktual untuk perusahaan i pada hari ke-t
IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan.
IHSI = Indeks Harga Saham Individu/Perusahaan sampel.
Trading volume activity (TVA) adalah aktivitas volume perdagangan
yang merupakan hasil pembagian dari saham perusahaan yang
diperdagangkan dengan saham perusahaan yang beredar (listing) pada
waktu tertentu.
Trading volume activity digunakan sebagai ukuran volume
perdagangan saham dan digunakan untuk melihat apakah investor menilai
sebuah pengumuman sebagai sinyal positif atau negatif, dalam artian apakah
informasi tersebut membuat keputusan perdagangan diatas perdagangan
normal, Savitri (2001) dalam Budiman dan Supatmi (2009). Jadi TVA
merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi
pasar modal terhadap suatu informasi melalui parameter aktivitas volume
perdagangan.
TVA dapat dihitung dengan rumus:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
50
Setelah TVA dari masing-masing saham diketahui kemudian dihitung
rata-rata TVA selama periode pengamatan dengan rumus:
Keterangan:
XTVAt = Rata-rata TVA pada waktu ke-t
∑TVAi = Jumlah TVA pada waktu ke-t
n = Jumlah sampel
E. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Metode analisis data penelitian ini untuk hipotesis pertama digunakan
regresi logistik ordinal, dan untuk hipotesis kedua, pengujian akan digunakan
dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata.
1. Regresi logistik ordinal
Regresi logistik merupakan metode statistik yang diterapkan untuk
memodelkan peubah respon yang bersifat kategori (berskala
nominal/ordinal) berdasarkan satu atau lebih peubah prediktor yang dapat
merupakan peubah kategorik maupun kontinu (berskala interval/rasio)
(Hosmer dan Lemeshow, 2000).
Tujuan dari regresi logistik adalah mengklasifikasi kasus-kasus ke
dalam kategori yang paling tepat. Regresi logistik memiliki himpunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
51
parameter β untuk nilai awal (atau beberapa nilai awal pada kasus data
ordinal dengan lebih dari dua kategori) dan variabel bebas, yang dapat
diterapkan kepada fungsi logistik untuk menaksir probabilitas menjadi
bagian dari kelas output tertentu. (David, 2008).
Seperti halnya Multinomial Logistic Regression, jika katagori
dependen berupa ordinal (peringkat) maka analisis logistik harus
menggunakan ordinal regression atau sering juga disebut PLUM.
Pengujian terhadap hipotesis pertama dilakukan dengan analisis
multivariate menggunakan regresi logistik ordinal (ordinal logistic
regression). Model ini digunakan ketika ingin menguji apakah
probabilitas terjadinya variabel dependen berbentuk non-
metrik/kategorikal dapat diprediksi dengan variabel independennya
dimana varabel independennya merupakan kombinasi antara variabel
metrik dan non-metrik/kategorikal. Selain itu model ini dipilih karena
variabel dependen dalam penelitian adalah variabel kualitatif yang
mempunyai urutan (ordered), sehingga tidak dapat digunakan model
probabilitas linear seperti multinominal logit (Ghozali, 2006). Teknik
analisis ini tidak memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya
(Ghozali, 2009). Selain tidak memerlukan asumsi normalitas, regresi
logistik juga tidak memerlukan asumsi klasik yang lain (Kriswanto,
2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
52
Model regresi yang digunakan untuk menyelesaikan kasus regresi
dengan variabel dependen berupa data kualitatif berbentuk dummy
(memilih dua kategori) dengan satu atau lebih variabel independen.
Berikut adalah rumus ordinal regression yang digunakan:
Keterangan:
Logit (p1) = Peserta Indonesia Sustainability Reporting Award
1, jika peserta ISRA merupakan pemenang award.
0, jika peserta ISRA merupakan non pemenang award.
= Kinerja Ekonomi,
= Kinerja Lingkungan
= Kinerja Sosial
Kinerja Ekonomi, Lingkungan dan Sosial diukur berdasar
pedoman komponen yang terlampir di dalam GRI.
β0 = Konstanta
β1 – β3 = Koefisien Regresi
e = Error
Tahap-tahap dalam analisa data regresi logistik ordinal adalah
sebagai berikut:
a. Menilai kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test)
Pada tahap ini dimaksudkan untuk menguji apakah model
regresiordinal layak dipakai untuk analisis selanjutnya. Untuk
menentukan layak tidaknya model regresi, maka dapat dilihat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
53
pada output SPSS dari Hosmer and Lemeshow dengan
memperhatikan Goodness of Fit Test (tidak ada perbedaan antara
model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Goodness
of Fit Test dapat diindikasikan dengan nilai chi-square. Menurut
Ghozali (2009), dasar pengambilan keputusan dari nilai Goodness
of Fit Test adalah :
1. Jika nilai Hosmer and Lemeshow Goodness-Of-Fit Test
Statistics sama dengan (= 0,05) atau kurang dari (< 0.05),
maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan
signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga
Goodness Fit Model tidak baik karena model tidak dapat
memprediksi nilai observasinya.
2. Jika nilai Statistics Hosmer and Lemeshow Goodness-Of-
Fit lebih besar dari (>0.05), maka hipotesis nol tidak dapat
ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai
observasinya atau dikatakan dapat diterima.
b. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai
antara -2 Log Likehood (-2LL) awal (intercept only) dengan -2
Log Likelihood (-2LL) pada model final. Statistik -2 log
likelihood digunakan untuk mellihat apakah penambahan variabel
independen ke dalam model secara signifikan memperbaiki
model fit. Hipotesisi nol uji ini adalah penambahan variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
54
independen tidak secara signifikan memperbaiki model fit. Jika
signifikan pada alpha 5%, maka berartipenambahan variabel
independen ke dalam model memperbaiki model fit (Ghozali,
2006).
c. Menguji Koefisien Regresi Logit
Pengujian ini dilakukan dengan Cox dan Snell’s R Square
yang merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada
multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi
likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga
sulit diinterprestasikan. Nagelkerke’s R square merupakan
modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa
nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu).
2. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Uji Perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menentukan apakah
dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang
berbeda. Uji beda dua rata-rata dilakukan dengan cara membandingkan
perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan
rata-rata dua sampel. Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata
terdistribusi secara normal. Jadi, tujuan uji beda dua rata-rata adalah
membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan
lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama
ataukah tidak sama secara signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
55
Uji Beda dua rata-rata digunakan untuk mengetahui perbedaan
antara peserta ISRA pada pemenang ISRA dan non pemenang ISRA,
apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok
tersebut. Sehingga dapat mengetahui dampak adanya ISRA bagi kedua
kelompok tersebut dengan menggunakan variabel yang terkait.
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan
menggunakan Uji T Beda Dua Sampel Tidak Berhubungan (Independent
Sample T-Test) dua pihak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan
pembahasannya. Penjelasan difokuskan pada hasil pengumpulan data, pengujian
hipotesis, statistik deskriptif, serta hasil analisis penelitian dan pembahasan.
A. Hasil Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data Sustainability
Report (SR), atau Corporate Sustainability Report (CSR) atau Annual Report
(AR) serta data saham perusahaan yang menjadi peserta Indonesia
Sustainability Reporting Award (ISRA) serta terdaftar di BEI dan tercatat di
Indonesia Capital Market Directory (ICMD) pada periode 2007-2010.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, diperoleh sampel
penelitian sejumlah 81 perusahaan. Penentuan sampel penelitian dapat
dijelaskan dengan tabel berikut.
Tabel IV.1
Penentuan Sampel Penelitian
Kriteria Jumlah Perusahaan yang menjadi peserta ISRA
81
Perusahaan yang tidak terdaftar di BEI tahun 2007-2010
(22)
Perusahaan yang menerbitkan SR atau CSR atau AR tetapi tidak dapat diakses
(3)
Perusahaan yang terpilih sebagai sampel 55 Sumber: www.idx.co.id
Dari tabel IV.1 diketahui bahwa jumlah sampel yang diambil dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
penelitian sebanyak 55 sampel dengan kriteria yang telah disebutkan diatas.
Setelah memperoleh sampel perusahaan peserta ISRA, langkah
selanjutnya adalah mengumpulkan SR, atau CSR atau annual report serta data
saham dari masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel. Setelah
pengumpulan laporan dari masing-masing perusahaan, dilakukan penilaian
content analysis terhadap laporan tersebut berdasarkan standar GRI yang
dibagi menjadi tiga bagian indikator, yaitu kinerja ekonomi, lingkungan dan
sosial. Dari masing-masing setiap indikator, indikator kinerja ekonomi
memiliki 9 komponen, kinerja lingkungan memiliki 30 komponen, dan kinerja
sosial memiliki 40 komponen sehingga jumlah dari ketiga indikator seluruhnya
terdiri dari 79 komponen.
Penilaian dilakukan dengan memberi nilai 1 (satu) pada setiap masing-
masingkomponen jika laporan yang bersangkutan sesuai dengan standar GRI,
dan memberi nilai 0 (nol) jika tidak terdapat komponen yang bersangkutan
pada laporan. Nilai dari penilaian tersebut akan diakumulasikan per indikator
dan akan dipresentasikan sesuai dengan jumlah komponen dari setiap indikator
tersebut, sehingga penilaian variabel akan dapat mencerminkan data yang
sesuai dengan pedoman GRI. Penilaian tersebut akan digunakan untuk
kemudahan pengolahan data hipotesis pertama.
Untuk hipotesis kedua, setelah pengumpulan data saham, yaitu antara
lain: harga penutupan saham harian dan volume saham perusahaan yang
menjadi sampel; serta IHSG pada periode yang bersangkutan, dilakukan
penghitungan abnormal return serta trading volume activity sesuai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
rumus yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Penghitungan abnormal
return dan trading volume activity dibagi menjadi dua kelompok yaitu untuk
non pemenang dan pemenang, sesuai dengan hipotesis yang bersangkutan.
Analisis data dalam penelitian ini untuk hipotesis pertama menggunakan
analisis regresi logistik ordinal (ordinal logistic regression model) untuk
menguji faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam memenangkan
ISRA. Dan untuk pengujian hipotesis kedua digunakan, uji t beda dua sampel
tidak berhubungan (Independent Sample T-Test) dua pihak dalam menguji
pengaruh ISRA terhadap reaksi pasar.
B. Statistik Deskriptif
1. Hipotesis Pertama
Statistik deskriptif untuk hipotesis pertama keseluruhan variabel
dapat dilihat pada tabel IV. 2.
Tabel IV. 2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Perusahaan 55 0 1 .73 .449
KE 55 .111 1.000 .55553 .224441
KL 55 .067 1.000 .38605 .271430
KS 55 .100 1.000 .41500 .282704
Valid N (listwise) 55
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
Pada tabel IV. 2 dapat dilihat bahwa SR, atau CSR, atau AR yang
masuk dalam sampel mempunyai rata-rata peringkat 0,73. Untuk variabel
independen kinerja ekonomi mempunyai rata-rata 0.55553. Artinya bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
55% SR, atau CSR, atau AR perusahaan sampel,laporannya dilengkapi
dengan indikator kinerja ekonomi.
Kemudian untuk variabel kinerja lingkungan mempunyai rata-rata
0.38605. Artinya bahwa SR, atau CSR, atau AR perusahaan sampel rata-
rata sebesar 38% dilengkapi dengan indikator kinerja lingkungan. Variabel
selanjutnya, untuk kinerja sosial menunjukkan rata-rata sebesar 0.41500.
Artinya bahwa SR, atau CSR, atau AR perusahaan sampel yang dilengkapi
dengan indikator kinerja sosial memiliki rata-rata sekitar 41%.
2. Hipotesis Kedua
Untuk hipotesis kedua statistik deskriptif membahas mengenai
abnormal return dan trading volume activity. Statistik deskriptif secara
keseluruhan untuk tiap periode penelitian abnormal return akan disajikan
pada tabel IV.3. Dalam tabel IV.3 akan disajikan data statistik deskriptif
abnormal return sebelum dan sesudah penghargaan untuk dapat melihat
langsung, pengaruh dari penghargaan ISRA terhadap abnormal return.
Tabel IV. 3
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Perusahaan 55 0 1 .71
t-3 55 -.07242 .40207 -.0124103
t-2 55 -.13702 .08798 -.0189986
t-1 55 -.21504 .03125 -.0247472
T 55 -.10146 .07866 .0079171
t+1 55 -.12188 .08462 .0027750
t+2 55 -.09653 .09755 -.0055138
t+3 55 -.11644 .06667 -.0133017
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Untuk memudahkan dan memberikan gambaran, maka rata-rata
abnormal return akan disajikan dalam grafik agar dapat melihat pola
pergerakan secara lebih jelas.
Grafik IV.1
Rata-rata Abnormal Return
Sumber: Data sekunder diolah, 2011
Dari grafik IV.1 dapat dilihat pola pergerakan dari abnormal return
bahwa rata-rata abnormal return pada hari (t-3) sampai dengan sehari
sebelum tanggal pengumuman (t-1) rata-rata abnormal return mengalami
penurunan sehingga memiliki nilai negatif. Pada hari tanggal pengumuman
(t) dan sehari setelah tanggal pengumuman (t+1), rata-rata abnormal
return mengalami kenaikan dan menunjukkan angka yang positif. Dan
seterusnya, setelah sehari tanggal pengumuman yaitu dari t+1 sampai
dengan t+3 rata-rata abnormal return terus-menerus mengalami
penurunan. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat indikasi abnormal
return sebenarnya mengalami perubahan, khususnya pada saat tanggal
pengumuman ISRA. Hal ini terlihat pada grafik dan penjelasan diatas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
bahwa setelah adanya penurunan yang nilainya negatif selama tiga hari
sebelum adanya pengumuman ISRA, terjadi kenaikan dalam dua hari
berikutnya yang nilai rata-rata abnormal return berada pada nilai yang
positif. Jadi perubahan yang terjadi tersebut berpengaruh terhadap
pengumuman ISRA tetapi tidak secara signifikan.
Statistik deskriptif secara keseluruhan untuk tiap periode penelitian
trading volume activity disajikan pada tabel IV.4.
Tabel IV. 4
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Perusahaan 55 0 1 .71
t-3 55 .0000 .0260 .002664
t-2 55 .0000 .0118 .001991
t-1 55 .0000 .0242 .002529
T 55 .0000 .0158 .002443
t+1 55 .0000 .0167 .002203
t+2 55 .0000 .0305 .002309
t+3 55 .0000 .0176 .002348
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
Untuk memudahkan dan memberikan gambaran agar dapat melihat
pola pergerakan secara lebih jelas, maka rata-rata trading volume activity
akan disajikan dalam grafik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Grafik IV.2
Rata-rata Trading Volume Activity
Sumber: Data sekunder diolah, 2011
Berdasarkan grafik IV.2 yang telah disajikan diatas, terlihat bahwa
rata-rata trading volume activity pada hari ke t-3 sampai dengan pada hari
ke t-1, mengalami nilai yang naik turun. Dan pada saat hari pengumuman
dan sehari setelah adanya pengumuman yaitu hari ke t dan hari ke t+1
nilainya mengalami penurunan yang signifikan, tetapi masih berada pada
nilai yang positif. Kemudian rata-rata nilai trading volume activity naik
lagi pada hari ke t+2 dan yang terakhir mengalami kenaikan pada hari ke
t+3.
C. Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis Pertama
Untuk menguji secara multivariate hipotesis adanya faktor-faktor
yang mempengaruhi variabel bebas terhadap keputusan menjadi pemenang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
dalam penghargaan ISRA dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
logistik ordinal. Hal ini karena variabel dependen (ISRA) adalah
merupakan data yang berbentuk dummy, dimana variabel ini merupakan
variabel yang dinyatakan dalam nilai 0 untuk menunjukkan non pemenang
ISRA dan nilai 1 yang menunjukkan pemenang ISRA. Perhitungan statistik
dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi logistik dalam penelitian
ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16. Hasil yang
diperoleh dari penghitungan selanjutnya akan dibahas sebagai berikut:
a. Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test)
Langkah awal untuk mengetahui bahwa suatu model regresi
logistik merupakan sebuah model yang tepat, terlebih dahulu akan
dilihat bentuk kecocokan atau kelayakan model secara keseluruhan.
Pada pengujian kelayakan model regresi logistik dapat dilakukan
dengan menggunakan pengujian ketepatan antara prediksi model
regresi logistik dengan data hasil pengamatan. Pengujian ini
diperlukan untuk memastikan tidak adanya kelemahan atas
kesimpulan dari model yang diperoleh. Model regresi logistik yang
baik adalah apabila tidak terjadi perbedaan antara data hasil
pengamatan dengan data yang diperoleh dari hasil prediksi.
Pengujian tidak adanya perbedaan antara prediksi dan observasi ini
dilakukan dengan uji Hosmer Lameshow dengan pendekatan
metode Chi square. Dengan demikian apabila diperoleh hasil uji
yang tidak signifikan, maka berarti tidak terdapat perbedaan antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
data estimasi model regresi logistik dengan data observasi. Hasil
pengujian Hosmer Lameshow test diperoleh sebagai berikut :
Tabel IV. 5
Goodness Of Fit
Chi-Square df Sig. Pearson 92.387 42 .000 Deviance 31.391 42 .885
Link function: Logit.
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
Dari tabel IV. 5 menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik
chi-square sebesar 31.391 (Deviance) dengan probabilitas
signifikansi 0.885 (Deviance) yang nilainya jauh di atas 0,05. Hal
ini berarti model fit dengan data. Model dalam penelitian ini dapat
menjelaskan variabel dependennya, dan setidaknya terdapat satu
variabel independen yang memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen. Hal ini berarti model regresi logistik dapat digunakan
atau dapat diterima untuk analisis selanjutnya.
b. Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Pengujian ini akan menguji pengaruh dari masing-masing
variabel independen yaitu kinerja ekonomi, kinerja sosial, serta
kinerja lingkungan terhadap pemenang penghargaan ISRA.
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2
Log Likehood (-2LL) awal (intercept only) dengan -2 Log
Likelihood (-2LL) pada model final. Adanya pengurangan nilai
antara -2LL awal (intercept only) dengan nilai -2LL pada model
final menunjukkan bahwa model fit dengan data (Ghozali, 2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel IV. 6
Model Fitting Information
Model -2 Log
Likelihood Chi-Square df Sig.
Intercept Only 58.674 Final 36.021 22.653 3 .000
Link function: Logit.
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
Tabel IV.6 menunjukkan perbandingan antara nilai -2LL
pada model intercept only dengan -2LL pada model final. Dari
tabel diketahui bahwa angka -2LL awal (intercept only) yang hanya
memasukkan konstanta saja adalah sebesar 58,674 dan pada -2LL
akhir, angka -2LL mengalami penurunan menjadi 36,021. Hal ini
menunjukkan model dengan variabel lebih baik dalam
memprediksi pengaruh kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan
terhadap pemenang ISRA, atau dengan kata lain model yang
dihipotesiskan fit dengan data.
c. Uji Koefisien Regresi Logit
Untuk mengetahui besarnya pengaruh ketiga variabel tersebut
terhadap pemenang ISRA ditunjukkan dengan nilai R Square dari
model regresi logistik:
Tabel IV. 7
Pseudo R-Square
Cox and Snell Cox and Snell .338 Nagelkerke Nagelkerke .489
McFadden McFadden .351 Link function: Logit.
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Tabel IV.7 menunjukkan nilai Pseudo R Square. Nilai
Pseudo R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square
pada regresi berganda (Ghozali, 2006). Dilihat dari tabel IV.7 nilai
Pseudo R Square adalah sebesar 0,351 (nilai Mc Fadden). Nilai ini
mengandung arti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 35%. Sisanya
sebanyak 65% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model
penelitian. Hal ini berarti bahwa sebesar 35% probabilitas
penentuan pemenang ISRA dapat dipengaruhi oleh kinerja
ekonomi, sosial dan lingkungan.
d. Hasil Pengujian Analisis Ordinal Logistic Regression
Setelah mendapatkan model regresi logistik yang fit yang
tidak memerlukan modifikasi model, maka pengujian hipotesis
dapat dilakukan. Hasil pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji secara parsial. Pengujian kemaknaan masing-
masing variabel secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji
Wald dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel IV. 8
Hasil Uji Ordinal Logistic Regression
Estimate Std. Error Wald df Sig. Threshold [P=0] 2.544 1.346 3.573 1 .059 Location KE 1.971 3.289 .359 1 .549
KS .813 3.177 .066 1 .798 KL 9.091 4.504 4.074 1 .044
Link function: Logit
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Dari hasil pengujian pada tabel IV.8, terlihat bahwa variabel KE
yaitu Kinerja Ekonomi signifikan pada probabilitas 0,549, variabel
KS yaitu Kinerja Sosial signifikan pada probabilitas 0,798,
sedangkan variabel KL yaitu Kinerja Lingkungan signifikan pada
probabilitas 0,44. Dengan demikian, hasil dari regresi logit
menunjukkan bahwa nilai p dari kedua variabel independen yaitu
KE dan KS > 0,05. Hal ini berarti bahwa KE dan KS tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. Sedangkan
KL nilai signifikansi < 0.05 sehingga KL berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, hanya
Kinerja Lingkungan adalah alat utama untuk memprediksi
perusahaan memenangkan penghargaan ISRA. Disamping itu,
terdapat kemungkinan bahwa tidak signifikannya kedua indikator
kinerja tersebut karena adanya standar-standar lain dalam penilaian
suatu perusahaan memenangkan ISRA.
2. Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis kedua untuk mengetahui pengaruh ISRA
terhadap reaksi kinerja perusahaan di pasar modal, yang ditunjukkan
dengan abnormal return dan trading volume activity dengan periode 5 hari
setelah terjadinya ISRA Award.
a. Analisis Abnormal Return
Dalam melakukan analisis abnormal return terlebih dahulu
dilakukan penghitungan formulasi dengan menggunakan market
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
adjusted model. Dengan menggunakan program SPSS (Statistical
product and Service Solutions) for windows versi 16 diperoleh hasil
perhitungan, maka diperoleh hasil perhitungan abnormal return
sebagai berikut:
Tabel IV. 9
Group Statistics
Perusahaan N Mean Std. Dev Std.Error Mean
ARit Pemenang 40 -.002871 .0134433 .0021256 Non Pemenang 15 -.001497 .0080055 .0020670
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
Berdasarkan tabel IV.9, maka didapatkan secara ringkas
statistik dari kedua sampel tersebut, yaitu rata-rata Abnormal Return
perusahaan pemenang ISRA sebesar -0.002871 dan perusahaan non
pemenang ISRA sebesar -0.001497, nilai rata-rata abnormal return
perusahaan pemenang lebih kecil daripada rata-rata non pemenang.
Tabel IV. 10
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) ARit Equal variances
assumed .785 .380 -.371 53 .712
Equal variances not assumed
-.464 42.289 .645
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
Untuk pembuktian secara statistik dilihat dari hasil uji t.
Dengan asumsi nilai varians sama, signifikansi t menunjukkan nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
sebesar 0.380, signifikansi t sebesar 0.380 lebih besar dari alpha
yang digunakan yaitu 0.05, sehingga hipotesis nol diterima yang
artinya, pengumuman penghargaan pemenang ISRA tidak
mempengaruhi reaksi pasar, atau penghargaan ISRA tersebut
mempengaruhi tetapi tidak secara signifikan.
b. Analisis Trading Volume Activity
Untuk analisis Trading Volume Activity (TVA) terlebih dulu
dilakukan penghitungan sesuai rumus pada bab sebelumnya. Dengan
menggunakan program SPSS (Statistical product and Service
Solutions) for windows versi 16 diperoleh hasil perhitungan TVA
perusahaan ISRA sebagai berikut:
Tabel IV. 11
Group Statistics
Perusahaan N Mean Std. Dev Std.Error Mean
TVA Pemenang 40 .002228 .0028833 .0004559 Non Pemenang 15 .002449 .0026979 .0006966
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
Berdasarkan statistik grup telah disajikan pada tabel IV.11,
dapat ditunjukkan bahwa hasil dari rata-rata Trading Volume Activity
pada perusahaan pemenang ISRA berada pada nilai sebesar
0.002228, nilai ini lebih kecil daripada rata-rata Trading Volume
Activity pada perusahaan non pemenang ISRA yang nilainya hanya
sebesar 0.002449.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Tabel IV. 12
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed) ARit Equal variances
assumed .656 .422 -.257 53 .798
Equal variances not assumed
-.265 26.796 .793
Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011
Dari tabel IV.12 dapat dilihat nilai hasil uji t untuk pembuktian
secara statistik dilihat dari signifikansi TVAit. Dengan asumsi nilai
varians sama, signifikansi t menunjukkan nilai sebesar 0.422, karena
probabilitas >alpha 0.05, maka hipotesis nol diterima maka berarti,
pengumuman penghargaan pemenang ISRA tidak mempengaruhi
trading volume activity.
D. Hasil Analisis Penelitian dan Pembahasan
1. Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil uji dengan Ordinal Logistic Regression diketahui
bahwa variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap
pemenang ISRA adalah Kinerja Lingkungan. Berdasarkan Tabel 4.5 maka
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Hubungan antara Kinerja Lingkungan dan variabel dependen dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
dijelaskan sebagai berikut: kenaikan 1 unit Kinerja Lingkungan akan
menaikkan odd ratio sebesar untuk memenangkan penghargaan
Indonesian Sustainability Reporting Award.
Dalam penelitian Kundht, et al, (2002), dilakukan sebuah survei
yang digunakan sebagai titik awal bagi keterlibatan stakeholder dengan
tujuan keseluruhan untuk mengumpulkan data tentang pendapat dan
harapan dari stakeholder internal dan eksternal mengenai Sustainable
Development. Para peserta survei dipilih diminta untuk mengevaluasi
keberlanjutan dan aspek kategori yang diidentifikasi sesuai dengan area
fokus kepentingan yang mereka pahami. Hasilnya dapat diamati
mengamati bahwa terdapat kemufakatan dalam informasi lingkungan,
sedangkan kemufakatan yang kurang terdapat pada informasi mengenai
isu-isu sosial dan ekonomi. Temuan ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa
informasi dan indikator lingkungan telah didiskusikan secara publik dan
diulas secara ilmiah untuk waktu yang lama (lebih dari 20 tahun). Situasi
ini juga telah dijelaskan dalam pedoman GRI.
Atas dasar penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan indikator
yang paling dapat dipahami dan telah mencapai kemufakatan adalah
indikator lingkungan. Karena Indonesia tidak memiliki standar penilaian
sendiri dan masih mengambil dari GRI, dapat disimpulkan bahwa nilai
signifikan yang terdapat hanya pada indikator kinerja lingkungan
disebabkan SR di Indonesia masih menyesuaikan dengan standar asing
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Penelitian Newport, et al, (2003), yang dapat dilihat dari judul
penelitian yaitu The “environmental sustainability” problem. Ensuring
that sustainability stands on three legs, menjelaskan bahwa keberlanjutan
tidak hanya ditekankan pada kinerja lingkungan saja. Dari penelitian
tersebut, dapat dilihat bahwa kebanyakan perusahaan hanya fokus pada
kinerja lingkungan saja, sedangkan kedua kinerja yang lain diacuhkan.
Disamping itu menurut Juščius dan Snieška (2008) dalam Triple-Bottom
Line yang mengacu pada penggunaan ekonomi, lingkungan dan sosial,
faktor penilaian dalam kinerja perusahaan aspek sosial telah hampir
sepenuhnya diabaikan hingga sekarang.
Dalam penelitian Effendi (2008) terdapat keterangan mengenai
pengungkapan corporate context kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan
dalam SR yang dipublikasikan masih rendah kualitasnya, serta perhatian
investor di Bursa Efek Indonesia terhadap informasi yang diungkapkan
dalam SR yang minim sehingga mencerminkan rendahnya aplikasi prinsip-
prinsip responsible investment.
Dengan hanya indikator kinerja lingkungan yang mempengaruhi
pengumuman ISRA, terjadi kemungkinan karena sustainability reporting
untuk indikator ekonomi dan sosial belum disajikan dengan baik dan
sesuai dengan standar dari GRI.
Menurut Rahman (2009), tidak sedikit SR yang dipublikasikan hanya
berupa “pamer” tentang kemajuan ekonomi, pelaksanaan inisiatif program
sosial dan kontribusi pada upaya pelestarian lingkungan karena kurang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
menyadari bahwa SR sebenarnya didisain dengan sebuah kesadaran
penting tentang progress continual improvement, dengan melaporkan
secara terbuka mengenai perbaikan terhadap dampak sosial dan
lingkungan.
Pembuatan SR kurang diimbangi dengan pemahaman dan
keterampilan yang memadai mengenai standar pelaporan. Tidak sedikit
dijumpai perusahaan yang sudah memiliki inisiatif program keberlanjutan
sosial dan lingkungan, namun lemah dalam dokumentasi. Sehingga
pengerjaan SR diserahkan kepada konsultan, yang tidak dibarengi dengan
ketersediaan dan akses data yang memadai. Maka deskripsi SR
menggunakan intonasi, gaya deskripsi dan analisis, serta pilihan gambar
yang hanya dipahami oleh kelompok tertentu (Rahman, 2009).
Menurut GRI prinsip untuk menetapkan kualitas penulisan sebuah
SR adalah:
1. Balance: menggambarkan aspek-aspek yang positif maupun
negatif untuk dapat memungkinkan penilaian yang masuk akal
terhadap keseluruhan kinerja;
2. Comparability: isu-isu dan informasi harus dipilih dan
dilaporkan dengan konsisten sehingga dapat dibandingkan dari
waktu ke waktu;
3. Accuracy: informasi dilaporkan secara cermat dan detail agar
bisa dinilai oleh pemangku kepentingan;
4. Timeliness: laporan dilaporkan secara regular, tersedia tepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
waktu kepada pemangku kepentingan;
5. Clarity: informasi harus tersedia dalam bentuk yang mudah
dipahami dan dapat diakses oleh stakeholder;
6. Reliability: informasi dan proses harus dikumpulkan, direkam,
dikompilasi, dianalisa dan disajikan berdasarkan cara yang dapat
dipertanggungjawabkan secara kualitas dan materialitas.
GRI juga menganut beberapa prinsip dalam pendefinisian isi yaitu:
Inclusivity; Relevance and Materiality; Sustainability Context;
Completeness. Untuk kelengkapan sesuai berdasarkan prinsip yang
keempat dari GRI dalam mendefinisikan isi report-nya, yaitu kelengkapan
(completeness),"coverage of the relevant and material issues and
indicator, and definition of the report boundary should be sufficient to
enable stakeholders to assess the reporting organization’s economic,
environmental, and social performance in the reported period. ”, yaitu
dalam laporan tersebut harus dapat memadaiuntuk memungkinkan para
stakeholder menilai pelaporan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial
perusahaan pada periode yang dilaporkan, (Global Reporting Initiatives
(GRI) – Sustainability Reporting Guidelines versi 3.0).
Disamping menggunakan GRI Guideliness untuk prinsip penilaian
ISRA digunakan pula AA1000 yang berdasarkan triple bottom line,
Akuntabilitas 1000 adalah standar untuk mengukur dan melaporkan
perilaku etis dalam bisnis, yang menyediakan kerangka kerja bahwa
organisasi dapat digunakan untuk memahami dan meningkatkan kinerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
etis mereka, dan merupakan sarana bagi orang lain untuk menilai validitas
klaim etis. Dalam hal ini pengungkapan sustainability reporting untuk
ISRA harus memenuhi materiality, responsiveness, dan compliance dari
AA1000, serta kelengkapan pengungkapan seperti dalam GRIsebagai
prinsip penilaian penghargaan ISRA. (Ariefin Makaminan, Deputy to
Executive Director National Center for Sustainability Reporting)
2. Hipotesis Kedua
Dari hasil pengujian hipotesis terhadap abnormal return
membuktikan bahwa pengumuman ISRA tidak memiliki kandungan
informasi yang cukup kuat untuk dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan investor sehingga pasar kurang merespon informasi tersebut, hal
ini terlihat dengan adanya perbedaan abnormal return pada tanggal
pengumuman ISRA dan berada pada nilai positif tetapi perbedaan tersebut
tidak signifikan. Hasil ini mengindikasi bahwa penerapan konsep
sustanability reporting yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan
kurang direspon secara baik oleh pasar.
Untuk perusahaan pemenang dan non pemenang ISRA, rata-rata
abnormal return menunjukkan hasil yang negatif. Terjadinya abnormal
return yang negatif diduga karena sustainability reporting dari perusahaan
peserta ISRA belum begitu diterapkan dengan baik, atau beberapa investor
untuk perusahaan yang bersangkutan belum memahami manfaat dari
sustainability reporting dalam jangka panjang sehingga kemungkinan
investor menganggap sustainability reporting hanya menghabiskan biaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
saja. Jadi dapat disimpulkan bahwa investor masih belum dapat
memanfaatkan Sustainability Reporting dalam kegiatan investasi, Saputro
(2006).
Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Saputro (2006) yang menemukan para investor tidak merespon akan
adanya pengumuman ISRA 2005 untuk semua perusahaan peraih ISRA.
Tetapi, penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penemuan dari Budiman
dan Supatmi (2008) dan Kartini dan Dion (2007) yang menemukan bahwa
pasar berespon terhadap pengumuman penghargaan pemenang ISRA 2005-
2008 dan pengumuman penghargaan pemenang ARA.
Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang telah
diperdagangkan sampai dengan batas akhir pada satu hari tertentu dan
pengukurannya digunakan berdasarkan supply-demand analysis. TVA
merupakan representasi dari aktivitas investor dalam merespon setiap
peristiwa yang terjadi di pasar, R. Ardiansyah (2002). Dan peristiwa
pengumuman ISRA merupakan salah satu informasi yang layak untuk
direspon oleh para investor.
Tetapi untuk pengujian hipotesis terhadap trading volume activity
menujukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
pemenang dan non pemenang ISRA di sekitar tanggal pengumuman ISRA,
rata-rata untuk pemenang ISRA lebih tinggi daripada untuk non pemenang
ISRA, hal tersebut dapat mengindikasi bahwa trading volume activity
mempengaruhi pengumuman ISRA akan tetapi tidak signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Tidak terbuktinya hipotesis kedua (H2b) untuk Trading Volume
Activity, menunjukkan bahwa kemungkinan masih banyak beberapa
investor yang belum memahami konsep sustainability reporting maupun
kemanfaatannya sehingga tidak mempengaruhi dan tidak terjadi perbedaan
terhadap volume perdagangan saham, Budiman dan Supatmi (2008).
Berdasarkan hal tersebut dapat juga diartikan bahwa Pengumuman
ISRA belum dapat dikategorikan sebagai informasi penting yang layak
untuk direspon oleh investor, Saputro (2006).
Penelitian mengenai trading volume activity ini sejalan dengan
penelitian dari Budiman dan Supatmi (2008) dan Saputro (2006) yang
menemukan bahwa tidak ada perbedaan TVA baik sebelum maupun setelah
pengumuman ISRA tahun 2005, dan di tahun 2005-2008.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini bertujuan menjelaskan kesimpulan yang selanjutnya diikuti dengan
keterbatasan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk
menjelaskan hasil analisis data yang telah dilakukan sesuai permasalahan yang
dirumuskan sehingga menjadi bahan masukkan bagi pihak-pihak yang terkait.
A. Kesimpulan
Hasil analisis yang telah dilakukan menjadi dasar bagi penulis untuk menarik
kesimpulan yang dapat dinyatakan sebagai berikut ini.
1. Hasil ujian analisis logistik ordinal menunjukkan bahwa secara statistik
terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan indikator kinerja ekonomi
terhadap pemilihan pemenang ISRA demikian berarti H1a ditolak.
2. Hasil uji analisis logistik ordinal menunjukkan bahwa secara statistik
terbukti terdapat pengaruh signifikan indikator kinerja lingkungan terhadap
pemilihan pemenang ISRA demikian berarti H1b diterima.
3. Hasil uji analisis logistik ordinal menunjukkan bahwa secara statistik
terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan indikator kinerja sosial terhadap
pemilihan pemenang ISRA demikian berarti H1c ditolak.
4. Hasil uji analisis uji beda T menunjukkan bahwa secara statistik terbukti
tidak terdapat perbedaan signifikan Abnormal Return antara pemenang dan
non pemenang penghargaan ISRA dengan demikian berarti H2a ditolak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
5. Hasil uji analisis uji beda T menunjukkan bahwa secara statistik terbukti
tidak terdapat perbedaan signifikan Trading Volume Activity antara
pemenang dan non pemenang penghargaan ISRA dengan demikian berarti
H2b ditolak.
B. Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, diantaranya seperti
berikut ini.
1. Tidak adanya kriteria penilaian untuk ISRA Award secara jelas dan
lengkap. Penilaian untuk ISRA Award hanya berkisar berdasarkan pada
GRI dengan didalamnya tercantum penjelasan mengenai komponen
kinerja keuangan, lingkungan dan sosial. Dan, untuk penilaian antara
komponen ketiga kinerja tersebut tidak ada.
C. Saran
Kesimpulan dan keterbatasan di atas menjadi dasar alasan bagi penulis untuk
memberikan saran pada penelitian selanjutnya. Saran-saran yang dapat diberikan
seperti berikut ini.
1. Untuk penilaian dalam memenangkan ISRA Award, diharapkan adanya
kriteria dan transparasi penilaian yang jelas, untuk mengetahui faktor-
faktor apakah yang mempengaruhi perusahaan dalam memenangkan ISRA
dalam komponen indikator-indikator Sustainability Reporting perusahaan
terkait.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Fr.R. Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. Agustus: 54-58.
Azis, Iwan dkk. 2010. Pembangunan Berkelanjutan: Peran dan Kontribusi Emil Salim. Jakarta: Gramedia.
Ballou, Heitger dan Landes. 2006. The Future of Corporate Sustainability Reporting: A Rapidly Growing Assurance Opportunity. Executive Summary.
Brigham, Eugene F. and Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan , Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga.
Budiman, Ferry dan Supatmi. 2009. Pengaruh Pengumuman ISRA terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.
Budimanta, Arif. 2008. Reorientasi Strategi Pembangunan Berkelanjutan. abudimanta.wordpress.com
Chariri, Anis dan Nugroho Firman Aji. 2007. Retorika dalam Pelaporan Corporate Social Responsibility: Analisis Semiotik Atas Sustainability Reporting PT Aneka Tambang, Tbk. Simposium Nasional Akuntansi X.
Daniri, M. Achmad. 2008. Standarisasi Tanggung jawab Sosial Perusahaan. www.madani-ri.com.
Darwin Ali, 2007 Perlukah Membuat Laporan Kegiatan CSR? http://the-marketeers.com/archives/perlukah-membuat-laporan-kegiatan-csr.html
Eduardus Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta.
Effendi, Subagio, Desember 2008, Evaluasi Atas Praktek Pelaporan Keberlanjutan Emiten dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pengembalian Saham di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Galang,: Vol. 3 No. 3
Global Reporting Initiative Versi 3.0. 2004. Sustainability Reporting Guidelines. www.globalreporting.org.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Hartono, M.J, 2008, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Isaksson dan Steimle. 2009. What does GRI-reporting tell us about corporate sustainability? Vol. 21 No. 2, 2009. pp. 168-181
Ja’far, Mohamad. 2006. Peran Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan dan Pelaporan Kinerja Lingkungan oleh Perusahaan-Perusahaan Publik di Indonesia. Skripsi: Universitas Islam Sultan Agung
Juščius, Snieška. 2008. Influence of Corporate Social Responsibility on Competitive Abilities of Corporations.
Kartini dan Dion. 2007. Analisis Reaksi Saham Perusahaan Penerima Penghargaan Annual Report Award (ARA) 2005 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, XI, No.3 September: 421-430.
Kavadia, 2009. Corporate Sustainability Reporting. India
Kolk, A. 2004. A decade of sustainability reporting: developments and significance, International Journal Environment and Sustainability Development. Vol. 3: No. 1
Kuhndt, M., Geibler, J.v. and Eckermann, A. 2002. Developing a Sectoral Sustainability Indicator Set taking a Stakeholder Approach. Internal discussion Paper. Wuppertal. Germany.
Machmud, Novita dan Djakman, Chaerul D. 2008. “Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2006.” Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak 2008.
MacKinlay, A. Craig, 1997, Event Studies in Economics and Finance, Journal of Economic Literature, Vol.XXXV (March), h.13-39. Media Akuntansi, Edisi 47/Tahun XII/Juli 2005
Munawarah, 2008. Analisis Perbandingan Abnormal Return dan Trading Volume Activity Sebelum dan Setelah Suspend BEI. Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Semarang.
Newport, et all. 2003. The “Environmental Sustainability” Problem. Ensuring That Sustainability Stands on Three Legs. Vol. 4 No. 4, 2003. pp. 357-363.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Nurani, D. Maria. 2009. CSR dan Keberlanjutan (Sustainable Development). mdnurani.wordpress.com/
Pflieger, et all. 2005. The Contribution Of Life Cycle Assessment to Global Sustainability Reporting Of Organizations. Vol. 16 No. 2, 2005. pp. 167-179
Rahman, Taufik. 2009. Etika Menulis Laporan Keberlanjutan. Lingkar Studi CSR. Bogor
Saputro. 2006. Analisis Perbedaan Harga dan Volume Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award 2005.
Satyo. 2005. Sustainability Reporting: Paradigma Baru Pelaporan Perusahaan, Media Akuntansi No. 47/Tahun XII/Juli 2005
Sekaran, Uma. 2006. Research For Business-A Skill Buliding Approach. John Wiley & Sons, Inc. Singapore.
Siregar, Silvia Veronica N.P., dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan,Ukuran Perusahaan dan Praktik Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management ) Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.
Tanudjaja, Bing Bedjo. Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia. Skripsi: Universitas Kristen Petra Surabaya
Utama, Sidharta. 2008. Evaluation on Supportive Infrastructures for Corporate Social Responsibility Reporting in Indonesia. Universitas Indonesia.
www.idx.co.id
www.yahoofinance.com
id.wikipedia.org
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 1
Nama Sampel Penelitian Sampel Data Perusahaan Anggota Indonesia
Sustainability Reporting Award selama tahun 2007-2010:
Tahun No Perusahaan
2007 1. PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk 2. PT. Astra International, Tbk 3. PT. Aneka Tambang, Tbk 4. PT. International Nickel Indonesia, Tbk 5. PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk 6. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk 7. PT. Timah (Persero), Tbk 8. PT. Kalbe Farma, Tbk 9. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 10. PT. Indosat, Tbk
2008 11. PT Aneka Tambang, Tbk 12. PT Astra International, Tbk 13. PT Bank Mandiri, Tbk 14. PT Bank Negara Indonesia, Tbk 15. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 16. PT Bank Internasional Indonesia, Tbk 17. PT Holcim Indonesia, Tbk 18. PT Indosat, Tbk 19. PT Jasa Marga, Tbk 20. PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk 21. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 22. PT Timah, Tbk
2009 23. PT Aneka Tambang, Tbk 24. PT Astra International, Tbk 25. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 26. PT Bakrieland Development, Tbk 27. PT Fajar Surya Wisesa, Tbk 28. PT International Nickel Indonesia, Tbk 29. PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk 30. PT Indosat, Tbk 31. PT Jasa Marga, Tbk 32. PT Medco Energy International, Tbk 33. PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk 34. PT Holcim Indonesia, Tbk 35. PT Timah, Tbk 36. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 37. PT United Tractors, Tbk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2010 38. PT Adaro Indonesia, Tbk 39. PT Astra Agro Lestari, Tbk 40. PT Aneka Tambang, Tbk 41. PT Astra International, Tbk 42. PT Bank Negara Indonesia, Tbk 43. PT Bank Mandiri, Tbk 44. PT International Nickel Indonesia, Tbk 45. PT Indosat, Tbk 46. PT Jasa Marga, Tbk 47. PT Perusahaan Gas Negara, Tbk 48. PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk 49. PT Petrosea, Tbk 50. PT Holcim Indonesia, Tbk 51. PT Semen Gresik, Tbk 52. PT Timah, Tbk 53. PT Telekomunikasi Indonesia , Tbk 54. PT Bakrie Sumatra Plantation, Tbk 55. PT United Tractors, Tbk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 2
Contain Analysis
Nama Perusahaan :
Kategori : Pemenang/Non Pemenang
Tahun Publikasi :
INDIKATOR
1. Indikator Kinerja Ekonomi
Aspek Kinerja Ekonomi Ada Tidak
EC 1 Nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah
EC 2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi.
EC 3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti.
EC 4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.
Aspek Kehadiran Pasar Ada Tidak
EC 5 Rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan
EC 6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.
EC 7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan.
Aspek Dampak Ekonomi Tidak Langsung Ada Tidak
EC 8 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau pro bono.
EC 9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.
2. Indikator Kinerja Lingkungan
Aspek Materia Ada Tidak
EN 1 Berat atau volume material yang digunakan.
EN 2 Persentase penggunaan material yang dapat di daur ulang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Aspek Energi Ada Tidak
EN 3 Penggunaan energi langsung dari sumber daya energy primer.
EN 4 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer
EN 5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi
EN 6 Inisiatif untuk menyediakan produk dan jasa yang menggunakan energi yang efisien atau sumber daya renewable serta efisiensi penggunaan energi.
EN 7 Inisiatif untuk mengurangi penggunaan energi tidak langsung dan pencapaian pengurangan.
Aspek Air Ada Tidak
EN 8 Total penggunaan air berdasarkan sumber daya.
EN 9 Penggunaan air yang berpengaruh secara langsung terhadap penggunaan air.
EN 10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan kembali.
Aspek Keanekaragaman Hayati Ada Tidak
EN 11 Lokasi operasi dan ukuran tanah berdekatan dengan area dengan keanekaragaman hayati yang tinggi
EN 12 Dampak Signifikan dari operasi terhadap keanekaragaman hayati.
EN 13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat
EN 14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati.
EN 15 Jumlah dari spesies yang masuk daftar hampir punah dan daftar spesies konservasi nasional dengan habitat dalam area yang dipengaruhi operasional, dibandingkan dengan tingkat kepunahan.
Aspek Emisi, Pencemaran dan Limbah Ada Tidak
EN 16
Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat.
EN 17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat.
EN 18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya.
EN 19
Berat emisi bahan kimia yang dapat mengikis ozone.
EN 20 Berat dan jenis NO, SO, dan emisi udara signifikan yang lain.
EN 21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan
EN 22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EN 23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.
EN 24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.
EN 25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.
Aspek Produk dan Jasa Ada Tidak
EN 26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.
EN 27 Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori.
Aspek Kepatuhan
EN 28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaraterhadap hukum dan regulasi lingkungan.
Aspek Pengangkutan/Transportasi
EN 29 Dampak lingkungan sehubungan dengan transportasi produk dan barang serta material yang digunakan untuk operasional perusahaan, dan transportasi tenaga kerja.
Aspek Keseluruhan Ada Tidak
EN 30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.
3. Indikator Kinerja Sosial
a. Indikator Praktek Kerja
Aspek Ketenagakerjaan Ada Tidak
LA 1 Komposisi jumlah tenaga kerja.
LA 2 Jumlah dan rata-rata perputaran tenaga kerja berdasarkan kelompok umur, gender, dan daerah.
LA 3 Keuntungan yang disediakan untuk tenaga kerja yang full time.
Aspek Hubungan Manajemen dengan Karyawan Ada Tidak
LA 4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut.
LA 5 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ada Tidak
LA 6 Persentase dari total kehadiran tenaga kerja dalam manajemen formal-kesehatan tenaga kerja dan komite keselamatan yang membantu mengawasi dan menasehati program keselamatan dan kesehatan kerja.
LA 7 Tingkat dan jumlah kecelakaan, jumlah hari hilang dan tingkat ketidakhadiran, termasuk subkontraktor.
LA 8 Pendidikan dan pelatihan dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
LA 9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan
Aspek Training dan Pendidikan Ada Tidak
LA 10 Rata-rata jam latihan per tahun per karyawan.
LA 11 Program untuk kemampuan manajemen dan pembelajaran yang mendukung keberlanjutan karyawan dan dalam peningkatan karir.
LA 12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur.
Aspek Keberagaman dan Kesempatan Setara Ada Tidak
LA 13 Komposisi dari badan penguasa dan kemunduran dari tenaga kerja per kategori berdasarkan gender, kelompok umur, anggota kelompok monoritas, dan indikator lain dari perbedaan.
LA 14 Rasio dari upah dasar kategori laki-laki dan wanita.
b. Indikator Hak Manusia
Aspek Praktik Investasi dan Pengadaan Ada Tidak
HR 1 Persentase dan jumlah perjanjian investasi yang memasukkan klausul atau yang telah melewati pengujian masalah hak asasi.
HR 2 Persentase pemasok atau mitra bisnis yang telah melewati pengujian masalah hak asasi.
HR 3 Total jam dari training tenaga kerja atas kebijakan dan prosedur yang termasuk persentase dari tenaga kerja yang ditraining.
Aspek Non-Diskriminasi Ada Tidak
HR 4 Jumlah kejadian diskriminasi dan langkah-langkah penanganan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Aspek Kebebasan Berserikat dan Berkumpul Ada Tidak
HR 5 Pemenuhan hak-hak dalam berserikat dan berkumpul.
Aspek Pekerja Anak Ada Tidak
HR 6 Resiko terjadinya penggunaan buruh anak dalam operasi dan langkah
Aspek Kerja Paksa dan Kerja Wajib Ada Tidak
HR 7 Resiko terjadinya kerja paksa dalam operasi dan langkah-langkah yang diambil.
Aspek Praktek Keamanan Ada Tidak
HR 8 Persentase dari anggota keamanan yang ditraining dalam kebiakan perusahaan atau prosedur yang relevan untuk aspek hak asasi manusia dan
Aspek Hak Peduduk Asli Ada Tidak
HR 9 Langkah-langkah untuk menjaga hak hidup masyarakat asli di tempat operasional perusahaan.
c. Indikator Kinerja Sosial
Aspek Komunitas Ada Tidak
SO 1 Cakupan dan efektivitas program pengelolaan dampak perseroan terhadap komunitas.
Aspek Korupsi Ada Tidak
SO 2 Persentase dan total jumlah dari unit bisnis yang dianalisis untuk resiko yang berhubungan dengan penyuapan dan korupsi.
SO 3 Sosialisasi kebijakan anti-korupsi di perseroaan.
SO 4 Tindakan yang diambil dalam menindaklanjuti perilaku korupsi.
Aspek Kebijakan Publik Ada Tidak
SO 5 Gambaran kebijakan umum dan kontribusi atas partisipasi dalam pembangunan kebijakan publik dan cakupan ruangannya.
SO 6 Sumbangan kepada lembaga politik atau politisi.
Aspek Perilaku Anti Persaingan Ada Tidak
SO 7 Jumlah tindakan legal perilaku anti persaingan, anti-kepercayaan, dan praktek monopoli.
Aspek Kepatuhan Ada Tidak
SO 8 Kejadian dan nilai finansial akibat ketidakpatuhan kepada peraturan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Tanggung Jawab Produk
Aspek Keamanan dan Kesehatan Pelanggan Ada Tidak
PR 1 Daur hidup yang mana dampak kesehatan dan keamanan dari produk dan jasa yang dinilai untuk peningkatan, dan persentase dari produk yang signifikan dan subjek kategori jasa untuk beberapa prosedur.
PR 2 Jumlah kejadian dari ketidakpatuhan dengan peraturan dan kode etik yang berfokus pada dampak kesehatan dan keamanan dari produk dan jasa selama daur hidup, oleh tipe hasil.
Aspek Labeling Produk dan Jasa Ada Tidak
PR 3 Jenis informasi produk yang diminta prosedur dan presentase yang signifikan yang menjadi subyek peraturan.
PR 4 Total jumlah kejadian dari ketidakpatuhan dengan peraturan dan kode etik yang berfokus pada produk dan informasi jasa serta labeling, dengan tipe hasil.
PR 5 Praktek yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan, termasuk hasil dari survey pengukuran kepuasan pelanggan.
Aspek Komunikasi Pemasaran Ada Tidak
PR 6 Program yang mendukung patuh pada hukum, standar, dan perilaku sukarela yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi dan sponsor.
PR 7 Total jumlah kejadian dari ketidakpatuhan dengan peraturan dan kode etik yang berfokus pada komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi dan sponsor.
Aspek Privasi Pelanggan Ada Tidak
PR 8 Total jumlah penggantian atas complain cabang dari privasi pelanggan dan kerugian pada data pelanggan.
Aspek Kepatuhan Ada Tidak
PR 9 Nilai moneter pada ganti rugi signifikan untuk ketidakpatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berfokus pada penggunaan jasa dan produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 3
Periode Penelitian:
Tahun ISRA t s/d t+5
2007 28 Agustus 2007 – 2 September 2007
2008 28 Agustus 2008 – 2 September 2008
2009 22 Desember 2009 – 4 Januari 2010
2010 15 Desember 2010 – 22 Desember 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 4
Data perusahaan pemenang dan non pemenang ISRA terkait indikator kinerja:
Perusahaan Kinerja Ekonomi
Kinerja Lingkungan
Kinerja Sosial
1 0.333 0.167 0.225 1 0.444 0.167 0.175 1 0.444 0.333 0.775 1 0.444 0.333 0.450 1 0.444 0.133 0.375 1 0.556 0.133 0.200 1 0.667 0.433 0.400 0 0.222 0.133 0.125 0 0.333 0.067 0.150 1 0.444 0.133 0.250 1 0.778 0.767 0.700 1 0.556 0.233 0.175 1 0.556 0.233 0.250 0 0.444 0.100 0.200 0 0.222 0.067 0.175 0 0.333 0.100 0.150 1 0.667 0.333 0.225 0 0.444 0.100 0.150 1 0.333 0.200 0.200 1 0.444 0.167 0.425 1 0.556 0.533 0.350 1 0.778 0.500 0.525 1 1 0.867 0.925 1 0.444 0.267 0.175 0 0.222 0.100 0.175 0 0.333 0.100 0.125 0 0.444 0.133 0.100 1 0.667 0.667 0.725 1 0.556 0.600 0.650 1 0.556 0.233 0.175 0 0.333 0.200 0.200 1 0.111 0.333 0.225 1 1 0.667 0.450 0 0.333 0.267 0.300 1 0.889 0.567 0.825 1 0.556 0.633 0.625 1 0.556 0.500 0.600
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 0.667 0.567 0.275 1 0.778 0.533 0.175 1 1 1 1 1 0.444 0.267 0.100 1 0.444 0.333 0.400 1 0.444 0.333 0.425 1 0.778 1 0.850 0 0.556 0.233 0.175 0 0.333 0.2 0.200 1 0.778 0.267 0.850 1 0.556 0.467 0.450 1 1 1 1 0 0.889 0.567 0.825 1 0.556 0.467 0.450 1 0.889 1 1 1 1 0.8 0.925 0 0.444 0.1 0.150 1 0.556 0.6 0.650
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN 5
Hasil Statistik Deskriptif Indikator Kinerja Per Perusahaan
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Perusahaan 55 0 1 .73 .449
Kinerja Ekonomi 55 .111 1.000 .55553 .224441
Kinerja Lingkungan 55 .067 1.000 .38605 .271430
Kinerja Sosial 55 .100 1.000 .41500 .282704
Valid N (listwise) 55
Hasil Statistik Deskriptif Abnormal Return
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PRS 55 0 1 .71 .458
t-3 55 -.07242 .40207 -.0124103 .06158304
t-2 55 -.13702 .08798 -.0189986 .02616848 t-1 55 -.21504 .03125 -.0247472 .03786361
t 55 -.10146 .07866 .0079171 .02653824
t+2 55 -.09653 .09755 -.0055138 .02675374
t+3 55 -.11644 .06667 -.0133017 .02899703
Valid N (listwise) 55
Hasil Statistik Deskriptif Trading Volume Activity
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Perusahaan 55 0 1 .71 .458
t-3 55 .0000 .0260 .002664 .0045257
t-2 55 .0000 .0118 .001991 .0023233
t-1 55 .0000 .0242 .002529 .0042830
t 55 .0000 .0158 .002443 .0032650 t+1 55 .0000 .0167 .002203 .0029928
t+2 55 .0000 .0305 .002309 .0043461
t+3 55 .0000 .0176 .002348 .0034667
Valid N (listwise) 55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal
PLUM - Ordinal Regression
Warnings
There are 43 (46.7%) cells (i.e., dependent variable levels by combinations of predictor variable values) with zero frequencies.
Case Processing Summary
N
Marginal Percentage
Perusahaan Non pemenang 15 27.3%
Pemenang 40 72.7% Valid 55 100.0%
Missing 0 Total 55
Model Fitting Information
Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.
Intercept Only 58.674 Final 36.021 22.653 3 .000
Link function: Logit.
Goodness-of-Fit
Chi-Square Df Sig.
Pearson 92.387 42 .000 Deviance 31.391 42 .885
Link function: Logit.
Pseudo R-Square
Cox and Snell .338
Nagelkerke .489
McFadden .351
Link function: Logit.
Parameter Estimates
Estimate Std. Error Wald df Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Threshold [Perusahaan = 0] 2.544 1.346 3.573 1 .059 -.094 5.182
Location KE 1.971 3.289 .359 1 .549 -4.475 8.418
KL 9.091 4.504 4.074 1 .044 .263 17.919
KS .813 3.177 .066 1 .798 -5.414 7.041
Link function: Logit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil Uji Beda T Abnormal Return
T-Test Group Statistics
Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
ARit non pemenang 15 -.00149668 .008005493 .002067009
pemenang 40 -.00287120 .013443321 .002125576
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
ARit Equal variances assumed .785 .380 .371 53 .712 .001374525 .003707032 -.006060839 .008809889
Equal variances not assumed .464 42.289 .645 .001374525 .002964895 -.004607664 .007356713
Hasil Uji Beda T Trading Volume Activity
T-Test
Group Statistics
Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
TVAit non pemenang 15 .00244933 .002697858 .000696584
Pemenang 40 .00222850 .002883259 .000455883
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
TVAit Equal variances assumed .656 .422 .257 53 .798 .000220833 .000858479 -.001501058 .001942725
Equal variances not assumed .265 26.796 .793 .000220833 .000832501 -.001487926 .001929593
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user