Almira Raissa Hermaya f1309004

112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MEMENANGKAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD DAN DAMPAK INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PASAR MODAL SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : ALMIRA RAISSA HERMAYA NIM. F1309004 FAKULTAS EKONOMI NON REGULER UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

description

oii

Transcript of Almira Raissa Hermaya f1309004

Page 1: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN

MEMENANGKAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD

DAN DAMPAK INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD

TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PASAR MODAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ALMIRA RAISSA HERMAYA

NIM. F1309004

FAKULTAS EKONOMI NON REGULER

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN

MEMENANGKAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD

DAN DAMPAK INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD

TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PASAR MODAL

Surakarta, 29 September 2011

Disetujui dan diterima oleh

Dosen Pembimbing

(LULUS KURNIASIH, SE.,MS.,Ak.)

NIP. 19800531 200501 2015

Page 3: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.

Surakarta, 27 Desember 2011

Tim Penguji Skripsi

1. Dra, Setyaningtiyas H, M.M, Ak. (……………………)

NIP. 196004277986012001

2. Arif Lukman Santoro, S.E, M.M, Master, Ak (……………………)

NIP. 198005232005011003

3. Lulus Kurniasih, SE.,MS.,Ak. (……………………)

NIP. 19800531 200501 2015

Page 4: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya yang demikian itu berat,

kecuali bagi orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa

mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al-Baqarah: 45-46)”

“Gunakanlah waktu sebaik-baiknya karena masing-masing hanya satu kali melaluinya”

“Tidak pernah aku berbuat sesuatu karena kebetulan. Tidak pernah pula penemuan-

penemuanku yang manapun terjadi secara kebetulan. Semua itu adalah hasil kerja keras dan

tekun. (Thomas A. Edison)”

“Allah SWT mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri.”

“Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Satu.

Maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS. Al-Anbiya 108)

Page 5: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya kecil ini aku persembahkan pada:

Allah SWT, syukurku tak henti kulantunkan untukMu atas purnanya amanah ini dengan indah dan atas segala pertolonganMu.

Ibu dan Bapakku tercinta, Kakak-kakakku yang tersayang,

dan keponakan-keponakanku yang kukasihi atas bait doa dan motivasi.

Page 6: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT,

penghembus nafas segala kehidupan, penguasa hidup dan waktu, atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya kecil ini.

Atas dukungan dan doa berbagai pihak, skripsi yang berjudul “FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MEMENANGKAN

INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD DAN DAMPAK

INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN DI PASAR MODAL” dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai tugas akhir yang harus

diselesaikan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret serta memberi masukan kepada pihak yang

berkepentingan.

Penulis menyadari tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa

bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dengan segala kerendahan dan

ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

3. Bapak Sri Suranta S.E., M.Si, Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Ibu Lulus Kurniasih, SE., MS., Ak selaku pembimbing skripsi dan

pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu, Orang Tuaku tercinta dan tersayang yang telah

mencurahkan kasih sayang, motivasi, semangat, perhatian, dorongan baik

moril ataupun material serta doa yang tidak pernah putus sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

6. Kakakku-kakakku, Marheni Hermawati, Ruli Setya Hapsari dan Fajar

Hernawan yang telah memberikan motivasi dan bantuan materialnya.

7. Keponakan-keponakanku, Diandra Dheaminerva, Attar Adhiesta Rumi

dan Rashya Althaf Asshidiq yang memberikan hiburan yang dikala lelah.

8. Kasmi dan Afri yang telah menjadi teman seperjuangan dan ikut

membantu dalam pembuatan skripsi ini, terimakasih atas saran dan

bantuannya, tetap cemungudh eaa.

9. Temanku Mbak Evi, Faat, dan Mbak Nisa makasih atas bantuannya yang

telah banyak mengajari skripsi ini, maafkan karena penulis sering

merepotkan kalian.

10. Temanku Dewi, Yunis Putri, Eveline, Maniel, Yulia, Nopandut, Nindut

dan Emon terimakasih atas semangat kalian yang mendorong penulis

untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

11. Semua teman akuntansi ’08 dan ‘09, yang menjadi pelajaran berharga-ku.

Page 8: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

12. Semua Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi UNS, terutama Pak Timin

dan para bapak satpam terimakasih atas semua bantuannya.

13. Semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini, yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah sebuah karya yang

sempurna karena berbagai keterbatasan dan kelemahan penulis, sehingga wajar

kiranya bila penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca supaya skripsi

ini bisa menjadi lebih bermanfaat.

Surakarta, September 2011

Almira Raissa Hermaya

Page 9: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN................................ ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ......................................... ............................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... . v

HALAMAN KATA PENGANTAR.................................................................. vi

HALAMAN DAFTAR ISI................................................................................. ix

HALAMAN DAFTAR GAMBAR................................................................... . xi

HALAMAN DAFTAR TABEL........................................................................ xii

HALAMAN DAFTAR GRAFIK...................................................................... xiii

ABSTRAK ........................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ....................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

E. Sistematika Penulisan .................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ............................................................................. 10

Page 10: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

1. Corporate Sosial Responsibility (Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan) dan Sustainable Development (Pembangunan

Berkelanjutan) .................................................................... 10

2. Sustainability Reporting di Indonesia .................................... 18

3. Indonesia Sustainability Reporting Awards .......................... 20

4. Kinerja Perusahaan di Pasar Modal...................................... 28

a. Abnormal Return ............................................................. 29

b. Trading Volume Activity ................................................ 34

B. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis................... 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. .. 43

B. Jenis dan Sumber Data ............................................................. . 44

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... . 45

D. Identifikasi Variabel ................................................................. . 45

E. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ....................... . 50

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data ........................................................... 56

B. Statistik Deskripstif ...................................................................... 58

C. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 62

D. Hasil Analisis Penelitian dan Pembahasan .................................. 70

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 78

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 79

C. Saran ............................................................................................... 79

Page 11: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Gambar IV.1 Kerangka Berfikir Hipotesis 1 .................................................... 39

Gambar IV.2 Kerangka Berfikir Hipotesis 2 .................................................... 40

Page 12: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel IV.1 Penentuan Sampel Penelitian ...................................................... 56

Tabel IV.2 Deskripsi Statistik Hipotesis 1 ..................................................... 58

Tabel IV.3 Deskripsi Statistik Hipotesis 2a .................................................... 60

Tabel IV.4 Deskripsi Statistik Hipotesis 2b .................................................... 62

Tabel IV.5 Uji Kelayakan Model..................................................................... 64

Tabel IV.6 Uji Keseluruhan Model ................................................................. 65

Tabel IV.7 Uji Koefisien Regresi Logit ......................................................... 66

Tabel IV.8 Hasil Analisis Regresi Logistik Ordinal ....................................... 67

Tabel IV.9 Deskripsi Mean Abnormal Return ................................................ 68

Tabel IV.10 Hasil Uji statistik T Abnormal Return .......................................... 69

Tabel IV.11 Diskripsi Mean Trading Volume Activity ..................................... 70

Tabel IV.12 Hasil Uji statistik T Trading Volume Activity .............................. 70

Page 13: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik

Grafik IV.1 Rata-rata Abnormal Return ......................................................... 60

Grafik IV.2 Rata-rata Trading Volume Activity ............................................. 62

Page 14: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

THE FACTORS THAT INFLUENCE CORPORATE WON INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARDS AND INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARDS

IMPACT ON COMPANY MARKET PERFORMANCE

ALMIRA RAISSA HERMAYA F 1309004

This study aimed to investigate the factors that influence corporate won Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) and Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) impact on company market performance. The sample in this research is 55 data of go-public companies listed in Indonesian Stock Exchange (BEI) and become ISRA participant in 2007-2010.

The research uses ordinal logistic regression analysis to examine the relationship between the dependent and independent variables. There are three variables in this study that is indicators of economic, environmental and social. On the second research uses the independent samples test,proxies with abnormal return and trading volume activity.

The results indicates that the economic and social indicators have no significant effect on the ISRA (0,549 and 0,798 insignificant), while the environmental indicators has a significant effect on the ISRA award (0,044 significant). For independent t-test abnormal return and trading volume does not have significant differences (t =- 0.371 0.380 insignificant) and (t =- 0.257 0.422 insignificant). It can be concluded that the only indicator of the environment affecting the company won the ISRA, and ISRA does not affect a significant market reaction. Keywords: sustainability reporting, indonesian sustainability reporting award, abnormal return, trading volume activity, indicators of economic, environmental and social.

Page 15: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MEMENANGKAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD

DAN DAMPAK INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PASAR MODAL

ALMIRA RAISSA HERMAYA F 1309004

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan memenangkan Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) dan dampak dari Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) pada kinerja pasar di pasar modal. Sampel dalam penelitian ini adalah 55 data dari perusahaan go-publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta menjadi peserta ISRA pada tahun 2007-2010.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik ordinal untuk menguji hubungan antara variabel dependen dan independen. Terdapat tiga variabel dalam studi ini yaitu indikator ekonomi, lingkungan dan sosial. Untuk penelitian kedua penelitian menggunakan independent samples test, dengan menggunakan proksi abnormal return dan trading volume activity.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator ekonomi dan sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ISRA (0549 dan 0798, tidak signifikan), sedangkan indikator lingkungan memiliki efek signifikan pada penghargaan ISRA (0044 signifikan). Untuk independen t-test abnormal return dan volume perdagangan tidak memiliki perbedaan yang signifikan (t=-0,371, 0,380 tidak signifikan) dan (t =- 0,257 0,422 tidak signifikan). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hanya indikator lingkungan yang mempengaruhi perusahaan memenangkan ISRA, dan ISRA tidak mempengaruhi reaksi pasar secara signifikan.

Keywords: laporan keberlanjutan, indonesia sustainability reporting award, abnormal return, trading volume activity, indikator ekonomi, lingkungan dan sosial.

Page 16: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi industri di Indonesia beberapa tahun terakhir ini mulai berkembang,

sehingga beberapa pelaku bisnis semakin memfokuskan diri pada kepentingan

pencarian keuntungan. Hal ini disebabkan semakin banyak perusahaan hanya

mementingkan salah satu tujuan pendirian mereka, yaitu peningkatan

kesejahteraan pemilik atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan

pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Brigham dan Houston,

2001). Perusahaan pencari keuntungan seringkali memanfaatkan sumber daya

alam dalam mencari keuntungan, tanpa memperhatikan dampak sosial dan

lingkungan yang berasal dari aktivitas perusahaan. Sehingga semua dinamika

tersebut tidak terlepas dari berbagai dampak negatif dalam beroperasinya suatu

perusahaan.

Menurut Saputro (2006), kondisi tersebut tentunya perlu dirubah dan pada

saat ini telah terjadi pergeseran paradigma dari tata kelola perusahaan, yaitu

dengan memperluas paradigma teoritis dari agency theory menjadi stakeholder

theory perspective. Akibat yang muncul dari pergeseran paradigma ini, tata kelola

perusahaan harus mempertimbangkan dan memperhatikan masalah pelaporan

sosial lingkungan dalam suatu konteks historis dan filosofi yang luas, (Saputro,

2006).

Page 17: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2

Masyarakat sekitar sangat berkepentingan terhadap keberadaan aktivitas

sosial dan lingkungan perusahaan, karena banyak terjadi kasus yang timbul akibat

ketidakpuasan masyarakat atau publik yang berkaitan dengan pencemaran

lingkungan serta eksploitasi besar-besaran terhadap energi dan sumber daya alam

yang menyebabkan kerusakan alam, sebagai contoh adanya lumpur lapindo oleh

Bakrie atau adanya kerusakan alam akibat dari industri pertambangan. Pfleiger et

al (2005) dalam Ja’far (2006) mengindikasikan bahwa pengelolaan lingkungan

yang baik dapat menghindari klaim masyarakat dan pemerintah serta

meningkatkan kualitas produk yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan

keuntungan ekonomi. Tetapi, perusahaan menganggap bahwa sumbangan kepada

masyarakat cukup diberikan melalui penyediaan lapangan pekerjaan, pemenuhan

kebutuhan dengan produknya dan pembayaran pajak kepada negara.

Berdasarkan uraian diatas, dalam mencapai kepentingannya, perusahaan

tidak hanya perlu untuk menyampaikan informasi mengenai keuangan kepada

stockholders, tetapi juga perlu memperhatikan kepentingan sosial dimana

perusahaan beroperasi. Dalam PSAK No.1 mengenai penyajian laporan keuangan,

dinyatakan bahwa perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan,

khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan

penting. Darwin (2007) juga menegaskan akan pentingnya membuat laporan

pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dengan menyebutkan adanya

peraturan mengenai laporan tersebut dalam UU No.40 Tahun 2007 mengenai

perseroan terbatas. Para pelaku bisnis dituntut untuk dapat menjalankan usahanya

dengan semakin bertanggung jawab, maka sudah seharusnya untuk melaporkan

Page 18: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3

semua aspek yang mempengaruhi kelangsungan operasi perusahaan terhadap

masyarakat serta memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sosialnya.

Disamping itu, keberadaan laporan terhadap lingkungan telah lama

dipublikasikan di negara-negara maju. Di Amsterdam, semenjak publikasi pada

laporan terhadap lingkungan yang terpisah pertama pada tahun 1980, jumlah dari

perusahaan yang mempublikasikan informasi terhadap kinerja lingkungan, sosial

atau kebijakan sustainability dan/atau dampaknya telah meningkat secara

substansial, (Kolk, 2004). Hal ini berarti, para perusahaan di negara-negara

tersebut telah memikirkan dampak jangka panjang akan kepentingan terhadap

keberadaan aktivitas sosial dan lingkungan perusahaan.

Adanya berbagai tuntutan membuat pandangan pemegang saham dan

pengguna laporan keuangan berubah, sehingga tidak terpusat pada perolehan laba

perusahaan tetapi juga memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan

perusahaan. Perubahan terhadap tingkat kesadaran masyarakat memunculkan

kesadaran baru pentingnya melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR).

Konsep CSR adalah bahwa tanggung jawab perusahaan tidak hanya kepada

pemilik atau shareholder melainkan juga stakeholder (Utama, 2008). Darwin

(2004) dalam Anggraini (2009) menyatakan CSR adalah mekanisme perusahaan

untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial

ke dalam operasi dan mengkomunikasikannya dengan stakeholders. Selain itu,

CSR bagi perusahaan merupakan strategi baru untuk meningkatkan daya saing dan

mencapai bisnis keberlanjutan sehingga dapat dijadikan suatu alat untuk menarik

investor. Anggraini (2006) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan

Page 19: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4

(CSR) diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting (SR)

atau dapat dilihat pada laporan tahunan perusahaan.

Sustainability Reporting (SR) adalah bentuk pelaporan usaha tahunan yang

di dalamnya tidak hanya memaparkan aspek ekonomi, namun juga aspek

lingkungan dan sosial dari suatu perusahaan. Maka, laporan ini disebut juga

dengan “triple bottom line reporting”, atau “three-in one reporting”, (Darwin,

2006). Penyusunan laporan mengacu kepada standar yang telah disusun oleh the

Global Reporting Initiative (GRI) yang digunakan hampir 1000 organisasi atau

perusahaan dalam membuat laporan keberlanjutan. GRI, yang berpusat di

Amsterdam, sebagai bagian dari program lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa

memberikan pedoman SR yang terfokus pada pengungkapan tiga elemen, yaitu

ekonomi, lingkungan, dan sosial (Satyo, 2005; Utama, 2008; GRI Guidelines

2004). Pengungkapan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial didalam laporan

tahunan atau laporan terpisah adalah untuk mencerminkan tingkat akuntabilitas,

responsibilitas, dan transparansi korporat kepada investor dan stakeholders

lainnya. Pengungkapan tersebut bertujuan untuk menjalin hubungan komunikasi

yang baik dan efektif antara perusahaan dengan publik dan stakeholders lainnya

tentang bagaimana perusahaan telah mengintegrasikan CSR dalam setiap aspek

kegiatan operasinya (Darwin, 2007 dalam Machmud dan Djakman, 2008).

Pada tahun 2005, Ikatan Akuntan Indonesia dan National Center for

Sustainability Reporting (NCSR), mengadakan sebuah event penghargaan yang

diberikan kepada perusahaan–perusahaan yang telah membuat pelaporan atas

kegiatan yang menyangkut aspek lingkungan dan sosial disamping aspek ekonomi

Page 20: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

5

untuk memelihara keberlanjutan (sustainability) perusahaan itu sendiri, yaitu

Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA). Dengan diadakannya ISRA

diharapkan mampu untuk memotivasi perusahaan – perusahaan untuk menerapkan

Sustainability Reporting, sebagai bentuk pelaporan pertanggungjawaban sosial

perusahaan sehingga dapat berbentuk good corporate governance.

Saputro (2006) serta Budiman dan Supatmi (2009) telah menguji bagaimana

pengaruh pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)

terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham. Menurut Saputro,

investor akan dikatakan merespon secara positif jika pengumuman tersebut

mempengaruhi mereka dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian

Saputro melakukan uji dengan obyek 4 perusahaan yang memenangkan ISRA

2005. Sedangkan Budiman dan Supatmi, menguji dengan obyek penelitian

perusahaan yang memenangkan ISRA 2005 – 2008.

Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen (IAI-KAM)

menyelenggarakan Indonesia Sustainability Reporting Award, dimana award

ditujukan untuk perusahaan yang menerapkan Sustainability Reporting (SR)

dengan baik. Dalam kenyataannya, IAI-KAM tidak hanya menilai penerapan SR,

tetapi juga pengungkapan CSR serta annual report yang di dalamnya terkandung

pelaporan pertanggung jawaban sosial. ISRA dinilai berdasarkan standar Global

Reporting Initiative (GRI) yang meliputi Kelengkapan (40%), Kredibilitas (35%)

dan Komunikasi (25%) dari laporan perusahaan. Pelaporan pertanggungjawaban

sosial sendiri merupakan laporan yang memuat kinerja ekonomi, lingkungan dan

tanggung jawab sosial perusahaan.

Page 21: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

6

Sejalan dengan manfaat yang diharapkan dari dilaksanakannya ISRA, yaitu

meningkatkan reputasi perusahaan dan memudahkan investor untuk mengambil

keputusan, serta adanya dorongan kesadaran perusahaan dalam melaporkan apa

saja yang telah dilakukan untuk memberikan nilai tambah untuk sosial dan

lingkungan, maka peneliti tertarik untuk mengkaji faktor manakah yang paling

berpengaruh pada ISRA dan sejauh mana pengaruh ISRA terhadap kinerja pasar

melalui instrumen pasar.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi perusahaan memenangkan ISRA, dan membandingkan dampak

kinerja pasar perusahaan terhadap adanya ISRA dengan membandingkan

perbedaan Abnormal Return saham dan Trading Volume Activity antara partisipan

yang mengikuti ISRA pada periode 2007-2010. Berdasarkan uraian tersebut,

mendorong penulis untuk melakukan rencana penelitian, dengan judul

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN

MEMENANGKAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD

DAN DAMPAK INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD

TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PASAR MODAL”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis memberi

perumusan masalah mengenai:

1. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi perusahaan memenangkan

Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)?

Page 22: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

7

2. Apa dampak Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) terhadap

kinerja perusahaan di pasar modal?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti empiris tentang:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan memenangkan Indonesia

Sustainability Reporting Award (ISRA).

2. Dampak Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) terhadap

kinerja perusahaan di pasar modal.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak

yang berkepentingan, antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Agar dapat mengetahui indikator mana yang paling menentukan

pemilihan pemenang ISRA sehingga perusahaan dapat meningkatkan

manfaat diadakannya ISRA, yaitu meningkatkan reputasi dan kinerja

perusahaan, untuk dapat menarik investor dalam proses pengambilan

keputusan.

2. Bagi Investor

Agar dapat memahami manfaat sustainability reporting yang bersifat

jangka panjang. Studi empiris di Indonesia mengenai kemanfaatan

Page 23: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

8

penerapan konsep ini juga belum jelas. Mengingat konsep ini masih

bersifat sukarela dan dalam penerapannya membutuhkan dana yang tidak

sedikit, sehingga dapat dianggap investor sebagai tindakan pemborosan

yang dapat mengurangi laba perusahaan, yang pada akhirnya akan

direspon negatif oleh pasar.

3. Bagi Mahasiswa.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan bagi mahasiswa akan pentingnya sustainability reporting

untuk menjaga tumbuh kembang lingkungan dalam jangka panjang di

masa yang akan datang.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan

referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan di

masa yang datang.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi penelitian ini, sistematika penulisan yang

digunakan terdiri dari lima bab dan pada masing-masing bab tersebut dapat

diuraikan seperti berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Page 24: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

9

BAB II : LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang penggambaran teori yang melandasi penelitian ini

meliputi; Corporate Social Responsibility dan Sustainable

Development, Indonesia Sustainability Reporting Award, Kinerja

Perusahaan di Pasar Modal, Abnormal Return, Trading Volume

Activity, Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Terdiri dari populasi dan sampel, indentifikasi variabel, sumber

data, metode analisis data dan pengujian hipotesis.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pembahasan secara rinci tentang analisis data serta pembahasan

hasil yang diperoleh secara teoritis baik secara kuantitatif dan

statistik.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan, dan saran untuk penelitian berikutnya.

Page 25: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

B AB I I

L ANDASAN TE ORI DAN TI NJ AUAN P USTAK A

A. LandasanTeori

1. Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan)

dan Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)

Pengertian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi,

khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu

tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,

komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

http://id.wikipedia.org/wiki/tanggung_jawab_sosial_perusahaan

CSR berhubungan erat dengan sustainable development, dimana ada

argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya

harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor

keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus

berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk

jangka panjang.

Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan) merupakan

tema Our Common Future dari laporan tahun 1987 yang dipersiapkan oleh

World Commission on Environment and Development, dipimpin oleh PM

Norwegia Gro Harlem Brundtland. Laporan itu dikenal dengan Brundtland

Report, yang mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai

Page 26: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

11

pemenuhan kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan

generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri (Kavadia,

2009).

Paradigma pembangunan berkelanjutan ini adalah gagasan mutakhir

dalam melihat pembangunan berdasarkan hasil kesepakatan para pemimpin

dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit) di Rio de

Janeiro, Brazilia tahun 1972 (Budimanta, 2008). Sebelumnya, pembangunan

lebih diukur dari pertumbuhan ekonomi (economic growth) yang telah dan

sedang dilaksanakan.

Tahun 1992, lima tahun setelah publikasi Brundtland Report,

diadakan Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan (UNCED)

yang dikenal dengan Earth Summit. Dalam konferensi ini disepakati

Deklarasi Rio yang salah satunya menyatakan bahwa pembangunan sosial,

ekonomi dan lingkungan tidak bisa dianggap sebagai bidang yang terpisah.

Dalam buku The Sustainability Advantage oleh Williard menjelaskan bahwa

Sustainable Development seperti kursi berkaki tiga, jika salah satu kakinya

hilang, maka kursi tidak akan berfungsi, jadi kita perlu memastikan bahwa

ketiga kaki tersebut dalam keadaan baik (Nuraini, 2009).

Sustainable Development bertujuan untuk mengoptimalkan elemen

ekonomi, lingkungan dan sosial, bukan untuk memilih salah satunya. Dalam

jangka panjang, perusahaan tidak bisa hanya memperoleh salah satunya

tanpa elemen yang lainnya. Tanpa ekonomi yang sehat, pengangguran

menjadi tinggi, yang menyebabkan makin banyaknya masalah sosial; dan

Page 27: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

12

tanpa ekonomi yang sehat, pemerintah tidak akan memperoleh pendapatan

untuk menangani masalah sosial yang semakin meningkat tersebut. Tanpa

lingkungan yang sehat, berarti kita dapat mengurangi sumber daya alam

yang menjadi tumpuan ekonomi dan akan berkontribusi pada penurunan

kesehatan manusia. Tanpa masyarakat yang berenergi, kita tidak akan

mempunyai karyawan untuk bekerja di dalam bidang bisnis, dan manusia

yang dalam kondisi krisis tidak bisa mempunyai kepedulian terhadap

kerusakan akan lingkungan hidup (Darcy & Marsha, 2007 dalam Nuraini,

2009).

Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun

sulit diperoleh kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur

kinerja perusahaan dalam aspek sosial. Sementara aspek lingkungan dan

aspek ekonomi memang jauh lebih mudah diukur. Beberapa perusahaan

sekarang banyak menggunakan audit eksternal guna memastikan kebenaran

laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam

Sustainable Development biasanya diberi nama CSR Reporting atau

Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah pelaporan

mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja

organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan

(Sustainable development) sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh

Global Reporting Initiative (GRI) terfokus pada tiga aspek indikator kinerja

yaitu ekonomi (economic), lingkungan (environmental), dan sosial (social).

Page 28: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

13

Berdasarkan Workshop on Capacity Building for Sustainability

Reporting for “CSR Core-Team” di New Delhi, Sustainability Reporting

merupakan praktek untuk mengukur, mengungkapkan, menjadi akuntabel

atau dapat bertanggung jawab kepada para pemangku kepentingan internal

dan eksternal untuk kinerja organisasi, terhadap tujuan pembangunan

berkelanjutan. Menurut workshop tersebut seluruh dokumen Kerangka

Pelaporan GRI dikembangkan dengan menggunakan proses yang berusaha

untuk mencari konsensus atau kemufakatan melalui dialog-dialog antara

para stakeholder dari bisnis, masyarakat, investor, buruh, masyarakat sipil,

akuntansi, akademisi, dan lain-lain.

Sustainability Reporting yang disusun berdasarkan Kerangka

Pelaporan GRI, mengungkapkan bahwa keluaran dan hasil yang terjadi

dalam suatu periode laporan tertentu berada dalam konteks komitmen

organisasi, strategi, dan juga pendekatan manajemennya. Berdasarkan GRI,

laporan dapat digunakan perusahaan untuk beberapa tujuan berikut ini,

yaitu diantaranya:

· Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang

menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif

sukarela.

· Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh harapannya mengenai pembangunan

berkelanjutan; dan

Page 29: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

14

· Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara

berbagai organisasi dalam waktu tertentu.

GRI menganut beberapa prinsip dalam mendefinisikan isi report-nya.

Berdasarkan GRI Guidelines, prinsip-prinsip tersebut ialah:

· Inclusivity: The reporting organization should identify its stakeholders

and explain how it has responded to their issues in the report.

· Relevance and Materiality: The informatiion in a report should cover

issues and indicators that would substantively influence the decisions

of the stakeholders using the report.

· Sustainability Context: The reporting organization should present its

performance in the wider context of sustainability, where such context

has significant interpretative value.

· Completeness: coverage of the relevant and material issues and

indicator, and definition of the report boundary should be sufficicent

to enable stakeholders to assess the reporting organization’s

economic, environmental, and social performance in the reported

period.

Berikut adalah penjabaran masing-masing komponen dalam

Sustainability reporting dalam guidelines oleh GRI:

a. Kinerja Ekonomi

Keprihatinan dimensi ekonomis sustainability (keberlanjutan)

yang terjadi akibat dampak organisasi terhadap kondisi

perekonomian para pemegang kepentingan di tingkat sistem

Page 30: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

15

ekonomi lokal, nasional, dan global. Indikator Kinerja Ekonomi

menunjukkan:

· Aliran dana di antara para pemegang kepentingan

· Dampak ekonomi utama organisasi terhadap masyarakat.

Performa finansial merupakan pemahaman dasar dari sebuah

organisasi dan keberlanjutannya. Akan tetapi, informasi ini

biasanya dirangkum dalam laporan finansial. Yang sangat sedikit

dilaporkan adalah kontribusi organisasi terhadap keberlanjutan

sistem ekonomi yang lebih luas.

Indikator Kinerja Ekonomi berdasarkan GRI:

· Kinerja Ekonomi

· Kehadiran Pasar

· Dampak Ekonomi Tidak Langsung

Secara singkat, kebijakan organisasi yang menentukan

komitmen keseluruhan terhadap Aspek Ekonomis, atau dinyatakan

dalam ruang publik (misalnya weblink). Penambahan informasi

yang diperlukan untuk memahami kinerja ekonomi dalam GRI:

· Kesuksesan penting

· Risiko dan peluang organisasi utama

· Perubahan utama dalam sistem dan struktur pada saat

periode laporan.

· Strategi kunci untuk kebijakan implementasi atau

pencapaian kinerja

Page 31: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

16

b. Kinerja Lingkungan

Dimensi Lingkungan dari sustainability yang mempengaruhi

dampak organisasi terhadap sistem alami hidup dan tidak hidup,

termasuk ekosistem, tanah, air dan udara. Indikator Lingkungan

meliputi kinerja yang berhubungan dengan input (misalnya

material, energi, dan air) dan output (misalnya emisi, air limbah,

dan limbah). Sebagai tambahan, indikator ini melingkupi kinerja

yang berhubungan biodiversity (keanekaragaman hayati),

kepatuhan lingkungan, dan informasi relevan lainnya seperti

pengeluaran lingkungan (environmental expenditure) dan

dampaknya terhadap produk dan jasa.

Dalam kinerja lingkungan harus dapat menjelaskan mengenai

pendekatan manajemen terhadap Aspek Lingkungan seperti

tercantum di bawah ini:

· Material

· Energi

· Air

· Biodiversitas

· Emisi, Efluen dan Limbah

· Produk dan Jasa

· Kepatuhan

· Transportasi; dan

· Keseluruhan

Page 32: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

17

c. Kinerja Sosial

Dimensi sosial dari keberlanjutan membahas sistem sosial

organisasi dimana dia beroperasi. Indikator Kinerja Sosial GRI

menentukan Aspek Kinerja penting yang berhubungan dengan;

· Ketenagakerjaan,

Dalam kategori ini, aspek yang dinilai antara lain: lapangan

kerja, hubungan tenaga kerja/manajemen; kesehatan dan

keselamatan kerja (K3); pelatihan dan pendidikan; serta

keanekaragaman dan kesempatan.

· Hak asasi manusia,

Dalam kategori ini, aspek yang dinilai antara lain: praktek

investasi dan pengadaan; nondiskriminasi; kebebasan

berserikat dan berkumpul dan tawar-menawar kolektif;

pengehentian pekerja anak; penghindaran kerja paksa dan

kerja wajib; praktek keluhan dan kedukaan; praktek

keamanan; serta hak adat.

· Masyarakat dan tanggung jawab produk.

Dalam kategori ini, aspek yang dinilai antara lain: komunitas;

korupsi; kebijakan publik; kelakuan tidak bersaing; serta

kepatuhan.

Di Indonesia sendiri, dorongan untuk pelaksanaan CSR semakin

menguat seperti dalam penelitian Tanudjaja (2006). Dorongan yang

menguat tersebut juga diikuti oleh kesadaran dari perusahaan-perusahaan

Page 33: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

18

yang ada untuk turut serta membangun lingkungan dan masyarakat sekitar

dalam berbagai bentuk. Salah satu bentuk nyata untuk mendorong

perusahaan agar menyadari pentingnya hal ini adalah dengan

menyelenggarakan Indonesia Sustainability Reporting Awards.

2. Sustainability Reporting di Indonesia

Sistem mekanisme pasar yang diadopsi oleh hampir semua negara,

dan pelaku ekonomi bergerak dalam koridor maksimisasi laba dalam sebuah

sistem yang kompetitif, dan hal itu memang sudah garisnya, maka hal ini

bukan merupakan suatu tindak kejahatan, (Azis, Iwan J. dkk, 2010). Namun

sistem yang dianut ini mengandung beberapa kelemahan di antaranya adalah

potensi timbulnya eksternalitas negatif.

Dalam buku yang berjudul Pembangunan Berkelanjutan Peran dan

Kontribusi Emil Salim karangan Azis, Iwan J. Dkk menceritakan mengenai

asal mula adanya sustainability yang dimulai dari konsep eksternalitas oleh

Prof. Emil Salim. Konsep eksternalitas menurut Prof. Emil Salim

memegang peran kunci dalam ilmu ekonomi lingkungan, eksternalitas

adalah kerugian atau keuntungan yang diderita atau dinikmati pelaku

ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak tercermin dalam

harga pasar. Sedangkan pengertian eksternalitas negatif lebih kurang adalah

efek samping yang negatif dari suatu tindakan dari pelaku ekonomi (dalam

hal ini perusahaan) yang di derita oleh pihak yang tidak terlibat dalam

tindakan ekonomi tersebut. Sebagai contoh pada umumnya pabrik akan

Page 34: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

19

mengeluarkan asap, sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa setiap

tindakan ekonomi berpotensi membawa efek samping tetapi tergantung pada

tingkat gangguannya.

Solusi untuk menghilangkan eksternalitas negatif adalah pemilik

pabrik harus memperhitungkan kerusakanlingkungan yang ditimbulkan

dalam setiap keputusan bisnisnya, misalnya dengan mengharuskan

membayar sejumlah pajak atas setiap unit limbah yang diproduksi. Solusi

ini disebut internalisasi eksternalitas negatif, yang dapat dianggap efektif

dalam memecahkan berbagai problem lingkungan karena dapat menyentuh

akar permasalahan (tidak diperhitungkannya biaya kerusakan lingkungan

akibat polusi) dan bukan immediate cause (sebab langsung dari polusi, yaitu

adanya emisi polutan).

Prof Emil sering mendengungkan persoalan eksternalitas negatif

dalam konteks lingkungan hidup, yang terjadi karena kita mengabaikannya

akibat dari kegiatan ekonomi. Prof Emil, memberikan dua langkah

pendekatan, yaitu pertama, dengan merangkul, memberi payung

perlindungan hukum dan politik, serta membantu perkembangan LSM yang

bergerak di bidang lingkungan hidup, sehingga mampu berperan-serta

dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kedua, dengan

mendirikan, membantu, dan mendorong proses pembentukan pusat-pusat

studi lingkungan (PSL) di berbagai universitas negeri dan perguruan tinggi

di Indonesia, untku membangun basis ilmu dan pengetahuan tentang

lingkungan, yang diperlukan oleh pemerintah dan masyarakat warga dalam

Page 35: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

20

melakukan perubahan paradigma pembangunan maupun advoksasi

kebijakan pembangunan berkelanjutan. Dengan dua langkah strategis

tersebut, dapat melahirkan banyak LSM baru di Indonesia yang secara

langsung dan tak langsung bergerak dalam isu lingkungan hidup. Semua

mendorong makin besar dan efektifnya gerakan lingkungan dan advokasi

kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan. Gerakan itu pada dasarnya

memang telah berhasil memicu terjadinya perubahan paradigma

pembangunan yang berlaku di Indonesia.

Kesimpulannya, sebenarnya di Indonesia sendiri pewancanaan

mengenai Sustainability Reporting sudah dilakukan jauh sebelum

diadakannya ISRA yang pertama yaitu pada tahun 2005. ISRA merupakan

event pertama di Indonesia yang menyelenggarakan award bagi perusahaan

yang telah melakukan SR (Saputro, 2006).

3. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)

Sustainability Reporting di Indonesia baru memasuki pada tahap

pengenalan. Beberapa perusahaan di Indonesia memang mulai tertarik untuk

mengembangkan SR. Ketertarikan terutama terjadi pada perusahaan yang

mempunyai kehadiran secara global atau merupakan langkah pelaporan

dalam kaitan dengan pelaporan di tingkat kantor pusat dari suatu perusahaan

multinasional.

Sebagai langkah awal, Kantor Kementerian Lingkungan Hidup sudah

berupaya mengenalkan hal ini bersama-sama dengan Ikatan Akuntan

Page 36: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

21

Indonesia (IAI) melalui induk kelembagaan internasionalnya yaitu ACCA

(Association of Chartered Certified Accountants) pada tahun 2004. Dari

kerjasama ini dihasilkan suatu panduan yang diberi judul An Introduction to

Sustainability Reporting for Organisations in Indonesia.

Sebagai suatu upaya pengenalan, publikasi ini mencakup penjelasan

mendasar mengenai meningkatnya kebutuhan untuk melaporkan lingkungan

dan aspek sustainability dari suatu bisnis yang akan membantu perusahaan

dalam mencapai keberlanjutan usahanya. Sebagai acuan dari pelaporan,

digunakan GRI Guidelines tahun 2002 yang disajikan secara ringkas.

Dalam rangka mendukung proses pengenalan tersebut diadakan

Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) pada tahun 2005. Sejak

tahun 2005, Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) d/h Ikatan

Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Manajemen menganugrahkan

penghargaan pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) bagi

perusahaan-perusahaan yang melaporkan dengan baik kinerja keberlanjutan

mereka di bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Program tahunan ini bertujuan untuk memotivasi dan memacu

pelaporan kinerja keberlanjutan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di

Indonesia. Sebagai penyelenggara, IAMI meyakini bahwa penganugerahan

bagi pelaporan kinerja keberlanjutan sangat penting untuk meningkatkan

kinerja itu sendiri. Pelaporan akan memicu benchmarking, pembelajaran,

penetapan, dan pencapaian target serta membangun akuntabilitas,

transparansi, dan mendorong keterlibatan seluruh stakeholders.

Page 37: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

22

Perusahaan pemenang menunjukan komitmen yang tinggi baik kinerja

maupun pengungkapan dan pelaporannya dalam hal lingkungan, sosial, dan

ekonomi keberlanjutan. Perusahaan tersebut memiliki visi dan misi yang

jelas dan program yang menunjukan keseriusan pencapaian visi dan misi

tersebut. Secara umum, perusahaan tersebut juga menunjukan keterbukaan

bagi keterlibatan pemangku kepentingan, baik dari pihak yang mendukung

maupun yang mengkritik mereka. Secara keseluruhan, rangkaian kegiatan

ini akan mengacu optimisme terhadap kesadaran seluruh pemangku

kepentingan untuk lebih peduli pada bisnis berkelanjutan.

ISRA adalah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-

perusahaan yang telah membuat pelaporan atas kegiatan yang menyangkut

aspek lingkungan dan sosial disamping aspek ekonomi untuk memelihara

keberlanjutan (sustainability) perusahaan itu sendiri. ISRA merupakan

penghargaan terhadap perusahaan-perusahaan yang telah menyelenggarakan

laporan keberlanjutan (sustainability report), baik yang diterbitkan secara

terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (annual report). ISRA

diselenggarakan oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR)

bekerjasama dengan Indonesia Institut Akuntan Manajemen (IAMI). Yang

bertujuan, sebagai berikut:

1. Memberikan pengakuan terhadap organisasi-organisasi yang

melaporkan dan mempublikasikan informasi mengenai lingkungan,

sosial, dan informasi keberlanjutan terintegrasi.

Page 38: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

23

2. Mendukung pelaporan di bidang lingkungan, sosial, dan

keberlanjutan.

3. Meningkatkan akuntabilitas perusahaan dengan menekankan

tanggungjawab terhadap pemangku kepentingan utama (key

stakeholders).

4. Meningkatkan kesadaran perusahaan terhadap transparansi dan

pengungkapan.

Terdapat enam kategori award yang diberikan yaitu Best

Sustainability Report, Best Environmental and Social Reporting, Best

Environmental Reporting, Best Social Reporting, Best CSR Reporting in

Annual Report, Best Website, and Commendations.

Untuk menjadi peserta ISRA dapat diikuti oleh berbagai perusahaan di

Indonesia yang telah mengembangkan dan menerbitkan Sustainability

Reporting terpisah, dan/atau telah mengungkapkan tanggung jawab sosial

dan lingkungan, atau Corporate Sustainability Reporting dalam laporan

tahunannya, dengan syarat:

· Perusahaan publik terdaftar: perusahaan yang publik terdaftar pada

Bursa Indonesia (BEI).

· Badan Usaha Milik Negara (BUMN / BUMN): perusahaan yang

dimiliki oleh negara tetapi sahamnya tidak terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

Page 39: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

24

· Perusahaan Swasta: perusahaan yang termasuk dalam Investasi

Nasional Swasta atau Investasi Asing tetapi saham tidak terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Untuk registrasi mengikuti ISRA perusahaan tersebut harus memenuhi

langkah-langkah sebagai berikut:

· Melengkapi form registrasi online dengan mengeklik link ini:

http://www.ncsr-id.org/isra/registration-form/

· Menyediakan sekretariat 10 (sepuluh) hardkopi dari Sustainability

Reporting atau laporan tahunan.

· Menyediakan sekretariat 2 (dua) CD yang berisi softkopi

Sustainability Reporting yang akan dipublikasikan dalam NCSR

dan GRI Website.

· Menyediakan sekretariat dengan Laporan Cek Level Aplikasi GRI

oleh pihak ketiga (jika ada).

· Menyediakan sekretariat dengan Laporan Keyakinan dari Penyedia

Jasa Keyakinan (jika ada).

· Membayar biaya regristasi untuk Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta

Rupiah) dengan mentransfer ke: Pusat Nasional Laporan

Keberlanjutan, Bank BCA KCP Menteng No. 7350301083.

· Evaluasi akan diproses ketika pembayaran telah siap dan

sekretariat telah menerima slip transfer.

Jangka waktu untuk perusahaan melakukan registrasi kurang lebih 3,5

bulan, dan setelah jangka waktu tersebut registrasi untuk pendaftaran ISRA

Page 40: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

25

Award akan ditutup karena pada hari tersebut merupakan batas waktu untuk

menyampaikan laporan ke komite ISRA pada tahun yang terkait.

Komite akan menilai Sustainability Reporting dan/atau Laporan

Tahunan yang terkait selama kurang lebih 1 bulan, yang melalui proses

penilaian oleh Komite Pengarah dan Majelis Hakim.

Kriteria penilaian yang digunakan mengacu pada kriteria internasional

yang diterapkan ACCA (The Association of Chartered Certified

Accountants) di berbagai negara dengan melakukan modifikasi sesuai

kondisi Indonesia. Menurut Arief Makaminan selaku Deputy to Executive

Director NCSR, untuk penilaian ISRA secara umum para penilai akan

melakukan evaluasi dasar sebagai berikut:

· Untuk Penghargaan Kategori 1 hingga 4: Evaluasi Laporan

Keberlanjutan, kriteria evaluasi telah dikembangkan berdasarkan

Pedoman Pelaporan Keberlanjutan GRI dan kriteria ACCA.

· Penghargaan Kategori 5: Evaluasi Laporan Tahunan, jika itu

termasuk Lingkungan dan Sosial Tanggung jawab (CSR)

pengungkapan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 66 ayat 2

UU No.40 Tahun 2007 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar

Modal (BAPEPAM-LK).

· Untuk Penghargaan Kategori 6: Evaluasi terhadap pengungkapan

tanggung jawab lingkungan dan sosial (CSR) dan/atau Perusahaan

Keberlanjutan kinerja/kegiatan di Website Perusahaan pada hari

penilaian.

Page 41: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

26

Setelah dinilai berdasarkan kriteria yang terkait oleh pihak penilai,

maka pemenang ISRA akan diumumkan dan penyerahan award akan

diberikan pada acara gala dinner di jakarta. Awards ini sangat bagus untuk

dilaksanakan karena menurut Daniri (2008), awards termasuk sosialisasi

dan awareness, karena belum banyak perusahaan yang membuat

sustainability report, dan belum banyak perusahaan memberikan perhatian

terhadap kepedulian sosial dan lingkungan, sehingga perlu didorong dan

diberi insentif.

ISRA berkaitan dengan sustainability report sehingga penilaiannya

mengacu kepada Global Reporting Initiative (GRI), sedangkan CSR awards

lainnya mungkin menilai aktivitas CSR-nya atas dasar apakah sudah

dilaksanakan dengan baik atau belum (Daniri, 2008). ISRA dapat

menentukan penilaian bahwa reporting tidak berbohong, dalam artian jika

sudah dapat membuat sustainability report maka kegiatan CSR otomatis

sudah dapat dilaksanakan (Daniri, 2008).

Pemerintah belum menerbitkan peraturan pelaksanaan mengenai

bentuk laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, tetapi

ISRA telah menggunakan kriteria penilaian yang merujuk pada rerangka

Global Reporting Initiatives (GRI) – Sustainability Reporting Guidelines

versi 3.0. Sustainability Reporting Guidelines berisi Reporting Principles,

Reporting Guidance, dan Standard Disclosures (including Performance

Indicators). Sedangkan di dalam ACCA hanya tercantum mengenai

keterangan pelengkap untuk perusahaan yang mengikuti ISRA dan kurang

Page 42: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

27

bisa untuk dijadikan patokan dibandingkan dengan GRI. Penilaian dewan

juri untuk digunakan dalam Indonesian Sustainability Reporting Awards

terhadap laporan terfokus pada empat elemen utama, yaitu:

· Kelengkapan laporan;

· Kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan;

· Komunikasi dan presentasi laporan;

· Hasil interview.

Selain itu dewan juri juga melakukan penilaian terhadap situs resmi

perusahaan, meliputi:

· Kelengkapan (completeness), meliputi: profil perusahaan, dampak

penting, kebijakan sosial/lingkungan, komitmen manajemen,

target dan tujuan kebijakan sosial/lingkungan, layanan produk dan

jasa, kebijakan pengadaan bahan baku dan isu-isu yang terkait

dengannya, kebijakan pelaporan dan pembukuan, serta hubungan

antara pelaporan sosial/lingkungan dengan masalah pembangunan

yang berkelanjutan.

· Kepercayaan (credibility), meliputi: pencapaian utama saat ini,

penyebutan anggota tim yang bertanggung jawab untuk isu

sosial/ekonomi, sistem manajemen dan integrasinya ke kegiatan

usaha, perencanaan ketidakpastian dan manajemen risiko, proses

audit internal, ketaatan atau ketidaktaatan terhadap peraturan,

data-data mengenai dampak sosial/ekonomi, data-data keuangan

konvensional yang berhubungan, laporan keuangan

Page 43: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

28

sosial/lingkungan dan full cost accounting, akreditasi atau

sertifikasi ISO, penjabaran mengenai interaksi dengan pihak

terkait atau proses dialog, pemanfaatan masukan dari pihak-pihak

yang terkait, serta pernyataan dari pihak ketiga

· Komunikasi (comunication), meliputi: tata letak dan penampilan,

kemudahan dipahami, dibaca dan proporsional uraian tiap bagian,

mekanisme komunikasi dan umpan balik, ringkasan pelaporan

atau executive summary, tersedia petunjuk kemudahan untuk

membaca laporan, pemanfaatan sarana internet, acuan bagi

website dan pelaporan lain, dan hubungan antar pelaporan,

kesesuaian grafik, gambar dan foto dengan narasi, dan integrasi

dengan laporan keuangan.

4. Kinerja Perusahaan di Pasar Modal

Kinerja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Kinerja pasar modal

atau pasar saham menunjukkan sebuah totalitas, sebuah akumulasi, result

dari keseluruhan kinerja masing-masing saham yang tercatat dan

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kinerja perusahaan di pasar modal dapat diukur dari beberapa variabel

antara lain volume transaksi, nilai transaksi, indeks harga saham gabungan

(IHSG), nilai kapitalisasi pasar, jumlah emiten dan porsi perdagangan asing.

Dalam penelitian ini kinerja pasar yang dinilai akan menggunakan event

Page 44: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

29

study, yaitu dengan pengamatan terhadap abnormal return dan trading

volume activity.

Event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga

saham di pasar modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang

diperoleh pemegang saham akibat dari suatu peristiwa tertentu (Peterson,

1989). Menurut Mackinlay (1977), event study adalah bagaimana mengukur

pengaruh suatu peristiwa tertentu terhadap suatu nilai perusahaan. Kegunaan

event study adalah memberikan rasionalitas di dalam pasar bahwa efek suatu

peristiwa akan segera dengan cepat terefleksikan pada harga suatu surat

berharga di pasar modal. Selain itu, event study dapat juga digunakan untuk

mengukur dampak suatu peristiwa ekonomi terhadap nilai perusahaan.

Standar metodologi yang biasa digunakan dalam event studies adalah:

mengumpulkan sampel yaitu perusahaan-perusahaan yang mempunyai

pengumuman yang mengejutkan pasar (event), menentukan periode

pengamatan biasanya dihitung dalam hari, menghitung return dan abnormal

return dari masing-masing sampel, (Eduardus, 2001).

a. Abnormal Return

Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang

sesungguhnya terjadi terhadap normal return yang merupakan return

yang diharapkan oleh investor (expected return), Hartono (2008).

Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari

return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return

akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang

Page 45: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

30

diharapkan atau return yang dihitung, Rachmawati, (2005) dalam

Munawarah (2008).

Berikut adalah formulasi penghitungan dari abnormal return,

menurut (Hartono, 2008):

Keterangan :

ARi.t : abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa

ke-t.

Ri.t : return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i

pada periode peristiwa ke-t.

E [Ri.t] : return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode

peristiwa ke-t.

Hartono (2003: 416) mengungkapkan bahwa ada tiga model

yang digunakan untuk mengestimasi abnormal return yaitu:

1. Mean Adjusted Model.

Perhitungan return ekspektasi dengan model Mean

Adjusted Model menganggap bahwa return ekspektasi

bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi

sebelumnya selama periode estimasi. Periode estimasi

umumnya merupakan periode sebelum peristiwa. Periode

peristiwa (event window) yaitu merupakan periode saat

terjadinya peristiwa.

Page 46: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

31

Dalam penggunaan model ini, return ekspektasi suatu

sekuritas pada periode tertentu diperoleh melalui pembagian

return realisasi sekuritas tersebut dengan lamanya periode

estimasi. Lamanya jendela tergantung dari jenis

peristiwanya. Jika peristiwanya merupakan peristiwa yang

nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh

investor (misalnya pengumuman laba dan pembagian

dividen), periode jendela dapat pendek, disebabkan investor

dapat bereaksi dengan cepat.

Keterangan:

E[Ri.t ] : Expected Return sekuritas ke-i pada periode

peristiwa ke-t

Ri.j : return realisasi sekuritas ke-i pada periode

estimasi ke-j

T : lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai

dengan t2

2. Market Model

Perhitungan return ekspektasi dengan model (market

model) ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu:

a. Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan

data realisasi selama periode estimasi.

Page 47: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

32

b. Menggunakan model ekspektasi untuk

mengestimasi return ekspektasi di periode jendela.

Model ekspektasi dapat dibentuk dengan

menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least

Square) dengan persamaan:

Keterangan:

Ri.j : return realisasi sekuritas ke-i pada periode

estimasi ke-j

αi : intercept untuk sekuritas ke-i

βi : koefisien slope yang merupakan beta dari

sekuritas ke-i

RMj : return indeks pasar pada periode estimasi ke-j

ei.j : kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode

estimasi ke-j

3. Market Adjusted Model.

Market adjusted model menganggap bahwa penduga

yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas

adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan

menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan

periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena

Page 48: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

33

return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return

indeks pasar.

Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik

untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return

indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan

model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi

untuk membentuk model estimasi karena return sekuritas

yang diestimasi adalah sama dengan indeks pasar. Indeks

pasar yang dapat dipilih untuk pasar BEJ misalnya IHSG

(indeks harga saham gabungan).

Keterangan:

E[Rit ] : Expected Return sekuritas ke-i pada periode

peristiwa ke-t

RMi.t : return pasar dari sekuritas ke-i pada periode

peristiwa ke-t

Return ekspektasi dalam penelitian ini akan dihitung

menggunakan marked adjusted model. Model ini menganggap bahwa

penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah

return indeks pasar pada saat tersebut. Seperti yang diuraikan diatas,

dengan menggunakan model ini maka tidak perlu menggunakan

periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return

Page 49: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

34

sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return pasar. Return

dihitung dari selisih antara return saham perusahaan aktual dengan

return pasar, yang dilambangkan dengan RET dalam persamaan.

Penggunaan market adjusted model juga digunakan oleh Ritter (1991)

dan Siregar (2005).

b. Trading Volume Activity (TVA)

Trading volume activity merupakan aktivitas perdagangan

saham yang terjadi pada waktu tertentu yang diperoleh dengan

membandingkan antara saham yang diperdagangkan dengan saham

yang beredar di bursa efek. Kegiatan perdagangan dalam volume yang

sangat tinggi di suatu bursa akan ditafsirkan sebagai tanda pasar akan

membaik. Volume perdagangan saham dapat digunakan oleh investor

untuk melihat apakah saham yang dibeli tersebut merupakan saham

yang aktif diperdagangkan di pasar (Neni dan Mahendra, 2004).

Ditinjau dari fungsinya Trading Volume Activity(TVA)

merupakan suatu variasi dari event study. Hasil perhitungan TVA

mencerminkan perbandingan antara jumlah saham yang

diperdagangkan dengan jumlah saham yang beredardalam suatu

periode tertentu, (Munawarah, 2009). Adapun rumus yang digunakan

yaitu (Husnan, dkk, 2001):

Page 50: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

35

B. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis

Kerangka pemikiran adalah suatu model konseptual yang menunjukkan

hubungan di antara berbagai variabel yang dikembangkan oleh peneliti secara

teoritis atau secara logis untuk menjawab masalah yang diteliti, (Sularso,

2003). Kerangka pemikiran membantu menjelaskan hubungan antar variabel

independen terhadap variabel dependen yang bersangkutan.

Perusahaan harus menyadari bahwa untuk memenuhi harapan

stakeholder diperlukan suatu kondisi untuk melaksanakan keberlanjutan

sebagai kebutuhan untuk mencapai keseluruhan tujuan bisnis yang strategis.

Sementara memaksimalkan nilai pemegang saham yang merupakan perhatian

utama, perusahaan tidak akan mampu untuk melakukan itu dalam jangka

panjang jika tidak berusaha untuk memenuhi kepentingan-kepentingan lain

dari stakeholder, Ballou, et al,(2006).

Di Amsterdam pada tahun 1970, pergerakan pelaporan sosial sebagian

besar dimulai oleh para akademik, dan dengan cepat diikuti oleh beberaoa

profesional akuntan, sedangkan pada tahun 1990 non-govermental

organization (NGOs) memulai untuk menekankan pada akuntabilitas

perusahaan, Kolk (2004). Berdasarkan laporan PricewaterhouseCoopers,

The Value Reporting Revolution: Moving Beyond the Earnings Game,

menyatakan bahwa "to create long-term economic value for society--

shareholders and other stakeholders alike--sustainability says that companies

must also create social and environmental value." Yaitu untuk menciptakan

nilai ekonomi jangka untuk keberlanjutan—para pemegang saham dan

Page 51: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

36

stakeholders lainnya—masyarakat mengatakan bahwa perusahaan harus

menciptakan nilai sosial dan lingkungan.

Menurut Kuhndt, et al (2002), dalam rangka untuk mencapai tujuan

bisnis, indikator diterima sebagai alat manajemen yang digunakan seluruh

bisnis. Perusahaan biasanya menggunakan indikator atau set indikator,

misalnya untuk target pengaturan, pemantauan dan pengarahan kinerja,

pembandingan atau pelaporan untuk stakeholders internal dan eksternal.

Menurut Kolk (2004), berdasarkan input dari NGOs, GRI telah

memproduksi satu set indikator kinerja – lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Berdasarkan hal itu, maka telah tersebar pengetahuan mengenai apa saja data

yang harus secara ideal di konversi pada Sustainability Reporting (SR)

termasuk, sebagai contoh, keinginan untuk menyajikan data yang normal.

Untuk membuat laporan transparan yang menyediakan data akurat dan

dapat diandalkan, serta gambaran kinerja yang adil secara keseluruhan,

perusahaan melaporkan laporan dengan dasar “triple bottom line” dari segi

kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Sebagai contoh berdasarkan

penelitian Isaksson ditahun 2007 dalam Isaksson (2009) menyatakan dasar

“triple bottom line” untuk industri semen adalah:

· Kinerja ekonomi: nilai pelanggan.

· Kinerja lingkungan: nilai pelanggan / kerusakan lingkungan.

· Kinerja sosial: nilai pelanggan / harga.

Laporan untuk keberlanjutan perusahaan umumnya disusun berdasarkan

kriteria pelaporan dari Global Reporting Initiative (GRI), pedoman GRI

Page 52: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

37

diterbitkan dengan tujuan untuk mendukung perusahaan dalam membuat SR

yang mengintegrasikan dampak sosial, lingungan dan ekonomi bisnis. GRI

bermaksud untuk menetapkan pedoman sebagai kerangka yang diterima

secara internasional yang mempromosikan SR.

SR atau CSR ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan kinerja

perusahaan ekonomi, sosial, dan lingkungan atau dikenal sebagai 'triple

bottom line' (Effendi, 2008). Laporan tersebut juga mengungkapkan

mengenai komitmen organisasi dan praktek tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR), etika bisnis, dan tata kelola perusahaan yang baik.

SR sebenarnya didesain dengan sebuah kesadaran penting tentang

progress continual improvement, dengan tentunya melaporkan secara terbuka

mengenai insiatif perbaikan terhadap dampak sosial dan lingkungan negatif

dan tak diharapkan (Rahman, 2009). Sehingga dalam penyajian SR harus

sesuai dengan etika pedoman pembuatan SR yang ada, dan dalam hal ini

sesuai dengan GRI.

Menulis SR menurut Rahman (2009), harus terlebih dahulu menyadari

bahwa SR merupakan alat akuntabilitas manajemen. Secara internal, SR

merupakan inisiatif dan praktik mengenai practice good corporate

citizenship. Tidak hanya berkenaan dengan ketaatan kepada berbagai regulasi,

namun juga berhubungan dengan kesadaran untuk berkontribusi pada nilai-

nilai universal peradaban, bagi masa depan kemakmuran dan kehidupan

semesta.

Page 53: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

38

Di Indonesia, ISRA berkaitan dengan SR sehingga penilaiannya

mengacu kepada GRI, dengan penilaian ISRA yang meliputi kelengkapan

(40%), kredibilitas (35%) dan komunikasi (25%) tetapi dalam penelitian ini

penilaian ISRA terfokus pada tiga indikator aspek yaitu kinerja ekonomi

(economic), lingkungan (environmental), dan sosial (social). Hal ini sesuai

berdasarkan prinsip yang keempat dari GRI dalam mendefinisikan isi report-

nya, yaitu kelengkapan (completeness),"coverage of the relevant and material

issues and indicator, and definition of the report boundary should be

sufficient to enable stakeholders to assess the reporting organization’s

economic, environmental, and social performance in the reported period.

”Mencakup isu yang relevan dan material serta indikator, dan definisi batas

laporan harus memadai untuk memungkinkan para stakeholder menilai

pelaporan kinerja ekonomi, lingkungan, dan social perusahaan pada periode

yang dilaporkan.

Berdasarkan uraian diatas maka kerangka pemikiran untuk menjawab

judul penelitian yang disampaikan oleh penulis, yaitu:

Gambar IV.1

Kerangka Berpikir

GRI

Kinerja Ekonomi

Kinerja Lingkungan Pemenang

ISRA Kinerja Sosial

Page 54: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

39

Sustainability reporting sebagaimana yang direkomendasikan oleh

Global Reporting Initiative (GRI) terfokus pada tiga indikator kinerja yaitu

ekonomi (economic), lingkungan (environmental), dan sosial (social) yang

terdiri dari 79 komponen. Indikator Kinerja merupakan indikator yang

menghasilkan perbandingan informasi mengenai kinerja organisasi dalam hal

ekonomi, lingkungan, dan sosial. Organisasi didorong untuk mengikuti

struktur ini dalam mengkompilasi laporan mereka, namun demikian format

lainnya tetap dapat dipilih.

Penulis ingin menguji bagaimanakah komponen dari ketiga aspek

tersebut sehingga dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan untuk

menjadi pemenang ISRA diantara para peserta ISRA, maka hipotesis yang

diambil adalah:

H1a : Kinerja Ekonomi berpengaruh terhadap pemilihan pemenang

ISRA.

H1b : Kinerja Lingkungan berpengaruh terhadap pemilihan

pemenang ISRA.

H1c : Kinerja Sosial berpengaruh terhadap pemilihan pemenang

ISRA.

Sustainability Reporting, menurut Pflieger et al. 2005, adalah alat

untuk melaporkan upaya upaya perusahaan di lapangan terhadap

pembangunan keberlanjutan. Alat ini dapat digunakan oleh perusahaan

untuk tujuan pemasaran, untuk berkomunikasi dengan pemegang saham dan

Page 55: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

40

stakeholders atau untuk mendapatkan manfaat ekonomi (misalnya melalui

Sustainability Index Dow-Jones).

Hal ini sesuai berdasarkan penelitian Eipstein dan Freedman (1994)

dalam Anggraini (2006) yang menemukan bahwa investor tertarik terhadap

informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Maka seiring

dengan perkembangan waktu, para investor dan calon investor tidak hanya

mempertimbangkan aspek ekonomi saja, melainkan juga

mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial perusahaan, sehingga ada

kemungkinan besar bahwa investor akan memberi respon positif terhadap

pengumuman ISRA. Dimana dengan adanya ISRA dapat meningkatkan

reputasi serta kinerja perusahaan, sehingga dapat menarik investor dalam

proses pengambilan keputusan.

Gambar IV.2

Kerangka Berpikir

Kinerja Pasar Perusahaan

Pemenang ISRA

Peserta ISRA 2007-2010

Perbedaan Kinerja Pasar Perusahaan

Non Pemenang ISRA

Kinerja Pasar Perusahaan

Pengumuman ISRA 2007-2010

Page 56: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

41

Berdasarkan gambar IV.2, dalam penelitian ini peneliti ingin menguji

bagaimana dampak tersebut antara para peserta ISRA yang dibagi menjadi

dua yaitu pemenang dan non pemenang bagaimana hasilnya jika

dibandingkan.

Beberapa penelitian mengenai Sustainability Reporting sudah pernah

dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Purwati

(2001), yang meneliti mengenai hubungan antara praktek pengungkapan

sosial terhadap volume perdagangan saham seputar tanggal publikasi laporan

tahunan perusahaan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara pengungkapan sosial dengan volume

perdagangan saham seputar publikasi laporan tahunan. Tetapi jika dilihat dari

angka korelasi yang bernilai positif, maka informasi sosial yang disajikan

perusahaan sudah direspon baik oleh para investor

Sukmawati (2003), meneliti pengaruh praktek pengungkapan sosial

terhadap reaksi investor yang tercermin dalam volume perdagangan saham.

Sampel perusahaan yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan dalam

katagori high profile, sebanyak 30 perusahaan. Hasil penelitiannya

memperlihatkan bahwa indeks pengungkapan sosial berpengaruh nyata

terhadap reaksi investor.

Budiman dan Supatmi (2009) meneliti bagaimana pengaruh

pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2007

terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham, obyek penelitian

adalah perusahaan pemenang ISRA 2005–2008. Penelitian menyimpulkan

Page 57: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

42

bahwa terdapat perbedaan abnormal return saham perusahaan yang

memenangkan award di seputar tanggal pengumuman ISRA. Penelitian

mengindikasikan bahwa penerapan konsep sustainability reporting yang telah

dilakukan perusahaan direspon oleh pasar. Respon positif menunjukkan

adanya kemungkinan investor yang memahami manfaat penerapan konsep SR

dan memiliki orientasi investasi jangka panjang, sehingga mau membeli

saham dengan harga yang tinggi dengan mempertimbangkan prospek

perusahaan di masa datang.

Sedangkan untuk Trading Volume Activity mengambil dasar penelitian

yang dilakukan Suwarno (2005), serta Kartini dan Dion (2007) yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity yang

signifikan di seputar tanggal pengumuman penghargaan.

Dengan mengacu pada penelitian-penelitian yang sebelumnya, penulis

ingin mengetahui adakah bagaimana pengaruh pengumuman Indonesia

Sustainability Reporting Award (ISRA) terhadap abnormal return dan

volume perdagangan saham pada peserta ISRA di antara pemenang dan non

pemenang ISRA, maka menyusun hipotesis sebagai berikut:

H2a : Terdapat Perbedaan Abnormal Return antara pemenang dan

non pemenang penghargaan ISRA.

H2b : Terdapat Perbedaan Trading Volume Activity antara pemenang

dan non pemenang penghargaan ISRA.

Page 58: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4337

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai populasi dan penentuan sampel

penelitian yang akan dianalisis, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data

serta pengukuran variabel.

A. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Sekaran (2006) menyatakan bahwa populasi adalah jumlah dari

keseluruhan kelompok individu, kejadian-kejadian yang menarik perhatian

penulis untuk diteliti atau diselidiki. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dan yang terdaftar sebagai peserta Indonesia Sustainability Reporting Award

(ISRA) pada periode tahun 2007-2010.

2. Sampel Penelitian

Metode pemilihan sampel dalam penelitian diambil secara purposive

sampling, dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative

sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang akan

digunakan yaitu:

1. Perusahaan publik yang menjadi peserta ISRA dan terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2007 sampai dengan 2010.

2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan tahunan auditan atau

Sustainability Reporting (SR) selama periode tahun 2007 sampai

Page 59: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

44

dengan tahun 2010.

B. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data historis. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

berbagai sumber. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung dari pihak ketiga, melalui media perantara. Data sekunder tersebut

meliputi buku referensi, data annual report yang diambil dari Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2007-2010, data Corporate Sustainability Reporting

(CSR) atau Sustainability Reporting (SR) yang diambil dari website masing-

masing perusahaan, dan literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan objek

yang sedang diteliti. Data diperoleh antara lain dari:

1. Data pengumpulan perusahaan peserta ISRA periode tahun 2007-2010.

Data tersebut diperoleh dari publikasi yang diakses dari website

http://www.ncsr-id.org.

2. Data laporan tahunan perusahaan peserta ISRA periode tahun 2007-2010.

Data tersebut diperoleh dari publikasi yang diakses dari website

http://idx.co.id

3. Data laporan CSR atau SR perusahaan peserta ISRA periode tahun 2007-

2010. Data tersebut diperoleh dari masing-masing alamat website

perusahaan (jika ada).

4. Data harga penutupan saham harian perusahaan yang menerima ISRA

periode tahun 2007-2010 yang diperoleh dari www.yahoofinance.com

Page 60: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

45

dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang didapat dari pusat data

FE-UGM.

5. Data mengenai jumlah saham beredar diperoleh dari Indonesian Capital

Market Directory (ICMD).

C. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi,

yaitu mempelajari catatan-catatan perusahaan yang diperlukan yang terdapat di

dalam SR, CSR dan annual report perusahaan yang menjadi sampel penelitian

seperti kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan berdasarkan kriteria Global

Reporting Initiative (GRI), dan data lain yang diperlukan di dalam penelitian.

D. Identifikasi Variabel

1. Hipotesis Pertama

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian untuk hipotesis

pertama adalah:

2. Variabel Independen

1) Kinerja Ekonomi yang menunjukkan aliran dana di antara para

pemegang kepentingan serta dampak ekonomi utama organisasi

terhadap masyarakat. Aspek kinerja ekonomi yang dinilai

meliputi:

· Kinerja Ekonomi

· Kehadiran Pasar

Page 61: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

46

· Dampak Ekonomi Tidak Langsung.

2) Kinerja Lingkungan yang meliputi kinerja yang berhubungan

dengan input (misalnya material, energi, dan air) dan output

(misalnya emisi, air limbah, dan limbah), serta melingkupi kinerja

yang berhubungan biodiversity (keanekaragaman hayati),

kepatuhan lingkungan, dan informasi relevan lainnya seperti

pengeluaran lingkungan (environmental expenditure) dan

dampaknya terhadap produk dan jasa. Aspek kinerja lingkungan

yang dinilai adalah, sebagai berikut:

· Material

· Energi

· Air

· Biodiversitas

· Emisi, Efluen dan Limbah

· Produk dan Jasa

· Kepatuhan

· Transportasi; dan

· Keseluruhan.

3) Kinerja Sosial menentukan aspek kinerja yang berhubungan

dengan penilaian meliputi:

· Ketenagakerjaan

· Hak Asasi Manusia

· Masyarakat; dan

Page 62: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

47

· Tanggung Jawab Produk.

Pengukuran dalam menentukan variabel diukur dengan

menggunakan content analysis sesuai dengan yang terdapat pada

standar pedoman GRI yang terdiri dari 79 komponen. Penilaian

tersebut dilakukan dengan kriteria, jika aspek-aspek dari SR, CSR

atau annual report memenuhi standar maka akan diberi nilai 1 (satu),

dan jika tidak memenuhi standar akan diberi nilai 0 (nol) atau tidak

diberi nilai. Nilai dari penilaian content analysis akan diakumulasikan

di setiap variabelnya dan akan dipresentasikan sesuai dengan jumlah

komponen per variabel sehingga penilaian variabel akan dapat

mencerminkan data sesuai dengan pedoman GRI.

3. Variabel Dependen

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah peserta ISRA

yang ditentukan dengan variabel dummy, jika peserta telah memenuhi

kriteria komponen yang ditetapkan oleh GRI dan menjadi pemenang

dalam award maka diberi nilai 1 (satu) dan dikategorikan sebagai

pemenang, jika tidak memenangkan award maka akan dikategorikan

menjadi non pemenang dan diberi nilai 0 (nol).

2. Hipotesis Kedua

Variabel untuk hipotesis kedua untuk menilai perbedaan reaksi pasar

antara pemenang dan non pemenang ISRA, akan dilihat melalui abnormal

return dan trading volume activity.

Melalui return saham, hal yang dapat dilihat adalah tingkat

Page 63: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

48

keuntungan yang diperoleh investor atas suatu investasi yang dilakukannya.

Return saham dalam penelitian ini adalah return saham yang abnormal yang

sering disebut sebagai abnormal return. Abnormal return kadang-kadang

dipicu dengan “peristiwa”, peristiwa yang dimaksud dapat mencakup

merger, pengumuman dividen, peningkatan suku bunga, adanya tuntutan

hukum, dan semua peristiwa-peristiwa lain yang dapat berkontribusi pada

abnormal return. Sebagai contoh dalam penelitian ini adalah pengumuman

award melalui adanya penghargaan ISRA yang menyangkut tentang

keberlanjutan suatu perusahaan.

Abnormal return dalam penelitian ini akan dihitung dengan

menggunakan market adjusted model. Market adjusted model merupakan

pendekatan yang paling sederhana diantara pendekatan lainnya, model ini

beranggapan bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return satu

sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan

menggunakan model ini, maka tidak perlu digunakan periode estimasi untuk

membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah

sama dengan return indeks pasar.

Return dihitung dari selisih antara return saham perusahaan aktual

dengan return pasar, yang dilambangkan dengan RET di dalam persamaan.

Penggunaan market adjusted model juga digunakan oleh Ritter (1991) dan

Siregar (2005).

Berikut adalah rumus yang digunakan:

Page 64: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

49

Dimana:

dan

Keterangan:

RETi.t = Market adjusted return untuk perusahaan i pada hari ke-t

Rm.t = Actual return market yang terjadi pada hari ke-t.

Ri.t = Return aktual untuk perusahaan i pada hari ke-t

IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan.

IHSI = Indeks Harga Saham Individu/Perusahaan sampel.

Trading volume activity (TVA) adalah aktivitas volume perdagangan

yang merupakan hasil pembagian dari saham perusahaan yang

diperdagangkan dengan saham perusahaan yang beredar (listing) pada

waktu tertentu.

Trading volume activity digunakan sebagai ukuran volume

perdagangan saham dan digunakan untuk melihat apakah investor menilai

sebuah pengumuman sebagai sinyal positif atau negatif, dalam artian apakah

informasi tersebut membuat keputusan perdagangan diatas perdagangan

normal, Savitri (2001) dalam Budiman dan Supatmi (2009). Jadi TVA

merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi

pasar modal terhadap suatu informasi melalui parameter aktivitas volume

perdagangan.

TVA dapat dihitung dengan rumus:

Page 65: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

50

Setelah TVA dari masing-masing saham diketahui kemudian dihitung

rata-rata TVA selama periode pengamatan dengan rumus:

Keterangan:

XTVAt = Rata-rata TVA pada waktu ke-t

∑TVAi = Jumlah TVA pada waktu ke-t

n = Jumlah sampel

E. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Metode analisis data penelitian ini untuk hipotesis pertama digunakan

regresi logistik ordinal, dan untuk hipotesis kedua, pengujian akan digunakan

dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata.

1. Regresi logistik ordinal

Regresi logistik merupakan metode statistik yang diterapkan untuk

memodelkan peubah respon yang bersifat kategori (berskala

nominal/ordinal) berdasarkan satu atau lebih peubah prediktor yang dapat

merupakan peubah kategorik maupun kontinu (berskala interval/rasio)

(Hosmer dan Lemeshow, 2000).

Tujuan dari regresi logistik adalah mengklasifikasi kasus-kasus ke

dalam kategori yang paling tepat. Regresi logistik memiliki himpunan

Page 66: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

51

parameter β untuk nilai awal (atau beberapa nilai awal pada kasus data

ordinal dengan lebih dari dua kategori) dan variabel bebas, yang dapat

diterapkan kepada fungsi logistik untuk menaksir probabilitas menjadi

bagian dari kelas output tertentu. (David, 2008).

Seperti halnya Multinomial Logistic Regression, jika katagori

dependen berupa ordinal (peringkat) maka analisis logistik harus

menggunakan ordinal regression atau sering juga disebut PLUM.

Pengujian terhadap hipotesis pertama dilakukan dengan analisis

multivariate menggunakan regresi logistik ordinal (ordinal logistic

regression). Model ini digunakan ketika ingin menguji apakah

probabilitas terjadinya variabel dependen berbentuk non-

metrik/kategorikal dapat diprediksi dengan variabel independennya

dimana varabel independennya merupakan kombinasi antara variabel

metrik dan non-metrik/kategorikal. Selain itu model ini dipilih karena

variabel dependen dalam penelitian adalah variabel kualitatif yang

mempunyai urutan (ordered), sehingga tidak dapat digunakan model

probabilitas linear seperti multinominal logit (Ghozali, 2006). Teknik

analisis ini tidak memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya

(Ghozali, 2009). Selain tidak memerlukan asumsi normalitas, regresi

logistik juga tidak memerlukan asumsi klasik yang lain (Kriswanto,

2008).

Page 67: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

52

Model regresi yang digunakan untuk menyelesaikan kasus regresi

dengan variabel dependen berupa data kualitatif berbentuk dummy

(memilih dua kategori) dengan satu atau lebih variabel independen.

Berikut adalah rumus ordinal regression yang digunakan:

Keterangan:

Logit (p1) = Peserta Indonesia Sustainability Reporting Award

1, jika peserta ISRA merupakan pemenang award.

0, jika peserta ISRA merupakan non pemenang award.

= Kinerja Ekonomi,

= Kinerja Lingkungan

= Kinerja Sosial

Kinerja Ekonomi, Lingkungan dan Sosial diukur berdasar

pedoman komponen yang terlampir di dalam GRI.

β0 = Konstanta

β1 – β3 = Koefisien Regresi

e = Error

Tahap-tahap dalam analisa data regresi logistik ordinal adalah

sebagai berikut:

a. Menilai kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test)

Pada tahap ini dimaksudkan untuk menguji apakah model

regresiordinal layak dipakai untuk analisis selanjutnya. Untuk

menentukan layak tidaknya model regresi, maka dapat dilihat

Page 68: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

53

pada output SPSS dari Hosmer and Lemeshow dengan

memperhatikan Goodness of Fit Test (tidak ada perbedaan antara

model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Goodness

of Fit Test dapat diindikasikan dengan nilai chi-square. Menurut

Ghozali (2009), dasar pengambilan keputusan dari nilai Goodness

of Fit Test adalah :

1. Jika nilai Hosmer and Lemeshow Goodness-Of-Fit Test

Statistics sama dengan (= 0,05) atau kurang dari (< 0.05),

maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan

signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga

Goodness Fit Model tidak baik karena model tidak dapat

memprediksi nilai observasinya.

2. Jika nilai Statistics Hosmer and Lemeshow Goodness-Of-

Fit lebih besar dari (>0.05), maka hipotesis nol tidak dapat

ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai

observasinya atau dikatakan dapat diterima.

b. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai

antara -2 Log Likehood (-2LL) awal (intercept only) dengan -2

Log Likelihood (-2LL) pada model final. Statistik -2 log

likelihood digunakan untuk mellihat apakah penambahan variabel

independen ke dalam model secara signifikan memperbaiki

model fit. Hipotesisi nol uji ini adalah penambahan variabel

Page 69: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

54

independen tidak secara signifikan memperbaiki model fit. Jika

signifikan pada alpha 5%, maka berartipenambahan variabel

independen ke dalam model memperbaiki model fit (Ghozali,

2006).

c. Menguji Koefisien Regresi Logit

Pengujian ini dilakukan dengan Cox dan Snell’s R Square

yang merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada

multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi

likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga

sulit diinterprestasikan. Nagelkerke’s R square merupakan

modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa

nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu).

2. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Uji Perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menentukan apakah

dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang

berbeda. Uji beda dua rata-rata dilakukan dengan cara membandingkan

perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan

rata-rata dua sampel. Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata

terdistribusi secara normal. Jadi, tujuan uji beda dua rata-rata adalah

membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan

lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama

ataukah tidak sama secara signifikan.

Page 70: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

55

Uji Beda dua rata-rata digunakan untuk mengetahui perbedaan

antara peserta ISRA pada pemenang ISRA dan non pemenang ISRA,

apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok

tersebut. Sehingga dapat mengetahui dampak adanya ISRA bagi kedua

kelompok tersebut dengan menggunakan variabel yang terkait.

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan

menggunakan Uji T Beda Dua Sampel Tidak Berhubungan (Independent

Sample T-Test) dua pihak.

Page 71: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan

pembahasannya. Penjelasan difokuskan pada hasil pengumpulan data, pengujian

hipotesis, statistik deskriptif, serta hasil analisis penelitian dan pembahasan.

A. Hasil Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data Sustainability

Report (SR), atau Corporate Sustainability Report (CSR) atau Annual Report

(AR) serta data saham perusahaan yang menjadi peserta Indonesia

Sustainability Reporting Award (ISRA) serta terdaftar di BEI dan tercatat di

Indonesia Capital Market Directory (ICMD) pada periode 2007-2010.

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, diperoleh sampel

penelitian sejumlah 81 perusahaan. Penentuan sampel penelitian dapat

dijelaskan dengan tabel berikut.

Tabel IV.1

Penentuan Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah Perusahaan yang menjadi peserta ISRA

81

Perusahaan yang tidak terdaftar di BEI tahun 2007-2010

(22)

Perusahaan yang menerbitkan SR atau CSR atau AR tetapi tidak dapat diakses

(3)

Perusahaan yang terpilih sebagai sampel 55 Sumber: www.idx.co.id

Dari tabel IV.1 diketahui bahwa jumlah sampel yang diambil dalam

Page 72: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

penelitian sebanyak 55 sampel dengan kriteria yang telah disebutkan diatas.

Setelah memperoleh sampel perusahaan peserta ISRA, langkah

selanjutnya adalah mengumpulkan SR, atau CSR atau annual report serta data

saham dari masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel. Setelah

pengumpulan laporan dari masing-masing perusahaan, dilakukan penilaian

content analysis terhadap laporan tersebut berdasarkan standar GRI yang

dibagi menjadi tiga bagian indikator, yaitu kinerja ekonomi, lingkungan dan

sosial. Dari masing-masing setiap indikator, indikator kinerja ekonomi

memiliki 9 komponen, kinerja lingkungan memiliki 30 komponen, dan kinerja

sosial memiliki 40 komponen sehingga jumlah dari ketiga indikator seluruhnya

terdiri dari 79 komponen.

Penilaian dilakukan dengan memberi nilai 1 (satu) pada setiap masing-

masingkomponen jika laporan yang bersangkutan sesuai dengan standar GRI,

dan memberi nilai 0 (nol) jika tidak terdapat komponen yang bersangkutan

pada laporan. Nilai dari penilaian tersebut akan diakumulasikan per indikator

dan akan dipresentasikan sesuai dengan jumlah komponen dari setiap indikator

tersebut, sehingga penilaian variabel akan dapat mencerminkan data yang

sesuai dengan pedoman GRI. Penilaian tersebut akan digunakan untuk

kemudahan pengolahan data hipotesis pertama.

Untuk hipotesis kedua, setelah pengumpulan data saham, yaitu antara

lain: harga penutupan saham harian dan volume saham perusahaan yang

menjadi sampel; serta IHSG pada periode yang bersangkutan, dilakukan

penghitungan abnormal return serta trading volume activity sesuai dengan

Page 73: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

rumus yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Penghitungan abnormal

return dan trading volume activity dibagi menjadi dua kelompok yaitu untuk

non pemenang dan pemenang, sesuai dengan hipotesis yang bersangkutan.

Analisis data dalam penelitian ini untuk hipotesis pertama menggunakan

analisis regresi logistik ordinal (ordinal logistic regression model) untuk

menguji faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam memenangkan

ISRA. Dan untuk pengujian hipotesis kedua digunakan, uji t beda dua sampel

tidak berhubungan (Independent Sample T-Test) dua pihak dalam menguji

pengaruh ISRA terhadap reaksi pasar.

B. Statistik Deskriptif

1. Hipotesis Pertama

Statistik deskriptif untuk hipotesis pertama keseluruhan variabel

dapat dilihat pada tabel IV. 2.

Tabel IV. 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Perusahaan 55 0 1 .73 .449

KE 55 .111 1.000 .55553 .224441

KL 55 .067 1.000 .38605 .271430

KS 55 .100 1.000 .41500 .282704

Valid N (listwise) 55

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Pada tabel IV. 2 dapat dilihat bahwa SR, atau CSR, atau AR yang

masuk dalam sampel mempunyai rata-rata peringkat 0,73. Untuk variabel

independen kinerja ekonomi mempunyai rata-rata 0.55553. Artinya bahwa

Page 74: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

55% SR, atau CSR, atau AR perusahaan sampel,laporannya dilengkapi

dengan indikator kinerja ekonomi.

Kemudian untuk variabel kinerja lingkungan mempunyai rata-rata

0.38605. Artinya bahwa SR, atau CSR, atau AR perusahaan sampel rata-

rata sebesar 38% dilengkapi dengan indikator kinerja lingkungan. Variabel

selanjutnya, untuk kinerja sosial menunjukkan rata-rata sebesar 0.41500.

Artinya bahwa SR, atau CSR, atau AR perusahaan sampel yang dilengkapi

dengan indikator kinerja sosial memiliki rata-rata sekitar 41%.

2. Hipotesis Kedua

Untuk hipotesis kedua statistik deskriptif membahas mengenai

abnormal return dan trading volume activity. Statistik deskriptif secara

keseluruhan untuk tiap periode penelitian abnormal return akan disajikan

pada tabel IV.3. Dalam tabel IV.3 akan disajikan data statistik deskriptif

abnormal return sebelum dan sesudah penghargaan untuk dapat melihat

langsung, pengaruh dari penghargaan ISRA terhadap abnormal return.

Tabel IV. 3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Perusahaan 55 0 1 .71

t-3 55 -.07242 .40207 -.0124103

t-2 55 -.13702 .08798 -.0189986

t-1 55 -.21504 .03125 -.0247472

T 55 -.10146 .07866 .0079171

t+1 55 -.12188 .08462 .0027750

t+2 55 -.09653 .09755 -.0055138

t+3 55 -.11644 .06667 -.0133017

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Page 75: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Untuk memudahkan dan memberikan gambaran, maka rata-rata

abnormal return akan disajikan dalam grafik agar dapat melihat pola

pergerakan secara lebih jelas.

Grafik IV.1

Rata-rata Abnormal Return

Sumber: Data sekunder diolah, 2011

Dari grafik IV.1 dapat dilihat pola pergerakan dari abnormal return

bahwa rata-rata abnormal return pada hari (t-3) sampai dengan sehari

sebelum tanggal pengumuman (t-1) rata-rata abnormal return mengalami

penurunan sehingga memiliki nilai negatif. Pada hari tanggal pengumuman

(t) dan sehari setelah tanggal pengumuman (t+1), rata-rata abnormal

return mengalami kenaikan dan menunjukkan angka yang positif. Dan

seterusnya, setelah sehari tanggal pengumuman yaitu dari t+1 sampai

dengan t+3 rata-rata abnormal return terus-menerus mengalami

penurunan. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat indikasi abnormal

return sebenarnya mengalami perubahan, khususnya pada saat tanggal

pengumuman ISRA. Hal ini terlihat pada grafik dan penjelasan diatas

Page 76: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

bahwa setelah adanya penurunan yang nilainya negatif selama tiga hari

sebelum adanya pengumuman ISRA, terjadi kenaikan dalam dua hari

berikutnya yang nilai rata-rata abnormal return berada pada nilai yang

positif. Jadi perubahan yang terjadi tersebut berpengaruh terhadap

pengumuman ISRA tetapi tidak secara signifikan.

Statistik deskriptif secara keseluruhan untuk tiap periode penelitian

trading volume activity disajikan pada tabel IV.4.

Tabel IV. 4

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Perusahaan 55 0 1 .71

t-3 55 .0000 .0260 .002664

t-2 55 .0000 .0118 .001991

t-1 55 .0000 .0242 .002529

T 55 .0000 .0158 .002443

t+1 55 .0000 .0167 .002203

t+2 55 .0000 .0305 .002309

t+3 55 .0000 .0176 .002348

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Untuk memudahkan dan memberikan gambaran agar dapat melihat

pola pergerakan secara lebih jelas, maka rata-rata trading volume activity

akan disajikan dalam grafik.

Page 77: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Grafik IV.2

Rata-rata Trading Volume Activity

Sumber: Data sekunder diolah, 2011

Berdasarkan grafik IV.2 yang telah disajikan diatas, terlihat bahwa

rata-rata trading volume activity pada hari ke t-3 sampai dengan pada hari

ke t-1, mengalami nilai yang naik turun. Dan pada saat hari pengumuman

dan sehari setelah adanya pengumuman yaitu hari ke t dan hari ke t+1

nilainya mengalami penurunan yang signifikan, tetapi masih berada pada

nilai yang positif. Kemudian rata-rata nilai trading volume activity naik

lagi pada hari ke t+2 dan yang terakhir mengalami kenaikan pada hari ke

t+3.

C. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis Pertama

Untuk menguji secara multivariate hipotesis adanya faktor-faktor

yang mempengaruhi variabel bebas terhadap keputusan menjadi pemenang

Page 78: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dalam penghargaan ISRA dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

logistik ordinal. Hal ini karena variabel dependen (ISRA) adalah

merupakan data yang berbentuk dummy, dimana variabel ini merupakan

variabel yang dinyatakan dalam nilai 0 untuk menunjukkan non pemenang

ISRA dan nilai 1 yang menunjukkan pemenang ISRA. Perhitungan statistik

dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi logistik dalam penelitian

ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16. Hasil yang

diperoleh dari penghitungan selanjutnya akan dibahas sebagai berikut:

a. Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test)

Langkah awal untuk mengetahui bahwa suatu model regresi

logistik merupakan sebuah model yang tepat, terlebih dahulu akan

dilihat bentuk kecocokan atau kelayakan model secara keseluruhan.

Pada pengujian kelayakan model regresi logistik dapat dilakukan

dengan menggunakan pengujian ketepatan antara prediksi model

regresi logistik dengan data hasil pengamatan. Pengujian ini

diperlukan untuk memastikan tidak adanya kelemahan atas

kesimpulan dari model yang diperoleh. Model regresi logistik yang

baik adalah apabila tidak terjadi perbedaan antara data hasil

pengamatan dengan data yang diperoleh dari hasil prediksi.

Pengujian tidak adanya perbedaan antara prediksi dan observasi ini

dilakukan dengan uji Hosmer Lameshow dengan pendekatan

metode Chi square. Dengan demikian apabila diperoleh hasil uji

yang tidak signifikan, maka berarti tidak terdapat perbedaan antara

Page 79: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

data estimasi model regresi logistik dengan data observasi. Hasil

pengujian Hosmer Lameshow test diperoleh sebagai berikut :

Tabel IV. 5

Goodness Of Fit

Chi-Square df Sig. Pearson 92.387 42 .000 Deviance 31.391 42 .885

Link function: Logit.

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Dari tabel IV. 5 menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik

chi-square sebesar 31.391 (Deviance) dengan probabilitas

signifikansi 0.885 (Deviance) yang nilainya jauh di atas 0,05. Hal

ini berarti model fit dengan data. Model dalam penelitian ini dapat

menjelaskan variabel dependennya, dan setidaknya terdapat satu

variabel independen yang memiliki pengaruh terhadap variabel

dependen. Hal ini berarti model regresi logistik dapat digunakan

atau dapat diterima untuk analisis selanjutnya.

b. Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Pengujian ini akan menguji pengaruh dari masing-masing

variabel independen yaitu kinerja ekonomi, kinerja sosial, serta

kinerja lingkungan terhadap pemenang penghargaan ISRA.

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2

Log Likehood (-2LL) awal (intercept only) dengan -2 Log

Likelihood (-2LL) pada model final. Adanya pengurangan nilai

antara -2LL awal (intercept only) dengan nilai -2LL pada model

final menunjukkan bahwa model fit dengan data (Ghozali, 2006).

Page 80: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel IV. 6

Model Fitting Information

Model -2 Log

Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 58.674 Final 36.021 22.653 3 .000

Link function: Logit.

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Tabel IV.6 menunjukkan perbandingan antara nilai -2LL

pada model intercept only dengan -2LL pada model final. Dari

tabel diketahui bahwa angka -2LL awal (intercept only) yang hanya

memasukkan konstanta saja adalah sebesar 58,674 dan pada -2LL

akhir, angka -2LL mengalami penurunan menjadi 36,021. Hal ini

menunjukkan model dengan variabel lebih baik dalam

memprediksi pengaruh kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan

terhadap pemenang ISRA, atau dengan kata lain model yang

dihipotesiskan fit dengan data.

c. Uji Koefisien Regresi Logit

Untuk mengetahui besarnya pengaruh ketiga variabel tersebut

terhadap pemenang ISRA ditunjukkan dengan nilai R Square dari

model regresi logistik:

Tabel IV. 7

Pseudo R-Square

Cox and Snell Cox and Snell .338 Nagelkerke Nagelkerke .489

McFadden McFadden .351 Link function: Logit.

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Page 81: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel IV.7 menunjukkan nilai Pseudo R Square. Nilai

Pseudo R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square

pada regresi berganda (Ghozali, 2006). Dilihat dari tabel IV.7 nilai

Pseudo R Square adalah sebesar 0,351 (nilai Mc Fadden). Nilai ini

mengandung arti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 35%. Sisanya

sebanyak 65% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model

penelitian. Hal ini berarti bahwa sebesar 35% probabilitas

penentuan pemenang ISRA dapat dipengaruhi oleh kinerja

ekonomi, sosial dan lingkungan.

d. Hasil Pengujian Analisis Ordinal Logistic Regression

Setelah mendapatkan model regresi logistik yang fit yang

tidak memerlukan modifikasi model, maka pengujian hipotesis

dapat dilakukan. Hasil pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji secara parsial. Pengujian kemaknaan masing-

masing variabel secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji

Wald dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel IV. 8

Hasil Uji Ordinal Logistic Regression

Estimate Std. Error Wald df Sig. Threshold [P=0] 2.544 1.346 3.573 1 .059 Location KE 1.971 3.289 .359 1 .549

KS .813 3.177 .066 1 .798 KL 9.091 4.504 4.074 1 .044

Link function: Logit

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Page 82: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Dari hasil pengujian pada tabel IV.8, terlihat bahwa variabel KE

yaitu Kinerja Ekonomi signifikan pada probabilitas 0,549, variabel

KS yaitu Kinerja Sosial signifikan pada probabilitas 0,798,

sedangkan variabel KL yaitu Kinerja Lingkungan signifikan pada

probabilitas 0,44. Dengan demikian, hasil dari regresi logit

menunjukkan bahwa nilai p dari kedua variabel independen yaitu

KE dan KS > 0,05. Hal ini berarti bahwa KE dan KS tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. Sedangkan

KL nilai signifikansi < 0.05 sehingga KL berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, hanya

Kinerja Lingkungan adalah alat utama untuk memprediksi

perusahaan memenangkan penghargaan ISRA. Disamping itu,

terdapat kemungkinan bahwa tidak signifikannya kedua indikator

kinerja tersebut karena adanya standar-standar lain dalam penilaian

suatu perusahaan memenangkan ISRA.

2. Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis kedua untuk mengetahui pengaruh ISRA

terhadap reaksi kinerja perusahaan di pasar modal, yang ditunjukkan

dengan abnormal return dan trading volume activity dengan periode 5 hari

setelah terjadinya ISRA Award.

a. Analisis Abnormal Return

Dalam melakukan analisis abnormal return terlebih dahulu

dilakukan penghitungan formulasi dengan menggunakan market

Page 83: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

adjusted model. Dengan menggunakan program SPSS (Statistical

product and Service Solutions) for windows versi 16 diperoleh hasil

perhitungan, maka diperoleh hasil perhitungan abnormal return

sebagai berikut:

Tabel IV. 9

Group Statistics

Perusahaan N Mean Std. Dev Std.Error Mean

ARit Pemenang 40 -.002871 .0134433 .0021256 Non Pemenang 15 -.001497 .0080055 .0020670

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Berdasarkan tabel IV.9, maka didapatkan secara ringkas

statistik dari kedua sampel tersebut, yaitu rata-rata Abnormal Return

perusahaan pemenang ISRA sebesar -0.002871 dan perusahaan non

pemenang ISRA sebesar -0.001497, nilai rata-rata abnormal return

perusahaan pemenang lebih kecil daripada rata-rata non pemenang.

Tabel IV. 10

Independent Samples Test

Levene's Test forEquality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) ARit Equal variances

assumed .785 .380 -.371 53 .712

Equal variances not assumed

-.464 42.289 .645

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Untuk pembuktian secara statistik dilihat dari hasil uji t.

Dengan asumsi nilai varians sama, signifikansi t menunjukkan nilai

Page 84: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

sebesar 0.380, signifikansi t sebesar 0.380 lebih besar dari alpha

yang digunakan yaitu 0.05, sehingga hipotesis nol diterima yang

artinya, pengumuman penghargaan pemenang ISRA tidak

mempengaruhi reaksi pasar, atau penghargaan ISRA tersebut

mempengaruhi tetapi tidak secara signifikan.

b. Analisis Trading Volume Activity

Untuk analisis Trading Volume Activity (TVA) terlebih dulu

dilakukan penghitungan sesuai rumus pada bab sebelumnya. Dengan

menggunakan program SPSS (Statistical product and Service

Solutions) for windows versi 16 diperoleh hasil perhitungan TVA

perusahaan ISRA sebagai berikut:

Tabel IV. 11

Group Statistics

Perusahaan N Mean Std. Dev Std.Error Mean

TVA Pemenang 40 .002228 .0028833 .0004559 Non Pemenang 15 .002449 .0026979 .0006966

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Berdasarkan statistik grup telah disajikan pada tabel IV.11,

dapat ditunjukkan bahwa hasil dari rata-rata Trading Volume Activity

pada perusahaan pemenang ISRA berada pada nilai sebesar

0.002228, nilai ini lebih kecil daripada rata-rata Trading Volume

Activity pada perusahaan non pemenang ISRA yang nilainya hanya

sebesar 0.002449.

Page 85: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel IV. 12

Independent Samples Test

Levene's Test forEquality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-tailed) ARit Equal variances

assumed .656 .422 -.257 53 .798

Equal variances not assumed

-.265 26.796 .793

Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS, 2011

Dari tabel IV.12 dapat dilihat nilai hasil uji t untuk pembuktian

secara statistik dilihat dari signifikansi TVAit. Dengan asumsi nilai

varians sama, signifikansi t menunjukkan nilai sebesar 0.422, karena

probabilitas >alpha 0.05, maka hipotesis nol diterima maka berarti,

pengumuman penghargaan pemenang ISRA tidak mempengaruhi

trading volume activity.

D. Hasil Analisis Penelitian dan Pembahasan

1. Hipotesis Pertama

Berdasarkan hasil uji dengan Ordinal Logistic Regression diketahui

bahwa variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap

pemenang ISRA adalah Kinerja Lingkungan. Berdasarkan Tabel 4.5 maka

diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Hubungan antara Kinerja Lingkungan dan variabel dependen dapat

Page 86: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dijelaskan sebagai berikut: kenaikan 1 unit Kinerja Lingkungan akan

menaikkan odd ratio sebesar untuk memenangkan penghargaan

Indonesian Sustainability Reporting Award.

Dalam penelitian Kundht, et al, (2002), dilakukan sebuah survei

yang digunakan sebagai titik awal bagi keterlibatan stakeholder dengan

tujuan keseluruhan untuk mengumpulkan data tentang pendapat dan

harapan dari stakeholder internal dan eksternal mengenai Sustainable

Development. Para peserta survei dipilih diminta untuk mengevaluasi

keberlanjutan dan aspek kategori yang diidentifikasi sesuai dengan area

fokus kepentingan yang mereka pahami. Hasilnya dapat diamati

mengamati bahwa terdapat kemufakatan dalam informasi lingkungan,

sedangkan kemufakatan yang kurang terdapat pada informasi mengenai

isu-isu sosial dan ekonomi. Temuan ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa

informasi dan indikator lingkungan telah didiskusikan secara publik dan

diulas secara ilmiah untuk waktu yang lama (lebih dari 20 tahun). Situasi

ini juga telah dijelaskan dalam pedoman GRI.

Atas dasar penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan indikator

yang paling dapat dipahami dan telah mencapai kemufakatan adalah

indikator lingkungan. Karena Indonesia tidak memiliki standar penilaian

sendiri dan masih mengambil dari GRI, dapat disimpulkan bahwa nilai

signifikan yang terdapat hanya pada indikator kinerja lingkungan

disebabkan SR di Indonesia masih menyesuaikan dengan standar asing

tersebut.

Page 87: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Penelitian Newport, et al, (2003), yang dapat dilihat dari judul

penelitian yaitu The “environmental sustainability” problem. Ensuring

that sustainability stands on three legs, menjelaskan bahwa keberlanjutan

tidak hanya ditekankan pada kinerja lingkungan saja. Dari penelitian

tersebut, dapat dilihat bahwa kebanyakan perusahaan hanya fokus pada

kinerja lingkungan saja, sedangkan kedua kinerja yang lain diacuhkan.

Disamping itu menurut Juščius dan Snieška (2008) dalam Triple-Bottom

Line yang mengacu pada penggunaan ekonomi, lingkungan dan sosial,

faktor penilaian dalam kinerja perusahaan aspek sosial telah hampir

sepenuhnya diabaikan hingga sekarang.

Dalam penelitian Effendi (2008) terdapat keterangan mengenai

pengungkapan corporate context kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan

dalam SR yang dipublikasikan masih rendah kualitasnya, serta perhatian

investor di Bursa Efek Indonesia terhadap informasi yang diungkapkan

dalam SR yang minim sehingga mencerminkan rendahnya aplikasi prinsip-

prinsip responsible investment.

Dengan hanya indikator kinerja lingkungan yang mempengaruhi

pengumuman ISRA, terjadi kemungkinan karena sustainability reporting

untuk indikator ekonomi dan sosial belum disajikan dengan baik dan

sesuai dengan standar dari GRI.

Menurut Rahman (2009), tidak sedikit SR yang dipublikasikan hanya

berupa “pamer” tentang kemajuan ekonomi, pelaksanaan inisiatif program

sosial dan kontribusi pada upaya pelestarian lingkungan karena kurang

Page 88: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

menyadari bahwa SR sebenarnya didisain dengan sebuah kesadaran

penting tentang progress continual improvement, dengan melaporkan

secara terbuka mengenai perbaikan terhadap dampak sosial dan

lingkungan.

Pembuatan SR kurang diimbangi dengan pemahaman dan

keterampilan yang memadai mengenai standar pelaporan. Tidak sedikit

dijumpai perusahaan yang sudah memiliki inisiatif program keberlanjutan

sosial dan lingkungan, namun lemah dalam dokumentasi. Sehingga

pengerjaan SR diserahkan kepada konsultan, yang tidak dibarengi dengan

ketersediaan dan akses data yang memadai. Maka deskripsi SR

menggunakan intonasi, gaya deskripsi dan analisis, serta pilihan gambar

yang hanya dipahami oleh kelompok tertentu (Rahman, 2009).

Menurut GRI prinsip untuk menetapkan kualitas penulisan sebuah

SR adalah:

1. Balance: menggambarkan aspek-aspek yang positif maupun

negatif untuk dapat memungkinkan penilaian yang masuk akal

terhadap keseluruhan kinerja;

2. Comparability: isu-isu dan informasi harus dipilih dan

dilaporkan dengan konsisten sehingga dapat dibandingkan dari

waktu ke waktu;

3. Accuracy: informasi dilaporkan secara cermat dan detail agar

bisa dinilai oleh pemangku kepentingan;

4. Timeliness: laporan dilaporkan secara regular, tersedia tepat

Page 89: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

waktu kepada pemangku kepentingan;

5. Clarity: informasi harus tersedia dalam bentuk yang mudah

dipahami dan dapat diakses oleh stakeholder;

6. Reliability: informasi dan proses harus dikumpulkan, direkam,

dikompilasi, dianalisa dan disajikan berdasarkan cara yang dapat

dipertanggungjawabkan secara kualitas dan materialitas.

GRI juga menganut beberapa prinsip dalam pendefinisian isi yaitu:

Inclusivity; Relevance and Materiality; Sustainability Context;

Completeness. Untuk kelengkapan sesuai berdasarkan prinsip yang

keempat dari GRI dalam mendefinisikan isi report-nya, yaitu kelengkapan

(completeness),"coverage of the relevant and material issues and

indicator, and definition of the report boundary should be sufficient to

enable stakeholders to assess the reporting organization’s economic,

environmental, and social performance in the reported period. ”, yaitu

dalam laporan tersebut harus dapat memadaiuntuk memungkinkan para

stakeholder menilai pelaporan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial

perusahaan pada periode yang dilaporkan, (Global Reporting Initiatives

(GRI) – Sustainability Reporting Guidelines versi 3.0).

Disamping menggunakan GRI Guideliness untuk prinsip penilaian

ISRA digunakan pula AA1000 yang berdasarkan triple bottom line,

Akuntabilitas 1000 adalah standar untuk mengukur dan melaporkan

perilaku etis dalam bisnis, yang menyediakan kerangka kerja bahwa

organisasi dapat digunakan untuk memahami dan meningkatkan kinerja

Page 90: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

etis mereka, dan merupakan sarana bagi orang lain untuk menilai validitas

klaim etis. Dalam hal ini pengungkapan sustainability reporting untuk

ISRA harus memenuhi materiality, responsiveness, dan compliance dari

AA1000, serta kelengkapan pengungkapan seperti dalam GRIsebagai

prinsip penilaian penghargaan ISRA. (Ariefin Makaminan, Deputy to

Executive Director National Center for Sustainability Reporting)

2. Hipotesis Kedua

Dari hasil pengujian hipotesis terhadap abnormal return

membuktikan bahwa pengumuman ISRA tidak memiliki kandungan

informasi yang cukup kuat untuk dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan investor sehingga pasar kurang merespon informasi tersebut, hal

ini terlihat dengan adanya perbedaan abnormal return pada tanggal

pengumuman ISRA dan berada pada nilai positif tetapi perbedaan tersebut

tidak signifikan. Hasil ini mengindikasi bahwa penerapan konsep

sustanability reporting yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan

kurang direspon secara baik oleh pasar.

Untuk perusahaan pemenang dan non pemenang ISRA, rata-rata

abnormal return menunjukkan hasil yang negatif. Terjadinya abnormal

return yang negatif diduga karena sustainability reporting dari perusahaan

peserta ISRA belum begitu diterapkan dengan baik, atau beberapa investor

untuk perusahaan yang bersangkutan belum memahami manfaat dari

sustainability reporting dalam jangka panjang sehingga kemungkinan

investor menganggap sustainability reporting hanya menghabiskan biaya

Page 91: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

saja. Jadi dapat disimpulkan bahwa investor masih belum dapat

memanfaatkan Sustainability Reporting dalam kegiatan investasi, Saputro

(2006).

Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Saputro (2006) yang menemukan para investor tidak merespon akan

adanya pengumuman ISRA 2005 untuk semua perusahaan peraih ISRA.

Tetapi, penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penemuan dari Budiman

dan Supatmi (2008) dan Kartini dan Dion (2007) yang menemukan bahwa

pasar berespon terhadap pengumuman penghargaan pemenang ISRA 2005-

2008 dan pengumuman penghargaan pemenang ARA.

Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang telah

diperdagangkan sampai dengan batas akhir pada satu hari tertentu dan

pengukurannya digunakan berdasarkan supply-demand analysis. TVA

merupakan representasi dari aktivitas investor dalam merespon setiap

peristiwa yang terjadi di pasar, R. Ardiansyah (2002). Dan peristiwa

pengumuman ISRA merupakan salah satu informasi yang layak untuk

direspon oleh para investor.

Tetapi untuk pengujian hipotesis terhadap trading volume activity

menujukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

pemenang dan non pemenang ISRA di sekitar tanggal pengumuman ISRA,

rata-rata untuk pemenang ISRA lebih tinggi daripada untuk non pemenang

ISRA, hal tersebut dapat mengindikasi bahwa trading volume activity

mempengaruhi pengumuman ISRA akan tetapi tidak signifikan.

Page 92: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tidak terbuktinya hipotesis kedua (H2b) untuk Trading Volume

Activity, menunjukkan bahwa kemungkinan masih banyak beberapa

investor yang belum memahami konsep sustainability reporting maupun

kemanfaatannya sehingga tidak mempengaruhi dan tidak terjadi perbedaan

terhadap volume perdagangan saham, Budiman dan Supatmi (2008).

Berdasarkan hal tersebut dapat juga diartikan bahwa Pengumuman

ISRA belum dapat dikategorikan sebagai informasi penting yang layak

untuk direspon oleh investor, Saputro (2006).

Penelitian mengenai trading volume activity ini sejalan dengan

penelitian dari Budiman dan Supatmi (2008) dan Saputro (2006) yang

menemukan bahwa tidak ada perbedaan TVA baik sebelum maupun setelah

pengumuman ISRA tahun 2005, dan di tahun 2005-2008.

Page 93: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini bertujuan menjelaskan kesimpulan yang selanjutnya diikuti dengan

keterbatasan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk

menjelaskan hasil analisis data yang telah dilakukan sesuai permasalahan yang

dirumuskan sehingga menjadi bahan masukkan bagi pihak-pihak yang terkait.

A. Kesimpulan

Hasil analisis yang telah dilakukan menjadi dasar bagi penulis untuk menarik

kesimpulan yang dapat dinyatakan sebagai berikut ini.

1. Hasil ujian analisis logistik ordinal menunjukkan bahwa secara statistik

terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan indikator kinerja ekonomi

terhadap pemilihan pemenang ISRA demikian berarti H1a ditolak.

2. Hasil uji analisis logistik ordinal menunjukkan bahwa secara statistik

terbukti terdapat pengaruh signifikan indikator kinerja lingkungan terhadap

pemilihan pemenang ISRA demikian berarti H1b diterima.

3. Hasil uji analisis logistik ordinal menunjukkan bahwa secara statistik

terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan indikator kinerja sosial terhadap

pemilihan pemenang ISRA demikian berarti H1c ditolak.

4. Hasil uji analisis uji beda T menunjukkan bahwa secara statistik terbukti

tidak terdapat perbedaan signifikan Abnormal Return antara pemenang dan

non pemenang penghargaan ISRA dengan demikian berarti H2a ditolak.

Page 94: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

5. Hasil uji analisis uji beda T menunjukkan bahwa secara statistik terbukti

tidak terdapat perbedaan signifikan Trading Volume Activity antara

pemenang dan non pemenang penghargaan ISRA dengan demikian berarti

H2b ditolak.

B. Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, diantaranya seperti

berikut ini.

1. Tidak adanya kriteria penilaian untuk ISRA Award secara jelas dan

lengkap. Penilaian untuk ISRA Award hanya berkisar berdasarkan pada

GRI dengan didalamnya tercantum penjelasan mengenai komponen

kinerja keuangan, lingkungan dan sosial. Dan, untuk penilaian antara

komponen ketiga kinerja tersebut tidak ada.

C. Saran

Kesimpulan dan keterbatasan di atas menjadi dasar alasan bagi penulis untuk

memberikan saran pada penelitian selanjutnya. Saran-saran yang dapat diberikan

seperti berikut ini.

1. Untuk penilaian dalam memenangkan ISRA Award, diharapkan adanya

kriteria dan transparasi penilaian yang jelas, untuk mengetahui faktor-

faktor apakah yang mempengaruhi perusahaan dalam memenangkan ISRA

dalam komponen indikator-indikator Sustainability Reporting perusahaan

terkait.

Page 95: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Fr.R. Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. Agustus: 54-58.

Azis, Iwan dkk. 2010. Pembangunan Berkelanjutan: Peran dan Kontribusi Emil Salim. Jakarta: Gramedia.

Ballou, Heitger dan Landes. 2006. The Future of Corporate Sustainability Reporting: A Rapidly Growing Assurance Opportunity. Executive Summary.

Brigham, Eugene F. and Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan , Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga.

Budiman, Ferry dan Supatmi. 2009. Pengaruh Pengumuman ISRA terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.

Budimanta, Arif. 2008. Reorientasi Strategi Pembangunan Berkelanjutan. abudimanta.wordpress.com

Chariri, Anis dan Nugroho Firman Aji. 2007. Retorika dalam Pelaporan Corporate Social Responsibility: Analisis Semiotik Atas Sustainability Reporting PT Aneka Tambang, Tbk. Simposium Nasional Akuntansi X.

Daniri, M. Achmad. 2008. Standarisasi Tanggung jawab Sosial Perusahaan. www.madani-ri.com.

Darwin Ali, 2007 Perlukah Membuat Laporan Kegiatan CSR? http://the-marketeers.com/archives/perlukah-membuat-laporan-kegiatan-csr.html

Eduardus Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta.

Effendi, Subagio, Desember 2008, Evaluasi Atas Praktek Pelaporan Keberlanjutan Emiten dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pengembalian Saham di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Galang,: Vol. 3 No. 3

Global Reporting Initiative Versi 3.0. 2004. Sustainability Reporting Guidelines. www.globalreporting.org.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Page 96: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Hartono, M.J, 2008, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Isaksson dan Steimle. 2009. What does GRI-reporting tell us about corporate sustainability? Vol. 21 No. 2, 2009. pp. 168-181

Ja’far, Mohamad. 2006. Peran Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan dan Pelaporan Kinerja Lingkungan oleh Perusahaan-Perusahaan Publik di Indonesia. Skripsi: Universitas Islam Sultan Agung

Juščius, Snieška. 2008. Influence of Corporate Social Responsibility on Competitive Abilities of Corporations.

Kartini dan Dion. 2007. Analisis Reaksi Saham Perusahaan Penerima Penghargaan Annual Report Award (ARA) 2005 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, XI, No.3 September: 421-430.

Kavadia, 2009. Corporate Sustainability Reporting. India

Kolk, A. 2004. A decade of sustainability reporting: developments and significance, International Journal Environment and Sustainability Development. Vol. 3: No. 1

Kuhndt, M., Geibler, J.v. and Eckermann, A. 2002. Developing a Sectoral Sustainability Indicator Set taking a Stakeholder Approach. Internal discussion Paper. Wuppertal. Germany.

Machmud, Novita dan Djakman, Chaerul D. 2008. “Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2006.” Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak 2008.

MacKinlay, A. Craig, 1997, Event Studies in Economics and Finance, Journal of Economic Literature, Vol.XXXV (March), h.13-39. Media Akuntansi, Edisi 47/Tahun XII/Juli 2005

Munawarah, 2008. Analisis Perbandingan Abnormal Return dan Trading Volume Activity Sebelum dan Setelah Suspend BEI. Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Semarang.

Newport, et all. 2003. The “Environmental Sustainability” Problem. Ensuring That Sustainability Stands on Three Legs. Vol. 4 No. 4, 2003. pp. 357-363.

Page 97: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nurani, D. Maria. 2009. CSR dan Keberlanjutan (Sustainable Development). mdnurani.wordpress.com/

Pflieger, et all. 2005. The Contribution Of Life Cycle Assessment to Global Sustainability Reporting Of Organizations. Vol. 16 No. 2, 2005. pp. 167-179

Rahman, Taufik. 2009. Etika Menulis Laporan Keberlanjutan. Lingkar Studi CSR. Bogor

Saputro. 2006. Analisis Perbedaan Harga dan Volume Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award 2005.

Satyo. 2005. Sustainability Reporting: Paradigma Baru Pelaporan Perusahaan, Media Akuntansi No. 47/Tahun XII/Juli 2005

Sekaran, Uma. 2006. Research For Business-A Skill Buliding Approach. John Wiley & Sons, Inc. Singapore.

Siregar, Silvia Veronica N.P., dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan,Ukuran Perusahaan dan Praktik Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management ) Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.

Tanudjaja, Bing Bedjo. Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia. Skripsi: Universitas Kristen Petra Surabaya

Utama, Sidharta. 2008. Evaluation on Supportive Infrastructures for Corporate Social Responsibility Reporting in Indonesia. Universitas Indonesia.

www.idx.co.id

www.yahoofinance.com

id.wikipedia.org

Page 98: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAMPIRAN 1

Nama Sampel Penelitian Sampel Data Perusahaan Anggota Indonesia

Sustainability Reporting Award selama tahun 2007-2010:

Tahun No Perusahaan

2007 1. PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk 2. PT. Astra International, Tbk 3. PT. Aneka Tambang, Tbk 4. PT. International Nickel Indonesia, Tbk 5. PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk 6. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk 7. PT. Timah (Persero), Tbk 8. PT. Kalbe Farma, Tbk 9. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 10. PT. Indosat, Tbk

2008 11. PT Aneka Tambang, Tbk 12. PT Astra International, Tbk 13. PT Bank Mandiri, Tbk 14. PT Bank Negara Indonesia, Tbk 15. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 16. PT Bank Internasional Indonesia, Tbk 17. PT Holcim Indonesia, Tbk 18. PT Indosat, Tbk 19. PT Jasa Marga, Tbk 20. PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk 21. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 22. PT Timah, Tbk

2009 23. PT Aneka Tambang, Tbk 24. PT Astra International, Tbk 25. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 26. PT Bakrieland Development, Tbk 27. PT Fajar Surya Wisesa, Tbk 28. PT International Nickel Indonesia, Tbk 29. PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk 30. PT Indosat, Tbk 31. PT Jasa Marga, Tbk 32. PT Medco Energy International, Tbk 33. PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk 34. PT Holcim Indonesia, Tbk 35. PT Timah, Tbk 36. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 37. PT United Tractors, Tbk

Page 99: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2010 38. PT Adaro Indonesia, Tbk 39. PT Astra Agro Lestari, Tbk 40. PT Aneka Tambang, Tbk 41. PT Astra International, Tbk 42. PT Bank Negara Indonesia, Tbk 43. PT Bank Mandiri, Tbk 44. PT International Nickel Indonesia, Tbk 45. PT Indosat, Tbk 46. PT Jasa Marga, Tbk 47. PT Perusahaan Gas Negara, Tbk 48. PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk 49. PT Petrosea, Tbk 50. PT Holcim Indonesia, Tbk 51. PT Semen Gresik, Tbk 52. PT Timah, Tbk 53. PT Telekomunikasi Indonesia , Tbk 54. PT Bakrie Sumatra Plantation, Tbk 55. PT United Tractors, Tbk

Page 100: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAMPIRAN 2

Contain Analysis

Nama Perusahaan :

Kategori : Pemenang/Non Pemenang

Tahun Publikasi :

INDIKATOR

1. Indikator Kinerja Ekonomi

Aspek Kinerja Ekonomi Ada Tidak

EC 1 Nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah

EC 2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi.

EC 3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti.

EC 4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.

Aspek Kehadiran Pasar Ada Tidak

EC 5 Rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan

EC 6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.

EC 7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan.

Aspek Dampak Ekonomi Tidak Langsung Ada Tidak

EC 8 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau pro bono.

EC 9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.

2. Indikator Kinerja Lingkungan

Aspek Materia Ada Tidak

EN 1 Berat atau volume material yang digunakan.

EN 2 Persentase penggunaan material yang dapat di daur ulang.

Page 101: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Aspek Energi Ada Tidak

EN 3 Penggunaan energi langsung dari sumber daya energy primer.

EN 4 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer

EN 5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi

EN 6 Inisiatif untuk menyediakan produk dan jasa yang menggunakan energi yang efisien atau sumber daya renewable serta efisiensi penggunaan energi.

EN 7 Inisiatif untuk mengurangi penggunaan energi tidak langsung dan pencapaian pengurangan.

Aspek Air Ada Tidak

EN 8 Total penggunaan air berdasarkan sumber daya.

EN 9 Penggunaan air yang berpengaruh secara langsung terhadap penggunaan air.

EN 10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan kembali.

Aspek Keanekaragaman Hayati Ada Tidak

EN 11 Lokasi operasi dan ukuran tanah berdekatan dengan area dengan keanekaragaman hayati yang tinggi

EN 12 Dampak Signifikan dari operasi terhadap keanekaragaman hayati.

EN 13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat

EN 14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati.

EN 15 Jumlah dari spesies yang masuk daftar hampir punah dan daftar spesies konservasi nasional dengan habitat dalam area yang dipengaruhi operasional, dibandingkan dengan tingkat kepunahan.

Aspek Emisi, Pencemaran dan Limbah Ada Tidak

EN 16

Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat.

EN 17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat.

EN 18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya.

EN 19

Berat emisi bahan kimia yang dapat mengikis ozone.

EN 20 Berat dan jenis NO, SO, dan emisi udara signifikan yang lain.

EN 21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan

EN 22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan.

Page 102: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EN 23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.

EN 24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.

EN 25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.

Aspek Produk dan Jasa Ada Tidak

EN 26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.

EN 27 Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori.

Aspek Kepatuhan

EN 28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaraterhadap hukum dan regulasi lingkungan.

Aspek Pengangkutan/Transportasi

EN 29 Dampak lingkungan sehubungan dengan transportasi produk dan barang serta material yang digunakan untuk operasional perusahaan, dan transportasi tenaga kerja.

Aspek Keseluruhan Ada Tidak

EN 30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.

3. Indikator Kinerja Sosial

a. Indikator Praktek Kerja

Aspek Ketenagakerjaan Ada Tidak

LA 1 Komposisi jumlah tenaga kerja.

LA 2 Jumlah dan rata-rata perputaran tenaga kerja berdasarkan kelompok umur, gender, dan daerah.

LA 3 Keuntungan yang disediakan untuk tenaga kerja yang full time.

Aspek Hubungan Manajemen dengan Karyawan Ada Tidak

LA 4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut.

LA 5 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut.

Page 103: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ada Tidak

LA 6 Persentase dari total kehadiran tenaga kerja dalam manajemen formal-kesehatan tenaga kerja dan komite keselamatan yang membantu mengawasi dan menasehati program keselamatan dan kesehatan kerja.

LA 7 Tingkat dan jumlah kecelakaan, jumlah hari hilang dan tingkat ketidakhadiran, termasuk subkontraktor.

LA 8 Pendidikan dan pelatihan dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

LA 9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan

Aspek Training dan Pendidikan Ada Tidak

LA 10 Rata-rata jam latihan per tahun per karyawan.

LA 11 Program untuk kemampuan manajemen dan pembelajaran yang mendukung keberlanjutan karyawan dan dalam peningkatan karir.

LA 12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur.

Aspek Keberagaman dan Kesempatan Setara Ada Tidak

LA 13 Komposisi dari badan penguasa dan kemunduran dari tenaga kerja per kategori berdasarkan gender, kelompok umur, anggota kelompok monoritas, dan indikator lain dari perbedaan.

LA 14 Rasio dari upah dasar kategori laki-laki dan wanita.

b. Indikator Hak Manusia

Aspek Praktik Investasi dan Pengadaan Ada Tidak

HR 1 Persentase dan jumlah perjanjian investasi yang memasukkan klausul atau yang telah melewati pengujian masalah hak asasi.

HR 2 Persentase pemasok atau mitra bisnis yang telah melewati pengujian masalah hak asasi.

HR 3 Total jam dari training tenaga kerja atas kebijakan dan prosedur yang termasuk persentase dari tenaga kerja yang ditraining.

Aspek Non-Diskriminasi Ada Tidak

HR 4 Jumlah kejadian diskriminasi dan langkah-langkah penanganan.

Page 104: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Aspek Kebebasan Berserikat dan Berkumpul Ada Tidak

HR 5 Pemenuhan hak-hak dalam berserikat dan berkumpul.

Aspek Pekerja Anak Ada Tidak

HR 6 Resiko terjadinya penggunaan buruh anak dalam operasi dan langkah

Aspek Kerja Paksa dan Kerja Wajib Ada Tidak

HR 7 Resiko terjadinya kerja paksa dalam operasi dan langkah-langkah yang diambil.

Aspek Praktek Keamanan Ada Tidak

HR 8 Persentase dari anggota keamanan yang ditraining dalam kebiakan perusahaan atau prosedur yang relevan untuk aspek hak asasi manusia dan

Aspek Hak Peduduk Asli Ada Tidak

HR 9 Langkah-langkah untuk menjaga hak hidup masyarakat asli di tempat operasional perusahaan.

c. Indikator Kinerja Sosial

Aspek Komunitas Ada Tidak

SO 1 Cakupan dan efektivitas program pengelolaan dampak perseroan terhadap komunitas.

Aspek Korupsi Ada Tidak

SO 2 Persentase dan total jumlah dari unit bisnis yang dianalisis untuk resiko yang berhubungan dengan penyuapan dan korupsi.

SO 3 Sosialisasi kebijakan anti-korupsi di perseroaan.

SO 4 Tindakan yang diambil dalam menindaklanjuti perilaku korupsi.

Aspek Kebijakan Publik Ada Tidak

SO 5 Gambaran kebijakan umum dan kontribusi atas partisipasi dalam pembangunan kebijakan publik dan cakupan ruangannya.

SO 6 Sumbangan kepada lembaga politik atau politisi.

Aspek Perilaku Anti Persaingan Ada Tidak

SO 7 Jumlah tindakan legal perilaku anti persaingan, anti-kepercayaan, dan praktek monopoli.

Aspek Kepatuhan Ada Tidak

SO 8 Kejadian dan nilai finansial akibat ketidakpatuhan kepada peraturan.

Page 105: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Tanggung Jawab Produk

Aspek Keamanan dan Kesehatan Pelanggan Ada Tidak

PR 1 Daur hidup yang mana dampak kesehatan dan keamanan dari produk dan jasa yang dinilai untuk peningkatan, dan persentase dari produk yang signifikan dan subjek kategori jasa untuk beberapa prosedur.

PR 2 Jumlah kejadian dari ketidakpatuhan dengan peraturan dan kode etik yang berfokus pada dampak kesehatan dan keamanan dari produk dan jasa selama daur hidup, oleh tipe hasil.

Aspek Labeling Produk dan Jasa Ada Tidak

PR 3 Jenis informasi produk yang diminta prosedur dan presentase yang signifikan yang menjadi subyek peraturan.

PR 4 Total jumlah kejadian dari ketidakpatuhan dengan peraturan dan kode etik yang berfokus pada produk dan informasi jasa serta labeling, dengan tipe hasil.

PR 5 Praktek yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan, termasuk hasil dari survey pengukuran kepuasan pelanggan.

Aspek Komunikasi Pemasaran Ada Tidak

PR 6 Program yang mendukung patuh pada hukum, standar, dan perilaku sukarela yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi dan sponsor.

PR 7 Total jumlah kejadian dari ketidakpatuhan dengan peraturan dan kode etik yang berfokus pada komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi dan sponsor.

Aspek Privasi Pelanggan Ada Tidak

PR 8 Total jumlah penggantian atas complain cabang dari privasi pelanggan dan kerugian pada data pelanggan.

Aspek Kepatuhan Ada Tidak

PR 9 Nilai moneter pada ganti rugi signifikan untuk ketidakpatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berfokus pada penggunaan jasa dan produk.

Page 106: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAMPIRAN 3

Periode Penelitian:

Tahun ISRA t s/d t+5

2007 28 Agustus 2007 – 2 September 2007

2008 28 Agustus 2008 – 2 September 2008

2009 22 Desember 2009 – 4 Januari 2010

2010 15 Desember 2010 – 22 Desember 2010

Page 107: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAMPIRAN 4

Data perusahaan pemenang dan non pemenang ISRA terkait indikator kinerja:

Perusahaan Kinerja Ekonomi

Kinerja Lingkungan

Kinerja Sosial

1 0.333 0.167 0.225 1 0.444 0.167 0.175 1 0.444 0.333 0.775 1 0.444 0.333 0.450 1 0.444 0.133 0.375 1 0.556 0.133 0.200 1 0.667 0.433 0.400 0 0.222 0.133 0.125 0 0.333 0.067 0.150 1 0.444 0.133 0.250 1 0.778 0.767 0.700 1 0.556 0.233 0.175 1 0.556 0.233 0.250 0 0.444 0.100 0.200 0 0.222 0.067 0.175 0 0.333 0.100 0.150 1 0.667 0.333 0.225 0 0.444 0.100 0.150 1 0.333 0.200 0.200 1 0.444 0.167 0.425 1 0.556 0.533 0.350 1 0.778 0.500 0.525 1 1 0.867 0.925 1 0.444 0.267 0.175 0 0.222 0.100 0.175 0 0.333 0.100 0.125 0 0.444 0.133 0.100 1 0.667 0.667 0.725 1 0.556 0.600 0.650 1 0.556 0.233 0.175 0 0.333 0.200 0.200 1 0.111 0.333 0.225 1 1 0.667 0.450 0 0.333 0.267 0.300 1 0.889 0.567 0.825 1 0.556 0.633 0.625 1 0.556 0.500 0.600

Page 108: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 0.667 0.567 0.275 1 0.778 0.533 0.175 1 1 1 1 1 0.444 0.267 0.100 1 0.444 0.333 0.400 1 0.444 0.333 0.425 1 0.778 1 0.850 0 0.556 0.233 0.175 0 0.333 0.2 0.200 1 0.778 0.267 0.850 1 0.556 0.467 0.450 1 1 1 1 0 0.889 0.567 0.825 1 0.556 0.467 0.450 1 0.889 1 1 1 1 0.8 0.925 0 0.444 0.1 0.150 1 0.556 0.6 0.650

Page 109: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAMPIRAN 5

Hasil Statistik Deskriptif Indikator Kinerja Per Perusahaan

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Perusahaan 55 0 1 .73 .449

Kinerja Ekonomi 55 .111 1.000 .55553 .224441

Kinerja Lingkungan 55 .067 1.000 .38605 .271430

Kinerja Sosial 55 .100 1.000 .41500 .282704

Valid N (listwise) 55

Hasil Statistik Deskriptif Abnormal Return

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PRS 55 0 1 .71 .458

t-3 55 -.07242 .40207 -.0124103 .06158304

t-2 55 -.13702 .08798 -.0189986 .02616848 t-1 55 -.21504 .03125 -.0247472 .03786361

t 55 -.10146 .07866 .0079171 .02653824

t+2 55 -.09653 .09755 -.0055138 .02675374

t+3 55 -.11644 .06667 -.0133017 .02899703

Valid N (listwise) 55

Hasil Statistik Deskriptif Trading Volume Activity

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Perusahaan 55 0 1 .71 .458

t-3 55 .0000 .0260 .002664 .0045257

t-2 55 .0000 .0118 .001991 .0023233

t-1 55 .0000 .0242 .002529 .0042830

t 55 .0000 .0158 .002443 .0032650 t+1 55 .0000 .0167 .002203 .0029928

t+2 55 .0000 .0305 .002309 .0043461

t+3 55 .0000 .0176 .002348 .0034667

Valid N (listwise) 55

Page 110: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal

PLUM - Ordinal Regression

Warnings

There are 43 (46.7%) cells (i.e., dependent variable levels by combinations of predictor variable values) with zero frequencies.

Case Processing Summary

N

Marginal Percentage

Perusahaan Non pemenang 15 27.3%

Pemenang 40 72.7% Valid 55 100.0%

Missing 0 Total 55

Model Fitting Information

Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 58.674 Final 36.021 22.653 3 .000

Link function: Logit.

Goodness-of-Fit

Chi-Square Df Sig.

Pearson 92.387 42 .000 Deviance 31.391 42 .885

Link function: Logit.

Pseudo R-Square

Cox and Snell .338

Nagelkerke .489

McFadden .351

Link function: Logit.

Parameter Estimates

Estimate Std. Error Wald df Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Threshold [Perusahaan = 0] 2.544 1.346 3.573 1 .059 -.094 5.182

Location KE 1.971 3.289 .359 1 .549 -4.475 8.418

KL 9.091 4.504 4.074 1 .044 .263 17.919

KS .813 3.177 .066 1 .798 -5.414 7.041

Link function: Logit.

Page 111: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil Uji Beda T Abnormal Return

T-Test Group Statistics

Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

ARit non pemenang 15 -.00149668 .008005493 .002067009

pemenang 40 -.00287120 .013443321 .002125576

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

ARit Equal variances assumed .785 .380 .371 53 .712 .001374525 .003707032 -.006060839 .008809889

Equal variances not assumed .464 42.289 .645 .001374525 .002964895 -.004607664 .007356713

Hasil Uji Beda T Trading Volume Activity

T-Test

Group Statistics

Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

TVAit non pemenang 15 .00244933 .002697858 .000696584

Pemenang 40 .00222850 .002883259 .000455883

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

TVAit Equal variances assumed .656 .422 .257 53 .798 .000220833 .000858479 -.001501058 .001942725

Equal variances not assumed .265 26.796 .793 .000220833 .000832501 -.001487926 .001929593

Page 112: Almira Raissa Hermaya f1309004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user