Post on 07-Dec-2015
description
AKHLAK DAN BEBERAPA TINJUAN TERHADAPNYA
A. Pengertian Akhlak, Etika, Moral dan Kesusilaan
Akhlak Secara etimologi akhlak (bahasa arab) adalah bentuk jamak dari khuluq yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti
menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluk (yang diciptakan ) dan
khalq(penciptaan). Kesamaan akar kata di atas mengisyarakatkan bahwa dalam akhlak
tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak (khaliq) dengan perilaku
(makhluk). Atau dengan kata lain tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan
lingkungannya baru mengandung nilai akhlak yang hakiki manakala tindakan atau perilaku
tersebut didasarkan kepada kehendak (khaliq). Dari pengertian etimologi tersebut, akhlak
bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama
manusia tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan dan
bahkan dengan alam semesta. Secara terminologis, menurut Imam Ghazali akhlak adalah
sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan
mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Contohnya, ketika menerima tamu
bila seseorang membeda-bedakan tamu yang satu dengan yang lain atau kadang kala ramah
kadang kala tidak, maka orang tersebut belum bisa dikatakan memiliki sifat memuliakan
tamu. Sebab seseorang yang mempunyai akhlak memuliakan tamu, tentu akan selalu
memuliakan tamunya.
Etika Pengertian etika dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,Ethos yang
berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan
ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak. Adapun etika secara istilah telah dikemukakan
oleh para ahli salah satunya yaitu Ki Hajar Dewantara menurutnya etika adalah ilmu yang
mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya, terutama yang
mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai
mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan.
Moral Adapun moral secara etimologi berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari
kata mos yang berarti adat kebiasaan. Didalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan
bahwa moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya
moral secara terminologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas
dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dikatakan benar,
salah, baik atau buruk.
Kesusilaan Kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat awalan ke dan akhiran an.
Susila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “su” dan “sila”. Berarti baik, bagus dan sila
berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma. Pada dasarnya kesusilaan lebih mengacu
kepada upaya membimbing, mengarahkan, memandu, membiasakan dan memasyarakatkan
hidup yang sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat juga
menggambarkan orang yang selalu menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik. Ini sama
halnya dengan moral. Norma ini didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia. Kesusilaan
adalah norma yang hidup dalam masyarakat yang dianggap sebagai peraturan dan dijadikan
pedoman dalam bertingkah laku. Norma kesusilaan dipatuhi oleh seseorang agar terbentuk
akhlak pribadi yang mulia. Pelanggaran atas norma moral ada sanksinya yang bersumber dari
dalam diri pribadi. Jika ia melanggar, ia merasa menyesal dan merasa bersalah. Norma
kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Sanksi
bagi pelanggarnya, yaitu rasa bersalah dan penyesalan mendalam bagi pelanggarnya.
B. Perbedaan dan Persamaan antara Akhlak, Etika, dan Moral
a. Persamaan antara akhlak, etika, dan moral
1. akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan,
tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
2. akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar
martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak,
etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas
kemanusiaannya.
3. akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan
faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi
positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif
tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan
lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu
menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi.
b. Perbedaan antara akhlak, etika, moral dan susila
1. Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Nilai-
nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat,
dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran Allah.
2. etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan
tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan
filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani. Etika besifat temporer,
sangat tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang
menganutnya.
3. moral tolak ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat
C. Ruang lingkup, landasan , kedudukan ilmu akhlak
a. ruang lingkup
- akhlak beragama
- akhlak pribadi
-akhlak bernegara
- akhlak berkeluarga
- akhlak bermasyarakat
b. landasan
- QS. Al Maidah : 15-16
- QS Al Ahzab : 21
-QS Al Qalam : 4
c. kedudukan
- akhlak sebagai pusat ajaran islam
- akhlak sebagai ukuran keimanan seseorang
- Akhlak sebgai the central teaching of Islam (psat ajaran islam),
D. Tujuan Akhlak dan Manfaat Mempelajarinya Ilmu Akhlak
Akhlak bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia dalam
mengetahui perbuatan yan baik atau yang buruk. Terhadap perbuatan yang baik ia berusaha
melakukannya, dan terhadap perbuatan yang buruk ia berusaha untuk menghindarinya.
Manfaat kita mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita dapat
menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dasebagian perbuatan lainnya
sebagai yang buruk.
E. Pembagian Akhlak Berdasarkan sifatnya akhlak di bagi 2 :
Akhlak berdasarkan sifat
- Akhlak mahmudah/Akhlak terpuji Akhlak mahmudah adalah segala tingkah laku
yang terpuji, dapat disebut juga dengan akhlak fadhilah (فضيلة), akhlak yang utama.
- Akhlak Madzmumah/Akhlak tercela Akhlak madzmumah ialah perangai buruk yang
tercermin dari tutur kata, tingkah laku dan sikap yang tidak baik
Berdasarkan objek
- akhlak terhadap khaliq
- akhlak terhadap makhluk