aftermid_GANGGUAN medspin dn neropati.ppt

Post on 07-Jul-2016

265 views 1 download

Transcript of aftermid_GANGGUAN medspin dn neropati.ppt

GANGGUAN MEDULA SPINALIS,

dan NEUROPATI

DIAH KURNIA MIRAWATI

ANATOMI

Terbagi menjadi 31 segmen :• 8 segmen cervical• 12 segmen thorakal• 5 segmen lumbal• 5 segmen sacral• 1 segmen coccigeal

Terletak di dalam kanalis spinalis dari VC1 sampai dengan VL1/2.

Lesi medula spinalis :• Tetra paresis UMN / spastik• Para paresis UMN / spastik

Lesi saraf perifer :• Tetra paresis LMN / flasid• Para paresis LMN / flasid• Mono paresis

Tanda-tanda paralisis spastik :1. Penurunan kekuatan otot2. Peningkatan tonus (hipertonia)3. Peningkatan reflek tendon (bisep, trisep,

patela, achiles) dengan atau tanpa klonus

4. Turun atau hilangnya reflek eksteroseptif (abdominal, kremaster)

5. Adanya reflek patologis6. Tidak ada atrofi otot

Tanda-tanda paralisis flasid :1. Penurunan kekuatan otot.2. Penurunan tonus otot (hipotonia /

atonia).3. Penurunan reflek tendon (hiporefleksia /

arefleksia).4. Tidak didapatkan reflek patologis.5. Atrofi / degenerasi neurogenik otot.

Lesi medula spinalisLesi medula spinalis :TraumaInfeksiDegeneratifTumorMiscelanous

TRAUMA• Seringkali mengenai dewasa muda karena

KLL atau jatuh dari ketinggian.

• Mekanisme trauma :– Fraktur vertebra– Dislokasi– Perdarahan epidural– Spinal subdural hematom– Trauma tak langsung pada myelum– Iskemia

TRAUMA

Gambaran klinis tetra / para paresis

Diagnosa : Anamnesis dan pemeriksaan fisik Foto polos vertebra MRI CT myelografi

TRAUMAPenatalaksanaan : prinsip 5 BProses transportasiStabilisasiPenanganan nyeriPemberian kortikosteroid dosis tinggiFisioterapi Intervensi bedah :

• Ortopedi bila ada fraktur vertebra• Bedah saraf bila ada kompresi medula

spinalis

Lesi medula spinalisLesi medula spinalis :

TraumaInfeksiDegeneratifTumorMiscelanous

INFEKSIMYELITIS

– Seringkali berhubungan dengan kondisi sistem imun yang menurun.

– Bisa berhubungan dengan meningitis.

Pemeriksaan :– Lumbal pungsi– MRI

Penatalaksanaan :– Sesuai penyakit dasar– Tirah baring

INFEKSI

SPINAL TUBERCULOSIS = Pott’s disease• Lokasi tersering di torakal bawah.• Dimulai dari osteitis korpus vertebra,

menyebar menjadi abses.• Pemeriksaan :

– foto polos vertebra– MRI

• Terapi :– Medikamentosa sesuai TB– operasi

Lesi medula spinalisLesi medula spinalis :

TraumaInfeksiDegeneratifTumorMiscelanous

degeneratifSIRINGOMYELI• Pembesaran kanalis spinalis• Biasanya di daerah servikal• Gambaran klinis :

– Gangguan sensibilitas di daerah lengan – Atrofi otot hipotenar

• Pemeriksaan :– Foto polos pelebaran kanalis spinalis– MRI

siringomyeli

• Penatalaksanaan :– Bila kecil dibiarkan, diberi terapi simtomatis– Bila besar operasi

Lesi medula spinalisLesi medula spinalis :

TraumaInfeksiDegeneratifTumorMiscelanous

TUMORPenggolongan berdasar letak :• Tumor intra medular• Tumor ekstra medular :

– Tumor intradura– Tumor ekstra dura

Tumor intra medular :– Astrositoma– Angioma

TUMOR

Tumor ekstra dura :– Metastase (sering dari payudara, paru,

prostat, urogenital)– Neurofibroma– Limfoma

Tumor intra dura :– Meningioma– Neurinoma

tumor

tumor

Gejala dan tanda :• Gangguan sensibilitas (awal pada tumor

ekstra medular)• Nyeri radikular (jarang pada tumor intra

medular)• Kelemahan otot ekstremitas• Gangguan berkemih dan BAB (sering

pada tumor intra medular)

tumor

Diagnosis :– Anamnesis dan pemeriksaan fisik– Foto polos vertebra– CT myelografi– MRI

Penatalaksanaan :– Tergantung jenis tumor– Operasi– Radioterapi

NEUROPATIGangguan pada saraf tepi

GUILLAIN BARRE SYNDROME – GBS (postinfectious polyneuritis)

• Polineuropati yang bersifat akut, simetris, asendering

• Terjadi 1-3 minggu setelah infeksi saluran napas atau gastrointestinal.

• Terdapat demyelinasi saraf perifer yang difus, segmental atau bercak-bercak.

GBS

Gambaran klinik : Diawali myalgia atau parastesi di tungkai

kemudian menjadi kelemahan. Asendering ke lengan. Kelemahan simetris, flasid, hipotoni. Dapat terjadi parese n VII perifer bilateral. Pada kasus berat dapat terjadi disartri,

disfagi, diplopi.

Komplikasi : gagal napas karena kelemahan otot-otot pernapasan.

GBS

Pemeriksaan penunjang :• LP : disosiasi sito-protein setelah minggu

pertama• Elektrodiagnosis :

– Perlambatan KHS– Respon F- wave menurun.

Penatalaksanaan : Prinsip 5 B Fisioterapi Plasmaferesis

POLI NEUROPATI

Etiologi :Defisisiensi vitamin B1AlkoholikDMPenyakit metabolik : uremia, gangguan

hepar.Critical illness

polineuropati

Gambaran klinik :– Gangguan sensibilitas di daerah distal sesuai area

glove and stocking.– Kelemahan otot distal lebih berat dari pada proximal.– Drop foot dan steppage gait.

Pemeriksaan :• Lab• ENMG :

– Perlambatan KHS terutama sensoris– Denervasi otot

polineuropati

Penatalaksanaan :• Pemberian tiamin• Fisioterapi.

HERPES ZOSTERMononeuropati, aktifitas virus di ganglion

dorsalis.

Herpes zoster

Gambaran klinik :Demam kemudian timbul vesikel di kulit, bisa

terjadi infeksi sekunder.Nyeri sesuai dermatom saraf.Herpes zoster optikus : ulserasi kornea,

mengenai dermatom n. V1.Ramsay Hunt syndrome : mengenai n. VII.

Komplikasi :Herpes zoster encephalitisMyelitis akut transversaPost herpetic neuralgia

Herpes zoster

Penatalaksanaan :• Tirah baring.• Pemberian asiklovir oral dan topikal.• Analgesik.• PHN : analgesik, anti depresan, anti

epileptik.• Encephalitis dan myelitis : asiklovir iv

TRAUMA

Sering mengenai plexus brachialis

Etiologi :– Benturan pada bahu.– Dislokasi.– Radiasi.– Traksi.– Kompresi.

trauma

Pemeriksaan ENMG :• Menentukan lokasi• Menentukan prognosa

Penatalaksanaan : fisioterapi

MIOPATIGangguan / berkurangnya serabut otot

bukan karena gangguan saraf.

DUCHENE MUSCULAR DYSTROPHY – DMP

Diturunkan – sex linked recessive1/3 kasus terjadi mutasi gen kemungkinan

pada ibu atau pasien sendiri.

DMP

Gambaran klinik• Normal saat lahir, terlambat berdiri dan

berjalan.• Kelemahan pada otot proksimal

Gower’s sign.• Pseudohipertrofi : jaringan otot diganti

jaringan ikat.• Dapat melibatkan otot jantung dan otot

polos saluran gastrointestinal.

DMP

Pemeriksaan penunjang :Lab : enzim otot (CPK, GOT, GPT)ECGEMGBiopsi otot.

Penatalaksanaan : suportif dan konseling

Prognosis : buruk, biasanya meninggal usia belasan atau awal 20th

MYASTHENIA GRAVIS

Kelainan pada neuro muscular junction. Terjadi kelainan pada post sinaptik dan penurunan jumlah reseptor asetilkolin.

Myasthenia gravis

Gambaran klinik :• Kelemahan yang bertambah berat dengan

aktifitas• Kelemahan otot ekstra okuler ptosis dan

diplopia• Disartria dan disfoni• Kelemahan otot ekstremitas• Kelemahan otot pernapasan gagal

napas.

Myasthenia gravisPemeriksaan

Tes wartenberg

Myasthenia gravisPemeriksaan :

– Tes prostigmin– Lab : antibodi terhadap reseptor asetilkolin– Thorax foto : melihat thymus– EMG : tes RNS

Penatalaksanaan :– Obat : antikolin esterase (mestinon),

kortikosteroid, imunosupresan.– Operasi timektomi.– Plasmapheresis.

Myasthenia gravis

Komplikasi : krisis myastenik• MG dengan gagal napas• Biasanya dipicu oleh infeksi saluran

napas.• Kegawatan ICU

Selamat belajar, bekerja, beribadahselagi bisa