Post on 16-Jul-2015
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 1/23
A SINGLE MONTH
Author : @adistinurul
[ini ff oneshot pertama aku, jangan jadi silent reader yaaa sekalian minta pendapat, ini
terlalu panjang apa enggak ? hehe kamsahamnida chinguuuuuu ]
-
Eunryung-ah, saranghamnida,
Kurasakan pupil mataku membulat besar ketika lelaki itu tiba-tiba muncul didepanku.
Sepersekian detik kemudian, sekuat tenaga aku menahan laju ayunan dengan kakiku hanya agar
tidak menabraknya. Meskipun dia nyaris tertabrak ayunan, dia tetap bergeming, tidak mundur
selangkahpun dari tempatnya. Aku tak yakin dengan apa yang barusan kudengar. Mwo ?
Kau yakin ingin aku mengulanginya? dia memperlihatkan seringai evil-nya. Meskipun dia
kelihatan santai seperti biasa, aku bisa merasakan aura gugup yang mengelilinginya. Aku tidak
menjawab, memberinya kesempatan untuk memperjelas apa yang baru saja dikatakannya.Seringainya mulai surut. Dia lalu memandangku dengan tatapannya berubah lembut.
Saranghamnida, Eunryung-ah,
Beberapa detik kami sama-sama diam. Entah apa yang dipikirkannya, tapi aku sibuk mencerna
kata-katanya barusan. Pada akhirnya reaksiku malah tertawa.
Ya! Lucu juga. tapi aku tidak bisa dibodohi semudah itu, aku mendongak lalu berusaha
menertawakan leluconku sendiri meski aku tidak tahu letak lucunya dimana. Aku hanya
berharap laki-laki di depanku bisa segera ikut tertawa dan menyudahi saja percakapan yang
canggung ini. Namun aku sudah tertawa sampai mulutku pegal, dia tidak juga ikut tertawa. Aku
menarik napas lalu memicingkan mataku. Kau serius?
Lelaki itu Cho Kyuhyun membuatku semakin terhenyak dengan anggukan kepalanya
tegasnya. Tentu saja aku serius, Eunryung. Perlukah aku bicara keras keras kalau aku, Cho
Kyuhyun, menyukaimu, Young Eunryung ?
Selama beberapa detik aku terhenyak sambil memandang wajahnya. Aku menarik napas lalu
membuang wajahku ke samping. Ekspresi apa itu, Kyuhyun? Itu seperti bukan kau. Laki-laki
berwajah serius itu aku yakin pasti bukan kau.
Aku menghela nafasku dalam-dalam. Kau tahu aku ini pacar hyungmu, kan?
Ekspresi wajahnya yang tadinya lembut berubah kaku. Untuk pertama kalinya dalam beberapa
menit yang terasa lama ini, dia melepaskan pandangannya dari mataku. Dia menunduk lalumengangguk pelan. Aku tahu. Tapi aku bertemu denganmu jauh sebelum kau bertemu dengan
Donghae hyung,
Aku mendesah. Aku tidak akan pernah memanggil Oppa pada laki-laki kekanakan ini meskipun
umurnya tak kurang dari setahu diatasku. Umur dan kedewasaan seseorang memang seringkali
tidak sinkron. Kyuhyun-ah, kau tahu ini tidak ada hubungannya dengan siapa yang bertemu
siapa duluan! Ini
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 2/23
Bukankah kau terlalu cepat mengambil keputusan? dia menolak mendengarkan kelanjutan
ucapanku. Kau yakin kau tidak mencintaiku? Kau yakin Donghae hyung yang kau cintai? dia
memandangku dengan pandangan menyelidik. Aku mengerutkan kening, memandangnya tidak
percaya. Kau tidak bisa menjawabku kan?
Aku memutar bola mataku. Bukan seperti itu
Sudahlah, potongnya, menghentikan ucapanku. Beri aku waktu sebulan. Kau pasti menyadari
bahwa akulah yang kau sukai, Aku terhenyak sampai tidak mampu menjawab kata-katanya.
Jadi, Young Eunryung, bersiaplah,
-
Aku duduk diatas karpet, meletakkan tanganku dimeja untuk menopang wajahku. Sesekali aku
melirik jam dinding yang tergantung di sebelah kanan ruangan. Sudah hampir tiga puluh menit
aku menunggu di dalam apartemen ini sendirian. Ini bukan apartemenku, tapi hanya ada aku
seorang diri disini.
Aku memandang layar ponselku, membaca sekali lagi sms terakhir yang dikirimkan DonghaeOppa padaku.
sepertinya aku akan terlambat sedikit. Di jalan ada kecelakaan. Tidak apa-apa kan kalau kau
menunggu sebentar ?
Aku membalasnya dengan balasan ne singkat dengan emoticon bergambar wajah murung. Aku
sungguh tidak sabar ingin bertemu dengan Donghae Oppa. Jadwalnya begitu sibuk, tiga minggu
yang lalu adalah waktu terakhir kali aku bertemu dengannya. Itupun hanya sebentar karena dia
harus mengejar pesawat untuk konser SM Town di New York yang diteruskan dengan jalan-
jalan ke Saipan bersama Jungsoo Oppa.
Beberapa menit kemudian, aku mendengar suara kenop pintu yang dibuka. Dengan refleks akuberdiri, melihat siapa yang datang. Sosok yang kutunggu daritadi sedang berdiri disana, dengan
tangan yang masih memegang kenop pintu. Dia tersenyum menyambutku.
Eunryung-ah, mianhae, ujarnya sambil menutup pintu. Dia membuka mantelnya lalu
meletakkannya begitu saja di sofa. Dia menghampiriku sambil mengacak rambutnya, terlihat
begitu keren dimataku. Aku hampir tak percaya kalau laki-laki ini adalah pacarku. Dia
mengulurkan tangannya lalu mengelus pipiku lembut dengan jari telunjuknya yang ditekuk. Aku
menunduk menyembunyikan semburat merah yang menjalari pipiku.
Gwaenchanna, Oppa, aku menyingkirkan tangannya dari pipiku. Kalau dia menyentuh pipiku
lebih lama lagi rasanya pipiku akan terbakar. Oppa pulang sendirian? Yang lain mana? aku
mencari-cari kesembilan orang yang selalu bersama Donghae Oppa. Dulu biasanya mereka
bertigabelas. Tapi semenjak Hankyung Oppa bermasalah dengan SM, Kangin dan Heechul Oppa
yang sedang wamil dan Kibum Oppa yang sibuk dengan dramanya, hanya merekalah yang
tersisa.
Donghae Oppa mengangguk. Ne. Mereka sedang ada acara di SBS dan aku merasa kurang enak
badan jadi
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 3/23
Oppa sakit?? tanyaku panik. Dengan refleks aku meletakkan punggung tanganku di dahi
Donghae Oppa, cara tradisional untuk mengukur suhu orang demam. Aku bisa merasakan suhu
dahinya yang memang agak lebih tinggi. Badanmu hangat! Duduklah, Oppa. Kubuatkan teh ya
?
Aku memapah Donghae Oppa untuk duduk di sofa yang terdekat. Gwaenchanna, Eunryung-ah.
Aku hanya demam, bukannya terkena virus mematikan
Aku mencebikkan bibirku. Jangan berkata seperti itu, Oppa. Aku tidak suka. Oppa tunggu
disini, kubuatkan teh, aku beranjak dari tempat dudukku menuju dapur di asrama Super
Junior. Bisa dibilang aku sudah hampir hafal dengan segala sudut dorm ini, baik dilantai sebelas
maupun dua belas. Aku sudah lama bersahabat dengan Kyuhyun yang sering membawaku
berkunjung ke dorm Super Junior sampai akhirnya aku berpacaran dengan Donghae Oppa. Aku
menghela nafas ketika bayangan Kyuhyun menghampiri otakku. Benar juga, bagaimanapun
karena Kyuhyun jugalah aku bisa bertemu dengan Donghae Oppa. Aku ragu, setelah pernyataan
cintanya kemarin, apa aku masih bisa menganggap Kyuhyun adalah sahabatku ?
Jujur saja aku datang ke dorm Super Junior pun dengan gamang. Di satu sisi aku ingin bertemu
Donghae Oppa, disisi lain aku masih belum tahu bagaimana aku harus bersikap didepan
Kyuhyun. Apakah mungkin kalau kami bersikap seperti biasa ?
Aku menghampiri Donghae Oppa sambil mengaduk tehnya. Donghae Oppa nampak sedang
menyandarkan kepalanya di kepala sofa menghadap langit-langit ruangan dengan matanya
yang terpejam. Kasihan, dia pasti capek. Oppa, ini tehnya,
Kuulurkan gelas teh itu padanya. Dia menegakkan tubuhnya lalu berbalik menghadapku
kemudian mengambil gelas teh yang kupegang sambil tersenyum. Gomawo,
Donghae Oppa meminum tehnya sampai habis setengahnya, lalu meletakkannya dimeja. Dia
berdeham lalu memicingkan matanya. Terlalu manis,
Benarkah? Oppa mau aku buatkan lagi? tanyaku panik. Aku bangkit lagi dari tempat dudukku,
bersiap pergi ke dapur untuk membuatkan segelas teh lagi untuknya. Tapi tiba-tiba tangannya
menangkap pergelangan tanganku. Dia sedang menatapku lekat-lekat dengan wajahnya yang
hangat waktu aku menoleh.
Tidak usah, katanya. Aku mengernyit bingung. Dia bangkit, lalu memapahku untuk duduk lagi
di bangku. Terlalu manis karena aku meminumnya sambil melihatmu,
Aku merasakan semburat merah menghiasi pipiku. Pipiku rasanya jadi hangat sekali. Donghae
Oppa nampak menahan tawanya ketika melihat ekspresiku. Aku menyenggol pelan dada
Donghae Oppa dengan sikuku. Ya~ Oppa. Kau ini
Aku menghentikan ucapanku ketika Donghae Oppa menatapku dengan tatapan yang sanggup
merontokkan semua tulangku. Tiga bulan berpacaran dengannya rupanya masih belum cukup
membiasakan diriku untuk lepas dari pesonanya. Perlahan wajah Donghae Oppa semakin dekat
ke wajahku. Meski rasanya aku tahu apa yang akan dilakukannya, aku tidak berusaha menolak.
Aku tidak bisa mengalihkan mataku dari matanya. Sorotnya membuat tubuhku kaku. Lelaki ini
sungguh, aku tidak yakin apa aku bisa berhenti terpesona padanya
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 4/23
AKU PULANG!!! terdengar suara pintu yang menjeblak terbuka. Kami otomatis melompat
menjauhkan diri masing-masing ke arah yang berlawanan. Hampir bersamaan, aku dan
Donghae Oppa menoleh ke arah pintu.
Ya! Kyuhyun-ah! Mengagetkan saja! omel Donghae pada dongsaengnya itu. Hatiku mencelos
ketika melihat sosoknya. Aku bertabrakan mata dengan Kyuhyun sekilas. Dia memandangku
dengan tatapan nyinyir yang menyebalkan, aku membuang wajahku ke arah lain.
Kalian sedang apa? Hanya berdua disini? Kyuhyun mengabaikan omelan hyungnya. .
Eunryung-ah, wanita macam apa kau datang ke asrama pria seperi ini..
Aku membalikkan badanku, mendelik ke arahnya. Ya! Kyuhyun-ah, kau
Aku yang memintanya datang. Memangnya salah kalau aku meminta pacarku datang?
Donghae Oppa memotong perkataanku. Lagipula kenapa kau sudah pulang? Mana yang lain?
Lagipula kenapa kau tidak ke apartemenmu saja?
Donghae Oppa memberondong Kyuhyun dengan pertanyaan-pertanyaan yang menguatkan
asumsiku bahwa Kyuhyun memang sengaja datang untuk menganggu waktuku dengan DonghaeOppa. Apartemennya ada di lantai sebelas, sedangkan kami sekarang sedang berada di lantai
dua belas. Bukankah itu aneh ?
Aku. aku hanya khawatir dengamu, Hyung. Lagipula coba kalau aku tidak segera datang,
mana boleh kalian hanya berduaan di asrama! Bagaimana kalau Seunghwan hyung tahu?
ujarnya tanpa merasa salah dan malah menuding Donghae Oppa dan aku. Membuat kami
terdengar sepertipasangan mesum saja.
Seunghwan hyung sudah mengenal Eunryung, kau ingat? Bukankah dulu kau yang
mengenalkannya padanya? sahut Donghae Oppa. Aku menyetujuinya dalam hati. Positif, si
setan satu ini memang sengaja datang untuk mengganggu kami. Kyuhyun kemudian meloyor
pergi, mengabaikan kata-kata Donghae Oppa barusan. Donghae Oppa menghela nafasnya berat,
maklum dengan kelakuan si magnae Super Junior ini. Dasar kekanakan ! rutukku dalam hati.
Donghae Oppa menatapku lagi dengan sorotnya yang lembut. Aku balas menatapnya sambil
tersenyum pahit. Kami berdua kemudian tertawa tanpa alasan.
Tawa kami langsung surut ketika si evil itu datang dan dengan enaknya menjatuhkan dirinya
diantara kami berdua. Aku dan Donghae Oppa harus terpaksa menyingkir ke sisi sofa yang
berlainan saat dia duduk.
Ya! Kyuhyun! Apa yang kau lakukan?!
Kyuhyun pura-pura tidak mendengarnya. Ia memejamkan mata seolah tidak ada kami berdua
disana. Aku kedinginan, Hyung. Aku butuh kalian berdua untuk menghangatkanku.
Memangnya kalian mau aku mati kedinginan? katanya tanpa membuka mata. Diam-diam aku
mendengus sebal. Benar-benar alasan yang tidak masuk akal!
Ya! Kau ini bicara apa sih ? Mantelmu setebal ini bagaimana bisa kau mati kedinginan. Kau ini
mengganggu saja, sudah sana main dengan PSP mu!
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 5/23
Kyuhyun menegakkan tubuhnya, lalu menggeleng. Ia melipat tangan di atas dadanya. Annio.
Kalau aku main PSP, itu artinya aku meninggalkan kalian berdua. Terlalu berbahaya. Aku akan
main PSP kalau yang lain sudah datang, katanya sok serius.
Aku mendelik ke arahnya dengan pandangan tak percaya.
Ya! Kau pikir aku ini laki-laki mesum atau apa? Sembarangan saja. Sana main dengan PSP mu!paksa Donghae Oppa sambil mendorong pundak Kyuhyun. Tapi Kyuhyun tetap
mempertahankan dirinya. Sungguh, tak ada yang lebih menyebalkan daripada seorang Cho
Kyuhyun yang duduk diantara aku dan Donghae Oppa. Kyuhyun terus-terusan menggeleng-
gelengkan kepalanya. Seharusnya Donghae menendang Kyuhyun saja supaya dia lebih cepat
pergi.
Kami pulang!! suara beberapa lelaki yang hampir bersamaan terdengar. Kami bertiga
serempak menoleh. Rupanya para member SJ yang lain sudah pulang.
Ah, ada Eunryung, Hyukjae Oppa tersenyum ke arahku lalu aku membalasnya canggung.
Kyu! Apa yang kau lakukan? Duduk seperti itu memangnya enak? Hyukjae ganti menatapnya
dengan kening berkenyit. Aku baru sadar kalau posisi duduk Kyuhyun sangat aneh, terlihat
memaksakan. Aku mencibir ke arahnya. Dia jelas-jelas melihat cibiranku dan malah
mengabaikannya.
Kau dengar itu kan? Sudah sana ambil PSP mu, menganggu saja, Donghae mendorong pundak
Kyuhyun lagi pelan. Sambil mencebikkan bibir, Kyuhyun bangkit dari tempat duduknya. Aku
hanya tersenyum canggung ke arah Donghae Oppa. Rasanya aku ingin mengucapkan terima
kasih juga pada Hyukjae Oppa yang sudah membuat si setan itu pergi dari antara aku dan
Donghae Oppa. Kelakukannya membuatku kesal setengah mati, tapi aku tidak berani berkata
apa-apa.
Donghae Oppa membalas senyumku. Maafkan kelakukan dongsaengku itu ya, Eunryung, ujarDonghae dengan senyum menawannya. Aku tertawa kecil.
Ara. Kenapa minta maaf? Aku yang paling tahu bagaimana menyebalkannya si setan satu itu,
jawabku sambil tertawa. Donghae Oppa ikut tertawa bersamaku. Namun tawa kami seketika
berhenti ketika melihat sesosok laki-laki dengan enaknya meloyor melewati kami. Kyuhyun,
dengan PSPnya. Dia memang tidak duduk diantara kami lagi, tapi dengan wajah tanpa merasa
bersalah, dia duduk sofa yang terletak di depan sofa kami. Aku hampir saja menggemeletukkan
gigiku saking gemasnya.
Kyuhyun-ah! Kenapa hari ini kau menyebalkan sekali sih?! Donghae Oppa mulai habis
kesabarannya. Mana enak kalau bermesraan sambil telak-telak ditonton orang seperti itu!
Hari ini dia memang aneh sekali, hyung. Setelah kau pulang, dia memohon-mohon pada panitia
acara supaya dia bisa pulang lebih cepat. Kami kira dia ada janji, ternyata malah pulang ke
dorm, Ryeowook mengadu.
Hah, sudah kuduga. Dia memang sengaja datang untuk mengacaukan acaraku dengan Donghae
Oppa.
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 6/23
Kyuhyun pura-pura tidak mendengar aduan Ryeowook barusan, dia sok seru dengan PSP
ditangannya. Gigiku bermeletuk saking gemasnya. Aku khawatir kalau lama-lama disini, aku
tidak akan bisa menahan diriku untuk membunuhnya.
Oppa, aku lebih baik pulang. Sudah malam, kataku pamit pada Donghae Oppa dengan suara
lesu. Sebetulnya aku masih ingin lebih lama bersama Donghae Oppa, tapi aku yakin selama aku
disini pasti si setan satu itu tidak akan berhenti menggangguku. Aku melirik ke arah Kyuhyundengan tatapan tajam. Dia pura-pura tidak melihat.
Benar, benar. Anak perempuan mana boleh pulang malam-malam, Kyuhyun menyela tanpa
mengalihkan perhatiannya dari layar PSP. Aku mendesis kesal.
Kenapa buru-buru? Apa karena Kyuhyun? tanya Donghae Oppa dengan wajah sedikit
murung.
Aku mengangkat bahu. Sebetulnya memang karena Kyuhyun. Aku tidak tahu, Oppa. Lagipula
memang sudah malam, nanti aku bisa tidak dapat kereta,
Kereta? Kau tidak mau kuantar?
Aku menyentuh dahi Donghae Oppa dengan punggung tanganku. Oppa sedang sakit, ingat?
Lagipula aku bisa kok pulang sendiri, aku tersenyum mencoba menenangkan wajahnya yang
mulai nampak khawatir.
Aku akan mengantarnya, hyung! ujar Kyuhyun buru-buru, melemparkan PSP nya ke sofa.
Kyuhyun lalu berdiri dengan sigap. Donghae Oppa mengernyitkan keningnya, begitu juga
denganku.
Kau ?
Ne, Oppa. Jangan menatapku seperti itu. Bagaimanapun aku mengenal Eunryung duluandaripada kau, ujarnya, terdengar menyindir. Kajja,
Kyuhyun mengambil kunci mobilnya, sementara aku masih terpaku ditempatku. Bahkan
Donghae Oppa belum memperbolehkannya, dia sudah main ambil kunci saja. Donghae Oppa
kemudian menatapku dengan wajah lembutnya yang terlihat kecewa. Tidak apa-apa kan kalau
Kyuhyun yang mengantar?
Sejujurnya aku lebih ingin naik kereta saja. Tapi Donghae Oppa pasti mempertanyakan kenapa
aku tidak ingin diantar si setan satu itu. Daripada nanti aku kesulitan menjawab pertanyaannya,
kupikir lebih baik aku mengangguk saja. Toh aku yakin meskipun Kyuhyun menyebalkan, dia
tidak akan berbuat yang aneh-aneh.
Donghae Oppa kemudian mendekatkan bibirnya ke telingaku. Ia berbisik. Besok aku free.
Jalan-jalan kedengarannya menyenangkan ya?
Aku refleks menoleh ke arah Donghae Oppa dengan tatapan tak percaya. Sedetik kemudian,
kami tertawa cekikikan bersama sebelum suara menyebalkan itu terdengar lagi.
Eunryung-ah ! Cepat!
-
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 7/23
Kyuhyun membukakan pintu depan mobilnya lalu memberiku isyarat agar aku segera masuk.
Aku menghentikan langkahku. Aku mau duduk di belakang saja, kataku.
Ya! Kau pikir aku ini supirmu? Kyuhyun bergerak menghalangi pintu belakang mobil yang
hendak kubuka. Aku memandangnya dengan pandangan tajam. Maunya apa sih orang ini?
Keluhku dalam hati. Aku mendengus lalu berputar mengelilingi bagian belakang mobil untuk
menempuh pintu yang satunya lagi. Tapi Kyuhyun lebih sigap, dia sampai duluan di depan pintubelakang yang satunya lagi dan lagi-lagi menghalangiku. Aku mendesis. Kau duduk di depan
saja, dia menyeringai.
Ah ! Kau ini kenapa sih?! seruku kesal. Kyuhyun mengikuti langkahku, memastikan aku duduk
di tempat yang sesuai keinginannya. Akhirnya aku mengalah lagi untuk duduk di bangku depan.
Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan lalu menutup pintu mobil.
Beberapa detik kemudian Kyuhyun sudah berada di dalam mobil. Dia menutup pintu lalu
memakai sabuk pengamannya. Kyuhyun menoleh ke arahku. Tiba-tiba saja aku bisa merasakan
perlahan dia mendekatkan dirinya padaku. Aku nyaris menahan napas saat tubuhnya dan
tubuhku hanya dipisahkan oleh jarak sebatas jengkal orang dewasa saja.
Ya! K-Kau mau apa?! seruku gugup. Ia menolehkan wajahnya ke wajahku sehingga aku bisa
merasakan dengusan nafasnya yang kedengaran tidak beraturan. Aku memejamkan mataku.
Ya! Kalau kau berani macam-macam akan ku
Bicara apa kau? Aku hanya memakaikan sabuk pengaman kok, dia mengunci sabuk
pengamanku lalu menjauhkan badannya ke tempat semula. Aku membuka mata lalu
memandang sabuk pengaman yang telah terikat rapi di badanku. Aku tertegun, seketika pipiku
rasanya terbakar. Kyuhyun kemudian mengerling jahil padaku. Apa kau memang ingin aku
melakukan sesuatu padamu ?
Aku mendelik padanya. Sudah cepat antarkan aku pulang, aku sudah ngantuk!
Kyuhyun menyeringai, tanpa berucap apa-apa Kyuhyun kemudian menyetater mobilnya,
mengemudikannya dengan santai. Pemandangan kelap-kelip lampu di pusat kota Seoul yang
megah memang menarik. Tapi kali ini aku sama sekali tidak tertarik untuk mengaguminya.
Sudah terlalu sering aku lewat jalan ini, jadi kelihatannya biasa saja. Lagipula kali ini pikiranku
disibukkan dengan hal lain.
Laki-laki ini bukan, bukannya aku tidak suka sama sekali padanya. Dia tampan dan baik,
meskipun seringkali menyebalkan. Dia adalah satu member Super Junior yang paling banyak
penggemarnya. Suaranya bagus dan otaknya encer. Sulit untuk mengatakan bahwa aku tidak
menyukainya. Perasaan sukaku padanya beda, tidak seperti yang kurasakan pada Donghae
Oppa sekarang
Waeyo ? Kau baru sadar kalau aku memang tampan kan? suaranya membuyarkan
lamunanku. Tanpa sadar aku memandanginya sambil melamun, dan sialnya, dia berhasil
menangkap basah pandanganku yang telak-telak padanya. Aku membuang wajahku ke arah lain
sambil mendesis. Gwaenchanna, belum terlambat kok kalau kau mau berpaling,
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 8/23
Aigoo ! Kau ini bicara apa sih? tegurku, menatapnya dengan pandangan tak percaya. Kenapa
sih dia ini bersikap seolah-olah aku ini bukan pacar hyungnya ? Aku tahu aku mengenal dia
terlebih dulu daripada Donghae Oppa. Tapi kan bukan berarti dia bisa melakukan hal seperti ini.
Eunryung-ah, kuberi tahu ya. Kau kan baru tiga bulan pacaran dengannya. Aku tahu hyung
memang tampan, tapi pasti kau belum tahu kan kalau Donghae hyung itu suka sekali menangis ?
Melihat bulan saja dia bisa menangis! ujar Kyuhyun dengan wajah meledek. Aku memutar bolamataku.
Itu artinya Donghae Oppa orang berhati halus, tidak sepertimu!
Tapi kan laki-laki tidak boleh menangis terlalu sering! Dan eh, apa kau tahu? Hyung itu kalau
tidur lampunya tidak pernah dimatikan karena dia takut hantu. Kalau membangunkan orang
hobinya memeluk. Bukankah itu kekananak-kanakan? Padahal aku magnae, tapi dia membuatku
merasa seperti seorang hyung, aku menjabarkan perkataan Kyuhyun tadi sebagai usaha cuci
otak.
Aku suka lelaki yang kekanak-kanakan. Menurutku imut, jawabku cuek.
Jinjjayo ? Kalau begitu besok aku tidak akan mematikan lampu kalau mau tidur. Dan akan
kupeluk semua hyung kalau bangun pagi-pagi. Dan aku akan ikut tidur bersama Hyukjae Oppa
kalau dia tidak mau kubangunkan. Kalau begitu apa kau akan menyukaiku ?
Aku tertegun, menatapnya jengah. Kyuhyun-ah
Waeyo ? Sudah kubilang kan kau akan menyukaiku dalam waktu satu bulan ? dia mengatakan
hal itu tanpa rasa bersalah. Tawa renyahnya bahkan masih belum surut.
Kyuhyun-ah, bukan seperti itu aku menghela nafas berat. Donghae Oppa dan aku..
Memang apa bagusnya Donghae hyung? Aku tahu dia lebih tampan. Tapi bukankah aku lebihkeren? Aku juga lebih romantis.. Lagipula mudah sekali dia mengizinkan laki-laki lain
mengantarmu pulang? Meskipun yang mengantar itu aku tapi
Ya-Kyuhyun! Cukup! Kalau kau bicara lagi, lebih baik aku turun! ancamku sambil memegang
pintu mobil.
Wah, kau mengancamku ya. Ara,ara. Aku tidak akan bicara lagi, katanya.
Syukurlah kalau kau sudah mengerti. Lagipula meskipun hari ini kau yang mengantarku, besok
aku dan Donghae Oppa akan pergi jalan-jalan. Kau tidak akan bisa mengganggu kami lagi.
Sudah, aku mau tidur. Bangunkan aku kalau sudah sampai rumah, aku memutar badanku
seratus delapan puluh derajat, membelakanginya.
-
Eunryung-ah, mianhae. Ada pemotretan yang harus diulang, sepertinya akan memakan waktu
cukup lama. Jalan-jalannya kita tunda sebentar ya? Aku akan menghubungimu kalau sudah
selesai
Aku memandangi pesan singkat dalam layar ponselku itu berulang kali hingga aku sudah
menghafalnya diluar kepala. Dalam ID Pengirim tercantum nama Lee Donghae, pacarku. Aku
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 9/23
mendengus. Kecewa sih sudah pasti. Padahal aku sangat menantikan hari ini sampai tidak bisa
tidur karena sibuk memilih baju mana yang akan kupakai untuk kencan kami. Aku sudah
berdandan rapi sebelum pesan singkat itu mengacaukan segalanya. Padahal diluar cuacanya
bagus. Sayang kalau tidak dipakai jalan-jalan
ANNYEONG!!! aku hampir melonjak kaget ketika pintu kamarku tiba-tiba dibuka dari luar.
Bukan, itu namanya mendobrak, bukan membuka. Mataku terpaku pada sosok pelakupendobrakan yang berdiri dengan seringai evilnya.
Kyuhyun !! seruku marah. Aku berkacak pinggang, namun lelaki itu nampaknya tidak peduli.
Dengan santai, dia duduk di tempat tidurku. Kenapa kau ada disini?
Waeyo ? Hari ini aku free dan tidak ada orang di dorm. Jadi aku mengunjungimu, katanya
santai. Dia mengambil novel The Davinchi Code yang kutaruh di tempat tidurku. Kenapa begitu
tebal?
Kenapa mengunjungiku? Temanmu kan bukan hanya aku. Ya! Pembatas bukunya jangan
dilepas!! aku buru-buru merebut novel itu dari tangan Kyuhyun yang sudah mulai iseng
membuka-buka novelku. Aku mendekap novel itu erat-erat seolah Kyuhyun akan merebutnya
kembali dariku.
Kyuhyun mencebikkan bibirnya. Ia lalu memutar bola matanya. Karena aku dan kau sama-
sama kesepian dan tak punya kerjaan hari ini,
Aku mengernyitkan kening. Maksudmu?
Donghae hyung membatalkan janjinya dan kencan kalian dibatalkan. Aku betul kan? Aku
terhenyak, hampir saja aku refleks menanyakan bagaimana dia bisa tahu semuanya kalau saja
aku tidak ingat bahwa aku yang memberitahunya tentang rencana kencan ini semalam. Dan
kupikir dia pasti jauh lebih tahu mengenai jadwal Donghae Oppa daripada aku sendiri.
Aku mendengus lalu menjatuhkan diri ke kursi. Ne, kau benar. Puas? Kyuhyun mengangkat
alisnya. Ia bangkit dari tempat tidurku lalu serta merta menarik tanganku. Ya! Apa yang kau
lakukan?
Keluar kamar, kajja. Memangnya kau mau seharian mengurung diri di kamar? Kalau ada
pencuri masuk rumah aku yakin kau tidak akan mendengarnya, Kyuhyun mengedikkan
kepalanya. Aku diam-diam menyetujui ucapannya. Hari ini Eomma dan Appa memang sedang
pergi, hanya ada aku sendirian di rumah.
Ya! A-Aku bisa jalan sendiri! Tidak perlu menarikku seperti ini, aku melepaskan tanganku
dari cengkeramannya beberapa detik kemudian. Kyuhyun nampak sedikit kaget saat aku
mencoba melepaskan tanganku namun Ia bisa langsung menguasai diri.
Ketika kami sampai di meja makan, aku melihat tumpukan kantong plastik dan kertas diatas
meja makan. Beberapa jenis sayuran menyembul kantong-kantong tersebut. Kenapa Eomma
belanja sebanyak ini? gumamku.
Ya! Ini semua aku yang beli, Kyuhyun mengedikkan kepalanya. Lihat, aku bahkan membeli
sawi, wortel, brokoli, kubis uh, pulang dari sini aku pasti berubah jadi siluman kambing,
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 10/23
Aku tertawa mendengarnya. Siluman kambing? Yang benar saja. Kalau memakan sayuran ini
bisa membuatku jadi siluman kambing pasti aku sudah berubah dari dulu. Ya, sebenarnya kau
ini mau apa ? aku mengulurkan tangan, mengecek semua belanjaan yang dibawa Kyuhyun. Aku
mencairkan hatiku sedikit, berpikir mungkin selama ini mungkin aku sudah terlalu jutek
padanya. Dia belanja banyak sekali. Sepertinya Ia membeli seluruh isi toko saja. Lihat saja, tahu
putih saja ada dua merek yang berbeda. Aku yakin dia pasti mengambilnya sembarangan.
Piknik, jawaban Kyuhyun membuatku mengerutkan kening. Dia kemudian mengambil
sesuatu yang tidak kuperhatikan dari kolong meja. Aku bawa tenda, katanya.
Untuk apa? Kau ini aneh-aneh saja!
Sudahlah. Sekarang, tolong kau masakkan semua bahan-bahan ini. Aku akan mendirikkan
tenda di halaman belakang. Setuju? aku tidak menjawab, namun dia sepertinya menyimpulkan
diamku sebagai perwujudan kata setuju. Dia langsung bergerak dengan sigap, mengambil
tendanya lalu berjalan ke halaman belakang rumahku, meninggalkan aku yang masih
kebingungan.
Aish aneh sekali sih orang itu, gumamku, kemudian mulai mengerjakan apa yang
diperintahkannya.
-
Kyuhyun sedang berjongkok di pinggir tenda yang nampaknya sudah selesai didirikannya. Ia
menenggelamkan wajahnya, nampaknya Ia sedang memegangi perutnya. Kenapa dia?
Aku menghampirinya sambil membawa nampan makanan. Kau kenapa?
Kyuhyun kelihatannya kaget. Ia langsung mendongak ketika mendengar suaraku. Aku bisa
melihat wajahnya yang kelihatan pucat. Aku bertanya-tanya dalam hati apakah dia sakit? Ah,
kau sudah selesai? Kenapa begitu lama? dia berdiri lalu melihat nampan yang kubawakan.Kelihatannya enak, kecuali yang berwarna hijau-hijau. Ah, kau tahu perutku lapar sekali. Aku
belum makan sejak semalam belanja ternyata cukup merepotkan. Wajahku pucat tidak?
Ternyata hanya kelaparan. Sedikit. Kalau begitu ayo kita makan. Aku juga sudah lapar, aku
meletakkan nampan masakan itu ke alas yang telah digelar Kyuhyun sebelumnya. Rasanya
memang seperti piknik duluan. Ada tenda, ada tikar meskipun tempatnya Cuma di halaman
belakang rumahku yang relatif kecil.
Kyuhyun memilih-milih makanan. Dia tidak mengambil sayuran-sayuran yang sudah
kumasakkan. Padahal tadi dia sendiri yang beli. Kyuhyun-ah! Kau masih belum suka makan
sayuran? tanyaku. Kyuhyun menggeleng, lalu menyipitkan matanya.
Tidak. Sayur rasanya aneh, jawabnya. Aku memutar bola mataku. Lidahnya seperti lidah anak
kecil saja.
Pantas saja kulitmu paling jelek diantara para hyungmu. Mereka makan sayur, makanya
kulitnya bagus. Kalau tidak makan sayur nanti kau jadi cepat keriput, aku menasihatinya.
Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya dengan ekspresi menolak, seperti anak kecil. Tiba-
tiba dia memegang perutnya. Waeyo? tanyaku sedikit khawatir.
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 11/23
Kyuhyun melepaskan tangannya dari perutnya. Dia tertawa kecil. Shireo. Bulgogi buatanmu
enak sekali, Kyuhyun menambahkan Bulgogi ke piringnya lalu memakannya dengan lahap.
Kyuhyun makan banyak sekali, persis seperti orang yang sudah satu bulan tidak bertemu
makanan. Padahal masakanku kan sepertinya tidak seenak itu.
Kami selesai makan dalam waktu yang hampir bersamaan. Ketika aku meletakkan piring, tiba-
tiba aku merasa ada titik air yang jatuh ke piringku. Aku memandang ke langit untuk beberapasaat untuk memastikan darimana air itu berasal. Namun sedetik kemudian, jutaan tetes air yang
lain mulai ikut turun. Hujan !
Ah! Hujan! Bagaimana ini? Ayo cepat masuk ke rumah! perintahku pada Kyuhyun. Aku berlari
ke arah rumah, tanpa menyadari Kyuhyun berlari ke arah yang berlawanan. Aku baru
menyadarinya saat aku berbalik dan melihat Kyuhyun sedang berteduh di tenda. Apa yang kau
lakukan? Cepat kemari, nanti kau kehujanan! seruku dengan suara yang agak keras.
Shireo. Kita kan sedang kemah! Mana boleh masuk ke rumah! Kau yang kemari! teriak
Kyuhyun.
Ya! Nanti saja main kemah-kemahannya. Sekarang kau berteduh dulu disini!
Shireo! Kau yang kemari! Kyuhyun memaksaku. Aku mendesis sebelum akhirnya aku
menuruti permintaanya, untuk masuk ke dalam kemah yang telah dibangunnya tadi. Kyuhyun
tertawa penuh kemenangan saat aku sampai di mulut tenda. Begitu, dong. Kita kan sedang
kemah,
Kau tahu kan kau aneh? gerutuku sambil mendelik ke arahnya. Dia hanya menanggapinya
dengan seringainya. Kyuhyun membuka setengah dari mulut tenda agar kami tetap bisa
memandang keluar tanpa khawatir terciprat air hujan.
Eunryung-ah, kau ingat tidak? aku menoleh. Pandangannya nampak sedang menerawang ke
arah luar tenda. Waktu itu kau sedang sendirian, menunggu hujan reda di depan
perpustakaan. Ketika aku keluar dari perpustakaan, kau langsung bertanya apa kau boleh
meminjam payungku, dia menoleh lalu menatapku lembut.
Tentu saja aku masih ingat peristiwa itu. Kejadian beberapa tahun yang lalu saat Kyuhyun
masih aktif kuliah di Kyunghee University. pertama kali kami bertemu, saat itu aku tidak
mengetahui kalau Kyuhyun adalah seorang anggota boyband, bukan salahku kan kalau dia
masih kurang terkenal dibandingkan Siwon atau Kibum Oppa. Hari itu aku harus mengikuti
kelas, tapi aku terjebak karena hujan setelah meminjam buku dari perpustakaan. Saat
melihatnya membuka payung, entah bagaimana terlintas begitu saja dibenakku untuk menanyai
apa aku boleh meminjam payungnya.
Aku masih ingat, jawabku. Aku heran bagaimana ada orang yang begitu . bagaimana aku
harus mengatakannya? Baik atau bodoh? Meminjamkan payung pada orang yang tidak dikenal
padahal dia hanya punya satu payung, aku tertawa kecil mengingatnya. Kyuhyun ikut tertawa.
Ne, tapi kan akhirnya kau mengembalikan payungku. Untung kau menanyakan aku dari
departemen mana,
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 12/23
Dan aku tidak tahu kalau kau begitu terkenal. Aku masih ingat bagaimana tatapan Oh Soobyul
saat aku mengembalikan payungmu,
Oh Soobyul? Ah, ya, gadis yang mengerikan itu, aku terbahak mendengarnya.
Gadis mengerikan? Kau menyebutnya seperti itu? Padahal dia cantik!
Dia memang cantik, tapi mengerikan, Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya. Kau bakal
berpendapat seperti itu kalau kau merasakan sendiri bagaimana dia mengikutimu kemana-
mana, mengambil fotomu, diam-diam merekam aktivitasmu dan meunggahnya ke internet,
Kyuhyun bergidik saat menceritakan hal itu. Aku tertawa. Jujur saja keanehan Oh Soobyul ini
baru pertama kali kudengar langsung dari mulutnya.
Kami diam cukup lama, memandangi hujan yang turun semakin deras. Otakku seakan memutar
flashback tentang kejadian-kejadian saat kami kuliah dulu, bagaimana kami mulai akrab,
bagaimana Kyuhyun mulai membawaku ke dorm Super Junior, dan bagaimana Kyuhyun
membantuku untuk mendekati Donghae Oppa. Aku tidak tahu apa Kyuhyun memikirkan hal
yang sama denganku sekarang.
Kenapa Donghae hyung? tanya Kyuhyun tiba-tiba. Perlahan wajahnya berubah muram.
Bukankah kita lebih dulu bertemu?
Aku menghela nafas. Kyuhyun-ah kau tahu ini bukan masalah
Siapa yang bertemu siapa lebih dulu, ara, potong Kyuhyun melanjutkan omonganku. Aku
yakin kau hanya belum menyadari perasaanmu yang sebenarnya padaku. Kau pasti
menyukaiku, ucapnya terdengar menuntut.
Ya! Narsis sekali kau, sahutku sambil tersenyum.
Kau belum menyadarinya karena selama ini aku selalu ada untukmu. Kalau suatu saat akupergi, kau pasti menyesali perasaanmu sendiri, ujarnya masih dengan tampang murung.
Aku menarik napas panjang. Bisa jadi, Kyuhyun-ah. Tapi untuk sekarang dengan Donghae
Oppa lah aku ingin menghabiskan hidup, jelasku. Dan kau kau tidak akan pergi kemana-
mana kan? Kyuhyun-ah, belakangan ini kau agak aneh,
Aneh bagaimana?
Ya aneh saja. Pertama karena kau tiba-tiba bilang kau menyukaiku padahal dulu kau sendiri
yang membantu hubunganku dengan Donghae Oppa. Dan kedua, kenapa sih kau
mempermasalahkan aku tidak menyukaimu seperti aku menyukai Donghae Oppa? Kau kan
sahabatku, Kyuhyun. Sebelum atau setelah adanya Donghae Oppa. Kenapa kau begitumempermasalahkannya? Aku kan tidak akan pergi kemana-mana dengan Donghae Oppa,
Kyuhyun menarik napasnya, Ia lalu menoleh padaku, tersenyum kecil. Aku bisa merasakan
gurat kesedihan yang terpancar lewat senyumnya. Sejujurnya aku tidak suka melihatnya begitu.
Apalagi tahu bahwa akulah penyebab dia sedih. Tapi bukankah jujur padanya akan lebih
baik?Perasaanku pada Kyuhyun memang hanya sekedar sahabat tidak lebih.
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 13/23
Kau benar, mungkin aku memang terlalu khawatir, katanya. Seiring dengan dia
menyelesaikan kalimatnya, hujan berangsur mereda. Perasaan itu memang tidak bisa
dipaksakan, bukan ?
Dia menoleh padaku sambil tersenyum pahit. Aku membalas tatapannya, lalu mengangguk
pelan.
-
Kyuhyun? Apa yang kau lakukan ?
Aku melihat Kyuhyun yang sedang berdiri dalam jarak lima meter dari hadapanku. Tangannya
dilipat di depan perut dan dia bersandar pada pintu depan mobilnya. Wajahnya kelihatan agak
pucat, sama seperti tiga hari yang lalu. Apa dia kelaparan lagi?
Dia memandangku tajam, dengan sorot yang menusuk. Ada apa ini? Bukankah biasanya dia
memandangku dengan. lembut ? Kami bertatapan selama beberapa detik sebelum akhirnya
Kyuhyun membalikkan badannya dan membukakan pintu depan yang satunya. Ayo cepat
naik,
Dia tidak menyeringai seperti biasanya. Kemana? Aku kan baru saja mau ke dorm. Donghae
Oppa
Hyung yang menyuruhku untuk menjemputmu, potong Kyuhyun dingin. Ayo masuk,
Aku melangkah ragu-ragu. Kemarin bukankah dia bertingkah seperti pemujaku nomer satu?
Kenapa sekarang dia dingin total padaku seperti ini ? Aku masuk ke dalam mobil diiringi dengan
tatapan dinginnya. Dia kemudian menutup pintuku dengan kasar sampai aku terlonjak di dalam
mobil. Tak lama kemudian, dia ikut masuk dan lagi-lagi membanting pintunya dengan kasar.
Ya~ ada apa sih denganmu ? Kau marah padaku? aku menegurnya. Dia melirik tajam kearahku, lalu menyetater mobilnya seakan aku tidak pernah berkata apa-apa. Ya! Jawab dulu
pertanyaanku! Apa kau marah padaku? Aku salah apa?
Marah? Kau pikir kenapa aku harus marah padamu? serunya kasar. Dia menggas mobilnya
dengan penuh-penuh sehingga aku terpelanting ke belakang. Aku meraih pegangan yang berada
di atas jendela pintu mobil saat melihat jarum spedometer mobil terus merangkak keatas.
Ya! Mana aku tahu ? Kan kau yang marah! seruku marah.
Aku tidak marah!! teriaknya terdengar kesal. Kyuhyun terus menambah kecepatannya.
Mana mungkin! Kalau kau terus mengebut seperti ini, lebih baik turunkan aku! Aku tidak mau
mati konyol bersamamu! seruku ketakutan.
Kyuhyun melirikku dengan pandangannya yang menusuk. Benarkah ? Kalau mati konyol
bersama Donghae hyung kau mau ?
Aku mengeryitkan kening. Bicara apa sih kau ini? Kau sedang mabuk ya? Cho Kyuhyun-ah,
turunkan aku ! aku memukul-mukul lengannya ketakutan. Gaya menyetirnya benar-benar
membuatku takut. Beberapa mobil mengelakson mobil Kyuhyun karena tiba-tiba menyalip
jalannya. Tapi Kyuhyun tidak peduli dengan suara klakson-klakson itu, dan dia baru saja
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 14/23
menyalip sebuah truk tronton besar dari arah kiri. Alih alih menuruti perintah ku, dia malah
menambah kecepatan mobilnya. Kyuhyun-ah ! Turunkan aku!
Saat itu aku benar-benar ketakutan. Seolah sekuat apapun aku berteriak memerintahkannya
untuk menyetir lebih benar, dia tidak akan mendengarkan. Aku rasa dia sengaja. Aku tidak tahu
apa tujuannya, tapi dia memang berhasil membuatku ketakutan setengah mati. Aku mencoba
menenangkan diriku.
Kyuhyun-ah, tak bisakah kita bicara baik-baik? tanyaku lemah, menyadari bahwa tidak akan
gunanya kalau aku terus-terusan berteriak padanya. Sambil tetap mempertahankan
kecepatannya, dia bergeming. Aku harap dia sedang mempertimbangkan penawaranku
barusan. Kutatap wajahnya lekat-lekat. Cara itu berhasil, akhirnya dia menoleh padaku dengan
canggung. Perlahan, kulihat jarum spedometer mobil mulai turun. Kyuhyun akhirnya
memberhentikan mobilnya di tepi jalan.
Mianhae, ujarnya lemah, sambil menunduk. Sebetulnya aku ingin marah, tapi melihat
ekspresinya yang seperti itu, aku mengurungkan niatku untuk membentaknya. Mianhae sudah
membuatmu ketakutan.. tambahnya.
Aku menarik napas. Sebenarnya kau kenapa? Tak seperti biasanya kau
Kau yakin kau tidak mencintaiku? potong Kyuhyun, menoleh menatapku dengan
pandangannya yang lembut. Jauh berbeda dengan tatapan saat dia menjemputku tadi. Beberapa
detik aku membalas tatapannya kemudian aku menunduk. Kenapa dia harus berwajah seperti
itu? Mana ada orang yang tega membuatnya kecewa
Kyuhyun-ah, sudah kukatakan kalau aku
Benarkah kau hanya menyukai Donghae hyung? Kau tidak punya perasaan apa-apa sama
sekali padaku? dia memotong perkataanku lagi. Aku menghela nafas berat, mencoba
menatapnya dalam-dalam.
Bukan seperti itu, Kyuhyun-ah. Dengar, jangan potong omonganku dulu, kataku saat melihat
Kyuhyun yang akan membuka mulutnya lagi. Aku menyukaimu. Aku juga menyukai Donghae
Oppa. Tapi rasa sukaku tidak sama. Kyuhyun-ah, kenapa kau bersikap seperti ini? Kau
membuatku merasa bahwa aku harus memilih salah satu diantara kalian dan salah satu
diantara kalian akan pergi kalau tidak kupilih. Aku memang tidak bisa kehilangan Donghae
Oppa tapi itu bukan berarti aku bisa kehilanganmu, aku mencoba menjelaskan padanya.
Rasanya aku telah menggunakan semua kemampuan menjelaskanku agar dia mengerti.
Memangnya kenapa kalau kita hanya teman?
Kyuhyun terdiam, dia menunduk memandang kemudi mobil di hadapannya. Kau kau tahukenapa Donghae hyung memanggilmu ke dorm? tanyanya lirih, mengalihkan pembicaraan.
Aku menggeleng. Anni. Waeyo?
Hyung akan melamarmu, ujarnya, membuat aku terhenyak di tempatku. Donghae Oppa
akan melamarku ? Dia meminta bantuan kami semua, termasuk aku. Seharusnya ini akan jadi
kejutan untukmu ketika sampai di dorm,
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 15/23
Ah, begitu. Kata-katanya barusan sudah cukup untuk menjelaskan kelakuan anehnya hari ini.
Aku tidak tahu apa aku harus sedih atau senang ketika mendengarnya. Berita ini seharusnya
membuatku gembira setengah mati. Tapi Kyuhyun membawakan berita ini seolah ini adalah
berita duka. Aku tidak mungkin tertawa-tawa bahagia sementara ekspresi Kyuhyun seperti
orang yang baru kehilangan anggota keluarganya. Sejenak aku melihat Kyuhyun yang sedang
memegang perutnya.
Kau kenapa? Kenapa kau memegangi perutmu terus? tanyaku mengalihkan pembicaraan.
Kyuhyun menggeleng. Menatapku dengan pandangan ketus. Setelah hyung memberitahu
rencananya akan melamarmu, kau pikir aku ada selera untuk makan?
Kyuhyun-ah, jangan begitu. Kau kan punya penyakit maag, kalau kambuh bagaimana? aku
menepuk pundaknya khawatir. Kau mau aku belikan makanan? tanyaku. Kyuhyun
menggeleng.
Tidak. Lagipula maag ku sepertinya memang sudah kambuh, sahutnya sambil memegang
perutnya semakin intensif.
Aiish ! Kau ini , sudah , didepan ada toko kecil. Kau tunggu disini, aku akan membelikanmu
makanan dan obat, aku melepas safety belt ku kemudian keluar dari mobilnya. Kyuhyun tidak
menahanku. Aku berjalan sebentar ke toko kecil yang berjarak sekitar lima puluh meter dari
tempat mobil Kyuhyun di panggil dan membeli roti isi dan obat maag yang biasa diminum
Kyuhyun.
Aku masuk ke dalam mobil lalu menyerahkan kantong plastik putih berisi roti dan obat itu
padanya. Setelah dia menerimanya, aku menggosok-gosokkan telapak tanganku. Di luar cukup
dingin.
Gomawo, sahutnya, namun Ia tidak segera membuka kantong yang kubawakan itu. Kau
masih perhatian seperti dulu,
Aku tertawa. Tentu saja, memperhatikan orang adalah keahlianku,
Kalau kau terus seperti ini aku mungkin akan mempertimbangkan untuk membawamu kabur
sebelum Donghae hyung melamarmu, ujar Kyuhyun, membuatku terdiam. Kyuhyun melihat
ekspresiku, dia langsung tertawa. Aku hanya bercanda kok,
Aku menghembuskan napas lega, lalu ikut tertawa. Tentu saja. Aku tahu meskipun kau iseng,
kau tidak mungkin berbuat sejahat itu pada hyungmu,
Kalaupun aku berbuat jahat rasanya para hyung itu akan memaafkanku. Aku kan dongsaeng
mereka yang paling manis, Kyuhyun mengedipkan sebelah matanya. Kau mau tahubagaimana Donghae hyung akan melamarmu nanti? Kuharap kau bisa pura-pura kaget. Idenya
hyung begitu aneh, dia memang bukan orang yang romantis, ujar Kyuhyun.
Kalau begitu ceritakan padaku,
Ah, anni. Aku sudah membocorkan bahwa Hyung akan melamarmu. Mana boleh aku
membocorkannya lebih jauh lagi. Kecuali kalau. Kyuhyun melirikku dengan pandangan sok
misterius. Kau mau kabur bersamaku
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 16/23
Kyuhyun-ah ! kau pasti bercanda! aku tertawa lalu memukul pundaknya sekali lagi. Kyuhyun
kemudian ikut tertawa. Aku menghela nafas, lalu memandangnya lekat-lekat. Kyuhyun-ah, aku
tahu meskipun kau sering jahat padaku atau pada hyungmu, kau tidak akan tega menyakiti
kami. Kau itu orang baik,
Aku menepuk dadanya pelan sambil tersenyum. Kami saling bertatapan untuk beberapa detik.
Perlahan guratan-guratan tawa yang tergambar di wajah Kyuhyun memudar. Ekspresinyaberubah. Ia memandangku dengan tatapan yang sangat serius. Kyuhyun menangkap tanganku.
Kau yakin? tanyanya sambil menggenggam tanganku. Kau yakin aku tidak mampu berbuat
sejahat itu? dia memandangku lekat-lekat dengan pandangan yang begitu mengintimidasi. Aku
berusaha melepaskan tangaku dari genggamannya namun tenaganya jauh lebih kuat.
Kyuhyun-ah, apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganku ujarku mulai ketakutan.
Pandangannya begitu menyeramkan. Aku belum pernah melihatnya seperti itu sebelumnya.
Sebuah pandangan yang mampu membekukan seluruh persendianku.
Bisakah kau mengatakan bahwa kau mencintaiku satu kali saja? pinta Kyuhyun dengan
pandangannya yang kosong, membuatku semakin ketakutan. Aku menggeleng perlahan.
Aku aku tidak akan mengatakannya. Aku tidak mau berbohong..
Berbohong juga tidak apa-apa, potong Kyuhyun. Kumohon, sekali saja,
Saat ini aku merasa dia benar-benar tidak akan mengalihkan pandangannya dari mataku. Aku
tidak tahu harus mendefinisikan suaranya tadi terdengar seperti apa.Ada nada putus asa, sedih
dan bercampur sakit yang kutangkap disana. Kyuhyun-ah kenapa kau membuat segalanya jadi
sulit?
Shireo. Aku tidak akan berbohong padamu. Itu akan lebih sakit
Tiba-tiba saja aku merasakan sesuatu yang lembut dan hangat mendarat di bibirku. Segalanya
begitu tiba-tiba bahkan sebelum aku sempat menyadari apa yang sedang terjadi. Kyuhyun
menciumku. Dia menciumku begitu intens dan hangat, membuat otakku beku. Untuk sejenak
aku lupa kalau aku seharusnya tidak boleh melakukan hal ini. Ketika otakku mulai mencair, aku
buru-buru mendorong bahunya.
Kyuhyun-ah! Apa yang kau lakukan?! aku menghapus bibirku dengan punggung tangan.
Perlahan setetes air mata jatuh dari kelopak mataku. Buru-buru aku membuka pintu mobil,
keluar dari mobil Kyuhyun. Pokoknya aku ingin menjauhkan diri sejauh mungkin dari dirinya.
Aku refleks menyebrang jalan tanpa melihat kanan kiri dulu ketika aku melihat Kyuhyun yang
ikut turun dari mobilnya.
Eunryung-ah! Awas!!
Peringatan Kyuhyun terlambat. Dalam hitungan sepersekian detik, aku merasa ada hantaman
benda padat yang begitu keras di badanku dengan iringan suara decit rem yang memekakkan
telinga. Aku masih bisa merasakan ketika tulang-tulangku tidak bisa lagi menopang tubuhku.
Aku ambruk. Rasa nyeri yang amat hebat di sekujur tubuhku. Kemudian pandanganku mulai
gelap. Tuhan, apakah aku akan mati sekarang ?
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 17/23
-
Bayangan putih yang samar mengintip dari celah mataku saat aku perlahan membuka mata. Ada
secercah sinar yang menyorot langsung ke mataku, membuatnya jadi pedih. Tapi aku rasa aku
sudah terlalu lama memejamkan mata, jadi kupaksa diriku untuk membuka mata.
Bayangan putih itu berangsur semakin jelas semakin aku membuka mataku lebih lebar. Akuberada di sebuah ruangan dengan dominasi warna putih. Kamar ini kelihatannya cukup
eksklusif. Butuh beberapa detik untuk menyadari bahwa ada seseorang yang sedang
menelungkupkan dirinya di sebelah tempat tidurku. Tangannya menggenggam tanganku erat,
meskipun dia sedang tertidur. Aku tersenyum.
Aku mengulurkan tanganku, menyentuh rambutnya. Oppa?
Lelaki itu kemudian mengedikkan kepalanya, lalu menoleh ke arahku. Dengan sekilas aku bisa
menangkap gurat kelelahan yang tergambar jelas di wajahnya. Eunryung-ah, kau sudah sadar
?
Dari suara dan ekspresi wajah lelaki itu, aku tahu dia sangat terkejut. Aku tersenyum lemah.Sejujurnya aku ingin senyum yang lebih lebar, tapi rasanya tenagaku belum cukup terkumpul.
Donghae Oppa dengan spontan memelukku. Syukurlah kau sudah sadar
Ne, Oppa. Kau lihat kan, aku begitu kuat. Sebuah truk tidak mungkin bisa merobohkanku,
gurauku pelan. Kami berdua tertawa.
Kau tahu kan betapa khawatirnya aku? dia menggenggam tanganku, mengelusnya dengan
hangat. Kau jangan seperti ini lagi, semua orang khawatir padamu. Terutama aku dan
Kyuhyun. Kyuhyun merasa bersalah sekali sudah membuatmu seperti ini. Setiap hari dia datang
kemari, menemaniku menjagamu,
Aku terhenyak. Apakah Kyuhyun sudah menceritakan semuanya pada Donghae Oppa? Oppa,memangnya Kyuhyun bilang apa padamu? tanyaku penasaran.
Donghae Oppa menghela nafasnya berat. Aku tidak tahu, Kyuhyun tidak mau menceritakannya
padaku. Pokoknya dia terus-terusan meminta maaf, padaku dan padamu. Dia kelihatannya
sangat merasa bersalah. Mana tega aku menekannya terus untuk bercerita? Donghae Oppa
menatapku dengan pandangan yang membuatku merasa sangat bersalah. Rasanya aku dan
Kyuhyun sudah mengkhianati kepercayaan Donghae Oppa. Apa kau mau menceritakannya
padaku?
Aku menghela nafas. Kasihan Oppa kalau dia terus-terusan diliputi perasaan ingin tahu seperti
ini. Tapi kalau aku menceritakan yang sebenarnya padanya, bukankah Donghae Oppa bisa
sakit hati?
Ne saat itu maag Kyuhyun kambuh. Aku tertabrak ketika mau membelikannya obat..
Mianhaeyo, Oppa. Maaf kalau aku harus berbohong. Aku tidak ingin membuat hubunganmu
dengan Kyuhyun jadi buruk.
Aku mengerti sekali posisi Kyuhyun. Dia menyukaiku, dan aku tidak bisa menyalahkan
perasaannya. Perasaan seseorang memang seringkali tidak sinkron dengan akal sehat. Apalagi
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 18/23
anggap saja ini sebagai rasa terima kasihku pada Kyuhyun. Bagaimanapun dialah yang
mempertemukan aku dengan Donghae Oppa.
Begitu? Ah, Kyuhyun babo-ya Aku hampir curiga dia sendirilah yang menabrakmu kalau
melihat penyesalannya yang sampai seperti itu aku tidak menjawab mendengarnya. Saat itu
aku benar-benar kaget dan tidak berpikir panjang untuk lari meskipun aku sama sekali tidak
membenci Kyuhyun. Aku sadar kalau aku memang tidak bisa membencinya. Akhir-akhir inimaag nya memang sering kambuh. Tapi dia tetap saja bandel, tidak mau makan. Kalau tidak
seharian main game, dia menghilang entah kemana,
Aku tersenyum maklum. Game adalah istrinya Kyuhyun. Sudah cukup cerita Kyuhyun nya
Oppa? Sekarang ceritakan bagaimana keadaanmu. Ngomong-ngomong sudah berapa lama aku
pingsan?
-
Malam itu aku sendirian di rumah sakit. Setiap hari anak-anak Super Junior datang menjenguk
dan mengusir kebosananku. Para suster pun jadi lebih sering datang ke kamarku, ada saja yang
di cek. Aku curiga mereka hanya ingin bertemu dengan para wonder boys ini. Donghae Oppa
sudah pulang bersama Hyukjae, Jungsoo dan Siwon Oppa tadi. Aku sadar kalau Donghae Oppa
tidak bisa menungguiku disini terus sementara mereka punya seabrek kegiatan yang harus
dilakukan.
Kibum dan Kangin Oppa bahkan datang menjengukku disela-sela kesibukan mereka.Hanya ada
satu orang yang tidak datang. Yang menyedihkannya dia adalah sahabatku sendiri, Cho
Kyuhyun.
Aku memikirkan Kyuhyun. Dia dimana, sedang apa, sudah makan atau belum. Setitik rasa
kesepian menjalari otakku mengingat belakangan ini dia selalu secara intensif berada di
sekelilingku. Ah, bukan. Bukan belakangan ini. Kyuhyun memang selalu ada untukku, bukanhanya belakangan ini.
Tiba-tiba aku mendengar suara pintu kamarku terbuka. Jam dinding menunjukkan pukul satu
malam. Mungkinkah ada dokter yang melakukan pemeriksaan jam segini? Aku mendengar
suara langkah kaki pelan mendekati tempat tidurku. Kemudian aku melihat sesosok laki-laki
yang begitu familiar, berdiri dengan ekspresi terkejut.
Kyuhyun?
Kyuhyun terlihat gugup. Ia melangkahkan kakinya mendekatiku. Kau belum tidur? aku
menggelengkan kepala menjawabnya. Apa kau sudah makan? Sudah minum obat? Dia
kelihatan tambah canggung ketika aku hanya menjawabnya dengan anggukan kepala. Akutersenyum. Eunryung-ah, mianhae
Dia menundukkan kepalanya. Aku bisa melihat penyesalan yang begitu dalam terpatri di
wajahnya. Gwaenchanna, Kyuhyun-ah. Ini semua bukan salahmu
Ini salahku, potongnya. Kalau saja aku tidak men ah, sudahlah, pokoknya ini salahku! seru
Kyuhyun terlampau keras. Wajahnya kelihatan frustasi. Dia mengacak-acak rambutnya dengan
kalut.
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 19/23
Sudahlah, Kyuhyun-ah. Aku kan tidak menyalahkanmu. Yang penting sekarang aku sudah
sehat. Jadi kau tidak usah merasa ini semua salahmu, aku mencoba menenangkannya. Dia
menoleh, menatapku dengan matanya yang memancarkan sorot sedih. Aku menolak membalas
tatapannya yang bisa dengan mudah membuatku luluh itu.
Eunryung-ah panggil Kyuhyun pelan. Apakah benar-benar tidak bisa? Apakah kau benar-
benar tidak bisa mencintaiku?
Aku terhenyak. Meskipun pertanyaan ini sudah sering dilontarkannya, aku masih saja merasa
sesak. Kyuhyun-ah kapankah kau akan mengerti ? Yang aku cintai itu hanya hyungmu,
Donghae Oppa
Kami saling bertatapan sebelum akhirnya ekspresi Kyuhyun berubah. Dia membuang wajahnya
ke samping, memegangi perutnya. Sekilas aku melihatnya nampak kesakitan.
Kyuhyun-ah? Apakah maag mu kambuh? tanyaku khawatir. Aku menegakkan tubuhku di
tempat tidur.
Jangan pedulikan aku. Jawab saja pertanyaanku. Apa kau kau benar-benar tidak men-mencintaiku? suara Kyuhyun mulai tersendat. Saat itulah aku tahu ada yang tidak beres dengan
dirinya. Wajahnya memucat dengan cepat, keringat dingin mulai turun dari dahinya.
Kyuhyun-ah, kau kenapa ? desakku panik. Aku menyibakkan selimut yang menutupi
pinggangku. Aku memegang bahu Kyuhyun.
Kubilang jangan pedulikan aku! Kyuhyun nyaris berteriak, menyingkirkan tanganku dari
bahunya. Aku melihatnya yang semakin intens memegangi perutnya. Kyuhyun meletakkan
tangannya di pinggiran ranjang untuk menopang tubuhnya yang sedikit membungkuk. Aku
ingin mendengar jawabanmu, kau mencintaiku atau tidak? tanyanya lemah.
Aku terpaku di tempatku, tidak tahu apa yang harus kulakukan. Haruskah aku tetap jujurdengan jawabanku sementara Kyuhyun sedang kesakitan di depanku? Aku melihat bagaimana
bibirnya mulai memutih, dan semakin banyak keringat yang membasahi dahinya. Dia
menyipitkan matanya menatapku dengan ekspresi kesakitan yang tidak dapat disembunyikan.
Aku bisa melihat urat-urat tangannya yang muncul saking eratnya dia memegangi pinggiran
tempat tidur.
Kyuhyun-ah. haruskah ini dibicarakan sekarang? Kelihatannya itu bukan
Aku baik-baik saja! potong Kyuhyun. Eunryung-ah, jawablah, katanya lirih.
Aku terdiam sejenak, mempertimbangkan jawabanku yang sebetulnya masih sama dengan
jawaban-jawabanku sebelumnya. Tapi bijakkah jika aku memberitahunya dalam kondisi sepertiini? Tapi. Mianhae, Kyuhyun. Aku. aku tidak mencintaimu. Aku menyukaimu! Tapi aku
mencintai Donghae Oppa, kataku akhirnya dengan suara lemah.
Kami diam untuk beberapa saat. Kyuhyun menunduk, masih menahan sakitnya. Aku bisa
melihat setetes air jatuh dari wajahnya. Apa itu keringatnya apa itu air matanya aku tidak tahu.
Tak bisakah kau berbohong? Berbohonglah, kumohon. Katakan sekali saja kalau kau
mencintaiku.. pinta Kyuhyun dengan suara tersendat yang lirih. Dia membungkuk semakin
dalam, menahan sakitnya.
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 20/23
Kyuhyun-ah, bukankah akan menyakitkan kalau aku berbohong padamu.. Kyuhyun-ah,
panggilan suster kau kelihatannya
Tidak apa-apa. Kali ini saja, berbohonglah. Apa aku sama sekali tidak bisa mendengar
sekalipun bahwa kau mencintaiku? pinta Kyuhyun sekali lagi. Suaranya kedengaran semakin
kecil dan melemah. Sedetik kemudian dia jatuh berlutut sambil masih memegangi pinggiran
tempat tidur.
Kyuhyun!!
Dalam posisi yang masih berlutut menahan sakit, dia mendongak menatapku. Aku benar-benar
tidak tega melihatnya seperti itu. Aku buru-buru turun dari tempat tidurku lalu merangkulnya,
membantunya berdiri. Namun tubuh Kyuhyun terlalu besar untukku, usahaku memapahnya
selalu gagal. Dia berjongkok memegangi perutnya, kelihatannya sangat kesakitan.
Eunryung-ah, panggilnya pelan. H-Hyung hyung begitu beruntung. Kau benar-benar
mencintainya. A-Aku aku iri,
Ya! Kau bicara apa? Kenapa masih sempat membicarakan hal itu? dengan panik aku masihberusaha memapahnya.
Eunryung-ah panggilnya sekali lagi. Hidup hiduplah baik-baik. H-hyung hyungku orang
yang baik. Dia dia pasti bisa menjagamu, ujar Kyuhyun tersendat dengan suaranya yang kian
melemah. Sejenak aku menghentikan usahaku memapahnya, mencerna apa yang baru saja dia
katakan. Aku menatapnya dengan pandangan tidak percaya. Sa-sarang.. saranghamnida,
Ya! Kau ini kenapa sih? Ayo bangun dulu! Kyuhyun tersenyum lemah padaku yang
kebingungan. Beberapa detik kemudian, Kyuhyun terkulai lemas, tak sadarkan diri. Aku
semakin panik. Aku menepuk-nepuk pipinya, membangunkannya namun tidak juga berhasil.
Sedetik kemudian, dengan takut-takut aku mengulurkan jariku ke hidungnya, mengecek
napasnya. Hatiku mencelos ketika aku tidak bisa merasakan hembusan napas disana.
-
-
Dear Eunryung.
Aku yakin disaat kau membaca suratku, aku sudah pergi. Mianhae karena tidak
memberitahumu tentang penyakit ini. Sampaikan juga permintaan maafku pada para hyung.
Aku hanya tidak ingin membuat kalian cemas
Eunryung-ah. Mungkin belakangan ini pernyataan cintaku terus-terusan mengganggumu. Tapisungguh, sebulan lalu, saat aku mendengar vonis dokter bahwa aku hanya akan bisa bertahan
satu bulan lagi, hanya kau yang ada di pikiranku. Appa, Eomma dan Noona juga. Tapi kau yang
mendominasi. Sesaat setelah aku mendengar vonis itu, aku langsung menghampirimu,
menyatakan cintaku.
Aku sudah menyukaimu, Eunryung-ah. Mungkin sejak pertama kali kita bertemu, saat kau
meminjam payungku. Dari awal kau memang menarik. Semakin hari aku semakin mengenalmu,
Eunryung yang perhatian, Eunryung yang galak, Eunryung yang. pokoknya aku secara tidak
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 21/23
sadar aku sudah jatuh cinta padamu. Pernahkah kau berpikir kenapa aku sering membawamu
ke dorm ? Padahal para hyung biasanya hanya akan mengajak yeojachingunya ke dorm. Tapi
aku malah mengajak sahabatku
Lalu kau bilang kau menyukai Donghae Hyung. Meskipun aku benci mengetahuinya, aku
membantu mendekatkan kau pada Donghae Hyung. Kau tahu? Kenapa bisa jadi sangat
kebetulan saat kau bilang kau menyukai Donghae Hyung, Hyung juga memintaku untuk mendekatkannya denganmu karena menurutnya kau menarik. Hei! Aku menemukan daya
tarikmu lebih dulu, bukan?
Aku tahu aku bertepuk sebelah tangan. Tapi aku tidak menyesal karena orang yang kau cintai
adalah salah satu hyung kesayanganku. Donghae hyung orang baik, dan kau pun kaupun
wanita terbaik yang pernah kutemui. Tepat saat aku merasa aku akan baik-baik saja, dokter
memvonisku. Kanker Lambung, saat itu masih stadium tiga. Dan saat itulah aku menyadari.
Menyedihkan memang ketika kita mencintai orang yang tidak mencintai kita , tapi lebih
menyakitkan mencintai seseorang dan kau tidak pernah memiliki keberanian untuk
menyatakan cintamu kepadanya. Disisa hidupku yang tinggal sebulan, aku tidak ingin hidup
dalam penyesalan.
Eunryung-ah, awalnya aku memang sempat menyesal kenapa aku membawamu ke dorm,
mempertemukanmu dengan Donghae hyung. Tapi sekarang, aku tidak lagi menyesal. Aku ikut
bahagia kalian saling bertemu. Dua orang yang kusayangi dan kucintai bersama, apa yang bisa
lebih baik dari itu?
Aku yakin Donghae hyung akan menjagamu baik-baik. Aku sudah memberitahumu kalau
Donghae hyung mudah sekali menangis, jadi kau tidak boleh galak-galak padanya. Jadi
Eunryung, hiduplah baik-baik. Meskipun aku sudah tidak ada, mohon biarkan aku tetap hidup di
hati kalian. Paling tidak, ingatlah aku sebagai orang yang menyatukan kalian.
Saranghamnida, chingu..
Aku melipat surat itu, lalu kembali memasukkannya ke dalam saku mantelku. Aku memandang
nama yang tertulis di batu nisan hitam yang menghiasi bagian kepala gundukan tanah berlapis
rumput tipis itu. Entah ada berapa banyak buket bunga yang diletakkan disana. Tumpukan
buket bunga itu membuat makam yang ini lebih mencolok daripada makam yang lainnya.
Namun dari sela-sela tumpukan buket bunga itu, aku bisa melihat nama yang tertulis disana.
Rest in Peace
Our beloved son, grandson, brother, niece, friend and magnae.
Cho Kyu Hyun
Kurasakan mataku yang menghangat saat aku membaca namanya. Sudah lima tahun dia pergi,
namun aku masih juga belum percaya. Bahkan setiap kali aku membaca suratnya, aku merasa
sepertinya baru kemarin aku bertengkar dengannya. Seperti baru kemarin dia menggangguku
dengan Donghae Oppa Rasanya dia masih begitu dekat
Kyuhyun pasti senang punya sahabat yang begitu mengingatnya sepertimu, suara Donghae
Oppa membuyarkan lamunanku. Aku menoleh kepadanya, lalu tersenyum. Donghae Oppa
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 22/23
berjalan menghampiriku . Sepertinya dia masih disini ya? Aku bahkan masih bisa merasakan
keberadaannya diatas panggung, bernyanyi bersama. Suaranya memang tidak tergantikan,
Air mataku menitik saat mendengar ucapan Donghae Oppa barusan. Aku menoleh memandang
Donghae Oppa, lalu Ia balas memandangku. Oppa mengenai masalah itu aku minta maaf
aku tidak memberitahumu. Aku takut kalau aku akan merusak hubungan kalian
Kau pikir selama ini aku tidak tahu? ucapan Donghae Oppa membuatku terhenyak. Dari
caranya memandangmu, menatapmu aku sudah tahu sebelum kalian menceritakannya.
Mungkin seharusnya akulah yang minta maaf pada kalian. Aku sudah hadir di tengah-tengah
kalian
Oppa sahutku tak percaya. Tapi aku bersumpah yang kusukai hanya kau
Ara seraya mengelus rambutku pelan. Seandainya waktu itu dia tidak menyembunyikan
penyakitnya.. mungkin aku akan mengalah padanya. Bagaimana bisa dia mengatakan hanya
sakit maag biasa. Kanker lambung stadium akhir aku sama sekali tidak menyangka
Aku menundukkan wajahku. Oppa pantas saja saat itu dia kelihatan begitu terburu-burubegitu memaksa kalau aku tahu dokter telah memvonis dia hanya bisa bertahan sebulan lagi
mungkin aku
Seandainya kau tahu dia sakit separah itu, apa kau akan mencintainya? potong Donghae
Oppa. Aku menghela nafas.
Bukan, Oppa. Sudah kukatakan yang kucintai itu hanya kau. Tapi bagaimanapun dia adalah
sahabatku, jadi
Ara. ara Donghae Oppa kemudian meraih tengkukku, lalu membenamkan kepalaku dalam
pelukannya. Aku kan hanya bilang seandainya
Donghae Oppa mengelus-elus rambutku. Aku merindukannya, Oppa,
Ne, aku juga. Aku akan memenuhi permintaannya yang terakhir kali. Aku akan menjagamu
sampai akhir hayatku, Donghae Oppa mengeratkan pelukannya. Aku melingkarkan tanganku
ke pinggangnya, membalas pelukannya.
Tiba-tiba aku merasa ada yang menarik ujung gaunku. Aku melepaskan pelukan Donghae Oppa
sebentar untuk mengeceknya. Seorang anak laki-laki yang mewarisi hidung Lee Donghae dan
mataku menatap kami dengan pandangan murung.
Appa, Eomma aku lapar. Aku mau pulang rengeknya. Aku dan Donghae Oppa
berpandangan lalu tersenyum pada anak laki-laki dengan wajah cemberut itu. Dengantangannya yang besar Donghae Oppa mengangkat anak itu, menggendongnya di pundak.
Anak itu adalah buah hatiku bersama Donghae Oppa. Dia lahir tepat setahun setelah Kyuhyun
dinyatakan meninggal. Wajahnya tampan, dia mewarisi hidung Donghae Oppa yang mancung
dan mataku yang besar. Bibirnya tipis dan selalu mengulum senyum, persis seperti Appanya.
Aku pikir kalau sudah besar dia pasti bisa membentuk boyband saingannya Super Junior.
5/14/2018 A Single Month - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a-single-month 23/23
Ah, mianhae. Kau pasti sudah lapar. Ayo kita pulang, ujarku sambil tertawa padanya. Aku
menoleh sekilas pada pusara Cho Kyuhyun disana, seolah meyakinkan diriku bahwa dia akan
baik-baik saja. Annyeongirago, Cho Kyuhyun. Kuharap kau baik-baik saja disana, dengan begitu
akupun akan baik-baik menjalani hidupku. Aku membalikkan badanku, menyusul Donghae dan
anak kecil di pundaknya yang sudah berjalan lebih dulu. Aku menggamit tangan Donghae Oppa
yang kemudian tersenyum lembut padaku.
Ya, apa kau tahu tadi itu makam siapa? tanya Donghae Oppa pada anak kecil yang sedang
duduk di pundaknya. Anak kecil itu menggeleng. Dia adalah orang yang sangat sangat sangat
menyayangi Eommamu. Dan coba tebak, nama kalian sama ! Jadi Lee Kyuhyun kau harus
selalu menyayangi dan menjaga Eomma ya?
Ne, Appa!! seru Kyuhyun keras-keras. Aku berpandangan dengan Donghae Oppa lalu
tersenyum. Aku menoleh sekilas lagi ke arah pusara Kyuhyun yang nampak semakin mengecil.
Kau lihat kan, Kyuhyun ? Aku tidak akan melupakanmnu. Demi dirimu juga, aku, Donghae Oppa,
dan Kyuhyunku akan hidup baik-baik.
Terima kasih sudah menyayangiku.. chingu.