Post on 02-Feb-2018
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOYOLALI
A. Sejarah, Letak Geografis dan Potensi Wisata Kabupaten Boyolali
1. Letak geografis Kabupaten Boyolali
Gambar 1. Peta Kabupaten Boyolali
Sumber : aliamirudin.wordpress.com
Kabupaten Boyolali atau biasa disebut dengan julukan Kota Susu atau
Kota Sapi dengan motto: “ Boyolali Tersenyum” (tertib, elok, rapi, sehat, nyaman
untuk masyarakat ) yang mempunyai luas wilayah 1.015,10 km2
dengan populasi
penduduk 930.531 jiwa serta kepadatan 916,69 jiwa/km2, terbagi dalam 19
kecamatan dan 263 desa dan 7 kelurahan di Kabupaten Boyolali. Kabupaten
Boyolali merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah
dengan pusat administrasi berada di Kecamatan Boyolali, yang terletak sekitar 27
km sebelah barat Kota Surakarta 110”22”-110”50” BT, dan 7”36”-7”71” LS.
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Kabupaten Boyolali termasuk kawasan Solo Raya (Karesidenan Surakarta) yang
berbatasan dengan beberapa kabupaten, diantaranya Kabupaten Semarang dan
Kabupaten Grobogan di sebelah utara, Kabupaten Sragen, Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo dan Kota Surakarta (Solo) di sebelah timur,
Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, serta
Kabupaten Magelang di sebelah barat. Pusat pemerintahan terletak di Kecamatan
Boyolali.Disamping itu ada beberapa kecamatan lainnya seperti Sambi, Ampel,
Banyudono, Sawit, Simo, Karanggede, Andong, Musuk, Cepogo dan Selo
(http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/area.php?ia=3309).
Boyolali Tersenyum (tertib, elok, rapi, sehat, nyaman untuk masyarakat )
merupakan slogan atau julukan dari Kota Susu atau kota penghasil susu perah.
Adapun visi dan misi Kabupaten Boyolali sebagai berikut :
Gambar 2. Lambang Kabupaten Boyolali
Sumber : dppkad.boyolalikab.go.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
VISI :
Visi Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategi
Daerah Kabupaten Boyolali ditetapkan sebagai berikut :
TERWUJUDNYA MASYARAKAT BOYOLALI YANG SEJAHTERA LAHIR
BATIN, MANDIRI, DAN BERDAYA SAING BERBASIS PADA
PERTANIAN, INDUSTRI DAN PARIWISATA.
Untuk mewujudkan visi Kabupaten Boyolali ke depannya agar lebih baik dan
berkembang dalam rangka merealisasikan otonomi daerah, dirumuskan MISI
sebagai berikut :
MISI :
a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia agar lebih menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu berkompetisi dan
professional.
b. Pemberdayaan masyarakat dalam rangka membentuk manusia
yang berbudi luhur, disiplin, mandiri, kreatif, produktif dan
demokrasi.
c. Pengembangan industri kecil dan menengah yang berbahan baku
lokal, berpotensi menyerap tenaga kerja, dan memberi nilai tambah
serta didukung dengan pengembangan teknologi tepat guna.
d. Pengembangan sektor pertanian melalui diversifikasi dan
intensifikasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
e. Pengembangan pariwisata dan pemberdayaan masyarakat sebagai
pelaku utama bisnis pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
f. Meningkatkan kerjasama pariwisata wilayah Solo, Selo dan
Borobudur.
g. Membangun sistem pemerintahan yang bersih dan baik serta
berorientasi pada pelayanan publik.
h. Membangun sarana dan prasarana public yang mendukung
kelancaran perekonomian, pemerataan pembangunan dan
memperlancar pelayanan publik.
i. Memperluas jaringan kerjasama dalam pembangunan dengan
prinsip saling menguntungkan, berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
2. Asal – Usul Kabupaten Boyolali
Boyolali merupakan salah satu nama kabupaten yang berada di Provinsi
Jawa Tengah yang terletak di lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu,
sehingga memiliki pemandangan dan wisata yang eksotis. Boyolali juga memiliki
Bandara Internasional yaitu Bandara Adi Soemarmo yang berjarak 25 kilometer
dari Kota Budaya Surakarta yang merupakan koridor jalur wisata Solo-Selo-
Borobudur (SSB). Daerah ini termasuk daerah yang strategis karena wilayahnya
dilalui oleh jalan yang menghubungkan Kota Solo dengan Kota Semarang.
Asal mula nama Boyolali tidak lepas dari kisah perjalanan Kyai Ageng
Pandan Arang atau Bupati Semarang pada abad XVI menuju ke Gunung Jabalakat
di Tembayat (Klaten) untuk melakukan syiar Islam. Menurut ramalan Sunan
Kalijaga, Kyai Ageng Pandan Arang atau dikenal sebagai Tumenggung Notoprojo
nantinya akan diramalkan menjadi wali penutup menggantikan Syech Siti Jenar. “
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Wisikipun Sunan Kalijaga sampun priksa yen Kyai Ageng Pandan Arang punika
ing tembe dados tiyang mukmin saged dados Wali Penutup anggentosi Syech Siti
Jenar”.(http://www.kemendagri.go.id/pages/profildaerah/kabupaten/id/33/name/j
awa-tengah/detail/3309/boyolali#sejarah).
Pada suatu ketika, Kyai Ageng Pandan Arang pergi ke Jabalakat di
Tembayat bersama isterinya, Nyai Ageng Kaliwungu atau Nyai Ageng Karakitan,
beserta puteranya yang bernama Pangeran Jiwo. Di dalam perjalanan dari
Semarang menuju ke Tembayat Ia banyak menemui rintangan dan batu sandungan
sebagai ujian. Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan isterinya
ketika berada di sebuah hutan belantara, Ia dirampok oleh tiga orang yang
mengira Ki Ageng membawa harta benda tetapi dugaan tersebut keliru, maka
tempat tersebut dinamakan Salatiga. Perjalanan Ki Ageng terus dilanjutkan hingga
tiba di suatu tempat yang banyak tumbuh pohon bamboo kuning atau biasa
dikenal dengan nama bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan
nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Beliau terus
melanjutkan perjalanannya dan meninggalkan Nyai Ageng Pandan Arang di
belakang serta anaknya.Beliau berisitirahat di sebuah batu besar yang berada di
tengah sungai sambil menunggu anak dan isterinya yang tertinggal jauh di
belakang. Dalam istirahatnya Kyai Ageng berucap “baya wis lali wong iki”(sudah
lupakah orang ini). Dari kata baya wis lali ini, maka jadilah nama Boyolali.
Menurut Kamus Jawa – Belanda (JFC Geriecke en T. Roorda, 1901),
“boyolali” disebut “boyowangsul” atau”bwangsul”. Kata ini menunjukkan nama
sejenis pohon, yaitu Aglaia Lourn, sukuMeliaceae, yang mungkin sejenis pohon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
apel jawa. Nama “boyolali” dalam Serat Angger-Anggeran Nagari atau Angger
Gunung dalam bab 40 di sebutkan Bayawangsul. Serat Angger-Anggeran Nagari
itu merupakan Surat Keputusan Bersama antara Patih Raden Adipati
Sasradiningrat di Surakarta dan Patih Raden Adipati Danurejo di Yogyakarta
tahun 1840 (http://kekunaan.blogspot.com/2012/09/asal-mula-boyolali.htm).
3. Potensi Wisata di Kabupaten Boyolali
Boyolali menyimpan banyak potensi yang siap dikembangkan salah
satunya potensi dalam sector pariwisata. Boyolali terkenal dengan kota yang
masih mempunyai tingkat kealamian yang cukup tinggi dari segi tempat wisata
ataupun agrowisata yang dimiliki oleh Boyolali. Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB)
yang melintasi kedua gunung tersebut akan dipromosikan menjadi wisata yang
menarik bagi wisatawan yang melintasi jalur tersebut apabila menuju ke Candi
Borobudur untuk melintasi Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo merupakan
pusat peristirahatan sementara untuk para pendaki Gunung Merapi dan Gunung
Merbabu. Kecamatan Cepogo dan Selo merupakan kecamatan penghasil sayur-
sayuran yang mempunyai kualitas baik, segar dan murah. Beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Boyolali dari agrowisata, wisata air, wisata ziarah sebagai
berikut :
a. Wisata air alami Tlatar
Obyek wisata air Tlatar Boyolali merupakan salah satu dari tiga wisata
air andalan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Jawa
Tengah. Umbul Tlatar merupakan kawasan wisata yang terletak di Desa
Kebonbimo dan saat ini menjadi salah satu obyek wisata terfavorit di
Kabupaten Boyolali. Umbul Tlatar terkenal dengan nama “Kolam Keceh”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
yaitu sebuah kolam yang jernih dengan mata air alami yang terus mengalir
selama 24 jam dari Gunung Merapi dan Merbabu yang dipenuhi oleh ikan
hias. Ada dua macam pemandian yang tersedia di Umbul Tlatar yaitu
Pemandian Umbul Pengilon dan Pemandian Umbul Asem
(http://seputarsemarang.com/ekowisata-taman-air-indonesia-etasia).
Gambar 3. Wisata air Tlatar
Sumber :www.solopos.com
b. Wisata air Umbul Pengging
Umbul Pengging terletak di Dukuh Banyudono, Kabupaten
Boyolali sekitar 15 kilometer kearah Kota Solo. Umbul Pengging
merupakan wahana wisata kreasi air dengan kategori wisata buatan.
Berdasarkan bahasa umum “Umbul” dapat diartikan sebagai “sumber air”
sementara “Pengging” adalah nama penguasa jaman dulu di kawasan itu,
yakni Ki Ageng Pengging. Di kenal dengan sebutan Tirta Marta Pengging
mempunyai tiga sumber air (umbul). Ketiga sumber yang ada di
pemandian ini yaitu Umbul Temanten, Umbul Duda, dan Umbul Ngabean.
Disekitar obyek wisata umbul Pengging dapat ditemukan bangunan-
bangunan bersejarah milik Kasunanan Surakarta. Salah satunya adalah
makam seorang pujangga Keraton Surakarta yaitu Raden Ngabehi
Yosodipuro. Fasilitas yang ada di obyek wisata umbul Pengging
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
diantaranya rumah makan lesehan, pemancingan, kolam renang untuk
dewasa ataupun untuk anak-anak, lapangan woodball, panggung hiburan
setiap menjelang bulan puasa. (http://www.wisatajateng.com/kabupaten-
boyolali/wisata/Kolam-Renang-Pengging)
Gambar 4. Wisata umbul Pengging
Sumber :www.solopos.com
c. Agrowisata Sapi Perah Cepogo
Kabupaten Boyolali terkenal dengan usaha pengembangan ternak sapi
perah.Jarak dari Kabupaten Boyolali adalah 13 kilometer kearah barat
untuk menuju ke Cepogo. Iklim yang dingin di daerah Cepogo
menyebabkan Cepogo ditetapkan sebagai lokasi agrowisata sapi perah dan
penggemukan sapi perah, dan secara langsung dapat melihat dan
berpartisipasi dalam memerah susu sapi. Dusun Kupo dan Banaran
merupakan dusun dengan hasil perahan susu sapi cukup banyak, per hari
satu ekor sapi menghasilkan 10-15 liter susu sapi murni hasil perahan.
(http://pesonaboyolali.blogspot.com/2013/02/objek-wisata-kota-
boyolali.html).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Gambar 5. Agrowisata sapi perah Cepogo
Sumber : www.promojateng-pemprovjateng.com
d. Agrowisata Sayur Selo
Terletak dikawasan obyek wisata Selo, 25 kilometer kearah barat dari
Kabupaten Boyolali. Para pengunjung ataupun wisatawan dapat
menikmati dan memetik aneka ragam sayuran yang segar. Mayoritas
penduduk yang tinggal di Selo adalah bermatapencaharian sebagai petani
dan para petani masih menggunakan sistem organik dalam proses bertani.
Dengan demikian banyak petani yang menanam sayur yang cocok ditanam
di daerah Selo, sehingga para petani menjadikan hasil panen atau berkebun
sebagai agrowisata sayur di Selo.
(http://www.boyolalikab.go.id/agrowisata).
Gambar 6. Agrowisata sayur Selo
Sumber :www.promojateng-pemprovjateng.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
e. Air Terjun Kedung Kayang
Obyek wisata ini terletak di Desa Klakah yang berjarak 5 kilometer
kea rah barat dari Kecamatan Selo. Daerah wisata ini memiliki
pemandangan alam berupa air terjun yang terletak di antara 2 kabupaten
yaitu Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang. Air Terjun Kedung
Kayang ini memiliki ketinggian 39 meter dengan posisi kemiringan tebing
80 derajat. Fasilitas yang tersedia di obyek wisata Air Terjun Kedung
Kayang berupa penginapan, area perkemahan dan warung makan disekitar
obyek wisata. Jarak tempuh menuju ke Air Terjun Kedung Kayang apabila
dari Kabupaten Magelang kurang lebih 30 kilometer, dari Kabupaten
Boyolali 30 kilometer dan dari Kabupaten Yogyakarta 55 kilometer.
(http://pesonaboyolali.blogspot.com/2013/02/objek-wisata-kota-
boyolali.html)
Gambar 7. Air terjun Kedung Kayang
Sumber : wisatawonolelo.wordpress.com
f. Waduk Badhe
Waduk Badhe terletak di Desa Bade Kecamatan Klego 40
kilometer kearah utara dari Kota Boyolali. Klego merupakan kecamatan
yang terletak di bagian utara Kabupaten Boyolali. Waduk ini digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
masyarakat setempat sebagai sarana irigasi bagi pertanian dan perikanan.
Fasilitas yang tersedia di obyek wisata ini berupa rumah makan, wisata air,
pemancingan, dan area lomba burung.
(http://pesonaboyolali.blogspot.com/2013/02/objek-wisata-kota-
boyolali.html)
Gambar 8. Waduk Badhe
Sumber :www.kaskus.co.id
g. Waduk Cengklik
Obyek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo dan Sobokerto,
Kecamatan Ngempak 20 kilometer kearah timur laut Kota BoyolalI.
Waduk ini mempunyai luas dengan genangan 300 ha yang dibangun pada
jaman Belanda dengan tujuan untuk mengairi lahan sawah dengan luas
sekitar 1.578 ha. Pada saat menjelang sore hari banyak masyarakat yang
datang ke obyek tersebut untuk memancing, olahraga ataupun berkumpul
untuk rekreasi.Aktifitas masyarakat dalam memanfaatkan waduk sebagai
kebutuhan sehari-hari seperi bertanam di tepi sawah, menanam eceng
gondong, memancing, menyewakan perahu (gethek) bagi para pengunjung
yang ingin berkeliling waduk. Tiket masuk ke Waduk Cengklik sangat
terjangkau, per orang dikenakan biaya sebesar Rp. 2.000,00.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(http://pesonaboyolali.blogspot.com/2013/02/objek-wisata-kota-
boyolali.html).
Gambar 9. Waduk Cengklik
Sumber : bpsda-solo.jatengprov.go.id
h. Waduk Kedung Ombo
Obyek wisata ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu.
Sekitar 50 kilometer kearah utara dari Kota Boyolali ini memberikan
suasana yang berbeda dengan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan
pada saat memancing. Fasilitas yang tersedia di Wadu Kedung Ombo
berupa bumi perkemahan, hutan wisata, tempat pemancingan, rumah
makan apung dan wisata
air.(http://pesonaboyolali.blogspot.com/2013/02/objek-wisata-kota-
boyolali.html).
Gambar 10. Waduk Kedung Ombo
Sumber : ukurbumi.blogspot.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
i. Wisata New Selo
New Selo merupakan tempat wisata yang terletak di Kecamatan
Selo, Kabupaten Boyolali yang dapat dicapai dengan melewati jalur wisata
SSB (Solo-Selo-Borobudur). Pesona yang ditawarkan obyek wisata New
Selo adalah lokasi yang berada di tengah-tengah antara Gunung Merapi
dan Gunung Merbabu, dan sekaligus tempat ini merupakan tempat
istirahat para pendaki Gunung Merapi atau Merbabu. Bukan hanya
Gunung Merapi atau Gunung Merbabu yang terlihat pada saat di New
Selo, tetapi juga Gunung kembar yaitu Gunung Sumbing dan Gunung
Sindoro yang terletak disebelah barat.
Gambar 11. New Selo
Sumber : endtraveling.wordpress.com
j. Kirab Budaya
Tradisi Kirab Budaya ini berada di Desa Samiran Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali yang dilaksanakan setiap tanggal 2 Sura. Kirab
Budaya ini akan dimulai dari pelataran Gua Raja, yang menurut legenda
dahulu kala gua ini dijadikan tempat peristirahatan Pangeran Diponegoro.
Kirab dimulai dengan pengambilan air suci barokah yang berada di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
kawasan gua raja dan diarak beserta iring-iringan tumpeng hasil bumi
disekitar kawasan Selo. Warga sekitar ikut serta dalam kirab budaya
dengan mengenakan pakaian adat, untuk menuju ke pesanggrahan Kebo
Kanigoro. Air suci barokah dari Guaraja disatukan dengan air perwita sari
air yang diambil dari kawasan pesanggrahan Kebo Kebo
Kanigoro.(http://pesonaboyolali.blogspot.com/2013/02/objek-wisata-kota-
boyolali.html).
Gambar 12. Kirab Budaya
Sumber : article.wn.com
k. Sadranan
Sadranan merupakan suatu tradisi masyarakat untuk membersihkan
makam leluhur dan ziarah kubur dengan prosesi penyampaian doa dan
kenduri yang dilaksanakan oleh warga setempat berwujud aneka makanan
dan nasi tumpeng. Tradisi ini dilakukan setiap tahun pada pertengahan
bulan Ruwah (penanggalan jawa) menjelang datangnya bulan Ramadhan.
Sadranan bertujuan untuk melestarikan budaya peninggalan nenek moyang
yang sudah berlangsung turun temurun. Acara tradisi Sadranan ini
dilakukan oada saat pagi hari yang diawali dengan membersihkan makam
dengan menggunkan cangkul ataupun sabit untuk membersihkan rumput-
rumpur disekitar makam yang dibersihkan. Menurut kepercayaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
masyarakat, apabila banyak tamu yang datang ke rumah maka pertanda
penerima tamu akan mendapatakan rejeki yang banyak.
(http://www.kemendagri.go.id/pages/profildaerah/kabupaten/id/33/name/ja
wa-tengah/detail/3309/boyolali#sejarah).
Gambar 13. Sadranan
Sumber :www.antarafoto.com
l. Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas
Tradisi ini dilaksanakan di kawasan wisata umbul Pengging tepatnya di
lingkungan Makam Astana luhur R. Ng. Yosodipuro pada hari Jumat
petengahan bulan Sapar.R. Ng. Yosodipuro adalah seorang pujangga
Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Karena kearifannya seringkali rakyat
Pengging memohon petunjuk termasuk pada saat panen petani meminta
bantuan untuk mengatasi serangan hama keong emas pada tanaman. Dan
tradisi bagi-bagi apem akhirnya terus berkembang hingga erjalan sampai
saat ini. Upacara ini merupakan tradisi berebut makanan dengan
perwujudan menerima pembagian kue terbungkus janur yang telah
didoakan oleh Kyai ulama yang berlokasi di makam Astana luhur R. Ng.
Yosodipuro pada malam Jumat pertengahan bulan Sapar dan dibagikan
pada Jumat siang setelah salat jumat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
(http://www.kemendagri.go.id/pages/profildaerah/kabupaten/id/33/name/ja
wa-tengah/detail/3309/boyolali#sejarah).
B. Kesenian Tradisional Kabupaten Boyolali
Suatu daerah atau kawasan tidak akan lepas dengan sebuah kesenian
tradisional atau atraksi wisata yang menjadi suatu kebiasaan dan ciri khas daerah
tersebut. Boyolali bukan hanya dengan wisata alam dan wisata air ataupun wisata
ziarah, tetapi Kabupaten Boyolali memiliki kesenian tradisional yang melekat
pada diri masyarakat Kabupaten Boyolali khususnya diantara lain sebagai
berikut:
1. Topeng Ireng Tarubatang Boyolali
Penari kesenian Topeng Ireng Tarubatang mengenakan pakaian mirip
orang Indian di Amerika dengan kedua kakinya di pasang puluhan
kelintingan, apabila penari bergerak maka akan menimbulkan suara yang
bergemirincing dan tarian ini mengenakan topi seperti orang Indian, pakaian
bawah seperti suku pedalaman Kalimantan, diiringi tabuhan gamelan,
truntung, jedor, dan rebana. Kesenian ini menggambarkn tentang kehidupan
orang pedalaman lereng Gunung Merapi dan Merbabu dengan tradisi hidup
akrab bersama dengan alam. Kelompok kesenian Topeng Ireng Tarubatang,
beranggotakan kelompok masyarakat yang bermata pencaharian sebagai
petani, peternak, pedagang, buruh pasar tradisional dengan hasil yang tidak
pasti. Topeng Ireng bermakna Toto Lempeng Iromo Kenceng. Toto dalam
bahasa Jawanya artinya tata atau susunan, lempeng dalam bahasa Jawa
adalah luas.Toto Lempeng berarti di dalam kesenian Topeng Ireng memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
pola lantai yang lurus. Iromo Kenceng, Iromo atau irama atau alunan nada.
Kenceng dalam bahasa Jawa berarti cepat. Sehingga dapat diartikan irama
kenceng merupakan irama yang dipakai dalam mengiringi tarian dengan
ketukan cepat. Topeng Ireng sering digunakan dalam acara Nyadran, Mertri
Desa, karnaval acara-acara skala nasional dan sebagainya.kesenian Topeng
Ireng mulai dikembangkan di Dusun Tarubatang Kecamatan Selo Kabupaten
Boyolali.
Gambar 15. Topeng Ireng Tarubatang
Sumber : semuthitampemenang.blogspot.com
2. Tarian Jaranan
Kesenian rakyat Tarian Jaranan yang muncul di dusun Lencoh Kecamatan
Selo merupakan kesenian tradisional di dusun Lencoh. Pertunjukan seni ini
dipergunakan sebagai media pemanggil kekuatan gaib, roh-roh, pemujaan
kepada arwah leluhur. Ada beberapa perlengkapan yang digunakan pada saat
upacara inisiasi dalam ritus perlahan tahapan kehidupan manusia seperti
kelahiran, tedak sinten (menginjak tanah pada saat bayi), perkawinan,
kematian, dan pelengkap upacara adat seperti bersih desa, pesta panen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Gambar 16. Tarian jaranan
Sumber : fahmiazis.wordpress.com
3. Tradisi Reog Kubro
Tradisi Reog Kubro ini sering dilakukan oleh masyarakat Desa Pasutan
Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Dukuh Pasutan mempunyai banyak
kesenian tradisonal yang melekat dalam diri masyarakat seperti karawitan,
seni ketoprak wayang dan seni reog kubra. Secara etimologi Reog Kubro
berasal dari dua kata yaitu reog dan kubro. Reog merupakan nama atau suatu
perguruan sedangkan kubro adalah besar atau agung. Dengan demikian Reog
Kubro dimaksudkan sebagai sebuah perguruan yang agung atau besar. Seni
Tradisi Reog Kubro merupakan tradisi turun temurun yang biasanya
dilakukan pada bulan Syawal.
Gambar 17. Tradisi Reog Kubro
Sumber : mengenalbudayajawa.blogspot.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
4. Kesenian Kuda Lumping “ Turonggo Seto” Salam, Samiran, Selo, Boyolali.
Turonggo Seto berasal dari kata Turonngo dan Seto. Turonggo mempunyai
arti kuda dan Seto adalah putih, jadi kedua makna tersebut mempunyai arti
kuda putih. Turonggo Seto merupakan tari tradisional yang hidup dan
berkembang di sebuah pesdesaan. Tepatnya di antara lereng gunung Merapi
dan lereng gunung Merbabu dengan nuansa pedesaan yang masih alami.
Wilayah ini merupakan daerah yang memiliki udara dingin dan sejuk yaitu
di desa Selo. Nama Desa Selo menurut masyarakat setempat merupakan arti
dari selo selaning gunung Merapi dan Merbabu yang terletak diantara dua
kaki gunung yaitu Merapi dan Merbabu tepatnya diujung barat Kabupaten
Boyolali Provinsi Jawa
Gambar 18. Kesenian kuda lumping Turonggo seto
Sumber : archive.kaskus.co.id
Tengah. Tarian Kuda Lumping atau Turonggo Seto menceritakan tentang
semangat gigih para prajurit Pangeran Diponegoro yang dengan gagah
berani berperang melawan pasukan Belanda agar meninggalkan jejaknya
diwilayah Selo. Prajurit Turonggo Seto sangat gigih berlatih berperang
sampai saat maju ke medan perang. Prajurit Diponegoro dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
menunggang kuda putih begitu gagah dan bersih.hingga memperoleh
kemenangan.
C. Perekonomian Kabupaten Boyolali
Kabupaten Boyolali dalam sector pariwisata sangat jelas dalam
perkembangannya serta mendukung proses pembangunan Kabupaten Boyolali.
Kabupaten Boyolali sangat terkenal dengan industri susu sapi perah, hasil
pertanian, peternakan, dan perikanan dimana kegiatan industri tersebut sangat
mendukung dalam sector perekonomian Kabupaten Boyolali khususnya
masyarakat Boyolali.
1. Peternakan Sapi
Kabupaten Boyolali dikenal sebagai kota susu, karena Kabupaten
Boyolali menjadi salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar
terbesar di Jawa Tengah. Peternakan sapi terletak dikawasan yang
mempunyai iklim dingin dan cuaca yang segar. Bukan hanya susu saja
yang dapat diolah tetapi banyak aneka olahan yang berasal dari daging
sapi atau dari susu sapi seperti keju, abon sapi ataupun dendeng.
2. Pertanian
Kondisi alam Boyolali dan potensi pendukung lainnya memberi
peluang bagi pengembangan pertanian, kehutanan, kerajinan, dan
pariwisata. Potensi pertanian Kabupaten Boyolali meliputi tanaman
pangan, palawija dan holtikultural yang meliputi tanaman rempah-
rempah, asparagus, dan tanaman bunga karena kondisi alam di Boyolali
masih alami. Komoditas perdagangan dari Kabupaten Boyolali
meemenuhi pengiriman ke beberapa wilayah sekitar Kabupaten Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
3. Industri Kerajinan
Kerajinan tembaga atau kuningan di Kecamatan Cepogo membuat
kerajinan seperti asbak, vas bunga, lampu gantung, kendi dan
perlengakapan rumah tangga lainnya. Selain industri kerajinan tembaga
atau kuningan Kabupaten Boyolali juga mempunyai industri kerajinan
lainnya seperti kerajinan Wayang dan Gamelan yang berada di Pengging
dan Banyudono, kerajinan kayu yang berada di desa Kemiri Mojosongo,
kerajinan Sangkar Burung di Banyudono, kerajinan Sapu Ijuk di desa
Dawar Mojosongo.
4. Kerajinan Sentra Sapu Ijuk
Sapu ijuk adalah sentra kerajinan bagi para pengrajin.Para pengrajin
sapu ijuk di desa Dawar Mojosongo bukan hanya memproduksi sapu ijuk
tetapi ada beberapa hasil kerajinan lainnya seperti rayung, keset dan sikat.
Bahan utama yang digunakan para pengrajin adalah ijuk, kayu, plastic dan
nilon. Sentra sapu ijuk merupakan sentra atau pusat kerajinan unggulan
yang memiliki jangkauan pemasaran lintas provinsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel 1.1
PENDUDUK KABUPATEN BOYOLALI USIA SEPULUH TAHUN KE
ATAS MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA TAHUN 2013
Population Aged 10 Years and Over by MainIndustry in Boyolali 2013
No Kecamatan Pertanian
Tanaman
Pangan
Perkebunan Perikanan Perkebunan Pertanian
Lainnya
1 Selo 6.071 - - 766 9.400
2 Ampel 15.361 270 - 2.698 690
3 Cepogo 19.381 2.486 - 9595 -
4 Musuk 6.170 5.641 - 15.975 -
5 Boyolali 3.989 49 16 1.468 83
6 Mojosongo 6.524 216 50 2.898 2.245
7 Teras 9.578 71 96 893 911
8 Sawit 6.458 892 283 3.037 -
9 Banyudono 3.665 498 63 704 4.275
10 Sambi 12.270 - - 3.475 273
11 Ngemplak 3.416 45 157 918 859
12 Nogosari 15.700 - - 194 389
13 Simo 22.722 - 28 5.805 -
14 Karanggede 9.524 3.525 198 8.258 5.460
15 Klego 20.167 60 36 216 252
16 Andong 24.537 - - 571 462
17 Kemusu 20.325 190 418 300 132
18 Wonosegoro 26.416 3.908 - 5.210 315
19 Juwangi 11.476 - 70 53 -
Jumlah
2012
2011
2010
2008
2007
244.200
246.711
242.008
243.360
244.493
243.264
17.851
17.675
17.338
17.256
17.112
16.733
1.415
1.369
1.343
1.358
1.258
1.262
63.034
60.170
59.023
54.225
50.398
51.172
25.746
26.049
25.552
25.318
25.410
25.126
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Table 1.2
PENDUDUK KABUPATEN BOYOLALI USIA SEPULUH TAHUN KE
ATAS MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA TAHUN 2013
Population Aged 10 Years and Over by MainIndustry in Boyolali 2013
No Kecamatan Industri
pengolahan
Perdagangan Jasa Angkut Lainnya Jumlah
1 Selo - 300 2.700 245 3.907 23.389
2 Ampel 879 1.169 4.194 94 34.448 59.803
3 Cepogo 2.314 2.598 664 69 5.832 43.560
4 Musuk 1.026 2.328 2.374 494 18.785 52.793
5 Boyolali 3.001 3.081 3.996 540 35.517 51.740
6 Mojosongo 3.158 4.834 2.583 394 21.828 44.730
7 Teras 11.315 4.902 4.697 355 11.597 44.415
8 Sawit 533 4.615 844 310 11.372 28.344
9 Banyudono 3.762 4.076 5.657 822 14.074 37.596
10 Samba 3.950 1.182 1.651 139 18.863 41.803
11 Ngemplak 9.489 5.882 9.767 577 29.727 60.837
12 Nogosari 6.123 4.276 4.630 349 20.702 52.363
13 Simo 643 1.623 911 287 6.192 38.211
14 Karanggede 1.028 1.222 1.133 138 4.048 34.534
15 Klego 467 2.648 2.574 319 11.870 39.059
16 Andong 1.958 2.433 1.070 246 22.048 53.322
17 Kemusu 2.317 1.488 448 314 12.353 38.285
18 Wonosegoro 1.108 2.693 594 5.991 5.991 52.226
19 Juwangi 171 1.003 1.130 339 27.816 42.058
Jumlah
2012
2011
2010
2008
2007
53.242
44.801
43.947
41.128
42.591
43.455
52.353
51.434
5.454
50.573
51.542
51.366
51.617
47.258
49.498
48.164
53.059
54.015
12.643
6.953
6.820
6.745
7.177
7.128
316.967
306.988
301.136
306.017
315.459
307.384
839.068
809.407
797.119
793.635
802.581
800.805
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali.