Post on 03-Jan-2016
85
BAB IV
IMPLEMENTASI & EVALUASI
Tabel 4.1
Implementasi dan Evaluasi
WAKTU KEGIATANPENANGGUNG-
JAWABHAMBATAN EVALUASI
Pelaksanaan cuci tangan 12 langkah yang belum maksimalSenin,
06/05/20131. Mengidentifikasi ada tidaknya kebijakan
RS. Immanuel Bandung terkait cuci tangan 12 langkah.
Albertson De’e 1. Tidak terdapat hambatan
1. Terdapat kebijakan Rumah sakit terkait cuci tangan 12 langkah dalam bentuk SPO dengan No. Dokumen NCS. E. 001. Yang di terbitkan 22/12/2009.
2. Mengidentifikasi unit yang bertanggung jawab terhadap pengadaan sarana dan prasarana cuci tangan 12 langkah.
Albertson De’e 2. Tidak terdapat hambatan
2. Unit penaggung jawab yang terlibat terhadap prosedur cuci tangan 12 langkah adalah Tim PPIRS dan SPI
Selasa, 0705/2013
3. Melakukan koordinasi dengan unit terkait penyediaan sarana dan prasarana cuci tangan 12 langkah.
Albertson De’e 3. Tidak terdapat hambatan
3. Pengadaan media baca dan gambar cara mencuci tangan 12 langkah dan Five Momment Hand Washing akan diselenggarakan oleh pihak Komite PPI Rs. Immanuel Bandung, pada akhir bulan mei 2013.
4. Mengkaji kelengkapan sarana cuci tangan 12 langkah di Ruangan Gideon RS. Immanuel Bandung.
Albertson De’e 4. Tidak terdapat hambatan
4. Di ruang Gideon terdapat 7 wastafel untuk tempat cuci tangan, namun hanya 1 yang sering di gunakan oleh perawat dan dokter.
WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG- HAMBATAN EVALUASI
86
JAWABRabu,
08/05/20135. Mengidentifikasi ada atau tidak pelatihan
yang pernah diikuti perawat ruangan Gideon terkait cuci tangan 12 langkah.
Albertson De’e 5. Tidak terdapat hambatan
5. Pelatihan yang pernah di adakan oleh PPI RS. Immanuel yaitu tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Senin-Rabu 06-08/05/2013
6. Melakukan observasi terhadap kepatuhan perawat dalam menerapkan cuci tangan 12 langkah sesuai dengan SPO yang telah di tetapkan RS. Immanuel Bandung.
Albertson De’e 6. Tidak semua perawat dapat di observasi
6. Berdasarkan hasil observasi dari 12 orang perawat 100% belum menerapkan cuci tangan 12 langkah sesuai dengan SPO RS. Immanuel Bandung.
Kamis, 09/05/2013
7. Merumuskan masalah cuci tangan 12 langkah yang ada di ruangan Gideon.
Albertson De’e 7. Tidak terdapat hamabatan
7. Masalah yang di rumuskan adalah “Pelaksanaan cuci tangan 12 langkah yang belum maksimal oleh perawat di Ruang Gideon.”
8. Koordinasi dengan pengatur ruangan tentang masalah yang didapat terkait cuci tangan 12 langkah di ruangan Gideon.
Albertson De’e 8. Tidak terdapat hambatan
8. Pengatur menyetujui pengankatan masalah pelaksanaan cuci tangan 12 langkah yang belum maksimal oleh perawat di Ruang Gideon.
Kamis-Sabtu, 09-11/05/2013
9. Koordinasi dengan perawat ruangan tentang masalah yang didapat terkait cuci tangan 12 langkah di ruang Gideon.
Albertson De’e 9. Tidak semua perawat dapat hadir saat dilakukan koordinasi
9. Perawat ruangan menyetujui pengankatan masalah pelaksanaan cuci tangan 12 langkah yang belum maksimal oleh perawat di Ruang Gideon.
Kamis-sabtu 09-11/05/2013
10.Melakukan sharing tentang kendala yang di hadapi perawat rungan dalam menerapkan cuci tangan 12 langkah.
Albertson De’e 10. Tidak semua perawat dapat mengikuti
10. Setelah dilakukan sharing didapat bahwa kendala yang di hadapi oleh perawat sehinga tidak melakukan
WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG- HAMBATAN EVALUASI
87
JAWABsharing. cuci tangan 12 langkah sesuai dengan
SPO adalah beban kerja yang tinggi.Senin,
20/05/201311.Koordinasi dengan pengatur terkait sistem
kontroling terkait masalah cuci tangan. Albertson De’e 11. Tidak terdapat
hambatan11. pengatur hanya melakukan melakukan
opservasi selama dinas bersama perawat peaksana.
12.Koordinasi dengan pengatur terkait reward and punishment untuk perawat yang memiliki kinerja yang baik.
Albertson De’e 12. Tidak terdapat hambatan
12. Pemberian reward and punishment telah di ataur oleh ketentuan yayasan.
13.Koordinasi dengan pengatur terkait sistem evaluasi untuk masing-masing perawat terhadap kepatuhan dalam melakukan tindakan sesuai dengan SPO.
Albertson De’e 13. Tidak terdapat hambatan
13. Evaluasi di Ruang Gideon dilakukan 3 bulan sekali terkait kepatuhan perawat dalam melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan SPO.
14.Koordinasi dengan pengatur terkait sangsi untuk perawat jika memiliki kinerja yang kurang baik.
Albertson De’e 14. Tidak terdapat hambatan
14. Sangsi biasanya berupa teguran secara langsung melalui sharing saat operan keperawatan.
Senin-Selasa 13-22/05/2013
15.Menerapkan cuci tangan 12 langkah Albertson De’e 15. Tidak terdapat hambatan
15. Menjadi roll model dalam menerapkan cuci tangan 12 langkah sesui dengan Five Momment Hand Washing.
Senin, 14/05/2013
16.Konsultasi dengan CI ruangan tentang masalah yang didapat terkait cuci tangan 12 langkah.
Albertson De’e 16. Tidak terdapat hambatan
16. CI menyetujui pengankatan masalah pelaksanaan cuci tangan 12 langkah yang belum maksimal oleh perawat di Ruang Gideon.
WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG- HAMBATAN EVALUASI
88
JAWABSenin,
18/05/201317. Konsultasi dengan kepala ruangan terkait
gambar cuci tangan 12 langkah dan Five Momment Hand Washing.
Albertson De’e 17. Tidak terdapat hambatan.
17. Pengatur menyarankan untuk berkoordinasi secara langsung dengan Komite PPI RS. Imanuel bandung.
Pelaksanaan operan keperawatan yang belum efektifSenin-Rabu
06-08 /05/20131. Mengkaji dokumen-dokument terkait
operan baik kebijakan maupun SOP.AprilyanaDwi Yanti
1. Tidak ada hambatan selama proses pengumpulan dokument-dokument.
1. Sudah terdapat kebijakan dan SOP diruangan Gideon.
2. Mengobservasi pelaksanaan operan. AprilyanaDwi Yanti
2. Tidak ada hambatan selama proses observasi.
2. Selama observasi dilakukan dari tanggal 06 – 08 Mei 2013 operan sudah dilakukan dengan baik namun belum dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku di RS.
Kamis-Jumat 09-10/05/2013
3. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan terkait perencanaan pelaksanaan sosialisasi ulang SOP operan.
AprilyanaDwi Yanti
3. Tidak ada hambatan selama proses koordinasi dan konsultasi dengan kepala ruangan.
3. Kepala ruangan Gideon menyetujui untuk dilakukannya sosialisasi mengenai pelaksanaan operan sesuai dengan SOP.4. Melakukan konsultasi dengan pengatur
ruangan terkait operan.AprilyanaDwi Yanti
Senin-Selasa13 – 14/ 05/2013
5. Melakukan sosialisasi ulang mengenai operan pada perawat ruangan saat operan dilakukan dengan cara membacakan SOP.
AprilyanaDwi Yanti
4. Tidak ada hambatan selama proses sosialisasi
4. Perawat ruangan mendengar dan memperhatikan SOP yang diberikan dengan baik.
WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG- HAMBATAN EVALUASI
89
JAWABdengan perawat ruangan.
Rabu –Kamis, 15-16/05/2013
6. Mendiskusikan secara bersama-sama dengan perawat ruangan alasan operan belum dilakukan secara optimal.
AprilyanaDwi Yanti
5. Tidak ada hambatan selama proses pengumpulan data terkait alasan operan belum dilakukan secara optimal.
5. Hampir seluruh perawat mengatakan bahwa operan secara kelompok terlalu lama berhubungan dengan kegiatan ruangan yang padat.
Senin, 13 – Senin, 20/05
2013
7. Melakukan operan shift dan ronde keperawatan sesuai dengan SOP (Mahasiswa/i PPN X)
AprilyanaDwi Yanti
6. Tidak ada hambatan selama proses operan yang dilakukan oleh mahasiswa karena sudah dilakukan sesuai dengan SOP yang ada.
6. Operan yang dilakukan sudah sesuai dengan SOP.
Selasa-Rabu 21-23/05/2013
8. Melakukan observasi dan penilaian ulang terkait proses operan.
AprilyanaDwi Yanti
7. Tidak ada hambatan selama proses observasi dan penilain ulang terkait proses operan.
7. Operan sudah dilakukan dengan baik namun perlu tindak lanjut yang lebih baik lagi agar operan dilakukan setiap shift dengan atau tanpa adanya kepala ruangan.
WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG- HAMBATAN EVALUASI
90
JAWABKamis,
23/05/20139. Membuat rencana tindak lanjut bersama
dengan perawat ruangan terkait operan.AprilyanaDwi Yanti
8. Tidak ada hambatan selama pembuatan rencana tindak lanjut dengan perawat dan pengatur ruangan.
8. Kepala ruangan dan PJS akan lebih tertib dalam menjalankan proses operan di ruangan.
Belum optimalnya discharge planning kepada pasien dan keluarga saat pasien pulang.Senin,
06/05/20131. Mengkaji adanya kebijakan RS.
Immanuel Bandung terkait discharge planning kepada pasien dan keluarga saat pasien pulang.
Agnes Dopo Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Fedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan 1. Terdapat kebijakan Rumah Sakit terkait pasien pulang atas instruksi dokter dan keinginan sendiri dalam bentuk SPO dengan No. Dokumen T & C. B. 048 dan T & C. B. 049. Yang di terbitkan 16/11/2011.
2. Mengkaji alur pemulangan pasien berdasarkan Prosedur Manual pemulangan pasien.
Agnes Dopo Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Fedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan 2. Terdapat kebijakan Rumah Sakit terkait alur pasien keluar dalam bentuk Prosedur manual dengan No. Dokumen T & C. B. 04. Yang di terbitkan 01/06/2002.
3. Mengkaji adanya dokumen pemulangan pasien dalam rekamedis
Agnes Dopo Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Tidak ada hambatan 3. Dokumen terkait dengan pemulangan pasien yaitu : CM 6 catatan dokter CM 10.1 implementasi dan
evaluasi keperawatan WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG- HAMBATAN EVALUASI
91
JAWABFedwarto Ndruru CM 16 surat penolakan perawatan
CM10.6 pemulangan pasienSelasa,
07/05/20134. Mengkaji kelengkapan buku catatan
pulang di ruangan Agnes Dopo
Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Fedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan 4. Buku pulang pasien berisi Nama pasien Umur No. RM Alamat Tanggal masuk Tanggal keluar Biaya Obat-obat dan hasil pemeriksaan
yang di bawa pulang No. Telepon/HP Dokter yang merawat.
Senin-Rabu, 06-08/05/2013
5. Melakukan observasi terhadap kepatuhan perawat terhadap standart prosedur operasional (SPO) pemulangan pasien yang telah di tetapkan RS. Immanuel Bandung.
Agnes Dopo Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Fedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan 5. Setelah dilakukan observasi selama 3 hari, ditemukan bahwa dari 12 orang pasien yang pulang tidak pasien yang diberikan discharge planning yang optimal tidak sesuai dengan SOP.
6. Merumuskan masalah discharge planning kepada pasien dan keluarga saat pasien pulang di ruangan.
Agnes Dopo Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Tidak ada hambatan 6. Masalah yang di rumuskan adalah “belum optimalnya discharge planning kepada pasien dan keluarga saat pasien pulang”.
WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG- HAMBATAN EVALUASI
92
JAWABFedwarto Ndruru
Kamis, 09/05/2013
7. Koordinasi dengan pengatur ruangan terkait masalah discharge planning.
Agnes Dopo Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Fedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan 7. Pengatur ruangan menyetujui pengankatan masalah belum optimalnya discharge planning kepada pasien dan keluarga saat pasien pulang” Ruang Gideon.
8. Koordinasi dengan perawat ruangan terkait masalah discharge planning.
Agnes Dopo Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Fedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan 8. Perawat ruangan menyetujui pengankatan masalah belum optimalnya discharge planning kepada pasien dan keluarga saat pasien pulang” di Ruang Gideon.
Senin 13/05/2013
9. Bersama perawat ruangan berkoordinasi dengan dokter DPJP bahwa ada pasien pulang atas keinginan sendiri.
Agnes Dopo Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Fedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan 9. Jelaskan bahwa, resiko dan kemungkina-kemungkinan yang akan timbul jika pasien di bawa pulang serta alat-alat kesehatan yang terpasang pada pasien (infus, NGT, kateter) tidak di bawa pulang dan tidak di damping oleh perawat.
Selasa-Kamis, 13-16/05/2013
10. Bersama perawat ruangan memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga pasien yang pulang.
Agnes Dopo Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Tidak ada hambatan 10. Memberikan pendidikan kesehatan tentang cara minum obat yang benar, pencegahan penyakit, perawatan dirumah dan diet.
WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG- HAMBATAN EVALUASI
93
JAWABFedwarto Ndruru
Kamis-Sabtu, 16-22/05/2013
11. Membuat dan menyediakan media pendidikan kesehatan selama pasien di rawat dan saat klien pulang.
Agnes Dopo Agustinis Ginting Albertson De’e
Aprilyana Dwi Yanti
Fedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan 11. Menyediakan media pendidikan kesehatan dalam bentuk leaflet dalam bentuk CD.
Optimalisasi mekanisme penerimaan pasien baruRabu,
08/05/2013Mengidentifikasi ada tidaknya dokumen-dokumen ruangan terkait penerimaan pasien baru
Agnes DopoFedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan
Diperoleh dokumen terkait penerimaan pasien baru yaitu:- Prosedur Manual Penerimaan pasien baru- SOP Penerimaan pasien baru
Kamis,09/05/2013
Mengobservasi sistem penerimaan pasien baru yang biasanya di lakukan oleh perawat diruangan
Agnes DopoFedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan
Pasien dibawa ke ruangan oleh tenaga kesehatan yang mengantar dan disarankan untuk beristirahat. Perawat yang lain melakukan serah terima dokumen pasien di Nurse station.Melakukan observasi partisipatif saat
penerimaan pasien baru di ruanganAgnes Dopo
Fedwarto NdruruTidak ada hambatan
Senin-Rabu,13 –
15/05/2013
Melakukan konsultasi dengan Pengatur Ruangan terkait masalah penerimaan pasien baru yang sesuai SOP yang berlaku diruangan
Agnes DopoFedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan
Pengatur Ruangan memberikan masukan mengenai pemanfaatan sumber daya yang ada diruangan dan langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan pelaksanaan penerimaan pasien baru serta waktu dan tempat yang tepat untuk mengimplementasikan
Melakukan kolaborasi dengan Pengatur Ruangan dalam mengidentifikasi sumber daya yang ada diruangan dan merencanakan
WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG- HAMBATAN EVALUASI
94
JAWABlangkah-langkah yang dapat ditempuh untuk dapat memaksimalkan penerimaan pasien baru yang sesuai SOP
langkah-langkah tersebut
Kamis-Jumat,16 – 17 / 05 / 2013
Melakukan kolaborasi dengan Pengatur Ruangan dalam memimpin sharing bersama dengan perawat lainnya mengenai kendala melakukan penerimaan pasien baru yang sesuai SOP
Agnes DopoFedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan
Pengatur telah berusaha untuk memastikan perawat pelaksana melakukan penerimaan pasien baru sesuai SOP yang ada, hanya saja terkadang tidak dapat berjalan karena banyaknya tindakan yang harus dilakukan saat itu, namun baik pengatur maupun perawat berharap esensi dan tujuan dari penerimaan pasien baru yang tertuang dalam SOP dapat tercapai.
Melakukan pendekatan secara personal dengan perawat ruangan yang ada untuk mengetahui kendala yang dialami saat harus menerima pasien baru menggunakan SOP.
Sabtu18/05/2013
Melakukan kolaborasi dengan Pengatur Ruangan untuk melakukan sosialisasi kembali Standar Operasional Prosedur Mekanisme Penerimaan Pasien Baru.
Agnes DopoFedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan
Perawat dapat mengingat kembali langkah-langkah yang paling sering di tinggalkan ketika menerima pasien baru seperti memperkenalkan diri dan jabatan, mengklarifikasikan kembali nama dokter yang merawat, memperkenalkan pasien dan keluarga kepada teman sekamar, memberitahukan tindakan yang sudah dan akan dilakukan, mengorientasikan pasien dan keluarga pada fasilitas yang bisa digunakan serta memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya.
WAKTU KEGIATANPENANGGUNG-
JAWABHAMBATAN EVALUASI
95
Senin20/05/2013
Melakukan kolaborasi dengan Pengatur Ruangan dan Penanggungjawab Shift dalam pembagian peran dengan mahasiswa profesi X ketika penerimaan pasien baru agar dapat dilaksanakan sesuai SOP
Agnes DopoFedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan
Perawat dan mahasiswa dapat berkolaborasi dengan baik dalam melaksanakan mekanisme penerimaan pasien baru yang sesuai SOP
Menerima pasien baru sesuai mekanisme penerimaan pasien baru di ruang Gideon oleh perawat dan Mahasiswa PPN X
Penerimaan pasien baru dilakukan oleh 2 orang perawat. Perawat pertama mengantar pasien keruangan dan mengorientasikan pasien dan keluarga. Perawat kedua melakukan serah terima
Selasa21/05/2013
Melakukan kolaborasi dengan Pengatur Ruangan dan Tim PKRS untuk mensosialisasikan kepada tenaga perawat mengenai pengkajian tingkat pengetahuan klien agar pendidikan kesehatan yang dilakukan tepat sasaran yang juga penting untuk mengurangi kecemasan klien
Agnes DopoFedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan
Pengatur Ruangan mensosialisasikan informasi mengenai format pengkajian tingkat pengetahuan klien yang dapat diberikan pada pasien saat pasien pertama masuk terutama mengenai tindakan yang akan dilakukan. Sosialisasi berjalan lancar, meskipun hal ini juga berarti menambah beban kerja perawat, namun perawat Gideon mendukung kebijakan ini karena selain penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan, hal ini juga berpengaruh pada proses akreditasi CSI yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2013.
WAKTU KEGIATANPENANGGUNG-
JAWABHAMBATAN EVALUASI
96
Rabu22/05/2013
Memotivasi tenaga perawat dan mahasiswa praktek untuk melakukan penerimaan pasien baru yang sesuai SOP dan melakukan pendidikan kesehatan yang sesuai untuk pasien dan keluarga khususnya hal-hal yang berkaitan dengan penerimaan pasien baru.
Agnes DopoFedwarto Ndruru
Tidak ada hambatan
Perawat dan mahasiswa praktek berusaha melakukan penerimaan pasien baru yang sesuai SOP serta pendidikan kesehatan mengenai tindakan yang akan dilakukan pada klien.
Melakukan kolaborasi dengan Pengatur Ruangan, Penanggung jawab Shift dalam mengontrol pelaksanaan penerimaan pasien baru yang sesuai SOP dan melakukan pendidikan kesehatan yang sesuai untuk pasien dan keluarga khususnya hal-hal yang berkaitan dengan penerimaan pasien baru.
Tabel 4.2
Rencana Tindak Lanjut
97
NO MASALAH RENCANA TINDAK LANJUTPENANGGUNG
JAWAB1 Pelaksanaan cuci
tangan 12 langkah
yang belum
maksimal
1. Koordinasi dengan Pengatur ruangan dan Penanggung jawab shift dalam mereview kembali cuci
tangan 12 langkah dan Five Momment Hand Washing pada saat operan dinas (timbang terima)
2. Koordinasi dengan Pengatur Ruangan dan Komite PPI RS dalam pengadaan gambar prosedure cuci
tangan 12 langkah dan Five Momment Hand Washing
1. Kepala
Ruangan
2. Penanggung
Jawab Shift
3. Komite PPI RS
2 Pelaksanaan operan
keperawatan yang
belum efektif
1. Koordinasi dengan Kepala Ruangan dan penanggung Jawab Shift dalam pelaksanaan
timbang terima atau operan tenaga keperawatan antar perawat dengan perawat dan perawat
dengan pasien
2. Koordinasi dengan Direktorat keperawatan dalam penyampaian usulan mengadakan
pelatihan mengenai metode modular yang digunakan oleh Ruang Gideon.
1. Kepala
Ruangan
2. Penanggung
Jawab Shift
3. Direktorat
Keperawatan
3 Belum optimalnya
discharge planning
kepada pasien dan
keluarga saat
pasien pulang di
ruangan
1. Koordinasi dengan Pengatur Ruangan dan Penanggung jawab Shift dalam memaksimalkan
sumber daya yang ada dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan yang penting bagi
perawatan klien di rumah setelah perawatan di RS
2. Koordinasi dengan Pengatur Ruangan dan Tim PKRS dalam pengadaan leaflet yang
memadai dan sesuai kebutuhan ruangan
1. Kepala
Ruangan
2. Penanggung
Jawab Shift
3. Tim PKRS
NO MASALAH RENCANA TINDAK LANJUTPENANGGUNG
JAWAB4 Optimalisasi 1. Koordinasi dengan Kepala Ruangan dan penanggung Jawab Shift dalam pelaksanaan 1. Kepala
98
mekanisme
penerimaan pasien
baru.
mekanisme penerimaan pasien baru di ruang Gideon, seperti orientasi ruangan, informasi
waktu kunjungan dan tata tertib di ruang Gideon.
2. Koordinasi dengan Kepala Ruangan dan penanggung Jawab Shift dalam pemasangan papan
nama pada tempat tidur klien.
3. Kerjasama dengan bagian keamanan dalam pemberitahuan dan pengawasan tata tertib dan
pengontrolan waktu kunjungan.
Ruangan
2. Penanggung
Jawab Shift
3. Bagian
Keamanan