Post on 31-Jul-2015
ANALIS IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERALIS DAN PANCASILA
Di Dunia terdapat 2 Ideologi besar yaitu Komunis dan Liberalis, Ideologi seperti apakah Komunis dan Liberalis? Apakah perbedaan kedua Ideologi tersebut dengan Ideologi bangsa kita yaitu Pancasila?
PERKEMBANGAN IDEOLOGI DI DUNIA
A.IDEOLOGI KOMUNIS
a) Pengertian Komunisme
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis
internasional.Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya
digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia.sedangkan komunis internasional
merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula
disebut "Marxisme-Leninisme".
Dalam komunisme, perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan
alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya,
perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar (lihat:
The Holy Family), namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil dengan
melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-
tank.Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro.Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi
diminati karena korupsi yang dilakukan oleh para pemimpinnya.
Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis
sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan
akumulasi modal atas individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan
sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai
oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata akan tetapi dalam
kenyataannya hanya dikelolah serta menguntungkan para elit partai, Komunisme
memperkenalkan penggunaan sistim demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh
elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada
rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham
komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham
liberalisme.
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 1
Secara umum komunisme berlandasan pada teori Dialektika materi oleh
karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan agama dengan demikian
pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu"
yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran
ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata
(kebenaran materi).
b) Ciri-ciri Ideologi Komunisme
Sifatnya yang ateis, tidak mengimani Allah. Orang komunis menganggap
Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia
berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah
kepada manusia.
Sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu
seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna
seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai individu,
terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat
produksi.
Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya
proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis. Pemerintah komunis di Rusia
pada zaman Lenin pernah mengadakan pembersihan kaum kapitalis (1919-
1921). Stalin pada tahun 1927, mengadakan pembersihan kaum feodal atau
tuan tanah.
Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution
(revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka,
komunisme sering disebut go international.. Komunisme memang
memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis
tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase
diktator proletariat yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu
pekerjaan diktator proletariat adalah membersihkan kelas-kelas lawan
komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 2
Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu
partai komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina,
PKI, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di
negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi,
komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM.
Dalam hal segi perekonimiannya ideologi komunis ini menganut sistem
perekonomian yang tersentralisasi.Pemerintah pusat sebagai otoritas yang
memiliki legalitas terttinggi di negaranya berhak mengontrol sistem
perekonomian dengan tidak mengizinkan pasar/ market /perusahaan
perusahaan swasta mengambil dan mengolah sumber daya di
negaranya.Pemerintah juga mengontrol penuh aktifitas banker banker swasta
dan melakukan sentralisasi atau kontrol penuh peredaran uang dan
penggunaan kredit.Semuanya diatur dalam bank bank milik pemerintah pusat.
Pemerintah pusat banyak membangun fasilitas fasilitas yang berguna bagi
kepentingan umum.Misalnya jalan raya , jembatan , fasilitas air minum, listrik
serta industri pertanian.
c) Pencipta Ideologi Komunis
Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 –
London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf,
pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan
dari Prusia dan mendapatkan pengaruh dari
Lenin serta Mao Zeding filsuf dan bapak bangsa
asal China / Tiongkok.
d) Negara yang menganut Ideologi Komunis
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan
saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia
tanggal 7 November 1917. Pada tahun 2005 negara
yang masih menganut paham komunis adalah Republik Rakyat Cina (sejak
1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 3
Gambar 3 : Karl MARX , Pendiri Komunis
Sejarah Komunisme Di Indonesia
Komunisme di Indonesia memiliki sejarah yang kelam, kelahirannya di
Indonesia tak jauh dengan hadirnya para orang-orang buangan dari Belandake
Indonesia dan mahasiswa-mahasiswa jebolannya yang beraliran kiri. Mereka di
antaranya Sneevliet, Bregsma, dan Tan Malaka (yang terahir masuk setelah SI
Semarang sudah terbentuk).Alasan kaum pribumi yang mengikuti aliran tersebut
dikarenakan tindakan-tindakannya yang melawan kaum kapitalis dan pemerintahan,
selain itu iming-iming propaganda PKI juga menarik perhatian mereka. Gerakan
Komunis di Indonesia diawali di Surabaya, yakni di dalam diskusi intern para pekerja
buruh kereta api Surabaya yang dikenal dengan nama VSTP. Awalnya VSTP hanya
berisikan anggota orang Eropa dan Indo Eropa.saja, namun setelah berkembangnya
waktu, kaum pribumi pun ikut di dalamnya. Salah satu anggota yang menjadi besar
adalah Semaoen kemudian menjadi ketua SI Semarang.Komunisme Indonesia
mulai aktif di Semarang, atau sering disebut dengan Kota Merah setelah menjadi
basis PKI di era tersebut.Hadirnya ISDV dan masuknya para pribumi berhaluan kiri
ke dalam SI (Sarekat Islam) menjadikan komunis sebagian cabangnya karena hak
otonomi yang diciptakan Pemerintah Hindia Belanda atas organisasi lepas menjadi
salah satu ancaman bagi pemerintah.ISDV menjadi salah satu organisasi yang
bertanggung jawab atas banyaknya pemogokan buruh di Jawa.Konflik dengan SI
pusat di Yogyakarta membuat personil organisasi ini keluar dari keanggotaan SI,
setelah disiplin partai atas usulan Haji Agus Salimdisahkan oleh pusat SI. Namun
ISDV yang berganti nama menjadi PKI semakin kuat saja dan di antara pemimpin
mereka dibuang keluar Hindia Belanda. Kehancuran PKI fase awal ini bermula
dengan adanya Persetujuan Prambanan yang memutuskan akan ada
pemberontakan besar-besaran di seluruh Hindia Belanda. Tan Malaka yang tidak
setuju karena komunisme di Indonesia kurang kuat mencoba
menghentikannya.Namun para tokoh PKI tidak mau menggubris usulan itu kecuali
mereka yang ada di pihak Tan Malaka.Pemberontakan itu terjadi pada tahun 1926-
1927 yang berakhir dengan kehancuran PKI dengan mudah oleh pemerintah Hindia
Belanda.Para tokoh PKI menganggap kegagalan itu karena Tan Malaka mencoba
menghentikan pemberontakan dan memengaruhi cabang PKI untuk melakukannya.
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 4
Gerakan PKI lahir pula pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia yang
diawali oleh kedatangan Muso secara misterius dari Uni Sovyet ke Negara Republik
(Saat itu masih beribu kota di Yogyakarta). Sama seperti Soekarno dan tokoh
pergerakan lain, Muso berpidato dengan lantang di Yogyakarta dengan
kepercayaannya yang murni komunisme. Disana ia juga mendidik calon-calon
pemimpin PKI seperti D.N. Aidit. Musso dan pendukungnya kemudian menuju ke
Madiun. Disana ia dikabarkan mendirikan Negara Indonesia sendiri yang berhalauan
komunis. Gerakan ini didukung oleh salah satu menteri Soekarno, Amir Syarifuddin
yang tidak jelas ideologinya.Divisi Siliwangi akhirnya maju dan mengakhiri
pemberontakan Muso ini.Beberapa ilmuwan percaya bahwa ini adalah konflik intern
antarmiliter Indonesia pada waktu itu.
Pasca Perang Kemerdekaan Indonesia tersebut PKI menyusun kekuatannya
kembali.Didukung oleh Soekarno yang ingin menyatukan semua aspek masyarakat
Indonesia saat itu, dimana antar ideologi menjadi musuh masing-masing, PKI
menjadi salah satu kekuatan baru dalam politik Indonesia. Permusuhan itu tidak
hanya terjadi di tingkat atas saja, melainkan juga di tingkat bawah dimana tingkat
anarkisme banyak terjadi antara tuan tanah dan para kaum rendahan. Namun
Soekarno menjurus ke kiri dan menganak-emaskan PKI.Akhirnya konflik dimana-
mana terjadi. Ada suatu teori bahwa PKI dan militer yang bermusuhan akan
melakukan kudeta. Yakni PKI yang mengusulkan Angkatan Perang Ke 5 (setelah
AURI, ALRI, ADRI dan Kepolisian) dan isu penyergapan TNI atas Presiden
Soekarno saat ulang tahun TNI. Munculah kecurigaan antara satu dengan yang lain.
Akhirnya dipercaya menjadi sebuah insiden yang sering dinamakan Gerakan 30
September.
Ada kemungkinan Indonesia menjadi negara komunis andai saja PKI berhasil
berkuasa di Indonesia.Namun hal tersebut tidak menjadi kenyataan setelah
terjadinya kudeta dan peng-kambing hitaman komunisme sebagai dalang terjadinya
insiden yang dianggap pemberontakan pada tahun 1965 yang lebih dikenal dengan
Gerakan 30 September.Hal ini juga membawa kesengsaraan luar biasa bagi para
warga Indonesia dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu
kebenarannya.Diperkirakan antara 500.000 sampai 2 juta jiwa manusia dibunuh di
Jawa dan Bali setelah peristiwa Gerakan 30 September.Hal ini merupakan halaman
terhitam sejarah negara Indonesia.Para tertuduh yang tertangkap kebanyakan tidak
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 5
diadili dan langsung dihukum.Setelah mereka keluar dari ruang hukuman mereka,
baik di Pulau Buru atau di penjara, mereka tetap diawasi dan dibatasi ruang
geraknya dengan penamaan Eks Tapol.
Semenjak jatuhnya Presiden Soeharto, aktivitas kelompok-kelompok
komunis, marxis, dan haluan kiri lainnya mulai kembali aktif di lapangan politik
Indonesia, walaupun belum boleh mendirikan partai karena masih dilarang oleh
pemerintah.
Komunisme di Indonesia
Setelah Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, politik luar negeri Indonesia
cenderung lebih condong ke Blok Timur (Blok Komunis).Mengapa seperti itu?
Karena Indonesia lebih banyak melakukan kerja sama dengan negara komunis
seperti Uni Soviet, Kamboja, Vietnam, RRC, maupun Korea Utara. Berikut ini adalah
langkah-langkah politik luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin:
Presiden Soekarno menyampaikan pandangan politik dunia yang berlawanan, yaitu
OLDEFO (Old Established Forces), dan NEFO (New Emerging Forces), Indonesia
membentuk Poros Jakarta-Peking dan Poros Jakarta-Phnompenh-Hanoi-Peking-
Pyongyang yang membuat Indonesia termasuk dalam Negara Blok Timur,
Konfrontasi dengan Malaysia yang berujung dengan keluarnya Indonesia dari PBB.
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 6
B.IDEOLOGI LIBERAL
a) Pengertian Liberalisme ( Ideologi Liberal)
Liberalisme dapat diartikan sebagai sebuah ideologi yang menganut paham
kebebasan , namun berdasarkan pengertian dari Wikipedia , the free encyclopedia
dan dalam buku The Encyclopedia of Philocopy , Michael W.Strasser.
“Liberalism refers to a broad array of related ideas and theories of goverment that
consider individual liberty to be the most important political goal.Modern Liberalism
has its roots in the Age Of Enlightenment .Broadly speaking , liberalism emphasizes
individual rights and equality of results.Different forms of liberalism may propose very
different policies , but they are generally united by their support for a number of
principles , including extensive freedom of thought and speech.,limiations on the
power of governments, the rule of law , the free exchange of ideas,a market or
mixed economy, and a transparent system of government.All liberals – as well as
some adherents of other political ideas – support some variant of the form of
government known as Liberal democracy , with open and fair elections ,where all
citizens have equal rights by law.There are many disagreements within liberalism ,
especially when economy freedom and social justice come into conflict .The
movement called Classical Liberalism asserts than only real freedom is freedom
from coercion”
Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan
Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV).Disebut
liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena
liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan
raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja
dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.Liberalisme
menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang
mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 7
pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap
pemilikan individu.Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi
tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan
mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan
kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati
tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang
dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari
kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia,
dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang
memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu
sepenuhnya.Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat
mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu
untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang
melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus
dilakukan.
b) Ciri-ciri Ideologi Liberalisme
Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasanberbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusanyang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat
belajar membuatkeputusan diri sendiri.
Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagian terbesar individu berbahagia.
Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan manapun..
Sistem perekonomian lebih banyak diatur berdasarkan permintaan pasar atau
biasa disebut free market.Dalam hal ini peran negara hanya sedikit.
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 8
Gambar 4 : Adam SMITH , Penganut dan pencetus Liberalisme
c) Ideologi Liberalisme Terbentuk
Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding
Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin,
ataupunThomas Jefferson.Namun ajaran Liberalisme lahir dari sebuah nama
filsuf yaitu “John Locke”, dan ”Adam Smith” serta “Bolkenstein”.
d) Negara yang menganut Ideologi Liberalisme
Beberapa Negara di Benua Amerika yang
menganut ideology liberalisme Amerika Serikat,
Argentina, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua,
Panama, Paraguay, Peru, Uruguay .
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga
danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik
Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika,
Puerto Rico Suriname , dan negara negara
Eropa bagian Barat dan dan negara negara di
Asia seperti Korea Selatan,Jepang, Singapura
dan Republik Turki.Masih banyak lagi negara-
negara yang menganut Ideologi Liberalisme di
benua lainnya.
Pokok-pokok Liberalisme
Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan
dan Hak Milik (Life, Libertyand Property).Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang
bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi:
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 9
Gambar 2 : ADAM SMITH
Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being).
Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang
kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap
orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka
dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam
kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan
secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat
penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason
Equally.)
Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah
tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak
menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The
Governed)
Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela
dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hak asasi manusia yang merupakan
hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah
adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan
rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang),
persamaan dimuka umum, dan persamaan social
Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of
Individual)
Negara hanyalah sebuah alat (The State is Instrument). Di dalam ajaran
Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat
memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah
saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami
kegagalan
Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse
Dogatism).Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke
(1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan
pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 10
Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan.Ada dua
macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern.Liberalisme
Klasik timbul pada awal abad ke 16.
Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah
diagungkan. Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing – yang
akan menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi (politik) dan
kapitalisme (ekonomi) .Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki
individu itu adalah kebebasan yang mutlak, karena kebebasan itu adalah kebebasan
yang harus dipertanggungjawabkan.Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini,
atau dengan kata lain, bukan bebas yang sebebas-bebasnya.
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNISME,
LIBERALISME DAN PANCASILA
no Liberalisme Komunisme Pancasila
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 11
1
Negara sebagai penjaga malam. Rakyat atau
warganya mempunyai kebebasan untuk
berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tertib
hukum.
Mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara
Hubungan antara warga Negara dengan Negara adalah seimbang .apa arti seimbang?
Artimya, tidak mengutamakan Negara tetapi
juga tidak mengutamakan warganegara. Kepentingan Negara dan warganegara sama-sama di pentingkan
2
Kepentingan dan hak warga Negara lebih
diutamakan dari pada kepentingan Negara.
Negara didirikan untuk menjamin kebebasan
dan kepentingan warganegaranya
Kepentingan Negara lebih di utamakan dari pada
kepentingan warga Negara kebebasan atau
kepentingan warga dikalahkan untuk
kepentingan Negara.
Kepentingan Negara dan kepentingan warganegara sama-sama dipentingkan.
3
Negara tidak mencampuri urusan
agama. Agama menjadi urusan pribadi setiap warga Negara. Warga
Negara bebas beragama, tetapi juga bebas tidak beragama.
Kehidupan agama juga terpisah dengan Negara.
Warga Negara bebas beragama, bebas tidak
beragama dan bebaspula propaganda anti agama.
Agama erat hubungannya dengan Negara. Setiap
warganegara dijamin pula kebebasannya untuk memilih salahsatu agama yang ada dan
di akui oleh pemerintah .Setiap orang
harus beragama, tetapi agama yang dipilih di serahkan kepada masing-masing
warganegara. Atheis atau tidak mengaku adanya tuhan,
tidak diperbolehkan.
DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF DARI IDEOLOGI
KOMUNIS, LIBERALIS, DAN PANCASILA
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 12
A. LIBERALISME
1. Dampak Positif :
Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan
ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal
ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya
diserahkan kepada masyarakat.
Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang
bermutu tidak akan laku di pasar.
Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan
atas motif mencari keuntungan
Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-
berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat
mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan
Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari
siapapun.
2. Dampak Negatif :
Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat
bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan
golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,
sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi
budaya oleh individu yang sering terjadi
Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah
sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai
media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image
dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.
B. KOMUNISME
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 13
1. Dampak Positif :
Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam
hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka
pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, atau
berbagai keburukan ekonomi lainnya.
Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan
perencanaan sehingga pasar barang dalam negeri berjalan dengan
lancar.
Relatif mudah dalam melakukan distribusi pendapatan.
Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan
pemerintah
Tidak terdapat perbedaan antara si miskin dan si kaya .
2. Dampak Negatif :
Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan
ajaran-ajaran komunis.
Mematikan kreativitas individu untuk maju dan berkembang, karena
segala kegiatan diatur pemerintah
Masyarakat hidup dengan tekanan.
C. PANCASILA
1. Dampak Positif
Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideologi
Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.
Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.
Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman
2. Dampak Negatif
Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda
PERBANDINGAN IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL, DAN PANCASILA Page 14