Post on 27-Apr-2019
58
Bab V Konsep Perancangan
5.1 Pengantar
Bab ini berisikan jawaban dari permasalahan yang kemudian di aplikasikan sebagai
pemikiran dasar dalam perancangan berupa kriteria dan batasan dalam proses skematik
perancangan proyek.
5.2 Konsep Ruang Luar
5.2.1 Konsep Zoning
Konsep zona dipengaruhi keadaan existing sirkulasi dan zona pemukiman setempat, Karena pada
area ini sirkulasi tidak dapat di blok untuk kegiatan seni pada malam hari
59
5.2.2 Konsep Kegiatan Seni Terbuka
Sebagai ruang publik, galeri mempunyai banyak waktu untuk “mengadakan” proses interaksi
masyarakat. Pada jam kegiatan jual beli dipasar baru telah tutup, area – area sirkulasi di rubah
menjadi area seni, area expresi peseni. Yang dengannya menjadikan kawasan ini sebagai
objek wisata seni.
Area sirkulasi pada jam
Kegiatan pasar baru
Pemasangan moveable bollard untuk space seni pada sirkulasi
60
5.3 Konsep Ruang Dalam ( Galeri )
5.3.1 Konsep Bentuk
Dengan kaitannya sebagai bangunan seni, Fasade bangunan galeri ini menghadirkan
arsitektur sebagai craft. Tampak bangunan di kondisikan sedemikian rupa seperti sebuah batu
karang besar yang di pahat menjadi bentuk yang simetris yang dimanfaatkan menjadi
bangunan galeri seni lukis.
5.3.2 Konsep Sirkulasi
Sirkulasi dalam bangunan dipengaruhi oleh konsep pengawasan pasif,
mengintegrasikan sirkulasi pada satu titik area yang membentuk alur sirkulasi yang ada
menjadi berputar menuju pusat sirkulasi
Denah Tipikal Galeri
61
5.3.3 Konsep Pengawasan Pasif
Dalam hal kaitannya dengan bangunan publik, rancangan galeri ini menggunakan konsep
pegawasan pasif dalam rancangan. Dimana pengamanan diserahkan kepada pengguna galeri.
Sirkulasi di pusatkan pada satu area yang di hubungkan dengan area kegiatan, sehingga
kegiatan tersebut memberi pengawasan pada apa yang terjadi pada sirkulasi.
5.3.4 Konsep Entrance Ke Dalam Bangunan
Galeri sebagai ruang publik, dimana masyarakat tidak ada batasan untuk dapat masuk
kedalam bangunan yang diterjemahkan dengan tidak ada nya pintu yang dapat menutup akses
kedalam bangunan.
62
5.3.5 Konsep Utilitas
A. Sistem Pendingin Ruangan
Pada lantai dasar bangunan dan ramp adalah ruang terbuka tanpa pintu yang membuat area
ini tidak mungkin untuk menggunakan sistem AC karna ruang yang terbuka. Maka pada area
ini menggunakan sistem udara ruangan Intake Fan dan Execorse Fan. Inteke Fan sebagai
sistem yang berfungsi untuk memasukkan udara bersih dari luar dan Execourse Fan untuk
mengeluarkan udara panas dan asap menuju keluar
Luas perlantai ruang galeri ±100m2 adalah tidak luas, sehingga cukup dengan menggunakan
AC split yang ditempat kan di beberapa titik di dalam area. Dengan sistem AC split, biaya
perawatan galeri akan lebih murah dibandingkan dengan penggunaan AC sentral.
B. Sistem Evakuasi Kebakaran
Titik evakuasi di letakkan di luar gedung dengan sistem sliding escape, penempatan titik
evakuasi di luar gedung ini akan dapat memaksimalkan luasan yang ada.
63
C. Konsep Pembuangan Air Kotor Dan Air Bekas
Debit air kotor pada bangunan tidak besar sehingga sistem resapan akan dapat bekerja
optimal, dan rancangan tidak terdapat air limbah.
5.3.6 Konsep “Lukisan Tuhan”
View yang berhadapan dengan kaliciliwung dimanfaatkan sebagai objek lukisan nyata,
dengan membuat kotak untuk satu orang yang dapat menikmati lukisan menggunakan
teropong dengan jangkauan kiri kanannya yang diatur.
Ruang “lukisan Tuhan” Tampak saat menggunakan teropong