Post on 30-Jul-2015
Landasan Syar’i Syukur
1. Firman Allah swt :“Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur” (an-Nahl : 78)
2. Sabda Rasullullah saw :“Demi Allah wahai Muadz. Sesungguhnya aku benar-benar mencintaimu. Maka janganlah engkau lupa setiap kali usai shalat untuk mengucapkan : “Ya Allah tolonglah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik”. (H.R Ahmad)
Seputar Terminologi Syukur
1. Syukur adalah mengakui ni’mat Dzat yang memberi ni’mat dengan cara tunduk dan patuh
2. Syukur adalah kelanggengan hati dalam mencintai Pemberi ni’mat, kontinyuitas anggota badan dalam mentaatinya dan kesinambungan lisan dengan menyebut dan memujiNya.
3. Syukur adalah menyaksikan karunia dan memelihara kehormatan
Syukur secara etimologi Arab bermakna tampaknya bekas (pengaruh) makanan pada tubuh binatang dengan jelas
MAKNA SYUKUR
Tidak mempergunakan untuk sesuatu yang
tidak disukai-Nya
Mengakui Ni’mat-Nya
Cinta kepada-Nya
Ketundukan orang yang bersyukur kepada Dzat yang Disyukuri
Memuji atas ni’mat-Nya
1
2
3
4
5
PILAR-PILAR SYUKUR
KEUTAMAAN SYUKUR• Allah menggabungkan kata syukur dengan iman
(4 : 147)• Orang yang syukur adalah orang yang sukses (6 :
53)• Allah akan menimbah nikmat hambanya yang
selalu bersyukur (14 : 7)• Klasifikasi manusia menjadi syakir dan kafuur, dan
Allah mencintai orang yang bersyukur (al-Insan : 3) (az-Zumar : 7)
• Orang-orang yang bersyukurlah yang memiliki komitmen ibadah maksimal (2 : 172)
1. Syukur QolbiSyukur Qolbi yaitu menggambarkan dan selalu merasakan Kurnia Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemahamurahan dan anugerah-Nya. Serta merealisasikan perasaan tersebut menjadi perasaan cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Kitab suci-Nya dan Rasul Nya Shallahu ’Alayhi wa Sallam.Rasulullah Shallahu ’Alayhi wa Sallam bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya ;” Empat perkara, barang siapa di beri keempatnya berrti ia telah mendapatkan kebaikan dunia akhirat : hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, diri yang selalu bersabar menghadapi bala’ dan istri yang tidak berkhianat pada dirinya dan pada harta suaminya. (’Ash-Shabru wats Tsawabu’alaihi, tulisan Ibnu Abi Dunya hai. 36).
Yaitu membalas nikmat dengan balasan yang setimpal. Ini merupakan jenis syukur yang paling agung dan paling benar. Yaitu pujian dan syukur yang terdetak dalam hati, diucapkan oleh lisan dan dituangkan dalam kenyataan. Dan sebagian besar perkara agama apabila tidak di wujudkan menjadi prakteknya tidaklah dianggap mempunyai nilai dalm timbangan syariat. Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang menggandengkan antara iman dengan amal shaleh atau sifat-sifat lain yang harus dimiliki. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh bagi merka adalah surga firdaus menjadi tempat tinggal. (QS. Alkahfi : 107).Telah diriwayatkan dari Al-Hasan Rodhiyallahu ’Anhu ucapan beliau : ” iman bukanlah digapai dengan mimpi dan angan-angan akan tetapi iman adalah yang tertanam dlam hati dan diwujudkan dalm bentuk amal”.Syukur dengan perbuatan termasuk jenis syukur yang paling mulia dan paling agung serta yang paling banyak diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. penggunaan anggota tubuh sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah dan karunia-Nya mencakup segala amal kebaikan dan ketaatan serta meninggalkan perbuatan maksiat dan kemungkaran.
Syukur lisan yaitu pujian kepada yang memberikan nikmat yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. serta menyebut-nyebutkan nikmat-nikmat Allah dan nikmat-Nya yang tiada terhitung dan terhingga. Rukun ini ibarat wasilah yang mengantarkan seseorang untuk mengungkapan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari dalam hatinya keluar dengan menyebut-nyebutnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan syukur ini dalam firmannya :
Dan terhadap nikmat Rabb-mu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya dengan bersyukur (dengan bersyukur)”. (QS. Adh-dhuhaa : 11 iriwayatkan dari Muadz bin Jabal Rodhiyallahu ’Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ’Alayhi wa Sallam memegang tangannya lalu bersabda :Ya Allah, bantulah aku agar selalu mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu. (Sunan Abi Daud no. (1522) hal. (225) dan di riwayatkan juga oleh Ahmad, At-Tirmidzu dan An-Nasa’i).
3. SYUKUR ANGGOTA BADAN . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh bagi merka adalah surga firdaus menjadi tempat tinggal. (QS. Alkahfi : 107).Telah diriwayatkan dari Al-Hasan Rodhiyallahu ’Anhu ucapan beliau : ” iman bukanlah digapai dengan mimpi dan angan-angan akan tetapi iman adalah yang tertanam dlam hati dan diwujudkan dalm bentuk amal”.Syukur dengan perbuatan termasuk jenis syukur yang paling mulia dan paling agung serta yang paling banyak diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. penggunaan anggota tubuh sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah dan karunia-Nya mencakup segala amal kebaikan dan ketaatan serta meninggalkan perbuatan maksiat dan kemungkaran.
1. Syukur terhadap sesuatu yang dicintai
2. Syukur terhadap hal-hal yang tidak disukai
3 .Syukurnya hamba yang tidak menyaksikan kecuali pemberi ni’mat
Tingkatan Syukur
Landasan Syar’i
“Dan sungguh kalau kamu gugur dijalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmatNya lebih baik (bagimu)
dari harta rampasan yang mereka kumpulkan, dan sungguh jika kamu
meninggal atau gugur, tentulah kepada Allah saja kamu dikumpulkan.”
(Ali Imran : 157-158)
Taqdir yang telah ditetapkan
Info Qur’ani tentang Kematian
Peristiwa yang tidak dapat
ditunda
Akhir dari kehidupan yang
fana
1. Cinta terhadap seni kematian
3. Berpaling dari seni kematian
2 .Ragu terhadap seni kematian
Sikap manusia terhadap seni kematian
Belajar dari para dosen seni kematian
Merencanakan kematian yang paling
indah
Memahami hakekat kematian
Membangun Komitmen Aqidah yang kokoh
Memahami balasan Allah atas peraih kematian yang estetis.
1
2
3
4
5
Kiat Mendesain Seni Kematiaan