Kematian Pada Sel

35
KEMATIAN SEL drh. Herlina Pratiwi

Transcript of Kematian Pada Sel

Page 1: Kematian Pada Sel

KEMATIAN SEL

drh. Herlina Pratiwi

Page 2: Kematian Pada Sel

MEKANISME ADAPTASI, KERUSAKAN DAN KEMATIAN SEL Sel melakukan adaptasi terhadap

stressor dari luar diantaranya dengan melakukan respon:

- Hypertrophy- Hyperplasia- atrophy dan- Metaplasia Jika usaha adaptasi tersebut tidak

berhasil maka dapat menyebabkan kerusakan sel

Page 3: Kematian Pada Sel

DIA

GRA

M R

ESPO

NS

SEL

TERH

ADAP

RA

NG

SAN

GAN

FIS

IOLO

GIK

DAN

PA

TOLO

GIK

Page 4: Kematian Pada Sel

Bagi sel yang kerusakannya reversibel, maka sel itu dapat kembali berfungsi seperti sedia kala,namun bagi sel yang mengalami kerusakan secara irreversibel, maka sel itu akan mengalami kematian sel

Kematian sel dapat disebabkan oleh beberapa kejadian, diantaranya ischemia, infeksi, toksin dan reaksi imun

Kematian sel juga merupakan salah satu proses yang normal terjadi pada fase embriogenesis, perkembangan organ dan pengaturan homeostasis.

Page 5: Kematian Pada Sel
Page 6: Kematian Pada Sel
Page 7: Kematian Pada Sel

HIPERTROPI peningkatan besar sel yang

mengakibatkan perbesaran organ. Tidak terdapat sel baru, hanya mengalami

perbesaransel, perbesaran terjadi karena peningkatan jumlah struktur protein dan organel sel.

Bisa terjadi secara fisiologis ataupun patologis, bisa juga terjadi karena stimulus dari peningkatan hormon tertentu.

Ex: perbesaran uterus karena stimulus dari estrogen sehingga terjadi hiperplasi dan hipertropi.

Page 8: Kematian Pada Sel

HIPERTROPI PADA UTERUS

Page 9: Kematian Pada Sel

HIPERPLASI proses adaptasi dengan melakukan

replikasi sel, sehingga penambahan jumlah sel membuat organ membesar.

Hiperplasi bisa secara fisiologis dan patologis (ex: cancer).

Hipertropi secara fisiologis dibagi menjadi 2: 1) hormonal hyperplasia. Ex: selama masa kebuntingan dan pubertas 2)compensatory hyperplasia. Ex: kematian jaringan hati

Page 10: Kematian Pada Sel

ATROPI pengecilan ukuran dari sel yang disebabkan oleh

karena sel kehilangan substansi sel, sehingga menyebabkan berkurangnya ukuran organ.

Atropi memungkinkan terjadinya menurunnya fungsi sel, namun bukan merupakan kematian sel.

Atropi terjadi akibat penurunan dari sintesis protein dan peningkatan degenersi protein di dalam sel.

Penyebab atropi diantaranya bisa karena kehilangan inervasi, kekurangan suplai darah, kekurangan nutrisi, kehilangan stimulasi endokrin, dan aging.

Page 11: Kematian Pada Sel

ATROPI OTAK

Page 12: Kematian Pada Sel

METAPLASIA perubahan reversibel dari fenotip sel

yang digantikan oleh tipe sel yang lain Sering terjadi karena iritasi yang terjadi

secara kronis. Pada kondisi ini sel yang mengalami

adaptasi digantikan oleh tipe sel lain yang lebih bisa menghadapi stresor.

Terjadi akibat genetik "reprogramming"

Page 13: Kematian Pada Sel
Page 14: Kematian Pada Sel

KERUSAKAN SEL YANG REVERSIBEL pada stadium awal terjadinya kerusakan

atau pada kerusakan ringan, kerusakan fungsi dan morfologi akan dapat kembali normal jika penyebab dari kerusakan tersebut dihilangkan.

Pada stadium ini meskipun terjadi kerusakan sel secara signifikan, namun tidak terjadi kerusakan baik pada membran sel maupun pada pada inti.

Page 15: Kematian Pada Sel

KEMATIAN SEL pada kerusakan yang terjadi secara

terus menerus, maka kerusakan tersebut menjadi irreversibel dan akhirnya sel tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan sehingga menyebabkan sel mati.

Ada 2 macam kematian sel, yang dibedakan dari morfologi, mekanisme dan perubahan fisiologis dan penyakit, yaitu apoptosis dan nekrosis.

Page 16: Kematian Pada Sel
Page 17: Kematian Pada Sel

APOPTOSIS kematian sel oleh sel itu sendiri yang

disebabkan oleh growth factor atau DNA sel atau protein yang dihancurkan dengan maksud perbaikan.

Memiliki karakteristik sel dimana inti sel mengalami pemadatan dan tidak terjadi kerusakan membran sel.

Apoptosis memerlukan sintesis aktif RNA dan protein dan merupakan suatu proses yang memerlukan energi

Secara morfologis, proses ini ditandai oleh pemadatan kromatin di sepanjang membran inti

Page 18: Kematian Pada Sel

APOPTOSIS SEL HATI OLEH VIRUS HEPATITIS

Sel mengalami pengurangan ukuran dan sitoplasmanya berwarna eosinophilic terang

serta nukleusnya mengalami kondensasi

Page 19: Kematian Pada Sel

NEKROSIS terjadi kerusakan membran, lisososm

mengeluarkan enzim ke sitoplasma dan menghancurkan sel, isi sel keluar dikarenakan kerusakan membran plasma dan mengakibatkan reaksi inflamatori.

Nekrosis adalah pathway yang secara umum terjadi pada kematian sel yang diakibatkan oleh:

- Ischemia- Keracunan- infeksi dan- trauma

Page 20: Kematian Pada Sel
Page 21: Kematian Pada Sel

PERBEDAAN KEMATIAN SEL SECARA NECROSIS DAN APOPTOSIS

Page 22: Kematian Pada Sel

GAMBARAN MIKROSKOPIK :A. Nukleus Piknosis : nukleus terlihat lebih bundar,

ukuran lebih kecil dan gelap Karioreksis : nukleus mengalami fragmentasi

menjadi kecil dan tersebar Kariolisis : nukleus lisis, tidak terlihat

sehingga rongga kosong dibatasi membran nukleus disebut ghost.

B. Sitoplasma : berwarna asidofilik, struktur tidak jelas, jika melanjut :

1. Tidak terlihat garis besar struktur histologi sel

2. Tidak terlihat adanya pewarnaan

Page 23: Kematian Pada Sel

TIPE-TIPE MORFOLOGIK NEKROSIS JARINGAN Secara makroskopik dan dengan

pemeriksaan mikroskop dapat dikenali beberapa bentuk nekrosis.

Bentuk-bentuk tersebut:- Nekrosis koagulasi- Nekrosis liquefaktif (mencair)- Nekrosis lemak- Nekrosis kaseosa (perkejuan)

Page 24: Kematian Pada Sel

NEKROSIS KOAGULASI Tidak hanya terjadi denaturasi protein,

namun juga berkaitan dengan hambatan enzim-enzim litik.

Sel tidak mengalami lisis, dengan demikian kerangka luar sel relatif utuh.

Inti menghilang dan sitoplasma yang mengalami asidifikasi menjadi eosinofilik

Page 25: Kematian Pada Sel

NEKROSIS KOAGULASI-INFRAK GINJAL

Page 26: Kematian Pada Sel

Gambaran makroskopik : terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau

kekuning-kuningan dan sedikit berlemak, padat

Gambaran mikroskopik : struktur sel dan jaringan masih jelas, inti

sel mengalami piknotik (menghilang), sitoplasma lebih acidophilic

Page 27: Kematian Pada Sel

NEKROSIS LIQUEFAKTIF Ditandai oleh larutnya jaringan akibat

lisis enzimatik sel-sel yang mati. Proses ini biasanya terjadi di otak

sewaktu terjadi pelepasan enzim-enzim otokatalitik dari sel-sel yang mati.

Nekrosis likuefaktif juga terjadi pada peradangan purulen akibat efek heterolitik leukosit polimorfonuklear pada pus.

Jaringan yang mengalami likuefaksi menjadi lunak, mudah mencair, dan tersusun oleh sel-sel yang mengalami disintegrasi dan cairan.

Page 28: Kematian Pada Sel

NEKROSIS LIQUEFAKTIF-INFARK OTAK

.

Page 29: Kematian Pada Sel

Gambaran makroskopik :adanya benjolan berisi cairan dikelilingi kapsula

tipis dan ireguler.

Gambaran mikroskopik : tampak ruang kosong dengan sisa kapsula

yang ireguler, terlihat fibrin dan neutrophil disekitarnya.

Page 30: Kematian Pada Sel

NEKROSIS LEMAK Terjadi akibat kerja enzim-enzim lipolitik

pada jaringan lemak. Proses ini biasanya terjadi pada nekrosis

pankreatik akut dan merupakan konsekuensi pelepasan lipase pankreas ke jaringan peripankreas.

Lipolisis ditandai oleh hilangnya kontur sel-sel lemak.

Asam-asam lemak yang dibebaskan dari sel lemak mengalami saponifikasi dengan mengikat natrium, kalium dan kalsium.

Page 31: Kematian Pada Sel

NEKROSIS LEMAK-PANKREATITIS AKUT

Page 32: Kematian Pada Sel

NEKROSIS KASEOSA (PERKEJUAN) Memiliki baik gambaran nekrosis koagulasi

maupun likuefaktif. Biasanya nekrosis ini terjadi di bagian

tengah granuloma tuberkolusa, yang mengandung bahan seperti keju yang putih atau kekuningandan merupakan asal nama nekrosis tipe ini.

Secara histologis, rangka luar sel tidak lagi utuh, tetapi sebaliknya jaringan juga belum mencair.

Sisa-sisa sel tampak sebagai bahan amorf bergranula halus.

Page 33: Kematian Pada Sel

NEKROSIS KASEOSA-TUBERCULOSIS PARU

Page 34: Kematian Pada Sel

Gambaran makroskopik : terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau

kekuning-kuningan dan sedikit berlemak, padat

Gambaran mikroskopik : struktur histologi sudah tidak terlihat lagi

membentuk masa bergranulasi.Dengan pengecatan HE berwarna keabu-

abuan, dikelilingi oleh epiteloid dan limfosit.

Page 35: Kematian Pada Sel

SELAMAT BELAJAR