50 tehnik fasilitasi

Post on 06-Jun-2015

1.431 views 7 download

description

50 teknik mengelola pertemuan yang vibran. Menjadikan pertemuan biasa menjadi luar biasa........

Transcript of 50 tehnik fasilitasi

Tehnik Fasilitasi VerbalLanjutan Teori Diamond

Tehnik Umum

Active Listening

Observing with Heart

Questioning

Probing

Paraphrasing

Dialogue

Reframing

Fasilitasi Diskusi Terbuka

Diskusi Terbuka adalah tidak terstruktur, kaya percakapan dan bersahabat

Pertanyaan kunci bagi fasilitator

Menetapkan kapan seseorang berbicara. Susunlah jalannya diskusi dan membantu orang menyampaikan gagasannya.

Menfokuskan jalannya diskusi. Mengelola keragaman gagasan.

STACKING

Bila Anda mempersilakan siapa yg punya ide bicara. Ini bisa membingungkan dan tidak adil. Anda bisa gunakan tehnik STACKING

Semisal: Coba angkat tangan, siapa yang ingin bicara. Kemudian, Ya, Pertama...., Kedua,....dst. Siapa pembicara ketiga,apakah Anda, Toni? Ya, silakan.

Masalah STACKING, adalah hilangnya spontanitas. Anda bisa gunakan tehnik INTERUPTING THE STACK. Semisal, Saya

ENCOURAGING

STACKING, tehnik paling sederhana, tapi banyak kelemahan.

Anda bisa memperkaya dengan ENCOURAGING. Fasilitator mengajak orang berbicara. Siapa lagi yang ingin berbicara? Dapatkah kita mendengarkan suara seseorang yang belum sempat berbicara.

ENCOURAGING berarti memberikan dukungan ekstra kepada seseorang untuk menyampaikan pendapatnya

BALANCING

Tehnik BALANCING bermanfaat bila peserta merasa kurang setuju dengan pendapat yang sedang berkembang dalam diskusi.

Semisal, masalah penyakit malaria adalah kemiskinan. Ya, kita telah lama tahu pendapat ini, siapa yang sependapat dengan pernyataan ini atau apakah ada yang memiliki cara pandang lain? atau Siapa yang memiliki cara pandang lain?

BALANCING memberikan dukungan ekstra

MAKING SPACE

Tehnik MAKING SPACE memberikan kesempatan khusus kepada seseorang untuk berpendapat.

Semisal, Nono, Anda tampaknya ingin menyampaikan sesuatu, benarkah? atau Ayu, apakah ada hal-hal yang ingin Anda sampaikan.

Biasanya orang-orang menggunakan bahasa tubuhnya untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan.

USING THE CLOCK

Tehnik USING THE CLOCK menggunakan sisa waktu untuk mengajak orang berbicara.

Semisal, kita punya sisa waktu lima menit, saya ingin memastikan kita mendengarkan pendapat semua peserta, saya ingin memberikan waktu ini kepada peserta yang belum berkesempatan berbicara.

Atau, kita hanya memiliki waktu untuk satu atau dua orang berbicara.

REFLECTIVE LISTENING

Tehnik Paraphrasing dan Mirroring dapat membantu peserta merasakan pemikirannya agar runtut dan dipahami.

Tehnik Reflective Listening seperti ini memberikan perhatian pada pendapat seseorang.

Sebaiknya tehnik dilakukan merata kepada semua peserta. Hindari pilih kasih.

Tehnik Reflective Listening jangan sering

DRAWING PEOPLE OUT

Tehnik Drawing People Out bisa dengan pertanyaan sederhana seperti Dapatkah Anda menerangkan lebih lanjut?

Fasilitator membantu pembicara merunut pendapat seseorang. Tehnik ini membantu seseorang tetap fokus pada isi pendapatnya.

Tehnik ini lebih mengarahkan dibandingkan dengan REFLECTIVE LISTENING

Tehnik ini cocok bila pendapat seseorang

SEQUENCING

Tehnik Sequencing digunakan untuk mengelola keberagaman perspektif

Ini cara paling sederhana untuk mengembalikan jalannya diskusi kepada tujuannya.

Anda bisa gunakan Sequencing dalam situasi sebagai berikut: Saya melihat ada dua perspektif dalam diskusi kita. Pertama, ...... dan Kedua,.... Setelah tiga orang mengkomentari perpektif A, kita akan mulai

CALLING FOR RESPONSE

Tehnik Calling for Response adalah saatnya fasilitator berbicara seperti ini Apakah ada ingin menanggapi pendapat Ovi?

Atau, setelah menyimak, pendapat tiga orang, apakah ada yang ingin berkomentar.

Pertanyaan jenis ini ingin memastikan bila pembicara berikutnya tetap fokus pada isi pembicaraan sebelumnya.

Peserta akan merasa lebih netral dengan

DELIBERATE REFOCUSING

Tehnik Deliberate Refocusing mengajak peserta membahas topik dengan seimbang

Semisal, sudah 10 menit Anda semua telah membahas topik ABC. Saya dengar Anda pun ingin membahas topik DEF. Saya pikir, kini saat yang tepat kita beralih topik.

Atau, Edang tadi berpendapat XYZ. Saya hanya ingin cek. Apakah ada yang ingin mengomentasi pendapat Edang?

TRACKING

Tehnik TRACKING menjaga isi diskusi karena mengandung berbagai pendapat dan perspektif yg berbeda

Semisal, Saya pikir anda membicarakan banyak hal pada saat bersamaan. ABCD.

Atau, Saya pikir Anda sedang membicarakan empat isu yang berbeda. Pertama, A. Kedua, B, Ketiga C dan Keempat D.

Menutup: Sudahkan saya menangkap semua

TRACKING

Kesalahan umum menggunakan tehnik TRACKING, bila Anda kemudian bertanya, Topik mana yang ingin Anda tekankan?

Ini pertanyaan yang mustahil dijawab peserta.

Biasanya ada dua tanggapan. Tanggapan pertama, ada seseorang yang coba memaduserasikan (integrasi).

Kedua, seseorang tetap bertahan dengan pendapatnya.

ASKING FOR THEMES

Tehnik ASKING FOR THEMES hampir sama dengan TRACKING, hanya saja dilakukan oleh peserta sendiri dalam menata isi pembahasan.

Semisal, Anda sedang membicarakan beberapa isu pada saat yang bersamaan. Adakah seseorang yang bisa membantu menemukenali isu/topik2 yg sedang kita bicarakan?

Bila seseorang sudah melakukannya. Fasilitator tinggal melanjutkan ke tahap

FRAMING

Bila Anda menyadari peserta sedang membicarakan berbagai isu yang tumpang tindih.

Semisal, mari kita lihat bagaimana kita tadi memulai diskusi. Deni mulai dengan membicarakan A. Kemudian Maya membicarakan B. Lalu, Edang membicarakan C. Lantas, kita membicarakan AA, BB, CC. Beberapa boleh jadi penting dan beberapa bisa kita bahas kemudian. Mana yang akan kita bahas sekarang? Mana yang paling

TOLERATING SILENCE

Tehnik TOLERATING SILENCE adalah membuat suasana hening beberapa detik.

Hening terlalu lama akan menyakitkan. Ini hanya memberikan kesempatan kepada peserta untuk fokus dan memikirkan kembali apa yang ingin disampaikan.

Anda bisa ajak peserta diam sejenak, lalu kemudian lanjutkan diskusi seperti biasa.

Tehnik ini perlu latihan banyak.

BENTUK PARTISIPASI

Presentasi dan Laporan

Multi-tasking

Fishbowl

Bermain Peran

Diskusi Terbuka

Individual Writing

Idea-listing

PRESENTASI

Berikan kesempatan peserta memahami logika presentasinya

Tekankan pada butir-butir yang penting saja

Dorong presenter menjelaskan apa yang diharapkan dilakukan oleh pendengar

Dorong presenter menggunakan alat bantu visula seperti diagram, photo atau gambar tangan.

Distribusikan materi presentasi kpd peserta

IDEA LISTING

Mendorong diskusi bergerak maju

Menunjukkan kepada peserta bagaimana keragaman gagasan

Mencari pemahaman yang lebih baik pada elemen-elemen kasus yang dibahas

Mendorong menciptakan solusi yang inovatif dan tidak itu-itu saja

Bisa menjadi referensi pada akhir pertemuan

SMALL GROUP

Memecahkan kebekuan para peserta

Menjaga energi tetap tinggi

Peserta bisa memahami lebih dalam topik yang dibahas

Menggali banyak cara pandang

Membangun relasi antarpeserta

Meningkatkan komitmen pada hasil yang dicapai

INDIVIDUAL WRITING

Memberikan kesempatan kepada peserta menuangkan isi pikirannya sebelum diskusi terbuka dimulai

Memberikan kesempatan refleksi untuk hal-hal yang tidak lazim

Menjaga anonim, kadang beberapa individu tidak nyaman mengeluarkan pendapatnya

Memberikan kesempatan kepada semua anggota kelompok menyampaikan pikiran dan

STRUCTURED GO-AROUND

Pemanasan bagi kelompok yang baru terbentuk

Menata sebuah diskusi yang kompleks

Menyediakan ruang bagi peserta yang pendiam

Menggali perspektif yang berbeda

Memberikan kesempatan respon awal pada isu yang kontroversial

Banyak Lagi......