4. Diri.pdf

Post on 11-Jan-2016

31 views 5 download

Transcript of 4. Diri.pdf

Rencana Pembelajaran

Modul 1

Pengertian Psikologi & Psikologi Komunikasi

Modul 2

Perilaku Manusia

Modul 3

Penerimaan dan Pengolahan Informasi

Dalam Diri Individu

Modul 4

Diri (The Self)

Modul 5

Persepsi tentangOrang dan Atribusi

Modul 6

Sikap dan Perilaku

Modul 7

Atraksi dan Hub. Interpersonal

Modul 8

Pengaruh Sosial & Perilaku Kelompok

Modul 9

Komunikasi Massa & Efek Media terhadap

Individu

1 of 20

DIRI (THE SELF)MODUL 4

AGUSTUS 30, 2015

2 of

20

Tentang Diri

Manusia tidak hanya berpersepsi tentang orang lain, tetapi juga dirinya

(looking-glass self)

William James mengemukakan diri (the self) sebagai sebuah proses

mengetahui dan berpikir, dengan sebuah subyek (I) dan sebuah obyek

(me).

3 Aspek dari “me”:

1. Material self (tubuh dan barang milik)

2. Social self (kesadaran tentang bagaimana seseorang dilihat oleh orang lain)

3. Spiritual self (kepribadian dan aspirasi psikologis seseorang)

3 of 20

Kegiatan Belajar

• Pengertian Diri

• Sumber-sumberKonsep Diri

• Teori-teori Konsep Diri

• Hubungan Konsep Diridan Komunikasi

KONSEP DIRI

• Pengertian Kognisisosial tentang diri danpengembangan diri

• Motivasi Diri

Kognisi SosialTentang Diri

4 of 20

Konsep Diri (Self-concept)

Self-concept adalah pikiran dan keyakinan seseorang mengenai dirinya.

Menurut William D. Brooks, konsep diri adalah persepsi yang bersifat fisik,

sosial, dan psikologis, mengenai diri kita, yang didapat dari pengalaman

dan interaksi kita dengan orang lain

Menurut Rakhmat, 2003, konsep diri adalah pandangan dan perasaan

tentang diri kita.

Umumnya, self-concept muncul dari dorongan dalam diri dan pengaruh

dari luar.

5 of 20

Sumber-sumber Konsep Diri

Self-esteem (hargadiri)

•Penilaianpositif/negative terhadap diri sendiri.

Social evaluation (penilaian social)

•Reflected appraisal

•Direct feedback

Konsep diri memiliki 2 komponen:

a. Komponen kognitif (self-image)

b. Komponen afektif (self-esteem)

6 of 20

Teori-teori Konsep Diri – Social

Comparison (Pembandingan Sosial) (1)

4 prinsip dasar dari Social comparison theory:

Setiap orang memiliki keyakinan tertentu

Penting bagi keyakinan kita untuk menjadi benar

Beberapa keyakinan lebih sulit untuk dibuktikan dibanding yang lainnya

Ketika anggota dari reference group tidak setuju tentang suatu hal, mereka akan berkomunikasi hingga menemukan titik penyelesaian.

7 of 20

Teori-teori Konsep Diri – Social

Comparison (Pembandingan Sosial) (2)

Kecenderungan-kecenderungan dalam melakukan perbandingan sosial:

a. Similarity hypothesis (hipotesis kesamaan) >> membandingkan diri hanya

dengan orang yang memiliki kesamaan dengan kita.

b. Related attributes hypothesis (hipotesis atribut yang berhubungan) >>

membandingkan penampilan tidak hanya dengan mereka yang memiliki

kesamaan, tetapi juga yang kita pikir semestinya sama dengan kita.

c. Downward comparison (pembandingan ke bawah) >> membandingkan diridengan orang yang kita piker lebih rendah (inferior).

d. Consequences of social comparison (konsekuensi dari pembandingan sosial)

>> pembandingan dengan hal yang relevan (orang lain dengan latar

belakang dan tujuan yang sama)

8 of 20

Teori-teori Konsep Diri – Persepsi Diri

(Self-Perception)

Self-perception menguji hubungan antara tindakan dan pemahaman

kita terhadap sikap dan tujuan kita.

2 cara menempatkan diri ketika mencoba memahami orang lain:

1. Self attribution (atribusi diri) >> mencoba memahami diri dengna melihat

wajah kita (ekspresi)

2. Over-justification (pembenaran yang berlebih) >> memberikan penghargaanyang berlebih ketika kita berhasil melakukan sesuatu, sehingga tujuan dan

pilihan kita untuk melakukan hal tersebut semakin menyempit.

9 of 20

Hubungan Antara Konsep Diri dan

Komunikasi (1)

Menurut Jalaludin Rahmat, “Anda berperilaku sesuai dengan konsep diri

Anda.”

2 kualitas konsep diri:

Konsep diri positif menurut Brook dan Emmert

Yakin akan kemampuan mengatasi masalah

Merasa setara dengan orang lain

Menerima pujian tanpa rasa malu

Menyadari bahwa setiap orang memiliki bermacam-macam perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak semuanya disetujui masyarakat

Mampu memperbaiki dirinya

10 of 20

Hubungan Antara Konsep Diri dan

Komunikasi (2)

Konsep positif menurut Hamachek:

1. Meyakini nilai-nilai dan prinsip-prinsip tertentu

2. Mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik tanpa merasa bersalah

3. Memiliki keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi persoalan

4. Merasa sama dengan orang lain

5. Sanggup menerima dirinya sebagai orang yang penting

6. Menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati

7. Cenderung menolak usaha orang lain untuk mendominasinya

8. Sanggup mengaku kepada orang lain bahwa ia mampu merasakan berbagaidorongan dan keinginan

9. Mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai kegiatan

10. Peka pada kebutuhan orang lain

11 of 20

Hubungan Antara Konsep Diri dan

Komunikasi (3)

Konsep negatif menurut Hamachek:

1. Peka terhadap kritik

2. Sangat responsive dan antusias terhadap pujian

3. Hiperkritis terhadap orang lain

4. Cenderung merasa tidak disenangi orang lain.

12 of 20

Kognisi Sosial tentang Diri

Menurut William James, seseorang bisa menjadi objek bagi pikirannyasendiri disebut dengan kognisi sosial.

Gordon Allport menyebut becoming sebagai self-development di mana kita mengembangkan, memodifikasi, dan menyaring identitas personal dan pemahaman tentang diri sendiri.

Significant others meliputi orang yang mempengaruhi perilaku, pikiran, dan perasaan kita.

Affective others meliputi orang yang memiliki ikatan emosional dengandiri kita.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan diri seseorang (lihat modul halaman 4.21 gambar 4.1)

13 of 20

Self-cognition –

Self-Awareness (Kesadaran diri) (1)

Self-awareness >> perhatian seseorang yang terfokus pada diri sendiri (perasaan, nilai, maksud, evaluasi dari orang lain).

Self-awareness membantu kita untukmengetahui kelebihan dan kekuranganpada diri kita.

Joseph Luft dan Harry Ingham (1984)

Open self: diketahui oleh diri sendiri dan orang lain

Blind self: diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri sendiri.

Hidden self: diketahui oleh diri sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.

Unknown self : tidak diketahui oleh diri sendiri dan orang lain.

1 Open

3Hidden

2Blind

4Unknown

Known to

self

Not known to

self

Known to

others

Not known to

others

Johari Window

14 of 20

Self-cognition –

Self-Awareness (Kesadaran diri) (2)

5 hal untuk meningkatkan self-awareness:

1. Bertanya tentang diri kepada diri sendiri (self-talk)

2. Mendengarkan orang lain.

3. Mencari informasi tentang diri sendiri.

4. Melihat diri kita dari sisi yang lain.

5. Meningkatkan open-self dengan membuka diri kepada orang lain (self-disclosure).

Deindividuation : penurunan self-awareness atau berkurangnya “nilai” keindividuan seseorang

Deindividuation dapat terjadi akibat stimuli kondisi lingkungan sosial.

15 of 20

Self-cognition –

Self-schemata (Skema diri) (1)

Self-schemata : seperangkat susunan self-generalizations (hal-hal yang umum) dari diri seseorang yang didapat dari penilaian yang dilakukan sendiri atau orang lain.

Schematic traits: sifat-sifat yang berhubungan atau relevan dan penting bagi pikiran seseorang mengenai dirinya sendiri.

Aschematic traits: sifat-sifat kepribadian yang tidak penting bagi self-concept seseorang.

Self-reference (rujukan diri): informasi yang relevan dengan deskripsi seseorang.

Self-reference effect: kecenderungan mengikuti dengan lebih baik dan mengingat lebih akurat self-reference.

16 of 20

Self-cognition –

Self-schemata (Skema diri) (2)

Self-schemata terdiri dari standar atau ukuran bagi diri seseorang dan

dapat mengekalkan self-esteem yang rendah (contoh: orang yang

depresi).

Self-discrepancies (ketidaksesuaian diri) : pengalaman dan informasi

yang berlawanan dengan self-schemata, yaitu perbedaan antara actual

self atau real self dengan ideal self.

Possible selves : mungkin kita akan menjadi orang yang berbeda jika memilih jalan yang dulu tidak kita ambil.

Possible selves mendorong kita untuk memperbaiki atau melakukan perubahan

diri.

17 of 20

Self-motivation (Motivasi Diri) - 1

Menurut Weber, terdapat 3 hal yang dapat dilihat dari motivasi diri: self-

consistency, self-enhancement, self-control.

1. Self-Consistency (Konsistensi Diri)

Gambaran tentang diri sendiri cenderung sulit untuk berubah.

Bentuk penting dari self-motivation melibatkan rasionalitas. Mendukung sebuah

perilaku setelah perilaku dilakukan disebut self-justification. Self-justification adalah pendorong yang kuat bagi perubahan sikap.

Self-justification berhubungan dengan coginitve dissonance ketika elemen-

elemen kognisi bertentangan.

Keadaan yang menimbulkan kebutuhan pembenahan diri:

a. Insufficient justification : membangun rasionalisasi self-justification untuk memulihkan self-consistency dirinya

b. Decision-making (Pembuatan Keputusan) : self-justification dibuat dengan cepat setelah seseorang membuat suatu keputusan yang sulit.

18 of 20

Self-motivation (Motivasi Diri) - 2

2. Self-Enhancement (Peningkatan diri)

Bentuk-bentuk self-enchancement selain downward comparisons dan self-justification :

a. Self-serving processes (proses pengutamaan diri)

Egocentric Bias (Bias Egosentris) > pemusatan diri (self-centeredness) bias membuatpengolahan dan pengingatan informasi menjadi bias.

False Comparison Effects (Efek Pembandingan Palsu) >

1. Melakukan hal yang baik dan yakin bahwa tidak semua orang dapatberbuat baik seperti Anda: false-uniqueness effect (efek keunikanpalsu)

2. Melakukan hal buruk dan yakin bahwa orang lain juga akan berbuatyang sama: false-consensus effect (efek konsensus palsu)

Beneffectance > kecenderungan untuk mengedepankan hal-hal baik dari kesuksesan kita dan menjauhkan kegagalan kita.

19 of 20

Self-motivation (Motivasi Diri) - 3

b. Self-Presentation (Penyajian Diri) > 3 Proses penyajian diri

1. Impression Management (Pengelolaan kesan)

Erving Goffman mengatakan seseorang tampil di depan orang lain untuk mendapatkan kesantertentu.

Front (peralatan lengkap untuk menampilkan diri) > panggung (setting), penampilan(appearance), dan gaya bertingkah laku (manner)

2. Social Accounting

Tekanan dari lingkungan sekitar yang membuat kita bertindak. Contoh: tersenyum ketikabertemu dengan orang lain.

3. Self-Monitoring (Pengawasan Diri)

Pengawasan terhadap tindakan guna mencapai tujuan tertentu.

High self monitoring: memberi perhatian, melihat, dan menanggapi orang lain untukmenyenangkan orang lain.

Low self monitoring: berperilaku konsisten pada situasi apapun

20 of 20