Post on 22-Oct-2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideology bangsa dan negara
Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya hanya diciptakan
oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideology-ideologi lain di dunia
namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah
bangsa Indonesia.
Setiap bangsa haruslah memiliki ideologi nasional guna menangkal arus
derasnya pergolakan hidup bangsanya. Pergolakan dalam suatu bangsa dapat
berupa permasalahan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan,
termasuk adanya gerakan-gerakan yang berupaya untuk memisahkan diri dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia (gerakan separatis), serta adanya upaya yang
akan menggantikan Pancasila dengan ideology lain.
Dengan demikian hanya bangsa yang memiliki ideology nasional yang
kuat akan tetap tegak berdiri kokoh da tangguh. Dengan ideology yang jelas, suatu
bangsa akan memiliki pedoman dan pegangan tentang tata cara dalam
memecahkan persoalan yang ada pada masyarakat. Di samping itu, ideology juga
mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu
bangsa.
1
1.2 Perumusan Masalah
Setiap masalah yang diteliti harus dirumuskan agar jelas bagaimana
penelitian ini akan dilakukan sehingga mempermudah penentuan arah, tujuan, dan
metodologi penelitian. Perumusan masalah merupakan langkah dari suatu
problematika, dan merupakan sumber kegiatan pokok pada kegiatan penelitian.
Agar penelitian itu dapat dilakukan sebaik-baiknya maka peneliti harus
merumuskan masalahnya, sehingga jelaslah dari mana harus dimulai, kemana
harus pergi dan dengan apa.
Perumusan masalah yang penulis kemukakan dalam makalah ini adalah:
a. Bagaimana pengaruh pancasila terhadap ideologi-ideologi negara maupun
dunia?
b. Bagaimana pentingnya ideology terhadap bangsa dan negara?
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar masalah yang akan dibahas
tidak terlalu luas, lebih terarah, sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan, serta
tidak melenceng kemana-mana. Mengingat ruang lingkup permasalahannya bisa
meluas, maka penulis dirasa perlu untuk membatasi permasalahan ini.
Pembatasan masalah diperlukan untuk memudahkan atau
menyederhanakan masalah penelitian, juga untuk dapat menetapkan terlebih
dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk memecahkannya, seperti tenaga,
kecekatan, waktu dan lain-lain yang timbul dari rencana tertentu.
Dengan mengacu kepada penjelasan diatas, maka permasalahan dalam
makalah ini dibatasi pada aspek-aspek sebagai berikut:
2
a. Perumusan Pancasila sebagai dasar Ideologi negara
b. Ideologi yang dibahas adalah ideologi yang dianut oleh bangsa-bangsa di
dunia.
1.4 Tujuan dan Kegunaan makalah
1.4.1 Tujuan makalah
Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil
penelitian dengan mengetegahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan
dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan variabel-veriabel penelitian.
Berdasarkan tujuan diatas, maka makalah ini bertujuan:
a. Untuk memperoleh pengetahuan dan gambaran mengenai perumusan
Pancasila sebagai dasar Ideologi negara
b. Untuk memperoleh pengetahuan dan gambaran mengenai ideologi yang
dianut oleh bangsa-bangsa di dunia.
1.4.2 Kegunaan makalah
Kegunaan dari makalah adalah untuk menjelaskan manfaat dari penelitian
itu. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau
manfaat, yang secara umum meliputi:
a. Sebagai bahan masukan bagi peneliti khususnya pembuat makalah sebagai
calon guru dalam usaha menambah pengetahuan untuk dijadikan bekal
sebelum terjun ke lapangan pendidikan.
b. Sebagai gambaran dan pengetahuan yang jelas mengenai pengaruh
pancasila sebagai dasar ideologi negara serta untuk mengetahui berbagai
macam ideologi yang digunakan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
3
c. Sebagai bahan pertimbangan dan sumber data bagi pendidik ataupun
mahasiswa guna perbaikan dan peningkatan pembelajaran di bidang
pendidikan kewarganegaraan.
d. Sebagai masukan bagi para pembaca atau pengajar khususnya di STIT
Sirojul Falah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
1.5 Penjelasan Istilah dalam Judul
Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam penafsiran
istilah-istilah yang mempunyai arti penting dalam judul, masalah, dan isi makalah
ini, maka penulis perlu menjelaskan arti dari beberapa istilah yang terdapat dalam
judul makalah ini.
a. Hubungan adalah sesuatu yang saling berkaitan satu sama lain atau sesuatu
tindakan yang dapat menimbulkan akibat.
b. Pancasila adalah dasar negara khusunya bangsa Indonesia.
c. Ideologi adalah ajaran tentang gagasan yang disusun secara sistematis dan
menyeluruh tentang manusia serta kehidupannya.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
PENGERTIAN IDEOLOGI
A. Pengertian secara etimologi
Secara etimologi kata ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu idein yang
berarti melihat dan logia yang berarti ajaran atau ilmu. Jadi ideology dapat
diartikan adalah ajaran tentan gagasan yang disusun secara sistematis dan
menyeluruh tentang manusia serta kehidupannya.Dalam kehidupan
bernegara, ideologi disebut juga sebagai Philosofische Grondslag atau
Weltanschauung, yaitu consensus warga negara tentang nilai- nilai dasar
yang ingin dicapai dalam pembentukan suatu negara.
B. Pentingnya ideologi
Dalam ideologi suatu bangsa terkandung konsep dasar tentang kehidupan
yang dicita-citakan, serta mempermudah bangsa tersebut untuk dapat
membangun dirinya. Jadi, arti pentingnya ideology bagi suatu bangsa
adalah ;
1. Untuk membentuk identitas kelompok atau bangsa dan
memperstukannya dalam satu kesatuan yang utuh.
2. Untuk mengatasi berbagai konflik dan ketegangan sosial yang
terjadi serta menjadikannya sebagai kehidupan yang penuh
solidaritas dan kebersamaan.
3. Untuk mempersatukan berbagai keanekaragamaan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
5
4. Memberikan arah yang mantap dalam berkelompok dan
menggerakannya untuk mencapai tujuan bersama.
C. Bentuk-bentuk ideologi
Berbagai bentuk ideologi yang dianut oleh bangsa-bangsa didunia, antara
lain :
1. Ideologi fasis
Ideologi fasis merupakan pengorganisasian pemerintah/ penguasa
dan masyarakat secara totaliter oleh kedikttoran suatu partai
nasionalis,rasalialis,militeris,dan imperialis.Ciri-ciri ajaran ini
antara lain :
a. Tidak mempercayai adanya pemikiran manusia/ individu,
melainkan menekankan pada unsure ekslusivisme pemerintah.
b. Menyangga persamaan dasar manusia dan menganggap rendah
harkat dan martabat manusia.
c. Legalitas penggunaan kekerasan untuk melawan hukum dan
ketertiban internasional.
2. Ideologi komunis
Ideologi komunis merupakan penerapan ajaran sosialis radikal –
marxisme-leninisme. Pokok-pokok ajaran ideology ini adalah:
a. Tidak mempercayai adanya Tuhan (ateisme)
b. Menyanggah persamaan manusia dan tidak terdapat pengakuan
terhadap hak asasi manusia.
c. Legalitas tindakkan kekerasan .
6
d. Sistem perekonomian yang sentralistik (diatur oleh pusat)
e. Kekuasaan dipegang oleh satu golongan.
3. Ideologi Liberal
Liberal berasal dari bahasa latin yang berarti bebas.Ideologi liberal
merupakan aliran pikiran seseorang atau indiviualistik.Ideologi ini
tidak dibatasi oleh ajaran-ajaran filsafat,politik,agama, dan bebas
berpendapat. ajarannya bertitik tolak dari hak asasi yang melekat
pada manusia sejak lahirdan tidak dapat diganggu gugat oleh
siapapun termasuk penguasa, kecuali atas persetujuan yang
bersangkutan.
Ciri-ciri ideology ini antara lain:
a. Mempercayai adanya Tuhan.
b. Mengakui persamaan dasar manusia dan menghargai pemikiran
manusia.
c. Pemerintahan dilakukan dengan persetujuan rakyat dan
berdasarkan hukum.
d. Lebih mengutamakan kepentingan individu (individualistik)
e. Menganut paham sekuler yang memisahkan kehidupan
keagamaan dengan urusan negara dan pmerintahan.
4. Idiologi Agama
Idiologi agama adalah ideology yang bersumber pada falsafah
agama yang termat dalam kitab suci suatu agama. Ciri-ciri ideologi
ini adalah :
7
a. Urusan negara dan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan
hukum agama
b. Hanya ada satu agama resmi dalam suatu negara
c. Negara berlandaskan agama
5. Ieologi Pancasila
Ideologi pancasila adalah ideology yang bersumber dari seluruh
nilai-nilai pancasilanyang terdapat pada sila-sila pancasila yang
merupakan satu kesatuan organis yang tidak terpsahkan antaa sila
yang satu dengan sila yang lainya. Ciri-ciri ideology pancasila
antara lain:
a. Percaya kepada Tuhan yang Maha Esa.
b. Bukan negara sekuler (artinya urusan negara juga termasuk
urusan agama ).
c. Pemerintahan berdasarkan persetujuan rakyat.
d. Negara berdasarkan atas hukum.
e. Menjungjung tinggi hak asasi dan persamaan dasar manusia.
8
9