4. Bab i Pendahuluan

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideology bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideology- ideologi lain di dunia namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Setiap bangsa haruslah memiliki ideologi nasional guna menangkal arus derasnya pergolakan hidup bangsanya. Pergolakan dalam suatu bangsa dapat berupa permasalahan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, termasuk adanya gerakan-gerakan yang berupaya untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (gerakan separatis), serta 1

Transcript of 4. Bab i Pendahuluan

Page 1: 4. Bab i Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideology bangsa dan negara

Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya hanya diciptakan

oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideology-ideologi lain di dunia

namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah

bangsa Indonesia.

Setiap bangsa haruslah memiliki ideologi nasional guna menangkal arus

derasnya pergolakan hidup bangsanya. Pergolakan dalam suatu bangsa dapat

berupa permasalahan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan,

termasuk adanya gerakan-gerakan yang berupaya untuk memisahkan diri dari

Negara Kesatuan Republik Indonesia (gerakan separatis), serta adanya upaya yang

akan menggantikan Pancasila dengan ideology lain.

Dengan demikian hanya bangsa yang memiliki ideology nasional yang

kuat akan tetap tegak berdiri kokoh da tangguh. Dengan ideology yang jelas, suatu

bangsa akan memiliki pedoman dan pegangan tentang tata cara dalam

memecahkan persoalan yang ada pada masyarakat. Di samping itu, ideology juga

mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu

bangsa.

1

Page 2: 4. Bab i Pendahuluan

1.2 Perumusan Masalah

Setiap masalah yang diteliti harus dirumuskan agar jelas bagaimana

penelitian ini akan dilakukan sehingga mempermudah penentuan arah, tujuan, dan

metodologi penelitian. Perumusan masalah merupakan langkah dari suatu

problematika, dan merupakan sumber kegiatan pokok pada kegiatan penelitian.

Agar penelitian itu dapat dilakukan sebaik-baiknya maka peneliti harus

merumuskan masalahnya, sehingga jelaslah dari mana harus dimulai, kemana

harus pergi dan dengan apa.

Perumusan masalah yang penulis kemukakan dalam makalah ini adalah:

a. Bagaimana pengaruh pancasila terhadap ideologi-ideologi negara maupun

dunia?

b. Bagaimana pentingnya ideology terhadap bangsa dan negara?

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar masalah yang akan dibahas

tidak terlalu luas, lebih terarah, sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan, serta

tidak melenceng kemana-mana. Mengingat ruang lingkup permasalahannya bisa

meluas, maka penulis dirasa perlu untuk membatasi permasalahan ini.

Pembatasan masalah diperlukan untuk memudahkan atau

menyederhanakan masalah penelitian, juga untuk dapat menetapkan terlebih

dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk memecahkannya, seperti tenaga,

kecekatan, waktu dan lain-lain yang timbul dari rencana tertentu.

Dengan mengacu kepada penjelasan diatas, maka permasalahan dalam

makalah ini dibatasi pada aspek-aspek sebagai berikut:

2

Page 3: 4. Bab i Pendahuluan

a. Perumusan Pancasila sebagai dasar Ideologi negara

b. Ideologi yang dibahas adalah ideologi yang dianut oleh bangsa-bangsa di

dunia.

1.4 Tujuan dan Kegunaan makalah

1.4.1 Tujuan makalah

Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil

penelitian dengan mengetegahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan

dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan variabel-veriabel penelitian.

Berdasarkan tujuan diatas, maka makalah ini bertujuan:

a. Untuk memperoleh pengetahuan dan gambaran mengenai perumusan

Pancasila sebagai dasar Ideologi negara

b. Untuk memperoleh pengetahuan dan gambaran mengenai ideologi yang

dianut oleh bangsa-bangsa di dunia.

1.4.2 Kegunaan makalah

Kegunaan dari makalah adalah untuk menjelaskan manfaat dari penelitian

itu. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau

manfaat, yang secara umum meliputi:

a. Sebagai bahan masukan bagi peneliti khususnya pembuat makalah sebagai

calon guru dalam usaha menambah pengetahuan untuk dijadikan bekal

sebelum terjun ke lapangan pendidikan.

b. Sebagai gambaran dan pengetahuan yang jelas mengenai pengaruh

pancasila sebagai dasar ideologi negara serta untuk mengetahui berbagai

macam ideologi yang digunakan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

3

Page 4: 4. Bab i Pendahuluan

c. Sebagai bahan pertimbangan dan sumber data bagi pendidik ataupun

mahasiswa guna perbaikan dan peningkatan pembelajaran di bidang

pendidikan kewarganegaraan.

d. Sebagai masukan bagi para pembaca atau pengajar khususnya di STIT

Sirojul Falah dalam meningkatkan mutu pendidikan.

1.5 Penjelasan Istilah dalam Judul

Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam penafsiran

istilah-istilah yang mempunyai arti penting dalam judul, masalah, dan isi makalah

ini, maka penulis perlu menjelaskan arti dari beberapa istilah yang terdapat dalam

judul makalah ini.

a. Hubungan adalah sesuatu yang saling berkaitan satu sama lain atau sesuatu

tindakan yang dapat menimbulkan akibat.

b. Pancasila adalah dasar negara khusunya bangsa Indonesia.

c. Ideologi adalah ajaran tentang gagasan yang disusun secara sistematis dan

menyeluruh tentang manusia serta kehidupannya.

4

Page 5: 4. Bab i Pendahuluan

BAB II

KAJIAN TEORI

PENGERTIAN IDEOLOGI

A. Pengertian secara etimologi

Secara etimologi kata ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu idein yang

berarti melihat dan logia yang berarti ajaran atau ilmu. Jadi ideology dapat

diartikan adalah ajaran tentan gagasan yang disusun secara sistematis dan

menyeluruh tentang manusia serta kehidupannya.Dalam kehidupan

bernegara, ideologi disebut juga sebagai Philosofische Grondslag atau

Weltanschauung, yaitu consensus warga negara tentang nilai- nilai dasar

yang ingin dicapai dalam pembentukan suatu negara.

B. Pentingnya ideologi

Dalam ideologi suatu bangsa terkandung konsep dasar tentang kehidupan

yang dicita-citakan, serta mempermudah bangsa tersebut untuk dapat

membangun dirinya. Jadi, arti pentingnya ideology bagi suatu bangsa

adalah ;

1. Untuk membentuk identitas kelompok atau bangsa dan

memperstukannya dalam satu kesatuan yang utuh.

2. Untuk mengatasi berbagai konflik dan ketegangan sosial yang

terjadi serta menjadikannya sebagai kehidupan yang penuh

solidaritas dan kebersamaan.

3. Untuk mempersatukan berbagai keanekaragamaan dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

5

Page 6: 4. Bab i Pendahuluan

4. Memberikan arah yang mantap dalam berkelompok dan

menggerakannya untuk mencapai tujuan bersama.

C. Bentuk-bentuk ideologi

Berbagai bentuk ideologi yang dianut oleh bangsa-bangsa didunia, antara

lain :

1. Ideologi fasis

Ideologi fasis merupakan pengorganisasian pemerintah/ penguasa

dan masyarakat secara totaliter oleh kedikttoran suatu partai

nasionalis,rasalialis,militeris,dan imperialis.Ciri-ciri ajaran ini

antara lain :

a. Tidak mempercayai adanya pemikiran manusia/ individu,

melainkan menekankan pada unsure ekslusivisme pemerintah.

b. Menyangga persamaan dasar manusia dan menganggap rendah

harkat dan martabat manusia.

c. Legalitas penggunaan kekerasan untuk melawan hukum dan

ketertiban internasional.

2. Ideologi komunis

Ideologi komunis merupakan penerapan ajaran sosialis radikal –

marxisme-leninisme. Pokok-pokok ajaran ideology ini adalah:

a. Tidak mempercayai adanya Tuhan (ateisme)

b. Menyanggah persamaan manusia dan tidak terdapat pengakuan

terhadap hak asasi manusia.

c. Legalitas tindakkan kekerasan .

6

Page 7: 4. Bab i Pendahuluan

d. Sistem perekonomian yang sentralistik (diatur oleh pusat)

e. Kekuasaan dipegang oleh satu golongan.

3. Ideologi Liberal

Liberal berasal dari bahasa latin yang berarti bebas.Ideologi liberal

merupakan aliran pikiran seseorang atau indiviualistik.Ideologi ini

tidak dibatasi oleh ajaran-ajaran filsafat,politik,agama, dan bebas

berpendapat. ajarannya bertitik tolak dari hak asasi yang melekat

pada manusia sejak lahirdan tidak dapat diganggu gugat oleh

siapapun termasuk penguasa, kecuali atas persetujuan yang

bersangkutan.

Ciri-ciri ideology ini antara lain:

a. Mempercayai adanya Tuhan.

b. Mengakui persamaan dasar manusia dan menghargai pemikiran

manusia.

c. Pemerintahan dilakukan dengan persetujuan rakyat dan

berdasarkan hukum.

d. Lebih mengutamakan kepentingan individu (individualistik)

e. Menganut paham sekuler yang memisahkan kehidupan

keagamaan dengan urusan negara dan pmerintahan.

4. Idiologi Agama

Idiologi agama adalah ideology yang bersumber pada falsafah

agama yang termat dalam kitab suci suatu agama. Ciri-ciri ideologi

ini adalah :

7

Page 8: 4. Bab i Pendahuluan

a. Urusan negara dan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan

hukum agama

b. Hanya ada satu agama resmi dalam suatu negara

c. Negara berlandaskan agama

5. Ieologi Pancasila

Ideologi pancasila adalah ideology yang bersumber dari seluruh

nilai-nilai pancasilanyang terdapat pada sila-sila pancasila yang

merupakan satu kesatuan organis yang tidak terpsahkan antaa sila

yang satu dengan sila yang lainya. Ciri-ciri ideology pancasila

antara lain:

a. Percaya kepada Tuhan yang Maha Esa.

b. Bukan negara sekuler (artinya urusan negara juga termasuk

urusan agama ).

c. Pemerintahan berdasarkan persetujuan rakyat.

d. Negara berdasarkan atas hukum.

e. Menjungjung tinggi hak asasi dan persamaan dasar manusia.

8

Page 9: 4. Bab i Pendahuluan

9