31906762 Anatomi Dan DeSain KuRikuLum

Post on 01-Jan-2016

13 views 0 download

Transcript of 31906762 Anatomi Dan DeSain KuRikuLum

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

BAB IPENDAHULUAN

Kurikulum, mungkin kata yang satu ini bukan lagi menjadi bahasa asing bagi kita

semua khususnya para mahasiswa jurusan tarbiyah sebagai calon pendidik

profrsional. Sempit pemahaman kita sering kali mengartikan Kurikulum sebagai

kumpulan mata pelajaran atau bahan ajar. Akan tetapi, dapat juga kita artikan secara

luas yaitu bahwa Kurikulum aalah meliputi semua pengalaman yang diperoleh siswa

karena ada pengaruh atau bimbingan dan tanggung jawab rencana atau program

pendidikan (written curriculum), dan juga pelaksana daripada rencana tersebut (actual

curriculum).

Kurikulum seperti pengertiannya, dapat juga dalam ruang lingkupnya mencakup

lingkup sempit maupun lingkup luas. Kurikulum dalam cakupan luas yaitu sebagai

program pengajaran pada suatu jenjang pendidikan, dan dalam cakupan yang sempit

yaitu seperti program pengajaran suatu mata pelajaran untuk beberapa jam pelajaran.

Akan tetapi keudian pertanyan yang muncul, apakah dalam lingkup yang luas ataupun

yang sempit kurikulum dapat membentuk desain yang menggambarkan pola

organisasi daripada komponen – komponen kurikulum dengan perlengkapan

penunjangnya?

Dari hal tersebut di atas, dalam hal analisis dan desain kurikulum akan sangat

diperlukan sekali pemahaman kita akan pentingya komponen – komponen kurikulum

sendiri yang harus berjalan scara hierarkis dan saling berhubungan antara satu dengan

yang lainnya.

Komponen – komponen kurikulum tersebut kemudian bukan hanya menjadi wacana

yang hanya kita pelajari secara teoritis akan tetapi harus di aplikasikan dalam dunia

sesungguhnya sehingga komponen tersebut dapat membentuk suatu gambaran akan

bentuk ideal sebuah kurikulum.

- 1 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

BAB II

PEMBAHASANANTOMI DAN DESAIN KURIKULUM

Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν

anatemnein, yang berarti memotong) atau kemudian akan lebih tepat dalam pokok

bahasan ini kita sebut atau kita artikan dengan menggunakan arti struktur atau

susunan atau juga bagian atau komponen.

Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian

kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata

benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk

membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan

untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah

rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Dalam kaitannya hal ini di artikan

sebagai proses daripada pelaksanaan atau penerapan model kurkulum dalam dunia

pendidikan.

Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai

macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran,

brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga

penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan

kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan

perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap

jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.

Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan

dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat

mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan

pembelajaran secara menyeluruh.

- 2 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

A. Komponen-Komponen Kurikulum

1. Tujuan

Tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan perkembangan tuntutan, kebutuhan

dan kondisi masyarakat serta didasari oleh pemikiran-pemikiran dan terarah

pada pencapaian nilai-nilai filosofis, terutama falsafah negara.

Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah 1975/1976 dikenal kategori

tujuan sebagai berikut:

Tujuan Pendidikan Nasional, tujuan jangka panjang, tujuan ideal

pendidikan Bangsa Indonesia.

Tujuan Institusional, sasaran pendidikan sesuatu lembaga pendidikan.

Tujuan Kurikuler, tujuan yang ingin dicapai oleh sesuatu program studi.

Tujuan Instruksional, target yang harus dicapai oleh sesuatu mata

pelajaran.

Umum, jangka panjang. Khusus, jangka pendek.

Mengajar dalam kelas lebih menekanakn tujuan khusus, sebab hal itu akan

dapat memberikan gambaran yang lebih konkret dan menekankan pada

perilaku siswa, sedang perumusan tujuan umum lebih bersifat abstrak,

pencapaiannya memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih sukar diukur.

2. Bahan Ajar

Tugas utama seorang guru adalah menciptakan lingkungan (lingkungan orang-

orang, alat-alat dan ide-ide), untuk mendorong siswa melakukan interaksi yang

produktif dan memberikan pengalaman belajar yang dibutuhkan. Cara untuk

menyusun sekuens bahan ajar:

o Sekuens Kronologis, untuk menyusun bahan ajar yang mengandung

urutan waktu.

o Sekuens Kausal, siswa dihadapkan pada peristiwa-peristiwa atau situasi

yang menjadi sebab atau pendahulu dari sesuatu peristiwa atau situasi

lain.

- 3 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

o Sekuens Struktural, bagian-bagian bahan ajar suatu bidang studi telah

mempunyai struktur tertentu.

o Sekuens Logis dan Psikologis Sekuens Logis, bahan ajar dimulai dari bagian menuju keseluruhan,

dari sederhana kepada yang kompleks.

Sekuens Psikologis, dari keseluruhan kepada bagian, dari yang

kompleks kepada yang sederhana.

o Sekuens Spiral, bahan ajar dipusatkan pada topik atau pokok bahan

tertentu.

o Rangkaian ke Belakang, mengajar dimulai dengan langkah terakhir dan

mundur ke belakang.

o Sekuens berdasarkan Heirarki Belajar, prosedur model ini adalah:

tujuan-tujuan khusus utama pembelajaran dianalisis, kemudian dicari

suatu heirarki urutan bahan ajar untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

3. Strategi Mengajar Reception/Exposition Learning - Discovery Learning

Exposition atau Reception Learning, keseluruhan bahan ajar

disampaikan kepada siswa dalam bentuk akhir atau bentuk jadi, baik

secara lisan maupun tulisan.

Discovery Learning, bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir,

siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun

informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis,

mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat

kesimpulan-kesimpulan.

Rote Learning - Meaningful Learning

Rote Learning, bahan ajar disampaikan kepada siswa tanpa

memperhatikan arti atau makna bagi siswa.

Meaningfull Learning, penyampaian bahan mengutamakan

maknanya bagi siswa.

Group Learning – Individual Learning

Pelaksanaan Discovery Learning aan sangat menuntut aktivitas belajar

yang bersifat individual atau dalam bentuk kelompok – kelompok kecil.

Hal ini akan banyak menimbulkan masalah diantaranya adalah karena

- 4 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

kemampuan setiap anak tidak merata atau tidak sama, maka kegiatan

Discovery Learning hanya akan banyak didominasi oleh anak – anak

pandai sementara yang lainnya akan berpotensi menjadi pengganggu

kelas. Atau pun sebaliknya. Anak – anak yang kurang akan sangat

menderita motivasi belajarnya.

4. Media Mengajar

Pengelompokkan media mengajar menurut Rowntree (1974: 104-113)

adalah:

Interaksi Insani, komunikasi langsung antara dua orang atau lebih.

Realita, insani berkomunikasi dengan orang-orang, sedangkandala realita

orang-orang tersebut hanya menjadi objek pengamtan, objek studi siswa.

Pictorial, menunjukkan penyajian berbagai bentuk variasi gambar dan

diagram nyata ataupun simbol, bergerak atau tidak, dibuat diatas kertas,

film, kaset, disket dan media lainnya.

Simbol Tertulis, media penyajian informasi yang paling umum, ttetapi

tetap efektif.

Rekaman Suara, bentuk informasi dapat disampaikan kepada anak dalam

bentuk rekaman suara.

5. Evaluasi Pengajaran

Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan.

a) Evaluasi Hasil Belajar-Mengajar ; Dalam evaluasi ini disusun butir-butir

soal untuk mengukur pencapaian tiap tujuan khusus yang telah

ditentukan. Untuk tiap tujuan khusus minimal disusun satu butir soal.

Menurut lingkup luas bahan dan jangka waktu belajar dibedakan antara

valuasi formatif dan evaluasi sumatif.

b) Evaluasi Pelaksanaan Mengajar ; Untuk mengevaluasi komponen-

komponen dan proses pelaksanaan mengajar buka hanya digunakan tes

tetapi juga digunakan bentuk-bentuk nontes, seperti observasi, studi

dokumenter, analisis hasil pekerjaan, angket dan cheklist.

- 5 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

6. Penyempurnaan Pengajaran

Hasil-hasil evaluasi, baik evaluasi hasil belajar, meupun evaluasi pelaksanaan

mengajar secara keseluruhan, merupakan umpan balik bagi penyempurnaan-

penyempurnaan lebih lanjut. Sesuai dengan komponen-komponen yang

dievaluasi, pada dasarnya semua komponen mengajar mempunyai

kemungkinan untuk disempurnakan, bergantung pada kesimpulan-kesimpulan

hasil evaluasi.

B. Desain Kurikulum

1. Subject Centered Design

a. Kurikulum yang dipusatkan pada isi atau meteri yang akan diajarkan

b. Kurikulum tersusun atas jumlah mata pelajaran dan mata pelajaran tersebut

diajarkan secara terpisah-pisah

c. Berkembang dari konsep pendidikan klasik yang menekanakn pengetahuan

dan warisan pendidikan masa lalu, dan berupaya untuk mewariskannya kepada

generasi berikutnya.

Kelebihan Mudah disusun, dilaksanakan, dievaluasi dan disempurnakan

Para pengajarnya tidak dipersiapkan secara khusus, asal menguasai ilmu atau

bahan yang akan diajarkan serinmg dipandang sudah dapat menyampaikannya

Kekurangan Karena pengetahuan diberikan secara terpisah, hal itu bertentangan dengan

kenyataan, sebab dalam kenyataan pengetahuan itu merupakan satu kesatuan

Karena mengutamakan bahan ajar maka peran peserta didik sangat pasif

Pengajaran lebih menekankan pengetahuan dan kehidupan masa lalu, dengan

demikian pengajaran lebih bersifat verbalistis dan kurang praktis

a. The Subject Design Materi pelajaran disajikan secara terpisah-pisah dalam bentuk mata-mata

pelajaran

Isi pelajaran diambil dari pengetahuan dan nilai-nilai yang telah ditemukan

oleh ahli-ahli sebelumnya

Siswa dituntut menguasai semua pengetahuan yang diberikan

- 6 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

Kelebihan Karena mata pelajaran diambil dari ilmu yang sudah tersusun sistematis

logis, maka penyusunannya cukup mudah

Bentuk ini sudah lama dikenal, sehingga mudah untuk dilaksanakan

Bentuk ini memudahkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan di

perguruan tinggi, karena pada perguruan tinggi umumnya digunakan

bentuk ini

Bentuk ini dapat dilaksanakn secara efisien

Bentuk ini sangat ampuh untuk melesatarikan budaya masa lalu

Kekurangan Kurikulum memberikan pengetahuan terpisah-pisah, satu terlepas dari

yang lainnya

Out of date

Isi kurikulum disusun berdasarkan sistematika ilmu sering menimbulkan

kesukaran di dalam mempelajari dan menggunakannya

Kurang memperhatikan cara penyampaian

b. The Disciplines Design Menekankan pada isi atau materi kurikulum

Kriteria (tentang apa yang disebut subject/ilmu) telah tegas

Isi kurikulum yang diberikan di sekolah adalah disiplin-disiplin ilmu

Peserta didik didorong untuk memahami logika atau struktur dasar suatu

disiplin, memahami konsep-konsep, ide-ide dan prinsip-prinsip penting,

juga didorong utuk memahami cara mencari dan menemukan

Proses belajar menggunakan pendekatan inkuiri dan discovery

Kelebihan Kurikulum ini bukan hanya memiliki organisasi yang sistematik dan

efektif tetapi juga dapat memelihara integritas intelektual pengetahuan manusia

Peserta didik tidak hanya menguasai serentakan fakta, prinsip hasil hafalan tetapi menguasai konsep, hubungan dan proses-proses intelektual yang berkembang pada siswa

Kekurangan Belum dapat memberikan pengetahuan yang terintegrasi

Belum dapat mengintegrasikan sekolah dengan masyarakat atau kehidupan

- 7 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

Belum mampu bertolak dari minat dan kebutuhan atau pengalaman peserta

didik

Susunan kurikulum belum efisien baik untuk kegiatan belajar maupun

untuk penggunannya

Meskipun sudah lebih luas dibandingkan dengan subject design tetpi

secara akademis dan intelektual masih cukup sempit

c. The Broad Fields DesignDalam model ini mereka menyatukan beberapa mata pelajaran yang berdekatan atau berhubungan menjadi satu bidang studi. Tujuan pengembangan kurikuum ini adalah menyiapkan para siswa yang dewasa ini hidup dalam dunia informasi yang sifatnya spesiaistis, dengan pemahaman yang bersifat menyeluruh.

Kelebihan Karena dasarnya bahan yang terpisah-pisah, walaupun sudah terjadi

penyatuan beberapa mata kuliah masih memungkinkan penyusunan

warisan-warisan secara sistematis dan teratur

Karena mengintegrasikan beberapa mata kuliah memungkinkan peserta

didik melihat hubungan antara berbagai hal

Kekurangan Kemapuan guru, untuk tingkat sekolah dasar guru mempu manguasai

bidang yang luas, tetapi untuk tingkat yag lebih tinggi, apalagi di pergurua

tinggi sukar sekali

Karena bidang yang dipelajari itu luas, maka tidak dapat diberikan secara

mendetail, yang diajarkannya hanya permukaannya saja

Pengintegrasian bahan ajar terbatas sekali, tidak menggambarkan

kenyataan, tidak memberikan pengalaman yang sesungguhnya bagi siswa,

dengan demikian kurang membangkitkan minat belajar

Meskipun kadarnya lebih redah dibandingkan dengan subject design tetapi

model ini tetap menekankan tujuan penguasaan bahan dan informasi.

Kurang menekankan proses pencapaian tujuan yang sifatnya afektif dan

kognitif tingkat tinggi

- 8 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

2. Learned Centered Design

Learned Centered Design bersumber dari konsep Rousseau tentang pendidikan

alam, menekankan perkembangan peserta didik. Pengorganisasian kurikulum

didasarka atas minat, kebutuhan, dan tujuan peserta didik.

Ciri utama yang membedakan desain model ini dengan subject centered:

a. Learner centered design mengembangkan kurikulum dengan bertolak dari

peserta didik dan buka dari isi.

b. Learner centered design bersifat non-preplanned (kurikulum tidak

diorganisasikan sebelumnya) tetpi dikembangkan bersama antara guru dengan

siswa dalam penyelesaian tugas-tugas pendidikan.

Ada beberapa variasi model ini, diantaranya yaitu The Activity atau Experience

Design. Ciri-ciri The Activity atau Experience Design:

a) Struktur kurikulum ditentukan oleh kebutuhan dan minat peserta didikb) Kurikulum dapat disusun sebelumnyac) Desain kurikulum tersebut menekankan prosedur pemecahan masalah

Kelebihan Motivasi belajar bersifat intrinsik dan tidak perlu dirangsang dari luar

Pengajaran memperhatikan perbedaan individual

Kegiatan-kegiatan pemecahan masalah memberikan bekal kecakapan dan

pengetahuan untuk menghadapu kehidipan diluar sekolah

Kekurangan Penekanan pada minat dan kebutuhan peserta didikbelum tentu cocok dan

memadai untuk menghadapi kenyataan dalam kehidupan

Kalau kurikulum hanya menekankan minat dan kebutuhan peserta didik, dasar

apa yang digunakan untuk menyusun struktur kurikulum.

Sangat lemah dalam kontinuitas dan sekuens bahan.

Kurikulum ini dikatakan tidak dapat dilakukan oleh guru biasa

3. Problem Centered Design

Problem Centered Design berpangkal pada filsafat yang mengutamakan peranan

manusia. Model ini menekankan manusia dalam kesatuan kelompok yaitu

kesejahteraan masyarakat. Konsep pendidikan dan pengembang model ini

berangkat dari asumsi bahwa manusia sebagai makluk social selalu hidup

bersama.

The areas of living desain

- 9 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

Model ini menekankan prosedur belajar melalui pemcahan masalah ciri lain

model ini adalah menggunakan pengalaman dan situasi-situasi nyata dari

peserta didik sebagai pembuka jalan dalam mempelajari bidang-bidang

kehidupan. Desain ini menarik minat peserta didik dan mendekatkannya pada

pemenuhan kebutuhan hidupnya dalam bermasyarakat.

Kelebihan Model ini merupakan the subject matter desain tetapi dalam bentuk yang

terintegrasi

Model ini mendorong penggunaan prosedur belajar pemecahan masalah

Menyajikan bahan ajar dalam bentuk yang relevan dan fungsional

Motivasi belajar datang dari dalam peserta didik

Kekurangan Penentuan lingkup dan sekuens dari bidang-bidang kehidupan yang sangat

esensial sangat sukar

Lemahnya atau kekurangannya integritas dan kontinuitas organisasi kurikulum

Mengabaikan warisan budaya

Kecenderungan untuk mengindoktrinisasi peserta didik dengan kondisi yang

ada

Guru maupun buku dan media lain tidak banyak yang disiapkan dengan model

tersebut

The core desain

Terdapat banyak vasiasi pandangan tentang the core desain. Mayoritas

memadang the core kurikulum sebagai suatu model pendidikan atau program

pendidikan yang memberikan pendidikan umum. The core kurikulum

diberikan guru-guru yang memiliki penguasaan dan berwawasan luas, bukan

spesialis. Variasi the core kurikulum:

1. The sparate subjects core

2. The correlated core

3. The fused core

4. The activity core

5. The areas of living core

6. The social problems core

- 10 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN

Wacana yang berjudul Anatomi dan Desain Kurikulum ini mendeskripsikan secara

terperinci tentang komponen yang harus ada pada setiap kurikulum serta desain

kurikulum yang dapat digunankan untuk proses pembelajaran. Wacana tersebut

menyebutkan bahwa dalam kurikulum itu terdapat beberapa komponen, diantaranya

adalah tujuan kurikulum, bahan ajar atau materi atau isi dari kurikulum tersebut,

strategi mengajar atau metode mengajar, media mengajar dan evaluasi pengajaran

serta penyempurnaan pengajaran. Komponen-komponen tersebut saling berhubungan

satu dengan yang lainnya. Setiap komponen mempunyai isi yang sangat penting sekali

bagi kelangsungan kurikulum.

Desain kurikulum merupakan rencana pembelajran yang harus dilaksanakan oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran. Desain kurikulum yang dapat digunakan

diantaranya adalah subject centered design, learned centered design, problem centered

design. Setiap design kurikukum memberikan teknik atau cara yang efektif dalam

proses pembelajaran agar berjalan dengan efektif dan efisien. Tetapi tidak setian

design kurikulum dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam melakukan

proses pembelajaran. Jadi setiap design kurikulum memiliki kelebihan dan

kekurangan dalam pelaksanannya.

Sumber Bacaan :Ahmadi, Abu., Drs., H., Ilmu Pendidikan, 2001, PT. RIENEKA CIPTA, Jakarta.Akhmad Sudrajat, Komponen-Komponen Kurikulum, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/

bahan-ajar/komponen-komponen-kurikulum/, diakses tanggal 17 Januari 2008.Poerwadinata,WJS., Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1984, Balai Pustaka, Jakarta.Suherman, Aris.,Drs., M.Pd., dkk., Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2008, Pangger Press,

Cirebon.Sukmadinata, Nana Syaodih., Prof., DR., Pengembangan Kurikulum ; Teori Dan Praktek,

2009, PT. REMAJA ROSDAKARYA, Bandung.Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung, Citra

Umbara, 2003.http://faizhijauhitam.blogspot.comhttp://wikipedia.com/anatomi_design_kurikulum

- 11 -

Anatomi Dan Desain Kurikulum//Kelompok IIMata Kuliah Analisi Dan Pengembangan Kurikulum

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah rabbul ‘izzati Sang Penguasa Langit dan Bumi. Berkat rahmat dan hidayat-Nya lah kita semua senantiasa selalu berada dalam lingkaran suci penuh ridho akan janji kemenangan nanti.

Shalawat dan salam selalu kami panjatkan keharibaan Sang Armada Masa Depan Rasulullah SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua mendapatkan syafa’anya di hari penantian nanti.

Akhirnya dengan penuh niat ikhlas, rampung juga makalah ini sebagai pemenuhan tugas terstruktur kami sebagai kelompok II dalam mata kuliah Analisis dan Pengembangan Kurikulum di semester III ini.

Makalah ini akan kami dedikasikan sebagai bentuk keseriusan kami dalam menjalankan amanah pendidikan tentunya serta upaya kami dalam memberants kebodohan di negeri ini. tentunya makalah ini bukan yang terbaik tapai kami berharap dan kami yakin akan menjadi baik tentunya dengan bantuan kawan – kawan pembaca semua.

Kritik dan saran akan membangun semangat perjuangan kami akan mimpi kesempurnaan. Ucapan terima kasihpun tak pelak kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu kami serta memberikan perhatiannya kepada kami. Akhirnya kami hanya bisa mengucapkan Jazakallau Ahsanal Jaza.

Wallahu ‘Alam Bishshawab

Cirebon, Oktober 2009Hormat Kami,

Pemakalah

- 12 -

i