Post on 25-Oct-2015
description
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontrasepsi suntik kebutuhan KB harus berkembang dari tahun ke
tahun pada awal tahun 1960-an, hormone progestin mulai digunakan sebagai
kontrasepsi untuk kepentingan KB. Pemakaian progestin jangka panjang
mempunyai dampak terhadap ovulusi, dimana masa ovulus wanita pemakai
akan memanjang. Selain itu hormone progestin juga mengentalkan lender
serviks sehingga menghalangi sperma untuk memasuki mulut rahim.
Dalam pelayanan kontrasepsi dalam masyarakat banyak yang
menggunakan KB Hormonal disbanding dengan KB non hormonal ini bias
dilihat dari data kunjungan KB di RSAB Muhammadiyah pada bulan Juni,
kunjungan KB didapatkan yang akseptor dengan akseptor KB hormonal 57
klien dan akseptor KB IUD/non hormonal 22 klien.
Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul
Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” P1001 Ab000 Akseptor Lama KB Suntik Depo
Progestin di RSAB Muhammadiyah Malang.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah penyusunan asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa
mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu dengan akseptor lama KB
suntik.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian
2. Melakukan identifikasi diagnosa dan masalah
3. Melakukan identifikasi masalah potensial
4. Melakukan identifikasi kebutuhan segera
5. Melakukan rencana tindakan
6. Melakukan implementasi
7. Melakukan evaluasi
1.3 Metode Penulisan
Pada asuhan kebidanan ini pernah menggunakan metode studi pustaka
dalam bentuk kasus, teknik pengumpulan data dengan cara:
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung dengan klien
2. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung dengan klien guna mengetahui
keluhan-keluhan yang dirasakan ibu, sehingga dapat memperbaiki
intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan masalah yang ada.
3. Praktek
Melakukan praktek langsung melalui pendekatan langsung melalui
pendekatan manajemen.
4. Studi kebidanan
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan
dapat membandingkan teori dan praktek.
1.4 Sistimatika Penulisan
Kata Pengantar
BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, metode penulisan dan
sistematika penulisa.
BAB II : Tinjauan kasus, berisi tentang konsep teori KB Suntik dan konsep
teori manajemen kebidanan
BAB III: Tinjauan kasus, berisi tentang pengkajian, identifikasi masalah,
intervensi implementasi dan evaluasi.
BAB IV: Pembahasan
BAB V : Penutup, terdiri dari kumpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori KB Suntik
2.1.1 Pengertian
Kontrasepsi ialah usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan
(Hanifa, 1999)
Kontrasepsi suntikan ialah suatu cara kontrasepsi wanita yang diberikan
melalui suntikan.
2.1.2 Mekanisme kerja suntikan KB
1. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan
ovum.
2. Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus oleh sperma.
3. Perubahan peristaltic tuba fallpii sehingga konsepsi lambat.
4. Mengubah suasana endometrium sehingga tidak sempurna untuk
implantasi hasil konsepsi.
(Manuaba, 1998)
2.1.3 Jenis Suntikan KB dan Interval Penyuntikan
1. Depoprovera (3 ml/1ml atau 150 mg) tiap 3 bulan sejak suntikan
pertama
2. Norisirat (200 mg) tiap 2 bulan (8 minggu)
3. Cyclofem 25 medrolsi progesterone aktif dan singeteron sipronat tiap 1
bulan.
2.1.4 Indikasi KB Suntik
1. Klien yang mempunyai anak hidup
2. Klien yang tidak hamil
3. Klien yang siklus haidnya teratur
4. Klien yang tidak terdapat kontra indikasi
5. Klien yang sedang menyusui
6. Klien yang mendekati masa menopause
7. Klien yang ingin menggunakan KB sementara
2.1.5 Kontra Indikasi Suntik
1. Klien yang hamil dan diperkirakan hamil
2. Klien yang mengeluarkan perdarahan pervaginam tanpa diketahui
sebabnya.
3. Ada tumor/keganasan
4. Terdapat penyakit berat seperti jantung, paru-paru, kelainan faal hati,
tekanan darah tinggi, DM, obesitas.
5. Klien dengan romho embolik.
6. Klien yang tidak dapat menerima terhadap amenorhoe
7. Klien dengan kelainan pembuluh darah
8. Klien dengan epilepsy/memakai obat-obatan penyebab epilepsy.
2.1.6 Waktu Pemberian
1. Paska persalinan
a. Segera ketika masih di Rumah Sakit
b. Jadwal suntikan berikutnya
2. Pasca abortus
a. Segera setelah perawatan
b. Jadwal suntikan diperhitungkan
3. Interval
a. Hari kelima menstruasi
b. Jadwal waktu diperhitungkan
2.1.7 Efektifitas
Sangat tinggi < 17
2.1.8 Teknik Penyuntikan
Secara intra muskuler dalam didaerah muskulus glukeus dan deltoideus.
2.1.9 Keuntungan
1. Pemberian sederhana
2. Tingkat efektifitasnya tinggi
3. Pengawasan medis ringan
4. Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
5. Dapat dipakai – diberikan paska persalinan, paska keguguran atau pasca
menstruasi.
6. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang.
7. Suntikan KB cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan
mendapatkan menstruasi.
(Manuaba, 1998)
2.1.10 Kerugian
1. Perdarahan yang tidak menentu
2. Terjadi amenorhoe (tidak datang bulan) berkepanjangan
3. Masih terjadi kemungkinan hamil.
(Manuaba, 1998)
2.1.11 Efek Samping dan Penanganan
1. Gangguan haid
a. KIE : Penjelasan sebab terjadinya gangguan haid dan motivasi
tetap menggunakan KB Suntik
b. Pengobatan : - Pemberian esterogen progesterone, bila
menimbulkan kegelisahan, konsul dokter
- Pemberian primolut N : 2-3 tablet selama 3-7 hari
- Pemberian pil kombinasi (pil KB) 2-3 x1 tabelt
selama 3-7 hari
- Pemberian rohoransia dan diet TKTP
Bila tetap, rujuk dan kontrasepsi dihentikan bila:
- Timbul efek samping
- Timbul kontra indikasi
2. Depresi
a. KIE : Penjelasan sebab terjadinya depresi dan dianjurkan tetap
memakai KB suntik
b. Pengobatan : - Pemberian vitamin B – 650 mg/hari
- DIit rendah garam sampai gejala depresi hilang
- Ganti cara kontrasepsi dengan kontrasepsi yang
bukan hormonal
3. Leukorea (keputihan)
a. KIE : - Penjelasan sebab terjadinya keputihan dan kemantapan agar
tetap memakai KB Suntikan
- Kebersihan alat kemaluan tetap terjaga
b. Pengobatan : - Pemberian antimycosis : melronidasol 3 x 15 mg
selama 3-5 hari
- Pemberian albotyl (vagina)
- Apabila keputihan tidak dapat diatasi, suntikan
dihentikan.
4. Rambut rontok
a. KIE : Hentikan suntikan segera ganti cara KB yag lain
5. Perubahan berat – badan
a. KIE : Menjelaskan sebab terjadinya kenaikan berat badan yang
disebabkan karena pengaruh hormone progesterone didalam
tubuh mempermudah perubahan karbohidrat menjadi gula
kemudian menjadi lunak dibawah kulit dan hormone
progesterone menyebabkan nafsu makan meningkat.
Menurunkan aktifitas fisik sehingga BB naik. Semua ini
bersifat individual tergantung tubuh memetabolisme
progesterone.
b. Pengobatan : - Diet
- Ganti cara lain
2.1.12 Tahap-Tahap Pelayanan Suntik
1. Konseling Pra Tindakan
1) Cara kerja kontrasepsi dalam mencegah kehamilan
2) Kerugian dan keuntungan termasuk efek samping terutama yang
berhubungan dengan masa haid dan permasalahan lain
3) Tata cara penyuntikan dan waktu kembali untuk suntik berikutnya
setiap 1, 2 atau 3 bulan (tergantung pada hormone yang
disuntikkan)
4) Waktu penyuntikan serta jenis kontrasepsi yang harus dipakai bila
terlambat suntik.
5) Hak klien untuk mengetahui kapan ia menghendaki kontrasepsi
dihentikan.
2. Langkah-langkah kegiatan penyuntikan
a. Tindakan sebelum penyuntikan
1) Bila suntikan diberikan pada hari kelima haid, harus
dinyakinkan klien dalam keadaan tidak hamil
2) Klien harus mendapat suntikan lagi, 1 bulan mendatang untuk
cyclofem, 2 bulan untuk noristrat, 3 bulan untuk depo.
3) Bila tidak haid dalam masa suntikan maka kemungkinan besar
tidak hamil karena KB suntik dapat menyebabkan tidak haid.
4) Bila klien ingin hamil lagi maka KB suntik tidak diberikan dan
istirahat dulu selama 6 bulan karena alat reproduksi akan
mengalami kesuburan selama 6 bulan.
b. Persiapan klien
Untuk mencegah infeksi maka dilakukan
1) Bila lengan atau pantat yang disuntik terlihat kotor, calon klien
diminta membersihkannya dengan sabun dan air atau
membersihkan daerah suntikan dengan cairan antiseptic.
2) Gunakan kapas bersih, basahi dengan alcohol 60-90% dan
bersihkan daerah suntikan dengan gerakan memutar dari dalam
keluar.
3) Biarkan daerah tersebut kering sendiri baru disuntik
c. Pelaksanaannya
1) Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah melakukan
penyuntikan di air yang mengalir 80% kuman dapat hilang
dengan mencuci tangan dibawah air mengalir.
2) Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-
gelembung udara (pada Depoprovera/cyclofem)
3) Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet.
Hapus karet yang ada pada atas vial dengan kapas yang
dibasahi alcohol 60-90% biarkan kering
(Depoprovera/cyclofem)
4) Bila menggunakan spuit dan jarum sekali pakai buka plastiknya
5) Balikkan vial dengan mulut dibawah masukkan cairan suntik
dalam spuit.
6) Setelah disedot obatnya, kemudian disuntikkan pada otot (intra
muskuler) pada bokong (gluteus) yang dalam atau boleh juga
pada otot lengan (deltoid)
7) Penyuntikan harus dilakukan dalam-dalam pada otot dan
jangan melakukan masase pada tempat penyuntikan karena
pelepasan obat dari tempat suntikan akan dipercepat dengan
akibat masa efektif dari kontrasepsi menjadi lebih pendek.
3. Konseling pasca tindakan
a. Bila tidak terjadi efek samping menjelaskan agar kembali setiap 12
minggu untuk DMPA, 8 minggu untuk norisirat, 4 minggu untuk
cyclofen.
b. Jelaskan efek samping yang didapat pada penyuntikan dan apa
yang harus dilakukan bila hal tersebut terjadi jelaskan keuntungan
keselamatan dari pemakaian jangka panjang dan beberapa efek
samping yang mungkin timbul.
c. Perubahan pola haid (missal masa haid yang tidak teratur,
perdarahan bercak (spooting antara masa haid kadang kala
ameriorhoe)
d. Sakit kepala berat – badan walaupun tidak selalu
e. Nyeri pada payudara dan rasa tidak enak pada payudara
f. Tanda yang harus diwaspadai dan dianjurkan segera menghubungi
dokter.
1) Perdarahan berat 2 x lebih panjang dari masa haid/2x lebih
banyak dalam satu periode masa haid.
2) Berhentinya masa haid setelah masa haid teratur
3) Sakit kepala migren, sakit kepala berat atau kaburnya
penglihatan.
4) Nyeri abdomen setelah bawah yang berat
5) Kencing berulang kali.
4. Tindak lanjut
Tanyakan efek samping/komplikasi yang ada pada akseptor
a. Berikan informasi kapan klien harus suntik ulang
b. Melakukan pemeriksaan payudara dan periksa dalam secara
berkala tiap tahun.
2.2 Konsep Manajemen Kebidanan Pada Pasien KB
2.2.I Pengkajian
2.2.1.1 Data Suyektif
1. Biodata
Nama : Untuk memanggil dan menghindari kekeliruan
Umur : Usia diatas 35 tahun lebih dianjurkan untuk memakai
kontrasepsi non hormonal. Walaupun diperbolehkan kecuali
cyclofem karena mengandung kadar estrogen yang dapat
berpengaruh pada factor pembekuan darah
Pendidikan : Untuk memermudah memberikan KIE
Pekerjaan : Untuk mengetahui jenis pekerjaan dan penghasilan
Agama : Untuk mempermudah memberikan KIE
Penghasilan : Untuk mengetahui taraf hidup dan mempermudah KIE
Alamat : Untuk memudahkan menghubungi klien.
2. Alasan klien datang periksa
a. Ingin ikut KB jangka panjang tetapi bukan kontap
b. Ingin ikut KB yang tidak mengganggu produksi ASI
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Apakah klien pernah menderita penyakit yang merupakan kontra
indikasi pelayanan yaitu memungkinkan hamil, penyakit kuning, hati,
kelainan irombo embolik, perdarahan pervaginam tanpa diketahui
sebabnya ada benjolan pada payudara atau mungkin keganaan
payudara.
Penyakit darah tinggi. Penyakit pembuluh darah yang menyebabkan
langsing. Sakit kepala atau migren atau epilepsy tuber colossi dan
depresi.
4. Riwayat kesehatan sekarang
Apakah klien menderita yang merupakan kontra indikasi pelayanan
yaitu kemungkinan hamil, penyakit hati, atau penyakit kuning.
Kelainan irombo embolik, perdarahan pervaginam, tanpa diketahui
penyebabnya, ada benjolan pada payudara atau mungkin keganasan
payudara. Penyakit darah tinggi, penyakit pembuluh darah yang
menyebabkan pusing, sakit kepala/migren, epilepsy tuber culosis dan
depresi.
5. Riwayat yang berhubungan dengan kebidanan
a. Jumlah anak laki-laki dan perempuan yang hidup serta umur
masing-masing anak.
b. Jumlah anak yang lahir kemudian meninggal.
6. Riwayat haid
a. Sikulus teratur atau tidak
b. Banyak darah yang keluar
c. Lamanya haid, disertai rasa nyeri/tidak, sifat nyeri, timbulnya
(sebelum, selama, sesudah haid)
d. Keputihan, berbau, gatal, lamanya, kapan.
e. HPHT
f. Apakah pernah mengalami perdarahan diluar siklus haid.
7. Riwayat perkawinan
Ditanyakan menikah berapa kali dan lamanya perkawinan karena
penting untuk motivasi jenis KB yang sesuai.
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ditanyakan kehamilan klien dalam keadaan sehat/tidak, dalam
persalinan ada penyulit, masa nifas ada gangguan/tidak.
9. Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah diikuti lamanya, drop out alasannya efek
samping dari KB yang pernah diikuti dan cara mengatasi efek
sampingnya bagaimana.
2.2.1.2 Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum:
a. Keadaan umum : cukup – baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tekanan darah : 90/60 – 130/90 mmHg
d. Suhu : 36 – 375 C
e. Nadi : 60 – 90 x/menit
f. Respirasi : 16 – 24 x/menit
g. Berat badan : Peningkatan dan penurunan BB tidak lebih dari 2
kg/bulan
2. Pemeriksaan khusus:
a. Inspeksi
1) Kepala : Rambut normal/tidak mudah rontok
2) Muka : Ada/tidak ada flek, ada/tidak cloasma
3) Mata : Sklera kuning/tidak
4) Leher : Ada/tidak pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
5) Genetalia : Ada/tidak keputihan, ada/tidaknya varises
6) Ekstremitas : Ada/tidak oedema, ada/tidaknya varises
b. Palpasi
1) Payudara : Ada/tidak benjolan abnormal dan nyeri tekan
2) Perut : Ada/tidak tanda kehamilan, ada/tidak pembesaran
hati dan limfe, ada/tidaknya benjolan abnormal dan
nyeri tekan.
c. Pemeriksaan dalam (VT)
1) Mengetahui keadaan alat reproduksi (vulva, vagina, portio
serviks)
a) Mengetahui adanya tumor
b) Mengetahui adanya infeksi
c) Mengetahui adanya kegagalan KB (adanya kehamilan)
pada akseptor lama.
2.3 Identifikasi Masalah/Diagnosa
Diagnosa : P……Ab……..Ny “L” akseptor KB suntik
DS : - Klien mengatakan ingin menggunakan KB suntik
- Usia klien
- Menikah selama
- Jumlah anak hidup
- Umur anak terkecil
DO : - Tekanan darah : 90/60 mmHg – 130/90 mmHg
- Suhu : 36 – 375 C
- Nadi : 60 – 90 x/menit
- Respirasi : 16 – 24 x/menit
- Kesadaran : Composmentis
Masalah
1. Potensial terjadi spoting
2. Potensial terjadinya amenorhea
3. Potensial terjadinya pusing
4. Potensial terjadinya kenaikan berat badan
2.4 Intervensi
Diagnosa : P…….Ab…..Ny “L” akseptor KB suntik
Tujuan : - Calon akseptor mendapatkan pelayanan KB suntik sesuai prosedur
dan standar
- Calon akseptor mengetahui efek samping KB suntik
- Calon akseptor dapat menerima dan mengantisipasi terjadi efek
samping dari KB suntik
- Klien mendapatkan injeksi KB suntik 3 bulan dengan 150 mg.
Intervensi:
1. Konselng tentang kontrasepsi suntikan
R : Meningkatkan pengetahuan klien sehingga lebih kooperatif serta klien
lebih mantap dalam menentukan pilihan.
2. Jalankan kemantapan klien atau pilihannya
R : Sebagai awal dari melakukan tindakan
3. Berikan informed consert
R : Perlindungan terhadap tanggung gugat
4. Siapkan alat, ruangan, dank lien
R : Mempermudah pelaksanaan tindakan dan menjaga privasi klien
5. Lakukan penyuntikan sesuai prosedur
R : Mencegah komplikasi
6. Beritahu klien untuk dating tepat waktu untuk suntik ulang
R : Mendapatkan penanganan secara tepat
7. Beritahu klien untuk dating tepat waktu untuk suntik ulang
R : Mencegah kegagalan kontrasepsi
8. Berikan kartu peserta KB dan minta klien untuk membawanya saat suntik
ulang.
R : Sebagai tanda bukti dan acuan suntik ulang
9. Lakukan rekam medis
R : Sebagai bukti tindakan dan sebagai bahan pelaporan
Masalah:
1) Potensial terjadi spoting
Tujuan : spoting tidak terjadi
Kriteria hasil : Perdarahan sedikit-sedikit diluar haid tidak terjadi spoting
Intervensi:
1. Jelaskan pada ibu pemakaian KB suntik dapat menimbulkan spoting
R : Kontrasepsi suntik dapat menimbulkan perubahan suasana
endometrium pada fase proliferasi. Fase sekresi sampai atropi dari
endometrium sehingga dapat menimbulkan spoting.
2. Motivasi agar tetap menggunakan KB suntik
R : Jika terjadi spoting, tidak terlalu bahaya bagi klien dan dapat
diobati
3. Berikan pil KB kombinasi
R : Pemberian pil KB kombinasi dapat menyeimbangkan hormone
esterogen dan progesterone dalam tubuh klien sehingga spoting
dapat berhenti
4. Bila tidak ada perbaikan rujuk ke dokter ahli kandungan
R : Mendapatkan penanganan lebih lanjut
2) Potensial terjadinya amenorrhea
Tujuan : Klien dapat mengerti dan menerima adanya efek samping yang
terjadi
Kriteria hasil : Ibu mengerti penjelasan petugas tentang efek samping
suntik KB yaitu amenorrhea.
Intervensi:
1. Jelaskan efek dari KB yaitu salah satunya amenorrhea
R : Pemberian suntikan KB dapat mempengaruhi perubahan
endometrium yaitu endometrium yang mengalami atropi (lisis)
2. Jelaskan terjadinya amenorhea
R : KB suntik dapat menghambat FSH, LH yang akibatnya
pematangan folikel degraf tidak terjadi sehingga tidak terjadi
okulasi (menstruasi)
3) Potensial terjadi pusing
Tujuan : Pusing dapat berkurang/hilang
Kriteria hasil :
1) Jelaskan efek samping KB suntik yaitu salah satunya pusing
R : Pemberian suntikan KB dapat mempengaruhi pada pembuluh darah
2) Jelaskan pada klien bahwa keluhan pusing adalah efek samping yang
jarang terjadi dan sifatnya sementara.
3) Bila perlu diberikan obat anti prostaglandin
R : Obat anti prostaglandin dapat menghambat stimulus, sehingga
stimulus nyeri terhambat dan rasa nyeri berkurang.
4) Potensial terjadinya kenaikan berat badan
Tujuan : Tidak terjadi kenaikan berat badan
Kriteria hasil :
- Ibu mengerti penjelasan petugas tetang efek samping KB suntik yaitu
berat badan meningkat
- Berat badan tidak naik lebih dari 2 kg.
Intervensi:
1. Jelaskan pada klien kenaikan berat badan, tidak selalu terjadi
R : Setiap individu berbeda-beda tergantung keadaan hormone
progesterone yang dapat mempermudah perubahan-perubahan
karbohidrat dan gula menjadi lemak yang tersimpan di bawah kulit
juga hormone progesterone dapat merangsang nafsu makan.
2. Diet yang rendah karbohidrat dan banyak serat
R : Diit rendah karbohidrat mengurangi jumlah kalori yang masuk
kedalam tubuh. Sehingga tubuh memetabolisme lemak dibawah
tubuh, sehingga berat badan tidak bertambah.
3. Olah raga
R : Olah raga dapat membantu memetabolisme lemak dibawah kulit
2.5 Implementasi
Mengacu pada intervensi
2.6 Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Pengkajian dilakukan tanggal 16 – 7 – 2009 jam : 08 WIB oleh Mujini
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “L” Nama suami : Tn “N”
Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Alamat : Arif Margono Pekerjaan : Wiraswasta (Dagang)
No. Register: 76/09 Penghasilan : Rp. 2.000.000,-/bulan
2. Alasan dating
Ibu mengatakan ingin suntik KB 3 bulanan, sesuai jadwal yang
ditentukan pada kartunya
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan 2 bulan ini tidak mendapat haid
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kencing manis,
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, TBC, penyakit kuning dan
peyakit kelamin seperti keputihan yang berlebihan.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu menatakan tidak sedang menderita penyakit kencing manis,
kelainan darah tinggi, penyakit jantung, TBC, penyakit kuning, varises,
perdarahan banyak saat haid, serta tidak mengalami kelainan dalam
lamanya haid, ibu tidak sedang pengobatan penyakit epilepsy
6. Riwayat haid
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : Teratur/28 hari
- Lamanya : 6 – 7 hari
- Banyaknya : Biasa, tidak bergumpal
- Keluhan : 2 bulan ini tidak mendapatkan haid
- Flout albur : Kadang-kadang ada warna putih dan tidak gatal
7. Riwayat perkawinan
- Kawin : 1 x
- Lamanya : 2 tahun
- Usia pertama kawin : 25 tahun
- Jumlah anak : 1 jenis kelamin laki-laki usia 1 tahun
8. Riwayat kehamilan
Anak 1 :Selama kehamilan, tidak ada keluhan, ibu melahirkan tidak
ada penyulit, jenis kelamin ♂ BB 3000 gram dan selama nifas
tidak pernah mengalami panas atau perdarahan banyak, ibu
masih meneteki bayinya, sekarang anak berusia 1 tahun.
9. Riwayat KB
Setelah kelahiran anak 1 pada usia bayi 6 bulan ibu ikut KB suntik 3
bulanan
10. Data psikososial
- Suami menyetujui dan memperbolehkan ibu untuk KB suntik.
- Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik.
11. Data spiritual
Ibu menganut agama Islam dan dalam agama yang dianut ibu tidak ada
larangan mengikuti KB suntik.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum :
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 368 C
- Nadi : 80 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Berat badan awal : 53 kg
- Berat badan sekarang : 53 kg
2. Pemeriksaan khusus:
a. Inspeksi
Kepala : kulit kepala bersih, rambut bersih, tidak rontok
Muka : tidak ada flek hitam/cloasma, tidak pucat
Mata : conjungtiva tidak pucat, sclera putih
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Payudara : payudara membesar simetris, tidak tampak benjolan
abnormal, putting susu bersih
Genetalia : tidak ada varises, tidak ada keputihan
Ekstremitas : tidak ada varises, dan oedema
b. Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Payudara : tidak teraba adanya benjolan abnormal dan tidak ada
nyeri tekan.
Perut : tidak teraba pembesaran fundus uteri, tidak ada
pembesaran hati dan limfe, tidak ada benjolan dan
nyeri tekan.
c. Pemeriksaan penunjang : test HCG hasil negative
II. Identifikasi Masalah/Diagnosa
Dx : Ny “L” P1001 Ab000 Akseptor lama KB suntik
Ds : - Ibu ingin mengikuti KB suntik 3 bulanan sesuai jadwal
- Usia ibu 27 tahun
- Menikah selama 2 tahun
- Jumlah anak hidup 1 orang
- Umur anak terkecil 1 tahun
Do : - Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Suhu : 368 C
- Nadi : 80 x/menit
- Respirasi : 20x/menit
- BB : 53 kg
Pemeriksaan fisik
Muka : tidak ada efek cloasma gravidarum
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Payudara : tidak ada benjolan abnormal
Perut : tidak teraba fundus uteri, tidak teraba pembesaran hati
Genetalia : tidak ada varises, tidak ada keputihan
Ekstremitas : tidak ada varises dan oedema
Masalah amenorhoe
Ds : - Ibu mengatakan selama 2 bulan ini ibu tidak mendapatkan haid
Do : - Palpasi TFU : tidak teraba fundus uteri
- Pemeriksaan urine : HCG test hasil negative
III. Intervensi
Dx : Ny “L” P1001 Ab000 Akseptor lama KB suntik
Tujuan : Ibu mendapatkan pelayanan KB suntik sesuai prosedur dan standart
KH : - Suntikan/obat KB suntik 3 bulanan 3 rol masuk tubuh ibu secara IM.
Intervensi :
1. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan pada klien
R : Memberikan penjelasan tentang keadaan klien dapat memberikan
keterangan apakah klien boleh KB suntik/tidak
2. Cek kartu KB
R : Dengan mengecek kartu KB untuk melihat apakah pasien dating sesuai
standar
3. Jelaskan tentang prosedur tindakan
R : Klien mengerti dan dapat kooperatif
4. Siapkan obat dan alat (serta cek expiry date obat)
R : Untuk persiapan tindakan
5. Siapkan posisi klien berbaring miring
R : Mempermudah tindakan
6. Antiseptik daerah yang disuntik dengan kapas alcohol
R : Mencegah kuman masuk jaringan
7. Menghisap obat dalam flacon sebanyak 3 ml yang sebelumnya dikocok
dahulu
R : Mendapat larutan homogen dengan kadar maksimal
8. Memasukkan jarum dan obat secara IM dengan posisi tegak lurus
membentuk sudut 90C dan sebelumnya diaspirasi dulu
R : Prosedur tindakan IM
9. Rapikan klien dan obat-obatan
R : Klien nyaman tempat pembuangan obat terpisah menghindari
kontaminasi
10. Atur kunjungan ulang berikutnya
R : Menyesuaikan dengan cara kerja hormone 3 bulanan
11. Lakukan rekam medis
R : Sebagai bukti tindakan dan sebagai bahan pelaporan
Masalah : Amenorhoe
Tujuan : Klien dapat mengerti dan menerima adanya efek samping yang
terjadi
Kriteria hasil : Ibu mengerti penjelasan petugas tentang efek samping suntik
KB yaitu amenorhoe
Intervensi :
1. Jelaskan efek dari KB suntik yaitu salah satunya amenorhoe
R : Pemberian suntikan KB dapat mempengaruhi perubahan endometrium
yaitu endometrium yang mengalami atropi (lisis)
2. Jelaskan terjadi amenorhoe
R : KB suntik dapat menghambat FSH. LH yang akibatnya pematangan
folikel de graf tidak terjadi sehingga tidak terjadi ovulasi (menstruasi)
Implementasi
Dilakukan tanggal 16 – 7 – 2007 jam : 08 WIB
Dx : Ny “L” P1001 Ab000 akseptor lama KB suntik 3 bulanan
Implementasi
1) Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan pada klien
2) Menjelaskan tentang prosedur tindakan yaitu penyuntikan nanti dilakukan
secara IM/dibawah otot
3) Menyiapkan obat depo progestin dan spuit 3 cc, membaca leher obat dan
perhatikan bahwa obat masih bersegel dan tidak kadaluarsa.
4) Mempersilahkan ibu berbaring sedikit miring pada tempat tidur yang
disediakan.
5) Mengantiseptik daerah yang akan disuntik dengan kapas alcohol 1/3 sias –
coxygis
6) Menghisap obat dalam flacon Depo progestin sebanyak 3 ml (lural habis)
dengan spuit 3 cc mengeluarkan udara dari dalam spuit.
7) Menyuntikkan obat secara IM dengan posisi tegak lurus membentuk sudut
90C yang sebelumnya diaspirasi dulu untuk mengecek apakah jarum
mengenai pembuluh darah/tidak, mencabut jarum jika obat sudah masuk
semua.
8) Merapikan klien dan mengatakan bahwa tindakan sudah selesai,
memisahkan jarum dan spuit dan membuat ditempat yang sudah
disediakan
9) Mengatur kunjungan klien selanjutnya yaitu tanggal dating 12 minggu dan
mencatatnya dikartu KB ibu tanggal 8-10-2009
10) Melakukan rekam medis
Masalah : Amenorhoe
Implementasi :
1) Menjelaskan efek dari KB yaitu salah satunya amenorhoe dikarenakan
perubahan endometrium yaitu endometrium yang mengalami atropi (lisis)
2) Menjelaskan terjadinya amenorhoe bahwa amenorhoe disebabkan KB
suntik dapat menghambat FSH, LH yang akibatnya pematangan folikel de
graf tidak terjadi sehingga tidak terjadi ovulasi (menstruasi)
V. Evaluasi
Tanggal 16 – 7 – 2009 jam : 08 WIB oleh Mujini
Dx : Ny “L” P1001 Ab000 Akseptor lama KB suntik 3 bulanan
S : - Ibu mengatakan sudah disuntik obat KB, yaitu KB 3 bulanan
- Ibu mengatakan akan kembali tepat waktu
O : - Ibu telah disuntik depo progestin 3 ml secara IM pada bokong kiri
A : Ny “L” P1001 Ab000 Akseptor lama KB suntik 3 bulanan
P : - Mengingatkan ibu untuk dating tepat waktu yaitu tanggal 8-10-2009
Masalah : Amenorhoe
S :- Ibu mengatakan bahwa dirinya sudah paham tentang efek samping dari
KB suntik 3 bulanan
O :-Ibu dapat menjelaskan kembali penyebab tidak terjadinya menstruasi
A : - Amenorhoe
P : -
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pengkajian dari Ny “L” P1001 Ab000 dengan akseptor
kunjungan ulang/lama suntik 3bulanan. Penulis menemukan masalah amenorhoe,
pada tinjauan teori disebutkan beberapa komplikasi pemakaian KB hormonal,
yaitu rasa nyaman pusing, dan potensial gangguan siklus haid, amenorhoe, pada
pengkajian data yang diperoleh didapatkan masalah amenorhoe.
Pelaksanaan yang diberikan pada Ny “L” adalah penyuntikan KB suntik 3
bulanan secara IM (tepatnya adalah 1/3 atas siascaxygeus) dan hasil evaluasinya
yaitu obat KB 3 bulanan 3 ml telah masuk pada tubuh ibu secara IM.
Dari asuhan yang dilakukan pada Ny “L” P1001 Ab000 dengan akseptor
kunjungan ulang suntik 3 bulanan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
kasus, yaitu pada efek samping yang ditimbulkan oleh KB hormonal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam upaya pencegahan kehamilan dan dalam rangka gerakan Keluarga
Berencana Nasional dapat dicapai salah satunya dengan KB suntik 3 bulanan
dan dari melihat kasus/asuhan kebidanan diatas dapat diketahui bahwa KB
suntik 3 bulanan dapat mengalami masalah Amenorhoe.
B. Saran
Penyebarluasan informasi yang tepat tentang KB dapat membantu masyarakat
menuju Keluarga Berencana dan sejahtera selain itu dibutuhkan juga peran
serta aktif dari bidan sebagai tenaga kesehatan dan juga masyarakat pasangan
usia subur sebagai pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 1989/1998. Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid II. Jakarta.
Manuaba. 1998. Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. EGC. Jakarta.
Winkjosastro. Hanifa. 1998. Ilmu Kebidanan. YBF. SP. Jakarta.
Prof dr. Abdul Bari Saifuddin SPOG. MPG. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. YBPSP.
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
DI RSAB MUHAMMADIYAH MALANG
TANGGAL 16 – 7 – 2009
Disusun Oleh:
MUJINI
NIM. 0702100104
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEBIDANAN PRODI KEBIDANAN MALANG
2009
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “L” P1001 Ab000
AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK DEPO PROGESTIN
DI RSAB MUHAMMADIYAH
MALANG
TANGGAL 16 – 7 – 2009
MAHASISWA
MUJINI
0702100104
Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik
Ika Yudianti M.Keb
NIP. 19800727 200312 2002
Sri Sutjiati AMD.Keb
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas praktek klinik dalam bentuk
Asuhan kebidanan yang berjudul Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” P1001 Ab000
Akseptor Lama KB Suntik Depo Progestin di RSAB Muhammadiyah Malang.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada:
1. Surachmindari, SST, Mk.Pd; selaku Kepala Jurusan Kebidanan Poltekkes
Malang.
2. Marjati H. S.ST. M.K.Pd; selaku Kaprodi Kebidanan Poltekkes Malang
3. Ika Yudianti, M.Keb; selaku Pembimbing Institusi
4. Sri Sutjiati, Amd.Keb; selaku Pembimbing Klinik
5. Teman-teman kelompok yang membantu dalam terselesainya Asuhan
Kebidanan ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan, besar harapan penulis semoga Asuhan Kebidanan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Malang, Juli 2009
Penulis