27. Aspek Psikososial Pada Pasien Kanker Dan Dukungannya

Post on 17-Feb-2018

228 views 1 download

Transcript of 27. Aspek Psikososial Pada Pasien Kanker Dan Dukungannya

  • 7/23/2019 27. Aspek Psikososial Pada Pasien Kanker Dan Dukungannya

    1/5

    Sekarang ini pasien kanker, termasuk keganasan darah, dapat hidup aktif lebih lama,dibandingkan sebelumnya. Persentase harapan hidup 5 tahun makin baik, bahkan di negara majurata-rata lebih dari 50%. Saat ini lebih dari 3 juta orang dengan kanker masih bertahan hidup aktiflebih dari 5 tahun, dan cukup banyak di antaranya yang hidup aktif jauh melebihi 5 tahun.Sebagai akibatnya kebutuhan psikologis pasien kanker tidak lagi hanya masalah death anddying, tidak lagi hanya masalah kematian dan proses menjelang meninggal, namun jugadukungan terhadap berbagai masalah keji!aan yang dijumpai pasien di setiap tahap yang ia laluiakibat penyakit kankemya.

    Penatalaksanaan dan dukungan emosi serta psikologis untuk pasien kanker dankeluarganya menjadi amat penting. namun merupakan upaya yang sukar dikerjakan buat timpenanggulangan kanker. "anker dapat menyebabkan berbagai macam gejala psikologis, dari

    gejala yang adaptif, maladaptif sampai sindrom yang berat. #da beberapa gejala yang dapatdiobati oleh tim kanker rumah sakit, beberapa masalah dapat diatasi oleh dokter keluarga ataudokter Puskesmas, tetapi ada masalah lain yang memeriukan pengobatan oleh psikiater.

    Tahap penyakit kanker

    1. Tahap Pra-Diagnosls

    $ntuk beberapa pasien, dugaan kemung-kinan menderita kanker sudah merupakan bebanpsikologis yang berat dan menyebabkan kegelisahan yang mendalam, takut mati, takutdisingkirkan dari pergaulan, takut nyeri dan masalah kosmetik. espons seseorang terhadapkemungkinan kanker amat berbeda-beda.

    Respons penyesuaian

    Sebagian pasien dengan gejala kanker menunjukkan reaksi takut. Pasien ini memeriukandukungan, perlu diyakinkan tentang perlu-nya pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis danbah!a pengobatan yang adekuat akan diberikan sesuai dengan diagnosis.

    Respon penyesuaian yang keliru (maladaptif}

    espons yang keliru dapat berupa ke!as-padaan yang beriebihan (hypervigilance), semuaperubahan di tubuhnya dianggap gejala kanker. espons kurang tepat yang lain dapat berupagejala kanker yang masih di rasa kan pasien !alaupun hasit pemeriksaan negatif. $ntuk pasiendengan respons yang keliru ini diperlukan penyuluhan dan konseling, bila perlu rujukan ke

    psikiater.#dapula pasien yang menyangkal (denial) kemungkinan kanker !alaupun misalnya jelas

    payudaranya makin besar dan teraba benjolan yang dapat ia rasa kan sendiri. Pasien-pasiendengan reaksi denialjarang pergi me-meriksakan diri ke dokter, sehingga seringkali diagnosisterlambat ditegakkan.

    2. Tahap Diagnosis

    Setelah diagnosis ditegakkan, dokter harus memberitahukan hal tersebut pada pasien.

  • 7/23/2019 27. Aspek Psikososial Pada Pasien Kanker Dan Dukungannya

    2/5

    Peraturan ini berlaku di negara maju dan seharusnya juga diterapkan di &ndonesia, karenapasien telah mempercayakan kese-hatan dan kerahasiaan data dirinya kepada dokter. 'amunsampai sekarang, ada dokter di &ndonesia yang mengerjakan demikian, dan ada banyak dokteryang menyampaikan diagnosis kanker justru hanya kepada keluarga pasien, sedangkanpasiennya tidak diberitahu. "ebiasaan di &ndonesia ini perlu diperbaiki dengan peraturan atau

    perundangan, agar pasien tidak dirugikan.&nformasi tentang diagnosis kanker perlu disampaikan kepada pasien dengan cara yangbaik sesuai dengan prinsip konseling, tidak buru-buru, sejujumya, sampaikan harapan yangrealistik, dan yakinkan pasien bah!a dokter akan selalu mendampingi dan men-dukung pasien.Pemberian keterangan harus disesuaikan dengan bahasa yang mudah dipahami pasien, dandilaksanakan bertahap pada beberapa kali tatap muka. (ukungan keluarga amat bermanfaat,sehingga perlu di-identifikasi bersama pasien. Setelah diagnosis kanker dipahami pasien,beberapa jenis reaksi psikologis bisa muncul.

    Respons penyesuaian diri

    )a* +anyak pasien yang merasa terkejut dan tidak percaya (shock and disbelief) bah!a ia

    memang menderita kanker. "adang-kadang reaksi ini begitu hebat sehingga pengobatankankernya harus ditunda karena pasien memerlukan pengobatan dan dukungan untuk reaksipsikologis ini.

    )b* Penyangkalan segera dan sebagian (immediate and partial denial). ,enyangkalmengakui bah!a ia menderita kanker adalah suatu mekanisme protektif yang !ajar, pasientidak perlu disalahkan.

    )c* "emarahan )anger*. asa marah sering-kali timbul pada pasien sesudah diberitahu bah!a iamenderita kanker rasa marah mengapa ia yang sakit kanker, mengapa bukan orang lain.Pasien sebaiknya diberi-kan dorongan untuk entilasi, mengutara-kan apa yang pasienrasakan terhadap dokternya, keluarganya, temannya atau pemuka agamanya. (okter yangmera!at harus menyadari bah!a rasa marah tersebut bukan masalah pribadi.

    )d* "egelisahan. (ukungan emosi dan pende-/$. katan yang menentramkan hati diperlukanpasien untuk mengatasi kegelisahan se-telah mendengar bah!a ia sakit kanker.)e* (epresi. "esedihan, depresi yang ringan hampir selalu terjadi pada semua pasien kanker.

    $ntuk depresi yang berat diperlukan interensi, pengobatan dari psikiater.

    Respons penyesuaian yang kellru (maladaptif)

    )a* Penyangkalan yang berlebihan. Penyangkalan berlebihan setelah penyuluhan beberapa kalidan yang mempengaruhi program pengobatan memerlukan rujukan ke psikiater.

    )b* (epresi dan rasa putus asa. (epresi dapat muncul setiap saat setelah pasien diberitahupenyakitnya. /ejala psikologis dan psikosomatik seperti kehilangan nafsu makan, tidak bisatidur, pupus harapan, tidak bisa konsentrasi dan rasa bersalah yang berlebihan menunjukkan

    reaksi depresi yang berat. ujukan segera ke psikiater diperlukan bila pasien merasa lebihbaik mati dan menolak pengobatan apapun.

    )c* encari pengobatan alternatif. Pemakaian pengobatan tradisional atau eksperimental yangmungkin tidak menyembuhkan, namun efek sampingnya ringan sebagai tambahanpengobatan standar sebaiknya tidak dilarang. 1etapi apabila pasien men-cart obat de!ayang segera menyembuhkan sebagai pengganti pengobatan konen-sional, pasien perlumendapat penyuluhan dan konseling.

  • 7/23/2019 27. Aspek Psikososial Pada Pasien Kanker Dan Dukungannya

    3/5

    3. Tahap !al Pengo"atan

    Setiap kali pengobatan jenis apapun )bedah, kemoterapi, radioterapi dll* dimulai, selalumuncul tantangan psikologis tertentu.

    #edah

    Sebagian besar pasien menganggap operasi merupakan jenis pengobatan yangmenyembuhkan. 'amun karena merupakan tin-dakan yang inasif, banyak pasien yang merasatakut di samping juga memunculkan harapan akan kesembuhan total dari kankernya.

    %espons penyesuaian diri terhadap tindak-an bedah dapat berupa rasa takut. enjelangoperasi, pasien menampakkan rasa takut akan nyeri akibat operasi dan takut mati. "egelisahanmuncul sebagai akibat ketakutan kemungkinan terjadi komplikasi se!aktu tidak sadar. Pasienperlu mendapat kesempatan mengutarakan perasaannya dan dokter perlu mem-perbaiki salahpengertian, miskonsepsi tentang risikooperasi.

    "esedihan dan rasa duka akibat perubahan terhadap citra fisis. 2perasi mastektomi seringkalidiidentikkan dengan kehilangan ke!anrtaan, seksualitas dan rasa percaya diri. (emikian pulakolostomi dan operas3 daerah urogenital. 2perasi di daerah leher dan kepala juga sering

    menyebabkan kesedihan mendalam untuk alasan yang serupa. Pemahaman yang realistik perludibicarakan dengan pasien, demikian pula kemungkinan operasi bedah plastik untuk memperbaikisecara kosmetik.

    1indakan bedah dapatjuga menyebabkan respons yang keliru. 4ukup banyak pasien yangmenunda operasi dengan berbagai alasan. +ila sukar dratasi, rujukan dan konseling psikiatridipertukan. Sebagian pasien yang lain, bahkan lari dari kenyataan dan mencari pengobatanalternatlf. (okter bedah dan anggota tim kanker perlu !aspada terhadap respons pasien sepertiini sehingga operasi dapat dikerjakan dan pera!atan pasca operasi dapat berj5alan baik.

    (epresl pasca operasi tidak jarang ditemukan, namun bila gejalanya terialu berat,diperlukan konsultasi dengan psikiater.

    Pengo"atan radiasi (radioterapl)

    1ujuan pengobatan radioterapi yang ber-beda dari pasien ke pasien yang lain, seperti juga tujuantindakan bedah dan kemoterapi harus dijelaskan secara tegas kepada pasien. Pasien perlumendapat penjelasan apakah tujuannya untuk menyembuhkan, untuk paliatif, untuk local controlatau untuk mengurangi besarnya masa tumor sebelum pengobatan kemoterapi.

    espons penyesuaian diri terhadap radioterapi dapat berupa kekha!atiran terhadap efeksamping radioterapi dan terhadap mesin radioterapi. Penjelasan mengenai prinsip radioterapidapat mengurangi miskonsepsi dan kekha!atiran tersebut. "ekha!atiran lain adalah perasaanbah!a dokter yang mula-mula mengobati 6dokter primer*, sekarang lepas tangan dan rasa tidakadanya koordinasi an tar dokter. "onsultasi berkala kepada dokter primer merupakan suatukeharusan untuk menghindari masalah tersebut.

    +eberapa pasien kadang-kadang menam-pakkan gejala yang berat, bahkan sampai delusidan halusinasi sehingga rujukan ke psikiater diperlukan.

    Pengo"atan kemoterapi

    Sesekali ketakutan terhadap efek samping kemoterapi dapat melebihi ketakutan terhadappenyakit kankernya. &nformasi yang akurat termasuk pemberian obat-obat modern untukmencegah muntah dan mengatasi leukopenia perlu disampaikan kepada pasien dengansebenarnya. 1ujuan kemoterapi juga ber-macam-macam sama halnya yang telah dijelaskan

  • 7/23/2019 27. Aspek Psikososial Pada Pasien Kanker Dan Dukungannya

    4/5

    mengenai radioterapi. $ntuk tujuan penyembuhan pasien perlu mendapat penje lasan bah!aefek samping yang mungkin timbul, seimbang untuk dijalani bila dibanding-kan dengan manfaatyang diharapkan, yaitu kesembuhan dari penyakit kanker. (ijelaskan misalnya angkakesembuhan pada leukemia misalnya hanya 30% dan dijelaskan bah!a angka remisi lengkappada tahun pertama 70-80% tanpa pengobatan hampir semua pasien leukemia akut akan

    meninggal pada tahun pertama.espons yang dapat timbul antara tain kegelisahan antisipatif. Pasien yang mem-punyaipengalaman muat dan muntah-muntah se!aktu mendapat kemoterapi, dapat meng-alami gejalayang sama, mual dan muntah sebelum kemoterapi berikutnya, sehingga dapat menimbulkankegelisahan dan depresi. Penerapan teknik relaksasi otot dapat mengurangi gejala ini dan obat-obat anti muntah yang baru sebaiknya diberikan sebelum kemoterapi siklus perlama untukmenghindari reaksi tersebut. Perubahan citra diri akibat rambut rontok seringkali amatmengganggu pasien. Pema-kaian rambut palsu dan teknik menutup kepala yang baik dapatmengurangi trauma psikis karena kepala gundul akibat rambut rontok.

    "emoterapi kadang-kadang dapat menyebabkan sindrom otak organik, dengan gejaladisorientasi dan halusinasi. /ejala ini dapat diperberat bila pasien juga mengalami infeksi, panas

    dan minum banyak obat-obatan."elainan psikologis lain yang cukup sering dialami pasien adalah depresi dan psikosisse!aktu pasien dimasukkan ruang ra!at steril karena neutropenia berat pasca kemoterapi. (iruang steril pasien tidak diperbolehkan di-tengok "e kamarnya, komunikasi hanya melalui telpondan melihat melalui jendela kaca. /ejala keji!aan ini muncut akibat pasien merasa terlsolasi,putus hubungan, padahal ia sedang memerlukan sekali dukungan dan teman untukmendengarkan ketuhan-keluhannya.

    $. %ekam"uhan

    +eban keji!aan yang dirasakan pasien se!aktu penyakit kankernya kambuh, serupadengan se!aktu diagnosis kanker ditegakkan, bahkan lebih berat karena berarti kegagalan

    pengobatan dengan tujuan kuratif. Pasien harus mendapat penjelasan mengenai per-ubahantujuan pengobatan dan perlu dibahas bersama mengenai )kecilnya* harapan keber-hasilanpengobatan berikutnya, (ukungan emosi secara profesional seringkali diperlukan se!aktukanker kambuh.

    &. Tahap Terminal

    Sebagian besar pasien sebetulnya menyadari perjalanan penyakit yang makin progresif danireersibel se!aktu penyakit kankernya masuk ke tahap terminal, !alaupun dokternya belummembicarakan masalah ini. Pada tahap tersebut diperlukan konseling, dukungan agama danobat untuk mengurangi beban emosi.

    "etakgtan ditinggalkan seringkali dialami oleh pasien terminal, karena ia merasa dokter,

    pera!at dan tenaga medis lain sudah angkat tangan, sehingga pasien takut tidak diperhati-kanlagi. +eberapa langkah perlu diupayakan agar pasien mendapat kualitas layanan ke-sehatandan dukungan emosi yang baik, 9alaupun kanker dan pengobatannya mungkin terasa kuranghumanistik, namun pasien tetap berhak meninggal dengan tetap terjaga martabatnya.

    "etakutan menderita nyeri kanker. (i tahap terminal, pengobatan untuk mengatasi rasanyeri seharusnyalah merupakan sasaran penting yang harus dicapai, dan karena itu upayamengatasi nyeri kanker perlu mendapat prioritas utama.

    "adang-kadang pasien mengalami keta-kutan menlnggalkan urusan yang belum

  • 7/23/2019 27. Aspek Psikososial Pada Pasien Kanker Dan Dukungannya

    5/5

    selesai, masalah finansial dan masalah keluarga yang belum terpecahkan serta ketakutanmeninggalkan anak yang masih kecit.

    Dukungan untuk keluarga pasien

    "eluarga perlu mengembangkan strategi menghadapi anggota keluarga yang sakit kanker

    dan harus menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan baru. Sebagai contoh: anggotakeluarga mendadak harus mengelola keuang-an, harus menolong pasien di bidang medis, harusmemberikan dukungan keji!aan dan mengatur masalah transportasi se!aktu menengok kerumah sakit.

    Suami, isteri ataupun pacar pasien seringkali harus menyembunyikan perasaan, kese-dihanmereka. (ialog antara pasien, keluarga pasien dan tim dokter untuk berbagi peng-alaman danmemutuskan masalah pasien ter-nyata mampu meningkatkan penyesuaian diri.

    2rangtua yang anaknya meninggal akibat kanker seringkali mengalami stres. "arenadisintegrasi keluarga, minum obat penenang sembarangan sering dijumpai pada keluarga yangditinggal mat anaknya, rujukan dini ke psikiater dianjurkan. Sebaliknya, anak-anak yangditinggal mati orangtuanya, akibat kanker, juga menunjukkan kelainan keji!aan, seringkali

    bermanifestasi sebagai masalah perilaku di sekolahnya.

    Ru'ukan untuk Pasien %anker

    +ila seorang dokter menerima tanggung ja!abnya mengobati pasien kanker, ada beberapaalamat yang bisa dihubungi oleh dokternya atau tenaga medik lain per tilpon atau melalui surat.

    ;. S "anker (harmais, layanan paliatif dan nyeri kanker.