Post on 16-Feb-2018
7/23/2019 266227102-bedah-tulang
1/7
OSTEOMIELITIS
3.6.1. Patogenesis
3.6.1.1. Osteomielitis akut
Patologi yang terjadi pada osteomielitis akut tergantung pada umur, daya tahan
penderita, lokasi infeksi, serta virulensi kuman. Infeksi terjadi melalui aliran darah dari
fokus tempat lain dari tubuh pada fase bakterimia dan dapat menimbulkan septikemia.
Embolus infeksi kemudian masuk ke dalam juxta epifisis pada daerah metafisis tulang
panjang. Proses selanjutnya terjadi hiperemi dan udem di daerah metafisis disertai
pembentukan pus di tulang panjang. Terbentuknya pus dalam tulang di mana jaringan
ulang tidak dapat berekspansi akan menyebabkan tekanan dlam tulang bertambah,
peninggian tekanan dalam tulang mengakibatkan terganggunya sirkulasi dan timbul
trombosis pada pembuluh darah tulang yang akhirnya menyebabkan nekrosis tulang. Di
samping proses yang disebutkan di atas, pembentukan tulang baru yang ekstendsif terjadi
pada bagian dalam periostem sepanjang diafisis (terutama pada anakanak! sehingga
terbentuk lingkungan tulang seperti peti mayat yang disebut involukrum dengan jaringan
sekuestrum di dalamnya. Proses ini terlihat jelas pada akhir minggu kedua. "pabila pus
menembus tulang, maka terjadi pengaliran pus atau (dis#harge! dari involukrum keluar
melalui lubang yang disebut kloaka atau melalui sinus pada jaringan lunak dan kulit.$
3.6.1.2. Osteomyelitis subakut
%steomyelitis subakut adalah bentuk lain dari osteomyelitis, dan abses Brodie
adalah salah satu tipe yang paling umum dari osteomyelitis subakut. "bses ini biasanya
ditemukan dalam spongiosa tulang dekat ujung tulang. &entuk abses ini biasanya bulat
atau lonjong dengan pinggiran skleroti, kadangkadang terlihat sekuester. "bses tetap
terlokalisasi dan kavitas dapat se#ara bertahap terisi jaringan granulasi. "bsesBrodiejuga
dapat ditemukan pada osteomielitis kronik.',
%steomyelitis subakut terjadi lebih banyak pada tulangtulang dibandingkan
dengan tipe akut, dan itu terjadi pada berma#amma#am daerah diantara tulangtulang
yang terinfeksi. Ekstremitas ba)ah terinfeksi lebih banyak dibandingkan ekstremitas
*
7/23/2019 266227102-bedah-tulang
2/7
atas. Tibia terinfeksi lebih sering dibandingkan femur.$,'
%steomyelitis subakut mungkin hanya terjadi pada epifisis, yang merupakan
kebalikan dari yang diper#aya bah)a infeksi tulang pertama tidak terjadi di epifisis.
Diafisis kadangkadang terinfeksi, meskipun lebih sering pada de)asa dibandingkan pada
anakanak+ daerah yang paling sering terinfeksi adalah metafisis. Daerah lain yang
dilaporkan sebagai osteomielitis subakut adalah metafisis sesuai lokasi, seperti di pelvis,
tulang belakang, calcaneus, clavicula,dan talus. %steomyelitis subakut yang terjadi pada
tulang tarsal biasanya terjadi pada daerah subkondral atau batas apofisis dari calcaneus.
esi subakut dari tulang belakang terjadi lebih sering pada orang de)asa dibandingkan
pada anakanak. Pada osteomyelitis subakut yang terjadi pada tulang panjang pada orang
de)asa, diafisis sering terkena sama seperti metafisis, sedangkan lutut jarang terkena.',
3.6.1.3. Osteomielitis kronik
%steomyelitis akut yang tidak diterapi
se#ara adekuat, akan berkembang menjadi
osteomyelitis kronik. %rganisme yang biasa
berperan adalah Staphylococcus aureus (-/!,
Escherichia coli, Streptococcus pyogenes, Proteus,
dan Pseudomonas. 0ebanyakan penyebab dariosteomielitis polimikroba. 0adangkadang infeksi
ini tidak terdeteksi selama bertahuntahun dan
tidak menimbulkan gejala selama beberapa bulan
atau beberapa tahun.$,1
Destruksi tulang tidak hanya pada fokus
infeksi tetapi meluas. 0avitas berisi potongan
tulang mati (sekuestra! yang dikelilingi jaringan vaskular, dan di luar jaringan vaskular
tersebut ada daerah sklerosis, hasil dari reaksi kronis pembentukan tulang baru.
2ekuester berperan sebagai substrat bagi adesi bakteri, lamakelamaan terbentuk
sinus. Destruksi tulang dan dengan meningkatnya sklerosis berakibat terjadinya fraktur
patologis. 3ambaran histologis berupa sebukan sel radang kronis di sekitar daerah
aselular tulang atau sekuestra.
4
7/23/2019 266227102-bedah-tulang
3/7
3.7. Gambaran linik
3.7.1 Gambaran klinik Osteomielitis !kutPada a)al penyakit, gejala sistemik seperti febris, anoreksia, dan malaise
menonjol, sedangkan gejala lokal seperti pembengkakan atau selulitis belum tampak.
Pada masa ini dapat terjadi salah diagnosis sebagai demam tifoid. 5yeri spontan lokal
yang mungkin disertai nyeri tekan dan sedikit pembengkakan serta kesukaran gerak dari
ekstremitas yang terkena, merupakan gejala osteomielitis hematogen akut. Pada anak 6
anak, seringkali orang tua baru menyadari setelah anak tampak tidak mau menggunakan
salah satu anggota geraknya atau tidak mau disentuh. 7ungkin saja sebelumnya
didapatkan ri)ayat infeksi seperti kaki yang terluka, nyeri tenggorokan, atau keluarnya
#airan dari telinga.1,8,-
Pada bayi baru lahir, bayi tampak gelisah, dan irritable. &iasanya lebih sering
terjadi pada bayi dengan 9risiko tinggi9 seperti prematur, berat badan kurang, bayi ri)ayat
persalinan yang sulit atau pemasangan kateter arteri tali pusat.
Pada orang de)asa, predileksi tempat tersering adalah pada vertebra
thorakolumbal. Dapat saja menyerang penderita dengan ri)ayat masalah pada traktus
urinarius. 5yeri lokal bukanlah gejala yang menonjol, dan pemeriksaan x ray baru akan
berarti beberapa minggu kemudian. Tulang pada daerah lain biasanya terlibat pada
penderita Diabetes 7ellitus, malnutrisi, ketergantungan obat, dan imunodefisiensi. 8
3.7.2. Gambaran klinik Osteomielitis subakut
%steomielitis :ematogen 2ubakut biasanya ditemukan pada anakanak dan
remaja. 3ambaran klinis yang dapat ditemukan adalah atrofi otot, nyeri lokal, sedikit
pembengkakan, dan dapat pula penderita menjadi pin#ang. Terasa rasa nyeri pada daerah
sekitar sendi selama beberapa minggu atau berbulanbulan. 2uhu tubuh penderita
biasanya normal.
3.7.3. Gambaran klinik Osteomielitis kronik
$
7/23/2019 266227102-bedah-tulang
4/7
&entuk kronik dari osteomielitis seringkali timbul pada de)asa. ;mumnya infeksi
tulang ini merupakan infeksi sekunder dari luka terbuka, dan paling sering pada trauma
terbuka pada tulang dan jaringan sekitarnya. &iasanya terdapat ri)ayat osteomilitis pada
penderita. 5yeri tulang yang terlokalisir, kemerahan, dan drainase disekitar area yang
terkena seringkali timbul. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya sinus, fistel atau
sikatriks bekas operasi dengan nyeri tekan, deformitas, instabilitas, dan tandatanda dari
gangguan vaskularisasi, jangkauan gerakan, dan status neurologis. 7ungkin dapat
ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar.$
1
7/23/2019 266227102-bedah-tulang
5/7
"!#T!$ P%ST!!
3. arsif ?atampone. @akarta. 4AA-. :al *$4 1*.4. @ong ?, 2jamsuhidayat
7/23/2019 266227102-bedah-tulang
6/7
&ebera'a Terminologi om'likasi Proses Penyambungan #raktur
"da tiga istilah dalam proses abnormal penyambungan fraktur yaituC delayed union,
malunion, dan non$union.
"dapun delayed union adalah union gagal terjadi dalam )aktu yang diperkirakan.
Perbedaannya dengan penyambungan lambat dapat dilihat pada radiograph terjadi
perubahan abnormal di tulang pada delayed union. Permasalahannya adalah kesukaran
dalam menentukan bah)a kondisi ini akan berlanjut union atau berakhir menjadi non$
union. %leh sebab itu dalam )aktu dua bulan tidak ada tandatanda unionperiu dinilai
fiksasinya pada radiograph penderita &ila yakin tidak akan terjadi non$union maka
fiksasi dilanjutkan. 2etelah 18 minggu dinilai kembali se#ara radiograph dan apabila
tidak ada perubahan maka terapi se#ara aktif seperti pembedahan memperbaiki fiksasi
dsb periu dipikirkan.
Pada non-union yaitu fraktur gagal terjadinya penyambungan artinya fragmen fraktur
tidak akan pernsah bersatu lagi. "da dua tipe yang perlu diketahui yaituC *!.
Hypertrophic non-union atau disebut juga elephant foot appearance, dimana ujung
fragmen fraktur pada radiograph terlihat sklerotik dan melebar. 3aris fraktur masih
teriihat jelas dengan disertai gap yang berisi kartilago atau jaringan fibrus. "danya
peningkatan densitas tulang menunjukan vaskularisasi disitu baik. %leh karena itu
perbaikan fiksasi akan terjadi mineralisasi jaringan fibrus dan kartilago di gap tersebut
menjadi tulang dan bone induction. 4!.Atrophic non-union di tempat fraktur tidak terjadi
kegiatan selsel, sehingga ujungujung terlihat menyepit, bunder, osteoporortik dan
umumnya avaskular. %leh sebab itu perlu pemasangan fiksasi yang kaku, membuang
jaringan fibrus diantra fragmen, dekortikasi dangrafting.
Proses penyambungan fraktur berjalan normal tapi terdapat angulasi atau rotasi maupun
sedikit deformitas yang mempunyai potensi akan gangguan fungsi atau terjadi
pemendekan tulang (discrepancy! yang tidak dapat ditolerir maka akan mengganggu
fungsi ekstremitas tersebut. :al tersebut diatas disebut malunion. Periu "nda ketahui
bah)a pemendekan **, #m dapat diterima.
D"BT"< P;2T"0"
Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010.Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC,
Jakarta.
8
7/23/2019 266227102-bedah-tulang
7/7
2.2. Ge(ala
%steomielitis hematogeneus biasanya memiliki progresivitas gejala yang
lambat.osteomielitis langsung (direct osteomyelitis! umumnya lebih terlokalisasi dengan
tanda dan gejala yang menonjol.3ejala umum dari osteomielitis meliputiC
*. %steomielitis hematogenus tulang panjang
Demam yang memiliki onset tibatiba tinggi (demam hanya terdapat
dalam A/ dari osteomielitis pada neonates!
0elelahan