266227102-bedah-tulang

download 266227102-bedah-tulang

of 7

Transcript of 266227102-bedah-tulang

  • 7/23/2019 266227102-bedah-tulang

    1/7

    OSTEOMIELITIS

    3.6.1. Patogenesis

    3.6.1.1. Osteomielitis akut

    Patologi yang terjadi pada osteomielitis akut tergantung pada umur, daya tahan

    penderita, lokasi infeksi, serta virulensi kuman. Infeksi terjadi melalui aliran darah dari

    fokus tempat lain dari tubuh pada fase bakterimia dan dapat menimbulkan septikemia.

    Embolus infeksi kemudian masuk ke dalam juxta epifisis pada daerah metafisis tulang

    panjang. Proses selanjutnya terjadi hiperemi dan udem di daerah metafisis disertai

    pembentukan pus di tulang panjang. Terbentuknya pus dalam tulang di mana jaringan

    ulang tidak dapat berekspansi akan menyebabkan tekanan dlam tulang bertambah,

    peninggian tekanan dalam tulang mengakibatkan terganggunya sirkulasi dan timbul

    trombosis pada pembuluh darah tulang yang akhirnya menyebabkan nekrosis tulang. Di

    samping proses yang disebutkan di atas, pembentukan tulang baru yang ekstendsif terjadi

    pada bagian dalam periostem sepanjang diafisis (terutama pada anakanak! sehingga

    terbentuk lingkungan tulang seperti peti mayat yang disebut involukrum dengan jaringan

    sekuestrum di dalamnya. Proses ini terlihat jelas pada akhir minggu kedua. "pabila pus

    menembus tulang, maka terjadi pengaliran pus atau (dis#harge! dari involukrum keluar

    melalui lubang yang disebut kloaka atau melalui sinus pada jaringan lunak dan kulit.$

    3.6.1.2. Osteomyelitis subakut

    %steomyelitis subakut adalah bentuk lain dari osteomyelitis, dan abses Brodie

    adalah salah satu tipe yang paling umum dari osteomyelitis subakut. "bses ini biasanya

    ditemukan dalam spongiosa tulang dekat ujung tulang. &entuk abses ini biasanya bulat

    atau lonjong dengan pinggiran skleroti, kadangkadang terlihat sekuester. "bses tetap

    terlokalisasi dan kavitas dapat se#ara bertahap terisi jaringan granulasi. "bsesBrodiejuga

    dapat ditemukan pada osteomielitis kronik.',

    %steomyelitis subakut terjadi lebih banyak pada tulangtulang dibandingkan

    dengan tipe akut, dan itu terjadi pada berma#amma#am daerah diantara tulangtulang

    yang terinfeksi. Ekstremitas ba)ah terinfeksi lebih banyak dibandingkan ekstremitas

    *

  • 7/23/2019 266227102-bedah-tulang

    2/7

    atas. Tibia terinfeksi lebih sering dibandingkan femur.$,'

    %steomyelitis subakut mungkin hanya terjadi pada epifisis, yang merupakan

    kebalikan dari yang diper#aya bah)a infeksi tulang pertama tidak terjadi di epifisis.

    Diafisis kadangkadang terinfeksi, meskipun lebih sering pada de)asa dibandingkan pada

    anakanak+ daerah yang paling sering terinfeksi adalah metafisis. Daerah lain yang

    dilaporkan sebagai osteomielitis subakut adalah metafisis sesuai lokasi, seperti di pelvis,

    tulang belakang, calcaneus, clavicula,dan talus. %steomyelitis subakut yang terjadi pada

    tulang tarsal biasanya terjadi pada daerah subkondral atau batas apofisis dari calcaneus.

    esi subakut dari tulang belakang terjadi lebih sering pada orang de)asa dibandingkan

    pada anakanak. Pada osteomyelitis subakut yang terjadi pada tulang panjang pada orang

    de)asa, diafisis sering terkena sama seperti metafisis, sedangkan lutut jarang terkena.',

    3.6.1.3. Osteomielitis kronik

    %steomyelitis akut yang tidak diterapi

    se#ara adekuat, akan berkembang menjadi

    osteomyelitis kronik. %rganisme yang biasa

    berperan adalah Staphylococcus aureus (-/!,

    Escherichia coli, Streptococcus pyogenes, Proteus,

    dan Pseudomonas. 0ebanyakan penyebab dariosteomielitis polimikroba. 0adangkadang infeksi

    ini tidak terdeteksi selama bertahuntahun dan

    tidak menimbulkan gejala selama beberapa bulan

    atau beberapa tahun.$,1

    Destruksi tulang tidak hanya pada fokus

    infeksi tetapi meluas. 0avitas berisi potongan

    tulang mati (sekuestra! yang dikelilingi jaringan vaskular, dan di luar jaringan vaskular

    tersebut ada daerah sklerosis, hasil dari reaksi kronis pembentukan tulang baru.

    2ekuester berperan sebagai substrat bagi adesi bakteri, lamakelamaan terbentuk

    sinus. Destruksi tulang dan dengan meningkatnya sklerosis berakibat terjadinya fraktur

    patologis. 3ambaran histologis berupa sebukan sel radang kronis di sekitar daerah

    aselular tulang atau sekuestra.

    4

  • 7/23/2019 266227102-bedah-tulang

    3/7

    3.7. Gambaran linik

    3.7.1 Gambaran klinik Osteomielitis !kutPada a)al penyakit, gejala sistemik seperti febris, anoreksia, dan malaise

    menonjol, sedangkan gejala lokal seperti pembengkakan atau selulitis belum tampak.

    Pada masa ini dapat terjadi salah diagnosis sebagai demam tifoid. 5yeri spontan lokal

    yang mungkin disertai nyeri tekan dan sedikit pembengkakan serta kesukaran gerak dari

    ekstremitas yang terkena, merupakan gejala osteomielitis hematogen akut. Pada anak 6

    anak, seringkali orang tua baru menyadari setelah anak tampak tidak mau menggunakan

    salah satu anggota geraknya atau tidak mau disentuh. 7ungkin saja sebelumnya

    didapatkan ri)ayat infeksi seperti kaki yang terluka, nyeri tenggorokan, atau keluarnya

    #airan dari telinga.1,8,-

    Pada bayi baru lahir, bayi tampak gelisah, dan irritable. &iasanya lebih sering

    terjadi pada bayi dengan 9risiko tinggi9 seperti prematur, berat badan kurang, bayi ri)ayat

    persalinan yang sulit atau pemasangan kateter arteri tali pusat.

    Pada orang de)asa, predileksi tempat tersering adalah pada vertebra

    thorakolumbal. Dapat saja menyerang penderita dengan ri)ayat masalah pada traktus

    urinarius. 5yeri lokal bukanlah gejala yang menonjol, dan pemeriksaan x ray baru akan

    berarti beberapa minggu kemudian. Tulang pada daerah lain biasanya terlibat pada

    penderita Diabetes 7ellitus, malnutrisi, ketergantungan obat, dan imunodefisiensi. 8

    3.7.2. Gambaran klinik Osteomielitis subakut

    %steomielitis :ematogen 2ubakut biasanya ditemukan pada anakanak dan

    remaja. 3ambaran klinis yang dapat ditemukan adalah atrofi otot, nyeri lokal, sedikit

    pembengkakan, dan dapat pula penderita menjadi pin#ang. Terasa rasa nyeri pada daerah

    sekitar sendi selama beberapa minggu atau berbulanbulan. 2uhu tubuh penderita

    biasanya normal.

    3.7.3. Gambaran klinik Osteomielitis kronik

    $

  • 7/23/2019 266227102-bedah-tulang

    4/7

    &entuk kronik dari osteomielitis seringkali timbul pada de)asa. ;mumnya infeksi

    tulang ini merupakan infeksi sekunder dari luka terbuka, dan paling sering pada trauma

    terbuka pada tulang dan jaringan sekitarnya. &iasanya terdapat ri)ayat osteomilitis pada

    penderita. 5yeri tulang yang terlokalisir, kemerahan, dan drainase disekitar area yang

    terkena seringkali timbul. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya sinus, fistel atau

    sikatriks bekas operasi dengan nyeri tekan, deformitas, instabilitas, dan tandatanda dari

    gangguan vaskularisasi, jangkauan gerakan, dan status neurologis. 7ungkin dapat

    ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar.$

    1

  • 7/23/2019 266227102-bedah-tulang

    5/7

    "!#T!$ P%ST!!

    3. arsif ?atampone. @akarta. 4AA-. :al *$4 1*.4. @ong ?, 2jamsuhidayat

  • 7/23/2019 266227102-bedah-tulang

    6/7

    &ebera'a Terminologi om'likasi Proses Penyambungan #raktur

    "da tiga istilah dalam proses abnormal penyambungan fraktur yaituC delayed union,

    malunion, dan non$union.

    "dapun delayed union adalah union gagal terjadi dalam )aktu yang diperkirakan.

    Perbedaannya dengan penyambungan lambat dapat dilihat pada radiograph terjadi

    perubahan abnormal di tulang pada delayed union. Permasalahannya adalah kesukaran

    dalam menentukan bah)a kondisi ini akan berlanjut union atau berakhir menjadi non$

    union. %leh sebab itu dalam )aktu dua bulan tidak ada tandatanda unionperiu dinilai

    fiksasinya pada radiograph penderita &ila yakin tidak akan terjadi non$union maka

    fiksasi dilanjutkan. 2etelah 18 minggu dinilai kembali se#ara radiograph dan apabila

    tidak ada perubahan maka terapi se#ara aktif seperti pembedahan memperbaiki fiksasi

    dsb periu dipikirkan.

    Pada non-union yaitu fraktur gagal terjadinya penyambungan artinya fragmen fraktur

    tidak akan pernsah bersatu lagi. "da dua tipe yang perlu diketahui yaituC *!.

    Hypertrophic non-union atau disebut juga elephant foot appearance, dimana ujung

    fragmen fraktur pada radiograph terlihat sklerotik dan melebar. 3aris fraktur masih

    teriihat jelas dengan disertai gap yang berisi kartilago atau jaringan fibrus. "danya

    peningkatan densitas tulang menunjukan vaskularisasi disitu baik. %leh karena itu

    perbaikan fiksasi akan terjadi mineralisasi jaringan fibrus dan kartilago di gap tersebut

    menjadi tulang dan bone induction. 4!.Atrophic non-union di tempat fraktur tidak terjadi

    kegiatan selsel, sehingga ujungujung terlihat menyepit, bunder, osteoporortik dan

    umumnya avaskular. %leh sebab itu perlu pemasangan fiksasi yang kaku, membuang

    jaringan fibrus diantra fragmen, dekortikasi dangrafting.

    Proses penyambungan fraktur berjalan normal tapi terdapat angulasi atau rotasi maupun

    sedikit deformitas yang mempunyai potensi akan gangguan fungsi atau terjadi

    pemendekan tulang (discrepancy! yang tidak dapat ditolerir maka akan mengganggu

    fungsi ekstremitas tersebut. :al tersebut diatas disebut malunion. Periu "nda ketahui

    bah)a pemendekan **, #m dapat diterima.

    D"BT"< P;2T"0"

    Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010.Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC,

    Jakarta.

    8

  • 7/23/2019 266227102-bedah-tulang

    7/7

    2.2. Ge(ala

    %steomielitis hematogeneus biasanya memiliki progresivitas gejala yang

    lambat.osteomielitis langsung (direct osteomyelitis! umumnya lebih terlokalisasi dengan

    tanda dan gejala yang menonjol.3ejala umum dari osteomielitis meliputiC

    *. %steomielitis hematogenus tulang panjang

    Demam yang memiliki onset tibatiba tinggi (demam hanya terdapat

    dalam A/ dari osteomielitis pada neonates!

    0elelahan