25 Cara Mengatasi Mogok Sekolah

Post on 30-Jun-2015

3.514 views 6 download

Transcript of 25 Cara Mengatasi Mogok Sekolah

25 cara mengatasi mogok sekolah

25 cara mengatasi mogok sekolah

Deteksi pemicu mogok dengan seksama.    

Bicarakan dengan pihak sekolah/guru sekolah.

Hindari fokus pada pemikiran jika anak mogok sekolah,

maka ia akan tertinggal pelajaran.

Sekolah bukan tempat untuk mendapat ilmu pengetahuan/pelajaran yang bersifat akademik saja.

Penuhi terlebih dahulu kebutuhan sosial-emosional anak.

Orangtua dan guru yang memberikan tugas/PR atau beban akademik karena anak mogok sekolah,

akan memperkuat persepsi anak bahwa sekolah adalah beban.

Observasi apakah anak menyebut masalah teman ketika membicarakan persoalan ini.

Perhatikan pola pertemanan anak. Apakah anak berhubungan dekat dengan 1-2 orang? Apakah anak bermain dalam kelompok kecil/besar?

Apakah anak memiliki lebih dari satu kelompok teman di sekolah? Misalnya, teman satu ekskul atau teman di mata pelajaran pilihan.

Kelompok teman yang berbeda ini sangat penting. Dalam kelompok yang berbeda,

anak mencoba berbagai peran yang berbeda.

Sebuah kelompok bisa menjadi “cadangan” dukungan sosial

saat ia bermasalah dengan kelompok yang lain.

Pola pertemanan yang berbeda akan mengakibatkan tingkat kerentanan anak

terhadap “permusuhan” dengan teman menjadi berbeda.

Apakah anak adalah pihak yang dominan dalam kelompok?

Bagaimana pola penyelesaian konflik antarteman selama ini?

Latih keterampilan sosial sederhana untuk anak: Cara menyatakan keinginan untuk ikut bermain dalam kelompok. Cara mengatakan tidak pada teman tanpa menyinggung perasaan. Cara menghadapi ejekan dengan tenang tanpa menangis.

Kita perlu mendengarkan masalah ini dari sudut pandang teman anak

atau pihak ketiga (guru).

Orangtua yang “membela” anak dengan membabi-buta tidak akan membantu anak.

Mereka justru membuat anak tidak belajar keterampilan hidup yang esensial untuknya.

Perasaan anak adalah milik anak. Pisahkah diri kita.

Ini bukan perasaan dan masalah kita.

Apakah kita percaya anak dapat mengatasi masalah emosionalnya?

Ceritakan pengalaman kita yang mirip. Katakan bahwa kita tahu betapa tidak enaknya

apa yang ia rasakan.

Bahas apa yang bisa anak lakukan dan tawarkan apakah ia butuh bantuan kita. Berikan alternatif apa yang bisa kita lakukan.

Saat kita berhasil menunjukkan empati pada anak, sikap anak dalam menghadapi masalah

akan berubah drastis.

Empati orangtua, sebenarnya, menguatkan anak bahwa ia berdaya dalam menyelesaikan masalahnya.

Mendengarkan orangtua yang suportif akan membantu anak memahami

bahwa semua masalah bisa diselesaikan dan ia akan mampu menyelesaikannya.