Post on 04-Dec-2015
description
Pencahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan
yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia.
Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang
dikerjakannya secara jelas dan cepat.
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.
Dengan menggunakan pencahayaan alami, kita dapat menghemat energi listrik juga
dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang
diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6
daripada luas lantai.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat
keuntungan, yaitu:
Variasi intensitas cahaya matahari
Distribusi dari terangnya cahaya
Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung
Jewish Museum Berlin
Jewish Museum Berlin adalah salah satu Museum Yahudi terbesar di Eropa. Dalam
tiga bangunan, dua di antaranya adalah tambahan baru khusus dibangun untuk
museum oleh arsitek Daniel Libeskind, dua ribu tahun sejarah Yahudi-Jerman yang
dipamerkan dalam berbagai pameran. Museum ini dibuka pada tahun 2001 dan
merupakan salah satu museum yang paling sering dikunjungi di Berlin Museum ini
dibuka pada tahun 2001 dan merupakan salah satu museum yang paling sering
dikunjungi di Berlin.
Jewish Museum di Berlin merupakan museum yang didirikan untuk mengenang
peristiwa Holocaust yang menimpa orang Yahudi di
Eropa pada jaman ketika Nazi be rkuasa. Museum ini
awalnya didirikan pada tahun 1933. Pada tahun 1988
terdapat rencana untuk mengekspansi museum ini,
lalu terpilihlah Daniel Libeskind sebagai arsitek yang
bertanggung jawab untuk mengembangkan desain
museum ini.
Dalam desainnya, Libeskind menggunakan efek
cahaya matahari yang dibuat masuk melalui bukaan
yang sempit sehingga timbul kesan yang dramatis dan
menjiwai tentang peristiwa yang saat itu terjadi.
Cahaya memainkan peranan yang penting dalam
membangun suasana yang terkesan mencekam dan
takut mirip yang aslinya pernah terjadi.
Libeskind membuat bagunan museum
ini tersambung dengan bangunan
bergaya Baroque di sebelahnya, yang
merupakan gedung courthouse lama.
Jalan masuk ke dalam bangunan
Jewish Museum dicapai melalui
gedung Barique ini, yang dibuat
meurun hingga ke bawah tanah, degan titik entrance dibaah sebuah menara yang
meneruh keatas membentuk void setinggi 20 meter. Proses yang terjadi ketika
memasuki museum ini adalah menuju kebawah, ke kedalaman yang gelap.
Ada tiga aksis utama yang masing masing berujung pada tiga bagian utama dari
keseluruhan kompleks bangunan museum ini.
Jika melihat massa bangunan (dari luar), tidak akan
menyangka bahwa dibawahnya terdapat aksis-aksis yang
akan mengantarkan pengunjung dari titik masuk menuju
destinasi-destinasi yang berbeda-beda. Aksis pertam yang
merupakan aksis terpanjang berujung pada Stair of
Contunity (yang menerus dari
lewel bawah tanah hingga level
tiga) yang akan mengantarkan
pengunjung menuju bagian
museum.
Pada aksis kedua adalah Garden of Exile yaitu taman
yang terdiri dari 49 pilar beton yang bagian atasnya
terdapat tanaman-tanaman yang menyebabkan taman
tersebut terlihat mengambang dan jauh di atas jangkauan
manusia. Permukaan taman dibua miring sehngga ketika
pengunjung berjalan diantara pilar-pilar, akan merasakan
ketidakseimbangan.
Aksis ketiga adalah Holocaust Void berupa pintu hitam
yang dibaliknya terdapat ruang kosong bervoid setinggi 24
meter. Dagian void ini dibuat dengan beton, tanpa pengatur
udara dan pencahayaan buatan. Satu-satunya cahaya
hanya berasal dari skylight berupa celah kecil jauh di atas.
Cahaya matahari yang menerangi area void pada museum.
Cahaya masuk melalui atap bangunan, menerangi ruangan
yang memiliki tinggi 20 m di bawahnya.
Kondisi cahaya yang masuk dari atap,
menerangi ruangan setinggi 24 m di bagian
museum yang bernama Holocaust Tower.
Dibuat hanya sedikit cahaya yang masuk. Hal
ini dimaksudkan untuk menggambarkan
kondisi yang senyata mungkin terjadi pada
peristiwa Holocaust.
Permainan bentuk jendela yang unik
mempengaruhi pula terhadap bentuk cahaya
yang masuk ke dalam interior ruangan, sekaligus
menyesuaikan dengan desain eksterior
bangunan museum.