Post on 18-Jan-2016
description
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruhan (SMK)
Kelas / Semester : X / Ganjil
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
Mata Pelajaran : Pemrograman Dasar
Materi Pokok : Algoritma Pemrograman
Pertemuan ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit = 90 menit (Pertemuan ke-1)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
1.2 Mendiskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di
alam.
1
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agamanya dalam
kehidupan sehari-hari.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.1 Memahami penggunaan data dalam algoritma dan konsep algoritma pemrograman.
4.1 Menggunakan algoritma pemrograman untuk memecahkan permasalahan.
C. INDIKATOR
1. Berperilaku/menunjukkan perilaku ilmiah yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab,
dan bekerjasama dalam melaksanakan proses pembelajaran.
2. Mampu menjelaskan konsep dan struktur algoritma pemrograman.
3. Mampu menjelaskan tentang algoritma bahasa natural.
4. Mampu menerapkan algoritma sederhana dengan bahasa natural untuk
menyelesaikan permasalahan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ”Algoritma Pemrograman”, diharapkan:
1. Berperilaku/menunjukkan perilaku ilmiah yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab,
dan bekerjasama dalam melaksanakan proses pembelajaran.
2. Siswa dapat menjelaskan konsep dan struktur algoritma pemrograman.
3. Siswa dapat menjelaskan tentang algoritma bahasa natural.
4. Siswa dapat menerapkan algoritma sederhana dengan bahasa natural untuk
menyelesaikan permasalahan.
E. MATERI AJAR
Guru diharapkan menguasai materi Konsep Algoritma Pemrograman
Guru diharapkan menguasai materi Algoritma dengan bahasa natural
2
1. Pengertian Algoritma Pemrograman
Menjelaskan konsep algoritma pemrograman secara umum. Disertai contoh
dalam dunia nyata serta contoh dalam beberapa bahasa pemrograman (Turbo
Pascal, C++, Visual Basic).
2. Struktur Algoritma Pemrograman
Menjelaskan struktur algoritma pemrograman secara umum. Disertai contoh
dalam dunia nyata serta contoh dalam beberapa bahasa pemrograman (Turbo
Pascal, C++, Visual Basic).
3. Cara Penulisan Algoritma
a. Bahasa Natural (Structured Language)
Menjelaskan pengertian bahasa natural secara umum, cara penulisan
algoritma bahasa natural, serta contoh dalam dunia nyata serta contoh
dalam beberapa bahasa pemrograman.
b. Pseudocode
Menjelaskan pengertian pseudocode secara umum, cara penulisan algoritma
bahasa natural, serta contoh dalam dunia nyata serta contoh dalam beberapa
bahasa pemrograman.
c. FlowChart
Menjelaskan pengertian flowchart secara umum, cara penulisan algoritma
bahasa natural, serta contoh dalam dunia nyata serta contoh dalam beberapa
bahasa pemrograman.
Keterangan :
Materi pembelajaran lengkap terlampir
F. METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik (scientifiec approach), dengan
metode pembelajaran ceramah, demonstrasi, penugasan dan latihan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu1 Pendahuluan 1. Memberi salam, dilajutkan dengan
do’a dipandu oleh ketua kelas, selanjutnya guru mengecek presensi siswa ,dan menanyakan “kabar” kepada siswa, dengan memberikan
15
3
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktupertanyaan “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dalam rangka mencapai indikator kompetensi.
3. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan tugas rumah yang telah diberikan di pertemuan sebelumnya.
4. Guru me-review ulang mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa.
5. Guru memberikan motivasi kepada siswa
2. Inti Mengamati:
- Berbagai contoh penerapan algoritma dasar dalam kehidupan sehari-hari
- Karakteristik tipe data
Menanya:
- Rumusan masalah terkait penerapan algoritma sederhana
- Logika penyelesaian masalah dengan struktur algoritma
Mengeksplorasi:
- Membuat algoritma sederhana untuk menyelesaikan permasalahan menggunakan bahasa natural, flowchart dan pseudocode
Mengasosiasi:
- Menyimpulkan konsep algorima (bahasa natural, flowchart dan pseudocode) untuk menyelesaikan permasalahan
Mengkomunikasikan:
- Mempresentasikan algoritma
penyelesaian permasalahan
65
3. Penutup 1. Siswa diberi ulasan singkat tentang 104
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktumateri yang baru saja di diskusikan.
2. Guru bertanya kepada siswa apakah sudah memahami materi yang telah disampaikan.
3. Guru mengajak siswa untuk menyusun kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. .
4. Guru memberikan arahan untuk kegiatan pembelajaran di pertemuan berikutnya.
5. Berdoa dan menutup dengan salam.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat :
a. Whiteboard, spidol dan penghapus
b. Seperangkat komputer/Laptop
c. LCD
2. Sumber Belajar :
a. Mulyanto, Aunur Rofiq, ”Rekayasa Perangkat Lunak Jilid I”, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008
b. Soewarno, Hendra, ”Dasar Pemrograman Komputer”, Medan, 2003
c. Sutedjo, Budi, “Algoritma dan Teknik Pemrograman”,
Penerbit ANDI,Yogyakarta, 2009
d. Internet :
http://indoprog.tripod.com/
http://pakeklinux.wordpress.com/2009/09/08/cara-penyajian-
algoritma-part1-natural-language/
I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Prosedur penilaian
a. Penilaian proses belajar siswa
b. Dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang meliputi
penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
c. Penilaian hasil belajar yang berupa tes tertulis soal uraian dan penugasan.
2. Teknik Penilaian :
5
Tes :
a. Tes tertulis.
b. Penugasan.
Non –Tes :
a. Pengamatan sikap
3. Bentuk Instrumen :
a. Soal uraian.
b. Pekerjaan rumah individu.
c. Penilaian sikap dengan rubrik
4. Alat Evaluasi/Rubrik Penilaian
a. Lembar penilaian tes tertulis
b. Lembar penilaian hasil penugasan
c. Lembar penilaian perilaku
Keterangan :
(Soal/tugas terlampir)
(Alat evaluasi terlampir)
Mengetahui Malang, ………..2014
Guru Pamong, Guru Model,
Novia Riza, M.Pd. Dimas VirdanaNIP. 991 022 041 NIM. 110533430665
6
Lampiran
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Algoritma
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis. Masalah dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah,
ada syarat kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Konsep
algoritma sering kali disetarakan dengan sebuah resep. Sebuah resep biasanya memiliki
daftar bahan atau bumbu yang akan digunakan, urutan pengerjaan dan bagaimana hasil
dari urutan pengerjaan tersebut. Apabila bahan yang digunakan tidak tertera (tidak
tersedia) maka resep tersebut tidak akan dapat dikerjakan. Demikian juga jika urutan
pengerjaannya tidak beraturan, maka hasil yang diharapkan tidak akan dapat diperoleh.
Algoritma yang berbeda dapat diterapkan pada suatu masalah dengan syarat yang
sama. Tingkat kerumitan dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak
komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan masalah. Umumnya,
algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat
memiliki tingkat kerumitan yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu
lama untuk menyelesaikan suatu masalah membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi.
Perhatikan algoritma sederhana berikut.
Contoh 1.1 Algoritma menghitung luas segitiga.
1. Mulai
2. Baca data alas dan tinggi.
3. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
4. Tampilkan Luas
5. Selesai
Algoritma di atas adalah algoritma yang sangat sederhana, hanya ada lima langkah.
Pada algoritma ini tidak dijumpai perulangan ataupun pemilihan. Semua langkah
dilakukan hanya satu kali. Sekilas algoritma di atas benar, namun apabila dicermati maka
algoritma ini mengandung kesalahan yang mendasar, yaitu tidak ada pembatasan pada
nilai data untuk alas dan tinggi. Bagaimana jika nilai data alas atau tinggi adalah bilangan
0 atau bilangan negatif ? Tentunya hasil yang keluar menjadi tidak sesuai dengan yang
7
diharapkan. Dalam kasus seperti ini kita perlu menambahkan langkah untuk memastikan
nilai alas dan tinggi memenuhi syarat, misalnya dengan melakukan pengecekan pada input
yang masuk. Apabila input nilai alas dan tinggi kurang dari 0 maka program tidak akan
dijalankan. Sehingga algoritma di atas dapat dirubah menjadi seperti contoh berikut.
Contoh 1.2 Hasil perbaikan algoritma perhitungan luas segitiga.
1. Mulai
2. Baca data alas dan tinggi.
3. Periksa data alas dan tinggi, jika nilai data alas dan tinggi lebih besar dari nol maka
lanjutkan ke langkah ke 4 jika tidak maka stop
4. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
5. Tampilkan Luas
6. Selesai
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan pokok tentang algoritma. Pertama,
algoritma harus benar. Kedua algoritma harus berhenti, dan setelah berhenti, algoritma
memberikan hasil yang benar.
B. Cara Penulisan Algoritma
Ada tiga cara penulisan algoritma, yaitu :
1. Bahasa Natural
Bahasa Natural merupakan alat yang cukup baik untuk menggambarkan suatu
algoritma. Dasar dari Bahasa Natural adalah Bahasa Inggris, namun kita dapat
memodifikasinya dengan Bahasa Indonesia. Algoritma seperti pada Contoh 1.1 dan
1.2 merupakan algoritma yang ditulis menggunakan Bahasa Natural. Karena
dasarnya adalah bahasa sehari-hari, maka Bahasa Natural lebih tepat untuk
menggambarkan suatu algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemakai
perangkat lunak. Berikut ini adalah contoh lain Algoritma dengan bahasa natural
untuk menentukan bilangan genap atau ganjil.
Contoh 2.1 Algoritma dengan bahasa natural untuk menentukan bilangan genap
atau ganjil.
1. Mulai
2. Inisialisasi variabel
8
3. Input sebuah bilangan, masukkan ke dalam sebuah variabel,
misalkan saja "bil".
4. Apakah bil modulus 2 sama dengan nol?
5. Jika ya, maka bilangan tersebut adalah bilangan genap.
6. Jika tidak, maka sudah dapat dipastikan bahwa bilangan
tersebut adalah bilangan ganjil.
7. Tampilkan jenis bilangan (genap, atau ganjil).
8. Apakah ingin mengulang proses?
– Jika ya, kembali ke langkah 2.
– Jika tidak, langsung ke langkah 5.
9. Selesai.
2. Pseudocode
Pseudocode mirip dengan bahasa natural. Karena kemiripan ini kadang-kadang
bahasa natural dan Pseudocode dianggap sama. Pseudo berarti imitasi atau tiruan
atau menyerupai, sedangkan code menunjuk pada kode program. Sehingga
pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program sebenarnya.
Berikut ini adalah algoritma menghitung luas segitiga yang sama dengan contoh
1.2, namun penulisannya telah diubah dengan menggunakan pseudocode :
Contoh 2.2 Algoritma perhitungan luas segitiga dengan pseudocode.
1. Start
2. READ alas, tinggi;
3. IF (alas > 0 AND tinggi > 0) THEN GOTO 4
ELSE GOTO 6;
4. luas = alas * tinggi * 0.5;
5. PRINT luas;
6. Stop
3. Flowchart
Flowchart atau bagan alir adalah skema/bagan (chart) yang menunjukkan aliran
(flow) di dalam suatu program secara logika. Berikut ini adalah gambar contoh
flowchart untuk menghitung luas segitiga.
9
Gambar 2. 1 Contoh Flowchart untuk menghitung luas segitiga
Sumber :
i. Mulyanto, Aunur Rofiq, ”Rekayasa Perangkat Lunak Jilid I”, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008
ii. Sutedjo, budi, “Algoritma dan Teknik Pemrograman”,
Penerbit ANDI,Yogyakarta, 2009
iii. Modul pembelajaran pemrograman dasar
10
Lampiran
LEMBAR KERJA SISWA
A. Soal tes kemampuan penguasaan materi :
1. Deskripsikan dengan bahasa kalian apa yang dimaksud dengan penulisan algoritma
dengan bahasa natural !
2. Buatlah algoritma menggunakan bahasa natural untuk menghitung luas lingkaran!
11
Lampiran
KUNCI JAWABAN
A. Jawaban tes kemampuan penguasaan materi
1. Bahasa natural adalah salah satu cara penulisan algoritma. Dasar dari Bahasa
Natural adalah Bahasa Inggris, namun kita dapat memodifikasinya dengan
Bahasa Indonesia. Tidak ada aturan yang pasti dalam penulisan algoritma
dengan bahasa natural, namun penulisannya tetap disesuaikan dengan kaidah
bahasa yang baku.
2. Algoritma :
1. Mulai
2. Baca data phi dan jari
3. Periksa jari, jika nilai data lebih besar dari nol maka lanjutkan ke langkah
ke 4 jika tidak maka stop
4. Luas adalah phi dikali jari kali jari
5. Tampilkan Luas
6. Selesai
12
Lampiran
FORMAT PENILAIAN TES TERTULIS
Rubrik Penilaian :
Soal Jawaban Skor
Deskripsikan dengan bahasa kalian
apa yang dimaksud dengan
penulisan algoritma dengan bahasa
natural !
Bahasa natural adalah salah satu cara
penulisan algoritma.
Dasar dari Bahasa Natural adalah Bahasa
Inggris, namun kita dapat
memodifikasinya dengan Bahasa
Indonesia.
Tidak ada aturan yang pasti dalam
penulisan algoritma dengan bahasa
natural, namun penulisannya tetap
disesuaikan dengan kaidah bahasa yang
baku.
5
5
5
Buatlah algoritma menggunakan
bahasa natural untuk menghitung
luas lingkaran!
1. Mulai
2. Baca data phi dan jari
3. Periksa jari, jika nilai data lebih besar
dari nol maka lanjutkan ke langkah ke
4 jika tidak maka stop
4. Luas adalah phi dikali jari kali jari
5. Tampilkan Luas
6. Selesai
10
Skor Total 25
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai (N) = x 100
25
13
Lampiran
FORMAT PENILAIAN SIKAP
Bidang Keahlian :............................................................................................Program Keahlian :............................................................................................Mata Pelajaran :............................................................................................Kelas/Semester :............................................................................................Tahun Pelajaran :............................................................................................Waktu Pengamatan :............................................................................................
Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun.1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam diskusi dan menyelesaikan tugas.2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam diskusi dan menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum
ajeg/konsisten.3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam diskusi dan menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
ajeg/konsisten.4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam diskusi dan menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan
ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No. Nama SiswaAktif Jujur Disiplin Tanggug jawab Toleran Bekerjasama
BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan Skor: Kriteria Nilai:14
Baik sekali = 4 A = 90-100 : Baik SekaliBaik = 3 B = 70-89 : BaikCukup = 2 C = 50-69 : CukupKurang = 1 D = <50 : Kurang
Skor PerolehanNilai 2 (N2) = x 100
Skor Maksimal
15
Untuk nilai rata-rata keseluruhan/nilai akhir (Na) adalah sebagai berikut:
3N1 + 2N2 Nilai Akhir (Na) =
5
Kriteria Ketuntasan Belajar
0 – 74 : Tidak Memenuhi Kriteria Minimal
75 – 79 : Memenuhi Kriteria Minimal, dapat bekerja dengan bimbingan
80 – 89 : Memenuhi Kriteria Minimal, dapat bekerja tanpa bimbingan
90 – 100 : Di atas Kriteria Minimal, Dapat Bekerja Tanpa Bimbingan