Post on 03-Oct-2015
SUCTION
SUCTION
No. DokumenNo. RevisiHalaman
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Tanggal terbitDitetapkan oleh :Direktur RS.
PENGERTIANUpaya membersihkan lendir/secret pada jalan napas melalui penghisapan dengan alat suction
TUJUANMembebaskan jalan napas dari lendir sehingga udara dapat mengalir masuk dengan leluasa ke dalam paru-paru
KEBIJAKANDilakukan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan lendir secara mandiri
PROSEDUR
1. Persiapan Alat:
Persiapan alat steril:
Katheter suction sesuai kebutuhan klien
Sarung tangan steril
Container atau kom steril
Air atau NaCl steril
Tongue spatel
Kassa steril
Persiapan alat tidak steril:
Tabung oksigen dan isinya
Mesin suction
Alas
Bengkok
Larutan desinfektan
Tissue
Persiapan klien:
Beri penjelasan bila klien sadar
Atur posisi sesuai kebutuhan:
Semi fowler dengan kepala mengarah ke arah perawat (Orofaringeal Suctioning)
Semifowler dengan kepala hiperekstensi, bila tidak ada kontraindikasi (Nasopharingeal Suctioning)
Lateral dengan muka menghadap perawat (klien tidak sadar)
2. Pelaksanaan
a. Pasang pengalas di dada klien
b. Beri oksigen dengan konsentrasi tinggi
c. Buka paket steril dan buat area steril
d. Hidupkan mesin suction / penghisap dan atur tekanannya
SUCTION
No. DokumenNo. RevisiHalaman
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Tanggal terbitDitetapkan oleh :Direktur RS
d. Hidupkan mesin suction/penghisap dan atur tekanannya:
Pada infant dan anak-anak: 50-75 mmHg
Pada orang dewasa : 100-120 mmHg
e. Buka dan siapkan kateter / selang suction yang steril. Buka bungkus steril, cukup sentuh bagian luar pembungkus tempatkan pada baki yang bersih. Tuangkan 100 ml NaCl steril pada mangkuk
f. Lakukan reoksigenasi / pemberian oksigen ulang dengan kadar oksigen 100%. Lakukan hiperventilasi dengan manual resucitation bag bila perlu
g. Pasang sarung tangan steril. Jika hanya ada satu buah sarung tangan, kenakan di tangan yang dominan.
h. Ambil kateter dengan tangan yang dominan, pegang selang penyambung dengan tangan yang tidak dominan, sambungkan kateter dengan selang tanpa menyentuh tangan yang steril.
i. Celupkan kateter pada mangkuk NaCl, cek apakah alat berfungsi dengan menutup lubang kateter dengan tangan yang tidak dominan, kembalikan kateter ke tempat yang steril.
j. Masukkan kateter ke dalam trachea melalui lubang hidung, atau jalan nafas buatan pada saat inspirasi/menarik nafas.
k. Dorong katater hingga terasa ada tahanan. Tarik kateter 1 (satu) cm sebelum memulai penyedotan.
l. Lakukan suction dengan menempatkan jempol tangan yang dominan menutupi lubang suction. Rotasikan/putar kateter dengan tangan yang dominan sambil menarik kateter keluar. Ini dilakukan tidak lebih dari 15-20 detik (dari pertama memasukkan hingga selesai satu tarikan)
m. Bersihkan kateter dengan cara dimasukkan ke dalam air atau NaCl steril
n. Beri klien oksigen, lakukan hiperventilasi dengan manual resucitation bag bila perlu
o. Dengan tangan tidak steril, matikan mesin dan dengarkan suara napas klien.
p. Bila klien masih perlu melakukan penghisapan, lakukan seperti prosedur di atas, setelah 20-30 detik setelah penghisapan pertama.
q. Lipat kateter suction dan pegang dengan tangan steril, kemudian tangan yang tidak steril membuka sarung tangan steril dengan kateter bekas tergulung ke dalamnya dan buang ke bengkok yang berisi desinfektan
r. Rapikan kembali posisi klien
s. Bersihkan daerah mulut dan hidung setelah dilakukan
SUCTION
No. DokumenNo. RevisiHalaman
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Tanggal terbitDitetapkan oleh :Direktur RS
d. penghisapan lender.
e. Bereskan peralatan, membuang sampah pada keranjang sampah medisf. Cuci tangan (cara desinfektan)
UNIT TERKAITSeluruh Unit Keperawatan
PAGE