Post on 05-Nov-2015
description
Peningkatan Peran Dokter Umumdalam Pencapaian Target MDG's
Nila F. MoeloekKantor Utusan Khusus
Presiden Republik Indonesia untuk MDGs
Anis Baswedan: Dies Natalis FKUI 2012Zaman kemerdekaan66 tahun Kemerdekaan
Adakah Perubahan?Bagaimana Pola dan capaian Pendidikan Kedokteran
Adakah gambaran moral anak didik dokter
Keikutsertaan Profesionalpada
Upaya Pencapaian Target MDGs Indonesia
BE SMARTER, BE HEALTHIER
Tujuan Pembangunan MileniumMillennium Development Goals
Memberantaskemiskinan
Mewujudkanpendidikan dasar
untuk semua
Mendorongkesetaraan gender &
pemberdayaan perempuan
Menurunkan angkakematian anak
Meningkatkankesehatan ibu hamil
Memerangi penyakitHIV/Aids/ Malaria/ TBC
Memastikan kelestarianlingkungan
Mengembangkankemitraan global untukpembangunan
1
2
3
4
5
6
7
8
Millenium Development Goals telah memasuki tahunke-11 dan Indonesia hanya mempunyai sisa waktu 4tahun lagi menjelang tahun 2015 untuk merealisasikan8 tujuan pembangunan menuju tujuan akhirkesejahteraan nasional
Current MDG Status in IndonesiaTargets already achieved Targets on- track to be
achieved by 2015Targets requiring hard work
to be achieved by 2015
MDG-1 Poverty alleviation
MDG-1 Decrease in prevalence of underweight children under five
MDG-5 High maternal mortality
MDG-3 Gender equality in all types and levels of education
MDG-2 Net enrollment rate for primary education and literacy rate of population
MDG-6 Increased proportion of people with HIV/AIDS
MDG-6 Decrease in tuberculosis prevalence
MDG-3 Net enrollment ratios of girls to boys in secondary and higher education
MDG-7 High level of greenhouse gas emissions
Clean water and sanitation
MDG-4 Decreased mortality rate of children under five
MDG-8
TOP DOWNPemerintah
MemimpinMengkoordinasiMemfasilitasi
KANTOR UTUSAN KHUSUS PRESIDEN RI UNTUK MDGs
KombinasiCita-cita PencapaianMDGs terwujudDibutuhkansejumlahterobosaninovatifoleh berbagai pemangku kepentingan
MelakukanMendukungMenyambutMasyarakat BOTTOM UP
Menuju Sehat dan Sejahtera
Sehat-KesehatanTatanan (setting)
dari seluruh kehidupanIndividu, Keluarga, Sosial dan Budaya
Masyarakat
kedua jawaban betulMahasiswa menjawab sesuai dengan Ilmu Kedokteran
Presiden menjawab sesuai dengan Ilmu Kesehatan
memberikan obatTBC
Bagaimanamengobati TBC?
Jika Presiden diberikan pertanyaan yang sama?Presiden akan menjawab, pengobatannya adalahkesejahteraan melalui tersedianya air bersih, nutrisiyang baik, perilaku hidup bersih dan sehat, hidupdalam rumah sehat dan lingkungan yang asri
Pertanyaan untukmahasiswa kedokteran:
Jawaban mahasiswasesuai textbook
5 th umur2 th
80%
lahir
100%
6 thPAUD
POSYANDU/POLINDES/POSKESDES Agus Suwandono
BKB-KEMASIBU DENGAN ANAK UMUR 0-5TH
neo 1.5th
PAKET PAUD
GIZI
IMMUN
NEO CARE???
INTERVENSI ANAK LAHIR
> 6 TH: PAKET
INTERGRASI
ASI EKSKLUSIF
SOSIAL-EKONOMI KELUARGA
Dalam kandungan
ANC
SISTEMINFORMASI:1. BUKU KIA2. KMS3. CTT BKB4. CTT PAUD
Dsb.
PERSOALAN BANGSA:
DASAR PERMASALAHAN
KETERTINGGALANSUMBER DAYA MANUSIA
INTELEKTUALITAS
MORALITAS
Catatan Women Research Institute: Mencari Ujung Tombak Penurunan AngkaKematian Ibu di Indonesia
posisi tawarperempuan
miskin
sulitmengaksespelayanankesehatan
dianggapmahal
mencapaiRS/Puskesmas
Kelengkapanpolindes
kesulitanmendapatsurat takmampu
kurangmengetahui
informasi
AnggaranKesehatan
takmemadai
Satu Desa, Satu
Polindes, Satu
Bidan!!!BERKUALITAS?
Piramida Penduduk Indonesia 2010
www.bps.go.id 2011
Balita
10,09%
UsiaSekolah
29,39%
Dewasa
52,63%
Lansia
7,89%
Kebodohan Kemiskinan Gender (Diskriminasi)
Ny. Anah, isteri seorang petani, miskin, dan buta huruf
FA Moeloek
Poor socio-economic
development
Raisingstatus ofwomen
1
Rekonstruksi Kematian Ny. Anahisteri seorang petani, miskin, dan buta huruf
Raising Status of Women
Poor Socio-Economic
Development
Family Planning Services
Community-Base
Maternity Services
Accessibility to First Level
Referral Services
Excess Fertility
High Risk Pregnancy
Life Threatening Complication
A Road Map to Die * : Potret kebodohan, kemiskinan, gender (diskriminasi)
*) FA Moeloek
DieDie
Jenjang PendidikanBerdasarkan Jenis KelaminKepala Rumah Tangga
Persentasi
BPS :Susenas 2010KANTOR UTUSAN KHUSUS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAI UNTUK MDGs
18,32%
31,17%
16,78%
24,96%
8,77%
33,34%
30,16%
12,65%
16,78%
7,07%
0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 40,00%
Tdk punya ijazah SD
SD dan sederajat
SMP dan sederajat
SMA dan sederajat
Perguruan tinggi
PerempuanLaki-laki
Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atasmenurut daerah tempat tinggal, jenis kelamin danjenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan
14,45
17,38
35,87
18,3
11,1
2,9
6,71
16,54
37,84
20,44
15,52
2,95
10,61
16,96
36,85
19,36
13,3
2,92
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Tdk/Blm pernah Belum Tmt SD SD/Sederajat SMP/Sederajat SM/Sederajat Perguruan Tinggi
PerempuanLaki-lakiP + L
Perdesaan
BPS, Susenas 2010
Pertama Kali Berhubungan Apakahmenggunakan Alat Kontrasepsi
19,2
27,531,6
10,5
20,427,1
80,8
69,964,8
79,876,4
72,4
2,6 3,69,7
3,2 0,50,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
10 - 14 15 - 19 20 - 24 10 - 14 15 - 19 20 - 24
Laki-laki Perempuan
Ya
Tidak
Tdk Tahu
RISKESDAS 2010
Ilmu Kesehatan Reproduksi
(Reproductive Health)
Ilmu Kedokteran Reproduksi
(Reproductive Medicine)
Obsetri danGinekologi
Keterkaitan antara Obstetri&Ginekologi, Reproductive Medicine, dan Reproductive Health 20
Penggunaan: Pola Keluarga BerencanaRiskesdas 2010
Unmet Need14,0%
Belum/ingin punya anak
15,4%
Tidak perlu lagi9,3%
Lainnya5,4%
Menggunakan KB55,8%
EVIDENCE BASED CPRPenurunan MKJPDrop-out tinggi (MKJP
20%, Pil-Suntikan 40-
60%)
Peningkatan reratakomplikasi MKJP 2-3x
dibanding standar WHO
Kontribusi 7-9 juta/per-tahun peserta baru hanya
menambah 10% jumlah
peserta aktifSumber : Harjono Sujono
PENDAHULUAN
KUALITAS & PENGAYOMAN PELAYANAN KOMPETENSI & PEMBINAAN SUMBER DAYA
IDEAL CAPACITY
PENGUATAN PROGRAM
BUILDING CAPACITY
Pengetahuan & kebutuhan masyarakat (KIE) Sarana fasilitas pelayanan, standarisasi, alat
kesehatan dan pemerataan klinik layanan publik
Rekrutment dan peningkatan pengetahuan & keterampilan klinik providers (dokter, bidan, PLKB)
Sistem dan kualitas data pencatatan & pelaporan
SDKI 2007 & PENDATAAN KELUARGA 2010
SUMATERA UTARAPUS 2,152,942CPR 42.6%Un-meet need 12.3%Keluarga PS 11.19%
JAWA BARATPUS 8,642,843CPR 60.3%Un-meet need 10.0%Keluarga PS 20.25%
KALIMANTAN BARATPUS 815,169CPR 61.2%Un-meet need 12.9%Keluarga PS 6.22% SULAWESI SELATAN
PUS 1,316,741CPR 42.9%Un-meet need 13.9%Keluarga PS 16.68%
MALUKUPUS 245.507CPR 29.4%Un-meet need 22.4%Keluarga PS 29.91%
PAPUAPUS 535,888CPR 24.5%Un-meet need 15.8%Keluarga PS 59.02%
JAWA TIMURPUS 7,729,901CPR 62.3%Un-meet need 8.2%Keluarga PS 23.60%
NTTPUS 665,441CPR 30.1%Un-meet need 17.4%Keluarga PS 58.36%
KRITERIA MODEL PILOT 2013-2014 KB KENCANA Tampilan Propinsi dengan profil PUS tinggi CPR rendah
Un-Meet Need tinggi Keluarga PS tinggi
Ada Pusat Studi Kependudukan Universitas
PSK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PSK UNIVERSITAS PAJAJARAN
PSK UNIVERSITAS HASANUDDIN
PSK UNIVERSITAS INDONESIA
PSK UNIVERSITAS GAJAH MADA
PSK UNIVERSITAS AIRLANGGA
PSK UNIVERSITAS AIRLANGGA
PSK UNIVERSITAS GAJAH MADA
JANGKAUAN TOTAL PUS : 22,104,432 / 44,431,227 = 49.75%
Kematian Ibu
Aborsiyang
tidak aman
Unmet needKeluarga
Berencana
Pertolonganpersalinantidak oleh
petugaskesehatan
terlatih
Penyebabtidak
langsung:oleh anemia
penyakit, cacingan
dankurang GIZI
Penyebab di luarJangkauankesehatan-
infrastruktur
2
Malnutrisi
PANGAN
Pendidikan
Wawasan & pengetahuan
AKA, AKI
Peyakit menular/penyakit tak menular
Perilaku tak sehat
Gangguanlingkungan
Peran Gizi dalam MDGs
Mei 2009
RENDAH)
BBLR
BALITA KEP
REMAJA &USIA SEKOLAH
GANGGUANPERTUMBUHAN& KOGNITIF
IMR, perkembanganmental terhambat, risiko penyakit kronispada usia dewasa
ProsesPertumbuhanlambat, ASIekslusif kurang,MP-ASI tidak benar
Kurang makan,sering terkenainfeksi, pelayanan kesehatan kurang,pola asuh tidakmemadai
Konsumsigizi tidak cukup,pola asuh kurang
Tumbuhkembangterhambat
Produktivitasfisik berkurang/rendah
Pelayanankesehatan tidakmemadai
MMRKonsumsi Kurang
PelayananKesehatankurangmemadaiKonsumsi tidakseimbang
Gizi janintidak baik
WUS KEK
BUMIL KEK(KENAIKAN BB
USIA LANJUTKURANG GIZI
IMR, perkembanganmental terhambat, risiko penyakit kronispada usia dewasa
ProsesPertumbuhanlambat, ASIekslusif kurang,MP-ASI tidak benar
Kurang makan,sering terkenainfeksi, pelayanan kesehatan kurang,pola asuh tidakmemadai
Konsumsigizi tidak cukup,pola asuh kurang
Tumbuhkembangterhambat
Produktivitasfisik berkurang/rendah
Pelayanankesehatan tidakmemadai
MMRKonsumsi Kurang
PelayananKesehatankurangmemadaiKonsumsi tidakseimbang
Gizi janintidak baik
Gizi sepanjang siklus hidup manusia(Sumber : modifikasi dari ACC/SCN, 2002)
Masalah Neonatal Menyumbang 46,2% Kematian Bayi
Sumber : Riskesdas 2007
Pneumonia12.7 %
Diare, 15 %
MasalahNeonatal 46,2 %
Meningtis, 4.5 %
Kelainan Kongenital 5,7 %
Tidak diketahuipenyebabnya, 3.7 %
Tetanus, 1.7 %
oAsfiksiao BBLRo Infeksi
Intervensi adekuat pada masa intra dan post partum berkontribusi pada penurunan kematian neonatal
Umur pertama kali berhubungan Seksual:Belum Menikah Laki-laki dan perempuan 10-24 tahun
31
0,1 0,5
0,2
0,3 1
,5 2,2
6,6 8
,0
10,7
16,0
12,9
18,5
6,9
6,3
4,2
1,2
4,0
0,5 1,0 1,3
0,9
0,6
3,6 4,0 5
,4
10,8 11
,8
10,1
14,3
12,4
8,3
3,7
2,8
1,3
7,1
0,0
3,0
6,0
9,0
12,0
15,0
18,0
21,0
24,0
27,0
30,0
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 TdkJwb
Laki-laki Perempuan
RISKESDAS 2010
Persentase Perempuan usia 10-59 tahun menurutUmur Perkawinan Pertama
Riskesdas 2010
Permasalahan kesehatan pada perempuan berawal dari masih tingginya usia perkawinanpertama dibawah 20 tahun (4,8% pada usia 10-14 tahun, 41,9% pada usia 15-19 tahun).
Sumber: Laporan Akhir Tahun, Kemenkes RI, 2006-2010
Proporsi Kasus AIDS baru di Indonesia Juni 2006-2011
Laki-laki vs Perempuan
81%
19%
2006
73%
27%
2010
16.9%
82.9%
35.1%
64.9%
Dr. Nafsiah Mboi
Perempuan
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki
Mempercepat penurunan angka kurang gizi padaibu dan anak berkontribusi pada pencapaian
MDG 1, 4, 5 dan 6
Salah satu Aksi PercepatanTarget MDGs
Strategi Pencapaian MDGs 5
Penyebab kematian Ibu Melahirkan:
1. Perdarahan2. Eklamsia3. Infeksi
Yang harus diperhatikan:
1. Status perempuan2. Ketahanan Pangan3. Sarana dan prasarana4. Infrastruktur
Self Care
Primary Care
Secondary
Tertiary
Sistem Pelayanan Kedokteran terstruktur atau tak terstruktur?
Dokterkeluarga
Tertiary Care
Rujukan kewenangan
Dokter spesialis
Self Care
Primary Care
Secondary
Tertiary
Sistem Pendidikan
Sistem Pembiayaan
Sistem Praktik Kedokteran(Sistem Pemeliharaan dan Pelayanan Kedokteran Terpadu)
Asas: Berkeadilan, Merata, Terjangkau, Bermutu
Competency Based
Managed Care/ JPKM/ SJKN
???
FA MOELOEK
PUSKESMAS DENGAN KELENGKAPAN ALAT KIA DI 10 PROVINSI
39
Alat kesehatan KIA terdiri dari 59 alat (standar alat Puskesmas)
7,7
41,836,7
12,5
1,6
8,9
34,4 34,4
17,0
5,2
05
1015202530354045
>= 80% 60% s.d. 79% 40% s.d. 59% 20% s.d. 39% < 20%
Perkotaan Perdesaan
HEALTH PROMOTION:CHALLENGES
Double burden of diseases Non communicable diseases Communicable deseases
New threats to health Avian influenza & possible threat of
influenza pandemic, earthquakes
Re-emerging diseases TB, malaria, HIV/AIDS, dengue,
kala-azar, yaws
Unfinished Agenda Maternal and Child Health
NCDs Heart desease Stroke Cancer Diabetes Chronic respiratory
desease
Social and economic
multinational companies
Social and economic determinants
Poverty Trade agreements Agriculture and transportation policies Capital flows Activities of multinational companies
Health effects Premature deaths and disability
Household effects Low productivity Health-care cost
Macroeconomic effects Losses in economic growth
Development goals MDG 1 poverty MDG 4 child health MDG 5 maternal health MDG 6 AIDS, tubercolosis, malaria
Key shared risk factors Tobacco use Diets high in fat, salt, sugar Physical inactivity Harmful alcohol intake
Barrier to MDGs
Barrier to MDGs
Barrier
MDGs
Barrier to
MDGs
Association between poverty, non-communicable diseases (NCDs), and MDGs, IFMSA 2011
Salah satu Aksi PercepatanTarget MDGs
MASYARAKATUMUM
LAYANANKESEHATAN PRIMER
KANTOR UTUSAN KHUSUS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNTUK MDGs
Dokterumum
doktergigi
bidan perawat Masya-rakat
Solar/energiAkses Air Bersih/SanitasiToga
Dana Abadi(Endowment fund)
DATABASESESE
MONEV
ADVO
KA
SIda
n ED
UK
ASI
PROGRAM YANG TERINTEGRASI
DAMPAK INPUT
KB
Gizi Keluarga Higiene
Narkoba
Kenakalan Remaja
Keluarga
Berencana/Kesehatan
Reproduksi
HIV/AID dan STD
Stress dan Kesehatan
Jiwa di dalam keluarga
Harus menjadi bagian
kompetensi, masuk di dalam
kurikulum!!
Dokter Keluarga harus dapatmelakukan KIE dan Pelayanan tentang: