1. Daun (Folium)

Post on 11-Aug-2015

282 views 46 download

Transcript of 1. Daun (Folium)

DOSEN PENGAMPU: Dr. UPIK YELIANTI, M.S

DAUN/ FOLIUM

Kelompok 3TESHA SUNDARIDODI SETIAWANLAURA PUSPITASARIMETA PURNAMA SARIINTAN AULIYALIZA YUNITA

Fungsi daun pada tumbuhan :1.Pengambilan zat-zat makanan (reabsorpsi)

2.Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)

3.Penguapan air (transpirasi)4.Pernafasan (reabsorpsi)

Bagian-bagian Daun

Daun lengkap mempunyai bagian :

1.Upih daun atau Pelepah daun (vagina)

2.Tangkai daun (petiolus)3.Helaian daun (lamina)Contohnya pada pohon Pisang (Musa paradisiaca), Bambu (Bambusa sp)

CONTOH DAUN LENGKAP

Musa paradisiaca L. Bambusa Sp

Daun tidak lengkapa. Hanya terdiri dari tangkai dan

helaian saja (daun bertangkai). Contoh Mangifera indica (Mangga).

b. Daun terdiri atas upih dan helaian disebut daun berupih atau daun berpelepah. Contoh Oriza sativa (Padi)

c. Daun yang terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan tangkai, sehingga daun melekat pada batang yang disebut daun duduk. Contoh Caloptropis gigantea (biduri). Daun yang hanya terdiri atas helaian daun saja dapat mempunyai pangkal yang lebar, hingga pangkal daun seperti melingkari batang yang disebut daun memeluk batang (ampexicaulis), pada daun tempuyung (Sonchus oleraceus)

d. Daun yang terdiri atas tangkai saja, dalam hal ini tangkainya menjadi pipih sehingga menjadi daun, yang disebut helaian daun semu atau palsu, contoh pada Acacia auricufloria

Pada tumbuhan terdapat alat-alat tambahan atau pelengkap:

1. Daun penumpu (Stipula), berupa dua helai lembaran serupa daun kecil yang kecil, terdapat dekat dengan pangkal daun, berguna melindungi kuncup yang masih muda. Menurut letaknya dapat dibedakan:a. Daun penumpu yang bebas terdapat di kanan kiri pangkal tangkai daun disebut daun penumpu, terdapat pada Arachis hypogaea (Kacang Tanah)

b. Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal daun (stipulae adnatae) pada mawar (Rosa sp)

c. Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu dan terdapat pada ketiak daun (stipula axilaris)

d. Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu yang terdapat berhadapan pada tangkai daun (stipula petiolo opposita)

e. Daun penumpu yang berlekatan dan terdapat di antara dua tangkai daun

2. Selaput bumbung (ocrea atau ochrea), berupa selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas batang, jadi terdapat di atas suatu tangkai.

3. Lidah-lidah (ligula), suatu selaput kecil yang terdapat pada batas antara upih dan helaian daun pada rumput

Upih Daun atau Pelepah Daun (Vagina)

Selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga memiliki fungsi:

1.Sebagai pelindung kuncup yang masih muda, seperti pada tanaman tebu (Saccharum officinarium)

2.Memberi kekuatan pada batang tanaman

Tangkai Daun (Petiolus)Merupakan bagian daun yang mendukung helaian dan bertugas menempatkan helaian daun pada posisi yang sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya matahari. Berdasarkan penampang melintangnya di dapatkan kemungkinan:Bulat dan berongga, pada tangkai pepaya (Carica papaya)Pipih & tepinya lebar, misalnya pada jeruk (Citrus sp)BersegiSetengah lingkaran

Helaian Daun (Lamina)Sifat-sifat daun yang perlu diperhatikan:

Bangunnya (Circumscriptio)Ujungnya (apex)Pangkal (Basis)Susunannya tulang (Nervatio)Tepinya (Margo)Daging daunnya (Internevium)Dan sifat lainnya seperti keadaan permukaan

Bangun Daun (Circumscriptio)

Dalam menentukkan bangun daun tidak dipengaruhi oleh adanya toreh-toreh atau lekuk-lekuk pada tepi daun. Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar dapat dibedakan menjadi 4 golongan:

1.Bagian yang terlebar terdapat kira-kira ditengah-tengah helaian daun

2.Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun

3.1. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun

4.Tidak ada bagian yang terlebar

Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun

a. Bulat atau bundar (Obricularis), pada teratai (Nelumbium nelumbo)

b. Bagun perisai (peltatus), mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun

c. Jorong (Ovalis), terdapat pada daun nangka (Arthocarpus integra)

d. Memanjang (Oblongus), pada daun srikaya (Annona squamosa)

e. Bangun lanset (Lanceolatus), pada daun kamboja (Plumierra acuminata)

Nelumbium nelumboArthocarpus integra

Plumierra acuminata

Bagian yang terlebar di Bawah tengah-tengah helaian daunA. Pangkal daunnya tidak bertoreh

Bangun bulat telur (ovatus), Pada daun Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)Bangun segitiga (triangularis), pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)Bangun delta (deltoideus), pada daun air mata pengantin (Antigonon leptosus)Bangun belah ketupat (rhomboideus), pada daun bangkuang (Pachyrrhizus erosus)

B. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk

a.Bangun jantung (cordatus), pada daun waru (Hibiscus tiliaceus)

b.Bangun ginjal (reniformis), pada daun kaki kuda (Centella asiatica)

c.Bangun anak panah (Sagittatus), pada daun enceng (Sagittaria sagittifolia L.)

d.Bangun tombak (hastatus), pada daun wewehan (Monochoria hastata)

e.Bertelinga (auriculatus), pada daun tempuyungan (Sonchus asper)

Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun

a. Bangun bulat telur sungsang (obovatus), pada daun sawo kecik (Manilkara kauki)

b. Bangun jantung sungsang (obcordatus), pada daun sidaguri (Sida retusa)

c. Bangun segitiga terbalik (Cuneatus), pada daun anak semanggi (Marsiela crenata)

d. Bangun sudip (spathulatus), pada daun tapak liman (Elephantopus scaber), daun lobak (Raphanus sativus)

Tidak ada bagian yang terlebar

a. Bangun garis (linearis), pada bermacam rumput (Graminae)

b. Bangun pita (ligulatus), pada daun jagung (Zea mays)

c. Bangun pedang (ensiformis), pada nenas sebrang (Agave sisalana)

d. Bangun paku (subulatus), pada daun Araucaria cunninghamii

e. Bangun jarum (areosus), Pada pinus merkusii

Ujung Daun (Apex folii)

a. Runcing (Acutus), Pada daun oleander (Nerium oleander)

b. Meruncing (Acuminatus), pada daun sirsat (Anona muricata)

c. Tumpul (Obtusus), pada daun sawo kecik (Manilkara kauki)

d. Membulat (rotundatus), pada daun kaki kuda (Centella asiatica)

e. Rompang (truncatus), pada daun jambu monyet (Anacardium occidentale)

f. Terbelah (retusus), pada daun sidaguri (Sida retusa)

Anona muricataCentella asiaticaAnacardium occidentale

Manilkara kauki

Pangkal Daun (Basis folii)

1. Yang tepi daunnya tidak pernah bertemu.a. Runcing (acutus), pada bangun daun memanjang,

lanset, belah ketupat.b. Meruncing (acuminatus), pada bangun daun bulat

telur sungsangc. Tumpul (obtusus), pada daun bulat telur, jorongd. Membulat (rotundatus), pada daun bangun bulat,

joronge. Rompang (truncatus), pada saun segitiga, delta,

tombakf. Berlekuk (emarginatus), pada daun bangun jantung,

ginjal, anak panah

2. Yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan

a.Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang tadi

b.Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batnag yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya.

Susunan Tulang-tulang Daun (Nervatio)

Tulang-tulang daun berguna untuk:a.Memberi kekuatan pada daunb.Tulang-tulang daun it sesungguhnya adalah

berkas-berkas pembuluh yang berguna untuk pengangkutan zt-zat, yaitu:Jalan pengangkutan zat-zat yang dimabil tumbuhan dari tanah, berupa ai beserta garam-garam terlarut didalamnyaJalan pengangkutan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tempat pembuatan, yaitu dari daun ke bagian-kebagian lain yang membutuhkan zat-zat itu

Tulang daun berdasarkan besar kecilnya

Dibedakan menjadi 3:1.Ibu tulang daun (Costa), ialah tulang daun yang

biasanya terbesar merupakan terusan dari tangkai daun

2.Tulang-tulang cabang (Nervus lateralis), tulang-tulang yang lebih kecil daripada ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang

3.Urat-urat daun (Vena), adalah tulang-tulang cabang, tetapi lebih kecil atau lembut dan satu sama lain beserta tulang-tulang yang lebih besar membentuk susunan seperti kisi atau lainnya

Melihat arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun

Dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:1.Daun-daun yang bertulang menyirip (Penninervis).

Daun yang mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Contoh pada daun mangga (Mangifera indica)

2.Daun-daun yang bertulang menjari, yaitu jika dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan

3. Daun-daun yang bertulang melengkung (Cerninervis), yaitu daun yang mempunyai beberapa tulang yang besar, satu di tengah yang paling besar, sedang yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun.

4. Daun-daun yang bertulang sejajar (Rectinervis), biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau bangun pita, yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur, sedang tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampak sejajar dengan ibu tulang

Tepi daun (Margo Folii)Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:1.Yang rata(interger)2.Yang bertoreh (Divisus)Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dapat

dibedakan menjadi 2 golongan:a. Toreh-toreh yang tidak mempengaruhi atau

mengubah bangun asli daun. Atau sering di sebut toreh yang merdeka. Toreh ini amat dangkal dan kurang jelas. Dapat dibedakab menjadi:

Bergerigi (Serratus), pada daun lantana (Lantana camara)Bergerigi Ganda (Biserratus)Bergerigi (Dentatus), pada daun beluntas (Pluchea indica)Beringgit (Crenatus), pada daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata)Berombak (Repandus), pada daun air pengantin (Antigonon leptosus)

b. Toreh-toreh yang mempengaruhi bentukDapat dibedakan menjadi:

Berlekuk (lobatus), jika dalam toreh kurang dari setengah panjangnya tulang-tulang yang terdapat di kiri-kananBercangap (Fissus), jika toreh kurang lebih sampai tengah-tengah panjang tulang daun di kiri-kanannyaBerbagi (Partitus), jika didalamnya toreh melebihi setengah panjangnya tulang-tulang daunnya

Daun-daun dengan tepi yang memiliki kombinasi antar sifat torehnya dapat dibedakan menjadi : Berlekuk menyirip (Pinnatilobus), misal pada daun terong (Solanum melongena)Bercangap menyirip (Pinnatifidus), misal pada dain leluwih (Artocarpus communis)Berbagi menyirip (Pinnatipartitus), misal pada daunn sukun (Berlekuk menjari (Palmatilobus), misal pada jarak pagar (Jatropha curcas)Bercangap menjari (Palmatifidus), misal pada jarak Ricinus communis Berbagi menjari (Palmatipartitus), misal pada ketela pohon (Manihot utilissima)

Daging Daun (Internevium)Merupakan bagian yang terdapat di antara tulang-tulang dan urat-urat daun. Sifat pada daun dapat di bedakan menjadi :

a.Tipis seperti selaput (Membraneceus), misal pada daun paku selaput (Hymenophyllum australe)

b.Seperti kertas (Papyraceus), misal pada pisang (Musa paradisiaca)

c.Tipis lunak (Herbaceus), misal pada daun selada air (Nasturtium officinale)

d.Seperti perkamen (Perkamenteus), misal pada daun kelapa (Cocos nucifera)

e.Seperti kulit/belulang (Coriaceus), misal pada daun nyamplung (Callophyllum inophyllum)

f. Berdaging (Carnosus), misal pada daun lidah buaya (Aloe sp)

Warna DaunPada umumnya daun berwarna hijau, namun tak

jarang pula dijumpai daun yang warnanya tidak hijau, misalnya:

- Merah, pada daun bunga buntut bajing (Acalypha wilkesiana)

- Hijau bercampur atau tertutup merah, misal pada daun puring (Codiaeum variegatum)

- Hijau tua, misalnya pada daun nyamplung (Colophyllum inophyllum)

- Hijau kekuningan, misal pada tanaman guni (Corchorus capsulans)

Permukaan DaunPermukaan daun dapat dibedakan menjadi:a.Licin (Laevis), dapat dibedakan lagi menjadi:

-Mengkilat (nitidus), pada beringin (Ficus benjamina)- Suram (opacus), pada ketela rambat (Ipomea batatas)- Berselapur lilin (pruinosus), Pada daun tasbih (Canna hybrida)

b.Gundul (Glaber), pada daun jambu air (Eugenia aquea)

c. Kasap (Scaber), misal pada daun jati (Tectona grandis)

d. Berkerut (Rugosus), misal pada daun jarong (Stachytarpheta jamaicenisis)

e. Berbingkul-bingkul (bullatus), pada air mata pengatin (Antigonon leptosus)

f. Berbulu (Pilosus), pada daun tembakau (Nicotiana tabacum)

g. Berbulu halus dan rapat (Villosus)h. Berbulu kasar (Hispidus), misal pada daun gadung

(Dioscorea hispida)i. Bersisik, misal pada sisi bawah daun durian (Durio

zibenthinus)

Tectona grandis Stachytarpheta jamaicenisis Antigonon leptosus

Daun Majemuk (Folium composita)Daun tunggal (Folim simplex) yaitu pada

tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja

Daun majemuk (Folium composita) yaitu tangkainya bercabang-cabang, dan pada cabang ini terdapat helaian daun, pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun

Pada daun majemuk dapat dibedakan menjadi:a.Ibu tangkai daun (Petiolus communis), bagian

majemuk daun yang menjadi tempat duduknya helaian daun

b.Tangkai anak daun (Petiololus), yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun

c.Anak daun (Foliolum), ialah bagian-bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah-pisah

d.Upih daun (Vagina), yaitu bagian di bawah ibu tangkai dan biasanya memeluk batang

a. Pada daun majemuk semua anak daun terjadi bersama-sama dan runtuh bersama-sama, pada daun tunggal daun memiliki daun yang tak sama besar, tidak runtuh secara bersama-sama

b. Pada suatu daun majemuk, sama seperti daun tunggal memiliki pertumbuhan yang terbatas

c. Pada daun majemuk tak akan dapat kuncup dalam ketiak anak daun, sedang pada suatu cabang biasanya dalam ketiak daunnya terdapat satu atau lebih kuncup

Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat di golongkan menjadi :

1.Daun majemuk menyirip (Pinnatus)2.Daun majemuk menjari (Palmatus)3.Daun majemuk bangun kaki (Pedatus)4.Daun majemuk campuran (Digitato pinnatus)

Daun Majemuk Menyirip (Pinnatus)Ialah daun majemuk yang anak daunnya

terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun. Dapat dibedakan menjadi:

a.Daun majemuk menyirip beranak satu (Unifoliolatus), contoh pada daun jeruk nipis (Citrus auratinfolia)

b.Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus), misal pada pohon leci (Litchi chinensis)

c.Daun majemuk menyirip gasal (Imparipinatus)

Daun majemuk menyirip genap Daun majemuk menyirip gasal

Menurut besar kecilnya anak-anak daun yang terdapat pada satu tangkai dapat dibedakan menjadi:

1.Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan

2.Menyirip berseling, jiak anak daun pada ibu tangkai tempat duduknya berseling

3.Menyirip berselang-seling (Interupte pinnatus), jika anak-anak daun pada ibu tangkai berselang-seling pasangan

Daun majemuk dapat dibedakan menjadi

a.Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus)

b.Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus)

c. Mejemuk menyirip ganda empat, dst

Daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan menjadi:

a.Menyirip ganda sempurna, jika tidak ada satu anak daun yang duduk pada ibu tangkai

b.Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk langsung pada ibu tangkai

Daun Majemuk Menjari (Palmatus)

Yaitu daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari tangan. Dapat dibedakan menjadi:

a.Beranak daun dua (bifoliolatus), misal pada daun nam-nam (Cynometra cauliflora)

b.Beranak daun tiga (trifoliolatus), misal pada pohon para (Hevea brasillensis)

c.Daun beranak lima (quinquefoliolatus), misal pada daun naman (Gynandropsis pentapaylla)

d.Beranak daun tujuh (septemfoliolatus), misal pada pohon randu (Ceiba petandra)

Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)

Mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai melainkan pada tangkai anak daun yang di sampingnya

Daun Majemuk Campuran (Digitatopinnatus)

Yaitu suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip, misal pada daun sikejut (Mimosa pudica)

Tata Letak Daun Pada Batang (Phyllotaksis)

Bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daun di sebut buku-buku batang (nodus), sedang bagian antara dua buku-buku disebut ruas (internodium). Untuk menentukan tata letak daun pada batang harus di tentukan berapa jumlah daun yang terdapat pada suatu buku-buku batang, yang kemungkinannya adalah

a.Pada setiap buku-buku hanya terdapat satu daun saja

b.Pada setiap buku-buku batang terdapat dua daun yang berhadap-hadapan

c.Pada setiap buku-buku batang terdapat lebih daripada dua daun

Pada setiap buku-buku hanya terdapat satu daun saja

Jika seperti ini, maka tata letak daunnya tersebar (folia sparsa)

Jika untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun permulaan garis spiral mengelilingi batang a kali, dan jumlah daun yang di lewatin selama itu adalah b, maka perbandingan kedua bilangan tadi akan berupa pecahan a/b yang dinamakan rumus daun atau divergensi.

Jarak sudut antara dua daun berturut-turut pun tetap dan besarnya adalah a/b x besarnya lingkaran = a/b x 360˚, yang di sebut sudut divergensi

Pada berbagai jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar, kadang-kadang kelihatan daun-daun yang duduknya rapat berjejal, yaitu ruas-ruas batang amat pendek, sehingga daun duduk pada batang tampak hampir sama tinggi dan sangat sukar menentukan urut-urutan tua mudanya. Ini dinamakan Roset (Rosula), yang dapat di bedakan lagi menjadi:

a.Roset akar, jika batang amat pendek, sehingga semua daun berjejal di atas tanah, misal pada lobak (Raphanus sativus)

b.Roset batang, jika daun yang rapat berjejal-jejal itu terdapat pada ujung batang, misal pada kelapa (Cocos nucifera)

Pada setiap buku-buku batang terdapat dua daun yang berhadap-hadapan

Dalam hal ini dua daun pada setiap buku-buku letaknya berhadapan.Pada buku-buku batang berikutnya biasanya kedua daunnya membentuk suatu silang dengan dua daun yang di bawahnya tadi. Tata letak daun yang demikian dinamakan berhadapan – bersilang (Folia opposita), misal pada mengkudu (Morindaa citrifolia), soka (Ixora paludosa)

Pada setiap buku-buku batang terdapat lebih daripada dua daun

Tata letak daun yang demikian dinamakan berkarang (folia verticillata), misal pada pohon pulai (Alstonia scholaris), alamanda (Allamanda cathartica)

Pada tumbuhan dengan tata letak daun berhadapan dan berkarang tidak dapat di tentukan rumus daunnya

Bagan dan Diagram Tata letak daun

a. Bagan tata letak daunUntuk keperluan ini batang tumbuhan di gambar sebagai silinder dan padanya di gambar membujur ortostik-ortostiknya, demikian pula buku-buku batangnya

b. Diagram tata letak daunJika diproyeksikan pada suatu bidang datar, maka buku-buku batang akan menjadi lingkaran yang konsentris dan puncak batang akan merupakan titik pusat semua lingkaran tadi. Ortostiknya akan merupakan jari-jari lingkaran itu