Post on 14-Apr-2018
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
1/52
BIDANG PU/CIPTA KARYA
RENCANA PROGRAM INVESTASIRPIJM JANGKA MENENGAH
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
ontact Person:ubdit Kebijakandan StrategiIREKTORAT BINA PROGRAMIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYAl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatanelp/Fax. 021-72796582
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
17/09/2007
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
2/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA i
KATA PENGANTAR
Buku Panduan Pengembangan Air Minum dimaksudkan untuk memberikan penjelasan ringkas secara terperinci mengenai sistem pengelolaan dan pelayanan Air Minum yang merupakan bagian dari panduan penyusunanRencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/CiptaKarya.
Produk penyusunan Buku Panduan Pengembangan Air Minum inidiharapkan pemenuhan kebutuhan Air Minum bagi lingkungan
permukiman yang benar-benar sesuai secara teknis dan sosio-kulturaldengan lingkungan tersebut. Selain itu, Pemerintah Daerah diharapkanmenjadi penjuru bagi upaya pemenuhan kebutuhan dasar Air Minum untuk masyarakat rentan dan rakyat miskin, baik di perkotaan maupun di
perdesaan.
Dengan demikian, dapat diciptakan hasil pembangunan Bidang PU/CiptaKarya di daerah khususnya Pengembangan Air Minum yang lebih
bermanfaat bagi masyarakat luas melalui bentuk kerjasama antara pusatdan daerah yang berbasis prinsip keterpaduan dan pengembangan wilayah
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya, semogaBuku Panduan Pengembangan Air Minum ini bermanfaat bagi kita semuauntuk mewujudkan kebersamaan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dandaerah Kabupaten/Kota secara berkelanjutan.
September 2007
Tim Penyusun
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
3/52
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
4/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA iii
5.4 Usulan dan Prioritas Proyek Penyediaan Pengelolaan Air Minum........................................................................................... 42
5.5 Pembiayaan Proyek Penyediaan Pengelolaan............................... 45
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
5/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
iv
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
6/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 1
BAB I PETUNJUK UMUM
1.1 UMUM
Sub Bidang Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya DepartemenPekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuanmeningkatkan pelayanan Air Minum di perdesaan maupun perkotaan,khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan air selain itumeningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi dalam pembangunanPS Air Minum di perkotaan. Kerangka dasar penulisan ini bersifat umumdan fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi.
Muatan yang ada di dalamnya harus dapat dipenuhi untuk memudahkan penilaian saat dilakukan penganggaran.
Tatanan program yang digunakan adalah sama dengan tatanan program pada RPJMN. Karena apa yang dituangkan dalam RPJMN, baik di pusatmaupun daerah harus menjadi perhatian dan acuan melakukan
pemrograman.
Sasaran program komponen Air Minum dibuat untuk mengisi kesenjangankondisi pada permasalahan yang mencuat dalam RPJMN dan kondisi yang
diinginkan pada sasaran kebijakan RPJMN, selain itu harus menunjang danmemenuhi kebutuhan pembangunan ekonomi daerah atau kota bersangkutan.
Dalam penyusunan RPIJM bidang harus memperhatikan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) yang ada diKabupaten/Kota, untuk daerah yang belum mempunyai RI-SPAMhendaknya dilakukan penyusunan RI-SPAM terlebih dahulu untuk jangkawaktu sekurang-kurangnya selama 15 tahun.
RIS-SPAM merupakan rencana jangka panjang suatu wilayah baik didalam Kabupaten/Kota, antar Kabupaten/Kota dan antar propinsi. Hal inidimungkinkan karena dalam pengembangan dan penyelenggaraan sistem
penyediaan Air Minum tergantung dengan posisi dan letak unit-unit SPAMdan cakupan pelayanannya, contohnya sebuah Kabupaten/Kota tergantung
pada sumber yang dimiliki oleh Kabupaten/Kota lain yang berada di daerahhulu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan SistemPengadaan Air Minum, antara lain:
1. Peran Kabupaten/Kota dalam pengembangan wilayah
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
7/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
2
2. Rencana pembangunan Kabupaten/Kota (lihat Buku Panduan 2:
Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota)
3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi Kabupaten/Kota
bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan
sebagainya
4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
5. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencana Induk
( Masterplan ) Sistem Pengembangan Air Minum.
6. Logical framework (kerangka logis) penilaian kelayakan investasi
pengelolaan Air Minum.
7. Keterpaduan pengelolaan Air Minum dengan pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) dilaksanakan pada setiap tahapan
penyelenggaraan pengembangan, sekurang-kurangnya dilaksanakan
pada tahap perencanaan, baik dalam penyusunan rencana induk maupun
dalam perencanaan teknik.
8. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedoman
yang tersedia.
9. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi pengelolaan Air
Minum pada kota bersangkutan.
10. Sebagai suatu PS yang tidak saja penting bagi peningkatan kesehatan
masyarakat tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan.
11. Sumber pendanaan dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat
maupun swasta.
12. Kelembagaan yang mengelola air minum
13. Investasi PS Air Minum dengan memperhatikan kelayakan terutama
dalam hal pemulihan biaya operasi dan pemeliharaan.
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
8/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 3
14. Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam pembangunan dan/atau
pengelolaan sarana dan prasarana Air Minum, perlu dilakukan
identifikasi lebih lanjut.
15. Safeguard Sosial dan Lingkungan.
16. Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk
mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran
1.2 KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Adapun program beserta target, pola pengelolaan, penanganan dankontribusi pemerintah daerah di sektor Air Minum adalah sebagai berikut:
1. Program Pembangunan Prasarana Air Minum Melalui Pendekatan
Masyarakat di Desa Miskin dan Rawan Air
a. Target: Desa-desa yang termasuk kategori desa miskin atau desa rawan air.
Desa-desa yang berlokasi di pesisir atau pulau terpencil. Desa yang sudah terbentuk kelompok masyarakat penyelenggara
SPAM
b. Pola Pengelolaan: Oleh Masyarakat/Koperasi/kelompok masyarakat
c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transmisi danDistribusi Utama
d. Kontribusi Pemerintah Daerah:
Pembinaan kepada pengelola/penyelenggara SPAM dan masyarakat Konsisten dalam pengembangan SPAM
Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
9/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
4
2. Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kabupaten/Kota
Pemekaran
a. Target: Ibukota kabupaten baru/hasil pemekaran setelah tanggal 1 Januari
2000 dan telah memiliki rencana induk pengembangan SPAMKabupaten/Kota dan rencana teknis (DED) pengembangan SPAMdi lokasi tersebut.
Kabupaten/Kota pemekaran yang sudah memiliki badan usahasebagai penyelenggara Air Minum baik yang dibentuk oleh
pemerintah Kabupaten/Kota pemekaran atau marupakan penyelenggara SPAM yang telah terbentuk pada Kabupaten/Kotainduknya (penyelenggara SPAM lintas Kabupaten/Kota).
b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM dengan azas pengusahaan
c. Penanganan: Unit air baku, Unit Transmisi dan Produksi
d. Kontribusi Pemerintah Daerah: Pembinaan kepada pengelola
Konsisten dalam pengembangan SPAM
Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan
3. Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kecamatan (IKK) Yang
Belum Mempunyai System dan Rawan Air
a. Target: IKK (Ibukota Kecamatan)/kawasan yang belum memiliki sistem
penyediaan Air Minum (SPAM)
IKK/kawasan yang telah diverifikasi dan memiliki kesiapan sumber
air baku, serta telah memiliki rencana teknis (DED) pengembanganSPAM di lokasi tersebut.
b. Pola Pengelolaan: Oleh Institusi (BLU (Badan LayananUmum)/PDAM/Koperasi)
c. Penanganan: Unit air baku, Unit Produksi dan Unit Transmisi
d. Kontribusi Pemerintah Daerah: Pembinaan kepada pengelola
Konsisten dalam pengembangan SPAM
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
10/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 5
Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan
4. Program Penyediaan Air Minum Bagi Kawasan RSH/Rusuna
a. Target: Kawasan RSH/Komplek Rusuna yang termasuk sasaran
berdasarkan kesepakatan dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya,Departemen PU dan Kementerian Perumahan Rakyat.
Kawasan yang menjadi lokasi pembangunan RSH/Rusuna yangtelah dibangun dan telah mulai dihuni dan diperuntukkan bagiPNS/TNI/Polri atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),serta memiliki kesanggupan dan koordinasi dengan pihak pengguna(developer /pengembang, Pemkab/Pemkot, swasta, atau PDAM)untuk mengembangkan unit distribusi dan unit pelayanan.
b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM/ BLU (Badan LayananUmum)/ Developer
c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transmisi danDistribusi Utama
d. Kontribusi Pemerintah Daerah: Pembinaan kepada pengelola
Konsisten dalam pengembangan SPAM Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayanan
5. Program Penyehatan PDAM
a. Target: PDAM tidak sehat (kurang sehat dan sakit) dengan permasalahan teknis yang dominan dalam memberikan kontribusiketidaksehatannya.
b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM
c. Penanganan: Melakukan studi detail permasalahan PDAM secara umum, dan
masalah teknis secara khusus serta rekomendasi solusi teknis yangdibutuhkan
Melaksanakan pembinaan teknis penyusunan corporate plan PDAMyang dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan pengelolaandan staging pengembangan sistem.
Pembangunan unit transmisi dan distribusi utama sebagai bagiandari optimalisasi kapasitas yang tidak terpakai ( idle capacity ).
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
11/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
6
Penyusunan program dan pelaksanaan (zona prioritas) penurunantingkat kehilangan air termasuk penurunan tingkat air tak
berekening (ATR).
d. Kontribusi Pemerintah Daerah: Konsisten dalam upaya perbaikan kinerja teknis, keuangan dan
administrasi PDAM
Konsisten dalam upaya perbaikan kinerja SDM
Konsisten dalam upaya perbaikan tarif
Tidak mengharuskan PDAM untuk berkontribusi PAD
Mendorong PDAM agar bsa mandiri dan full cost recovery .
6. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan
a. Target: Kawasan kumuh perkotaan/nelayan yang belum tersedianyaSPAM dan sebagian besar penduduknya berpenghasilan rendah.
b. Pola Pengelolaan: Oleh PDAM/BLU/Masyarakat/Koperasi
c. Penanganan: Unit Air Baku, Unit produksi, Unit Transmisi danDistribusi Utama
d. Kontribusi Pemerintah Daerah: Pembinaan kepada pengelola
Konsisten dalam pengembangan SPAM
e. Khusus untuk pelayanan dari PDAM: PDAM mempunyai kapasitas yang belum termanfaatkan ( idle
capacity )
MBR mendapatkan manfaat dengan subsidi sambungan rumah
Pendanaan untuk unit distribusi dan pelayananDalam melakukan analisis perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi (geografis) kota bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah dan sebagainya
Peran kota sebagai pusat kegiatan dan fungsinya
Memperhatikan petunjuk teknis dan standar nasional yang berkaitandengan Air Minum yang berlaku dan dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang septik.
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
12/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 7
Tingkat pelayanan, efektifitas dan efesiensi pengelolaan Air Minum pada kota bersangkutan
Sumber pendanaan yang mungkin bisa digunakan seperti
pemerintah, masyarakat dan swasta Kelembagaan yang mengelola/menyelenggarakan sistem
penyediaan Air Minum, sehingga dapat berfungsi sesuai tujuannyasecara berkelanjutan.
Pembangunan dilakukan secara berwawasan lingkungan.
Memperhatikan sektor unggulan beserta rencana terkait, sepertidiidentifikasikan dalam rencana pembangunan perkotaan dan
perdesaan.
Memperhatikan keterpaduan dengan komponen lainnya seperti Air Minum dan persampahan (PP No. 16/2005).
Memperhatikan kuantitas dan kualitas ketersediaan dan kehandalanair baku dari sumber-sumber air yang potensial.
Sebagai investasi yang bersifat full cost recovery harus dilengkapidengan analisis kelayakan secara keuangan untuk investasi yangsecara jelas mengindikasikan itu.
Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam pembangunan dan atau pengelolaan sarana dan prasarana Air Minum, perlu identifikasilebih lanjut dalam bentuk Pra-Studi Kelayakan (Pra-FS) dan StudiKelayakan (FS) kerjasama pemerintah dan swasta (KPS).
Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
13/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
8
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
14/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 9
BAB II PROFIL AIR MINUM
2.1 GAMBARAN UMUM SISTEM PENYEDIAAN DAN
PENGELOLAAN
Berisi pejelasan secara global dan sistematis sistem penyediaan Air Minumyang ada dianggap penting sehingga sistem secara keseluruhan denganmudah dapat dikenali. Di samping itu perlu juga dikenal kondisi alamsetempat yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi analisis yangakan dikembangkan kemudian apakah alamnya merupakan kota pantai,dataran rendah, dataran tinggi atau kota pegunungan.Hal-hal yang perlu dituliskan adalah: Pengeloalaan sistem perpipaan dannon-perpipaan, cakupan pelayanan (% penduduk terlayani), daerah
pelayanan, sumber air yang digunakan dan kapasitas sistem
Tabel II-1 Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan AirMinum Kabupaten/Kota Tahun.
No Uraian Satuan Sistem Non-Perpipaan Sistem Perpipaan Keterangan
1. Pengelol`a - Masyarakat/RT/Koperasi PDAM/BPAM/Instansi Lain
2. TingkatPelayanan
% thdtotal
penduduk
...% .%
3. Sumber Air Baku
- 1. Air Tanah: %- Mata Air - Sumur Gali-Sumur Pompa Tangan- Sumur Bor -Dsb2. Air Hujan: .%3. Air Permukaan :...%4. Lain-lain: ..%
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
15/52
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
16/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 11
Gambar II-1 Contoh Daerah Pelayanan Sistem Penyediaan danPengolahan Air Minum Kabupaten/KotaTahun.
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
17/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
12
2.2 KONDISI SISTEM SARANA DAN PRASARANA
PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR MINUM
2.2.1 Sistem Non Perpipaan
2.2.1.1 Aspek Teknis
Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi sistem penyediaan Air Minum non-perpipaan (baik/cukup/buruk) untuk parameter-parameter teknis yang meliputi:
Tingkat pelayanan, kualitas, kuantitas, dan kotinuitas sumber air baku danunit-unit prasarana yang ada, tolok ukur dan kriteria mengenai hal ini perludiuraikan lebih lanjut di dalam memorandum teknis, sebagai kelengkapandokumen pada setiap penyusunan RPIJM.
Gambar II-2 Contoh Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum NonPerpipaan
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
18/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 13
Gambar II-3 Skematik Sistem Penyediaan Air Minum Yang Ada
2.2.1.2 Aspek Sosial Ekonomi
Berisi pejelasan dan uraian mengenai kondisi sistem penyediaan Air Minum non perpipaan (baik/sedang/buruk) untuk aspek keuangan/pendanaan khususnya kemampuan masyarakat dalam
penyediaaan dan pengelolaan prasarana dan sarana, serta budaya
2.2.1.3 Aspek Kelembagaan dan Peraturan
Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi organisasi yang mengelolaserta keberadaan peraturan yang mengatur penggunaan sumber-sumber air
setempat, biasanya untuk sistem non-perpipaan dikelola secara individual.
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
19/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
14
2.2.2 SISTEM PERPIPAAN
Menguraikan kondisi tiap sub sistem/unit sistem perpipaan yang ada diKabupaten/Kota baik yang dikelola oleh BUMD, swasta, atau masyarakat.
2.2.2.1 Aspek Teknis
Menguraikan kondisi layanan yang ada antara lain:
Area pelayanan
Tingkat pelayanan total
Tingkat pelayanan dengan sambungan langsung (SR)
Tingkat pelayanan dengan sambungan lain (non domestik, sosial, pendidikan, komersial, industri dll
Pemakaian air perhari persambungan (l/samb/hr) untuk domestik
Pemakaian air perorangan/hari (lt/org/hr),
Pemakaian persambungan/hari (lt/samb/hr) untuk non domestik
Tingkat kebocoran teknis dan non teknis (administratif)
Jam pelayanan (jam)
Jumlah pemakai persambungan
Menguraikan kondisi fisik yang ada:
Kondisi sumber-sumber
Dijelaskan mengenai sumber air yang digunakan oleh masyarakat pengguna sistem perpipaan. Sumber air tersebut dapat berupa mata air, air permukaan dan air tanah serta dapat dijelaskan secara rinci sebagi berikutini:
1. Kondisi sumber-sumber air baku yang sudah digunakan/termanfaatkan
Kapasitas, kualitas, dan kontinuitas sumber air baku
Unit air baku dan bangunan pelengkapnya
Cara pengambilan, menggunakan sistem gravitasi atau pemompaan
Kapasitas pengambilan/penyadapan
Bangunan unit air baku dan pelengkapnya disertai dengan jeniskonstruksi dan tahun pembangunan/pemasangan.
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
20/52
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
21/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
16
Tekanan air pada titik kritis (meter)
Tekanan maksimum (peta skematis yang ada)
Jumlah truk tangki dan tahun pengadaan.
Kapasitas distribusi sistem
6. Unit Pelayanan
Jenis unit pelayanan sambungan rumah, sambungan non domestik,dan hidran umum/terminal air/kran umum.
Sambungan pelanggan (jenis pelanggan dan masing-masing jumlah jenis pelanggan)
Kapasitas/debit air terjual
Tabel II-2 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum PerpipaanKabupaten/Kota .. Tahun..
No Uraian Jenis Kapasitas Dimensi Keterangan
1a
b
2
UNIT AIR BAKUSumber
---Transmisi Air Baku---UNIT PRODUKSI---
3a
b
UNIT DISTRIBUSIReservoir ---Jaringan Distribusi---
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
22/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 17
No Uraian Jenis Kapasitas Dimensi Keterangan
3a
b
UNIT PELAYANANSR --TA/HU/KU--
Sumber:
Gambar II-4 Contoh Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum YangAda Kota/Kabupaten.. Tahun
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
23/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
18
2.2.2.2 Aspek Keuangan
Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi keuangan sistem perpipaanseperti bantuan APBN, APBD, hibah, atau pinjaman serta sumbernya.Selain ini berisi pula struktur tarif air dan rata-rata air, penerimaan dariretribusi /penjualan air, biaya operasi, dan pemeliharaan, dsb.
Biaya, sumber pendanaan dan keuangan dalam pelaksanaannya merupakan perolehan data lapangan yang akan digunakan dalam analisis keuangansistem penyediaan Air Minum. Data lapangan yang diperlukan adalahsebagai berikut:
Perolehan Data Penagihan Rekening;
Perolehan Data Penjualan Air;
Perolehan Data Laporan Keuangan; Laporan Keuangan terdiri dan biaya operasional, biaya pengolahan air, biaya transmisi dandistribusi serta biaya administrasi umum. Selain itu dapat diketahui
Nilai Aset (Aset Lancar dan Aset Tetap) & Hutang (Hutang lancar dan Hutang jangka panjang) serta pendapatan-pendapatan lain.
Perolehan Data Kemampuan Sumber Pendanaan Daerah; Dataalokasi dana untuk sistem penyediaan Air Minum dan APBD, PAD
(Pendapatan Asli Daerah), Dana Perimbangan (DAU, DAK), jenis- jenis pendapatan lain yang sah seperti Hibah/pinjaman, dana daruratdan lain-lain.
Perolehan Data Kemampuan Masyarakat; Data kemampuanmasyarakat untuk mengetahui data MBR (masyarakat
berpenghasilan rendah), captive market atau daerah rawan air.
Perolehan Data Peluang Adanya KPS; Data Pra-studi kelayakankerja sama pemerintah dan dunia usaha/swasta.
Perolehan Data Alternatif Sumber Pembiayaan.Data peningkatan pendanaan melalui bank komersial untuk PDAM sehat,melalui lembaga non-bank, melahui penerbitan obligasi daerah danobhigasi perusahaan, melalui PHLN serta pengembangan pola pembiayaanmelalui skema Water Fund. Sumber pembiayaan lain berasal dan SLA ( Sub
Loan Agreement ), dana dan Rekening Pinjaman Daerah (RPD).
2.2.2.3 Aspek Kelembagaan dan Peraturan
Berisi penjelasan dan uraian mengenai kondisi organisasi penyelenggarayang meliputi jumlah dan kemampuan pegawai, struktur organisasi,
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
24/52
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
25/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
20
Struktur organisasi kelembagaan penyelenggara SPAM dapat digambarkansebagai berikut:
Gambar II-5 SRUKTUR ORGANISASI PENYELENGGARA SPAM
OPERATOR
REGULATOR KAB/KOTBUPATI/ WALIKOTA
DINAS
BUMD BUS KOPERASI KELOMPOKMASYARAKAT
BLU
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
26/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 21
BAB III PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
3.1 SASARAN PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN
PRASARANA DAN SARANA (PS) AIR MINUM
Mengacu sepenuhnya dalam rencana Kabupaten/Kota yang sudahditetapkan mengenai penyediaan Air Minum baik dari layanan dan kondisifisik yang diinginkan.
Tabel III-1 Sasaran Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum
No Kawasan UraianKondisi yang
Ada Sasaran Persoalan
1.
2.
3.
4.
3.2 RUMUSAN MASALAH
Menguraikan besaran masalah yang dihadapi dengan membandingkanantara kondisi yang ada dengan sasaran yang ingin dicapai, untuk memenuhi kebutuhan dasar ( basic needs ) dan kebutuhan pengembangan(development need) yang ditinjau dari aspek teknis, keuangan dankelembagaan. Selain itu, dilakukan inventarisasi persoalan setiap masalahyang sudah dirumuskan dengan mempertimbangkan tipologi serta
parameter-parameter teknis yang ada di kawasan tersebut. Sehingga darikegiatan inventarisasi tersebut akan didapatkan data-data permasalahanyang akan dikelompokan sebagai berikut:
Tingkat layanan yang ada dari sasaran yang diinginkan
Prediksi kebutuhan di masa yang akan datang dan perkembangannya
Permasalahan teknis di tiap unit (unit air baku, transmisi, produksi,distribusi, dan unit pelayanan)
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
27/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
22
Tabel III-2 Permasalahan Yang Dihadapi
No UraianKondisi Sistem yang
AdaTarget
Nasional
TargetMencapai
RPP
Persoalan
1.
a. b.
c.
SistemPerpipaan/PDAMKebocoran (%)CakupanPelayananPenduduk (%)Kebutuhan
perkapita/hari
Pendapatan tinggi = .Pendapatan menengah =..
Pendapatan rendah =
2.
a.
b.
Sistem Non-PerpipaanCakupanPelayananPenduduk (%)Kebutuhan
perkapita/hari
Pendapatan tinggi = .
Pendapatan menengah =..
Pendapatan rendah =
3.
a. b.
c.
Perpipaan Non-PDAMKebocoran (%)CakupanPelayananPenduduk (%)Kebutuhan
perkapita/hari
Pendapatan tinggi = .Pendapatan menengah =..
Pendapatan rendah =
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
28/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 23
BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN DANREKOMENDASI
4.1 STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDIES )
Sistem prasarana yang diusulkan harus melalui studi kelayakan dengancakupan baik secara lengkap, sederhana maupun justifikasi teknis dan
biaya dari berbagai aspek, antara lain aspek teknologis (teknis), aspek lingkungan, aspek sosial, aspek budaya, aspek ekonomi/finansial, danaspek kelembagaan. Studi kelayakan lengkap diperuntukan untuk kegiatan
pengembangan SPAM dengan cakupan pelayanan lebih dari 10.000 jiwa.Studi kelayakan lengkap diperuntukan untuk kegiatan pengembanganSPAM dengan cakupan pelayanan sampai dengan 10.000 jiwa.
4.1.1 KELAYAKAN TEKNIS (TEKNOLOGIS)
Pengkajian kelayakan teknis teknolgis biasa dibuat dari beberapa alternatif yang dikembangkan, di mana setiap alternatif disajikan secara jelas olehtim teknis untuk dipilih kriteria alternatif terbaik. Alternatif terpilih adalah
alternatif terbaik yang ditinjau dari beberapa aspek yang dipengaruhi lokasidaerah perencanaan, meliputi :
Potensi sumber air
Topografi
Kualitas dan kuantitas air baku
Air tanah
Sistem dan kebutuhan lainnya
Suatu kegiatan dapat dikatakan layak secara teknis apabila terdapatteknologi yang tersedia untuk membangun SPAM.
4.1.2 KELAYAKAN SOSIAL
Demografi (kelompok umur, status pendidikan, agama, mata pencaharian, status perkawinan, dan pendapatan per kapita)
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
29/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
24
Aspek sosial, ekonomi dan budaya (ketersediaan fasilitas umum,gambaran umum tingkat sosial, ekonomi, dan budaya, analisis
proporsi jenis pelanggan, dan gambaran peran serta masyarakat)
Kebutuhan air (perkiraan proyeksi penduduk, analisis konsumsi air,analisis tingkat cakupan pelayanan, dan aspek kesehatanmasyarakat)
Operasional dan pelayanan
4.1.3 KELAYAKAN EKONOMI DAN KEUANGAN
Pengkajian kelayakan ekonomi pengkajian kelayakan ekonomi ditentukandengan cara analisis teridentifikasi alternatif terbaik dalam hal hargatermurah yang memenuhi prinsip-prinsip ekonomi. Metode analisisekonomi yang umum digunakan adalah discounting technique atau present value dan benefit cost ratio (BCR). Discounting tehnique digunakan untuk menentukan pilihan dari beberapa alternatif sistem. Sedangkan BCR digunakan untuk menentukan menjadi sistem yang diusulkan.
Analisis kelayakan ekonomi dan manfaat proyek mempertimbangkan hal-hal berikut:
Biaya langsung proyek
Biaya sosial
Biaya lingkungan
Manfaat terhadap kesehatan
Manfaat terhadap produktivitas masyarakat
Manfaat terhadap nilai properti
Manfaat terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi
Suatu kegiatan dianggap layak secara ekonomi bila ada tambahan manfaatyang diterima oleh masyarakat akibat adanya suatu kegiatan lebih besar dari biaya proyek.
Analisis kelayakan keuangan dilakukan terhadap beberapa aspek, meliputi:
Indeks/tingkat inflasi
Tahun dasar proyeksi
Jangka waktu proyeksi
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
30/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 25
Nilai investasi
Kebutuhan modal kerja
Rencana sumber pembiayaan
Persyaratan pinjaman
Biaya operasi dan pemeliharaan
Biaya penyusutan/amortisasi
Pajak
Proyeksi tambahan pelanggan
Tarif air
Proyeksi pendapatan
Suatu kegiatan diisebut layak secara keuangan atau finansial bilamemenuhi syarat-syarat berikut:
Kelayakan Proyek:
FIRR > Rata-rata tertimbang dari biaya modal ditambah alokasirisiko
Net Present Value (NPV) > 0 Benefit Cost Ratio (BCR) > 1
Kelayakan pendanaan
DSCR Pemda 2,5; DSCR penyelenggara 1,3 ;
Saldo kas akhir sekurang-kurangnya mencukupi untuk 2 bulanoperasi
4.1.4 KELAYAKAN LINGKUNGAN
Pengkajian kelayakan lingkungan tidak terlepas dari kegitan masyarakatdan kondisi daerah setempat, sehingga faktor-faktor lingkungan dapatdikatakan layak atau tidak untuk didistribusikan Air Minum. Pengkajiankelayakan lingkungan dilaksanakan melalui penyusunan AMDAL atauRKL dan RPL sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
31/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
26
4.1.5 KAJIAN ALOKASI RISIKO
Dalam menyusu studi kelayakan untuk kerjasama pemerintah dan swasta, perlu dilakukan kajian alokasi risiko meliputi:
Risiko kinerja
Risiko politik
Risiko financial
Risiko dikelola berdasarkan prinsip alokasi risiko yang memadai denganmengalokasikan risiko kepada pihak yang paling mampun mengendalikanrisiko dalam rangka menjamin efesiensi dan efektivitas dalam penyediaaninfrastruktur.
4.1.6 KELAYAKAN KELEMBAGAAN
Pengkajian kelayakan kelembagaan dilakukan terhadap:
1. Sumber daya Manusia
Tingkat pendidikan
Kualitas
2. Struktur organisasi dan penempatan kerja sesuai dengan latar belakang
pendidikannya mengacu pada peraturan dan perundang-undangan
3. Alternatif kelembagaan kerjasama pemerintah dan swasta
4.2 ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA AIR MINUM
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa kebutuhan prasarana,
baik sistem perpipaan maupun non perpipaan adalah hasil surveykebutuhan nyata, antara lain:
1. Proyeksi kebutuhan penduduk dan perkiraan pengembangan aktifitas
non domestik dilakukan sesuai dengan besaran rencana pengembangan
3- 5 tahun.
2. Pemakaian air yang sesuai dengan kebutuhan domestik dan non
domestik
3. Air tak berekening (ATR), kehilangan dan kebocoran yang disebabkan:
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
32/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 27
Kebocoran pada pipa distribusi
Pemadam kebakaran
Kelebihan pemakaian
Kerusakan dan ketidaktepatan pembacaan meter air
Kesalahan administrasi
Analisa yang dilakukan harus dapat memperlihatkan besarnya kebutuhandasar serta kebutuhan pengembangan ( development need ). Denganmemperhatikan tekhnologi yang siap pakai, standar-standar yang ada, serta
perencanaan yang menggunakan tekhnologi non standar.
Tahapan perhitungan kebutuhan prasarana Air Minum adalah sebagai berikut:
Proyeksi pelayanan Air Minum
Perhitungan jumlah dan volume dan komponen prasarana yangdiperlukan.
Tabel IV-1 Hasil Perhitungan proyeksi penyediaan Air MinumKabupaten/KotaTahuns.d. Tahun
EXISTING PROYEKSINO. URAIAN VOLUME SATUAN
200 1 2 3 4 5
KET.
I ASUMSIPERHITUNGAN
1. Kenaikan TingkatPelayanan
a. SR %
b. HU %
2. KenaikanPemakaian Air
a. SR lt/dtk
b. HU lt/dtk
3. Pemakaian NonDomestik l/unit/hari
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
33/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
28
EXISTING PROYEKSINO. URAIAN VOLUME SATUAN
200 1 2 3 4 5
KET.
4. PenurunanKebocoran %
5. Debit PemakaianAir
a. Maksimum m3/dtk
b. Puncak m3/dtk
6. Penduduk yang
dilayani tiapsambungan
a. SR jiwa/sambungan
b. HU jiwa/sambungan
II PERHITUNGANKEBUTUHANAIR
1. Jumlah penduduk jiwa
Tingkat pelayanan
a. SR %
b. HU %
c. a-rata-rata %
2. SandinganPelayanan SR danHU
a. SR %
b. HU %
3. Jumlah penduduk
yang terlayani.
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
34/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 29
EXISTING PROYEKSINO. URAIAN VOLUME SATUAN
200 1 2 3 4 5
KET.
a. SR jiwa
b. HU jiwa
c. a-rata-rata jiwa
4. Pemakaian Air Domestik
a. SR l/org/hari
b. HU l/org/hari
c. a-rata-rata l/org/hari
5. Kebutuhan air domestik l/dtk
a. Kebocoran %
b. TingkatKebocoran %
c. Debit Kebocoran
6. Kebutuhan air non domestik
a. Persentase daritotal
b. Debit
III KEBUTUHANAIR RATA-RATA
IVKEBUTUHANMAKSIMUM
VKEBUTUHANPUNCAK
VIPERHITUNGANJUMLAH
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
35/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
30
EXISTING PROYEKSINO. URAIAN VOLUME SATUAN
200 1 2 3 4 5
KET.
SAMBUNGAN
a. Jumlah SR
b. Jumlah HU
c.
JumlahSambungan NonDomestik
d.
JumlahSambungan yangada
e.TambahanSambungan
VIIKAPASITASPRODUKSI
VIII BAHAN DEBIT
IXKEKURANGAN/(KELEBIHAN)
X
KAPASITASDISTRIBUSIRATA-RATA
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
36/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 31
Gambar IV-1 Contoh Grafik Proyeksi Pelayanan Air MinumBerdasarkan Penduduk Terlayani
Tabel IV-2 Sumber-sumber Potensial Untuk Pengembangan SistemPenyediaan Air Minum Kabupaten/Kota ..
Karakteristik
No.Jenis
SumberAir Debit(l/dtk) Kontinuitas Kualitas LetakJarak
Pemanfaat-
an Saat Ini
Kemungkin-an sistem
Pengambilandan
Pengaliran
Kemungkin-an Upaya
Pengamanandan
Pengaliran
Ket
A Air Tanah: Contoh
1. Mata air
..
..
2. Air Tanah Dalam
3. Air Tanah Dangkal
B Air Permukiman
1. Sungai
.
.
2. Danau
C Curah Hujan
-500.000
1.000.0001.500.0002.000.0002.500.0003.000.0003.500.0004.000.000
1 2 3 4 5
Tahun ke-
J i w a
Jumlah Penduduk Penduduk Terlayani
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
37/52
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
38/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 33
6. Kebutuhan fasilatas umum (Pendidikan, kantor pemerintahan dsb)
dengan kriteria pemakaian air= 10% -15 % dari kebutuhan domestik
7. Prediksi dilakukan 15 20 tahun ke depan sesuai dengan Rencana
Induk SPAM
8. Kriteria pemakaian di untuk hari maksimum = 1,15 pemakaian hari
rata-rata
9. Pemakaian air untuk jam puncak = 1,5 1,7 pemakaian hari maksimum
10. Kebutuhan hotel = 3 m 3/kamar/hr
4.3 ANALISIS SISTEM PRASARANA DAN SARANA AIR MINUM
Pada analisis ini ditinjau sistem prasarana dan sarana Air Minum yang telahada baik dari unit air baku, transmisi, produksi, dan distribusi. Adapununtuk hal yang lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Analisis permasalahan sumber air yang telah dimanfaatkan
Apakah sumber pada kapasitas minimum dapat mensuplaikebutuhan maksimum
Apakah dengan kualitas sumber yang ada dapat didistribusikanlangsung atau perlu pengolahan, kalau perlu, jenisnya apa
Unit air baku yang ada apakah masih mampu mensuplai air yangdibutuhkan, seberapa jauh pengembangan, serta prioritasnya
bagaimana
Alternatif sumber-sumber lain
2. Analisis kondisi permasalahan unit transmisi
Apakah dengan kondisi pipa yang ada masih mampu digunakan pada kapasitas kebutuhan air yang diperlukan
Kalau tidak, bentuk pengembangan bagaiman yang diperlukan,apakah rehabilitasi , atau pembangunan jalur pipa baru
Berapa volume pengembangan yang dibutuhkan. Kapasitas pipatransmisi dihitung dengan kapasits maksimum day .
3. Analisis kondisi dan permasalahan unit produksi
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
39/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
34
Apakah Unit produksi yang ada masih cukup untuk mensuplaikebutuhan air yang diperlukan
Kalau tidak bentuk pengembangan bagaiamana yang diperlukan,
apakah rehabilitasi, optimalisasi atau peningkatan kapasitas denganmemodifakasi sistem atau pembangunan unit baru
Volume pekerjaan yang dibutuhkan
4. Analisis kondisi unit distribusi
Apakah kondisi jaringan saat ini masih cukup untuk melayanikebutuhan hasil prediksi (kebutuhan puncak), serta menjangkaukawasan pelayanan
Kalau tidak, bentuk pengembangan bagaimana yang diperlukan,apakah rehabiltasi/pergantian pipa baru untuk penanggulangankebocoran teknis atau penambahan jaringan baru, prioritasnya
bagaimana
Untuk pembangunan baru diperlukan perhitungan hidrolis dengnmetode Hardy Cross dengan kriteria yang digunakan:
Tekanan pada titik kritis = 10 m
Head loss/km adalah 10 m
Coefesien Hanzen William untuk pipa tergantung jenis pipa
Perhitungan kapasitas reservoar distribusi dengan kriteria 10%15% dari kapasitas 1 hari
5. Analisa/perhitungan penambahan sambungan (unit pelayanan)
Berapa SR yang diperlukan
Berapa TA/HU/KU yang diperlukan
Berapa sambungan-sambungan lain
Setelah dilakukan analisis masalah yang ada pada sistem prasarana Air Minum yang ada dilakukan perbandingan untuk setiap alternatif yangmenyangkut aspek teknis, keuangan dan lingkungan. Pemilihan alternatif tersebut dapat dilakukan dalam 1 unit yang sama atau antar unit
berdasarkan segi keilmuan/teori/logika, kasus yang sama di daerah lainnyadengan tidak mengesampingkan kondisi setempat.
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
40/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 35
Tabel IV-3 Perbandingan alternatif sistem yang diusulkan
No. Alternatif PemecahanTeknik/
Teknologi Keuangan Kelembagaan Sosial Ekonomi Ket
1. Alternatif 1
2. Alternatif 2
3. Alternatif 3
4. Alternatif 4
5. Alternatif 5
6. Alternatif 6
4.4 ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM
Analisis kebutuhan program dan sistem yang disusun sesuai tatananrencana daerah, biasanya RPJMD.
4.5 REKOMENDASI
Pembuatan rekomendasi alternatif terbaik untuk memecahkan masalah yagterjadi yang dijabarkan dalam paket-paket program dan proyek sesuaidengan prioritasnya
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
41/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
36
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
42/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 37
BAB V SISTEM PRASARANA YANGDIUSULKAN
5.1 SISTEM NON PERPIPAAN
1. Gambaran daerah-daerah pelayanan
2. Rekomendasi sumber air yang dapat digunakan serta teknologi
pemanfaatan
3. Usulan pengaturan dan pemanfaatan air tanah (jika memakai sumur
atau air tanah)
5.2 SISTEM PERPIPAAN
Diuraiakan tentang sistem yang diusulkan sampai pada akhir tahun perencanaan meliputi:
1. Kapasitas sistem
2. Sumber Air Minum
Kapasitas air di sumber (debit sungai, dll)
Kapasitas yang diambil (lt/dt)
Jarak Unit Produksi dari daerah pelayanan
Sistem pengambilan
Penentuan jenis sumber yang dipilih harus mempertimbangkan beberapahal berikut:
Kuantitas dan kualitas sumber air (diukur pada musim hujan dankemarau). Kualitas air baku mengacu pada PP No 82 Tahun 2002.
Kemudahan dalam konstruksi unit air baku
Keamanan pengoperasian
Biaya dalam pengolahan air dan perawatan unit produksi
Potensi pencemaran terhadap sumber air
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
43/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
38
Kemudahan dalam memperbesar kapasitas unit air baku di masamendatang.
Apabila hasil analisis kualitas air baku tidak memenuhi
standar baku mutu kualitas Air Minum, maka dibutuhkaninstalasi pengolahan air baku (IPA).
Unit air baku merupakan bangunan yang digunakan untuk mengambil air baku dari sungai, terdiri atas bar screen,saluran intake, dan pintu air.
Bak pengumpul berfungsi untuk menampung air bakusebelum ditransmisikan ke instalasi pengolahan.
3. Unit Tranmisi
Panjang
Dimensi dan jenis (saluran terbuka, saluran tertutup, pipa)
Sistem pengaliran
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan jalur transmisi:
Mencari jalur yang terpendek sehingga dapat menekan biaya
Menghindari hambatan sehingga tidak diperlukan pembuatan jembatan pipa, tunnel, pompa, cut and cover ,dan crossing dengan infrastruktur lain, misalnya rel keretaapi;
Mencari lokasi yang mudah untuk melakukan pengontrolankarena hal ini penting di dalam operasi dan pemeliharaansaluran transmisi;
Mempermudah peletakan infrastruktur sistem transmisimisalnya utnuk sistem transmisi yang menggunakan pipa,blow off .
Memudahkan kebutuhan hidraulik.
4. IPA
Jumlah dan jenis
Kapasitas
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
44/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 39
Spesifikasi teknis lainnya
Pengolahan Air Minum terdiri atas parameter fisik (warna, kekeruhan, totalsuspended solid , dll), parameter kimia (besi, mangan, zat organik, dsb),
parameter biologis ( Total Coli dan Fecal Coli ).Lokasi unit produksi akan mempengaruhi unit distribusi penyediaan Air Minum. Penentuan lokasi unit produksi perlu mempertimbangkan hal-hal
berikut:
Topografi wilayah pelayanan;
Kondisi geologi dan hidrologi;
Kondisi sanitasi lingkungan;
Aman dari bencana alam seperti banjir dan gempa bumi;
Merupakan lokasi yang memiliki akses yang baik;
Jarak antara daerah pelayanan dengan unit air baku
Kapasitas unit produksi ditentukan oleh kebutuhan Air Minum selama periode perencanaan dan pemakaian hari maksimum.
Reservoir
Jumlah reservoir Kapasitas
Unit distribusi
Sistem pengaliran
Bentuk jaringan
Dimensi (panjang dan diameter) dan jenis pipa
Unit Pelayanan Jumlah sambungan rumah domestik
Jumlah sambungan non-domestik
Jumlah TA/HU/KU
Bangunan pelengkap
Jenis dan jumlah
Manfaat dan peruntukan
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
45/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
40
Gambar V-1 Skema Sistem Air Minum Yang Diusulkan
RES
IPA
DESA/KELURAHAN
...
DESA/KELURAHAN
...
DESA/KELURAHAN
...DESA/
KELURAHAN..
.
DESA/KELURAHAN
..
.
29 l/dtk 2080S19R
15 HU
27 l/dtk 2344 SR 24 HU
38 l/dtk 3000 SR 15 HU
170 l/dtk
130 l/dtk
134 l/dtk
Kabupaten/Kota: .. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHPU-CIPTA KARYA
SKEMA SISTEMPENYEDIAAN AIR MINUMYANG DIUSULKAN
Daerah PelayananPerpipaan
Daerah PelayananNon-Perpipaan
LEGENDA
NO. PETA :
TANGGAL :
SKALA :
NO. GAMBAR:
RUMAHPOMPA
RUMAHPOMPA
INTAKE
37 l/dtk 2344 SR 24 HU
34 l/dtk 2344 SR 24 HU
IPA
INTAKE
RUMAHPOMPA
70 l/
dtk
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
46/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 41
Gambar V-2 Jaringan Distribusi dan Lokasi Prasarana yangDiusulkan Tahun..........
5.3 USULAN DAN PRIORITAS PROGRAM
1. Prioritas
Pemanfaatan kapasitas produksi tidak terpakai ( idle capacity ) berupa perluasan jaringan distribusi, Sambungan Rumah (SR) danHidran Umum
Optimalisasi
Pengurangan kebocoran teknis dan non-teknis
Peningkatan kapasitas yang ada
Pembangunan baru khusus kota besar/metropolitan perlu dibuatkanstaging
2. Usulan
Pegadaan dan pemasangan
Konstruksi
O & M
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
47/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
42
Perencanaan: rencana induk, studi kelayakan dan rencanateknis/DED
Supervisi, monitoring, dan evaluasi
Pembebasan tanah
Penyuluhan dan sosialisasi
Administrasi proyek
Studi : Corporate Plan, Bussiness Plan , Rencana PenanggulanganKebocoran, FRAP, FINPRO, dsb
5.4 USULAN DAN PRIORITAS PROYEK PENYEDIAAN
PENGELOLAAN AIR MINUM
Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan:
Biaya proyek
Unit biaya proyek
Lokasi proyek
Tahun pelaksanaan proyek
Masing-masing proyek disusun dengan memperhatikan fungsionalisasi proyek yang akan dilaksanakan, disusun berdasarkan urutan prioritas penanganan, sehingga diperoleh paket-paket proyek yang fungsional
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
48/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 43
Tabel V-1 Usulan dan Prioritas Proyek Air Minum, KomponenPengelolaan Air Minum
Tahun
Pelaksanaan
IndikasiSumber
Dana200x 200x 200x 200x 200x
No. UraianKegiatan Unit Lokasi VolUnitCost
TotalCost
VolCostVolCostVolCostVolCostVol CostPusat Prop Kab/ Kota Swasta
Ket
I PENURUNANKEBOCORANa. Pembebasan Tanah
b. Pengadaan1. Paket 1
--
2. Paket 2
--
3. Paket 3--Sub Total b
c. Konstruksi1. Paket 1
--
2. Paket 2--Sub Total c
SUB TOTAL I
II
PENINGKATANKAPASITAS DANPERLUASANPELAYANAN
a. Pembebasan Tanah b. Pengadaan
1. Paket 1--
2. Paket 2--
3. Paket 3--Sub Total b
c. Konstruksi1. Paket 1
-
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
49/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
44
TahunPelaksanaan
IndikasiSumber
Dana200x 200x 200x 200x 200x
No. UraianKegiatan Unit Lokasi VolUnitCost
TotalCost
VolCostVolCostVolCostVolCostVol CostPusat Prop Kab/ Kota Swasta
Ket
-2. Paket 2
--Sub Total c
d. Supervisi
e. Detail EngineeringDesain
f.Training danPenyuluhan
g. Studi Air Bakuh. Administrasi Proyek i O & M1. Existing2. Incremental
Sub Total iSUB TOTAL II
Gambar V-3 Lokasi Proyek Komponen Air Minum
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
50/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 45
5.5 PEMBIAYAAN PROYEK PENYEDIAAN PENGELOLAAN
Pembiayaan proyek berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing-masing pemerintahan baik Kabupaten/Kota, Propinsi, Pusat dan Swasta atauMasyarakat.
Tabel V-2 Usulan Pembiayaan Proyek Air Minum KomponenPengelolaan Air Minum Kabupaten/Kota..
Tahun 200x Tahun 200x Tahun 200x Tahun 200xIndikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana
No. UraianKegiatanTotalCost
Pusat Propinsi Kab./Kota SwastaPusatPropinsiKab./Kota SwastaPusatPropinsi
Kab./Kota Swasta Pusat Propinsi
Kab./Kota Swasta
Ket
I
PENURUNAN
KEBOCORAN
a.PembebasanTanah
b. Pengadaan
1.Paket 1
-
-
2.Paket 2
-
-
3.Paket 3
--
Sub Total b
c. Konstruksi
1.Paket 1
-
-
2.Paket 2
-
-
Sub Total c
SUB TOTAL I
II
PENINGKATANKAPASITASDANPERLUASANPELAYANAN
a.PembebasanTanah
b. Pengadaan
1.Paket 1
-
2.Paket 2
-3.Paket 3
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
51/52
BUKU PANDUANPENGEMBANGAN AIR MINUM
46
Tahun 200x Tahun 200x Tahun 200x Tahun 200xIndikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana Indikasi Sumber Dana
No. UraianKegiatanTotalCost
Pusat Propinsi Kab./Kota SwastaPusatPropinsiKab./Kota SwastaPusatPropinsi
Kab./Kota Swasta Pusat Propinsi
Kab./Kota Swasta
Ket
-
Sub Total b
c. Konstruksi
1.Paket 1
-
-
2.Paket 2
-
-
Sub Total c
d. Supervisi
e.
DetailEngineeringDesain
f.Training danPenyuluhan
g. Studi Air Baku
h.AdministrasiProyek
i O & M
1.Existing
2.IncrementalSub Total i
SUB TOTAL II
7/27/2019 06. PENGEMBANGAN AIR MINUM 17-09-2007.pdf
52/52
RPIJM RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAHBIDANG PU/CIPTA KARYA 47
TIM PENGARAH1. Ir. Agoes Widjanarko, MIP2. Ir. Ismanto, MSc3. Ir. Danny Sutjiono
4. Ir. Guratno Hartono, M.Bc5. Ir. Antonius Budiono, MSc6. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, MSc7. Ir. Susmono
TIM PENYUSUN1. Ir. Andreas Suhono, MSc2. Ir. Diana Kusumastuti, MT3. Ir. Iwan Dharma S, M.Soc.Sci4. Ir. Sitti Bellafolijani, M.Eng
5. Ir. Alex Abdi Chalik, MM, MT6. Ir. Handy Bambang Legowo, MSES7. Dra. Nyimas Nina Indrasari, MSc8. Ir. Doddy Koeswanto9. Ir. Iskandar Z10. Ir. Halasan Sitompul11. Ir. Didiet Akhdiat, MSc12. Dades Prinandes, ST, MT13. Yuke Ratnawulan, ST14. Dra. Endah T. Widowati15. Veronica Kusumawardhani, ST16. Ade Syaiful, ST, MT17. Meytri Wilda Ayuantari, ST18. Ir. Bagus Mudiantoro, MM19. Budi Hertanto, ST20. Akhfian Mustika A, ST21. Hidemiwan, ST22. Azibi Taufik, ST
NARA SUMBER1. Ir. Hendropranoto Suselo, MPW2. Prof. Dr. Ir. Budhy Tjahjati3. Ir. Gita Chandrika N, MCP4. Ir. Sugiantoro
PENYELARAS AKHIRSTUDIO Jakstra BPCK Jl. Pattimura No. 20 Gedung Menteri PU Lt. 4