02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran

Post on 25-Jun-2015

2.489 views 1 download

Transcript of 02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran

FILSAFAT ILMU

Dr. Putu Sudira, M.P.putupanji@uny.ac.id

Department of Vocational Technology Education

Graduate SchoolYogyakarta State University

08164222678

Pengenalan

FILSAFAT ILMU

dalamPendidikan

Teknologi dan Kejuruan

Obyek Telaah FILSAFAT iLMU

1. Kenyataan atau Fakta 2. Kebenaran3. Uji konfirmasi4. Logika Inferensi

1. Kenyataan atau Fakta Empiri yang dapat dihayati oleh

Manusia (Muhadjir). Positivisme mengakui

penghayatan empiri sensual, ada korespodensi, obyektif.

Phenomenologi (Postpositivisme ): (1) koherensi rasional obyektif; (2) koherensi moral.

1. Kenyataan atau Fakta Phenomena bukan sekedar data

empirik sensual. Data yang sudah dimaknai atau

diintepretasikan. Ada subyektivitas peneliti Bukan berdasarkan selera

melainkan makna pengakuan sikap selektif sejak pengumpulan data, analisis, menarik kesimpulan.

1. Kenyataan atau Fakta Pemikiran Phenomenologi:

Mengamati memperhatikan dengan kemampuan konsep-konsep yang dimiliki.

Realisme: Kenyataan/Fakta ada korespodensi dan koherensi antara empiri dengan skema rasional.

Realisme Metaphisik: Fakta itu ada koherensi antara empiri dengan obyek universal.

1. Kenyataan atau Fakta Empiri dalam realisme bukan

sekedar empiri sensual yang mungkin palsu.

Empiri memiliki makna lebih dalam dan beragam.

Ada koherensi obyektif universal.

Pragmatis: keberadaan itu harus berfungsi

1. Kenyataan atau Fakta Positivistik: Kenyataan itu Faktual

ada Rasionalistik: Kenyataan itu Fakta

yang ada dan cocok deengan akal. Realisme: kenyataan itu riil eksis,

terkonstruksi dalam kebenaran obyketif.

Phenomenologi: Kenyataan itu terkonstruksi dalam moral.

1. Kenyataan atau Fakta Merupakan secuil pengetahuan

sebagai raw material perumusan hukum atau teori (William Whewel)

Fakta-fakta Fakta Elementer Hukum Phenomena Teori

Ide-Ide Konsep-konsep (fakta) Hukum phenomena

1. Fakta Terkonstruk Inter Relasi Makna antar Fakta-

fakta. Positivisme: Fakta elementer, Fakta

langsung diperoleh dari Indria

6 teori KEBENARAN1. Kebenaran KOHERENSI2. Kebenaran KORESPONDENSI3. Kebenaran PERFORMATIF4. Kebenaran PRAGMATIK5. Kebenaran PROPOSISI6. Kebenaran PARADIGMATIK

6 teori KEBENARAN

1. Kebenaran KOHERENSI: ada kesesuaian atau keharmonisan dgn sesuatu yang lebih tinggi (skema, sistem, nilai)

6 teori KEBENARAN1. Kebenaran KORESPONDENSI:

terbuktinya sesuatu relevan dengan yang lain.

2. Sejalan atau berlawanan arah antara fakta dengan fakta yang diharapkan, antara fakta dengan belief.

6 teori KEBENARAN1. Kebenaran PERFORMATIF:

kebenaran aktual dengan melibatkan aspek praktis, Teoritik, Filosofik.

2. Kebenaran PRAGMATIK: Sesuatu benar bila dapat diaktualisasikan dalam Tindakan (kegunaan Praktis)

6 teori KEBENARAN1. Kebenaran PROPOSISI: Proposisi

benar jika sesuai dg persyaratan formal.

2. Proposisi adalah sesuatu pernyataan yang berisi banyak konsep komplek.

6 teori KEBENARAN1. Kebenaran PARADIGMATIK:

Rekonstruksi rasional menjadi suatu Paradigma.

2. Meningkatnya kesesuaian Observasi dengan Paradigma.

3. Terumuskan hukum kuantitatif utk penyempurnaan Paradigma.

4. Menerapkan Paradigma pada telaah Baru

KEBENARAN1. Positivisme: benar substantif

identik dengan benar faktual sesuai empiri sensual. Ditemukannya frekuensi tinggi atau Variansi besar.

2. Phenomenologik: Kebenaran dibuktikan ditemukannya yang ESENSIAL, pilah dari non esensial, eksemplar, sesuai skema moral tertentu.

KEBENARAN1. Realis: benar Substantif identik

dengan benar riil Obyektif, benar sesuai dengan konstruk skema tertentu.

2. Benar Epistemologik: terkait pd pendekatan yg digunakan mencapai kebenaran

KEBENARAN1. Dua Teori KEBENARAN:2. Teori Kebenaran

Korespondensi (Plato, Aristoteles, Moore, Russesll)

3. Teori Kebenaran Koherensi (Leibniz, Spinoza, Hegel)

KEBENARAN1. Positivisme: Sesuatu Benar bila

ada Korespondensi antara fakta satu dengan fakta lainnya.

2. Phenomenologi: phenomena baru dapat dinyatakan benar setelah diuji Korespondensinya dengan yang dipercayanya (belief).

3. Realisme Metaphisik: Kebenaran diakui bila fakta itu koheren dengan kebenaran obyektif universal.

KEBENARAN1. Realisme: Menyimpulkan

seuatu benar bila didukung Teori dan ada Faktanya.

Obyek Telaah FILSAFAT iLMU

2. Kebenaran: Epistemologik, Ontologik, Aksiologik.

Obyek Telaah FILSAFAT iLMU

2. Kebenaran Epistemologi: Episteme: Pengetahuan (knowledge) Logos: Teori,TEORI PENGETAHUAN dengan obyek Hakekat

Pengetahuan, asal usul pengetahuan, peran pengalaman dan akal dalam pengetahuan, hubungan pengetahuan dengan keniscayaan, hubungan pengetahuan dengan kebenaran, skeptisme universal.

Obyek Telaah FILSAFAT iLMU

2. Kebenaran Ontologik: Kebenaran hal yang ada “Being”

bersifat alami

Obyek Telaah FILSAFAT iLMU

2. Kebenaran Aksiologik: Axios: Nilai atau sesuatu berharga Logos: Teori, akal Aksiologi: Teori Nilai, penyelidikan

mengenai kodrat, kriteria, status metapisik nilai.

Obyek Telaah FILSAFAT iLMU

Uji konfirmasi: 1. Fungsi Ilmu: menjelaskan,

Memprediksi Proses dan Produk.

2. Intepretasi memberikan Makna3. Derajat konfirmasi Kuantitatif

dibangun berdasarkan Hipotesis obyek yang diukur.

Obyek Telaah FILSAFAT iLMU

Uji konfirmasi: 4. Derajat konfirmasi bersifat

Probabilitas dari hasil analisis Frekuensi

5. Derajata signifikansi

Obyek Telaah FILSAFAT iLMU

3. Uji konfirmasi: eksplanasi atau prediksi dan interpretasi memberi kepastian kebenaran.

Kebenaran Kategorik Kebenaran Probabilistik Kebenaran Induktif Kebenaran Deduktif Kebenaran Reflektif

Obyek Telaah FILSAFAT iLMU

4. Logika Inferensi: ramalan atau prediksi.

Kebenaran materiil dalam disiplin ilmu dicari bukti kebenaran materiil pada sisi obyek formil.

Logika Materiil: menggunakan dasar inferensi pada kebenaran materiil yang dibangun dari data materiil.

Obyek Telaah FILSAFAT iLMU

4. Logika Inferensi: ramalan atau prediksi.

Kebenaran materiil dalam disiplin ilmu dicari bukti kebenaran materiil pada sisi obyek formil.

Logika Materiil: menggunakan dasar inferensi pada kebenaran materiil yang dibangun dari data materiil.

KLASIFIKASI LOGIKA INFERENSI

1. Logika Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif.

2. Sistem logika Induktif dan Deduktif.

3. Penggunaan teori kategorik atau probalistik

4. Era positivistik, postpositivistik, postmodern

Konstruk Teori

1. Fungsi Utama Studi Ilmiah: Pengembangan Ilmu, Pengembangan Teori, Pemanfaatan Ilmu, Teori untuk

Pengembangan Rekayasa Teknologi