Post on 05-Feb-2018
PERANCANGAN MESIN PENCABUT BULU AYAM GUNA MENINGKATKAN MUTU DAN EFISIENSI
PROPOSAL METODE PENELITIAN
(HMKK 538)
Disusun Oleh:
NAMA : SYAIFUL RAHMANNIM : H1F114213
PROGRAM STUDI TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
2016
i
TERIMAKASIH KEPADA
i
Rektor Universitas Lambung Mangkurat
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas
Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul Arifin, M.Sc
Kepala Prodi Teknik Mesin
Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.
Mahasiswa
Syaiful Rahman
Wakil Rektor Bidang Akademik
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan
Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d
Dosen Pengampuh
Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.
Dekan Fakultas Teknik
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal
Metode Penelitian ini dengan judul PERANCANGAN MESIN PENCABUT BULU
AYAM GUNA MENINGKATKAN MUTU DAN EFISIENSI.
Keberhasilan dalam penyusunan Proposal Metode Penelitian ini tidak
lepas dari bantuan dan kerja sama, serta dukungan dari berbagai pihak. Ucapan
terima kasih Penulis haturkan kepada :
1. Bapak Ach. Kusairi S, MM., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
2. Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.hyp., ST., M.Kes. selaku Dosen
Pengampu 1
Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah
Metode Penelitian (HMKK 538) dan bisa menjadi pengetahuan serta pengenalan
bagi mahasiswa tentang dunia Konversi Energi.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun proposal ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan masukan-masukan dan
saran yang sifatnya membangun. Akhirnya penulis hanya bisa berharap nantinya
proposal ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, terutama para mahasiswa dan
saya sendiri.
Banjarbaru, 26 Oktober
2016
Penuli
ii
iii
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................3
1.3. Tujuan...............................................................................................3
1.4. Batasan Masalah...............................................................................4
1.5. Manfaat.............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu.........................................................................6
2.2. Dasar Teori........................................................................................7
2.3. Motor listrik .......................................................................................8
2.4. Poros.................................................................................................9
2.5. Key (Pasak) ......................................................................................9
2.6. Bearing .............................................................................................10
2.7. Sistem Transmisi Pulley dan Belt......................................................11
2.8. Seklar ...............................................................................................11
2.9. Rubber Finger...................................................................................12
2.10. frame.................................................................................................13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian................................................................................14
3.2 Tahap Penelitian..................................................................................14
iv
3.3 Variabel Penelitian................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
2.1 Motor Listrik...........................................................................................7
2.2 Poros......................................................................................................8
2.3 Key (pasak)............................................................................................9
2.4 Bearing...................................................................................................9
2.5 Sistem Transmisi Pulley dan Belt..........................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Era modern saat ini menuntut orang untuk berpikir inovatif,
menggunakan kreatifitas dan kemampuan berinovasi untuk menghasilkan
suatu produk yang bermanfaat bagi orang banyak. Sebab itulah banyak
pihak membuat atau mengembangkan teknologi-teknologi guna
memudahkan dalam proses kerja. dalam proses kerjanya diperlukan hasil
yang cepat, ekonomis dan memenuhi permintaan konsumen.
Semakin banyaknya penduduk maka semakin banyak juga
permintaan konsumen terutama dari segi pangan. Umumnya hewan yang
dijadikan bahan pokok makanan yang sering ditemukan dengan mudah
berasal dari hewan yang diternakan dan khusus untuk dikonsumsi seperti
ayam, sapi, ikan atau kambing. Menurut artikel 10 hewan yang paling
banyak dikonsumsi, ayam berada pada urutan pertama, hal ini menunjukan
unggas jenis ayam adalah hewan terfavorit untuk dikonsumsi. Daging ayam
mengambil peran besar dalam penyediaan dan pemenuhan gizi masyarakat
khususnya protein hewani. Beberapa keunggulan yang dimiliki daging ayam
antara lain, kandungan zat gizi cukup baik, dapat dikonsumsi segala lapisan
dan konsumen harga yang terjangkau.
Keunggulan daging ayam tersebut meyebabkan permintaan cukup
tinggi seperti permintaan pasar tradisional, swalayan, hotel maupun rumah
makan fast food. Permintaan daging ayam yang tidak sebanding dengan
kemampuan Rumah Potong Ayam (RPA), menuntut industi tersebut
berinovasi untuk menungkatkan produksi guna memenuhi permintaan
1
2
tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan untuk peningkatan produksi
tersebut ialah dengan mengubah proses manual menjadi proses mekanik.
Ada beberapa proses dari unggas tersebut agar dagingnya dapat di ambil,
salah satunya proses pencabutan bulunya yang memakan banyak waktu.
Oleh sebab itu munculah pikiran untuk membuat mesin yang memudahkan
dan mempercepat pencabutan bulu ayam.
Kebutuhan masyarakat selebihnya khusus konsumen rumah tangga
menyukai daging ayam dengan berat 800-1000 gram dipenuhi oleh pasar
tradisional yang dipasok oleh pemotong ayam tradisional dengan mutu
karkas sangat beragam. Kondisi seperti ini merugikan konsumen karena
karena dapat tidak dapat membeli daging ayam dengan mutu sesuai
keinginan. Kerugian produsen disebabkan karena kerusakan selama proses
pemotongan sebesar 10-20% dan kerusakan daging ayam sebesar 90%
akibat memar atau tulang patah (Abubakar, 1992). Beberapa faktor lain yang
menentukan mutu daging ayam adalah transportasi, proses pemotongan
seperti perlakuan kasar, penirisan darah kurang sempurna, pencabutan bulu
yang kurang bersih atau pencucian kurang bersih.
Pemotongan ayam tradisional sudah ada yang menggunakan mesin
pencabut bulu untuk mempercepat proses pemotongan, tetapi karena
kurang hati-hati mengakibatkan memar dan tulang patah pada ayam
sehingga justru menurunkan mutu daging ayam yang dihasilkan. Untuk
meningkatkan mutu yang dihasilkan pemotongan ayam tradisional maka
perlu diupayakan pengembangan teknis pemotongan ayam agar ayam yang
diproses menghasilkan mutu yang bagus sehingga mempunyai daya simpan
lebih lama.
3
Waktu yang diperlukan seorang pekerja untuk proses pencabutan
bulu ayam memerlukan waktu sekitar 15 sampai dengan 20 menit per
ekornya, sedangkan menggunakan mesin mampu menghasilkan 4 ekor
ayam dalam 90 detik tergantung kapasitas mesin tersebut, namun
kelemahan dari mesin yang banyak beredar dipasaran ialah terletak pada
penyiraman air yang masih manual dan cenderung tidak merata.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penyusun mengambil judul
“Perancangan mesin pencabut bulu ayam guna meningkatkan mutu
dan efisiensi)”. Pengambilan judul ini dilakukan untuk mendapatkan
geometri prodak yang mampu pengoptimalkan produksi daging ayam. Selain
itu, hal ini juga sebagai usaha mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Lambung Mangkurat dalam merancang dan mengembangkan sebuah mesin
pecabut bulu ayam terdahulu. Serta memotivasi perancang dan
pengembang di masa yang akan datang.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan tugas akhir ini diambil beberapa rumusan
masalah yaitu:
a. Bagaimana perancangan mesin pencabut bulu ayam?
b. Bagaimana hasil mutu dan efisiensi terhadap perancagan mesin
pencabut bulu ayam?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
4
a. Untuk mengetahui dan mempelajari perancangan mesin pencabut bulu
ayam.
b. Untuk mengetahui hasil mutu dan efisiensi terhadap perancagan mesin
pencabut bulu ayam.
1.4. Batasan Masalah
Tugas akhir ini dibatasi lingkup masalah yaitu perancangan mesin
pencabut bulu ayam.
1.5. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari tugas akhir ini sebagai
berikut:
1) Manfaat Bagi Peneliti
a. Sebagai suatu penerapan teori dan praktek yang diperoleh saat di
bangku perkuliahan.
b. Sebagai model belajar aktif tentang cara inovasi bidang teknik mesin.
c. Memotivasi mahasiswa khususnya mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Lambung Mangkurat untuk merancang dan
mengembangkan mesin pencabut bulu ayam.
2) Manfaat Bagi Universitas
Perancangan mesin pencabut bulu ayam sebagai langkah awal
dalam melakukan perancangan komponen-komponen lainnya. Dengan
diiringi pengembangan desain selanjutnya, maka dapat menjadi suatu
peluang besar bagi Program Studi Teknik Mesin Universitas Lambung
Mangkurat untuk membangun sebuah tim dan berkompetisi di lomba
rancang bangun di masa yang akan datang.
5
3) Manfaat Perusahaan
Perancangan mesin pencabut bulu ayam sebagai inovasi yang
memudahkan pekerjaan sehingga dapat memaksimalkan produksi pada
industri Rumah Pemotongan Ayam (RPA)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui
hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan
dapat dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang
menurut peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu
yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian
ini. Oleh karena itu, dilakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil
penelitian berupa tesis dan jurnal-jurnal melalui internet.
Penelitian oleh Triyatini, Abubakar (2000) mengenai mutu karkas ayam
hasil teknik pemotogan berbeda 2000 dilakukan penelitian terhadap mutu
yang dihasilkan dari perbedaan teknik pemotongan dan pencabutan bulu.
Dihasilkan persentasi mutu karkas (daging ayam) tertinggi dihasilkan dari
teknik pemotongan secara tradisional dengan pencabutan bulu secara
tradisional dengan pencabutan bulu secara tradisional maupun mesin yaitu
berkisar antara 69,47-69,76%.
Penelitian oleh Tanimola, Diabana, Dkk (2014) mengenai desaign and
development of a de-feathering machine 2014 dilakukan pengembangan
terhadap kapasitas mesin pencabut bulu unggas terdahulu sehingga mesin
mampu menghasilkan rata-rata 360 ekor burung dalam 1 jam.
Penelitian oleh Adeyinka A, Adesanya (2015) development and
performance evaluation of a chiken de-feathering machine for small scale
farmer 2015 mengenai efisiensi dalam pencabutan bulu unggas yang di
6
7
hasilkan mesin mencapai 95%, dengan mesin mampu mencabut bulu
burung 30 detik per ekor.
Penelitian oleh A. W. Fazlil, I. M. Sharif (1995) mengenai
Considerations for the desaign of a quail defeathering machine 1995
dilakukan perhitungan terhadap diameter drum atau silinder dan kecepatan
putaran mesin didapatkan desain dengan diameter 25cm dengan putaran
130 rpm.
Penelitian oleh S. O. Adetola, G. A. Daramola (2014) mengenai
development of a household poultry de-feathering machine with batter
efficiency didapatkan nilai efektifitas dan efisiensi dengan menggunakan
mesin adalah 98% dan 94.66%.
Penelitian oleh Adejumo A. O, adegbie A. (2013) mengenai the effect
of machine and poultry parameters on fether plucking 2013 dilakukan
penelitian terhadap efisiensitas antara mencabutan bulu unggas secara
manual dan dengan menggunakan mesin didapatkan efiensi mencabut bulu
dengan mesin adalah 99,43& dan rata-rata keseluruhan efisien pencabutan
adalah 67,65 + 16,45%.
2.2 DASAR TEORI
Kebutuhan peralatan atau mesin menggunakan teknologi permesinan
guna memudahkan pekerjaan khususnya dibidang industri rumahan seperti
rumah pemtongan ayam (RPA). Prinsip kerja alat ini adalah pertama kali
masukan ayam yang sudah direndam kedalam air panas sekirat 40-50 detik ke
dalam rumah silinder yang berhubungan dengan ruang gesek yaitu silinder
pengupas dengan rumah silinder.
8
2.3 Motor Listrik
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listik menjadi energi
mekanis. Misalnya mesin pembangkit tenaga listrik maka dapat memutar motor
listrik yang menggunakan mesin untuk berbagai keperluan seperti mesin untuk
mengililingi padi menjadi beras untuk pompa irigasi untuk pertanian, untuk kipas
angin serta mesin pendingin (djoekardi, 1996).
Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan 70% beban listrik industri.
Gambar 2.1 motor lisrik sumber: https://jayabaruac.files.wordpress.com
a. Menentukan daya tanpa beban yang dibutuhkan suaty benda
dalam gerakan melingkar, dapat dihitung berdasarkan rumus:
b. Menghitung daya motor penggerak dengan beban
Untuk melakukan perhitungan daya penggerak dengan
memberikan beban maka harus diketahui besar gaya yang
9
dibutuhkan suatu benda dalam gerak melingkar, dapat dihitung
berdasarkan rumus:
2.4 Poros
Poros adalah salah satu elemen mesin terpencting. Penggunaan poros
antara lain adalah untuk meneruskan tenaga, poros penggerah klep (seperti
cam saft), poros penghubung dan sebagainya.
Gambar 2.2 porosSumber: https://d2t1xqejof9utc.cloudfront.net
2.5 Key (pasak)
Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan
bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sproket, pullay, kopling dan lain-lain.
Momen diteruskan dari poros ke naf atau naf ke poros.
10
Gambar 2.3 key (pasak)Sumber : https://centrifugalpumpsimulator1.files.wordpress.com
2.6 Bearing
Bantalan adalah elemen mesin yang menupu poros berbeban
sehingga putaran dapat berlangsung secara halus, aman dan tahan lebih
lama. Poros adalah salah satu elemen mesin terpencting. Penggunaan
poros antara lain adalah untuk meneruskan tenaga, poros penggerah klep
(seperti cam saft), poros penghubung dan sebagainya.
Gambar 2.4 bearingSumber:
http://www.emersonbearing.com/wp-content/themes/emerson-default/img/bearings-group.png
11
2.7 Sistem Transmisi Pulley dan Belt
Sabuk –V merupakan sabuk yang tidak berujung dan diperkuat
dengan penguat tenunan tali. Sabuk –V terbuat dari karet dan bentuk
penampang berupa trapesium. Bahan yang digunakan untuk membuat intu
sabuk itu sendiri adalah terbuat dari tenunan teroron.
Penampang puli yang digunakan berpasangan dengan sabuk juga
harus perpenampang trapesium. Puli merupakan elemen penerus putaran
yang diputar oleh sabuk penggerak.
Gambar 2.5 Sistem Transmisi Pulley dan BeltSumber:
http://www.tristate-bearing.com/images/belts_and_sheaves_distributor_large.jpg
2.8 Saklar
Saklar atau lebih tepatnya adalah saklar listrik adalah suatu komponen
atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran
12
listrik. Hampir semua peralatan elektronika dan listrik memerlukan saklar untuk
menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan.
Gambar 2.8 saklarSumber: http://teknikelektronika.com/pengertian-saklar-listrik-cara-kerjanya/
2.9 rubber finger
Rubber finger adalah suatu benda yang terbuat dari karet dengan bentuk
tabung dan berguna sebagai komponen pencabut bulu ayam karena sifatnya
lentur dan kesat. Rubber finger ialah bagian yang sangat penting karna menjadi
media yang langsung bersentuhan dengan unggas yang dimasukan didalam
silinder.
13
Gambar 2.9 rubber finger
Sumber: http://elastomer.goodlife.com.my/tag/rubber-finger/
2.10 frame
Frame adalah struktur dari beberapa batang yang dihubungkan
dengan sambungan (pin ataupun rigid joint) dimana frame ini terdapat gaya
aksial, gaya lintang dan momen pada batang itu sendiri.
Gambar 2.10 frame
Sumber: m.oxl.co.id/iklan/mesin-gergaji-circle-IDjn2tc.html
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode perancangan
Perancangan dan pembuatan ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data-data dari rancangan terdahulu. Data bisa berupa
spesifikasi alat-alat dan lainnya. Secara aktual dilakukan pengambilaan
dengan memvariasi kemudian dilakukan perhitungan secara analisis.
Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Studi literatur
Studi literatur merupakan kegiatan mempelajari, mengumpulkan
data dan membaca, sebagai sumber informasi seperti buku, jurnal, skripsi
maupun artikel yang berkaitan dengan kegiatan perancangan. Sasaran
utama literatur ini adalah mengetahui gambaran dari rancangan dan
kelemahan dari mesin terdahulu serta mengatahui bagaimana membuat
simolator sebagai awal dari perancangan mesin.
b. Metode observasi
Suatu teknik pengumpulan data dan informasi yang dilakukan
degan cara mengadakan pengamatan langsung pada objek dan melihat
permasalahan kemudian mencari solusi.
c. Metode inerview
Bertanya kepada karyawan Rumah Pemotongan Ayam(RPA)
mengenai masalah-masalah akibat proses pencabutan bulu dengan
mesin pencabut bulu ayam yang ada.
15
3.2. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian yang diakukan merupakan langkah awal dalam
perancangan suatu mesin pencabut bulu ayam. Adapun tahapan penelitian
dijabarkan melalui flow chart berikut.
iya tidak
gambar 3.1 Flow Chart Tahap penelitian
Perancangan mekanis
Studi literaturRancang bangun pembuat
Mesin pencabut bulu ayam
start
Proses pengerjaan model 3D
Perakitan komponen mesin
Uji coba mesin dan pengambilan data
Apakah kinerja mesin sesuai
rancangan
kesimpulan
finish
16
1) Mulai (start)
Pada taham ini diadakan berbagai persiapan untuk perancangan
mesin pencabut bulu ayam. Taham ini dipelajari latar belakang
perancangan dan tujuan akhir dari perancangan.
2) Rancangan Bangun Pembuatan Mesin Pencabut bulu Ayam
Pada tahap ini dicari literatur yang mendukung dalam
perancangan dan harus mengenai landasan teori yang digunakan
sehingga akan memudahkan pengerjaan pada langkah-langkah berikut.
3) Perancangan Mekanis
pada tahap ini dilakukan perhitungan pulley, sabuk (V-Belt), poros,
bantalan dan dari berbagai alternatif yang sudah dirancang yang mana
hasilnya akan digunakan pada tahap selanjutnya.
4) Proses pengerjaan Model 3D
Pembuatan model tiga dimensi (3D) dilakukan menggunakan
software Autodesk Inventor Professional 2015. Sebagai tahap awal
sebelum perakitan komponen mesin.
5) Perakitan Komponen Mesin
Bila semua komponen sudah didapat, maka langkah berikutnya
adalah penyusunan komponen - komponen tersebut menjadi satu
kesatuan, sehingga mesin ini mempunyai fungsi sesuai yang
direncanakan.
6) Uji Coba Mesin dan Pengambilan Data
Pada tahap ini peralatan yang sudah dirakit dapat di uji coba dan
pengambilan data apakah mesin ini sudah bekerja dengan sesuai
fungsinya.
17
7) Apakah Kinerja Mesin Sesuai dengan Rancangan
Disini semua hasil uji coba akan diamati baik secara fungsi, hasil
sampai perhitungan apakah sudah sesuai atau belum, jika tidak sesuai
maka akan dianalisa kembali ke pengumpulan data,sampai data sudah
sesuai.
8) Kesimpulan
meyimpulkan hasil pembuatan sistem pecangan berdasarkan
landasan teori maupun pertimbangan praktis terutama mengenai bahan
serta mekanismenya.
9) Finish
Pada tahap ini telah dibuat peralatan yang telah dirancang secara
utuh dan telah tianalisa hasilnya.
3.3. Variabel Penelitian
Geometri dari mesin pencabut bulu ayam menjadi varabel dalam
penelitian ini, dan akan dirancang terlebih dahulu menggunakan software
Autodesk Inventor Professional 2015 sebagai acuan dalam perancangan.
Daftar Pustaka
Abubakar, 1992. Grading karkas broiler. Proseeding sminar ISPI Bogor. Caringin-
Bogor.
Adeyinka A, Olawale J. O, 2015 development and performance evaluation of a
chicken de-feathering machine for small scale farmer, advanced
agricultural technologies vol 2 no 1 june 2015, federal university, oye-ekiti
nigria.
Adejumo, adegbie, at all, the effect of machine and poultry parameters on feather
plucking, engineering research and applications vol.3 issue 6 dec 2013,
oyo state collage of agriculture igboora nigria.
Adetola, daramola, at all, 2014, development of a household poultry de-
feathering machine wit better efficieny, mechanical and civil engineering,
vol 11 issue 3 june 2014, mechanical engineering lodokw university of
technology ogbomoso nigria.
Author, 2015, teknik elektronik. http://teknikelektronika.com/pengertian-saklar-
listrik-cara-kerjanya/ diakses 14 november 2016
Author, 2016, Rubber Finger, http://elastomer.goodlife.com.my/tag/rubber-finger/,
diakses 14 November 2016
Blucland, C 2005. Small scala poultry processing, http//www.fao.org diakses 14
November 2016.
Daeng, rifky. 2015. Pengaruh Geometri Roll Hoop Terhadap Displacement Pada
Chassis Mobil Formula Student Automotive Engineering (Fsae), skripsi,
teknik mesin universitas lambung mangkurat banjarbaru.
Djoekardi, Djuhana. 1995. Mesin-mesin listrik motor induksi. Jakarta :Penerbit
Universitas Trisakti.
David saputra. 2012. Modofikasi pencabut bulu ayam otomatis menggunakan
mikrokontroler msc51. Progam studi teknik komputer Universitas dehasen
bengkulu.
David R.A. 1995. You can build your mechanical plucker.
(whizbang)http//www.fao.org.
Emerson Bearing Company 2016, Specific Solutions for Your Bearing Needs,
http://www.emersonbearing.com, diakses 9 nov 2016
Fazlil Ilahi, sharif, 1995, considerations foe the desaign of a quail defethering
machine, mardi res j 22(2) 1995, agricultural recearch and development
institute malaysian.
Grabcad, Poros penyetel,
http://www.stlfinder.com/model/poros-penyetel/3195377, diakses 9 nov
2016.
Hage, 2008, motor listrik, http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/motor-
listrik.html. Diakses 14 november 2016
Handy teknik, 2016, mesin cuci 2 tabung, http handyteknik.com/2016/02/mesin-
cuci-2-tabung.html, diakses tanggal 9 november 2016.
Kushielverse, 2015,
http://www.tristate-bearing.com/images/belts_and_sheaves_distributor_larg
e.jpg, diakses 9 nov 2016.
Mu’arifin. 2016. Mesin gergaji circle. http://m.olx.co.id/iklan/mesin-gergaji-ircle-
IDjn2tc.html diakses 21 november 2016
Panda, B. 1990. A decade of research and development on quails1979-1989
janakpuri: Central Avian Res. Institute.
Triyantini, Abubakar, at all. 2000. Mutu Karkas Ayam Hasil Teknik Pemotongan
Berbeda. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 2000. Balai
Penelitian Ternak Bogor.
Tanimola, O.A, Diabana, P.D, at all, design and development of a de-feathering
machine, internasional journal of scientific & engineering research, vol 5
issue 6 june 2014, lagos state polytechnic ikorodu nigria.
Uncategorized, 2011, Main Peg n Small Peg,
https://centrifugalpumpsimulator1.wordpress.com/beranda/centrifugal-
pump/main-peg-n-small-peg/, diakses taggal 9 november 2016.