Daftar Pustaka
Al-Qur’anul Karim
Bugin, Burhan .2004. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Darmawi, Herman. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djarwanto. 2004. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta BPEE UGM.
Departemen Agama RI. 2004.Al Quran dan terjemahannya. Jakarta: CV. Penerbit J-Art.
Hadinoto Soetanto. 2008. Bank Strategy on Funding and Liability Management. Jakarta: PT Elex Media Kompotindo Kelompok Gramedia.
H. Lili M. Sadeli. 2009. Dasar-dasar Akutansi-biaya. Jakarta: Bumi Aksara.
Karim, Adiwarma A. 2006. Bank Islam:Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi Ketiga. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
. 2010.Pengantar Manajemen Keuangan Edisi Kedua. Jakarta: Prenadamedia Group.
. 2007.Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.
. 2010.Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nasir, Moh. 2007. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: AMP YKPN.
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.06/PER/V/M.KUKM/V/2006tentang penilaian koperasi award.
Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil. Yogyakarta: UII Press.
Sugiyono. 2008.Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabet.
Soetanto Hadinoto. 2008. Bank Strategy on Funding and Liability Management. Jakarta: PT Elex Media Kompotindo Kelompok Gramedia.
Umar, Husein. 2001. Strategi Management in Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Murti, Sumarni. 2002. Manajemen Pemasaran Bank. Yongyakarta; Liberty. Edisi ke-5. cet 1.
Wiroso.2008. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta: PT. Raja Grafimdo Persada.
Nita Meillita. 2017. “Pengaruh Sumber Dana Pihak Ketiga terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Cirebon”. Skripsi Sarjana; Fakultas Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati; Cirebon.
Rendhi Herlambang Rendhi. 2018. “Analisis Sistem Pengelolaan Dana Pihak Ketiga Pada BMT Insan Mulia Palembang”. Skripsi Sarjana; Fakultas UIN Raden Fatah; Palembang.
Uswatunnisa. 2018. “Implementasi Prinsip Amanah Salam Pengelolaan Dana Pihak Ketiga Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Pekanbaru)”. Skripsi Sarjana; Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim; Riau.
Krisna Yanti Febri Ayu. 2018. Pengaruh Dana Pihak Ketiga ,Kecukupan Modal,Resiko Kredit dan Likuiditas Terhadap Profitabiltas LPD Kabupaten Badung. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.4. No.21.
Nova Fuji Kosmayanti. 2017. ”Analisis faktor yang mempengaruhi Dana Pihak Katiga (DPK) pada Bank Umum Syariah di Indonesia”. Skripsi Sarjana; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia;Bandung.
Ftiri Meilina.2011. “Strategi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Pada BMT Al-Fath Ikmi Pamulang”. Skripsi Sarjana; Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri syarif Hidayatullah Jakarta.
Hutri Riski Raisa Optiani2011. ”Analisis Strategi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Katiga (DPK) (Studi pada PT. Bank Syariah Mandiri TBK Cabang Jember”. Skripsi Sarjana; Fakultas Ekonomi Universitas; Jember.
Rachmat Cahyo Utomo. “Strategi Pengelolaan Dana Mesjid Dalam PemberdayaanEkonomiUmat (StudiKasus di Masjid FatimatuzzahraPurwokertoKabupatenBanyumas)”.(Skripsi Sarjana; Fakultas Syariah dan Hukum Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
http://www.kontan.co.id/news/dana-pihak-ketiga-perbakan-mendaki,html.Diakses pada 16 Februari 2020.
https://www.coursehero.com/file/41234152/Makalah-Manajemen-Dana-Bank-Syariahdocx/.diakses pada tanggal 4 april 2020.
https://www.patrarijaya.co.id/strategi-manajemen-dana-dan-alma.html.diakses pada tanggal 8 april 2020.
TRANSKIP WAWANCARA
A. Strategi Pengelolaan Dana Pihak Ketiga
1. Apakah dana pihak ketiga dan modal digunakan untuk semua pengelolaan
dana?
2. Bagaimana cara pengelolaan dana DPK dan Modal, apakah dingunakan
untuk semua penyaluran dana atau adakah pengelolaan khusus untuk dana
pihak ketiga dan dana dari BMT?
3. Apabila ada nasabah yang ingin mengambil dananya pada tabungannya
apakah menggunakan dana dari DPK dan dari modal BMT?
4. Apakah pembiayaan BBA dan Qardhul Hasan dananya berasal dari DPK
dan Modal BMT?
B. Peningkatan Profitabilitas Dana Pihak Ketiga
1. Apa saja pendapatan DPK yang diperoleh dari BMT?
2. Bagaimana setiap keuntungan pada pendapatan DPK?
a. Pendapatan tabungan harian mudharabah
b. Pendapatan BBA dan usaha mikro
c. Pendapatn Biaya ADM
d. Pendapatan dana bantuan sosial
Transkip Hasil Wawancara
A. Strategi Pengelolaan Dana Pihak Ketiga
1. Iya dana pihak ketiga semua dananya digunakan untuk semua pengelolaan
produk BMT Nurul Iman Bungi. Dalam menyediakan dana untuk nasabah
kami menggunakan kedua sumber dana itu untuk memenuhi keinginannya
nasabah
2. Sumber dana dari masyarakat dan dari dana modal BMT itu disatukan untuk
tanpa dibedakani dari mana semua dana itu. Lalu semua dana itu kemudian
digunakan sesuai dengan rencana. Pada penggunaan dana semua digunakan
seperti apabila ada nasabah yang ingin mengambil uangnya dalam
penyimpanan, penggunaan dananya juga untuk pembiayaan jual beli yaitu
BBA dan Qardhul hasan, terakhir dalam penggunaan dana membuka usaha
pedangang kecil dan jasa bisnis.
3. Iya apabila ada nasabah yang ingin mengambil uangnya dalam penyimpanan
kembali kami berikan nanti bagi hasilnya akan kami transfer direkening
penabungnya.
4. Untuk mengambil kredit untuk membuat usaha mulai dari pengusaha kecil
sampai pengeusaha besar kalau ada yang ingin mau ambil BBA itu jual beli
dan pembiayaan Al Qardhul Hasan untuk pinjaman tolong menolong itu dari
dana DPK dan modal.
B. Peningkatan Profitabilitas Dana Pihak Ketiga
1. Pendapatan yang kita peroleh itu dari bagi hasil tabungan harian
mudharabah, dari keuntungan pembiayaan usaha mikro seperti pengusaha
atau pedagang dari yang kecil sampai yang besar, dari pembiayaan jual
beli BBA (Bai’u Bithaman Ajil) dan pembiayaan Al Qardhul Hasan.
2. Pendapatannya tidak menentu setiap tahun.
a. Pendapatannya dari tabungan harian mudharabah ini dari bagi hasil
yang diberikan kredit oleh nasabah lain tapi kalau ada yang ingin
mengambil uangnya kembali kami berikan nanti bagi hasilnya akan
kami transfer direkening penabungnya, bagi hasilnya sesuai dengan
kesepakatan sesuai jga dengan jumlah uang yang disimpan pada
tabungannya.
b. Pendapatan dari pembiayaan BBA disini kami hitung berapa jumlah
uang yang diminta nasabah apabila ingin membeli sesuatu misalnya
dia ingin membeli motor kami Tanya harganya itu motor misalnya
harganya 15.000.000 juta kami mengambil keutungan disini 2%
selama tidak membebani nasabah dan jamminanya menambil
pembiayaan ini surat-surat berharga seprti sertifikat tanah.
c. Pendapatan dari administrasi itu dari biaya beban administrasi
rekening seperti biaya buku rekening apabila sewaktu rusak harus
diganti dan biaya tariakan juga.
d. Pendapatan dana bantuan social tidak selalu mengalami peningkatan
karena bantuan itu pemerintah yang menyaluran bantuan tersebut
melalui BMT Nurul Iman Bungi yaitu bantuan usaha untuk masyarakat
apabila memliki usaha kecil.
Profit BMT Nurul Iman Bungi
BMT Nurul Iman Bungi terletak di Jalan Poros Polman, Kec. Duampanua, Kab.
Pinrang. BMT ini memiliki 11 karyawan. Setiap karyawannya memiliki tugas
masing-masing. Di BMT Nurul Iman Bungi ditawarkan beberapa produk antara lain
tabungan harian mudharabah, jual beli BBA (Bai Bitsaman Ajil) dan Qardh hasan.
4.4.2 Sejarah BMT di Indonesia
Sejarah BMT ada di Indonesia dimulai pada tahun 1984 dikembangkan
mahasiswa ITB di Masjid Salman yang mencoba menggulirkan lembaga pembiayaan
berdasarkan syari’ah bagi usaha kecil. Kemudian BMT lebih di berdayakan oleh
ICMI sebagai suatu gerakan yang secara operasional ditindaklanjuti oleh Pusat
Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). BMT adalah lembaga keuangan mikro yang
dioperasikan dengan prinsip bagi hasil (syari’ah), menumbuhkembangkan bisnis
usaha mikro dan kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela
kepentingan kaum fakir miskin. Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi yaitu
Baitul Tamwil (Bait = Rumah, at Tamwil = Pengembangan Harta) yaitu melakukan
kegiatan pengembangan usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas
ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung
dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Baitul Maal (Bait = Rumah, Maal
= Harta) yaitu menerima titipan dana zakat, infaq dan shadaqah serta
mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.1
4.1.3 Visi dan Misi BMT Nurul Iman Bungi
1. Visi
Visi dari BMT Nurul Iman Bungi yaitu menjadikan lembaga keuangan mikro
yang sehat, berkembang, dan terpercaya yang mampu melayani anggota dan
1 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, h. 136.
masyarakat lingkungannya berkehidupan salam, penuh keselamatan,
kedamaian dan kesejahteraan.
2. Misi
Misi dari BMT Nurul Iman Bungi yaitu mengembangkan BMT Nuul Iman
Bungi sebagai saranan gerakan pembebasan, gerakan pemberdayaan, dan
gerakan keadilan sehingga terwujud kualitas masyarakat disekitar BMT yang
salam, penuh keselamatan dan kesejahteraan.
4.1.4 Struktur Organisasi BMT Nurul Iman Bungi
BAGAN 2.1
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI SYARIAH
BMT NURUL IMAN BUNGI
4.1.5 Produk-Produk BMT Nurul Iman Bungi
Pengawas
Ketua : Yulindar Sultan
Anggota: Muh. Thoha
Anggota: Drs. Alhusari Latif
Pengurus
Ketua : Abd. Karim
Wakil Ketua : Ir. Habar
Sekertaris : Muh. Amril
Manager
Hj. P. Nurhaeda. S,E.
Kasir
Darmawati
Syam
ADM.
Pembayaran
Ani
Agus Rasma
Surveyor
Agus Rasma
Rosdiana
Juru Tagih
Agus Rasma
Rosdiana
Produk-produk yang dilakukan BMT Nurul Iman Bungi yang dilakukan
mempunyai dua kegiatan di BMT yaitu kegiatan bidang keuangan dan
kegiatan non keuangan
1. Kegiatan Bidang Keuangan
a. Tabungan Harian Mudharabah
Tabungan atau simpanan dengan prinsip mudharabah yaitu dana tersebut
dipercayakan oleh pemili kepada BMT untuk digunakan tujuan atau usaha
yang menguntungkan, namun secara implist pemilik dana bersedia
menanggung kerugian selama BMT tidak dapat menutupi kerugian dengan
cara lain. Pemilik dari modal tersebut sesuai dengan kesepakatan.
b. Pembiayaan
Kegiatan pembiayaan adalah upaya BMT dalam membiayai usaha-usaha
yang dilakukan oleh anggota sesuai dengan kebutuhan usaha tersebut.
Pembiayaan BMT Nurul Iman Bungi berbentuk
1) BBA (Bai’u Bithaman Ajil) yaitu BMT memberikan uang kepada
nasabah untuk menggunakannya membeli sesuatu sesuai dengan
kesepakatan atau akad yang berlaku.
2) Al Qardhul Hasan yaitu memberikan pinjaman tanpa memberikan
imbalan apapun hanya tolong menolong.
2. Kegiatan Non Keuangan
Prioritas utama dari BMT adalah melakukan kegiatan bidan keuangan namun
bila ada kesempatan dan peluang tidak ada halangn bagi BMT untuk bergerak
dalam sector rill. Kegiatan tersebut antara lain :
a. Membuka usaha dagang
b. Menyediakan jasa konsultasi bisnis.
BMT Nurul Iman Bungi melakukan kegiatan bidang keuangan dalam bentuk
menghimpun dana dan menyalurkan dana. Dalam menghimpun dana masyarakat
lembaga BMT melakukan bidang keunagn dalam bentung tabungan yang dinamakan
tabungan harian mudharabah, dan yang kedua menyakrkan dana dalam bentuk
pembiayaan yang kegiatan pembiayaan adalah pembiayaan dalam bentuk usaha,
menyediakan konsultasi bisnis, dalam bentuk BBA (Bai’u Bithaman Ajil) yaitu BMT
memberikan uang kepada nasabah untuk menggunakannya membeli sesuatu sesuai
dengan kesepakatan atau akad yang berlaku dan pembiayaan Al Qardhul Hasan yaitu
memberikan pinjaman tanpa memberikan imbalan apapun hanya tolong menolong.
BIOGRAFI PENULIS
NURHALISAH, merupakan salah satu mahasiswi di
IAIN Parepare Program Studi Perbankan Syariah yang
lahir pada tanggal 14 Februari 1998 di Tamansari. Anak
Pertama dari lima bersaudara. Anak dari pasangan Bapak
Bahar dan Ibu Baya. Penulis mulai masuk pendidikan
formal pada sekolah Dasar Negeri (SDN) 296
DuampanuaLambalumama pada tahun 2005-2010 selama
6 tahun, kemudian masuk di Sekolah Menegah Pertama
Negeri (SMPN) 1 Duampanua pada tahun 2010-2013 dan melanjutkan lagi ke
sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Pinrang dan lulus pada tahun 2013-2016.
Pada tahun yang sama yaitu 2016 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare namun berganti nama menjadi Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, dengan mengambil Program Studi Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Bank Mega
KCP Pinrang dan Melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Desa
Inalipue Kecematan Tanasitolo Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan.
Adapun organisasi yang sempat digeluti oleh penulis selama kuliah di IAIN
Parepare, yaitu : organisasi Internal kampus Lintasan Imajinasi Bahasa Mahasiswa
(LIBAM) IAIN Parepare, kemudian menyelesaikan studi di IAIN Parepare pada tahu
2020 dengan judul akripsi : Strategi Pengelolaan Dana Pihak Ketiga Dalam
Meningkatkan Profitabilitas BMT Nurul Iman Bungi (Analisis Manajemen
Syariah).
Top Related