GD 5102 METODOLOGI PENELITIAN GEODESI & GEOMATIKA
I GST NGR YOGA JAYANTARA
PROGRAM MAGISTER TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tugas Matakuliah
GD 5102 METODOLOGI PENELITIAN GEODESI & GEOMATIKA
“RISET”
OLEH :
I GST NGR YOGA JAYANTARA
NIM 25114006
PROGRAM MAGISTER TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014
GD 5102 METODOLOGI PENELITIAN GEODESI & GEOMATIKA
PROGRAM MAGISTER TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
A. Pendahuluan
Rasa ingin tahu manusia adalah sifat dasar manusia yang hakiki, didorong oleh
anugrah tertinggi Maha Pencipta kepada manusia, yaitu “akal pikiran”. Karena itu
juga manusia menyebut dirinya sebagai homo sapiens, yaitu mahluk berfikir. Akal
pikiran manusia berkembang setelah memperoleh pengetahuan dari Tuhan, ini disebut
fase pemberitahuan dan pengalaman-pengalaman hidup manusia yang diperoleh dari
hasil kerja mengelola bumi ini disebut fase pengalaman. Jadi manusia memperoleh
pengetahuan melalui dua fase (Burhan Bungin), yaitu fase pemberitahuan dan fase
pengalaman, inilah asal usul dari semua sistem pengetahuan manusia. Penelitian
sebagai sistem pengetahuan memainkan peran penting dalam pengetahuan itu sendiri,
proses penelitian dan ilmu pengetahuan harus melalui tahapan berfikir ilmiah, yang
mana seorang peneliti mulai berfikir deduktif, yaitu mencoba berteori terhadap sebuah
fakta atau fenomena-fenomena. Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa definisi
penelitian dari berbagai sudut pandang, ruang lingkup, karakteristik, jenis penelitian
serta tujuan dari sebuah penelitian.
B. Definisi Riset atau penelitian
Riset diserap dari kata dalam bahasa inggris yaitu research. Research berakar dari 2
kata yaitu “re” dan “search” jika di artikan secara harfiah adalah “mencari kembali”.
Dalam KamusBesar Bahasa Indonesia sendiri riset adalah “penyelidikan (penelitian)
suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan
dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih
baik”. Sedangakan beberapa peneliti mendefinisikan riset sebagai berikut :
1. Riset adalah suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap
masalah tersebut (Hilway, 1956).
2. Penelitian meliputi pemberian defenisi dan redefenisi terhadap masalah,
merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan, dan
sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan
untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis (Woody, 1927).
3. Riset adalah kerja sama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru
melalui metodologi yang berkaitan erat dengan atau beberapa disiplin ilmu
(Depdiknas RI).
4. Riset dapat diartikan sebagai seperangkat kegiatan sistematis dan terarah untuk
pemecahan masalah, penemuan, pengembangan batang tubuh ilmu (the body of
knowledge) yang terorganisasikan.
5. Riset dapat juga diartikan sebagai suatu bentuk metode kerja atau metode
pemecahan masalah yang dilakukan secara terencana dan cermat untuk
mendapatkan data, informasi (fakta), dan kesimpulan yang dapat menambah
kemampuan memahami, meramalkan, dan mengendalikan keaadaan (peristiwa).
6. Penelitian adalah kegiatan eksplorasi untuk menggali ilmu pengetahuan baru yang
dilakukan menurut kaidah dan metodologi absah untuk memperoleh informasi,
teori, model melalui eksperimen, ekspedisi, serta proses penemuan (discovery and
invention) (Keputusan SA-ITB No. 032/SK/K01-SA/2002).
C. Ruang Lingkup Riset
Setiap penelitian harus mempunyai tujuan-tujuan yang akan dicapai. Tujuan
mempunyai kaitan yang erat dengan masalah yang dipilih. Tidak ada ketentuan barapa
banyak tujuan yang harus dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan yang banyak dapat
mengakibatkan banyaknya waktu, tenaga dan biaya yang harus dikeluarkan. Akan
tetapi mungkin juga ada hanya satu tujuan saja, namun diteliti secara luas dan
mendalam juga akan mememlukan waktu dan tenaga dari pada mempunyai sejumlah
besar tujuan yang kecil. Banyak tujuan mungkin berarti penelitian yang tidak
mendalam tentang banyak hal. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan ini dapat
terjadi bila kita berusaha merumuskannya secara spesifik sesuai dengan tujuan
dilaksanakannya penelitian tersebut.Pengertian dari ruang lingkup adalah Batasan.
Ruang lingkup ini menjadi penting adanya agar tujuan dari penelitian ini dapat
tercapai tanpa harus kita membuang waktu dan tenaga untuk meneliti hal-hal yang
sebenarnya sudah melenceng terlalu jauh atau terlalu luas dari tujuan kita semula.
Ruang lingkup dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti,
populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian.
D. Tujuan Riset
Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Tujuan dari penelitian tidak sama dengan tujuan peneliti. Sering
dijumpai di beberapa tesis atau disertasi bahwa tujuan penelitian adalah sebagai salah
satu syarat lulus pendidikan S1 maupun S2. Tujuan tersebut bukan merupakan tujuan
penelitian tetapi merupakan tujuan peneliti untuk mendapatkan gelar studinya yang
disyaratkan untuk melakukan penelitian tersebut. Dari beberapa pengertian penelitian
yang telah diungkapkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa
penelitian tersebut mempunyai beberapa tujuan di antaranya: Meningkatkan atau
mengembangkan pengetahuan (Buckley et al.). Dalam penelitian bisnis, tujuan ini
merupakan tujuan yang bersifat jangka panjang karena umumnya tidak terkait secara
langsung dengan pemecahan masalah-masalah praktis. Menyelidiki masalah tertentu
yang memerlukan jawaban (sekarang). Dalam penelitian bisnis, tujuan ini merupakan
tujuan yang bersifat jangka pendek. Hasil penelitian lebih menekankan pada usaha
pemecahan masalah-masalah praktis yang diperlukan untuk pertimbangan dalam
pembuatan keputusan bisnis.Menangkap opportunity atau peluang. Misalnya suatu
penelitian dengan isu ‘peningkatan moral karyawan untuk peningkatan kinerja
mereka’. Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah ada.
Misalnya suatu penelitian dengan isu “penggunaan ekuitas yang lebih besar
dibandingkan hutang untuk mengurangi konflik kepentingan antara pemegang saham
dan kreditur (menguji teori keagenan yang telah ada). Melakukan pengujian terhadap
suatu fenomena untuk menemukan suatu teori yang baru. Misalnya suatu penelitian
dengan isu “kepemilikan manajerial yang akan memperkuat hubungan antara peluang
tumbuh perusahaan dengan kebijakan pendanaan perusahaan (untuk menemukan
teori).
E. Karakteristik Riset
Menurut Paul Leedy dalam Practical Research, ada delapan karakteristik riset, yaitu :
1. Riset berasal dari satu pertanyaan atau masalah: dengan menanyakan pertanyaan
kita sedang berupaya untuk stimulasi dimulainya proses penelitian. Sumber
pertanyaan dapat berasal dari sekitar kita.
2. Riset membutuhkan tujuan yang jelas yaitu sebuah pernyataan tujuan yang akan
menjawab pertanyaan : “Masalah apa yang akan diselesaikan/dipecahkan?”
3. Riset membutuhkan rencana spesifik yaitu rencana kegiatan untuk melakukan
penelitian. Selain menetapkan tujuan dari riset, kita harus menetapkan juga
bagaimana mencapai tujuan tersebut. Beberapa hal yang perlu diputuskan misalnya
dimana mendapatkan data? Bagaimana mengumpulkan data tersebut? Apakah data
yang ada berelasi dengan permasalahan yang ditetapkan dalam riset?
4. Riset biasanya membagi masalah prinsip menjadi beberapa submasalah untuk
mempermudah menjawab permasalahan, biasanya masalah yang prinsip dibagi
menjadi beberapa sub masalah. Masalah : Kompresi data dengan algoritma
substitution sub-masalah:
- bagaimana melakukan kompresi data pada file teks hingga hasil kompresi 30%
dari file asli?
- bagaimana melakukan dekompresi pada file teks tanpa mengubah isi?
5. Riset dilakukan berdasarkan masalah, pertanyaan atau hipotesis riset yang spesifik:
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan yang logis yang memberikan jawaban
sementara tentang permasalahan riset berdasarkan penyelidikan awal. Hipotesis
mengarahkan kita ke sumber-sumber informasi yang membantu kita untuk
menyelesaikan dan menjawab permasalahan riset yang sudah ditetapkan. Hipotesis
bisa lebih dari satu. Hipotesis mempunyai kemungkinan didukung atau tidak
didukung oleh data. Jika suatu hipotesis tidak didukung oleh data, maka hipotesis
itu.
6. Riset mengakui asumsi-asumi: Dalam riset, asumsi merupakan hal penting untuk
ditetapkan. Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan sehingga jangkauan riset jelas
batasnya. Asumsi juga bisa merupakan batasan sistem di mana kita melakukan
riset.
7. Riset membutuhkan data dan intepretasi data untuk menyelesaikan masalah yang
mendasari adanya riset: Pentingnya data bergantung pada bagaimana peneliti
memberi arti dan menarik inti sari dari data-data yang tersedia. Di dalam riset data
yang tidak diintepretasikan/diterjemahkan tidak berarti apapun.
8. Riset bersifat siklus: siklus dari riset dapat digambarkan seperti pada gambar 4.1
dibawah ini.
Gambar 4.1 Siklus Riset
F. Jenis Riset
Penelitian dapat diklasifikasikan kedalam tiga sudut pandang yang berbeda :
a. Aplikasi penelitian.
b. Objek yang menjadi bahan penelitian.
c. Pencarian atas sesuatu (Inquiry mode employed).
Dilihat dari poin aplikasi, penelitian dibagi menjadi dua kategori :
a. Penelitian murni (pure research) atau penelitian dasar (basic research) dan
b. Penelitian terapan.
Penelitian murni yang berkaitan dengan pengembangan, pengujian teori dan hipotesa
merupakan tantangan untuk para peneliti. Karena pada dasarnya penelitian murni
ditujukan untuk mengenahui, mengarahkan, dan memprediksi fenomena – fenomena
alam dan sosial. Dan menurut Sukmadinata (2005), tujuan dari penelitian murni
adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip – prinsip dasar, hukum – hukum
ilmiah dan untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.
Contoh penelitian dasar/murni dalam bidang pendidikan adalah penelitian di bidang
psikologi yang berkaitan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi sikap dan
perilaku manusia. Hasil dari penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai landasan
dalam pengembangan sikap untuk merubah prilaku melalui proses pembelajaran dan
pendidikan.
Penelitian dibedakan kedalam dua bentuk pendekatan (Gambar 1), yaitu :
a. Penelitian deduktif yang bersifat umum ke khusus, adalah penelitian yang
bertujuan menguji teori dalam keadaan tertentu.
b. Penelitian induktif yang sifatnya khusus ke umum, adalah penelitian yang
bertujuan untuk mengembangkan hipotesa melalui pengungkapan fakta.
Gambar 1 : Penelitian Deduktif dan Penelitian Induktif
(Sumber : www.b0chun.com)
Contoh dari penelitian deduktif adalah salah satunya terjadi dalam proses
peleburan/pemuaian logam.
Gambar 2 : Contoh Penelitian Deduktif
Penelitian terapan digunakan untuk memecahkan permasalahan yang cukup spesifik
dan juga digunakan untuk memahami terjadinya suatu fenomena. Dapat berupa
penyelidikan tentang suatu penemuan, tetapi biasanya merupakan suatu penjelasan
tentang penemuan. Dan kedua hal tersebut merupakan dasar dari penelitian. Penelitian
terapan biasanya dilakukan dikalangan akademisi atau beberapa institusi industri.
Penelitian terapan dibagi atas tiga hal, yaitu :
1. Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang dapat mendukung pengambilan
keputusan.
2. Penelitian dan pengembangan, bertujuan untuk mengembangkan penelitian yang
sebelumnya sudah lakukan untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal.
3. Penelitian tindakan, yaitu penelitian yang dilakukan sebagai dasar tindakan
pemecahan masalah penelitian.
Dilihat dari poin objektif, penelitian/riset dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Teori
Pada dasarnya
logam akan memuai
bila di panaskan
Hipotes
Apakah emas, tembaga,
perak, timah dsb, ketika
dipanaskan akan
memuai ?
Observasi
Menguji apakah emas,
tembaga, perak, timah
ketika dipanaskan akan
memuai atau tidak
Hasil
Seluruh bahan yang dipanaskan pada
langkah obervasi memuai, sehingga hal
ini sejalan dengan teori yang digunakan
pada awal penelitian
Descriptive (deskripsi/gambaran)
Penelitian descriptive mencoba untuk menjelaskan suatu keadaan secara
sistematis, masalah, fenomena, program/jasa.
Correlational (hubungan)
Penelitian correlational mencoba untuk menemukan atau menetapkan adanya
hubungan antara dua aspek atau lebih, pada suatu keadaan.
Explanatory (penjelasan)
Penelitian explanatory mencoba untuk mengklarifikasi sebab dan akibat dari
hubungan antara dua aspek atau lebih, pada suatu keadaan atau fenomena.
Exploratory (penyelidikan suatu penemuan)
Penelitian exploratory dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan –
kemungkinan khusus terhadap studi penelitian.
Inquiry Mode (pencarian atas sesuatu) dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pendekatan secara struktural dan
2. Pendekatan acak/tidak terstruktur.
Pendekatan secara struktural biasanya diklasifikasikan sebagai penelitian kuantitatif
dan pendekatan acak atau tidak terstruktur diklasifikasikan sebagai penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif sering digunakan sebagai metode penelitian exploratory
(penyelidikan/penemuan) yang kedepannya dijadikan dasar hipotesis penelitian
kuantitatif.
G. Langkah – Langkah Riset
1. Tahap Perencanaan:
Tahap perencanaan merupakan tahap awal untuk sebelum melakukan penelitian.
Tahapan perencanaan antara lain sebagai berikut:
a. Pilih topik penelitian
Pada tahap ini, memilih topik penelitian seharusnya sesuai dengan kekuatan dan
kompetensi. Topik yang sesuai dengan bidang kita akan dapat maksimal dalam
melakukan penelitian. Selain itu topik penelitian sebaiknya bermanfaat untuk
diaplikasikan sehingga memiliki daa guna tinggi. Topik penelitian usahakan
yang sesuai dengan hobby dan yang tidak terlalu banyak kompetitor karena
orang akan mengenal seorang ahli yang menguasai/memahami tentang bidang
pengetahuan tertentu.
b. Lakukan studi pustaka
Studi pustaka dilakukan pada mulanya untuk memberikan informasi apakah
topik penelitian yang akan dibahas sudah pernah dilakukan penelitian
sebelumnya atau belum, sehingga tidak terjadi plagiat penelitian. Terdapat
berbagai macam sumber data dan informasi antara lain:
1) Situs internet
2) Ensiklopedi
3) Jurnal Ilmiah
4) Buku teks
5) Dokumen/laporan
6) Majalah & Surat kabar
Adapun kegunaan studi pustaka antara lain:
1) Untuk mendapatkan informasi tentang hasil penelitian terkait yang pernah
dilaksanakan sebelumnya.
2) Untuk memastikan tidak terjadi “reinventing the wheel”.
3) Meningkatkan pemahaman terhadap permasalahan penelitian.
4) Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek teoritis dan praktis yang
terkait dengan “research question”.
5) Meningkatkan pemahaman terhadap hasil-hasil penelitian yang diperoleh.
6) Memberikan penjelasan teoritis terhadap hasil-hasil penelitian yang
diperoleh.
c. Rumuskan masalah penelitian
Perumusan masalah dilakukan untuk memfokuskan objek penelitian. Adapun
pertimbangan untuk merumuskan masalah adalah sebagai berikut:
1) Sesuaikan dengan road map penelitian dari kelompok anda
2) Hindari reinventing the wheel
3) Identifikasi blank spots : usahakan untuk memiliki nilai manfaat yang tinggi
baik pada aplikasi maupun untuk penelitian selanjutnya.
4) Pembatasan masalah : pembatasan masalah harus disesuaikan dengan
jangka waktu dalam melakukan penelitian dan sumberdaya yang dimiliki.
d. Rumuskan “research question”
Tentukan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang akan dicari jawaban atau solusinya
dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
e. Rumuskan hipotesa dan keluaran yang diharapkan
Hipotesa merupakan dugaan awal/kesimpulan sementara dari suatu penelitian
berdasarkan Research Question yang telah ditentukan. Hipotesa awal dilakukan
untuk memberikan petunjuk penelitian mengenai batasan masalah yang akan
dibahas sesuai dengan dugaan awal. Selanjutnya hipotesa ini yang akan diuji
dalam penelitian, dan hasil akhir akan memberikan kesimpulan apakah hipotesa
awal diterima atau ditolak sesuai dengan keluaran yang diharapkan.
f. Rencanakan mekanisme pelaksanaan
Setelah hipotesa awal disusun berdasarkan Research Question, tahap selanjutnya
yakni melakukan perencanaan pelaksanaan yang terdiri dari:
1) Mekanisme pelaksanaan: mekanisme pelaksanaan disusun untuk
memberikan petujuk pelaksanaan baik petunjuk secara teori maupun
paktek
2) Perangkat fikir: perangkat fikir disusun untuk memberikan gambaran
kerangka berfikir dalam melakukan suatu penelitian.
3) Perangkat kerja: sesuai dengan kerangka fikir yang telah disusun
kemudian dilakukan kerangka kerja untuk memberikan petunjuk
pratek dalam penelitian.
4) Waktu dan biaya: setelah mekanisme pelaksanaan, perangkat fikir, dan
perangkat kerja disusun, langkah terakhir adalah merencanakan waktu
dan biaya yang diperlukan. Waktu dan biaya ini seharusnya dapat
mendeskripsikan semua perencanaan awal sehingga tidak terjadi
ketidaksinkronan dalam penelitian.
Pada tahap perencanaan penelitian ini juga merupakan tahap penyusunan
proposal penelitian. Adapun ketentuan dari penyusunan proposal penelitian antara
lain:
1. Agar penelitian dapat didanai.
2. Proposal harus berisi cukup informasi dan argumentasi untuk meyainkan
reviewer bahwa penelitian memang penting dan perlu dilaksanakan dan
didanai.
3. Proposal harus mempunyai “research question” yang jelas dan penting, serta
metodologi yang sistematis untuk menjawabnya.
4. Suatu proposal penelitian harus dapat menjawab 3 pertanyaan dasar sebagai
berikut:
1) What: pertanyaan apa yang akan dijawab oleh penelitian?
2) Why: kenapa pertanyaan tersebut penting untuk dijawab?
3) How: apa yang akan dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut?
2. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain:
a. Pengamatan dan pengukuran di lapangan
b. Wawancara (langsung ataupun melalui pihak lain)
c. Kuisioner/angket
d. Pengamatan dan pengukuran di laboratorium
e. Studi pustaka
Data pengamatan dapat dibagi menjadi 2 yakni
a. Data primer: data yang diperoleh dari sumber asal/primer, yaitu peneliti secara
langsung melakukan observasi atau penyaksian kejadian-kejadian yang dituliskan.
b. Data sekunder: data yan diperoleh dari sumber-sumber sekunder, yaitu peneliti
mendapatkan atau melaporkan hasil observasi orang lain yang satu kali atau
lebihtelah lepas dari kejadian aslinya.
3. Tahap Pengolahan Data
Gambar 5
Data : keterangan tentang fakta yang direkam dala bentuk angka, grafik, atau atribut
Informasi : data yang digunakan untuk mengambil keputusan
a. Bagaimana cara memproses data yang telah
Terdapat berbagai macam metode pemrosesan dalam suatu penelitian. Sesuai
dengan hipotesa dan keluaran yang ingin dicapai, metode pemrosesan data harus
dipilih sesuai dengan kebutuhan yang mencakup semua data yang diperlukan dan
hasil keluaran yang diinginkan. Sebaiknya metode pemrosesan data yang dipilih
dapat memberikan informasi hasil akhir yang optimal.
b. Proses pengolahan data akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas dari informasi
yang didapat.
Agar memiliki nilai kuantitas dan kualitas yan
digunakan untuk proses pengolahan data harus dipilih sesuai dengan data yang
ada dan kebutuhan.
c. Garbage in, Garbage Out
Maksud dari garbage in, garbage out
yang keluar. Jadi jika dat
Sebaliknya bila data yang dimasukkan benar, maka hasilnya akan benar.
Sehingga untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan, kualitas data pengamatan
sangat berpengaruh.
Setelah proses pengolahan data dilak
tahap selanjutnya dilakukan uji kualitas dan mekanisme validasi. Tujuan dilakukan uji
kualitas dan mekanisme validasi adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
Gambar 5: Diagram Pengolahan Data
Data : keterangan tentang fakta yang direkam dala bentuk angka, grafik, atau atribut
data yang digunakan untuk mengambil keputusan
Bagaimana cara memproses data yang telah dikumpulkan?
Terdapat berbagai macam metode pemrosesan dalam suatu penelitian. Sesuai
dengan hipotesa dan keluaran yang ingin dicapai, metode pemrosesan data harus
dipilih sesuai dengan kebutuhan yang mencakup semua data yang diperlukan dan
yang diinginkan. Sebaiknya metode pemrosesan data yang dipilih
dapat memberikan informasi hasil akhir yang optimal.
Proses pengolahan data akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas dari informasi
Agar memiliki nilai kuantitas dan kualitas yang tinggi metode apa saja yang akan
digunakan untuk proses pengolahan data harus dipilih sesuai dengan data yang
ada dan kebutuhan.
Garbage in, Garbage Out
garbage in, garbage out berarti sampah yang masuk, sampah pula
yang keluar. Jadi jika data yang dimasukkan salah, maka hasilnya akan salah.
Sebaliknya bila data yang dimasukkan benar, maka hasilnya akan benar.
Sehingga untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan, kualitas data pengamatan
sangat berpengaruh.
Setelah proses pengolahan data dilakukan hingga menghasilkan hasil akhir, maka
tahap selanjutnya dilakukan uji kualitas dan mekanisme validasi. Tujuan dilakukan uji
kualitas dan mekanisme validasi adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
Data : keterangan tentang fakta yang direkam dala bentuk angka, grafik, atau atribut
Terdapat berbagai macam metode pemrosesan dalam suatu penelitian. Sesuai
dengan hipotesa dan keluaran yang ingin dicapai, metode pemrosesan data harus
dipilih sesuai dengan kebutuhan yang mencakup semua data yang diperlukan dan
yang diinginkan. Sebaiknya metode pemrosesan data yang dipilih
Proses pengolahan data akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas dari informasi
g tinggi metode apa saja yang akan
digunakan untuk proses pengolahan data harus dipilih sesuai dengan data yang
berarti sampah yang masuk, sampah pula
a yang dimasukkan salah, maka hasilnya akan salah.
Sebaliknya bila data yang dimasukkan benar, maka hasilnya akan benar.
Sehingga untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan, kualitas data pengamatan
ukan hingga menghasilkan hasil akhir, maka
tahap selanjutnya dilakukan uji kualitas dan mekanisme validasi. Tujuan dilakukan uji
kualitas dan mekanisme validasi adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
tingkat kualitas proses dan hasil akhir sehingga kesimpulan dan rekomendasi dari
penelitian merupakan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Pelaporan Hasil Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan pemrosesan data tahap selanjutnya adalah pembuatan
pelaporan hasil penelitian. Terdapat berbagai macam bentuk pelaporan hasil penelitian
antara lain:
a. Laporan penelitian
b. Makalah yang dimuat di jurnal ilmiah
c. Makalah yang dipresentasikan di pertemuan ilmiah
Ketentuan-ketentuan dalam penyusunan laporan hasil penelitian antara lain:
I. Laporan yang baik dan indah adalah suatu hal yang sangat penting dan harus
dikerjakan secara serius.
II. Laporan ilmiah tidak sama dengan laporan non-ilmiah. Terdapat hal-hal dan
ketentuan yang harus diperhatikan, baik menyangkut isi, gaya bahasa, format
laporan, serta outline dari laprannya
III. Laporan penelitian harus memberikan informasi secara benar, sistematik,
jelas, dan ‘enak’ untuk dinikmati.
5. Publikasi Hasil Penelitian
Manfaat dilakukan publikasi hasil penelitian diantaranya:
a. Publikasi penelitian secara tidak langsung akan mengiklankan
kompetensi.
b. Publikasi akan memperluas ‘span of benefit’, ‘span of reach’, dan
‘span of influence’ dari penelitian dan juga peneliti nya.
c. Publikasi dapat ‘mendatangkan’ sponsor atau pemberi dana penelitian.
Selain itu terdapat beberapa faktor yang dapat menurunkan kualitas penelitian
diantaranya:
a. Data pengamatan yang terbatas
b. Data pengamatan yang kurang akurat
c. Generalisasi yang berlebihan
d. Informasi yang kurang valid
e. Sumbeydaya yang kurang memadai
f. Argumentasi yang tidak komplit
g. Subyektivitas yang tidak proporsional
h. Analisis yang tidak komplit.
H. Daftar Pustaka
- Abidin, Hasanuddin Z. Slide Bahan Kuliah Penelitian: Karakteristik dan Metodologi
- Dawson, Catherine, 2002, Practical Research Methods, New Delhi, UBS
Publishers’Distributors
- http://www.kbbi.web.id/
- http://www.scribd.com/doc/40623039/Penelitian-Dasar-Dan-Terapan
- http:/www.b0chun.com/
- Leedy, Paul.D., Jeanne.E. Ormrod. Practical Research: Planning and Design a
Research Edisi 8 [2005]. Ohio : Pearson Merrill Prentice Hall