i
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA
KERETA ANGKA BERBASIS POWER POINT PADA PESERTA
DIDIK KELOMPOK B1 DI TK KEMALA
BHAYANGKARI 15 JENEPONTO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Penddidikan Anak Usia Dini
Fakulutas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammmadiyah Makassar
Oleh:
SRI WULANDARI IBRAHIM
105451104917
UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH MAKASSAR
FAKULUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDDIDIKAN ANAK USIA DINI
2021
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Tetaplah jadi diri sendiri
Sebab yang akan menentukan masa depanmu
Adalah dirimu sendiri...........
- Sri Wulandari Ibrahim
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku, saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku,
Atas do’a dan bantuanya dalam mendukung
Penulisan dan mewujudkan harapan menjadi kenyataan
vii
ABSTRAK
SRI WULANDARI IBRAHIM, 2021. Meningkatkan Kemampuan Berhitung
Melalui Media Kereta Angka Berbasis Power Point Pada Peserta Didik Kelompok
B1 di TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Bapak Baharullah dan Pembimbing II
Ibu Hajerah.
Masalah utama dalam penelitian ini ialah apakah kemampuan berhitung
dapat meningkat melalui media kereta angka berbasis power ponit pada peserta
didik kelompok B1 di TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto.
Jenis penelitian ini ialah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua
siklus dan setiap dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Prosedur penelitian
meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sabjek dari penelitian
ini ialah peserta didik Kelompok B1 TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto
sebanyak 12 peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama ke siklus kedua
setelah diberikan tindakan mengalami peningkatan, dari data yang diperoleh
sebanyak 5 peserta didik sudah berada di kreteria Berkembang Sesuai Harapan
(BSH) dengan presentase 41,6% dan 7 peserta di kreteria Berkembang Sangat
Baik (BSB) dengan presentase 58,3 %. Kemudian rata-rata pada siklus terahir
yang di dapatkan presentase sebesar 116,3 dengan kreteria Berkembang Sangat
Baik (BSB). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan
Kemampuan Berhitung Peserta Didik Kelompok B1 di TK Kemala Bhayangkari
15 Jeneponto melalui media kereta angka berbasis power point mengalami
peningkatan.
Kata kunci : Kemampuan Berhitung, media power point
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya
jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Tak lupa pula kita
kirimkan shalawat kedapa baginda Rasulullah Muhammad SAW, Rasulullah yang
membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman kepintaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Meningkatkan kemampuan
berhitung melalui media kereta angka berbasis IT pada peserta didik kelompok B1
di TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sepatutnyalah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Baharullah, M.Pd
selaku pembimbing I dan Ibu Hajerah, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II, yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penulisan skripsi
ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada; Prof. Dr. H.
Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin
Akbid, S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Tasrif Akbid, S.Pd.,
M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
serta selaku dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali
penulisan dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
ix
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis mengucapkan
kepada Kepala sekolah/guru TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto yang telah
memberikan izin melakukan penelitian serta membantu dalam melakukan
penelitian. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada ayahanda
tercinta Ibrahim dan ibunda tercinta Hj.Ramlah yang telah membesarkan,
mendidik dengan tulus dan ikhlas, serta memberikan doa restu dan kasih
sayangnya selama peneliti menuntut ilmu hingga dapat menyelesaikan pendidikan
peneliti. Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Alwi Basra dan
teman-teman seperjuangan saya Astritawati, Raehana, Maya, Kak Mirna, Kak
Isma, Mutia, yang telah menemaniku dalam suka maupun duka dan membantu
dalam penulisan skripsi ini, serta teman-teman PG-PAUD angkatan 2017 yang
telah memberikan motivasi yang besar selama peneliti menuntut ilmu hingga
dapat menyelesaikan pendidikan peneliti.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.
x
Terahir penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnaya
jika terdapat kesalahan. Akhir kata,
Billahi Fii Sabililhaq Fastabikul Khaerat
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabaratuh.
Makassar, Desember 2021
SRI WULANDARI IBRAHIM
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................
SURAT PERNYATAAN.........................................................................................
SURAT PERJANJIAN............................................................................................
MOTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................................
ABSTRAK...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
B. Masalah Penelitian ........................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7
D. Manfaat Penilitian ............................................................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9
A. Kajian Teori ..................................................................................................... 9
D. Kerangka Pikir ............................................................................................... 26
E. Hipotesis Tindakan ........................................................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 29
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ......................................................................... 29
C. Faktor yang diselidiki .................................................................................... 29
D. Prosedur Peneletian ........................................................................................ 30
E. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 32
xii
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 33
G. Teknik Analisis Data dan validasi ................................................................. 33
H. Indikator Keberhasilan ................................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 36
A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 36
B. Pembahasan .................................................................................................... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 83
A. Kesimpulan .................................................................................................... 83
B. Saran .............................................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85
LAMPIRAN..............................................................................................................
RIWAYAT HIDUP..................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
2.1 Hasil Penelitian Relevan..................................................................................10
3.3 Kriteria Perkembangan Peserta Didik............................................................35
4.1 Hasil Observasi Dan Evaluasi Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui
Media Kereta Angka Berbasis Power Point Pada Peserta Didik Kelompok B1
Siklus I Pertemuan 1,2 dan 3..........................................................................56
4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Anak Didik Siklus I....58
4.3 Hasil Observasi Dan Evaluasi aktivitas Anak Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Melalui Media Kereta Angka Berbasis Power Point Pada Anak
Didik Kelompok B1 Siklus II Pertemuan 1,2 dan 3.......................................83
4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Anak Didik Siklus II..84
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.2 Bagan Kerangka Fikir......................................................................................27
3.1 prosedur Penelitian...........................................................................................30
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
1. Kisi-Kisi Instrumen
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
3. Hasil Penilian Observasi Anak Didik
4. Hasil Observasi Penilaian Guru
5. Dokumentasi
Lampiran 2
1. Surat Pengantar Penelitian Dari TU
2. Surat Izin Penelitian Dari LP3M
3. Surat Izin Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Dinas Penanaman Modal
Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
4. Surat Izin Pemerintah Kabupaten Jeneponto Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
5. Surat Keterangan Validasi
6. Surat Keterangan Selesai Penelitian
7. Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
8. Surat Keterangan Bebas Plagiasi
9. Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini (PAUD) atau usia prasekolah merupakan
masa di mana anak belum memasuki pendidikan formal. Rentang usia dini
merupakan saat yang tepat dalam mengembangkan potensi dan kecerdasan
anak. Pengembangan potensi anak secara terarah pada rentang usia tersebut
akan berdampak pada kehidupan masa depannya.
Pendidikan anak usia dini merupakan suatu bentuk layanan
pendidikan yang diberikan kepada anak sejak lahir hingga usia enam tahun
dengan cara memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan
yang dimiliki oleh anak meliputi aspek fisik dan non-fisik. Pada hakekatnya
anak usia dini, baik pada satuan pendidikan TPA, Kelompok Bermain
maupun prasekolah (TK) adalah dalam masa proses perkembangan. Anak
usia 4-6 Tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang secara terminologi
disebut sebagai anak usia pra sekolah. Usia demikian merupakan masa peka
bagi anak. Sebagaimana yang disbeutkan dalam Pasal 1 Butir 14 UU No. 20
Tahun 2003, PAUD itu sendiri merupakan satu upaya pembinaan yang
ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang
dilakukan memalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
2
Marjoy Ebbeck (Dalam Isjoni, 2014), menyatakan bahwa PAUD
adalah pelayanan kepada anak mulai dari lahir sampai umur enam tahun.
Nurlaila Yul (Dalam Isjoni, 2014) menyatakan bahwa PAUD adalah sarana
untuk menggali dan mengembangkan potensi multiple intelegensi anak. Masa
ini merupakan tempo untuk meletakkan dasar pertama dalam
mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial emosional,
disiplin diri, nilai-nilai agama, konsep diri dan kemandirian. Salah satu aspek
perkembangan yang perlu dikembangkan yaitu aspek kognitif dimana
meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik.
Menurut Permendikbud RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, kognitif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi: belajar dan pemecahan masalah yaitu mencakup
kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari
dengan cara fleksibel dan terima sosial serta menerapkan pengetahuan atau
pengalaman dalam konteks serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman
dalam konteks yang baru. Berfikir logis yaitu mencakup berbagai (perbedaan,
klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab akibat), berfikir
simbolik yaitu mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan
menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu
mempresentasikan bebrbagai benda dan imajinansinya dalam bentuk gambar.
(Depdiknas, 2007:3). Salah satu bagian dari perkembangan kognitif yaitu
perkembangan matematika dalam kemampuan berpikir anak didik.
(Anggreani, 2013:2).
3
Seperti kita ketahui proses pendidikan saat ini telah bergeser sesuai,
dengan perkembangan zaman yang dulunya hanya menggunakan buku dan
yang lainnya, kini telah banyak mengalami perubahan yang sangat pesat
dengan memanfaatkan untuk kepentingan peningkatan layanan dan kualitas
pendidikan (Uswatun, 2016:6).
Perkembangan teknologi saat ini seperti penggunaan telephone,
komputer multimedia, internet dan sarana audiovisual lain untuk
pembelajaran, komunikasi yang berlangsung dalam konteks pendidikan pun
semakin canggih. Sebagai seorang pendidik yang baik seharusnya kita
mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pembelajaran anak didik
kita, bukan hanya mengikuti perkembangan namun juga harus memnfaatkan
secara baik agar perkembangan teknologi tidak sia-sia. Biasanya anak usia
dini selalu tertarik dengan hal-hal yang baru dan teknologi adalah sesuatu
yang baru bagi anak, maka dari itu kita harus bisa memanfaatkan teknologi
dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak didik, (Uswatun,
2016:6). Contohnya : dalam berbasis power point yaitu menggunakan leptop
dan proyektor dalam menyampaikan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dalam proses pembelajaran
berhitung pendidik sebaiknya menggunakan berbagai media yang tidak
membosankan, seperti memakai media benda-benda, bahan alam, ataupun
mengunnakan media berbasis power point.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti pada
tanggal 22 sampai 25 Juni 2021 di TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto,
4
pada kelompok B1 yang peserta didiknya berjumlahkan (12) anak didik,
terdiri dari (4) anak perempuan dan (8) anak laki-laki. Peneliti telah
menemukan berbagai macam permasalahan salah satunya yaitu: terutama
dalam menerapkan pembelajaran di sekolah tersebut, pendidik belum pernah
menggunakan media berbasis Power Point, dan kemampuan berhitung
sebagian anak didik disekolah tersebut masih kurang dari kategori
berkembang sesuai harapan, hal ini dapat dilihat dari beberapa permasalahan
yaitu; ketika pendidik meminta anak didik satu persatu kedepan untuk
membilang angka 1-10 sebagian dari anak dikelas tersebut masih ada yang
terbalik cara membilangnya, dan ada juga membilang 1-10 tidak berurutan,
begitupun dalam kegiatan mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan
sebagian besar anak dikelompok B1 belum mampu mencocokkan bilangan
sesuai dengan lambang bilangannya.
Melihat permasalahan tersebut maka peneliti melakukan penelitian
yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak didik melalui media
berbasis Power Point. Maka dalam hal ini peneliti menerapkan pembelajaran
berhitung melalui media berbasis power point. Pada penelitian ini peneliti
memilih media kereta angka berbasis power point untuk mengasah
kemampuan anak didik dalam mengenal konsep bilangan 1 sampai 10
dengan baik.
Maka peneliti berharap media berbasis power point tersebut menarik
perhatian anak didik serta dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak.
5
Oleh karena itu peneliti perlu untuk melakukan perbaikan terhadap
pembelajaran dalam meningkatkam kemampuan berhitung pada anak didik.
Untuk membuat proses pembelajaran dengan bantuan media komputer
atau berbasis Power Point (terutama permainan menyenangkan) ada tiga
unsur yang perlu diperhatikan yaitu; Pertama, menantang yaitu program
permainan itu harus menyajikan tujuan yang hasilnya tidak menentu dengan
cara menyiapkan beberapa tingkatan kseulitan baik secara otomatis atau
dengan pilihan anak didik, atau dengan menyiapkan berbagai tujuan untuk
permainan pada setiap tingkat kesulitan misalnya dengan merekam skors,
mempercepat respons, atau memberi bonus permainan ekstra. Kedua, fantasi
dimana kegiatan instruksional dalam permainan itu dapat menarik dan
menyentuh secara emosional misalnya; menyajikan contoh-contoh praktis dan
gambaran utuh mengenai jenis keterampilan yang sedang dilatih. Ketiga, rasa
ingin tahu yaitu kegiatan pembelajaran harus dapat membangkitkan indra
ingin tahu anak didik dengan menggabungkan efek-efek audio dan visual
serta musik dan grafik, kemudian anak didik dapat dituntun ke dalam situasi
yang mengherangkan, namun disertai dengan situasi bersisikan informasi
yang dapat membantu siswa memahami kesalahan persepsi ketika pertama
memasuki situasi tadi. Dimana multimedia berbasis komputer (Power Pont)
ini sangat menjajikan untuk penggunaannya dalam bidang pendidikan.
Meskipun saat ini penggunaan media ini masih dianggap mahal, dalam
beberapa tahun mendatang biaya itu akan semakin rendah dan dapat
6
terjangkau sehingga dapat digunkaan secara melua diberbagai jenjang
sekolah.
Maka dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak didik, peneliti
menggunakan media kereta angka berbasis Power Point dan melakukan
penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Meningkatkan kemampuan
berhitung melalui media kereta angka berbasis Power Point di TK Kemala
Bhayangkari 15 Jeneponto”.
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah
berikut:
a. Sebagian besar anak didik belum dapat berhitung dengan baik dan
benar.
b. Anak didik belum pernah menggunakan media kereta angka berbasis
Power Point.
c. Sebagian besar anak didik mudah merasa bosan saat kegiatan belajar
berhitung.
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan pengamatan dari permasalahan yang ada tentang
meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik pada kelompok B1 di
TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto maka peneliti menerapkan media
kereta angka berbasis Power Point dalam meningkatkan kemampuan
berhitung peserta didik.
7
3. Rumusan Masalah
Berdasarakan identifikasi diatas maka rumusan masalah dalam
penilitian ini adalah “Apakah kemampuan berhitung dapat meningkat
melalui media kereta angka berbasis Power Point pada peserta didik
kelompok B1 di TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah maka tujuan dalam
penilitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung melalui
media kereta angka berbasis Power Point pada peserta didik kelompok B1 di
TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto.
D. Manfaat Penilitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan pengetahuan dan menjadi salah satu rujukan dalam
penelitian selanjutnya terkait peningkatan kemampuan berhitung pada
peserta didik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak
Dapat meningkatkan motivasi belajar anak dalam
pembelajaran berhitung melalui media kereta angka berbasis Power
Point.
8
b. Bagi Guru
Guru dapat memudahkan dalam mengenalkan konsep
berhitung melalui permainan yang menarik dan akan lebih
memudahkan guru melihat perkembangan kemampuan yang dimiliki
oleh anak, salah satunya kemampuan berhitung.
c. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini (PAUD)
melalui peningkatan prestasi anak didik dan kinerja guru,
mengembangkan penerapan berhitung melalui media kereta angka
berbasis Power Point.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Penelitian Relevan
Penelitian terdahulu yang menyerupai dengan judul yang
diangkat yaitu “Meningkatkan kemampuan berhitung melalui media
kereta angka berbasis Power Point” yang dapat dijadikan sebagai rujukan
dalam mengadakan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Penelitian Nur Kumalayati (2019), “Penggunaan media audio visual
dalam meningkatkan kemampuan berhitung di TK An-Nisa
Banjarsari Kec. Wonosobo, Kab. Tanggamus”. Bahwa melalui
penggunaan media audio visual ini dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada pembelajran berhitung. Hal ini diuktikan dengan
adanya peningkatan presentase hasil belajar peserta didik pada tiap
siklus II meningkat menjadi 85% atau 23 anak.
b. Penelitian Eka Uswatun Hasanah (2016), “permainan dengan media
informasi dan teknologi (IT) dalam mengembangkan sosial
emosional anak”. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
permainan dengan media teknologi dan informasi dapat
mengembangkan sosial emosional anak dalam hal melatih
kepercayaan diri anak, menghargai orang lain, mau bertanya dan
menjawab pertanyaan, menaati peraturan, sabar menunggu giliran,
dan melatih sikap pantang menyerah.
10
c. Penelitian Rina Setyaningsih (2014), “Pengembangan kemampuan
berhitung permulaan melalui permainan kereta bernomor pada anak
kelompok A di TK Aisyiyah 16 Ngringo Jaten Karanganyar”. Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat pengembangan
kemampuan berhitung permulaan anak TK Aisyiyah 16 Ngringo
Jaten Karanganyar 2013/2014 dari prasiklus memperoleh presentase
29%, siklus I pertemuan pertama 33%, siklus I pertemuan kedua
48%, siklus II pertemuan pertama 61%, dan siklus II pertemuan
kedua 82%. Kesimpulan bahwa kereta bernomor di TK Aisyiyah 16
Ngringo Jaten Karanganyar sudah dapat berkembang sesuai yang
diharapkan.
Beberapa penelitian terdahulu di atas memiliki persamaan dan
perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, antara lain:
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Relevan
No Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Penggunaan media audio
visual dalam
meningkatkan
kemampuan berhitung di
TK An-Nisa Banjarsari
Kec. Wonosobo, Kab.
Tanggamus
Hal yang
dikembangkan
yaitu sama-sama
meningkatkan
kemampuan
berhitung pada
peserta didik.
Media yang digunakan lebih
berfokus pada audiovisual.
11
Lanjutan Tabel 2.1
2. Permainan dengan media
informasi dan teknologi
(IT) dalam
mengembangkan sosial
emosional anak.
Media yang
digunakan
memiliki
kesamaan,
Aspek yang dikembangkan
berbeda, penelitian ini
memilih meningkatkan
kemampuan sosial
emosional
3. Pengembangan
kemampuan berhitung
permulaan melalui
permainan kereta
bernomor pada anak
kelompok A di TK
Aisyiyah 16 Ngringo
Jaten Karanganyar.
Hal yang di
kembangkan
sama-sama
mengingkatkan
kemampuan
berhitung anak
didik
Media yang digunakan
berbeda, penelitian ini
menggunakan kereta
bernomor.
B. Kemampuan Berhitung
1. Pengertian Berhitung
Selain mengenal huruf, aspek yang paling penting adalah belajar
matematika. Salah satu pembelajaran matematika adalah kemampuan
berhitung dasar pada anak usia dini, sehingga diharapkan anak usia dini
dapat menguasai konsep berhitung sederhana. Berhitung merupakan bagian
dari matematika, diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep
bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan
matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar. (
Khadijah, 2016: 143)
Menurut Marjayati (Dalam Kumalayati, 2019), berhitung merupakan
salah satu aspek matematika untuk mengetahui berapa banyak jumlah suatu
12
benda yang berkenaan dengan sifat hubungan bilangn nyata dengan
perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian. Menghitung mer upakan salah satu bagian dari
matematika, berhitung sering disebut sebagai arikmatik.
Berhitung merupakan bagian dari matematika yang sangat di
perlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan. Dengan
demikian berhitung di Taman Kanak-Kanak di perlukan untuk
mengembangkan pengetahuan dasar matematika sehingga anak secara
mental siap mengikuti pembelajaran matematika lebih lanjut di sekolah
dasar (Depdiknas 2000.21).
Menurut Paimin dalam (Angreani, 2013), berhitung merupakan
sebagi ilmu tentang struktur hubungan, hubungannya memerlukan simbol-
simbol untuk membantu memanipulasi aturan-aturan melalui operasi yang
di tetapkan.
Dalam (Angreani, 2013), Anak-anak pada usia empat tahun telah
dapat menyebutkan urutan bilangan sampai sepuluh. Sedangkan anak-anak
pada usia lima atau enam tahun dapat menyebutkan bilangan sampai
seratus. Dalam (Khadijah, 2016:52) kemampuan berhitung antara lain,
mengenali atau membilang angka, menyebut uruan bilangan, menghitung
benda, mengenali himpunan, dengan nilai bilangan berbeda, memberi nilai
bilangan pada suatu himpunan benda, mengerjakan atau menyelesaikan
operasi penjumlahan, pengurangan, dengan menggunakan konsep dari
13
konkrit ke abstrak, menghubungkan konsep bilangan dengan lambang
bilangan, dan menciptakan bentuk benda sesuai dengan konsep bilangan.
Menurut (Angraeni, 2013: 22) Ada beberapa kelompok dasar
berhitung yang harus dikembangkan untuk anak Taman kanak-kanak
yaitu:
a. Mengelompokkan, merupakan kemampuan anak dalam
mengelompokkan suatu benda berdaarkan sesuatu. Benda tersebut
dikelompokkan sesuai dengan jenisnya dalam satu himpunan.
Misalnya: jenis, warna, bentuk, dan lain-lain.
b. Membandingkan, merupakan kemampuan untuk membandingkan dua
buah benda (objek) berdasarkan ukuran ataupun jumlahnya (kualitas).
c. Mengurutkan adalah campuran membandingkan ukuran atau kuantitas
lebih dari dua benda. Cara mengurutkannya dari paling pendek ke
yang paling panjang.
d. Menyimbolkan, merupakan kemampuan dalam membuat symbol atau
kuantitas berupa: angka atau bilangan, symbol tanda operasi dari
sebuah proses perhintungan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpukan
bahwa berhitung atau arikmatik adalah satu ilmu cabang matematika yang
mempelajari tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian serta menghubungkan benda dengan konsep bilangan yang
sesuai.
14
2. Tahapan kemampuan berhitung
Depdiknas 2000, (Dalam Anggraeni,2013: 21), dalam pedoman
permainan berhitung diTaman kanak-kanak tiga tahapan penguasaan
berhitung dijalur matematika:
a. Tahap penguasaan konsep merupakan pemahaman atau pengertian
tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa konkret,
seperti : warna, bentuk, dan menghitung bilangan.
b. Tahap transisi adalah proses berpikir yang merupakan masa peralihan
dari pemahaman konkret menuju pengalaman lambang yang abtrak,
dimana benda konkret itu masih ada dan mulai dikenalkan bentuk
lambangnya. Misalnya konsep satu dengan benda.
c. Tahap lambang merupakan visualisasi dari berbagai konsep. Misalnya
lambang 7 untuk menggambarkan konsep bilangan 7, merah untuk
menggambarkan konsep warna, besar untuk menggambarkan konsep
ruang, dan persegi empat untuk menggambarkan konsep bentuk.
3. Prinsip Kemampuan Berhitung
Depdiknas 2008 (Dalam Angraeni, 2013: 20) menjelaskan
beberapa prinsip-prinsip berhitung di taman kanak-kanak yaitu :
a. Permainan berhitung di berikan secara bertahap di awali dengan
menghitung benda-benda atau pengalaman kongkrit yang di alami
melalui pengamatan terhadap alam sekitar.
15
b. Pengetahun dan keterampilan pada kemapuan berhitung di berikan
secara bertahap menurut tingkat kesukaranya, misalnya dari kongkrit
ke abstrak, mudah ke sulit dan dari sederhana ke kompleks.
c. Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak di beri kesempatan
berpartisipasi dan di rangsang untuk menyelesaikan masalh-
masalahnya sendiri.
d. Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan
memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Oleh karena itu di
perlukan alat peraga atau media yang sesuai tujuan pembelajaran
menarik dan berfariasi serta mudah di gunakan dan tidak
membahayakan.
e. Bahasa yang di gunakan didalam pengenalan konsep berhitung
menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dipahami anak dan
mengambil contoh yang dekat dengan lingkungan anak.
f. Dalam permainan berhitung anak dapat dikelompokkan sesuai tahap
penguasaan berhtiung yaitu tahap konsep, tahap transisi, dan tahap
lambang.
Adapun prinsip-prinsip berhitung berdasarkan Departemen
Pendidikan Nasional dalam pedoman pembelajaran permainan berhitung
(2007;2) adalah sebagai berikut:
a. Permainan berhitung haruslah diberikan secara bertahap, diawali
dengan menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit
yang dialami melalui pengamtan terhadap lingkungan sekitar.
16
b. Keterampilan serta pengetahuan tentang permainan berhitung
diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalnya
dari kongkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari sederhana ke yang
lebih kompleks.
c. Keberhasilan permainan berhitung yaitu jika anak-anak diberikan
kesempatan berpartisipasi aktif dan dimotivasi untuk menyelesaikan
masalah-masalahnya sendiri.
d. Permainan berhitung membutuhkan suasana atau kondisi yang
menyenangkan dan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Oleh
karena itu, diperlukan alat peraga atau media yang bersifat konkrit
sesuai dengan bneda yang sebenarnya (tiruan), menarik dan
bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan.
e. Penggunaan bahasa dalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya
menggunakan bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan
mengambil contoh yang terdapat dilingkungan sekitar anak
f. Dalam permainan berhitung anak dapat dikelompokkan sesuai
dengan tahapan penguasaan yaitu tahap konsep, masa transisi, dan
lambang
g. Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari
awal sampai akhir kegiatan.
Oleh karena itu untuk mendukung kemampuan anak didik dengan
sesuai penjelasan prinsip berhitung dan pendapat ahli diatas, maka
17
diperlukan media pembelajaran sebagai perantara membantu memperkuat
pemahaman berhitung anak.
4. Tujuan Berhitung
Menurut (Khadijah, 2016: 144-145) Tujuan dari pembelajaran
berhitung di Taman Kanak-Kanak, yaitu secara umum berhitung di
Taman Kanak-Kanak adalah untuk mengetahui dasar-dasar pembelajaran
behritung sehinngga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti
pembelajaran behritung pada jenjang selanjutnya yang lebih kompleks.
Sedangkan secara khusus dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini
melalui pengamatan terhadap benda-benda konkrit gambar-gambar atau
angka-angka yang terdapat disekitar, anak dapat menyesuaikan dan
melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam
kesehariannya memerlukan kemampuan berhitung, ketelitian, konsetrasi,
abstraksi dan daya apresiasi yang lebih tinggi, memiliki pemahaman
konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan
sesuai peristiwa yang terjadi di sekitarnya, dan memiliki kreatifitas dan
imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan ( Khadijah, 2016:
144-145).
Menurut Piaget (Dalam Khadijah, 2016: 144-145) menyatakan
bahwa “ tujuan pembelajaran matematika untuk anak usia dini sebagai
logicomathematical learning atau belajar berpikir logis dan matematis
dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit. Jadi tujuannya bukan
agar aanak dapat menghitung sampai seratus atau seribu, tetapi memahami
18
bahasa matematis dan penggunaannya untuk berpikir.” Jadi dapat
disimpulkan tujuan dari pembelajaran berhitung di Taman Kanak-Kanak,
yaitu untuk melatih anak berpikir logis dan sistematis sejak dini dan
mengenalkan dasar-dasar pembelajaran behitung sehingga pada saatnya
nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang
selanjutnya yang lebih kompleks
5. Indikator kemampuan berhitung anak
Untuk meningkatkan aspek perkembangan kognitif dalam
kemampuan berhitung peserta didik pada kelompok B1 di TK Kemala
Bhayangkari 15 Jeneponto melalui media kereta angka berbasis Power
Point, indikator pencapaian kemampuan berhitung menurut kurikulum
2013 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No 146 yaitu : 3.6-4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana
benda-benda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk,
ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
melalui berbagai hasil karya.
a. Menyebutkan jumlah benda dengan cara menghitung bilangan 1
sampai dengan bilangan 10.
b. Membandingkan konsep banyak sedikit.
19
C. Media Kereta Angka
1. Pengertian Media Kereta Angka
a. Pengertian media
Kata media berasal dari Bahasa Latin Medius yang secarah
harfiah berarti “tengah”, “pengantar”. Dalam Bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan.
Menurut Gerlach & (Arsyad,A. 2016) mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Menurut (Maskur, 2018).Media pembelajaran mencakup semua
perelatan fisik dan materi yang digunakan oleh pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran dan menfasilitasi tercapainya tujuan
pembelajaran. Ditinjau dari aspek sejarah, penggunaan media untuk
tujuan pembelajaran dapat ditelusuri kembali sejak dekade pertama
abad ke 20 .
Beberapa istilah pokok seputar media pembelajaran menurut
(Azhar, 2016:6) yaitu sebagai berikut:
1) Teknologi pembelajaran atau pendidikan, selain istilah media
pembelajaran, terdapat pula istilah-istilah lain yang berkaitan
dengan itu seperti teknologi pembelajaran atau teknologi
pendidikan, sumber belajar (learning resources) dan alat peraga.
20
2) Sumber belajar, istilah sumber belajar dipahami sebagai perangkat,
bahan (materi), peralatan, pengaturan, dan orang di mana
pembelajar dapat berinteraksi dengannya yang bertujuan untuk
menfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja. Oleh karena itu,
yang dimaksud sumber belajar adalah materi dan lingkungan
pembelajaran.
3) Alat peraga, yang dimaksudkan dengan alat peraga adalah media
alat bantu pembelajaran, dan segala macam benda yang digunakan
untuk memperagakan materi pelajaran. Alat peraga disini
mengandung pengertian bahwa segala sesuatu yang masih bersifat
abstrak, kemudian dikonkretkan dengan menggunakan alat agar
dapat dijangkau dengan pikiran yang sederhana dan dapat dilihat,
dipandang, dan dirasakan.
Berdasarkan penjelasan para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses
belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat
peserta didik dalam belajar.
Namun dalam penelitian ini media pembelajaran yang
digunakan peneliti yaitu media kereta angka berbasis power pont.
b. Pengertian media kereta angka
Adiningsih (2008), mengutarakan kereta angka merupakan
sebuah permainan matematika dalam hal berhitung perpaduan dengan
21
pembelajaran inovasi kereta api bilangan. Bermaian kereta angka
merupakan sebuah metode dalam bermain yang menggunakan gerbong
kereta api sebagai media untuk menempelkan angka pada kereta
bernomor.
Manfaat bermain kereta angka bagi anak usia dini dalam media
kereta angka
1) Melatih kosentrasi anak,
2) Meningkatkan daya ingat dan berpikir logis
3) Meningkatkan kemampuan motorik halus anak,
4) Melatih kesabaran
5) Kosakata anak bertambah baik,
6) Melatih sosial emosional anak
7) Menambah pengalaman belajar anak. (Adiningsih 2008)
Berdasarkan pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa media
kereta angka adalah suatu permainan kereta api bilangan yang
berinovasi yang menggunakan gerbong kereta api sebagai media untuk
menempel angka.
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
a. Media Berbasis Visual
Menurut (Arsyad.A, 2016: 89) media berbasis visual (image
atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam
proses belajar. Visula dapat pula menumbuhkan minat siswa dan
dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
22
nyata. Bentuk visula bisa berupa: 1) gambar reprentasi seperti
gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimna tampaknya
suatu benda; 2) diagram yang melukiskan hubungn-hubungan konsep,
organisasi, dan struktur isi materi.
b. Media Berbasis Cetakan
Menurut (Aisya, 2018: 28) media cetak adalah media visual
yang pembuatanya melalui proses percerakan (printing atau offset).
Media bahan cetak menyadikan pesan atau informasi melalui huruf
atau gambar yang di ilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau
informasi yang akan disampaikan. Dalam (Arsyad.A, 2016: 85) materi
pembelajaran berbasis cerakan yang paling umum dikenal adalah buku
teks, buku penuntun, jurnal, dan lembaran lepas.
c. Media Microsoft Power Point
Menurut Ibid dalam (Masyari I, 2018:187) Microsoft Power
Point atau Microsoft Office Power Point merupakan sebuah program
komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh PT Microsoft di
dalam paket aplikasi kantoran mereka.
Menurut Masyari dalam ( Masyari I 2018 : 9) Microsoft Power
Point adalah suatu Software yang akan membantu dalam menyusun
sebuah presentasi yang efektif, profesional, dan juga mudah.
Microsoft Power Point akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih
menarik dan jelas tujuannya jika diprentasikan karena Microsoft
Office Power Point akan membantu dalam pembuatan slide, outline,
23
presentasi, menampilkan slide yang dinamis, termasuk Clipt Art yang
menarik, yang semuanya itu mudah ditampilkan dilayar monitor
komputer.
3. Aplikasi Microsoft Power Point
Menurut (Lulu, C. 2012). Microsoft PowerPoint merupakan salah
satu software yang paling banyak digunakan pendidik sebagai media
pembalajaran di sekolah atau perguruan tinggi karena pengoperasiannya
yang mudah dan kelengkapan menunya. Terlebih dengan adanya menu
animasi, tampilan content slide dapat dibuat dengan lebih menarik.
Karena mudah digunakan, MS PowerPoint dapat dimanfaatkan oleh para
ibu rumah tangga untuk membuat pembelajaran yang fun bagi putra-
putrinya. Pendidik, pengasuh atau orangtua dapat mendesain sendiri pem-
belajaran sesuai dengan tingkatan si anak. Untuk menunjang keterampilan
berhitung, konsep mengurutkan, mengumpulkan, membilang, mem-
bandingkan, menjumlah dan mengurangi dapat dikombinasikan dengan
gambar-gambar yang menarik.
Menurut (Munir, 2018) “Namun, hasil penelitian 1990 hingga 1994
menunjukkan bahwa power point masih dianggap pengguna sebagai
media pembalajaran yang menyenagkan, yang mampu meningkatkan self-
effifacy, motivasi, dan atitude untuk mahasiswa.
Sofware Microsoft Power Point salah satu dari hasil kemajuan media
dan teknologi yang paling banyak di pakai oleh pengajar untuk
pembelajaran. Microsoft Power Point adalah sofware yang di
24
kembangkan oleh Microsoft yang berujuan untuk presentase dengan
menggunakan komputer. (Ayu, 2016: 33).
Berdasarkan pendapat diatas bahwa untuk menciptakan media power
poin yang berpusatb pada pembelajaran pendidik hendaknya merancang
media tersebut dengan baik. Pada media power point kemudahan memilih
animasi dan menambahkan suara.
4. Langkah-langkah Penggunaan Media Power Point
a. Cara membuka Power Point
Arsyat. A (dalam Sulastari, 2017: 66) mengatakan ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk membuka Power Point, yaitu:
1) Klik Start kemudian sorot program pilih Microsoft Office pilih
Microsoft Power Point.
2) Klik pada Shortcut atau icon Microsoft Power Point yang ada pada
dekstop komputer. Setelah anda mengeksekusi atau memilih icon
Microsoft Power Point maka akan tampil lembar kerja program
Power Point.
b. Membuat dan menambahkan slide baru
Menurut (Sulastari, 2017) membuat Slide baru dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Cara pertama adalah dengan memilih menu
File kemudian pilih New ata kedua dengan menekan tombol Ctl+N
pada Keyboard. Kemudian akan muncul beberapa pilihan pada New
Presentation Task Pane untuk membuat presentasi baru, antara lain:
blank presentation, from desaign template, from auto content wizard,
25
dan from existing presentation. Klik salah satu dari beberapa pilihan
tersebut.
Setelah membuka Slide yang diinginkan, dari jumlah slide yang
ada maka dapat ditambahkan beberapa Slide baru dengan kebutuhan.
Cara menambahkan Slide baru dalam Microsoft Power Point adalah
sebagai berikut: Pilih Insert pada menu Bar, kemudian klik New Slide
atau dengan menekan tombol Ctl+M pada Keyboard, maka akan
muncul Slide baru sesuai keinginan.
5. Langkah-langkah Berhitung Menggunakan Media Kereta Angka
Berbasis Power Point.
Media kereta angka berbasis power point yang akan di gunakan
dalam pnelitian ini adalah media kereta angka yang dimana, setiap
gerbong kereta terdapat angka 1 sampai 10 dan pada kegiatan
pembelajaran ini anak akan menyebutkan angka yang terdapat pada
gerbong kereta tersebut yang ditampilkan menggunakan media berbasis
power point.
Adapaun langkah-langkah pembelajaran berhitung menggunakan
media kereta angka berbasis power point sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan alat dan bahan dalam kegiatan berhitung melalui
media kereta angka berbasis power point
b. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran
berhitung melalui media kereta angka berbasis power point
26
c. Guru mengawasi dan membantu peserta didik selama proses kegiatan
pembelajaran
d. Guru mendampingi peneliti melakukan kegiatan berhitung melalui
media kereta angka berbasis power point
e. Guru dan peneliti melakukan recalling tentang kegiatan berhitung
melalui media kereta angka berbasis power point
f. Guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan
hari ini.
D. Kerangka Pikir
Mengingat sangat pentingnya kemampuan berhitung bagi kehidupan
manusia. Berhitung merupakan bagian dari matematika yang sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan. Dengan
demikian berhitung di Taman kanak-kanak diperlukan untuk mengembangkan
pengetahuan dasar matematika sehingga anak secara mental siap mengikuti
pembelajaran matematika lebih lanjut disekolah. Dengan belajar berhitung
menggunakan media kereta angka berbasis Power Point, dapat melatih anak
menggunakan kemampuan kognitifnya untuk memecahkan berbagai masalah
yang dihadapinya.
Maka dari itu akan dilakukan penelitian yang dapat meningkatkan
kemampuan berhitung peserta didik melalui media kereta angka berbasis
Power Point. Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan media kereta
angka berbasis Power Point, untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada
peserta didik, dalam melakukan sebuah penelitian ini diharapkan dapat
27
Kemampuan berhitung
peserta didik a. Menyebutkan jumlah benda dengan cara
menghitung.
b. Membandingkan konsep banyak sedikit.
KONDISI AWAL
Guru belum pernah menggunakan
media kereta angka berbasis Power
Point terutama pada saat
pembelajaran berhitung
Kemampuan berhitung
peserta didik rendah
Melalui media kereta
angka berbasis Power
Point
Langka-langkah
a. Guru menyiapkan alat dan bahan dalam kegiatan
berhitung melalui media kereta angka berbasis Power
Point.
b. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
dalam pembelajaran berhitung melalui media kereta
angka berbasis Power Point.
c. Guru menfasilitasi peserta didik selama proses
kegiatan pembelajaran
d. Guru mendampingi peneliti melakukan kegiatan
berhitung melalui media kereta angka berbasis Power
Point
e. Guru dan peneliti melakukan recalling tentang
kegiatan berhitung media kereta angka berbasis Power
Point
f. Guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang
telah dilakukan hari ini.
meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik, maka kerangka pikir
dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagi berikut:
Gambar 2.2 : Bagan Kerangka Pikir
28
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas maka peneliti
mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: jika di terapkan media
kereta angka berbasis Power Point dalam pembelajaran maka dapat
meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik pada kelompok B1 di TK
Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian tindakan ini merupakan penelitian tindakan kelas model
Kemmis dan Tanggart dalam (Arikunto, dkk, 2009), yaitu berbentuk spiral
dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning
(rencana), action (tindakan), observation (pengamatan) dan reflection
(refleksi).
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada peserta didik kelompok B1
Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto.
2. Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini difokuskan pada peserta didik
kelompok B1 Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto yang berjumlah 18
anak, yang terdiri dari 7 perempuan 11 laki-laki pada tahun ajaran 2021.
C. Faktor yang diselidiki
Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor input: Peserta didik yang menjadi subjek penelitian, media dan alat
bantu pembelajaran, dan sumber belajar.
2. Faktor proses: Interaksi belajar mengajar, cara peserta didik menggunakan
media kereta angka berbasis Power Point untuk meningkatkan
kemampuan berhitungnya.
29
30
3. Faktor output: Meningkatan kemampuan berhitung
D. Prosedur Peneletian
Penelitian ini menggunakan desain model Kemmis dan Mc Taggart
(Suharsimi Arikunto : 2006). Secara garis besar ada 4 tahapan yang biasa
dilalui yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini akan dihentikan apabila
peningkatan kemampuan berhitung peserta didik melalui media kereta angka
berbasis Power Point sudah mencapai indikator keberhasilan.
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan adalah persiapan yang di lakukan untuk melakukan
penelitian tindakan kelas (PTK).
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKL
US I
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS I
SIKLUS II
31
b. Pelaksanaan tindakan, Pada tahap ini pelaksanaan tindakan adalah
guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dan telah di
rencanakan dengan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Harian (RPPH) dengan kegiatan berhitung melalui media kereta angka
berbasis Power Point.
c. Observasi , Pada tahap ini pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
kelas menggunakan lembar observasi yang telah di siapkan. Peneliti
melakukan observasi langsung selama proses pembelajaran.
d. Refleksi, Adalah tahap dimana Peneliti dapat melihat apakah kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dapat meningkatkan kemampuan
berhitung sederhana peserta didik selama pelaksanaan tindakan kelas,
melalui hasil yang diperoleh dari observasi dikumpulkan kemudian
dianalisis.
2. Siklus II
a. Perencanaan, peneliti membuat rencana proses pembelajaran
berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
b. Pelaksanaan; 1) Guru menjelaskan materi pembelajaran. 2) Memberi
penjelasan kepada anak didik tentang media kereta angka berbasis
power point. 3) Pada siklus ke II ini, anak didik di harapkan lebih aktif
dari siklus I. Guru menyiapkan alat yang akan digunakan pada saat
melakukan kegiatan berhitung melalui media kereta angka berbasis
power point.
32
c. Observasi, Peneliti melakukan pengamatan terhadap anak saat proses
belajar berlangsung.
d. Refleksi, Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus
kedua dan menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan
pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan
tertentu.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam sebuah penelitian, instrumen ini dimaksud untuk
mengetahui kemampuan berhitung peserta didik melalui media kereta angka
berbasis Power Point. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
lembar observasi (Checklist).
Lembar Observasi (Checklis), Lembar observasi digunakan agar
peneliti lebih terarah dalam melakukan observasi sehingga hasil data yang di
dapatkan mudah diolah, lembar observasi tersebut digunakan untuk
mengetahui kemampuan berhitung peserta didik melalui media kartu angka
berbasis Power Point.
33
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan
dukumentasi.
1. Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Yang diamati dalam penelitian ini adalah aktifitas guru dan peserta didik.
2. Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa foto dan data nilai yang digunakan untuk
menggambarkan secara visual kondisi yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung.
G. Teknik Analisis Data dan validasi
1. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Data yang dianalisis yaitu hasil yang diperoleh pada pelaksanaan
pembelajaran berhitung melalui media kereta angka berbasis Power Point
untuk meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik. Analisis data
yang dilakukan oleh peneliti yaitu hasil penelitian pada tiap siklus.
Peneliti membuat perbandingan persentase kemampuan peserta didik
sebelum tindakan dan sesudah tindakan dengan menggunakan media
kereta angka berbasis Power Point untuk meningkatkan kemampuan
berhitung peserta didik. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari
persentase dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
34
Keterangan:
P = Angka presentasi
F = Frekuensi yang dicari presentasinya
N = Jumlah frekuensi (jumlah peserta didik keseluruhan)
Setelah semua data dianalisi dengan rumus presentase tersebut
maka peneliti memberikan indikator keberhasilan meningkatkan
kemampuan kognitif peserta didik dalam kemampuan berhitung sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak. Dalam (Fajar, 2018 :
64) Rentang nilai yang akan diberikan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 kriteria perkembangan peserta didik
Tingkat Keberhasilan Kriteria
76-100% Berkembang sangat baik
51-75% Berkembang sesuai harapan
26-50% Mulai berkembang
0-25% Belum berkembang
Validasi penelitian ini akan digunakan teknik triangulasi, Sanjaya
(2009:112), Pada dasarnya data dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan teknik triangulasi yang terdiri dari obervasi, dokumentasi,
wawancara.
f
P = X100
N
35
H. Indikator Keberhasilan
Meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui media kereta
angka berbasis Power Point. Dikatakan meningkat apabila proses pengamatan
terlihat adanya peningkatan dari siklus pertama ke siklus selanjutnya, yaitu
mencapai ketentuan belajar dengan presentasi keberhasilan berhitung lebih
76% atau sama dengan pada kriteria perkembangan peserta didik yaitu
berkembang sesuai harapan.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi lokasi penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di TK Kemala
Bhayangkari 15 Jeneponto. TK Kemala Bhayangkari dirintis sejak tahun
1995. Lembaga ini cukup strategis karena lokasinya berada di perkotaan
tepatnya dilingkungan Polres Jeneponto sehingga aman bagi anak-anak.
Dan saat ini TK Kemala Bhayangkari dipimpin oleh ibu Salma, S.Pd selaku
Kepala Sekolah. TK ini memiliki sarana dan prasarana yang sangat
memadai. yang di lengkapi dengan fasilitas bermain indor dan outdoor.
Lembaga ini memiliki 8 tenaga pendidik yang terdiri dari kepala sekolah, 1
operator sekolah, 2 guru kelompok A, 2 guru kelompok B1, 1 guru
kelompok B2, dan 2 guru kelompok B3.
Jumlah anak didik yang di teliti pada anak Kelompok B1 sebanyak
12 orang anak terdiri dari (4) anak perempuan dan (8) anak laki-laki yang
di dampingi oleh 2 tenaga pendidik. Program kegiatan mengacu pada
kurikulum 2013 dengan proses pembelajaranya yang sesuai dengan
program semester (PROSEM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
yang mengacu pada tema-tema yang sudah ada di TK Kemala Bhayangkari
15 Jeneponto.
37
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
a. Data Hasil Tindakan Siklus I Meningkatkan Kemampuan Berhitung
Melalui Media Kereta Angka Berbasis Power Point Pada Peserta Didik
Kelompok BI Di TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian ini di lakukan sebanyak 2 siklus yang masing-masing 3
pertemuan dalam 1 siklus. Siklus I di laksanakan pada hari Senin 08
November 2021, pertemuan ke dua pada hari Rabu tanggal 10 November
2021 dan pertemuan ketiga hari Jum’at 12 November 2021. Setiap siklus
terdiri dari 4 tahapan yaitu, Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan
Refleksi. Adapun proses pelaksanaan dari penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Tahap Perencnaan
Adapun perencanaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
a) Menentuka tema
Dalam menentukan tema peneliti menggunakan tema yang
disesuaikan dengan tema yang telah berlangsung di TK Kemala
Bhayangkari. Dengan tema yang digunakan adalah tema “Tanaman”,
Subtema Buah.
b) Menyusun Rencan Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sesuai acuan
peneliti dan bekerja sama dengan pendidik dalam melaksanakan
penelitian sesuai dengan tema yang sedang berjalan. Adapun langkah-
38
langkah penyusunan RPPH sebagai berikut: Menentukan identitas
RPP, Tujuan pembelajaran, Materi Pembelajaran, Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, Sumber belajar, dan Penilaian.
c) Menyiapkan media
Sebelum melakukan penelitian, penelitian harus terlebih dahulu
menyampian media power point seperti laptop dan proyektor yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran.
d) Menyampaikan instrumen
Sebelum melakukn penelitian, peneliti terlebih dahulu
mempersiapkan instrumen yang akan digunakan yaitu berupa lembar
observasi anak didik. Untuk melihat peningkatan kemampuan
berhitung anak melalui media kereta angka berbasis Power Point.
2. Tahap Pelaksanaan
Proses tindakan siklus I yang terdiri dari pertemuan pertama,
pertemuan kedua dan pertemuan ketiga yang terdiri dari kegiatan awal,
inti, istirahat, akhir. Pada Siklus I ini menggunakan Tema “ Tanaman”.
a) Siklus I Pertemuan Pertama
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Senin 08 November
2021 dengan waktu dimulai 08.00 s/d 10.30 WITA. Menggunakan
Tema Tanaman, sub tema buah, sub-sub tema jeruk, yang hadir
sebanyak 9 anak didik. Terdiri dari (4) perempuan dan (5) anak laki-
laki.
39
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru mengajak anak didik untuk berbaris
didepan kelas dan menyanyikan lagu “lonceng berbunyi” dan di ikuti
dengan gerakan tubuh, setelah berbaris guru memeriksa kuku anak
didik satu persatu kemudian masuk kedalam kelas. anak didik
mengambil posisi untuk duduk dibangku masing-masing dan di
lajutkan dengan mengucapkan salam, kemudian anak didik bersama-
sama membaca surah Al-fatihah dan di lanjutkan membaca do’a
sebelum belajar. Guru dan anak didik menyanyikan lagu indonesia
raya dan garuda pancasila lalu mengabsen anak didik satu persatu.
Selanjutnya guru memberitahu kepada anak didik tentang tema
hari ini yaitu “Tanaman” sebelum masuk ke proses pembelajaran
terlebih dahulu guru memberi gambaran sambil bercakap-cakap
tentang tema tanaman, sub tema buah. Guru mengajak anak didik
bersama-sama menyanyikan lagu yang berjudul (lihat kebunku) dan
memberi tahu tentang macam-macam jenis buah.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini guru memperkenalkan alat-alat yang
digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu laptop
proyektor dan layar proyektor. Pada kegiatan ini guru menampilkan
video kereta angka, dimana setiap gerbong kereta tersebut terdapat
gambar jeruk dan di setiap gerbong akan muncul angka sesua jumlah
buah tersebut. Selanjutnya guru beserta anak didik menonton video
40
sambil menyebutkan jumlah jeruk pergerbong kereta misalnya: pada
gerbong ke 2 terdapat 2 buah jeruk. Setelah video selesai
ditampilkan guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk
menyebutkan jumlah jeruk pada gerbong kereta yang ditampilkan
pada layar proyektor dan anak didik di beri kesempatan untuk
menyebutkan angka apa saja yang dilihat pada video kereta angka.
Kemudian guru menanyakan kepada anak didik gerbong keberapa
yang mengangkut buah jeruk paling banyak. Dengan kegiatan ini
anak didik dapat terangsang dalam berhitung (menghitung atau
menyebutkan buah jeruk pada muatan gerbong kereta, mengenal
banyak sedikit suatu benda).
Selanjutnya setelah anak melihat vidio kereta angka, guru
memperlihatkan Lembar kerja anak (LKA) kepada anak. sebelum
anak mengerjakan tugas tersebut. guru terlebih dahulu menjelaskan
cara mengerjakan LKA tersebut dengan cara anak menuliskan
angka pada setiap gambar gerbong yang di dalamnya terdapat buah
jeruk dan menghitng jumlah buah apel di setiap gerbong, gerbong
yang mana paling banyak dan paling sedikit buah jeruknya
kemudian anak menuliskan angka di atas gerbong tersebut Sesuai
yang di jelaskan oleh guru, Kemudian guru membagikan LKA pada
anak dan anak di beri kesempatan untuk mengerjakan tugas masing-
masing. setelah mengerjakan LKA anak diminta untuk
mengumpulkan LKA tersebut.
41
3) Kegiatan Istirahat
Pada kegiatan ini, guru membimbing anak didik untuk
mengambil makananya masing-masing, sebelum makan guru dan
anak didik menyanyikan lagu “sebelum makan” selanjutnya anak
didik di arahkan ke wastafel untuk mencuci tangan kemudian
membaca doa sebelum makan dan artinya. Setelah selesai makan
guru membimbing anak didik unuk merapikan alat makan dan
membuang sampah pada tempatnya.
4) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir di lakukan setelah proses belajar mengajar, guru
melakukan tanya jawab tentang kegiatan apasaja yang di lakukan
pada hari itu dan menanyakan tentang perasaan anak didik selama
mengikuti pembelajaran. Kegiatan tanya jawab antara guru dan anak
bertujuan untuk menggali pengetahuan anak, kegiatan selanjutnya
memberi tahu anak didik tentang kegiatan yang akan di lakukan esok
harinya dan selanjutnya membaca doa kedua orang tua, doa keluar
rumah dan surah Al-Ashr lalu mengucapkan salam.
b) Siklus I pertemuan ke dua
Pelaksanaan siklus I pertemuan ke dua ini dilaksanakan pada hari
Rabu 10 November 2021 dengan waktu dimulai 08.00 s/d 10.30 WITA.
Menggunakan Tema Tanaman, sub tema buah, yang hadir sebanyak 10
anak didik. Terdiri dari (3) perempuan dan (7) anak laki-laki.
42
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru mengajak anak didik untuk berbaris
didepan kelas dan menyanyikan lagu “lonceng berbunyi” dan di ikuti
dengan gerakan tubuh, setelah berbaris guru memeriksa kuku anak
didik satu persatu kemudian masuk kedalam kelas. anak didik
mengambil posisi untuk duduk dibangku masing-masing dan di
lajutkan dengan mengucapkan salam, kemudian anak didik bersama-
sama membaca surah Al-fatihah dan di lanjutkan membaca do’a
sebelum belajar. Guru dan anak didik menyanyikan lagu indonesia
raya dan garuda pancasila lalu mengabsen anak didik satu persatu.
Selanjutnya guru memberitahu kepada anak didik tentang tema hari
ini yaitu “Tanaman” sebelum masuk ke proses pembelajaran terlebih
dahuku guru memberi gambaran sambil bercakap-cakap tentang tema
tanaman, Kegiatan selanjutnya yang dilakukan yaitu guru meminta
setiap anak untuk meyebutkan angka 1-10 secara berurutan dengan
bantuan jari tangan.
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan inti, Guru memperlihatkan vidio kereta angka,
dimana setiap gerbong kereta tersebut terdapat beberapa gambar buah
appel di setiap gerbongnya, dan di setiap gerbong akan muncul angka
sesuai jumlah buah appel. Selanjutnya guru beserta anak didik
menonton vidio yang telah berlangsung, kemudian anak diberi
kesempatan untuk melakukan kegiatan berhitung dari vidio yang di
43
putarkan melalui media power poin tersebut kegiatan selanjutnya guru
merangsang ingatan anak dengan mengingatkan tentang vidio yang
telah di perlihatkan tadi dan menanyakan angka 1,2,3 dan.......10 yang
ada pada gerbong kereta, lalu anak merespon dengan cara anak
menunjuk sampil menyebutkan angka yang mereka tahu misalnya:
angka 4, 5, dan 6 lalu guru menanyakan angka tersebut kepada anak
secara bergantian. Kemudia guru menginstruksikan kepada anak didik
untuk menyebutkan gerbong yang mana yang lebih banyak dan lebih
sedikit buah apelnya.
Selanjutnya setelah anak melihat vidio kereta angka, guru
memperlihatkan Lembar kerja anak (LKA) kepada anak. sebelum
anak mengerjakan tugas tersebut. guru terlebih dahulu menjelaskan
cara mengerjakan LKA tersebut dengan cara anak menuliskan angka
pada setiap gambar gerbong yang di dalamnya terdapat buah apel dan
menghitng jumlah buah appel di setiap gerbong, gerbong yang mana
paling banyak dan paling sedikit buah apelnya kemudian anak
menuliskan angka di atas gerbong tersebut Sesuai yang di jelaskan
oleh guru, Kemudian guru membagikan LKA pada anak dan anak di
beri kesempatan untuk mengerjakan tugas masing-masing. setelah
mengerjakan LKA anak diminta untuk mengumpulkan LKA tersebut.
Dengan kegiatan ini dapat merangsang kemampuan anak didik dalam
berhitung (menghitung atau menyebutkan bilangan secara berurutan,
mengenal banyak sedikit suatu benda. Kemudian guru membagikan
44
LKA pada anak dan anak di beri kesempatan untuk mengerjakan tugas
masing-masing
3) Kegiatan Istirahat
Pada kegiatan ini, guru membimbing anak didik untuk mengambil
makananya masing-masing, sebelum makan guru dan anak didik
menyanyikan lagu “sebelum makan” selanjutnya anak didik di
arahkan ke wastafel untuk mencuci tangan kemudian membaca doa
sebelum makan dan artinya. Setelah selesai makan guru membimbing
anak didik unuk merapikan alat makan dan membuang sampah pada
tempatnya.
4) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir di lakukan setelah proses belajar mengajar, guru
melakukan tanya jawab tentang kegiatan apasaja yang di lakukan pada
hari itu dan menanyakan tentang perasaan anak didik selama
mengikuti pembelajaran. Kegiatan tanya jawab antara guru dan anak
bertujuan untuk menggali pengetahuan anak,kegiatan selanjutnya
memberi tahu anak didik tentang kegiatan yang akan di lakukan esok
harinya dan selanjutnya membaca doa kedua orang tua, doa keluar
rumah dan surah Al-Ashr lalu mengucapkan salam.
c) Siklus I pertemuan ke tiga
Pelaksanaan siklus I pertemuan ke tiga ini pada hari Jum’at 12
November 2021 dengan waktu 08.00 s/d 10.30 WITA. Semua anak hadir
45
dengan tema yang di ajarkan pada pertemua ke tiga siklus pertama ini
adalah tema Tanaman, sub tema Tanaman buah
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru mengajak anak didik untuk berbaris
didepan kelas dan menyanyikan lagu “lonceng berbunyi” dan di ikuti
dengan gerakan tubuh, setelah berbaris guru memeriksa kuku anak
didik satu persatu kemudian masuk kedalam kelas. anak didik
mengambil posisi untuk duduk dibangku masing-masing dan di
lajutkan dengan mengucapkan salam, kemudian anak didik bersama-
sama membaca surah Al-fatihah dan di lanjutkan membaca do’a
sebelum belajar. Guru dan anak didik menyanyikan lagu indonesia
raya dan garuda pancasila lalu mengabsen anak didik satu persatu.
Selanjutnya guru memberitahu kepada anak didik tentang tema
hari ini yaitu “Tanaman” sebelum masuk ke proses pembelajaran
terlebih dahulu guru memberi gambaran sambil bercakap-cakap
tentang tema tanaman dan manfaat buah-buahan bagi tubuh anak.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru memperlihatkan video kereta angka,
dimana di setiap gerbong kereta tersebut terdapat beberapa jenis buah-
buahan yang akan muncul di setiap gerbong seperti buah apel, jeruk
dan semangka. Kegiatan selanjutnya guru dan anak didik menonton
video yang telah di putarkan oleh guru. Kemudian anak di beri
kesempatan untuk melakukan kegiatan berhitung dengan cara
46
menghitung jumlah buah yang mereka lihat pada layar proyektor
sesuai dengan jenis buah masing-masing misalnya: angka 5 dan 8
terdapat pada gambar buah appel, angka 3 pada gambar buah
semangka dan angka 2 pada gambar buah jeruk, kegiatan selanjutnya
guru menanyakan angka angka tersebut pada anak secara bergantian,
setelah anak menjawab pertanyaan tersebut guru kemudian
menginstruksikan kepada anak didik untuk membandingkan banyak
sedikit ukuran buah yang besar dan yang kecil sesuai dengan video
yang di tampilkan sebelumnya yang terdapat pada gerbong kereta.
Kegiatan selanjutnya guru membagikan Lembar Kerja Anak
(LKA) dan guru menjelaskan cara mengerjakan LKA tersebut dengan
cara menuliskan angka sesuai jenis buah yang di lihat pada gambar di
kertas tersebut. kemudian membandingkan banyak sedikit jumlah
buah yang besar dan yang kecil lalu menuliskan pada kolom yang
terdapat di bawah gambar tersebut. Selanjutnya anak di minta untuk
mengumpulkan kembali LKA yang sudah di kerkajan, Setelah semua
kegiatan selesai dan setiap anak sudah mengumpulkan tugasnya di
lanjutkan dengan recalling tentang kegiatan yang di lakukan pada hari
itu.
3) Kegiatan Istirahat
Pada kegiatan ini, guru membimbing anak didik untuk
mengambil makananya masing-masing, sebelum makan guru dan
anak didik menyanyikan lagu “sebelum makan” selanjutnya anak
47
didik di arahkan ke wastafel untuk mencuci tangan kemudian
membaca doa sebelum makan dan artinya. Setelah selesai makan guru
membimbing anak didik unuk merapikan alat makan dan membuang
sampah pada tempatnya.
4) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir di lakukan setelah proses belajar mengajar, guru
melakukan tanya jawab tentang kegiatan apasaja yang di lakukan
pada hari itu dan menanyakan tentang perasaan anak didik selama
mengikuti pembelajaran. Kegiatan tanya jawab antara guru dan anak
bertujuan untuk menggali pengetahuan anak,kegiatan selanjutnya
memberi tahu anak didik tentang kegiatan yang akan di lakukan esok
harinya dan selanjutnya membaca doa kedua orang tua, doa keluar
rumah dan surah Al-Ashr lalu mengucapkan salam.
3. Observasi dan Evaluasi Siklus I
Pengamatan dilakukan untuk melihat dan mengetahui proses belajar
mengajar yang di lakukan oleh guru pada saat siklus I. Penguasaan
materi guru dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran dan
kemampuan peserta didik dalam berhitung melalui media Power Point.
Adapun sebagai observer dalam penelitian ini ialah peneliti itu sendiri
dibantu oleh salah satu mahasiswa PG-PAUD Unismuh Makassar,
adapun yang di amati ialah kemampuan peserta didik dalam berhitung
malalui media berbasis Power Point.
48
a) Hasil Observasi dan evaluasi siklus I pertemuan pertama (senin, 08
November 2021)
1) Hasil observasi guru
(a) Guru menyiapkan kelas sebelum masuk keproses pembelajaran,
terlihat guru menyiapkan bahan ajar yang akan di gunakan, oleh
karena itu peneliti memberi penilaian baik.
(b) Guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan tema yang
berjalan, terlihat guru mengenalkan tema dam sub tema yang
akan di pelajari oleh karena itu peneliti memberi penilaian baik.
(c) Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap tentang kegiatan
kemarin, terlihat guru melakukan kegiatan bercakap-cakap
mengenai sub tema kegiatan kemarin tetapi guru tidak
menghubungkan dengan sub tema dan kegiatan hari ini. Maka
peneliti memberi penilaian kurang.
(d) Guru menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan hari pada
ini, guru terlihat menjelaskan kegiatan berhitung dengan
menggunaka media kereta angka yang dimana pada setiap
gerbongnya terdapat gambar jeruk yang di dalamnya terdapat
angka 1-10. Maka peneliti memberikan penilai baik.
(e) Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan kegiatan
berhitung melalui media kereta angka (gerbong jeruk), terlihat
saat guru berkeliling memperhatikan anak menyebutkan angka
dan anak terlihat beberapa anak masih kesulutian dalam
49
berhitung dan guru terlihat beberapa kali membantu anak didik
untuk berhitung. Maka peneliti memberi penilaian baik.
(f) Guru malakukan recalling tentang kegiatan berhitung melalui
media kereta angka, guru menanyakan perasaan anak didik dan
menanyakan kegiatan berhitung yang di lakukan sebelumnya.
Maka peneliti memberi penilaian baik.
(g) Guru memberi semangat pada anak didik tetapi tidak memberi
reward pada anak. Maka peneliti memberi penilaian cukup.
2) Observasi dan evaluasi Anak Didik
(a) Pada indikator pertama yaitu menyebutkan benda (kereta angka)
dengan cara menghitung, dari 9 anak didik yang hadir belum terlihat
adanya peningkatan dari observasi awal yang dilakukan peneliti.
Sebanyak 6 anak didik belum mampu menghitung. Selebihnya,
sebanyak 3 peserta didik sudah mulai meningkat meskipun dalam
berhitungbilangan 1-10 masih ada yang terbalik cara berhitungnya.
(b) Pada indikator kedua yaitu membandingkan konsep banyak sedikit,
membandingkan konsep banyak sedikit suatu benda (gerbong jeruk),
belum terlihat adanya peningkatan pada anak didik terlihat saat guru
menanyakan pada setiap anak didik yang mana lebih banyak buah
jeruknya, misalnya gerbong kedua terdapat 6 buah appelnya dan
gerbong ke satu terdapat 3 buah jeruk lalu ada beberapa anak belum
mampu menunjuk gerbong mana yang lebih banyak buah jeruknya
dan adapun mulai meningkat walaupun saat menunjuk anak tersebut
50
masih ragu. Ada 7 peserta didik belum mampu membandingkan
banyak sedikit ,dan ada 2 peserta didik mulai meningkat
b) Hasil observasi dan evaluasi siklus I pertemuan kedua (Rabu 10
November 2021)
1) Hasil observasi dan evaluasi guru
(a) Guru menyiapkan kelas sebelum masuk keproses pembelajaran,
terlihat guru menyiapkan bahan ajar yang akan di gunakan, oleh
karena itu peneliti memberi penilaian baik.
(b) Guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan tema yang
berjalan, terlihat guru mengenalkan tema dam sub tema yang akan di
pelajari oleh karena itu peneliti memberi penilaian baik.
(c) Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap tentang kegiatan
kemarin, terlihat guru melakukan kegiatan bercakap-cakap
mengenai sub tema kegiatan kemarin tetapi guru tidak
menghubungkan dengan sub tema dan kegiatan hari ini. Maka
peneliti memberi penilaian kurang.
(d) Guru menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan hari pada ini,
guru terlihat menjelaskan kegiatan berhitung dengan menggunaka
media kereta angka yang dimana pada setiap gerbongnya terdapat
gambar appel yang di dalamnya terdapat angka 1-10. Maka peneliti
memberikan penilai baik.
(e) Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan kegiatan
berhitung melalui media kereta angka , terlihat pada saat anak didik
51
ragu untuk menyebutkan angka yang terdapat pada gerbong kereta
terlihat guru menuntun anak didik menyebutkan huruf depan
bilangan tersebut. Maka peneliti memberi penilaian baik.
(f) Guru melakukan recalling tentang kegiatan berhitung melalui media
kereta angka ( gerbong appel) guru menanyakan perasaan anak didik
dan menanyakan kegiatan berhitung yang di lakukan sebelumnya.
Maka peneliti memberi penilaian baik.
(g) Guru memberi semangat pada anak didik dengan memberikan tanda
bintang sebagai rewerd, terlihat guru memberikan tanda bintang di
lembar kerja anak didik. Maka peneliti memberi penilaian baik
2) Observasi dan Evaluasi Anak Didik
(a) Pada indikator pertama yaitu menyebutkan benda (kereta angka)
dengan cara menghitung, dari 10 anak didik yang hadir terlihat
adanya peningkatan tetapi masih dalam kereteria mulai meningkat.
Sebanyak 4 anak didik mulai bisa berhitung dan ada juga mulai
meningkat tetapi dengan bantuan guru.
(b) Pada indikator kedua yaitu membandingkan konsep banyak sedikit,
mengenal konsep banyak sedikit melalui suatu benda ( gerbong
kereta appel), terlihat dari 10 anak didik yang hadir ada 7 anak
didik yang belum mampu membandingkan banyak sedikit suatu
benda (gerbong kereta appel) terlihat saat guru menanyakan
gerbong mana yang banyak dan yang mana sedikit jumlah
appelnya, terlihat anak didik belum mampu menunjukkan gerbong
52
yang mana lebih banyak dan sedikit, dan 3 peserta didik mulai
meningkat walaupun pada saat menunjuk masih ragu.
c) Hasil observasi dan evaluasi siklus I pertemuan ketiga ( Jum’at 12,
November 2021)
1) Hasil observasi dan Evaluasi Guru
(a) Guru menyiapkan kelas sebelum masuk keproses pembelajaran,
terlihat guru menyiapkan bahan ajar yang akan di gunakan, oleh
karena itu peneliti memberi penilaian baik.
(b) Guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan tema yang
berjalan, terlihat guru mengenalkan tema dam sub tema yang akan di
pelajari oleh karena itu peneliti memberi penilaian baik.
(c) Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap tentang kegiatan kemarin,
terlihat guru melakukan kegiatan bercakap-cakap mengenai sub tema
kegiatan kemarin tetapi guru tidak menghubungkan dengan sub tema
dan kegiatan hari ini. Maka peneliti memberi penilaian cukup.
(d) Guru menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan hari pada ini,
guru terlihat menjelaskan kegiatan berhitung dengan menggunaka
media kereta angka yang dimana pada setiap gerbongnya terdapat
gambar beberapa macam buah misalnya buah jeruk, appel,
semangka yang di dalamnya terdapat angka 1-10. Maka peneliti
memberikan penilai baik.
(e) Guru bersama peneliti mendampingngi anak melakukan kegiatan
berhitung melalui media kereta angka (gerbong kereta buah jeruk,
53
appel, semangka) terlihat pada saat anak didik menyebutkan angka
yang terlihat pada layar proyrktor dan guru menuntunnya untuk
menyebutkan beberapa angka sebelum angka yang di sebutkan dan
terkadang dengan bantuan jari. Maka peneliti memberi penilaian
baik.
(f) Guru melakukan recalling tentang kegiatan berhitung melalui media
kereta angka, guru menanyakan perasaan anak didik dan
menanyakan kegiatan berhitung yang di lakukan sebelumnya. Maka
peneliti memberi penilaian baik
(g) Guru memberi semangat pada anak didik dengan memberikan tanda
bintang sebagai rewerd, terlihat guru memberikan tanda bintang di
lembar kerja anak didik. Maka peneliti memberi penilaian baik
2) Hasil observasi dan Evaluasi Anak Didik
(a) Pada indikator pertama yaitu menyebutkan benda (kereta angka)
dengan cara menghitung, dari 12 anak didik yang hadir terlihat
adanya peningkatan . sebanyak 2 anak didik adanya peningkatan
tetapi masih dalam kreteria mulai meningkat. Sebanyak 10 anak
didik sudah mulai meningkat, dapat berhitung kereta angka
meskipun masih ada beberapa anak yang masih ragu menyebut
angka.
(b) Pada indikator kedua yaitu membandingkan konsep banyak
sedikit, mengenal perbandingn konsep banyak sedikit melalui suatu
benda (gerbong buah jeruk ,appel semangka) terlihat dari 12
54
peserta didik ada 6 peserta didik yang belum mampu
membandingkan banyak sedikit suatu benda yang terdapat pada
gerbong kereta ,misalnya pada gerbong ke tiga terdapat dua buah
jeruk satubuah appel dan tiga buah semangka kemudian gerbong ke
empat terdapat satu buah jeruk dua buah appel dan 4 buah
semangka walaupun meningkat saat menunjuk masih ragu. Dan
terdapat 6 anak didik meningkat .
Dari tabel hasil Observasi dan Evaluasi. Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Melalui Media Kereta Angka Berbasis Power Point Pada Peserta Didik
Kelompok BI Siklus I Pertemuan pertama, kedua, dan ketiga di atas dapat di
jelaskan kembali pada tabel 4.1 di bawah ini:
55
Tabel 4.1 Hasil Observasi dan Evaluasi Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Melalui Media Kereta angka Berbasis Power Point pada Peserta
Didik Kelompok BI Siklus I Pertemuan 1,2 dan 3.
N0. Kode Pertemuan Jumlah Presenta
se% Keriteria
I II III
1
Ys 3 3 5 11 68,75
Berkembang Sesuai
Harapan
2 Wa 3 3 3 9 56,25
Berkembang Sesuai
Hharapan
3 Na 2 3 4 9 56,25
Berkembang Sesuai
Harapan
4 Ri 2 3 5 31,25
Mulai Berkembang
5 Hu 3 3 4 10 62,5 Berkembang Sesuai
Harapan
6 Rn 3 3 4 10 62,5 Berkembang Sesuai
Harapan
7 Nr 2 2 2 6 37,5 Mulai Berkembang
8 Rn 3 3 6 37,5 Mulai Berkembang
9 Im 3 4 7 43,75 Mulai Berkembang
10 Fn 2 3 3 8 50 Belum Berkembang
11 Pi 2 3 5 31,25 Mulai Berkembang
12 Al 2 3 5 31,25 Mulai Berkembang
JUMLAH 568,8
Rata-Rata 68,25 Berkembang Sesuai
Harapan
56
Dari tabel hasil observasi peserta didik siklus I dapat diperjelas melalui tabel
di bawah ini :
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi kemampuan berhitung anak didik
siklus I
No Kreteria Jumlah Peserta
Didik Persentase
1 Belum berkembang 1 8,3
2 Mulai berkembang 6 50,0
3 Berkembang sesuai harapan 5 41,6
4 Berkembang sangat baik -
Hasil dari rekapitulasi data Siklus I di atas, diperoleh keterangan
bahwa peserta didik yang memiliki kreteria Belum Berkembeng ada 1
anak didik dengan presentase (8,3), dan kreteria Mulai Berkembang ada
6 anak didik dengan presentase (50,0), dan pada kreteria berkembang
sesuai Harapan ada 5 anak didik yang memperoleh presentase (41,6) dan
kreteria Berkembang Sangat Baik belum terdapat anak didik yang
memperoleh kreteria tersebut. Jadi pada Siklus I peningkatan
kemampuan berhitung pada anak didik memperoleh nilai 68,25 % pada
kreteria Berkembang Sesuai Harapan.
4. Hasil Refleksi Siklus I
Setelah melakukan tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi,
maka tahap terahir yang di lakukan peneliti adalah tahap refleksi, untuk
melakukan upayah perbaikan pada siklus selanjutnya .selain itu juga
57
untuk memaparkan kelebihan dan kekurangan pada siklus I selama
berlangsung.
a) Refleksi aktivitas guru
Proses keberhasilan peningkatan kemampuan berhitung melalui
media kereta angka berbasis power point pada peserta didik kelompok
BI yang di lakukan guru dan dapat di lihat pada lembar observasi.
Berdasarkan kegiatan yang telah di lakukan pada siklus I bahwa
terdapat beberapa aspek yang sudah tercapai di antarannya:
1) Guru melakukan proses pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran harian dengan baik
2) Guru melaksanakan kegiatan berhitung melalui media kereta angka
berbasis power point dengan cukup baik
Adapun kelemahan yang haru di perbaiki pada siklus I yaitu :
1) Pada saat guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar
kegiatankemarin sebaiknya guru mengkaitkan sub tema kegiatan
kemain dengan subtema yang akan dilakukan hari ini
2) Guru pernah hanya sekedar memberi semangat pada anak didik
tanpa memberi rewerd setelah melakukan kegiatan berhitung.
Selanjutnya adapun langkah-langkah untuk perbaikan proses
pembelajaran pada siklus II diantaranya sebagai berikut:
1) Pada kegiatan awal guru terlihat kesulitan dalam mengatur peserta
didik. Maka dari itu pengelolaan kelas sangat berpengaruh sekali
untuk keberhasilan pembelajaran
58
2) Guru sebaiknya memberikan penjelasan dengan cara yang lebih
menyenangkan agar anak didik mudah mengerti dan menerima
apa yang di jelaskan .
3) Guru pada saat kegiatan bercakap-cakap sebaiknya mengkaikan
sub tema dan kegiatan kemarin dengan hari ini.
4) Media yang di tampilkan pada siklus I di pertemuan pertama
membuat anak didik mengeluh karena kesulitan dalam
menyebutkan angka yang terdapat pada gerbong kereta karena
kereta angka yang muncul pada gerbong kereta terlalu cepat.
Maka dari itu guru sebaiknya membuat media lebih menarik dan
tidak membuat anak kesulitan dalam menyebutkan angka.
b) Refleksi Aktifitas Anak didik
Berdasarkan dari kegiatan pembelajaran yang di lakukan di siklus
I, bahwa terdapat beberapa indikator yang telah di capai dengan cukup
baik, yaitu:
1) Anak mampu menyebutkan jumlah benda ( kereta angka berbasis
power point) dengan cara menghitung, terlihat saat guru menunjuk
bilangan 7 dan 4 dilayar proyektor dan anak didik menghitung
jumlah buah sesuai dengan jumlah bilangan yang di tunjuk pada
layar proyektor
2) Perkembangan kognitif dalam kemampuan berhitung anak telah
mengalami peningkatan. Yang pada awlanya anak tidak mampu
menghitung bilangan, saat di lakukan kegiatan berhitung melalui
59
media kereta angka berbasis power point anak sudah mampu
menyebut jumlah angka yang terdapat pada gerbong kereta dengan
cara menghitung 1 sampai 10, meski terkadang urutan angkanya
tidak sesuai
Sedangkan kelemahanya ialah terdapat beberapa anak didik
yang sangat sulit mendengarkan aturan kegiatan yang akan
dilakukan. Dan ada anak didik yang masih ada yang bermalas-
malasan dalam mengikuti kegiatan berhitung.
c) Refleksi hasil kegiatan berhitung melalui media kereta angka
berbasis power point siklus I
Peroses kegiatan berhitung melalui media kereta angka
berbasis power point yang telah di lakukan dapat dikatakan
berpengaruh terhadap hasil perkembangan kemampuan berhitung
anak didik. Hasil penelitian di siklus I di perolehtingkat pencapaian
sebesar 68,25% pada kriteria Berkembang sesuai harapan.
b. Data Hasil Penelitian Siklus II Meningkatkan Kemampuan Berhitung
Melalui Media Ketera Angka Berbasis Power Point Pada Peserta Didik
Kelompok BI Di TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I yang telah di lakukan oleh
peneliti, dapat di katakan bahwa kemampuan berhitung melalui media kereta
angka berbasis power point mengalami peningkatan. Teapi peningkatan yang
di alami belum memenuhi tingkat standar yang telah di rencanakan. Maka
dari itu, peneliti melaksanakan siklus ke II.
60
Siklus ke II dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil
presentasi pda siklus I dalam meningkatkan kemampuan berhitung melalui
media kereta angka berbasis power point pada peserta didik kelompok BI di
TK kemala bhayangkari 15 jeneponto. Yang di laksanakan 3 kali pertemuan.
Pertemuan pertama di laksanakan pada hari Senin 15 November 2021,
pertemuan kedua di laksanakan pada hari Rabu 17 November 2021, dan
pertemuan ketiga dilaksanakanpada hari Jum’at 19 November 2021. Setiap
terdiri dari empat tahapan yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan
Refleksi. Adapun proses pelaksanaan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan
a) Menentukan tema
Dalam menentukan tema peneliti menggunakan tema yang telah
berjalan di TK Kemala Bhayangkari 15 jeneponto. Dengan tema
“Tanaman”
b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) sesuai acuan
peneliti dan bekerjasama dengan pendidik dalam melaksanakan
penelitian sesuai dengan tema yang berjalan. Adapun langkah-langkah
penyusunan RPPH sebagai berikut: menentukan identitas RPP, Tujuan
pembelajaran, Materi pembelajaran, Langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, Sumber belajar, dan Penilaian.
61
c) Menyiapka media
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus terlebih dahulu
menyiapkan media power poin seperti laptop, dan proyektor yang akan
akan digunakan dalam proses pembelajaran.
d) Menyiapkan instrumen
Sebelum melakukan penelitian ,peneliti terlebih dahulu
mempersiapkan instrumen yang akan di gunakan yaitu lembar observasi
anak didik dan lembar observasi guru. Untuk melihat peningkatan
kemampuan berhitung anak melalui media kereta angka berbasis pawer
point.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Siklus II Pertemuan Pertama
Pelaksanaan tindakan dilaksankan pada hari Senin 15 November
2021 dengan waktu di mulai 08. s/d 10.30 WITA. Menggunakan Tema
Tanaman, Subtema sayuran, yang hadi sebanyak 10 anak didik. Terdiri
dari (1) perempuan dan (9) anak laki-laki.
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru mengajak anak didik untuk berbaris
depan kelas dan menyanyikan lagu “Lonceng berbunyi” dan di ikuti
dengan gerakan tubuh, setelah berbaris anak di panggil satu persatu
untuk memeriksa kuku dan memilih gambar yang terdapat pada
dinding samping pintu masuk kelas yaitu gambar (salam atau
berjabat tangan, tos atau pelukan). Setelah di dalam kelas anak didik
mengambil posisi untk duduk di bangku masing-masing dan di
62
lanjutkan dengan mengucapkan salam, kemudian guru dan anak
bersama-sama membaca surah Al-fatihah dan di lanut dengan
membaca doa sebelum belajar. Guru dan anak didik menyanyikan
lagu “indonesia raya” lalu mengabsen anak didik sat-persatu.
Selanjutnya guru memberitahukan kepada anak didik tentang
Tema yang akan di laksanakan pada hari ini yaitu “Tanaman” Sub
tema Sayuran. sebelum masuk ke proses pembelajaran guru
melakukan kegiatan bercakap-cakap tentang kegiatan yang di
lakukan kemarin dan guru memberi gambaran tentang tema tanaman,
sub tema sayuran yang akan di lakukan pada hari ini.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru menampilkan power point kereta angka
pada layar proyektor dan memberi contoh cara berhitung kepada
anak didik, pada video tersebut kereta angka akan gergerak dan
membawa gerbong yang terdapat bilangan 1 sampai 10 di setiap
gerbongnya. Dan pada power ponit ke dua terdapat beberapa
gambar sayuran (wortel) di setiap gerbong kereta misalnya gerbong
pertama terdapat 6 buah tomat dan di gerbong ke dua ada 4 wortel.
setelah power point di perlihatkan selanjutnya guru mengarahkan
setiap 2 orang anak didik untuk kedepan berdiri di samping guru,
dan peserta didik di beri kesempatan untuk melakukan kegiatan
berhitung melalui media kereta angka berbasis power point yang
telah di putarkan oleh guru. Dimana guru merangsang ingatan anak
63
dengan menyebut dan menanyakan angka 1 sampao 10, lalu anak
merespon dengan cara menunjuk angka yang di tanyakan. Lalu guru
menanyakan kepada anak secara bergantian, setelah kegiatan
berhitung anak di perlihatkan kembali power point yang kedua yaitu
gerbong kereta yang di dalamnya terdapat beberapa buah tomat dan
di setiap gerbong mempunyai jumlah buah yang berbeda-beda
misalnya: gerbong satu terdapat 5 buah wortel dan kerbong ke dua
ada 10 buah wortel. kemudian anak di arahkan untuk menghitung
jumlah wortel di setiap gerbongnya lalu menginstruksikan anak
untuk menunjuk gerbong yang mana yang lebih banyak dan sedikit
wortelnya. Selanjutnya setelah anak melakukan kegiatan guru
memberi reward ke setiap anak didik yang telah melakukan
kegiatan berhitung. Kegiatan ini dapat merangsang kemampuan
berhitung (menghitung atau menyebutkan, mengenal konsep banyak
sedikit ).
Selanjutnya guru memperlihatkan Lembar Kerja Anak (LKA).
Sebelum LKA di bagikan guru menjelaskan cara mengerjakan LKA
tersebut misalnya: pada lembar LKA tersebut terdapat gambar
kereta angka dan di setiap gerbong memiliki jumlah wortel yang
berbeda-beda dan terdapat kolom kosong di atas gambar kereta
tersebut. Selanjutnya anak menghitung jumlah wortel yang terdapa
pada gerbong kereta, kemudian anak mengambil potongan kertas
64
angka yang telah disediakan oleh guru lalu menempelkan kertas
angka tersebut sesuai jumlah wortel yang sudah di hitung.
3) Kegiatan Istirahat
Guru membimbing anak didik untuk mengambil makanannya
masing-masing, selanjutnya anak didik di arahkan ke watafel untuk
mencuci tangan. Sebelum makan guru dan anak didik menyanyikan
lagu “ sebelum makan” kemudian di lajut dengan berdoa sebelum
makan dan artinya. Setelah makan anak merapikan alat makannya
dan membuang sampah pada tempatnya.
4) Kegiatan Akhir
Guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan apa saja yang di
lakukan pada hari itu dan menanyakan tentang perasaan anak didik
selama mengikuti pembelajaran. Kegiatan tanya jawab antara guru
dan anak bertujuan untuk menggali pengetahuan anak, kegiatan
selanjutnya memberi tahu anak didik tentang kegiatan yang akan di
lakukan esok harinya dan selanjutnya membaca doa kedua orang
tua, doa keluar rumah dan surah Al-Ashr lalu mengucapkan salam.
b) Siklus II pertemuan kedua
Pelaksanaan siklus II pertemuan ke dua di laksanakan pada hari
Rabu 17 November 2021 dengan waktu dimulai 08.00 s/d 10.30
WITA. Menggunakan tema Tanaman , sub tema sayuran, sub-sub
tema Tomat, semua anak hadir pada pertemuan kedua
65
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru mengajak anak didik untuk berbaris
depan kelas dan menyanyikan lagu “Lonceng berbunyi” dan di
ikuti dengan gerakan tubuh, setelah berbaris anak di panggil satu
persatu untuk memeriksa kuku dan memilih gambar yang terdapat
pada dinding samping pintu masuk kelas yaitu gambar (salam atau
berjabat tangan, tos atau pelukan). Setelah di dalam kelas anak
didik mengambil posisi untk duduk di bangku masing-masing dan
di lanjutkan dengan mengucapkan salam, kemudian guru dan anak
bersama-sama membaca surah Al-fatihah dan di lanut dengan
membaca doa sebelum belajar. Guru dan anak didik menyanyikan
lagu “indonesia raya” lalu mengabsen anak didik sat-persatu.
Selanjutnya guru memberitahukan kepada anak didik tentang
Tema yang akan di laksanakan pada hari ini yaitu “Tanaman” Sub
tema Sayuran. sebelum masuk ke proses pembelajaran guru
melakukan kegiatan bercakap-cakap tentang kegiatan yang di
lakukan kemarin dan guru memberi gambaran tentang tema
tanaman, sub tema sayuran yang akan di lakukan pada hari ini.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini guru menampilkan power point kereta
angka pada layar proyektor dan memberi contoh cara berhitung
kepada anak didik. Pada video tersebut kereta angka akan bergerak
dan membawa gerbong yang di setiap gerbongnya berisi sayuran
66
yang di dalamnya terdapat bilangan 1, 2, 3,.....10 sesuai dengan
jumlah sayuran tomat. dan pada power point kedua gerbong kereta
akan bergerak masuk satu persatu, pada setiap gerbong tersebut
terdapat beberapa sayuran (tomat) misalnya: gerbong pertama
berisi 7 buah tomat dan pada gerbong ke dua terdapat 5 buah
tumat. Setelah guru memperlihatkan power point tersebut lalu guru
mengarahkan 2 orang anak didik secara bergantian untuk naik
melakukan kegiatan berhitung. Kemudian anak didik diberi
kesempatan untuk berhitung 1 sampai 10 dan menyebutkan
gerbong yang mana lebih banyak sayur tomatnya, setelah anak
berhitung sendiri selanjutnya guru menunjuk angka secara tidak
beraturan dan menanyakan gerbong manakah yang banyak dan
sedikit sayur tomatnya. kemudian anak merespon dengan cara
menyebutkan angka sesuai dengan angka yang di tunjuk oleh guru
dan menyebutkan gerbong yang lebih banyak dan sedikit sayur
tomatnya.
Selanjutnya guru memperlihatkan Lembar Kerja Anak
(LKA). Sebelum LKA di bagikan guru menjelaskan cara
mengerjakan LKA tersebut misalnya: pada lembar LKA tersebut
terdapat gambar kereta angka dan di setiap gerbong memiliki
jumlah wortel yang berbeda-beda dan terdapat kolom kosong di
atas gambar kereta tersebut. Selanjutnya anak menghitung jumlah
wortel yang terdapa pada gerbong kereta, kemudian anak
67
mengambil potongan kertas angka yang telah disediakan oleh guru
lalu menempelkan kertas angka tersebut sesuai jumlah wortel yang
sudah di hitung. Guru dan peneliti mengawasi sambil berkeliling
untuk melihat kerja anak. setelah kegiatan selesai guru memberi
reward kepada setiap anak didik. Kegiatan ini dapat merangsang
kemampuan anak dalam berhitung (menghitung atau menyebutkan,
mengenal perbandingan banyak sedikit seatu benda).
3) Kegiatan Istirahat
Guru membimbing anak didik untuk mengambil makanannya
masing-masing, selanjutnya anak didik di arahkan ke wastafel
untuk mencuci tangan. Sebelum makan guru dan anak didik
menyanyikan lagu “ sebelum makan” kemudian di lajut dengan
berdoa sebelum makan dan artinya. Setelah makan anak merapikan
alat makannya dan membuang sampah pada tempatnya.
4) Kegiatan Akhir
Guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan apa saja yang di
lakukan pada hari itu dan menanyakan tentang perasaan anak didik
selama mengikuti pembelajaran. Kegiatan tanya jawab antara guru
dan anak bertujuan untuk menggali pengetahuan anak, kegiatan
selanjutnya memberi tahu anak didik tentang kegiatan yang akan di
lakukan esok harinya dan selanjutnya membaca doa kedua orang
tua, doa keluar rumah dan surah Al-Ashr lalu mengucapkan salam.
68
c) Siklus II Pertemuan Ketiga
Pelaksanaan siklus II pertemuan ketiga pada hari jum’at 19
November 2021 dengan waktu 08.00 s/d 10.30 WITA. Semua anak
hadir dengan tema Tanaman, sub tema sayuran, sub-sub tema Terong.
1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal guru mengajak anak didik untuk berbaris
depan kelas dan menyanyikan lagu “Lonceng berbunyi” dan di ikuti
dengan gerakan tubuh, setelah berbaris anak di panggil satu persatu
untuk memeriksa kuku dan memilih gambar yang terdapat pada
dinding samping pintu masuk kelas yaitu gambar (salam atau
berjabat tangan, tos atau pelukan). Setelah di dalam kelas anak didik
mengambil posisi untk duduk di bangku masing-masing dan di
lanjutkan dengan mengucapkan salam, kemudian guru dan anak
bersama-sama membaca surah Al-fatihah dan di lanut dengan
membaca doa sebelum belajar. Guru dan anak didik menyanyikan
lagu “indonesia raya” lalu mengabsen anak didik sat-persatu.
Selanjutnya guru memberitahukan kepada anak didik tentang
Tema yang akan di laksanakan pada hari ini yaitu “Tanaman” Sub
tema Sayuran. sebelum masuk ke proses pembelajaran guru
melakukan kegiatan bercakap-cakap tentang kegiatan yang di
lakukan kemarin dan guru memberi gambaran tentang tema
tanaman, sub tema sayuran yang akan di lakukan pada hari ini.
69
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, Guru terlebih dahulu memperlihatkan power
point kereta angka dimana setiap gerbongnya berisi gambar terong
yang di dalamnya terdapat beberapa bilangan 1 sampai 10 seperti:
kereta anagka akan bergerak masuk dari arah kanan ke arah kiri,
pada gerbong pertama terdapat 1 gambar terong dan gerbong ke dua
terdapat 2 gmbar terong, setiap angka yang terdapat pada gerbong
kereta sesuai dengan jumlah gambar terong yang ada pada gerbong
tersebut. Selanjutnya pada power ponit kedua yaitu kereta akan
masuk dari arah kanan ke arah kiri, setelah kereta bergerak masuk
gerbong kereta akan membawa beberapa jumlah gambar terong
yang terdapat pada setiap gerbongnya misalnya: pada gerbong
pertama terdapat 3 gambar terong, gerbong kedua terdapat 5 gambar
terong. Kemudian guru memberikan contoh cara berhitung dan
membandingkan banyak sedikit melalui media kereta angka berbasis
power point. Setelah guru menjelaskan kegiatan berhitung, Guru
mengarahkan setiap 2 anak untuk kedepan secara bergantian untuk
melakukan kegiatan berhitung dan didampingi oleh guru. Dimana
guru akan menanyakan angka dan jumlah gambar terong yang
terdapat pada layar proyektor seperti: angka 6 dan 9, lalu guru
menanyaka angka tersebut secara bergantian, lalu anak merespon
dengan cara menunjuk angka yang ditanyakan oleh guru.
Selanjutnya guru kembali bertanya kepada anak didik. Dan
70
menunjuk gerbong manakah yang lebih banyak dan sedikit gambar
terongnya, lalu anak merespon dengan cara mengambil kertas
angka yang telah di sediakan oleh guru sesuai dengan jumlah terong
yang di tanyakan oleh guru pada layar proyektor.
Kegiatan selanjutnya guru memperlihatkan Lembar Kerja Anak
(LKA). Sebelum LKA di bagikan guru menjelaskan cara
mengerjakan LKA tersebut misalnya: pada lembar LKA tersebut
terdapat gambar kereta angka dan di setiap gerbong memiliki jumlah
terong yang berbeda-beda dan terdapat kolom kosong di atas
gambar kereta tersebut. Selanjutnya anak menghitung jumlah wortel
yang terdapa pada gerbong kereta, kemudian anak mengambil
potongan kertas angka yang telah disediakan oleh guru lalu
menempelkan kertas angka tersebut sesuai jumlah terong yang
sudah di hitung. Guru dan peneliti mengawasi sambil berkeliling
untuk melihat kerja anak. setelah kegiatan selesai guru memberi
reward kepada setiap anak didik. Kegiatan ini dapat merangsang
kemampuan anak dalam berhitung (menghitung atau menyebutkan
secara berurutan, mengenal perbandingan banyak sedikit seatu
benda).
3) Kegiatan Istirahat
Guru membimbing anak didik untuk mengambil makanannya
masing-masing di dalam tas, selanjutnya anak didik di arahkan ke
wastafel untuk mencuci tangan. Sebelum makan guru dan anak didik
71
menyanyikan lagu “ sebelum makan” kemudian di lajut dengan
berdoa sebelum makan dan artinya. Setelah makan anak merapikan
alat makannya dan membuang sampah pada tempatnya.
4) Kegiatan Akhir
Guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan apa saja yang di
lakukan pada hari itu dan menanyakan tentang perasaan anak didik
selama mengikuti pembelajaran. Kegiatan tanya jawab antara guru
dan anak bertujuan untuk menggali pengetahuan anak, kegiatan
selanjutnya memberi tahu anak didik tentang kegiatan yang akan di
lakukan esok harinya dan selanjutnya membaca doa kedua orang
tua, doa keluar rumah dan surah Al-Ashr lalu mengucapkan salam.
3. Observasi dan Evaluasi Siklus II
Pengamatan pada siklus II dilkukan guna unuk melanjutkan proses
pada siklus I yang belum mencapai tingkat perkembangan yang telah
direncanakan. Dalam pengamatan siklus ke II yang menjadi observer
ialah penelii itu sendiri dibantu oleh salah satu mahasiswa PG-PAUD
Unismuh Makassar. Proses pengamatan siklus II sama dengan siklus I.
Selama kegiatan berlangsung observer melakukan pengamatan adapun
yang di amati yaitu perkembangan anak didik saat proses pembelajaran
berhitung melalui media kereta angka berbasis power point, dan untuk
melihat tindakan-tindakan guru dalam proses pembelajaran.
a) Hasil observasi dan evaluasi siklus II Pertemuan pertama (senin 15
November 2021)
72
1) Hasil observasi dan evaluasi guru
(a) Guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses pembelajaran,
terlihat guru menyampaikan bahan ajar yang akan digunakan, oleh
harena itu peneliti memberi penilaian baik.
(b) Guru melakukan kegiatan pembukan sesuai dengan tema yang
berjalan, terliha guru mengenalkan tema dan sub tema yang akan
dipelajari pada hari itu oleh karena itu peneliti memberi penilaian
baik.
(c) Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputaran kegiatan
kemarin, terlihat guru melakukan kegiatan bercakap-cakap
mengenai tema dan sub tema dan mengkaitkan sub tema dengan
kegiatan hari ini. Maka peneliti memberi penilaian baik.
(d) Guru menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan hari ini, guru
terlihat menyampaikan atau menjelaskan kegiatan berhitung
menggunakan media kereta angka berbasis power point dengan
menyebutkan angka 1-10 sesuai jumlah wartel yang terdapat pada
gerbong kereta. Maka peneliti memberi penilaian baik
(e) Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan kegiatan
berhitung melalui media kereta angka berbasis power point,
terlihat saat guru berkeliling memperhatikan lembar kerja anak dan
beberapakali membantu peserta didik yang kesulitan dalam
berhitung dan menempel. Maka peneliti memberi penilaian baik
73
(f) Guru melakukan recalling tentang kegiatan berhitung melalui
media kereta angka berbasis power point, guru menanyakan
perasaan anak didik dan menanyakan kegiatan berhitung yang
dilakukan sebelumnya. Maka peneliti memberi penilaian baik
(g) Guru memberi semangat dan motivasi kepada anak didik, dengan
memberikan tanda bintang sebagai reward, terlihat guru memberi
tanda bintang dilemar keja anak didik. Maka peneliti memberi
penilaian baik.
2) Hasil observasi dan evalusai anak didik
(a) Pada indikator pertama yaitu menyebutkan benda ( kereta angka
berbasis power point) dengan cara berhitung, dari 10 anak didik
yang hadir terlihat adanya peningkatan yang berarti dari observasi
awal yang di lakukan oleh peneliti pada siklus II. Sebanyak 2 anak
didik mulai meningkat dalam berhitung menggunakan kereta
angka. Selebihnya, sebanyak 7 anak didik masih dalam kereteria
mulai berkembang dalam menghitung bilangan 1 sampai 10
melalui media kereta angka berbasis power point sesuai jumlah
yang ada di gerbong tersebut, dan terdapat 1 anak didk yang
berkembang sesuai harapan, dapat meghitung tanpa bantuan
siapapun.
(b) Pada indikator kedua yaitu membandingkan konsep banyak sedikit,
mengenal perbandingan konsep banyak sedikit melalui satu benda
(gerbong wortel), sebanyak 4 anak didik mulai meningkat dalam
74
membanding kan banyak sedikit jumlah sayur wortel misalnya
pada gerbong ke 3 terdapat 7 sayur wortel kemudian anak didk
menunjuk mana yang lebih banyak dan lebih sedikit jumlahnya
walaupun pada saat menunjuk masih ragu. Ada 6 anak didik masih
dalam kreteria mulai berkembang.
b) Hasil observasi dan evaluasi siklus II pertemuan kedua (selasa 17 November
2021)
(a) Hasil observasi dan evaluasi guru
(1) Guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses pembelajaran, terlihat
guru menyampaikan bahan ajar yang akan digunakan, oleh harena itu
peneliti memberi penilaian baik.
(2) Guru melakukan kegiatan pembukan sesuai dengan tema yang berjalan,
terliha guru mengenalkan tema dan sub tema yang akan dipelajari pada
hari itu oleh karena itu peneliti memberi penilaian baik.
(3) Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputaran kegiatan kemarin,
terlihat guru melakukan kegiatan bercakap-cakap mengenai tema dan
sub tema dan mengkaitkan sub tema dengan kegiatan hari ini. Maka
peneliti memberi penilaian baik.
(4) Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari ini.
Guruterlihat menyampaikan atau menjelaskan kegiatan berhitung
menggunakan media kereta angka berbasis power point dengan
menghitung jumlah tomat sesuai dengan angka yang terdapat pada
gerbong kereta. Maka peneliti memberipenialain baik
75
(5) Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan kegiatan
berhitung melalui media kereta angka berbasis power point, terlihat saat
anak didik ragu menyebutkan angka yag terdapat pada gerbong kereta
dan guru menuntunya degancara menyebutkan huruf depan bilangan.
Maka peneliti memberi penilaian baik.
(6) Guru melakukan recalling kegiatan berhititung melalui media kereta
angka berbasis power point, guru menanyakan perasaan anak didik dan
menanyakan kegiatan berhitung yang di lakukan sebelumnya. Maka
peneliti memberi penilaian baik.
(7) Guru memberi semangat dan motivasi kepada didik, dengan
memberikan tanda bintang sebagai reward, terlihat guru memberi tanda
bintang dilemar keja anak didik. Maka peneliti memberi penilaian baik.
(b) Hasil observasi dan evaluasi anak didik
(1) Pada indikator pertama yaitu menyebutkan benda ( kereta angka
berbasis ower point) dengan cara menghitung. Terlihat pada data
penilaian dari 12 anak didik yang hadir terlihat adanya peningkatan,
terdapat 3 anak didik meningkan berkembang sesuai harapan, dan
sebanyak 9 anak didik dengan pencapaian mulai berkembang.
(2) Pada indikator kedua yaitu membandingkan konsep banyak sedikit,
mengenal perbandingan konsep banyak sedikit melalui suatu benda (
gerbong tomat), dari 12 anak didik yang hadir, 3 anak didik terlihat
sudah ada peningkatan, dan 9 anak didik dengan kreteria mulai
berkembang.
76
c) Hasil observasi dan evaluasi siklus II pertemun ketiga ( jum’at 19
November)
(a) Hasil observasi dan evaluasi guru
(1) Guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses pembelajaran, terlihat
guru menyampaikan bahan ajar yang akan digunakan, oleh harena itu
peneliti memberi penilaian baik.
(2) Guru melakukan kegiatan pembukan sesuai dengan tema yang berjalan,
terliha guru mengenalkan tema dan sub tema yang akan dipelajari pada
hari itu oleh karena itu peneliti memberi penilaian baik.
(3) Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputaran kegiatan kemarin,
terlihat guru melakukan kegiatan bercakap-cakap mengenai tema dan
sub tema dan mengkaitkan sub tema dengan kegiatan hari ini. Maka
peneliti memberi penilaian baik.
(4) Guru menyampaikan kegiatan yang dilakukan heri ini, guru terlihat
menyampaikan atau menjelaskan kegiatan berhitun melalui media
kereta angka berbasis power point dengan menghitung jumlah terong
pada gerbobong kereta sesuai dengan jumlah angka yang terdapat pada
gerbong kereta. Maka peneliti memberi penilaian baik.
(5) Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan kegiatan
berhitung melalui media kereta angka berbasis power point (terong),
terlihat saat anak didik ragu menyebutkan angka yag terdapat pada
gerbong kereta dan guru menuntunya degancara menyebutkan huruf
depan bilangan. Maka peneliti memberi penilaian baik.
77
(6) Guru melakukan recalling kegiatan berhititung melalui media kereta
angka berbasis power point (terong), guru menanyakan perasaan anak
didik dan menanyakan kegiatan berhitung yang di lakukan
sebelumnya. Maka peneliti memberi penilaian baik.
(7) Guru memberi semangat dan motivasi kepada didik, dengan
memberikan tanda bintang sebagai reward, terlihat guru memberi
tanda bintang dilemar keja anak didik. Maka peneliti memberi
penilaian baik.
(b) Hasil observasi dan evaluasi anak didik
(1) Pada indikator pertama yaitu menyebutkan benda (kereta angka
berbasis power point) dengan cara menghitung, hasil data dari semua
anak didik yang hadir berjumlah 12 anak didik terlihat adanya
peningkatan yang sangat berarti. Sebanyak 3 anak didik masih dalam
kriteria mulai berkembang pada saat melakukan kegitan berhitung
melalui media kereta angka berbasis power point. Dan sebanyak 6
anak didik dengen kreteria berkembang sesuai harapan, dapat
melakukan kegiatan berhitung sesuai dengan bilangan yang tertulis di
gerbong kereta tanpa bantuan siapapun. Sebanyak 3 anak didik
meningkat melampauan standar pencapaian.
(2) Pada indikator kedua yaitu membandingkan konsep bayak sedikit,
mengenal perbandingan konsep banyak sedikit suatu benda ( gerbong
terong), hasil data penilaian dari 12 anak didik yang hadir ada 8 anak
didik denan kriteria mulai berkembang walaupun pada saat menunjuk
78
masih ragu dan masih dituntun oleh guru. Terdapat 1 anak didik
dengan kreteria berkembang sesuai harapan, dan sebanyak 3 anak
didik yang meningkat melampaui standar pencapaian.
Dari hasil Observasi dan Evaluasi Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Melalui Media Kereta Angka Berbasis Power Point Pada Peserta
Didik Kelompok BI Siklus ke II dapat ditampilkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Observasi dan Evaluasi Aktivitas Anak
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Media Kereta Angka
Berbasis Power Point Pada Anak Didik Kelompk BI Siklus II Pertemuan 1, 2
dan 3.
No Nama
Anak
Pertemuan Jumla
h
Perese
ntase
%
Kriteria I II III
1 Ys 5 5 8 18 112,5 Berkembang Sangat Baik
2 Wa 5 5 8 15 112,5 Berkembang Sangat Baik
3 Na 4 5 9 56,25 Berkembang Sesuai
Harapan
4 Ri 4 4 5 13 81,25 Berkembang Sangat Baik
5 Hu 4 5 8 17 106,25 Berkembang Sangat Baik
6 Rn 4 5 6 15 93,75 Berkembang Sangat Baik
7 Nr 4 5 9 56,25 Berkembang Sangat Baik
8 Rn 4 4 5 13 81,25 Berkembang Sangat Baik
9 Im 4 4 4 12 75 Berkembang Sesuai
Harapan
79
Sambungan Tabel 4.3
10 Fn 3 4 5 12 75 Berkemang Sesuai
Harapan
11 Pi 3 4 4 11 68,75 Berkembang Sesuai
Harapan
12 Al 4 4 12 68,75 Berkembang Sesuai
Harapan
Rata- Rata Kreativitas Anak 116,3 Berkembang Sangat
Baik
Dari tabel hasil observasi anak didik siklus II di atas dapat di perjelas
melalui tebel di bawah ini:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi kemampuan berhitung
anak didik siklus II
No. Kriteria Jumlah Anak Peresentase
1 Belum berkembang - -
2 Mulai berkembang - -
3 Berkembang sesuai harapan 5 41,6
4 Berkembang sangat baik 7 58,3
Dari tabel rekapitulasi Siklus II diatas, hasil tindakan pada siklus II
meningkat, kriteria berkembang sesuai harapan (BSH) presentase 41,6%, dan
berkembang sangat baik (BSB) presentase 58,3%. Maka pada siklus II
kemampuan berhitung anak didik meningkat menjadi 116,3% sehingga
meninngkat dengan kreteria berkembang sangat baik.
5. Hasil Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi meningkatkan kemampuan kognitif dalam
berhitung melalui media kereta angka berbasis power point pada peserta
80
didik di TK Kemala Bhayangkari 15 Jeneponto, telah mengalami
peningkatan sesuai terget yang di tentukan. Dalam kegiatan berhitung anak
didik sangat bersemangat dan cepat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
berhitung menggunakan media power point dengan baik dan benar.
Hambatan-hambatan yang ada di siklus I telah di perbaiki disiklus II.
Berdasarkan hasil yang di peroleh pada siklus II dapat diketahui bahwa
meningkatkan kemampuan berhitung melalui media kereta angka berbasis
power point pada peserta didik kelompok BI di TK Kemala Bhayangkari 15
Jeneponto, telah berhasil sesuai dengan kreteria yang di tetapkan yaitu 76%
dengan demikian, pelaksanaan meningkatkan kemampuan berhitung melalui
media kereta angka berbasis power point tidak perlu dilanjutkan lagi pada
siklus selanjutnya.
b. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan
bekerjasama dengan guru kelompok B1 yang sudah di lakukan selama 6 kali
pertemuan yang terbagi dalam 2 siklus, yaitu siklus I dilakukan sebanyak 3
kali pertemuan dan siklus II dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan
menunjukkan bahwa meningkatkan kemampuan kognitif dalam berhitung
melalui media kereta angka berbasis power point pada anak telah mengalami
peningkatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh meningkatkan kemampuan
berhitung pada anak dapat dilihat dari rata-rata hasil observasi anak didik
pada siklus I mencapai 68,25% dan pada siklus II mencapai 116,3%. Jadi,
81
pada presentase 116,25% telah mencapai target dengan kriteria Berkembang
Sangat Baik (BSB).
Penelitian yang di lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yang dilalui yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil observasi yang
berupa data kemampuan pada anak yang di gunakan pada penelitian ini untuk
mengetahui peningkatan kemampuan berhitung melalui media kereta angka
berbasis power point pada peserta didik kelompon B1 di TK Kemala
Bhayangkari 15 jeneponto. Pada kegiatan ini ada 2 indikator yang digunakan
yaitu: menyebutkan jumlah benda dengan cara mengitung bilangan 1 sampai
10, membansingkan konsep banyak sedikit. Alat media yang digunakan yaitu
laptop, proyektor, layar proyektor, pengeras suara.
Secara umum presentase kemampuan berhitung anak didik pada siklus I
masih belum memenuhi indikator keberhasilan.berdasarkan dengan
kekurangan pada siklus I, kemampuan berhitung pada anak didik masih
kurang, masih banyak anak yang terbalik cara menyebutkan bilangan dan
masih ada yang belum mampu menyebutkan angka 1 sampai 10 dengan
benar. Maka dari itu, peneliti berusaha membuat rencana yang lebih menarik
pada kegiatan pembelajaran disiklus II. Hal ini dilakukan agar anak didik
dapat menerima pembelajaran dengan maksimal.
Pada siklus II penelitian menggunakan media kereta angka berbasis
power point dimana kereta angka diberi animasi yang menarik sehingga anak
didik terlihat bersemangat dalam melakukan kegiatan berhitung. Hasil
82
observasi siklus II dari 12 anak didik sebanyak 5 anak didik yang mencapai
kreteria Berkembang Sesuai Harapam (BSH) dengan presentase 41,6% dan
sebanyak 7 anak didik yang memiliki kreteria Berkembang Sangat Baik
(BSB) dengan presentase sebesar 58,3% dengan rata-rata meningkatkan
kemampuan berhitung pada anak 116,3%.
Berdasarkan hasil di atas, terdapat teori yang mendukung yaitu, menurut
Warmannsyah Jhoni (2018) yang mengemukakan bahwa “ menggunakan
Power Point terbukti dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan berhitung anak”.
Menurut Adningsih dalam Zarqiah N (2014) mengemukakan bahwa “
kereta angka merupakan sebuah permainan matematika dalam hal berhitung
perpaduan dengan pembelajaran inovasi kereta api bilangan.
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi di atas sebagai berikut:
meningkatkan kemampuan berhitung melalui media kereta angka berbasis
power point pada peserta didik kelompok B sudah meningkat, anak sudah
mulai bersemangat dalam belajar berhitung karena media yang digunakan
menarik dan berbeda dengan media yang digunakan setiap hari sehingga anak
merasa senang dan bersemangat untuk melakukankegiatan berhitung.
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan
bahwa melalui media kereta angka berbasis power ponit dapat meningkatkan
kemampuan berhitung peserta didik kelompok BI TK Kemala Bhayangkari 15
Jeneponto 2021-2022.
Dengan menggunakan media kereta angka berbasis power ponit sebagai
tindakan yang di berikan guru dan peneliti kepada peserta didik, di siklus I
belum mengalami peningkatan walaupun beberapa anak didik sudah mulai
berkembang. Namun di siklus II kemampuan berhitung anak didik mulai
meningkat, hal ini di sebabkan oleh beberapa hal, salah satunya yaitu dalam
siklus I guru yang pada awalnya kebingungan dalam menggunakan media
berbasis power point, dan anak didik mudah merasa bosan dalam hal kegiatan
berhitung. dan juga media kereta angka berbasis power point yang dimana
angka yang terdapat pada kereta tersebut terlalu cepat muncul pada layar
proyektor sehingga anak kesusahan untuk berhitung. Maka di siklus II guru
menjelaskan dan mulai paham dalam menggunakan media berbasis power
ponit, di siklus II anak didik terlihat senang dan bersemangat dalam
melakukan kegiatan berhitung melalui media kereta angka berbasis power
point.
Kemampuan berhitung anak didik kelompok BI TK Kemala
Bhayangkari 15 Jeneponto, meningkat dengan secara bertahap, dapat di liha
83
84
dari hasil analisis data hasil kegiatan berhitung, setiap pertemuan disiklus I dan
siklus II mengalami peningkatan. Pada hasil observasi siklus I, anak didik
dengan kreteria Belum Berkembang (BB) sebanyak 1 anak didik dengan
presentase 8,3%, kreteria Mulai Berkembang (MB) sebanyak 6 anak didik
dengan presentase 50,0%, dan kreteria Berkembang sesuai Harapan (BSH)
sebanyak 5 anak didik dengan presentese 41,6%. Pada hasil observasi siklus II,
dengen kreteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 5 anak didik
dengan presentase 41,6%, dan kategori Berkembang Sangat Baik (BSB)
sebanyak 7 anak didik dengan presentase 58,3%.
B. Saran
Berdasarka proses penelitian yang dilaksanakan, dengan media kreta
angka berbasis power point dapat meningkatkan kemampuan berhitung maka
dapat di sampaikan antara lain:
1. Dalam kegiatan belajar guru hendaknya melakukan berbagai macam
variasi dalam menerapkan metode pembelajaran berhitung salah satunya
dengan memperkenalkan hal-hal baru pada anak agar pembelajaran tidak
monoton dan anak tidak mudah merasa bosan.
2. Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berhitung anak didik memerlukan beberapa perangkat
pembelajaran dan juga media yang menarik dalam membantu
menyampaikan materi pembelajaran terhusus pada kegiatan berhitung.
Sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
85
DAFTAR PUSTAKA Anggreani, C. (2013). Upaya Meningkatkan Kemapuan Berhitung Dengan
Menggunakan Metode Bermain Melalui Media Ikan Di Akuarium Pada
Anak Kelompok B TK IT IQRA’. Universitas Bengkulu.
Arifah Haris. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui
Bermain Congklak Pada Kelompok Bdi Raudlatul Athfal Muslimat Nu’
Da’watul Khoiriyyah Kerten Secang Manggelang Jawa Tengah..
Universitas islam negeri sunan kalijaga.
Arikunto Suharsimi. Dkk. (2009). Penelitian Tindakan kelas. Jakarta.: PT bumi
aksara.
Aisya. (2018). Pengaruh Pemanfaatan Media Video dan Media Cetek Terhadap
Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MTs.
Negeri 1 Kota Makassar. UIN Alauddin Makassar.
Arsyad Azhar. (2016). Media pembelajaran. Jakarta: PT rajagrafindo persada
Ayu fransisca, K. (2016). Pengembangan Media Power Point Untuk
Pembelajaran Keterampilan Berbicara Menceritakan Tokoh Idola Pada
Siswa kelas VII SMP Pengudi Luhur 1 Yogyakarta.Universitas Sanata
Dharma.
Isjoni. (2014). Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: Penerbit Alfabet
Mayasari I, (2018). Penggunaan Media Pembelajaran (Power Point) Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP
Unismuh Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar
Khadijah. (2016). Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Penerbit
Perdana Publishing.
Kumalayati N. (2019). Penggunaan Media Audio Visual Dalam Menngkatkan
Kemampuan Berhitung Di Taman Kanak-Kanak An-Nisa Banjarsari Kec.
Wonosobo, Kab. Tanggamus. Univeristas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
Kurniawan Fajar. (2018). Peningkatan Kemampuan Berhitung 1-20 Melalui
Penggunaan Media Corong Berhitung Pada Siswa Kelompok B-1 Taman
Kanak-Kanak Muslimat Wonocolo Surabaya. Universitas Yogyakarta
Lulu C, (2012) Pemanfaatan Teknologo Informasi Untuk Pengembangan
Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini. Sawwa (7) 2.
Muhammad Maskur. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas XI Mipa MAN 1
Makassar. Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikas. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146
Tahun 2014, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137
Tahun 2014, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Sanjaya Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana
86
Sulastari, (2017). Efektifitas Penggunaan Media Power Point Dalam
Pembelajaran PAI Di SMP Tunas Dharma Way Galih Lampung Selatan.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung
Setyaningsih Rina. (2014). Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan
Melalui Permainan Kereta Bernomor Pada Anak Kelompok A Di TK
Aisyiyah 16 Ngringo Jaten Karanganyar. Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Uswatun Eka, H. ( 2016). Permainan Dengan Media Informasi Dan Teknologi
(IT) Dalam Mengembangkan Sosial Emosional Anak. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Warmannsyah Jhoni. (2018). Evektifitas Media Power Point Terhadap
Pengembangan Kemampuan Berhitung. IAIN Batusangkar
Zarqiah, N., Poernawati, JIS, & Rahmawati, A. (2014). Kemampuan Berhitung
Melalui Metode Bermain Kereta Angka Pada Anak Kelompok B TK
Merpati Pos Kecamatan Lawean Tahun Pelajaran 2013/2014.
88
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ( lembar observasi peserta didik )
Nama :
Kelompok :
Hari/Tanggal :
No Indikator Kriteria Skor
1. Menyebutkan
jumlah benda
dengan cara
menghitung
BSB Anak sangat mampu menyebutkan sesuai jumlah
bilangan yang ada pada gambar kereta angka yang
ada tanpa terbata-bata dan mampu membimbing
atau mengajari temannya
4
BSH Anak sudah mampu menghitung sesuai jumlah
bilangan yang ada pada gambar kereta angka yang
ada tanpa ada bantuan.
3
MB Anak mulai bisa menyebutkan jumlah bilangan
yang ada pada gambar kereta angka yang ada
tetapi sebutan angkanya tidak berurutan dan masih
dibantu oleh guru atau orang tua.
2
BB belum bisa sama sekali menyebutkan jumlah
bilangan yang ada pada gambar kereta angka
dengan cara menghitung.
1
2. Membanding
kan konsep
banyak
sedikit
BSB Anak sangat mampu mengetahui perbandingan
banyak sedikit jumlah jumlah suatu benda yang
terdapat pada gambar kereta angka berbasis Power
Point yang didapatkannya dan mampu
membimbing atau mengajari temannya.
4
BSH Anak sudah mampu mengetahui perbandingan
banyak sedikit jumlah suatu benda yang terdapat
pada gambar kereta angka berbasis Power Point
yang didapatkannya tanpa ada bantuan.
3
MB Anak mulai bisa mengenal perbandingan banyak
sedikit jumlah suatu benda yang terdapat pada
gambar kereta angka berbasis Power Point yang
didapatkannya, tetapi dengan bantuan guru atau
2
89
orang tua.
BB Anak belum bisa sama sekali mengenal
perbandingan banyak sedikit jumlah suatu benda
yang terdapat pada gambar kereta angka berbasis
Power Point yang didapatkannya.
1
Keterangan :
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik
90
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ( Lembar Observasi Guru)
Nama Guru :
Hari/Tanggal :
NO
Aktivitas Guru
Tindakan
KET Ya Tidak
1
Guru menyiapkan kelas
sebelum masuk ke proses
pembelajaran.
2
Guru melakukan kegiatan
pembukaan sesuai dengan
tema yang berjalan
3
Guru melakukan kegiatan
bercakap-cakap seputar
kegiatan kemarin
4
Guru menyampaikan kegiatan
yang akan dilakukan hari ini
5
Guru bersama peneliti
mendampingi anak melakukan
kegiatan berhitung melalui
media kereta angka berbasis
Power Point
6
Guru melakukan recalling
tentang kegiatan berhitung
melalui media kereta angka
berbasis Power Point
7
Guru memberi semangat dan
motivasi kepada peserta didik
dengan pemberian tanda
bintang sebagai reward
111
Pertemuan : Siklus I pertemuan 1
Hari/tanggal : senin 8 November 2021
Jenis kegiatan : menyebutkan bilangan yang terdapat pada gerbong kereta angka
yang terdiri dari angka 1-10
N
o
Nama
Anak
L/
P
Menyebutkan
Jumlah Benda
(kereta angka)
Dengan Cara
Menghitung
Membandingkan
Konsep Banyak
Sedikit Sko
r %
Kriteri
a
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ys
L
3 37,5 MB
2 Wa
P
3 37,5 MB
3 Na
P
2 25,0 MB
4 Ri
L
5 Hu
L
3 37,5 MB
6 Rn
L
3 37,5 MB
7 Nr
P
2 25,0 BB
8 Rn
L
3 37,5 MB
9 Im
L
10 Fn
L
2 25,0 BB
11 Pi
P
2 25,0 BB
12 Al
L
112
Pertemuan : Siklus I pertemuan 2
Hari/tanggal : Rabu 10 November 2021
Jenis kegiatan : Menghitung melalui media kereta angka berbasis power point
No Nama
Anak L/P
Menyebutkan
Jumlah
Benda
(kereta
angka)
Dengan Cara
Menghitung
Membandingkan
Konsep Banyak
Sedikit Skor % Kriteria
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ys
L
3 37,5 MB
2 Wa
P
3 37,5 MB
3 Na
P
3 37,5 MB
4 Ri
L
2 25,0 BB
5 Hu
L
3 37,5 MB
6 Rn
L
3 37,5 MB
7 Nr
P
2 25,0 BB
8 Rn
L
9 Im
L
3 37,0 MB
10 Fn
L
3 37,0 MB
11 Pi
P
12 Al
L
2 25,0 BB
113
Pertemuan : siklus I pertemuan 3
Hari/tanggal : Jum’at 12 November 2021
Jenis kegiatan : Menghitung jumlah jeruk, appel dan semangka pada kereta
angka berbasis power point
No Nama
Anak L/P
Menyebutkan
Jumlah Benda
(kereta angka)
Dengan Cara
Menghitung
Membandingk
an Konsep
Banyak Sedikit Skor % Kriteria
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ys
L 5 62,5 BSH
2 Wa
P 3 37,0 MB
3 Na
P 4 50,0 MB
4 Ri
L 3 37,0 MB
5 Hu
L 4 50,0 MB
6 Rn
L 4 50,0 MB
7 Nr
P 2 25,0 BB
8 Rn
L 3 37,5 MB
9 Im
L 4 50,0 MB
10 Fn
L 3 37,5 MB
11 Pi
P 3 37,5 MB
12 Al
L 3 37,5 MB
114
Pertemuan siklus II pertemuan 1
Hari/tanggal : Senin 15 November 2021
Jenis kegiatan : Menghitung jumlah wortel pada kereta angka berbasis power
point
No Nama
Anak L/P
Menyebutkan
Jumlah
Benda
(kereta
angka)
Dengan Cara
Menghitung
Membandingkan
konsep banyak
sedikit Skor % Kriteria
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ys
L
5 62,5 BSH
2 Wa
P
5 62,5 BSH
3 Na
P
4 Ri
L
4 50,0 MB
5 Hu
L
4 50,0 MB
6 Rn
L
4 50,0 MB
7 Nr
P
8 Rn
L
4 50,0 MB
9 Im
L
4 50,0 MB
10 Fn
L
3 37,0 MB
11 Pi
P
3 37,0 MB
12 Al
L
3 37,0 MB
115
Pertemuan siklus 2 pertemuan 2
Hari/tanggal : 17 November 2021
Jenis kegiatan : Menghitung jumlah tomat pada kereta angka berbasis power point
N
o Nama Anak
L/
P
Menyebutka
n Jumlah
Benda
(kereta
angka)
Dengan
Cara
Menghitung
Membandingka
n Konsep
Banyak Sedikit Sko
r %
Krit
eria
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ys
L
5 62,5 BSH
2 Wa
P
5 62,5 BSH
3 Na
P
4 50,0 MB
4 Ri
L
4 50,0 MB
5 Hu
L
5 62,5 BSH
6 Rn
L
5 62,5 BSH
7 Nr
P
4 50,0 MB
8 Rn
L
4 50,0 MB
9 Im
L
4 50,0 MB
10 Fn
L
4 50,0 MB
11 Pi
P
4 50,0 MB
12 Al
L
4 50,0 MB
116
Pertemuan siklus 2 pertemuan 3
Hari/tanggal : Jum’ at 19 November 2021
Jenis kegiatan : Menghitung jumlah terong yang pada kereta angka
No Nama
Anak L/P
Menyebutkan
Jumlah
Benda
(kereta
angka)
Dengan Cara
Menghitung
Membandingkan
Konsep Banyak
Sedikit skor % Kriteria
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ys
L
8 100 BSB
2 Wa
P
8 100 BSB
3 Na
P
5 62,5 BSH
4 Ri
L
5 62,5 BSH
5 Hu
L
8 100 BSB
6 Rn
L
6 75,0 BSH
7 Nr
P
5 62,5 BSH
8 Rn
L
5 62,5 BSH
9 Im
L
4 50,0 MB
10 Fn
L
5 62,5 BSH
11 Pi
p
4 50,0 MB
12 Al
L
4 50,0 MB
118
LEMBAR PENILAIAN GURU
HARI/TANGGAL : Senin 08 November 2021
NAMA GURU : Hj. Ramlah
No Uraian Penilaian Penilaian
B C K
1 Guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses
pembelajaran.
2 Guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan tema
yang berjalan
3 Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar kegiatan
kemarin
4 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari ini
5
Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan
kegiatan berhitung melalui media kereta angka berbasis
Power Point
6 Guru melakukan recalling tentang kegiatan berhitung
melalui media kereta angka berbasis Power Point
7 Guru memberi semangat dan motivasi kepada peserta didik
dengan pemberian tanda bintang sebagai reward
Jumlah 5 1 1
Presentase 71,4
%
14,2
%
14,
2%
Keterangan:
B: Baik
C: Cukup
K: Kurang
119
LEMBAR PENILAIAN GURU
HARI/TANGGAL : Rabu 10 November 2021
NAMA GURU : Hj. Ramlah
N
o
Uraian Penilaian Penilaian
B C K
1 Guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses
pembelajaran.
2 Guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan
tema yang berjalan
3 Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar
kegiatan kemarin
4 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan
hari ini
5 Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan
kegiatan berhitung melalui media kereta angka
berbasis Power Point
6 Guru melakukan recalling tentang kegiatan berhitung
melalui media kereta angka berbasis Power Point
7 Guru memberi semangat dan motivasi kepada peserta
didik dengan pemberian tanda bintang sebagai reward
Jumlah 6 1
Presentase 85,
7%
14,2
%
Keterangan:
B: Baik
C: Cukup
K: Kurang
120
LEMBAR PENILAIAN GURU
HARI/TANGGAL : Jum’at 12 November 2021
NAMA GURU : Hj. Ramlah
No Uraian Penilaian Penilaian
B C K
1 Guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses
pembelajaran.
2 Guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan tema
yang berjalan
3 Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar kegiatan
kemarin
4 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari ini
5 Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan kegiatan
berhitung melalui media kereta angka berbasis Power Point
6 Guru melakukan recalling tentang kegiatan berhitung melalui
media kereta angka berbasis Power Point
7 Guru memberi semangat dan motivasi kepada peserta didik
dengan pemberian tanda bintang sebagai reward
Jumlah 6 1
Presentase 85,7
%
14,2
%
Keterangan:
B: Baik
C: Cukup
K: Kurang
121
LEMBAR PENILAIAN GURU
HARI/TANGGAL : Senin 15 November 2021
NAMA GURU : Hj. Ramlah
N
o Uraian Penilaian
Penilaian
B C K
1 Guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses
pembelajaran.
2 Guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan
tema yang berjalan
3 Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar
kegiatan kemarin
4 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari
ini
5
Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan
kegiatan berhitung melalui media kereta angka berbasis
Power Point
6 Guru melakukan recalling tentang kegiatan berhitung
melalui media kereta angka berbasis Power Point
7 Guru memberi semangat dan motivasi kepada peserta
didik dengan pemberian tanda bintang sebagai reward
Jumlah 7
Presentase 100
%
Keterangan:
B: Baik
C: Cukup
K: Kurang
122
LEMBAR PENILAIAN GURU
HARI/TANGGAL :Rabu, 17 November 2021
NAMA GURU : Hj. Ramlah
N
o Uraian Penilaian
Penilaian
B C K
1 Guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses
pembelajaran.
2 Guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan
tema yang berjalan
3 Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar
kegiatan kemarin
4 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari
ini
5
Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan
kegiatan berhitung melalui media kereta angka berbasis
Power Point
6 Guru melakukan recalling tentang kegiatan berhitung
melalui media kereta angka berbasis Power Point
7 Guru memberi semangat dan motivasi kepada peserta
didik dengan pemberian tanda bintang sebagai reward
Jumlah 7
Presentase 100
%
Keterangan:
B: Baik
C: Cukup
K: Kurang
123
LEMBAR PENILAIAN GURU
HARI/TANGGAL :Jum,at, 19 November 2021
NAMA GURU : Hj. Ramlah
N
o Uraian Penilaian
Penilaian
B C K
1 Guru menyiapkan kelas sebelum masuk ke proses
pembelajaran.
2 Guru melakukan kegiatan pembukaan sesuai dengan
tema yang berjalan
3 Guru melakukan kegiatan bercakap-cakap seputar
kegiatan kemarin
4 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari
ini
5
Guru bersama peneliti mendampingi anak melakukan
kegiatan berhitung melalui media kereta angka berbasis
Power Point
6 Guru melakukan recalling tentang kegiatan berhitung
melalui media kereta angka berbasis Power Point
7 Guru memberi semangat dan motivasi kepada peserta
didik dengan pemberian tanda bintang sebagai reward
Jumlah 7
Presentase 100
%
Keterangan:
B: Baik
C: Cukup
K: Kurang
145
RIWAYAT HIDUP
Sri Wulandari Ibrahim. Dilahirkan di Kalukuang,
Kecamatan Binamu, kabupaten Jeneponto pada tanggal 28
Agustus 1998, dari sepasang Ayahanda Ibrahim dan Ibunda
Hj. Ramlah. Penulis masuk Taman Kanak-kanak pada tahun
2003 di TK Dharma Wanita dan tamat tahun 2004, tamat
sekolah dasar pada tahun 2010 di SDN No.22 Kalukuang, tamat Madrasah
Tsanawiyah Negeri Binamu pada tahun 2013, dan tamat SMAN 1 Jeneponto pada
tahun 2016. Pada tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata
satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Top Related