10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Sistem
Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling
berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama
untuk mencapau suatu tujuan tertentu (Asbon Hendra ; 2012 : 157).
II.2. Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki
arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.
Data Diolah Informasi
Gambar II.1. Informasi
Sumber : (Asbon Hendra ; 2012 : 167)
II.2.2. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur manual atau terkomputerisasi
yang mengumpulkan/mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan
PROSES INPUT OUTPUT
11
informasi dalam mendukung pengambilan dan kendali keputusan. (Asbon Hendra ;
2012 : 169).
II.3. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan) atau dalam
arti sempit adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
meyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis. Aplikasi
SIG yang baik adalah aplikasi tersebut dapat menjawab salah satu atau lebih dari 3
pertanyaan yaitu tentang lokasi, kondisi, dan pola (Uning Lestari ; 2012 : 117).
Definisi lain dari sistem informasi geografis didefinisikan sebagai teknologi
yang mampu menerangkan data spasial yang dikaitkan dengan geografis, dimana data
tersebut berada dengan informasi atau keterangan dalam data tersebut. Dalam
perkembangannya sistem informasi geografi didefinisikan sebagai suatu sistem yang
menggunakan perangkat tertentu untuk menyimpan dan memanipulasi data geografis.
Sistem informasi geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan
menganalisa objek dan fenomena dimana lokasi merupakan karakteristik yang
penting.
Sistem Informasi Geografis pada dasarnya dapat dirinci menjadi empat
subsistem seperti pada gambar II.3, yaitu : subsistem pemasukan dan pengkodean
data (data input), subsistem penyimpanan, pengambilan dan pengolahan data (data
management), subsistem manipulasi dan analisa data (data manipulation and
12
analysis), serta subsistem penyajian data (data output) (Muhammad Soleh ; 2013 :
170).
Gambar II.3. Subsistem Dalam Perangkat Lunak GIS
Sumber : Muhammad Soleh. (2013 : 170)
Secara garis besar komponen subsistem tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Subsistem pemasukan dan pengkodean data (data input)
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial
dan data atribut dari berbagai sumber, subsistem ini pula yang bertanggung
jawab dalam mengonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya
ke dalam format yang dapat digunakan oleh Sistem Informasi Geografis.
2. Subsistem penyimpanan, pengambilan data, pengolahan data (data
management)
SIG Data
Input
Data management
Data Output
Data Manipulation
13
Subsistem ini mengorganisasikan data spasial maupun atribut ke dalam sebuah
database sehingga mudah dipanggil, di update dan di edit.
3. Subsistem manipulasi dan analisis data (data manipulation and analyst)
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh
sistem informasi geografis. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi
dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
4. Subsistem penyajian data (data output)
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
database baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardopy seperti tabel,
grafik, peta, dan lainnya.
Selain keempat subsistem di atas, SIG sebagai sistem yang kompleks dan
terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem yang lain tingkat fungsional dan
jaringan terdiri dari beberapa komponen. Komponen-Komponen Sistem Informasi
Geografis tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
14
Hardware
Manajemen Data
Software
Gambar II.4. Komponen Utama GIS
Sumber : Muhammad Soleh. (2013 : 170)
Adapun penjelasan dari masing-masing komponen SIG tersebut adalah :
1. Perangkat Keras (Hardware)
Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari
PC dekstop, workstation, hingga multi-user host yang dapat digunakan oleh
banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas,
berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (Hard Disk) yang besar
dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar.
2. Perangkat Lunak (Software)
Beberapa perangkat lunak yang diperlukan untuk penyajian SIG yang lebih
baik, misalnya Xing Mpeg Player, Media Player, Adobe Photoshop
Macromedia Flash. Pemilihan perangkat lunak SIG sangat bergatnung pada
SIG
15
sejumlah faktor, yaitu tujuan aplikasi, biaya, serta kemamapuan user dalam
menggunakan perangkat lunak SIG tersebut.
3. Data dan Informasi Geografis
Sistem informasi geografis dapat mengumpulkan, mengolah dan menyimpan
data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara
mengimpor dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain atau perangkat lunak
yang mendukung maupun secara langsung dengan memasukkan data atributnya
atau dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta yang telah ada
sebelumnya.
4. Manjemen/Pengguna
Fungsi pengguna atau manajemen adalah untuk memilih informasi yang
diperlukan, membuat jadwal updating yang efisien, merencanakan aplikasi dan
menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan, sehingga
hasil akhir yang diperoleh dapat mencapai tujuan pembuatan aplikasi serta
sesuai dengan kebutuhan pemakai khususnya pada tingkat end user.
Web GIS bisa dikatakan adalah sebuah web mapping yang berarti pemetaan
internet, tetapi bukan memetakan internet, dan tidak berarti hanya menampilkan peta
(yang berupa gambar yang statis) ke dalam sebuah situs Internet. Jika hanya
menampilkan peta statis pada sebuah situs maka tidak ada perbedaan antara web
mapping dengan peta yang ada pada media tradisional lainya (Andeka Rocky
Tanaamah ; 2010 : 151).
16
Mengacu pada pemahaman tersebut, nampaklah bahwa Web GIS didasari oleh
pemetaan berbasis sistem informasi geografis yang memanfaatkan medium internet
dalam melakukan pemetaan.
Gambar II.5. Arsitektur GIS
Sumber : Andeka Rocky Tanaamah. (2010 : 151)
Gambar II.5 memperlihatkan arsitektur sistem informasi geografis berbasis
web. Mengacu pada gambar tersebut, interaksi yang dilakukan antar client dan server
dilakukan berdasarkan permintaan (request). Dimana web browser pada client
mengirim request pada server web. Disisi lain server web memiliki kelemahan
dimana server web tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pemrosesan peta.
Oleh karena itu, request yang berkenaan dengan pemrosesan peta akan diteruskan
17
dari server web ke server aplikasi dan MapServer. Output yang dihasilkan akan
dikembalikan ke server web dalam bentuk HTML dan Applet.
Dalam kerangka mendukung pemetaan online, maka kehadiran Mapserver
tidak dapat dikesampingkan. Mapserver merupakan salah satu aplikasi pemetaan online
(WebGIS) yang dikembangkan atas kerjasama antara Universitas Minnesota, NASA,
dan Departemen Sumber Daya Alam Minnesota. Mapserver merupakan aplikasi open
source, dimana aplikasi ini dapat di distribusikan secara gratis berserta kode
pemrograman apabila ingin mengembangkan lebih lanjut.
Dalam menjalankan MapServer, maka dibutuhkan dua file yaitu MapFile dan
HTML File. Dimana MapFile berisikan konfigurasi penyajian peta yang ditulis dalam
bahasa dan syntax tersendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka informasi inilah yang
nantinya di tampilkan oleh MapServer. Di sisi lain, file HTML dipergunakan untuk
melakukan format penyajian hasil (peta). Guna memahami lebih jauh tentang proses
penyajian peta, maka dapat dilihat dalam Gambar II.6.
Gambar II.6. Proses Penyajian Peta Meggunakan MapServer
Sumber : Andeka Rocky Tanaamah. (2010 : 152)
18
Arsitektur penyimpanan file MapServer dan data GIS merupakan hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat aplikasi web GIS. Adapun arsitektur tersebut, terbagi dalam
tiga kategori yaitu:
1. File MapServer, yang termasuk di dalamnya adalah Map File dan PHP/MapScript.
2. File HTML dan gambar/grafis, yang termasuk didalamnya adalah file web dan
gambar yang di sertakan.
3. Data GIS, yang meliputi data vektor dan citra (raster) yang digunakan.
Dalam pengembangan Web GIS, alur proses informasi memiliki peranan
penting. Alur proses penyediaan informasi merupakan wahana dalam memahami
bagaimana proses request informasi oleh pengunjung, kemudian dikelola oleh server,
dan kemudian informasi tersebut disajikan dalam peta.
Guna memahami lebih jauh tentang alur proses penyediaan informasi
tersebut, maka dapat dilihat dalam Gambar II.7.
19
Gambar II.7. Alur Proses Penyediaan Informasi Web GIS
Sumber : Andeka Rocky Tanaamah. (2010 : 152)
Mengacu pada Gambar II.7 terlihat bahwa proses penyediaan informasi dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pengunjung melakukan request pada web server Apache.
2. Web server apache melakukan load data melakukan load data spasial dari
MySQL dan XML.
3. Disamping itu, Web server apache menjalankan MapServer cgi dalam melakukan
load data spasial.
20
4. MapServer CGI melakukan esekusi file.map, dimana Mapfile (.map) melakukan
load file peta dalam bentuk .shp.
5. Load File peta dalam bentuk .shp ini akan diberikan dalam bentuk image (.png)
6. Peta dalam bentuk image (.png) tersebut dikirimkan kembali pada Web server
apache.
7. Web server apache merespon dan mengirimkan peta (.png) tersebut kepada
pengunjung (user).
Mengacu pada pemahaman diatas, maka alur proses penyediaan informasi
dianggap selesai. Pengunjung (user) akan memperoleh informasi berdasarkan
kebutuhan pada Web Gis.
II.4. Algoritma Euclidean Distance
Euclidean distance adalah perhitungan jarak dari 2 buah titik dalam Euclidean
space. Euclidean space diperkenalkan oleh seorang matematikawan dari Yunani
sekitar tahun 300. untuk mempelajari hubungan antara sudut dan jarak. Euclidean ini
biasanya diterapkan pada 2 dimensi. kemudian juga bisa sederhana jika diterapkan
pada dimensi lain yang lebih tinggi.
Euclidean berkaitan dengan Teorema Phytagoras dan biasanya diterapkan
pada 1 dan 2 dimensi.
21
1. Penerapan satu dimensi
Semisal ingin menghitung jarak Euclidean 1 dimensi. Titip pertama adalah 4,
titik kedua adalah -10. Caranya adalah kurangkan -10 dengan 4. sehingga
menghasilkan -14. Cari nilai absolut dari nilai -14 dengan cara mempangkatkannya
sehingga mendapat nilai 196. Kemudian diakarkan sehingga mendapatkan nilai 14.
Sehingga jarak euclidean dari 2 titik tersebut adalah 14 yang ditunjukkan pada
Persamaan (1).
Ed = √ (Y – X)2 ......................................................(1)
Dimana :
X = Jarak titik pertama
Y = Jarak titik kedua
2. Penerapan dua dimensi
Berbeda dengan penerapan euclidean distance 1 dimensi, penerapan ini
menerapkan euclidean distance dengan model 2 dimensi dikarenakan sesuai dengan
bentuk pencarian menggunakan 2 titik koordinat pada wilayah permukaan bumi, yang
membandingkan antara titik koordinat dari berbagai objek seperti : koordinat objek
wisata, koordinat wisata kuliner dan koordinat akomodasi yang ada dengan titik
koordinat dari user atau pengguna aplikasi yang ditunjukan oleh Persamaan (2) .
Ed = √ (X2 – X1)2 + (Y2 – Y1)2 ..............................(2)
Persamaan (2) dapat diimplementasikan kedalam bentuk koordinat seperti yang
ditunjukkan oleh Persamaan (3) [3].
22
Ed = √(Lat 2 – Lat1)2+ (Long2 – Long1)2 .....................(3)
Dimana :
- Latitude = garis lintang mengarah dari khatulistiwa (0) ke kutub selatan, atau
khatulistiwa ke kutub utara (sudut 0-90 dan 0 -90).
- Longitude = garis bujur adalah garis horizontal seperti dari khatulistiwa.
Sudut 0 (Greenwich) ke arah Hawai adalah 0-180, sedangkan kebalikannya
dari 0 ke -180. (Filian Falanda ; 2016 : 19)
II.5. Peta
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang dilukiskan
dengan skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar jika dilihat dari atas
pengertian tersebut mengandung arti yang luas sekali sebab permukaan bumi
memiliki bentuk yang bermacam-macam (Zero Eduka ; 2014 : 126). Berdasarkan
pemahaman diatas peta memiliki fungsi dan tujuan yaitu :
Fungsi atau kegunaan peta adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan lokasi permukaan bumi.
2. Menentukan arah dan jarak berbagai tempat.
3. Memperlihatkan bentuk-bentuk permukaan bumi atau kenampakan geografi,
misalnya lautan, daratan, dan gunung sehingga dimensinya dapat terlihat dalam
peta.
4. Mengumpulkan dan menyelesaikan data-data atau keterangan dari suatu daerah
yang akan disajikan pada peta dengan bentuk simbol yang konvensional.
23
Tujuan pembuatan peta adalah sebagai berikut :
1. Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.
2. Menganalisis data spasial seperti perhitungan volume.
3. Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman.
4. Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia
maupun budaya.
II.5.1. Jenis Peta
Berdasarkan isinya jenis peta terbagi atas dua yaitu :
1. Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang terdapat
pada suatu daerah yang dipetakan (Zero Eduka ; 2014 : 126). Contohnya
sebagai berikut :
1. Peta Topografi
Peta Topografi merupakan peta yang memuat informasi umum tentang
keadaan pemukaan tanah beserta informasi ketinggiannya menggunakan
garis kontur, yaitu garis pembatas bidang yang merupakan tempat
kedudukan titik-titik dengan ketinggian sama terhadapa bidang referensi
(pedoman/acuan) tertentu.
24
Gambar II.8. Garis Kontur dan Permukaan Bumi
Sumber : Silvia Rostianingsih, Kartika Gunadi. (2014 : 14)
2. Peta Chorografi
Peta Chorografi adalah peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh
permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil, misalnya peta
dunia dan atlas.
2. Peta Tematik
Peta Tematik adalah peta yang memperlihatkan data atau informasi kualitatif
dan kuantitatif dari suatu ‘tema’, maksud, atau konsep tertentu beserta
hubungannya dengan unsur-unsur detil topografi ang spesifik sesuai dengan
tema yang bersangkutan atau dalam pengertian yang lebih sederhana, peta
tematik adalah peta yang menampilkan jenis atau kelas informasi berdasarkan
25
tema tertentu seperti halnya peta-peta geologi, demografi, hidrologi, dan lain
sebagainya.
II.6. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara
penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar
data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.
ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari
perangkat lunak CASE (Adelia, Jimmy Setiawan ; 2011 : 116).
Komponen – komponen yang termasuk dalam ERD antara lain, adalah:
1) Entitas (Entity)
Sebuah barang atau obyek yang dapat dibedakan dari obyek lain.
2) Relasi (Relationship)
Asosiasi 2 atau lebih entitas dan berupa kata kerja.
3) Atribut (Attribute)
Properti yang dimiliki setiap entitas yang akan disimpan datanya.
4) Kardinalitas (Kardinality)
Angka yang menunjukkan banyaknya kemunculan suatu obyek terkait dengan
kemunculan obyek lain pada suatu relasi.
Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan
B) dapat berupa:
1. Modalitas (Modality) adalah Partisipasi sebuah entitas pada suatu relasi, 0 jika
26
partisipasi bersifat “optional”/parsial, dan 1 jika partisipasi bersifat
“wajib”/total.
2. Total constraint adalah constraint yang mana data dalam entitas yang memiliki
constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas dari relasinya.
II.7. Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk
memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi
sintak dalam memodelkan sistem secara visual (Braun, et. al. 2001). Juga
merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan
atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek (Whitten,
et. al. 2004).
Sejarah UML sendiri terbagi dalam dua fase; sebelum dan sesudah munculnya
UML. Dalam fase sebelum, UML sebenarnya sudah mulai diperkenalkan sejak
tahun 1990an namun notasi yang dikembangkan oleh para ahli analisis dan desain
berbeda-beda, sehingga dapat dikatakan belum memiliki standarisasi.
Fase kedua; dilandasi dengan pemikiran untuk mempersatukan metode
tersebut dan dimotori oleh Object Management Group (OMG) maka pengembangan
UML dimulai pada akhir tahun 1994 ketika Grady Booch dengan metode OOD
(Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh dengan metode OMT (Object Modelling
Technique) mereka ini bekerja pada Rasional Software Corporation dan Ivar
Jacobson dengan metode OOSE (Object-Oriented Software Engineering) yang
27
bekerja pada perusahaan Objectory Rasional.
Sebagai pencetus metode-metode tersebut mereka bertiga berinisiatif untuk
menciptakan bahasa pemodelan terpadu sehingga pada tahun 1996 mereka berhasil
merilis UML versi 0.9 dan 0.91 melalui Request for Proposal (RFP) yang
dikeluarkan oleh OMG (Braun, et.al. 2001).
Kemudian pada Januari 1997 IBM, ObjecTime, Platinum Technology, Ptech,
Taskon, Reich Technologies dan Softeam juga menanggapi Request for Proposal
(RFP) yang dikeluarkan oleh OMG tersebut dan menyatakan kesediaan untuk
bergabung.
Perusahaan-perusahaan ini menyumbangkan ide-ide mereka, dan bersama para
mitra menghasilkan UML revisi 1.1. Fokus dari UML versi rilis 1.1 ini adalah untuk
meningkatkan kejelasan UML Semantik versi rilis 1.0. Hingga saat ini UML versi
terbaru adalah versi 2.0 (Haviluddin ; 2011 : 1).
II.7.1. Diagram-Diagram UML
Terdapat sembilan jenis diagram UML, namun penulis akan menjabarkan
empat jenis diantaranya :
1. Use Case Diagram
Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu
urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case
digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case.
Use Case memiliki dua istilah, yaitu :
28
1. System use case; interaksi dengan sistem.
2. Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata
Gambar II.9. Use Case Diagram
Sumber : Haviluddin. (2011 : 4)
2. Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda
dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class
diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu
sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap
desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas
yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.
29
Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama
2. Atribut
3. Metoda
Gambar II.10. Class Diagram
Sumber : Haviluddin. (2011 : 3)
3. Activity Diagram
Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event.
Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem
untuk aktivitas.
31
4. Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan
urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap
demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang
seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case
diagram.
Gambar II.12. Sequence Diagram
Sumber : Haviluddin. (2011 : 14)
32
II.8. MySQL
MySQL adalah program database yang mampu mengirim dan menerima data
dengan sangat cepat dan multi-user. MySQL database server adalah RDBMS (
Relasional Databse management System) yang dapat menangani data yang bervolume
besar (Wahana ; 2010 : 5). Dengan database, data atau informasi dapat disimpan
secara permanen. Informasi yang tadinya ada didalam variabel, akan segera hilang
bersamaan dengan selesainya skrip PHP yang dieksekusi. Untuk itu diperlukan
database untuk menyimpan informasi yang ingin dipertahankan saat eksekusi selesai.
Misalnya informasi nama, alamat, tanggal lahir, dan lain-lain
Ada beberapa tipe data dalam MySQL :
1. Data Numerik
MySQL dapat menerima masukan berupa angka-angka yang dibagi atas
integer (angka tanpa pecahan) dan floatingpoint (angka dengan pecahan).
2. Data Karakter/String
Merupakan deretan huruf yang membentuk kata yang diapit oleh tanda petik
(“) atau tanda petik ganda (“ ”).
3. Data Waktu
Merupakan data yang berisi tanggal (date) dan jam (time) misalnya “2001-10-
15” untuk tanggal dengan format YYYY-MM-DD dan “12:45:15” untuk jam
dengan format hh:mm:ss.
33
4. Data Kosong (NULL)
NULL berarti kosong atau tdak diisi data atau bisa juga berarti data yang tidak
jelas, data yang hilang ataupun yang lainnya.
II.9. PHP
PHP adalah suatu bahasa pemograman Open Source yang digunakan secara
luas terutama untuk pengembangan web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML
keuntungan utama menggunakan PHP adalah script PHP tidak benar-benar sederhana
bagi pemula, tetapi menyediakan banyak fitur tambahan untuk programmer
professional meskipun PHP lebih difokuskan sebagai script server side (Yoni
Widhiarso ; 2013 : 3). Script PHP dapat digunakan dalam 3 hal :
1. Penulisan program server side. Hal ini adalah target utama PHP.
Diperlukan tiga hal agar script PHP dapat bekerja antara lain, PHP Parser
(CGI atau Server Module), server web dan browser web. Menjalankan
server web terlebih dahulu, kemudian mengakses keluaran program PHP
melalui browser web dan melihat halaman web.
2. Penulisan program Command Line. Script PHP dapat berjalan tanpa
server atau browser. Hanya diperlukan PHP Parser dalam bentuk
Command Line.
3. Penulisan program aplikasi dekstop.
PHP singkatan dari PHP : Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman
web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi
Top Related