Your Partner in Standardization
Direktorat Standardisasi Kompetensidan Program Pelatihan
KEBIJAKAN STANDARDISASI KOMPETENSI NASIONAL
BIODATAARIS HERMANTO
SUBDIT PENGEMBANGAN STANDARDISASI KOMPETENSI,DIT. STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM
PELATIHAN,DITJEN PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS,
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASIJl. Jend Gatot Subroto Kav. 51 Jaksel
Gedung Kemnakertrans Lt. VI A Telp./Fax. 021-5262643
[email protected]@gmail.com
0812-8969-9039
POKOK BAHASAN
1
2
3
KEBIJAKAN STANDARDISASI KOMPETENSI
I.
4
5
RPJMN RPJMN 2010-2010-20142014
MP3EIMP3EI
RPJPN RPJPN 2005-20252005-2025
RPJMN RPJMN 2005-20092005-2009
RPJMN RPJMN 2015-2015-20192019
RPJMN RPJMN 2020-2020-20252025
SDM : Berdaya Saing
- Lembaga Pendidikan- Pengalaman di
tempat Kerja- Lembaga Pelatihan
Di setiap wilayah/ koridor
Nilai tambah ↑
Sentra Produksi danPengolahan Hasil
Bumi Dan Lumbung Energi
Nasional
Sentra Produksi danPengolahan Hasil
Bumi Dan Lumbung Energi
Nasional
"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Tambang & Lumbung Energi Nasional"
"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Tambang & Lumbung Energi Nasional"
''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Pertanian, Perkebunan, Perikanan, MIGAS dan
Pertambangan Nasional''
''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Pertanian, Perkebunan, Perikanan, MIGAS dan
Pertambangan Nasional''
Koridor SumateraKoridor
Sumatera
Koridor Kalimantan
Koridor Kalimantan
Koridor Sulawesi Koridor Sulawesi
''Pintu Gerbang Pariwisata Nasional
dan Pendukung Pangan Nasional''
''Pintu Gerbang Pariwisata Nasional
dan Pendukung Pangan Nasional''
"Pendorong Industri dan Jasa Nasional"
"Pendorong Industri dan Jasa Nasional"
“Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan,
Energi, dan Pertambangan
Nasional"
“Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan,
Energi, dan Pertambangan
Nasional"
Koridor JawaKoridor Jawa
Koridor Bali - Nusa Tenggara
Koridor Bali - Nusa Tenggara
Koridor Papua - Maluku
Koridor Papua - Maluku
Kebutuhan Kompetensi TK pada Setiap Koridor Ekonomi
HARMONISASIREGULASI
PERKUATAN LEMBAGA DIKLAT
PENGEMBANGAN STANDAR
KOMPETENSI
PERKUATAN LEMBAGA
SERTIFIKASI
Pembinaan dan Pengendalian
SKKNI, Standar Khusus,
Standar Internasional
SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL
Penerapan Standar
HarmonisasiStandardisasi
SDM ProfesionalKompetenKompetitif
MRA
Akreditasi LDP
PERMENAKERTRANS NOMOR 5 TAHUN 2012
PROSES PENGEMBANGAN SKKNI
PEMETAAN KEBUTUHA
N SKKNI
PENETAPAN SKKNI
PEMBAKUAN > KONVENSI = RSKKNI - 3
VERIFIKASI – RSKKNI 2
PERUMUSAN RSKKNI
VERIFIKASI RSKKNI = RSKKNI 1
VALIDASI > PRA KONVENSI
= RSKKNI 2
PENERAPAN SKKNI
KAJI ULANG SKKNI
KOMITE SKKNI
RIP SKKNI
PERMENAKERTRANS NOMOR 8 TAHUN 2012
Prinsip SKKNI◦ relevan dengan kebutuhan dunia
usaha/industri di masing-masing sektor atau lapangan usaha;
◦ valid terhadap acuan dan/atau pembanding yang sah;
◦ aseptabel oleh para pemangku kepentingan;◦ fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi
kebutuhan pemangku kepentingan; dan◦ mampu telusur dan dapat dibandingkan
dan/atau disetarakan dengan standar kompetensi lain, baik secara nasional maupun internasional.
11
1. UU.No.13/2003 Tentang Ketenagakerjaan2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri;3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional;4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara;5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia;6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun
2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun
2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
8. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia;
9. Regional Model Competency Standards Guide Line;
ACUAN NORMATIF
10. Pedoman Tata Cara Penulisan SKKNI (revisi);11. Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Pra Konvensi dan
Konvensi SKKNI (revisi);12. Pedoman Pemetaan Kompetensi;13. Pedoman Verifikasi SKKNI;14. Pedoman Adopsi/Adaptasi Standar Kompetensi (revisi);15. Pedoman Review (Kaji Ulang) SKKNI (revisi);16. Pedoman Penyusunan SKKNI (proses).
ACUAN NORMATIF - 2
KOMPETENSI adalah Spesifikasi dari pengetahuan dan keterampilan serta
penerapan dari pengetahuan dan keterampilan tersebut dalam suatu
pekerjaan atau perusahaan atau lintas industri, sesuai dengan standar kinerja
yang disyaratkan.
(sumber: National Training Board, Australia 1992)
Note: Kompetensi erat kaitannya dengan kewenangan.Orang yang kompeten ialah orang yang memiliki kemampuan dan sekaligus juga kewenangan
KONSEP DAN DEFINISI
PEMETAAN KOMPETENSI
II.
15
PEMETAAN SKKNIPEMETAAN SKKNI
Tujuan utama (main purpose). Fungsi kunci (key function) dari tujuan utama (main purpose). Fungsi utama (major function) dari fungsi kunci (key function),
dan Fungsi dasar (basic function) dari fungsi utama (major function)
dari lapangan usaha pada klasifikasi kategori, golongan pokok, golongan dan atau sub golongan usaha tertentu.
Fungsi dasar (basic function) diidentifikasi sebagai unit kompetensi
Pemetaan SKKNI disusun dalam susunan fungsi pekerjaan yang mencakupi:
REFERENSI YANG DI GUNAKAN
PERPRES 47/2009 DAN 24/2010: K/L dan Tupoksi Eselon I
KBLI (Perka-BPS 57/2009) : seluruh kegiatan ekonomi menurut kelompok lapangan usaha yang ada di Indonesia merujuk pada kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia tahun 2009 ini. KBLI 2009 mengasifikasikan seluruh aktivitas/kegiatan ekonomi ke dalam beberapa lapangan usaha yang dibedakan berdasarkan pendekatan kegiatan yang menekankan pada proses dari kegiatan ekonomi dalam menciptakan barang/jasa, dan pendekatan fungsi yang lebih melihat pada fungsi pelaku ekonomi dalam menciptakan barang/jasa.
PETA KOMPETENSI Adalah gambaran komprehensif tentang kompetensi dari setiap fungsi dalam suatu lapangan usaha yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam menyusun standar kompetensi;
PEMETAAN KOMPETENSI Adalah proses penyusunan Peta Kompetensi secara sistematis dan metodologis sesuai dengan acuan dan pedoman yang ditetapkan oleh otoritas SKKNI
PENGERTIAN/DEFINISI
Tujuan dan SasaranPemetaan KompetensiPemetaan Kompetensi
SUMDALAT
TUJUAN
Memetakan unit-unit kompetensi dari suatu sektor/subsektor atau lapangan usaha yang perlu disusun standarnya dalam format
SKKNI.
SASARAN1. Tersusunnya Peta Kompetensi
di setiap sektor/subsektor atau lapangan usaha
2. Tersusunnya RIP SKKNI di setiap sektor/subsektor atau lapangan usaha
KEGIATAN POKOKPEMETAAN KOMPETENSI
PEMETAAN KOMPETENSI
KEMENTERIAN
NAKERTRANS
INSTANSITEKNIS
KOMITE SKKNI
POKJA PEMETAAN
KOMPETENSI
KELEMBAGAAN PEMETAAN KOMPETENSI
Koordinasi
Konsultansi & Fasilitasi
Konsultansi & Fasilitasi
METODE PEMETAAN KOMPETENSI
POKJA PEMETAAN
REFERENSI
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 Perpres 24/2010
Regional Competency
Stndards
METODE PEMETAANKEGIATAN HASIL
1. Analisis Lapangan Usaha KBLI
Bidang Usaha Sejenis
2. Analisis Lapangan Usaha Lingkup Tugas Instansi Teknis
Bidang Usaha Sejenis Yang Menjadi Lingkup Tugas Instansi Teknis
3. Analisis Fungsi Produktif Bidang Usaha Sejenis
Unit-Unit Kompetensi dan Peta Kompetensi Bidang Usaha Sejenis
TAHAPAN PEMETAAN
1. Analisis sektor, sub sektor, bidang usaha
Ruang Lingkup Lapangan Usaha yang menjadi tanggungjawab Instansi Teknis berdasarkan Perpres No. 47 Tahun 2009 dan No.24 Tahun 2010
Ruang Lingkup Lapangan Usaha yang menjadi tanggungjawab Instansi Teknis berdasarkan Perpres No. 47 Tahun 2009 dan No.24 Tahun 2010
Struktur Lapangan Usaha berdasarkan KBLI 2009 yang terdiri dari:
21Kategori,
88 Golongan Pokok
241 Golongan
514 Subgolongan
1457 Kelompok Usaha
Struktur Lapangan Usaha berdasarkan KBLI 2009 yang terdiri dari:
21Kategori,
88 Golongan Pokok
241 Golongan
514 Subgolongan
1457 Kelompok Usaha
Analisis Kesesuaian
Peta Lapangan Usaha KBLI Instansi Teknis Kategori : ……
Golongan Pokok : ……
Golongan : …….
Sub Golongan : …….
Kelompok : ………
Peta Lapangan Usaha KBLI Instansi Teknis Kategori : ……
Golongan Pokok : ……
Golongan : …….
Sub Golongan : …….
Kelompok : ………
TAHAPAN PEMETAAN1. Analisis sektor, sub sektor, bidang usaha
ANALISIS LINGKUP LAPANGAN USAHA KEMENTERIAN PERTANIAN
PERPRES 47/2009 & 24/2010
Fungsi Utama Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan Peternaan & Kesehatan Hewan Pengolahan dan Pemasaran
Hasil
Fungsi Pendukung Ketahanan Pangan Prasarana & Sarana Pertanian Karantina Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian
KBLI 2009
A.01 Pertanian Tanaman011 Tanaman Semusim012 Tanaman Tahunan013 Tanaman Hias
Note: Proses bisnis meliputi: pengolahanlahan, penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan penangan paskapanen
A.01 4 PeternakanNote: Proses bisnis meliputi: pembibitan,
budidaya dan penanganan hasilpeternakan
TAHAPAN PEMETAAN
2. Analisis Fungsi ProduktifKATEGORI GOLONGAN
POKOKGOLONGAN SUB GOLONGAN KELOMPOK
PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN (A)
Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuhan dan Kegiatan YBDI (01)
Pertanian Tanaman semusim (011)
Pertanian tanaman serealia (bukan padi), kacang-kacangan dan biji-bijian penghasil minyak (0111)
Tanaman Jagung (01111)
Tanaman Gandum (01112)
Tanaman Kedelai (01113)
DstDst Dst
FUNGSI KUNCI
POKJA
PEMETAAN
ANALISIS FUNGSI PRODUKTIF BIDANG USAHA
Untuk Apa Dikerjakan <> Bagaimana Mengerjakannya
PENYUSUNAN PETA KOMPETENSI
POKJA PEMETAAN
KATEGORI GOLONGAN POKOK
GOLONGAN SU B GOLONGAN
KELOMPOK
TUJUAN UTAMA
FUNGSI KUNCI
FUNGSI POKOK
FUNGSI DASAR
UNIT KOMPETENSI
Outline Umum Fuctional Map
21/04/23 28
Key Function
Major Function
Major Function
Major Function
Basic Function
Basic Function
Basic Function
Apa yang harus dilakukan? (Bagaimana?)
Untuk apa?
Main (Key) Purpose
Key Function
Key Function
Mendeskripsikan bagian-bagian functional map
Kaidah:
21/04/23 29
30
KEY/MAIN PURPOSE
CRITICAL FUNCTIONAL
AREAS
KEY JOB
FUNCTIONS
JUDUL UNIT
KOMPETENSI
ELEMEN
ELEMEN
ELEMEN
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
BATASAN VARIABEL + PAN
DU
AN
PEN
ILAIAN
JUDUL UNIT
KOMPETENSI
ELEMEN
ELEMEN
ELEMEN
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
BATASAN VARIABEL + PAN
DU
AN
PEN
ILAIAN
PEMETAAN KOMPETENSI RMCS
Regional Model Competency Standards
WHAT FOR
WHAT NEEDS TO BE DONE, HOW
SUMBER 40 QUESTIONS ON LABOUR COMPETENCIES
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
III.
31
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
KRITERIA UNJUK KERJAKRITERIA UNJUK KERJAMendeskripsikan spesifikasi kinerjaMendeskripsikan spesifikasi kinerja
setiap elemen kompetensi baik secarasetiap elemen kompetensi baik secarakualitatif maupun kuantitatif (terukur)kualitatif maupun kuantitatif (terukur)
KODE DAN NAMA UNIT KOMPETENSIKODE DAN NAMA UNIT KOMPETENSI
ELEMEN KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI Mendeskripsikan apa yang harusMendeskripsikan apa yang harus
dilakukan dalam rangka dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan sebagaimanapelaksanaan kegiatan sebagaimana
deskripsi Unit Kompetensideskripsi Unit Kompetensi
RENTANG PENGGUNAAN (RANGE OF VARIABLE)RENTANG PENGGUNAAN (RANGE OF VARIABLE)Mendskripsikan batasan penerapan UK di tempat kerja yang sebenarnya, baik yang berkaitan Mendskripsikan batasan penerapan UK di tempat kerja yang sebenarnya, baik yang berkaitan dengan jenis pekerjaan, peralatan kerja, lingkungan kerja, peraturandengan jenis pekerjaan, peralatan kerja, lingkungan kerja, peraturan, norma, standar, norma, standar dan dan batasan sejenisbatasan sejenis
PANDUAN PENILAIAN (EVIDANCE GUIDE) PANDUAN PENILAIAN (EVIDANCE GUIDE) Mendeskripsikan data dan informasi yang diperlukan untuk dapat menilai kompetensi Mendeskripsikan data dan informasi yang diperlukan untuk dapat menilai kompetensi seseorang serta cara penilaian kompetensi yang harus dilakukan sesuai dengan KUK dan RVseseorang serta cara penilaian kompetensi yang harus dilakukan sesuai dengan KUK dan RV
DESKRIPSI UNIT KOMPETENSIDESKRIPSI UNIT KOMPETENSI
Sistematika Penulisan SKKNI
SKKNI pada dasarnya terdiri dari atas 3 bagian, yaitu
1.Bagian 1 adalah Bab I, merupakan Bab Pendahuluan
2.Bagian 2 adalah Bab 2, merupakan Batang Tubuh SKKNI
3.Bagian 3 adalah Bab 3, merupakan Bab Penutup
BAB I1. Latar belakang, berisi latar belakang kategori/golongan
terkait dengan isi SKKNI, uraian proses perumusan, serta hasil pemetaan unit kompetensi berdasarkan kategori/golongan.
2. Pengertian, memberikan penjelasan tentang pengertian-pengertian yang bersifat teknis substantif yang terkait dengan unit-unit kompetensi.
3. Penggunaan SKKNI, memberikan penjelasan tentang pemanfaatan SKKNI pada lembaga pendidikan atau pelatihan, lembaga sertifikasi dan industri.
4. Komite Standar Kompetensi, berisi daftar atau susunan komite standar kompetensi yang dibentuk oleh Instansi Teknis serta susunan tim perumus dan verifikator yang dibentuk oleh komite standar kompetensi.
BAB II
1.Pemetaan dan Kemasan Standar Kompetensi
2.Daftar Unit Kompetensi
3.Uraian unit Kompetensi
BAB III
PenutupPenutup
Unit KompetensiSetiap unit kompetensi dari SKKNI terdiri atas:
1.Kode Unit
2.Judul Unit
3.Deskripsi Unit
4.Elemen Kompetensi
5.Kriteria Unjuk Kerja
6.Batasan Variabel
7.Panduan Penilaian
KOMPONEN-KOMPONEN KOMPONEN-KOMPONEN UNIT KOMPETENSIUNIT KOMPETENSI
Berisi nomor kode unit kompetensi sesuai dengan kategori, golongan pokok, golongan, sub golongan dan fungsi utama pekerjaan
(1) Kode Kategori (A, B, C, ... Dst), diisi 1 huruf sesuai kode huruf kategori pada KBLI
(2) Kode Golongan Pokok, terdiri dari 2 angka(3) Kode Golongan, terdiri dari 3 angka(4) Kode Sub Golongan, terdiri dari 4 angka(5) Kode Kelompok Usaha, terdiri dari 5 angka(6) Kode Penjabaran kelompok usaha, terdiri dari 6 angka. Jika tidak ada diisi
angka 0(7) Nomor urut unit kompetensi, terdiri dari 3 digit angka(8) Versi penerbitan SKKNI, terdiri dari 2 digit angka
1. Kode Unit
B . 0 5 1 0 1 0 . 0 0 0 . 0 0
(1) (2) (7) (8)
(3)
(4)
(5)
(6)
Contoh Penulisan Kode Unit(Sesuai dengan KBLI 2009)
Katagori : Pertambangan (B)Golongan Pokok : Pertambangan Batu Bara dan Lignit
(05)Golongan : Pertambangan Batu Bara (051)Sub Golongan: (0510)
Pertambangan batu bara, seperti pertambangan di permukaan tanah atau bawah tanah, termasuk pertambangan dengan cara pencairan (liquefaction)
Pembersihan, perekatan, penghancuran, dan pemadatan batu bara muda untuk penggolongan, meningkatkan kualitas atau memudahkan pengangkutan dan penyimpanan
Pencarian batu bara dari kumpulan tepung bara (culm bank)
Kelompok : Pertambangan Batu Bara (05101....1. Kelompok ini mencakup usaha operasi penambangan,
pengeboran berbagai kualitas batu bara seperti antrasit, bituminous dan subbitominous baik pertambangan di permukaan tanah atau bawah tanah, termasuk pertambangan dengan cara pencairan (liquefaction). Operasi pertambangan tersebut meliputi penggalian, penghancuran, pencucian, penyaringan dan pencampuran serta pemadatan meningkatkan kualitas atau memudahkan pengangkutan dan penyimpanan/penampungan. Termasuk pencarian batu bara dari kumpulan tepung bara (culm bank)
2. Gasifikasi Batu Bara Di Lokasi Penambangan Kelompok ini mencakup usaha memproduksi gas dari batu bara di lokasi penambangan (on site gasification of coal).
2. Judul Unit
Merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan. Menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif/performatif.
Saran : memperbaiki, mempelajari, mengoperasikan, melakukan, menggunakan, merencanakan, membuat, dll
Hindari : memahami, mengetahui, mengenal, dll.
3. Deskripsi Unit
Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam kaitannya dengan unit kompetensi.
Dapat pula disebutkan keterkaitan unit kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang memiliki kaitan erat
4. Elemen Kompetensi (EK)
Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada proses pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif/performatif.
Setiap unit kompetensi, elemen kompetensinya dapat mencerminkan unsur ”merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan”
5. KRITERIA UNJUK KERJA (KUK)
Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. KUK dirumuskan secara kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif
6. Batasan Variabel
Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang berupa lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan, norma dan standar, rentang pernyataan, yang harus diacu, serta peraturan dan ketentuan terkait yang harus diikuti.Bagian dari batasan variabel:1.Konteks variabel2.Peralatan dan perlengkapan3.Peraturan yang diperlukan4.Norma dan standar
7. Panduan PenilaianBerisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen kompetensi.
Digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan penilaian/pengujian pada unit kompetensi, baik pada saat pelatihan maupun uji kompetensi.
Bagian dari panduan penilaian:
1.Konteks penilaian
2.Persyaratan kompetensi
3.Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
4.Sikap kerja yang diperlukan
5.Aspek kritis
STRUKTUR UNIT KOMPETENSIX. 000000. 000. 00KODE UNIT :
JUDUL UNIT :DISKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA1 ........................... (Kalimat Aktif) 1..................................... (Kalimat Pasif)/K-S-A
2............................ dst
2 ........................... (Kalimat Aktif) 1....................................... (Kalimat Pasif) / K-S-A2........................... dst
3 dst 1.................................. (Kalimat Pasif) / K-S-A2............................dst
BATASAN VARIABEL
1. Kontek variabelUnit ini berlaku untuk...... (sejumlah elemen) yang digunakan untuk....................... (judul unit).
2. Peralatan dan perlengkapan2.1 Peralatan
2.1.1 ................2.2 Perlengkapan
2.2.1 ................
3. Peraturan yang diperlukan3.1 ............. 3.2 .............3.3 ..........dst
4. Norma dan standar4.1 Norma 4.1.1 .............4.2 Standar 4.2.1 ..............
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian 1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi
tersebut :............2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop/bengkel kerja dan/atau di tempat kerja dan/atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2. Persyaratan kompetensi2.1 X.000000.000.00 : ...................................(Judul Unit) 2.2 X.000000.000.00 : ...................................(Judul Unit)2.3 .............dst
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan:3.1 Pengetahuan
3.1.1 .....................3.2 Keterampilan
3.2.1 ....................
4. Sikap kerja yang diperlukan:4.1 ........................4.2 ........................4.3 ...............dst
5. Aspek Kritis5.1 ........................5.2 ........................5.3 ...............dst
FORMAT PENULISAN1. Kertas F4/Folio (bukan legal) (8,5 x 13 inchi) dengan
margin atas, dan kanan sebesar 1 inchi (2,54 cm), kiri sebesar 1,2 inchi (3 cm), sedangkan margin bawah sebesar 2 inchi (5,08 cm)
2. Huruf menggunakan font Bookman Old Style size 12 (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011)
3. Spasi semua 1½ kecuali di dalam kotak EK & KUK dengan spasi 1
4. Line Kotak EK & KUK, garis luar menggunakan double line, sedangkan di garis dalam menggunakan single line.
5. Penulisan Kode unit, judul unit, serta deskripsi unit menggunakan huruf kapital dan bold, tetapi isi deskripsi unit tidak bold.
6. Judul Unit menggunakan Capitalize of Each Word dan huruf bold.
FORMAT PENULISAN... LANJUTAN1. Penulisan BAB II harus menyambung dengan Isi akhir
BAB I2. Penulisan tiap awal unit kompetensi harus pada
lembar baru berikutnya.
PENGEMASANSTANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
* * * * * * * * *
* * * * * * * * *
* * * * * * * * *
* * * * * * * * *
* * * * * * * * *
* * * * * * * * *
* * * * * * * * *
KLASTER KOMPETENSI
PETA KOMPETENSI
KUALIFIKASIDESKRIPTOR KKNI
AHLI UTAMA
AHLI MADYA
AHLI MUDA
AHLI PERTAMA
PENYELIA
PELAKSANA LANJUTAN
PELAKSANA
PELAKSANA PEMULA
OKUPASITUPOKSI
KNOWLEDGE
ATTITUTESKILLS
UK
STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI
BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN
PANDUAN PENILAIAN
UNIT-UNIT KOMPETENSI
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
KU
AL
IFIK
AS
I
Top Related