Your Partner in Standardization

56
Your Partner in Standardization Direktorat Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan KEBIJAKAN STANDARDISASI KOMPETENSI NASIONAL

description

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI. KEBIJAKAN STANDARDISASI KOMPETENSI NASIONAL. Direktorat Standar disasi Kompetensi dan Program Pelatihan. Your Partner in Standardization. BIODATA. ARIS HERMANTO - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Your Partner in Standardization

Page 1: Your Partner in Standardization

Your Partner in Standardization

Direktorat Standardisasi Kompetensidan Program Pelatihan

KEBIJAKAN STANDARDISASI KOMPETENSI NASIONAL

Page 2: Your Partner in Standardization

BIODATAARIS HERMANTO

SUBDIT PENGEMBANGAN STANDARDISASI KOMPETENSI,DIT. STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM

PELATIHAN,DITJEN PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS,

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASIJl. Jend Gatot Subroto Kav. 51 Jaksel

Gedung Kemnakertrans Lt. VI A Telp./Fax. 021-5262643

[email protected]@gmail.com

0812-8969-9039

Page 3: Your Partner in Standardization

POKOK BAHASAN

1

2

3

Page 4: Your Partner in Standardization

KEBIJAKAN STANDARDISASI KOMPETENSI

I.

4

Page 5: Your Partner in Standardization

5

RPJMN RPJMN 2010-2010-20142014

MP3EIMP3EI

RPJPN RPJPN 2005-20252005-2025

RPJMN RPJMN 2005-20092005-2009

RPJMN RPJMN 2015-2015-20192019

RPJMN RPJMN 2020-2020-20252025

SDM : Berdaya Saing

- Lembaga Pendidikan- Pengalaman di

tempat Kerja- Lembaga Pelatihan

Di setiap wilayah/ koridor

Nilai tambah ↑

Page 6: Your Partner in Standardization

Sentra Produksi danPengolahan Hasil

Bumi Dan Lumbung Energi

Nasional

Sentra Produksi danPengolahan Hasil

Bumi Dan Lumbung Energi

Nasional

"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil

Tambang & Lumbung Energi Nasional"

"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil

Tambang & Lumbung Energi Nasional"

''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil

Pertanian, Perkebunan, Perikanan, MIGAS dan

Pertambangan Nasional''

''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil

Pertanian, Perkebunan, Perikanan, MIGAS dan

Pertambangan Nasional''

Koridor SumateraKoridor

Sumatera

Koridor Kalimantan

Koridor Kalimantan

Koridor Sulawesi Koridor Sulawesi

''Pintu Gerbang Pariwisata Nasional

dan Pendukung Pangan Nasional''

''Pintu Gerbang Pariwisata Nasional

dan Pendukung Pangan Nasional''

"Pendorong Industri dan Jasa Nasional"

"Pendorong Industri dan Jasa Nasional"

“Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan,

Energi, dan Pertambangan

Nasional"

“Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan,

Energi, dan Pertambangan

Nasional"

Koridor JawaKoridor Jawa

Koridor Bali - Nusa Tenggara

Koridor Bali - Nusa Tenggara

Koridor Papua - Maluku

Koridor Papua - Maluku

Kebutuhan Kompetensi TK pada Setiap Koridor Ekonomi

Page 7: Your Partner in Standardization
Page 8: Your Partner in Standardization

HARMONISASIREGULASI

PERKUATAN LEMBAGA DIKLAT

PENGEMBANGAN STANDAR

KOMPETENSI

PERKUATAN LEMBAGA

SERTIFIKASI

Page 9: Your Partner in Standardization

Pembinaan dan Pengendalian

SKKNI, Standar Khusus,

Standar Internasional

SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Penerapan Standar

HarmonisasiStandardisasi

SDM ProfesionalKompetenKompetitif

MRA

Akreditasi LDP

PERMENAKERTRANS NOMOR 5 TAHUN 2012

Page 10: Your Partner in Standardization

PROSES PENGEMBANGAN SKKNI

PEMETAAN KEBUTUHA

N SKKNI

PENETAPAN SKKNI

PEMBAKUAN > KONVENSI = RSKKNI - 3

VERIFIKASI – RSKKNI 2

PERUMUSAN RSKKNI

VERIFIKASI RSKKNI = RSKKNI 1

VALIDASI > PRA KONVENSI

= RSKKNI 2

PENERAPAN SKKNI

KAJI ULANG SKKNI

KOMITE SKKNI

RIP SKKNI

PERMENAKERTRANS NOMOR 8 TAHUN 2012

Page 11: Your Partner in Standardization

Prinsip SKKNI◦ relevan dengan kebutuhan dunia

usaha/industri di masing-masing sektor atau lapangan usaha;

◦ valid terhadap acuan dan/atau pembanding yang sah;

◦ aseptabel oleh para pemangku kepentingan;◦ fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi

kebutuhan pemangku kepentingan; dan◦ mampu telusur dan dapat dibandingkan

dan/atau disetarakan dengan standar kompetensi lain, baik secara nasional maupun internasional.

11

Page 12: Your Partner in Standardization

1. UU.No.13/2003 Tentang Ketenagakerjaan2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri;3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan

Kerja Nasional;4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan

Organisasi Kementerian Negara;5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia;6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun

2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun

2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;

8. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia;

9. Regional Model Competency Standards Guide Line;

ACUAN NORMATIF

Page 13: Your Partner in Standardization

10. Pedoman Tata Cara Penulisan SKKNI (revisi);11. Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Pra Konvensi dan

Konvensi SKKNI (revisi);12. Pedoman Pemetaan Kompetensi;13. Pedoman Verifikasi SKKNI;14. Pedoman Adopsi/Adaptasi Standar Kompetensi (revisi);15. Pedoman Review (Kaji Ulang) SKKNI (revisi);16. Pedoman Penyusunan SKKNI (proses).

ACUAN NORMATIF - 2

Page 14: Your Partner in Standardization

KOMPETENSI adalah Spesifikasi dari pengetahuan dan keterampilan serta

penerapan dari pengetahuan dan keterampilan tersebut dalam suatu

pekerjaan atau perusahaan atau lintas industri, sesuai dengan standar kinerja

yang disyaratkan.

(sumber: National Training Board, Australia 1992)

Note: Kompetensi erat kaitannya dengan kewenangan.Orang yang kompeten ialah orang yang memiliki kemampuan dan sekaligus juga kewenangan

KONSEP DAN DEFINISI

Page 15: Your Partner in Standardization

PEMETAAN KOMPETENSI

II.

15

Page 16: Your Partner in Standardization

PEMETAAN SKKNIPEMETAAN SKKNI

Tujuan utama (main purpose). Fungsi kunci (key function) dari tujuan utama (main purpose). Fungsi utama (major function) dari fungsi kunci (key function),

dan Fungsi dasar (basic function) dari fungsi utama (major function)

dari lapangan usaha pada klasifikasi kategori, golongan pokok, golongan dan atau sub golongan usaha tertentu.

Fungsi dasar (basic function) diidentifikasi sebagai unit kompetensi

Pemetaan SKKNI disusun dalam susunan fungsi pekerjaan yang mencakupi:

Page 17: Your Partner in Standardization

REFERENSI YANG DI GUNAKAN

PERPRES 47/2009 DAN 24/2010: K/L dan Tupoksi Eselon I

KBLI (Perka-BPS 57/2009) : seluruh kegiatan ekonomi menurut kelompok lapangan usaha yang ada di Indonesia merujuk pada kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia tahun 2009 ini. KBLI 2009 mengasifikasikan seluruh aktivitas/kegiatan ekonomi ke dalam beberapa lapangan usaha yang dibedakan berdasarkan pendekatan kegiatan yang menekankan pada proses dari kegiatan ekonomi dalam menciptakan barang/jasa, dan pendekatan fungsi yang lebih melihat pada fungsi pelaku ekonomi dalam menciptakan barang/jasa.

Page 18: Your Partner in Standardization

PETA KOMPETENSI Adalah gambaran komprehensif tentang kompetensi dari setiap fungsi dalam suatu lapangan usaha yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam menyusun standar kompetensi;

PEMETAAN KOMPETENSI Adalah proses penyusunan Peta Kompetensi secara sistematis dan metodologis sesuai dengan acuan dan pedoman yang ditetapkan oleh otoritas SKKNI

PENGERTIAN/DEFINISI

Page 19: Your Partner in Standardization

Tujuan dan SasaranPemetaan KompetensiPemetaan Kompetensi

SUMDALAT

TUJUAN

Memetakan unit-unit kompetensi dari suatu sektor/subsektor atau lapangan usaha yang perlu disusun standarnya dalam format

SKKNI.

SASARAN1. Tersusunnya Peta Kompetensi

di setiap sektor/subsektor atau lapangan usaha

2. Tersusunnya RIP SKKNI di setiap sektor/subsektor atau lapangan usaha

Page 20: Your Partner in Standardization

KEGIATAN POKOKPEMETAAN KOMPETENSI

PEMETAAN KOMPETENSI

Page 21: Your Partner in Standardization

KEMENTERIAN

NAKERTRANS

INSTANSITEKNIS

KOMITE SKKNI

POKJA PEMETAAN

KOMPETENSI

KELEMBAGAAN PEMETAAN KOMPETENSI

Koordinasi

Konsultansi & Fasilitasi

Konsultansi & Fasilitasi

Page 22: Your Partner in Standardization

METODE PEMETAAN KOMPETENSI

POKJA PEMETAAN

REFERENSI

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 Perpres 24/2010

Regional Competency

Stndards

METODE PEMETAANKEGIATAN HASIL

1. Analisis Lapangan Usaha KBLI

Bidang Usaha Sejenis

2. Analisis Lapangan Usaha Lingkup Tugas Instansi Teknis

Bidang Usaha Sejenis Yang Menjadi Lingkup Tugas Instansi Teknis

3. Analisis Fungsi Produktif Bidang Usaha Sejenis

Unit-Unit Kompetensi dan Peta Kompetensi Bidang Usaha Sejenis

Page 23: Your Partner in Standardization

TAHAPAN PEMETAAN

1. Analisis sektor, sub sektor, bidang usaha

Ruang Lingkup Lapangan Usaha yang menjadi tanggungjawab Instansi Teknis berdasarkan Perpres No. 47 Tahun 2009 dan No.24 Tahun 2010

Ruang Lingkup Lapangan Usaha yang menjadi tanggungjawab Instansi Teknis berdasarkan Perpres No. 47 Tahun 2009 dan No.24 Tahun 2010

Struktur Lapangan Usaha berdasarkan KBLI 2009 yang terdiri dari:

21Kategori,

88 Golongan Pokok

241 Golongan

514 Subgolongan

1457 Kelompok Usaha

Struktur Lapangan Usaha berdasarkan KBLI 2009 yang terdiri dari:

21Kategori,

88 Golongan Pokok

241 Golongan

514 Subgolongan

1457 Kelompok Usaha

Analisis Kesesuaian

Peta Lapangan Usaha KBLI Instansi Teknis Kategori : ……

Golongan Pokok : ……

Golongan : …….

Sub Golongan : …….

Kelompok : ………

Peta Lapangan Usaha KBLI Instansi Teknis Kategori : ……

Golongan Pokok : ……

Golongan : …….

Sub Golongan : …….

Kelompok : ………

Page 24: Your Partner in Standardization

TAHAPAN PEMETAAN1. Analisis sektor, sub sektor, bidang usaha

ANALISIS LINGKUP LAPANGAN USAHA KEMENTERIAN PERTANIAN

PERPRES 47/2009 & 24/2010

Fungsi Utama Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan Peternaan & Kesehatan Hewan Pengolahan dan Pemasaran

Hasil

Fungsi Pendukung Ketahanan Pangan Prasarana & Sarana Pertanian Karantina Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian

KBLI 2009

A.01 Pertanian Tanaman011 Tanaman Semusim012 Tanaman Tahunan013 Tanaman Hias

Note: Proses bisnis meliputi: pengolahanlahan, penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan penangan paskapanen

A.01 4 PeternakanNote: Proses bisnis meliputi: pembibitan,

budidaya dan penanganan hasilpeternakan

Page 25: Your Partner in Standardization

TAHAPAN PEMETAAN

2. Analisis Fungsi ProduktifKATEGORI GOLONGAN

POKOKGOLONGAN SUB GOLONGAN KELOMPOK

PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN (A)

Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuhan dan Kegiatan YBDI (01)

Pertanian Tanaman semusim (011)

Pertanian tanaman serealia (bukan padi), kacang-kacangan dan biji-bijian penghasil minyak (0111)

Tanaman Jagung (01111)

Tanaman Gandum (01112)

Tanaman Kedelai (01113)

DstDst Dst

Page 26: Your Partner in Standardization

FUNGSI KUNCI

POKJA

PEMETAAN

ANALISIS FUNGSI PRODUKTIF BIDANG USAHA

Untuk Apa Dikerjakan <> Bagaimana Mengerjakannya

Page 27: Your Partner in Standardization

PENYUSUNAN PETA KOMPETENSI

POKJA PEMETAAN

KATEGORI GOLONGAN POKOK

GOLONGAN SU B GOLONGAN

KELOMPOK

TUJUAN UTAMA

FUNGSI KUNCI

FUNGSI POKOK

FUNGSI DASAR

UNIT KOMPETENSI

Page 28: Your Partner in Standardization

Outline Umum Fuctional Map

21/04/23 28

Key Function

Major Function

Major Function

Major Function

Basic Function

Basic Function

Basic Function

Apa yang harus dilakukan? (Bagaimana?)

Untuk apa?

Main (Key) Purpose

Key Function

Key Function

Page 29: Your Partner in Standardization

Mendeskripsikan bagian-bagian functional map

Kaidah:

21/04/23 29

Page 30: Your Partner in Standardization

30

KEY/MAIN PURPOSE

CRITICAL FUNCTIONAL

AREAS

KEY JOB

FUNCTIONS

JUDUL UNIT

KOMPETENSI

ELEMEN

ELEMEN

ELEMEN

KUK

KUK

KUK

KUK

KUK

KUK

KUK

BATASAN VARIABEL + PAN

DU

AN

PEN

ILAIAN

JUDUL UNIT

KOMPETENSI

ELEMEN

ELEMEN

ELEMEN

KUK

KUK

KUK

KUK

KUK

KUK

KUK

BATASAN VARIABEL + PAN

DU

AN

PEN

ILAIAN

PEMETAAN KOMPETENSI RMCS

Regional Model Competency Standards

WHAT FOR

WHAT NEEDS TO BE DONE, HOW

SUMBER 40 QUESTIONS ON LABOUR COMPETENCIES

Page 31: Your Partner in Standardization

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

III.

31

Page 32: Your Partner in Standardization

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)

Page 33: Your Partner in Standardization

KRITERIA UNJUK KERJAKRITERIA UNJUK KERJAMendeskripsikan spesifikasi kinerjaMendeskripsikan spesifikasi kinerja

setiap elemen kompetensi baik secarasetiap elemen kompetensi baik secarakualitatif maupun kuantitatif (terukur)kualitatif maupun kuantitatif (terukur)

KODE DAN NAMA UNIT KOMPETENSIKODE DAN NAMA UNIT KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI Mendeskripsikan apa yang harusMendeskripsikan apa yang harus

dilakukan dalam rangka dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan sebagaimanapelaksanaan kegiatan sebagaimana

deskripsi Unit Kompetensideskripsi Unit Kompetensi

RENTANG PENGGUNAAN (RANGE OF VARIABLE)RENTANG PENGGUNAAN (RANGE OF VARIABLE)Mendskripsikan batasan penerapan UK di tempat kerja yang sebenarnya, baik yang berkaitan Mendskripsikan batasan penerapan UK di tempat kerja yang sebenarnya, baik yang berkaitan dengan jenis pekerjaan, peralatan kerja, lingkungan kerja, peraturandengan jenis pekerjaan, peralatan kerja, lingkungan kerja, peraturan, norma, standar, norma, standar dan dan batasan sejenisbatasan sejenis

PANDUAN PENILAIAN (EVIDANCE GUIDE) PANDUAN PENILAIAN (EVIDANCE GUIDE) Mendeskripsikan data dan informasi yang diperlukan untuk dapat menilai kompetensi Mendeskripsikan data dan informasi yang diperlukan untuk dapat menilai kompetensi seseorang serta cara penilaian kompetensi yang harus dilakukan sesuai dengan KUK dan RVseseorang serta cara penilaian kompetensi yang harus dilakukan sesuai dengan KUK dan RV

DESKRIPSI UNIT KOMPETENSIDESKRIPSI UNIT KOMPETENSI

Page 34: Your Partner in Standardization

Sistematika Penulisan SKKNI

SKKNI pada dasarnya terdiri dari atas 3 bagian, yaitu

1.Bagian 1 adalah Bab I, merupakan Bab Pendahuluan

2.Bagian 2 adalah Bab 2, merupakan Batang Tubuh SKKNI

3.Bagian 3 adalah Bab 3, merupakan Bab Penutup

Page 35: Your Partner in Standardization

BAB I1. Latar belakang, berisi latar belakang kategori/golongan

terkait dengan isi SKKNI, uraian proses perumusan, serta hasil pemetaan unit kompetensi berdasarkan kategori/golongan.

2. Pengertian, memberikan penjelasan tentang pengertian-pengertian yang bersifat teknis substantif yang terkait dengan unit-unit kompetensi.

3. Penggunaan SKKNI, memberikan penjelasan tentang pemanfaatan SKKNI pada lembaga pendidikan atau pelatihan, lembaga sertifikasi dan industri.

4. Komite Standar Kompetensi, berisi daftar atau susunan komite standar kompetensi yang dibentuk oleh Instansi Teknis serta susunan tim perumus dan verifikator yang dibentuk oleh komite standar kompetensi.

Page 36: Your Partner in Standardization

BAB II

1.Pemetaan dan Kemasan Standar Kompetensi

2.Daftar Unit Kompetensi

3.Uraian unit Kompetensi

Page 37: Your Partner in Standardization

BAB III

PenutupPenutup

Page 38: Your Partner in Standardization

Unit KompetensiSetiap unit kompetensi dari SKKNI terdiri atas:

1.Kode Unit

2.Judul Unit

3.Deskripsi Unit

4.Elemen Kompetensi

5.Kriteria Unjuk Kerja

6.Batasan Variabel

7.Panduan Penilaian

Page 39: Your Partner in Standardization

KOMPONEN-KOMPONEN KOMPONEN-KOMPONEN UNIT KOMPETENSIUNIT KOMPETENSI

Page 40: Your Partner in Standardization

Berisi nomor kode unit kompetensi sesuai dengan kategori, golongan pokok, golongan, sub golongan dan fungsi utama pekerjaan

(1) Kode Kategori (A, B, C, ... Dst), diisi 1 huruf sesuai kode huruf kategori pada KBLI

(2) Kode Golongan Pokok, terdiri dari 2 angka(3) Kode Golongan, terdiri dari 3 angka(4) Kode Sub Golongan, terdiri dari 4 angka(5) Kode Kelompok Usaha, terdiri dari 5 angka(6) Kode Penjabaran kelompok usaha, terdiri dari 6 angka. Jika tidak ada diisi

angka 0(7) Nomor urut unit kompetensi, terdiri dari 3 digit angka(8) Versi penerbitan SKKNI, terdiri dari 2 digit angka

1. Kode Unit

B . 0 5 1 0 1 0 . 0 0 0 . 0 0

(1) (2) (7) (8)

(3)

(4)

(5)

(6)

Page 41: Your Partner in Standardization

Contoh Penulisan Kode Unit(Sesuai dengan KBLI 2009)

Katagori : Pertambangan (B)Golongan Pokok : Pertambangan Batu Bara dan Lignit

(05)Golongan : Pertambangan Batu Bara (051)Sub Golongan: (0510)

Pertambangan batu bara, seperti pertambangan di permukaan tanah atau bawah tanah, termasuk pertambangan dengan cara pencairan (liquefaction)

Pembersihan, perekatan, penghancuran, dan pemadatan batu bara muda untuk penggolongan, meningkatkan kualitas atau memudahkan pengangkutan dan penyimpanan

Pencarian batu bara dari kumpulan tepung bara (culm bank)

Page 42: Your Partner in Standardization

Kelompok : Pertambangan Batu Bara (05101....1. Kelompok ini mencakup usaha operasi penambangan,

pengeboran berbagai kualitas batu bara seperti antrasit, bituminous dan subbitominous baik pertambangan di permukaan tanah atau bawah tanah, termasuk pertambangan dengan cara pencairan (liquefaction). Operasi pertambangan tersebut meliputi penggalian, penghancuran, pencucian, penyaringan dan pencampuran serta pemadatan meningkatkan kualitas atau memudahkan pengangkutan dan penyimpanan/penampungan. Termasuk pencarian batu bara dari kumpulan tepung bara (culm bank)

2. Gasifikasi Batu Bara Di Lokasi Penambangan Kelompok ini mencakup usaha memproduksi gas dari batu bara di lokasi penambangan (on site gasification of coal).

Page 43: Your Partner in Standardization

2. Judul Unit

Merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan. Menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif/performatif.

Saran : memperbaiki, mempelajari, mengoperasikan, melakukan, menggunakan, merencanakan, membuat, dll

Hindari : memahami, mengetahui, mengenal, dll.

Page 44: Your Partner in Standardization

3. Deskripsi Unit

Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam kaitannya dengan unit kompetensi.

Dapat pula disebutkan keterkaitan unit kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang memiliki kaitan erat

Page 45: Your Partner in Standardization

4. Elemen Kompetensi (EK)

Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada proses pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif/performatif.

Setiap unit kompetensi, elemen kompetensinya dapat mencerminkan unsur ”merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan”

Page 46: Your Partner in Standardization

5. KRITERIA UNJUK KERJA (KUK)

Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. KUK dirumuskan secara kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif

Page 47: Your Partner in Standardization

6. Batasan Variabel

Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang berupa lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan, norma dan standar, rentang pernyataan, yang harus diacu, serta peraturan dan ketentuan terkait yang harus diikuti.Bagian dari batasan variabel:1.Konteks variabel2.Peralatan dan perlengkapan3.Peraturan yang diperlukan4.Norma dan standar

Page 48: Your Partner in Standardization

7. Panduan PenilaianBerisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen kompetensi.

Digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan penilaian/pengujian pada unit kompetensi, baik pada saat pelatihan maupun uji kompetensi.

Bagian dari panduan penilaian:

1.Konteks penilaian

2.Persyaratan kompetensi

3.Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

4.Sikap kerja yang diperlukan

5.Aspek kritis

Page 49: Your Partner in Standardization

STRUKTUR UNIT KOMPETENSIX. 000000. 000. 00KODE UNIT :

JUDUL UNIT :DISKRIPSI UNIT :

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA1 ........................... (Kalimat Aktif) 1..................................... (Kalimat Pasif)/K-S-A

2............................ dst

2 ........................... (Kalimat Aktif) 1....................................... (Kalimat Pasif) / K-S-A2........................... dst

3 dst 1.................................. (Kalimat Pasif) / K-S-A2............................dst

Page 50: Your Partner in Standardization

BATASAN VARIABEL

1. Kontek variabelUnit ini berlaku untuk...... (sejumlah elemen) yang digunakan untuk....................... (judul unit).

2. Peralatan dan perlengkapan2.1 Peralatan

2.1.1 ................2.2 Perlengkapan

2.2.1 ................

3. Peraturan yang diperlukan3.1 ............. 3.2 .............3.3 ..........dst

4. Norma dan standar4.1 Norma 4.1.1 .............4.2 Standar 4.2.1 ..............

Page 51: Your Partner in Standardization

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian 1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi

tersebut :............2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/praktek, dan simulasi di

workshop/bengkel kerja dan/atau di tempat kerja dan/atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

2. Persyaratan kompetensi2.1 X.000000.000.00 : ...................................(Judul Unit) 2.2 X.000000.000.00 : ...................................(Judul Unit)2.3 .............dst

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan:3.1 Pengetahuan

3.1.1 .....................3.2 Keterampilan

3.2.1 ....................

4. Sikap kerja yang diperlukan:4.1 ........................4.2 ........................4.3 ...............dst

5. Aspek Kritis5.1 ........................5.2 ........................5.3 ...............dst

Page 52: Your Partner in Standardization

FORMAT PENULISAN1. Kertas F4/Folio (bukan legal) (8,5 x 13 inchi) dengan

margin atas, dan kanan sebesar 1 inchi (2,54 cm), kiri sebesar 1,2 inchi (3 cm), sedangkan margin bawah sebesar 2 inchi (5,08 cm)

2. Huruf menggunakan font Bookman Old Style size 12 (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011)

3. Spasi semua 1½ kecuali di dalam kotak EK & KUK dengan spasi 1

4. Line Kotak EK & KUK, garis luar menggunakan double line, sedangkan di garis dalam menggunakan single line.

5. Penulisan Kode unit, judul unit, serta deskripsi unit menggunakan huruf kapital dan bold, tetapi isi deskripsi unit tidak bold.

6. Judul Unit menggunakan Capitalize of Each Word dan huruf bold.

Page 53: Your Partner in Standardization

FORMAT PENULISAN... LANJUTAN1. Penulisan BAB II harus menyambung dengan Isi akhir

BAB I2. Penulisan tiap awal unit kompetensi harus pada

lembar baru berikutnya.

Page 54: Your Partner in Standardization

PENGEMASANSTANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

* * * * * * * * *

* * * * * * * * *

* * * * * * * * *

* * * * * * * * *

* * * * * * * * *

* * * * * * * * *

* * * * * * * * *

KLASTER KOMPETENSI

PETA KOMPETENSI

KUALIFIKASIDESKRIPTOR KKNI

AHLI UTAMA

AHLI MADYA

AHLI MUDA

AHLI PERTAMA

PENYELIA

PELAKSANA LANJUTAN

PELAKSANA

PELAKSANA PEMULA

OKUPASITUPOKSI

KNOWLEDGE

ATTITUTESKILLS

UK

Page 55: Your Partner in Standardization

STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI

BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN

PANDUAN PENILAIAN

UNIT-UNIT KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

BATASAN VARIABEL

KU

AL

IFIK

AS

I

Page 56: Your Partner in Standardization