OLEH: Mahasiswa
Program Magister Keperawatan Universitas Muhamadiyah Jakarta
Latar Belakang Masalah
Stroke è kelumpuhan, perub kesadaran dll. WHO (2010) = 15 juta Indonesia (2013) = 12,1/mil RSMTH (2014) = 143 pasien
Niken Lestari,2007: peran keluarga dlm upaya pencegahan kekambuhan stroke
Grap et al, 2003 : 48 jam perubahan
flora orofaringeal
Steifel et al, 2000: tidak adanya produksi saliva dan gerakan mengunyah >> plak
HALITOSIS
ORAL HYGIENE
SADAR TIDAK SADAR
PERUMUSAN MASALAH } “Apakah pengobatan oral hygiene dengan
chlorhexidine dan tantum verde berpengaruh untuk mengobati halitosis pada penderita stroke yang dirawat di RS TNI-AL Dr. Mintohardjo Jakarta?”
TUJUAN PENELITIAN Untuk mengidentifikasi efektivitas
penggunaan obat chlorhexidine dan tantum verde sebagai zat oral hygiene dalam mencegah terjadinya halitosis pada klien Stroke yang dirawat di RS TNI-AL Dr. Mintohardjo Jakarta.
MANFAAT PENELITIAN
Bagi Pelayanan Keperawatan } Dapat dijadikan sebagai bagian dari intervensi
keperawatan mandiri Bagi Penelitian Keperawatan } Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi
pengembangan penelitian selanjutnya Bagi Institusi Pendidikan } Sebagai bahan masukan serta dapat dijadikan
dasar pengembangan kurikulum terutama dalam melakukan oral hygiene.
HALITOSIS Pengertian } Halitosis merupakan suatu keadaan dimana
terciumnya bau mulut pada saat seseorang mengeluarkan nafas (biasanya tercium saat berbicara). Bau mulut disebabkan dari mulut kering, stress, berpuasa, makanan yang berbau khas dan metabolisme lainnya (Widyatun, 2013).
Klasifikasi Halitosis Genuine Halitosis (halitosis sejati) } Halitosis Fisiologis : morning breath } Halitosis Patologis, spt: karies, penyakit
periodontal dll Pseudo Halitosis (Halitosis Semu) } Pada kondisi ini, pasien merasakan dirinya
memilki bau nafas yang buruk, namun hal ini tidak dirasakan oleh orang lain disekitarnya ataupun tidak dapat terdeteksi dengan tes ilmiah.
Halitophobia } Pada kondisi ini, walaupun telah berhasil
mengikuti perawatan genuine halitosis maupun telah mendapat konseling pada kasus pseudo halitosis, pasien masih kuatir dan terganggu oleh adanya halitosis. Pasien juga dapat menutup diri dari pergaulan sosial, sangat sensitif terhadap komentar dan tingkah laku orang lain.
KONSEP DASAR ORAL HYGIENE
Definisi } Higiene mulut akan menjaga kesehatan
mulut, gigi, gusi dan bibir (Ring, 2002 dalam Potter & Perry, 2010)
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan oral hygiene (Perry dan Potter, \ 2010) yaitu: ◦ Praktik sosial ◦ Pilihan pribadi ◦ Citra tubuh ◦ Status sosial ekonomi ◦ Kepercayaan dan motivasi kesehatan ◦ Variabel budaya ◦ Kondisi fisik
KONSEP STROKE
PENGERTIAN } Stroke adalah kejadian dimana terjadi iskemia
ke bagian dari otak atau perdarahan dalam otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak, sehingga fungsi seperti gerakan, sensasi, atau emosi yang dikendalikan oleh daerah yang iskemia itu akan hilang atau rusak, dan keparahan hilangnya fungsi bervariasi sesuai dengan lokasi dan luasnya otak yang terlibat (Lewis et al. 2011).
INDEPENDEN Jenis Oral Hygiene : * Chlorhexidine * Tantum verde
COUNFONDING Usia Jenis Kelamin Penyakit (hambatan mobilitas fisik)
DEPENDEN
Halitosis (VSCs)
Hipotesis Pengobatan oral hygiene dengan chlorhexidine dan tantum verde berpengaruh untuk mengobati halitosis pada penderita stroke yang dirawat di RS TNI-AL Dr. Mintohardjo Jakarta
Variabel Penelitian Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variabel independen Jenis cairan oral hygiene
Jenis cairan yang digunakan adalah Chlorhexidine, tantum verde dan normal saline dalam tindakan oral hygiene yaitu dengan cara menyikat, frekuensi 2 kali/hari, (Pukul 08.00 dan 13.00), dilakukan selama tiga hari
Nominal
Variabel dependen Skore Halitosis
M e n g k a j i a d a n y a V o l a t i l e - S u l f u r Compounds (VSCs) dengan menggunakan Tanita Breath Alert, s e b a g a i i n d i k a s i terjadinya halitosis, pengkajian dilakukan s a a t s e b e l u m d a n sesudah oral hygiene (15 menit)
Menggunakan Tanita Breath Alert lalu diidentifikasi nilai yang ada dalam alat tersebut.
0=tidak bau 1=bau lemah 2=berasa bau 3=bau sedang 4=bau sekali 5=Sangat bau sekali E=error
Ordinal
Variabel Counfonding Usia
Usia responden terhitung mulai saat dilahirkan sampai pengambilan data
Kuisioner, data diambil melalui wawancara dan melihat catatan medis klien
Satuan usia dalam tahun
Rasio
Jenis kelamin
Perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan ciri fisik biologis
Kuisioner, data diambil melalui wawancara dan melihat catatan medis klien
1= Laki-laki 2=Perempuan
Nominal
Penyakit (hambatan mobilitas fisik)
Keterbatasan dalam pergerakan fisik sehingga membutuhkan bantuan atau ketergantungan dalam oral hygiene
Lembar pengka j ian Barthel Index
1=Mandiri (20) 2=Ketergantungan ringan (12-19) 3=Ketergantungan sedang (9-11) 4=Ketergantungan berat (5-8) 5=Ketergantungan total (0-4)
Ordinal
Desain Penelitian
} Desain penelitian yang menggunakan metode eksperiment melalui pendekatan Pra-Pasca Perlakuan (pretest-posttest randomized control group design). Pada eksperiment dilakukan alokasi subjek secara acak kedalam kelompok-kelompok dimana peneliti melakukan pembandingan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
PRE
O1
O3
O5
O2
O4
O6
POST
Intervensi A
Intervensi B
Kontrol C
R
D
E
Populasi Dan Sampel Kriteria Inklusi } Klien stroke } Pasien sadar namun mengalami paralysis pada
ekstremitas yang dominan atau pasien yang mengalami penurunan kesadaran
} Kondisi klinis klien stabil } Klien atau keluarga bersedia menjadi sampel dalam
penelitian ini Kriteria Eksklusi } Keganasan di rongga mulut seperti tumor } Fraktur pada daerah mandibula atau maksilaris }
} Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 14 x 3= 42 responden,
} 14 klien è chlorhexidine, } 14 klien è tantum verde } 14 orang è normal saline.
Tempat Penelitian
} Penelitian akan dilakukan di ruang perawatan Pulau Numfor Rumah Sakit TNI-AL Dr. Mintohardjo Jakarta Pusat yang beralamat : Jl.Bendungan Hilir Raya no 17 Jakarta Pusat.
Waktu Penelitian
} Persiapan penelitian dan proposal diajukan pada bulan Maret 2015, pengumpulan data dilakukan selama dua bulan, yaitu di bulan April-Mei 2015.
ETIKA PENELITIAN } Menghormati harkat dan martabat manusia
(respect for human dignity)
} Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and confidentiality)
} Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)
} Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (Beneficiency)
Alat Pengumpulan Data
} Alat yang digunakan adalah berupa lembar observasi yang berisi data : nama responden, usia, jenis kelamin, Tanita Breath Checker dan Barthel index.
Persiapan 1). Mengurus perijinan 2). Menyiapkan instrumen 3). Setelah mendapatkan ijin, peneliti
mencari asisten
Pelaksanaan 1). Peneliti datang di ruang perawatan Pulau Numfor 2). Peneliti menentukan sampel secara acak dengan jenis acak secara sederhana (simple random sampling) dimana sebelumnya
jumlah sample dibagi menjadi tiga kelompok
} Setelah mendapat sampel sesuai yang diinginkan, peneliti memberikan penjelasan dan meminta persetujuan dari klien
(klien atau keluarga mengisi inform consent). } Persetujuan sudah didapat kemudian
dilanjutkan dengan melakukan pengkajian terhadap skore halitosis dan dilanjutkan dengan tindakan oral hygiene.
Pengolahan Data Analisis Univariat } Analisis univariat statistic deskriptif ini
digunakan untuk menyajikan karakteristik data dengan hasil analisis yang disajikan meliputi frekuensi untuk variabel jenis kelamin dan nilai rata-rata (mean) untuk variabel usia serta penyakit (hambatan mobilitas fisik).
Analisis Bivariat Tabel kerja analisis: Uji Statistik: Chi-Kuadrat
Holts: tetap Holts: berkurang
Chlorhexidine
? ?
Tantum Verde
? ?
Normal Saline ? ?
Top Related