LAPORAN MAGANG 1
DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA
Disusun oleh
Desi Kartikasari
NIM.K3316011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang I di SMA N 7
Surakarta yang menjadi lokasi praktik.
Laporan ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah profesi kependidikan.
Kegiatan observasi ini merupakan kegiatan wawancara ke sekolah dan guru model untuk
memahami kultur sekolah dan empati kompetensi guru yang meliputi kompetensi
kepribadian,sosial,dan pedagogik dalam rangka menumbuhkan minat menjadi guru dan
sekaligus pembentukan. Dalam penyusunan laporan magang ini bayak pihak yang telah
membantu, oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada:
1. Dra. A. D. Gayatri, M.Pd., MM selaku kepala sekolah SMA N 7 Surakarta.
2. Bapak Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc. dan Budi Utami, S.Pd., M.Pd.
selaku dosen mata kuliah profesi kependidikan yang senatiasa mengarahkan dan
membimbing penulis selama menjalankan tugas I.
3. Drs.Djoko Sriyadi selaku guru model yang senantiasa memberikan informasi dan
pengetahuan menjadi seorang guru dan senantiasa meluangkan waktunya untuk
penulis guna melakukan wawancara
4. Keluarga besar SMA Negeri 7 Surakarta
5. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan laporan ini.
Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan
berlipat ganda.
Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, laporan magang ini masih jauh dari
sempurna, sehingga masukan dan kritikan yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
sempurnanya laporan ini. Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan
Surakarta , 24 Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat..........................................................................................2
C. Tempat dan Waktu............................................................................................3
BAB II PELAKSANAAN
A. Profil Sekolah...................................................................................................4
1. Sejarah SMA N 7 Surakarta.........................................................................4
2. Visi dan misi SMA N 7 Surakarta................................................................5
3. Fasilitas SMA N 7 Surakarta........................................................................6
4. Struktur Kurikulum.......................................................................................7
5. Ekstrakulikuler..............................................................................................8
B. Hasil Setiap Aspek............................................................................................9
1. Aspek Pedagogik..........................................................................................9
2. Aspek Kompetensi Kepribadian...................................................................10
3. Aspek Kompetensi Sosial.............................................................................11
4. Kultur Sekolah..............................................................................................11
C. Faktor Pendukung dan Penghambat.................................................................12
1. Faktor Pendukung..............................................................................................12
2. Faktor Penghambat ...........................................................................................12
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...........................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14
LAMPIRAN
1. Profil Guru Model...............................................................................................15
2. Foto-Foto.............................................................................................................16
3. Logbook...............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam konteks
pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan gurulah
yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Gurulah yang langsung
berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi
sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan. Oleh
karena itu, sudah selayaknya guru mempunyai berbagai kompetensi yang berkaitan
dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan kompetensi tersebut, maka para guru akan
menjadi guru yang profesional, baik secara akademis maupun nonakademis.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-
kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan
tugas keprofesionalannya.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun
macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
Dalam rangka menyiapkan calon guru yang memiliki kompetensi tersebut perlu
dilakukan upaya peningkatan, antara lain peningkatan kompetensi guru, peningkatan
kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa , penyediaan bahan ajar yang
memadai, dan penyediaan sarana belajar. Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas
pembelajaran melalui peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat
sentral dan akan berdampak positif.
Salah satu upaya dalam mencapai hal tersebut maka perlunya program
pengembangan melalui magang mahasiswa disekolah mitra dengan cara mengamati
kultur / budaya sekolah dan mengetahui bagaimana menjadi guru yang memenuhi aspek-
aspek dalam setiap kompetensi guru melalui wawancara langsung dengan guru yang
sudah tersertifikasi. Pada kegiatan magang 1 (satu) kelompok mahasiswa magang
melakukan observasi kultur sekolah, observasi membangun kompetensi dasar pedagogik,
kepribadian, dan sosial, serta melakukan observasi memperkuat pemahaman peserta
didik sehingga mahasiswa dapat mengetahui dan mampu mendeskripsikan situasi dan
kondisi lingkungan sekolah.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Adapun tujuan program magang I dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Mengimplementasikan kompetensi dasar pedagogik, kepribadian, dan sosial sebagai
seorang guru
2. Pengamatan kultur sekolah
3. Menumbuhkan minat menjadi guru dan sekaligus pembentukan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sebagai calon guru
Manfaat
Manfaat dari magang I ini adalah :
1. Menjadi guru yang bermutu bagi masa depan
2. Dapat mengetahui dan mengimplementasikan aspek kompetensi pedagogik,
kepribadian, dan sosial bagi seorang guru
3. Dapat menumbuhkan jati diri calon pendidik sebagai seorang guru
4. Dapat memeperdalam pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai
calon guru
C. Tempat dan Waktu
-Tempat pelaksanaan Magang I ini adalah di SMA N 7 Surakarta yang berada di Jl.
Mr. Moh. Yamin No.79, Tipes, Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57154,
Indonesia
-Waktu pelaksanaan dari kegiatan magang I ini adalah pada hari Selasa tanggal 9 Mei
2017 dari pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB
BAB II
PELAKSANAAN
A. Profil Sekolah
1. Sejarah
SMA Negeri 7 Surakarta berdiri pada tahun 1984 berdasarkan Kepututusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0558/1984
tertanggal 20 Nopember 1984. Awalnya menempati Gedung SMA Negeri 3 Surakarta
dengan Kepala Sekolah yang diampu oleh Drs. Soeyono selaku Kepala SMA Negeri 3
Surakarta.
Pada tahun 1985 dibangun gedung sekolah baru di Jl. Mr. Muhammad Yamin
no. 79 Kalurahan Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Pada tanggal 21
Pebruari 1986 pindah tempat di gedung baru tersebut yang diberi Nama “Boyong
Mandiri” dari SMA Negeri 3 Surakarta menuju gedung baru SMA Negeri 7 Surakarta
di jalan Mr. Muhammad Yamin No. 79 Surakarta
Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di
SMA Negeri 7 Surakarta ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari
Kelas X sampai Kelas XII. Sekolah yang juga dikenal dengan nama “Smoephy” ini
termasuk sekolah favorit warga Surakarta dan sekitarnya serta sering disebut dengan
sekolah artis.
2. Visi dan Misi SMA N 7 Surakarta
VISI: Unggul Dalam Prestasi, Berlandaskan IMTAQ, Berwawasan Global dan
Berbudaya Ramah Lingkungan.
MISI: Untuk mewujudkan visi, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang
dinyatakan dalam Misi berikut:
1. Mewujudkan sistem pengelolaan pendidikan yang partisipatif, transparan,
efektif dan akuntabel
2. Terwujudnya kualitas pembelajaran yang efektif dan efisien dalam konteks
penguatan iman dan taqwa, budi pekerti luhur, penguasaan IPTEK
3. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan beretika
sehingga menjadi sumber kearifan dan kebijakan dalam bertindak
4. Mendorong dan membantu mengembangkan potensi siswa sehingga mampu
bersikap mandiri, disiplin dan bertanggungjawab, meraih prestasi terbaik
serta budi pekerti yang luhur didasari iman dan taqwa serta berwawasan
global
5. Mewujudkan keluaran pendidikan yang bermutu, mempunyai prestasi
akademik dan non akademik
6. Menumbuhkembangkan kesadaran warga sekolah akan pentingnya kelestarian
alam dan nilai-nilai budaya ramah lingkungan.
7. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, asri, dan nyaman.
3. Fasilitas SMA N 7 Surakarta
Untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran SMA Negeri 7 Surakarta menempati
gedung berlantai dua. Bangunan tersebut dilengkapi:
a. Ruang Kelas
b. Ruang Kepala Sekolah dan ruang Guru
c. Ruang Tata Usaha
d. Ruang BP/BK
e. Ruang OSIS
f. Ruang UKS
g. Ruang PSB
h. Ruang Agama
i. Ruang Cetak Stensil
j. Ruang Ekstrakurikuler
k. Laboratorium Komputer
l. Laboratorium Multimedia
m. Laboratorium Bahasa
n. Laboratorium IPS
o. Laboratorium Kimia
p. Laboratorium Fisika
q. Laboratorium Biologi
r. Aula
s. Masjid dan Musholla
t. Perpustakaan
u. Koperasi dan Kantin
v. Lapangan Serbaguna
w. Tempat Parkir Basement
x. Kamar Mandi
y. Gudang
z. Hotspot
aa. OHP dan LCD Projector di setiap ruang kelas
bb. CCTV di beberapa titik
4. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA N 7 Surakarta sama dengan sekolah menengah akhir pada
umumnya yang ditempuh selama 3 tahun mulai kelas X, sampai kelas XII.
a. Kurikulum yang diterapkan di SMA N 7 Surakarta merupakan kurikulum 2013,
yang berlaku untuk setiap jenjang dari kelas X sampai kelas XII.
1) Kelas X
MIPA : terdapat 6 kelas
IIS : terdapat 4 kelas
2) Kelas XI
MIPA : terdapat 6 kelas
IIS : terdapat 4 kelas
3) Kelas XII
MIPA : terdapat 6 kelas
IIS : terdapat 4 kelas
b. Alokasi waktu tatap muka di kelas:
1) Alokasi waktu pembelajaran ada 45 menit x 10 jam pelajaran dimulai dari jam
6.30 sampai 15.30 dengan 2x istirahat pada jam 9.45-10.00 dan 12.00-12.25
2) Untuk setiap jam pelajaran ke-10 digunakan untuk kegiatan PBE (Proses Belajar
Efektif) yang digunakan untuk membahas soal atau mengulas pelajaran yang
belum dipahami oleh siswa,
5. Ekstrakulikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler yang tersedia di SMA Negeri 7 Surakarta sangat beragam,
antara lain:
a. Kerohanian Islam (RohiSe7en)
b. Kerohanian Kristen (Rokris)
c. Kerohanian Katholik (Rohkat)
d. PBB "Sisma Sapta Jaya"
e. Teater "Dong"
f. Kebudayaan Jepang "Keiran"
g. Cheerleaders "Violet"
h. Alam "Palaphyska"
i. Palang Merah Remaja (PMR) "Wira Sapta Jaya"
j. Pramuka "Pandu Sapta Jaya"
k. Modern Dance "Seven Arrows"
l. Basket
m. Karya Ilmiah Remaja
n. Tari Tradisional
o. Paduan Suara
p. Karate
q. Batik
r. Musik
B. Hasil Setiap Aspek
1. Aspek Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak
perlu dikuasai guru. Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan
kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan
menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya.
Berikut adalah aspek-aspek kompetensi pedagogic dari hasil wawancara
dengan guru kimia SMA N 7 Surakarta :
Pemahaman guru terhadap permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik
dan upaya guru dalam menangani peserta didik bermasalah :
Dari hasil wawancara dengan guru, menurut guru yang bersangkutan,
mengetahui permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran
sangatlah penting. Karena dengan begitu, guru akan mencari solusi sehingga proses
pembelajaran tidak terganggu dan akan berlangsung lancar.
Misalnya ada siswa yang kurang paham dengan materi kimia tertentu maka
guru akan menjelaskan ulang atau jika masih belum paham maka siswa yang
bersangkutan disarankan untuk bertanya dengan temannya yang lebih paham. Jika
permasalahan yang dihadapi siswa tidak berkaitan dengan pelajaran misalnya
permasalahan pribadi yang membuat siswa tidak focus dalam mengikuti pelajaran
maka guru kimia akan membantu semampunya untuk membantu mencari solusi
terhadap masalah tersebut dan jika ternyata guru kimia tidak mampu membantu
menyelesaikan permasalahan tersebut maka siswa disarankan untuk berkonsultasi
dengan guru BK.
Pemanfaatan IT dalam proses pembelajaran
Menurut guru yang kami wawancarai, beliausering memanfaatkan IT dalam
proses pembelajaran seperti menerangkan materi pembelajaran dengan PPT(power
ponit) atau memberi tugas diskusi kelompok lalau siswa memaparkan hasil diskusi
dengan PPT. selain itu, Guru yang bersangkutan juga memanfaatkan Blog pribadinya
untuk membagikan materi pelajaran, memberi tugas rumah, mengumumkan nilai
ulangan, ataupun remedial online.
Membantu siswa dalam mengenali dan mengembangkan potensi yang dimiliki
Menurut guru yang bersangkutan, potensi setiap siswa berbeda-beda sehingga
guru harus paham dengan keadaan terebut. Cara guru dalam mengenali
potensinyang dimiliki siswa adalah :
- Potensi akademik : Dalam hal potensi akademik mka cara guru mengenali
potensi peserta didik adalah dari proses kegiatan belajar setiap harinya dan
dari hasil evaluasi hasil belajar siswa (hasil UTS, UAS, ataupun UKK),
pada siswa-siswa yang pandai dalam pelajaran kimia maka guru dapat
merekomendasikan siswa tersebut untuk mengikuti Olimpiade Kimia atau
ajang lomba Kimia lainnya atau menyarankan siswa untuk masuk kuliah
dijurusan Kimia
- Potensi Non Akademik : tidak hanya dalam bidang akademis saja,
mungkin saja ada siswa yang lemah dalam bidang akademis tetapi mereka
unggul dalam bidang non akademis, maka sikap yang harus kita tunjukkan
kepada mereka adalah dengan tidak memaksakan mereka untuk bisa dalam
bidang yang tidak mereka sukai dan juga menyarankan untuk menggali
dan mengembangkan potensi mereka dibidang lain, misalnya olahraga dan
seni. Di SMA N 7 Surakarta ini terdapat banyak sekali ekstrakurikuler
yang beragam, siswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan yang mereka
sukai sehingga mereka dapat menemukan dan mengembangkan potensi
mereka.
Memahami perkembangan peserta didik
Karakteristik peerta didik satu dengan yang lain pasti berbeda-beda, oleh
karena itu menurut Guru yang kami wawancarai sangatlah penting untuk memahami
gaya belajar dikelas setiap dikelas, tingkat kepahaman materi pelajaran antara peserta
didik satudenga yang lain, maupun peningkatan prestasi peserta didik dari waktu ke
waktu.
2. Aspek Kompetensi Profesional
Jika tadi terdapat aspek pedagogik yang berkaitan erat dengan pemahaman
guru terhadap peserta didik,pelaksanaan proses pembelajaran dikelas dan penguasaan
materi pelajaran yang mendalam dan menyeluruh yang meliputi :
Pengusaan materi kurikulum
SMA N 7 Surakarta telah menerapkan kurikulum 2013 sejak pertama
kurikulum berlaku. Dan semenjak itu pula guru terus belajar dan memahami
kurikulum baru tersebut agar proses pembelajaran sesuai denga yang diiginka
sekolah.
Penguasaan materi pelajaran
Guru yang bersangkutan teah menjadi guru kimia sejak tahun 1983 atau kira-
kira sudah 34 tahun menjadi guru kimia, dan selama itu pula beliau tidak pernah
berhenti untuk mempelajari ulang materi-materi kimia (dengan membaca buku-buku
kimia).
3. Aspek Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang harus
dimiliki oleh guru professional dengan cara mencerminkan kepribadian yang baik
pada diri sendiri, bersikap bijaksana serta arif, bersikap dewasa dan berwibawa serta
mempunyai akhlak mulia untuk menjadi sauri teladan yang baik.
Berikut ini adalah aspek-aspek kompetensi kepribadian dari hail wawancara
dengan guru kimia di SMA N 7 Surakarta :
Berperilaku yang dapat diteladani siswa
Guru selalu masuk kelas tepat waktu, karena dengan begitu siswa-siswa yang
terlambat akan malu jika datang terlambat karena didalam kelas guru sudah datang.
Selain tepat waktu dalam masuk kelas, guru mengajarkan siswa untuk tepat waktu
dalam mengumpulkan tugas-tugasnya.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan wibawa
Guru selalu berkomunikasi dengan siswa sewajarnya dan tidak berlebihan
untuk menunjukkan kewibawaannya.
Menunjukkan tanggung jawab dan etos kerja yang tinggi
Guru selalu berusaha untuk selalu masuk tepat waktu dan keluar setelah jam
pelajaran selesai (tidak korupsi waktu)
Bangga dan percaya diri sebagai seorang pendidik
Selama kurang lebih 34 tahun menjadi guru kimia beliau selalu menikmati
profesinya, karena menjadi guru adalah profesi yang mulia.
Berperilaku jujur, tegas, adil dan manusiawi
-Jujur dan Adil : dibuktikan dengan cara memberi nilai kepada siswasesuai
dengan kemampuannya
-Tegas dan manusiawi : tetap memberi kesempatan untuk remidi bagi siswa
yang nilainya belum mencapai KKM.
4. Aspek Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang pendidik melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan murid dan
seluruh tenaga kependidikan atau juga dengan orang tua/wali murid dan masyarakat
sekitar.
Berikut ini adalah aspek-aspek kompetensi sosial dari hasil wawancara dengan
guru kimia di SMA N 7 Surakarta :
Sikap dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku
Sebagai seorang guru, beliau selalu berusaha untuk menjadi seseorang yang
berperilaku baik karena sebagai guru beliau memiliki tanggung jawab untuk selalu
memberi contoh kepada peserta didiknya
Menjalin hubungan yang baik dengan sesama guru, peserta didik, dan orang tua
Komunikasi yang baik adalah kunci dalam suatu hubungan oleh karena itu,
menurut guru yang kami wawancarai untuk menjalin hubungan yang baik dengan
setiap warga sekolah diperlukan komunikasi yang baik, efektif dan tidak terlalu
formal atau santai.
Beradaptasi dengan lingkungan tempat kerja
Sebelum menjadi guru kimia di SMA N 7 Surakarta pada tahun 1996 beliau telah
memiliki pengalaman menjadi guru kimia dibeberapa sekolah di daerah Solo Raya,
sehingga menurut beliau tidak mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja
yang baru.
Tidak berlaku diskriminatif terhadap peserta didik
Guru yang kami wawancarai selalu berusaha memberi nilai kepada peserta didik
sesuai dengan kemampuannya dan berusaha untuk tidak diskriminatif. Beliau biasa
mengumumkan nilai hasil ulangan di Blog pribadinya yang menunjukkan transparansi
penilaian.
Komunikasi ilmiah secara santun, empatik dan efektif
Sebagai guru beliau senantiasa berkomunikasi yang efektif dikelas sehingga
peserta didik dapat paham dengan materi yang disampaikan.
5. Aspek kultur sekolah
Kedisiplinan warga sekolah
Menurut guru yang kami wawancarai kedisiplinan warga sekolah terutama
siswa masih tergolong normative (biasa-biasa saja) karenamasih ada beberapa
siswanya yang melanggar tata tertib sekolah seperti datang terlambat atau
mencontek saat ujian.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru, SMA N 7 Surakarta
memiliki beberapa peraturan yang ditaati siswanya. Diantaranya masuk jam
pertama pada pukul 6.30 WIB. Istirahat dua kali jam 9.45-10.00 dan jam 12.00-
12.25 WIB. Seragam yang digunakan :
a. Senin dan selasa : putih abu-abu badge OSIS
b. Rabu dan kamis : batik
c. Jumat dan sabtu : pramuka
Sepatu harus hitam untuk setiap hari. Upacara diadakan pada hari Senin.
Ekstrakurikuler diadakan setiap hari dengan jadwal yang sudah ditentukan untuk
masing-masing ekstrakurikuler.
Apabila ada peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah, maka pihak
sekolah akan memberi peringatan berupa teguran terhadar siswa tersebut. Jika
siswa mengulangi kesalahannya maka akan dipanggil orang tuanya.
Hubungan sosial antarwarga di sekolah
Guru menjain hubungan yang baik dengan sesama warga sekolah, melalui
beberapa kegiatan yang dapat mengakrabkan satu sama lain, seperti :
- Pengajian bergilir 2 minggu sekali
- Bakti sosial
- Kerja bakti dan lain sebagainya
C. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung.
Faktor pendukung guru terhadap proses pembelajaran adalah karena adanya
fasilitas sekolah yang memadai, misal internet, buku, perpustakaan, laboratorium
dan lain-lain. Selain itu komunikasi dan juga hubungan yang baik antara siswa dan
guru merupakan factor pendukung dalam proses pebelajarn siswa. Kemampuan
dalam menguasai ICT , suasana kelas yang kondusif, partisispasi yang bagus dari
siswa juga dapat menjadi factor pendukung guru dalam mengajar.
2. Faktor Penghambat
Faktor penghambat guru dalam proses mengajar antaralain kesulitan dalam
menghadapi perbedaan karakteristik peserta didik,perbedaan individu yang
meliputi intelegensi, watak dan latar belakang, kesulitan menentukan materi yang
cocok dengan kejiwaan dan jenjang pendidikan peserta didik, kesulitan dalam
menyesuaikan materi pelajaran dengan berbagai metode supaya pserta didik tidak
mudah bosan, kesulitan dalam memperoleh sumber dan alat pembelajaran. Dengan
demikian hambatan dalam pembelajaran sebagian besar disebabkan dari factor
pendidik yang dituntut untuk tidak hanya mampu merencanakan PBM,
mempersiapkan bahan pengajara,n merencanakan media dan sumber pembelajaran,
serta waktu dan teknik penilaian terhadap prestasi siswa, namun juga harus
mampu melaksanakan semua itu sesuai dengan program yang telah dibuat.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di SMA N 7 Surakarta guru model telah
mengimplementasikan kompetensi dasar pedagogik, kepribadian, dan sosial sebagai
seorang guru . Setelah saya mengamati kultur sekolah dari SMA N 7 Surakarta telah cukup
baik. Sehingga telah tumbuh minat dalam diri saya untuk menjadi guru dan juga
termotivasi untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai calon
guru
B. Saran
Saran yang penulis sampaikann antara lain :
1. Kepada mahasiswa magang (observer) hendaklah menjalani proses magang I
sesuai dengan prosedur yang berlaku agar magang I berlangsung denganbaik.
2. Kepada mahasiswa magang (observer) hendaklah mampu menjaga sikapdan tata
krama dalam menjalani magang di sekolah mitra.
3. Kepada SMA N 7 Surakarta hendaklah meningkatkan keakraban antar guru dan
peserta didik agar terjalin hubungan yang harmonis antarkeduanya.
DAFTAR PUSTAKA
UP2KTM.2016. SOP Magang Kependidikan Terpadu.Surakarta:UNS
Press
http://kompetensi.info/kompetensi-guru/empat-kompetensi-guru.html
(Diakses pada 25 mei 2017 pukul 06:27)
http://www.sman7-slo.sch.id/?page_id=2 (Diakses pada 25 Mei 2017 pukul 10:13)
https://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Negeri_7_Surakarta#Alumni (Diakses pada 25
Mei 2017 pukul 10:27)
LAMPIRAN
1. Profil Guru Model
1. NAMA : DRS. DJOKO SRIYADI
2. TEMPAT & TANGGAL LAHIR : SALA, 12 AGUSTUS 1959
3. ALAMAT : PERUM. SAWAHAN RT 01 RW 01 No.35, Ds. SAWAHAN, Kec.NGEMPLAK, Kab.
BOYOLALI, 53753, Prop. JAWA TENGAH
4. e-mail : [email protected]
5. HP : 08122642227
6. RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. SD NEGERI KARTASURA V (1968 – 1973)
2. SMP NEGERI 1 KARTASURA (1973 -1975)
3. SMA PEMDA KARTASURA (1975 – 1979)
4. FKIP KIMIA UNS SURAKARTA (1979 – 1986)
7. PENGALAMAN KERJA :
1. GURU KIMIA SMA YP MIS SURAKARTA (1983 – 1985) (SMA YAYASAN PENDIDIKAN
MODERN ISLAMIC SCHOOL SURAKARTA)
2. GURU KIMIA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 BOYOLALI (1987 – 1989)
3. GURU KIMIA SMA ISLAM SUDIRMAN BOYOLALI (1987 – 1989)
4. GURU KIMIA DPK PADA SMA MUH 1 PURBALINGGA (1989 – 1996)
5. GURU KIMIA SMA NEGERI 7 SURAKARTA (1996 – sekarang)
2. Foto-foto
Top Related