RENSTRA SKPDRencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
Tahun 2017 – 2022
PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEPSATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN SUMENEPTAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
Rahmad dan Hidayahnya, Rencana Strategis (Renstra) khususnya Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Sumenep Tahun 2017 - 2022 dapat terselesaikan dengan baik.
Rencana Strategis (Renstra) ini disusun untuk mewujudkan tujuandan sasaran
Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Sumenep, dimana materi yang terkandung di dalamnya
memuat informasi tentang pelaksanaan Visi dan Misi, Indikator Kinerja, seluruh Program
serta Kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahun
Adapun Dasar Hukum mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010
tentang tahapan, tatacara, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
daerah, maka Satuan Kerja Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyusun Renstra
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Perlu disadari bahwa penyusunan Rencana Strategis (Renstra) ini masih kurang
sempurna, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat dibutuhkan guna
perbaikan dimasa yang akan datang. Selanjutnya disampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses
pembuatan Rencana Strategis (Renstra) ini.
Diharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana acuan dalam
pengembangan dan perencanaan program dan kegiatan pada tahun-tahun yang akan
datang.
Sumenep, April 2018
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJAKABUPATEN SUMENEP
Drs. FAJAR RAHMAN, M.SiPembina Tk. I
NIP. 19640521 199203 1 004
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................iDAFTAR ISI.........................................................................................................................iiiBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG...............................................................................................11.2 LANDASAN HUKUM................................................................................................31.3. TUJUAN....................................................................................................................51.4 SISTEMATIKA PENULISAN....................................................................................5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN OPD.........................................................................72.1 TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD...................................82.2 SUMBER DAYA SKPD...........................................................................................112.3 KINERJA PELAYANAN SKPD..............................................................................122.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN................14
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH....172.1 INDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI PELAYANAN........................................................................................172.2. TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH...........................................................................172.3 TELAAHAN RENSTRA SKPD PROVINSI/ KABUPATEN.................................192.4. TELAAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS.................................................................192.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS..................................................................20
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN..................................................................................224.1TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH...............................................224.2 STRATEGI DAN KEBIJAKAN...............................................................................23
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANBAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ...............26BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN .................................23BAB VII PENUTUP............................................................................................................28
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perencanaan harus bersifat menyeluruh, sistematis dan tanggap terhadap
peubahan zaman. Perencanaan pembangunan disusun untuk menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan , penganggaran , pelaksanaan dan pengawasan. Sistem
pembangunan perencanaan Nasional telah ditetapkan dalam Undang – Undang Nomor
25 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah. Di dalam Undang-Undang tersebut sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional ( SPPN ) merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana-rencana pembangunan Jangka Panjang ( RPJP ), Jangka
menengah 5 ( lima ) tahunan disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM
) dan Rencana Tahunan disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ), untuk
rencana lim tahunan Perangkat Daerah disebut Rencana Strategis Perangkat Daerah
( RENSTRA Perangkat Daerah ) .
Penyusunan Rencana Kerja bagi suatu instansi Pemerintah merupakan amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Dearah Kepada Masyarakat.
Sehubungan dengan kepentingan tersebut Satuan Polisi Pamong Praja sebagai
unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang menegakkan Perda, menyelenggarakan
Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat serta Perlindungan Masyarakat. Perlu
menyusun rencana strategis sebagai acuan bagi penyusunan Program Tahunan pada
1
Satuan Polisi Pamong Praja yang mengacu pada Renstra Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Sumenep dan RPJMD Kabupaten Sumenep Tahun 2017 – 2022.
Dari uraian tersebut kiranya dapat di ketahui bahwa Polisi Pamong Praja tetap
di perhatikan keberadaannya karena merupakan aparat yang sangat dibutuhkan oleh
Kepala Daerah untuk membantu dalam Penegakan Peraturan dan ketentuan Produk
Hukum Daerah.Untuk itu diperlukan analisis terhadap pelaksanaan ketertiban dan
ketentraman dalam pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja baik internal
maupun eksternal dalam memperhitungkan kekuatan ( stengths ), kelemahan
( weakness ), peluang ( opportunities ) dan tantangan / kendala( threats ) yang ada.
Analisa terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi
perwujudan visi dan misi serta Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Sumenep .
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD, dan RPJMD serta Tata Cara
Perubahan RPJPD,RPJMD dan RKPD dalam Pasal 1 mengenai ketentuan umum
Rencana Stategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra
Perangkat Daerah adalah Dokumen Perencanaan Prangkat Daerah untuk periode 5
( lima ) tahun.
Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep Tahun 2017-2022
disusun berdasarkan isu strategis dan rumusan permasalahan ketentraman dan
ketertiban masyarakat yang terjadi di Kabupaten Sumenep, dalam rangka mewujudkan
sasaran program yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2017-2022.
2
Dokumen Renstra inin merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten
Sumenep Tahun 2017-2022.Perumusan tujuan dan sasaran dalam Renstra ini telah
memperhatikan pada sasaran dan indikator serta target kinerja dalam RPJMD
Kabupaten Sumenep Tahun 2017-2022. Renstra ini nantinya akan digunakan sebagai
acuan dalam penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) dan kemudian akan diteruskan
dengan penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA ).
1.2 LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang dijadikan pedoman dan acuan dalam penyusunan Renstra
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional ;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Keuangan
Negara ;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
perubahannya sebagaimana telah dirubah terakhir dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atau
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah ;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan,tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun
3
2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka menengah Daerah, dan Rencana Kerja Perangkat
Daerah ;
8. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan jangka
Menengah Nasional ( RPJMN ) 2014-2019 ;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 04 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah kabupaten Sumenep Tahun 2016 ;
10. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tentang Prosedur Tetap
Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 40 Taun 2016 tentang
Organisasi dan tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep ;
12. Peraturan Bupati Sumenep Nomor 30 Tahun 2008 tentang Tugas dan Fungsi
Satuan Polisi pamong Praja ;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 03 Tahun 2002 tentang
Ketertiban Umum.
4
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( RENSTRA SKPD ) Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep adalah sebagai pedoman bagi seluruh
personil organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
untuk jangka waktu lima tahun mendatang sebagai implementasi misi SKPD.
2. Tujuan
Adapun penyusunan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja tahun 2017-2022 ini
ditujukan untuk :
a. Sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Sumenep untuk kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir sesuai, RPJMD
Kabupaten Sumenep Tahun 2017 – 2022.
b. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan antara Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumenep 2017 –
2022 dengan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja dalam mewujudkan visi, misi,
tujuan, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep.
c. Memberikan pedoman dan alat pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program
dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep Tahun 2017 – 2022.
1.4 SISTEMATIKA PENULISANRenstra SKPD Tahun 2017-2022 sebagai dokumen perencanaan pembangunan
daerah, disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang dari penyusunan Renstra,
maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra,Landasan Hukum penyusunan
Renstra serta Sistematika Penulisan Renstra.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Bab ini diuraikan mengenai tugas-tugas pokok,fungsi berserta struktur
organisasi yang dimiliki Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep dan
5
juga memaparkan tentang sumber daya yang dimiliki oleh Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Sumenep, menjelaskan kinerja Pelayanan dan
tantangan sera peluang pengembangan pelayanan dari Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Sumenep
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Bab ini menjelaskan tentang Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan
Fungsi memuat penjelasan mengenai identifikasi permasalahan
berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini memuat penjelasan tujuan dan sasaran jangka menengah Satuan
Polisi Pamong Praja Kab. Sumenep
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini memuat penjelasan strategi dan arah kebijakan Satuan Polisi
Pamong Praja Kab. Sumenep.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Bab ini mengemukakan mengenai rencana program dan kegiatan serta
pendanaan
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN OPD
2.1. Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai
tugas membantu Bupati dalam memelihara, menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban
umum, menegakkan Peraturan Daerah serta menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan dan program kerja serta perumusan kebijakan teknis bidang
operasi dan ketertiban umum ;
b. Penyusunan perencanaan dan program kerja serta perumusan kebijakan teknis bidang
Penegakan Peraturan Daerah ;
c. Pelaksanaan penyuluhan, pembinaan dan pemeliharaan dalam rangka ketentraman,
ketertiban umum dan penegakan pelaksanaan Peraturan Daerah ;
d. Pelaksanaan Operasional dan kerja sama dengan Instansi terkait dalam rangka
pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran ketentraman , ketertiban umum
serta Peraturan Daerah dengan aparat Kepolisian , Penyidik Pegawai Negeri Sipil
( PPNS ) dan atau aparatur lainnya ;
e. Pemantauan, pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasdan
fungsinya.
Sedangkan susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 40 Tahun 2016 terdiri dari :
1. Kepala Satuan ;
2. Sekretariat ;
a. Sub Bagian Umum dan Perencanaan
b. Sub Bagian Program, Perencanaan dan Keuangan
3. Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Sumber Daya Aparatur ;
a. Seksi Penegakan Peraturan Daerah
b. Seksi Sumber Daya Aparatur
4. Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman dan Perlindungan Masyarakat ;
a. Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman
b. Seksi Perlindungan Masyarakat
7
5. Kelompok Jabatan Fungsional
2.2 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Adapun uraian tugas dari susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja adalah
sebagai berikut :
1. Sekretariat
Tugas : Menyelenggarakan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian,
program, perencanaan dan keuangan .
Fungsi : a. Pelaksanaan surat menyurat, kearsipan serta pembinaan
ketatalaksanaan ;
b. Penyusunan rencana kebutuhan, perlengkapan dan peralatan
serta pelaksanaan keamanan dan kebersihan Kantor ;
c. Pelaksanaan proses kedudukan hukum pegawai , upaya
peningkatan kesejahteraan pegawai dan karier pegawai ;
d. Penyiapan dan mengolah dalam penyusunan program dan
perencanaan ;
e. Penyusunan rencana anggaran , pengelolaan keuangan serta
pertanggungjawaban pelaksanaannya;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja sesuai dengan tugas dan fungsinya .
2. Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Sumber Daya Aparatur
Tugas : Melaksanakan kegiatan Penegakan Peraturan Daerah dan
Penyidikan Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ), serta Sumber Daya
Aparatur.
Fungsi : a. Pelaksanaan penyidikan / pemeriksaan dan pengusutan
terhadap pelanggaran Peraturan Daerah ;
b. Penyelenggaraan tata administrasi penyidikan / pemeriksaan
dan menyiapkan teknis pelaksanaan penyelesaian ke badan
peradilan atau instansi berwenang;
c. Pelaksanaan penuntutan terhadap pelanggaran Peraturan
Daerah ;
d. Pelaksanaan kerja sama dengan instansi terkait dalam
penegakan Peraturan Daerah ;
8
e. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan
sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja ;
f. Penyelenggaraan tata administrasi pengelolaan sumber daya
aparatur Satuan Polisi Pamong Praja;
g. Pelaksanaan kerja sama dengan instansi terkait dalam
pengelolaan sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
3. Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman dan Perlindungan Masyarakat
Tugas : Melaksanakan Operasi dan Ketertiban Umum.
Fungsi : a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja ketertiban
umum dan ketentraman masyrakat serta pelaksanaan, mediasi,
komunikasi dan fasilitasi perlindungan masyarakat
b. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan
perlindungan masyarakat seta kerjasama operasional.
c. Penyelenggaraan pelaksanaan ketertiban umum, ketentraman
masyarakat dan perlindungan masyarakat serta kerja sama
operasional.
d. penenatapan rumusan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan
pedoman dan supervisi ketertiban umum, ketentraman
masyarakat dan perlindungan masyarakat;
e. penetapan rumusan pengkajian bahan koordinasi
penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat
dan perlindungan masyarakat serta kerjasama operasional;
f. penetapan rumusan pengkajian bahan koordinasi
penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat
dan perlindungan masyarakat serta kerjasama operasional;
g. penetapan rumusan pembinaan teknis pengendalian
operasional Polisi Pamong Praja;
h. penetapan rumusan pembinaan tugas polisi pamong praja di
wilayah Kabupaten Sumenep;
9
i. penetapan rumusan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban
umum di wilayah Kabupaten Sumenep;
j. penetapan rumusan pelaksanaan pengamanan dan pengawalan
pimpinan daerah dan pejabat lainnya;
k. penetapan rumusan pelaksanan pengamanan gedung – gedung
milik Pemerintah Daerah;
l. pelaksanaan evaluasi pelaksanaan tugas ketertiban umum,
ketentraman masyarakat dan perlindungan masyarakat;
m. pelaporan pelaksanaan tugas ketertiban umum, ketentraman
masyarakat dan perlindungan masyarakat;
n. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya;
Bagan 1
STRUKTUR ORGANISASI
10
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
SEKRETARISKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA BIDANG TIBUM, KETENTERAMAN &
LINMAS
KEPALA BIDANG PENEGAKAN
PERDA DAN SDA
KEPALA SEKSI TIBUM & KETENTERAMAN
KEPALA SEKSI SUMBER DAYA APARATUR
KEPALA SEKSI PENEGAKAN
PERDA
KEPALA SEKSI PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Kasubag. Umum & Kepegawaian
Kasubag. Program, Perencanaan &
Keuangan
2.2 SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH
2.2.1 Sumber Daya Manusia / Kepegawaian
Karyawan/karyawati di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep
Tahun 2017 berjumlah 157 pegawai terdiri dari 78 Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) dan 79
Tenaga kontrak dengan perincian sebagai berikut :
1. Menurut Golongan
a. Golongan I : 1 orang
b. Golongan II : 54 orang
c. Golongan III : 20 orang
d. Golongan IV : 3 orang
2. Menurut Pendidikan
a. S2 : 3 orang
b. S1 : 6 orang
c. Diploma : 1 orang
d. SLTA : 67 orang
e. SLTP : - orang
f. SD : 1 orang
3. Tenaga Kontrak : 79 orang
Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan
11
Orang0
10
20
30
40
50
60
1
54
20
3
Gol. IGol. IIGo. IIIGol. IV
Grafik Kualifikasi Pendidikan
Dari data di atas dapat diketahui keadaan Sumber Daya Manusia yang kurang
memadai. Hal ini dilihat dari kualifikasi pendidikan 86% atau 67 orang merupakan
lulusan SLTA/sederajat.
2.2.1. Sarana dan Prasarana Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten SumenepUntuk mengetahui keadaan sarana dan prasarana di Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Sumenep maka dapat dilihat pada tabel berikut :TABEL 4.3
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SUMENEP
No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan1 Bangunan Kantor 1 Baik2 Pos Satpol PP 1 Baik3 Mobil 8 Baik4 Sepeda Motor 13 Baik5 Komputer 6 Baik6 Laptop 5 Baik7 Parkir 2 Baik8 Kamar Mandi &WC. 2 Baik
2.3 KINERJA PELAYANAN SKPDAnalisis kinerja pelayanan SKPD menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD
berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya 2012-2016, menurut SPM
12
1%
86%
9%4%
SDSMPSLTAS1S2
untuk urusan wajib, dan / atau indikator kinerja pelayanan SKPD, dan/atau indikator
lainnya seperti MDG’s ataupun indikator lain yang telah diratifikasi oleh pemerintah, yang
berupa pengkajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD dengan kinerja yang
dibutuhkan sesuai dengan dampak yang ditimbulkan atas kinerja pelayanan tersebut , serta
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi untuk penyusunan program dan kegiatan
dalam rangka peningkatan pelayanan SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD
Satuan Polisi Pamong Praja.
Laporan ini, memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran
dari masing-masing kelompok indikator kinerja sasaran, dan penilaian tingkat pencapaian
target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam
dokumen RPJMD 2011–2015. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja Pemerintah Kabupaten
Sumenep ini didasarkan pada Penetapan Kinerja Kabupaten Sumenep yang terdiri dari 1
sasaran dan 5 indikator kinerja (out comes). Sasaran: “Meningkatnya suasana yang aman
dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat dan kepatuhan masyarakat terhadap
Peraturan Daerah (Perda)”
Dengan meningkatkan suasana aman, tertib dan tentram di masyarakat
akan menciptakan kondisi yang sehat dan dinamis sehingga seluruh aktifitas
Pemerintah maupun masyarakat akan dapat berjalan dengan aman, lancar, tertib dan
tentram. Sedangkan dengan meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan
Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah serta Peraturan Perundangan yang
berlaku melalui sosialisasi dan Keputusan Kepala Daerah serta Peraturan Perundangan
yang berlaku melalui sosialisasi dan operasi Polisi Pamong Praja , maka akan dapat
dicegah timbulnya gangguan / pelanggaran terhadap aturan yang ada dan akhirnya akan
dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ).
13
TabelINDIKATOR KINERJA DAN TARGET KINERJA
SATPOL PP KABUPATEN SUMENEP
No Indikator Kinerja Tahun Dasar
Target Kinerja 2011
Target Kinerja 2012
Target Kinerja 2013
Target Kinerja 2014 Target Kinerja
2015
Target Realisasi
Target Realisasi
Target Realisasi
Target Realisasi
Target Realisasi
1 Prosentase Penanganan demo 24 22,80 22 21,66 31 20,58 20,00 19.55 31.91 22,22 37,10
2Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
0,69 0,72 05,4 0,75 0,51 0,75 0,85 0.82 1.13 0,85 1,11
3 Penegakan PERDA 48,69 51,12 51,12 53,68 48,39 53,36 53,73 59.18 83.58 62,14 85,35
4 Cakupan atrol petugas Satpol PP 0,49 0,52 0,49 0,54 49,32 57,09 49,32 0.60 0.49 62,94 49,32
5
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiba, ketentraman, keindahan)
46,00 48,30 41,67 50,72 48,00 53,25 60,00 55.91 68.80 58,71 60,19
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PERANGKAT
DAERAH
2.4.1 Tantangan
Polisi Pamong Praja dalam menjalankan peran,tugas dan fungsi nya, guna
menegakkan Peraturan Daerah sering kali dihadapkan pada suatu dilema. Disatu sisi Satpol
PP bertugas untuk menegakkan Peraturan Daerah ,menyelenggarakan Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat, disisi lain Satpol PP harus
berhadapan dengan masyarakat yang merasa terganggu dengan penertiban yang dilakukan.
Terhadap upaya penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP di lapangan seringkali
dianggap sebagai musuh rakyat kecil. Banyaknya tanggapan reaksi masyarakat bahkan
para elite masyarakat yang menganggap bahwa Satpol PP sebagai usuh rakyat kecil dan
sebagai alat penguasa dan pengusaha. Menanggapi adanya opine tersebut, seluruh jajaran
Satpol PP harus menyikapi dan memahaminya secara konstruktif dan menjadi
penyemangat bagi Satpol PP untuk tidak menjadi lemah dan mundur kebelakang.
14
Sebagai Satpol PP yang bertugas menegakkan Peraturan Daerah , menyelenggarakan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat harus perlu
didukung dengan profesionalisme kelembagaan agar citra yang buruk dimasyarakat
terhadap Satuan Polisi Pamong Praja tidak semakin kurang baik dalam melakukan
tindakan untuk menjalankan tupoksiknya.
Ada beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian Satpol PP dalam melakukan
tindakan dan penertiban :
1. Aspek Sosial
Mempelajari kehidupan sosial masyarakat , budaya, tingkah laku dan pola kehidupan
dengan pendekatan kehidupan lingkungan disekitar, agar dapat berinteraksi dengan
kepentingan dan keputusan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepentingan
umum.
2. Aspek Psikologis
Dalam melakukan suatu tindakan perlu memperhatikan perasaan masyarakat sehingga
mandapat simpati dan dukungan agar salah satu pihak tidak merasa dirugikan dengan
keputusan yang akan dilaksanakan untuk mendapat sanksi dan tindakan dan perbuiatan
pemerintah dalammengambil keputusan.
3. Aspek Hukum
Perlu kegasan, displin dan kekuatan dalam menjalan kan keputusanpemerintah dalam
mengambil tindakan, sehingga dapat menimbulkan rasa jera terhadap apa yang
dilakukan, sebagai bentuk perlindungan terhadap kepentingan dan fasilitas umum.
Karena itu peranan dan fungsi Satpol PP sebaikanya lebih diarahkan kepada
tindakan yang bersifat Preventif dan Persuasif dalam melakukan pembinaan Trantib
dan Linmas tersebut.
Satuan Polisi Pamong Praja dalam menjalankan peran fungsinya dibentuk untuk
membantu Kepala Daerah dalam menegakkan Peraturan Daerah, menyelenggarakan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Oleh
karena itu Satuan Polisi Pamong Praja sebagai perangkat dari Pemerintah Daerah
dalam menegakkan Perda seyogyanya dalam menjalankan peran,tugas dan fungsinya
mendapat perlindungan dan dukungan politik tingkat lokal sepanjang dalam
menjalankan peran, tugas dan fungsinya mengedepankan sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan.
15
2.4.2. Pengembangan Pelayanan Satpol PP
Untuk pengembangan Pelayanan Satpol PP maka seluruh jajaran Satuan Polisi
Pamong Praja dituntut untuk dapat meningkatkan kepekaan terhadap perubahan dinamika
masyarakat dan meningkatkan kinerja untuk menjadi profesional. Jajaran Satuan Polisi
Pamong Praja dalam melaksanakan tugasnya senantiasa menjalin koordinasi dan sinergis
dengan aparatur terkait terutama dengan jajaran kepolisian.
Dengan terjalinnya Koordinasi yang baik antar Dinas/ Badan/ Kantor/Bagian
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep akan dapat memperlancar pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi. Perkembangan teknologi Informasi membuka peluang bagi
terbentuknya akses terhadap kemungkinan memperoleh informasi guna penyempurnaan
manajemen organisasi maupun pengambilan keputusan dalam pelaksanaan tugas pelayanan
kepada masyarakat. Dengan adanya Peraturan Pemerintah yang mendukung pelaksanaan
tugaspokok dan fungsi akan sangat membantu sebagai dasar hukum penyelenggaraan
kegiatan.
16
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Satuan Polisi Pamong Praja
Permasalahan keamanan dan ketertiban merupakan bagian penting
dalam penciptaan kondisi yang ideal dalam masyarakat agar smua kegiatan dan aktifitas
dapat berjalan secara normal, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dapat berjalan lancar dan berhasil. Pada hakekatnya upaya untuk meningkatkan keamanan
dan ketertiban tidak dapat dipisahkan dari upaya untuk mewujudkan
ketentraman ,ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, Satpol PP tidak dapat terlepas dari permasalahan yang ebrkaitan dengan
ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat tersebut merupakan
kerjasama terpadu semua pihak, khususnya pemerintah dan masyarakat. Secara umum
pemerintah telsh memiliki program dan kegiatan dari tahun ke tahun, sedangkan
masyarakat memiliki aktifitas rutin dalam mengendalikan ketentraman,ketertiban umum
dan perlindungan masyarakat. Namun hal tersebut belum terintegrasi secara optimal,
sehingga hasil yang diperoleh juga belum dapat sepenuhnya mewujudkan kondisi
ketentraman,ketertiban umum dan perlindungan masyarakat secara ideal yang tentunya
menimbulkan permasalahan-permasalahan tersebut antara lain :
a. Faktor Eksternal
Belum optimalnya sistem, peraturan dan kebijaksaaan Negara dalam melindungi
warga Negara dan Penduduk , terutama berkaitan dengan :
- Ketertiban Umum
- Keamanan
- Linmas dan
- Hak-hak sipil ( baik segi hukum maupun HAM )
b. Faktor Internal
Pelaksanaan pembangunan di bidang menegakkan Peraturan
Daerah,menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
perlindungan Masyarakat secara umum telah meningkat dengan baik dengan
perangkat pendukung diantaranya :
- SDM Satpol PP
17
- Kelembagaan Satpol PP
- Namun masih kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Satuan Polisi
Pamong Praja khusunyakendaraan roda 2, roda 4 dan lainnya.
c. Permasalahan dalam melaksanakan Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja
- Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam menjaga ketertiban umum hal ini
dapat dilihat dari masih banyaknya PKL yang berjualan di ruang publik.
- Masih rendahnya pemahanan dan kesadaran masyarakat dalam Implementasi
Peraturan Daerah serta belum optimalnya partisipasi yang aktif dari masyarakat
untuk turut memelihara ketentraman dan ketertiban umum.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.2.1. VisiPenentuan visi pembangunan dengan misi dan strategipencapaiannya
amatlah penting, agar proses pembangunan dapatdilaksanakan dengan arah dan
kebijakan yang jelas. Oleh karenaitu, untuk menjawab permasalahan dan isu strategis
daerah kedepan maka Visi pembangunan Kabupaten Sumenep yang ingindiwujudkan
pada periode 2017-2022 adalah :
“SUPER MANTAP”
Yaitu “Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang
Bersih,Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional”
3.2.2. Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Misi pembangunan
KabupatenSumenep yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui Pendidikan,
Kesehatan dan Pengentasan Kemiskinan.
2. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kepulauan dan Daratan yang
Didukung Pengelolaan SDA serta Lingkungan
3. Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaandan Perkotaan dengan
Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi
4. Meningkatkan Kultur dan Tata Kelola Pemerintahanyang Profesional dan
Accountable
18
5. Meningkatkan Tata Kelola Kehidupan MasyarakatAman dan Kondusif Melalui
Partisipasi Masyarakat serta Stakeholder Dalam Proses Pembangunan
6. Meningkatkan dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan, budaya serta
Untuk Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep masuk kedalam Misi 5
( lima ) , Meningkatkan Tata Kelola Kehidupan Masyarakat Aman dan Kondusif
melelui Partisipasi Masyarakat serta Stakeholder dalam Proses Pembangunan.
Dan memiliki Program-Program masuk kedalam Misi 5 ( Lima ) sebagai berikut ;
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Displin Aparatur
4. Program Peningkatan Informasi Pembangunan
5. Program Pemeliharaan Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
dan Pencegahan Tindak Kriminal
6. Program Kemitraan Pengembangan wawasan Kebangsaan
3.3 TELAAHAN RENSTRA SKPD PROVINSI/ KABUPATENDalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Satuan
PolisiPamong Praja ( SATPOL PP ) merupakan bagian dari pada Satuan
PolisiPamong Praja yang ada di Provinsi Jawa Timur dan secara nasional dibawah
Kementrian Dalam Negeri, dimana pedoman organisasi dan tata kerja SatuanPolisi
Pamong Praja diatur dalam Permendagri Nomor 40 Tahun 2011 yang merupakan
pelaksanaan dari pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja. Selanjutnyadisebutkan bahwa Satuan
Polisi Pamong Praja adalah bagian Perangkat Daerah dalam Penegakan Perda dan
Penyelenggaraan Ketertiban Umum danKetentraman Masyarakat, untuk 5 (lima)
tahun kedepan Satuan Polisi PamongPraja Kabupaten Jembrana mempunyai Visi
yaitu “Terwujudnya Ketaatan dan Kepatuhan Masyarakat terhadap Norma Hukum,
Agama dan Norma Sosial lainnya” hal inidituangkan dalam kegiatan Patroli
Gangguan Trantibum, Operasi PenegakanPerda, Operasi Tim Yustisi, Penyidikan
Pelanggar Peraturan Daerah sertaPengawasan dan Pengendalian Pelanggaran
Peraturan Daerah
19
3.4. TELAAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Wilayah Kabupaten Sumenep yang merupakan wilayah kerja SatuanPolisi
Pamong Praja Kabupaten Sumenep terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) Kecamatan,
334Desa/ Kelurahan, 1.547 Dusun, dengan pendudukyang heterogen, sangat rawan
atas timbulnya Gangguan Kamtibmas serta penyebaran penyakit sosial akibat
pertumbuhan penduduk dan pendudukpendatang. Untuk kegiatan – kegiatan yang
mendukung upaya pengamanan danpenertiban antara lain Patroli Gangguan
Trantibum dan Operasi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, harus
didukung oleh Sarana dan Prasarana yang memadai, dan kekurangan kelengkapan
tersebut dapat menghambat kelancaran daripada pelaksanaan Kegiatan Patroli
Gangguan Trantibum dan Operasi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati.
Disamping hal tersebut adanya perkembangan jumlah penduduk dari tahun
ketahun terus meningkat, hal ini juga akan mempengaruhi Rasio perbandingan
jumlah Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep denganjumlah
penduduk yang juga akan berdampak pada Ketentraman dan KetertibanUmum.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya ditindaklanjutidengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 tentengPedoman Organisasi
dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja, bahwa sesuaidengan pasal 13 pada setiap
Kecamatan dapat dibentuk Unit PelaksanaSatpol.PP Kabupaten/Kota, dan Unit
Pelaksana dimaksud dipimpin oleh seorangKepala Satuan, kepala Satuan dimaksud
secara ex officio dijabat oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum pada
Kecamatan. Dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010,
Ketentraman dan Ketertiban wilayah dimasing-masing Kecamatan tetap dapat dijaga
dan dikendalikan.
3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGISIsu Pokok dan Strategis dalam pelaksanaan Kegiatan Patroli Gangguan
Trantibum dan Operasi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupatisangat
dipengaruhi oleh luas Wilayah Kabupaten Sumenep yang merupakan wilayah kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep terdiri 27 (dua puluh tujuh)
Kecamatan, 334Desa/ Kelurahan, 1.547 Dusun, dengan penduduk yang heterogen,
sangat rawan atas timbulnya Gangguan Kamtibmas serta penyebaran penyakit sosial
20
akibat pertumbuhan penduduk dan penduduk pendatang. Untuk kegiatan – kegiatan
yang mendukung upaya pengamanan dan penertiban antara lain Patroli Gangguan
Trantibum dan Operasi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, harus
didukung oleh Sarana dan Prasarana yang memadai, dan kekurangan kelengkapan
tersebut dapat menghambat kelancaran daripada pelaksanaan Kegiatan Patroli
GangguanTrantibum dan Operasi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati.
Isu Pokok dan Strategis dalam rangka kegiatan Penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Bupati, pada prinsipnya tidak bisa lepas dari Ketentramandan
ketertiban umum yang memungkinkan Pemerintah Daerah dan masyarakatdapat
melakukan kegiatan dengan tentram, tertib, dan teratur, dengan tujuanuntuk
menunjang pelaksanaan pembangunan di daerah serta berkesinambungan, dan
merupakan ketentuan dasar dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat
sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat saat itu sendiri. Dalam
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat, harusdibarengi dengan
menegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah,hal ini sangat penting
dilaksanakan mengingat perkembangan penduduk baikjumlah maupun kwalitas
didalam suatu daerah terus meningkat dan berkembang,untuk mengatur semuanya ini
penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati wajib dilaksanakan, sehingga
diharapkan terciptanya masyarakat yang madani.
21
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
a. TUJUAN
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai dalam dalam jangka waktu
1(satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu
kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis.
1. Terwujudnya kepatuhan masyarakat terhadap Produk Hukum Daerah ;
2. Terwujudnya kondisi yang kondusif dalam rangka keamanan dan ketertiban
masyarakat
b. SASARAN
1. Dari tujuan “Meningkatkan penegakan dan pemahaman masyarakat terhadap
Produk Hukum Daerah” ditetapkan sasaran “Peningkatan Kegiatan Penegakan
Perda”
2. Dari tujuan “Meningkatkan koordinasi yang baik dalam rangka meningkatkan
keamanan dan ketertiban masyarakat” ditetapkan sasaran Terlaksananya
Siskam Swakarsa masyarakat .
22
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. STRATEGI DAN KEBIJAKAN1. Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Strategi dirancang melalui analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan
eksternal dengan mempertimbangkan nilai-nilai luhur :
a.Inovatif
b.Kerjama.
Analisis lingkungan internal dengan pencermatan/identifikasi (scanning) terhadap
lingkungan dengan menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan analisis tersebut
diidentifikasikan kekuatan dan kelemahan sebagai berikut
1) Kekuatan Satpol PP yang meliputi :
Komitmen atasan yang tinggi
Koordinasi yang baik
Disiplin kerja baik
Komitmen Pimpinan terhadap bawahan
Adanya Tupoksi yang jelas
2) Kelemahan Satpol PP adalah Prasarana kerja belum memenuhi standar
Langkah selanjutnya adalah menentukan strategi organisasi yang dikelompokkan
kedalam 4 (empat) strategi sebagai berikut:
Tahap terakhir yang dilakukan adalah menentukan faktor kunci keberhasilan
berdasarkan keempat strategi di atas. Untuk menentukan faktor kunci keberhasilan
tersebut dapat diketahui dengan memberikan nilai dengan melihat keterkaitan
dengan visi, misi dan nilai-nilai luhur dengan memprioritaskan pada strategi SO,
karena posisi instansi dominan pada strategi agresif sesuai dengan pemetaan yang
telah dilakukan. Berdasarkan hasil skor keterkaitan pada tabel diatas, maka
ditentukan faktor kunci keberhasilan sebagai berikut:
Mengembangkan potensi dan kemampuan staf dalam peningkatan SDM;
23
Memanfaatkan komitmen atasan dan instansi vertikal dalam meningkatkan dan
penataan tugas dan fungsi masing-masing;
Melaksanakan koordinasi secara internal dan eksternal;
Sosialisasi mengenai aturan, kebijakan, prosedur yang harus dilaksanakan;
Meningkatkan tranparansi dan koordinasi dalam pengembangan dan penataan
kelembagaan organisasi.
Perbaikan tata ruang tempat/ruangan kerja dan peningkatan sarana dan prasarana
kerja;
24
2. Kebijakan
Kebijakan adalah suatu program yang mengarah pada nilai-nilai dan praktek yang
terarah yang diusulkan oleh seseorang, kelompok/pemerintah dalam lingkungan
tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari
peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang
diinginkan, maka berangkat dari Visi dan Misi tugas-tugas dan kewenangan Satuan
Polisi Pamong Praja, maka kebijakan yang diambil oleh Satuan Polisi Pamong
Praja adalah :
- Memberikan pemahaman masyarakat terhadap Peraturan dan ketentuan
Produk Hukum Daerah serta memberikan rasa aman dan tentram bagi
masyarakat ;
- Memberikan pembinaan / pelatihan dan penambahan wawasan Pegawai
Satpol PP ;
25
BAB VIRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
6.1. Indikasi Jumlah Program dan Kegiatan Tahun 2018
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
- Penyediaan Jasa Surat menyurat
- Penyediaan jasa komunikasi, Sumberdaya air,dan listrik
- Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
- Penyediaan Alat Tulis kantor
- Penyediaan Barang Cetakan dan penggandaan
- Penyediaan komponen instalasi listrik bangunan kantor
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
- Penyediaan makanan dan minuman
- Rapat –rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
- Penyediaan administrasi kantor
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
- Pembangunan Gedung kantor
- Pengadaan Komputer
- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
- Pemeliharaan rutin/berkala alat studio dan komunikasi
- Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
3. Program Peningkatan Informasi Pembangunan
Kegiatan :
- Penyelenggaraan Pameran Pembangunan
4. Program Pemelihraan Kantrantibmas dan Pencegahan tindak kriminal
Kegiatan :
- Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan Satpol PP ( Patroli Insidentil )
- Pengembangan Satpol PP dalam Penegakan Perda dan Keputusan Bupati
5. Program Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
26
Kegiatan :
- HUT Pol PP se Jawa Timur
- Gelar Pasukan satuan Linmas Dalam Rangka Pengamanan Pemilu
Pernyataan Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaaan Satuan Polisi
Pamong Praja beserta indikator kinerjanya di sajikan dalam tabel 6.1 sebagaimana
terlampir.
6.
-
-
Program SKPD merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan
tugas dan fungsi SKPD . Rencana program prioritas beserta indikatorkeluaran
program dan pagu per SKPD sebagaimana tercantum dalam rancangan awal
RPJMD, selanjutnya dijabarkan SKPD ke dalam rencana kegiatan untuk setiap
program kegiatan tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masingprogram
prioritasini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD.
5.2. Sasaran dan Target Kinerja
Tabel 5.2.1
Rencana Target Capaian Kinerja Program Prioritas 2011-2016
(terlampir)
5.3.2. Rencana Pendanaan Indikatif
Salah satu aspek penting dalam menunjang pencapaian Kinerja Satuan
PolisiPamong Praja Kabupaten Sumenep adalah Dana Rencana pendanaan.
Rencana pendanaan pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep
tahun 2017-2022 dapat diuraikan dalam Indikasi Program/Kegiatan dan Kerangka
Pendanaan sebagaimana pada lampiran.
27
BAB VIIKINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
28
BAB VI PENUTUP
Demikian Rencana Strategis (Renstra ) Satuan Polisi Pamong Praja Kab.
Sumenep Tahun 2016 – 2021 disusun sebagai implementasi komitmen seluruh Aparatur
Satuan Polisi Pamong Praja untuk mewujudkan Visi dan Misi pembangunan di bidang
administrasi secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran.
Apabila dalam perjalanan terjadi perubahan situasi atau kondisi yang dapat mempengaruhi
pelaksaan Renstra bagian dapat ditinjau kembali dan dilakukan penyesuaian seperlunya.
Akhirnya kami berharap apa yang tertuang dalam Renstra ini dapat membantu
memberikan gambaran komprehensip integral kaitannya dengan Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2016 - 2021.
disamping itu, Renstra ini dapat dijadikan referensi/acuan serta evaluasi Kinerja terhadap
pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun-tahun selanjutnya.
Sumenep, Desember 2016
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJAKABUPATEN SUMENEP
Drs. H. IMAM FAJAR, MMPembina Tk. I
NIP. 19620926 198311 1 002
29
. Urusan Penegakan Perundang-undangan Daerah.
Isu Pokok dan Strategis dalam rangka kegiatan Penegakan
PeraturanDaerah dan Peraturan Bupati, pada prinsipnya tidak bisa lepas dari
Ketentramandan ketertiban umum yang memungkinkan Pemerintah Daerah dan
masyarakatdapat melakukan kegiatan dengan tentram, tertib, dan teratur, dengan
tujuanuntuk menunjang pelaksanaan pembangunan di daerah serta
berkesinambungan,dan merupakan ketentuan dasar dalam melaksanakan
pelayanan kepadamasyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan
masyarakat saat itusendiri. Dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
masyarakat, harusdibarengi dengan menegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah,hal ini sangat penting dilaksanakan mengingat perkembangan
penduduk baikjumlah maupun kwalitas didalam suatu daerah terus meningkat dan
berkembang,untuk mengatur semuanya ini penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupatiwajib dilaksanakan, sehingga diharapkan terciptanya masyarakat
yang madani.
3.1.2. Urusan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
Isu Pokok dan Strategis dalam pelaksanaan Kegiatan Patroli Gangguan
Trantibum dan Operasi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupatisangat
dipengaruhi oleh luas Wilayah Kabupaten Sumenep yang merupakan wilayah kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep terdiri dari 27 Kecamatan,
dengan penduduk yang heterogen, sangat rawan atas timbulnya Gangguan
30
Kamtibmas serta penyebaran penyakit sosial akibat pertumbuhan penduduk dan
penduduk pendatang.
Untuk kegiatan – kegiatan yang mendukung upaya pengamanan
danpenertiban antara lain Patroli Gangguan Trantibum dan Operasi
PenegakanPeraturan Daerah dan Peraturan Bupati, harus didukung oleh Sarana
danPrasarana yang memadai, dan kekurangan kelengkapan tersebut dapat
menghambat kelancaran daripada pelaksanaan Kegiatan Patroli Gangguan
Trantibum dan Operasi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati.
Disamping hal tersebut adanya perkembangan jumlah penduduk daritahun
ke tahun terus meningkat, hal ini juga akan mempengaruhi Rasioperbandingan
jumlah Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep dengan jumlah
penduduk yang juga akan berdampak pada Ketentraman danKetertiban Umum.
3.1.3. Urusan Sarana dan Prasarana.
Isu pokok dan Strategis dalam rangka Penegakan Peraturan Daerah
danPeraturan Bupati tidak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana
yangmemadai, sehingga tugas-tugas yang diemban Satuan Polisi Pamong
PrajaKabupaten Sumenep dapat berjalan sesuai rencana.
31
Top Related