USAHA-USAHA UNTUK MENURUNKAN KEMATIAN IBU DAN PERINATALHM. SULCHAN SOFOEWAN
Instalasi Maternal-Perinatal RS DR Sardjito/Fak Kedokteran UGM Yogyakarta
DETERMINAN KEMATIAN IBUDeterminan yang paling dekat adalah kehamilan atau komplikasinya atau sudah ada masalah kesehatan sebelumnyaKehamilan/komplikasi secara langsung dipengaruhi oleh 5 determinan antara: 1)status kesehatan, 2)status reproduksi, 3)akses terhadap pelayanan kesehatan, 4)perilaku kesehatan, dan 5)faktor lain yang tidak diketahui
LanjutanAkhirnya komponen sosialekonomi dan budaya mempengaruhi kematian ibu sebagai suatu determinan jauh
DETERMINAN JAUHStatus wanita dalam keluarga/masyarakat: pendidikan, pekerjaan, pendapatan, sosial/legalStatus keluarga dalam masyarakat: pendapatan keluarga, tanah, pendidikan, pekerjaanStatus masyarakat: kesehatan, sumber daya, dan transportasi
DETERMINAN ANTARAStatus kesehata: gizi, peny infeksi/parasit, penyakit menahun,riwayat komplikasi kehStatus reproduksi: umur, paritas, stat maritalAkses thd pel kes: lokasi, jenis pelayanan yg tersedia, kualitas pel, akses thd informasiPerilaku pel kes: KB, asuhan antenatal, pel persal, pel tradisional, abort provokatusFaktor-2 yg tidak diketahui/tdk diperkirakan
OUTCOMEKehamilanKomplikasi: perdarahan, infeksi, preeklampsia/eklampsia, partus macet, ruptura uteriMati / cacat
EMPAT PILAR SAFE MOTHERHOOD1. KB2. Asuhan antenatal3. Persalinan bersih dan aman4. Pel obstetri esensialPel kebidanan dasarPel kes primerPemberdayaan wanita
MEMPERCEPAT PENURUNAN AKI1, Peningk deteksi dan penanganan RISTI2. Pening cakupan pertolongan/pendmpin3. Pening sarana dan prasarana PKM4. Pening pembinaan teknis bidan5. Pemantapn kerjasama Din Kes dan RS6. Pemantapn kemampuan pengelola KIA7. Peningk peran serta lintas progr, sektor8. Pelaksanaan Desa SIAGA
INDIKATOR KEBERHASILAN1. Jumlah KM dan penyebab makin akurat2. Cakupan akses dan pelayanan ANC3. Cakupan persal yg ditolong/didampingi4. Adanya fasilitas pelayn POED&POEK5. Proporsi RISTI yg ditangani adekuat6. Case fatality rate: kemat RISTI per th dibagi jumlah RISTI yg ditangani X 100%7. Persentasi bedah sesar thd seluruh persalinan
THE MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS/MDGsPenurunan angka kematian maternal merupakan salah satu tujuan utama dari berbagai kenferensi internasional dan usaha penurunan angka kematian matenal dimasukkan dalam tujuan pengembangan millenium (MDGs)
Lanjutan4. Kematian Maternal 65% terjadi di 12 negara, yaitu tertinggi di India (136.000), Nigeria (37.000), Pakistan (26.000), Congo dan Etiopia (24.000), Tanzania (21.000), Afganistan (20.000), Bangladesh (16.000), Sudan (13.000), China dan Kenya masing-2(11.000), Indonesia dan Uganda masing-2 (10.000).
Lanjutan50 juta menderita komplikasi persalinan per tahun300 juta menderita penyakit khronik akibat kehamilan persalinan50 juta unwanted pregnancy, 20 juta unsafe abortion, 99% dilakukan dinegara yg sedang berkembang dg 200 kematian ibu setiap hari
SEBAB KEMATIAN MATERNAL1. Langsung (direct causes of maternal death) sama utk seluruh dunia: perdarahn (25%), infeksi (14%), hipertensi (13%), komplikasi akibat pertolongan tdk aman (13% dan partus macet (7%).2. Sebelum hamil sudah lemah (20%)3. Setiap 100 keham, 15 akan mengalami kompliksi yg membahayakan kehidupan
Lanjutan4. Kondisi keselamatan wanita dlm persal dipengaruhi bbrp faktor:a. Kesehatan wanita yg burukb. Tdk mempunyai akses pelayan keseh c. Nutrisi dan pel persal yg jelekd. Sosial ekonomi yg rendah/poverty, ketidak tahuan/ignorence, pekerja fisik yg berat, pengambil keputusan di keluarga
MATERNAL MORTALITY1. Direct obstetrics deaths: akibat komplikasi kehamilan/persalinan/nifas krn adanya intervensi atau hambatan/penangnan yg salah/rangkaian kejadian yg menyebabkan kematian2. Indirect obstetrics deaths: adanya peny yg mendasari seb hamil/peny yg timbul selama hamil yg tidak langsung tapi diperberat oleh efek fisiologi keh/persal
Lanjutan3. Pregnancy related deaths: kematian ibu selama kehamilan dlm 42 hari setelah terminasi keh tanpa memperhatikan sebab kematiannya.Dlm terminologi yg praktis ada 2 pendekat utk mengidentifikasi KM: 1) berdasar sebab medis, 2) berdasar saat kematian yg berhubungan dgn kehamilan
Kasus kematian IbuNama: Ny. HG1P0A0Umur: 26 thBidan desa (-)HPL: 23-08-95ANC 3 kali
ANC29-03-95: HAMIL 19 M T: 110/70 BB 50 KG03-05-95: HAMIL 22 M T: 120/70 BB 53 KG07-06-95: HAMIL 27 M T: 110/70 BB 55 KG
PERSALINAN
04-05-9501.45: Partus dirumah ditolong dukun BB:3100 g, baik.02.00: Plasenta belum lahir , perdarahan banyak02.45: Ibu diberi air gula, kaki lebih tinggi, keluarga memanggil bidan03.25: Bidan datang, infus D 5% dengan wing needle, suntik adona, penderita dikirim ke RS diantar dukun
04.00 : TIBA DI RS INFUS HYPO, PENDERITA SHOCK, PERDARAHAN BANYAK.
LAPOR DOKTER:INSTRUKSI DOKTER- PERBAIKI KU- PASANG INFUS DUA JALUR- DIBERI OKSIGEN
04.05: Oksigen terpasang infus dengan abocath belum terpasang T:0/0 nadi kecil, cepat-panggil perawat UGD untuk vena seksi
04.10: Petugas UGD datang, vena seksi gagal
04.15: Dokter datang T:0/0, nadi tak teraba, pernafasan satu-satu, tidak sadar, persiapan vena seksi sambil mencari lokasi lain, set vena seksi tidak tersedia di kamar bersalin
04.20-04.30: Fase agone, penderita meninggal disamping petugas dan keluarga
AUDIT MATERNL PERINATALProses kajian untuk mendapatkan informasi untuk meningkatkan mutu pelayanan kes terus menerus bersama dg tenaga yg terlibat penanganan kasus dan yg berkaitan dg sist rujukanSuatu metode yg dpt menggambarkan penilaian kualitas pelayanan MP, meliputi hal-2 yg mengarah pada kejadian kematian sejak Dx, Tx dan faktor penyebabBerfungsi sbg forum komunikasi/koordinasi lintas sektoral untuk menangani masalah KIA sesuai dg fungsi RS pusat rujukan
TUJUAN KHUSUS AMP DATI IIMenerapkan pembahasan analitik kasus KM dan KP oleh Dinkes Dati II, RS tipe C dan PuskesmasMenentukan intervensi dari masing-2 pihak utk mengatasi masalah yg ditemukanMengembangkan mekanisme koordinasi Din Kes , RS tipe C dan Puskesmas dlm perencanaan, pelaksanaan, pemantauan serta evaluasi
MACAM PERTM AMP DATI IIAMP di RS tipe C antara Din Kes Dati II, direktur RS tipe C, dokter kebidanan dan anak, dan yg terkait, dihadiri 20-30 orang, dibuat Rekomendasi yg hrs dilaksanakan dan dievaluasi pd AMP berikutnyaAMP di Puskesmas kajian tingkat kecamatan, sekitar 20-30 orang, terdiri dari dokter Puskesmas & staf, Bidan desa dan Dukun yg terkait serta masyarakatKegiatan AMP dilakasanakan secara rutin tiap bulan selama 1,5 2 jam.
ISI PERTEMUAN AMP DATI IILaporan tindak lanjut Rekomendasi AMP sebelumnyaInformasi statistik M-P satu bulan terakhirKajian kasus morbid/mortals yg dianalisis secara: penampilan tugas dan yg bepengaruh pd keterlambatan Rekomendasi: kesimpulan hasil kejian kasus utk dilaksanakan dlm rangka peningkatan pengetahuan & ketrampilan, sikap, tatalaksana, sarana, tenaga dan dana
Parameter Perawatan Kebidanan Morbiditas dan Mortalitas Maternal & Perinatal
AKM dan AKP di Indonesia:
AKM: 450/100.000 persalinanAKP: 98/1.000 persalinan
Kematian Maternal di Indonesia
20.000 ibu meninggal bersalin / th 1.700 ibu meninggal bersalin / bulan4-5 pesawat jumbo jet jatuh / bln3-6 kalli dari ASEAN53 kali dari negara maju
Penyebab langsung kematian Ibu:-perdarahan: 52.17 %-preeklampsi: 30.43 %-infeksi: 17.30 %
Hak Reproduksi
Setiap Individu berhak mendapatkan1. Kemampuan reproduksi2. Keberhasilan reproduksi3. Keamanan reproduksi
KESEHATAN REPRODUKSI MELIPUTI
1. Maternal care2. Infant and child care3. Prevention and4. Treatment STD5. Fertility regulation
MASALAH-MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI
1. Masih tingginya AKM dan AKP2. Masih banyaknya bumil anemia3. Masih banyaknya ibu dan anak kurang gizi4. Cakupan ANC kurang5. Cakupan pemeriksaan bayi kurang6. Penolong persalinan oleh nakes kurang7. Sistem rujukan kurang8. Faktor-faktor lain: pendidikan, sosial ekonomi, paritas, dll
PERANAN RS DALAM MENURUNKAN AKM
RS memberikan:Pelayanan gawat darurat kebidanan dan pusat rujukan dari puskesmas.Kenyataan: BOR dan rujukan dari puskesmas rendahSehingga perlu memantapkan jaringan pelayanan terutama pelayanan rujukan kebidanan di DATI II sehingga RS mampu menangani kasus risiko tinggi dan semua kasus rujukan darurat obstetri dg kualitas pelayanan yg sesuai standar.
PENYEBAB KEMATIAN IBU DI RS RUJUKAN
Umumnya terkait dengan masalah gawat darurat kebidanan yang mengalami 4 keterlambatan:1. Terlambat mengenali risiko / bahaya2. Terlambat mengambil keputusan untuk mencari pertolongan.3. Terlambat mendapatkan transportasi untuk membawa ke tempat pelayanan kesehatan yg lebih mampu4. Terlambat mendapatkan pertolongan di RS Rujukan
TUJUAN RUMAH SAKIT SAYANG IBUMeningkatkan kesiapan RS dan fasilitas rujukan lainnya dalam melaksanakan fungsi pelayanan kedaruratan obstetri.Mengembangkan standard pelayanan minimalMengembangkan sistem akreditasi RS sayang ibu
UPAYA MENURUNKAN KMMeningkatkan akses/pemerataan mutu pelay KIA, pengadaan dan penempatan 54.120 bidan desa (1990-1995)Pelatihan berbasis kompetensi, perbaikan infrastruktur, polindes, revitalisasi PKM dan pelayanan rujukan ditingkat RS kab.Menyediakan pembeayaan utk kel miskin: ANC, pertol persal, nifas dan rujukan kasus gawat darurat
PERDARAHAN POST PARTUMPerdarahan 400-500 ml dalam 24 jam pertama (kala III dan IV)Disebabkan oleh:1. Atonia uteri 80%2. Laserasi jalan lahir 10%3. Retensi sisa plasenta 10%4. Kelainan darah 0,5-0,8%
PERDARAHAN POST PARTUMPredisposisi perdarahan post partum:1. Paritas tinggi2. Overdistended3. Partus lama4. Induksi/stimulasi5. Persal dgn tindakan6. Preeklampsia/eklampsia7. Anemia
PERSALINAN KALA IIIWaktu sejak lahirnya bayi sampai lahirnya plasentaRisiko utama: perdarahanSebab: placental bed/pars maternal berkemampuan mengeluarkan darah sebanyak 500 ml/menitMekanisme pemberhentian perdarahan adalah: kontraksi uterus
PENCEGAHAN PERDARAHAN KALA IIIMenejemen persalinan kala III pasif menjadi kala III aktifKala III aktif:1. Pemberian Oxytocin 10 IU segera setelah bayi lahir2. Penegangan tali pusat terkendali3. Masase uterus, plasenta lahir4. Suntikan Ergometrin
PERGESERAN PENYEBAB KEMATIAN MATERNALRSU Pusat DR Wahidin S Makasar (2000):Preeklampsia/eklampsia 38,46%Perdarahan 30,77 %Infeksi 19,23%Lain-lain 11,55%RS DR Sardjito (1997-2001):Preeklampsia/eklampsia 34.09%Perdarahan 27,27%Infeksi 11,36%Lain-lain 27,28%
HIPERTENSI DLM KEHAMLAN1. Gestational Hypertension / PIH2. Preeklampsia3. Eklampsia4. Preeklampsia superimposed5. Hipertensi khronis
MENEJEMEN PRE EKLAMPSIA/EKLAMPSIATUJUAN1. Melindungi ibu dari efek peningktan tekanan darah2. Mencegah progresifitas menjadi eklampsia3. Mengatasi / menurunkan risiko janin (solusio plasenta, hipoksia, IUFD)4. Melahirkan janin dengan cara yang paling aman (setelah mature, prematur)
MANAJEMEN PERA. Rawat jalan:1. Banyak istirahat2. Cukup protein, rendah KH, lemak, garam3. Lab: drh, urin, fungsi ren dan hepar4. Kontrol 1 minggu sekali5. Segera datang jika merasa pusing, mual atau pandangan kabur 6. Pencegahan
PER DIRAWAT INAP
PER dirawat inap bila:1. Tidak membaik dgn rawat jalan2. Timbul salah satu / lebih tanda-2 PEB
MANAJEMEN PERPreterm < 37 minggu:Monitor tekanan darah, kondisi janin dan tanda-2 PEB/EBila tek darah normal tunggu atermBila tek drh belum normal: terminasi pada umur kehamilan > 37 minggu Aterm > 37 minggu: persalinan spontan k/p induksi persalinan pada HPL
Tanda-tanda PEBTekanan darah > 160/110 mmHgProteinuria > 3+Nyeri epigastriumNyeri kepalaPandangan kabur Udem paru HELLP SyndromeIUGR
PENATALAKSANAAN PEBRawat inap dan istirahat tirah baringCukup prot, rendah KH, lemak dan garamInfus: D 5%, RL: 60-125 cc / jamLab: drh, urine, fungsi ren/hepar, trombositNST, BFSPrinsip: 1) mencegah kejang, 2) mengendalikan hipertensi dan 3) terminasi kehamilan
MEDIKAMENTOSAAnti hipertensi:Nifedipin: 3x10 mgAdalat oros 30 mgMethyldopa: 125-250 mgMgSO4: dosis awal: 8 g / IMMaintenance: 1 g / jam IVKortikosteroid (preterm, HELLP)Diuerika: udem paru
PENGOBATAN OBST PEB1. Tunggu aterm2. Terminasi jika: aterm indikasi janin indikasi ibu
CARA PERSALINANPrinsip persalinan pervaginamK/P: induksi persalinan, kala II di VEBedah sesar jika ada indikasi obstetri: Maternal: edem paru, HELLP syndrome Janin: IUGR, fetal distress Gagal induksi
HASIL DARI USAHA-USAHA MENURUNKAN KMKematian maternal:2003: 307 / 100.000 kelahiran hidup2010: 125 / 100.000 kelahiran hidupNegara maju: Swedia: 4 / 100.000ASEAN: Malaysia 70 / 100.000 Filipina 170 / 100.000 Thailand 100 / 100.000
Sebab kematian maternal di DIY th 2005
Beberapa masalah AMP1. Sumber dana tidak tepat waktu pencairannya2. Laporan Otopsi Verbal Materna-Perintal tidak tepat waktu3. Beberapa Puskesmas dukun bayi masih berperan dalam pertolongan persalinan.
ANGKA KEMATIAN BAYI1997 : 52/1000 kel hidup2002-2003 : 35/1000 kel hidupSebab KB: 29% BBLR 27% Asfiksi neonatus 10% Pemberian minum 10% Tetanus neonatorum 5% Infeksi
PENANGGULANGANNYATidak memerlukan tehnologi canggih:1. Aksesibilitas masy thd pelay kesehatan yg berkualitas2. Aspek perilaku3. Kebiasaan masy4. Budaya dan lingkunganSebag kecil memerlukan tehnologi canggih dan SDM
DESA SIAGAMEMBANGUN KESADARAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN IBU, BAYI & ANAK
TUJUAN DESA SIAGATerciptanya kesadaran masyarakat untuk hidup sehatMasyarakat memahami bahwa setiap kehamilan berisikoMeningkatkan Hak Asasi Perempuan atas kelangsungan hidupnyaMemperdayakan kaum perempuan agar bisa melindungi kesehatan dan kualitas hidup sendiri dan anak yg akan dilahirkanMeningkatkan kesadaran masyarakat untuk membantu dan bertanggung jawab mencegah kematian ibi dan bayi
PENGERTIAN DESA SIAGASI=SIAPPendataan dan mengamati seluruh ibu hamilSiap mendampingi ubu dan siap menjadi Donor DarahSiap memberikan bantuan kendaran untuk rujukanSiap membantu pendanaanBides selalu siap memberikan pelayanan
A = ANTARWarga desa, Bides dan Komponen lainnya dengan cepat dan sigap mendampingi dan mengantar ibu yg akan melahirkan bila memerlukan tindakan gawat darurat ke RSKelompok Bank Darah Desa siap mengirimkan minimal 4 orang calon Donor darah
GA = JAGAMenjaga ibu pada saat dan setelah melahirkanMenjaga kesehatan bayi yang baru dilahirkan
UNSUR DESA SIAGABidan desaFasilitatorPuskesmasAparat desaTokoh masyarakatTokoh agama
TERIMA KASIH
Top Related