8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
Urtikaria merupakan penyakit kulit yang sering dijumpai. Sinonim biasa
untuk urtikaria adalah “hives","nettle rash”, biduran dan kaligata. Urtikaria adalah
reaksi vaskular di kulit akibat bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan
edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna
pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi
halo. eluhan subyekti! biasanya gatal, rasa tersengat atau tertusuk. Secara
umum, urtikaria dibagi menjadi bentuk akut dan kronis, berdasarkan durasi
penyakit dan bukan dari bercak tunggal. isebut akut apabila serangan
berlangsung kurang dari # minggu, atau berlangsung selama $ minggu tetapi
timbul setiap hari, bila melebihi waktu tersebut digolongkan sebagai urtikaria
kronik. Urtikaria akut lebih sering terjadi pada anak muda, umumnya laki-laki
lebih sering daripada perempuan. Urtikaria kronik lebih sering pada wanita usia
pertengahan. %da kecenderungan urtikaria lebih sering diderita oleh penderita
atopik.&,',(
1
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
2/21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Urtikaria adalah reaksi vaskular di kulit akibat bermacam-macam sebab,
biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang
perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit,
sekitarnya dapat dikelilingi halo.'
2.2 EPIDEMIOLOGI
Umur, jenis kelamin, bangsa)ras, kebersihan, keturunan dan lingkungan
dapat menjadi agen predisposisi bagi urtikaria. *erdasarkan data dari National
Ambulatory Medical Care Survey dari tahun &++ sampai dengan &++ di US%,
wanita terhitung #+ dari semua pasien urtikaria yang datang berobat ke pusat
kesehatan. istribusi usia paling sering adalah -+ tahun dan (-$ tahun. /aling
sering episode akut pada anak-anak adalah karena reaksi atau e!ek samping dari
makanan atau karena penyakit-penyakit virus. Sedangkan untuk urtikaria kronik
adalah urtikaria idiopatik atau urtikaria yang disebabkan karena autoimun.$
itemukan $ bentuk urtikaria saja, $+ urtikaria bersama-sama dengan
angioedema dan && angioedema saja. ejadian urtikaria pada populasi
umumnya antara & sampai 0.&,0
2.3 ETIOLOGI
/ada penelitian ternyata hampir 1 tidak diketahui penyebabnya. iduga
penyebab urtikaria bermacam-macam, di antaranya 2&
1. Obat
*ermacam-macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara
imunologik maupun non-imunologik. 3bat sistemik 4penisilin, sul!onamid,
2
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
3/21
analgesik dan diuretik5 menimbulkan urtikaria secara imunologik tipe 6 atau 66.
Sedangkan obat yang secara non-imunologik langsung merangsang sel mast untuk
melepaskan histamin, misalnya kodein,opium dan 7at kontras .&,(,#
8ambar & 2 Urtikaria akut dan berat yang disebabkan oleh alergi penisilin.'
2. Makanan
9akanan yang sering menimbulkan urtikaria adalah telur, ikan, kacang,
udang, coklat, tomat, arbei, babi, keju, bawang, dan semangka. &,( :erdapat dua
macam 7at makanan yang diketahui dapat menyebabkan atau memprovokasi
urtikaria yaitu tartra7ine, yang ditemukan dalam minuman dan permen berwarnakuning dan jingga, dan natrium ben7oat yang digunakan secara luas sebagai bahan
pengawet.,&,&'
3. Gigitan dan !ngatan !"angga.
8igitan atau sengatan serangga dapat menimbulkan urtika setempat, hal ini
lebih banyak diperantarai oleh 6g; 4tipe 65 dan tipe seluler 4tipe 6
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
4/21
8ambar ' 2 =eaksi urtikaria masi! akibat sengatan serangga.'
#. In$a%an
6nhalan berupa serbuk sari bunga, spora jamur, debu, bulu binatang
dan aerosol, umumnya lebih mudah menimbulkan urtikaria alergik
4tipe &5.&,(,&
&. K'ntaktan
>esi terbentuk hanya di daerah asal kontak, misalnya di daerah kontak
dengan air liur anjing atau rambut, atau di bibir setelah mencerna makanan
berprotein terutama pada pasien atopik.',,&
(. T"a)*a Fiik
:rauma !isik dapat diakibatkan oleh !aktor dingin, !aktor panas, !aktor
tekanan, dan emosi menyebabkan urtikaria !isik, baik secara imunologik
maupun non imunologik. apat timbul urtika setelah goresan dengan benda
tumpul beberapa menit sampai beberapa jam kemudian. ?enomena ini disebut
dermogra!isme atau !enomena Darier .&,(,#,&
4
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
5/21
8ambar (2 ermographism1
.
+. In,!ki dan in,!tai
*ermacam-macam in!eksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya
in!eksi bakteri, virus, jamur, maupun in!estasi parasit.&,(,+,&
-. P!nakit it!*ik
*eberapa autoimun dan penyakit kolagen@ misalnya retikulosis, karsinoma, dan
dysproteinemias.&,(,+,&
2.# PATOGENESIS
Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang
meningkat, sehingga terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan pengumpulan
cairan setempat. Sehingga secara klinis tampak edema setempat disertai
kemerahan.
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
6/21
substance of anaphylaxis 4S=S%5, dan prostaglandin oleh sel mast dan atau
baso!il.&,(,0,+
*aik !aktor imunologik, maupun nonimunologik mampu merangsang sel
mast atau baso!il untuk melepaskan mediator tersebut. /ada yang non
imunologik mungkin sekali siklik %9/ 4adenosin mono phosphate5 memegang
peranan penting pada pelepasan mediator. *eberapa bahan kimia seperti
golongan amin dan derivat amidin, obat-obatan seperti mor!in, kodein,
polimiksin, dan beberapa antibiotik berperan pada keadaan ini. *ahan kolinergik
misalnya asetilkolin, dilepaskan oleh sara! kolinergik kulit yang mekanismenya
belum diketahui langsung dapat mempengaruhi sel mast untuk melepaskan
mediator. ?aktor !isik misalnya panas, dingin, trauma tumpul, sinar A, dan
pemijatan dapat langsung merangsang sel mast. *eberapa keadaan misalnya
demam, panas, emosi, dan alkohol dapat merangsang langsung pada pembuluh
darah kapiler sehingga terjadi vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas.&,0,1,+
?aktor imunologik lebih berperan pada urtikaria yang akut daripada yang
kronik@ biasanya 6g; terikat pada permukaan sel mast dan atau sel baso!il karena
adanya reseptor ?c bila ada antigen yang sesuai berikatan dengan 6g; maka
terjadi degranulasi sel, sehingga mampu melepaskan mediator. eadaan ini jelas
tampak pada reaksi tipe 6 4ana!ilaksis5, misalnya alergi obat dan makanan.
omplemen juga ikut berperan, aktivasi komplemen secara klasik maupun secara
alternati! menyebabkan pelepasan ana!ilatoksin 4B(a, B0a5 yang mampu
merangsang sel mast dan baso!il, misalnya tampak akibat venom atau toksin
bakteri.&,$,0,1
6
SEL
MAS
BASOF
IL
FAKTOR NON
IMUNOLOGIK
FAKTOR
IMUNOLOGIK
Efek kolinergik
Faktor sik(panas, dingin,
trauma,
sinar X, cahaa!
"lkohol
Emosi
#ema
m
$diopati
k%
&ahan kimia
pelepas mediator
(morn,kodein!
'eaksi tipe $ ($gE!
(inhalan, oat,
makanan, infeksi!
'eaksi tipe $)
(kontaktan!
*engaruh
komplemen
'eaksi tipe $$
'eaksi tipe $$$
URTIKARIA
"kti+asi komplemen
klasik alternatif
("g-", +enom,
toksin!
Faktor genetik
(desiensi C1
esterase inhibitor !PELEPASAN
MEDIATOR
(histamin, .'.",
serotonin, kinin, *E/,
*"F!
VASODILATASIPERMEABILITAS
KAPILER ↑
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
7/21
6katan dengan komplemen juga terjadi pada urtikaria akibat reaksi
sitotoksik dan kompleks imun pada keadaan ini juga dilepaskan 7at ana!ilatoksin.
Urtikaria akibat kontak dapat juga terjadi misalnya setelah pemakaian bahan
pengusir serangga, bahan kosmetik, dan se!alosporin. ekurangan B& esterase
inhibitor secara genetik menyebabkan edema angioneurotik yang herediter.&,0,1,&&
2.& GAMBA/AN KLINIS
8ambaran klinis urtikaria yaitu berupa munculnya ruam atau lesi kulit
berupa biduran yaitu kulit kemerahan dengan penonjolan atau elevasi berbatas
tegas dengan batas tepi yang pucat disertai dengan rasa gatal 4pruritus5 sedang
sampai berat, pedih, dan atau sensasi panas seperti terbakar. >esi dari urtikaria
dapat tampak pada bagian tubuh manapun, termasuk wajah, bibir, lidah,
tenggorokan, dan telinga. *entuknya dapat papular seperti pada urtikaria akibat
sengatan serangga, besarnya dapat lentikular, numular sampai plakat. *ilamengenai jaringan yang lebih dalam sampai dermis dan jaringan submukosa atau
subkutan, maka ia disebut angioedema.&,(,1 Urtikaria dan angioedema dapat terjadi
pada lokasi manapun secara bersamaan atau sendirian. %ngioedema umumnya
mengenai wajah atau bagian dari ekstremitas, dapat disertai nyeri tetapi jarang
pruritus, dan dapat berlangsung sampai beberapa hari. eterlibatan bibir, pipi, dan
daerah periorbita sering dijumpai, tetapi angioedema juga dapat mengenai lidah
0
8ambar $ 2 iagram ?aktor 6munologik dan Con-6munologik yang
9enimbulkan Urtikaria&
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
8/21
dan !aring. >esi individual urtikaria timbul mendadak, jarang persisten melebihi
'$-$1 jam, dan dapat berulang untuk periode yang tidak tentu.',$,+
8ambar 02 A classic wheal ' 8ambar #2 %ngioedema herediter $
lasi!ikasi urtikaria paling sering didasarkan pada karakteristik klinis daripada
etiologi karena sering kali sulit untuk menentukan etiologi atau patogenesis
urtikaria dan banyak kasus karena idiopatik.&,1,+,&&
:abel & 2 lasi!ikasi Urtikaria (
& Ordinary urticaria Urtikaria akut dan kronis
' U"tika"ia ,iik &5 Urtikaria adrenergik '5 Urtikaria aDuagenik
(5 Urtikaria kolinergik
$5 Urtikaria dingin
05 Urtikaria tekanan tertunda
#5 ermogra!isme
7 !xercise"induced anaphylaxis
15 Utikaria panas
+5 Urtikaria solar
&5 %ngioedema getaran
( U"tika"ia k'ntak - ipengaruhi oleh kontak secara
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
9/21
biologis atau bahan kimia
$ 0ak)%iti )"tika"ia% - itemukan pada biopsi kulit
0 Angi'!d!*a
tana )"tika"ia
- /enyebabnya bisa idiopatik
2.( PEME/IKSAAN PENUNJANG
%. /emeriksaan >aboratorium
/emeriksaan darah, urin, !eses rutin.
/emeriksaan darah, urin, !eses rutin untuk menilai ada tidaknya in!eksi
yang tersembunyi atau kelainan pada alat dalam. Cryoglubulin dan cold
hemolysin perlu diperiksa pada urtikaria dingin.&,' /emeriksaan-pemeriksaan
seperti komplemen, autoantibodi, elektro!loresis serum, !aal ginjal, !aal hati dan
urinalisis akan membantu kon!irmasi urtikaria vaskulitis.( /emeriksaan B&
inhibitor dan B$ komplemen sangat penting pada kasus angioedema berulang
tanpa urtikaria.0,1,&
:es %lergi
/ada prinsipnya tes kulit4 pric# test 5 dan =%S:4radioallergosorbant tests5,
hanya bisa memberikan in!ormasi adanya reaksi hipersensitivitas tipe 6. Untuk
urtikaria akut, tes-tes alergi mungkin sangat berman!aat, khususnya bila urtikaria
muncul sebagai bagian dari reaksi ana!ilaksis.&,', Untuk mengetahui adanya !aktor
vasoakti! seperti histamine"releasing autoantibodies, tes injeksi intradermal
menggunakan serum pasien sendiri 4autologous serum s#in test"ASS$ 5 dapat
dipakai sebagai tes penyaring yang cukup sederhana.0
:es ;liminasi 9akanan
:es ini dengan cara menghentikan semua makanan yang dicurigai untuk
beberapa waktu, lalu mencobanya kembali satu demi satu. &,(
:es ?oto :empel
/ada urtikaria !isik akibat sinar dapat dilakukan tes !oto tempel. &
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
10/21
6njeksi mecholyl intradermal
6njeksi mecholyl intradermal dapat digunakan pada diagnosa urtikaria kolinergik &
:es !isik
:es !isik lainnya bisa dengan es 4ice cube test 5 atau air hangat apabila dicurigai
adanya alergi pada suhu tertentu.&,'
B. P!*!"ikaan Hit'at'%'gik
/erubahan histopatologik tidak terlalu nampak dan tidak selalu diperlukan
tetapi dapat membantu diagnosis.*iasanya terdapat kelainan berupa pelebaran
kapiler di papila dermis, geligi epidermis mendatar, dan serat kolagen
membengkak. /ada tingkat permulaan tidak tampak in!iltrasi selular dan pada
tingkat
lanjut
terdapat
in!iltrasi
leukosit,
terutama
disekitar
pembuluh
darah.&,1,+
-
8ambar
2
Eistologi
dari
wheal
yang
1
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
11/21
terjadi tiba-tiba menunjukkan pelebaran dermis, pelebaran pembuluh darah
dan sedikit in!iltrasi sel perivaskular olehlim!osit, neutro!il dan eosino!il.1
2.+ Diagn'i
9endiagnosis urtikaria dapat dilakukan dengan anamnesis yang teliti dan
terarah,melakukan pemeriksaan klinis secara seksama,melihat mani!estasi klinis
yaitu berupa munculnya ruam atau lesi kulit berupa biduran yaitu kulit kemerahan
dengan penonjolan atau elevasi berbatas tegas dengan batas tepi yang pucat
disertai dengan rasa gatal 4pruritus5 sedang sampai berat, pedih, dan atau sensasi
panas seperti terbakar. >esi dari urtikaria dapat tampak pada bagian tubuh
manapun, termasuk wajah, bibir, lidah, tenggorokan, dan telinga. &,(,$
2.- Diagn'a Banding
&. /urpura anak!ilatoid
%urpura &enoch"Schonlein 4/ES5 yang dinamakan juga purpura
ana!ilaktoid atau purpura nontrombositopenik adalah sindrom klinis yang
disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik yang ditandai dengan
lesi kulit spesi!ik berupa purpura nontrombositopenik, artritis atau artralgia, nyeri
abdomen atau perdarahan gastrointestinalis, dan kadang-kadang ne!ritis atau
hematuria.&,&0
:anda dari penyakit ini adalah ruam, dimulai dengan makulopapul merahmuda yang awalnya melebar pada penekanan dan berkembang menjadi peteki
atau purpura, dimana karakteristik klinisnya adalah purpura yang dapat dipalpasi
dan berkembang dari merah ke ungu hingga kecoklatan sebelum akhirnya
memudar. >esi cenderung untuk timbul pada interval yang bervariasi dari
beberapa hari hingga (-$ bulan. urang dari & pada anak-anak, dapat timbul
kembali ruam yang mungkin tidak sembuh hingga akhir tahun, dan bisa juga
muncul setelah beberapa tahun.&0
11
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
12/21
8ambar 12 /urpura
ana!ilaktoid berupa
makulopapul
bewarna kemerahan.&0
'. /itiriasis rosea
/itiriasis rosea ialah penyakit kulit yang belum diketahui
penyebabnya,dimulai dengan sebuah lesi inisial berbentuk eritema dan skuama
halus. emudian disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil di badan,lengan dan
paha atas yang tersusun sesuai dengan lipatan kulit dan biasanya menyembuh
dalam waktu (-1 minggu. 8ejala kontitusi pada umumnya tidak terdapat,
sebagian penderita mengeluh gatal ringan, lesi pertama 4herald patch5
umumnya di badan, soliter, berbentuk oval dan anular, diameternya kira-kira (
cm. =uam terdiri atas eritema dan skuama halus di pinggir. >amanya beberapa
hari hingga beberapa minggu.&
>esi berikutnya timbul $-& hari setelah lesi pertama,memberi gambaran
yang khas sama dengan lesi pertama hanya lebih kecil,susunannya sejajar dengan
kosta,hingga menyerupai pohon cemara terbalik. >esi tersebut timbul serentak
atau dalam beberapa hari.:empat predileksi pada badan,lengan atas bagian
proksimal dan paha atas,sehingga seperti pakaian renang wanita jaman dahulu.&
8am
bar + 2
/itiriasis
rosea
dengan
eritema dan
skuama
halus.+
12
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
13/21
(. ;rythema 9ulti!orme
Secara klinis erythema multi!orme lesinya berbentuk mulai dari makula,
papul,atau lesi urtika.Fang umumnya pertama kali menyebar didaerah ekstremitas
bagian bawah, >esi dapat juga terdapat pada telapak tangan dan punggung.
ebanyakan dari erythema multi!orme menyerang usia muda.+
ari gambaran klinisnya kemungkinan pemicunya bermacam-macam,
Camun diperkirakan !aktor utamanya adalah alergi, yaitu antara lain disebabkan
oleh E>% 4 &uman 'eu#ocyte Agent 5. /engobatan simtomatik dapat kita berikan
untuk bentuk papul.sedangkan untuk kasus yang berat dapat kita gunakan
kortikosteroid, prednisolone dosis awal (-# mg)perhari yang kemudian
diturunkan selama & sampai $ minggu.+
8ambar &2
;rythema
multi!orme yang
terdapat pada
tangan+
2.4
P!nata%akanaan
*engoatan ang paling ideal tentu saa mengoati penea
atau ila mungkin menghindari penea ang dicurigai &ila tidak
13
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
14/21
mungkin paling tidak mencoa mengurangi penea terseut, sedikit-
dikitna tidak menggunakan dan tidak erkontak dengan
peneana1
*engoatan dengan antihistamin pada urtikaria sangat
ermanfaat ara kera antihistamin telah diketahui dengan elas, aitu
menghamat histamin pada reseptor-reseptorna &erdasarkan
reseptor ang dihamat, antihistamin diagi menadi dua kelompok
esar, aitu antagonis reseptor 71 (antihistamin 1, "71! dan reseptor
72 ("72!1,3,4,
8ael 2 9 *engoatan lini 1 dengan menggunakan antihistamin
K!%a 5'nt'$ Na*a )n)"
ki*ia
D'i
lasik
4e!ek sedasi5
Bhlorpheniramine %lkylamine $ mg tid (up to &'
mg at night
EydroGy7ine /ipera7ine &H'0 mg tid 4up to
0 mg at night 5
iphenhydramine ;thanolamine &H'0 mg pada
malam hari
oGepin :ricyclic
antidepressant
&H0 mg pada
malam hari
8enerasi ke ' %crivastine %lkylamine 1 mg tid
Betiri7ine /ipera7ine & mg dd
>oratadine /iperidine & mg dd
9i7olastine /iperidine & mg dd
Newer second"
generation
esloratadine /iperidine 0 mg dd
?eGo!enadine /iperidine &1 mg dd
>evocetiri7ine /ipera7ine 0 mg once dd
E' antagonists Bimetidine $ mg bid
=anitidine &0 mg bid
8ael 3 9 &eerapa oat lini kedua untuk urtikaria kronik dan urtikaria
sis
14
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
15/21
B!b!"aa 'bat %ini k!d)a )nt)k )"tika"ia k"'nik dan )"tika"ia ,ii
Na*a
G!n!"ik
K!%a Obat /')t! D'i Indikai !ia%6
P!nakit t!"t!nt)
/rednisone Borticosteroid 3ral .0
mg)kg
Dd
Severe
exacerbations (days
only
;pinephrine Sympathomimetic sc, im 4sel!-
administered
5
(H0
mg
Angioedema of
throat)anaphylaxis
9ontelukast >eukotriene
receptor
antagonist
3ral & mg
Dd
Urtikaria sensitive
aspirin
:hyroGine :hyroid hormone 3ral 0H&0
mg Dd
/enyakit
%utoimmnune tiroid
Ci!edipine Balcium
antagonist
3ral &H$
mg
modi!ied
-release
Dd
Eipertensi
Bolchicine Ceutrophil
inhibitor
3ral .#H&.1
mg Dd
Neutrophilic
infiltrates in
lesional biopsy
specimens
Sul!asala7ine %minosalicylates 3ral 'H$ g Dd Delayed pressure
urti#aria
.edangkan pengoatan lini ke 3 untuk pasien dengan urtikaria
ang tidak merespon pada pengoatan lini 1 dan 2 :mumna melalui
pengoatan immunomodulator agent antara lain closporine 3-5
mg;kg;da, tacrolimus, methotre
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
16/21
mcophenolate mofetil dan intra+enous immunogloulins .edangkan
oat lain ang termasuk dalam oat generasi lini ke 3 diluar
immunomodulator agent antara lain plasmaharesis, colchicines,
dapsone, aluterol(salotamol!, trane
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
17/21
%walnya pasien merasa gatal kemudian timbul bintik bintik dan
bentol-bentol kemerahan di , perut, punggung, lengan dan paha. 8atal
muncul setiap pagi dan sore jika cuaca dingin. Sakit ini sebelumnya
belum pernah diobati pasien.
3. /i8aat P!nakit Da$)%)
- =iwayat penyakit yang sama tidak ada
- =iwayat alergi obat dan makanan tidak ada
#. /i8aat P!nakit K!%)a"ga
:idak ada riwayat penyakit yang sama.
3.3. P!*!"ikaan Fiik
&. eadaan Umum 2 :ampak Sakit =ingan
'. esadaran 2 Bompos 9entis Booperative
(. Status 8i7i 2 *aik
$. :horak 2 iharapkan dalam batas normal
0. %bdomen 2 iharapkan dalam batas normal
3.# Stat) D!"*at'%'gik)
&. >okasi 2 >engan, perut, punggung, paha
'. istribusi 2 =egional
(. *entuk 2 Urtika$. Susunan 2 :idak %da
0. Ukuran 2 Cumular
#. ;!loresensi 2 Urtika, eritema berbatas tegas
. Status
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
18/21
- 9enjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya, kemungkinan !aktor
penyebab atau pencetus upaya menghindarinya serta pengobatan
penyakitnya.
- Iangan menggaruk lesi
- 9inum obat teratur
'. /enatalaksanaan husus
- Sistemik 2 9etil /rednisolon tab $ mg ' kali sehari
>oratadin tab & mg satu kali sehari 4' minggu5
- :opikal 2 Baladine lotion # ml, dioleskan pada lesi ' kali sehari
sesudah mandi.
3.- P"'gn'iJuo ad sanationam 2 *onam
Juo ad vitam 2 *onam
Juo ad kosmetikum 2 *onam
Juo ad !unctionam 2 *onam
/!!
=SU %chmad 9ochtar
=uangan)/oliklinik 2 ulit dan elamin
okter 2 dr.6=
S6/ Co 2 (&()S6/)'
=) 9etil prednisolon tab $ mg Co. A6<
S'dd tab &
=) >oratadin tab & mg Co.A
S&dd tab &
=) Baladine lotion # ml !ls Co.6
Sue
/ro 2 :n. A
Umur 2 0 :ahun
%lamat 2 9aninjau
&"& $)
@E.$A*:B"C
Urtikaria atau dikenal juga dengan “hives” adalah kondisi kelainan kulit
berupa reaksi vaskular terhadap bermacam-macam sebab, biasanya disebabkan
1
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
19/21
oleh suatu reaksi alergi, yang mempunyai karakteristik gambaran kulit kemerahan
4eritema5 dengan sedikit edema atau penonjolan 4elevasi5 kulit berbatas tegas yang
timbul secara cepat setelah dicetuskan oleh !aktor presipitasi dan menghilang
perlahan-lahan.
:erdapat bermacam-macam penyebab urticaria, di antaranya 2 obat,
makanan, gigitan)sengatan serangga, inhalan, kontaktan, trauma !isik , in!eksi dan
in!estasi parasit, genetik dan penyakit sistemik.engan anamnesis yang teliti dan
pemeriksaan klinis yang cermat serta pembantu diagnosis yang meliputi
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan histopatologik. *engoatan ang
paling ideal tentu saa mengoati penea atau ila mungkin
menghindari penea ang dicurigai 8erdapat pengoatan lini 1, 2, 3
ang telah diseutkan di atas
#"F8"' *:.8"@"
*. %isah S. Urtikaria. 6n 2 juanda %, Eam7ah 9, %isah S, editors. *uku 6lmu
/enyakit ulit dan elamin. ;d. $. Iakarta2 ?akultas edokteran Universitas
6ndonesia@ '0. p. +-&0.
1
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
20/21
+. Eunter I, Savin I, ahl 9. =eactive erythema and vasculitis. Blinical
ermatology. (rd ed. *lackwell /ublishing@ ''. p. +$-+.
,. Eabi! :/. Blinical ermatology2 % Bolor 8uide to iagnosis and :herapy. $th
ed. >ondon2 9osby@ '$.p. 0+-&'+
-. Soter C. %, aplan %./. Urticaria and %ngioedema. 6n 2 ?reedberg 69, ;isen
%K, Lol!! , %usten ?, 8oldsmith >%, at7 S6, editors. ?it7patrickMs
ermatology 6n 8enereal 9edicine #th ed. Cew Fork 2 9c8raw-Eill 6nc@
'(. p. &&'+-(1.
. /oonawalla :, elly *. Urticaria H % =eview. A* J 5%in D!"*at'%. '+@ &
4&52 +-'&
/. *urkhart B.8. /atient-3riented :reatment !or Urticaria2 % :hree-Step
%pproach with 6n!ormational)6nstructional Sheets. O!n D!"*at'% J. '1@
' 4 52 0-#(
7. 9acie =9. isorders o! the vasculature 2Urticaria. Blinical ermatology.
$th ed. United States 2 3G!ord medical publications@ &++. p. &1'-&1$.
0. 8rattan B, *lack %. Urticaria and %ngioedema. 6n 2 *olognia I>, Iori77o
I>, =apini =/, editors. ermatology. 'nd edition. US%2 9osby ;lsevier@
'1.
1. 8rattan B.;.E., *lack %., Urticaria and 9astocytosis. 6n 2 *urns :,
*reathnach S, BoG C, 8ri!!iths B, editors. =ookMs :eGtbook 3! ermatology.
th ed. US%2 *lackwell /ublishing Bompany@ '$. p. $.&- (
*2. *uGton /, Urtikaria. %*B 3! ermatology.$th ed. *9I /ublishing8roup
>td@ '(. p. (1l.
**. 8awkrodger I. ermatology2 %n 6llustrated Bolour :eGt. (rd ed. ;lsevier
Science >imited@ ''. p. '-(
*+. *oucher 9. Urticaria or Eives Bauses and Symptoms and Catural :reatment
!or Urticaria. A"ti:%! ,"'* F"!! On%in! Lib"a". '&
*,. Bhang 9L. %ll :hat ?orms =ings 6s Cot ;rythema 9ulti!orme. N!8 Eng
J')" M!d. '
*-. ahl 9
8/16/2019 Urtikaria Laporan Kasus
21/21
*. Iudarwanto L, /urpura Eenoch-Schonlein. 6n!ormasi dan ;dukasi %lergi
pada %nak. NonlineO '1 may Ncited '& ?ebruari &1O2 %vailable !rom2
U=>2 http2))childrenallergy center.wordpress.com
21