7/25/2019 Upaya Pembaharuan Pendidikan IPS di Indonesia.docx
1/4
4. Upaya Pembaharuan Pendidikan IPS di Indonesia
1. Pembaharuan kurikulum
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam sistem pendidikan di Indonesia baru dikenal sejaklahirnya Kurikulum tahun 1975. Sebelumnya pembelajaran ilmu!ilmu sosial untuk tingkat
persekolahan mneggunakan istilah yang berubah!ubah sesuai dengan situasi politik pada masa
itu. Pembaharuan kurikulum IPS di Indonesia diantaranya " Kurikulum 19#$ menggunakan istilah Pendidikan Kemasyarakatan. %da dua
kelompok mata pelajaran ialah kelompok dasar yang terdirir atas Sejarah Indonesiadan &eogra'i Indonesia ahasa Indonesia dan i*i+s dan kelompok +ipta yang
terdiri atas Sejarah ,unia dan &eogra'i ,unia. ,an kemudian digabungkan
selanjutnya berubah menjadi Pendidikan Ke-argaan egara yang merupakan
korelasi dari ilmu bumi sejarah dan pengetahuan ke-argaan negara.
Pada tahun 19#/ terjadi perubahan pengelompokkan mata pelajaran sebagai
akibat perubahan orientasi pendidikan. 0ata pelajaran di sekolah dibedakan menjadi
pendidikan ji-a Pan+asila pembinaan pengetahuan dasar dan pembinaan ke+akapankhusus.
Pada tahun 1975 lahirlah Kurikulum 1975 yang mengelompokkan tiga jenispendidikan yakni pendidikan umum pendidikan akademis dan pendidikan keahlian
khusus. ,alam Kurikulum 1975 dikemukakan se+ara eksplisit istilah mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang merupakan 'usi (perpaduan) dari mata pelajaran
sejarah geogra'i dan ekonomi. Selain mata pelajaran IPS pendidikanke-arganegaraan dijadikan sebagai mata pelajaran tersendiri ialah Pendidikan 0oral
Pan+asila (P0P). ,alam Kurikulum 1975 IPS termasuk kelompok pendidikan
akademis sedangkan P0P termasuk kelompok pendidikan umum. amun IPSsebagai pendidikan akademis mempunyai misi menyampaikan nilai!nilai
berdasarkan 'ilsa'at Pan+asila dan , 19$5. ,engan demikian mata pelajaran IPS
pun ber'ungsi dan mendukung ter+apainya tujuan P0P.
0enjelang adanya perbaikan Kurikulum 1975 tahun 19/2 mun+ul bidang studiPSP gagasan dari 0endikbud mata pelajaran ini hampir sejenis dengan IPS
Sejarah dan P0P. paya perbaikan Kurikulum IPS 1975 (K3,) baru ter-ujud pada
tahun 19/$.
Kurikulum IPS 19/$ pada hakikatnya menyempurnakan atau memperbaiki
kelemahan!kelmahan Kurikulum 1975. ,itinjau dari segi pendekatan (metodologi)pembelajaran Kurikulum IPS 1975 dan 19/$ menggunakan pendekatan integrati*e
dan stru+tural untuk IPS S0P dan pendekatan disiplin terpisah (separated
disciplinary approach) untuk S0%. Sedangkan pendekatan untuk IPS Sekolah,asar (S,) lebih mirip menggunakan integrati*e (integrated approach).
Pada tahun 199$ terjadi lagi perubahan kurikulum IPS. ,alam Kurikulum 199$
dinyatakan bah-a IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial
yang didasarkan pada bahan kajian geogra'i ekonomi sosiologi antropologi tatanegara dan sejarah. ntuk IPS S, bahan kajian pokok dibedakan atas dua bagian
ialah pengetahuan sosial dan sejarah. ahan kajian pengetahuan sosial meliputi
lingkungan sosial ilmu bumi ekonomi dan pemerintahan sedangkan bahan kajiansejarah men+akup perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga
kini. %da perbedaan yang +ukup menonjol dalam Kurikulum IPS Sekolah ,asar
199$ dibandingkan dengan Kurikulum IPS sebelumnya yakni dalam metode dan
7/25/2019 Upaya Pembaharuan Pendidikan IPS di Indonesia.docx
2/4
penilaian. Kurikulum IPS 199$ hanya memberikan anjuran umum bah-a
pelaksanaan proses belajar mengajar hendaknya para guru menerapkan prinsip
belajar akti'. ,ari bunyi rambu!rambu yang terakhir ini menunjukkkan bah-aKurikulum IPS 199$ memberikan keleluasaan atau kekuasaan otonom yang +ukup
besar terhadap guru.
0emasuki %bad 41 yang ditandai oleh perubahan mendasar dalam segala aspekkehidupan khususnya perubahan dalam bidang politik hukum dan kondisi ekonomi
telah menimbulkan perubahan ekonomi yang sangat signi'ikan dalam sistempendidikan di Indonesia. Pada tahun 422 disahkanlah ndang!ndang omor 42
tahun 422 tentang Sistem Pendidikan asional. ndang!undang tersebut telah
menimbulkan dampak yang +ukup signi'ikan terhadap perubahan sistem kurikulum
di Indonesia. Pada tahun 422$ pemerintah melakukan perubahan kurikulumkembali yang dikenal dengan Kurikulum erbasis Kompetensi (KK). amun
pengembangan kurikulum IPS diusulkan menjadi Pengetahuan Sosial untuk
merespon se+ara positi' berbagai perkembangan in'ormasi ilmu pengetahuan danteknologi. 6al ini dilakukan untuk meningkatkan rele*ansi program pembelajaran
Pengetahuan Sosial dengan keadaan dan kebutuhan setempat Ketentuan tentang implikasi dari peraturan perundangan tersebut adalah
dikeluarkannya kebijakan tentang Kurikulum ingkat Satuan pendidikan (KSP)
beserta pedomannya dan Peraturan 0enteri Pendidikan asional (Permendiknas)
omor 44 ahun 422# tentang Standar Isi dan omor 4 ahun 422# tentang
Standar Kompetensi 8ulusan (SK8) dengan panduan KSP yang dikeluarkan olehadan Standar asional Pendidikan (SP). Kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KSP) tahun 422# ini antara IPS dan PKn dipisahkan kembali. 6al ini
memperhatikan berbagai masukan dan kritik ahli pendidikan serta kepentinganpendidikan nasional dan politik bangsa yaitu perlunya pendidikan ke-arganegaraan
bangsa maka antara IPS dan PKn meskipun tujuan dan kajiannya adalah sama yaitu
membentuk -arganegara yang baik maka PKn tetap diajarkan sebagai matapelajaran di sekolah se+ara terpisah dengan IPS.
2. Pembaharuan KBM
IPS merupakan seperangkat 'akta peristi-a konsep dan generalisasi yang berkaitan dneganperilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya masyarakatnya bangsanya dan
lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini
dan diantisiapsi untuk masa yang akan datang.%da beberapa strategi dalam mengajarkan keterampilan sosial kepada peserta didik melaluiIPS di antaranya"1. &uru IPS harus menyajikan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan!
pendekatan dan model!model pembelajaran yang rele*an dengan tujuan pembelajarannya.Salah satu model pembelajaran yang rele*an adalahcooperative learning. ,engan
pembelajaran +ooperati*e learning maka sis-a tidak saja mengha'al 'akta konsep dan
pengetahuan yang bersi'at kogniti' rendah dan guru sebagai satu!satunya sumberin'ormasi melainkan akan memba-a sis-a untuk berpartisipasi akti' karena sis-a akan
diminta melakukan tugas!tugas seperti bekerja kelompok melakukan inkuiri dan
melaporkan hasil kegiatannya kepada kelas. Ini artinya guru bukan satu!satunya sumber
in'ormasi karena sis-a akan men+ari sumber yang beragam dan terlibat dalam berbagaikegiatan belajar yang beragam pula. &uru selain berperan sebagai 'asilitator dalam semua
7/25/2019 Upaya Pembaharuan Pendidikan IPS di Indonesia.docx
3/4
kegiatan sis-a juga harus mengamati proses pembelajaran untuk memberikan penilaian
(assessment) baik untuk pengetahuan ke!IPS!an juga menilai keterampilan so+ial (social
skill) selama kegiatan pembelajaran berlangsung.2. Strategi serta pendekatan konstrukti*isme yang menempatkan sis-a sebagai mitra
pembelajaran dan pengembangan materi pelajaran dapat digunakan oleh guru IPS dalam
mengembangkan keterampilan so+ial. Keterampilan sis-a dalam hal memperolehmengolah dan meman'aatkan in'ormasi untuk memiliki berdayakan dirinya dapat
dilakukan melalui proses pembelajaran di kelas. &uru IPS konstrukti*is harus dapat
mem'asilitasi para sis-anya dengan kesempatan untuk berlatih dalam mengklasi'ikasimenganalisis dan mengolah in'ormasi berdasarkan sumber!sumber yang mereka terima.
Sikap kritis sis-a terhadap in'ormasi harus dapat dikembangkan dalam proses
pembelajaran di kelas. &uru juga harus selalu membiasakan sis-a untuk memprediksi
mengklasi'ikasi dan menganalisis dengan demikian aspek kogniti' sis-a yangdikembangkan tidak hanya keterampilan dalam mengha'al dan mengingat melainkan juga
menganalisis memprediksi mengkritisi dan menge*aluasi in'ormasi yang diterima.3. Strategi inkuiri yaitu stratgei yang menekankan peserta didik menggunkan keterampilan
so+ial dan intelektual dalam memperoleh pengalaman baru atau in'ormasi baru melaluiin*estigasi yang si'atnya mandiri. 0enurut Supriatna ada beberapa keuntungan dari
strategi ini yaitu"1. Strategi ini memungkinkan peserta didik melihat isi pelajaran lebih realisti+ dan
positi' ketika menganalisis dan mengklasi'ikasikan data dalam mem+ahkan masalah.1. 0emberi kesempatan kepada sis-a untuk mere'leksikan isu!isu tertentu men+ari
data yang rele*an serta membuat keputusan yang bermakna bagi mereka se+ara
pribadi.2. 0enempatkan guru sebagai 'asilitator belajar sekaligus mengurangi perannya
sebagai pusat kegiatan belajar.Supardi (422/) mengatakan belajar mengajar ilmu!ilmu so+ial agar menjadi berdaya apabila
proses pembelajarannya bermakna (meaningfull) yaitu"1. Sis-a belajar menjalin pengetahuan keterampilan keper+ayaan dan sikap yang mereka
anggap berguna bagi kehidupannya di sekolah atau di luar sekolah.2. Pengajaran ditekankan kepada pendalaman gagasan penting yang terdapat dalam topik!
topik yang dibahas demi pemahaman apresiasi dan aplikasi sis-a.3. Kebermaknaan dan pentingnya materi pelajaran ditekankan bagaimana +ara
penyajiaannya dan dikembangkannya melalui kegiatan akti'.4. Interaksi di dalam kelas di'okuskan pada pendahuluan topi+!topik terpilih dan bukan
pada pembahasan sekilas sebanyak mungkin materi.5. Kegiatan belajar yang bermakna dan strategi assessment hendaknya di'okuskan pada
perhatian sis-a terhadap pikiran!pikiran atau gagasan!gagasan yang penting dan terpateri
dalam apa yang mereka pelajari.6. &uru hendaknya berpikir re'lekti' dalam melakukan peren+anaan persiapan
perberlakuan dan assessment pembelajaran.5. Hambatan Pembaharuan Pendidikan IPS di Indonesia
amun tugas besar dari pembelajaran IPS tersebut ternyata tidak berjalan sesuai dengan
harapan. 6al ini Karena adanya beberapa hambatan yang menjadikan pembelajaran IPS tidak
berhasil bahkan +enderung membosankan yaitu"
7/25/2019 Upaya Pembaharuan Pendidikan IPS di Indonesia.docx
4/4
1. Sebagian besar guru IPS belum terampil menggunakan beberapa model mengajar yang
dapat merangsang moti*asi belajar sis-a.2. Ketersediaan alat dan bahan belajar di sebagian besar sekolah ikut mempengaruhi proses
belajar IPS.3. Proses belajar mengajar IPS masih dilakukan dalam bentuk pembelajaran kon*ensional
sehingga peserta didik hanya memperoleh hasil 'aktual saja dan tidak mendapat hasilproses.4. ,alam hal implementasi atau proses pelaksanaan kurikulum ini guru yang mendapat
sosialisasi dalam bentuk penataran atau diklat sangat terbatas sekali sehingga 'aktor inijuga menyebabkan mereka masih belum memahami hakekat kurikulum baru ini
sebagaimana mestinya.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
IPS merupakan bidang studi baru karena dikenal sejak diberlakukan kurikulum 1975.
,ikatakan baru karena +ara pandangnya bersi'at terpadu artinya bah-a IPS merupakan
perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah geogra'i ekonomi sosiologi antropologi.%dapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran!mata pelajaran tersebut mempunyai kajian
yang sama yaitu manusia. Pendidikan IPS penting diberikan kepada sis-a pada jenjangpendidikan dasar dan menengah karena sis-a sebagai anggota masyarakat perlu mengenal
masyarakat dan lingkungannya.8atar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah di Indonesiasangat berbeda dengan di Inggris dan %merika Serikat. Pertumbuhan IPS di Indonesia tidak
terlepas dari situasi ka+au termasuk dalam bidang pendidikan sebagai akibat pemberontakan
&2SPKIntuk mengenal masyarakat sis-a dapat belajar melalui pendidikan di sekolah maupun se+aralangsung melalui pengalaman hidupnya ditengah!tengah msyarakat. ,engan pengajaran IPS
diharapkan sis-a dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak se+ara rasional dan
bertanggungja-ab dalam meme+ahkan masalah!masalah sosial yang dihadapi dalamkehidupannya.2. Saran
Top Related