TUGAS
STELA MINGGU KE 3
Kelompok :
Dita Fidiantoro 115040207111041
Dimas sanda onggy 115040207111022
Dimas wicaksono 115040201111204
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan
sintetik dan analitik.
o Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan tersebut
o Berikan contoh kedua pendekatan tersebut
Pendekatan sintetik adalah prinsip yang digunakan metode grid dalam melakukan survei
tanah. Sedangkan untuk pendekatan analitik adalah prinsip yang digunakan dalam sistem
fisiografis dengan bantuan interprestasi foto udara.
Persamaan kedua pendekatan ini terdapat dari cara meakukan survei, dimana survei
dilakukan dengan melakukan penentuan titik untuk survei lahan dan melakukan delineasi.
Perbedaan untuk kedua pendekatan ini sangat spesifik. Dimulai dari cara melakukan
survei sampai hasil survei yang di dapat. Perbedaannya adalah sebgai berikut :
No
. Pembeda Pendekatan Sintetik Pendekatan Analitik
1 Cara Survei Menentukan titik survei Di delineasi dengan melihat
lahan,kemudian baru melalui foto udara, baru
didelineasi menentukan titik survei lahan
2 Jumlah titik survei Banyak, karena setiap Sedikit, kurang lebih 3-4 titik
luasan petak yang dibuat dari tiap pengelompokkan
harus di survei hasil delineasi
3 Waktu Sangat lama, karena banyak Singkat, karena survei yang
titik yang harus di survei dilakukan hanya beberapa
titik
4 Hasil survei Lebih detail, karena jumlah Detail, tetapi hasil yang
titik survei banyak dan didapat tidak sedetail
hasilnya lebih akurat pendekatan sintetik
Contoh pendekatan sintetik dan analitik :
Pendekatan sintetik Pendekatan analitik
2. Dalam menyiapkan survei tanah dengan menggunakan pendekatan analitik, apa saja
yang harus dilakukan?
Menyiapkan foto udara suatu daerah kemudian diteruskan dengan melakukan pengamatan
dan pengklasifikasian tanah untuk masing-masing satuan yang dibuat tersebut. Selanjutnya
dilihat dan di delineasi daerah-daerah yang dimaksudkan dalam pembuatan peta. Pada
teknik pelaksanaannya menggunakan metode fisiografi, yaitu dengan menentukan batas
(mendeleniasi) satuan fisiografi atau wujud lahan (landform) terlebih dahulu sebelum ke
lapangan. Setelah di delineasi, lakukan survei pada daerah yang telah di delineasi kira-kira
tiga sampai empat titik untuk memastikan kebenarannya.
Setelah survei dilakukan dan diketahui hasilnya, lakukan pemetaan daerah tersebut dengan
diberi tanda-tanda yang dimaksudkan dalam pembuatan peta tersebut.
3. Lihat pada peta landform Pujon dan sekitanya di bawah. Gambaran relief wilayah
tersebut disajikan pada peta di bawahnya (peta relief)
Peta Landform (bentuklahan Pujon dan sekitarnya)
Relief Pujon dan sekitarnya
a. Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai, jelaskan alasannya.
Dengan adanya peta diatas lebih mempermudah dalam melakukan survei. Metode yang
cocok untuk digunakan adalah metode fisiografis. Dimana sudah diketahui untuk
landform dan relief daerah pujon. Sehingga hanya perlu dilakukan survei di daerah
yang telah di delineasi agar diketahui benar landform untuk daerah pujon.
b. Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000 plot pengamatan Saudara jika:
- menggunakan grid kaku
Grid kaku merupakan metode yang paling detail dibanding dengan kedua metode
lainnya. Dalam metode grid kaku, jarak pengamatan dibuat secara teratur pada jarak
tertentu untuk menghasilkan jalur segiempat seluruh daerah survey. Pengamatan tanah
dilakukan dengan pola teratur, jarak pengamatan tergantung dari skala peta. Pada peta
semi detail ( 1 : 25.000 ) dengan luas lahan 4.600 ha dan jumlah titik yang ideal
adalah 184 titik, maka luas tiap 1 cm2 pada peta mewakili 25 ha di lahan sebenarnya.
Dibawah ini adalah gambar peta menggunakan metode grid kaku.
- menggunakan grid bebas
Grid bebas merupakan gabungan dari metode grid kaku dan fisiografis. Jika terjadi
perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, perlu pengamatan lebih rapat,
sedangkan landform relatif seragam maka jarak pengamatan dapat dilakukan
berjauhan, dengan demikian dapat disimpulkan Kerapatan pengmatan disesuaikan
dengan kebutuhan skala survei serta tingkat kerumitan pola tanah di lapangan. Metode
ini biasanya dilaksanakan pada skala 1:12.500 sampai dengan 1: 25.000. Pelaksanaan
survei ini diiawali dengan analisis fisiografi melalaui interpretasi foto udara secara
detail.
Titik pada gambar relief dan land form di bawah merupakan titik survei di luar dari
garis yang telah ditentukan. Hal ini diperbolehkan, apabila ketika melakukan survei,
dan pada titik yang telah ditentukan terdapat hal yang tidak memungkinkan untuk
melakukan survei maka boleh sedikit bergeser dari titik yang telah dtentukan. Tetapi,
nantinya harus kembali lagi pada titik acuan yang telah dibuat.
- menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek.
Pada gambar dibawah ini adalah peta menggunakan pendekatan fisiografis. Titik di
dalam peta tersebuat adalah titik survei. Dimana pada pendekatan fisiografis
dilakukan delineasi terlebih dahulu, baru melakukan survei. Titik-titik pada gambar
dibawah terletak pada daerah dimana telah di delineasi sesuai dengan kebutuhan atau
dimaksudkan oleh pembuatan peta tersebut.
Top Related