UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FORMULIR USULAN
PENELITIAN UNGGULAN BERORIENTASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
A. Identitas Pengusul
1. Nama : Dr. Rina Marina Masri, MP
2. NIP/Pangkat/Gol./Jabatan : 19650530 199101 2 001/Pembina/IVA/Lektor Kepala
3. Jurusan/Program Studi : Jurusan Pendidikan Teknik Sipil/ Teknik Sipil
4. Fakultas : Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
B. Identitas Proposal
1. Judul Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis GIS
Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di
Kabupaten Tasikmalaya
2. Nama anggota peneliti 1 : Dr. Drs. Dian Hardijana, ST., MT
a. Bidang Ilmu : Teknik Sipil dan Lingkungan
b. Spesialisasi : Mekanika Tanah
3. Nama anggota peneliti 2 : Mardiani, S.Pd. M.Eng
a. Bidang Ilmu : Teknik Sipil dan Lingkungan
b. Spesialisasi : Rekayasa Lingkungan
4.Jangka Waktu Penelitian : 6 Bulan
5.Biaya yang diusulkan : Rp.60.000.000,00
6.Deskripsi isi proposal :
Invensi ini berhubungan dengan indikasi geografis penentuan wilayah berbasis Sistem
Informasi Geografis yang dapat dijadikan referensi dalam pengembangan RTRW Di
Kabupaten Tasikmalaya. Tahapan meliputi: (1) Pengembangan model diagram alir
pembuatan zona kemampuan lahan pertanian berkelanjutan, (2) Pengembangan dan
pengujian produk terperinci dari penurunan model diagram alir menjadi SOP (3)
Pengujian di lapangan dan penyempurnaan produk model audio visual dan buku ajar
pembuatan zona kemampuan lahan. Penentuan berdasarkan zona: drainase, banjir,
lereng permukaan, tekstur tanah, batuan, kedalaman efektif, erosi. Luaran
menghasilkan; (1) Paten peta tematik kemampuan lahan pertanian berkelanjutan (2)
Artikel jurnal terakreditasi, (3) Modul Pelatihan evaluasi lahan berbasis SIG
Bandung, 27 Februari 2013
Ketua Peneliti,
( Dr. Rina Marina Masri, MP).
NIP. 19650530 199101 2 001
PROPOSAL
PENELITIAN UNGGULAN BERORIENTASI HAK
KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
PEMBUATAN ZONA KEMAMPUAN LAHAN
BERBASIS GIS UNTUK PENGEMBANGAN PERTANIAN
BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA
Peneliti :
Dr. Rina Marina Masri, MP
Dr. Dian Hardidjana, ST., MT
Mardiani, S.Pd., M.Eng
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
No. Telp Kantor 022-2013163 Pesawat 3409
FEBRUARI, 2013
Lembar Pengesahan Program Penelitian
Penelitian Unggulan Berorientasi Hak Kekayaan Intelektual
Judul Penelitian : Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis
GIS Untuk Pengembangan Pertanian
Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya
Nama Ketua Peneliti : Dr. Rina Marina Masri, MP
NIP : 19650530 199101 2 001
Pangkat/Gol./Jabatan : Pembina / IVA/Lektor Kepala
Jurusan/Fakultas : Jurusan Pendidikan Teknik Sipil/ FPTK
Alamat Rumah : Jln. ABC Belakang No 17/Gg. Iyas No. 12
Bandung 40111
Telepon/HP/Faksimile/e-mail : 022-4241525/081315177863/
Nama Anggota Peneliti :
No. Nama dan Gelar
Bidang Keakhlian Instansi
Jurusan/Fakultas/Asal PT
1. Dr. D. Hardidjana, ST, MT Mekanika Tanah JPTS FPTK UPI Bandung
2. Mardiani, S.Pd., M.Eng Rekayasa
Lingkungan
JPTS FPTK UPI Bandung
Jangka Waktu Penelitian
: Juli s.d Desember 2013 (6 bulan)
Total Biaya yang dibutuhkan
: Rp 60.000.000,00
Bandung, 27 Februari 2013
Mengetahui : Ketua Peneliti,
Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan UPI Bandung
Dr. Eng. Agus Setiawan, Msi Dr. Rina Marina Masri, MP.
NIP.19690211 199303 1 001 NIP. 19650530 199101 2 001
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia
Prof. Dr. H. Sumarto, MSIE
NIP. 19550705 198103 1 005
ABSTRAK
Rina Marina, Dian Hardidjana, Mardiani. Pembuatan Zona Kemampuan Lahan
Berbasis GIS Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten
Tasikmalaya
Pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya masih belum memberikan dampak positif
terhadap perbaikan sosial, ekonomi dan lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini
disebabkan banyaknya penyimpangan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan
kemampuan lahannya. Pembuatan zona kemampuan lahan berbasis gis untuk
pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya selain bertujuan untuk
mendapatkan hak paten juga mendesak untuk diimplementasikan, dikarenakan secara
faktual pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya belum memberikan efek multiplier bagi
keseluruhan proses pembangunan secara berkelanjutan disamping belum meningkatkan
pendapatan asli daerah. Disamping itu zona kemampuan lahan ini diharapkan dapat
menguatkan peranan dan fungsi perencana RTRW serta secara khusus dapat menguatkan
dan memperbaiki program pertanian berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian
ini menggunakan pendekatan Deskriptif yang bertujuan menghasilkan; (1) Paten peta
tematik kemampuan lahan pertanian berkelanjutan (2) Artikel jurnal terakreditasi, (3)
Modul Pelatihan evaluasi lahan berbasis SIG, (4) Model audio visual dan buku ajar
evaluasi berbasis SIG. Data berupa data primer dan sekunder yang diperoleh dari lapangan
dan dari institusi yang terkait antara lain peta: drainase, banjir, lereng permukaan, tekstur
tanah, batuan, kedalaman efektif, erosi, Model yang dikembangkan dalam penelitian
analisis keruangan adalah model empirik atau relasional yaitu suatu model yang
menjelaskan mengenai keterkaitan antara beberapa variabel bebas terhadap satu variabel
terikat yang diimplementasikan melalui model sistem informasi geografis berbasis
komputer. Tahapan meliputi: (1) Pengembangan model diagram alir pembuatan zona
kemampuan lahan pertanian berkelanjutan, (2) Pengembangan dan pengujian produk
terperinci dari penurunan model diagram alir menjadi SOP (3) Pengujian di lapangan dan
penyempurnaan produk model audio visual dan buku ajar pembuatan zona kemampuan
lahan.
Kata kunci:
Zona, Kemampuan Lahan, SIG, Pertanian Berkelanjutan, modul latih, model audio visual
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN I
DAFTAR ISI ii
ABSTRAK iii
I PENDAHULUAN 1
II ROAD-MAP PENELITIAN 6
III TINJAUAN PUSTAKA
10
IV METODE PENELITIAN 17
V JADWAL PENELITIAN 23
DAFTAR PUSTAKA 26
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian 28
Lampiran 2. Ketersediaan sarana dan prasarana
penelitian
30
Lampiran 3. Susunan Organisasi tim peneliti dan
pembagian tugas
31
Lampiran 4. Biodata Peneliti 33
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan, khususnya di daerah
timur kabupaten dan hanya 13.05% bagian dari kabupaten yang terletak di dataran
rendah. Kabupaten ini secara alami memiliki tanah yang kaya dan subur serta
memberikan kelimpahan sumber daya air karena selain merupakan daerah tangkapan
curah hujan juga merupakan kawasan resapan air yang didukung oleh iklim tropis.
Perekonomian Tasikmalaya umumnya bertumpu pada sektor pertanian,
peternakan, dan perikanan, selain juga bertumpu pada sektor pertambangan yang
memiliki kualitas cukup baik bagi bahan bangunan, industri, dan perdagangan.
Tasikmalaya dikenal sebagai basis perekonomian rakyat dan usaha kecil menengah
seperti kerajinan dari bambu, batik, dan payung kertas. Namun, sangat disayangkan,
seiring dengan kebijakan investasi besar-besaran potensi ekonomi rakyat di daerah ini
cenderung terpinggirkan bahkan tidak diperhatikan.
Kabupaten Tasikmalaya yang dinilai sebagai kabupaten paling besar dan
berperan penting di wilayah Priangan Timur, faktanya kegiatan pemanfaatan ruang di
kabupaten ini belum berfungsi secara efektif dan efisien serta belum didasarkan pada
sistem pengendalian yang menyediakan informasi yang akurat tentang penyimpangan-
penyimpangan terhadap pemanfaatan ruang yang telah terjadi dan ketegasan dalam
memberikan tindakan yang tepat dalam menertibkan penyimpangan/pelanggaran
tersebut padahal sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya ini merupakan daerah
hijau, terutama pertanian dan kehutanan.
Hal ini mengisyaratkan bahwa sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.24
Tahun 1992 dan diperbaharui oleh Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang yang merupakan salah satu instrumen hukum bagi pengelolaan
lingkungan, kasus lingkungan dalam masalah penataan ruang lebih banyak
diperdebatkan dan dianalisis secara sektoral saja. Faktanya pengendalian ruang belum
sepenuhnya berasaskan pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu,
tidak efektif dan efisiensi, belum serasi, selaras, seimbang dan belum berkelanjutan.
Selain itu belum sepenuhnya berasaskan keterbukaan, persamaan, keadilan dan
2
perlindungan hukum. Padahal idealnya efektivitas dan efisiensi penataan ruang harus
dapat mewujudkan kualitas ruang yang sesuai dengan potensi dan fungsi ruang.
Selain itu Undang-undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
menginsyaratkan bahwa pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang
kebumian harus berkontribusi maksimal dalam pencapaian 11 Prioritas Nasional
Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014 yaitu : (1) Reformasi Birokrasi dan Tata
Kelola, (2) Pendidikan, (3) Kesehatan, (4) Penanggulangan Kemiskinan, (5) Ketahanan
Pangan, (6) Infrastruktur, (7) Energi, (8) Iklim-Investasi dan Iklim-Usaha, (9)
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, (10) Daerah Tertinggal, Terdepan,
Terluar dan Pasca-konflik, (11) Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi.
Di sisi lain era globalisasi dalam lingkup perdagangan bebas antar negara,
membawa dampak ganda, disatu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang
seluas-luasnya antar negara, namun disisi lain era itu membawa persaingan yang tajam
dan ketat yang berdampak pada penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan daya
dukungnya dikarenakan belum tersedianya informasi sumberdaya lahan termasuk
mengenai informasi kesesuaian lahan masing-masing wilayah. Tingkat pemanfaatan
ruang yang berbeda-beda, apabila tidak ditata secara baik dapat mendorong
ketidakseimbangan pembangunan antar wilayah dan ketidaklestarian lingkungan serta
konflik pemanfaatan ruang.
Fakta lain menunjukkan ketidakteraturan tata ruang di Kabupaten Tasikmalaya
diakibatkan terbatasnya kemampuan aparat dalam mengimplementasikan program-
program pemerintah. Keterbatasan kompetensi aparat dalam menerapkan program
pengendalian ruang sesuai Rencana Umum Tata Ruang dan rencana prioritas
pembangunan daerah di Kabupaten Tasikmalaya menambah daftar panjang kerusakan
lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan hal tersebut di atas dibutuhkan kebijakan penggunaan tanah yang
didasarkan pada: (1) Aspek teknis yang menyangkut potensi sumberdaya lahan melalui
evaluasi kemampuan lahan, (2) Aspek lingkungan, yaitu dampaknya terhadap
lingkungan, (3) Aspek hukum, yaitu harus sesuai dengan peraturan dan undang-undang,
(4) Aspek sosial, menyangkut penggunaan lahan untuk kepentingan sosial dan
bermanfaat bagi seluruh masyarakat, (5) Aspek ekonomi, yaitu penggunaan tanah yang
optimal yang memberikan keuntungan setingga-tingginya tanpa merusakkan tanahnya
sendiri serta lingkungannya. (6) aspek politik atau kebijakan pemerintah.
3
Pentingnya penataan ruang bagi para penentu kebijakan pengelolaan lingkungan
memunculkan gagasan untuk melakukan penelitian penataan ruang yang didasarkan
pada karakteristik daya dukungnya serta didukung oleh teknologi yang akan
meningkatkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan keamanan dan kelembagaan melalui evaluasi kemampuan lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pengembangan pertanian
berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya.
Evaluasi kemampuan lahan ini merupakan salah satu pekerjaan dalam
perencanaan dan pengembangan wilayah. Dalam perencanaan tataguna tanah, proses
penilaian potensi suatu lahan untuk penggunaan tertentu diperoleh dengan cara
melakukan survai dan pemetaan tanah sebagai dasar untuk perencanaan tataguna tanah
yang rasional, sehingga tanah dapat digunakan secara optimal dan lestari untuk
menunjang pengelolaan kekayaan sumber daya alam agar bisa dimanfaatkan sebesar-
besar bagi kemakmuran rakyat.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan utama invensi yang berhubungan dengan indikasi geografis penentuan wilayah
ini menghasilkan peta tematik zonasi kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian
berkelanjutan yang memperhatikan kondisi normatif fisik lingkungan berbasis Sistem Informasi
Geografis. Lebih khusus, invensi ini bertujuan menghasilkan hak paten peta zonasi kemampuan
lahan dan pengembangannya untuk kawasan pertanian berkelanjutan di Kabupaten
Tasikmalaya. Sedangkan tujuan dari penelitian adalah :
1. Memperoleh model konseptual struktur data base keruangan kemampuan lahan untuk
pertanian berkelanjutan,
2. Memperoleh model fungsional struktur data base keruangan kemampuan lahan untuk
pertanian berkelanjutan,
3. Memperoleh bentuk model diagram alir zonasi kemampuan lahan pertanian
berkelanjutan yang memperhatikan kondisi normatif fisik lingkungan berbasis Sistem
Informasi Geografis,
4. Memperoleh Standard Operational Procedure zonasi kemampuan lahan pertanian
berkelanjutan yang memperhatikan kondisi normatif fisik lingkungan berbasis Sistem
Informasi Geografis,
4
5. Memperoleh implementasi aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografis untuk analisis
keruangan kemampuan lahan pertanian berkelanjutan bagi peningkatan kualitas
lingkungan berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya ,
6. Memperoleh implikasi perancangan data base keruangan kemampuan lahan pertanian
berkelanjutan untuk peningkatan kualitas lingkungan berkelanjutan di Kabupaten
Tasikmalaya.
C. Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Luaran yang dihasilkan dalam penelitian kemampuan lahan berbasis SIG untuk
pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya adalah :
1. Produk teknologi tepat guna yang dapat dialihkan kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders) yang dapat menjawab permasalah dalam pengelolaan
lingkungan.
2. Karya inovasi yang bisa diusulkan untuk dapat perlindungan kekayaan intelektual
(paten, hak cipta dan sebagainya),
3. Publikasi artikel ilmiah nasional atau internasional,
4. Bahan ajar perkuliahan Sistem Informasi Geografis,
5. Terjalinnya hubungan kerja sama dengan pusat penelitian dan pengembangan
pertanian dalam mengelola kawasan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya,
6. Terjalinnya jaringan kemitraan antara perguruan tinggi dengan para pemangku
kepentingan dalam mengelola Rencana Tata Ruang Wilayah di Kabupaten
Tasikmayala.
D. Hasil Penelitian yang Dijanjikan
1. Buku ajar, modul, petunjuk teknis pembelajaran model evaluasi kemampuan lahan
berbasis Sistem informasi Geografis untuk mewujudkan prinsip pertanian
pembangunan berkelanjutan yang bersinergi dan berkolaborasi dengan Dinas Tata
Ruang, Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat serta Pusat
Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum,
2. Publikasi artikel penelitian peningkatan kapasitas evaluasi kemampuan lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis untuk mewujudkan pembangunan pertanian
berkelanjutan yang siap diterbitkan pada Jurnal Nasional terakreditasi DIKTI/LIPI,
5
3. Pengusulan untuk Hak Kekayaan Intelektual indikasi geografis penentuan wilayah
berupa peta tematik zonasi kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan
yang memperhatikan kondisi normatif fisik lingkungan berbasis Sistem Informasi Geografis,
4. Seminar nasional pengembangan dan penyempurnaan kebijakan pengelolaan
pembangunan lingkungan berbasis Sistem Informasi Geografis yang lebih mudah dan
cepat dalam proses penyajian informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para stake
houlder yang mampu meningkatkan nilai ekonomi dan lingkungan sebagai teknologi
baru yang dapat menjawab permasalahan bangsa yang strategis.
6
BAB II
ROAD-MAP PENELITIAN
A. Kegiatan yang telah dilakukan
Kegiatan utama yang telah dilakukan terkait dengan penelitian pembuatan zona
kemampuan lahan berbasis Sistem Informasi Geografis untuk pengembangan pertanian
berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya adalah :
1. Penelitian Hibah Bersaing berbasis SIG dan Pertanian dengan judul: Analisis Spasial
Industri Genteng untuk Pembangunan Perumahan dan Pertanian yang Berkelanjutan
(Anggota Peneliti) dengan dana dari DP2M DIKTI;
2. Penelitian Strategis Nasional DIPA UPI berbasis SIG dengan judul : Model Spasial
Infrastruktur Pendidikan Kabupaten/Kota Berbasis Teknologi GPS dan DTM (Studi
Kasus : Kota Bandung);
3. Penelitian berbasis SIG dengan judul: Analisis Keruangan Kesesuaian Lahan Untuk
Permukiman Di Kabupaten Bandung Dan Bandung Barat;
4. Penelitian berbasis SIG dengan judul: Pengembangan Pembelajaran Peta
Bergeoinformasi pada Praktikum IUT untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa
Teknik Sipil FPTK UPI;
5. Penelitian berbasis SIG dengan judul: Eksplorasi Instrumen GPS pada Pengukuran dan
Pemetaan sebagai Metode Kontrol Lapangan Bangunan Teknik Sipil yang didanai
Tabungan UPI;
6. Penelitian berbasis SIG dan Pertanian dengan judul: Pengembangan Model dan
Tipologi Agropolitan di Tujuh Kabupaten di Pulau Jawa kerjasama dengan
Kimpraswil;
7. Penelitian peningkatan kualitas pembelajaran (PPKP) Teknik Penyehatan yang
menghasilkan 16 model diagram alir dan SOP kegiatan pembelajaran;
8. Pembuatan buku ajar Teknik Penyehatan yang memenuhi Kerangka Acuan Kerja yang
ditetapkan oleh pemberi tugas;
9. Pembuatan petunjuk teknis praktik Ilmu Ukur Tanah yang memenuhi Kerangka Acuan
Kerja yang ditetapkan oleh pemberi tugas;
10. Penulisan artikel berbasis SIG pada Jurnal Geografi GEA Volume 9 No 2 Oktober
2009 ISSN : 1412-0313 Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI dengan judul :
Evaluasi Kemampuan Lahan di Kabupaten Bandung Utara dan Bandung Barat
Menggunakan Sistem Informasi Geografis;
7
11. Penulisan artikel berbasis SIG pada Jurnal Forum Geografi Volume 26 No 2
Desember 2012 Akreditasi No 51/DIKTI/Kep/2010 ISSN : 085-2682 Universitas
Muhammadiyah Surakarta dengan judul: Analisis Keruangan Kesesuaian Lahan Untuk
Permukiman Di Kabupaten Bandung Dan Bandung Barat.
12. Pemakalah pada Seminar Nasional ISPI Tema: Redesain Sistem Desentralisasi
Pendidikan dengan judul makalah berbasis SIG: Pengembangan Evaluasi Lahan
Menggunakan Autodeskmap untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa JPTS
FPTK UPI pada Teknik Penyehatan di Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2012;
13. Pemakalah pada Seminar Nasional dan Forum Ilmiah Tahunan 2011 Ikatan Surveyor
Indonesia dengan judul makalah: Analisis Kesesuaian dan Kemampuan Lahan untuk
Perumahan Menggunakan GIS di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat di
Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2011;
14. Pemakalah pada Workshop of JSPS International Training Program to Protect
Diversity of Bioresources in The Tropical Forest dengan judul makalah: Application
of Geographic Information System (GIS) for Forest Zoning by Land Capability
Approach in West Bandung and Bandung District di Bogor Agricultural University –
Kagoshima University – Bogor Indonesia Tahun 2010.
B. Kegiatan yang akan dikembangkan
Kegiatan yang akan dikembangkan terkait dengan pembuatan zona kemampuan
lahan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Di Kabupaten Tasikmalaya adalah
pengembangan yang bersifat khusus untuk meningkatkan pertanian yang berkelanjutan dan
diharapkan menghasilkan beberapa produk dalam bentuk softcopy dan hardcopy dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan tidak hanya komponen materi substansi evaluasi
kemampuan lahan berbasis SIG dan pertanian saja, tetapi juga komponen penataan ruang
secara keseluruhan. Karakteristik referensi permodelan evaluasi kemampuan lahan untuk
pengembangan pertanian berkelanjutan untuk para praktisi memiliki sasaran tidak hanya
ditekankan pada manfaat secara finansialnya saja tetapi juga pada aspek keberlanjutan
lingkungan.
Pembuatan zonasi kemampuan lahan untuk pertanian berkelanjutan berbasis SIG
diharapkan memberikan efek multiplier bagi keseluruhan proses penataan ruang,
meningkatkan pemanfaatan ruang, menguatkan peranan dan fungsi pengendalian ruang,
menguatkan dan memperbaiki rencana tata ruang wilayah Kabupaten Tasikmalaya
disamping memperbaiki penyimpangan penggunaan ruang secara keseluruhan.
8
Penelitian Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis SIG Untuk
Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya adalah :melalui
beberapa tahap penelitian, yaitu :
1. Penelitian tahap I adalah untuk menganalisis isi model konseptual dan model
fungsional pada Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis SIG sehingga dapat
dibuatkan suatu kerangka Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten
Tasikmalaya yang akan disajikan dalam bentuk model diagram alir Pembuatan Zona
Kemampuan Lahan Berbasis SIG sebagai acuan dan panduan perencanaan penggunaan
lahan di Kabupaten Tasikmalaya;
2. Penelitian tahap II adalah untuk membuat suatu deskripsi terperinci dari penurunan
model konseptual pembuatan zona kemampuan lahan berbasis SIG sehingga dapat
dibuatkan suatu kerangka Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten
Tasikmalaya dan didokumentasikan menjadi SOP pembuatan zona kemampuan lahan
berbasis SIG sebagai acuan dan panduan perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan
di Kabupaten Tasikmalaya;
3. Penelitian tahap III adalah untuk membuat suatu model audio visual pembuatan zona
kemampuan lahan berbasis SIG sehingga dapat dibuatkan suatu kerangka
Pengembangan Pertanian Berkelanjutan dan didokumentasikan dalam bentuk buku ajar
model pengembangan pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi
evaluasi kemampuan lahan berbasis SIG.
C. Luaran Kegiatan
Luaran yang ditargetkan dari kegiatan penelitian Pembuatan Zona Kemampuan
Lahan Berbasis GIS Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten
Tasikmalaya adalah :
1. Model diagram alir Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Untuk Pengembangan
Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya berbasis SIG;
2. SOP (standard operational procedure) Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Untuk
Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya dalam
meningkatkan kompetensi evaluasi kemampuan lahan berbasis SIG;
3. Buku ajar, Modul, Petunjuk Teknis Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis SIG
Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya dalam
meningkatkan kompetensi evaluasi kemampuan lahan dengan pandangan antisipatif ke
depan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan .
9
4. Model audio visual Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis SIG Untuk
Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya, sebagai teknologi
tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh para pengguna dalam bidang revitalisasi dan
pengelolaan lingkungan;
5. Publikasi artikel penelitian peningkatan kapasitas kompetensi evaluasi kemampuan
lahan berbasis SIG dan pertanian berkelanjutan yang siap diterbitkan pada Jurnal
terakreditasi DIKTI dan atau LIPI;
6. Pengusulan untuk Hak Kekayaan Intelektual indikasi geografis penentuan wilayah berupa
peta tematik zonasi kemampuan lahan yang memperhatikan kondisi normatif fisik lingkungan
berbasis SIG;
7. Seminar nasional pengembangan dan penyempurnaan kebijakan pengelolaan
pembangunan lingkungan berbasis SIG yang lebih mudah dan cepat dalam proses
penyajian informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para stake houlder yang mampu
meningkatkan nilai ekonomi dan lingkungan sebagai teknologi baru yang dapat
menjawab permasalahan bangsa yang strategis.
D. Keterkaitan dengan Payung Penelitian UPI
Payung penelitian UPI yang dijadikan sebagai payung penelitian pengembangan
kompetensi bidang keilmuan dasar Teknik Sipil untuk kajian aplikasi SIG kompetensi
Evaluasi kemampuan lahan (tanah) dalam perencanaan tata ruang.
10
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. State of the Art Bidang yang Diteliti
Tingkat pemanfaatan ruang yang berbeda-beda, apabila tidak ditata secara baik
dapat mendorong ketidakseimbangan pembangunan antar wilayah dan ketidaklestarian
lingkungan serta konflik pemanfaatan ruang. Penataan ruang yang didasarkan pada
karakteristik daya dukungnya serta didukung oleh teknologi yang sesuai, akan
meningkatkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan keamanan dan kelembagaan yang berarti juga meningkatkan
kualitas tata ruang.
Kualitas tata ruang menurut Silalahi (1995) ditentukan oleh terwujudnya
pemanfaatan ruang yang memperhatikan (1) daya dukung lingkungan, yaitu jumlah
penduduk dalam suatu wilayah yang masih dapat didukung oleh ketersediaan
sumberdaya alam, dan penggunaan lahan yang sesuai dengan karakteristik tanah, (2)
fungsi lingkungan, yaitu tertatanya tata air, tata udara, suaka alam, suaka budaya, (3)
estetika lingkungan, yaitu terpeliharanya bentang alam, (4) lokasi, yaitu pemanfaatan
ruang yang serasi antara fungsi lingkungan dengan kawasan lindung dan kawasan
budidaya, (5) struktur, yaitu hirarki yang jelas dalam sistem perkotaan dan hubungan
yang saling menunjang antar kota besar, kota menengah dan kota kecil.
Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat (5) disebutkan
bahwa “Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang”. Dalam penataan ruang harus berasaskan
pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, efektivitas dan efisiensi,
serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan. Selain itu harus berasaskan keterbukaan,
persamaan, keadilan dan perlindungan hukum. Kegiatan pengendalian pemanfaatan
ruang akan berfungsi secara efektif dan efisien bila didasarkan pada sistem
pengendalian yang menyediakan informasi yang akurat tentang penyimpangan-
penyimpangan terhadap pemanfaatan ruang yang telah terjadi dan ketegasan dalam
memberikan tindakan yang tepat dalam menertibkan penyimpangan/pelanggaran
tersebut.
11
Dasar hukum yang mengatur mengenai pengendalian pemanfaatan ruang
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Pasal 35 yaitu : Pengendalian
pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian
insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi. Hal ini berarti pengendalian
pemanfaatan ruang merupakan usaha untuk mengambil tindakan agar pemanfaatan
ruang yang direncanakan dapat terwujud. Pengendalian pemanfaatan ruang melalui
penetapan zonasi dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dipertegas dengan
Pasal 36 yaitu :
(1) Peraturan zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 disusun sebagai pedoman
pengendalian pemanfaatan ruang,
(2) Peraturan zonasi disusun berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap zona
pemanfaatan ruang,
(3) Peraturan zonasi ditetapkan dengan: (a) peraturan pemerintah untuk arahan
peraturan zonasi sistem nasional, (b) peraturan daerah propinsi untuk arahan
peraturan zonasi sistem propinsi; (c) peraturan daerah kabupaten/kota untuk
peraturan zonasi.
Sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.24 Tahun 1992 dan diperbaharui oleh
Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang merupakan salah satu
instrumen hukum bagi pengelolaan lingkungan, kasus lingkungan dalam masalah
penataan ruang lebih banyak diperdebatkan dan dianalisis dari sudut penataan ruang.
Fakta ketidakteraturan tata ruang diakibatkan terbatasnya kemampuan aparat dalam
mengimplementasikan program-program pemerintah. Keterbatasan kompetensi aparat
dalam menerapkan program perbaikan lingkungan sesuai Rencana Umum Tata Ruang
dan rencana prioritas pembangunan daerah menambah daftar panjang kerusakan
lingkungan. Beberapa proyek tidak dapat terus bertahan akibat merosotnya sumberdaya
lainnya dibatalkan karena ditentang masyarakat, atau disebabkan karena rusaknya
sumberdaya alam dan pencemaran lingkungan tidak diperhitungkan (Djayadiningrat,
2001).
Kajian literatur menunjukkan bahwa kompetensi pembuatan zonasi kemampuan
lahan berbasis SIG untuk pertanian berkelanjutan belum dikembangkan bagi para
stakehoulder perencanaan tataruang. Peningkatan kompetensi evaluasi kemampuan
lahan berbasis SIG merupakan upaya untuk mengembangkan kawasan pertanian yang
berkelanjutan terutama di Kabupaten Tasikmalaya. Dalam perencanaan tataguna tanah,
12
proses penilaian potensi suatu lahan untuk penggunaan-penggunaan tertentu diperoleh
dengan cara melakukan survai dan pemetaan tanah yang hasilnya digambarkan dalam
bentuk peta, sebagai dasar untuk perencanaan tataguna tanah yang rasional, sehingga
tanah dapat digunakan secara optimal dan lestari (Hardjowigeno,1999).
B. Hasil yang Sudah Dicapai
Hasil penelitian yang sudah tercapai terkait dengan penelitian yang akan
dikembangkan melalui Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis Sistem Informasi
Geografis Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten Tasikmalaya
terdiri dari :
1. Peta zonasi kesesuaian lahan perumahan berbasis SIG dengan mempertimbangkan
pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang melestarikan aspek lingkungan,
sosial dan ekonomi,
2. Mengetahui faktor kendala (constrain factor) terbesar pada pembuatan peta zonasi
kesesuaian lahan perumahan,
3. Kebijakan penataan ruang yang akurat untuk menyusun peraturan dan perundangan
baru bagi konservasi lahan dan disarankan berdasarkan faktor kendala dengan
memprioritaskan kebijakan: (1) Standar penggunaan lahan perumahan per orang
untuk menekan laju pembangunan perumahan, (2) Pengendalian pemanfaatan lahan
kawasan lindung yang ketat dari konversi lahan kawasan lindung menjadi lahan
perumahan (3) peningkatan dana pembangunan untuk kegiatan yang dapat
mengurangi bencana banjir dan longsor,
4. Survei GPS sebagai alat pemeriksa lapangan (ground check) pemanfaatan ruang
untuk perumahan terhadap zonasi kesesuaian lahan perumahan hasil analisis spasial
menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis,
5. Publikasi ilmiah pada Jurnal Forum Geografi Volume 26 No 2 Desember 2012
Akreditasi No 51/DIKTI/Kep/2010 ISSN : 085-2682 Universitas Muhammadiyah
Surakarta dengan judul: Analisis Keruangan Kesesuaian Lahan Untuk Permukiman Di
Kabupaten Bandung Dan Bandung Barat.
C. Studi Pendahuluan yang Telah Dilaksanakan
Studi pendahuluan yang telah dilaksanakan untuk mendukung pembuatan zona
kemampuan lahan berbasis Sistem Informasi Geografis untuk pengembangan pertanian
berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya yaitu, studi literatur evaluasi lahan yang
merupakan salah satu pekerjaan dalam perencanaan dan pengembangan wilayah.
13
Evaluasi lahan dilakukan karena sifat lahan beragam, sehingga perlu dikelompokkan
kedalam satuan-satuan yang lebih seragam yang memiliki potensi yang sama.
Keragaman ini mempengaruhi jenis penggunaan lahan yang sesuai untuk masing-
masing satuan lahan.
Kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu dapat dievaluasi dengan ketepatan
tinggi bila data yang diperlukan untuk evaluasi cukup tersedia dan berkualitas baik.
Kemampuan lahan dianggap sebagai kapasitas inherent dari sumberdaya lahan untuk
mendukung penggunaannya secara umum, sedangkan kesesuaian lahan mencerminkan
kesesuaian bidang lahan bagi penggunaan yang spesifik. Pendapat lain menyatakan
bahwa kemampuan lahan lebih mengarah kepada aspek konservasi, sedangkan
kesesuaian lahan lebih mengarah kepada produktivitas.
Penggunaan lahan berbagai aktifitas pada umumnya ditentukan oleh kemampuan
lahan atau kesesuaian lahan yang ada dalam wilayah tersebut dan kesesuaian lahan bagi
suatu areal dapat digunakan sebagai pegangan dalam pemanfaatan wilayah tersebut.
Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya, disamping dapat
menimbulkan terjadinya kerusakan lahan jaga akan meningkatkan masalah kemiskinan
dan masalah sosiai lainnya.
Kemampuan lahan ialah harkat lahan yang ditetapkan menurut macam
pengelolaan atau syarat pengelolaan yang diperlukan berkenaan dengan pengendalian
bahaya degradasi lahan atau risiko kerusakan lahan selama penggunaannya untuk suatu
maksud tertentu, atau berkenaan dengan pemulihan lahan yang telah menunjukan
gejala-gejala degradasi. Untuk mengetahui kemampuan suatu lahan maka perlu
dilakukan klasifikasi kemampuan lahan. Klasifikasi kemampuan lahan (Land Capability
Classification) adalah penilaian lahan (komponen-komponen lahan) secara sistematik
dan pengelompokkanya ke dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat-sifat yang
merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaanya secara lestari.
Kemampuan disini dipandang sebagi kapasitas lahan itu sendiri untuk suatu
macam atau tingkat penggunaan umum. Kemampuan lahan ini dibagi dalam dalam 8
(delapan) tingkat kelas yaitu:
(1) Kelas I, yaitu lahan yang mempunyai sedikit hambatan yang membatasi
penggunaanya. Tanah-tanah di kelas I mempunyai salah satu kombinasi sifat dan
kualitas, terletak pada topografi hampir datar, ancaman erosi kecil, mempunyai
kedalaman efektif yang dalam, umumnya berdrainase baik, kapasitas menahan air
baik, tidak terancam banjir,
14
(2) Kelas II, yaitu lahan yang memiliki beberapa hambatan atau ancaman kerusakan
yang mengurangi pilihan penggunaanya atau mengakibatkannya memerlukan
tindakan konservasi sedang. Hambatan atau ancaman kerusakan pada kelas II
adalah salah satu kombinasi dari pengaruh berikut, lereng yang landai, kepekaan
erosi atau ancaman erosi sedang atau telah mengalami erosi sedang, struktur tanah
dan daya olah agak kurang baik, salinitas ringan sampai sedang atau terdapat garam
natrium yang mudah dihilangkan akan tetapi besar kemungkinan timbul kembali,
kelebihan air dapat diperbaiki dengan drainase, akan tetapi ada sebagai pembatas
yang sedang tingkatannya,
(3) Kelas III, yaitu lahan yang mempunyai hambatan yang berat yang mengurangi
pilihan penggunaan atau memerlukan tindakan konservasi khusus dan keduanya.
Hambatan atau ancaman kerusakan kerusakan mungkin disebabkan oleh salah satu
beberapa hal berikut : lereng yang agak miring atau bergelombang, peka terhadap
erosi atau telah mengalami erosi yang berat, seringkali mengalami banjir, lapisan
bawah tanah yang berpermeabilitas lambat, kedalamannya dangkal terhadap batuan,
lapisan padat keras (hardpan), lapisan padas rapuh (fragipan) atau lapisan liat padat
(claypan) yang membatasi perakaran dan simpanan air, terlalu basah atau masih
terus jenuh air setelah didrainase, kapasitas menahan air rendah, salinitas atau
kandungan natrium sedang, hambatan iklim yang agak besar. Lahan kelas III ini
memerlukan drainase dan pengelolaan tanah yang dapat memelihara atau
memperbaiki struktur dan keadaan olah tanah,
(4) Kelas IV, yaitu lahan dengan hambatan atau ancaman kerusakan tanah-tanah di
dalam kelas IV disebabkan oleh salah satu kombinasi faktor-faktor berikut : lereng
yang miring atau berbukit, kepekaan erosi yang besar, pengaruh bekas erosi agak
berat yang telah terjadi, tanahnya dangkal, kapasitas menahan air yang rendah,
sering tergenang, kelebihan air bebas dan ancaman penjenuhan atau penggenangan
terus terjadi setelah didrainase, salinitas atau kandungan natrium yang tinggi,
keadaan iklim yang kurang menguntungkan,
(5) Kelas V, yaitu lahan yang tidak terancam erosi akan tetapi mempunyai hambatan
lain yang tidak untuk dihilangkan sehingga membatasi pilihan penggunaanya.
Tanah-tanah ini terletak pada topografi datar atau hampir datar tetapi tergenang air,
15
sering terlanda banjir, atau berbatu-batu, atau iklim yang kurang sesuai, atau
mempunyai kombinasi hambatan tersebut,
(6) Kelas VI, yaitu lahan yang mempunyai pembatas atau ancaman kerusakan yang
tidak dapat dihilangkan, berupa salah satu atau kombinasi faktor-faktor berikut:
terletak pada lereng agak curam, ancaman erosi berat, telah tererosi berat,
mengandung garam laut atau natrium, berbatu-batu, iklim yang tidak sesuai,
(7) Kelas VII, yaitu lahan yang mempunyai beberapa hambatan atau ancaman
kerusakan yang berat dan tidak dapat dihilangkan seperti: terletak pada lereng yang
curam, telah tererosi sangat berat berupa erosi parit,
(8) Kelas VIII, yaitu lahan yang bermanfaat sebagai hutan lindung, tempat rekreasi
atau cagar alam. Pembatas atau ancaman kerusakan pada kelas ini dapat berupa :
terletak pada lereng yang sangat curam, berbatu, kapasitas menahan air sangat
rendah.
Studi lain yang telah dilaksanakan untuk mendukung pembuatan zona kemampuan
lahan berbasis Sistem Informasi Geografis untuk pengembangan pertanian
berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya adalah: (1) Analisis Kesesuaian Lahan untuk
Kawasan Perumahan Menggunakan Sistem Informasi Geografik di Kawasan Bandung
Utara Kabupaten Bandung, (2) Analisis Kemampuan dan Kesesuaian Lahan di
Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, dan (3) Evaluasi Pemanfaatan Ruang untuk
Perumahan Kawasan Bandung Utara Menggunakan Teknologi GPS dan Citra Satelit.
D. Relevansi dengan topik yang dibahas
Pengendalian pemanfaatan ruang yang merupakan usaha untuk mengambil
tindakan agar pemanfaatan ruang yang direncanakan dapat terwujud dilaksanakan
melalui penetapan zonasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
dipertegas dengan Pasal 36 dimana peraturan zonasi disusun sebagai pedoman
pengendalian pemanfaatan ruang berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap zona
pemanfaatan ruang yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah untuk arahan
peraturan zonasi sistem nasional, peraturan daerah propinsi untuk arahan peraturan
zonasi sistem propinsi dan peraturan daerah kabupaten/kota untuk peraturan zonasi.
Disisi lain keluarnya Undang-undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial menginsyaratkan bahwa pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
16
ruang kebumian harus berkontribusi maksimal dalam pencapaian 11 Prioritas Nasional
Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014 diantaranya adalah: Penanggulangan
Kemiskinan, Ketahanan Pangan, Infrastruktur, Iklim-Investasi dan Iklim-Usaha,
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan
Pasca-konflik, Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi. Untuk
mengimplementasikan UU No. 4 Tahun 2011 ini diperlukan Rencana Strategis Jangka
Panjang kegiatan dan pekerjaan informasi geospasial, termasuk perencanaan kebutuhan
SDM yang berkualitas dan kompeten, baik untuk Informasi Geospatial Dasar dan
Informasi Geospasial Tematik.
Potensi Kabupaten Tasikmalaya dengan kekayaan sumber daya alam dan
berbagai hasil produksi daerahnya seharusnya dapat meningkatkan perekonomian dan
pendapatan asli daerah tetapi faktanya banyak terjadi penyimpangan penggunaan lahan
dikarenakan adanya ketidakteraturan penggunaan ruang yang diakibatkan terbatasnya
kemampuan aparat dalam mengimplementasikan program-program pemerintah.
Keterbatasan kompetensi aparat dalam menerapkan program perbaikan lingkungan
sesuai Rencana Umum Tata Ruang dan rencana prioritas pembangunan daerah
menambah daftar panjang kerusakan lingkungan.
Pembuatan zonasi kemampuan lahan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)
untuk pertanian berkelanjutan di Kabuapten Tasikmalaya yang dibangun bersama
pengembangan modul latih kompetensi evaluasi kemampuan lahan berbasis SIG untuk
pertanian berkelanjutan merupakan upaya pengendalian pemanfaatan ruang yang
dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi. Tahapan zonasi ini melalui proses
merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara
tertib dan bekerjasama dengan semua stakeholder pengembangan wilayah di Kabupaten
Tasikmalaya.
Modul latih kompetensi evaluasi kemampuan lahan berbasis SIG untuk
pertanian berkelanjutan yang akan dikembangkan direncanakan berdasarkan klasifikasi
kemampuan lahan (Land Capability Classification) secara sistematik dan
pengelompokkannya berdasarkan atas sifat-sifat yang merupakan potensi dan
penghambat dalam penggunaan lahan secara lestari bertujuan untuk pengelolaan atau
syarat pengelolaan yang diperlukan berkenaan dengan pengendalian bahaya degradasi
lahan atau risiko kerusakan lahan selama penggunaannya untuk suatu maksud tertentu,
atau berkenaan dengan pemulihan lahan yang telah menunjukan gejala-gejala degradasi.
17
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan di Kabupaten Tasikmalaya. Waktu penelitian
diawali pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan Desember 2013.
B. Pendekatan atau Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu
penelitian yang didasarkan atas data deskripsi suatu kasus, keadaan, sikap, hubungan
atau suatu sistem pemikiran yang menjadi objek penelitian. Metode deskriptif
merupakan penelitian yang dicirikan oleh penelitian pada satu unit atau kasus saja
tetapi lebih mendetail atau mendalam (Arikunto, 2002). Unit objek penelitian dapat
berbentuk suatu kelompok orang atau masyarakat tertentu suatu desa atau
permukiman.
Model yang dikembangkan dalam penelitian analisis keruangan adalah model
empirik atau relasional yaitu suatu model yang menjelaskan mengenai keterkaitan
antara beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang diimplementasikan
melalui model sistem informasi geografis berbasis komputer. Menurut Prahasta
(2009), Hasil analisis spasial yang dilakukan oleh SIG dapat dijadikan sebagai dasar
yang kuat (teknis) bagi suatu pengambilan keputusan atau pembuatan suatu kebijakan.
Variabel penelitian memiliki 15 buah variabel, yaitu 8 buah variabel terikat
zona kelas kemampuan lahan dan tujuh variabel bebas. Variabel bebas penelitian
terdiri dari : zona drainase, zona banjir, zona lereng permukaan, zona tekstur tanah,
zona batuan, zona jenis efektif tanah dan zona erosi.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI
Bandung. Obyek penelitian pembuatan zona kemampuan lahan berbasis sistem
geografis sistem untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten
Tasikmalaya adalah kondisi wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
18
D. Instrumen Pengumpul Data
Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder
diperoleh dari instansi terkait dengan bidang dan lokasi studi yaitu dari Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya, BAPPEDA Kabupaten Tasikmalaya,
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya, Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional. Sedangkan data primer diperoleh dari hasil survey lapangan.
Jenis data spasial yang dikumpulkan terdiri dari data grafis berupa peta-peta
data pokok pembangunan Kabupaten Tasikmalaya berskala 1: 100.000. Data grafis
berupa peta-peta termasuk Peta situasi lokasi penelitian hasil interpretasi citra satelit
oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang
dikonversikan menjadi data vektor digital format ArcInfo. Peta-peta yang
dikumpulkan meliputi : peta drainase, peta banjir, peta lereng, peta tekstur tanah, peta
batuan, peta kedalaman efektif tanah, peta erosi, peta penggunaan lahan dan peta rupa
bumi.
Data spasial dan tekstual kondisi aktual wilayah Kabupaten Tasikmalaya
dikumpulkan untuk dianalisis bagi kepentingan zonasi kawasan pertanian
berkelanjutan berwawasan lingkungan. Batasan area tidak hanya bersifat batas
ekologis saja yang ditonjolkan tetapi juga batas administrasi sampai tingkat desa
sehingga hasil analisis dapat diimplementasikan di lapangan, baik untuk kegiatan
perencanaan maupun pemantauan hasil-hasil pembangunan.
E. Rancangan Penelitian
Pembangunan aplikasi sistem informasi geografik untuk pembuatan zona
kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten
Tasikmalaya digunakan kombinasi teknik analisis yang melalui tahapan :
1. Tahap Pertama
Tahap pertama merupakan tahap pengembangan model diagram alir pembuatan
zona kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di Kabupaten
Tasikmalaya Langkah-langkah pada tahap pertama adalah : 1) Identifikasi
kebutuhan pengguna untuk memperoleh zonasi Kemampuan Lahan Untuk
Pengembangan Pertanian Berkelanjutan, 2) Studi pustaka mengenai kriteria
19
Kemampuan Lahan Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan, 3) Pembuatan
model konseptual untuk pemasukan data, pemrosesan data dan pengeluaran hasil
analisis, Model konseptual dibangun sesuai dengan Kriteria Klasifikasi
Kemampuan Lahan yang menggunakan acuan seperti tersaji pada Tabel 1. Ketujuh
parameter tersebut di atas merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kelas
kemampuan lahan. Perhitungan indeks kemampuan lahan menggunakan
persamaan: TwTr+LwLr+DwDr+KwKr+EwEr+BwBr+OwOr…...(Chapin, 1995)
Dimana : w = bobot ; r = nilai interval (rating) ;T = Tekstur tanah; L = Lereng ; D=
Drainase tanah ; K = Kedalaman Efektif ; E = Erosi ; B = Batuan ; O = Banjir
Tabel 1. Kriteria Klasifikasi Kemampuan Lahan 1)
Faktor Penghambat Kelas Kemampuan
I II III IV V VI VII VIII
1. Tekstur Tanah (t)
a. Lapisan atas (40 cm) ah-s h-ak h-ak (+) (+) (+) (+) k
b. Lapisan bawah ah-s h-ak h-ak (+) (+) (+) (+) k
2. Lereng Permukaan
(%) (l) 0-3 3-8 8-15 15-30 (0-3) 30-45 45-65 > 65
3. Drainase (d) b-ab aj j sj (+ +) (+) (+) (+)
4. Kedalaman efektif
(cm) (k) > 90 >90 90-50 90-25 (+) < 25 (+) (+)
5. Keadaan Erosi (e) t r r s (+) b sb (+)
6. Kerikil/Batuan (%
volume) (b) 0-15
0-
15 0-15 15-50 50-90 (+) (+) > 90
7. Banjir (o) O0 O1 O2 O3 O4 (+) (+) (+)
Keterangan :
(+) = dapat mempunyai sembarangan sifat faktor penghambat dari kelas yang lebih
rendah.
(+ +) = permukaan tanah selalu tergenang air
Tekstur Drainase Erosi
ah = agak halus
h =halus
s = sedang
k = kasar
ak = agak kasar
b = baik
ab = agak baik
aj = agak jelek
j = jelek
sj = sangat jelek
t = tidak ada
r = ringan
s = sedang
b = berat
sb = sangat berat
20
2. Tahap Kedua
Tahap kedua merupakan pengembangan dan pengujian produk berupa membuat
suatu deskripsi terperinci dari penurunan model diagram alir menjadi SOP
pembuatan zona kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di
Kabupaten Tasikmalaya. Langkah-langkah pada tahap kedua adalah : 1) Pembuatan
model fungsional input data meliputi: pembobotan nilai tekstur tanah, lereng,
drainase tanah, kedalaman efektif, erosi, batuandan banjir. 2) Pembuatan model
fungsional output data meliputi: (a) penentuan kriteria pembagian kelas kemampuan
lahan untuk pertanian berkelanjutan dari hasil overlay, (b) penentuan klasifikasi
lokasi potensial untuk kemampuan lahan berdasarkan indeks kemampuan lahan; 3)
Melakukan analisis spasial dengan menggunakan peta dasar mencakup luasan batas
administrasi Kabupaten Tasikmalaya yang meliputi 7 tema yang bobot, rating
ditetapkan berdasarkan studi pustaka; 4) Mengembangkan program permodelan
pembuatan zona kemampuan lahan untuk pertanian berkelanjutan ditetapkan
berdasarkan diskusi pakar, 5) Melakukan implementasi permodelan pembuatan zona
kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan ditetapkan
berdasarkan diskusi pakar, simulasi verifikasi serta pemeriksaan lapangan (ground
check),
3. Tahap Ketiga
Tahap ketiga merupakan tahap pengujian di lapangan dan penyempurnaan produk
berupa membuat model audio visual dan buku ajar pembuatan zona kemampuan
lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis SIG Langkah-langkah
pada tahap ketiga adalah: 1) Melakukan implementasi pembuatan zona kemampuan
lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis SIG, secara penuh, 2)
Melakukan analisis dan perbaikan permodelan pembuatan zona kemampuan lahan
untuk pengembangan pertanian berkelanjutan sehingga diperoleh keluaran zona kelas
kemampuan lahan,, 3) Melakukan penyempurnaan model dengan kelengkapannya
berupa model audio visual dan buku ajar pembuatan zona kemampuan lahan untuk
pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis SIG dan 4) Penyebarluasan model
zona kemampuan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis SIG.
21
Diagram alir tahapan evaluasi kemampuan lahan untuk pertanian
berkelanjutan dapat dilihat pada Gambar 1. Dan tahapan kegiatan penelitian
tersaji pada Gambar 2. Diagram Fishbone.
Studi Pustaka
Identifikasi Kebutuhan Evaluasi Kemampuan LahanPertanian Berkelanjutan Secara Spasial Skala Regional
Klasifikasi Tekstual Atribut
Model Konseptual Evaluasi Kemampuan Lahan Pertanian berkelanjutan Secara Spasial SkalaRegional
Peta-Peta :
-DasarTopografi
-Tematik Batuan
-Tematik Drainase
-Tematik Banjir
-Tematik Tekstur Tanah
-Tematik Kedalaman Efektif Tanah
-Tematik Erosi Tanah
-Tematik Kelerengan
Sumber : BAPEDA
PerancanganModel Fungsional
Evaluasi
KemampuanLahan PertanianSecara Spasial
Metoda
Pembobotan &
Penilaian
Klasifikasi
Tematik
Konversi Data Analog Menjadi Digital Proses Digitasi, Entry Data, Editing
Database Digital untuk Evaluasi
Kemampuan Lahan Pertanian
Secara Spasial
Implementasi Model Sistem
Manajemen Data Base
Analisis Spasial
Peta Zonasi Kemampuan Lahan
Pertanian
Kriteria
Kemampuan
Lahan
Gambar 1. Diagram alir tahapan evaluasi kemampuan lahan petanian berkelanjutan
Zonasi Kemampuan
Lahan Kabupaten
Tasikmalaya
Mendapat Hak Paten
Analisis isi Evaluasi kemampuan
Lahan, SIG
Review dan Sari Evaluasi
Kemampuan Lahan Berbasis SIG
Pengembangan Model Diagram Alir
Pembuatan Zona Kemampuan
Lahan
TAHAP ITAHAP IITAHAP III
Pengembangan Standar Operasi
Prosedur Pembuatan Zona
Kemampuan Lahan
Studi
dokumentasi
Studi deskriptif
Studi
pengembangan
Analitik Model Konseptual
Pengembangan program
pembuatan zona Kemampuan
Lahan berbasis SIG dan
Pertanian berkelanjutan
Pengembangan paket program
berbasis SIG berdasar Experct
judgement & verifikasi lapangan
Studi
pengembangan
Studi
Pengembangan
Eksperimen
Implementasi Terbatas
Analisis
Spatial dan
Perbaikan
Implementasi Penuh
Analisis Hasil
Penyempurnaan
Penyebarluasan Model Zona
kemampuan lahan Berbasis GIS
Studi
Pengembangan
Studi
Pengembangan
Empirik
Empirik
Identifikasi
Kebutuhan
Pengembangan Model audio
visual zona Kemampuan Lahan
berbasis SIG dan Pertanian
berkelanjutan
Gambar 3. Fishbone Diagram Penelitian Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Pertanian Berkelanjutan Berbasis SIG
23
BAB V
JADWAL PENELITIAN
A. JADWAL KEGIATAN KEGIATAN
Tahap I kegiatan penelitian akan dilakukan pada Juli-Agustus tahun 2013 dengan
jadwal sebagai berikut:
No Jenis kegiatan Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 Ket
1. Analisis Identifikasi
kebutuhan pengguna
untuk memperoleh
zonasi Kemampuan
Lahan berbasis
Sistem Informasi
Geografis untuk
pengembangan
Pertanian
Berkelanjutan
2. Review dan sari Studi
pustaka mengenai
kriteria Kemampuan
Lahan Untuk
Pengembangan
Pertanian
Berkelanjutan
berbasis Sistem
Informasi Geografis
3. Pengembangan SOP
dengan pembuatan
model konseptual
untuk pemasukan
data, pemrosesan data
dan pengeluaran hasil
analisis kemampuan
lahan berbasis Sistem
Informasi Geografis
untuk pertanian
berkelanjutan
24
Tahap II akan dilakukan pada bulan September-Oktober Tahun 2013 dengan jadwal
sebagai berikut :
No Jenis kegiatan Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 Ket 1. Pengembangan SOP
dengan Pembuatan
model fungsional
input data berbasis
SIG
2. Pembuatan model
fungsional output
data meliputi:
penentuan kriteria
dan penentuan
klasifikasi lokasi
potensial
3. Melakukan analisis
spasial kemampuan
lahan berbasis SIG
4. Mengembangkan
program permodelan
pembuatan zona
kemampuan lahan
untuk pertanian
berkelanjutan
ditetapkan
berdasarkan expert
judgement
5 Melakukan
implementasi
permodelan
pembuatan zona
kemampuan lahan
untuk pengembangan
pertanian
berkelanjutan
ditetapkan
berdasarkan diskusi
pakar, simulasi
verifikasi serta
pemeriksaan
lapangan (ground
check)
25
Tahap III akan dilakukan pada bulan November-Desember Tahun 2013 dengan
jadwal sebagai berikut :
No Jenis kegiatan Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 Ket
1. Melakukan
implementasi
pembuatan zona
kemampuan lahan
untuk pengembangan
pertanian
berkelanjutan
berbasis SIG, secara
penuh
2. Melakukan analisis
dan perbaikan
permodelan
pembuatan zona
kemampuan lahan
untuk pengembangan
pertanian
berkelanjutan
sehingga diperoleh
keluaran zona kelas
kemampuan lahan
3. Melakukan
penyempurnaan
model dengan
kelengkapannya
berupa model audio
visual dan buku ajar
pembuatan zona
kemampuan lahan
untuk pengembangan
pertanian
berkelanjutan
berbasis SIG
4. Penyebarluasan
model zona
kemampuan lahan
untuk pengembangan
pertanian
berkelanjutan
berbasis SIG
5 Penulisan laporan
26
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 1996. Environmental Impact Assesement. 2nd Edition.Mc Graw Hill
International, New York.
__________. 1994. GIS by ESRI. Environmental Systems Research Institute, Inc.USA.
__________. 2007. Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang
__________, 2011. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Informasi
Geospasial
Arikunto, S. 2002. Metode Penelitian. CV Rajawali. Jakarta.
Aronoff, S. 1989. Geographic Information System : A Management Perspective. WDL
Publications, Ottawa. Canada.
Burrough, P.A. 1986. Principles of Geografical Information System for Land Resources
Assesment. Clarendanpress, Oxford
BPN. 1994. Himpunan Peraturan Konsolidasi Tanah Dan Pembangunan Perkotaan
Bagian I. BPN, Jakarta
Budiyanto E. 2010. Sistem Informasi Geografis dengan ArcView GIS. Andi Offset.
Yogyakarta.
Chadwick, G. 1980. A System View Of Planning. Pergamon Press. New York.
Djajadiningrat, Surna Tjahja. 2001. Pemikiran, Tantangan, dan Permasalahan Lingkungan
Hidup. Studio Tekno Ekonomi ITB, Bandung.
Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 1999. Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna
Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Idham, 2004. Konsolidasi Tanah Perkotaan Dalam Perspektif Otonomi Daerah. Alumni.
Bandung.
Jayadinata, J.T. 1999. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan
Wilayah. Penerbit ITB. Bandung.
Prahasta. 2004, Sistem Informasi Geografis : ArcView Lanjut. Informatika. Bandung
Riyanto. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Gava Media.
Yogyakarta
27
Sitorus. 2003. Pengembangan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan. Jurusan Tanah, Fakultas
Pertanian IPB. Bogor.
Tomlinson, R.F. 1987. Geographic Information System a new frontier. In : D.J. Peuquet
and D.F. Marble (Editors). Introductory Readings in Geographic Information
Systems. Taylor & Francis. London.
Tim Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 1993. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan.
Departemen Pertanian. Bogor.
United States Departement of Agriculture (USDA). 1971. Guide for Interpreting
Engineering Uses of Soil. SCS-USDA. Washington.
28
Lampiran 1 : Justifikasi Biaya REKAPITULASI BIAYA YANG DIUSULKAN
NO URAIAN JUMLAH
1. Gaji/Upah Rp. 15.000.000,00
2. Peralatan Rp. 14.750.000,00
3. Bahan habis pakai Rp. 13.750.000,00
4. Perjalanan Rp. 5.500.000,00
5. Lain-lain Rp. 11.000.000,00
Jumlah Rp. 60.000.000,00
1. Gaji dan Upah
No
Pelaksana
Kegiatan
Jumlah
Minggu
Jumlah
Pelaksana Honor/Minggu Biaya (Rp)
1. Ketua tim peneliti 24 1 Rp. 220.000,00 Rp. 5.280.000,00
2. Anggota tim peneliti 24 2 Rp. 135.000,00 Rp. 6.480.000,00
3. Teknisi 24 1 Rp. 75.000,00 Rp. 1.800.000,00
4. Tenaga harian 24 1 Rp. 60.000,00 Rp. 1.440.000,00
Jumlah Rp. 15.000.000,00
2. Peralatan
No Nama Alat Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)
1. Alat GPS Navigasi 2 Rp.3.000.000.00 Rp, 6.000.000,00
2. Software GIS 1 Rp.3.750.000.00 Rp. 3.750.000,00
3. Perangkat keras komputer 1 Rp.5,000,000.00 Rp. 5.000.000,00
Jumlah Rp.14.750.000,00
3. Bahan habis pakai
No Nama Bahan Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)
1. Pengumpulan data statistik (sekunder) 8 Rp. 100.000.00 Rp. 800.000,00
2. Pengumpulan data tematik (sekunder) 8 Rp. 100.000.00 Rp. 800.000,00
3. Bahan Pelatihan AMDAL 20 Rp. 75.000.00 Rp. 1.500.000,00
4. Model Diagram Alir AMDAL 1 Rp. 350.000.00 Rp. 350.000,00
5. Model Diagram Alir GIS 1 Rp. 300.000.00 Rp. 300.000,00
6. Model Sistem Dinamis 1 Rp. 300.000.00 Rp. 300.000,00
7. Model Audio Visual 1 Rp. 500.000.00 Rp. 500.000,00
8. Pelatihan Kompetensi AMDAL 20 Rp. 350.000.00 Rp. 350.000,00
9. Pelatihan Kompetensi GIS/Dinamis 20 Rp. 75.000.00 Rp. 1.500.000,00
10. Pelatihan Kompetensi GIS/Dinamis 20 Rp. 75.000.00 Rp. 1.500.000,00
11. Insentif Nara sumber 2 Rp. 75.000.00 Rp. 1.500.000,00
12. Peta A0 20 Rp. 350.000.00 Rp. 700.000,00
29
( Lanjutan 2)
No Nama Bahan Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)
13 Peta A1 20 Rp. 25.000.00 Rp. 500.000,00
14 Fotocopy Peta 20 Rp. 10.000.00 Rp. 200.000,00
15 Digitasi Peta 20 Rp. 75.000.00 Rp. 1.500.000,00
16 Kertas A4 10 Rp. 35.000.00 Rp. 350.000,00
17 CD 20 Rp. 5.000.00 Rp. 100.000,00
18 Cartride 5 Rp. 150.000,00 Rp. 750.000,00
Jumlah Rp. 13.750.000,00
4. Perjalanan
No Kota Tujuan Jumlah Volume Biaya Satuan Jumlah (Rp)
1 Bogor 3 2 Rp. 400.000,00 Rp. 2.400.000,00
2 Jakarta 2 2 Rp. 400.000,00 Rp. 1.600.000,00
3 Malang 2 1 Rp. 750.000,00 Rp. 1.500.000,00
Jumlah Rp. 5.500.000,00
5. Lain-lain (Pemeliharaan, Lokakarya/seminar, pengolahan data, laporan, publikasi)
No Uraian Volume Biaya Satuan Biaya
1 Pemeliharaan Alat 2 Rp. 125.000,00 Rp. 250.000,00
2 Analisis Spatial GIS 1 Rp. 250.000,00 Rp. 250.000,00
3 Analisis Sistem Dinamik 1 Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00
4 Biaya rapat intern 9 Rp. 50.000.00 Rp. 450.000.00
5 International Seminar 1 Rp.1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00
6 Dokumentasi dan Cuci Cetak 3 Rp. 200.000,00 Rp. 600.000,00
7 Pembuatan laporan 3 Rp. 200.000,00 Rp. 600.000,00
8 Pencetakan dan penggandaan laporan 9 Rp. 150.000,00 Rp. 1.350.000,00
9 Publikasi Jurnal nasional/internasional 1 Rp.2.500.000,00 Rp. 2.500.000,00
10 Seminar Nasional hasil penelitian 3 Rp.1.000.000,00 Rp. 3.000.000,00
Jumlah Rp. 11.000.000,00
30
Lampiran 2. Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian
Prasarana utama:
1. Ruang pusat kegiatan Pembuatan Zona Kemampuan Lahan Berbasis GIS untuk pertanian
berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya adalah Laboratorium Survey dan Pemetaan berikut
prasarana pendukungnya (mebeulair),
2. Prasarana komputer pengolah data telah tersedia di Laboratorium Survey dan Pemetaan,
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung.
Sarana utama penelitian:
1. Perangkat lunak GIS Arcview 3.3, perangkat lunak telah tersedia di Laboratorium
Survey dan Pemetaan, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung.
2. Data base map, citra satelit land use dan land status dapat diperoleh dari beberapa
instansi yang berkompeten dan mitra dari peneliti.
3. Alat GPS (global positioning system) dan Total Station tersedia di Laboratorium
Survey dan Pemetaan, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung.
31
Lampiran 3 : Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas
No Nama
Jabatan
dalam
tim
Alokasi
waktu
(Jam/Minggu)
Uraian Tugas
1. Dr. Rina Marina
Masri, MP
Ketua
peneliti
20
Jam/Minggu
Memimpin dan mengkoordinasikan
kegiatan penelitian:
• Membuat model konseptual
untuk pemasukan data,
pemrosesan data dan pengeluaran
hasil analisis kemampuan lahan
berbasis SIG untuk pertanian
berkelanjutan
• Membuat model fungsional input
data berbasis GIS
• Membuat model fungsional output
data meliputi: penentuan kriteria
dan penentuan klasifikasi lokasi
potensial
• Melakukan analisis spasial
kemampuan lahan berbasis SIG
• Mengembangkan program
permodelan pembuatan zona
kemampuan lahan untuk pertanian
berkelanjutan ditetapkan
berdasarkan expert judgement
• Melakukan implementasi
pembuatan zona kemampuan
lahan untuk pengembangan
pertanian berkelanjutan berbasis
SIG, secara penuh,
• Melakukan analisis dan perbaikan
permodelan pembuatan zona
kemampuan lahan untuk
pengembangan pertanian
berkelanjutan sehingga diperoleh
keluaran zona kelas kemampuan
lahan
• Melakukan penyempurnaan model
dengan kelengkapannya berupa
model audio visual dan buku ajar
pembuatan zona kemampuan
lahan untuk pengembangan
pertanian berkelanjutan berbasis
SIG
• Penulisan laporan
32
(Lanjutan Lampiran 3)
No Nama
Jabatan
dalam
tim
Alokasi waktu
(Jam/Minggu)
Uraian Tugas
2. Dr.Dian
Hardidjana.ST.,
MT
Mardiani, S.Pd.,
M.Eng
Anggota
peneliti
20
Jam/Minggu
Membantu peneliti utama dalam
pelaksanaan penelitian:
• Mengidentifikasi kebutuhan
pengguna untuk memperoleh zonasi
Kemampuan Lahan berbasis SIG
untuk pengembangan Pertanian
Berkelanjutan
• Menganalisis kriteria Kemampuan
Lahan
• Menganalisis isi kompetensi Sistem
Informasi Geografis
• Mereview dan menyarikan
kompetensi analisis spatial berbasis
GIS, kompetensi kemampuan lahan
dan kompetensi Pengembangan
Pertanian Berkelanjutan
• Melakukan implementasi
permodelan pembuatan zona
kemampuan lahan untuk
pengembangan pertanian
berkelanjutan ditetapkan
berdasarkan simulasi verifikasi
serta pemeriksaan lapangan
(ground check)
• Melakukan penyempurnaan model
dengan kelengkapannya berupa
model audio visual dan buku ajar
pembuatan zona kemampuan lahan
untuk pengembangan pertanian
berkelanjutan berbasis SIG
• Penyebarluasan model zona
kemampuan lahan untuk
pengembangan pertanian
• Penulisan laporan
33
LAMPIRAN 4 : BIODATA KETUA TIM PENELITI
A. IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Rina Marina Masri, M.P
2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK /Identitas
Lainnya
19650530 199101 2 001
5 NIDN 00300565 02
6 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 30 Mei 1965
7 Alamat Rumah Jalan ABC Belakang No 17 Bandung 40111
8 No Telepon./Faks/HP 022-4241525 ; 081315177863
9 Alamat Kantor Jalan Dr Setiabuhi No 207 Bandung 40154
10 No Telepon./Faks/HP 022-2013163 Pesawat 3409
11 Alamat e-mail [email protected]
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1=200 orang: S2= - orang: S3= - orang
13 Mata Kuliah yang Diampu 1. Rekayasa Lingkungan
2. Teknik Penyehatan
3. AMDAL
4. Mekanika Rekayasa
5. Metodologi Penelitian
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas
Pendidikan
Indonesia
(IKIP Bandung)
Universitas
Padjadjaran
Institut Pertanian
Bogor
Bidang Ilmu Pendidikan
Teknik Sipil
Ilmu Tanah Ilmu Pengelolaan
Sumberdaya Alam
dan Lingkungan
Tahun Masuk-Lulus 1983-1989 1999-2002 2002-2009
Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi
Evaluasi
Dampak
Penilaian PAN
dan PAP pada
Mata Kuliah
Dasar-Dasar
Komputer
Evaluasi Lahan
Pertanian yang
Digunakan untuk
Industri Genteng di
Kabupaten
Majalengka
Kajian Lingkungan di
Zona Buruk untuk
Perumahan Kawasan
Bandung Utara
Nama
Pembimbing/Promotor
Drs.Suprian
Atmaja Saputra
Prof.Dr.Ir.H.Nad
Darga Talkulputra,
M.Sc dan
Dr.Abraham
Suriadikusumah,
M.Sc
Prof.Dr.Ir.R.P.Sitorus,
MF, Prof.Dr.Ir.
Kooswardhono
Mudikdjo, M.Sc dan
Dr.Ir.Lilik Budi
Prasetyo, M.Sc
34
C. PENGALAMAN PENELITIAN
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Dana Jml (Juta Rp)
1 2011 Analisis Spasial Industri Genteng
untuk Pembangunan Perumahan
dan Pertanian yang Berkelanjutan
(Anggota Peneliti)
Hibah Bersaing
DP2M DIKTI
Rp..35.000.000
2 2010 AMDAL Pembangunan
Perumahan Di Kawasan Bandung
Utara Dengan Simulasi Sistem
Dinamis
Fundamental
DP2M Dikti
Rp. 26.950.000
3 2010 Model Spasial Infrastruktur
Pendidikan Kabupaten/Kota
Berbasis Teknologi GPS dan
DTM (Studi Kasus : Kota
Bandung)
Penelitian
Strategis
Nasional
DIPA UPI
Rp. 95.000.000
4 2009 Pengembangan Bank Proposal
Bermutu berbasis Website
Dana
Tabungan UPI
TA 2009
Rp. 75.000.000
5 2009 Pengembangan Pembelajaran
Mekanika Rekayasa III dengan
Model Analisis Struktur
Berbantuan Komputer untuk
Meningkatkan Pemahaman
Mahasiswa JPTS
Dana
Masyarakat
(Eks DIKs)
Tabungan UPI
TA 2009
Rp.15.000.000
6 2009 Eksplorasi Instrumen GPS pada
Pengukuran dan Pemetaan sebagai
Metode Kontrol Lapangan
Bangunan Teknik Sipil
Dana
Masyarakat
(Eks DIKs)
Tabungan UPI
TA 2009
Rp.15.000.000
7 2008 Konversi Peta Analog Menjadi
Digital pada Pembelajaran
Praktikum IUT untuk
Meningkatkan Keterampilan
Mahasiswa Teknik Sipil
DIPA UPI
2008
Rp.15.000.000
8 2008 Implementasi Perancangan
Berbantuan Komputer pada Tugas
Terstruktur Jalan Rel untuk
Meningkatkan Pemahaman
Mahasiswa Teknik Sipil
Dana
Masyarakat
(Eks DIKs)
Tabungan UPI
TA 2008
Rp.15.000.000
9 2007 Pola Perubahan Penggunaan
Lahan di Koridor Jalan Soekarno
Hatta di Kota Bandung Jawa Barat
DIPA UPI
2007
Rp.15.000.000
10 2007 Pengembangan Model Diagram
Alir Materi Pembelajaran Ilmu
Ukur Tanah untuk Meningkatkan
Pemahaman Mahasiswa Teknik
Sipil
Direktorat
Pembinaan
SMK
Rp.10.000.000
35
(Lanjutan C)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Dana Jml (Juta Rp)
11
2006
Implementasi Model Eksplanatoris
untuk Meningkatkan Pemahaman
Mahasiswa pada Mata Kuliah
Teknik Penyehatan
Dana Tabungan
UPI TA 2006
Rp.15.000.000
12 2005 Pengembangan Model dan
Tipologi Agropolitan di Tujuh
Kabupaten di Pulau Jawa
Kimpraswil Rp.150.000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Dana Jml (Juta Rp)
1 2012 Penyuluhan Sanitasi Lingkungan
Sehat di Kawasan Industri
Rancaekek Kabupaten Bandung
(Ketua)
Skim Bidang
Ilmu
RKAT JPTS
Rp.5.000.000,00
2 2010 Peningkatan Kapasitas Pengetahuan
dan Keterampilan Pembuatan Pupuk
Organik dari Budidaya Cacing
(Anggota)
Skim Bidang
Ilmu
RKAT JPTS
Rp.9.000.000,00
3 2009 Pengembangan Pengolahan Jarak
Pagar (Jatropha curcas Linnaeus)
Menjadi CJCO sebagai Bahan Bakar
yang Ramah Lingkungan
(Anggota)
Hibah
Kompetitif
DP2M DIKTI
Rp.50.000.000,00
4 2008 Pelatihan Software Komputer MS-
Office untuk Siswa-Siswa Pasundan
IV Kota Bandung
(Anggota Kegiatan)
Aplikasi
Teknologi
Mandiri
Rp.5.000.000,00
5 2005 Pelatihan Perancangan Sistem
Informasi Kependudukan bagi
Masyarakat dan Aparat Kelurahan
Isola Kota Bandung
DIPA UPI 2008 Rp.5.000.000,00
6 2000 Pelatihan Data Base dan Sistem
Informasi bagi Aparat Kelurahan
Braga Kota Bandung
DIPA UPI 2008 Rp.5.000.000,00
36
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/No/Tahun Nama Jurnal
1. Analisis Keruangan Kesesuaian
Lahan untuk Permukiman di
Kabupaten Bandung dan
Kawasan Bandung Barat
Vol. 26/02 Desember/
2012
Terakreditasi DIKTI B
No 51/DIKTI/Kep/2010
ISSN:0852-68
Forum Geografi
UMS (Universitas
Muhammadiyah
Surakarta)
2.. Dynamic Prediction Model Due
Settelemnt and Scientific Basis
Anticipating and Tackling
Disasters (Case Study : North
Bandung Area)
Edisi Khusus/7F/ 2011
Terakreditasi DIKTI B
(Juli 2008-Juli 2011)
SK No
43/DIKTI/Kep/2008
ISSN:0852-6834
Berkala Penelitian
Hayati (Journal of
Biological
Researches)
Universitas
Airlangga Surabaya
3.. Analisis Dampak Lingkungan
untuk Pembangunan Perumahan
di Kawasan Bandung Utara
Berbasis Model Sistem Dinamis.
Volume 6 No 3
November 2011
Terakreditasi LIPI B
No 29/AU2/AKRED-
LIPI/P2MBI/08/2010
ISSN : 1907-4352
Jurnal Permukiman
Pusat Litbang
Permukiman
Badan Penelitian
dan Pengembangan
Kementerian
Pekerjaan Umum
4. Evaluasi Kemampuan Lahan di
Kabupaten Bandung Utara dan
Bandung Barat Menggunakan
Sistem Informasi Geografis,
Jurnal Geografi GEA
Volume 9 No 2 Oktober
2009 ISSN :
1412=0313
Jurnal Geografi
GEA Jurusan
Pendidikan
Geografi FPIPS
UPI
5.. Kajian Perubahan Tingkat
Pelayanan Jalan dan Kualitas
Udara di Zona Tidak Sesuai
untuk Perumahan.
Volume 3 No 2 Juli
2008 Terkreditasi B No
15 /AKRED-LIPI/
P2MBI/9/2006 ISSN :
1907-4352
Jurnal Permukiman
Departemen
Pekerjaan Umum
Badan Penelitian
dan Pengembangan
6. Analisis Sosial Ekonomi
Pembibitan dan Budidaya
Tanaman Jarak Pagar (Jatropha
curcas Linnaeus) Sebagai
Sumber Bahan Bakar Alternatif
(Biodiesel) yang Ramah
Lingkungan
Volume 8 No 1 April
2008
ISSN : 1412-565X
Jurnal Penelitian
Pendidikan.
Lembaga
Penelitian.
Universitas
Pendidikan
Indonesia
7. Analisis Kesesuaian Lahan
untuk Kawasan Perumahan
Menggunakan Sistem Informasi
Geografik di Kabupaten
Bandung.
Volume 1 No 2 Juli
2007 Terakreditasi B
No 15/AKRED-LIPI/
P2MBI/9/2006 ISSN :
1907-4352
Jurnal Permukiman
Departemen
Pekerjaan Umum
Badan Penelitian
dan Pengembangan
37
F. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar
Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. Seminar Nasional
ISPI Tema :
Redesain Sistem
Desentralisasi
Pendidikan
Pengembangan Evaluasi Lahan
Menggunakan Autodeskmap
untuk Meningkatkan Pemahaman
Mahasiswa JPTS FPTK UPI pada
Teknik Penyehatan
21-22 Januari 2012
Universitas Negeri
Yogyakarta
2. Seminar Nasional
dan Forum Ilmiah
Tahunan 2011 Ikatan
Surveyor Indonesia
Analisis Kesesuaian dan
Kemampuan Lahan untuk
Perumahan Menggunakan GIS di
Kabupaten Bandung dan
Bandung Barat
24 November 2011
Universitas
Diponegoro Semarang
3. Academic Discuss
and Seminar
Environmental Impact
Assessment Of Residential
Development By Dynamic System
20 April 2011
National University of
Singapore
4. Hubungan yang Baik
untuk Perusahaan
Fungsi Manajemen 26-28 April 2011
PT GSM & Pertamina
5. Seminar Nasional
Green Technology
for Better Future
Model Dinamis untuk Prediksi
Degradasi Lingkungan Akibat
Permukiman dan Dasar Ilmiah
Mengantisipasi dan
Menanggulangi Bencana
20 November 2010
Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas
Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang
6 Workshop of JSPS
International
Training Program to
Protect Diversity of
Bioresources in The
Tropical Forest
Application of Geographic
Information System (GIS) for
Forest Zoning by Land
Capability Approach in West
Bandung and Bandung District
15-16 November 2010
Bogor Agricultural
University –
Kagoshima University
– Bogor Indonesia
7 SNEEMO 2010
(Seminar Nasional
Efisiensi Energi
untuk Peningkatan
Daya Saing Industri
Manukfatur &
Otomotif Nasional)
Analisis Sosial Ekonomi
Pembibitan dan Budidaya
Tanaman Jarak Pagar (Jatropa
curcas Linnaeus) sebagai Sumber
Bahan Bakar Alternatif
(Biodiesel) yang Ramah
Lingkungan
09 Oktober 2010
Politeknik Manufaktur
ASTRA – Jakarta
8 Seminar Nasional
Sistem Transportasi
Nasional pada Era
Demokrasi dan
Otonomi Daerah
Model Dinamis Perubahan
Tingkat Pelayanan Jalan dan
Kualitas Udara di Zona Tidak
Sesuai untuk Perumahan.
07 Desember 2009
Himpunan Mahasiswa
Teknik Sipil dan
FKMTSI
UNJANI – Cimahi
9 Seminar Hukum dan
Solusi Pencemaran
Udara
Tinjauan Hukum dan Solusi
Pencemaran Udara di Kota
Bandung
Juli 2007
Himpunan Mahasiswa
Fakultas Hukum
UNIKOM Bandung
38
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1. Teknik Penyehatan 2010 395 Laboratorium Survey dan
Pemetaan
H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1 Kajian Implikasi UU No 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang
terhadap Sistem Pengembangan
Kawasan Perumahan dan
Permukiman di Kota Padang,
Palembang, Makasar dan
Banjarmasin
2008 Kota Padang,
Palembang,
Makasar dan
Banjarmasin
Sangat baik
2. Petunjuk Teknis AMDAL
Perumahan Formal
2006 Kota Padang, Kota
Surabaya, Jakarta
Sangat baik
I. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1. Pengabdian 20 tahun Universitas Pendidikan
Indonesia
2012
2. Pengabdian 10 Tahun Presiden Republik Indonesia
Megawati Soekarno Putri
2002
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah Penelitian PPKBK.
Bandung, 27 Februari 2013
Pengusul,
(Dr. Rina Marina Masri, MP)
NIP. 19650530 199101 2 001
39
(Lanjutan LAMPIRAN 4) : BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Drs. Dian Hardijana, ST. MT.
2. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3. Jabatan Struktural -
4. NIP/NIK /Identitas
Lainnya
19631229 199702 1001
5. NIDN 00291263 01
6. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 29-12-1963
7. Alamat Rumah Jalan Bukit Raya I No. 1 Bukit Sariwangi Bandung
8. No Telepon./Faks/HP 022-4241525 ; 081315177863
9. Alamat Kantor Jalan Dr Setiabuhi No 207 Bandung 40154
10. No Telepon./Faks/HP 022-2013163 Pesawat 3409
11. Alamat e-mail [email protected]
12. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1=200 orang: S2= - orang: S3= - orang
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Mekanika tanah
2. Rencana Anggaran Biaya Dan perburuhan
3. Ilmu Bahan Bangunan
4. Kewirausahaan 5. Administrasi Proyek
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas
Pendidikan
Indonesia Universitas
Gadjah Mada
Institut Teknologi
Bandung (ITB) Universitas
Pendidikan Indonesia
Bidang Ilmu Teknik
Bangunan
Teknik Sipil
Hidrogeologi, Administrasi
Pendidikan
Tahun Lulus 1987 1996
2002 2010
C. PENGALAMAN PENELITIAN
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Dana Jml (Juta Rp)
1. 2010 AMDAL Pembangunan
Perumahan Di Kawasan Bandung
Utara Dengan Simulasi Sistem
Dinamis
Fundamental
DP2M Dikti
Rp. 26.950.000
2. 2004 Pendugaan Besarnya Seepage
pada saluran Irigasi, Di Desa
Sariwangi Kabupaten Bandung
Mandiri Rp. 3.500.000
3. 2003 Perkembangan Modernisasi dan
Pengaruhnya Terhadap Desain
Arsitektur Modern
Mandiri Rp.3.500.000
40
(Lanjutan C)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Dana Jml (Juta Rp)
4. 2003 Potensi Air Permukaan dan Air
tanah sebagai bahan baku air
mineral
Aplikasi
Teknologi
Mandiri
Rp.3.500.000
5. 2002 Zonasi Potensi Infiltrasi Airtanah
daerah Majalengka Dengan
Metoda Drastic
Aplikasi
Teknologi
Mandiri
Rp.3.500.000
6. 2002 Stabilitas Tanah Lempung Dengan
Clean Set Semen
Mandiri Rp.3.500.000
7. 1999 Analisis Kapasitas Persimpangan
Jalan soekarno Hatta dengan Kiara
condong menggunakan Program
KAJI
Aplikasi
Teknologi
Mandiri
Rp.3.500.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Dana Jml (Juta Rp)
1. 2010 Penataan Jalan lingkungan dan Gang
di Kel Binong Kec Batununggal
Kotamadya Bandung Dalam usaha
meningkatkan kenyamanan dan
keamanan masyarakat
Aplikasi
Teknologi
Mandiri
Rp.5.000.000,00
2. 2010 Peningkatan Kapasitas Pengetahuan
Kewirausahaan “ Wirausaha Ragam
Asesoris Arsitektur
RKAT JPTS Rp.5.000.000,00
3. 2009 Penyediaan AIR Bersih Masyarakat
Gunung Halu
RKAT JPTS
Rp.5.000.000,00
4. 2008 Program pengentasan kemiskinan
Bantaran Kali Code Yogjakarta
UGM
Rp.5.000.000,00
5. 2005 Program Kali Bersih Bantaran Kali
Code Yogjakarta
UGM Rp.5.000.000,00
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/No/Tahun Nama Jurnal
1.
F. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/Seminar
Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. Seminar Nasional
Implementasi
Kurikulum SMK
Pengembangan
Kurikulum SMK 2004 dan
Harapan Dunia Industri
2004
Fakultas Teknik UPI
2. Seminar Sumber
Daya Alam UPI
Pengembangan Sumber Daya
Alam UPI dalam rangka BHMN
2002
UPI
41
3. Seminar Nasional,
Infrastruktur Di
perkotaan
Infrastruktur Di perkotaan Dalam
Era Otonomi Daerah
2002
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia 5. Seminar Nasional
Manajemen Industri
dan Energi
Manajemen infrastruktur energi,
air bersih dan lingkungan
2002
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
- - - -
H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
I. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1. Pengabdian 10 Tahun Presiden Republik Indonesia
2008
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah Penelitian PPKBK.
Bandung, 27 Februari 2013
Pengusul,
(Dr. Drs. Dian Hardijana, ST. MT.)
NIP. 19631229 199702 100
42
(Lanjutan LAMPIRAN 4) : BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Mardiani, S.Pd., M.Eng.
2. Jabatan Fungsional -
3. Jabatan Struktural -
4. NIP/NIK/Identitas Lainnya -
5. NIDN -
6. Tempat dan Tanggal Lahir Lombok Timur, 2 Oktober 1981
7. Alamat Rumah Dsn Burne Rt 34 Rw 12 Desa Penedagandor
Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur NTB
83617
8. No. Telepon/Faks/HP 087839471437
9. Alamar Kantor Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154
10. No. Telepon/Faks/HP 022-2013163 Pesawat 3409
11. Alamat e-mail [email protected]
12. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1= - orang; S2 = - orang; S3 = - orang
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Mekanika Tanah
2. Praktek Mekanika Tanah
3. Mekanika Fluida
4. Hidrolika dan Mekanika Fluida
5. Irigasi dan Bangunan Air II
6. Rekayasa Lingkungan
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1 S2
Nama perguruan
Tinggi
Universitas Pendidikan
Indonesia
Universitas Gadjah Mada
Bidang Ilmu Pendidikan Teknik Sipil Teknik Sipil
Tahun Masuk-Lulus 1999 - 2005 2008 - 2010
C. PENGALAMAN PENELITIAN
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Dana Jumlah
1 2005 Implementasi Kurikulum 2004di Sekolah
Menengah Kejuruan(Studi Kasus di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6
Bandung)
Mandiri 3.000.000,-
2 2010 Pengembangan Sumberdaya Air Waduk
Pandanduri Lombok Nusa Tenggara
Barat
Mandiri 6.500.000
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM 5 TAHUN
TERAKHIR
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Dana Jumlah
- - - -
- - - -
43
E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL DALAM 5
TAHUN TERAKHIR
No. Judul Artikel ilmiah Volume/No/Tahun Nama Jurnal
- - -
F. PENGALAMAN PENYAMPAIAN MAKALAH SECARA ORAL PADA
PERTEMUAN/SEMINAR ILMIAH DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1. Seminar Nasional Teknik Sumber
Daya Air 2010; Peningkatan
Kinerja Pengelolaan Sumber Daya
Air di Wilayah Sungai
Pengembangan
Sumberdaya Air Waduk
Pandanduri Lombok Nusa
Tenggara Barat
9 November 2010,
Pusat Litbang
Sumber Daya Air,
Bandung
- - -
G. PENGALAMAN PENULISAN BUKU DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
- - - -
H. PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL
LAINNYA DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun
Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
- - - -
I. PENGHARGAAN YANG PERNAH DIRAIH DALAM 10 TAHUN TERAKHIR
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
- - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah penelitian PPKBK.
Bandung, 27 Februari 2013
Pengusul,
(Mardiani, S.Pd., M.Eng).
Top Related