I I " • I o' ~ _,
• ••• 0 .... 0~ 0
I ... .. . ...-. ~0 an (H/oy
• 101 ""
... _ .. . .
TUGASAKHIR
_,l' t" PE~•U,"'i l A."':. .. ,.,_
IN S 11Tu7 Tt.KNC Ot-1 SI.:~UlUH - HOP!.IIIIIlfA
n-.
PERENCANAAN GEDUNG lO·LANTAI TIPE OPEN FRAME DENGAN METODE PUSHOVER ANALYSIS
MENGGUNAKAN SNI 2002
••• ·-
OLEH : o4 •• ... . . -
._MOKHAMAD ALKHAMD DARMANSYAH 3199.100.041
-J
. -. . ' I r" •
,.., .I I
f'\ • . . . .... •.l'"o:.
' . ' . I i < o '
A •' • • . . . ..-. ... ,, '·; • .J ~ 0 • , . .,.,, .. ,
• >;'\ /
.....
" -....
..
I • • •
'. '
. '
•
DOSEN PEMBIMBIN'r..~--....._~--~·-~ P~ RPUSTI\I(A AN •
Ir. MUDJJ IRMA WAN, Jr. SADJJ
' '-
PROGRAM SARJANA JURUSAN TEKNIK SIPIL
I T S
FAKUL TAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NO PEMBER
SURABAYA
' .0 ' ... ..
2004 ·1' . . ~; . I
It\ t f
'
·.
'·
•• . ' I' .
' ... .. I· I • ., v -'· '·
... ....,.~· ,~ . ... .~ .. ~ l ~ \. ' !".: ..... .,
.· n ~ . I: . ~. 1 '
., 0 .... •• . ,, • • • • • i: ' I
'·' ' •'). ·.
"
" :1~ ~ ... TUGASAKHIR . ' .
• L
1 .:t~ ~
~~ . '
PERENCANAAN GEDUNG 10 ~TAl TIPE OPEN FRAME DENGAN METODE PUSHOVER ANALYSIS
MENGGUNAKAN SNI 2~2
. •'
.... OLEH :
MOKHAMAP ALIOIAMD DABMANSY AH, 3199.100.041
·' I 0' "• I I II ' ' . ' ..... SURABA YA, JULI 2004
MENGET AHUI I MENYETUJUI : ,... , o~o:~ • ,. . . -, ..
' ' " . '
• 0
' r ' "•
' " --.
DOSEN PEMBIMBING I
I, I 'I' '~
~ .. . . ' ' • ,. • I ' 1, r I ' ... '
J SADJI NIP. 130.359.271
11 01 I I
'·' .... ...
PROGRAM SARJANA (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPIL J
FAKUL TAS TEKNIK SIPIL DAN"PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULVH NOPEMBER
SURABAYA .r . ...
... 0 -0 2004
' ~ ......
;r 0 0 . ~ .... ' I ' I• I
• ':'.~
.. 111: .......
', :~ 0 .. ' . .·· • 0
..
'·
:r ..... ,•
. ' -
P£RE~CA~AA. GEOU~G 10 LAl\TAI TYPE OPEN FRAME DEt'iGAN METODE PUSH OVER ANAL I 'SIS
MENGGUNAKAN SNI 2002
OLEH: MOKIIAMAD ALKIIAMD DARl'viANSY AH
3199.100.041
ABSTRAK
Dcwasa ini kon~ep perencanaan gedung telah mcngalami bcbcrapa perubahan. Pcrubahan ini dikarenakan oleh adanya beberapa kekurangan yang terdapat pada koosep lama yang berbasis kcl.:uatan ( Forced-based Destgn ). sehingga dikernbangkanlah mo:tode baru yang beronentasi pada kinerJa gedung ( Perfomwnce-based De11gn ). Olch karena itu penulis mencoba untuk menerapkan rnetode baru ini dalarn rnendesain suatu gcdung 10 lantai tipe Open Frame. Tugas Akhir ini memfokuskan dalam penggw1aan metode spektrum kapasitas atau yang lcbih dikenal dengan Pushover analysis, yang digunakan untuk mengerahui perilaku sesungguhnya stmktur pada saat mengalami pembcbanan lateral akibat gaya gcmpa terukur. Analisa Pushover ini berpcdoman pada pcraturan SNI 03 - 1726 - 2002, ATC-40 dan FEMA-273. Analisa dimulai dengan perhitungan stmktur mcnggllnakan SK SNI 03 - xxxx - 2001. Sctclah perltitungan struktur terpenuhi maka analisa di lanjutkan dengan running menggunakan SAP 2000 sebagai program bantu. Hasil utarna dari analisa ini ada lah kurva kapasitas, perfomtanced point, dan lctak pcmbentukan sendi plastis pada stna~1ur yang. ada. Lalu dilanjutkan dengan mcmbandmgkan antara sirnpangan stmk1Ur yang scsuai dengan kapasitasnya dengan target simpangan yang ditetapkan sebelumnya. Dalarn Tugas akhir ani temyata didapat babwa simpangan kritis stmktur kita melebihi target yang telah direncanakan sebelurnnya. Hal ini disebabkan oleh berlebihnya pcrnasangan tulangan dalam stmktur bangunan. Narnun karena penulangan struktur direncanakan menggunakan persyaratan minimum. maka desain gedung tidak rnengalarna perubahan (sesuai perencanaan dengan menggunakan analisa linier).
Kata kunci : Perfonnance-based Design. Open Frame, Pushover Analysts.
KAT A PENGANTAR
Alhamdulillalu Rabbi! Alamiin, Segala Puji banya Bagi Allah Pemelihara alam
semesta bcscna tsmya. karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat mcnyelesatkan
pcnyusunan Tugas Akhir yang mengambil judul " PERENCANAAN GEDUNG 10
LANTAI TYPE OPHN FRAME DENGAN METODE PUSH OVER ANALYSIS
MENGGUNAKAN S'-11 2002 ".
Tugas akhtr ini dtajukan sebagai persyaratan gelar kesa~anaan jurusan
Tcknik Sipil, Fakultas Tcknik Sipil dan Perencanaan, lnstitut Teknologi Scpuluh
Nopcmh<:r Surabaya. Penulis h<:rharap tugas akhir ini dapat berguna bagi semua
pihak dalam pcngaplikasian ilmu dan teknologi dalam masyarakat. Penulis
mcnyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat kekurangan, untuk itu segala
saran dan masukan tentang penulisan tugas akhir ini sangat diharapkan.
Dengan tcrselcsaikannya tugas akhir ini, tidak lupa penulis menyampaikan
terima kasih kepada :
I. Prof. Jr. Priyo Suprobo, MSc. Selaku dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
2. Prof. Jr. Indrasurya Budisatria Mochtar, MSc.PhD. Selaku Ketua Jurusan
Teknik Sipil FTSP - ITS Surabaya.
3. Jr. Mudji lrmawan, MS dan lr. Sadji. Selaku dosen pembimbing tugas akhir.
4. Dr. lr. Triwulan, DEA, selaku dosen wali dari penyusun tugas akhir ini.
5. Bapak dan lbu dosen Teknik Sipil FTSP - ITS Surabaya yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
6. Segenap Karyawan di Iingkungan Teknik Sipil FTSP - ITS yang telah
melayani segala alctifitas pendidikan kami.
Akhimya scmoga segala bantuan dan kebaikan yang tclah dibcrikan
kcpada penulis akan mendapat balasan dan ridho dari Allah SWT.
Pcnulis mohon maaf apabila lerdapat kesalahan - kesalahan dalam
pcngeljaan Tugas Akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi rekan
mahasiswa pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Surabaya, Juli 2004
Penulis
LEMBAR. PER5EMBAHAN
All1amdultllal11 R.abb1l Alamun, akh1rnya tugas akh1r 1111 d<~pat ter5elesa1kan dengan
ba1k diln penult:; ber51<lf' untuk mengh<~dapl ltka hku keh1dupan sel;my.Jtny<l. Lew<lt
lemb<!r per:;embahan 1111. penults mgm mengungkapkan ra:;a tenma kas1h kepada :
• AL<Jh SWT. h<Jny<J kepadaMu aku menyemb<Jh dan memohon percolong<~n .
• R.asiJivllah Mtm<Jmmad SAW. 5emog<~ shol<!w<lt dan salam :;elalu tercvrah
untuknya.
• Ayan dan Jbu yang ce~c1nta. ter1ma kas1h ata:; segala b•ml::>111<3an. dorongan.
doa :;erca d 1d lean yan.:a telah d1berrkan selama 1n1. Tanpa restvmu. mustah1l
rasanya semua yang kuhadap1 dap<Jt kul<~lu1. Set1ap hembusan na fasku
kulakuk<ln yang terb<llk untukmu.
• Kakak-k<lk<lkku tersayang ( Mas Aan d.;m Mas Alf1 ). Aku say.;~ng k<lltan.
semiJa pencaoroananmu tak a~<an ku 513-Siak<ln.
• Partnerku da!am al1ran "mb<~mbet1sme". Herrbertus dan Bud1 'the 2 mrllion
rvprahs man'"'ra:;t:, 5emoqa kJta traak 'Oon- laf31. Bp. fX Soel:lrno
sekeluar.:aa. tenma k<ls1h atas dukungan dan kesabaran k<lhan
• Untuk teman-teman se-dosen willl Bu Tmvulan : Zeoedeus, dan Jonathan.
• B1smo 'n f<~ne:;, tak ad<! k<lta yang sanqgup terucap. I'm so lucky to be
u'r fnend. Data'caelap.an'. Eko'kodoq', Al1 'n Rencacao. thanx mau ngaJarrn
aku nge-5AP. Seno·superman·. thanx komputer dan k<lmarnya. Trm sukses
s1danq k<lm1 ; Udh1en. Knsna · n T atas.
• Eko'pek' and t:he qank ( Tnsna'the stressman·. Bang-Sat-r1o'krrt1nq')
l:>eserta korps Dharma Wan1tanya ( Adek lma dan dr. Nona ) 'M.;~JVs•h
seqala au.:ungannya. Khusus untuk Drah · dee-dee· Kvrn•awatr. thanx untuk
semanqat dan 5M5-nya.
• Untuk para b1d.adan 542 . Ren1 Mal.;mg. Ren1 mBanq1l, Yanq'Sofyan·.
Avnel, Maya, Re:;tl, meme Dea5y, Noph1e', Fanda. R.at1h'tante Peggy'.
Wond;~. Sony;~. P pat. R•n<~'R.Mut". Sept;~n~<~. Erf•n'..cet11opr;~lc. numor·. rst ..
S t<1. Mo1oca. S.;n. Andtn.;. Te•omkds1h m.;u mewamaa kdmpus.
• Untuk lanang-lanang S 42 : Gudus. Bambang. nDoll1es. Bondan'li5he-i,
Bendot man. Wahyu'mBah', fa1~al. Osa. GN-Thong. Welly. Dadutz. Suptz.
O•y•p. Qomar. Kenth, T1ehes, Cupanq. Tob1l, Edo, V1an. Antok.' Nq.1lam'.
Sugeng' nqanyvk'. Raras. Agung calk. Agung BeH<J. AnJanq' nqqalek'.
!bon "Dhus ", Ded1' Ge:mp.-i. Ano!' 8awe.:Jn· , Mmg. Gendon, OdJie. Ane.
End;~r· ndemo·. Anoec. J;~rv.·o· bhunx'. Sony'lebvs·. to Y;~rto, 5 nyo Sun.
Ebet. Yunanto, lc..l. Rawon, Teyenl<. H;~n ;~fre'. Gmtmg. Ag;~'duro'. Acl1e.
5 kembar 0<1n - Den•. Pend~y· r.1p nq,bul'. Adaf kenthunq'. T mbul. Musno.
Sut;~n. Ter•mak.;s,h ;~t.;s k.ebersam;~n k.Jta. K<lhan sangat LUGU ( LUcu tap•
nqGU1Ian, puo;ll ). We are one. dude !I!
• Cak So dan pak 'Donny'D<~m•ra, m01k.a51h R.Baca dan foto copy-nya. mBah
Mo dan bu kantm beserta crew. makas•h sarapan dan mal::an s1angnya. Pak
Yo'. Totok'wartel'. dan segen.ap crew cleanang servtce da hngkung.an s•pd.
• Buat yar.q telah membantuku, tetapo todak senqaJa belum d.sebut SJtu
persatu. Mawr s..owun sanget buJt seqala mocavas1 dan dukungannya.
T anpa kahan aku bukdn saapa S1apa.
© Cek.ap semar.te~ p•yatur kulo. menaw• lepat nyuwun sepuro ©
Terlaknatlah Israel dan Amenkd 11!11
Hancur keduanya, Dama1lah duma.
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
OAFTARISI
Abstrak ........... ... .... .................................... .. . .. ............ ..
Kata Pengaotar ..• .. . .. .. .. .. . .. . .. . .. . .. .... . .. .. .. .. .. . .. . . .. . .. ...... .. . .. .. 11
Dafiar lsi . . . .. .. . • . .. ... ... . . . .. . .. . . .. . .. .... .. .. .... ... .. . ... .. . .. . . .. . .. ... ... . 111
Daftar Gambar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vt
Daftar Tabel
Daftar :>lotasi ....................................................................... BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
I. 2. Pennasalahan ....... .. ·················· .. .......... .. ....... ....... . 1.3. T ujuan ... ......... ... ... ··· ·········· ····· .. ....... ...... ... ... ....... . 1.4. Batasan Pennasalahan
1.5. Metodologi ............................................................... .
BAB II DASAR PERENCANAAN ............... ..... ...... .... ...... ..
2.1. Umum ....................................... ............... ........... 2.2. Peraturan yang Digunakan ................. ........................ .... .
2.3. Pemodelan Strukrur .. .. .. ............................................. .. ..
2.4.Pembcbanan ............ ....................................... ............. .
2.5.Analisa Struktur
BAB lll DASAR TEORI
.............. .. .. .. .... ................................
.... .. .. ................... ... ... ... ... ... ........... ... 3.1. Pembebanan dan Kombinasi Pembebanan .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .
3 .I. I. Bcban Mati ...... "' ······ ................... .. ............. ...... .. Beban Hidup ............................ .............. ....... ... ..... 3.1.2.
3.1.3. Gaya Gempa Dasar .................. ................. .. ......... ..
3.1.4. Kombinasi Pembcbanan
viii
IX
I
2
2
2
3
5
5
6
7
7
7
8
8
8
8
8
9
3.2. Kinelja Batas Layan ......... .............................. .................. 10
3.3. Kinelja Batas Ultimit.... .................. .. ... .. .... .. .. . . .. .... ... .. . .. .. .. I 0
3.4. Konsep Force-based Design ................. ..... .... ......... ....... ...... 10
iii
3.5. Konscp Peifimllance-based Design ... .... . ............ ... ... ...... ...... 11
3.6. PUSHOVER ANALY::."/S ......................................... , ... . . . 12
3.6. 1 Kapasitas .. ... ... ...... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ..... 14
3.6.2. Demand ......... ............................................... 18
3 6.3. Tnik KinC!ja ( Peiformance Point) ............................. 21
3.6.3.1.Pros<ldur A ............................................... 21
3 6.3.2.Prosedur 8 22
3.6.3J.ProsedurC ............................................... 24
BAD IV PJ::RENCANAAN STRUKTURS£KUNDER .......... .. ... ... 28
4.1. Balok ............... ...... ... .................................... ... ........... 28
4.1.1 . Perencanaan Balok Mcmanjang
4.1.2. Perencanaan Balok Melintang
4.2.Pclat ............ ............ ...... .. ·· ····· ·· ·················· ··· ··· ······ ·· · 4.2. 1. Percncanaan Pclat .. .... ......... .. .......... .....................
28
29
29
29
4.2.2. Pembcbanan Pelat ........ .... ..... .. ..... ....... ........ .... ..... 31
4.2.3. Perencanaao Penulangan Pelat . .. ... ... ... ... .. .. .. ... ... .. . 32
4.3.Tangga... ......... ... ... .. ... ......................... ............ ..... ......... 35
4.3.1, PcrcncanaanTangga .......... ...... ........ .... ..... ....... ........ 35
4.3.2. Pembebanan Tangga ............................ ........... .... .. ... 36
4.3.3. Pcrencanaan Penulangan Tangga .............................. 37
43.4 Perhitungan Balok Penill;uJ Bordes .................. ............ 39
4.4.Balok Anak .......................................................... ........ 41
4.4.1. Pcrencanaan Balok Anak Atap .............. ............. ... 43
4.4.2. Perencanaan Balok Anak Lantai .............................. 48
DAB V ANALISA STRUKTUR UTAMA ... ......................... ........... 49
5.1.Data- data Perencanaan Gedung
5.2.Pcmbebanan Struktur Arah Vcrtikal
5.2.1. Pembebanan Pelat ................................................
5.2.2. Perhitlmgan Beban Equivalen ........ .... .......................... .
5.3.Pcrhitungan Bcban Lateral Akibat Gempa
5.3.1. Pcrhitungan Berat Total Bangunan
5.3.2. Perhitungan Gaya Geser Dasar
iv
...... ······ ......... .... .... .
............... ...... ...... ...
49
49
51
51
52
52
53
5.4.Penyebaran Gaya Geser Seeara Vertikal
5.5.Analisa Gaya - gaya Dalam ( Analisa Linier)
5.6.Perhitungan Penulangan ... ............. ..... ... ... ............ ...... .
5.6.1. Redistribusi Mom en Tumpuan Balok ......... . .. ..... . .... .. . . ..
5.6.2. Penulangan Lentur Balok ... ......... ................ ........ .
5.6.3. Penulangan Geser Balok ... ... ... . ..... ............. ... ..... .
5.6.4. Penulangan Lentur Kolom
5.6.5. Penulangan Gcscr Kolom
5.6.6. Sambungan Balok - Kolom
5. 7.Rekap Hasil Penulangan
5.7.1. Tulangan Balok
5.7.2. Tulangan Kolom
5.8.Kontrol Displacement ... ...... .... ..... ... .. ....... ... .. . ... . .. .. . ... ... .... .
5.9.Penentuan Target Perpindahan Rencana .. . .......... .. . ... .. ....... .
BAB VI ANAL! SA PUSHOVER ... ... ...... ... ...... . ..... ... . .. ......... . , . . .... .
6.1 .Analisa Statik Non-Linier ........... ............. .... ........... ..... ....
6.2.Analisa Pushover dengan SAP2000 ............ .. .... . .................. ..
6.3.Hasil Analisa Pushover ................................. ...... ........ ..
6.4. Hasil Akhir ..................... ......... ..................... ... ...... .... ..
6.5.Pcrformance Point ... ........................... ... ...... ...... .... .. ......
BAB VD KESIMPULAN DAN SARAN ... .......... .. .. ............. ...... .. .
7.1.Kesimpulan ...... ...... .. ........ ... ... ... ...... ......... .... ............. ....
7.2.Saran ............... .................. .. ..... ... ............ ........... . ... .... ..
DAFTAR PUSTAKA .. .......... . ........... ...... ...... ............................. ..
LAMP IRAN
v
53
55
56
56
57
60
62
65
68
70
70
70
71
72
75
75
80
84
88
89
90
90
92
93
OAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Flowchan Metodologi 4
Gambar 3.1. Prosedur Analitis Performance-Based Design ... ...... ... ... ... 13
Gambar 3.2. llusrrasi metode Pushoverdengan kurva kapasitasnya 14
Gam bar 3.3 Contoll Kurva Kapasitas yang mungkin terjadi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
Gam bar 3.4. Respon Spektrum ( clastis) ...... ...... ... ... ... .. . ... ... ...... ... ... ... 18
Gambar 3.5. Rcspon Spektrwn dalam Format Sa vs T dan ADRS ... ... . . . ... ... . . . 19
Garnbar 3.6. Respon Spektrum Tereduksi
Gambar 3 7. Prosedur A setelah tahap 6
Gambar 3.8. Prosedur B setelal1 tahap 4
Gambar 3.9. Prosedur C setelah tahap 7
20
22
23
24
Gambar3.10. ProscdurDsctclah tahap 10 ......... ............•...... ..... ... .. ... . ... 25
Gam bar 4.1. Pclat . .. ... ...... .. . ... .. . .. . .. . .. .... ... .. . .. .... .... .. ... .. . . .. .. . .. .... .. . 29
Gam bar 4.2. Potongan Pelat ...... ...... . . . . . ...... . . . . ... . . . . ...... . . . ... . . . . . 33
Gam bar 4.3. Dcnah Tangga dan Sistem StmJ..wmya ... , . . ...... ... .. . . . .... . . . 35
Gam bar 4.4. Pembebanan pada Tangga ...... ...... ..... ............. ........ ....... 37
Gam bar 4.5. Pcnulangan pada Balok Bordes ........ ...... .......... ... ......... 41
Gambar4.6. Tributary Area ...................................................... 41
Gam bar 4. 7. Koefisien Momeu Lentur Balok
Gam bar 4 .8. Penulangan Balok Anak Atap
Gam bar 4. 9. Penulangan Balok Anak Lantai
Gambar 5.1 D•stribusi Behan Pelat pada Balok
Gam bar 5.2. Penulangan pada Balok BL217 ........................ .......... ..
Gam bar 5.3. Hasil Analisa PCA COL v 3.00 uutuk KLM33 ................ ..
Gambar 5.4. Diagram lnteraksi KLM 33 ( fY = 500 MPa, q, = I ) ................. .
Gambar 5.5. Sket Penulangan Kolorn
Gambar 5.6. Analisa geser pada Beam - Column Joint Interior Lantai 2 .........
Gambar 5.7. Tipe Penulangan Kolom
43
47
48
49
62
64
66
67
68
71
Gambar 6.1. llubungan Load - Deformasi yang telah digeneralisasi 75
Gam bar 6.2. Acceptance Criteria .. . .. .. . .... .. . .. . . .. ... .. . . .. .. . .. . .... .. . .. .. .. . .. .. 80
VI
Garnbar 6.3. Grafik Rasio Beban Pushoverterhadap Lantai Gedung •. . ... . .. 82
Garnbar 6.4. Hinge Propeny PMM ... .. ... ... . . .. . ... . . . ... .... .. . .. . . . . . . ... ... . .. . .. 83
Gambar 6.5. Hinge Propeny M3 . . . . .. .. . . . . ... .... .. .. . ... .. . . . .•. . . . .... ... . . . . . . 83
Garnbar 6.6. Kurva Kapasitas ...... .. .... .... .. ...... .. .. .. ............ .. . .. .. .. . .. 84
Gambar 6.7. Efek penarnbahan tulangan pengekangan pada balok .. .. ... .. 87
vii
Tabcl3.1.
Tabcl3.2.
Tabel3.3
Tabe13.4
Tabe1 5. 1.
Tabcl 5.2.
Tabel 5.3.
Tabcl 5.4.
Tabcl 5.5.
Tabcl 5.6.
Tabcl 5.7.
Tabel5.8.
Tabcl 5.9.
Tabel5.10.
DAFTAR TABEL
Ttpe - tipc Pcrilaku Struk1ural
EO"ective Damping, 13.0• dalam% - Structural Behaviour A .. ..
Effccuve Dampmg, 13cll'· dalam%- Structural Behaviour B ... .
Effecuve Damping, 13df. dalam% - Structural Behaviour C ... .
Distribusi Ga)a Gempa Dasar . ........................ .. ... . Pcrhitungan Ti meourut rumus Rayleigh
23
26
26
27
54
54
Distribusi Gaya Oernpa Dasar menggunakan Ti hasil nunus Rayleigh
''' ······· .... ········· ..... .... ······ ·············· ··· ··· ········· ...... . Nilai Momcn lnersia Penampang Retak
Momcn Tumpuan Balok Lamai 3 ... ...... ......... ... ... .. ....
Momen Tumpuan Dalok Lantai 3 Hasil Redistribusi .... .. .. .. .. .
Penulangan LeJJtur Balok
Pcnulangan Oeser Balok
................. ....... .... .. .. , ...... .
..... ................... ... ... ......... . Pcnulangan Kolom .. ......... .......... ... ........ . ............ .. ..
Simpangan Lateml Akibat Gempa dan Batasannya ......... ... .
55
56
57
57
70
70
71
72 Tabel 51 1 Pcrhitungan Profil Perpindahan Rencana Frame 73 Tabel 5.12. Perhitungan Target Perpindahan Rencana Frame 74 Tabel6.1.
Tabel6.2
Tabcl6.3.
Tabcl6.4.
Tabcl6.5.
Tabel6.6.
Tabcl6.7.
Tabel6.8.
Tabel 6.9.
Modelling Pammeter and Nun1erical Acceptance Criteria for Non-Linear
ProcedW'eS - Reinforced Concrete Beams .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 78
Modelling Parameter and Numerical Acceptance Criteria for Non-Linear
Procedures - Reinforced Concrete Colornns... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79
Perhitungan Bcban Pushover... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 81
Jenis - jenis Sendi Plastis untuk masing - masing clemen struktur 82
Tabel Capacity Curve basil Analisa Pushover .... .. .... . . . 85
Harga Perpindahan Rencana dan Aktual strul..'tllr tiap Lantai 87
Penulangan Lemur Balok .. .. .. . .. .. . . . .. .. .. .. . . .. .. .. .. .. . .. . . . 88
Pcnulangan Oeser Balok ....... .............. ............ .. ..... Pcnulangan Kolom .. ........ '' .... .. ... .. ... .. ....... .......... ... .
viii
88
89
DAFTAR ~OTASI
a, = Koefisien Modal Massa unmk Namral Mode-l
~l.,r Redaman efektif struktur
6 - Perpindahan
.'\! Target Pcrpindahan Rencana
6, Proftl Perpiudahan Rencana
ll~~ - Simpangan mal.simum Rcspon lnelastis akibat V
6, - Simpangan hasil Anahsa Statik-Eiasris akibat V
6, - Perpindahan pada saat Leleh penama
6u Pcrpindahan Ultimate
&, = Regangan leleh
$u : Daktilitas Kurvatur
'( e Berat .Ienis
K • Faktor Modiflkasi untuk menilai paralellogram
fl, Daktilitas Strul.'t\Jf Rencana
lt = 3. 14159 ...
9 ~ Rotasi Elemen Sm1!.1ur
a. R Rotasi Elemen Struktur sesuai batasru1 Peraturan
OJ - Rotasi Elemcn Strukrur Dcsain
Or = Rotasi pada saat kondisi Plastis
0) Rotasi pada saat Leleh pen am a
p - RasioTulangan Tarik
p' = Rasio Tulangan Tekan
a = Tinggi Blok Tcgangan pcrscgi ekuivalen
~ E Luas total Joint
A, - Luas Tulangan Tarik
A.' - Luas Tulangan Tekan
A"' = Luas Tulangan Oeser
b. Lebar Efekti f Balok
ix
\ f..nat CJ.:scr Beton
\ ', Kuat Gescr dari I ulangan
\ · , Ga\a g.:-cr dasar Ucmpa
XI
1 ~ • l
''II\ I I , .. 'I
;(i>:"'.i
1.1 LA fA R BELAKA~G
BABI
PEN DAHlJLlJAJ\
0CI\3S3 am konsep pcrencanaan gedung telah mengalama bcberapa
pcnabahan. f...onscp lama yang berbasts pada kekuatan ( force-hosed desrgn )
berangsur-ang,ur telah drgamil..an oleh konsep baru yang berbasrs pada kinerJa
( perjormance-ha.1ed desrgn ). Hal ini dilatarbelakangi oleh bcbcrapa kejadian
gcrnpa }ang terJadi aklm akhir ini Dcngan beberapa penimbangan didapatkan
bahwa kcamanan dan keselamatan gedung tidak hanya tergannang olch kekuat<~n
smtktur gcdung 1tu S8Ja. tctapa tergannmg juga pad a tingkat defonnasi dan energt
tcrukur pada saat struktur rnemik"'JI beban.
Ocngan mcliha1 ha l itu maka konsep force-based design mulai ditinggalkan.
Karcna konsep fill'ce-based design tidak mampu menentukan secara pasti
kekuatan batas sesunggulwya struktur yang ada. Dimana konscp ini berpedoman
pada kckuatan struktur yang menganggap bahwa struktur berperi laku elast is pada
saat menerima beban, padabal struktur bangunan akan bersifat inclastis pada saat
menerima beban kombmasi. Maka konsep ini tidak dapat menentukan simpangan
maksnnum yang sesungbruhnya terjadi. Maka dikembangkanlal1 konscp
perfomlnnce-based dl'srgn yang berpedoman pada kinerja struktur bangunan itu
send in. Dnnana dalam konsep mi kinerja yang direnma didapatkan dan kerusakan
)Sng tel)ada pada saar struktur menenma beban gaya, dcngan melihat kerusakan
yang tcrjada maka kua basa mendapatkan batas maksimal gaya yang b1sa duenma
oleh strul..tur dan bat as defonnasa yang teljadi.
Oleh karcna itu penulis mencoba unnak menerapkannya dalam perencanaan
gedung 10 lantaa yang menggunakan sistem open frame. Dimana dalam
pengerjaannya dtgunakan metode pushover analysis yang diharapkan nantinya
Tugas Akhar mi btsa digunakan sebagai bahan acuan dalam perencanaan ged w1g
beton bcnulang dimasa mendatang.
)
1.2 PER."'ASALAHAJ\
Pcnnasalahan yang akan dibaltas dalam penulisan tugas akhir ini adalalt suaru
pcrencanaan struktur geduog yang memiliki I 0 lantai yang menggunakan sistem
open frame Perencanaan yang akan dilal.:ukan adalaJ) dengan menggunakan Sl\1
2002 yang setelaJ) pcrencanaan struklur dilakukan maka akan dilaksanakan suatu
perjonnance-ha1ed destgn yang menggunakan metode pushover analysts sebaga1
titil.. beratnya.
I.J TUJ UAfl.
Tujuan yang 111£111 d1capai dalam tugas akhir ini adalah :
I. Mcrcncanakan suatu srn•l.."tur gedung I 0 lantai dengan menggunakan
performance-bawd destJ(n dengan pushover analy.m -nya sebagai metodc
yang digtmakan.
2. Memperkenalkan aplikasi pcrcncanaan struktur tahan gempa dengan konsep
pe((ormance-hased design dan mengunakan peraturan SNJ 2002.
1.4 BATASAI'i J>ERMASALAHAN
Batasan-batasan masalah yang dipcrlukan dalam tugas akhi.r ini adalah ·
I. J>erencanaan gedung ini hanya perencanaan strukturnya saja, tidak tennasuk
arsitckturnya { denah. tampak, dan potongan ).
2. Asumsi gaya lateral yang domman adalah gaya gempa.
3. Pemodelan struktur dengan open frame .
4 Tangga dan dinding d1anggap sebagai elemen nonstruktural yang bersifat non
ng1d
5. Program bantu yang d1gunakan adalaJ) SAP 2000.
6. Pcraturan gempa yang d1gunakan adalah SNI 03 - 1726 - 2002.
7. Tidak merencanakan struktur bangunan bawah.
8. Perencanaan tidak meninjau falctor ekonomis.
9. Pada saat menjalankan pushover analysis, defonnasi tanah diabaikan.
Hubungan pondasi dan tanah dianggap rigid.
J
1.5 .\1ETOOOLOG I
Lang.kah-langkah yang dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :
I. Mencnrukan prelwunary desir.n dari struk1Ur gedung
2 Menen1ukan suaru target perpindahan rencana sebagai ritik acuan perfonnance
abJect,..,! yang ingin dicapa1
J \ telaku~an anahsa struktur
4 Pcnde~;1ilan elerncn-clemen struktur berdasarkan analisa yang dilakukan pada
rahap I 3 J
5 Pcrnodelan stnJJ,:tur berdasarkan syarat -syarat dalam pushover analysts
6. Melaukan pu1h01'er ana~v.m unruk mendapatkan kurva kapasitas struktur
7 Mencntukan demand dengan rnctode spektrum kapasitas
8. Mencntukan perfimnance pomr
9. Melakukan pengecekan terhadap performance poinr berdasar target
pcrpindahan rencana yang telal1 di lakuk.an pada Jangkah ( J )
I 0. 13 ila temyata hasil dari langkah ( 9 ) tidak memenuhi target yang tclah kita
tctapkan pada langkah ( 2 ) ( toleransi yang diambil adalah 5% ), rnaka proses
dirnu lai lagi dari langkah ( 3 ) hingga ( 9)
I I. Kesimpulan
Untuk lebih jelasnya bisa dilibar pada diagram flowchart
Menenmkan prelumnary de.ngn dari gedung
~
r+ '-lelakukan anahsa struktur Menenmkan target
perpindahan reneana scbaga1 suam titik acuan
.. Pendecallan elemen-elemen
s1ruk1ur
!
Pcmodclan struktur berdasar syaral-syarat dalam Pushover Ana~~:fiS
Melaksanakan Pushover Analysis untuk mendapatkan kurva kapasitas struktur
Menenmkan demand dengan metode spektrum kapasitas
Menemkan perfonnance pomr
1\0T OK Pengecekan terbadap
target ay,'8J
OK
Kesimpulan
(iambar /./. 1-lowchart Metodologi
l t;f'rih' •rifl\i?)' I •~tt• '• ·~• "d.\ ~~$ ':·~~ h,J ( , ~I - -
1 .. ~. I
i ~ ,t I
'I·~!; 'i ~~
BAB II
OASAR PERENCANAAN
2.1. l'\fl'\1
Data-data gedung yang digunakan :
• \latcnal f, 400 :..lpa ,. 0 c
• Funl:!>i !!cdung :
• Oatil gempa
- 30 :..lpa
Pcrkantoran
/ on a g~mpa - 6
• :\turan khu..,u' untnk tangga
'I Hng.ga dalnm p~r~ncanan ini diasumsikan bersifat non rigid dengan perl ewkan
gcndi - rol. Schingga. da lmn perencanaan gedung in i, tangga dianggap scbagat
>lruklilr sckunder dimana struktur in i bcrlaku sebagai beban unlltk menghiwng
I!BYa da lam pada strukt ur utama yang ada.
• \tumnl.;husus muuk dmdmg pCII) ckat
Dmdmg dalam pcrencanaan ini diasumsikan bersifat nonrigid dengan
mcmbenkan dtlatas• antara dmdmg dengan strukrur utama. Hal ini dilakukan
agar pada saat tcrjad1 dctlcksi pada struktur utama, dinding tidak tuntt
mcngalami defkksi. sehingga tidak mengganggu pergerakan srmkn•r yang ada
Hal ini berant kek'ltatan dmding untuk menahan detleksi tidak diperhitungkan
dan dmdm):( pada perencanaan difungsikan hanya sebagai bcban untuk
mcnghitung gaya dalam Stntktur lllama.
• Dim~nst gcdung ( dilihat pada lampira n I )
5
,,
2.2. Pf.RATllRAN YA~G Dl(;l,J\AKAN
Percncanaan dalam w~;as a kim im menggunakan peraturan ~ ang berlaku yaitu
• SKSNIO:\ """ - 2CX11
• S'Jl 03 1726 2002
• Pcraturan Beton 13ertulang lndon~ia 197 I
• Pcrdturan Pcmbcbananlndones1a L:nru!.. Gedung 1983
Selain peraturan diatas. dalam tugas akhir ini juga digunakan program hantu
b.:rupa ~oli"arc. yauu
• PC A COL.
• Sr\P 2000
2.3. PEMOOELAL\' STRl'KlTR
1\dapun pcmodclnn Slf\lktur yang dl!,'lmakan dalam gedung ini adalah:
H StrukiUr HillS utanw
Gcdung yang akan direncanakan ini adalah suatu struktur gcdung yw1g
mcnggunakan 11pc "fl~/1 Jrutllf. Dunana dalam perhitungannya struktur utama
yang akan dianalisa adalal1 mdiputi kolom, balok induk melintang dan balok
indul. mcmanJang
b. Struktur Sd.undct
Stn1J..tur sckundcr adalah struJ..wr pendukung yang hanya menyalurkan bcban
gempa yang ada. Adapun dalam gedtmg ini srrulaur sekundcr yang ak;m
d1analisa adalah balok anak. tangga. dan pelat. Dimana dalam perhitungannya
hams d1p1sahkan dcngan stmktur utama.
c. Sm1ktur Oawah
r\dapun Stnlktur ba" ah mcntpakan stntktur yang menghubungkan antara
gcdung dcngan tanah. Dimana dalam perhitungganya harus bisa
mengakomodasi selumh beban yang ada dan disalurkan ke tanah. Struktur
bawah yang dimakudkan disini adalah pondasi. Pondasi yang digunakan <tdalah
SIStem pondas1 tiang pancang. Dimana dalam sistem ini meliputi tiang pancang.
sloof, por. dan plat menef\IS. Tetapi dalam tugas akhir ini stmktur bawah tidal.
dih itung.
7
Untuk lebih jclasnya b1sa dllihat pada denali. potongan, dan pembalokan yang
semuanya terdapat dalarn lamp1ran I
2.4. PEMBEIJANAN
Adapun da lam perhitungan bcban yang ada mengacu pada SKSNI 03 - xxxx -
200 I. Dimana didalamnya disebutkan bahwa struktur gedung akan mcncrima
beban yang terdiri dari beban mati, beban hidup dan beban gempa.
2.5. A:-IALISA STRUKTUR
Pada saat analisa struktur kua akan menghitung keburuhan rulangan yang ada.
Untuk itu diperlukan data gaya dalam yang teljadi pada struktur yang ada. Untuk
mempennudah perhitungan maka digunakan program banm SAP 2000 untuk
membantu mendapatkan gaya dalam tersebut. Dimana hasil akhir dari analisa
struktur adalah didapatkannya pcndctai lan tulangan yang dibutuhkan oleh struktur
yang ada.
BAB III
DASARTEORI
3.l.PEMBEBANAN DA~ KOMBl~ASI PEI\>ffiEBANAI\
3.1.1. Beban Mali
Adalah berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, tennasuk segala
bcban tambahan, pcnyclesaian mcsin-mcsin sena peralatan tetap yang merupakan
baboian yang tak dapat terpisahkan dari gedung tersebut ( SK Sl\1 03-xxxx-200 I ) •
3.1.2. l:Jcban I I idup
Adalah semua beban yang te1jadi akibat pemakaian dan penghunian suatu
gcdung. tcnnasuk bcban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat
berpindah dan atau beban akibat air hujan pada atap ( SK SNI 03-xxxx-2001 ).
Dalam PPIUG 1983 discbutkan bahwa faktor reduksi beban hidup untuk peninjauan
gempa untuk gedung adalah 0,3
3.1.3. Gaya Gempa Dasar
Mcnunll SNI 03 - 1726 - 2002, gaya geser nominal dasar dapat dihinmg
dengan rum us:
11 = C,I W R I
dimana ·
( SNI 03 - 1726 2002. ps 6.1.2)
Ct adalah nilai Fal1or Respons Gempa yang didapat dari spectmm respom
gempa rencana
adalah Faktor Keutamaan
R adalah Faktor Reduksi Gempa
W, adalah berattotal gedung tennasuk beban hidup yang sesuai
Bcban geser dasar nominal diatas harus di dibagikan sepanjang tinggi strul1Ur
gcdung menjadi beban • beban gempa statik ekuivalen F, yang menangkap pada pusat
massa lantai tingkat ke-i menu nit pcrsamaan :
8
F I W,z, V • ( SN/ 03 1726 2002 . [X6. /.J)
I w=. , ..._J
dunana :
w, adalah bcrat Jamai tingkat ke:i , tennasuk beban hidup yang sesuai
z, adalah ketinggian tingkat ke-i diuk"1or dari tarafpenjepitan lateral
n adalah nomor Jantai tingkat paling atas
9
Dalam perencanaan suuktur gedung, arah utama pengaruh Gempa Reocana
harus dnentukan sedemikian rupa, sehmgga memberi pengaruh terbesar terhadap unsur
- unsur subsistem dan sostcm srruktur gedung secara keseluruhan. Penganoh
pernbebanan gempa dalam arah utama tersebut harus dianggap cfck1if 100 % dan harus
d ianggap tcojadi bersamaan dcngan pengaruh pembebanan gempa dalam arah tegak
lurus pada arah utama pcmbebanan tadi, tetapi dengan efcktifitas hanya 30 %. ( SNI 03
- 1726 - 2002 , ps 5.8 )
3.1.4. Kombioasi Pembebanan
Menurut SK SNI 03-xxxx-2001 kombinasi bebao yang digunakan adalah :
U = 1,4 D
U = I ,2 D T I ,6 L + 0,5 (A a tau R)
t.,; - 1.2 D - 0,5 L + 1,3 W + 0.5 (A atau R)
U - 0,90 +1,3 W
U = 1,2 D + 0,5 L ± 1,1 E
U = 0,9D ± 1,1 E
Dimana :
D adalab beban mati
L adalah bebao hid up
A adalab beban atap
R adalab beban air hujan
w adalah bebao angin
E adalah beban gempa
10
3.2.KINERJA IJATAS LAY AN
t.:ntuk membatasi terjadinya pelelehan baja dan peretakan beton yang
berlebihan, disamping untuk rnencegah kerusakan non-struktur dan ketidaknyarnanan
penghuni maka dalam SN I 03 - 1726 - 2002 menetapkan adanya batas layanan. Dan
untuk mcmcnuhinya maka dalam segala hal simpangan tidak boleh melampaui 0•03 I?
kali tingkat yang bcrsangk'\nan atau 30 mm, bergantung mana yang lebih keeil.
3.3. KINERJA BAT AS ULTIMIT
Kincrja batas ultimit struktur gedung ditentukan oleh simpangan dan simpangan
antar-tingkat maksimum struktur gedung akibat pengamh Gempa Reneana dalam
kondisi struktllr gedung di ambang keruntuhan, yaitu untllk membatasi kemungk;nan
terjadinya kenmtuhan struktur gcdwtg yang dapat meni.mbulkan korban jiwa manusia
dan untuk rnencegah benturan berbahaya antar gedung atau anlar ba~:,oian strukrur
gedung yang dipisab dengan sela pemisah ( seta dilatasi ). Simpangan dan sirnpangan
antar-tingkat ini hants dihitung dari simpangan struktur gedung akibarpembebanan
gempa nominal. dikalikan dcngan suatu tal:tor pengali C,, dimana untuk struktur gcdung
beraturan ·
r,, * 0.7 R (SNT OJ - 1726- 2002, ps 8.2.1)
Dimana R adalah fal..1or reduksi gempa Strukrur gedung tersebut.
3.4. KONSEP FORCE BASED DESIGN
Force-based destgn adalah konsep yang biasa digunakan oleh para pereneana
dalam pereneanaan geduog bcrti.ngkat. Seperti telah diketahui bahwa dalam koosep ini
strui..1Ur yang ada mengandalkan kekakuan, kekuatan, dan daktilitas untuk melawan
beban-bcban yang diterima oleh struktur yang ada. Oalam force-based destgn dibuat
sedcrmkian rupa agar kapasitas struktur yang ada lebih besar daripada beban yang ada.
Konsep forced based design dimulai dengan mengasumsikan tuntutan gaya gempa
yang terjadi ( berdasarkan data tipe tanah dan zona gempa daer.ili lerak bangunan ).
Setelah diketahui besaran twttutan gaya gempa maka proses desain di.lanjutkan dengan
analisa stntkntr untuk mendapatkan gaya-gaya dalam dari strui..1Ur yang ada yaitu gaya
II
aksial ( P ), gaya nonnal ( V ), dan momen ( M ). Lalu dilanjutkan dengan pendetailan
kebutuhan tulangan dari struktur dengan mempematikan gaya-gaya dalam yang ada.
Sepeni yang tclah dikctahui babwa perhitungan yang mengandalkan kekuatan
untuk mclawan bcban-bcban yang ada, seperri dalam konsep forced-based des1gn,
menganggap gedung akan bcrperilal.:u secara elastis. Keuntungan daripada dari analisa
secara elastis adalah kemudahan dalam perhitungan. Tetapi kelemahan dari konsep ini
adalah dilupakannya hal-hal yang menyebabkan kegagalan suatu strulmrr yaitu
kemsakan stn1kn1r. Kemsakan struknrr yang teljadi terutama disebabkan oleh
keruntuhan sebagai akibat dari kerusakan dan defonnasi yang bcrlebihan dari strul,tur
yang ada. Dan dalam forced-based design hubungan antara kel-.-uatan dan kerusakan
sangatlah tidak jclas ( Priestly 2000 ).
3.5. KONSEP PERFORMANCE BASED DESIGN
Perfimnance-/Jased l)estgn merupakan metodologi dimana kriteria struktur
dieksprcsikan dalam syarat daya gwta pcrfonnance obyek (ATC-40). Dalam konscp
pcr.fimnance-based design dimulai dengan meoentukan perfonnance level dari gedung
yang akan dihinmg dengan mernperhatikan kerugian material bangtman, kcmatian
pcnghuni gcdung, dan kerugian dari fimgsi bangtman pasca gempa.
Tingkatan ki.nerja ( Perfonnance Level ) rnendeskripsikan suaru kondisi batasan
kerusakan yang masih dianggap layak bagi gedung tersebut ( ATC-40 ). Adapun empat
tingkatan kinerja yang paling umurn dan lazim di jwnpai adalah sebagai bcrikut ( ATC-
40, FEMA 273 )
I. Opcrasional ( Operat1onal ) : lni adalah suaru tingkatan kinelja yang
bcrhubwtgan dengan fungsi dan pclayanan gedung. Kerusakan terhadap struklur
gedung yang am an tidak perlu lagi diragukan, dan semua jenis perbaikan yang
perlu hanyalah kecil serta dapat dilak-ukan tanpa mengganggu aktivilliS para
pemakai gedung.
2. Pencmpatan Segera ( Immediate Occupancy ) : Tingkatan ini berhubungan
dengan kritcria yang paling luas yang berhubungan dengan filsilitas - fasilitas
penting. Ruangan - mangan dalam gedung maupun semua sistemnya diharapkan
untuk bisa dipergunakan sccara cukup beralasan, akan tetapi kesinambungan
12
dari scmua pelayanan, baik primer ataupun cadangan, tidaklab perlu
dtprioritaskan.
3. Kesclamatan Jiwa (Life Safety) : Tingkatao ini dimaksudkan untuk mcncapai
suatu kondisi kerusakan yang memilik:i ancaman sercndah mungkin terhadap
kcselamatan Jiwa manusia, baik akibat dari kerusakan struktural maupun akibat
robohnya clcmen - elcmen nonstruk1ural gedung.
4. St:lbilitas Struktur (Structural Stability) : Tingkatan ini adalah tingkatan yang
membatasi kondisi kerusakan gedung setelah gempa terjadi, dimana rangka
utama gedung harus mampu menahan sernua beban vertikal yang mewakili
sistem serta kestabilan harus terjaga. Ada kemungkinan tcrjadinya ancaman
terhadap keselamatan jiwa rnanusia baik yang diakibatkan olch jatuhnya
elcmcn-elcmcn struktural. ataupun akibat kerusakan stntktural gedung.
Pcninjauan kinerja dari elemen - elernen non struktural tidak lagi diperhatikan,
schingga ti ngkat kinc~anya amatlah diragukan.
Sepcrti yang telah dikctahui bahwa keunggulan dari konsep perfonnancc based design
adalah kemampuatulya untuk mcnunjukkan kedaan riil gedung pad a saat menerima gaya
gcmpa. Gedung akan bersifat non-linear pada saat meoerima beban gempa. Seeara
umum dijelaskan bahwa analisa non-linear dibagi menjadi 2 metode yaitn ana lisa statik
non-linear ( atau yang disebut pushover analysis ) dan analisa dinamik non-linear ( atau
yang disebut ana lisa riwayat waktu ).
3.6. PUSHOVER ANALYSIS
Pushover analysts secara garis besar adalah suatu metode analisa nonlinear yang
telah disederhanakan yang bertujuan mengetahui kine~a dari struk-rur dengan cara
memberikan beban honzomal ekuivalen ( sebagai representasi gaya gcmpa ) yang
secara benabap ditingkatkan secara proporsional, sehingga pada akhimya gedung
mencapai kegagalan ( collapse ). Metode ini memilik:i 3 kornponen utama, yaitu
caJXlciry, demand. dan peifonnance pomt ( ATC 40 ).
13
Prosedur Analitis
Elastis Nonlinier l'ang Elastis Lainn:ta :,.. Prosedur ses1101 Jl"faluratl Disedcrbanakan l> Metode Secant :,.. Rasoo Demand-Kapasnos l> Riwayat Wal1u
l Ka!!asitas
Fo«< Folus u~a~m don metode nonl~ yang disederltana.kan "! od>lah pemburuan - Pusho\er- olaU ~Ut\a ~apasitaS. Kurva ini _t
melambangkan somp:u1gnn lateral sebagai fungsi dari gaya- k/ )\jf;:;~ gayo yang beLe!Jo pada stru~1ur Pr~ ini tidaL tergantung dnn metode yang dipergundan untuk menenlukan demand -dan selaligus menyedo~an pen1,oetahuan yang amat berbarga !).spl.it ~.;t"'ICr:f.b blii(J pcla~ana dolapanuan
~
Demand Met ode l<Apasltas Speklrum Mttode Koefisitn Simpan::an, A,ll, dan C
Equal Displac.emenJ dengan memodifika.~ i 8,/ur Mcnggunal-an spc~trum clustis tereduLsi yang dipctongkan Approximation, menggunaLan Loefisien untuk
dengan ~-urva knJlOSitas dalam memperkirokan simpangan menghitung target perpindahan
loordinat spel1rum untuk inelastic yang akan teJjodi <5, mencmulan perfomtance pcint jiu seandainya strul1ut
~, , d,~ ICtllp berl~-u elastis
Equal displacement pcint a·, d' merupalan \I ttl awol yang bogus untuk menga"ali proses 1tera.s1
Vil7f'~ V! - L l
! lff~04~ty
~ • I eo ...
vi~n.: -Sl.Xtf\.11":, f_ li ::...:._ . --!>
' s ·- • (
l Performance
lr,w~ !, t; ~ Dengan menggunal-an performant% point alaJJ target t.oa-a
tr~~r simpansan, respcn glob>l dati struL'IUI dan defoi'TtU!Si masmg-masing kompcnan diperbandingbn Wltul
r membalasi kinetja struL1ur sesuai dengan tinglouan ] ,._ linerja yang ingin dienp.1i pada strul.tur Co··~t'l('llt O··lnrn la'•"'''
gambar 3.1 ProsedtJr Analitis Performance-based Design
14
3.6.1. Kllpasitas
Kapasitas ( capacity ) adalah suatu representasi dari kemampuan struktur untuk
menahan gaya gempa yang akan terjadi. Secara kescluruhan, kapasitaS suatu struktur
tcrgantung dari kekuatan dan kcmampuan untuk berdeformasi dari masing·masing
elcmcn strul..tur yang ada. Untuk menentukan kapasitas yang melampui bataS - batas
elastisnya. dibutuhkan suatu bentuk analisa nonlinear, dalam hal ini analisanya adalah
dcngan menggunakan prosedur Pushover. Analisa ini menggunakan sekelompok analisa
benahap, yang saling ditumpangtindihkan untuk memperkirakan diagram kapasitas
gaya-simpangan dari keseluruhan struktur. Pemodclan matematis dari struktur
dimodifikasi untuk mencatat daya taban tereduksi dari elemen yang mengalami lelch
Distribusi gaya lateral dimasukkan terus menerus hingga semakin banyak elcmcn
struktur yang mcngalami leleh. Proses ini diteruskan hingga struktur akhimya mcnjadi
tidak lagi stabil atau hingga suatu batasan yang ditentukan tercapai.
Gambar 3.2. 1/ustrasi metode Pushover dengan Krm·a Kapasitasnya
Dari kurva kapasitas yang dihasilkan, bisa diprediksikan perilaku struktur
sctelah batas-batas elastisnya terlampaui.
. . . ~-~ .J # • • : I I " ..... ~-.~ ••.•• c I ............ .
. ,.. ... ~- .t • • -~ •• f
l f,, 11° IJ • I" I tl'( I
Gambar 3.3. Contoh Kurva Kapasitas yang mungkin terjadi
15
Prosedur Penentuan Kapasitas
Berikut ini akan dijelaskan langkab demi langkalt unruk mendapatkan kurva
kapasitas. Untuk diketabui, bahwa kupasitas yang ada umumnya merupakan perwakilan
dari respon srruktur untuk mode pertama, dengan aswnsi baltwa mode penama Ulilah
yang merupakan respons predominan struktur. Hal ini biasanya cukup valid untuk
gedung yang memiliki periode gctar kurang dari I detik. Untuk gedung-gedung yang
lebih fleksibel dengan periode > I dctik, perlu dipenimbangkan pcnambahan mode
ef]t:cls yang lebih tinggi kcdalam ana lisa.
I. Buatlab pemodelan komputer dari struktur yang bcrsangkutan dengan
menggunakan aturan-aruran pemodelan yang ada ( dapat termasul.. pemodelan
pondasi jika memang d1kehendaki ). Dan kemudian klasifikasikan masing
masing elemen dalam pemodelan tersebut kedalam kategori primer ataupun
sekunder.
2. Masukkan gaya-gaya lateral kedalam pemodclan sesuai dcngnn proporsi
produk massa dan mode shape dasamya. Analisa ini harus turut pula
mengikutsertakan beban-beban gravitasi yang ada.
Untuk tabap ini, tcrdapat beberapa variasi pembcbanan lateral yang dapat
dipergunakan. Masing-masing variasi memiliki kekltususan untuk d1pakai
pada situasi tertentu. Berik11t dibcrikan 5 macam variasi yang lazim
digunakan:
a. Masukkan sebuab gaya hori:zontal terpusat pada puncak gedung ( biasanya
berlaku untuk gedung tingkat satu ).
b. Masukkan gaya-gaya lateral (F x) kedalarn tiap-tiap lantai dengan proporsi
yang sesuai dengan prosedur peraturan standar tanpa gaya terkonsentrasi
(F,) pada puncak gedung
F, = [w,h.fLw,h.] . V
c. Masukkan gaya-gaya lateral sesuai dengan proporsi produk massa masing
masing lantai dan mode shape I dari pemodelan elastis struktur
F~ = (w,.o ... w .. o,. ]. V
16
d. Sama scpcni ( c ) lnngga lcleb pertama. Unl11k setiap penambahan setclah
lcleh tersebut. sesuaikan besamya gaya agar konsisten dengan perubahan
bentuk dcneksi
e. Sarna sepeni ( c ) dan ( d ), tctapi ik'Ut memasukkan htgher mode effect\ . dalam menenl11kan titik leleh masing-masing elemen strulmual.
3. Hitung gaya-gaya masing-masing elemen sesuai dengan keburuban terhadap
kombinasi beban venikal dan lateral.
4. Sesuaikan tmgkat pcnambahan gaya lateral yang ada hingga suatll elemen
(atau kelompok elemen) dibebani maksimum mencapai 10% dari kekuatan
member-nya.
5. Catat bcsamya gaya gcscr dasar dan perpindahan puncak gedung.
6. Rcvisi pemodelan dengan meggunakan kekakuan yang sangat kecil ( atau
sama dcngan nol ) tmlUk clemcn-elcmen yang telah mencapai lclch.
7. Mcmasukkan lagi penambahan gaya lateral baru kedalam struktur yang tclah
dircvisi tcrsebut, l1ingga suatu elemen atau kelompok elemen ) lain menc.apai
titik leleh.
8. Masukkan penan1bahan gaya lateral tersebut dan penambahan pcrpindahan
puncak gedung yang telah ada sebelumnya.
9. Ulangi langkah 6, 7, dan 8 tcrsebut hingga struktur mencapai suatll batas
ultimat, scpcni : ketidakstabilan akibat efck Pt., atau perubahan bentuk yang
telah melampaui tingkatan yang dikehendaki.
Konversi Kurva Kapasitas Oalam Format AORS ( Acce/erofion-Displaccmcnt
Response Spectra)
Untul.. mengunakan metode Spel..1rum Kapasitas, Kurva Kapasitas yang masih
diplot dalam grafik gay a geser dasar ( base shear ) vs perpindahan puncak gcdung ( roof
displacement ) pcrlu dikonversikan kedalam apa yang disebut Spel;trum Kapasitas.
Spel..1rum Kapasitas ini merupakan representasi Kurva Kapasitas dalam format ADRS,
yakni graflk Spectral acceleration ( Sa ) vs Spectral displacement ( Sd.). ( Mahaney,
1993)
Bcberapa persamaan dasar yang dibutuhkan unl11k melakukan proses
transfonnasi tcrsebut antard lain :
[
~) ... ,¢,,)/g PF, = f'""---
t.(w,¢'•• )/ g
[t.< ... ¢ .• )/g r
Ll IV</1 Sd = -::-:-:,;.:;;;..-
Pl~¢.,.,. 1
3-1
3-2
3-3
3-4
d imana : PF 1 = faktor modal partisipasi untuk mode alamiah ke - I
ex: 1 '" kocfiien modal massa untuk mode alamiah ke- I
w, /g • massa pad a lamai ke - i
~ , 1 .. ampliudo mode ke - I pada lantai i
1\ .. lantai N, merupakan lantai tetinggi dari stnaknar
V .. gaya geser dasar
W = beban mati ditambah dengan kemungkinan beban hid up yang
akan teajadi pada struktur
Aroor • perpindahan pucak gedung ( dimana V vs Aro.r inilah yang
mcnyusun 1.-urva kapasitas )
Sa - spectral acceleration
Sd .. spectral diplacement
17
Proses konversi ini dapat dijelaskan sccara ringkas sebagai bcrikut : pcrtama,
hitunglah fal1or modal partisipasi PF 1 dan koefisien modal massa a1
dengan
menggunakan persamaan 3-1 dan 3·2. Kemudian untuk masing-masing titik pada gmfik
kurva kapasitas, V, 6.oor , hitunglah titik Sa, Sd yang bersesuaian kedalam grafik
spektnnn kapasitas dengan menggunakan persamaan 3-3 dan 3-4
18
3.6.2. Demafld
Tuntutan gaya gempa (demand) adalah suatu representaSi dari pergerakan tanah
sclama terjadi gempa. Pergerakan tcrsebut sering menghasilkan pola-pola simpangan
horizontal yang amat kompleks pada gcdw1g yang bervariasi terganrung pada waktu.
Pemakaian pola simpangan tersebut berdasar urutan waktu terjadinya unn1k mencntukan
persyaratan perencanaan struktur dinilai amat tidak praktis. Analisa linc-dr yang ada
selama ini meoggunakan gaya lateral scbagai pengganti gaya gempa sesungguhnya.
Sedangkan pada metode analisa nonlinear, digunakanlab suatu rangkaian simpangan
simpangan lateral sebagai pcngganti untuk kondisi perencanaan. Untuk struktur dan
pergerakan tanah yang tenentu, tuntutan simpangan ( displacemeflt demand ) tersebut
adalah suatu prakiraan dari rcspons maksimurn yang diharapkan terjadi pada gedw1g
selama gempa.
Respons Spektrum Elastis
Pada Pushover Analysis, Rcspon Spektrum Elastis Teredam ( Damped Elastic
response Spectrum ) digunakan scbagai perwakilao dari demand terscbut.
Deogan peojclasan singkat sebagai berik"llt :
Sa l g = Ca
Sa I g - Ca [( 1.5 T I TA)+ 1 J
••
\ ,, '
.Cv /T
··-
•.
Gombar 3..1. Respon Spektrom ( £'/astis)
Salg - 2.5 Ca
19
T > Ts Sa I g ~ Cv / T
Dim ana Ca, Cv adalah koefisien gempa ( lihat ATC 40 )
Ts • Cv/2.5 Ca
T,, - 0,2 Ts
Kovcrsi respon Spcktrum dalam format ADRS ( Acceleration-Di.fplaccment
Re~po11se Spectra )
Sepcni Kurva Kapasitas, melode Spck1rulll Kapasitas mcnsyaratkan Respons
Spektrum ( Sa vs T ) dikonvcrsikan kcdalam format ADRS ( Sa vs Sd ). Untuk in•
dJgWJakan hubWJgan antara Sa. Sd. dan T sebagai bcrikut:
sd = -1-, s.r'
41:' 3-5
dimana untuk tiap-tiap titik pada gralik respon spcktrum Sa, T, dihinmg nilai Sd ( sesuai
dcngan nilai Sa yang bersesuaian) dengan meng:gunakan persamaan 3-5 diatas.
Gambar berikut ini menunjukkan contoh grafik Respons Spektrum dalam fonnal
Sa vs T dan dalam fomat ADRS ( Sa vs Sd ).
"' SoJ' ....... ; , ... ,
Gam bar 3.5. Respon Spektrom dalam format Sa vs T dan ADRS
Respons Spektrum Elastis Tereduksi
Rcspons Spektrum sepcni yang dicontohkan diatas lebih jauh lagi dapat
dimodifikasi menjadi Respons Spek1rum Tereduksi ( Reduced Response Spectrom ),
20
dimana 2 faktor reduksi spectral : S~ dan SRv diperkenalkan. Untuk lebih jclasnya
mengenai implcmentasi kedua faktor ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
• s .. "
\ :>·~~c. -~.SCAJ...
\ -'4.·.n
' ., '~ ~C.If.C,,KH''\1
... - t,.L.oJ,':o(tC'~A"
~"~·--~~
Gombar 3.6. Respon Spektrum teredukst
Dimana pcrsamaan untuk menghitung kedua faktor reduksi tcrsebut, SRA dan SRv,
dapat digambarkan sebagai bcrikut :
3,21- 0,681n + 5 [
36,7K(ard,, - draP') ]
a d SR = ~" ''
A 212 3-6
'
2JI-0A IIn +5 [
63,7K(a,.d,,-d,.al" ]
a ~"d,. SR ,. • ------''---:-::-:-'-__..;.---~
1,65 3-7
dimana : K - faktor modifikasi yang merupakan W.:uran seberapa bagusnya
sebuah parallelogram sempurna merepresentasikan hysteresis
sesungguhnya dari gedung yang bersangkutan ( A TC 40
memberikan 3 jenis nilai K yang biasa dila.l>ukan : 1.0, 213, dan
113)
a> ,d> ~ koordinat titik terpotong kedua garis bilinear represnration pada
kurva. spkwm kapasitas
a,.,d,. • koordinat awal ( trial ) dalam proses menentukan performance
point
( untuk lcbih jclasnya rnengenai aY ,dY dan a,. ,d,. dapat dilibat dala.m bab 3.6.3 )
21
3.6.3. Titik l< inerja ( Performtmce Point)
Titik KineJja ( l'erformance Point ) adalah representasi dari suatu kondisi
dimana kapasnas gempa dari struklur sama dengan demand gempa yang akan teJjadi
pada gedung. Performance Pomt ini didapat melalui proses pengccekan kineJja, yang
benujuan memastikan bahwa baik komponen struk'"IUral maupun nonstruk'"IUral tidak
mengalami kcrusakan diluar balasan yang Ielah dilenlukan olcb tujuan kineJja.
~1e1ode Spektrurn Kapasitas ( ATC 40 ), yang menggunakan kurva spel.:trum
kapasnas dan kurva respon spel;trum 1creduksi sepcrti yang dijelaskan sebelumnya,
mcmihki 3 prosedur dalam menentukan perfonnance pomt tersebut. Prosedur-prosedur
ini, yang untuk sclanJutnya discbut dengan prosedur A, B. dan C, akan dijelaskan secar.1
singkat berikut ini :
3.6.3.1. J>roscdur A
l.angkah-langkah pcrhitungan peifonnance point sesuai dcngan prosedur ini
adalah scbagai bcrikut :
I. Buatlah gralik respon spektrum ela1is dengan redaman 5% yang sesuai dengan
lokasi gedung.
2. Transfonnasikan kurva kapasitas yang Ielah didapat menjadi kurva spektrum
kapasi1as sepeni yang Ielah dijelaskan sebelumnya. Plotkan 1..-urva ini kedalam
1,rrafik yang sama dengan grafi.k respons spektrum.
3. Pilihlah scbuah 1i1ik, a,.. d,., sebagai trial awal bagi perfomtance point.
4. Buatlah scbuah btlmear representation dari spektrum kapasitas yang ada.
5. Kemudian hnung faktor reduksi spectral ( SR.. dan SRv ) dengan persamaan
3-0 dan 3-7. Setelah ilu buatlah grafik respon spektrurn lereduksi dengan
mengl,'llllakan kadua fal..1or lersebut. Gambarkan grafik baru ini kedalam
grafik yang sama pada langkah ( 2 ).
6. Tentukan apakah perpolongan antara kurva respon spel..1rum 1creduksi dan
kurva spektrum kapaitas tersebul sama dengan titik trial awal, ap; , dpi. Atau
apakal1 nilai simpangan ( d, ) pada litik perpotongan tersebut masih memcnuhi
tolcransi unluk dp~ ( 1oleransi bisa diambil sebesar 5%, scbingga:
0.95dptSd,S1.05dp)
22
I • • '
Gombar 3. 7 Prosedur A setelah tahap ( 6)
7. J1ka temyata langkah ( 6 ) tidak memenuhi. maka pilihlah titik ap,, dp; yang
baru dan ulangi lagi dari langkah ( 4 )
8. Jika langkah ( 6 ) mcmenuhi. maka titik api. dp; tersebut menjadi peifimnance
point, ap , dp dan nilai dp ini mewakili simpangan maksimum struktur yang
diharapkan ketika te~adi gempa sesuai demand yang ada.
3.6.3.2. Prosedur B
Prosedur ini mclibatkan sebuah ~sumsi penyederhanaan yang tidak terdapat pada
dua prosedur lainnya. Diasumsikan bahwa kemiringan awal dari bilinear representation
dari spektnun kapasitas, juga titik a, , d,. , serta kemiringan akibai post-yield sclalu
konstan. Asumsi ini membuat perllitungan menjadi lebih sederhana dan tanpa perlu
iterasi berulang-ulang karena dengan asumsi tcrsebut, nilai 13err menjadi hanya
tergantung pada nilai d"'. Prosedur ini melibaikan tahap-tahap sebagai berii.."Ut :
I. Buatlah grafik repon spektrum elastis dengan redaman 5% yang sesuai dengan
lokasi gcdung.
2. Gambarkan pula kclompok respon spel..'trum tereduksi kedalam grafik yang
sama, dimana ~ell' berkisar dari 5% hingga nilai maksimum yang diijinkan
untuk tipe perilaku struktural gedung. Nilai maksimum ~err untuk konstruksi
tipe A adalah 40%, kostruksi ripe B adalah 29%, dan konstruksi tipe C adalah
10%.
( untuk lebih jelasnya mengenai definisi dari tipe-tipe perilaku stntktural
gedung 111111/tat tabel 3.1 )
23
Durasi \ Gcdung Gcdungyang GedungTua Gctaran Baru telah befdiri
cukup lama Pendek TipcA TipcB TipeC
Panjang Tipc 13 TipeC Tipe C
Tabel 3./. 'l'lpe-Tipe Peri/aim Struktural
3. Transfonnaikan kurva kapasitas menjadi spektrum kapasitas dan garnbarkan
pada grafik yang sama dengan langkah no ( I ) dan ( 2 )
4. Buatlah sebuah btlmear repre~elllation dari spektrum kapasitas terse but.
Dimana nilai kemiringan awal dari kurva bilinear tersebut adalah sama dengan
nilai dari kekakuan awal gedung. Titik a•, d* merupakan perpotongan antara
gatis biline(lr represemat10n segrnen pasca-leleh dengan spektrurn kapasitas
sesuai dcngan aturan equal displacement .
..,.. , . , C•-..c•~ ~.,
Gombar 3.R Prosedur B setelah tahap ( -1)
5. Hitlmg redarnan efcktif untuk beberapa titik perpindahan sckitar a•, d*.
Gunakan persamaan 3-8 untuk mendapatkan ap; dalam bentuk persamaan
dengan variabel dPI.
(a • -a,.)(d,. - d,) a= -+a
I" d* - d T y
3-8
Selanjutnya ap. ini bisa disubstitusikan kedalam persamaan 3-9. Schingga
pada akhimya nilai 13.rr hanya tergantung dari variabel dp, saja.
63.1K(a, d r, - d ,a,. /J.., - +5
a,.d ,. 3-9
6. Dan langkah ( S ) didapatkan pasangan nilai dp danf3dT- Plotkan titik-titik ini
kcdalam grafi~ yang sama
7 Hubtmg~an kesemua titik tersebut sehingga membentuk sebuah gans.
Perpotongan gans tnt dan spel:trum kapasitas menjadi titik kinerja yang kita
cari jika titik ini berada dtsekitar tuik a•. d* ( berlal..'"\1 tol~ransi ± 5% ). Jika
tidak. disarankan untul.. dice~ ulang melalui prosedur A ataupun C.
3.6.3.3. Proscdur C
ProsL'<lur ini lcbih bersifat grafis daripada analitis bila dibandi.ngkan dcngan
kcdua proscdur lainnya Adapun langkah- langkah yang terlibat dalam proscdur 1111
antara lain :
I. Buatlah grafik rcspon spcktrum elastis dengan redaman 5% yang sesuat
dcngan lokasi gcdung
' '" ' • ' •· 'J•,·, .'!>'·· '-"~ )II' ·
i. • ..
I ' .
lo•,_ .. , . .._,,.,.,... , ,, . .,. . . • ;o_ ... ............... _,_ .... ................ _,_ , .. ,.,
;. r ..... ~ ... -•• ~--,.., ____ .... ,_,,
... ....... -.-··--
Gombar 3.9. Prosedur C setelah tahap ( 7)
2 Gambarkan pula kelompok respon spektrum terseduksi kedalam grafik yang
sama, dimana l3ctr berkisar dari 5% hingga nilai maksi.mum yang diijinkan
untuk tipe peril~u struktural gedung. Nilai maksimum 13dT untuk konsmlkst
tipc A adalah 40%, konstntksi tipe B adalah 29%. dan konstruksi tipe C adalah
20%.
3. Trdnsfom1asikan kurva kapasitas menjadi spel..1rum kapasitas dan gambarkan
pada gram. yang sama dengan langkah no ( I ) dan ( 2 ).
4. l.luatlah scbuah btlmeur repre.wntullon dari spd.1rum kapasitas tcrscbut Pilih
tiuk awal a" . d1, • pada lokas1 terujung garis spektrum kapasnas atau pada
perpotongan dengan respon spektn1m teredam 5% ( pilih salah satu dcngan
mlaa dr, h!rk~al )
(a a,l - 1 5. llmmg rasao dan . d,.'d, dan --!:"=--::___
(d,.ld,)-1
6. Acrdasarkan rasio yang diperolch pada langkah ( 5 ). gunakan tabel 3.2, 3.3.
atau 3.4 sesuai dengan upe perilak-u struk111ral gedung ( lihar tabel 3.1
mcngenai dcfinisi p~rilaku struktural gedung ).
7. perpanjangan gans kekakuan awal sampai memotong kurva respon spekttum
dcngan rcdaman 5% ( garis I ). Juga buatlah garis dari koordinat pusat 0,0 kc
titik ar,. dr, ( garis 2)
8. Buatlah garis 3. yang dunu!ai dari perpotongan garis 1 dengan rcspon
spcktrum ( reduman 5% ), ketitik pcrpotongan garis 2 dcngan ni lai P.rr yang
tclah d1dapatkan pllda langkah (2). ( Urmak contoh 2.9. ni lai Pcor yang telah
diambil adalah 24% ).
9. Tillk dimana gans 3 memotong kurva respon spektrum adalah titik kineaja
perk iraan. a112 • d112.
} • .. ;; •. I~ .
l. ' .
Gombar 3./0. Prosedur C setelah tahap ( 9)
10. Jika tcmyata nilai drl berada dalam wilayah toleransi ± 5%dari rulai d"'. maka
titik ap2 • dp2 dapat diambil sebagai titik kineaja. Jika temyata tidak, maka
lanjutkan ke langkah ( II ).
II . Ulangi dari langkah ( 4 ) dcngan mcnaikkau nilai I sebesar I. Schingga pada
ncras1 ke-2. garis 2 d1gambar mulai dari titik koordina1 0,0 ke1i1ik a,,. d., .
Tabel 3-2. Effecufc dampng, fl<.IT. dalarn %
Structnlal Behavior Type A
Stope Rnt•o [(a,. la , )-I) I [(d,/d,) -I)
d,.'d, OJ; 0.4 0.3 0.2 0.1
IU 10 12 16 21 30 I r,, 8 t I 14 IS 23
I (> 13 16 20 25 33 I f-:i 16 19 23 2K 34
' 3 16 19 23 27 33 1- 2 1(, 19 22 25 29
u 13 16 18 211 23
L 1.2s tl 1-12 13 15 I(,
fabel 3-3 Eff~tife dampng. ~.0·. dalam 'Yo
S1ructrual Behavior Type B
0.05 0
37 40
37 40
37 40
37 40
36 39
31 I 33
24 24
17 18
Slope Rnllo fta ~ /a_)- I] / [(d.,;ld,) - I]
I d,,td, 0.5 0.4 I 0.3 0.2 0.1 0.05 I 0
~. I
9 10 12 16 23 27 29 K 9 ! II 13 17 24 27 29
c. -~ 10 '2s -12 15 19 27 29
4 II 14 17 I 21 25 27 ; 29 1--3 12 l-1 I 17 21 I 25 27 29 '--2 12 14 16 19 22 u 25 1--15 i II 12 i 14 15 17 18 18
I 2$ 9 10 1 10 I I 12 13 13 _ .._ L- l--
Tabel 3-1. Effecuf.: dampng. ll<IT· dalam o/..
StnJctrual Behavior Type C ~
Slope Ruuo l(ar,Ja, }- 1] I [(d,J d ,) -I]
• d,Jd, o.~ I 0.4 0.3 0.2 0.1 0.05 0 I
f(l 7 : 7 ') 10 14 17 20 I
i 8 7 ~ 9 II 15 I 18 20
r, 7 ') I Ill 12 16 18 20
~ 8 9 II 13 I 16 18 20
I 3 9 10 II 13 16 17 19
l-2 '! Ill I I , 12 14 15 16 15 ~ <) 9 10 II
' II II
1.25 1 I 7 M - ~ 1 'J 9 ')
I
BAB IV PERENICANt.\AN
' • • p ..
STRUKTUR SEKtJIXJlDiER
BAB IV
I'ERENCA~AAN STRUKTUR SEKUNDER
Stml.tur sel..undcr mcrupakan strukntr yang dirancang hanya unntk menerima
lentur saja dan tidak menerima ( hanya meneruskan ) gaya lateral akibat gempa. Olch
karcna int pcrlutungan analisa strul,:tur sekunder ini harus dipisah dari analisa stmktur
utama. Tetapt dalam kenyataannyt . stntktur sekunder ini tetap ntempengaruhi dan
m~nJadi beban bag~ >lntktur utama. Dan dalam ntgas akhir ini struJ,;tur sekunder yang
dibahas mchpuu struktur pelat dan tangga .
. I.J. Oalok
Pcrcncanaan dimcnsi balok ini mcngacu pada peraturan SK S:-.JI - 03 xxxx
200 I pad a tabcl 9.5( a ) yang menyatakan bahwa balok yang mcnumpu pada dua
tumpuan scderhana memiliki tcbal minimum:
I 11 - - L
!11111 - J6
dengan :
h.,... • tebalminimum balok ( nun )
l. panjang bentang ( mm )
4.1.1. Perencanaan Balok Memanjang
I. - 8000 mm
!\taka :
I II ~ - x8000 - 16
500 mm -+ dtambil h - 600 mm
b 2
- xh 3
2 3 x600
• 400 nun-+ diambil b = 400 mm
Jadi balok memanjang memiliki dimensi 400 x 600 mm
28
4. 1.2. Pcrcncanaan Balol.. l\l elinlllng
I - 7000 rnrn
Balok melinrang direncanakan memiliki dimensi 350 x 550 rnm
.u. Petal
4.2.1. Pcrcncanaan Peta l
Dalam SK SNI - 03 - xx.xx 2001 pasal9.5.3.3 dtsebutkan bahwa :
• Untuk Clm lebih besar dari 0.2 dan tidak boleh lebih dari 2 maka tebal pclat
mimmum :
r.(o.s 4 _!:___) 1500
" = -~-.,....-_.!....,. 36+5/](a,, -0,2)
d~ n udak boleh kurang dari 120 mm
• Untuk Clm lcbih besar dari 2 maka tebal pelat minimum :
J; ) h = f, 0,8 + 1500
36+ 9/] dan tidak boleh kurang dari 90 nun
.\1a~a direncanakan :
• Tcbal pclat lantai = 15 em
• Tebal pelat atap = 14 em
Untu~ menunjukl<an langkah langkah perbitungan, diambil contoh Pclat Lantai ~ <1000 •
a.,.. ....... ..,. .... oiOO!O L, - 700 - 40 - 660 em
(lumbar./. / . t>elor
s. = 400 - ( 35 + 30 ) / 2 = 367,5 em
P= I.. s.
660 = --= 1,7959< 2
367.5
Karena ~ < 2 maka sistem pclat dna arah
• Balok 35 f 55 em
be~ =b. T 2.( h- I)
- 35 + 2. ( 55 - 15 )
= 115 cm
b.:2=b. ~ 8t
= 35 +8 . 15 .. ,ll" Pf:R~ ... ,
IN S 1"11 ~ T """'vl.OI.t ~ !55 em SEJI'UlUH - N OPEMIIER
jadi be = 115 em
l+(b· -t}(!_)·(4 -6.( 1 )+4{ rj' + (~· -1).( 1) .')
h, " " Jt j h. h
k - I +(b, - 1 J( t) b. )\It
l+(l15 -~x~nr4 _ 6{t5) ... 4{ 15) ' + ( 115 _ 1\(15)') _ 35 ssfl 55 ss 55 J\. ss
l+('s1: - I)G~) = 2.523
1 = kb, .h' = 2•523.35·55' = 1224500,4J7cm4
' 12 12
I = b, .r' = 400. 15' = I 12SO<km' ' 12 12
a =~= 1224500,4 17 = 1088 I , 112500 '
• Balok 40 / 60 em
= 40 -2.( 60-15) = 130em
jadi b.= 130 em
k = 2,446
10 = 1760850 cm4
I , = 196875 em4
oc ~ 8,94
• Balok 30 I 50 em
= 40 + 8 . 15
bet= 30 + 2 . ( 55 - 15 ) = I 00 em
bcl = 30 +8. 15
jadi be = 100 em
, ISO em
= 160 em
k 2,614
I~ - 816954,66 em•
I, - 112500 em•
"' • 7.26
Jad•
<>=m - 14 ( 10,88~2>.8,94-7.26 )=9,01
Karcna <>=m > 2 mal..a tcbal pelat minimum :
h~run
660{ 0.8 + 400J
- \ 1500 -13.5 em ~6+9x l.7959
Jadi teba l pelat lantai = 15 em dapat digunakan karena lebih besar daripada
ho:1m - 13,5 Clll
.1 I
UniUk tebal pelat atap, dengan eara yang sama didapatkan hnu .. = 11.09 em,
seh ingga teba l pel at atap = 14 em dapat digLmakan
4.2.2. Prmbcbanan Pclat:
a. Pel at /\tap
Bcban mati :
• Bcrat scndiri : 0.14 x 2400
• Pia fond - penggantung : I I + 7
• Finishing
= 336 kglm'
= 18 kgfm'
21 kglm'
• Aspal ( I em } · 0.01 x 1400 = 14 kglm 2
• Pas1r( I em} : 0.01 x 1600 = 16 kglm'
• AC - perpipaan = 40 kglm' +
DL = 445 kgfm 1
Bcban hid up LL = 100 kglm'
q. - 1.2 DL- 1,6 LL
I ,2 ( 445 ) + 1,6 ( I 00 )
• 694 kglm'
b Pclat Lantai
Beban mati :
• Berat scndiri : 0.15 x 2400
• Plafond + penggamung : I I + 7
• Spesi ( I em ) : I x 21
• Tegel ( keramik ) : I x 2~
- 360 hJ:t11l1 '
- 18 kl,!1111 '
2 1kg/m 1
~ 14 kahn ' - '
• AC + perpipaan ·- 40 k!!/m'
Beban hidup ( lantai perkantoran )
q - I .2 DL - 1.6 LL
: I ,2 ( 463 ) - 1,6 ( 250 )
- 955.6 kg.'m l
4.2.3. Perencanaan Penulangan Pelat
Data Perencanaan
•
•
• •
Mutu bet on f c "'30 ~tpa
~ lutu baja JY - .:100 Mpa
Tebal pelat atap - 14cm
Tebal pelat lantai 15cm
,. Rasia tulangan
fc :30 Mpa ~ ~ • 0,85
_ 0,85xf3xf' c ( 600 l l)l.,lan« - .fy GOO + .fy)
: 0,85x0,85x30( 600 ) 400 600+ 400
Pmab = 0,75 X p •
Pnun
m
= 0,75 X 0,0325
- .!::!. = 0 0035 .fy ,
= 0,02475
= fy
0.85fc
400 = = 15.686
0,&5 X 30
DL = 463 kg 111 '
LL = 250 kg m'
( SK SNf OJ x= 1()()11'> /I)} i j )
( SK SNf OJ - :cxxx - 21J(Jf 1'.< 8 .J. 3 J
= 0.0325
(SK SNf03 - x.n:r - 20fJI !'., 10.3 J)
( SK SNf OJ xxxx- Mil's 10 j,]j
.l.\
" Pcrhitungan Pcnulangan Pclat Lamai
Diasumsikan bahwa pelat mengalami JCpit elastis dt
keempal stsinya
ly - 700 lx 400
• ... = 1.75 "1,8
sesuai tabel 13.3.2 Peraturan Beton Bcmtlang
Indonesia 1971 ( PBI · 71 ) tcntang perhimngan
momen dalam pelat persegi akibat beban terbagt rata : b•4COem __
Mix - • Mtx
}.11y - • Mt)
- 0.001 xqxlx: x60-0,00I x955,6x42 x60=9 l7.376kg.m
- 0,00 1 X q X IX l X 35 = 0,001 x955,6 X 42 X 35 - 535,136 1-.gm
Tcbal pclat lantai ( t) - 15 em
Decking diambil - 25 mm
Diameter tulangan ( <1>) = 10 mm
- ...,.....-. -4 . :_...;:> .. :. l
~~~~~~~====~~~~~==~~· ~
. . .
• Tulangan arah x
b - 1000 llllll
Gombar -1.2. Potongan Pelot
dx : 150 - 25 Y: ( I 0 ) - 120 mm
Rn Mu
¢.b.clr1
9173760 0,8.1 000.1202
- 0.796
•
p _ _!_[I- /I- 2.m.lin] Ill \ fy
- I 1- II [ ' 15.686 \
" 2.15.686 0 796 J 400
0.002 < p _
p J••· -0,0035
As rc~'"' 0,0035 . 1000 120
420 mm '
Diamblltulangan Q I 0 150 ( As - 524 mm' )
l'ulangnn Arah )'
dy 150 25 I 0 - V, ( I 0 ) " II 0 mm
5351360 ~
o.s.1 ooo.1 1 o' Rn
p 0,0014 < p,.,.
p ,,,,,, - 0,0035
As 1,,,, - 0.0035 . 1000 . 110
.. 385 mm2
~ 0.553
Diambiltulangan 6 I 0 - 200 ( As = 393 mm2 )
,. Pcrhitungan Penulangan Pelat Atap
Data data
Tebal pelat ( t ) - 14 em
Deekmg
Beban mcrata
40mm
- 694 kglm2
Dengan cara yang sama dengan perhitungan pelat lantai. didapal tulangan pelat
terpasang :
Arah >. - ¢ 10 - 200 (As - 393 mml)
Arah y 4> I 0 250 ( As - 314 mm2)
11
4.3. Tangga
4.3.1. Pcrcncanaan Tangga
Uata Perencanaan
• Tinw lantai
• Lebar tangga
• Lebar bordcs
• Tcbal pclat dasar tangga
• Tcbal pelat bordes
• 1 inggi tanjakan ( t )
• Lebar injakan ( I )
=
~
l
= 400cm
- 190 em
- 400cm
= 15cm
=15cm
=15cm
=30cm
' 1 j 0
J,
Ciambar .f.J. /Jenah Tangga don system strokturnya
Kontrol ·
2 t - I - 2 ( I 5 ) + 30
~ 60cm (OK)
IS arc. tan = 26.57 •
30
Jumlah injakan - 13
Jumlah tanjakan = 14
Sin a 2tr = 2tr = 0 447 I 40 '
r I I
" ' '
tr 30x0,44 7
6 71 -= . em 2
Tcbal pclattangga - tebal pelattangga- tr
- 15 6.71
= 21.71 em
~.3.2 . Pembebanan Tangj!a
a. Pelat Bordes
Bcban Mau
• l3cnll scndin : 0, I 5 x 2400
• Penutup lamai ( keramtk I)
• Spcsi ( 2 em ) : 2 x 2 1
• Sandarnn
Fleban llidup
Qu e 1.2 DL + 1.6 LL
1.2 ( 476 ) + 1.6 ( 300 )
I 05 1 ,2 kg/m 2
b. Anak langga
llcban Mau
• Beratsendtn(t- 21,71 cm): 0.2171 x2400
• Penmup ubm ( kcra~nik )
• Spe;,i ( 2 em ) ; 2 X 21
• Sandaran
Be ban H tdup
Q, 1,2DL+ 1,6LL
1.2 ( 637 ) + 1.6( 300)
1244,4 kg/m 2
= 360 kgim'
= 24 kgim'
= 42 kglm z
= 50 kl!!m 2 +
DL = 476 kg/m 2
LL = 300 kgfm'
= 521 kgfm'
= 24 kglm '
= 42 kglm '
- ~Q l:ielm ' DL = 637 kglrn '
LL - 300 kg/m 2
1 (o
..
4.3.3. Perencanaan Penula ngan Tungj!a
• • " • • • " " . .... " .. ".," • .," . " .,. ,. y_y_ .. _,.
Uamha1· J 4 P.:mhebana11 pada 1lmgga
Dari hasil ana lisa mcnggunakan SAP 2000 didapatkan momen maJ..sunum
pada anak tangga sebesar 4076,814 kgm
Rasio Tulangan
Direncanakan pada tang!!a m~nggunakan tulangan <1> = 16 nun
Decking= s' = 25 nun
d' - s'+Q '2
= 25 + 1612 - 33 em
d =I - d'
-150 - 33
fc - 30 Mpa
~ = 0,85
- 117 mm
f)· • 400 Mpa
p h = 0,0325 p '"'"'a 0,02475
Pmm - 0,0035
Penulangan Lcntur Tangga
,\4u R. - ¢.b.d'
4076,814xl0'
0,8xl000xl l71
111 = 15,686
- 3.72 Mpa
" ' '
.!.(I- /1_ 2.m.Rn) Ill v Jj
-'-(I- /1_ 2xl5.686x3.72) 15.686 \1 400
- 0,010 " Pm~n
As - p b . d
0,010 X 1000 X 117
1170 nun'
Dipakai (Uiangan 0 12 140 dan <1> 10 - 140 ( As-1 = 1369 mm ')
Tulangan arah mel intang :
As - 20% As perlu
- 20%x 1170
= 234 1111112
Dipakai tu langan ~ 10 -300
Pcnulangan Lentur Bordes
Momcn yang tcrjadi pada bordcs didapatkan dengan bantuan SAP 2000,
dirnana hasilnya ada lah sebesar 2835,873 kgrn
2835,873.10' 0.8xl000x122'
= 2.38
p w _ 1 (I- {I- 2xl5.686x2.38) 15.686 \ 400
= 0,0063 > P.,.n
As = 0,0063 X 1000 X 122
763,361 rnrn'
Dipakai tulangan <1> 12- 140 (As= 807.14 mm' )
.18
Tulan~:an arah mdnllanl! .
As 20 ~.' 76~J61
- 152.6 72 mml -7 d1pakai tulangan o I 0 - 300 ( As= 261.80 1111112
)
Tulangan Susut Suhu
Decking yang dih•unakan scbesar 40 llllll
Diameter tulangan d1rencanakan ~ = 8 rnm
d' - 40 I; , 8
44 mm
d ~ t d'
150 - -1-1
I 06 111111
p = 0.002
A> ,..1,, 0.002 x I 000 x 106
212 mm 1
D1paka1 lulan~:an 4> 8- 200 ( As - 251,33 mm' )
-'.3.-'. Pcr·hihlllgan Oalok Pcmikul Bordes
OalJI-data perencanaan
- Bcntang balol. 4 111
- Dnnensi balok bordes 20 / 40
• Tulangan utama ~ - 16 111111
- Tulangan sengl.ang ojJ • 10 111111
- Dccl.mg - > • - 20 nun
• d t - (s' -~2)
.. 400 - (20-10-'-16 2)
0.0325
p ...... - 0.024 75
P .~,.,. ~ .. ~ - 0.0035 jy 400
= 362mm
13cban ·
- berat sendni - 0 .2 x 0.4 x 2400 192 kg I m
- beban dinding Y. bata- 2x 250 = 500 kg I m
- beban dari bordes :2921.86
total : 3613,86 kg / m
Tulangan Lapangan .
- ~q.l} ~ ~x3613,86x41 - 5256,52 kgm II II
Rn - 5256,52 250703,962 kg I m2 = 2,507 Mpa
0,8x0,2.t0,3622
.!.(I- /I - 2m .lin) Ill v .fy
= 0,0066 > Pnun
ASp.:rho ~ p.b.d = 0,0066 X 200 X 362 = 478,586 111 1111
Tulangan terpasang 3D 16 (As : 603 mm2 )
Tulangan Tumpuan :
I , I , - - ql = - x361386x4 - 3613,86 kgm
16 • 16 •
Rn 3613,86 = 172359.09 kg I m2 = I. 723 Mpa
0.8x0,2x0,3622
PP<rlu - I f 1_ ~ I - 2m.Rn )
Ill ~ \ .fJ = 0.0045
ASp..,tu p b d - 0.0045 X 200 >. 362 ~ 323.37 mm2
Tulangan terpa:,ang - 2D\6 (As"' 402 mm2 )
Tulangan Gcscr
v. ft y, X q. X I
- Y, X 3613,86 X 4
- 7227,72 kg
v •• 7227.72 x(0.5.r4 -0.362) 0.5x4
- 5919.503 kg
\'c .!. ,fk h11 d 6
- ~ , 130.300.362
cj>\c ~ 0.8,99137.78
- 79310.224 ;-.<
~ 59195,03 N
- 99137,78 ;-.<
\'u < cj>Vc ~ Pasang tulangan g.:ser minimum
~I
jarak scngkang s maksimum adalah
dl2 - 372 / 2 186 llllll
( SK SM - 03 -= -Z(}(Jf ps Z/.-14.1)
Pusan!! HI Iangan gcscr $ I 0 I 00 ~ 180
<' I
iOU 010. •oo
lCI!
Tula ngan LaO!anga,.. Tulangan Tumpuan
Gamhar -1.5. Penulangan Balok Bardes
-lA. Balol.. Anak
Untul.. pembebanan pclat terhadap balok terdapat dua bentuk yaitu beban ekivalcn
seg~ uga dan beban ek1valen trapesmm
/
J Gamb(tr -1.6. 'l'rihulary A rea
,. Bcban scgitiga
• R
- ,, •
R
-
l
= ~ . .!.../, W = I ./,.11' 2 2 4
R ~ Q, +Q, l 2 4./.,1-f'
l , I I J l :-.1max tengah bcntang - 41,.H .21, - 4t,.w.3_2./,
= l.t ' w 12 '
Mmax beban terbagi rata
Dari kedua persamaan diatas. d1dapatl.an :
I q.l = 3 .q p.l.,.l,
,.. l3eban Trapesitnn
• • " " . ..
Ql . Ql . Q'• Qot y • • J
R Q, + Q, +Q,•Q • • .!...w(21 -I ) 2 4 ' r
Mmax tcngah bcntang ;
I I I Q, =Q• - - .- J,.W = ·l ,.W
2 2 4
=Q. (/ _, ) =JJ' 2.
ivlmax - -W2 - - --1 W --1 + - 1 - 1 -W -· - · . I - 1 I (t 1)11 I ( II 1( )) (/,.-l,) l( ) 4 ' ,\ 2' 4 I' 3'2 x 2 !' r 2 4 /' '
Mmax terbagi rata
Dari kedua persamaan diatas, d1dapatkan :
- '
Pada Tugas Aklnr im, han)a dtrcncanakan menggunakan balot.. anal.. mehntang
SaJa. Cntuk balok anak ini sendiri difungsikan hanya untuk mcnentskan beban
dari plat dengan beban trapesium
4.4.1. Perencanaan Balok Anak AtaJI
Pc=30 Mpa
I)• ~ 400 :vtpa
Ukuran balok anak atap ~ 30 x 50 cm2
Bcban yang bekcrja :
13eban trapesium dengan k=400cm =4 m
I, 700 em = 7 m
I. Beban Mati :
- Berat sendiri : 0,3 x 0,5 x 2400 - 360 kg / m I I 4
- Beban plat :2 X ( - X 445 X 4 X ( 1- - X ( - )2
) = 1586.26 ku I 111 ~ 2 3 7
QD = I 946,26 kg./m
2 Beban Hidup :
I I 4 - Beban plat :2x( x100x4x( l - - x( - )2 ) - 356,463 kg / m 2 3 7
q. = 1.2 ( qo ) - I ,6 ( qL)
= I ,2 ( 1946,260 ) + I ,6 ( 356,463 )
- 2905,85 kg I m
-1/24 ·1/10 · 1/10 ·1/24 -1 L 2 - 3 4
1/14 ' 1/16 - 1/1 4
Gamhar .f. 7. Koejlslen Momen Lenmr Ba/ok
~ _I X q X I 2 = -1 X 2905 85 X 7 2 = 5932,78
24 • 24 ' kgm
~ I X q. X 12 = _.!_ X 2905,85 x 7 2 = I 0170,48 14 14
kgm
__ I x q. >. I~ ; I x 2905.85 x 7 ~ ; 14238.68 kgm 10 10
I , -~ q X J• 16 '
Perhitungan Tulangan
l'mggi balok • 500 mm
Penutup bcton d · 40 mm
~ I X 2905.85 X 7: = 8899.17 16
Direncanakan dtamctcr tulangan longitudinal 0!9
Dircncana kan dtameter tulangan sengkang <1> 1 0
d - h - S • • <l>..:lljll.•l\11 -1
' D,lll-·n "'"""
• 500 - 40 - I 0 - Y: ( 19 ) ~ 440,5 nu11
tvlcnurut SJ.-: Sl\1 03 xxxx - 200 I Ps. 10.5. 1
- rrc .J30 :::1.:_./Jir.d = --300x440,5 = 452,38 mnl 4./j' 4x400
kgm
!..:..hw.d; .!.:i.x300x44 = 462,525mrn2
.b' 400 ( mencntukan '!! )
Dm~ncanakan tulangan balok anak yang ada dibuat seragam selungga dalam
pcrhitungan digw1akan momen terbesar.
Tulangan Tumpuan
\1u .. 14238,6787 kgm - 1423867871\mm
b - 300 mm ~ 30 em
A\ !\ = - ~ dtrcncanakan 5 0.5
; (.,
r.. m - -=-=''1~
0.85fc
Rn _ (1- o~lfu ¢.b.d '
400 = 15,686
0.85 X 30
(I - 0.5) 142386787 0.8x300x440.5 2
po .!..(, _ 1,_ 2.111.1<11) Ill \1 fy
; 0,0039
= 1,53
oJ;fu p' = -----=-~--
0,8fy.(d - d')h.d 0.5xl.t2386787 _ 0.0044
0,8x400( 440,5- 59,5)300x440,5 p p 5 + p'
= 0.0039 - 0.0044 - 0,0083
AS '" p.b.d = 0.0083 X 300 X 440,5
= 1096,845 mm2 -7 dipakai 1Uiangan 4 D 19 (As= 1143,11mm2 )
As'= p'.b.d = 0,0044 x 300 :-.440.5
= 581.46 mnl -7 dipaka1 rulan~an 3 D 19 (As = 850,59 nun2 )
Tulangan Lapanean
\lu - 10170.48 kgm - 101704800 ~mm
Bentang ba1ok ~ L 700 em
Jarak bersih antara balok - balok yang bersebelahan = Ln
Menghitung Iebar cfcktif flcn~
I . be :S '!< L= '1.700 = 175 em -7 menentukan
2. be :S bw + l6 t = :10 .,. 16xl5 - 270 em
3. be :::; bw- Ln = 30 + 770 • 800 em
770cm
Direneanakan tulangan lapangan momen positif tulangan ulir 3 D 19 mm
(As - 850.59 mm2) . As > A,.,,.
c _ As x jj. = -::-::--:-85-:-0-:-,5-:-9-x-:-4:-0_0---~ = 8_97 nml P X 0.85 X j' CX be 0.85 X 0.85 X 30 X 1750
karcna c < 1 ; II ,96 mm < 140 mm, maka balok anak ada1ah balok T palsu dan
dianggap scbagai balok persegi biasa.
a = c x p = 8.97 x 0,85 = 7,62 mm
¢.Ain = ¢.As._fj{d-;)= 0,8 x 850,59x 400x(440.5- 7·~2) = 118861541,6N.mm
Mu 101704800 N nun
Mu < ¢./vfn (mcme1111ht syarot1)
maka tulangan momen positifdipakai tulangan ulir 3 019 mm (As 850.59mm2)
dan tulangan mom en negauf dipaka1 tulangan ulir 2 D 19 mm (As· = 567.06 mmll
l!!!angan (,jcj_Cr
• Pada perletakan 2kn dan 3kr
\• 1.15 I 'q ~ " 2 "
-1,15 ' '90'8" ·7 T ~- ). )X 11696.0-16 kg
"' 1', (0.5Jx d)
O.S.Ix 11696,046x(0,5x7- 0,4405)
0.5xi - 10~~-1.015 kg - 102240,15 N
V c _!_ ,l/C'.Inr.d 6 .
~ v'3Q 300.440.5 - 120635.8933 N
4>Vc - 0,8 x 120635,8933 ~ 96508,7 12 N
Vu > $Vc -7 Perlu tul angan geser
Vu = (>Vc - <j>Vs
<j>Vs - Vu-$Vc
• I 02240,15 • 96508,712
- 5731,438 N
\ 's 7164.297 N
V:. • ~x,Gox3x440.5 • 241271.7866 ~ > Vs"' 7164,297
Jarak sengkang s rnaksimum adalah :
d '2 - 440.5 / 2 - 220.25 mm
Av - 0.25x3,14xl0~
78.54 mm2
Vs "' A•·..fyd
s
( SK SM- 03 rx.a }()()/ p> 11 U I J
s Av.fx.d ~
78,54x400x440,5 9,
1 63 = 1 .> , mm v., 7164.297
diarnbiltulangan sengkang <j>l 0 - 200
o Pada pcrlctakan I. 2kr.3kn, dan ~
-1
, X 2905.85 X 7
- 10170,475 J..g
10170.475 x(0.5x7- 0.4405)
0.5x1 8890.4~8 kg
- 8890~.48"
Vc - 120635.8933 :-.1
(IVc - 0,8" 120635,8933
96508.712'
Vu .... QVc -7 Pa:,ang tulangan gcscr nunimum
17
jarak scngkang s maksimum adalah :
d/2 440.5 I 2 220.25 mm
( .\}; SN! · (JJ XX.!X 2(}() Ips. 214 4i 1
diambil tulangan scngkang ¢JIO- 150 -7 200
.J adi untuk tulangan balok anak atap adalah :
o Tulangan Tumpuan :
' Tulangantarik (As) • 4019 (As =1134,1Jmm·)
' Julangan tekan (A's )- 3019 (A's = 850,59 mm·
Scngkang 910 - 150-7 200
o Tulanganl.apangan ,
Tulangan tank (As) • 3019 (As • 850,59 mm· )
Tulang.an tckan (A's )- 2019 (A's • 567,06 mm~)
Scngkang -~10 150-7200
2019 4DJ9
zou ~ 010·200
, 3019 lOll
3019
OlO l SO
Tulang~n l~pongan Tulangan Tumpuan
( ;ctmhar ./.8. l'enulangan Ralok Anak A tap
4.4.2. l'crencanaan Balok Anak Lantai
Aalok anak lan1a1 dircncanakan menggunakan dnnensi yang sama dengan balok
anak pada atap. Dengan pembebanan sebagai berikut :
Bcban 1\tati :
• Bcrat scndiri : 0,3 " 0.5" 2400 z36Q kg / m
· Ocban plat I l 4 •
:2 X ( ::; X 463 X 4 X ( 1· -3
X ( :;-n - I
= 1650 422 k!! I m +
q0 = 2010,422 kg / m
2 f1<!ban ll idup :
• 13cban plat 1 l 4 2
: 2x(2x250x4x( 1·3X(?)) = 891,156 kg / m
q., I .2 ( qn ) + 1,6 ( <11 )
1.2 (2010,422 )+ 1,6(891,156) = 3838,356 kg/ m
Deugau cant yang sama dengan perencanaan balok lantai a tap didapatkan tulangan
ba lok anak lantai s~bagai bt!rikut :
• J'u langan 'lumpuan :
Tulangan tarik ( As)
T ulangan tekan ( A's )
Scngkang
• Tulangan Lapangan
Tulangan tank ( As )
Tulangan tel.. an ( A· s )
Sengkang
70 12
lOit
(110 · 150
I' 40 l9
z 60 J9(As= 1701,17 mm2)
= 3019 ( A'sz 850,59 mm2)
= $10 - 100 -7 150
- 4019 (As z 1134, 11 mm2)
z 2019 ( A's = 567.06 mm2)
- ~10 - 100 -7 150
6019
I <..._
'.,~ 1011 ll !301t ___ ---
"- < J ~
Tulangan Tumpuan
( icunhar .f.IJ. Pcnulan;;:an Balok Anak I ,antai
...... , •••. ,l /il_.. ~ ' ·~s.: . . '~'!ii:." ' .· . _ .. , ... ,_ . ........---,-... . " Jl' ··~ ,.
BABV
Al\ALISA STRUKTUR UTAMA
S.I.Oata-data pcrcncanaan gedung adalah :
Tipc bangunan
ZonaGempa
Tmgg1 Bant-'Unan
Lebar Ban gun an
Panjang Oangunan
Mutu 13cton
.Yiutu Baja
Dimens• Kolom
Dimensi Balok Memanjang
Dimcnsi 13alok Mclintang
: Perkamoran
: Zone 6 ( S~l 03 - 1726-2002 )
: 40 m
· 21m
:56m
:30 Mpa
:400 Mpa
: 75 x 75 em
:40 x 60 em
:35 x 55 em
5.2.Pcmbebanan Struktur Arah Vertikal.
Pembebanan arah venikal adalah pembebanan yang diterima oleh stn•kn1r gcdung
akibat dari adanya bcban yang terdapat diatasnya. Beban vertikal ini mcmiliki arah yang
scarah dengan gaya gravitasi. Untuk pcmbcbanan pelat terhadap balok terdapat tiga
bcntuk yaitu bcban ekivalen scgi tiga, beban ckivalen trapesium dan beban ekivalen dua
segniga
Ciamhar 5. 1. IJJstribuSI Behan Pelm pada Balok
49
50
, Beban scg.itiga
.... !t<
' • qcl;
• " !
R • R
,. Beban rrapeSIUtn
It("~ I Qeq
' ib:
.. w -. I' • I(
= .!_ .q , .I (I -.!_(~)~) 2,.. .... 3/ !
!I\ h ·I-.; I 11' - -
,. !3cban Dua Sc~uiga
• "
PI
\
1'1 • II • --. PI • I'' y R
R
Momen maksimum tengah bcntang:
_ I I , _ I 2 - 2'2./x./ - s.q.lx
I = 2.P - -.q.lx1
4
I ( )' I , = 8.q,. 2./x = 2.q,Jx•
M .. ..,, Rl.t - P{Ix-~-~Jx )-PH·Ilx) -1ur-P{j1r)-PH1x)
(R - PI)Ix
I --.qlx' 8
= 111m..,
I -.qlx1
8
I • - qJx
4 kg / m .................... .. ............. (5 - 1)
5.2.1. Pembcbanan Pclat
I. Pembebanan pada lantai
Beban mau :
• 13crat send in : 0.15 X 2400
• I' Iafon + pcnggantung: II + 7
• Spest lcm
• Tcgel ( keramik )
• AC dan perpipaan
l:leban hid up ( lantai pcrkamoran )
2. Pembebanan pada atap
Be ban mati :
• 13crat sendiri
: 0.01 X 2100
: 0.01 X 2400
:0,14 X 2400
• Plafon + pcnggantung : II + 7
•
• Fimshing
Aspal ( I em )
• Pasir ( I em )
• AC dan perpipaan
Beban hidup :
• Beban terbagi rata
• Bcban hujan
5.2.2. Perhitungan Bcban Equivalen
: 0.01 X 1400
: 0,0 1 X 1600
- 360 kg'm2
= 18 J..glm2
' = 21 kg.m·
= 24 kg/m2
= 40 kg/m2-
DL- 463 kgim1
LL ~ 250 kg/m2
= 336 kglm2
= 18 kgln/
= 2 1 kg/1112
= l4 kg/m2
= 16 kg!m 2
, = 40 kg!m· -
DL - 445 kg!m2
= 100 kglm2
= 20 kg.'m~
Ll. ~ 120 kg'm2
'I
Dalam SAP2000 telah tersedia fasilitas unruk memasukkan beban ekivalcn
(segitiga dan trapesium). yaitu dengan mengt,runakan pcrintah assign frame staflc
load rrapezotdal. Input pembebanan pelat pada balok dalam SAP2000 dapat dilihat
da lam Lampiranll.
5.3. Pcrhitungan Debao Lateral Akibat Gempa
5.3.1. Pcrhitungan berat total bangunao
13crat lantai I 0 ( a tap )
Bcban Mati
• Pel at : (21 X 56 - 2 X 7 X 8) X 445 = 4 73480 kg
• Balok rnchntang : (0,35 x 0.55 x 21 )x 8 x 2400 = 77616 kg
• Balok anak : (0,3 x 0.5 x 21) x 7 x 2400 = 52920 kg
• Balok mcmanjang : (0.40 x 0,6 x 56) x 4 x 2400 = 129024 kg
• Balok lift : (0,3 x 0,5 x 7) x 4 x 2400 - I 0080 kg
• Kolom : (0.75 X 0,75 X 2) X 32 X 2400= 86400
WD - 829520
13cban H1dup ( faktor reduksi yang digunakan adalah scbesar 0,3 )
kg •
kg
• Beban mcrata : (2 1 x 56 - 2 x 7 x 8) x 100 x 0,3 = 3 l 920 kg
• Bcban htuan : (2 I X 56 - 2 X 7 x8 ) X 20 2!280kg j
WL ~ 53200 kg
W '"'' WO + \VL
- 829520 + 53200
.. 882720 kg
2. Bernt lantai I - 9
Bcban :vlati :
• Pelat : (21 X 56 - 2 X 7 X 8) X 463 = 492632 kg
• Balok melintang : (0,35 x 0,55 x 2I)x 8 x 2400= 77616 kg
• Balok anak : (0,3 X 0.5 X 21) X 7 X 2400 = 52920 kg
• Balok mernanjang: (0,4 x 0.6 x 56) x 4 x 2400 = 129024 kg
• Balok hf\ : (0,3 x 0,5 x7 ) x 4 x 2400 = I 0080 kg
• Kolom
• Tangga
• Bordes
• Balok bordes
• Kolom tangga
: (0,75 X 0, 75 X 4) X 32 X 2400= 172800
: (1,9 X 3,9 X 2) X 637 = 9440,34
:( l ,lx4 )x476 = 2094,4
: ( 0,2 X 0,4 ) X 4 X 2400 = 768
: ( 0,2 X 0,2) X 2 X 2400 192
WD = 947566.74
kg
kg
kg
kg
kg
Ucban H1dup ( faktor reduksi yang digunakan adalah sebesar 0,3)
• Bebanmerata : ( 21 x 56 - 2 x 7 x 8) x 250 x 0,3 - 79800 kg
\VL 79800 kg
\\' J.... - WD - WL
947566.74 + 79800
= 1027366.74 kg
5.3.2. Perhitungan gaya gcser dasar
/.one gcmpa 6 -+ l; • 0.15
n - jumlah tin!(kat gedung
-10
Jcnis tauah ndalah tanah lunak ~ A0 e 0,34
; 1,0 ( gcdung pcrkantoran )
R ~ 8,5 ( tabcl 3, SNI 03 - 1726 - 2002)
Pcriodc gctar alami stn1ktur ( SNI 03 - 1726 - 2002. ps. 5.6 ):
T - l; x n = 0. 1 S x I 0 - 1.5 dctik
Dari grafik respon spektrum gempa rencana didapatkan C = 0.61
Perhitungan Gaya Geser Dasar :
(' = C/ w- 0~x ( 882720+9 X 1027366.74 )= 726906.]89 kg R . 8.5
5.4. Pcnyebaran Gaya Geser Secara Vertikal
Setelah d1peroleh gaya gescr dasar. selanjutnya gaya geser terscbut harus
d1d1stnbus•kan ke sepanjaJig tinggi gedung menjadi beban - beban gempa nominal
statik ekuivalcn Penyebaran gaya lateral dilakukan sesuai SNI 03 - 1726 - 2002
dengan nnnus beri~:ut ini :
F a 11',: , V J.)' "
Z)V,z, (5 - 2)
·-· ,.. =0~.,.,.. I ,/t ' "' ! ,>' (5 - 3)
hi WI WI. Hi I v Lantai Fiy(melintang) Fix(memanjang) lc m) (kg) ( kom l ( kQ ) ·I ko l I ko l
A tap 40 882720 35308800 726906.189 116540.091 34962.02738 9 36 1027367 36985202.6 726906.1891 122073.219 36621.96584 8 32 1027367 32875735.7 726906.1891 108509.528 32552.85852 7 28 I 1027367 28766268.7 726906.189 94945.837 28483.75121 6 24 1027367 24656801.8 726906.189 81382.146 24414.64389 5 20 1027367 20547334.8 726906.189 67818.455 20345.53658 4 16 1027367 16437867.8, 726906.189 54254.764 16276.42926 3 12 1027367 12328400.9 726906.189 40691.073 I 12207.32195 2 8 1027367 8218933.92 726906.189 27127.382 8138.21463 1 4 1027367 4109466.96 726906.189 13563.691 4069.107315
Total 10129021 220234813 . . . I abel J./ D~<mhu.w (,cl}'a (,empa Dosar
Waktu getar alami fundamental
Wakru getar alami nmdamcntal slmkrur gedung bera1uran dalam arah masing- masing
sumbu utama dapal ditenh1kan dengan rt1mus Rayleigh sebagai berikul :
' L \t·.d. l Ti - 6,3 1-'':::='.,... --
\,KL.'A ,., 13erdasarkan fonnula dialas, didapatkan harga Ti sepcni dalamtabel :
Lantal W1 F; d, (mm) d·/\2 I W;d;/\2 Fd,
10 I 88272( 116540.09 178.78 31961.68 1 28213214655.88 20834839.4( 9 1027366.7< 122073.22 171.47 , 29400.73 30205328362.22 20931455.4~ 8 1027366.74 108509.53 160.70 25825.52 26532278740.131 17437828.45 7 1027366. 7< 94945.84 146.09 21343.60 21927707762.31 13871064.64 6 1027366.74 81382.15 127.86 16347.87 16795260720.2d 10405423.5/ 5 1027366.74 67818.46 106.49 11339.27 11649587000.51 7221716.03 4 1027366.7~ 54254.76 82.66 6832.67 7019661958.2~ 4484698.2/ 3 1027366.7 40691.07 57.36 3290.00 3380039921.87 2333980.95 2 1027366.74 27127.38 32.23 1038.66 1 t067086825.5c 874268.8/ 1 1027366.7~ 13563.69 10.59 112.07 115140646.7 143591.74
t I 146905306593.5E 98538867 .3S Tabel 5.2. Perhmmgan T1 me11unl/ rumus Rayfe1gh
Ti - 6,3x/- - 14•6H + 10 = 2,46 > T awal = 1,5 -7 digunakan T = 2 J 98i"Ox98538867 ,38
Untuk selanjutnya dalam melakukan analisa struktur, digunakan beban gempa dimana
gaya gcscmya dihitung menggunakan Ti dari rumus Rayleigh diatas. Shingga distribusi
gaya gcscr dasar menjadi :
55
tantal hojm) I Wo ( ~0 ) Wi.Hi !komi V 1 ko \ I fiv (mellntano\ Fl< (memanJanq)
Atap 40 882720 35308800 566034 I 90748.432 27224.52952 9 36 1027366.74 36985202.6 566034 95057.015 28517.10454 8 32 1027366.74 32875735.7 566034 84495.125 25348.53737 7 28 1027366.74 28766268.7 566034 73933.234 22179.9702 6 2"1 1027366.7~ 24656801.8 566034 63371.343 19011.40303 5 I 20 1027366.74 20547334.8 566034 52809.453 15842.83586 4 16 1027366.74 16437867.8 566034 42247.562 12674.26869 3 12 1027366.74 12328400.9 566034 31685.672 9505.701515 2 8 1027366.74 8218933.92 566034 21123.781 6337.134343 I 4 1027365.74 4109466.96 1 566034 10561.891 ' 3168.567172
Total 10129020.7 220234813 ' -Tahel :>.3 Dlltrthu.w Ct(I_I'G Gempa Dasar menggunakan Tt hast/ nmms Ra.1•letgh
S.S.Analisa Gaya - l(aya Oalam (Ana lisa Linier )
Sctclah semua bcban mati. beban ludup. beban gempa dan kombinasinya
didapatkan, maka perhitungan untuk memperoleh gaya-gaya dalam komponcn strukiUr
dapat di lanJutkan. Untuk proses perhitungan ini, digunakan program bannt SAP 2000.
Pcmodelan yang digunakan untuk SAP 2000 adalah struktur rangka akan
dimodelkan sebagat./i·cmttt. Untuk pcmodelan.frame akan digunakan pula fasil itas end
off<et untuk mcnunjukkan efck pcnampang dan mendapatkan nilai momen muka kolom
umuk perhitungan tulanl?an balok. Scdangkan efek kekakuan pelat akan diwakili oleh
fungsi con.itrai/11 dtaphragma.
Untuk menentukan momen rencana pada lokasi potensial terjadinya sendt
pla.,ti,, an& lisa lr111c:o Jru i ,;, u:...our harus didasarkan pad a kekal;uan elemen struktur pada
kondiso respon displacement maksunum. Asumsi ini merupaJ..an salah satu komponen
vital dari pemodclan substuwe structure ( Shibata and Sbozen, 1976 ) yang digunakan
dalam anahsa perjnrmance-ha.1ed destgn mi.
Dengan kata lam, kekakuan untuk balok barus didasarkan pada kekakuan elastis
penampang retak yang direduksi dcngan tingkat daktilitas struJ..wr. Sedangkan untuk
kolom, J..arena kolom akan terlindung dari perilaku inelastis oleh prosedur desain
kapasitas maka kekakuannya adalah kekaJ..'Uan elastis penampang retak tanpa reduksi
tingkat daktilitas. Atau bila ditunjukkan melalui persamaan berikut :
Balok lb = 1., I Jls .............. ( 5 - 4a )
Kolom ( 5 - 4b )
5(>
Kekakuan clastis pcnampang rctak untuk berbag;~i jenis elemcn strul..tur
d1benkan dalam tabel 5.4 bcril..ut scsua1 SK S:--11 - 03 - xxxx- 200 I ps 10.11.1
Elemcn Strul..wr 1.,
Baln~ o,Js r. Kolom o,1 r.
-. . 7abel J.-1. f.hlat Momenlner.Ha Penampang Retak
Untuk inplll dan outpw hasil nmning SAP 2000 ini, dapat dliihat dalam
lampirau 11.
5.6. Pcrhitungan Penulangan
Metode perhitungan penulangan balok dan kolom akan didasarkan pada
pcraturan - peratttran yang ditetapkan dalam SK SNI- 03 - xxxx - 2001
Untuk mcnunjukkan langkah - langl..ah perhitungan . diambil conroh balo" dan
kolom yang terdapat pada portalmelintang lantai 3.
5.6.1. Redistribusi J\lomen Tumpuan Balok
Secara sederhananya. rcdistribusi momen dilakukan dengan cara menguran!,>i
momen maksimum absolut ( biasanya momen negatif ) dan dikompensasikan dengan
menambah nilai momen didaerah non-knus ( biasanya momen positif ). Tujuannya
utamanya adalah agar bisa didapatkan pengaturan tulangan yang scragam dan lebih
scderhana. karena nilai momcn ncgauf dan positifbisa dibuat hampir bemilai sama.
Bebarapa hal penting yang perlu diperhatikan dlam melakukan rcdistribusi
momen an tara lain :
I. Menunll Paulay, Priestly ni lai rcduksi momen negatif maksimum tidak boleh
melebihi 30 % dari nilai momcn tersebut. Batasan ini diambil unh1k memastikan
agar seodi plastis tidak tirnbi1tcrlalu dini pada balok hanya akibat gcmpa kecil /
sedan g.
2. Ekuilibrium momen scbelum dan sesudah proses redistnbusi harus tetap
dipertal1ankan. Atau dengan kata lain. jumlah momen total harus tetap sama
antam sebelum dan sesudah redistribusi.
57
Dan output hasil running SAP 2000 untuk balok - balok melintang lantai 3,
dtperoleh mlai momcn momen pada tumpuan sepeni ditunjukkan dalam tabel 5.5.
Momen tcrscbut dtambtl mlai maksimum dari beberapa kombinasi pembcbanan.
1 aalok Bl217 l BL218 Bl219 l:
bMom(·) · 54670.60 I ·55430.26 ·56609.24 ·166710
om(+) 44731.12 44182.33 44463.18 133377
300087
Tuhe/5.5. Momen Tumpuan Balok Lantai 3
Dicoba muuk mcnyamakan nilai momennegatifpada seluruh bentang = 54000 kg.m
Cek momcn ncgatif: [(56609,24- 54000)! 56609.24] x I 00% = 2.58 < 30 %OK I
Sisa momcn yang ada - 300087- (3x54000) = 138087 kg.m
~!omen posit if disamakan : 138087/3 = 44028,91 kg.m
Cck : (49830/59000)xl00% k 84.46% >50% OK!
Maka dcngan dcmikian momen tumpuan balok lantai 3 hasil rcdistribusi menjadi
Balok BL217 I BL218 BL219 l:
Momen ( ·) 54000 I 54000 54000 162000 I
Momen ( +) 46028.91 46028.91 46028.91 138087
300087
Tahel 5.6. Momen Tumpuan Ba/ok rantoi 3 Hasi/ Redistribusi
5.6.2. Pcnulangan Lenlur Balok
Data - data yang dtgunakan untuk penulangan balok melinlang lantai 3 :
lmggt Balot.. - 55 ern • fc' = 30 MPa
• Lebar Balok -35cm
Dtanteter tulangan utama
Dtamcter tulangan sengkang
· Decking 40 nnn
. ty = 400 Mpa
= D 25 mm ( As= 490,625 mm2 )
- 0 12 mm (As= 113.04 mm2)
d. - 40 I 12 + 25/2 • 64.5nun
d ~ 550 d' = 485.5 mm
p,,,,, - 0,025 (SK SNI 03 - xnx 2001 P·'· 21.3.1.(1))
58
Rebcrapa pcrsyaratan yang perlu dipenuhi untuk komponen struktur pada sistem
rang.ka yang mcmtkul gaya akibat gempa dan dtrencanakan memi~-ul lenntr, seper1t
yang disyaratkan dalam SK S:-ll - 03 xxxx - 2001 ps. 21.3.1. adalah :
I. Gaya akstal tc~an terfaktor pada komponen st:ru1.'tllr tidak boleh melebthi O,I.A1.fc'
2 Bentang bcrsth minimum balok ; 700 > 4d = 4 x 64,5 = 258 em ... OK
3 P~rbandingan Lebar I ttng~i balok = 35 155 = 0~64 > 0.3 ...................... OK
-1 . a. Lebar - 350 mm > 250 mm .. ................................. ............................. OK
b. Lebar "' 35 ern < Iebar komponen pendukung ... ( % x tinggi balok )
< 75 t ( % x 55 ) - 116.25 ern .. .. ..................... .... ........ ...... OK
Sela111 itu. sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam SK SNI - 03 xxxx - 200 I
ps. l0.5.1.1uasan tulangan sepanjang balok tidak boleh kurang dari;
rfi·· !3o -' -· - b, .. d . - .r350.r435,5 ; 581,70 mm2
-l.jy ' 4x400 " : \ :-Will
- 1,4, .J 1,4 3 0 - >,.u = x 5 x485,5 .fy 400
= 594,74 mnl (menentukon '!)
•!• Pcnulangan Tumpuan Oalok
Umuk menganttstpasi perubahan arah gaya gempa yang bekerja, maka penulangan
kedua UJung sebuah ba lok didcsain sama
li
Ill
Rn
pli
p'
A.,·' - - ~ dtrencanakan - 0.5
A.\
f) 0.85fc
400 - 15.686
0.85). 30
(1-.5~\/11 (1- 0.5)540000000 - ph.cl ' - 0.8x350x485.52
- ..!..[1- 11- 2 .1~] m \ fy
; 0,0112
o.Mu
0 ,8.fy.(cl-cl' ).b.d
; 4.09
0,5x540000000 ; =0,0 118
0.8x400( 4 85,5- 64.5)350x485,5
p pll+p'
-0,0112 +0,0118 ~ 0.023
As - p.b.d • 0.023 X 350 x 485,5
- 3909.64 1111112 7 dipakai rulangan 8 D 25 ( As= 3925 1111112 )
As' p' bd- 0,0118 X 350 X 485,5
- 2004.1568nun2 7 d1pakai tulangan 5 D 25 (As = 2453.131111112)
·:· Penulangan Lapangan Balok
SK SNI- 03 xxx11. 200 I ps. 21.3.2.(2) mensyaratkan bahwa baik ni lai mornen
posi1if maupun nega1if sepanjang balok tidak boleh kurang dari 25% nilai rnomen
maksimum absolul di muka tumpuan.
Umuk llalok BL217. dari ouput SAP2000 diperoleh : nilai momcn maksimum
lapangan 48 13,48 kg.m < 25% x 54000 = 13500 kg.m. Jadi dipakai morncn
lapangan 13500 kg.m .. 1.35. IOH N.rnm
U111 uk penulangan lapangan. balok akan dianalisa sebagai balok T. Dimana
Iebar flcns cfcktif didapat dari : (SK SNJ - 03 - xxxx - 2001 1'-'· x. JfJ 2)
b, < 1/.L • Y. • 700 = 175 em
< b~· + 16t = 35 + 16• 15 ~ 275 em
< b. + Ln • 35 - 765 ~ 800 em
(menentukan ! II)
Direncanakan tulangan lapangan momen positiftulangan ulir 3D 25 mm.
(AI- 1471 ,88 111m2),A~>As.,.,
c _ A:..:.;;_s __ x ::.:IY:...__ • -:-::-::-1_4..,.7...:.1 ,_88_x.,..4,....o_o ____ _ 1552 rnm ftx0.85xf'cxbe 0,85x0,85x30xl750
karena c < t ; 15,52 nun < I 50 m111, maka balok anak adalah balok T palsu dan
dianggap sebagai balok perseg~ biasa.
a = ex P= 15,52 x 0,85 = 13,19 nun
¢i.Mn ~ QiAs.fy{d-i)= 0,8xi47L88x400x(535,5 -13
;19
)
225564238,9 N.111111
Mu = 135000000 N.nun
A1u < 1/J.Mn (mqmtmuht syarall)
60
maka tulangan momen posmf dtpakattulangan ulir 3 D 25 mm (As= 1471.88 mm2)
dan tulangan momen negatif dipakai tulangan ulir 2 D 25 mm (As'= 981.25 mm2)
5.6.3. Penulangan Geser Balok
•:• Perhitungan Gaya Geser Pad a Tumpuan Balok
V = Cvt,,· ~ Mpr. ) / Ln + Vg
\1,/1' - .4 ,. 1,25./, (d-;)
A,(1.25f) a - ...:..;..-.::.=
0.85.[', h
Vg= gaya geser akibat beban gravitast
a) Momen Tumpuan t\egatif
Untuk balok BL217, pada tumpuan momen negatifdiperoleh :
= 3925 x ( 1,25 .r 400 ) ~ 219
.89
nmJ 0.85 X 30 X 350
a
·' r,.· 219.89
= 3925 x I .25 x 400 ( 485.5 ) = 737028694 Kmm 2
b) Momen Tumpuan Posuif
Untuk balok BL217. pada ntmpuan momen positif diperoleh :
a = 2453,125 X ( 1,25 X 400 ) = 137
.43
nun 0,85 X 30 X 350
= 2453.125 x 1,25 x 400 ( 485.5-137
•43
) =51 1212868,7 N.mm 2
•:• Penulangan Geser
Syarat spasi maksimum tulangan geser balok menurut SK SNI - 03 - xxxx - 200 I
ps 21.3.3.
s < d / 4 = 485.5 / 4 = 121,375 mm -7 daerah sendi plastis } menentukan
s < d / 2 = 485,5/2 = 242,75 mm -7 diluar daernh seodi plastis
s < 8 x 41 tu!angao mcmanjang - 8 x 25 = 200 mm
s < 24 x ~ tulangan scngkang = 24 x 12 = 288 mrn
Untuk penulangan geser balok menggunakan M.-''· balok.
Ln ~ 7000 - 350 - 6650 mm
tvlp( = 798815319,7 N mm
M/ = 5112 12868,7 1" mm
- 798,8153197 KNm
• 511.2128687 Kf\m
Gaya geser total didacrah sendi plastis ( muka kolom s/d 2 d ) :
Gaya geser akibat beban gravitasi dimuka kolom ( dari output SAP 2000):
Vg = 6769,264 kg- 67692.64 N
61
Ak1bat Mpc dengan metodc keseimbangan gaya diperoleh reaksi diujung - ujung
balol.. ,.A dan \ 'o sebaga• berikut ·
\'Alicmpu = • \'HG.:mpa - {Ill,.;- \1.-' }/ l.n
= {737028694 ~ 511212868.7 } / 6650
= 199718,65 N
Gaya gescr tmal :
Vu,, = Vgempa.,. Vgravitasi
= 199718,65 T 6 7692,64
- 267411,29 N
Vu.n a Vgempa ~ Vgravitasi
= . 199718.65 + 67692,64
- . 132026.01 .
Vc = 0 (kemampuan geser beton didaerah sendi plastis tidak diperhitungkan)
Vs = Vu,b/<1>. Vc
= ( 267411.29 / 0.7 5 ) - 0 = 356548,387 N
Diameter sengkang = 12 mm
Av = 2 X 113.04 1111112 = 226.08 1111112
(SK SNI- OJ-xxxx 200 Ips. II. S. 6. (J)J
fy = 400 :vtpa
= A•· . .h . d = 226.08x400x485.5 = 123 14 > 5
maks V.\ 356548.387 ,
s
d1pasang Q 12 - 100 sejauh 110 em dari muka kolom, dimana tulangan geser
penarna dipasang 5 em dari muka kolorn.
Gaya ~cser total diluar sendi plastis ( > 2 d ) :
Lang.kah pcnama adalah mcncntukan besamya gaya geser yang bekerja pad a jarak II 0
em dari muka kolom (akhir dan daerah sendi plastis)
l'11oo • Vl - ( 1100 / Ln )(VA .. V8 )
.. 267411.29 ( 1100 / 6650 )( 199718.65 ... 67692.64 )
- 197110,3252 r..
Dimana untuk dacrah d1 luar scndi plastis ini. kuat gcscr beton turut diperhitungkan
yakni scbesar: (SK !),-.,"{ • 03 - n.TX 200/ ps II 3 1{/J)
Vc - ( 116)._1rcb.d
• ( I I 6 J ,_IJO ( 350 • 485.5 ) ~ I 55119,59 N
Vs - vu.bf<l>-Vc
• ( 1971 10.3252 10,75 ) - 155 119,59 - 107694, 17 N
Diameter scngkang • 12 nuu
Av • 2 x 11 3.04 11lm2; 226,08 mm2 (SK SN/-03 xxxx 2001 ps. /1 56 (3))
tY ; 400 Mpa
~./.1 ' ·" .. v,
jad1 dipasang 9 12 - 220
226.08 x400x485.5
107694.17 = 407.68 mm > s maks
lOU
2D2S
r =--< j 012 • 200-{
' , )025
Tulangan Ulpangan
• 025
-on-loo -2012
;
~·:::4_
Tulangan Tumpuan
Gamhar5.2. Penulangan pada Balok BL217
5.6.4. Penulangan Lentur Kolom
Untuk contoh penulangan. akan digunakan kolom eksterior KLM33 yang terletak pada
lantai 3 (lihat lampiran II untuk sejelasnya).
Pcrtama-tama akan dihitung nilai momcn ultimate balok akibat tulangan terpasang.
Akibat IU1angan lerpasang pada ba1ok mc1inlang ;
¢M. -'• • ~A, f, (d - a/2)
dunana A.f, ll ., _ _
o.s5.r, h maka :
- 3925 )( 400 a = - 175.91 nun
0.85 X 30 X 350
~.\1,.. 0.85 xJ925 X 400 (485.5 - 175.9112)
= 461786809,5 N.mm
Momcn di As J..olom : ~u ..... , ,,~ .... .- = 7000 I 6250 x ¢1M,; = 5172 12426,7 N.mm
• 2453,125 x 400 10994 o = - mm
0,85 X 3() X 350 '
¢M11 ' - 0,85x2453.125x400(485,5 - 109,94 / 2)
• 316133050.6 N.nun
Momen di As kolom : $M,.n.<4olam ' s 7Q00 / 6250x$M11- = 354069016,7 N.111111
6}
"i.Af~ = 517212426.7 + 354069016.7 = 871281443.3 i':.mm
Diasumsikan bahwa momen balok 1ersebu1 dilahan oleh kolom alas dan kolom bawah
dengan proporsi lcrbahk 1erhadap panjang kolom. Karena panjang kolom adalah sama
di semua 1amai maka :
- y, l:.o\.1¥ • 435640721,7 N.nun
~tomen mukaJOilll . ~MuowJ<J<•= 3400/4000$M. = 370294613.4 ~.mm
Aktbal tulangan 1erpasang pada balok memanjang:
a • 2453,125x400 = 96_2 rrun 0,85 X 30 X 400
cpA!,. . ~ 0,85 X 2453,125 X 400 (535,5 - 96.2 / 2)
• 406521653,6 N.mm
Momen di As kolom : ~M.,,., kolono • ~ 8000 / 7250 x cpM; = 4485756 I 7,8 N.mm
, 1471,875x400 5 72 a = - = 7. mm
0,85 X 30 X 4QQ
~M. + - 0,85 X 981 ,25 X 400 (535,5 - 57,72 I 2)
• 253541507,8 N mm
64
Momcn dt As kolom : $M ..... w- · - 8000 / 7250 x ~.w: = 279769939,7 N.mm
r.M~ ~ 448575617.8 ... 279769939,7 = 728345557,5 N.mm
• ~HAl• • 364172778,7 Kmm
Momen muka joint : ~M. ""'lD""" e 3400 I 4000 ~Mn = 30954686 i ,9 N.mm
SelanJumya tulangan kolom akan dicari dcngan program bantu PCACOL vJ.OO
(Gam bar 5.3), dimana data-data yang akan dimasukkan adalah :
Pu = 420979 kgf - 4209,79 kN (dari hasil output SAP2000)
Dimcnsi kolom • 750 x 750 1run2
Selimut bcton • 50 mm
~M., , = 30954686 1,9 N.mm = 309,5468619 KN.m
$M,,.- 370294613,4 N.mm = 370,2946134 Kl\i.m
Maka akan dipcrolch nilai tulangan untuk kolom K LM33 : I 2 - 028 (A,= 7392 nun2,
p- 1.31%)
• • • •
• r +x
•
• • • 158 X JSI l'rll'll tliX rt:W.
MAf(fUAI.: rc•lO WP.
l(c • 2S14l WPa tc ZS-.5 WP. Aeta l • 8.1JZ45
lfy " .tOO UPa b • ZOOOIII WP.
a- t.61C11cttl0 mtn.-4 a 2.61S7te•010 m~n-• • flmm
Om01
•
•
•
" lU.I 120)) •. •••·· .... ······ .... .....
·· ~-.. ...
+
lllll
~~1~~~ •• ''""'1
-'AA>~------~- -------------------------------------__J (iambar 5.3. !fast! Analtsa PCA COL v 3.00 unruk ko/om KLM33
65
5.6.5. Penulangan Geser Kolom
• Berdasarkan Persyaratan Minimum Peraturan
Scsuai SK S\ll. 03- xxxx - 2001 ps. 21.4.4.4., penulangan transversal khusus
d1buruhkan sejarak /0 dan _!cedua ujung kolom. dimana :
/ 0 hid.., ; 750 mm ( menemukon' )
1. (1/6)/.~.~om ~ ( 1/6)( 4000 - 600) = S66,67mm
1. 500mm
sehingga '• akan diambil sejarak 600 nun dari muka joint.
Dan scsuai SK SNI - 03 - X>-'XX - 2001 ps. 21.4.4.2, spasi maksimum yang
diijinkan untuk tulangan transversal dalam jarak 750 mm terscbut adalah :
s < Y. d imensi terkeci I komponen struktur = •;. . 7 50 = 187,5 llllll
s < 6 x diameter tulanganlongitudinal = 6 x 25 = !50 mm ( menentukan1! )
Luasan pcnampang minimum tulangan transversal (A.v,) adalah yang yang terbesar
dari kcdua pcrsamaan : ( SK SN/ - 03 - x.:o:x - 2001 ps. 21 4.4 I )
A,, = 0.3s/'Ef~ '[(~)- Jl /,, A,, j
A _ 0.09sh,fc' ,, - j
>• dimana : s - jarak spasi tulangan transversal
h, • dimensi potongan melintang dari inti kolom, diukur dari pusal
ke pusat dari tulangan pengekang terscbut.
At ~ luas penampang kolom
A..h - luas penampang kolom diukur dari daerab terluar tulangan
transversal
f1h - kuat leleh tulangan transversal
Dengan menggunakan spasi 80 mm, J;~ = 400 MPa, deicing beton 50 mm, dan
direncanakan tulangan transversal 0 12 (A, "' 113.04 rnm\ akan diperoleh :
A = 0.3x 80x[750-(2x50)-12]x30[( 75r5' )-I] •• 400 (750- 100)2
= 380,53 1111112 (mcncntukan!!)
A _ 0.09x80xl750- 100 - 12)x30 .•• - 400 344,52 mm2
maka d•~:-•unakan 012 dcngan 2 tulang,an silang, (A,- 4 • 113.04 452. 16 111111~ 1
dcngan ~pas1 80 111111 ( hhat gam bar 5.5 untuk sket penulangan transversal I
l ntul. da~rah d1 hmr 1... ,c,ual S" Si\1 • 03 "-"-"-' 200 I ps. :? I .J 4 6. tulan~an
tran" <mal hams dipasang dcngan tidal. melebiln 6 :-. d1amcter tulangan
llh!lllanJang t - 6 • ::!5 - 150 mm) atau 150 mm. \laka untul. daerah d1 luar / ...
akan d1pa..ang tulangan transversal 0 12 - spas1 150 mm
• Rercla;arkan Kebutuhan Ga~a Geser
Sama halnva scpcm pada balol.. gaya geser desain untuk kolom akan d1tentukan
dengan mcmpcnunbang~an gaya-gaya maksimum yang dapal 1imbul <h 111u~a
JOI IIl paJa liHp·tlap UJUllg ~olom s" S:'-JI. 03 ,\XXX 2001 ps. 2 1.4.5. 1. Ga)ll·
gHya pada JOint akatt ditentukan dcngan berdasarkan Mr,. (maximum prohuh/e
11111111<'111 strm.~tiJ I baik akibattulangan tc•vasang pada kolommaupun pada balok.
• • •
• y
• • I •
l . • • 750 )( 1~0 mm t.Jl"u~lnf
MArrnw f'c • 30 MP. Fe 75743 MP• tc lS.S MPt Setal ~ 1 ly = SGO U f"• h • 70&101 MP.,. l SfCTION; Ag = 561SOft tn.m"7 lx - '-'i.l611e•OIO "'m•• ly 2:. 6J61le•OIO mm·4 x. .. amm Yo - OtnM
•
•
•
•
J.l ltl l
. .. L-------------~·--
----------'~'\ lrtO•
\
<
) /
/ I ... ~--
I ------------•:»:r ( •ctmhctr 5.-1 Om[Zrctmlllll!rak.'·' ko/om KLt/33 ( j, - 500 MPa. ¢ ~ 1.0)
Mrr akibat tulangan IC'l)asang pada kolom dihitung dengan faktor rcduksi
kekuman - 1.0 dan d1asumsikan bahwa tcgangan pada tulangan tarik - I 25 .(;.
I
67
500 MPa. Dengan mengasumsikan bahwa Mpr adalah sama dengan nilai momen
pada tnik I..cseunbangan. maka dari gam bar 5.4 diambil nilai Mpr = 1250 kN.m
Maka dipcroleh nila1 v. pada ujung kolom berdasar Mpr:
1'., ( 1250 x 2 ) I ( 4 0.6 ) = 735.3 kN
Scdang M,.. ak1bat tulangan terpasang pada balok yang berada pada joint
kolom didapat dan ( untuk mla1 Mpr- dan Mpr- lihat kembali bab 5.6.3 ) :
V.l.• CMpr. + M"'-) f t.
- ( 511.2 1 -737.03 ) / ( 4-0.6) = 367.13 k1\
V.1.• (l'vf,., + M,..' ) f l.
- ( 367.55 ... 583.07 ) / ( 4-0.6) 279.59 kN
1',1 yang diterima l..olom - V.1 •. • - Vul,•· = 646,72 kN
Dcngan membandingkan nilai V,1 dqan V,2 maka yang menenmkan adalah
yang tcrbcsar yakm 1',1• Karena gaya-gaya aksial berfaJ.;tor ( akibat kombinasi I
dan 2 ) uutuk kolom lebih kecil daripada Ar;f', I 20 = (750*750)*30 I 20 -
843,75 kN • 84375 kg, maka sesuai SK SNI - 03- xxxx- 2001 ps. 2 1.4.5.2
nilai I ~ ha11.1s diambil - 0.
Jl, - A,.j;.cl .1 452,16 * 400 • 638180 = 1442,39 kN
dimana nilai-mlai A,. dans diambil dari perhinmgan tulangan transversal pada bab
scbclumnya.
Karena n1lai 1', > 1·.,. maka penulangan transversal sesuai persyaratan
minimum yang Ielah dLititung pada subbab sebelwnnya dianggap mencul..,lpi.
yakni 012 dengan 2 tulangan silang pada jarak spasi 80 mm, dipasang sejarak
600 nun dan ujung-ujung kolom.
012 . 80 •> 150 .--. •. - •. . -~
• . : 12 0 28
.!-.. ~ I
.__j. • ._.I
Gamhar 5.5 Ske1 Pemtlangan unltlk Kolom
I
68
5.6.6. Sambungao Balok- h:olom
SK S!'\1 - 03 xxxx - 2001 ps. 21.5.2.1. mensyaratkan bahwa tulangan
transversal scperti yang dirinci dalam ps. 21.4.4. hams dipasang pula dalarn sarnbungan
antara balok-kolom. kccuali jika sambwrgan tcrsebut dikekang oleh komponen . strukturn l seperti yang disyaratkan dalam ps. 21.5.2.2.
Pada sambungan balok-kolom interior dimana terdapar pada kecmpat sisi
kolom rerdapat balok. sesuai SK SNI- 03 xxxx - 2001 ps. 21.5.2.2, spasi maksimum
drperbolehkan mencapai I SO rnrn.
SelanJutnya perlu dicek kekuatan geser sambungan ( lihat gantbar 5.6 )
,, '('M .).)
1 e o i!5
I 9l94 I C> ,r:::==-------~1'..::_ ___ -'-- - 11
T: - c1. n
6L95- -
'"
Gambar 5.6. Analisa Geser pada Beam Colomn Join/Interior /an/at 2
Dari perhitungan scbelumnya ( bab 5.6.3 ) didapatkan :
M.,: ~ 737028694 N.rnm
Mrr c 511212868,7 N.mm
Maka didapat :
.11. = (Mpr. +Mpr') f 2
vh = 2ivf. I (4000- 600)
- 624120781 ,4 N.mrn
.. 364129,87 1\
( 8 D 25 ) : 1i = 1,25 f,.A,1 = 1962500 :--.1
( 5 D 25) : C1 = 7] - 1.25j,.A,2 ~ 1226562,5 N
Gay a geser bersih pada joim . v., • 11 .,. C1 - Vh ~ 2824932,63 .
Bcrdasar SK SN! - 03 - xxxx - 200 I ps. 21.5.3. 1 untuk hubungan balok-kolom yang
rerkekang kedua sisinya, nilai kekuaran gesemya dihitung berdasarkan :
<We ~ $ 1,7 ..Jrc· Aj
.. 0,85 . 1,7 X ,,Jo X (750 X 750) = 4451957,41 N > v,,j ... OK!!!
Pcrcncanaan sambungan balok-kolom :
Lebar Joint ( bj ):
bj .. bk ~7 SO mm
bj = b - 0.5 bk
Vjh
= 350- 0,5 X 750
~ 725 mm
~ = 2824932,63 bt.bk 725x750
Tcgangan geser yang dipikul bet on :
= 3. /[Nn,k]- 0 I fi.· 3\1 Ag '.
' - 5,195 N / nun·
- 3. f 4209792]-o.lxJO = 1,4121\ l mm2
3 )fl750x750
Vsh = Vjh - Vch
= 5,195-1.412
= 3,783 N I mm2
Spasi yang tersedia unn<k penulangan joint :
dl
d2
= 40+ 12 +25 +25 + 25
= 40+12 ... 25
ho = 550 - ( 127 ; 77)
= 346mm
"' 127 mm
• 77
Dircncanakao tulangao joint dipasang 4 lapis sehingga :
s 346 - (4xl2) ; - - '-----'-
5
.. 59,6mm
69
70
Penulangan gcser yang dtperlukan :
__ r'.,_.h_.s __ 3.:...7..:..83:...x_7~2:...5x..:..5:...9:..;.,6
fy 400 Ash
408.66 nun~
Oipasang 4 lapis sengkang 4 0 12 (As ~ 452.14 mm1 )
!'1.7. REKAP HASIL t>ERIIlTl::"GA~ PENULA.'IGAN
Berikut akan disajikan hast I lengkap dari penulangan struktur berdasarkan analisa
linear yang telah dtlakukan dan sesuai dengan pcraturan SK SNI - 03- xxxx- 2001
5.7.1. Tulangan Balok
Letak Lantai Tulangan Letak I Lantai I Tulangan
l S/d 5 Atas 8 D 25
Bawah 50 25 Tumpuan
Semua Atas 5 025 Lantai Bawah 3 0 25
Tumpuan 6dan7~ 7 0 25 Bawah 4 0 25
Semua Atas 2 0 25 Lapangan
Lantai Bawah 4 0 25
las/dlO Atas 5 D 25
Bawah 3 0 25
Lapangan I Semua Atas 2 0 25 Lantat Bawah 3 0 25
(a) /, 7 merer( mel1111a11g) (b) L = 8 merer(memanjang)
Tahel 5. 7. Penulanganl£nrur Balok
Letak Lantai Tipe Tulangan
Sendi Piastis Semua Lantai Melin tang 012 - 100
Memanjang 012- 100
Luar Sendi Semua Lantai
Melintang 012-200 Plastis Memanjang 012 - 250
Ktitrangon s~ndl pJmns ber;orolt I 100 mm d1ulau dari muka ;om
Tabel 5.8. Pemdangan Geser Ba/ok
5.7.2. Tulangan Kolom
Khusus untuk penulangan kolom terbagi menjadi 4 tipe per lantai, yaitu tipe A
(kolom ekstcrior sudut geduog), tipe B (kolom eksterior sisi melintang gcdung), tipc C
71
(kolom cksterior sisi memanjang gcdung) dan lipe D ( in1erior ) untuk lcbih jelasnya
lihat gambar 5.7. Dcngan catatan, yang dimaksud dengan kolom lantai i adalah kolom
yang tcrlctal.. dibawah level 1. Sehmgga yang dimaksud dengan kolom lantai I 0 adalah
kolom yang terletak di ba"ah level atap.
Lantai
1-./
5-8 I
9-10
'
. -.,...
- · -- . J j'~• i •-o l Gamhar 5. 7. 1ipct Penulangan Kolom
I Tipe l Tulangan Lentur
p pulangan Transversal
( %) ~ lo > lo ;\ J 12 D 28 1,31
~ 20 1) 28 2.19 c 16 D 28 1,75 D 20[) 2R l,/9 A 120 25 1,05
012 012 B 20D25 1,75 spas• spas• c 160 25 1,-10 80mm 150mm 'I) 20025 2,19
~ 12 D25 1,05
ll I" 0 25 1,05
c I 12 D25 1,05 l) 121) 25 I 1,05
- I0 1H!rj<lralc 7JO mm dtukur <kut muka JOin • untuk tul.transvcrsal. dtgunakan ltulangan Silang selam
tul11ngan scngkang btasa (II hal Gb.S. S )
Tahel 5.9. Pemdangan Kolom
I
5.8.Kontrol Displacmeut
Perhitungan akibal gempa yang dilakukan sebelumnya perlu dikontrol terhadap
Kinerja Oatas Ult imitnya. Didalam SNI - 03 - 1726- 2002 ( 8.2 ) disebutkan bahwa
batasan ini dilakukan agar mencegah terjadinya benturan berbahaya antar gedung.
Simpangan dan simpangan antar tingkat ini harus dihitung dari simpangan strui..-TI1r
gedung akibat gempa nominal yang dikalikan dengan suatu faktor pengali C, sebagai
benkut :
C, • 0,7 R ( 5 - 5 }
Dan umuk memcnuhi persyaratan Kinelja Batas Ultimit suulaur gedung. maka
segala hal simpangan yang tCrJadi pada suulnur gedung tidak boleh melebihi 0,002 kali
tingg~ tingkat. Has1l output dari simpangan ( AS ) dan simpangan antar tingkat
(mtersrory drift) dan batasannya menurut peraturan yang berlaku adalah sebagai berikut:
Lantai 1 Tlnggi 6s Drift e.., Drift Batasan i ( m l em em em em em
_ 10 ' 40 19.70789 0.46428 37.38 ·17.62 8 9 36 9.24361 0.63448 55.00 3.78 8
__ 8 - 32 8.60914 0.83165 51.22 4 .95 8
7 28 7.77748 1.02152 46.28 6.08 8 6 24 6.75596 1.18479 40.20 7.05 8 5 20 5.57117 1.32566 33.15 7.89 8 4 16 4.24551 1.3427 25.26 7.99 I 8 3 12 2.90282 1.31631 17.27 7.83 8 2 8 1.58651 1.0856 9.44 6.46 8 1 4 0.50091 0.50091 2.98 2.98 8
Tahel S. /0. Sunpangan Lateral Akibat Gempa dan Batasannya
5.9.Penenluan Target Perpindaban Rencana
OK!! OK!! OK!! OK I! OK! ! OK!! OK!! OK!! OK!! OK!!
Untuk mengetahui apakah hasil displacement dari analisa Pushover tclah
memenuhi kritcria ataukah belum, perlu ditentukan suatu target perpiodahan rencana.
Pcrhitungan target perpmdahan rencana ini akan dilakukan pada ponal melintang dan
duiasarkan pada perumusan Priestly. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai
beriJ.mt :
Data-data : n = I 0 lantai
h1.mW - 4,0 m
fy = 400 MPa
E, = 2,00 x 10' MPa
E, - f, IE, • 0,0020
l' ' ·'
Batasan Pcra111ran (untuk rotasi dnli ultimate):
0, 0,025
OJ - 0, • 0~ ~ Oc
maka mlat akan OJ dtambtl sama dengan 9, ~ 0,015
• Pcrhnungan Profil Perpindahan Rencana (6,)
Profil Perpindahan Rencana ( d~t\Ign displacemem profile l untuk frame dtlunmg
berdasarkan pcrsamaan .
.:l -O II I - O.S(n-4)11, ' " ' ( 16/ )
1, ( 5 - 6 )
dimana 6, simpnngan tingkat ke - i
n - j umlah tingkat
h, - adalah t111ggi lamai kc 1.
ll asi l pcrhitungan bcrdasarkan persamaan ( 5 - 6 ) tersebur bisa di lihat pada tabel
bcnkut ini : -
Tingkat h (m) ~; '
10 40 0.8125
1_ 9 36 0.7~1
I 8 32 0.6800 I 7 28 0.6081 --
6 24 0.5325
5 20 0..1531 --.j I 16 0.371.1(1
3 • 12 11.2831 . 2 I 8 11.1925
I I 4 0.0981 -Tabd 5 II. Perhuungan Profit Perpmdahan Rencana Frame
• Pcrhitungan Pcrpindahan Rencana (6J)
Perpindahan rcncana I target perpindahan struknrr dapat dihitung berdasarkan
pcrumusan:
i -1
(5 - 7)
•••
Basil pcmuungan berdasar rumus (5-7) ditampilkan dalam benruk tabel berilmt im ·
Tfngkat h {m) m 6, rnA Ill; 0, 2
10 40 882720 0.8125 717210.00 582733.13 9 36 1027367 0.7481 I 768598.74 575007.93 8 32 1027367 0.6800 698609.38 475054.38
1- 7 I 28 1027367 I 0.6081 624767.40 379936.67 6 I 24 1027367 I 0.5325 547072.79 291316.26 5 20 1027367 0.4531 465525.55 210941.27 4 16 1027367 0.3700 380125.69 140646.51 3 12 1027367 0.2831 290873. 21 82353.48 2 8 r 1'027367 : 0.1925 197768.10 38070.36 1 I 4 1027367 0 .0981 100810.36 9892.02
~ 4791361.23 2785952.00
Tahel S./2. l'erlutllllj!On Target Perpindahan Rencana Frame
sehingga nilai 1\l didapatkan :
~ - 0,581 Ill
• Perhuungan Dakti litas Stnlklllr Rencana ( 1-ls )
Daktilitas Stniktur dapat dihitung dengan persamaan :
~IS - At I 6, ... .. ........................................ ... .
Dimana mcnurut Priestly, nilai tl~ unruk/rame dirumuskan sebagai :
L\, 0.5 &, (lb I hb) (0.6 hn)
- 0.5 • 0.0020 (7 / 0.55) (0,6 . 40) = 0,305
sclungga :
~s • 0.581 / 0,336 - 1,904
(5-8)
0 J • .... -:.
• '/,I r ' ..
r •
. , • •
·,•.· . ~ .·.} I ·"" ').. f .
I ' 1"-~"J•o • 'l>- •
., <~. •
BABVI
ANALISA Pl;SJIOVER
6.1. Ana lisa Stank Non-Linier
Setelah analtsa limer selesat dilakukan dan kernudian hasilnya digunakan untu~
mcndcsam tulangan balok dan kolom, maka kemudian analisa statik non-linier dapat
dilakukan. Dimana dalam tugas akhir ini, analisa statik non-linier yang diguna~an
adalah ana lisa pushover.
Salah satu kclcbihan utama analisa statik non-linier ini dibandingkan dcngan
analisa statik linier adalah analisa ini memungkinkan terjadinya respon non-linier pada
komponcn - komponcn struktur akibat defonnasi yang terjadi selama gcdmtg
mcngalami pembebanan lateral yang besar, seperti pada saat teljadinya gempa.
Rcspon non-linicr komponen - komponen struktur yang teljadi secarn umum
dapat diwakili olch hubungan /r)(id-defiJrmatTon seperti yang ditunjukkan dalam gam bar
6. 1. berikut ini.
: 1
-· ' ................. ~.:----..
r:
--~7
••••
Tipe I
,, c ..
--------- -:::.---~
r _______ _ _.. -
-'
Tipe II
Gombar 6.1 Hubungan/.oad-DefomTallon yang te/ah dJgenerallsa.n
Gambar tersebut menunjukkan suatu hubungan load-deformation yang telah
digeneralisa.i yal\g dapa; ditcrapkan untuk kebanyakan elemen srruktur beton. Q
menunjukkan beban yang dtakibatkan oleh gaya lateral, sebagai Qc£ adalal1 kemampuan
I kapasitas struktur.
Seperti yang terlihat, terdapat dua cara untuk menjelaskan defom1asi :
Type I : Dalam kurva ini , deformasi dickspresikan langsung scbagai rcgangan,
kurvatur, rotasi, ataupun perpanjangan. Parameter a dan b mengacu pada bagian dari
75
76
dcfonnasi yang terjadi setelah leleh, yaitu defonnasi plastis. Pardmeter a, b. dan c
didefinisikan sccara numeris dalam tabel6.1. dan 6.2. ( FEMA-273, chap 6 ).
Type II · Dalam kurva ini, defonnasi diekspresikan sebagai sheor angle dan
ton~enua/ drift rauo. Parameter d dan e mengacu pada defonnasi 101al yang diukur dari
awal Parameter a. d. dan e juga didefinisikan secara oumeris dalam tabel 6.l .dan 6.2.
(l·l:/o,/A-F3. chap6)
Adapun keterangan untuk gambar 6.1 . adalah sebagai benl<ut :
• Tuik A menunJukkan kondisi tanpa adanya beban.
• Garis A-1:! mcnunjukkan respon linier strulmrr, deogao turur memperhitungkan
kckakuan retak masing - masing elemen struk'tur.
• Titik B adalah menyatakan ket.matan leleh efektif ( nominal yield Slrength
clcmcn stntktur
• Garis B-C biasanya memiliki kentiriJlgan 5% - I 0% dari kemiringan garis A-B
pada garis ini tcrjadi slram hardemng yang biasanya dialami kcbanyakan
clcmcn srruktur beton, dan memiliki efek penting dalam pendistribusian gaya
gaya internal antar elemen yang saling berdekatan.
• Titik C menyatakan kekuatannominal (nominal strength ) dari elemen struktur.
Dimana pada tittk ini bisa dianggap bahwa kemampuan umuk menahan gaya
lateral telah hilang. Karena itu , komponen utama system penahan gaya lateral
dari struktur tidak dtperboleltkan bcrdcfonnasi mclewati titik ini.
• Pcnurunan secara drastis garis C-D meoyatakan kegagalan inisial dari elemen.
Btasanya kegagalan ini berkaitan dengan fenomena sepeni retaknya tulangan
longitudmal, pengelupasan beton, atau kegagalan geser mendadak.
• Kctahanan sisa ( ft!Stdual resiSiance ) dari titik D-E muogkin bernilai no! dalan1
bebcrapa kasus atau tidak nol untuk kasus laioya. Biasanya jika ridak terdapat
infonnasi tambahan, diasumsikan ketahanan sisa ini sama dengan 20 % dari
nilai kckuatan nominal. Tujuan utama dari adanya segmen ini adalah untuk
memodelkan elemen st:ruktur yang telah hilang kemampuan menahan gaya
lateralnya, tapi masih mampu untuk menahan beban gravitasi.
• Titik E menyataknn kapasitas defonnasi maksimum. Defonnasi setelah melewati
titik ini tidak diperbolcltkan karcna beban gravitasi tidak mampu lagi dipik<tl.
77
Selam itu, pcrlu dijclaskan pula sedikit tentang apa yang dimaksud dcngan
kntena pcncrimaan ( acceptance cnlena ). Kriteria penerimaan adalah batasan -
batasan yang digunakan untuk mengevaluasi apak.ab suatu elemen telab mengalarni
kcrusakan atau behnn. Secara umwn kriteria penerimaan ini ditentukan oleh dua jenis
dcsam yaitu desain yang dtkontrol oleh defonnasi ( defonnauon com rolled) dan desain
yang dtkomrol oleh gaya ( force comrolled ).
Pada de.ain yang dLkontrol oleh defonnasi, elemen dijinkan untuk berdefonnasi
melcwari batas batas elasttsnya aktbat beban lateral yang rerjadi. tetapi dibatasi oleh
kapasitas clcmcn tcrscbut. Sedangkan tmtuk desain yang dikontrol oleh gaya, elemen
udak diperbolchkan mclcwati batas elasrisnya akibat beban lateral yang bekerja.
'
78
Modelling I' a ra~, n::!•::c•t~e,_,rs,_l ____ ..:.A:.:cc:.ce"'p'-'t00an:,;c:.:ec.:C:::nc.::·l:.:.e'-'ri.::aJ _ __ _
Plastic Rotation AnJ!Ie. radians
Plastic Rotation Angle. radians
Residuai L Strength
!Ottio
Component T• pe
Primary__ Secondary
e-tl I I I ~Trans, h.4ic
Jklnf· I
< 0 0 c !i3 O.D25 0.05 0.2 I 0.005 0.02 0.025 0.02 005
< 0.0 I c I >6 0.02 0.04 0.2 ' 0.005 0.01 0.02 0.02 0.04 > 0.5 - c ~ 3 0.02 0.03 0.2 I o.oo5
' 0.01 0.02 0.02 0.03
<: 05 c >6 O.ot5 0.02 0.2 0.005 0.005 0.015 O.Q15 0.02 <0.0 NC $ 3 O.Q2 003 0.2 0.005 0.01 0.02 002 0.03 < 00 l\C ? 6 0.01 O.Q15 0.2 0.0 0.005 0.01 001 0.015 <": 0.5 NC ~~-+ 0.01 0.015 0.2 0.05 0.01 0.01 0.01 0.015 > 05 :-.IC > 6 0.005 0.01 0.2 0.0 0.005 0.005 0.005 0.01
ii. Reams controlled by sh~tu·' Stirup spacing < d /2 0.0 0.02 0.2 0.0 l 0.0 0.0 0.01 0.02
12 Stirup spacing ;<: d 0.0 0.01 0.2 0.0 0.0 0.0 0005 0.01 iii. Befunl\ c ontrolled bv inadequate develomnent or soliciosz alonsz the soan
cinu ~ d/2 Slirup spa 0.0 0.02 j 0.0 0.0 I 0.0 0.0 0 01 0.02 cing > d/2 _ Stirupspa 0.0 0.01 0.0 0.0 I 0.0 0.0 0 01)5 0 01
O.Q15 0 02 0.03 Wllen more than one condnion L ii iii. and n· occurs for a gi•·en component ust the minimum appropnate numerical •alue for tht: table.
2 Under the he~tng "Trans• ene Retnforcement". 'C' and 't'C' are abbrena1ions ior conformtng and non-confomung dtt:llls. respecti•el) A component ts conforming tf. \\llhrn rhe Re•urlll plas11c regton. closed s1trups are spaced :u s d/3. and if. for the component of modtrere and htgh duroht• demand. the strength pro>1ded by the stirups (Vs) is aJ least three - fourth; of the d.stgn sheor Othen•1se. the components is considered non-conforming.
3 Lineor tnterpobtion bet\\een •alues ltned in the table is pennined.
Tahe/6./ Modellmg Parameter and Numerical Acceptance Criteria for .Von-l.inear Procedures Remforced Concrete Beams
79
1\1 od cllin g l'ara mete'!.r~s '-+---::::-c-!A:!:c"'c~enl!:tt~a~n~ce:_C~'~ri~tc~n.!!· a~'-;:
1 Plastic Rotation Angle, radians
Residual 1---~C.:!o!!m!!.; n~(o!!n!.!e.!!n!.t ;..T;:_ v~n·e~-Piostk Rotation Strength J-_ _.!P.!.n!!· m~a~rv· ___ !_I S'="ec=o!!.nd~a::.:l"\..;.'_ An ~tl~adians._,_R=• t!!.io~+--..-!Pc..!e:!.ri:!!.o!!.r!!.m~a.!!n!Cce,L!::e!::v:.!e:!.l .-
Condition• a I b I_ c 10 T LS CP 1 LS I CP
'C I lied b n I. o umn s contro exunt II
p ,. I I - Trans l>.dJjt •'
't I I Reonf 2 I I
50 1 ~c <3 0.02 0.03 0.2 o.oos I o.o1 0.02 0.015 0.03 <0 I C >6 0.015 0.025 0.2 0.005 0,01 0.015 0.01 ~ >0 4 1 c $ 3 0.015 0.025 0.2 0.0 0.005 0.015 0.01 0.025 >0 4 I c ~6 j 001 0.015 0.2 0.0 0.005 0.01 001 0.015 <0 I I N(' 5 3
I 0.01 0.015 0.2 0.005 0.005 0.01 0.005 0.015
<0. 1 NC >6 0.0005 0.0005 - 0.005 0.005 1 0.005 0.005 0.005 <- 0.4 I KC 5 3 I 0.:.2Q5 I 0.0005 - 0.0 0.0 ' 0.005 0.0 0.005 > 0.4 l KC ? 6 0.0 .. OJ . u. Columns con trolled by she•or
d/2 l loop spacmg < or p < 0.1
0.0 - 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
' A' I' 0.0 0.015 0.2 0.0 0.0 0.0 0.01 0.015 es --~O!!.t.hcr cas 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
unons controlled by inadeQuate development or s lido!! alon!! the dear hei2ht tJ
soacm~ :5 d/2
iii. Col
Hoo_eJ
Surue
0.01 0.02 0.4 1.0 1.0 1.0 o.o1 I o.o2 seaCIO!! ~ di2 0.0 I 0.01 0.2 1.0 1.0 1.0 0.005 I 0 01
1\'. C l . h . II d 07 o umnswtt AXI8 oa s exceroon2 • 0 P
onfonmng retnfon.~~ment O\er c the enure lens_th 0.015 0.03 0.2 0.01 0.01 0.015 0.02 I 0.03 A II other cases 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 00 I
When more than one conchuon a. n. 111. and t\ occurs for a gl\en componenL use the rrurumurn awropnate numerocal 'alue for the table.
2 L:nder the headong '1'rans1erse Remforcement" ·c- and ·=-.c· are abbre,·iations for confomung and non-confomung dc:taols, respectn el~ A component is conforming if. 11ithin the Oe,ural plasuc regoon, closed st1rups are spaced at ::; d/3. and .r; for the component of moderete and high ducllht\' demand, the strength pro\ tded b)' lhe stirups (Vs) is at least three - rounhs of the design shear Other'\1 isc, the components IS considered ooiXOnfonning.
3 To qual1f}. hoops must not be lap spliced tn lhe cover concrete, and hooks must hale hook embedded on the core or other detaols to ensure that hoops 11ill be adequately anchored followong spoiling or cover concrete
4 Linear interpola110n between 1·alucs listed in the t:tble is permined
'label 6.2 Modelll!tJ( Parametl!rand Numerical Acceptance Criteria/or Non-Lmear Procedures Reinfi>rced Concrete Colomns
00
RO
6.2. Analisa Pushover Mengj!unakan SAP 2000
Sepcrt1 yang tclah disinggung pada bab sebelwnnya. analisa statik non-tinier
yang akan d1gunakan dalam tugas akhir ini adalah analisa Pushover dcngan
menggunakan proj,'l11tn bantu komputcr ~ anu SAP 2000.
Keterangan Gambar :
10 = Immediate Occupancy
" LS = Life Safety
CP = Collapse Prevennon
(;omhar 6.2. Acceptance Cntena
Ana li sa Pushover adalah analisa displacement struktur dengan beban gempa
stauk ckuivalcn yang besamya bcban ditingkatkan berangsur - angsur sccara
proporsional sampai st ruktur mcncapai suatu peiformance level tertentu. Ada riga hal
penting yang at..an d1hnsilkan oleh analisa pushover ini, yaitu kurva kapasitas stmkt ur,
mckanisme kerun1Uhan stmktur tersebut, serta perftmnance point yang men1pakan
perpotongan kurva capac11y dan demand.
Kemampuan suatu struktur untuk menahan gaya lateral yang bekelja dapat
dihhat dari kurva kapasitasnya. Sedang.kan mekanisme keruntuhan struktur dapat dihha1
melalui gambaran letak sendi - send1 plastis yang terjadi sena tarafkerusakan dari sendi
plastis tl!rsebut sesua1 kriteria penerimaan sepeni 10, LS atau CP.
Adapun langkah - langkah yang akan dilakukan untuk menjalankan analisa
pusho~er dalam SAP 2000 adalah sebagai berik-ut :
I. Pembuatan model struktur dt SAP 2000 yaitu balok dan kolom dimodelkan
sebagai frame Sckali lagi digunakan end-offSet untuk mcnanJPilkan efek
penampang.
2. Pendcfimsian pembebanan dan kombinasinya.
3. Pcmasangan t\1langan lentur pada masmg - masmg komponcn sesuai hasil
perhinmgan dan bab 5.
4. Pcndcfinisian beban pushover ( beban PUS II )
5. Pcndefinisian hm~e pmperties dan letaknya.
81
6 Pendefinisian analisa pushuwr.
7 Runmng analisa static dilanjut~an dengan analisa pushover.
Berikut akan diberikan sedikit penjelasan untuk masing- masing langkah :
Langkah L : Langkah int sama sepeni yang dilakukan pada saat kita . melakukan analisa linier pada bab sebelumnya. Stro ktur rangka, baik balok maupun
kolom dimodelkan sebagai .fi'ame. Kcmudian untuk efek kekakuan akibat pelat lantai
diwakili oleh fasilitas constra1111-dtaphragma.
Langkah 2 : Beban - beban mati dan hid up besena kombinasinya untuk
balok masing - masing lantai akan dimasukkan dalam input SAP 2000, sama seperti
yang dtlal..ukan dalam anahsa hnier.
Langkah 3 : Hasil perhinmgan penulangan lentur yang telah dilakukan pacta
bab sebclurnnya dan telah direkap dalam Tabel 5.5. dan 5.7. dirnasukkan dalam input
SAP2000.
Langkah 4 : Yang dnnaksud sebagai beban pushover adalah bcban lateral
yang digunakan sebagai wakil bcban gcmpa. Olch sebab itu beban pushover ini hants
dapat menggambarkan distribusi gaya gempa yang terjadi, yaitu bcrbcntuk scgitiga
terbalik. Untuk itu akan digunakan gaya gcmpa hasil perhitungan bab 5.4 . yang telah
dtskala. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel6.3. dan gambar 6.3. bcnkut ·
Tingkat Gaya Gempa Rasio Be ban I (kg) Pushover
10 90748.4317 0.9547 9 95057.0151 1.0000 8 84495.1246 0.8889 7 73933.234 0.7778 6 63371.3434 0.6667 5 52809.4529 0.5556
~ 4 42247.5623 0.4444 3 31685.6717 0.3333 2 21123.7811 0.2222 1 10561.8906 0.1111
fabe/6.3. Perlutungan beban Pushover
S2
10
9
8 7
6 $
• 3
2
0 00 02 04 06 08 1.0
( iwuhar (j 3 ( irq/ik Navm Hehan Pusho•·er terhadap la111a1 g<!duug
Langkah 5 : Jcnis scndi plastis yang nantinya akan di-a .wgn ke balok -
J..olom dalam pcmodclan.frwnc un tuk SAP 2000 adalah sebagai beril..<tt :
!;Iemen Struktur Jenis Sendi Plastis
Balok M3 -Kolom P1\1M
Tahe/6 . ./ . ./~ms -;eni< Sendi Plastiv umuk masing- masmg elemen .nmktur
Setelah sclcsai dengan pendefinisian hinge propert1es, maka langkah selanjumya adalah
meng-as.\lgn masing - rnasing JCnis sendi plastis untuk elemen yang sesuai. Dimana
sendi plastis tcrsebut akan diletakkan diujung - ujung balok maupun kolom ( dekat
heam-co/umn ;omt ).
Pcmodelan sendt plastis sc.uai default SAP 2000 adalah sebagai berikut ;
= - -~
~CJ5
'" .,., • • • ... . ., ...... ~"-- - - -
- ---
(iamhar 6 . .f. Hinf!e Pro(X!tty PMM Gombar 6.5 Hin;:e Property M3
Langkah 6 : yang dimaksud dengan pendefinisian analisa pushover adalah
pcndefinisian kowol yang akan dipakai, dimana criteria yang digunakan antara lain :
1. Analisa Pushover yang pcnama disebut GRA V
Analisa ini merupakan kombinasi pembebanan l.OD + 0.25L dan merupakan
ana lisa yang dikontrol olch gaya (force-controlled analysis)
2 Ana lisa Pushover kedua disebut PUSH2 / JO!l\T-n
Dimana n adalah joint kontrol yang kita gunakan sebagai parameter target
displacement, dan biasanya joint ini terletak pada puncak gedung ( roof- rop )
Analisa 1111 mcrupakan kelanJutan analisa GRA V dengan beban PUSII sepeni
yang telah discbutkan dalam tahap ( 4 ). Analisa ini merupakan anahsa yang
dikontrol olch deformasi ( deformation-controlled analysis ). Member
Unloadmg 11/<!thod yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah Unload
f:mire Slmcture. Metode ini merupakan metode paling efisien disbanding kedua
metode lainnya (Apply l.ocal Redtslribuuon dan Res/orr Using Secant Sii.f/he.u).
Prinsip metode im adalah jika pada suatu sendi plastis tclah tcrcapai kondisi
regangan yang berbalik arah ( regangan negatif) komputer akan meng-11nload
seluruh stnJI.:tur hingga pada sendi plastis tersebut benar - benar dalam kondisi
84
unloadttd dan kcmudian bagJan struktur yang lain akan menerima beban yang
dtpmdahkan dari sendt plastis tersebut.
Input SAP 2000 umuk ana lisa Pushover serta gambar letak dan jenis sendi plastis yang
digunakan pada struktur dapat dilihat pada lampiran Ill
6.3. Hasil Ana lisa Pushover
Scpcnt yang dtscbutkan sebelumnya, ada 3 hal penting yang dihasilkan oleh
analtsa pushover pada SAP 2000 : kurva kapasitas. mekanisme pembentukan scndi
plastis pada komponen - komponen smtktur. serta kurva Spectral Displaceme/11 vs
Spt'ctral Accelera/lon ( peiformance point versi SAP 2000 ).
Kuurva kapasitas adalah suatlt kurva yang memmjukkan hubungan amara
simpangan struktur ( pada suatu titik kontrol, bias1mya pada atap gedung ) dan gaya
gempa dasar { ha.\1! shear ). Untuk hasil nnming pusho1•er yang dilakukan pada bab
scbclumnya, dipcroleh kurva kapasitas scperti yang ada pada gambar 6.6. Sedangkan
untuk nilai ni lai nominal per:formunce-based design langkahnya dapat dilihat pada
table 6.7. Untuk gambar mckanisme pembentukan sendi plastis beserta gambar kurva
Spe£ trcd Ol.lfl/acl!melll vs Spt'ctml Acceleration·nya dapat dilihat pada lampiran tiL
capacity Curve
1400000
1200000
1000000
" ~ 800000 • ]!
'· 600000 " ~ 400000
200000
0 I I
0 0 I 02 03 04 05 0.6 01 0.8 09
(Jambor 6.6 kurva kapasilas
85
Base Step Displacement Force A-8 8-10 10-LS LS-CP CP-C C-0 0-E >E TOTAL
0 0 0 1680 0 0 0 0 0 0 0 1680 1 01597 649090 1679 1 0 0 0 0 0 0 1680 2 0.2143 818864 1598 82 0 0 0 0 0 0 1680 3 0.4231 1066416 1375 183 114 8 0 0 0 0 1680 4 0.653 1189712 1294 88 142 153 0 3 0 0 1680 5 0653 1155226 1294 85 143 155 0 0 3 0 1680 6 06625 1170188 1293 86 141 156 0 1 3 0 1680 7 0.6625 1156716 1293 86 140 157 0 0 4 0 1680 8 0 .6657 1161389 1293 85 137 159 0 2 4 0 1680 9 06657 1139112 1293 85 137 158 0 0 7 0 1680
10 0.6694 1145937 1293 85 137 158 0 0 7 0 1680 11 0.6704 1149171 1293 85 137 158 0 0 7 0 1680 12 0.6783 1156268 1293 85 134 160 0 1 7 0 1680 13 06783 1148384 1293 85 134 160 0 0 8 0 1680 14 0.6809 1151709 1293 85 134 160 0 0 8 0 1680 15 0. 7102 1169670 1289 82 125 175 0 1 8 0 1680 16 0. 7102 1143802 1289 82 123 174 0 1 11 0 1680 17 0. 7102 1137107 1289 82 123 173 0 1 12 0 1680 18 0.7102 1130793 1289 82 123 173 0 0 13 0 1680 19 0.7265 1151933 1289 80 121 176 0 1 13 0 1680 20 0.7265 1142601 1289 80 121 176 0 0 14 0 1680 21 0.7367 1154322 1289 80 117 179 0 1 14 0 1680 22 07367 1144645 1289 80 116 180 0 0 15 0 1680 23 07398 1148461 1289 79 117 180 0 0 15 0 1680 24 0 7449 1151981 1289 79 111 185 0 15 0 1680 25 0 7449 1145032 1289 79 111 185 0 0 16 0 1680 26 0.7484 1148752 1289 79 111 194 0 1 16 0 1680 27 0.7494 1141437 1289 79 111 194 0 0 17 0 1680 28 0.7506 1144555 1289 79 111 184 0 0 17 0 1680 29 0761 1149932 1288 76 106 192 0 1 17 0 1680 30 0.761 1143503 1288 76 105 193 0 0 18 0 1680 31 0.764 1146768 1288 75 104 195 0 0 18 0 1680 32 0 7689 1149945 1287 75 104 193 0 3 18 0 1680 33 0 7689 1131910 1287 75 104 193 0 0 21 0 1680 34 0.7761 1141194 1287 74 104 193 0 1 21 0 1680 35 0.7762 1133705 1287 74 104 193 0 0 22 0 1680 36 0.7829 1139362 1287 74 102 195 0 0 22 0 1680 37 07891 1142565 1286 73 103 193 0 3 22 0 1680
Tabef 6 . .5. 7abef Capacity Curve hasuf anaflsa Pushover
Dari gambar mekanisme pembemukan sendi plastis yang terjadi, terlihat bahwa
scndi plastis yang tcrbcntuk lebih dominan te~adi di balok daripada di kolom. Hal ini
scsuai dengan pcrcncanaan awal yaitu beam sidesway mechanism.
86
Pcrlu d•Jdaskan tcrlcbih dahulu bahwa dalam T ugas Akhir ini tidak akan
menggunakan nila1 performance Pomt vcrsi SAP2000 ( lihat lampiran 3 ) yang tcrdapat
pada kurva Spectral Dt.'fll. Vs Spectral Ace. sebagai pembanding target displacemem
yang tclah kua tetapkan pada bab 5.9. Hal ini disebabkan karena perumusan dalam
menentukan lllf1!.et dtJploccmcnttersebut. didasarkan pada rotasi drift ultimate balok (9c
- 0.025) yanu suatu kond1s1 dimana smd,1Uf berada diambang keruntuhannya.
Scda,gkan Perfo.-mance Pomt versi SAP2000 merupakan suatu kecocokan anrara
copacl/y srrukwr dcngan demand gempa yang akan terjadi. Oleh karena itu, yang akan
dipcrgunakan dalam mcngecek target perpindaban kita adalah kurva kapasitas strukrur
(llisplacemem vs Ra1e Shear).
Dari gambar 6.6., terlihat bahwa awalnya hubungan antara nilai dtsplacemenl
dengan vllear diwakili oleh suatu garis linier. Segmen garis inilah yang menu1~ukkan
kondisi pada saat stn1ktur bcrperilaku elastis, yaitu dimana penambahan gaya lateral
akan bcrbanding lun1s dengan pcnambahan displacemenr yang terjadi . Dari tabel 6.5.,
tcrlihat bahwa kondisi elastis ini berakhir pada saatt;. = 0,1597 m dcngan v = 649090 kg
( step I ). Padn saat inilal1 penama kalinya terbentuk sendi plastis pada elemen strukn1r ,
yang mcngakibatkan garis tersebut tidak lagi linier. Jika gaya lateral terus ditambah,
sendi plastis yang tcrjadi akan scmakin banyak, dan kekeuarannya pun secara pcrlahan
mulai menurun hingga pada suatu tirik mengalami patahan secara tiba - tiba. Kondisi
inilah yang discbut sebagai kcadaan ambang batas keruntuhan struktur.
Mcsl..i pada label 6.5. terhhat bahwa nilai displacemener mampu mcncapai t;. -
0,7891 m. namun nila1 mi tidak dapat kita pergunakan sebagai pembanding target
perpindahan rcncana yang telah kita tetapkan sebelumnya. V -., telah rercapai pad a step
4 ( \' ..,, - 1189711.5 kg }. dan wuuk step - step berii.."Utnya nilai V mengalrum
pcnurunan sccara bcnahap. Jadi mcskipun setelah step 4 srrul.1ur masih mampu
berdcformasi, namun ada bebcrapa bagian struktur yang telah mengalami kenmtuhan
Maka yang akan kita pakai adalah nilai dtsplacement pada step 4 tersebut yaitu sebesar
fl. = 0,6530 m.
Tabel 6.6. menunjukkan perbandingan antara perpindahan target rencana (.61 )
yang kita gunakan dcngan perpindahan aktual struktur ( .6a) akibat analisa pushover.
Tingkat h (m) 6 • (m) 6 , (m)
10 40 0.581453 0.65302 -9 36 0.54078 0.63732 8 32 0.492568 0.61128 7 28 0.442341 0.56888
6 24 0.390086 0.50661
5 20 0.335797 0.42551 4 16 0.279464 0.33017
3 12 0.22108 0.22831 2 8 0.160636 0.13037 1 4 0.098125 I 4.92E-02
Tahr! 6.6.11 Gl"[!ll Papmdahan Uencana dan Aktuol Strnktur flap lontai
Tcmyata simpangan struktur kita ( 0,6530 m ) melebihi target rcncana yang kita
tetapkan ( 0,5814 m) Dari studi literatur dan data - data penelitian, hal ini di sebabkan
karena pcrcncanaan Hllangan pcngekangan balok berupa sengkang yang bcrlcbih.
Dalarn perencanaan pcnulangan ba lok dan kolom, kita menggLUlakan konsep .11ron~
column-weak hewn , yang mana perencanaan tulangan pengekangannya didasarkan pada
momcn lclch balok. Seharusnya kita cukup menulangi kcbutuhan tulangan sengkang
scsuai kebulllhan rotasinya saja. Selw1gga dengan konsep strong column-weak beam.
jumlah kcbutuhan tulangan pcngekangan sudah pasti bcrlebih.
-----· .. - - , ~_,, , oJ - totOPE ~
s ~,. u \ .I)"'
Gombar 6. 7. /;fek penambo/I(Jn tulangan pengekangan pada balok
Efcf.. penambahan tulangan sengkang pada kemampuan komponen stmktur tcrsebut
dapat di lihat di gambar 6.7 diatas ( contoh hasil eksperimen ), dimana terlihat
pcnambahan tu langan sengkang dapal menambah kemampuan berotasinya, tctapi tidak
ss
m.:nunjukkan pcnambahan kctnampuan memikul gaya secara sigmfikan, yang mana
pcnambahan ~emampuan berotasi pada balok mengakibatkan penambahan kemampuan
bcrddom1asi pada struktur. Scperti dapal dilihat pada bab 5 bahwa penulangan geser
(sengkang) balok dan kolorn direncanakan menurut persyaratan mmimum, maim
penulangan gcser tidak akan dilakukan perubahan.
6..1. ll a~il i\khir
Pada contoh kasus yaug kita miliki, temyata ada kecenderungau bahwa pada
balok mengalami collap.,e pertama kalmya. Seperti yang diketahm, petjonnanw
gcdung ktta telah mekbihi target sepcrti yang kita inginkan .Mcngingat penulangan
gcscr gedung ini direncanakan menuntt persyaratan minimum maka gcdung tetap
dircncamtkanmenggunakun penulangan seperti perencanaan awal.
lj ntuk data tulangan selenghapnya bisa dilihat dari tabel 6-7 s/d 6-9.
Letak Lantai Tulangan Letak Lantai Tulanoan
1 S/d 5 Atas 8 0 25 Bawah 50 25
Tumpuan Semua Atas 5 D 25 Lantai Bawah 3D 25
Tumpuan 6dan 7 Atas 7 D 25
Bawah 4 025 Semua Atas 2 0 25 Lapangan Lantai Bawah 4 D 25
8 S/d 10 Atas 50 25
Bawah 3 0 25
• [ Semua Atas 2 025 lapangan Lantai
1 Bawah 3oi5 (a) I. 7 meter( melmtang ) fb) L = 8 meter( memmljang )
Tahl!f 6. 7 Penulangan Lemur Balok
Letak Lantai npe Tulangan
Sendi Plastis Semua Lantai Melintang 012 - 100
Memanjang 012-100 Luar Sendi
I Semua Lantai Melintang 012-200
l Plastis Memanjang 012 - 250
Tab1'16.H. l'enulangan Cieser Balok
I I
L.
Lantai Tipe Tulangan p jTulangan Transversal Lentur
(%) S 10 > lo
,\ 12 0 28 I,JI I
1-4 I~ 20 0 28 2.19
c 160 28 1,75
I) 20028 j 2,19
A 12 D 25 I 1,05
ll 20 I) 25 1,75 012 012 5-8 ~ spas• spas• c 16 D 25 1,40 80mm ISO mm
D 20 L) 25 2,19
,\ 12 I) 25 1,05
9- 10 II 12 D25 1.05
c 12 D 25 1,05 I) 12 D 25 1,05
. . K<'I<'J(J/I!fC/11 . • 1. be1,1awk 600 111111 d111A11r d(IJ 1 muka JOIII
• 1111111k lttl.transver.'itii, d igunakan 2 tufaugan sifang selain tllkllt!fl/11 sengkang hiasa (/ihat G/>.5.5)
Tahel 6.9. Penulangan Kolom
6.5. Performance Point
89
Dengan menggunakan tulangan trial akhir maka didapatkan kurva performance
pomt yang terdapat pada Iampi ran. Disana terlihat bahwa performance pom1 pada saat
d1splacemem mencapa1 0,219 m dan gaya geser sebesar 824060,4 kg. Tetapi dalam
menentukan performance level angka performatiCe pomt tidak diperhatikan, karena
sampai sat ini korelas1 d1antara keduamya belum ada.
- ~ ..•.. ,. I tl , ~ 1 ....... 4.
~.
'\l"'' I
"-" '• . •' ... ...... .~
4
7.1. KE 1:\tPlJL\ '1/
BAB Vll
KESIMPULAN DAN SAR>\N
Anahsa stati~ non·hnear ( dalam hal ini analisa Pushover ) mempakan suatu salah
satu metode yang amat berguna untuk mengetahui performance sesungguhnya gcdung
yang kita tinJau padu saat mengalami beban lateral akibat gaya gempa. Tidak sepeni
metodc konv.:nstonal yang telah ada ( force-based design ) yang hanya mampu
memberikan gambaran peri laku stmktur pada saat dalam kondisi elastis. analisa Pushover
mampu mcnunjukkan perilaku gcdung baik ketika dalam kondisi elastis maupun pada saat
inelasris. bahkan sampai keruntuhannya.
Analisa Pushover mensyaratkan mp111 data tulangan elemen-elemen struktur yang
akan dicck. Olch scbab itu Tugas Akl1ir in i diawali dengan melakukan analisa linear
( dcngan pcndckaran asumsi kondisi penampang retak struktur) unruk mcnghitung mlangan
yang dibutuhkan masing-rnaing elemen stmktur sesuai peraturan yang digunakan.
Setelah semua data terlengkapi. selanj utnya yang dilakukan adalah persiapan nmmng
analisa Pushover sesuai langkah-langkah yang telal1 dijclaskan dalam buku ini. Hasil dari
analisa Pushover tcrbagi menjadi tiga komponen '~tal : kUiva Kapasitas (Dispfacementv.f
Ba~e Shear). kurva performance-point (Spectral Accefaration vs Spectral Dtspfacemem),
dan gambar mekanismc pembcntukan sendi plastis.
Dalam tugas ak.hir ini, kurva performance-poim tidak k:ita pergunakan sebab belum
ada suam pcrumusan numenk seeara pasti mengenai korelasi antara performance-le-.•el dan
performance·pollll yang dihasilkan olch analisa Pushover ini. Baik FEMA-273 maupun
A TC -10 scndtri hanya menyatakan bahwa korelasi tersebut amatlah subjckti f tcrgamung
dan engmeermg;udgement dan engmeering experience dari para pemakai metode ioi.
Oleh karcna ltu untuk menentukan target performance yang diinginkan dari struktur
kita, digunakanlah pentmusan Priestly dengan asun1si rotasi drift ultimate e. = 0.025.
Dunana nilai in1 dtambil dengan asumsi srmktur kita berada pada ambang kenmtuhannya.
90
'JI
Ha>il dt,placemf!/11 yang tclah diperhitunW<an melalui pcrumusan tcrscbut kita
bandingkan dcngan data dari kurva kapasitas basil running analisa Pushover, yaitu
dtl[llacem.:m pada saat struktur akan mengalami kegagalan. Temyata pada nmllllli!
dtperoleh snnpangan !..nus struktur kita sebesar 0,6530 m ~ Simpangan ini mclcbihi
Stmpangan yang tclah J..ua rencanakan yaitu Sebesar 0.5814. Temyata dari studi literantr
dan hasil penehuan. rnengatakan penycbab .salah saumya adalah karena kelebihan
dalam penulangan pengekangan balok yang be-rupa begel. Penulangan yang berlebihan
dapat rncnambah kt!mampuan rotasinya tanpa menambah kekuatan lemumya. Dalam
pcrcncanaan penulangan balok dan kolom. kita menggunakan konsep .vmm~ column
ll'~ak heam. yang mana perencanaan ntlangan pengekangannya didasarkan pada momcn
lelch balol- Sehingga dengan konscp ini, jumlah kebutuhan tulangan pengekangan
sudah pasti berlebih Sehantsnya kita cukup menulangi kebutuhan tulangan sengkang
scsuai kcbutuhan rotasinya saja. Namun karena perencanaan yang dilakukan
mcnggunakan persyaratan minimum, maka penulangan geser tetap akan menggunakan
pcrencanaan sepcni scmula.
Dari pcngc~mm 'I ugas Akhir ini, bisa disimpulkan beberapa kelebihan yang
dimiliki olelt analisa Pushover:
1:1 Analisa ini dapat memberikan gambaran secara menyelurub tcmang pcrilaku
struktur pada saat sedang mengalami gaya gempa. mulai dari simpangan total yang
mampu dncnma Mruk111r. gaya gempa dasar yang dialami smll,1ur sebelum
mcngalami kenmtuhan. hingga proses pembentukan sendi plastis pada masing
masing clcmcn Stntktur besena performance-/eve/ masing-masing tahap.
1:1 Dcngan kemampuan unntk mcngetahui perfomumce gedung sesungguhnya aktbat
gempa yang ICIJ&dt. dtharapkan kegagalan struktur di luar desain I perencanaan
dapat dihmdari. Schingga kcselarnatan jiwa para penghuninya pun dapat semakin
dtringkatkan.
1:1 Mctodt: ini tidak lagt membutuhkan fal-1or-faktor konversi dari respon elastis ke
rcspon inelastis. sepcni misalnya nilai R yang banyak dipakai dalam peraturan
perawran gcmpa, lulluk menebak I menggambarkan peri laku inelastis stntktur.
1:1 Ana lisa ini scmal-m lama semakin mudah dilakukan mengingat kini semakin banyak
program bantu yang mampu melakukan analisa Pushover. Sehingga di masa
mendatang dtpcrkirakanmetode ini akan berkembang pesat.
7.2.SARAN
Dalam Tu~s Akhir 1ni banyak d1ambil asumsi-asumsi penyederhanaan dan aspek
yang d1kaji pun terbatas. Olch karena itu. ada beberapa saran yang dirasa pcrlu diajukan
oleh Penulis schubungan dengan topik yang ada dalam buku ini antara lain :
'-' Dalarn mctode performance-based destgn kekal..'l!an pondasi an1311ah menenlukan
P<'tfrmnance scbuah stmkiUr, dimana dalam Tugas Akhir ini analisa pondas1
diaba1kan Disarankan di masa mcndatang analisa non-linear im b1sa mencakup
analisa pondas1. Batk ATC maupwt FE:0.1A memiliki ketenruan ld1usus mengcnat
pcrancangan pondasi .
../ Pcraturan A' I C -40 yang dtgunakan dalam buku ini sebenamya lebih banyak ditittk
bcratkan pada tl\iuan pengecekan pe~fonnance gedung yang relah ada. Menumt
berita dan laporan dan intemel. saat i11i sedang disusun ATC-55 yang kltusus
mcnangani pcndesainan struktur. Oleh karena itu di masa mendatang perlu dicek
kcmbalt pcmrurnn yang digunakan dalam buku ini dengan peraturan yang ada pada
ATC-55.
DAFTAR PUSTAKA
I. Applied Technology Council (ATC), Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete
Buildings voL I, CaHfom1a Seismic Safety Commisison
2. ACI 318 - 99. Building Code Jlequirements for Structural Co~~eret.e. Ponland Cemenl
ASSOCI3110ll
3. Badan Standarisasi :-Jasional, SNJ 03-1726-2002- Tata Cara Perencanan Ketallanan
Gempu Umuk Gedut1g
4 Chu Kia Wang, Charles G. Salmon. Binsar Hariandja. Disam Bewn Berrulang, Penerbil
Erlangga, 1986
5. Compu1cr and Slrucrurcs Inc., SAPlOOO Manual. Computer and Strucnrres Inc .. Berkley.
California. 1998
6. Departcmeu Pekerjaan Umum, SK SNI 03 - = -20()1 - Tata Cara Perencutllllllt
Beton Bertulang untuk /Jullf:lll/1111 Gedtmg
7. FEMA-273. NEll liP Guideli11es for tlte Seismic Reltabilitatio11 of Buildings, Federal
Emergency Managemcn 1 Agency, 2000
8 Gideon Kusuma. fakim Andriono. Df!.faill Struktur Ra11gka Beto11 BertJJitmg tli Dueruft
Rowan Gempa, Erlangga
9. Hendrik Tanaka, 2002, A11ali.ra Perbandingan Perencanaan Struktur Dual System
dengan Statik-Nonlinear dan Dinamik-Nonlinear, Tugas Akhir, lnStillll Teknolo&ti
Sepuluh l\opember. 2003
10. M.J.K Prieslly, Performam~e Based Seismic Design, Paper for the 12\VCEE (2000).
University ofCahfomia, San Diego.
I I. Saudyono. Desait1 Strukrur Berba>is Kinerja dengan Menggunakan Pushover A11aly>b'
pado Gedung Kortiko Hotel, Tugas Akhir, lnsritut Teknologi Sepuluh Nopember, 2003
12. T.Pauly. M.J.N.Priestly, Seismic Design of Reinforced Concrete and Masonry
Buildings, A Wiley lntcrscience Publication, 1992.
13. UBC, Uniform Builtlitll( Code 1997, International Conference of Building Officials, 1997
93
' r t I ' . I . .,-if
·. l ...... I ~ • ~-..... . ·~'1;.'
1 I
I I
l •
1 I I ..
-
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
z A
\
-·2 • Flfe:ondo • X·Z Plane@ Y=6 • Kgf-m Un1ts
X
FRAME ELE M E NT FOR CES
FRAME LOAD LOC p V2 V3 T M2 M3
BORDE$1 MATI 0 -582E-11 1999907 -8.00E-14 0 -1 .36E-13 2835.873 BOROES1 MATI 0.275 .S 82E-11 2288.987 -1 .15E-13 0 -1 .09E-13 2246151 BOROES1 MATI 0 55 -5 82E-11 2578.067 -1 .50E-13 0 -7.29E-14 1576.931 BOROE$1 MATI 0.825 -5.82E-11 2867.147 -1 85E-13 0 -2 68E-14 828.2139 BOROES1 MATI 1.1 -5.82E-11 3156.227 -2.20E-13 0 2 89E-14 -2 85E-13 TANGGA1 MATI 0 -1576 209 -3073 608 3.23E-13 0 1 39E-13 -9 09E-13 TANGGA1 MATI 2.191461 -331 8093 -647.0281 2.89E-14 0 -2.46E-13 4076.814 TANGGA1 MATI 4.382921 912.5907 1779 552 -2.65E-13 0 1.22E-14 2835.873
OUTPUT TANGGA
File TA·2(Ray)_ VB· 3·0 V1ew • Kgf m, C Units
715104 9 55:50
Bl2J! 6J! Bl2J9 81.2~2
! ! & m ;:; ~
r ~ ~ ~
kz6 &1.2.11 w I &1.2J6 ~~ llL231 lss9
~ ~ 8 !!> 2
~ si ~
!2S 6L2Jl kJ6 6l2JJ w Bl..l31 ~ I
! § ~ c II! ~
~ £ ..
24 Bl229 kls ewe ~6 6L2Jl 51
I ~
! I Iii !;, ~ ~ ..., 2 I ~ ~
23 Bl2?6 34 Bl227 45 SL2Z8 1!56 I
;g
~ ;8 ~
~ ~ ..., ~
22 81.??3 33 Bl224 44 SL225 ss
~ ! I ! ~
i2 sJ I s;j
kzo awe llz 1!!.221 4J 6L222 bs..
• ! • • ~ &
~ !;! s;j
I s;j
kzz &1.211 luo &1.21& k4z &.219 ~
I ::! § ~ !:l
~ 3 ~ 19 &1.214 ~ 8l21S ~1 6t216 w
~ 5 N ~ m
s;j ~ ~ 1& 6L211 29 6L212 ~~ 8l213 ~1
~ ~ z ! ~
Lv st
17 ~· 39
~ [ b [ b [ b [
-=--118.0.8 • Fole:TA·21Rav\ VB- Y-Z PIMA tro X:?R- K'nf m r. l ln;o•
715104 9'31 :53
Ill
- = .,=~;=:=:=-======== =======:="';=:'=' _j 1t"L 'UUU v8.0.8 • Filo:TA-2/Rav\ VB. Frame Soan 1 n"n~ 11-Ur"\I IP \ l llo nof;n rll I" 11 .,
2000 7/5/04 9:30 53
-- --n"'""" . . 1'\",.. ,-:, - ... .. ,..,... . . .... - -. - = -
. ""' .. - w .. tH -. .. -· ... - - ... .. - .. ... ....... ... ... ... - .t l.t _...__ .. ! ' ... l .... ! ~ I ! !
1 .. -! "' ... "' ""' " .... "' ... W .-ttr ...... ....... ...._, .,..., ~- ·- "'
! !
~ .. - L- ! I ! I ! I - .. - .. .. .. - ... - .,_ .,._ ..... b. .. '
! I 5 l.- ! I ! l_! ! I ; .... .... ,, ... · ....... ...... .. -· .. ... .. ..., , .... ..,_ .,....,
l it ... "' I I I '
I ~ I ! ! ! ! ! ! i
-· .. - ... - \, _...,. . _ .... ...... .. .., .. ..... ·- ... _....,_ .,._ "'""' .. - "' ! I l. ~ ~ l g I ! l _ e s •
~ ...., L - ..,_ ... - ~- ... ~
,_ ....... .,_ Ill - "'
! I I
! I
l I ! • I • ....._ .. - ...... . .... \.._ ·- ....... .. .... ....... ...... ... __
•
! I I ~ ~ I ' 9 I ! ~
I . s ... II ...
Ul - · .. ~ ... .. .... . .... ... .... .. ... •• ~ '" - w -· -- lu i I ! I ~ ~ ! I ! ; I I • L ... . ... iH ... WI .. II ...... ....... .. ..,, ....... .,._ ..... ........ ....... . .... ~
s ~ ! I ! l .... ! I ! •
I ~
.. -- "' ....... " ... ..... ....... ..... ·- ...... ..... .. ... . .... I
! I ~ I
~ _j ! I
~ L~ t:i---' c~ - ~ l b __ _L __ c
~ X C ; c ~ c ~ cb -- - c c
8 ·File TA-2{Ray)_V8 - X-Z Plane@ Y=10.5 • Kgf, m, C Umts
- File·TA-2(Ray)_V8 - Fra'Tie Span Loads (MATI) (As Defined)- Kgf, m, C Units
---- - ----- --- - -- - -
- File:TA-2(Ray)_ VB - Frame Span Loads (HIDUP) (As Defined) - Kg f, m, C Units
' '. ' • -.::~!. ·= •• l .. ll •••
: .... r.;J$j• "" • Mu ... ti .. beJ •• -.~.. . ~·- •IS
~~Af .~ ... -· z ,,, r;·•t( ;- ~ •r • ~ z : . ., o •• Gtcf.;..t "" O.AP GLCIJA; " r-:;.; ,:.en;..:
' .. Z..Jii::." G~ew.L z "0 n •""""'- II< c .;u. d ..... 'liA;. z "" UAH: -O!!AL : ~>
fcJ. L ., . ~ 1 ..... 1 I• : , ht't c!
r t..r.-... L ' . ... ~r.Sy• TYf'<e =~:' r:t~- :-,,::~ ~oe1'h~ri\ • • • .&. 1•4~ .•xL !I! X'" 1~xr; 'f'tx: '"J:.itln ..
flj-1., . HI<"' .,u:!!At. For;;9 0 :<E: l:!!.s: e.cooo ll " ! :A-:. GL. .. ..I.iAt. f.~=c~ z R~-Di~: O.!tOOC f'':<l,:'l: Ht f:''F ;t,~P.,~,t, :O!'C'i' z R-:!.I:·!H 0 . 0~,. s-s"~t Htt'r 'ii..-:OPA.L F~JtCC " Re!Di-''" o. S·?Cr. ::ti'C:~ :-1.'\.l ~:,(tqu., I ere~ z KtlD~~t c.ooo' !:IPF.' f'V..il j:.co;..:. for~~
., f\e :.Nst 0 0 50~·' .
OPL' u:r:op <it.Cl1t..:. r~::ce z Ro£~.!Dist O.MOO fl~f- ''1 P.trr;;- ·.::.oMt. fore~ z RelOis:: -~ - ~00(1 iH" -~~ :-11\7: ":.:..CS:hL Fot r:e ' Rl'l l01$t Q.CQQO t'['~t;;: :-h.i IJ ... ('oW\.1, rorx:e z RelO!.~;t 0 . 500{1 b, f·~·.:. HJ~l.'i\ VL\:•£1AL rorco ~ R9 l D.h t 0 .0000 G. ~n· IIIt:ur GLOI.!A!. For.;e z Jl:ElDi !t. O. !>CCO li!>fl. HAT: Gl.OnAI. C'orcic> z Rd~is: 0 . 0000 EIN .. 6 ,.._.\TI ~~t.~.e,r"\:. forcfll: : Re:.oiet o. 5o;r .;)f·t l!!r.J'F ;t. .. l\:0.' r-_.("'., R-.: Di$t c.oo~· .. l<it:.' ii~ 1:4.-'J IJL 'l-l.A.:. i"'·,:-e:e z H•ll>i~': o.~ooo l!I!.CJ !1·\,. G:.c-:uu. l o 1C( z RelD!.~t c.ooo; m~r.• ~v..~. .Jl.CAAJ. f~;>rc~ z RelD. st c-.~ouo 9f' .. C.• HHlJF C.O!lAL fore~ z RelDi6t C. OO:.I:) F""~.) Ht::cr r;J...:">BJU. to teEt z Rel: is": 0 • .5-CCO Eo 6 • )",Aj l "-Lt'PIIL F'Ot't'~ z ~.l:::i:;; P.OOCO E:.-.~ Y,Aj: ·'-'·i!IIL F'oree ~.l::i~':. 'O . !.COO jipt_~ H.1.'1.W GlebA;. ro:-~~~~ : Re:Diu o.oooc BH .. ft II! r.ttP Gl.OI>;:. force z A~lDist O. !,':>M BP~rr.s J·!AT2 GLebA.:. rorce : hlDiln. o.o::>cc 1?" ~ < v;,:. 0'-"'W, rc.J c~ z "•H•:. !I' .. c.soo' "'. ti.I1JP .C91o.:. r~r-• z ~dO:s: o.ooo; =·' ' H.D'JP .... :.~ fl!r~• 2 ~elC!.n c. sooo F?6:·· YA':l GL:>IIAL force z P..:l::.is.:. ~.oeoo f':fj'\' ><1\rl ~I..OWU. torce z ~l::is· :) . ~coo @;:(;l'i) HIOCP GLOBAL torcff z Rel::ls: 0.0000 ~P6:• H:D'JP G;.c-c;a.:.._ r·tc• Re:D:.:-t G.~jOO p:~ w,·: .. ' f~:-= ... z 1\.,._LE' 0.0000 ,, t71.T .o :.:&.\.. r :ce R•:t :. ,-. ~ C'.Sc~
"'' ' .CUP '..CB>J. F'cr.:• z :;.e1o:s: c.ooo:, 8P'"" HtOOP Gl.Oft.\L for~ " Re!O. st. t.!JOOO P~t~ 'l .. r! .....
G:.ceA.L force z :\elD!.st. C. OOO:l ~ . S!'f 31 ¥-M"! ;t.(i~.~ Fore• ' Rei.t:li.;~ 0.50CC ~r'tJ~ Hitl.r GL?M:. rorce ' R•l~h-: o. occc BPi.•l Hl'-<;P .. r..oeAL rccc• z Rel.::.is: 0.!0¢() Clfl-~4 w,:-t G~CI!AL ro:ce z Re~Dtst o.oo-oo pp~f"'~ '•t:·:~ I G:.ceA.L forctt z Rc ~Dtst ~].~0::10
Bf'C' K~oor U:.OWI.l. force z R«!Oi=t o.oooo 6?501.1 H1X1 GLOBAL F'oc~• z Re!Oisc o. !000 Bh:. 1-'.AT! GL;~I!A.L roc;• z RelOia:c o.cooo &P6:~ MAT! ~oo~l.OOAL f'QtCt' z RdDisc 0 . 5000 BP£J;' lltrUP G!.ORA:. force z Re \Dht 0 . 0000 BPl.:l;' ur r.oP GI..OliA:. force z R~lDist o.sooo iiP-~07 1'?\T I GI.OBA;. force z "- lti•< O.QOOO Q,• :-t.r..<;• Gl.OOAL force z ~e lO:st c.sooo " :-.1o:;r .A~o;~AL fe-r-:• z Re!O:.s-.: (: . 00()'•
"' n;C~:.H <:dA1 re.r~• ?. Re lO.l..lt C.5000 BPt\', !·:AT! Gt.OI3At. Force z Re l :>ls:; 0 . 0000 DP£:1\ 1-'JI.TJ 01.01\1\L l'orce ?. R(d !>1St 0 . 5000 RP6~~\ HT rA.lJI GLnMt. E'orco z Rel:::ist 0 . 000(1 ppf,)) H:rtJP Gt.r.f_(/\1. rorce z RtlDh·t o . ~ooo l:'l'tC~ M•\.1 ' ·.r:S/•,;. fore~ z Re :Di~t 0. 0000 ne• 8 K-\ri fJi.(.;aA:. r:.r<:~; z R&iDist 0.5:.11)C
,. 3f.08
'· : !.ltt! .. 8Ft>•: DPt. •: ••• ~ r • ~
~= .. 9 6 , f!,fl•" ar 3
• a ?P~:O
::J~::J
~1 '!0 !!Ft:Jf £1£-t., ':)HH e. ti.)6 l1.511 Ell:~: 1 f•F , , BP •• r.H .. , .• fiP07 DP€~1
Bf'E_,i flf' 1: !Jl •·· '-i[ · '- .' 11F~12 llPC.,EI RPf.)8 b ... :; b.~;.~
!:' '· 1 _. i1'?:.~:\ F-~5: ·, F' ~·1: Elf iJ~l ~f·d,
&N;\f:r !!rbJ;
PP!H !3P:-H b. H b.' 1; 8 "' .... 9H:' 9?~·~ FH.f) : .. : :: B p: • ~- .. 11 r .. :u £1 .. .:1: !::!.~! ... o:. ·. 6!.2: at.:.:;e 9L~3a BL..!J8 a:..1.:: [!_ ,;d~
e:._l2 £\L:'t:. E>LZl .. BL21 ."1 EIL .. .JIJ Bl. ~,q
BI..:~·~
P.!'.;H BL; )'J Rt: .Vl S!.2l .i Bl21J 1:. .. 21 :1 fU.1: \
• rr•; •:t p I~Tl
~~':'.
l ' tN ......
v.,-.~ ... R"" H. ....... ..... li ••
" P.}I.T• x:,n
ll.tf.1P H:tt'P
.. r;\·: :-!.-\ ....
H•CL 1!1 ..
Hr-.•
II , ... ;
II! '1 .. rA':'"" t-'J\Tl
H:n·r lllti'P :.v·.r 1 :-t.:..rr
l!.l(lf HTtrJF '1f, ~ 1 :1~1'1
ll!.)UP lll": .. ~ .. r Hi\'t.:
Ht ... ;.., Hl:X:, ~:;.n
t•;:n 1n =n· Klwr !-'Ail ~·11
t:z:r·;: hl~o; ,
'?.T: HI~ HIOIJP t'ATl ....... ··"''•
XI\":: .. c; .. :~ r
HittP llltt:P ur:n' t-tt..rr ~ATt
t'J\Tt HIOOP Hll'tJF itlDJI' HAT: 1>!1\i: Hs\':'I
HI.L-4..'1' HlLI.lP Hlfl..'l' ~t>\r' Mo\fl w,r,
IIIPUf'
ll;o.!. lOAL
I>.L ~tn~\4..
G:..O..AA!. "'LOOAL
t.. e\~M. .. .... ~ ~ .;L
"':.co.:. • 'W.
:lAI ;· ·a·;J.
(:.f'i.BAJ.. jiJ::•T:IA.L ~l~AL
fit.l:B.'\ .. o;l,/,l\-\1, •LOPM.
•:i:.CBl\ .. IJLOI:v\t. Gl.l•OAL rJ .. ca;.,·
•tl.'"fo..h:. ~iii<L J.OAL .CW<I
•• c.BAL ";' '">l'.AL ~~fihl..
GLON;;. CLOil.'<J. G~B.o'\1. <;:.enA:.
-=· G' .e.:,:. ~~
v;.t)B.t.L G.CilA:. Cl.:tii>.L ·~ :....aAl.
Gi.OeJ.l. GLOOAL \i~ ,:.c&A;
t:.cs.·.:. t'tt.O&h:. Gi.OeAL Ct.CSAI,. C:..ctiAL Gt.:)eA.L ~t.'"•P.AL
t.t .. JSA.L CLOI!A:. CLOW..t t;J..OUAL G:.ca: .. :. .o:.•;aA:
Gi.I~AL
VLODA• Vl.<XIAL GLOI!AL Gl.~ii\AI.
GIJ:"::RJ\t. Gi,.~:w....
to:ce ro:--.~ .. for-e~t r-r~
;;;.·~·
F ' "' I' ! ""'f!
: .. ! r.-..~.
fer;• fer:= f'oree r .. c.:e f:r:~ Fore• fo:ce force Fc=c·~ <;";.}:'~·
fO!'C'"~
·==-:• ,·~:·:9
Zc·t~f:
f~r:s
Fol.:• rcro:t loc::u r(H'C" ~·:>r•:lj
forcu F'orco F'oree rorce ~\nc~
T..::-c• T:rc• r~:c~
fc t =" fcf~(l!
fer-~• fore:• forctt force fo:ctc }o:-c:.•_ to reo r :c• for~ iorct: force r :-~• T· r--• rcn:• forcElorce force ro:e• Fore• fore:~ .i'or-c:e. Fe tee rorce rol'C.'e r;!r~•
force fcrce force force FQ:o,..o rorc• f;l1'C9
l'orce force rorce l01Ce
rcre• rorce
:
' z :
:
z z
:
z z
z
:
z z : z
z z z z z z ~ z z z
R~---st i<.e~!'iE~ ~- !>J.-· Kv.!:t~ ::-fllr r
;;.,. tis• R~l::.:-~ ;te}!).s~
:.~ 1:>.:-t
f< ... L:a: Rel ~,;
~ - :L,.r
Re:~is= Re.tt:'.:~
RelJ~:'.:t
r..:ti~: ~.e:th
n .. ~Li!i•. ~~~D~-t
i=\a . r..l~~
R•l~·;.:;t
;t ... lD~ -t i\oell'!...n Ri:ol~..:.st RE>l ':l .. st Rd0::.4t ne:Dh'.. Rel.Li:;: R9l~ist Rt:_DJu RuiDist R.-:lt j ~":. ctelCoist ?<e:Diu f..(:j_L,is.· Relo.:. ~'t :::el!:l!-tt :(elDi~t
R•l:i:st .R~l:.i:st. Pt:!!'l.st R!:~!'>h:. Rotlt'i:!!: Rel::js:. ;;.olL>in
kll-.th: itE:lD!st ~lD:.:;t
MlDiu Rd:":st ft.*'!~.s· =~!~.!H
P.el::b• R•tt.i~
Rd::is: i\e:l>iE: 1\e.Cil!:t Re.t!i<: ?.t:lO!..:;t RelO!..st RelO!st Rel!list Ret::asr: Re:lD.:n RelDi3: Rel.tis: RdOi:;t RelOh:t ~elOi:r R<:-t·L~t
R.-lDi~t
F:elD!..st RdDist R.:lDist Relt!st f!ciJlst Rtt:Din
Cr.OCCO O.!CCO 1.ceoo
0 .! 0 0. )e(;Q
... occo ... coo
:>.00*'~')
O.SOO::> o.oooo 0.500!) e.oc o "· ~"'1'10 I'J,OCIJJ'l
-~'~c A .oocc r: .5CCO o . oo~'
,50J') . 00·
~.':0~:>
(1 , ()00!) O . ~OU:!
0.1)G00 fJ.O:Mu (1 , (,00!:1 c.;?oo o.nooo 0 . !-000 ~ .OOOC
".~O":lf'
• O('CO
r-. so:·o o.oo:'o ~.5:JCC o.coo~ O.:OOtl o.oooo C. !-COO O.!>CO!I 0.!.000 c,o,c.c
.SOCt • - ~OCO t\.50c.t o.oocc :>.Sl)CC 0.0000 " .Z ;1 ".-:.;:... ~4;0!)
C.29S I 0.1u, o.ooeo
C. lUJ t'.OOOC 0.28""7 0.7143 o.cooo 0. 285" o.no c.oooo 0.28~1
0.114~
!:I . OOOC ; "'"t. .... ... ::. .. ' . 7HJ o.oooc 0.28~'1
o. '11 4J C. 'JOOO 0 . 185" 0 .1:0 ?.OCOO
BP C. ;~p••t
ppr~l
.:l£5C. E~e 8~~.:.,
i-' '·· F"4~7 r.;~~"
Pr~.oz
i<i•SO .. ~;.~c.
b 0
ar~-}e
RH:e FIPCZS if!;) 91'~G.1
O!'~CJ ttf' r .;, _I,
HI 6;_9: 11PC'!t Ff=•j:9 r. c v nr~-·.: fi: ~01, b?SOol £), ~tt4
BPf.3C PP£j0 FPUO 3PC~C f;lht" 3r·cs PF1
"'•
r:~r
~H.Jl
t;.;Hl BIIIJ,:,t e, o ·t snc~
B • ~ -?O• :9P~C6 ::iPt.J:O BPt32 e.rt. ·.~ !~fP,.
ar~c~
&;50 9?50J !W~~'1 BP03 ep,o:; R?E33 BP6.)3 iiP!<.-8 8 ['51'JH eF!·:': p;.r, ;,;. f'IFti ~ J
B?li)4 Bt-63·1 BP6}4 d !•5C'.i l:jj>-,(11
BP ·O·J
riL.tiP U t:P !'.A1l l" ...... !l ':AT I
H:tt'l' t1'P
K•..-up
~'"'T. H t.,:\io :l!WP ~t: 1-'.AT'
H.C~I' t-1\Tl 1'-'.AT 1
H.t~Jl H. (.liP
t"ATT !-U•"'•
i\1l1Jl· H:L•JI !-tA'! .. '<A""
II :ttl I' HI.'L'P
W\Tl W\1
H!tt.li• 1Ut'1'F
... ;..1· r-".Arl
u:rop lllH-'P ~·\-:I
M:..:'! H .. (\!1 F.l:)'JP ~;-::
~':'I
Hl:t.;,. kl.
"'·. t'.ATI HI t(.'P HI::C.'P ~Tt
h .... ,
•. wP ~,-:
w,~t
Mt:X:P MtCIIP :<A~!
V.ATI lit [;l'p
llt:CP ,..Art ><'Itt
H:t•.'l' HlOOF MA.t Ko\TI
lilooP iHJUP
'"''". 1-".A'I' J l lll,;U• IIJDCP
t>V.TT 11 .. '\TI
Hl['i.'l'
....... :>WI-1 ,..o!IA.l
..... Cu.Jo.l. CL~L
I.OOAI. Glr....oJ\1 GL06A Gl • ..:.A.
it•l;:JJ.Jt9 ~o::itlu
A.oaO!~tA
" oo
1. ooeo n . .,oco !.~COO o., c . . "": o. •r; 0 1.00'0 c.~!l:.
~ .0;)¥0 . ~0~0
1.oo C.Eoo c 1 • COM <L ~MO 1.nooo fi , !COO 1. ¢.;fJU ~ - !JOOU
:. . "'00(1 u . ~or:o
1 , ,CM o. ~,,:c ~ • tl ,.,,
v. ~ r.o 1. oo~· C.Mt'l 'l . u~oo
o.~ll(IO
1.0000 c.~ooo l.CCOU u.~CQO
J .oooo '),':.CO
ceo •.• coo :. 0)00 C.!>~C
: . ooc:c .sooo
I. •• ; .ccoo ,,003
l.COOO o.•cco : .... "00 0. scoo : .oooc o. ~:x:o :. 0¢(!0 c . ,oo~
1.0000 n.!l~?<: 1.¢00::1 o.soo; J,cooo O. !COO l • •¢t;IJ l'), '1000 l. oocc o.socn l . 0000 c.c.ct:,o , ,fit)~~ (;. ~~ ,,~
.cooo z. ceo 0.1?CCO ~.~cooo
o.oo .. ·co 2. 3:10(0 o.~cen
... 00:>"""' c.ooo c ;.o:,oco o.oon::.o ~ .(100; ~
c.oooc. z.r.:coo:.. o.r.oooj 1.00000 (J , I'ICOO(I Z.CQOOO o.ooooo z. o:>coo o.oocuo z.ocooo (l.00?¢0 : . ooor;t 0 . :•OCOU =.oooo~ c.ooooc z.ooooo o.cuoo-, 2.COM~ c: .oooo' :.;cooo 'O .CC:OO:) z. coo~o o.oocoo '. -coo o. <:ono 4'.0:)000 0 ' 0:>000 ~ - :)~00 c .ooo;c 2. 0 O.O:>:"'·c 7-COOOO ~-00000 :.ooooc o.ocooo 2.00000 ~.CCO:l~ •-~~ceo o.ooooo 2 .00000 o.oooco 2.0\J~CC
O.O:ICOO 1.00000 f' . OOO;t(l 2.ooooc o.ccoo~
,t:(JQ{l:, :,'1 . COO~K·
2. 00000 o.ooooo 2-00000 t; . OO':)CO .: . oou:o o.:•'>COO
F.;:n:~
:·:::-::to Feore• r~:-c• ';"'"- -('~
t.o~:~c
4.COOO'O ~ .coooo ".00000 2 .00000 4.CCOO~ ~ . r.ooo;, .: . ;.-;coo ': . OIJOOQ 4.00000 2.0~000
t.U':ICCO 2.MCOO 4.000C¢ l .OOOCQ .(; . 00000 z.ooooo ~ .ooooc 2 . CIOOGO 4. 00000 2.COOOO 4. 00000 2.CCOO:J 4.':~003
" . COOOC' ' .oecoo 2 .·:>0000 4 .ooooo z.oocoo '. oocco z. oeooo 4. 0CIOCC 2 -000CQ 4. 00000 ,.;..00000 4.00000 ,,oooce ' .c:oooo 1 -00000 4 . 00000 2.eccco ~ ... coo~ :.ceoot>c <. O:lOCO 2 -00000 4 . 0COOO z.o~o
4 .00-!)(:C 2.0.0000 <I.OOOOC 2.ooooc 4 .ooooc 2.00000 -t .COOO:::t 2.GOOOC 4.00000 i . OCOOO < . 00000 2 . 0~000 4 , !'J:'JMO 0!.00000 •. ooooo 2 .00000 4. 00000 2. Q-OOOO 4. 00000 2 , OCIOOC
:
:<'sL.i t ;.-;:- j
~=--H t :;;~! .... i t
Ji.e. !: • .:- •
rcv~r:_.:. ro.-er-:.P.
.28
C.OU:J~ ,,.:a
.IJODO o. ~,
j,'"J,)
Z<.-;(1 - S'; : 1::..
C . IJC - :l26. ,(:
o.ec -!:1o~.co
o.o~
-290."1'-
-.:co.o::.
- ';26 . :J"' c.oo
-!CQ . O~
o . o~
-~SoC . 00 o.on
-200 . (1:') O. (W
- n-6 . 1)0 c.oo
- 5:/0 . 0C o.cc
.. 8\.l f.I . CO o. O•O
- :!OO . V. o.co
- ?26 . o:; 0 . ~0
- 500 .00 0 . 00
-;9-o . o~
O. ?C. -:cc.oo
c.eo -So26 . !U)
:·. co - r..:..c . eo
c.oo -s9::. c-c
o.c:c -2~.cc
o.:t~ -; .. -:;.
-!';0 . :1~
0.~3 -890.:)0
c.oo - z:c .oo:
o.oo ·926.00
0.00 -soc .oo
o.cc - B90: . CC
o.co - 200 .00
o.oc ·926. 00
0.00 -.;co . o~
0 . '04 - S9C.OO
0 .00 ·200. 00
o.co . qJ6 . 1#0
c.co
->-6.00 o.co
-!o'J:I . t;:C o.co
-€50.XI n . ~
-~o!:l. ·c 0 . 0
.. 2<: . .. 1
o. ::.r: - .:':c .oo
0 .00 - &$1).0:)
C.C(I -21JC . OO
C . {lO - 926 . CO
c , I) I; -!·OC . OO
o.cc -S9~ . co
: .oo -20~ . ')(':
:: . I"J·:. -<:<. 6.C:C
o.oo -e. co . n:.
o.~c
-s;c.oo Q.OO
-~CG.OO : . oo
- :;;G. 00 c.oo
-~~:..cc
.co -:;. ... oo
o.oc -20~ - 0C
; .cc -•-6. f)~ c.oo
· 890.00 0. 0>~
-.:~c .oo c.oo
-Y2LOO ; .co
- 5::1:! . 00 o.oo
-890 .0C o.cc
•200 . CO o . o~
- 926 . !)j o.oc
-soo .oo fl,OO
-e~u.oo c.oo
-zoc .oo c.oo
- 926 . 01) ceo
.. r .. ( • CO
... B I li
2.
..
f\t: I '
fit"(·.
ill-! . ·' cr., b .. : 0
b. :.• i=IF!:•~ l=!Pt~r,.
fl:r· :,r, H t: • :! • • : .. . •t .. p..-:: ~ K'. E~->
r • p; .. r.:...:: . ?:.: :: ;:··· e_ __ _
••
f_ •• ,. E.: .• t~---E-.l 51.;0 e:. . .. su· P:..:l~·
B ' a:.: · t BL
"' m ... '~-i BL::.• tJL:~ zli...:: ·, 1.! •• p: li' •• 81..:!-: l-IL.>I &L~-;
o:. ' u: .. ; . u: .. ~
II
H •• .. ·~ ou.·
n;rvr H:.oriJP I. I
'-''' r:. ..
"' H. I"A! I~ ..AT"
wn'P !I" fliP rlo\r 1 ' {;!"' '"
r.l L• J ... 1• •P
!•Lr\Tl w,r,
tfl ;·1 t
H.ll'l !·:AI !·:,I\,. ..
lol~ rr·; '!'"r '•
M.'\1l HA ••
l! :!"''F
t~Tl
v..>.TI
""'" ;L 1P
• "' . !"J\ ••
Hitt.: H:r ·r ·-YA.l !".AT I
I!!:Yn )If""''~
.IWF ""T I l"ATt I"ATJ
?.IO'JF K!C1.1P K:rJJP
MAT, I·:A'ri 1-11\1.
u. t•.lf ll!fllf' l!t[Pf' "tt'"~.':t
11/t..l ,'11\.1
Ill LL'F !II ~t:~· l!f"il.';
I.
..
- ~C<.:c 1 , ~tr:n
, !lr:r:o ; ,.,. • Q
r " (CO
(1 . !>:111:1 :. \1\):l:) Q , !-t:::~
j • r,r·oo ' · 0 .co~o. . !·1"'(
1. f'(j
.~CMI , "'• ,. ...
!. c.:e~ ~. ,• ~ \ J .0(;1~~ ,. . . . l . ·• 0.2 1), l.P I. .ze~·
•· .""';..:3
LtCOO .:tt•
C.i14: .. c.:e~
C.7;<J . ooo~
0 . ?817 O.'ilO 1. ~ceo (1, 28l ·' n., L4' t . :):)~O
1':.28'-i r. . 1:0 ... oooo '· . 2S'? a . 114J I , OCM n.:e~7 n.' t ·1 J ~ . ~·~,0
, t'flf)
,/)t')!)"'
'CC ~~~..0¢¢00 •. , . "OQiJ
0'• IJ,' (J
r..Oo::l"l~
2.00~~0 O.Utl::l' c ., . CCOO{l
. t;OUZJ:J , 000[1'•
o.ooooo ""~ . :<cr::oo
O. ')QCQO 2. fl~!:')(·t v. ;;','1fr ... "1i,ICC:~ e. ooor•j : . ooo~o
c. 000{: : . cooo
. ecrwr.
.conno o.r..o~cc :. 999t0 !- .. :"..OC;Q c.ooo. : .191i'+ .~O"~J"'
o.ccooo 1-99,0 ! .eco:, o. 0 · .~n9 < • c.ooo ... 9~7~ $.oo:n~
.COOO!'II t .199~ .. "'.f.:OOt"' O.~?CO : .9C}'HO !I.OQClO c .00000 l . ·uqq 5 .00:;110: 0.0000(1 1 ~9n<Jo ! - ~C01!J o.oooco • ,C!99-9(' ~. MCHI e. ooo~·o 1.9~~91)
5.00010 :1 . CC(!(IO 1 ' ~9990 !' .Cco:o
4. "'' 'C"' --000:>0 ,,f'JO ... Ot)!)OC
"· cooo -- 0000 ..:."'00::1 ' z.ocooo .t.'::C~OO
... ccooo 4 . 0~CI)
.: . ~0';~0
<I . O?CCQ .::.ooo ..... ,,(11):)~
.4.0M0C 4.C00':) - . 0000"' ~ . QQO~"'
o.ooooo 4.CCCOO : .cocoo ' - 00000 Z.:"'IOCC 4. 00COO 2 .00t'IOO ,(,. 00000 :: .oonoc 4 . COOQ~I .:.~0000
4. 0000~' 2 . 0CCO(I 4, OCOClO ~ . ccooo cooor.c 2 - 000CC .; . ~ocoo 1-99990 I. . 00010 1.ooo:.o l . 9~990 ~ . . cc: 'J 1.ccoo::. :. 9!ft90 SaO:J')Q •• :>OGCO la 3'999~ t. .110~)1
.ooo;;:e t.t·:d'HJ ~.cco::J
7 . COOO:;t : . 999j0 5-.»:10 . . occoo 1 . '1999--1 5- . 00010 7 . 000-JO 1 . ~9990
s.cco:.o 7.COOOO ; . 999~0 5 .00010 1. o::>occ 1 . 99990 ! .00010 1 .000~C
t . ~~990 ;.oco:o 7 . 00000 : . 9999Q 5 . (1001(1 ?,O~OCO
, .-?0
-~::-v.0\.1
0 O.f'!C .eo
-....... . ...: ~. ·'"
C. 'JO .. 90. 0
0 . 00 -L , 00
.-00
.ce -~:t>J .re
c.co -"'9., .::
~-0 - :o~· .c ...
fJ.O~ -'!::!~ . 0"1
0 . 0~ _, .. . oo
-::o~.cc 0 . 00
-:;21$.~~
0 - 00 -500 . ()~
c.oo · 33C. OO
0 . 0::1 -:oc.oo
c.oo -~:6.00
~ . cc - SO:t . CC
t~ . co
-&90 . :)0 ').0::.
•100 . .,C (; , (1:)
-9:~. 00 - ~:::e. 00
o.cc -:.-: . C; .. :, .co
n ... ~ - i9!J'.(,(, - 390-00
c.oo - cc .oo -1C:O . ~O
o.r.c -~.:,.co
- 926. 00 0.00
-:~CO.~
·5CO.~C c.oo
-?90 . 00 -~?0. 00
o.cc -:o~.cc - :oo.co
o. o.o - !:26.0(• -~2~ - 0,
c.oo - :cc .oo --~r;c.oo
o.cc - 390 . 00 -890 . CO
0 . fJ~ ... : fJ(I, :):'I <'M. n:
c.oo -~::o ••
0.0 .eo
~ . en
-~. c no " --
·~70.
t . - :'tO.""
•.o "'-'~6.'00
o.o. -:>O .. . CC
-e~-: .oa .... ·.1'J!)
o. -~. i.D:l
o.o· - 'CO . :t"
c.oo -::!t• • • oo
fhllO -:'CI!:I . CC
o.co -9::6,00
0.:)"' -:1)0.~')
u. ~;(' - 69C . 00
C - CI~ · 200 , (I~
'J,i'(:
•'JHb . CC o.co
- 5Clt• . ~c o . ~c
-a;~• . cc
0.0~ •2CO . ::t0
n. n .. -9:"'~ . 00
-9:~.00
0 . 00 -soo. oc ·~~
o.-- ;~-c.~~
- s:ro . tf'' 0.00
·L 0 -.. .,..,.. . to
-~~~.'"C
-;~b. CO
::u::e -:cO.O:l _:.,.0.':.10
0.!:1:. -s~.oo
-9~'; . IHI c .oo
- 200 . .,., - 20:1 . ';1"
o . c~
.. 92t.on •92C . O!'J
0 . 0:> -sno .co -so· .r.o
c, .r.o - 830 . -a~o . ~~t:;
(1.0~
- :"'OO . QO - ?NI. OO
Q . (l(l
! .o_ e ... r:- ,., l - "t ••• •• '""! • .!'" l"At.\1' • ., .. ::.: ;
... Itt ... •xt " ?;.NJ •• .. o. :.c-c~:"' ~.1
' ... . :~ c.;$" ,.,~ ~ l' a!,Jo .. c . :;~ ..... . .:-:.· • ~-,:p· 0.: ~- =·~ .. R:..:O: O'l+'" -.-s~.:~:.. c ..... .! C.t:Ht.tl
-: .... fKtt ,, r•rtl•• 1 - ':e l41rJ~l. • J
£ac~ l oc.~. "-:.. I ' ·' AS: As' :f~; . ~ex• .. • ..
.:!'~.~ .OOl;,:r .: ... ~ 0 ,.,1250~~ ... :_~~- .C::t'~ •. - .c:&"'!~ ~t.i<L. .!l'O~L4. . :l 0 0. j._:5.00'j : .t;~:;~··"t ~ . cc-c. ... ~ c . r:e15~ BLJ:L"'•O e.o~.·t~H U. l.:-.fb' - ~-<58~~ c.o:4s:.:, c.o:;: · : 0.0:!1· s ?:;:rJ 0 - .21)" t . .. - ;oo'"• O.C2' ' O.f:l(C"" " .r.JEOO~
K ~ .. , .... ••• ..zt:.s-.. o.c-~;:, _,. .. r::: · '\ . t~"'·t• ;
F."lr!.a s .... tl ,, ,. ' '" FH• l " s.,--:_.,:-J14.lllu "'t;lilli1--. • r: .,r • A!·' A.::-lOd ;.,;,:-• ; ~ ;:-: ; .. ::!!-'...:>~ ... }'.~ ,. f-!1:.1 . .• If' •• 'n;.tle<!'::- 'Jnlt l<o-.! iJ::ith:.t J:-Jit t.~~:..
r-:.J:"J:K '• .• ~1H .1.1 '• 1 ,()()0 .. :, ~,:l,..COO t.~C~~:-r; l . CCCCO"' I . ·:·r;cooo BLI<1 F1' 10:."~ l . f,!l II . ,.,,..coo· l,(:(IOVC l - 00~:::· : • Ot::)~"" l.Cln:,-.r:o fit.l<:.l!J ?' '01 ' !15 "' ~ , ""'()O:Jr 1.000:)~0 : .oooc A t. MO~r. • : . o~or.r.:o Bl.J<l• ... u ~ :'! ··~' . 1J N.- 1,1'(1011') l .QOOCCO : . ooccc~ 1. . ·~OCCC~ !. . ::.t:>ccoo 1\<.:L~ 11£.:!)(, . h N'"' f. tin'• i .coo:~~·r; l.M~···.r; ~ . ooo~··· l.Orso:_!IJf·
{' ~.~t ~""in:. ;.._,,., 1 PI 'tt.
.J'o.int CC\n•: rdr.l 'J'yt \ 1'Cl:.:l ':'t Xl ,. .. )!; !
" .. '•\ •: ~r" r., :1: .. ···Hi~ .
or,.,:).;~; r ••;to!\ •, ~F>hr<l;;
16 L'!Ai \.: •if}-tH"J,.J ' 1' .. lAi 1: hFha : 1. .. !Jo.ll!r.. .,..j"~'.ra,.-: I> riAr ... ; .. r hrh:&<;.
' .. "1\Jr.S tl ~r t'i:-!1.. <I ll'.>HJ hr:,a:J .. ·- t' ... .:..r l!) ;. !.a;:. J •-:rn '. ~J.l'Hl L;.•p.,l&<;ll'• •• l·:A.flU Dh~ 1.1ac.
C~M'J:\ c .• . t"A;3 .... ~ .. nu !'l.a• ,., • :•J,fr : ·~u.;a c r lA:~(l ... !.~ ,. •• DIAPH .., :",_ « .. :.aw11a -•r up
.. lAP "1 ~rb·&;:-~, : ., ·-.. :hin .. ·ios·.:•;:r
.C. l.i .. N"n.;.: D!•flba..._, ':0.1 (.).APJ • t1.1ptl.a-:• ~(Jt( DtAPM.: [ll o!if.>h ~ -''".t.: 1 n:AFM' D ~..,~ ro;-l O".AJihb C• a·tu~ lC" t.:"PII., tb;!l,u;m t ji ::Ih!li8 :a.~~.u~ 10~ .. lAitll .. .1a~. ra ~ llC ... tA.I·ut n ::~ ... pt: rtiT-'1 ~4" tJAPH: tiap.rat:--. ~ ~. ttAPI"-2 :1t~rl'lraqr.. i-l"'~ "IAfHl "'1,1J; .• t \t'~· 1-:8 P:APiH Naphra..,nl 1<4 fl!APJ;~ r"ll "j:\h ra<;m ISO rJtAPHF. r•lt~('hra•;m 1" o:;.rl!' Cl.lt;.• t n '"' ,. P" ;.f)i I• ~;;'t r(I"Jifl l·:t r·~t.Pn:t rJl•;:'hi···~IU : ~.4 r+lAPH:O I hrtH·ar :89 L:IAI II' l.lia; J,tM-:90 .. :1}1,: 111. ..:iap!. l d l !Jl HAPK'1 t. I :•IA•r-a·:u~. , ~'I r·t AI>;; 1. r ·'~I 1.:-.Q,·Jl,
• I l' ... ~·-
"""" ":AI H. L.•; ~~-::':!
" ;;.:-a;
-·· ••• ... ••• . ~-•1 ' .. ,_ ., ·;· l•.a I t.;•
-·~ 1'\j: -~.
'-~ .. , ;"' r.s l
r! ..... ;.r • P!MH2 ~ li~JH" 'I\'t'" • I,\t B.' • I l1;t~,~:.
' lAf!iJ &r•.ra .... ' ' lA:Il" l'l!ht'l\1!.
.. :A. I!• 111 :.r .. ;. • ..:.;:w t.up:-.1a1
' n; .. :u~ ~.ill l ·lor.'H,J!l'l
' ·.• r:TJ\: w• • ,., !.!'117fi .:•' • II\, Ill' " flf • na~;o ., ' •• A u: . • aJ=h~·., 1 ..
-;.,, r - ~r .,~ t.;ll'
" .. F H~ "I ~p,,t .; ~
r tty in ~ .... ~ ln~'jrt r tt\ H' ....... !.~~T" ,. Ii•. lib .1!$f•,r~p
I. !A.: 1: .ufhn.;r.-• Alii - .,r:··~·~~ ::.~H9 .
-·~!.t't l-
D.AI '!C r!•thr .. ·!ll ,, [oj,JJ' !'1nr-hn;t"' t tAi'H -'S:tl!.'.jr" t l.o.l' J : AfhUjn.
A . Af:~r.
.... .IJ. -•r ... L :o~ptu•;: •• t ·~hr~ tlorhn;a t ~r• ..
~· '"i~u C:AF '"Ala.
·:AP •• D.•; .ra-,. D.AP!.' t.,.pt-.n;. P:Al' P. ~;ot.ra ,. o·~PH t!.&p •. u ·-,. D.A11n '"h.ptu•.m ,. :ll1IH9 D. I;.~:~;::;
', I .... 1 :.PHt P. ·~:.~ ••l ,, JIY JU? r•t ~r~ ra JJ . I -lAIHl t .. Dr~.ra9· . ' l:..~H • t• .. •t: .flo I!" ... o:AFH' C•lt.i=J. '"~='" .0 f1AIHC .... Jit~ftl":;qt.~
r tAl' B~ D '-1 h•t.qtn t Jf. .• Ht> 1)4 iq ,f4;Q':!.
1.-lAiH ... Jl'lf·hr•qul rtlo~H~ .. { :'\~fl: !'i•!l!, ... JAPH<t ,,
op.t<14" f'I:APioilO Uo~·!ua~m ·.:· l•!IIJ w J,tflrhn'1m
" [)JAJ'II.: !)Jw1 ·llnqm . "' "., LIIAPH j rl!lf"lhl'&·1m
',;' l.'iA.i'lt.! l'!tlphra•;n. LIM·Hfl .. 'll'lf·IHli<P!I
r. ·it C'l"l•PHti l•hrtn fqm
..
"' '
•I
' '
... : ... ., t:•J
'" l. l
Q_h
b4r: b~.
,·.j.:.
' . ... 6.:• ,, b'.'
' ' '· I t> , . ('l
•' ,,, <<O
~
L:Ar "'-~' t 11\.
.N. ·p·
~ lll. '.
··" ·' ~AP
·:MH4 ..;;.JH' :'"•'lol Hb ... .,,., II D.• I! .. •:AJ'H~
l'•JAPii:O !'1M,Hl "'Jl\ H. ... ,1.4 ~MH'
•T\ H r.; AI it r·:'J\Pr..1 liN.' .d t .. ..,p,, •. < 'I
rAPk I•FH:
··r.;n~
~.tU.t.:.: .!A< II ~.:. H• ·;..~.r•
t:APfi .. tAi'tt:J
.. . M'H o•AFft OfAPHl tliVH)
J,\ H) ~li-..H: -IArH: .. J .:..nu .. u .. , 1!.! NAPii! r·•M. NMri~ L.AP l" r- Mn t•IAfl~
lMHi• :n~,tul)
C•!M ill• ... 1A:'II
-lA.II tJ !A~ II r-r Ar·w:-
• t hr ··~ t j ·'l(r.~a .
1'1~ •• ! •• ' L e 'ij < .q l •! •.• ·11
'"'' f·:t.·rr l'·!llj"h!"4·J. r•t!\~IHa.Q. (·ia~n:o.J
.. "') -:~
r' •• .• !~.;. \!' •• il} . ~I= .! I ,;1
.tt . ! 'i~l
... a, .. : e :'" ...... ~II;!'\
' !"'"'irrl "'·:.j'lt'lrt.,;: -., .:.--r1a~~:.
ta~ ~·•t .f&!j ..
thv.ra:hr'-ra
~f r-:.;1" r'1-'l.;:-t.:-a;. • .-iap1: «1:'!! L>ia1-J•: II:J:!I
P.1ph:-o:r.: "' apt' n1~ rt,lt•l-'P .. .h;::-.n~r 14~ . I k•j!'
... tlj:·haqr i.~l' ltc;m 1 'I~ ! k·•ff,
., q· '1'~·711'· ttl •q h:-a).l L•lat:..t~~"' l" f•l, j; t.f .t :}~l
lli 1f•li ··~ 1., !.tl '1~·11 .. 111:"
fo!,·.1 t.-,.;rn ~fi"olfl·~!l
.... . ih~
... : 1.,:: . ..
:-JJ,j '·l.JS '-1H HJi HJ~
NJ<I !1/1
J~- •.I
• i')~ '!-'...;) ~J. '1_,-•
• "1J4
j~Jt
:.:._. .. .,
"S.;:
, .. ~.)";":
MJ ':.1
" ~r(
~ ... !'..;( W' l-'.t:: :"Jt
VJ'O
Join~
Jvill !t:Xl
l. 100 I•• :!?U .~h~
·l ~ ~
,., ,. • w "
I :• 1
c . ' ' , 'It.
'AI .AI tAI''
... JAPit
.. oA: II O.API • "t\::n,. ....
I .Vii ,_;¥.
r.:.:.>)l . . r;..LC•BA.l.
L(t!AI . .. CUAI
Gli~•i!At.
•·l~~N\1.
r.J ... \PAL (;{,C'Ii\t\:. •U,IJI;\A., • .. a.:..•w..:. ... l ,; •. •
r-1i)1. .. '.x.·
(11 "'' hn CH'Ui..all Cnr••ci;'ln C~ri •C!4t. Ctn1111'o'l Ct.ttotjojll'lfl CIUI (IH . ~n c,.. , ,...,,..\l'ln
'"'on•:~o:-, C:'lt':tt:l•Ji
.. ,. .:·• •• hill
• •tl.pil I a ..... ~.: ... ~ r~ llf ra·r r. : lti'J
• nt U~UJ:l'o:.l
.. •F"'~~F t-1•1=-ht~
h.phn-;:a : la rh ra..;:. t>!aptu-~
·.~n ... tl.opflt· D .. a~.a· . .... ;.. .:•;.. tt.apt.r" l ., OJ-•,;-);: .apa·~;
~ ·•I: .t. f ti•J.!.l!t.
Y. :-;;.
' :: . 80GO(I
. '-~000
... . aooon ;· .~'l/j(l(l
%. 0 0!J(JI) : . ~0:.000
: .aoooo :..1;101)0(' ;! .AO~JCC .aoo,··
' z • m
~.: ·l:IE- 1€ 4 .occoo ~. :o£-16 8 . 0(:000 S. l4JE.- ltl : 2 .0000:) ! . 10!:- 16 16.U.OCOO
4~t·H 20 . n:>CI)C ~.:oe:-H 2<. 00000 ~. U31:- l G za .ooooc ~ . u:n.:-16 3Z .OOQOC r,, HJ£- 1 6 )f,, oooco 5 . 10JE•:b 4 ~ . COM:>
! l I ll' o':'lo I' :If"'
I ':.l
" ~- . 1-c;r.H
.:~ .. --~ t •: 1:. . , • :.: "•t" .. ~ .... . . 1.; .•:.·1 .:..:-·--· - ~Ol- ...
~- !U&.•H . .... -· f . 1 .. ·r-!
I :atZ
" ~. OO:)CC .cooo~
• . •coo· 1 ~ . 000 :'0 . 0 e• ~4,:)"'"'"0
.. e.oeeco )~.00"~<"'
) ••• .o .
GE,v I. G:YJ>A Gil< A GC-:PA ell<> A ·~!M?A 'Ji".}f;';. ~:..tot: A G1:~PA •r~J:O;,
fl . .;$:~ till:O:t t •. "~..,l'iJNnVnl.»
.. n
~ r C!• .•.r.· G.CI!AL O!.O!IA:.
OSA' . -.·co:.:. Gt.On;.:.. G~CSAL G:.ceAL -.; .. c&A.L "'l.Ol!A::. oL·iP,J.:
UJ
n K:;f
3:n.!-tD.l':' . 13 9~0! .... 0
:.zt-4.:7 :.su; .u 19
1: ··~ 441":~ . 9'1
2!:!~8."4
28'1'1.:.0 2't:'l4.5~
Rl
r; K;!
105;61..::1' 21123 . IS. ;:ES5.67 ::n4t.H. ~~8!)9,,~
6;~';': , ;:4
7Y~J3.2:!
844:15 . 1J S50~7 . 02
~0 1 te- . <3
R2
Spe.::l..!!.l.Jc Ye~n;-
'f€·E
y~~
Y•• i'e:s '($$
tes '!'es Yes \'tte Ye.s
--c~-6; o.-oc O.M 0 .?~
0 . 0~ o.co o.co 0.00 0.0~
o . :.~
R:; .OJ/t,' '(•• If· Y••lt<J• Yu/Nu i't~t~!No ~-o.,/.N.:>
'l"rrs y, t( , .. Yft-• ., Y<s ':"t!€ 't'41t!'l y, , .. Ytt!' Yes Yes , .. Yf'>a YNt , .. , .. y~~ Yfrl.t\ Y<-: , .. Yu , .. Yes ~'&11 Y•• ':'o:J ,., Ye:; Y~.s
!•:I Yv> ····~ ,,.,.;, , .. '(ft_
:;to~:'l!Y
m
2 . 8tlfi~O ;: . 800'·'' ::!.8::10.:',0
:: .aoooo : .aQOOQ ~ . SOOt!~ 2 . €CCOO :' . &COCO : . $0000 :! . S,"''.G
r-:: v ~- ;: . Y.:,af•& C . O:» c.co O.Ct: C. ), 0 . 0(' c.oo c.~· ,,oo 0."' C.QO o.oo 0 . c 0.00 o.¢e c.oo o.cr. o .~c 0.~~
o.:o O.!l:J
" ·-·~ .--~ •• .•. Y~~os ~.;.:- tt: y .'Jolil' y,.,,.,
.~:
" • Yo ,., ;: .. !" '!1 .... y y .. ... Yt-_~
-• ... j • :
-~ :u· ••• -,.x~ . ,. -. I.
' ' -.; ~ ":~':- ..
•:\!) ~ ... ·~-:n:• .ar.••YJ• dcf:'r-;u"" .S!"alefn:;-:;= T Tt!;.:• 'J:. i.tl<:se
•,fOo !ll'" jj
'"" • .... :..:r t • .!•:CCC').
' .. ~. .,, ~~:.t. .. P.AT: : . :a,-· ... •• .• •t ;u-··=- : . t;oz-:~"
l'.ll •• ..:to!!' HAT: ; . :o~cc l ... , .. . t ;;: :t::· c. so~~~
t-•ar ..•. :-.~r;n; 1 - ~~~<·. n+u
'" I .. •• '!1'1' ' I{A'r. 0 . 90~f'
'"'.;~'.t'4 1..!11 .. S•ati~.; J.J:nw 1 . 300DO:" t-:t~'j '" '. M< 1 .. fl'" 11. r- .... tt i W.TI l . 2Q0~1~·
··~<~·!. f,M.'II $aU H!CUP c. 5ooo:-c (' '·!! • J.l ... ~l .. .. , ~i:MFA 1 . 10000~ ,.
" I ·, , .. _,.,l ,O:..JI ·~"·•• fl! t,. W·ii : • 9QOO:'.l: .. -•:p.,,
t...l•tU F• M i'" ·>.t--~FA 1. iOOO(I:'
LAMPIRAN III
.... l "
v ·,:
• f :.-.r A SH. l(;f•a •l - ·t I! •
r. - r J;~ A r ... A A
•.
r:_ ..... £.
~~ ,. ) ... 'J
B!'.:3 PlH
£:-:'ll! n;:;; f.- .•
E-?:: e;· :9 s;: e.;. .. l EFt .. .. e:· .. .
iPt:' ?Pl.:6 !H'l21 !IP128
aPlJO Af'D: 9£'1)2 £H:3.J e:·~ ¥~.~ uv • .,~., P?:.3t,. {:1; :j I J;;;· ~:us
8. ::<9
~: H •• ... H~ • ;.~ >l~
.. ... llt (_o.jJ
[ .'· r
t•:J.r ':i.. r·;.e.;::-·· o
v7 . 1" c'ilu : '!.:.(~!';""}:'~ K.;t•, I'll'' "'t"·•t. :> . '- .j
:. ., .,
•
• <.e . '
·'' -,
I ··~
•-· " '
H .. I
' 'C
A , A
U~J.' ,.,. ~~ l I r.n·:.r11 ~......Y.-n r :.t, e-'CL·-. ... , .. P:J<l> ft:J(t )<;
sw ~!.h
;.;~ ,U< hrJG• ~:.Kr G &U< -'G ~1.11' p_.;PJ~
Ul.Jt.;-. •c; F\'J<l'.:: J:,):PJ Jo J<l.J.a »-~lJ1
i.li.KPJ.":. lj:Jo.'i'.J'i !JLJ<"PJc] PI¥TJIJ &l.t\1 J ' ::.~u:;· .!'; ~l.ti';-,t'i
Ut..t. ,x; uu;r,:,"l
o. f'), ~,..
o. ,.~
o.~e
o. on • co
,r.eo o.r.oo o.oo;, O.fJfJ:J
.QO
·"' ,r;:u • (l(!
0 . ~·· c.t•o n. uN,
'"0"' 0 0 •
t03.10C 00!'1-I'Q
O:>OCCO 0 ....... co oxcoo 0 ' 00 V Cf'IO 0. "COO !11':0000 ')t;(JOOO :-coo··? ~·coo ,.
!1()'1
'C(l(l~,r
M~':•CQ CM~r!'l
f':C•:):·co
' ' ' ' • 4
• • ' ' '
• ' ' ' ' ' '
' ' '
,, c.ooo t;: . CCO c . co~
c.oot ( • fJ(l (:,(J'
0."':-~
0-~~= n.z:; . . .. ~. " • . J'~:' : . C""'" O .C~'l
c.cc ... o.c-ee c.coo c.o, c . oo~ 0 . 00') o.o~·:· O.OOl 0.000 o.occ o .oc~
o.occ o.ccc o.ccc o.occ. 0 . 000 o.coo n.ovo
~
C. C":O c.cuo C. O')tl c.c .. o c.c?o c. c ;() n. ~-., ' · ~ .. :I o. ,~c ~. .. 0 . ·- . ' . . 0 . ... ": t . ':tO c.ccc o.eco c.oco o . o~~
o.ooo O. OtJ:l O.O!JO 0 . 000 O. :)J') Zl . 0(1J O. O:•':·'i ~ . CCC J , (;((;
0 .r-~ 0 • . Gt(' c.oco c .cco C- 000
~;.::;·R
1. 0(1(1 'l . O'Jtl :. 0~·::: :.oo : . QQ' ;.coo ! . ~:o .. _,
l . &CO . ; . ·.-o ! . ~ ... o : .ce' t.e~o .. coo : .oo~ : . CO:) : .oo~ :-~~:
- '}~:0
:.~~0 : . !:1":'1"' l . o:.'" ~ . !;!O:G 1.000 1 .~co
LCCO 1 . ~(10
1 . ~(}(1
t . COC• 1.(1(1:1
1.00~ :.oo~
(,I'.
<.V.
'. -.:.eo:~ 4.J.!f C.M .. ~ < .r.o" .. ~·· 4. :J~C <C.!'J '. ~. ,.. <. ~-4-; <.' 4., {If! ·l , ( l' 4. (;(:'t
r·
" ·rr
\{ ·~ .. r-'..:'
" ,. ""'-. " l 1-:J.
" .
T
•••
),
r i lw: •. ·• I l':"ll; ::·1
• tr:
.. ~: F. • !'t 1
'I
J
, •.• 1
:.~: .. ~ ;,.'""
• 1" ••
··-· r .. ,. ..
':' r -
·-· :rrr.·
<>.P:cn'···· • .::! .. ":. fUSli) K.;!•a L:.: ::.:
1. •• £nq. •rr.
( " " • . ' -".!,- .'[ . lU -- r r.;:.r·
' •• !..
!:·: -.~.~ p,· 1-"f'J'" c .. ,. ~J..I,._'!, ,. l'.h.AM. .. ~,~tr l· -i<Lr
L
" - I
A.L•XX
' .
"
! ~. • .....
..... :ru, .::.; •. ~
,_ E-
.t
T r
' . . -"' .•IH ... 4 l• •.
·'' .. ,1)1
' """'
- . r •
r
':I'L· '
, ,_,
(•f·
.r.~(J
o •• co . ~co
'!;ss H.:< .a~ '·· :.
t•Ll r rr.;.~•·-:.i. fl.J..."lG:O
• 'I'
-;·-:.·t -:t
?L!.~-:
:.r
!l - 0~ .. -~· "· .. • .• • (· r-
'l . , .. I'{J
~ - ~CO JCf;
tJ!:!I ... :crt- ':'H!CK ':H:C:-~
.·.r ;..-r .. 0,0.., G . M~
'1 , 1 "0 Q,' h ~~.·co O. OJC ' 0 tl. _,.(, o. ~-:o o.ooo
'1 , 1 CO '1, ., '(j o.~co o. ~~Jc ' t, Q {1 , .'. I fJ . '·Cl'l n. fJ~JO
l .
'·
:""!..:..~; :;, •. ~-z~qll
&.J:;-- •. 0 . -."". O. S·~C
'· e o . . (;(1
~ .. .
;•..;.r.;-;r,
•
I'
••
Tt.!I""Y.
- n. . . ~"CO .OM ,l)!lij
( ,1:110
f ,I!(!;
.. '
IC t . - . : . .
' .
... -... r . ;,:
' . u •
• . ' . £!_;·<! .. .. ,_ l! . .. ' ·t· n::~t;r: .. ' L
~:.r-:.:. !. . r.
:·! :._ •
·.: ...... <>-; •;H
> •••
: ,. ~ • . !-L:.O v· !-!J fo!."
MJ• ( " r-:: -1 ,. .. "' .. -· V''
i A [
·•. . ,..
.:W.L • t-=rJ. Tl• r·.
: • ~I ... ;, .• .,_, .. E· ·- '. ,,_
' ' E r-"' '.! ... E J
• '"'A(; '!Ht K;r·• • PAGi: 8
.. E ~ T "
. .. . I .. j, •. •"tl .. -C .. . ' q: .. ... .. ' :.·" . . "~4l-
' - ·""''1r- l .. 'E , .. . l"."r.· ; . . •• J • . '. : ' 1 ~ ... l. ..
T I > t r r: - AT f..
TA ' .. lA •• ..
. l .
• E s •i I!:P/1 .. _ .... ......
••• .0 0 j,.')" .o .... coo O.ft!t .o o:. o. "".! • 0 .'!:0~ o.u
-~· .eoo ').~ .. t c.oo .00~
. .u: 0 •• 'l) c.o~ ~.')) o. ' 0 " .ooo .::2 o.:..oo C.Q~t;: . I I. 0.0 a .oo
...
.J ' t.!~~ .. :.:~
.x:: . r ::·:r.:.:: ·:: ;,:_. . :-
c •.• .,. ... 0 • • , . -~ ::: o.P: ll.t oH 6 . b60:. - ";]
'I,JU e ~ '"" . " - ".:.
_;.,_ .. or.- -· ·-· . .. . 00 Cl . !'l!l:)
.eoo C. CO'O o.ooo O . O!:l; c.ooo o. ~:r:.
~.1)00 0.. ')~:) .oov c.~~:.
0.000 o . ~~c 0.0!:1:. Co . :·':C 0.00~ O. C'=C 0 . O'?C o.ccc
x106
1.50
1.25
100
0.75
0.50
025
0.00
-025
·0.50
-0.75
-1.00 ---100 0 . 100
0 v7.42 • Flle·TA(Push-x) - Kgf-m Units or Case PUSH2
DISPLACEMENT
:z 0 ...., I-L.) <! w a:: w <f)
<r co
200. 300. •oo. 500 600. 700. 800 900. x1o·3
x1o·3
400 ..
360.
320.
280 I
240.
200
160.
120
80.
40.
0 0. 50. 100.
JO v7 42- F11e:TA(Push-x). Kgf-m Un ts er Case PUSH2
SPECTRAL DISPLACEMENT
1~0 200 2~ 300. 350. •oo 450
<!)
' :z 0 ...... 1-<I: 0:: w -l w t.J t.J <I:
...J <I: 0:: 1-t.J w a. <f)
( OUTPUT PUSHOVER )
v:.~ .. F1l•: ~AlP' :u ., l; lt.: ';;'
Xi ~S'!. ~ \.'1:1 t c r'A("."[. J
~r.9~r:.-r.:J..n:;l :rs
i; $ H '.' E R C ~ A ~
: ... s~ovt!r ;:• ac: MJZJtl
£: - p : _ sphc-~:"k~t &.se r ··~ A-D 6·10 10- LS 1S-CP C?· C c-:: 0-!: >£ '!';:~;~L
v o.o 00 o.ovvu .bbO 0 0 0 0 0 0 0 1090 1 0.: 5~7 oHO~O.OOOO lt19 I 0 0 0 0 0 0 1680 2 j,:!.;l saeo~ .oQoo 1 ss-a 82 0 0 0 0 0 0 1680 > ~.<231 atco4:~.a ~0 :liS 183 lH 8 0 0 0 0 1<80 ·I 0.<530 H9>7ll. 5000 ,zs-~ €8 142 :53 0 3 0 v 1091) 5 ~.eS)O 1:B225.~000 129t: es HJ ISS 0 0 3 0 L ~ao ;; i').f:b#!'l l~iOl-'l.o:~o t29J &6 141 156 0 1 3 0 lf,)~t.J 7 O.t6ZS t:56'1l~.1500 12 iJ €6 HO 157 0 0 4 0 1~8(1 ; .J.ees1 llE IJ8i. :z~o l.Z~J es 137 159 0 2 ~ 0 1~80 ' I), r. f.l.- 1 tlh"'~2.~:.,u lZ:d 85 137 158 u 0 7 0 lOBO _(1 o.~~->t4 1o~.·:5SI'J?."'DOO !2i3 85 131 iSS 0 0 7 c H·90 .I (l,t'i\.•-1 I 0110. •~so .~n 85 131 158 c 0 7 c l~·SO ~. l.'. r 183 HSOZ1;1.o"!IO 1 .. ~3 85 134 1.60 0 1 I Q loSO :3 0.063 tl483S4. nso lZ93 85 13~ 160 0 0 8 0 1690 .4 •) I O.:SC·~· 1)~170 •. 3750 12,3 as 134 160 c 0 8 0 j 68•' :s 1). 7 H>2 li6~f.7o.~:~o li!89 62 125 l7S 0 1 s 0 J 681) :c 0, ?It•~ J:ost)z.l:5c :.2es az 123 174 v 1 11 G J €-SO :7 (1,110::: 1!311.Ji . OC•OC :289 62 123 173 0 l 12 0 J€.6!) l8 IJ . H02 ll30192,87~~ t.~a~ 82 123 173 0 u 13 () loSO 19 •) , ':,?6~ 115J9J2.01SO 1289 80 121 176 0 1 : 3 0 1680 2l 1) . 72~~ 1H200J .:'~1)0 1289 80 l2l 176 0 0 l4 0 1680 ~I 0,1361 l~'j<1JZI. ?~IJO lZ& 'I 80 U7 !79 0 1 1.4 0 !C.')!} "· •). 7367 I 44~o-i4. ~5.:~c .zss.: eo 1:6 180 0 0 15 c 1(.8<' ~l •).1J~e J .. H4tCI.'>•'C. lZ~?g 7~ 117 :so 0 0 15 0 loBO 2·1 0.144~ l: r>-l ~1$0. t~:so 1Z89 ·~ 1:1 ISS c J. 15 ~ 1680 ~s ·1. 1H9 lJt.!.I03:".C100 128S 79 111 185 0 0 16 0 1680 2C o.74H llH1::02 •• :!>o IZ!i9 79 lll 184 0 1 H 0 1680 21 o. 148~ 1 :u43o.a;;o 128~ 79 Ill 184 0 0 l7 0 1680 zs 0,750< !,(4S~S.OOOC 1289 79 111 184 0 0 !7 0 1690 :9 oJ . 1dC J:(Ul;.ZSOC l2H 76 lOt :n 0 1 :; 0 1680 30 0. ,~lC> l~4lSOl.:)liC 1288 76 105 193 0 0 :e 0 lc.JjU 3: 0 .u 40 Jl~6i!S-i. 'SOO 1 zae 7S 104 195 0 0 19 0 1680 32 O.H8> IIH6H.!250 1Z8i 75 104 193 0 3 18 0 1(80 3) 0. "-8~ I 131910.3750 1281 75 10~ 193 0 c 2: 0 1680 3~ C.1"il 1HJJSJ. >soo 1ZS7 '4 10~ 193 (I ! 2: 0 166~ l! c.,':'C:Z 1133'CS.l'S0 1287 '4 10~ 193 0 0 "' 0 1660 :-o: v.,.:,. lll!flt.:Z.OOOQ 1287 74 102 l~S 0 0 22 0 1680 31 0.7891 :142564.75,0 128E 73 103 193 0 3 22 0 !6f0 3~ 0 OClJ · 811<4C.4J'S ~28( 73 :~3 1S2 0 3 :3 0 :€80
v7.<, F!~e: 23:'l9:H
tAfPU'SH .. X} K1t-::a Un;.t$ FA:;E 1
£:tg1.necnnq - :rs
C A F A C I T y 1 C£l'.ANC C C M ' A R I S 0 N
Pcshovec Case PUSH;;
Slep Tt: [! B<fl Sd(C) Sc1!C) Sd(D) Sa(DJ A:.PHP, PF•0
c 1.00 U.~~O u.ooo o.ooo o. 146 0.2?2 1.000 .ooo 1.1;70 0 . C5.:• ''· .:.o~ Q. !9S 0 .146 0 . 272 0.753 . 521 ~ l . 4~1? O . Ct~Z C• . : 3EI 0 . :!0 0.141 (•.2!-2 0 . 749 • !:.55
3 ~. £13 0.157 ''"* n. J~e 0.129 o. ~ se t. HS 1 .sa ... ~ :! . 1 5-l O . Z~l c. 4.' 0.363 0.13; O.E7 0 .74: 1 . 560 6 ~ .18S 0.2);: 0.423 0.35€ 0. 134 0 . !13 0 . 142 1 . ~08 8 ? ,J ~1 ::. 2 3.S 0.42< O.H4 0 . 134 0 . 1!2 0 . 142 1 . 570
10 2.211 0.240 0 . 425 0 . 350 0.134 0 . 1~0 0 . 741 1.574 1: 2.:1: 0.239 0.426 0.351 0.134 o.1a 0.74~ 1.575 12 2.2lt 0.2H C.430 0.353 O.BS 0.1:0 0.74: 1 . S'lt H ~.223 0.2~0 0.43: 0-3~~ 0.135 o. : :o t . ?.;C :.578 IS 2 ... :z 0.2'1 o •••• 0.356 0.136 o. :oe u.742 1.581 19 2 . 2~2 0.249 o. 457 0. 351 0.137 0 . 105 0.143 1.588 2! 2 . 301 0.251 O.H4 0.351 0.137 0 . 104 0. 744 - 1.589 23 2.319 0.254 0.465 0 . 349 0 .131 0.103 O.HS 1.589 14 2. 3:5 0.254 0.4f9 0.349 0.138 0.103 t . 74S 1. 588 2< 2.333 c.:ss, 0.171 0.348 0.138 0 . 102 0.'45 1.589 28 2.340 0.257 0.472 0.347 0.138 0 .101 0.145 1 .!»,0 29 2.353 0.257 0.479 0.348 0 . 139 0.101 0 .74 6 1. 588 31 2.362 0.259 0.4&1 0.30 0 . 139 0 . 100 0 . 747 1. 588 32 2.369 0.259 0.<85 0.348 0.139 0 . 100 0 . 747 1.587 34 2. 388 0.2~2 ~.489 0.345 0.140 O. C99 0 . 7 47 1. 589 36 2.401 0.264 0.493 o. 344 0 .140 0.098 c. 748 1. 589 37 2.409 0.264 0.497 0 . 345 0 . 140 0 . 097 0 . 149 1. 588
I ! l
I CE -
Stcr o
-! _/ -, II I I r -~- 1
t=--!- 1- I I I I I ! t- '--· I I i t ~- -J .. _1
! 1--1--1 I I 1
:-L- -t- - , ;-(- I ! I I !
Step 2
I L J,_l 1 I I I I I I /_! I I I I I I
t L_// I I I I
I. I I I
{! t _f 1
I !
Step I
r ·r i · 1. L _~._· j I l I I I I I I
;---/--· 7 If . ·---- I __ _..--/
~ I I I I ....___-..,..... . ! ! I f
Step 3
Mcknntsrnc Pcmbcntukan Sendi Plastis
Step 37
B -\J _1 ___ ,
- · \ I \_ I \ \ \_\
!!_) __ J_J
{ ! {
Step 38
·=====--.aJ~~-.cPCP----,C----··D ==m=:=::J Mekanismc Pembentukan Scndt Plastis
Top Related