TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II
REVIEW KARYA AUDIO VISUAL
“TAUHID DALAM HATI”
Disusun Oleh:
Najwa Ilham Kelana 14148157
Sekar Manik Pranita 14148159
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA
2015
1. JUDUL :
Tauhid Dalam Hati
2. TIM PRODUKSI :
Executive Producer : Medang Kamulan Pictures
Producer : Zia al-Hafidh
Director : Zen Al-Ansory
1st Ass. Director : Tiffany Marantika
2nd
Ass. Director : Kusnanta Riwus Ginanjar
Story Development : Zen Al-Ansory
Zia Al-Hafidh
Scriptwriter : Zen Al-Ansory
Kory Adyaning
D.O.P : Hananta Kusuma Wardhana
Film Editor : Prajanata
Make-Up Artist : Ana Maharani
Gaffer : Fajar Ritus
Sound Designer : Jeihan ANgga
3. TAHUN : 2014
4. HUBUNGAN FORMAT FILM DAN GAYA PENYUTRADARAAN DENGAN TEKNIK
EDITING :
Film Tauhid Dalam Hati merupakan format Film pendek Televisi bergenre keluarga ini
berdurasi 14 menit. Isu yang diangkat dalam film ini merupakan isu yang sensitif di Negara
Indonesia.
Gaya penyutradaraan dalam film Tauhid Dalam Hati tidak menggunakan gaya
pengambilan shot-shot yang dinamis dirasa mampu menghadirkan kebaruan dalam tayangan
film televisi. Gaya yang digunakan yaitu pengambilan gambar long-take supaya memberikan
bentuk baru dikalangan penonton. Pengambilan dengan gaya seperti ini diharapkan bisa
menyampaikan pesan-pesan tersirat yang terkandung dalam film ini dapat tersampaikan dengan
baik. Dengan gaya penyutradaraan yang seperti itu, sutradara ingin menghubungan antara
subyek dengan karakter-karakter pada film ini. Sangat menonjol sekali pada scene long-take
bahwa karakter tersebut melakukan rutinitas sehari-hari sebagai tokoh dalam film. Seperti
contoh pada gambar berikut:
Gambar 4.1
(Sumber: Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 06:22)
Pada Gambar 4.1 terlihat tiga orang laki-laki yang terlihat sedang berbincang. Dengan
menggunakan gaya pengambilan long-take bias dipastikan bahwa tiga pemuda tersebut
memiliki karakter tokoh yang berbeda-beda, yaitu; lelaki berseragam dinas cokelat merupakan
seorang pejabat desa (Lurah) yang kebetulan sedang melintas di pinggir empang menggunakan
sepeda,lalu seorang pemuda dengan kaos merah sedang membawa pancing ikan dapat
dipastikan bahwa pemuda tersebut sedang memancing di empang dan seorang pemuda dengan
kaos putih sedang duduk dipinggir empang sedang menunggui ternaknya makan sembari
berbincang dengan pemuda berkaos merah dan pak lurah yang kebetulan lewat.
Format dan gaya penyutradaraan yang sudah dijelaskan diatas dapat dikaitkan dengan
teknik editing yang digunakan oleh sutradara dalam film Tauhud Dalam Hati. Teknik yang
digunakan adalah teknik non-linear editing. Editing non-linear adalah penyutingan yang
menggunakan komputer dengan peralatan khusus editing. Gambar disusun satu persatu baik dari
penyusunan animasi maupun videonya sehingga memperoleh kesatuan rangkaian utuh.
Dengan teknik editing non-linear dapat dilihat bahwa perpindahan shot satu ke shot
yang lain menggunakan teknik cut to cut. Karena film ini merupakan film keluarga yang
bertema religi dan dengan gaya penyutradaraan yang menggunakan pengambilan long-take,
maka teknik cut to cut bisa digunakan dalam film ini. Ditambah dengan backsound yang
mendukung pada setiap adegan.
Didalam film Tauhid Dalam Hati juga menggunakan teknik compilation cutting (editing
kompilasi), yaitu teknik yang menggabungkan shot yang berbeda menjadi rangkaian yang utuh
sesuai dengan irama.
Gambar 4.2 Gambar 4.3
Sumber: Sumber:
Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 01:28 Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 01:35
Selain menggunkan teknik kompilasi, dalam film ini juga menggunakan teknik countiniy
cutting (editing kontiniuti), yaitu potongan yang berkesinambungan dan mengalir dari shot yang
satu ke shot yang lainnya. Sebagai contoh pada gambar berikut di tampilkan bahwa ibu sedang
menuang air panas ke dalam gelas dengan teknik pengambilan gambar close-up dan long-shot,
namun masih dalam satu scene yang sama.
Gambar 4.4 Gambar 4.5
Sumber: Sumber:
Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 09:03 Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 09:12
Teknik editing lainnya yang ada di dalam film Tauhid Dalam Hati yaitu effect transition
yaitu Deep to Black seperti contoh berikut:
Gambar 4.6 Gambar 4.7
Sumber: Sumber:
Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 11:27 Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 11:30
Teknik Deep to Black berfungsi sebagai tanda pada ahkir scene dihari yang sama. Jadi digunakan
sebagai tanda bahwa hari telah berganti.
Teknik editing lainnya adalah Fade In, yaitu efek dari gelap menjadi terang. Menyatakan bahwa
hari baru dalam scene baru. Seperti contoh berikut:
Gambar 4.8 Gambar 4.9
Sumber: Sumber:
Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 28:31 Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 28:34
5. GRAFIS :
Logo Rumah Produksi
Pada opening film Tauhid Dalam Hati tepatnya di detik 00:08 muncul logo rumah
produksi Medang Kamulan Pictures. Logo ini termasuk dalam grafis karena dibuat
melalui software yang berbasis grafis (Corel Draw).
Gambar 5.1
(Sumber: Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 00:08)
Presented
Setelah logo rumah produksi, terdapat pengenalan nama produser dan sutradara dari film
Tauhid Dalam Hati yang menggunakan tools Title pada software Adobe Premiere
dengan font type Times New Roman berwarna putih.
Gambar 5.2
(Sumber: Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 00:22)
Gambar 5.3
(Sumber: Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 00:26)
Gambar 5.4
(Sumber: Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 00:36)
Judul Film
Setelah sedikit pengantar film dari cuplikan-cuplikan di awal, judul film ditampilkan
menggunakan tools title yang ada di software Adobe Premiere dengan still title.
Gambar 5.5
(Sumber: Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 02:16)
Subtitle
Film Tauhid Dalam Hati meanggunakan dialog dengan Bahasa Daerah (Bahasa Jawa), maka
terdapat subtitle dalam Bahasa Indonesia.
Gambar 5.6
(Sumber: Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 02:35)
In memoriam
Setelah scene terahkir pada film ini muncul grafis dengan memperkenalkan teman dari
sutradara yang telah meninggal dunia, mungkin film ini didedikasikan untuk temannya
tersebut.
Gambar 5.7
(Sumber: Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 36:05)
Credit Title
Pada ahkir film Tauhid Dalam Hati terdapat credit title dengan efek roll yang menggunakan
warna font putih.
6. Visual Effect
Coloring
Gambar 6.1
(Sumber: Film Tauhid Dalam Hati, 2013, Timecode: 34:33)
Pada gambar 6.1 dapat dilihat bahwa teknik visual effect coloring sangat terlihat jelas.
Pengambilan gambar saat senja dan matahari sudah tidak terlihat menyebabkan warna yang
dihasilkan dari kamera yang digunakan gelap, disaat proses pasca-produksi digunakan visual
efek coloring supaya menolong warna yang terlalu gelap.
KESIMPULAN
Sebuah format film televisi yang mempunyai genre keluarga sudah semakin banyak. Bersaing
dengan sinetron yang mempunyai waktu tayang yang panjang, film alternative dalam medium televisi
harusnya mampu bersaing dengan memberikan sebuah model tontonan yang berbeda secara cerita
maupun visual. Film Tauhid Dalam Hati menghadirkan tematik yang masih sama tentang keluarga
akan tetapi menfgambil isu yang sensitive di Negara kita. Tidak cenderung dinamis, penggunaan gaya
pengambilan secara long-take memberikan bentuk baru format tayangan film yang nantinya dapat
dikembalikan ke penonton dalam tataran luas untuk penyampaian pesan-pesan yang tersirat dari film
ini. Gaya penyutradaraan yang berbeda, suguhan gambar-gambar yang tidak menggunakan shot-shot
dinamis dirasa mampu menghadirkan kebaruan dalam bentuk tayangan yang ada di telivisi. Dengan
teknik editing yang bermacam-macam membuat suasana yang ingin dibangun oleh sutradara dapat
tervisualisasikan dengan baik.
Top Related