TUGAS KEDOKTERAN OLAHRAGA
PROGRAM LATIHAN BEBAN UNTUK
TENIS LAPANGAN
Tarida Dorothy (G 0007021)
Sanny Kusuma Sary (G 0007153)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Tenis Lapangan
Tenis adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola dan
dimainkan di sebuah lapangan yang dibagi menjadi dua oleh sebuah jaring. Tenis
ternyata merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat
sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan
representasi dari permainan bola tenis dan dimainkan pada saat upacara keagamaan.
Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-8.
Pada awal perkembangannya tenis dimainkan dengan memakai tangan atau sebuah
tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat.
Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dengan dipukulkan
melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola
lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada waktu itu adalah
dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan
menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi
dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.
Olahraga ini sangat berkembang di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah mulai
banyak digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan dengan nama
‘Jeu de Palme’ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri dipercaya berasal dari
pemain Perancis yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang artinya “Main!” pada saat akan
memulai permainan dan hingga sekarang kata tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini.
Tenis kemudian berkembang hingga dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali,
Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi
Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.
Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris
dengan membangun fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang
besar. Karena pada waktu itu tenis populer dimainkan di halaman rumput, maka terkenal
dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai
muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu dianggap dapat mengurangi
rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri.
Sebutan Lawn Tennis berasal dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour. Sejak
ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan memainkannya di
permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya
permainan tenis ternyata mampu menggeser permainan Croquet sebagai olahraga musim
panas. Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di
Inggris, All England Croquet Club, tidak berhasil menarik banyak peminat dan mencoba
untuk memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses
menarik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut hingga pada tahun 1877
mengganti namanya menjadi ‘All Engand Croquet and Lawn Tennis Club’. Sejarah ini
berlanjut ketika lokasi klub yang bertempat di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah
yang memaksa klub untuk mendapatkan dana lebih dari biasanya. Oleh karena itu klub
mengadakan turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia
untuk mengadakan pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan ini.
Turnamen tersebut diikuti oleh 20 peserta dengan penonton sekitar 200 orang dan ini
merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand
slam tenis bergengsi di dunia.
Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa
ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa
catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak sebelum
Masehi, yaitu di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu
de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan untuk pertama kali di
sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu
sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.
Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan
mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya ternyata di
antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus
meningkat ke negara-negara Eropa yang lain.
Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo,
seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang
menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan
permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And
Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada
mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang
terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang
menjadikannya sebagai permainan biasa.
Klub tenis pertama yang didirikan adalah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera,
Harry Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa
itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis
telah pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears.
Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun
setelah itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini
juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan
badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis.
Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari
situlah, permainan tenis di Amerika Serikat berkembang dengan pesat sekali. Dari sana
lahir banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia.
Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.
Tennis, kita ketahui, adalah permainan atau olah raga dengan menggunakan raket dan
bola. Dalam olah raga yang juga disebut lawan tennis raket dipukulkan ke bola sambut
menyambut - oleh seorang atau sepasang pemain yang saling berhadapan - ke seberang
jaring yang sengaja dipasang di sebidang lapangan empat persegi panjang (KONI, 2007).
Tadinya, sekitar abad ke-I6, tennis dimainkan di Italia, Prancis, dan lnggris, ketika
lapangan mainnya dibangun di balik dinding-dinding istana kcrajaan. Tapi tennis modern
diperkenalkan oleh Mayor Wingfield di Inggris pada 1873, dan setahun kemudian oleh
Nona Mary Outerhridge di Amerika Serikat. Lapangan-lapangan permainannya pun
dibangun di kedua negeri itu. Kejuaraan tennis pertama dilangsungkan di Wimbledon,
kota kecil sekitar 12 km di barat daya London, Inggris. Persatuan Tennis AS didirikan,
1881. berbagai kejuaraan amatir diselenggarakan di beberapa negara, yang mengundang
datangnya beribu-ribu penonton. Mula-mula hanya memainkan partai tunggal putra,
diikuti partai tunggal putri tiga tahun kemudiannya (KONI, 2007).
Tahun 1900 adalah saat bersejarah bagi tennis. Pada tahun itulah Dwight Davis,
bintang ganda AS, mcnghadiahkan sebuah piata Perak untuk diperebutkan dalam
turnamen antarnegara, yang kcmudian tenar sebagai "Davis Cup" . Dalam pertandingan
internasional pertama antara AS dan Inggris, Amerika unggul 3-0 (KONI, 2007).
Kian populer dan majunya olah raga tennis, tak ayal telah mendorong didirikannya
"Federation Internationale de Lawn Tennis" (Federasi Tennis Intcrnasionsl) pada 1912
(KONI, 2007).
B. Teknik Dasar Tenis Lapangan
1. Forehand
Sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
2. Backhand
Sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke
depan.
3. Groundstroke
Sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah bola memantul sekali
di lapanganmu.
4. Slice
Pukulan forehand atau backhand dimana kepala reket dimiringkan sedikit dan dipukul
dengan cara mengayunkan reket dari atas ke bawah.
5. Spin
Pukulan forehand atau backhand dimana reket dimiringkan sedikit atau banyak
dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
6. Dropshot
Sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan.
7. Smash
Sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas
kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
8. Lob
Sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.
9. Passing shot
Sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang berada di
dekat net (lihat lob).
10. Volley
Pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di lapanganmu
(Wikipedia, 2010).
BAB II
TIPE LATIHAN BEBAN UNTUK TENIS LAPANGAN
1. Warming Up Pemanasan atau warming up dan stretching yang baik dapat meningkatkan aliran darah ke otot yang bekerja, yang mencegah kekakuan otot dan nyeri. Pemanasan juga sangat mengurangi risiko cedera dan meningkatkan kinerja. Kekakuan otot secara langsung dapat menyebabkan perlukaan otot dan oleh karena itu pemanasan harus diarahkan untung mengurangi kekakuan otot. Pemanasan sedikitnya terdiri dari :a. 5-10 menit jogging untuk meningkatkan suhu tubuhb. 10-15 menit latihan stretching dinamis untuk mengurangi kekakuan ototc. 10-15 menit latihan umum dan khusus persiapan untuk suatu sesi atau kompetisi.
Contoh untuk seorang pelari : leg drills, lower leg drills, technique drillsd. 4-8 menit latihan lari 30-60 meter Keuntungan dari pemanasan adalah meningkatkan performa, dimana pemanasan yang sesuai akan menunjukkan hasil sebagai berikut:a. Peningkatan kecepatan kontraksi dan relaksasi ototb. Latihan dinamis mengurangi kekakuan ototc. Pergerakan yang lebih leluasa oleh karena tahanan yang merekat lebih rendah di
dalam otot yang mengalami pemanasand. Memfasilitasi kebutuhan oksigen dengan pemanasan otot karena hemoglobin
melepaskan oksigen pada peningkatan suhu otot.e. Memfasilitasi transmisi saraf dan metabolisme otot pada suhu yang lebih tinggi;
pemanasan khusus dapat memfasilitasi perekrutan motor unit dalam setiap aktivitas.f. Meningkatkan aliran darah melalui jaringan yang aktif seperti dilatasi pembuluh
kapiler lokal, meningkatkan metabolism dan suhu otot. g. Memungkinkan denyut nadi mencapai tingkat yang sesuai untuk memulai latihanh. Secara mental siap untuk latihan atau kompetisi.
2. Latihan Otot yang Diperlukan
a. Dumbbell Squats or Lying Leg Presses (legs, glutes)b. Dumbbell/Barbell Bench Presses or Push Ups (chest, triceps)c. Back Extensions on Stability Ball (lower back)d. Dumbbell Lunges (legs, glutes)e. Single Arm Dumbbell Rows (upper back, biceps)f. Crunches with Twist (abdominals)g. Dumbbell Shoulder Presses or Machine Shoulder Presses (shoulders, triceps)h. Standing Barbell Curls (biceps)
i. Standing Machine Calf Raises (calves)j. Barbell Upright Rows (shoulders, trapezius)k. Lat Pull Downs (upper back, biceps)l. Barbell/Dumbbell Shoulder Shrugs (shoulders, triceps)m. Bent Over Rows (low back, hamstrings)n. Weighted Crunches (abdominals)o. Squat Jumpsp. Side Throwsq. Hurdle Jumps with Sprintr. Over the Back Tosss. Box Drill with Ringst. Slamsu. Push Upsv. Squat Thrustsw. Sit Ups with Twistx. Box Step Ups with High Knee Drivey. Bench Dipsz. Alternating Split Squatsaa. Alternating Supermans
3. Cooling Down Periode pendinginan atau cool down memiliki peran yang sangat penting seperti halnya pemanasan, dan keduanya merupakan bagian yang penting dari rutinitas latihan kita. Pemanasan membantu tubuh kita dalam membuat transisi yang halus dari keadaan istirahat ke aktivitas, sedangkan pendinginan membuatnya kembali tenang setelah tubuh melakukan aktivitas latihan. Otot suhu dan laju perspirasi menurun menyebabkan kulit terasa dingin dan turunnya denyut jantung dan laju respirasi atau pernafasan. Tambahkan 10 sampai 15 menit pada latihan untuk melakukan jogging atau berjalan kaki dan peregangan kemudian. Keuntungan dari pendinginan :
a. Memungkinkan denyut jantung dan pernapasan turun secara bertahap, memberikan stres lebih sedikit pada sistem tubuh. Mual, pusing, dan pingsan sering terjadi pada orang yang menghentikan latihannya secara tiba-tiba. Berjalan santai dan jogging perlahan membuat darah mengalir lancar melalui otot-otot. Jika aktivitas dihentikan dengan tiba-tiba, maka darah akan cenderung mengumpul pada otot kita, terutama di otot kaki. Hal ini menyebabkan otot menjadi kaku, nyeri dan kram.
b. Pendinginan memberikan tubuh kesempatan untuk dapat kembali meregangkan otot-ototnya.
c. Memungkinkan kita untuk menikmati rasa tenang fisik dan mental yang dirasakan setelah latihan.
4.
BAB III
PERENCANAAN PROGRAM LATIHAN BEBAN
1. Target2. Rencana Program
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2010. Tenis. http://id.wikipedia.org/wiki/Tenis. (13 November 2010)
Komite Olahraga Nasional Indonesia. 2007. Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia (PELTI).http://www.koni.or.id/index.php/section/koni/chapter/national_sports_federations/federation/Persatuan_Tennis_Lapangan_Seluruh_Indonesia_PELTI/id/9. (13 November 2010)
Top Related