PENYEDERHANAAN GAMBAR SAMBUNGAN LAS
NAMA-NAMA KELOMPOK 4: 1.EKO JATMIKO2.RUDY HAMONANGAN S3.TINO FERINANDO GS4.M.AKHIRUL NOPAN5. JOSUA JULIUS S
PROSES PENGELASAN LAS BUSUR las busur terjadi oleh busur listrik sebagai
sumber panas, dan bagian-bagian yang akan di las serta logam pengisian nya dilumerkan oleh panas yang terjadi pada gambar.
LAS DENGAN GAS pada cara ini logam pengisi di lumerkan oleh hasil
panas pembakaransuatu jenis gas.
LAS TAHANANSambungan las yang akan dilas dipanaskan
hinga lumer oleh panas yang di hasilkan oleh aliran listrik akibat tahanan antara logam-logam yang akan di sambung
BENTUK SAMBUNGAN LASSAMBUNGAN LAS DIGOLONGKAN DALAM CARA BENTUK SAMBUNGAN:
LAS ALUR BUJUR SANGKAR ALUR TIRUS L ALUR TIRUS GANDA
ALUR V ALUR V GANDA ALUR J
ALUR TIRUS LAS ALUR V LAS FLENS
LAMBANG-LAMBANG PENGELASAN
Standar internasional dalam penulisan simbol pengelasan mengacu pada simbol pengelasan yang diadopsi dari American welding society (AWS).Penggunaan simbol ini diterapkan dalambidang struktur, fabrikasi, jembatan, dan lain sebagainya.
Dalam simbol pengelasan yang lengkap mencakup semua informasi tentang sambungan las. Simbol dasar las merupakan bagian dari Simbol lengkap pengelasan yang menunjukkan jenis las yang digunakan .
LAMBANG-LAMBANG DASAR
Las Butt Flens ganda
Las Butt Bujur sangkar
keterangan ilustrasi simbol
Las Butt alur V tungga
Las Butt tirus tungga
Las Butt Alur V tunggal denganbroad root face
Las Butt tirus tunggal denganbroad root face
Las Butt Alur U tunggal(parallel)
Las Butt Alur J tunggal
Backing run atau Pendukunglas
Las Fillet
Las Plu
Las Titi
Las Kle
Sumber: Standard ISO 2553-1974 (E)
LAMBANG TAMBAHAN
Untuk memperinci permukaan kontur las, proses penyelesaian pengelasan keliling atau pengelasan lapangan , lambang-lanbang tambahan ialah di tentukan sebagai berikut:
PENYAJIAN DALAM GAMBAR Dalam menyajikan sambungan las dalam gambar, semua keterangan terperinci untuk persiapan tepi-tepi bagian bagian yang akan dilas, cara pengelasan dan proses penyelesaian (finishing) harus dijelaskan. Bentuk dan letak garis referensi serta lambang, mempunyai arti khusus tersendiri, sesuai aturan-aturan dibawah ini.
1.Garis referensi terdiri atas garis yang menentukan pengelasannya. Sebuah garis tarik pada sudut 60˚ terhadap garis dasar dan dapat ditekuk.
2.Bila alur atau lipatan (flare) dipersiapkan hanya pada satu bagian saja, garis dasarnya harus ditempatkan pada bagian yang diberi alur.garis penunjuknya ditekuk dengan panahnya menunjuk ke permukaan yang harus dialur atau dilipat.
3.Lambang lambang dan ukuran ukuran harus diletakkan pada sisi bawah garis dasar.
4.Lambang lambang tambahan untuk pengelasan di lapangan dan/ atau pengelasan keliling, diletakkan pada titik perpotongan antara garis panah dan garis dasar .5.keterangan-keterangan khusus seperti misalnya cara penjelasan dsb. Dijelaskan pada ekor garis dasar, bila dirasakan perlu.6.Letak standar dari lambang lambang ,
peletakan simbol pada garis referensi.
Top Related